bab v keterpaduan strategi pengembangan kota...

72
124 RPI2JM 2017-2021 Kota Parepare, Sulawesi Selatan BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Parepare 5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Substansi RTRW Kota Parepare 2011-2031 memuat arahan pengembangan wilayah yang meliputi: Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kota Parepare; Rencana struktur ruang wilayah Kota Parepare yang meliputi sistem perkotaan yang terkait dengan pengembangan kawasan dan sistem jaringan prasarana; Rencana pola ruang wilayah Kota Parepare, meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya; Penetapan kawasan strategis wilayah Kota Parepare; Arahan pemanfaatan ruang wilayah Kota Parepare yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan dan program jangka panjang; Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota Parepare yang berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif serta ketentuan sanksi. 5.1.1 Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasarisudutkepentingan: Pertumbuhan ekonomi Sosialbudaya Lingkunganhidup KawasanStrategis Kabupaten/Kota(KSK) diperlukansebagaidasar pembangunan infrastrukturBidangCiptaKarya.Padapembangunan infrastrukturskalakawasan,pembangunan infrastrukturBidangCipta

Upload: others

Post on 14-Jun-2020

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

124

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan

Kota Parepare

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Substansi RTRW Kota Parepare 2011-2031 memuat arahan pengembangan

wilayah yang meliputi:

Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kota Parepare;

Rencana struktur ruang wilayah Kota Parepare yang meliputi sistem

perkotaan yang terkait dengan pengembangan kawasan dan sistem

jaringan prasarana;

Rencana pola ruang wilayah Kota Parepare, meliputi kawasan lindung dan

kawasan budidaya;

Penetapan kawasan strategis wilayah Kota Parepare;

Arahan pemanfaatan ruang wilayah Kota Parepare yang berisi indikasi

program utama jangka menengah lima tahunan dan program jangka

panjang;

Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota Parepare yang

berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan

insentif dan disinsentif serta ketentuan sanksi.

5.1.1 Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK)

Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang

didasarisudutkepentingan:

Pertumbuhan ekonomi

Sosialbudaya

Lingkunganhidup

KawasanStrategis Kabupaten/Kota(KSK) diperlukansebagaidasar

pembangunan infrastrukturBidangCiptaKarya.Padapembangunan

infrastrukturskalakawasan,pembangunan infrastrukturBidangCipta

Page 2: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

125

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

KaryadiarahkanpadalokasiKSK,dandiharapkan keterpaduan pembangunan

dapatterwujud.

BerdasarkanamanatUndang-Undang No.26Tahun2007tentang Penataan

Ruang, Kabupaten/Kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh

PeraturanDaerahKabupaten/kota.Dalam penyusunanRPI2JMBidang

CiptaKarya,beberapayangperludiperhatikan dariRTRW

Kabupaten/Kotaadalahsebagaiberikut:

a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:

Arahanpengembanganpolaruang:

i. Arahanpengembangankawasanlindungdanbudidaya

ii. ArahanpengembanganpolaruangterkaitbidangCipta

KaryasepertipengembanganRTH.

Arahanpengembanganstrukturruangterkaitkeciptakaryaan

sepertipengembangan prasaranasaranaairminum,air

limbah,persampahan, drainase,RTH,Rusunawa,maupun Agropolitan.

b. Ketentuan zonasi bagi pembangunanprasaranasarana bidang

CiptaKaryayangharusdiperhatikan mencakupketentuanumum peraturan

zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya,

sistemperkotaan,danjaringanprasarana.

c. Indikasiprogramsebagaioperasionalisasirencanapolaruangdan

strukturruangkhususnyauntukbidangCiptaKarya.

Page 3: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

126

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Tabel 5.1 Arahan RTRW Kota Parepare untuk Bidang Cipta Karya

ARAHAN POLARUANG ARAHANSTRUKTURRUANG

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di sepanjang sempadan jalan

dan jalur kereta api, green balt kawasan industri dan bentang

alam lainya;

Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di kawasan huta kota, taman

kota, dan taman lingkunga;

Penyediaan taman-taman lingkungan yang berada di pusat-pusat

perumahan dan permukiman;

Pengembangan kawasan RTH sebagai pembatas antara

kawasan industri dengan kawasan budidaya lainnya terutama

kawasan perumahan dan permukiman; dan

Penyediaan dan pengembangan taman-taman privat sebagai

bagian dari bangunan perumahan dan permukiman

Pengembangan kawasan peruntukan perumahan dan permukiman menciptakan pusat-pusat perumahan dan permukiman baru di

luar pusat kota dengan aksesibilitas tinggi dengan

mempertimbangkan kepadatan bangunan yang sudah ada;

meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas pendukung pada

pusat-pusat perumahan dan permukiman;

menciptakan kawasan permukiman yang layak huni, sehat, dan

memiliki citra estetika serta berwawasan lingkungan;

mengarahkan pengembangan permukiman yang sesuai dengan

ekologis lingkungan dan menunjang pengembangan fungsi

perkotaan.

Sistem Penyediaan Air Minum/Air Bersih

(1) Pelayanan sarana dan prasarana air bersih dilakukan melalui

pengembangan rencana induk dan peta jaringan air bersih, dengan

mengutamakan pemenuhan kebutuhan untuk rumah tangga, jasa dan

industri, kesehatan dan lainnya;

(2) Membangun sumur-sumur dalam pada wilayah rawan air bersih yang tidak

terjangkau jaringan perpipaan;

(3) Meningkatkan cakupan wilayah pelayanan distribusi air bersih untuk

seluruh wilayah Kota Parepare; dan

(4) Memperbaiki jaringan pipa air bersih secara bertahap dan meningkatkan

manajemen opersional pelayanan

Sistem Pengelolaan Air Limbah Mengembangkan sistem pengelolaan air limbah domestik dan non domestik

secara terpisah;

Meningkatkan kondisi dan tingkat pelayanan air limbah dengan

pembangunan fasilitas sanitasi terpadu; dan

Membangun tempat pengelolaan limbah B3 dengan memperhatikan prinsip-

prinsip kelestarian lingkungan, keselamatan dan keberlanjutan di kawasan

TPA Lapadde.

Pengelolaan Persampahan Tersedia jalur pengangkutan yang strategis, jauh dari sumber air baku dan

dilengkapi dengan sistem filtrasi dan jalur hijau

mengkaji dan menentukan lahan-lahan untuk TPS yang baru serta

menempatkan minimal 2 (dua) TPS skala kelurahan di setiap kecamatan;

mengembangkan TPA dari yang berupa open dumping menjadi sanitary

Page 4: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

127

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

land fill dengan tetap memperhatikan ketinggian;

mengembangkan kemitraan dengan swasta dan/atau kerjasama dengan

kabupaten sekitarnya yang berkaitan untuk pengelolaan sampah;

Jauh dari kawasan permukiman dan aktivitas perkotaan, pada lokasi yang

jaraknya kurang dari 1 Km dari TPA, dilarang mendirikan bangunan berupa

permukiman dan/atau bangunan lainnya yang bertentangan dengan fungsi

TPA.

Pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai TPA, juga disediakan ruang

untuk penempatan wadah penampungan limbah B3 dan penempatan

kegiatan pengelolaan barang-barang buangan/limbah

Sistem Jaringan Drainase mengembangkan sistem drainase kota sesuai dengan Rencana Induk

Drainase Daerah;

Meningkatkan kualitas jaringan drainase primer dan sekunder yang berada

ditengah kota dan sepanjang jalan utama;

membuat dan meningkatkan saluran drainase tersier di sisi kiri kanan ruas

jalan lingkungan dipadukan dengan drainase sekunder dan utama;

membuat saluran drainase pada tempat-tempat yang belum terlayani yaitu

wilayah Selatan dan Timur Kota Parepare;

memperbaiki sistem drainase pada kawasan rawan banjir dan genangan,

yaitu di sekitar Kelurahan Ujung Lare, Labukkang, Lumpue, Mallusetasi

dengan sistem berjenjang terpadu;

melaksanakan penertiban jaringan utilitas lain yang menghambat fungsi

drainase; dan

membangun kolam-kolam retensi air/kolam penampungan air hujan dan

meningkatkan sistem drainase baik drainase primer maupun sekunder.

Sumber : RTRW Kota Parepare tahun 2011-2031

Page 5: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

128

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Tabel 5.2

Tabel Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK)berdasarkan RTRW

KAWASAN STRATEGIS KOTA SUDUT KEPENTINGAN LOKASI/BATAS KAWASAN

(1) (2) (3)

Kawasan peruntukan perdagangan/jasa Pertumbuhan Ekonomi Lakessi dan sekitarnya;

Kawasan Industri dan Pergudangan Pertumbuhan Ekonomi Lapadde-Soreang;

Kawasan Pengembangan Pertanian/Agribisnis; Pertumbuhan Ekonomi

Kawasan peternakan Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Bacukiki dan Kecamatan Ujung;

Kawasan perikanan Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Soreang, Bacukiki Barat dan Kecamatan Bacukiki;

Kawasan Pelabuhan Pertumbuhan Ekonomi (Nusantara, Cappa Ujung, Lontangnge dan Pertamina);

Kawasan Pengembangan PKL Pertumbuhan Ekonomi (Mattirotasi Baru, Senggol dan Cempae).

Kawasan Pusat Pemerintahan Sosial Budaya Jalan Jend. Sudirman (jalan lingkar bawah) dan pusat kota di Kecamatan Ujung;

Kawasan Wisata Sosial Budaya Lumpue, Pasar Seni, dan Desa Wisata Watang Bacukiki;

Kawasan Pendidikan dan Keagamaan Sosial Budaya Kecamatan Soreang, Bacukiki, Ujung dan Bacukiki Barat.

Kawasan hutan lindung Lingkungan Hidup Kecamatan Bacukiki

Kawasan pesisir pantai sepanjang pantai Lingkungan Hidup Bacukiki dan Lemoe

Kawasan sempadan sungai Lingkungan Hidup Seluruh Kecamatan

Kawasan Hutan Konservasi Plasma Nutfah Lingkungan Hidup Kelurahan LemoE

Kawasan Hutan Raya Alitta dan Kebun Raya JompiE Lingkungan Hidup Kelurahan Bukit Harapan

Kawasan Terumbu Karang Lingkungan Hidup Kelurahan LumpuE

Kawasan Hutan Rakyat Lingkungan Hidup Kelurahan Watang Bacukiki dan Kelurahan Lumpue

Kawasan Taman Estuari Sungai Karajae Lingkungan Hidup Kelurahan Sumpang Minangae, Lumpue, Bumi Harapan, dan Watang Bacukiki

Kawasan Agrowisata Lingkungan Hidup Kelurahan Watang

Page 6: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

129

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

5.1.2 Arahan pengembangan struktur ruang dan pola ruang serta

pengembangan RTH

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan

prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial

ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.Pola

ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi

peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi

budidaya.Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disingkat RTH adalah area

memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat

terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun

yang sengaja ditanam.Kebijakan penataan ruang dalam pengembangan

struktur ruang Kota Parepare meliputi:

Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan

ekonomi yang merata dan berhirarki;

Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana

transportasi, telekomunikasi, energi dan sumber daya air yang

terpadu dan merata di seluruh wilayah Kota Parepare.

Kebijakan penataan ruang dalam pengembangan pola ruang Kota Parepare,

meliputi :

a. Kebijakan pengembangan kawasan lindung meliputi :

Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat

menimbulkan kerusakan/pencemaran lingkungan hidup.

b. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya meliputi :

Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan

antarkegiatan budi daya; dan

Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak

melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Kebijakan penataan ruang dalam pengembangan kawasan strategis Kota

Parepare meliputi :

Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan

Page 7: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

130

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem,

mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan,

dan melestarikan keunikan bentang alam; dan

Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam

pengembangan perekonomian nasional yang produktif, efisien, dan

mampu bersaing dalam perekonomian internasional.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan penataan ruang yang baru

UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mengisyaratkan

kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada sebuah kawasan adalah seluas

30% dari total luas lahan kawasan. RTH tersebut harus dapat memenuhi

fungsi kawasan penyeimbang, konservasi ekosistem dan pencipta iklim

mikro (ekologis), sarana rekreasi, olahraga dan pelayanan umum

(ekonomis), pembibitan, penelitian (edukatif), dan keindahan lansekap kota

(estetis). Luas RTH yang direncanakan di wilayah Kota Parepare adalah

2.981,344 hektar atau 31,54 persen dari luas wilayah.

Semua jenis RTH diusahakan dapat berfungsi estetis, karena secara alami

manusia membutuhkan hidup dekat dengan alam yang asri, nyaman dan

sehat, sehingga terjadi siklus kehidupan penunjang fungsi ekosistem alam.

Rencana pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Parepare dilaksanakan

secara terpadu dan melibatkan semua stakeholder pembangunan, semua

sektor pembangunan harus memperhatikan ketersediaan RTH. Oleh karena

itu, rencana pengelolaan RTH sebagai berikut :

Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di sepanjang sempadan jalan

dan jalur kereta api, green balt kawasan industri dan bentang alam

lainya;

Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di kawasan huta kota, taman

kota, dan taman lingkunga;

Penyediaan taman-taman lingkungan yang berada di pusat-pusat

perumahan dan permukiman;

Page 8: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

131

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Pengembangan kawasan RTH sebagai pembatas antara kawasan

industri dengan kawasan budidaya lainnya terutama kawasan

perumahan dan permukiman; dan

Penyediaan dan pengembangan taman-taman privat sebagai

bagian dari bangunan perumahan dan permukiman.

