profilkab.tanahbumbusippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · mendukung pengembangan...

51
2-1 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) TAHUN 2016 KABUPATEN TANAH BUMBU Kabupaten Tanah Bumbu merupakan Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Induknya Kabupaten Kotabaru pada tahun 2003. Kabupaten Tanah Bumbu ini memiliki potensi sumberdaya alam yang berlimpah, yaitu dari dataran tinggi ( up land), daerah tengah (middle land), hingga ke dataran rendah (low land) yang berada pada daerah pesisir. Kabupaten Tanah Bumbu merupakan salah satu Kabupaten dari 13 Kabupaten yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu dalam sistemfungsi kota-kota di Kalimantan Selatan secara nasional (RTRWN) berperan sebagai PKN Sekunder dengan pusatnya adalah Batulicin. Dalam Sistem Perkotaan Nasional ini, Pusat Kegiatan Nasional terletak di Kota Banjarmasin. Kabupaten Tanah Bumbu dalam sistem perkotaan nasional sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Provinsi Kalimantan Selatan, bahwa Batulicin sebagai pusat Kabupaten Tanah Bumbu diarahkan sebagai PKL (Pusat Kegiatan Lokal). Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), ada beberapa arahan yang terkait dengan Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu: 1. Arahan pengembangan sistem kota, adalah: Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (PKL), meliputi: Batu Licin 2. Arah kebijakan pengembangan jaringan transportasi nasional, maka penataan sistem transportasi yang terkait dengan wilayah Kabupaten Tanah Laut, meliputi: a. Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan meliputi: Pelaihari - Pagatan - Batulicin b. Pemantapan Pelabuhan Nasional Batulicin. Untuk memberikan gambaran terhadap Kabupaten Tanah Bumbu secara tuntas, dalam penyusunan Bantek Recana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) maka di jelaskan sebagai berikut: P P R R O O F F I I L L K K A A B B . . T T A A N N A A H H B B U U M M B B U U

Upload: others

Post on 09-Jul-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 1

2 - 1

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Kabupaten Tanah Bumbu merupakan Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Induknya

Kabupaten Kotabaru pada tahun 2003. Kabupaten Tanah Bumbu ini memiliki potensi

sumberdaya alam yang berlimpah, yaitu dari dataran tinggi (up land), daerah tengah (middle

land), hingga ke dataran rendah (low land) yang berada pada daerah pesisir. Kabupaten

Tanah Bumbu merupakan salah satu Kabupaten dari 13 Kabupaten yang terdapat di Provinsi

Kalimantan Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu dalam sistemfungsi kota-kota di Kalimantan

Selatan secara nasional (RTRWN) berperan sebagai PKN Sekunder dengan pusatnya adalah

Batulicin. Dalam Sistem Perkotaan Nasional ini, Pusat Kegiatan Nasional terletak di Kota

Banjarmasin. Kabupaten Tanah Bumbu dalam sistem perkotaan nasional sebagaimana

ditetapkan dalam RTRW Provinsi Kalimantan Selatan, bahwa Batulicin sebagai pusat

Kabupaten Tanah Bumbu diarahkan sebagai PKL (Pusat Kegiatan Lokal). Berdasarkan

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), ada beberapa arahan yang terkait dengan

Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu:

1. Arahan pengembangan sistem kota, adalah:

Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Banjarmasin

Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (PKL), meliputi: Batu Licin

2. Arah kebijakan pengembangan jaringan transportasi nasional, maka penataan sistem

transportasi yang terkait dengan wilayah Kabupaten Tanah Laut, meliputi:

a. Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan meliputi: Pelaihari - Pagatan -

Batulicin

b. Pemantapan Pelabuhan Nasional Batulicin.

Untuk memberikan gambaran terhadap Kabupaten Tanah Bumbu secara tuntas, dalam

penyusunan Bantek Recana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) maka di jelaskan

sebagai berikut:

PPRROOFFIILL KKAABB.. TTAANNAAHH BBUUMMBBUU

Page 2: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 2

2 - 2

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.1. LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRASI

Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak antara 2º52’ - 3º47’ lintangselatan dan 115º15’ - 116º04’ Bujur Timur. Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu dari13 (tiga belas) Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak persis di ujungtenggara Pulau Kalimantan. Wilayahnya berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kabupaten Kota baruSebelahTimur : Kabupaten Kota BaruSebelah Selatan : Laut JawaSebelah Barat : Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.

Kabupaten yang beribukota di Batulicin ini memiliki 10 (sepuluh) Kecamatan yaituKecamatan Kusan Hilir, Sungai Loban, Satui, Kusan Hulu, Batulicin, Karang Bintang, SimpangEmpat, Mantewe, Kuranji dan Angsana. Lima Kecamatan yang terakhir disebutkan adalahkecamatan hasil pemekaran pada pertengahan 2005 lalu.

Tabel. 2.1.Luas Daerah Menurut Kecamatan

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

Sejak keluarnya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003, wilayah Kabupaten Tanah Bumbumeliputi 10 Kecamatan (sebelumnya hanya 5 kecamatan), yang terdiri dari 150 desa.Kabupaten Tanah Bumbu memiliki Luas wilayah 5.066,96 km2 (506.696 Ha) atau 13,56persen dari luas Provinsi Kalimantan Selatan. Kecamatan Kusan Hulu merupakankecamatan terluas yang mencakup 31,76 % dari luas keseluruhan Kabupaten TanahBumbu, sedangkan Kecamatan Kuranji memiliki luas wilayah terkecil sebesar 110,24atau 2,18 % dari wilayah Kabupaten Tanah Bumbu . Berturut-turut dari kecamatan terluassetelah Kusan Hulu adalah Mantewe, Satui, Kusan Hilir, Sungai Loban, Simpang Empat,Angsana, Batulicin, Karang Bintang dan Kuranji.

Kecamatan Luas Persentase1 2 3

1. KusanHulir 401.54 7.922. Sungai Loban 358.41 7.073. Satui 876.58 17.304. Angsana 151.54 2.995. Kusan Hulu 1.609.39 31.766. Kuranji 110.24 2.187. Batulicin 127.71 2.528. KarangBintang 118.02 2.339. SimpangEmpat 302.32 5.9710. Mantewe 1,011.21 19.96

Kabupaten Tanah Bumbu 5,066.96 100.00Kalimantan Selatan 37,530.52 13.50

Page 3: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 3

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.1.Administrasi Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 4: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 4

2 - 4

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel. 2.2.Desa-Desa di Tiap Kecamatan, Kabupaten Tanah Bumbu

No. Kecamatan DesaI. Kusan Hilir 1. Kota Pagatan 2. Batuah

3. Rantau Panjang Hilir 4. Pejala5. Rantau Panjang Hulu 6. Gusunge7. Pagaruyung 8. Sei Lembu9. Upt. Karya Bakti 10. Serdangan11. Betung 12. Mekar Jaya13. Pulau Salak 14. Mudalang15. Beringin 16. Manurung17. Baru Gelang 18. Pulau Satu19. Juku Eja 20. Muara Pagatan21. Pulau Tanjug 22. Muara Pagatan Tengah23. Saring Sei Binjai 24. Tannete25. Wiritasi 26. Penyolongan27. Pasar Baru 28. Kampung Baru29. Salimuran 30. Pakatellu31. Saring Sei Bubu 32. Sepunggur33. Batarang 34. Api-api35. Satiung