5.1.3 Ketentuan Zonasi Bagi Pembangunan Sarana dan Prasarana

Peraturan zonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan

pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk

setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci

tata ruang. Dalam operasionalnya rencana tata ruang wilayah Kota Parepare

dijabarkan dalam rencana rinci tata ruang yang disusun dengan pendekatan

nilai strategis kawasan dan atau kegiatan kawasan muatan subtansi yang

dapat mencakup hingga penetapan blok dan subblok yang dilengkapi

peraturan zonasi sebagai salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatan

ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana

umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang. Rencana rinci tata ruang

dapat berupa rencana tata ruang kawasan strategis dan rencana detail tata

ruang.

Dalam rangka pengaturan pengendalian pemanfaatan ruang dengan zoning

regulation terdapat beberapa azas penting sebagai berikut :

a. Azas keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan hukum.

b. Setiap orang atau badan hukum yang memiliki sebidang tanah secara

sah harus dihormati hak kepemilikannya (propert right) dan harus diberi

ksempatan yang sama untuk memanfaatkan tanahnya (development

right) bagi kepentingan mereka sendiri

c. Dalam hal pembangunan sarana maupun prasarana kepentingan umum,

pemerintah Kota Parepare dapat diberikan prioritas untuk memanfaatkan

lahan masyarakat tersebut, tetapi harus memberikan ganti rugi, baik

berupa uang maupun lahan pengganti yang setara nilainya dalam batas

waktu yang ditentukan

Page 9: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

132

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Adapun zoning regulation atau peraturan pelaksanaan dan pengendalian

pemanfaatan ruang kawasan perencanaan ini dibuat dengan tujuan sebagai

berikut:

a. Mengatur kepadatan penduduk dan intensitas kegiatan, mengatur

keseimbangan keserasian peruntukan tanah dan menentukan tindak

atas suatu satuan ruang

b. Melindungi kesehatan, keamanan dan kesejaheraan masyarakat

c. Mencegah kesemrawutan, menyediakan pelayanan umum yang

memadai dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup

d. Meminimumkan dampak pembangunan yang merugikan

e. Memudahkan pengambilan keputusan secara tidak memihak dan

berhasil guna serta mendorong partisipasi masyarakat

Sementara itu, fungsi zoning regulation atau peraturan pelaksanaan dan

pengendalian pemanfaatan ruang di Kota Parepare adalah :

a. Sebagai instrumen pengendalian pembangunan khususnya

pemanfaatan ruang

b. Sebagai pedoman penyusunan rencana operasional

c. Sebagai panduan teknis pengembangan lahan

Pemanfaatan ruang dalam peraturan zonasi ini mengacu pada sistem

kegiatan yang berkembang dalam sebuah penggunaan lahan. Pemanfaatan

ini didapatkan langsung melalui survey lapangan atas semua jenis

penggunaan lahan yang ada di kawasan perencanaan, disamping itu juga

melalui interpretasi citra foto udara.

5.1.4 Indikasi Program

Page 10: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

133

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Tabel 5.3

INDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW KOTA PAREPARE TAHUN 2011-2031

NO PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER DANA INSTANSI

PELAKSANA (1) (2) (3) (4) (5)

A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA

program pembangunan kawasan perkantoran pemerintahan Kota Parepare

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas PU

program pembangunan kawasan pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan

program penataan kawasan-kawasan perdagangan dan jasa Kota Parepare APBN/APBD

Prov./APBD Kota Dinas Perindag

program peningkatan kapasitas jalan kolektor dan jalan lingkungan dalam kota

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas PU

program terpadu upaya peningkatan dan pemeliharaan prasarana jalan, yaitu untuk jaringan listrik, TV kabel, telepon serta jaringan komunikasi lainnya, serta jaringan air bersih

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas PU, Dinas Perhubungan, Infokom, telkom, PLN, PDAM

program penyusunan Master Plan Sistem Air Bersih

Kota Parepare APBD Kota

Dinas PU, PDAM, Bappeda

program optimalisasi pemanfaatan jaringan sumberdaya air sebagai sumber baku penyedia air bersih bagi masyarakat

Kota Parepare APBD Kota Dinas PU, PDAM

program rehabilitasi sistem air bersih yang sudah ada

Kota Parepare APBD Kota

Dinas PU, PDAM, Lingkungan Hidup

program konservasi sumber-sumber air baku dan mata air potensial

Kota Parepare APBD Kota/Masyarakat

Dinas PU, PDAM, Bappeda, Lingkungan Hidup, Pertambangan

program pengendalian pemanfaatan air tanah dalam

Kota Parepare APBD Kota/Masyarakat

Dinas PU, PDAM, Bappeda, Lingkungan Hidup,

Page 11: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

134

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Pertambangan

program peningkatan efektifitas pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Karajae sebagai upaya pelestarian sumberdaya air

Kota Parepare APBD Kota/Masyarakat

Dinas PU, PDAM, Bappeda, Lingkungan Hidup, Pertambangan

program pelestarian sumber air permukaan serta mewujudkan kerja sama pemanfaatan sumberdaya air dengan berbagai pihak

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/swasta

Dinas PU, PDAM, Bappeda, Lingkungan Hidup

program perluasan pelayanan sarana dan prasarana air minum yang terintegrasi melalui pengembangan rencana induk dan peta jaringan air bersih, dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan untuk rumah tangga, jasa dan industri, kesehatan dan lainnya

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas PU, PDAM

program rehabilitasi jaringan pipa air minum secara bertahap dan peningkatan manajemen operasional pelayanan

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas PU, PDAM

review masterplan jaringan air minum dan pembangunan sistem jaringan air minum yang terintegrasi guna menjangkau seluruh wilayah kota

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas PU, PDAM, Bappeda

program peningkatan pengelolaan limbah kota (water treatment) secara komunal pada pusat-pusat pelayanan serta pencegahan pencemaran pada tubuh air sungai dan kawasan Teluk Parepare

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/swasta

Dinas PU, PDAM, Lingkungan Hidup,

Kebersihan, Pemkab Pinrang dan Barru

program pengelolaan limbah industri dan pertambangan, serta permukiman

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/swasta

Perindag, Lingkungan Hidup, Kebersihan,

Pertambangan

program peningkatan fungsi IPAL dan IPLT Kecamatan Ujung APBN/APBD Prov./APBD Kota

Lingkungan Hidup, Kebersihan

program pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik dan non domestik secara terpisah

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/swasta

Lingkungan Hidup, Kebersihan

program pengembangan TPA menjadi sanitary land fill Kecamatan Ujung APBN/APBD Prov./APBD Kota

Kebersihan, Lingkungan Hidup

program peningkatan alat angkut sampah, kontainer/TPS, dan sistem transfer depo

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Kebersihan

program pembangunan dan perluasan kawasan TPA Lapadde Kecamatan Ujung APBN/APBD Prov./APBD Kota

Kebersihan, Dinas PU

program pengembangan sistem drainase kota sesuai dengan Kota Parepare APBN/APBD Dinas PU, Bappeda

Page 12: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

135

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Rencana Induk Drainase Kota Prov./APBD Kota

program perbaikan sistem drainase pada kawasan rawan banjir dengan sistem berjenjang terpadu

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas PU, Kebersihan

program penertiban jaringan utilitas lain yang menghambat fungsi drainse kota

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas PU, Kebersihan

B. PERWUJUDAN POLA RUANG KOTA

program rehabilitasi DAS Karajae dan sungai-sungai lainnya yang mengalami eksploitasi

Kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat

APBN/APBD Prov./APBD Kota

Kehutanan, Lingkungan Hidup,

Dinas PU, Pertambangan

program penataan ruang kawasan pesisir pantai Parepare Kecamatan Ujung, Soreang dan Bacukiki

Barat

APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas Tata Ruang, Bappeda

program penataan ruang kawasan sekitar sempadan Sungai Karajae

Kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat

APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas Tata Ruang, Bappeda, Lingkungan

Hidup

program pengembangan RTH RT dan RW yang akan didistribusikan pada pusat unit-unit pengembangan perumahan dan permukiman

Kota Parepare APBD Kota Dinas Kebersihan, Lingkungan Hidup, Dinas Tata Ruang,

Bappeda

program percepatan pengembangan RTH Kota Parepare untuk pencapaian sekurang-kurangnya 30 persen dari luas wilayah kota

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas Kebersihan, Lingkungan Hidup, Dinas Tata Ruang,

Bappeda

program pengembangan taman kota/hutan kota disetiap kelurahan dan kecamatan pada wilayah Kota Parepare

Kota Parepare APBD Kota Dinas Kebersihan, Lingkungan Hidup, Dinas Tata Ruang,

Bappeda, Kecamatan/kelurahan

program pembukaan RTH baru pada lahan-lahan yang terlantar dan alih fungsi dari kawasan budidaya menjadi RTH

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas Kebersihan, Lingkungan Hidup, Dinas Tata Ruang,

Bappeda

program penyusunan dan penataan ruang kawasan perkotaan Kota Parepare APBD Kota Dinas Tata Ruang

Page 13: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

136

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

(RDTRK, RTRK/RTBL) sesuai amanah UU Nomor 26 Tahun 2007

progam penyusunan instrumen pengendalian kawasan perumahan (zoning regulation)

Kota Parepare APBD Kota Dinas Tata Ruang

program revitalisasi titik-titik kawasan permukiman kumuh di Kota Parepare

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas Tata Ruang, Dinas PU

program pengembangan dan penataan perumahan di Kota Parepare

Kota Parepare APBD Kota Dinas Tata Ruang

program pengembangan infrastruktur, jaringan utilitas, fasilitas umum dan fasilitas sosial di kawasan-kawasan perumahan

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas Tata Ruang, Dinas PU

progam penyusunan instrumen pengendalian kawasan perdagangan/jasa (zoning regulation)

Kota Parepare APBD Kota Dinas Tata Ruang

penataan kawasan perdagangan dan jasa Kota Parepare APBD Kota/Swasta Dinas Tata Ruang, Perindag

program pengembangan dan penataan lahan-lahan hasil reklamasi untuk dijadikan sebagai sarana perdagangan/jasa di Kota Parepare

Kota Parepare APBD Kota/Swasta Dinas Tata Ruang, Perindag, Dinas PU,

Bappeda

penataan kawasan pertokoan yang bersifat linear disepanjang ruas jalan

Kota Parepare APBD Kota/Swasta Dinas Tata Ruang

program pengembangan kawasan perdagangan/jasa di berbagai wilayah kota dengan skala lingkungan yang tersebar di Kecamatan Bacukiki, Kecamatan Bacukiki Barat, Kecamatan Ujung, dan Kecamatan Soreang

Kota Parepare APBD Kota/Swasta Dinas Tata Ruang, Perindag

program penataan dan pengembangan perkantoran pemerintahan tingkat provinsi dan kota serta perkantoran swasta pada lokasi yang telah ada di Kota Parepare

Kecamatan Bacukiki Barat dan Bacukiki

APBN/APBD Prov./APBD Kota

Tata Pemerintahan, Dinas Tata Ruang,

Swasta

program pembangunan dan pengembangan kawasan perkantoran di Kelurahan Bumi Harapan dan Kelurahan Cappa Galung Kecamatan Bacukiki Barat

Kecamatan Bacukiki Barat

APBN/APBD Prov./APBD Kota

Tata Pemerintahan, Dinas Tata Ruang,

Swasta

program pengembangan kawasan perkantoran baru di jalan lingkar dan sekitarnya, Kelurahan Lumpue, Kelurahan Watang Bacukiki, Kelurahan Lemoe, Kelurahan Lompoe, Kelurahan Galung Maloang, dan Kelurahan Lapadde

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Tata Pemerintahan, Dinas Tata Ruang,

Swasta

program perencanaan dan penetapan kawasan industri Kota Parepare

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota

Bappeda, Perindag, Dinas Tata Ruang ,

Dinas PU

Page 14: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

137

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

program penyusunan RDTRK dan zoning regulation kawasan industri dan pergudangan Kota Parepare;

progam penyusunan instrumen pengendalian kawasan industri (zoning regulation)

Kecamatan Ujung, Soreang dan Bacukiki

APBN/APBD Prov./APBD Kota

Dinas Tata Ruang

program penataan dan pengembangan kawasan khusus industri dan pergudangan secara terpadu dengan kawasan pelabuhan

Kecamatan Ujung dan Soreang

APBN/APBD Prov./APBD Kota

Bappeda, Perindag, Dinas Tata Ruang , Dinas PU, Pelindo,

Swasta

program pengembangan infrastruktur pendukung kawasan industri dan pergudangan

Kecamatan Ujung, Soreang dan Bacukiki

APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Dinas PU, Pengelola KIPAS

program pengawasan kegiatan industri kecil dan mikro dan industri besar

Kota Parepare APBD Kota/Masyarakat

Perindag

program pengendalian pergudangan yang ada di dalam Kota Parepare

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Dinas Tata Ruang, Swasta, Masyarakat

program penataan dan pengembangan Kawasan Pantai Lumpue dan Kawasan Teluk Parepare

Kecamatan Bacukiki Barat dan Kawasan Teluk

APBD Kota/Masyarakat

Dinas Pariwisata

program penyusunan RDTRK dan zoning regulation kawasan pariwisata

Kota Parepare APBD Kota Dinas Tata Ruang

program pengembangan dan penataan Ruang Terbuka Non Hijau yang tersebar di wilayah Kota Parepare

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Dinas Kebersihan, Lingkungan Hidup

PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS

Program pengembangan KAPET Parepare Kota Parepare dan sekitarnya

APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

KAPET Parepare

Program sinkronisasi program unggulan di kawasan KAPET Parepare

Kota Parepare dan sekitarnya

APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

KAPET Parepare, Pemkot Parepare,

Pemkab Barru, Pinrang, Sidrap,

Enrekang

Program pengembangan LAPAN Parepare

Kecamatan Soreang APBN/APBD Prov./APBD Kota

LAPAN

Program peningkatan kapasitas layanan LAPAN Parepare Kecamatan Soreang APBN/APBD LAPAN

Page 15: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

138

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Prov./APBD Kota

program pemberian insentif dan kemudahan perijinan berinvestasi bagi kegiatan yang berhubungan dengan industri, perdagangan dan/atau jasa pada lokasi yang sesuai peruntukan dan daya dukung lahan

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Perindag, Pelayanan Perizinan

program peningkatan dan pembangunan jaringan utilitas pada kawasan-kawasan strategis pertumbuhan ekonomi

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Dinas PU, PDAM, PLN, Telkom

program peningkatan layanan moda transportasi terhadap aksesibilitas dan mobilitas pada kawasan strategis pertumbuhan ekonomi

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Dinas Perhubungan

program penyusunan rencana detail tata ruang kawasan strategis pertumbuhan ekonomi di Kota Parepare

Kota Parepare APBD Kota Dinas Tata Ruang

program pengembangan dan penataan kawasan-kawasan yang berhubungan dengan kepentingan sosial budaya

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Dinas Pariwisata, Bappeda

program peningkatan dan pembangunan jaringan utilitas pada kawasan-kawasan strategis kepentingan sosial budaya

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Dinas PU, PDAM, PLN, Telkom

program penyusunan rencana detail tata ruang kawasan strategis kepentingan sosial budaya di Kota Parepare

Kota Parepare APBD Kota Dinas Tata Ruang

program pengembangan dan penataan kawasan-kawasan yang berhubungan dengan kepentingan daya dukung lingkungan

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Kehutanan, Lingkungan Hidup,

Bappeda

program peningkatan dan pembangunan jaringan utilitas pada kawasan-kawasan strategis kepentingan daya dukung lingkungan

Kota Parepare APBN/APBD Prov./APBD Kota/Swasta

Dinas PU, PDAM, PLN, Telkom

program penyusunan rencana detail tata ruang kawasan strategis kepentingan daya dukung lingkungan di Kota Parepare

Kota Parepare APBD Kota Dinas Tata Ruang

Page 16: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

139

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Visi Pembangunan Kota Parepare untuk Tahun 2013-2018 sebagai

berikut:“Terwujudnya Kota Parepare yang Maju, Peduli, Mandiri dan

Bermartabat”Visi Pembangunan Kota Parepare Tahun 2013-2018 di atas,

memiliki makna:

a. Maju, mengandung arti: mempunyai kualitas dan kemampuan

untuk berprestasi dan berdaya saing sehingga masyarakat Kota

Parepare dapat sejajar atau bahkan lebih tinggi dari daerah lain,

ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup dan tercukupinya

kebutuhan kehidupan masyarakat.

b. Peduli, mengandung arti:mempunyai keikhlasan dan empati

untuk maju serta berkembang demi masa depan bersama, yang

ditandai dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan daerah dan kelestarian lingkungan.

c. Mandiri, mengandung arti:mempunyai inisiatif untuk

menyelesaikan permasalahan berdasarkan rujukan dan nilai-

nilai yang berlaku dimasyarakat.

d. Bermartabat, mengandung arti:harkat atau harga diri yang

menunjukkan eksistensi atau identititas (jati diri) masyarakat

Kota Parepare yang dapat dijadikan teladan dalam berbagai

sendi kehidupan.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 (lima)

Misi Pembangunan Kota Parepare Tahun 2013-2018 adalah

sebagai berikut :

a. Meningkatkan optimalisasi pelayanan pendidikan dan

kesehatan secara berkeadilan, berkualitas dan

berkesinambungan.

b. Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah yang

berbasis pada sumber daya lokal, mengembangkan investasi

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan

prinsip pembangunan berkelanjutan.

Page 17: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

140

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

c. Mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah

melalui keseimbangan penataan ruang dan adaptibilitas

perubahan lingkungan hidup.

d. Memantapkan penegakan supremasi hukum,

menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan

meningkatkan partisipatif aktif masyarakat.

e. Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan budaya lokal dalam

mengembangkan kehidupan bersama yang lebih baik

Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan

yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam

kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan serta memiliki dampak yang

besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran

pembangunan daerah. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan

Jangka Menengah Kota Parepare Tahun 2013-2018, maka

Pemerintah Kota Parepare akan melaksanakan 5 (lima) misi

pembangunan daerah yang kemudian dijabarkan ke dalam

berbagai strategi pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun mendatang.

Di dalam Permendagri 54 Tahun 2010 disebutkan bahwa

strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-

program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan

daerah. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam

perencanaan pembangunan daerah. Rumusan strategi berupa

pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan

dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah

kebijakan.

Rumusan strategi pembangunan daerah Kota Parepare untuk

kurun waktu lima tahun ke depan, yang dirinci menurut misi

pembangunan jangka menengah daerah, disajikan pada tabel 5.4.

Page 18: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

141

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Tabel 5.4.

Strategi Pembangunan RPJMD Kota Parepare Tahun 2013 – 2018

Misi ke – 1

Meningkatkan optimalisasi pelayanan pendidikan dan kesehatan secara

berkeadilan, berkualitas dan berkesinambungan

No T u j u a n S a s a r a n S t r a t e g i

1

Pemerataan

layanan pendidikan

menuju masyarakat

yang cerdas.

1.1Meningkatnya daya

saing (ilmu dan

pengetahuan)

masyarakat.

- Penghapusan biaya-biaya

pendidikan yang

dibebankan kepada

siswa/orang tua siswa (Usia

Dini s/d SMA).

- Pemberian motivasi kepada

anak untuk terus

melanjutkan pendidikan

hingga perguruan tinggi.

- Pengembangan sarana

pendidikan dan informasi.

2

Pemerataan

layanan kesehatan

menuju masyarakat

yang sehat.

2.1Meningkatnya

derajat kesehatan

masyarakat.

-Peningkatan Pola Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS)

bagi masyarakat Parepare.

- Pengembangan sarana

penunjang kesehatan

masyarakat

Misi ke – 2

Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah yang berbasis pada

sumber daya lokal, pengembangan investasi dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan

No T u j u a n S a s a r a n S t r a t e g i

1 Akselarasi

pembangunan

ekonomi daerah

1.1Meningkatnya

kesejahteraan

ekonomi

-Peningkatan nilai tambah

hasil kegiatan

Page 19: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

142

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

yang berkeadilan

dan

berkesinambungan.

masyarakat. perekonomian daerah.

2 Mewujudkan

pemenuhan

kebutuhan dasar

masyarakat.

2.1Meningkatnya

ketersediaan pangan

utama dengan harga

terjangkau.

- Intensifikasi dan divesifikasi

bahan pangan utama

Misi ke – 3

Mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah melalui

keseimbangan penataan ruang dan adaptibilitas perubahan lingkungan hidup

No T u j u a n S a s a r a n S t r a t e g i

1

Akselarasi

pembangunan

infrastruktur antar

wilayah yang

berbasis pada

rencana tata ruang

wilayah dan

perubahan

lingkungan hidup.

1.1Meningkatnya

implementasi

Rencana Tata

Ruang Wilayah

(RTRW).

- Pengembangan

infrastruktur kawasan

budidaya kota

1.2 Meningkatnya

kualitas dan fasilitas

infrastruktur

1.3Meningkatnya

ketersediaan air

bersih.

-Peningkatan perlindungan

dan konservasi Sumber

Daya Alam dan Mineral

1.4Meningkatnya

pengendalian

lingkungan hidup.

-Pengembangan kawasan

Ruang Terbuka Hijau

Misi ke – 4

Memantapkan penegakan supremasi hukum, penyelenggaraan pemerintahan

yang bersih dan peningkatan partisipatif aktif masyarakat

No T u j u a n S a s a r a n S t r a t e g i

Page 20: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

143

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

1. Menciptakan rasa

aman dan nyaman

bagi masyarakat.

1.1. Menurunnya

pelanggaran

ketertiban dan

keamanan

masyarakat.

- Peningkatan kesadaran

masyarakat terhadap

hukum (peraturan

perundang-undangan dan

peraturan daerah).

2. Mewujudkan tata

kelola

pemerintahan yang

baik (Good

Governance).

2.1. Meningkatnya

akuntabilitas kinerja

pemerintah daerah

- Peningkatan keahlian dan

profesionalisme aparatur

2.2. Meningkatnya

sinergitas

perencanaan

pembangunan

antara masyarakat

dan pemerintah.

- Peningkatan kapasitas

masyarakat dalam

penyusunan proses

pembangunan.

3. Mewujudkan

pengarusutamaan

gender dan

perlindungan anak

3.1. Meningkatnya

kesetaraan gender.

- Penguatan kelembagaan

kesetaraan gender dan

anak serta peningkatan

perlindungan terhadap

perempuan dan anak.

3.2. Meningkatnya

perlindungan

perempuan

3.3. Meningkatnya

perlindungan anak

Misi ke – 5

Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan budaya lokal dalam

mengembangkan kehidupan bersama yang lebih baik

No T u j u a n S a s a r a n S t r a t e g i

1. Mewujudkan

masyarakat

parepare yang

menjunjung tinggi

nilai-nilai agama

dan budaya.

1.1. Terjaganya

kerukunan antar

umat beragama

- Peningkatan kualitas

kehidupan beragama

1.2. Terpeliharanya

nilai-nilai budaya

lokal yang tumbuh di

masyarakat.

- Pelestarian nilai-nilai

budaya lokal masyarakat.

Page 21: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

144

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Tabel 5.5

Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2014-2018 Kota Parepare

TAHUN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

(1) (2)

2014

- Penyelenggaraan birokrasi dan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) untuk menciptakan

pelayanan publik yang berkeadilan termasuk peningkatan kualitas pengelolaan pengadaan barang dan jasa

secara transparan dan akuntabel melalui e-procurement serta peningkatan pengelolaan keuangan daerah;

- Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan bagi semua kelompok masyarakat;

- Peningkatan pengelolaan pelayanan kesehatan;

- Pemeliharaan dan perluasan sarana prasarana kota

- Pengembangan kawasan perkotaan melalui pendekatan estetika yang tinggi;

- Peningkatan perekonomian daerah melalui pemberdayaan dan penguatan sektor UMKM;

- Pengelolaan Lingkungan Hidup Berkelanjutan;

- Peningkatan Pelayanan Informasi;

- Layanan Sosial dan Bantuan Hukum.

- Perlindungan sosial, budaya, keamanan dan keagamaan bagi masyarakat.

- Penguatan Legislasi Pengarusutamaan Gender.

2015

- Penyelenggaraan layanan pendidikan yang berkualitas secara gratis SD s.d SMA/SMK dan pembinaan

kepada anak usia sekolah serta anak usia dini.

Page 22: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

145

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

- Penyelenggaraan layanan kesehatan yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.

- Penguatan Pengarusutamaan Gender.

- Peningkatan dan pengembangan Kapasitas Politik Lembaga Legislatif

- Pengembangan dan peningkatan kawasan strategis kota untuk kepentingan ekonomi dan pariwisata.

- Peningkatan sistem jaringan prasarana perkotaan.

- Penguatan Industri Kecil dan Menengah yang berbasis klaster dan Agroindustri.

- Penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta Koperasi.

- Pengembangan keanekaragaman bahan pangan utama.

- Layanan Sosial dan Bantuan Hukum.

- Perlindungan sosial, budaya, keamanan dan keagamaan bagi masyarakat.

- Peningkatan kapasitas aparat sipil daerah menuju pengelolaan pemeritahan yang transparan, akuntabel

serta profesional.

- Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan daerah.

2016

- Penyelenggaraan layanan pendidikan yang berkualitas secara gratis SD s.d SMA/SMK dan pembinaan

kepada anak usia sekolah serta anak usia dini.

- Penyelenggaraan layanan kesehatan yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.

- Penguatan Pengarusutamaan Gender.

- Pengembangan dan peningkatan kawasan strategis kota untuk kepentingan lingkungan

- Pengembangan dan peningkatan kawasan strategis kota untuk kepentingan sosial budaya

Page 23: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

146

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

- Peningkatan sistem jaringan prasarana perkotaan.

- Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang berbasis klaster dan Agroindustri.

- Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta Koperasi.

- Pengembangan keanekaragaman bahan pangan utama.

- Layanan Sosial dan Bantuan Hukum.