2 Sungai Loban 1. Sebamban Baru 2. Batu Meranti3. Sebamban Lama 4. Tri Martani5. Dwi Marga Utama 6. Sari Utama7. Sungai Dua Laut 8. Damar Indah (Desa Pers)9. Marga Mulya 10. Sumber Sari (Desa Pers)11. Sungai Loban 12. Biduri Bersujud (Desa Pers)13. Sari Mulya 14. Wanasari (Desa Pers)15. Tri Mulya 16. Sumber Makmur (Desa Pers)17. Kerta Buana

3 Satui 1. Sungai Cuka 2. Sekapuk3. Bukit Baru 4. Sumber makmur5. Jombang 6. Wono rejo7. Sungai danau 8. Sumber Arum9. Satui Timur 10. Makmur Mulia11. Satui Barat 12. Al Kautsar13. Setarap 14. Sinar Bulan (Desa Pers)15. Tegal Sari 16. Pendamaran Jaya (Desa Pers)

4 Kusan Hulu 1. Bakarangan 2. Timbarau Panjang3. Karang Mulya 4. Tapus5. Harapan Jaya 6. Guntung7. Lasung 8. Darasan Binjai9. Sungai Rukam 10. Teluk Kepayang11. Manuntung 12. Hati’if13. Anjir Baru 14. Mangkalapi15. Binawara 16. Tamunih17. Pacakan 18. Batu Bulan19. Wonorejo 20. Ringkit21. Karang Sari 22. Dadap Kusan Raya

5 Batulicin 1. Segumbang 2. Danau Indah (Desa Pers)3. Gunung Tinggi (Kelurahan) 4. Polewali Marajae (Desa Pers)

Page 5: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 5

2 - 5

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No. Kecamatan Desa5. Kersik Putih 6. Maju Bersama (Desa Pers)7. Batulicin (Kelurahan) 8. Sukamaju (Desa Pers)9. Kusambi

6 Angsana 1. Angsana 2. Manunggal3. Pandan Sari 4. Harapan Maju5. Rejo Winangun 6. Sumber Wangi7. Selaselilau 8. Maduretno9. Pematang Ulin 10. Karang Rejo (Desa Pers)11. Batulicin Irigasi

7 Simpang Empat 1. Kampung Baru 2. Mekar Sari3. Tungkaran Pangeran 4. Sungai Dua5. Sarigadung 6. Batu Ampar

8 Mantewe 1. Mantewe 2. Karya bakti3. Dukuh Rejo 4. Sari Mulya5. Rejo Sari 6. Sepakat7. Suka Damai 8. Mantawakan Mulia9. Bulu Rejo 10. Gunung Hatalau Meratus Raya11. Sido Mulya 12. Gunung Raya (Desa Pers)13. Emil Baru

9 Kuranji 1. Kuranji 2. Mustika3. Giri Mulya 4. Indra Loka Jaya5. Waringin Tunggal 6. Karang Intan

10 Angsana 1. Angsana 2. Banjar Sari3. Purwodadi 4. Bayan Sari5. Sumber Baru 6. Makmur7. Karang Indah 8. Mekar Jaya9. Bunati

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

2.2. KARAKTERISTIK FISIK

Karakteristik fisik wilayah menjadi penting dalam pembahsan, karena pembangunan

infrastruktur wilayah akan sangat bergantung pada kondisi tersebut. Maka perlu diketahui

kondisi topografi dan ketinggian, klimatologi, jenis tanah, geologi, hidrologi.

2.2.1. TOPOGRAFI DAN KETINGGIAN

Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu secara topografi terdiri atas daerah pantai,

dataran rendah, dan perbukitan. Dataran rendah (termasuk mangrove dan rawa) seluas

43%, dataran tinggi 19,25%, pegunungan 31,20% serta wilayah perairan termasuk sungai

5,55%, sedangkan laut diperhitungkan seluas lebih dari 3.700 Km2 dengan panjang pantai

114 Km.

Menurut ketinggian dari permukaan laut, daerah dengan ketinggian lebih dari 25-100 m

merupakan daerah terluas yaitu seluas ±210.233 Ha. Sedangkan daerah dengan ketinggian

lebih dari 1.000 m seluas ±23 Ha. Terdapat dua buah gunung yang ketinggiannya mencapai

Page 6: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 6

2 - 6

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

lebih dari 1.000 m yaitu Gunung Walungin dan Gunung Kandis masing-masing ketinggiannya

1.184 m dan 1.170 m, dengan jumlah gunung seluruhnya 15 buah. Sebagian besar wilayah

Kabupaten Tanah Bumbu berada di kelas ketinggian 25 - 100 meter dan di kemiringan 2 - 15

persen. Berdasarkan klasifikasi ketinggian, Kabupaten Tanah Bumbu di dominasi oleh jenis

lereng pedataran (0 -100 m dpl), sedangkan untuk lereng perbukitan (> 100 - 500 m dpl) dan

pegunungan meratus (> 1000 m dpl) hanya tersebar di bagian paling utara Kabupaten Tanah

Bumbu. Luas lahan menurut kelerengan; 0 s.d. 2 %; 69.974 ha, 2 s.d. 15%,; 241.821 ha, 15

s.d. 40%; 164.903 Ha, dan di atas 40%; 29.998 Ha. Sedangkan Luas Lahan menurut

Ketinggian; 0 s.d 7 meter 6.055 ha, 7 s.d. 25 meter 133.298 Ha, 25 s.d. 100 meter 210.203

Ha, 100 s.d. 500 meter 155.446 Ha, 500-1000 meter 1.671 Ha, dan di atas 1000 meter 23

Ha.

Tabel. 2.3.Luas Kabupaten Tanah Bumbu Menurut Kelas KetinggianTahun 2014

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

2.2.2. KLIMATOLOGI

Iklim di Kabupaten Tanah Bumbu dikelompokkan sebagai Afaw (menurut sistemkoppen) yaitu iklim isotermal hujan tropik dengan musim kemarau yang panas, dengankondisi klimatologi berdasarkan hasil pantauan Stasiun Meteorologi Stagen tahun 2014sebagai berikut:

Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 86 persen sampai 93 % dengankelembaban maksimum tertinggi sebesar 98 % di bulan juli dan Agustus.Kelembaban minimum terendah terjadi di bulan Februari sebesar 76 %

Temperature udara rata-rata selama tahun 2014 berkisar antara 26,1ºC dan 27,3ºC,dengan suhu udara maksimum tertinggi pada bulan oktober sebesar 34,2ºC danminimum terendah sebesar 15,4º di bulan Juli

Curah hujan tertinggi terjadi di bulan juli yaitu 608,6 mm. sedangkan jumlah harihujan terbanyak yaitu selama 30 hari terjadi di bulan oktober

Kecepatan Angin rata-rata berkisar antara 2-7 Knot Penyinaran matahari berkisar antara 47%-72%.

No. Ketinggian Luas (Ha) Persentase1 0 - 7 m 5.983 1,192 > 7 - 25 m 131.718 26,313 > 25 - 100 m 207.712 41,484 > 100 - 500 m 153.613 30,685 > 500 - 1.000 m 1.650 0,336 1000 20 0,004

Jumlah 506.696 100,00

Page 7: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 7

2 - 7

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu selama periode 2009 - 2014 menunjukkan musim barat

terjadi peningkatan tekanan udara dan menurun pada musim timur, di mana maksimumterjadi pada bulan Desember (1.010,7 mbar) dan terendah terjadi Nopember (1.009,7

mbar). Melihat penyebaran curah hujan di Kabupaten Tanah Bumbu, faktor iklim sedikit

mengurangi pengembangan pertanian terutama tanaman palawija/hortikultura,dikarenakan penyebaran curah hujan kurang rata setiap bulannya. Untuk mengatasi hal

tersebut perlu penyesuaian musim tanam dengan curah hujan.

2.2.3. JENIS TANAH

Jenis dan sifat tanah sangat tergantung pada faktor-faktor pembentuk tanah seperti

suhu, iklim, bahan induk, dan waktu. Jenis tanah di KabupatenTanah Bumbu didominasi

oleh jenis tanah PMKL dengan luas 161.028 Ha (31,78%). Berdasarkan hasil analisis PetaRePPRoT, tinjauan lapangan oleh konsultan (data primer) dan hasil studi sebelumnya (data

sekunder), jenis tanah di KabupatenTanah Bumbu secara garis besar terdiri dari 5 jenis

tanah yaitu tanah PMKL, KPMK, Alluvial, Latosol, dan PMK, dengan penyebaran sebagaiberikut :

Jenis Tanah PMKL terdapat di semua kecamatan dengan luas 132.516,21 Ha

Jenis tanah KPMK terdapat di Kecamatan Satui dan Kecamatan Kusan Hulu denganluas 127.651,83 hektar

Jenis tanah aluvial terdapat di semua kecamatan dengan luas 99.437,05

Jenis Tanah Latosol terdapat di Kecamatan Karang Bintang, Kecamatan Satui,Kecamatan Kusan Hilir, Kecamatan Batulicin, Kecamatan Simpang Empat dan

Kecamatan Kusan Hulu dengan luas 80.327,01 hektar

Jenis tanah PMK terdapat di Kecamatan Karang Bintang, Kecamatan Batulicin,Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Kusan Hulu dan Kecamatan Mantewe

dengan luas 66.763,92 hektar.

Tabel. 2.4.Luas Daerah Menurut Jenis Tanah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014

No. Jenis Tanah Luas (Ha) Persentase1 PMKL 159.120 31.402 KPMK 70.798 13.973 Aluvial 88.323 17.434 Latosol 53.322 10.525 PMK 127.134 25.09

Jumlah 506.696,00 100.00Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

Page 8: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 8

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.2.Topografi Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 9: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 9

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.3.Jenis Tanah Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 10: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 10

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.4.Jenis Tanah Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 11: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 11

2 - 11

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.2.4. GEOLOGI

A. Geologi UmumStruktur geologi Kabupaten Tanah Bumbu Berdasarkan Peta Geologi Lembar 1712

Banjarmasin dan 1812 Kotabaru (P3G 1994) didominasi oleh Formasi Tanjung dan jenis

batuan lainnya terdiri dari batuan endapan permukaan, formasi Dahor, formasi Warukin,formasi Berai, formasi Pamaluan, formasi Manunggal, Anggota Paau Manunggal, Formasi

Pitap, anggota Haruyan, formasi Pitap, Batuan Ultramatik dan Batuan Malihan.

B. Geologi BencanaKawasan bencana yang diakibatkan oleh gerakan tanah yang menimbulkan gempa bumi

bersumber dari patahan/sesar. Jalur patahan naik terdapat di wilayah Kecamatan Simpang

Empat dan sekitarnya, sedangkan jalur patahan geser jurus berada di wilayah utaraKabupaten Tanah Bumbu. Untuk sinklin (lembah) banyak terdapat di sekitar Kecamatan

Batulicin, dan untuk antiklin (pegunungan) berada di sekitar Batulicin, Simpang Empat dan

Mantewe.Sementara untuk daerah rawan banjir berada di daerah Pagatan.

2.2.5. HIDROLOGI

Sumber daya air di kabupaten tanah bumbu di bagi ke dalam dua bagian yaitu air

permukaan dan air tanah.A. Air Permukaan (Sungai)Di Kabupaten Tanah Bumbu terdapat empat Daerah Aliran Sungai (DAS) besar yang menjadi

jantung kebutuhan air dan cukup besar untuk dimanfaatkan terutama bagi pengairan, yaitu:DAS Angsana, DAS Loban, DAS Sitiung dan DAS Batulicin. Sistem DAS yang terdapat di

Kabupaten Tanah Bumbu akan berpengaruh terhadap sistem drainase yang pada akhirnya

mempengaruhi sistem kegiatan di Kabupaten Tanah Bumbu. Di Kabupaten Tanah Bumbuterdapat beberapa tempat yang mempunyai debit air yang sangat tinggi yaitu di

Pegunungan Meratus yang merupakan sumber mata air setempat. Sungai terluas terdapat

di daerah Sungai Sitiung dan Sungai Batulicin, hal ini dapat memberikan kemudahan bagiwarga untuk memenuhi kebutuhan air.Sungai Batulicin dapat melayani kebutuhan air untuk

warga Kecamatan Batulicin, Angsana, Kampung Baru, Mentewe, Simpang Empat.Sungai

Sitiung dapat melayani kebutuhan air untuk warga Kecamatan Kusan Hilir, Kusan Hulu danKuranji. Kebutuhan akan air warga Kecamatan Sungai Loban dan Angsana dapat dilayani

oleh Sungai Loban sedangkan warga Kecamatan Angsana akan dilayani oleh Sungai Angsana.

Secara umum pola sungai di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu adalah berpola dendritikdimana salah satu sifat utamanya adalah apabila terjadi hujan secara merata di seluruh

Page 12: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 12

2 - 12

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

daerah aliran sungai, maka puncak banjirnya akan sedemikian tinggi hingga berpotensi

besar untuk menggenangi daerah yang ada di sekitar aliran sungai, baik pada bagian hulumaupun pada bagian hilir sungai dari DAS Tanah Bumbu (DAS Satui, DAS Kusan dan DAS

Batulicin). Panjang DAS Satui ± 26 Km dan Lebar 25 m, DAS Kusan ± 81 Km dan Lebar 30 m,

dan panjang DAS Batulicin ± 50 Km dan Lebar 26 m. Daerah Aliran Sungai tersebut memilikibanyak anak sungai yang digunakan sebagai sumber air dan transportasi sungai. Air sungai

tersebut telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk mandi, cuci, kakus, air minum serta

irigasi persawahan. Kecenderungan konsumsi air bersih di Kabupaten Tanah Bumbu secaraekspansia akan terus meningkat setiap tahunnya, sedangkan ketersediaan air bersih

cenderung mengalami penurunan sebagai akibat adanya aktivitas pemanfaatan sumber

daya alam yang tidak terkendali, sehingga berakibat pada kerusakan alam dan pencemaran.Pemenuhan kebutuhan air bersih bagi Kabupaten Tanah Bumbu menjadi hal yang sangat

mendesak sesuai dengan tingkat kepadatan dan kemajuan Kabupaten Tanah Bumbu,

sedangkan disisi lain banyak perusahaan baik perkebunan, pertambangan maupun industrilainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung limbah industri yang dihasilkan akan

masuk / mengalir ke sungai dimana banyak penduduk Kabupaten Tanah Bumbu yang hidup

disepanjang Daerah Aliran Sungai tersebut. Secara umum dapat dilihat kondisi kualitas airpada 3 (tiga) DAS yaitu serta 2 (dua) sungai di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu yaitu DAS