- Perlindungan sosial, budaya, keamanan dan keagamaan bagi masyarakat.

- Peningkatan kapasitas aparat sipil daerah menuju pengelolaan pemeritahan yang transparan, akuntabel

serta profesional.

- Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan daerah.

2017

- Penyelenggaraan layanan pendidikan yang berkualitas secara gratis SD s.d SMA/SMK dan pembinaan

kepada anak usia sekolah serta anak usia dini.

- Peningkatan layanan perguruan tinggi negeri bagi masyarakat Parepare

- Penyelenggaraan layanan kesehatan yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.

- Penguatan Pengarusutamaan Gender.

- Peningkatan sistem jaringan prasarana perkotaan.

- Pengembangan Ruang Terbuka Hijau.

- Pengembangan produk unggulan daerah.

- Pengembangan Produk-produk Agricultur.

- Pengembangan investasi industri besar.

Page 24: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

147

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

- Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi daerah.

- Layanan Sosial dan Bantuan Hukum.

- Perlindungan sosial, budaya, keamanan dan keagamaan bagi masyarakat.

2018

- Penyelenggaraan layanan pendidikan yang berkualitas secara gratis SD s.d SMA/SMK dan pembinaan

kepada anak usia sekolah serta anak usia dini.

- Penyelenggaraan layanan kesehatan yang berkualitas secara gratis bagi semua lapisan masyarakat.

- Penguatan Pengarusutamaan Gender.

- Peningkatan dan pengembangan Kapasitas Politik Lembaga Legislatif

- Peningkatan sistem jaringan prasarana perkotaan.

- Penataan dan pengembangan kawasan peternakan

- Pengembangan investasi pariwisata.

- Layanan Sosial dan Bantuan Hukum.

- Perlindungan sosial, budaya, keamanan dan keagamaan bagi masyarakat

Sumber : Dokumen

Page 25: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

148

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

5.2.1 Kebijakan Keuangan Daerah

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang 32 Tahun 2004tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang 33 Tahun 2004tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,menetapkan

dan mengatur pembagian kewenangan dan pembagiankeuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sertaPeraturan Pemerintah

Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah, bahwa

keuangan daerah harus dikelola secaratertib, efisien, ekonomis, efektif,

transparan dan bertanggung jawabsesuai dengan azas kepatutan dan rasa

keadilan.

Pemerintah Kota Parepare didalam melaksanakan pengelolaankeuangan

daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun2003 tentang

Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004tentang

Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan MenteriDalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 jo. Pemendagri Nomor 59 Tahun2007 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.Pengelolaan Keuangan Daerah

Kota Parepare dilaksanakandalam suatu sistem terintegrasi yang dimulai dari

perencanaan,pelaksanaan, penatausahaan, pertanggunggjawaban sampai

padapemeriksaan atas APBDyang setiap tahun ditetapkan dengan

PeraturanDaerah. Struktur APBD Kota Parepareyang terdiri Pendapatan

Daerah,Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerahmerupakan instrumen

yangmenjamin terciptanya disiplin dalam proses

pengambilankeputusanterkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja

daerah.

Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk

menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuankeuangan

daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunanRPJMD Kota

Parepare Tahun 2013-2018.Analisis pengelolaan keuangan daerah

menjelaskantentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan

Page 26: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

149

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

denganpendapatan, belanja dan pembiayaan daerah guna mewujudkan

visidan misi.

Terkait dengan pengelolaan keuangan daerah, pemerintahmemberikan

pedoman dasar dengan menerbitkan PP No. 58/2005tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah setelah sebelumnyamenerbitkan Kepmendagri No.

29/2002 tentang Pedoman Pengurusan,Pertanggungjawaban dan

Pengawasan Keuangan Daerah serta TataCara Penyusunan APBD dan

Penyusunan Perhitungan APBD.Kepmendagri ini kemudian direvisi menjadi

Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan KeuanganDaerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri DalamNegeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

Dinamisnya legalitas pengelolaan keuangan daerah tersebutditujukan untuk

menciptakan pengelolaan keuangan publik di daerahyang akuntabel,

transparan dan berkinerja untuk mendorongakselerasi pembangunan dan

peningkatan kualitas pelayananmasyarakat. Keuangan daerah diharapkan

mampu secara efisienmengalokasikan sumberdaya pembangunan daerah,

semata-matauntuk kepentingan masyarakat. Keuangan daerah harus

mamputeralokasi kembali secara tepat untuk kepentingan masyarakat,

karenauang yang dikelola oleh pemerintah daerah memang berasal

darimasyarakat itu sendiri.

Faktanya, dalam era desentralisasi dan otonomi daerah, antarakepentingan

masyarakat dengan alokasi belanja daerah seringkali tidaksejalan.

Kepentingan masyarakat jika tidak diidentifikasi secara baik,tidak

direncanakan secara cermat oleh pemerintah daerah, seringkalijustru

menimbulkan pemborosan dan ketidakefisienan belanja daerah.Akibatnya,

kebutuhan belanja (fiscal needs) akan senantiasa tidakterkendali besarnya.

Sebaliknya, pemerintah daerah, termasukPemerintah Kota Parepare memiliki

keterbatasan untuk menarik uangdari masyarakat, karena di samping akan

berdampak negatif padamelemahkan daya beli masyarakat dan timbulnya

Page 27: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

150

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

biaya tinggi bagiinvestasi dan industri lokal, juga kondisi sebagian besar

masyarakatmasih berada dalam tekanan kemiskinan yang berkepanjangan.

Keragu-raguan Pemerintah Kota dalam meningkatkan pendapatandaerah ini

menyebabkan kemampuan keuangan daerah (fiscal capacity)menjadi sangat

rendah.Kapasitas fiskal (fiscal capacity) yang rendah dan kebutuhanfiskal

(fiscal needs) yang tinggi, menyebabkan terjadinya kesenjanganfiskal (fiscal

gap) yang semakin lebar, oleh karena itu untukmemperkecil kesenjangan

fiskal tersebut, diperlukan pengelolaankeuangan daerah secara tepat untuk

menciptakan efisiensi keuangandaerah. Kebijakan keuangan daerah

diarahkan untuk mengelolabelanja daerah secara cermat, efisiensi belanja

pegawai, operasionaldan pemeliharaan, belanja pelayanan publik yang tepat

sasaran,belanja modal pada sektor-sektor yang strategis dan akseleratif

dalammenciptakan kesempatan kerja dan pendapatan daerah

secaraberkesinambungan, serta belanja daerah yang mampu

menumbuhkanpartisipasi masyarakat terhadap peningkatan kualitas sarana

danfasilitas publik.Adapun kebijakan pengelolaan keuangan daerah Kota

Pareparediarahkan, pada:

(1) Peningkatan kapasitas fiskal (PAD dan bagi hasil pajak

daerah) yangtidak bersifat distorsif terhadap perekonomian

daerah dan mampumenjadi sumber utama dalam memenuhi

kebutuhan belanja nonpegawai,khususnya belanja pelayanan

publik yang berupa belanjamodal;

(2) Alokasi belanja daerah yang efektif dan efisien, strategis

sertamemiliki efek yang besar dalam peningkatan

kesejahteraanmasyarakat;

(3) Penerapan pembiayaan daerah yang defisit terkendali, dalam

artiandefisit anggaran yang kecil, tidak melebihi ketentuan

pemerintahserta tidak berpotensi menimbulkan gejolak

kenaikan harga-hargaumum. Surplus secara bertahap, bukan

berarti mengurangi belanjapemerintah kota, tetapi mampu

mendorong partisipasi masyarakatdalam pendanaan sarana

dan fasilitas publik.

Page 28: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

151

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan daerahyang

dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerahdan belanja

daerah, dimana dapat terjadi dalam dua kemungkinan,yaitu anggaran

surplus dan anggaran defisit. Sedangkan jika tidakditemukan selisih antara

keduanya, berarti terjadi transaksi keuangandaerah yang seimbang.

Surplus anggaran tercipta jika pendapatan daerah lebih besardaripada

belanja daerah, maka pembiayaan daerah harus digunakanuntuk

pengeluaran daerah. Sebaliknya, jika pendapatan daerah lebihkecil daripada

belanja daerah, maka terjadi transaksi keuangan yangbersifat defisit dan

harus ditutupi dengan penerimaan daerah.Surplus anggaran tercipta jika

pendapatan daerah lebih besardaripada belanja daerah, maka pembiayaan

daerah harus digunakanuntuk memanfaatkan surplus tersebut dalam

aktivitas pengeluaranpembiayaan. Sebaliknya, jika pendapatan daerah lebih

kecil daripadabelanja daerah, maka terjadi transaksi keuangan yang bersifat

defisitdan harus ditutupi dengan aktivitas penerimaan pembiayaan daerah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengalokasiansumber

penerimaan kedalam pos belanja dan pengeluaran antara lain:

(1) Alokasi belanja yang pembiayaannya berasal dari

penerimaanretribusi pajak diupayakan agar berhubungan

langsung denganpeningkatan pelayanan dimana retribusi

pajak tersebut dipungut.

(2) Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah

yangdipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya

peningkatankapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan

sehinggamenghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik

bagi kasdaerah.

(3) Untuk Dana Alokasi Umum, maka pengalokasiannya

diprioritaskanbagi belanja umum pegawai dan operasional

rutin PemerintahanDaerah sedangkan pengalokasian Dana

Alokasi Khususdisesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi

dari SKPD penerimaDana DAK tersebut.

Page 29: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

152

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

(4) Penerimaan Dana bagi Hasil agar dialokasikan secara

memadaiuntuk perbaikan pelayanan atau perbaikan

lingkungan sesuai jenisdana bagi hasil tersebut didapat.

Selama periode Tahun 2008-2012, ketergantungan fiskalpemerintah Kota

Parepare terhadap pemerintah pusat cukup besar. Halini ditandai oleh

Proporsi Dana Perimbangan terhadap TotalPendapatan sebesar 77,35

persen, sementara proporsi Pendapatan AsliDaerah hanya sebesar 9,96

persen.Untuk itu, dalam rencana jangka menengah lima tahun kedepan, visi

kemandirian khusunya di bidang keuangan daerah menjadisalah satu bagian

penting. Peningkatan peran kapasitas fiskal dalammendanai kebutuhan

belanja diarahkan untuk melebihi kontribusi daridana perimbangan DAU dan

DAK. PAD diharapkan mampuberkontribusi maksimal terhadap total

pendapatan daerah, danmampu mendanai lebih dari kemampuan maksimal

atau diatas darikemampuan fiscal.

Untuk menghasilkan pengelolaan keuangan yang lebih efisiendan efektif

terutama terkait dengan proyeksi peningkatan pendapatandaerah, belanja

pemerintah, dan defisit anggaran yang tidakmelampaui ambang batas sesuai

dengan peraturan yang ada,penetapan asumsi-asumsi yang mendasari

rencana pengelolaankeuangan daerah menjadi prasyarat yang harus

dipenuhi.Ada dua asumsi yang digunakan terkait dengan proyeksikeuangan

daerah, yaitu: (1) perkembangan ekonomi makro daerah,seperti

pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan tingkatinflasi; dan (2)

pokok-pokok kebijakan fiskal yang ditetapkan olehpemerintah, seperti

perkiraan Dana Bagi Hasil (DBH), Dana AlokasiUmum (DAU), Dana Alokasi

Khusus (DAK), dan Pendapatan AsliDaerah (PAD).

Asumsi-asumsi pengelolaan keuangan daerah selama periode2013-2018

ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Asumsi dimaksud sekaligusjuga menjadi

angka proyeksi berbagai indikator ekonomi makro daerahdan pokok-pokok

kebijakan fiskal Kota Parepare.

Page 30: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

153

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Tabel 5.6 Proyeksi Asumsi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan

Fiskal Daerah,2013-2018

Sumber : RTRW Kota Parepare tahun 2011-2031

Selama periode 2008-2012, pertumbuhan ekonomi KotaParepare7,92

persen per tahun. Untuk masa pemerintahan lima tahunke depan,

perekonomian Kota Parepare diprediksikan bertumbuh lebihcepat dengan

kisaran antara 8,0-8,4 persen selama periode 2013-2018dengan rata-rata

pertumbuhan sekitar 8,27 persen per tahun. Prediksipertumbuhan ekonomi

tersebut diperkirakan didorong olehpertumbuhan sektor perdagangan,hotel

dan restoran, bangunan, dankeuangan, perusahaan, dan jasa persewaan

seiring dengan prediksiinflasi (kenaikan harga hanya sekitar 2-3 persen dan

angkapengangguran diprediksikan rata-rata 3-4 persen per tahun.

Prediksiinflasi dengan kisaran 2-3 persen dapat dicapai dengan asumsi

bahwadalam periode lima tahun ke depan tidak ada kebijakan

pemerintahyang memicu inflasi seperti kenaikan BBM.

Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang cepat dan diikuti olehtingkat inflasi

yang terkendali diharapkan berdampak positif terhadappeningkatan

pendapatan daerah terutama pendapatan yang berasaldari PAD.