Satui, DAS Kusan, DAS Batulicin, Sungai Sebamban dan Sungai Setarap pada tahun 2011

tidak jauh berbeda dengan hasil analisa pada tahun-tahun sebelumnya. Berikut hasil analisapengukuran kualitas air sungai:Dari hasil analisa kualitas air di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, yang meliputi DAS Satui,DAS Kusan, DAS Batulicin, Sungai Sebamban dan Sungai Setarap pada tahun ini adabeberapa parameter penting yang mengalami perubahan konsentrasi. Sebagian menurundan ada yang sebagian yang meningkat konsentrasinya. Pada tabel terlihat parameter yangmelebihi baku mutu yaitu TSS, TDS, Tembaga (Cu), Mangan (Mn) dan Besi (Fe). Sedangkanparameter pH dan DO, pada beberapa DAS mengalami penurunan dari baku mutu yangdipersyaratkan. Hasil tersebut tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Namunpada tahun 2011 ada beberapa parameter kunci yang tidak dapat dianalisa diantaranyaadalah parameter Mercury (Hg), Timbal (Pb), BOD, COD serta minyak dan lemak. Haltersebut dikarenakan pada tahun ini proses analisa sampel air sungai dilakukan diLaboratorium Lingkungan Hidup Bapedalda Kabupaten Tanah Bumbu, sedangkan di tahunsebelumnya sampel dianalisa pada Balai Riset dan Standardisasi Provinsi Kalsel, mengingatmasih terbatasnya peralatan analisa kualitas air khususnya parameter logam berat sepertiHg (mercury) dan Pb (timbal), sehingga beberapa parameter tersebut tidak bisa

Page 13: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 13

2 - 13

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

dibandingkan dengan hasil analisa tahun sebelumnya.Konsentrasi parameter - parameter kualitas air yang melebihi atau di bawah Baku MutuKualitas Air (tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan) pada DAS Satui, DAS Kusan, DASBatulicin, Sungai Sebamban dan Sungai Setarap, meliputi: TSS, TDS, Tembaga (Cu), Mangan(Mn), Besi (Fe), DO (Oksigen Terlarut), dan pH.Hasil analisa tersebut menggambarkan bahwa perubahan beberapa konsentrasi tersebutdiindikasikan karena adanya pengaruh perubahan iklim yang tidak menentu dan diperparahdengan makin banyaknya kegiatan eksploitasi SDA yang tidak memperhatikan daya dukunglingkungan, khususnya DAS.Dapat disimpulkan peruntukan DAS Satui, DAS Kusan, DAS Batulicin, Sungai Sebamban danSungai Setarap sebagai Air Baku untuk pengolahan air minum dinilai kurang layak,mengingat konsentrasi logam - logam berat seperti Mn (Mangan), Fe (Besi), Air Raksa (Hg)dan Tembaga (Cu) sudah mencemari perairan tersebut.Kecenderungan debit air pada das lingkup kabupaten tanah bumbu yang mengalamifluktuatif yang signifikan. Faktor-faktor penyebab menurunnya kualitas air sungai tersebutdiantaranya adalah:

1. Pengaruh musim hujan dan musim kemarau/kondisi iklim yang ekstrim beberapa bulanterakhir

2. Tekanan jumlah penduduk yang semakin besar3. Perluasan dan pengembangan areal industri4. Alih fungsi lahan dan kegiatan pertambangan tanpa ijin (peti) serta perambahan hutan

tanpa ijin (illegal logging) yang tanpa mengindahkan fungsi lingkungan sebagaipenyangga kehidupan (lift buffer).

Salah satu solusi untuk hal tersebut di atas adalah data dan informasi indikator lingkunganyang lengkap dan valid khususnya kualitas air, dimana informasi ini sangatlah pentingmengingat sebagai salah satu acuan status lingkungan hidup di kabupaten tanah bumbu.Melihat kondisi kualitas sumber daya air di kabupaten tanah bumbu yang cenderungmengalami penurunan walaupun masih dalam batas normal, maka pemerintah kabupatentanah bumbu perlu merespon keadaan tersebut agar tidak menimbulkan kerusakanlingkungan yang lebih berat. Adapun kebijakan yang dilakukan dalam menanggulangi hal-halyang disebutkan diatas adalah:

1. Lebih meningkatkan intensitas pemantauan kualitas air secara berkala2. Melakukan monitoring dan evaluasi serta pengawasan terhadap perusahaan yang wajib

amdal dan ukl-upl agar dalam pengelolaan industri mengelola limbah sesuai denganperaturan dan ketentuan yang berlaku

3. Menindak tegas terhadap pelaku illegal logging, menertibkan penambang-penambangTanpa ijin dan melakukan pembinaan.

Page 14: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 14

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.5.Geologi Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 15: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 15

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.6.Hidrologi Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 16: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 16

2 - 16

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

B. Air Tanah

Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang antar

butir tanah atau batuan yang membentuknya dalam retak-retak batuan. Air tanah di

Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari air tanah dangkal dan air tanah pegunungan (dalam).

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu ada

yang menggunakan air tanah, akan tetapi setiap datang musim kemarau air tanah tersebut

akan mengering. Kondisi akuifer di Kabupaten Tanah Bumbu dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas. Akuifer dengan keterusan rendah

hingga sedang, muka air tanah beragam; debit sumur umumnya kurang dari 5 l/det.

Akuifer jenis ini terdapat di sekitar kecamatan Angsana

2. Akuifer dengan produtivitas rendah, setempat berarti umumnya keterusan rendah,

setempat sedang; setempat air tanah dalam jumlah yang cukup dapat diperoleh

terutama di lembah-lembah atau zona sesar dan pelapukan. Jenis ini berada di sekitar

Kecamatan Batulicin dan Mantewe.

2.3. PENGGUNAAN LAHAN

2.3.1. PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN TANAH BUMBU

Kabupaten Tanah Bumbu penggunaan lahan mencapai ± 506.696 Ha), lahan yang

digunakan sebagai lahan hutan tercatat paling luas yaitu ± 454.011,75 Ha, digunakan untuk

kebun mencapai ± 84.807,45 Ha. Penggunaan lahan terkecil adalah untuk perairan darat

(rawa dan kolam) mencapai ± 125 Ha. Data tahun 2014 bahwa penggunaan lahan di Tanah

Bumbu mencapai ±506.696 Ha, terdiri dari Lahan hutan seluas ±319.470 Ha, padang/semak

belukar/alang-alang ±65.439 Ha, Perkebunan ±42.380 Ha, Kebun ±40.321 Ha, Lahan kering

±1.810 Ha, Persawahan ±14.600 Ha, Pertambangan ±1.600 Ha, Industri ±820 Ha,

Pemukiman ±7.831 Ha, Perairan darat ± 932 Ha, Lain-lain ± 11.700 Ha, dan ±98 Ha tanah

terbuka rusak. Penggunaan ini telah mengalami penggeseran fungsi dari tahun sebelumnya,

peningkatan terjadi pada penggunaan hutan, Kebun, industri, pertambangan, dan perairan

darat.

Page 17: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 17

2 - 17

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel. 2.5.Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014

No. Penggunaan Lahan 2014 (Ha)1 Kampung 7.831

2 Industri 820

3 Pertambangan 1.600

4 Sawah 14.600

5 Pertanian Tanah Kering 1.810

6 Kebun Campuran 40.321

7 Perkebunan 42.380

8 Padang (Semak, Alang, Rumput) 65.439

9 Hutan 319.470

10 Perairan Darat 932

11 Tanah Terbuka 98

12 Lain - lain 11.700Tanah Bumbu 506.696

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

2.3.2. KAWASAN LINDUNG DAN LAHAN KRITIS

Kabupaten Tanah Bumbu merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi

sumber daya hutan yang cukup besar, besarnya potensi sumber daya hutan yang tercermin

dari luas kawasan hutannya menempatkan sektor kehutanan sebagai sektor andalan yang

sangat strategis dan potensional dalam mendukung pembangunan otonomi daerah di

Kabupaten Tanah Bumbu. Karena itu, untuk memacu pertumbuhan ekonomi (economic

growth) dalam meningkatkan devisa atau pendapatan asli daerah, maka baik pemerintah

maupun pemerintah daerah melakukan kebijakan pembangunan di berbagai sektor, yaitu di

bidang kehutanan, perkebunan, pertanian, transmigrasi, pertambangan dan pariwisata.

Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dengan cara membuka kawasan-kawasan hutan menjadi

kawasan budidaya yang dalam proses pelaksanaannya kegiatannya rawan terjadinya

perubahan ekologi, kebakaran hutan dan lahan.

Setiap tahunnya terjadi kerusakan hutan dan lahan dengan tingkat kerusakan yang

sangat mengkhawatirkan serta degradasi hutan/lahan dan perubahan status hutan/lahan

yang terus mengalami peningkatan yang signifikan sebagaimana kondisi luas kawasan

hutanmenurut fungsinya berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan

Nomor: 453/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Propinsi

Kalimantan Selatan yang pada tahun 2009-2010 total luas hutan 506.950,00 Ha, sedangkan

pada tahun 2011-2012 mengalami penurunan menjadi 310.104,2 Ha.

Page 18: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 18

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.7.Penggunaan Lahan Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 19: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 19

2 - 19

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel. 2.6.Luas Hutan Menurut Fungsi/Statusnya

No. HutanLuas (Ha)

Tahun 2012 Tahun 2013A Kawasan Konservasi1 Cagar Alam 6.628,16 6.628,162 Suaka Margasatwa - -3 Taman Wisata - -4 Taman Buru - -5 Taman Nasional - -6 Taman Hutan Raya - -B Hutan Lindung 95.847,777 95.847,771 Hutan Produksi 154.609,06 154.609,062 Hutan Produksi Terbatas 26.085,40 26.085,403 Hutan Produksi Konservasi 26.933,81 26.933,81C Hutan Kota 2 -

Total Luas Hutan 310.106,2 310.104,20Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Tanah Bumbu Tahun 20012/2013 dan

Data Tahun 2012/2013 Kep.Menhutbun No. 453/KPTS-11/1999

Faktor pembanding lainnya yang menunjukkan peningkatan laju kerusakan hutan adalahdilihat dari data luas lahan kritis pada tahun 20010-20011 sebesar 50.517,235 ha menjadi

72.260,2 ha pada tahun 20012-2013.

Tabel. 6.7.Luas Lahan Kritis Kabupaten Tanah Bumbu

No. Lokasi / Kecamatan Luas (Ha)Tahun 2012 Tahun 2013

1. Satui 18.268,6 18.268,62. Kusan 18.135,0 18.135,03. Batulicin 35.856,6 35.856,64. Lasung - -

Total 72.260,2 72.260,2Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Bumbu Balai Pemantapan

Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Selatan

Hal ini mengindikasikan bahwa kerusakan lahan dan hutan dan tahun ke tahun bukannyamenurun, tetapi sebaliknya. Beberapa faktor penyebab lajunya kerusakan lahan dan hutandi kabupaten tanah bumbu diantaranya yaitu:

1. Konversi hutan (pengubahan fungsi kawasan hutan) atau pelepasan kawasan hutanuntuk keperluan non kehutanan atau tukar-menukar kawasan menjadi perkebunan,pertanian, pertambangan dan pemukiman serta transmigrasi, penebangan ilegal (illegallogging)

2. Kebakaran hutan dan lahan yang masih banyak terjadi tiap tahunnya di arealperusahaan HPH/HTI dan perkebunan dibandingkan areal milik masyarakat.

Page 20: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 20

2 - 20

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Dampak yang ditimbulkan dari kerusakan hutan dan lahan tersebut terdiri dari 2 (dua)

dampak yaitu:

1. Dampak langsung, meliputi:

a. Penurunan struktur tanah dan ekosistem

b. Perusakan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati (plasma nutfah)

c. Penyempitan daerah tangkapan air (dta)

d. Pendangkalan air sungai, erosi dan sedimentasi, meningkatnya breading place

e. Penambahan luas lahan kritis dan terjadinya banjir

2. Dampak tidak langsung, meliputi:

a. Terjadinya tingkat erosi permukaan yang lebih tinggi yang berakibat tanah

kehilangan sifat plastisnya, penurunan porositas dan irifiltrasi tanah, berkurangnya

daya tangkap tanah terhadap air

b. Terjadinya perubahan ph tanah secara drastis dan terganggunya keseimbangan

unsur hara, semua dampak ini akan terasa setelah beberapa tahun kemudian dan

akan lebih mengalami kerusakan secara global.

Melihat kondisi kerusakan hutan dan lahan yang semakin meningkat, pemerintah daerah

kabupaten tanah bumbu melalui dinas/instansi terkait terus melakukan upaya-upaya

perbaikan, diantaranya adalah:

1. Upaya rehabilitasi lahan dan hutan yang rusak

2. Reboisasi pada loa (land over area) atau areal kosong dan terlantar

3. Mengatur perijinan alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan

4. Sosialisasi siaga bencana kebakaran hutan dan lahan serta pencegahan dan

penaggulangannya baik kepada maupun pihak perusahaan

5. Pengawasan secara intensif aktivitas pembukaan lahan dengan mengeluarkan aturan

mengenai pembakaran lahan dan hutan

6. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang konservasi hutan dan lahan

7. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan serta

melakukan upaya pemadaman kebakaran pada lahan dan hutan yang terbakar.

Page 21: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 21

2 - 21

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.3.3. LAUT, PESISIR DAN PANTAI

Sebagian besar kecamatan di kabupaten tanah bumbu berada di sekitar wilayah laut

dan pesisir. Hal ini juga mempengaruhi mata pencaharian penduduk yang banyak

menggantungkan hidup dari hasil laut dengan menjadi nelayan atau petani kolam/tambak.

Dari 10 kecamatan, terdapat 6 (enam) kecamatan diantaranya berada disekitar pesisir dan

laut dengan jumlah desa sebanyak 30 (tiga puluh).

Secara umum kondisi kawasan pesisir dan laut di kabupaten tanah bumbu belum

terindikasi pencemaran akibat industri atau kegiatan usaha lainnya, tetapi potensi

kerusakan yang terjadi di pesisir dan laut sudah mulai terlihat, diantaranya kerusakan

ekosistem bakau (mangrove) akibat adanya pembukaan areal tambak rakyat yang tak

terkendali, penebangan kayu baku untuk bahan bangunan dan arang, konversi areal

mangrove untuk pembangunan infrastruktur pelabuhan khusus pengangkutan batu bara

serta kerusakan pesisir dan laut lainnya.

Bentuk profil kedalaman (batimetri) di wilayah Tanah Bumbu terdiri dari dua bentuk

yakni di bagian barat (perairan Selat Laut) dan bagian selatan yang berhadapan dengan Laut

Jawa. Pada perairan Selat Laut, menunjukkan di daerah pesisir Kabupaten Tanah Bumbu

lebih curam terutama dari Pulau Suwangi sampai ke muara Selat Laut, jika dibandingkan

dengan kedalaman di pesisir Pulau Laut (Kabupaten Kotabaru), akan tetapi di perairan ini

banyak terbentuk delta sebagai akibat sedimentasi. Kedalaman di perairan Selat Laut

maksimal 11 m.