Berdasarkan asumsi makro tersebut dan berbagai kebijakanintensifikasi dan

ekstensifikasi yang dilakukan oleh Pemerintah KotaParepare, serta kebijakan

pemerintah pusat terkait dengan peralihanPBBP2 dan BPHTB, maka PAD

diprediksikan bertumbuh dengan ratarata8,28 persen pertahun. Sumber-

Page 31: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

154

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

sumber PAD yang diprediksikanmampu berkontribusi cukup besar adalah

pajak daerah dan lain-lainPAD yang sah. Implementasi PBBPP dan BPHTB

dan percepatanaktivitas perekonomian daerah diharapkan mampu

meningkatkanpajak daerah dengan asumsi tingkat pertumbuhannya 16,82

persenper tahun. Sejak tahun 2012, Lain-lain PAD mengalami

peningkatancukup tajam akibat dari penerimaan retribusi RS.A.Makkasau

yangsebelumnya dicatat ke dalam pos penerimaan retribusi daerah

danmerupakan penyumbang terbesar terhadap retribusi daerah.

Dengandemikian, penerimaan lain-lain PAD yang sah

diprediksikanmendominasi struktur PAD untuk lima tahun ke depan. Pada

saat yangsama penerimaan retribusi meskipun sebagian posnya berpindah

kelain-lain PAD yang sah, namun ke depan tetap diprediksikanmengalami

peningkatan dengan rata-rata 9 persen seiring denganperkembangan

aktivitas ekonomi khususnya pada sektor perdagangan,pengangkutan dan

bangunan.

Dari total dana alokasi pagu indikatif yang tersedia, kemudiandialokasikan ke

berbagai program/kegiatan sesuai urutan prioritas.Prioritas program/kegiatan

dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas IIdan prioritas III, dimana prioritas I

mendapatkan prioritas pertamasebelum prioritas II. Prioritas III mendapatkan

alokasi anggaransetelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya.

Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan temaatau

program unggulan (dedicated) Kepala daerah sebagaimanadiamanatkan

dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yangdefinitif harus

dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana,termasuk untuk prioritas

bidang pendidikan 20% (dua puluh persen).Program prioritas I harus

berhubungan langsung dengan kepentinganpublik, bersifat monumental,

berskala besar, dan memiliki kepentingandan nilai manfaat yang tinggi,

memberikan dampak luas padamasyarakat dengan daya ungkit yang tinggi

pada capaian visi/misidaerah. Di samping itu, prioritas I juga diperuntukkan

bagi prioritasbelanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangundangan.

Page 32: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

155

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Program Prioritas II merupakan program prioritas ditingkat SKPD

yangmerupakan penjabaran dari analisis per urusan. Suatu prioritas

IIberhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang

palingberdampak luas pada masing-masing segmentasi masyarakat

yangdilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang

dihadapiberhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi

SKPDtermasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang

berhubungandengan itu.

Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasibelanja-

belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS,belanja hibah,

belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan,belanja bantuan

keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota danpemerintahan desa serta

belanja tidak terduga. Pengalokasian danaRPJMD Kota Parepare Tahun

2013-2018. Pada prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan)

pemenuhandana pada prioritas I dan II terlebih dahulu untuk menunjukkan

urutan prioritas yang benar.

Dengan demikian, kapasitas riil keuangan daerah Kota Parepare

dapatdialokasikan sebagaimana tabel di bawah ini.

Tabel 5.7 Proyeksi Asumsi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal

Daerah,2013-2018

TAHUN Prioritas I

(40%) Prioritas II

(40%) Prioritas III

(20%)

JUMLAH

2014

2015

2016

2017

2018

113.480.902.447

119.334.256.721

126.612.478.699

135.646.197.961

146.866.269.452

113.480.902.447

119.334.256.721

126.612.478.699

135.646.197.961

146.866.269.452

56.740.451.223

59.667.128.360

63.306.239.349

67.823.098.980

73.433.134.726

283.702.256.119

298.335.641.802

316.531.196.749

339.115.494.904

367.165.673.631

Sumber : RPJMD Kota Parepare tahun 2013-2018

5.2.2 Indikator Kinerja

Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yangmencerminkan

keberhasilan penyelenggaraan suatu urusanPemerintahan. Dalam hal ini,

Page 33: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

156

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

indikator kinerja daerah lebihmenggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan

Pemerintahan yangditunjukkan dengan paramater kualitas manusia yang

secarainternasional diukur dengan indeks pembangunan manusia

(IPM).Untuk mengevaluasi kinerja daerah dalam

pelaksanaanpenyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan

dipergunakanbeberapa aspek sebagai tolok ukur. Aspek-aspek tersebut

meliputi (1)aspek kesejahteraan masyarakat, dengan fokus kesejahteraan

ekonomi,kesejahteraan sosial dan seni budaya serta olah raga, (2)

aspekpelayanan umum.Untuk lebih jelasnya, penyajian data tentang

indikator kinerjadaerah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 34: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

157

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Tabel 5.8

Indikator Kinerja Berdasarkan RPJMD Kota Parepare

NO INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

INTERPRETASI CAPAIAN TARGET PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU

KEBERHASILAN

(1) (2) (3)

Persentase rumah tinggal bersanitasi

Persentase rumah tinggal bersanitasi pada tahun 2012 hanya 52,85%. Capaian ini masih jauh dibawah capaian propinsi sebesar 75,28%

1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air minum dan air limbah 2. Belum tertanamkannya PHBS pada Masyarakat

1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air minum dan air limbah 2. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang PHBS 3. Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi

Rasio tempat pembuangan sampah per satuan penduduk

Pada tahun 2012, rasionya mencapai 1 : 186 yang berarti bawah setiap satu TPS mampun menampung sampah 186 penduduk.. Pencapaian ini masih jauh lebih baik dari capaian propinsi sebesar 0,23

1. Laju pertambahan penduduk yang cepat dan aktivitas penduduk belum dapat didukung oleh keberadaan sarana persampahan (TPS) 2. Adanya keengganan masyarakat jika disekitar lingkungannya terdapat TPS

1. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang perlunya TPS sebagai penampungan sementara 2. Mempercepat pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

Rumah tangga pengguna air bersih

Rumah tangga pengguna air bersih hingga tahun 2012 mencapai 17.263 rumah tangga (57,45%). Pencapaian ini masih jauh dari propinsi yang mencapai 84,75%

1. Banyaknya permukiman baru yang lokasinya belum dapat diakses oleh jaringan air bersih dari PDAM 2. Ketersediaan air baku sangat terbatas

1. Peningkatan jaringan instalasi air bersih termasuk sistem sambungan rumah sehingga dapat menjangkau permukiman baru 2. Eksplorasi dan eksploitasi sumbersumber air baku baru 3. Optimalisasi pemanfaatan dan

Page 35: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

158

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

pengelolaan air bersih

Rumah tangga ber-Sanitasi

Persentase rumah tinggal bersanitasi pada tahun 2012 hanya 52,85%. Capaian ini masih jauh dibawah capaian propinsi sebesar 75,28%

1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air minum dan air limbah 2. Belum tertanamkannya PHBS pada masyarakat

1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air minum dan air limbah 2. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang PHBS 3. Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi

Lingkungan pemukiman kumuh

Pada tahun 2010 luas lingkungan kumuh 31,09 ha dan pada tahun 2011 menurun menjadi 17,75 ha, namun pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 27,40 ha. Penambahan luasan tahun 2011 ke 2012 diakibatkan oleh pelaksanaan up dating lingkungan kumuh

1. Identifikasi lokasi dan kebutuhan penanganan lingkungan permukiman kumuh belum optimal 2. Belum optimalnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap PHBS 3. Keterbatasan penguasaan lahan bagi MBR

1. Optimalisasi Pelaksanaan Identifikasi lokasi dan kebutuhan penanganan lingkungan permukiman kumuh 2. optimalisasi pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap PHBS 3. Fasilitasi penguasaan lahan bagi MBR

Persentase ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah

Hingga tahun 2012, persentase RTH baru mencapai 21,20% masih kurang dari target nasional sebesar 30% dari luas wilayah

1. Terbatasnya lahan untuk dijadikan RTH 2. Kurangnya RTH privat

1. Identifikasi lahan yang dapat dijadikan RTH 2. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan RTH Privat

Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan

Tahun 2008 jumlah bangunan berIMB sebanyak 3.817 unit dan terus mengalami peningkatan sehingga tahun 2012 mencapai 8.449 unit. Ada peningkatan rata-rata 82% dalam kurun waktu 2008-2012. Penambahan ini menunjukkan semakin meningkatnya

1. Banyaknya bangunan/rumah yang sudah ada sebelum Perda IMB diberlakukan 2. Sebagian masyarakat belum mengurus IMB

1. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengurus IMB 2. Penegakan sanksi terhadap pelanggaran IMB

Page 36: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

159

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

pembangunan di Kota Parepare dari tahun ke tahun.

Persentase penanganan sampah

Pada tahun 2008 volume sampah 177.025 m3 yang dapat ditangani 172,645 m3 (9753%), namun pada tahun 2012 penanganan sampah berkurang dari volume sebesar 183.595 m3 yang tertangani hanya 171.185 m3

(93,24%)

1. Penanganan sampah selalu terfokus pada timbunan sampah (pengangkutan dari TPS ke TPA) 2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengurangi volume sampah

1. Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan 2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengurangi volume sampah rumah tangga

Persentase Penduduk berakses air minum

Jumlah penduduk yang berakses air minum terus mengalami peningkatan, pada tahun 2012 mencapai 80,16%. Capaian ini telah melampaui target pemerintah sebesar 80% serta jauh di atas target MDGs sebesar 68,87%.

1. Belum optimalnya pengelolaan air baku air minum yang dikelola oleh PDAM sehingga mempengaruhi kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat 2. Kurangnya sumber air baku 3. Penduduk yang belum dapat mengakses air minum masih cukup besar yaitu 19,84%

1. Peningkatan kualitas pengelolaan air baku pada IPA PDAM 2. Peningkatan cakupan penduduk yang berakses air minum melalui peningkatan sambungan rumah 3. Penambahan kapasitas air baku melalui eksplorasi dan eksploitasi 4. Perlindungan sumber air baku dari pencemaran lingkungan

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

Hingga tahun 2012, daya tampung TPS mencapai 710 m3 (0,54%) dengan jumlah penduduk 132.048 jiwa. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk Kota Parepare, maka rasio tempat pembuangan sampah per satuan penduduk juga terus meningkat setiap tahunnya

TPS cenderung menjadi tempat penumpukan sampah yang mengakibatkan bau pada masyarakat sekitar dan mengganggu keindahan sehingga sebagian masyarakat merasa terganggu dengan adanya TPS dilingkungannya

Peningkatan frekuensi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

Page 37: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

160

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

5.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan

persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Dimana

persyaratan teknis itu ditetapkan dengan Peraturan Bupati yakni Status hak

atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah; Status

kepemilikan bangunan gedung; dan Izin menrdirikan bangunan gedung.

Setiap bangunan gedung harus didirikan pada tanah yang status

kepemilikannya jelas, baik milik sendiri maupun milik pihak lain, namun

bangunan gedung dengan status milik pihak lain hanya dapat didirikan

dengan izin pemanfaatan tanah dari pemegang hak atas tanah atau pemilik

tanah dalam bentuk perjanjian tertulis antara pemegang hak atas tanah atau

pemilik tanah dengan pemilik bangunan gedung

Status kepemilikan gedung dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan

bangunan gedung yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten,

berdasarkan hasil kegiatan pendataan bangunan gedung. Kegiatan

pendataan tersebut dilakukan bersamaan dengan proses mendirikan

bangunan gedung untuk keperluan tertib pembangunan dan pemanfaatan

bangunan gedung.setiap orang dalam mengajukan permohonan izin

mendirikan bangunan gedung wajib melengkapi dengan : tanda bukti status

kepemilikan hak atas tanah atau tanda bukti perjanjian pemanfaatan tanah;

data pemilik bangunan gedung; rencana teknis bangunan gedung; dan hasil

analisis mengenai dampak lingkungan bagi bangunan gedung yang

menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.

Setiap mendirikan bangunan gedung, fungsinya harus sesuai dengan

peruntukan lokasi yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten, RDTRKP,

dan/atau RTBL serta tidak boleh melebihi ketentuan maksimal kepadatan

dan ketinggian yang ditetapkan didalamnya dimana kepadatan tersebut

ditetapkan dalam bentuk Kooefisien Dasar bangunan (KDB) Maksimal yang

didasarkan pada luas kaveling/persil, peruntukan atau fungsi lahan, dan daya

dukung lingkungan. Sedangkan ketinggian maksimal ditatapkan dalam

bentuk Kooefisien Lantai Bangunan (KLB) dan/atau jumlah lantai maksimal.

Page 38: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

161

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Setiap bangunan gedung yang didirikan tidak boleh melanggar ketentuan

minimal jarak bebas bangunan gedung yang ditetapkan dalam RTRW

Kabupaten, RDTRKP, dan/atau RTBL. Ketentuan jarak bangunan gedung

ditetapkan dalam bentuk : garis sempadan banguan gedung denga as jalan,

tepi sungai, irigasi, tepi danau, dan/atau jaringan tegangan tinggi; jarak

antara bangunan gedung dengan batas-bnatas persil, jarak antar bangunan

gedung, dan jarak antara as jalan dengan pagar halaman yang diizinkan

pada lokasi yang bersangkutan, yang diberlakukan per kaveling, per persil,

dan/atau per kawasan.