Page 22: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 22

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.8.Kawasan Lindung Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 23: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 23

2 - 23

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Kondisi profil kedalaman di muara Selat Laut (terutama Tanjung Petang)

menunjukkan lebih dalam dan curam (>2o), dimana kedalaman 10 m hanya berjarak 100 m

dari garis pantai dan kedalaman maksimum mencapai 20 m, hal ini disebabkan karena

pengaruh gelombang dan arus yang sangat besar di daerah ini, sehingga menyebabkan

sedimen jauh terbawa ke daerah lain. Profil kedalaman di bagian selatan lebih beragam,

dimana pada kedalaman 5 m berkisar pada jarak 1-5 Km dan kedalaman 10 m pada jarak 6-

16 Km. Ini menunjukkan pengaruh gelombang sangat berpengaruh di daerah ini terutama

pada musim timur (angin dominan dari arah tenggara).

Proses perubahan garis pantai dan kedalaman sangat tergantung oleh dinamika

hidrooseanografi baik dari laut maupun dari darat yang melalui aliran sungai. Akibat proses

ini, sehingga profil kedalaman di perairan ini tidak beraturan, di mana banyak terdapat

sand dune (gumuk pasir) yang tidak beraturan sebagai akibat pengaruh gelombang dan arus

pasut baik dari sungai maupun laut. Selain itu profil batimetri juga sangat dipengaruhi oleh

pola sebaran sedimen dari laut maupun daratan yang menyebabkan adanya sedimentasi

yang mengendap pada daerah-daerah tenang (pada daerah dengan kecepatan arus sangat

lemah). Bentuk kontur kedalaman dan garis pantai pada daerah ini sering berubah-ubah,

akibat proses sedimentasi maupun abrasi pada setiap perubahan musim. Adanya pohon

mangrove dengan ketebalan yang sangat besar di sepanjang pantai, cukup besar

pengaruhnya dalam meredam gelombang maupun kecepatan arus. Mangrove tersebut

sebagai perangkap sedimen, dengan hal ini akan menyebabkan sedimentasi yang cukup

besar terutama di Pulau Tampakan dan sekitarnya.

Tabel. 2.8.Potensi Ekosistem Mangrove

No. Kecamatan

Potensi Ekosistem MangroveTahun 2011 Tahun 2012

Baik(Ha)

Rusak Ringan(Ha)

Rusak Berat(Ha) Baik (Ha) Rusak Ringan

(Ha)Rusak Berat

(Ha)1 Simp. Empat 5.219 724.5 338 3.456,8 - -2 Batulicin 1.456 384 266 287,633 - -3 Kusan Hilir 1.313 333 345 1.520,68 - -4 Sei. Loban 2.952 237 638 622,34 - -5 Angsana 2.217 516.5 15 252,789 - -6 Satui 4.430,5 1.406 538 871,761 - -

Total 17.587,5 3.601 2.138 7.012,003 - -Sumber : Dinas Kelautan dan Perikana n Kabupaten Tanah Bumbu

Page 24: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 24

2 - 24

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel. 2.9.Luas Tutupan Dan Kondisi Terumbu Karang

No. Kec. LuasTutupan

(Ha)

Persentase Luas Tutupan (%)

Tahun 2011 Tahun 2012SngtBaik Baik Sedang Rusak Sngt

Baik Baik Sedang Rusak Pasir

1 Satui 43,14 - 30 14.5 38 - 5,96 4,39 22,44 10,31

2 Angsana 89,18 - 59.5 25 8 - 17,42 7,24 14,05 50,47

3 Sei. Loban 188,61 - 99 48 18 - 19,78 34,53 53,25 81,09

4 Kusan Hilir 0,14 - - - - - 0,1 0 0,04 0

Jumlah 321,07 - 178.5 87.5 64 - 43,26 46,16 89,78 141,87Sumbe : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu

Dari data pada tabel diatas terlihat bahwa pada beberapa kecamatan ada yangmengalami penurunan kerusakan ekosistem mangrove meskipun angka penurunannyasangat kecil. Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 meskipun luas tutupan lahan tidakada perubahan, namun terlihat angka presentase luas tutupan dan kondisi terumbu karangsedikit mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa selain sudah digalakkannyaberbagai macam program pengelolaan lingkungan oleh Pemerintah Daerah tetapi masihbanyak kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengakibatkan kerusakan lingkungan. Adanyapotensi kerusakan mangrove tersebut jelas sangat menganggu fungsi ekologi hutanmangrove sebagai perangkap sedimen dan merupakan habitat berbagai jenis satwa baiksebagai habitat pokok maupun sebagai habitat sementara dan juga dari fungsi ekonomis,dapat bermanfaat sebagai sumber penghasil kayu, bahan arang, alat tangkap ikan dansumber bahan lain seperti tannin dan pewarna. Mangrove juga mempunyai peran pentingsebagai pelindung pantai dari hempasan gelombang air laut. Oleh karena itu, keberadaandan kelestarian hutan mangrove sangatlah penting untuk kesejahteraan manusia danmemerlukan perhatian dan kepedulian dari Pemerintah Daerah setempat maupunmasyarakat sekitar.

Untuk daerah cakupan perairan Kabupaten Tanah Bumbu bagian selatan (perairanLaut Jawa), berdasarkan data yang diperoleh dari Satelit Cersat selama 10 tahun terakhiryakni tahun 2002 - 2012 (www.satelitcersat.com) pada ketinggian 10 m dpl menunjukkanarah angin maksimum sebagian besar dari arah selatan (25,83%), kemudian dari arahtenggara (20%), dengan kecepatan angin maksimum sebagian besar berkisar pada interval5,4-7,9 m/s (45%) dan 7,9-10,7 m/s (22,50%). Selama periode 10 tahun terakhir inimenunjukkan bahwa telah terjadi perubahan kecepatan angin maksimum rata-rata 4,5 m/s.Hal ini menunjukkan bahwa perubahan iklim global telah mempengaruhi kawasan pesisirKabupaten Tanah Bumbu.

Page 25: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 25

2 - 25

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Kondisi hidroosenografi di perairan Kabupaten Tanah Bumbu, sangat dipengaruhi oleh

musim, dimana pada musim barat gelombang yang terbentuk lebih banyak berasal dari arah

barat (42.31%) dengan tinggi dan periode gelombang berkisar pada interval 1.2 m - 2.1 m

dan 5.5 s - 6.6 s. Pada musim timur gelombang sudah berubah arah yakni dari arah selatan

(46.15%), dengan tinggi dan periode gelombang berkisar pada interval 1.5 m - 2.7 m dan 6.9

s - 8.3 s. Tinggi dan periode gelombang maksimum terjadi dari arah tenggara yakni 2.9 m

dan 8.2 s

Sedangkan di perairan Selat Laut, oleh karena posisinya terlindung oleh Pulau Laut,

sehingga pengaruh gelombang lebih tenang, dimana gelombang tertinggi terjadi dari arah

selatan yakni bisa mencapai 0.5 m dan 2.9 pada bulan Agustus - September.

Pola arus di perairan Selat Laut sangat dipengaruhi oleh pergerak massa air dari Selat

Makassar dan pasang surut, posisi selat yang sangat sempit, menyebabkan arus akan

mengalir dengan deras. Hal tersebut juga sangat dipengaruhi oleh adanya massa air dari

sungai yang membujur barat laut - tenggara. Dengan besarnya debit sungai dari daratan

akan mendorong sedimen terbawa jauh ke laut.

Bilangan Formzahl (F) diperoleh sebesar 2.13 atau berdasarkan kriteria courtier

range nilai tersebut termasuk dalam tipe pasang surut tipe campuran condong keharian

tunggal (mixed tide prevailing diurnal), menunjukkan bahwa dalam satu hari/piantan

pengamatan terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang-kadang untuk

sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang

sangat berbeda, untuk perairan bagian selatan yang berbatasan dengan perairan Kabupaten

Tanah Laut. Sedangkan di perairan Selat Laut diperoleh Bilangan Formzahl (F) sebesar 0,84

atau tipe pasang surut merupakan campuran condong keharian ganda (mixed tide prevailing

semidiurnal). Hal ini menunjukkan pengaruh perairan Laut Jawa bertipe campuran condong

keharian tunggal dan Selat Makassar bertipe campuran condong keharian ganda, sangat

mempengaruhi perairan Kabupaten Tanah Bumbu.Lahan Budidaya Luas lahan budidaya

khususnya budidaya air payau berupa tambak tersebar di 3 kecamatan yaitu: Kusan Hilir,

Sungai Loban dan Satui. Total luas tambak di Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2013

adalah 1671,1 Ha.

Page 26: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 26

2 - 26

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel. 2.10.Data Luasan Tambak Tahun 2014 Kabupaten Tanah Bumbu

No. Kecamatan Luas Tambak (Ha)1 Kusan Hilir 415,12 Sungai Loban 5063 Satui 749,8

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

Pada usaha budidaya kolam, tambak dan keramba terjadi penurunan produksi yang

disebabkan antara lain:

1. Faktor alam yaitu adanya bencana banjir dan disamping itu masih banyak petani

pembudidaya yang tidak memasang pagar keliling kolam dan tambak sehingga

memudahkan ikan keluar dari lokasi pemeliharaan.

2. Musim kemarau yang panjang sehingga air didalam kolam sangat sedikit bahkan ada

yang lokasinya kekeringan sehingga ikan tidak bisa ditebar.

Beberapa kegiatan masyarakat yang berpotensi menyebabkan kerusakan pesisir dan pantai

diantaranya adalah:

1. Pembuatan kolam dan tambak di wilayah pesisir

2. Penggundulan hutan di daerah hulu

3. Kegiatan pengembangan di daerah pantai yang tidak mengindahkan dinamika pantai

4. Kegiatan kehutanan yang sering menggunakan sungai sebagai transportasi untuk

mendistribusikan hasil-hasil kayunya

5. Kegiatan pertambangan liar (illegal rninning) yang menggunakan merkuri yang langsung

di buang ke sungai sehingga akhirnya sampai ke laut yang menyebabkan polusi bagi

ekosistem laut (mengakibatkan terjadinya erosi dan sedimentasi)

6. Meningkatnya aktifitas lalu lintas air yang menimbulkan adanya ceceran minyak dari

alat transportasi air sehingga mengakibatkan terganggunya ekosistem biota perairan

dan kebisingan bagi fauna sekitarnya

7. Pembangunan sarana prasarana pelabuhan khusus yang kurang memperhatikan tata

ruang, sehingga kawasan konservasi khususnya terumbu karang di desa bunati

kecamatan angsana dan desa sei. Loban kecamatan sei. Loban kurang terlindungi

8. Kegiatan-kegiatan lainnya meliputi pembuangan limbah rumah tangga, industri yang

tidak mengikuti kaidah lingkungan menyebabkan air laut mudah tercemar, kegiatan

pelabuhan dan kapal nelayan yang sering keluar masuk menuju laut.

Page 27: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 27

2 - 27

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Dampak utama yang ditimbulkan akibat dari kerusakan pesisir dan laut adalah:

1. Terjadinya abrasi di pesisir

2. Terganggunya ekosistem peraian

3. Berpindahnya ground fishing

4. Berkurangnya tempat berlindung dan bertelur ikan, udang dan kepiting

5. Adanya keluhan masyarakat tentang tingginya kadar timbal (pb) di tambak yang

mengakibatkan kegagalan panen ikan.

2.4. TRANSPORTASI

2.4.1. PERHUBUNGAN DARAT

Panjang jalan diseluruh wilayah Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2014 adalah

921,99 Km yang terbagi atas 99,8 Km merupakan jalan provinsi dan 692,79 Km yang

merupakan jalan kabupaten. Keadaan tahun 2014, jalan yang diaspal sepanjang 420,78 Km,

jalan kerikil 402,18 Km dan jalan tanah 92,52 Km. Keseluruhan panjang jalan di Kabupaten

Tanah Bumbu, 249,11 Km berkondisi baik, 273,96 Km berkondisi sedang, 316,21 Km

berkondisi rusak dan 82,7 Km berkondisi rusak berat.

Tabel. 2.11.Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan, Kondisi dan Keras Jalan

Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014Aspek Yang Diamati Jalan Negara (m) Jalan Provinsi (m) Jalan Kabupaten (m) Total (m)

Jenis PermukaanAspal 127.400 99.800 193.583 420.783

Kerikil - - 402.187 402.187

Tanah - - 92.528 92.528

Lainnya 2000 - 4.495 6.495

Jumlah 1 129.400 99.800 692.793 921.993

Kondisi Jalan :

Baik 8.880 49.800 190.431 249.111

Sedang 43.400 3.700 226.863 273.963

Rusak 65.230 26.000 224.985 316.215

Rusak Berat 11.890 20.300 50.514 82.704

Jumlah 2 129.400 99.800 692.793 921.993Sumber: Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

Page 28: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 28

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.9.Morfologi Laut Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 29: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 29

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.10.Ekosistem Pesisir Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 30: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 30

2 - 30

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Prasarana perhubungan darat yang dimiliki oleh Kabupaten Tanah Bumbu berupa

jalan darat sepanjang 1.596.850 km yang terdiri dari 134,85 km jalan negara, 97 Km jalan

provinsi dan 1.365 km jalan kabupaten. Keadaan tahun 2007-2009, dari keseluruhan

panjang jalan di Kabupaten Tanah Bumbu, 300,123 Km berkondisi baik, 368,995 km

berkondisi sedang, 462,602 Km berkondisi rusak dan 294,31 Km berkondisi rusak berat. Jika

dipersentasekan maka jalan rusak yang melintasi Kabupaten Tanah Bumbu hanya sebesar

0,02% dari total panjang jalan kabupaten yang ada. Ini berarti pada tahun 2011-2014 kondisi

jalan propinsi yang melintasi Kabupaten Tanah Bumbu kurang lebih 100% beraspal.