Penampilan bangunan gedung harus dirancang dengan mempertimbangkan

kaidah-kaidah estetika bentuk, karakteristik arsitektur, dan lingkungan yang

ada di sekitarnya. Penampilan bangunan harus menyesuaikan dengan

bangunan gedung yang ada disekitarnya, dikawasan cagar budaya harus

dirancang dengan mempertimbangkan kaidah pelestarian sedangkan bila

berdampingan dengan bangunan gedung yang dilestarikan harus dirancang

dengan mempertimbangkan kaidah estetika bentuk dan karekteristik dari

arsitektur bangunan yang dilestarikan.

Persyaratan keselamatan meliputi : persyaratan kemempuan bangunan

gedung untuk mendukung beban muatan; dan kemampuan bangunan

gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan

bahaya petir. Persayaratan kesehatan bangunan gedung meliputi :

persyaratan sistem penghawaan; persyaratan sistem pencahayaan;

persyaratan sistem sanitasi; dan penggunaan bahan bangunan gedung.

Persyaratan kenyamanan bangunan gedung meliputi : kenyamanan ruang

gerak dan hubungan antar ruang; kenyamanan kondisi udara dalam ruang;

kenyamanan pandangan; kenyamanan tingkat getaran dan tingkat

kebisingan. Persyaratan kemudahan meliputi : kemudahan hubngan ke, dari,

dan di dalam gedung; dan kelengkapan prasarana dan sarana dalam

pemanfaatan bangunan gedung.

Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan :

perencanaan teknis; pelaksanaan konstruksi; dan pengawasan konstruksi.

Page 39: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

162

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Pemanfaatan bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan dilakukan

oleh pemilik dan/atau pengguna sesuai dengan kaidah pelestarian dan

klasifikasi bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan serta sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Pemugaran bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan merupakan

kegiatan memperbaiki dan memulihkan kembali bangunan gedung ke bentuk

aslinya. Pembongkaran bangunan gedung harus dilaksanakan secara tertib

dan mempertimbangkan keamanan, keselamatan masyarakat dan

lingkungannya.Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik

bangunan gedung mempunyai hak :

a. mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Kabupaten atas rencana

teknis bangunan gedung yang telah memenuhi persyaratan;

b. melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan

perizinan yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten;

c. mendapatkan surat ketetapan bangunan gedung dan/atau lingkungan

yang dilindungi dan dilestarikan dari Pemerintah Kabupaten;

d. mendapatkan insentif sesuai dengan peraturan perundang-undangan

dari Pemerintah Kabupaten karena bangunannya dutetapkan sebagai

bangunan yang harus dilindungi dan dilestarikan;

e. mengubah fungsi bangunan setelah mendapat izin tertulis dari

Pemerintah kabupaten;

f. mendapatkan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundang-

undangan apabila bangunannya dibongkar oleh Pemerintah

Kabupaten atau pihak lain yang bukan diakibatkan oleh kesalahannya.

Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung

mempunyai kewajiban :

a. menyediakan rencana teknis bangunan gedung yang memenuhi

persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan fungsinya;

b. memiliki Izin Mendirikan Banguna (IMB);

c. melaksanakan pembangunan gedung sesuai dengan rencana teknis

yang telah disahkan dan dilakukan dalam batas waktu berlakunya izin

mendirikan bangunan;

Page 40: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

163

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

d. meminta pengesahan dari Pemerintah Kabupaten atas perubahan

rencana teknis bangunan gedung yang terjadi pada tahap

pelaksanaan bangunan.

5.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

Dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kota Parepare

masih dalam tahap penyelesaian.

5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

5.5.1 Kerangka kerja pembangunan sanitasi

Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting

dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan

dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman serta

kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sanitasi seringkali dianggap

sebagai urusan yang tidak menjadi prioritas utama, sehingga sering

termarjinalkan dari urusan-urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan

peningkatan standart kualitas hidup masyarakat, semakin tingginya tingkat

pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung lingkungan itu

sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang

harus diperhatikan.

Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan

dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan

pemahaman masyarakat terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat yang

tercermin dari perilaku masyarakat saat ini akan menjawab tantangan

pembangunan sanitasi dalam RPJMN tahun 2015 – 2019 yaitu Universal

Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka

pengamanan air minum.

Pentingnya pengelolaan air minum dan sanitasi untuk mencegah

terganggunya kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan, kondisi

tersebut mendorong Pemerintah Kota Parepare untuk ikut serta dalam

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).

Page 41: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

164

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Pemerintah Kota Parepare dalam rangka melaksanakan program tersebut

telah membentuk Kelompok Kerja Sanitasi Kota Parepare pada tanggal 09

Februari 2015 melalui Surat Keputusan Walikota Parepare Nomor: 46 Tahun

2015.

Mengingat kota/kabupaten Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-

tahun (multi years) untuk memiliki layanan sanitasi yang layak dan

menyeluruh serta terkait dengan capaian target Universal Access di tahun

2019. Kota Parepare akan melakukan pemutakhiran dokumen Strategi

Sanitasi Kota Parepare tahun 2016 – 2019.

Pada tahun 2011 POKJA AMPL-BM telah menyusun Buku Putih (BP) Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan Kota Parepare dan Strategi Sanitasi

Kota (SSK) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan tahun 2012 – 2016.

Disamping dokumen tersebut, pemutakhiran dokumen Strategi Sanitasi Kota

Parepare sangat berkaitan dengan berbagai dokumen perencanaan

pembangunan, baik tingkat nasional, provinsi, maupun kota/kabupaten. Oleh

karena itu, Strategi Sanitasi Kota Parepare disusun dengan memperhatikan

keterkaitan, keselarasan, dan keterpaduan dengan berbagai dokumen yang

dimaksud, dijelaskan sebagai berikut:

(1) Memperhatikan RPJPN dan RPJMN dilakukan melalui

penyelarasan kebijakan, strategi dan program pembangunan

sanitasi Kota Parepare dengan arah, kebijakan umum dan

prioritas pembangunan nasional dan pembangunan

kewilayahan.

(2) Memperhatikan RPJPD dan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan

dilakukan melalui penyelarasan kebijakan, strategi dan program

pembangunan sanitasi Kota Parepare dengan kebijakan,

strategi dan program pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan.

(3) Berpedoman pada RPJMD dan RTRW Kota Parepare

dilakukan dengan: (1)penyelarasan kebijakan, strategi dan

program pembangunan sanitasi Kota Parepare dengan visi,

misi, arah, kebijakan pembangunan jangka menengah daerah;

Page 42: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

165

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

dan (2) penyelarasan kebijakan, strategi dan program

pembangunan sanitasi Kota Parepare dengan pemanfaatan

struktur dan pola ruang Kota Parepare.

(4) Berpedoman pada Renstra SKPD terkait Sanitasi Kota

Parepare dilakukan dengan penyelarasan kebijakan, strategi

dan program pembangunan sanitasi Kota Parepare dengan

rencana dan strategi SKPD.

5.5.2 Tujuan, sasaran, dan strategi sektor sanitasi meliputi

1. Air Limbah

a) Tujuan

Meningkatkan pelayanan pada masyarakat dalam bentuk

perluasan informasi dan akses layanan sistem setempat

(on-site) dan terpusat (off-site)

Meningkatkan kualitas lingkungan, derajat kesehatan

masyarakat, dan PHBS

Menata pengembangan perencanaan, peraturan perundang-

udangan, kelembagaan dan keuangan pengelolaan air

limbah

Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam

pengolahan sampah, yang telah di gagas maupun yang

direncanakan secara realistik.

b) Sasaran yang hendak dicapai

Peningkatan pengelolaan air limbah melalui akses

masyarakat terhadap informasi dan pelayanan pengelolaan

air limbah permukiman sistem setempat (on-site) dan

terpusat (off-site) padat penduduk

Peningkatan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan

masyarakat menjadi 50% diakhir Tahun 2016

Meningkatkan PHBS melalui peran masyarakat (rumah

tangga dan sekolah) pengelolaan air limbah dari 41,9%

menjadi 80%

Page 43: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

166

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Pengembangan perencanaan dan penataan Peraturan

Perundang-undangan air Limbah

Peningkatan tata kelola kelembagaan pemerintah dalam

pengelolaan air limbah yang baik

Peningkatan pengelolaan air limah melalui pemanfatan

sumber daya Pendanaan pembangunan dalam penguatan

ekonomi masyarakat.

2. Persampahan

a) Tujuan

Meningkatkan pelayanan pada masyarakat dalam bidang

kebersihan, pertamanan dan penataan ruang terbuka hijau

demi terciptanya:

1. Kebersihan dan keindahan lingkungan secara

berkelanjutan.

2. Kesehatan masyarakat lingkungan utamanya pada

pemukiman kumuh

3. Sistem pengelolaan persampahan, pertamanan, sarana

prasarana yang efisien dan efektif.

Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha serta

berkaitan dengan program kerja/proyek Kota Parepare

Bersahaja menuju Kota Bandar Madani.

Meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat berkaitan

dengan hak dan kewajiban selaku warga negara yaitu dalam

hal pelunasan membayar retribusi kebersihan.

Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam

pengolahan sampah, yang telah di gagas maupun yang

direncanakan secara realistik.

b) Sasaran yang hendak dicapai

Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan

persampahan di tingkat masyarakat perkotaan dari 5,34%

menjadi 50%.

Page 44: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

167

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan

persampahan di TPA Lapadde dari 5,34% menjadi 50%.

Meningkatnya koordinasi intemal dan eksternal antar SKPD,

sekertaris/bidang/seksi dalam menata perencanaan dan

pengembangan kebijakan kelembagaan, peraturan dan

perundangan.

Meningkatkan kewajiban masyarakat membayar retribusi

sampah secara kontinyu dari 92,3% menjadi 100%.

Pengembangan alternatif sumber pembiayaan baik

pendanaan pemerintah pusat mapun pendanaan pemerintah

propinsi

Meningkatkan potensi investasi dunia usaha/swasta.

Meningkatkan peran masyarakat melakukan pemilahan

sampah dari 19,3% menjadi 50%.

3. Drainase Lingkungan

a) Tujuan

Meningkatkan pengelolaan sampah/drainase terpadu

Meningkatkan sarana dan prasaranan fisik perkotaan.

b) Sasaran yang ingin dicapai

Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase Kota

yang terintegrasi pada akhir tahun 2012

Berkurangnya luas genangan di Kota Parepare dari 22 ha

menjadi 10 ha pada akhir tahun 2015.

4. Air Besih/Minum

a) Tujuan

Meningkatkan akses layanan air bersih

Memperbaiki system layanan air bersih

Menjaga ketersediaan air baku

Menjalin kemitraan PDAM dalam pelayanan air bersih

b) Sasaran

Page 45: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

168

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kotinuitas air baku dari

76,96% menjadi 85% pada akhir tahun 2016 melalui PDAM

(dari 20% menjadi 40%) maupun layanan lainnya

Perbaikan dan penambahan jaringan pipa transmisi dalam

mendukung kuntiniutas dan meningkatkan cakupan

pelayanan

Perbaikan dan penambahan jaringan kapasitas produksi

agar dapat meningkatkan pelayanan ke pelanggan

Berkurangnya tingkat kehilangan air dari 24,37 % menjadi

15%

Perbaikan pelayanan kepada masyarakat dan membantu

masyarakat untuk menjadi pelanggan PDAM khususnya

yang berpenghasilan menengah ke bawah

Terjaganya supply air secara kualitas dan kuantitas dari

sumber secara terus menerus

Peningkatan peran dan kemitraan dunia usaha, swasta.

5. Higiene/PHBS

a) Tujuan

Menyelenggarakan upaya penyebarluasan informasi

kesehatan guna memberdayakan masyarakat ke arah

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Melaksanakan pembinaan peningkatan peran serta

masyarakat dalam pembangunan kesehatan

Melaksanakan bimbingan/latihan tentang pengetahuan dan

keterampilan petugas penyuluh kesehatan.

b) Sasaran

Peningkatan kasadaran melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di Sekolah sejak usia dini sampai sekolah tingkat

menengah

Peningkatan kasadaran melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di lingkungan Rumah Tangga

Page 46: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

169

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Peingkatan kasadaran melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan

(TUPM)

peningkatan kasadaran melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di Tempat Kerja

Pegembangan kasadaran masyarakat kota melalui

peningkatan kualitas lingkungan sehat.

5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Rencana

Sistem Pelayanan

Peran Parepare sebagai kota niaga dan pintu gerbang arus keluar masuk

barang perdagangan regional makro terutama melalui Pelabuhan Nusantara,

Pelabuhan Cappa Ujung maupun pelabuhan kapal tradisional di sekitar

Cappa Ujung sangat potensil untuk lebih ditumbuhkembangkan. Barang

dagangan regional makro dari Kota Parepare ke Kalimantan Timur, wilayah

Sulawesi Selatan lainnya, Maluku dan Papua, maupun barang dagangan

global ke negara-negara tetangga atau negara yang lebih jauh.

Perdagangan dan jasa lokal sehari-hari terlihat pada kegiatan perdagangan

eceran barang-barang keperluan sehari-hari dan barang rumah tangga serta

jasa transportasi, perbengkelan, penjahitan, cukur rambut dsb, baik oleh

masyarakat Kota Parepare, maupun para pendatang dari daerah sekitar.

Perkembangan industri manufaktur di Kota Parepare akan berkembang

pesat apabila program Kapet dan industri kilang minyak dapat terimplikasi.

Kota Parepare yang berpotensi tumbuh dan berkembang menjadi pintu

gerbang niaga internasional di Sulawesi Selatan bagian tengah, serta untuk

mewujudkan visi kota niaga akan tumbuh berkembang fasilitas perdagangan

seperti pusat pertokoan, mall, pasar yang apabila ditata dengan tepat akan

menjadi obyek wisata belanja yang menarik.

Agenda Pembangunan 2006-2008 terkait Kawasan Cappa Ujung:

Pengembangan kawasan Industri Parepare

Page 47: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

170

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Pengkajian/Disain Pembangunan Terminal Cargo di

Kawasan Pelabuhan

Penataan Jaringan Kawasan Ekonomi Kota Terpadu

Penataan Kerjasama Pengelolaan Pelabuhan Rakyat Cappa

Ujung

Revitalisasi Fungsi Pasar melalui Pengembangan Pasar

Modern Lakessi,

Peningkatan Prasarana dan Sarana Pasar Hortikultura

Pembangunan Pusat Perbelanjaan Modern ( Mall )

Pengembangan Sarana Pelayanan Peneranan Jalan Umum

Penataan Kawasan Hijau Pesisir, Muara dan Bantaran

Sungai

Pengembangan Kawasan Hijau dan Paru-paru Kota

5.6.1 Program bangunan dan lingkungan

Tabel 5.9Indikasi Program RTBL Kota Parepare.

Page 48: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

171

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Sumber : RTBL Kawasan Cappa UjungKota Parepare

5.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman (RP2KP)

Konsep pembangunan pada dasarnya adalah rencana konseptual penataan

kawasan yang memuat tujuan pengembangan kawasan, tahapan

penanganan kawasan secara spatial, langkah-langkah strategis yang

dilakukan beserta bentuk program-program penataan kawasan yang akan

dilakukan. Konsepsi tersebut berdasarkan arahan yang telah disusun dalam

SPPIP Kota Parepare.Konsep pembangunan tersebut meliputi; konsep

makro dan konsep mikro kawasan. Konsep pembangunan tersebut, sebagai

berikut:

1) Konsep Makro Kawasan

Konsep makro kawasan permukiman prioritas Soreang Kota

Parepare, sebagai berikut :

(a) Sub Kawasan A

Konsep makro kawasan pada sub kawasan A, yang akan

dilaksanakan adalah revitalisasi infrastruktur permukiman

(b) Sub Kawasan B

Page 49: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

172

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Konsep makro kawasan pada sub kawasan B, yang akan

dilaksanakan adalah pengembangan sarana penelitian pertanian.

(c) Sub Kawasan C

Konsep makro kawasan pada sub kawasan C, yang akan

dilaksanakan adalah konservasi sumberdaya alam.

(d) Sub Kawasan D

Konsep makro kawasan pada sub kawasan D, yang akan

dilaksanakan sebagai berikut :

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh

Konservasi kawasan pesisir

Revitalisasi infrastruktur permukiman

Pengembangan ekonomi masyarakat

2) Konsep Mikro Kawasan

Konsep mikro pembangunan PPIP pada kawasan permukiman prioritas

Soreang Kota Parepare, sebagai berikut :

(a) Blok D1

Konsep pembangunan kawasan, sebagai berikut :

Revitalisasi infrastruktur

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman

Pengendalian banjir kawasan

Peningkatan nilai estetika kawasan

Program pembangunan kawasan, sebagai berikut :

Peningkatan kapasitas jaringan jalan

Peningkatan kapasitas jaringan drainase

Penataan sanitasi lingkungan

Peningkatan kualitas permukiman kumuh (daerah pasang surut)

Pembangunan jaringan drainase baru

Penyediaan RTH

(b) Blok D2

Konsep pembangunan kawasan, sebagai berikut :

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh

Revitalisasi infrastruktur

Pengendalian banjir kawasan

Page 50: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

173

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Peningkatan nilai estetika kawasan

Program pembangunan kawasan, sebagai berikut :

Pembangunan Rusunawa

Peningkatan kapasitas jaringan jalan

Pembangunan jaringan drainase baru

Pembangunan pedestrian jalan

(c) Blok D3

Konsep pembangunan kawasan, sebagai berikut :

Pengelolaan lingkungan

Revitalisasi kawasan wisata

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman

Program pembangunan kawasan, sebagai berikut :

Pembangunan IPAL PPI

Penyediaan sarana dan prasarana obyek wisata pantai

Peningkatan kualitas permukiman kumuh (daerah pasang surut)

(d) Blok D5

Konsep pembangunan kawasan, sebagai berikut :

Peningkatan nilai estetika kawasan

Peningkatan aksesibilitas kawasan dan mobilitas kawasan

Pengendalian banjir kawasan

Strategi pembangunan, sebagai berikut :

Penyediaan RTH

Pembangunan pedestrian jalan

Pembangunan jaringan jalan

Pembangunan jaringan drainase

(e) Blok D6

Konsep pembangunan kawasan, sebagai berikut :

Peningkatan aksesibilitas dan mobilitas kawasan

Pengendalian banjir kawasan

Peningkatan nilai estetika kawasan

Pengembangan ekonomi masyarakat

Revitalisasi infrastruktur

Strategi pembangunan, sebagai berikut :

Page 51: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

174

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Pembangunan jaringan jalan

Pembangunan jaringan drainase

Pembangunan pedestrian jalan

Penyediaan RTH

Pembangunan PKL

Peningkatan kapasitas jaringan drainase

Penataan kawasan PKL

b. Rencana Pembangunan

Rencana pembangunannya dapat dilihat pada tabel Tabel 7.3. Matriks

Program Pembangunan Yang Diarahkan Oleh SPPIP Untuk Kawasan

Permukiman Prioritas RPKPP.

Page 52: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

175

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Tabel 5.10. Matriks Program Pembangunan Yang Diarahkan Oleh SPPIP

Untuk Kawasan Permukiman Prioritas RPKPP

STRATEGI SEKTOR ASPEK PROGRAM LOKASI

PERIODE 5 TAHUN KE

1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

SKALA KAWASAN

Mengoptimalkan penanganan

sistem jaringan jalan pada

kawasan permukiman

prioritas yang didukung

pembiayaan dari pemerintah

pusat dan provinsi

Jalan

Fisik

Peningkatan kapasitas

Badan Jalan kawasan

permukiman prioritas

Soreang x x

Mengoptimalkan penanganan

kawasan permukiman

prioritas yang didukung

sinergitas pembiayaan antar

sektor

Permukiman Penataan kawasan

permukiman prioritas Soreang x

Mengoptimalkan

pemanfaatan pelabuhan

untuk bersinergi dengan

pengembangan kawasan

permukiman prioritas dalam

mendukung percepatan

pembangunan kawasan

Perhubungan dan

Permukiman

Penataan kawasan

pelabuhan Soreang x

Page 53: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

176

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

fungsional strategis kota

Mengoptimalkan penanganan

sistem jaringan jalan kawasan

permukiman prioritas yang

didukung dengan peningkatan

kualitas infrastruktur.

Jalan

Penataan dan perencanaan

sistem jaringan jalan

kawasan permukiman

Soreang x x x

Mengoptimalkan penanganan

sektor perdagangan dan jasa

kawasan permukiman

prioritas yang didukung

pembangunan infrastruktur

dalam kerangka penanganan

kawasan permukiman kumuh.

Permukiman Penataan kawasan

perdagangan dan jasa Soreang x

Mengoptimalkan penanganan

fungsi-fungsi ekonomi

strategis yang didukung

dengan pengembangan

kawasan permukiman

prioritas

Tata Ruang Penataan kawasan ekonomi

strategis Soreang

x

x

x

x

Mengembangkan potensi

konservasi lingkungan yang

bersinergi dengan kawasan

permukiman prioritas melalui

koordinasi antar sektor dan

Lingkungan hidup

Penataan kawasan

konservasi dan kawasan

permukiman prioritas

Soreang x x

Page 54: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

177

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

lintas sektoral

Mengoptimalkan penanganan

kawasan permukiman

prioritas sebagai pusat

kegiatan pelabuhan melalui

koordinasi antar sektor dan

lintas sektoral

Permukiman

Penataan kawasan

permukiman di sekitar

pelabuhan

Soreang x

Mengoptimalkan pemanfatan

lahan kawasan permukiman

prioritas yang didukung

pembiayaan infrastruktur

Permukiman Penyusunan RDTR kawasan

prioritas Soreang

x

Mengoptimalkan penanganan

fungsi ruang kawasan

permukiman prioritas untuk

bersinergi dengan pembiayaan

infrastruktur.

Tata Ruang Penataan ruang kawasan

permukiman Soreang x

Mengoptimalkan penanganan

sistem jaringan jalan kawasan

permukiman prioritas yang

didukung dengan alokasi

pembiayaan yang bersumber

dari pemerintah pusat dan

provinsi

Jalan

Peningkatan kapasitas

jaringan jalan kawasan

permukiman prioritas

Soreang x x x

Page 55: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

178

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Mengoptimalkan penanganan

sanitasi lingkungan kawasan

permukiman prioritas dalam

kerangka percepatan

pembangunan ekonomi.

Sanitasi

Lingkungan

Pembangunan sanitasi

lingkungan kawasan

permukiman prioritas

Soreang x x

Mengoptimalkan penanganan

sistem jaringan drainase

kawasan permukiman

prioritas yang memenuhi

syarat teknis dalam kerangka

mendukung kawasan

fungsional stratgis kota

Drainase Peningkatan kapasitas

jaringan drainase Soreang x x x

Mengoptimalkan

pembangunan sistem jaringan

jalan untuk menghubungkan

antar kawasan kota dalam

kerangka mengurangi

kawasan kumuh

Jalan Pembangunan jaringan jalan Soreang x x x x x

Mengoptimalkan penanganan

sistem sanitasi lingkungan

untuk mendukung

perkembangan kawasan

permukiman prioritas dalam

kerangka penanganan

infrastruktur secara terpadu

dan komprehensif

Sanitasi

Lingkungan

Pembangunan sanitasi

lingkungan Soreang x x x

Mengoptimalkan penanganan Drainase

Peningkatan kapasitas Soreang x x x

Page 56: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

179

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

sistem jaringan drainase

kawasan permukiman

prioritas yang memenuhi

syarat teknis dengan

dukungan koordinasi sektoral

dan lintas sektoral

jaringan drainase

Optimalisasi pengembangan

kawasan agribisnis terpadu

sebagai kerangka dalam

pengembangan perekonimian

kota Parepare yang didukung

sumber pendanaan dari

APBN dan APBD

Tata Ruang

Ekonomi

Penataan ruang kawasan

agribisnis terpadu Soreang x

Mendorong peran serta pihak

investor dalam kerangka

pembiayaan pembangunan

permukiman bagi masyarakat

berpenghasilan rendah

Permukiman Pembangunan Rusunawa Soreang x x x x x

Optimalisasi pengembangan

pembangunan permukiman

dan infrastruktur dalam

kerangka penanganan

kawasan kumuh

Permukiman dan

Infrastruktur Pembangunan Rusunami Soreang x x x x x

Page 57: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

180

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Optimalisasi dukungan

lembaga perbankan dalam

rangka peningkatan

produktivitas ekonomi yang

memiliki keterkaitan

pengembangan kawasan

permukiman prioritas

Keuangan

Kerjasama investasi dalam

pengembangan kawasan

permukiman

Soreang x x x x x

Optimalisasi pengembangan

sentra-sentra produksi dalam

kerangka mengantisipasi

pergeseran fungsi-fungsi

ruang yang tidak terencana

Tata Ruang

Penataan kawasan sentra-

sentra produksi Soreang x

Optimalisasi pemanfaatan

ruang kawasan strategis

untuk mendukung

pembangunan permukiman

dan infrastruktur dalam

kerangka menanggulangi

kawasan permukiman

kumuh.dan peningkatan

ekonomi

Tata Ruang Penataan ruang kawasan

ekonomis strategis Soreang x

Optimalisasi penyediaan

sarana dan prasarana untuk

mendukung kegiatan

perdagangan, dan jasa serta

meningkatkan daya hubung

antar kawasan termasuk

kawasan permukiman

Sarana dan

prasarana

permukiman

Pembangunan sarana dan

prasarana Soreang x x x x x

Page 58: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

181

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

prioritas

Optimalisasi pengembangan

usaha-usaha ekonomi

kerakyatan guna peningkatan

pendapatan masyarakat

dalam kerangka mendukung

pembangunan permukiman

Permukiman Pelatihan kewirausahaan Kota Parepare x x x x x

Optimalisasi pembangunan

sarana dan prasarana dalam

kerangka penanganan

kawasan kumuh melalui

upaya penataan ruang secara

efektif dan efisien

Pembangunan

sarana dan

prasarana

Pembangunan sarana dan

prasarana kawasan

permukiman kumuh

Soreang x x x x x

Optimalisasi peran lembaga

ekonomi dalam meningkatkan

produktivitas masyarakat

yang dikuiti dengan

pengaturan zonasi

pemanfaatan ruang kawasan.

Kelembagaan Pelatihan dan bimbingan

teknis Kota Parepare x x x x x

Mengoptimalkan partisipasi

masyarakat dalam

memanfaatkan dukungan

pembiayaan pemerintah

pusat dan provinsi untuk

mendorong pembangunan

kawasan prioritas.

Keuangan Sosial Pemberdayaan masyarakat Soreang x x x

Page 59: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

182

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Menciptakan lapangan kerja

dan lapangan usaha dalam

mendorong pertumbuhan

ekonomi dalam rangka

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

prioritas

Permukiman dan

infrastruktur Pelatihan dan sosialisasi Kota Parepare x x x x x

Optimalisasi peran serta

masyarakat dalam

pembangunan kawasan

prioritas untuk penanganan

urban crime

Sosial Sosialisasi Soreang x x x

Optimalisasi penanganan

reproduksi ruang untuk

mempertinggi terbukanya

kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha pada

kawasan prioritas

Tata Ruang Penyusunan Zoning

Regulation Soreang x

Mengoptimalkan

pemanfaatan ruang kawasan

prioritas dalam kerangka

meminimalkan dominasi

penguasaan pemilikan lahan

Tata Ruang Penataan kawasan prioritas Soreang x x

Mengoptimalkan

pembangunan kawasan

permukiman prioritas yang

didukung ketersediaan

Permukiman Sosialisasi Soreang x

Page 60: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

183

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

infrastruktur serta

meminimalkan konflik

kepentingan

Penggalangan kegiatan

pembangunan kawasan

permukiman prioritas yang

didukung partisipasi

masyarakat

Permukiman Sosialisasi Soreang x

Penanganan konflik

kepentingan dalam

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

prioritas serta meminimalkan

konflik penguasaan lahan

Menciptakan lapangan kerja

dan meminimalkan Urban

Crime

Permukiman

dan

infrastruktur

Sosialisasi Soreang x

Meminimalkan dominasi

penguasaan reproduksi ruang

yang diikuti dengan

penyediaan sarana

permukiman untuk

mendukung aktivitas sosial

Tata Ruang Pembangunan sarana

permukiman Soreang x x

Page 61: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

184

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Mengoptimalkan dan menata

fungsi-fungsi komersil dalam

mendukung produktivitas

ekonomi kawasan prioritas

dan pengembangan sektor

real seperti peningkatan

kapasitas dan penguatan

permodalan kegiatan usaha

kecil dan menengah yang

difasilitasi dengan baik oleh

pemerintah kota bekerjasama

dengan pihak perbankan.

Ekonomi

Investasi

Penataan kawasan ekonomi

potensil Soreang x

Mendorong kerjasama

investasi dalam kerangka

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

prioritas untuk meningkatkan

minat investor untuk

menanamkan modalnya

diberbagai sektor yang

didukung dengan potensi

yang dimiliki.

Investasi Kerjasama investasi Kota Parepare x x x x x

Optimalisasi pemanfaatan

ruang kawasan melalui upaya

penataan fungsi-fungsi

komersil untuk memberi

dampak yang signifikan

terhadap peningkatan

kesejahteraan masyarakat

Tata Ruang Penyusunan RDTR Soreang x

Page 62: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

185

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

serta mengelola

sumberdaya-sumberdaya

yang ada dan menjalin pola-

pola kemitraan antara

Pemerintah Daerah dan pihak

swasta guna penciptaan

lapangan kerja, serta dapat

merangsang pertumbuhan

ekonomi kawasan

Mengupayakan mekanisme

pembangunan melalui

pemanfaatan ruang secara

efektif dan efisien dan

perbaikan iklim investasi yang

dilakukan dalam berbagai

bidang untuk menggerakkan

pembangunan dan

infrastruktur kawasan

Tata Ruang Penyusunan PERDA

investasi Kota Parepare x

Meminimalkan konflik

kepentingan melalui

mekanisme perencanaan

yang baik dan pengawasan

secara menyeluruh dalam

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

prioritas

Tata Ruang Penyusunan Zoning

Regulation Soreang x

Mengoptimalkan

pemanfaatan ruang kaitannya Tata Ruang Penyusunan RDTR Soreang x

Page 63: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

186

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

dengan pengembangan

sarana dan prasarana

permukiman pada kawasan

priorita

Menciptakan iklim investasi

yang kondusif dalam

kerangka menata fungsi-

fungsi komersil kawasan

permukiman prioritas melalui

pengembangan ekonomi

kawasan

Investasi Penyusunan PERDA

investasi Soreang x

Mengoptimalkan

pemanfaatan ruang yang

didukung dengan penciptaan

sinergitas antara pemerintah,

swasta dan masyarakat

dalam kerangka

pembangunan kawasan

prioritas

Tata Ruang Penataan kawasan prioritas Soreang x

Menata pemanfaatan ruang

kawasan dalam kerangka

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

prioritas

Tata Ruang Penataan kawasan

permukiman prioritas Soreang x

Mengoptimalkan kegiatan

perdagangan dan jasa yang

didukung pembiayaan dari

Perdagangan Pembiayaan Penataan kawasan

perdagangan Soreang x

Page 64: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

187

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

pemerintah pusat dan

provinsi.

Mengoptimalkan kawasan

permukiman prioritas sebagai

pusat pelayanan aktivitas

ekonomi masyarakat yang

didukung sumber pembiayaan

dari pihak swasta.

Permukiman Penataan kawasan

permukiman Soreang x x x x

Mendorong kawasan

permukiman prioritas dalam

memicu perkembangan kota

Permukiman Penyiapan Kasiba/Lisiba Soreang x x x x x

Optimalisasi pemanfaatan

sumber pendanaan secara

efektif dan efesien dalam

kerangka pembiayaan

pembangunan sarana dana

prasarana bagian kawasan

kumuh

Keuangan

Pembangunan sarana dan

prasarana kawasan

permukiman kumuh

Soreang x x x x x

Optimalisasi pemanfaatan

penduduk pendatang untuk

meningkatkan pendapatan

daerah untuk membiayai

pembangunan infrastruktur

kawasan prioritas

Sosial Sosialisasi Soreang x x x x x

Page 65: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

188

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Optimalisasi penggalangan

partisipasi masyarakat dalam

pemeliharaan sarana dan

prasarana kawasan

permukiman prioritas.

Permukiman Sosialisasi Soreang x

Mengoptimalkan sumber

penerimaan berupa bantuan

pemerintah pusat dan provinsi

dalam rangka pembiayaan

pembangunan kawasan

prioritas

Keuangan Kordinasi program Kota Parepare x x x x x

Mengoptimalkan

pemanfaatan sumber dana

pembangunan untuk

membiayai pembangunan

infrastruktur khususnya sektor

drainase dalam kerangka

pengendalian banjir

perkotaan.

Drainase Pembangunan drainase baru Soreang x x x x x

Mengoptimalkan alokasi

pembiayaan pembangunan

untuk mendukung

pembiayaan infrastruktur

kawasan permukiman

perioritas.

Permukiman

Pembangunan infrastruktur

kawasan permukiman

prioritas

Soreang x x x x x

Page 66: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

189

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Mengoptimalkan pelibatan

masyarakat dalam

penanganan kawasan kumuh

dalam pembangunan

infrastruktur kawasan

permukiman prioritas

Permukiman Sosialisasi Soreang x

Optimalisasi pemanfaatan

penduduk pendatang dalam

mendukung pembangunan

kawasan permukiman

prioritas

Permukiman Sosialisasi Soreang x

Optimalisasi penggunaan

dana yang bersumber dari

pemerintah daerah untuk

pembangunan infrastruktur

kawasan permukiman

prioritas

Permukiman Pembangunan infrastruktur

kawasan prioritas Soreang x x x x x

Optimalisasi pemberdayaan

kelembagaan teknis yang

diikuti dengan peningkatan

kinerja pembangunan

permukiman dan infrastruktur

kawasan.

Kelembagaan

Kelembagaan

Pemberdayaan kelembagaan Kota Parepare x

Optimalisasi peran

kelembagaan swasta untuk

bersinergi dengan

Permukiman dan

infrastruktur Kerjasama antara pemerintah

dan swasta dalam Soreang x x x x x

Page 67: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

190

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

kelembagaan pemerintah

dalam kerangka mendukung

pelaksanaan program

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

pembangunan permukiman

Optimalisasi pemanfaatan

dukungan pemerintah pusat

dan kelembagaan pemerintah

hingga tingkat rendah dalam

mendorong kelancaran

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

prioritas

Kelembagaan Sosialisasi Kota Parepare x

Mengoptimalkan kinerja

sumberdaya kelembagaan

dalam meningkatkan peran

kelembagaan teknis untuk

mendukung pembangunan

permukiman dan infrastruktur

kawasan

Kelembagaan Pelatihan dan bimbingan

teknis Soreang x

Mengoptimalkan dukungan

kelembagaan pemerintah

tingkat rendah dalam

kerangka mendorong

partisipasi aktif masyarakat

dalam mendukung

pembangunan permukiman

Kelembagaan Sosialisasi Soreang x

Page 68: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

191

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

dan infrastruktur kawasan

Mengoptimalkan tingkat

adaptasi peraturan

perundang-undangandan

melibatkan dukungan

kelembagaan masyarakat

dalam memperlancar gerak

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

Hukum Sosialisasi Soreang x

Mengoptimalkan koordinasi

antar lembaga teknis dan

pemberdayaan masyarakat

dalam kerangka

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

Kelembagaan Pemberdayaan masyarakat Soreang x

Mengoptimalkan keterlibatan

kelembagaan masyarakat

dengan dukungan

peningkatan kinerja

kelembagaan pemerintah

dalam kerangka

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

Kelembagaan Pemberdayaan masyarakat Soreang x

Mengoptimalkan keterlibatan

kelembagaan masyarakat dan

swasta dalam kerangka

Kelembagaan Pemberdayaan masyarakat Soreang x

Page 69: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

192

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

Mengoptimalkan dukungan

lembaga profesi dan

mendorong sinergitas

pemahaman kelembagaan

pemerintah dalam

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

Kelembagaan Sosialisasi Soreang x

Mengoptimalkan keterlibatan

kelembagaan masyarakat

melalui peningkatan kinerja

sumberdaya kelembagaan

dalam kerangka

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

Kelembagaan Pemberdayaan masyarakat Soreang x

Penguatan sistem

kelembagaan menuju

maksimalisasi keterlibatan

kelembagaan masyarakat

dalam menangani isu-isu

perumahan dan permukiman

yang berkembang dalam

Kelembagaan Sosialisasi Soreang x

Page 70: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

193

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

kerangka pembangunan

permukiman dan infrastruktur

kawasan.

Mempertegas penerapan

peraturan perundang-

undangan bidang terkait

perumahan dan permukiman

dengan mendorong sinergitas

pemahaman kelembagaan

pemerintah dalam

pembangunan permukiman

dan infrastruktur kawasan

Hukum Sosialisasi Soreang x

Optimalisasi pemanfaatan

lahan untuk pengembangan

permukiman secara efektif

yang didukung dengan

infrastruktur yang memadai

Tata Ruang

Sarana dan

Prasarana

Penyusunan Zoning

Regulation Soreang x

Optimalisasi pengawasan

pembangunan bangunan di

sepanjang jaringan jalan

regional

Tata Ruang Penyusunan KDB dan KLB Soreang x

Optimalisasi peran Pasar

Modern kawasan prioritas

melalui peningkatan dan

pengembangan infrastruktur

sesuai daya tampung ruang

Tata Ruang Penataan infrastruktur Soreang x

Page 71: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

194

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Optimalisasi peran dan

pengawasan oleh pemerintah

dalam pengembangan

permukiman, terutama pada

lahan-lahan berpotensi

berkembang

Tata Ruang Monitoring dan evaluasi Kota Parepare x x x x x

Pengendalian ancaman

bencana alam

Lingkungan hidup

dan mitigasi

bencana

Penyusunan rencana mitigasi

bencana yang berbasis

kawasan

Soreang

x

Penataan dan pengaturan

jaringan infrastruktur sesuai

dengan peruntukannya

Infrastruktur Penataan infrastruktur Soreang x

Penataan sistem pergerakan

di sekitar Pasar Modern

kawasan permukiman

prioritas dan mengarahkan

angkutan perkotaan pada

Terminal Soreang,Wekkae,

Lapadde

Transportasi Penyusunan Tatralok Soreang x

Penetapan jalur-jalur

evakuasi dalam kerangka

mendukung perencanaan

mitigasi bencana

Mitigasi bencana

alam

Penyusunan rencana mitigasi

bencana yang berbasis

kawasan

Soreang x

Peningkatan kualitas

lingkungan permukiman Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur Soreang x x x x x

Page 72: BAB V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Pareparesippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota

195

RPI2JM 2017-2021

Kota Parepare, Sulawesi Selatan

Sumber : SPPIP Kota Parepare

kumuh melalui penyediaan

infrastruktur yang memadai

kawasan permukiman kumuh

Penambahan dan

peremajaan infrastruktur

pengelolaan persampahan

(kecuali TPA) dalam kerangka

peningkatan kualitas

lingkungan dan kapasitas

badan jalan lingkungan

permukiman

Persampahan Pengadaan sarana

persampahan Soreang x x x x x