Tabel. 6.12.Panjang Jalan Menurut Status Jalan Setiap Kecamatan Tahun 2014 (m)

Kecamatan JalanNegara

JalanProvinsi

JalanKabupaten Jumlah

Kusan Hilir 24.800 - 68.282 93.082

Sungai Loban 24.900 - 80.026 104.926

Satui 27.500 - 73.023 100.523

Angsana 16.200 - 41.116 57.316

Kusan Hulu - - 146.346 146.346

Kuranji - - 39.435 39.435

Batulicin 9.500 - 23.773 33.273

Simpang Empat 26.500 10.5 48.519 85.519

Karang Bintang - 11.5 70.161 81.661

Mantewe - 77.8 102.112 179.912

Tanah Bumbu 129.400 99.800 692.793 921.9932 0 14 129.400 99.800 692.793 921.9932 0 13 129.400 99.800 784.430 1.013.6302 0 12 0 118.800 1.306.690 1.425.4902 0 11 0 118.800 1.306.690 1.425.490

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

Sedangkan panjang jalan di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014 adalah ± 921.993m, dengan rincian ± 99.800 m merupakan Jalan Propinsi dan ± 692.793 m merupakan Jalan

Kabupaten. Kondisi jalan yang demikian semakin memperlancar arus lalu lintas dan

diharapkan kedepannya kondisi ini semakin memperlancar aktifitas perekonomian. Padajaringan jalan di daerah perbatasan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur yang

berpangkal di koridor jalan Batulicin-Sengayam, terdiri atas: jalan yang berujung di Bakau,

jalan yang berujung di Sungai Durian, jalan yang berujung di Gunung Batu Besar-TanjungSamalantakan, jalan yang berujung di Hampang, jalan yang berujung di Tanjung Batu-Pudi

dan jalan yang berujung di Pantai.

Page 31: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 31

2 - 31

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Gambar. 2.1.Presentase Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan Tahun 2014

Pada tahun 2014 ini, ada beberapa titik ruas jalan yang mengalami beberapakerusakan diantaranya di kecamatan Simpang Empat, Batulicin, Kusan Hilir dan Sebamban.Sampai sejauh ini sudah dilakukan upaya-upaya pemeliharaan jalan oleh dinas/instansiterkait meskipun belum secara keseluruhan dan diharapkan pada tahun-tahun mendatangpemeliharaan jalan dilakukan secara cepat dan menyeluruh untuk menghindari kerusakanjalan yang semakin parah. Disamping prasarana angkutan jalan darat ketersediaanprasarana laut dan sungai juga memegang peranan penting. Hal ini ditandai dengankeberadaan Pelabuhan Samudera di Batulicin, Pelabuhan Lokal di Pagatan, dan Pelabuhan diSatui yang merupakan pintu gerbang masuk ke Kabupaten Tanah Bumbu melalui laut. Untukmendukung aktifitas perekonomian yang semakin tinggi, maka saat ini Kabupaten TanahBumbu telah melengkapi diri dengan prasarana angkutan udara yang cukup memadai danakan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Jaringan sungai danpenyeberangan di Kabupaten Tanah Bumbu merupakan jembatan lintas kabupaten/kotayang di Batulicin (Kabupaten Tanah Bumbu)-Tanjung Serdang (Kabupaten Kotabaru). Sungaiyang dapat di layari di wilayah Kalimantan Selatan khususnya Batulicin.2.4.2. PERHUBUNGAN LAUT

Pelabuhan merupakan pintu gerbang keluar masuknya kapal, baik yang mengangkutpenumpang orang maupun barang kesatu wilayah tujuan. Di Kabupaten Tanah Bumbuterdapat banyak jenis dan jumlah pelabuhan, diantaranya Pelabuhan Samudera,Penyeberangan Ferry, Speed Boat, pendaratan dan pelelangan ikan serta pelabuhan khususbatubara.

Page 32: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 32

2 - 32

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Selama tahun 2014, tercatat jumlah kapal masuk ke Pelabuhan Batulicin sebanyak 5.211

buah dengan barang yang dibongkar seberat 1.602.196 Ton, dan barang yang dimuat

seberat 11.804.567 Ton, sedangkan jumlah kapal masuk ke pelabuhan Pagatan sebanyak

138 buah dengan barang yang dibongkar seberat 20.047 Ton. Di Pelabuhan Sei Danau

Satui selama 2013 terdapat aktifitas bongkar barang dengan volume mencapai 1.362.898

Ton dan muat barang 33.278.362 Ton. Di Kecamatan Batulicin terdapat aktifitas

penyeberangan dengan menggunakan kapal motor ferry Batulicin-Tanjung Serdang

(Kabupaten Kotabaru). Untuk pergerakan penumpang/manusia melalui pelabuhan Batulicin

melayani 4 trayek, yaitu:

1. Batulicin-Tg. Serdang

2. Batulicin-Surabaya

3. Batulicin-Balikpapan

4. Batulicin-Makasar

Selama tahun 2014, tercatat jumlah kapal masuk ke Pelabuhan Batulicin sebanyak

5.211 buah dengan barang yang dibongkar seberat 1.602.196 Ton, dan barang yang dimuat

seberat 11.804.567 Ton, sedangkan jumlah kapal masuk ke pelabuhan Pagatan sebanyak

138 buah dengan barang yang dibongkar seberat 30.539.73 Ton. Di Pelabuhan Sei Danau

Satui terdapat aktifitas bongkar barang dengan volume memuat barang mencapai

1.362.898 Ton dan bongkar barang 33.278.362 Ton.Di Kecamatan Batulicin aktifitas

penyeberangan dengan menggunakan kapal motor Ferry Batulicin-Tanjung Serdang

Kabupaten Kotabaru).

Gambar. 2.2.Pelabuhan Umum Dan Pelabuhan Kargo Di Batulicin

Pelabuhan Umum Pelabuhan Cargo

Page 33: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 33

2 - 33

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.4.3. PERHUBUNGAN UDARA

Bandar udara Bersujud Batulicin merupakan satu-satunya bandar udara yang

melakukan aktifitas penerbangan sipil dan komersil di Kabupaten Tanah Bumbu, dimana

termasuk kategori bandar udara pengumpan (spoke) khusus. Armada pesawat yang

digunakan adalah pesawat carteran yang melayani rute perjalanan Batulicin-Banjarmasin.

Pada Tahun 2014, selama tahun tersebut aktifitas penerbangan paling padat pada bulan

November dengan frekuensi pesawat mendarat dan berangkat masing-masing 99 kali.

Tabel. 2.13.Lalu Lintas Pesawat Dan Jumlah Penumpang Di Bandara Batulicin 2014

Bulan Pesawat Penumpang JumlahMendarat Berangkat Datang Berangkat

Januari 70 70 558 575 1.333

Pebruari 75 75 689 611 1.300

Maret 86 86 815 964 1.779

April 71 71 1.469 1.663 3.132

Mei 64 64 1.652 1.893 3.545

Juni 61 61 1.613 1.818 3.431

Juli 63 63 1.724 1.850 3.574

Agustus 70 70 1.442 1.507 2.949

September 77 77 1.656 1.848 3.504

Oktober 91 91 1.835 2.023 3.858

Nopember 99 99 1.870 1.878 3.748Desember 65 65 644 838 1.482Jumlah 2014 892 892 15.967 17.468 33.435

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

Page 34: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 34

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.11.Prasarana Transportasi Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 35: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 35

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.12.Jaringan Jalan Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 36: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 36

2 - 36

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.5. KEPENDUDUKAN

2.5.1. JUMLAH PENDUDUK

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten TanahBumbu sebanyak 267.929 jiwa yang tersebar di 10 (sepuluh) kecamatan. Konsentrasipenduduk berada di Kecamatan Simpang Empat, Satui dan Kusan Hilir. Tahun 2014berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Tanah bumbu mencapai 306.185atau naik sekitar 3,78 %.

Sebaran penduduk terbanyak tiap kecamatan (2014) terdapat di kecamatan SimpangEmpat sebanyak 82.913 jiwa atau 27% dari jumlah penduduk tanah bumbu, sedangkansebaran terkecil terdapat di kecamatan Kuranji sebanyak 8.252 jiwa atau hanya 3 %. Dengandemikian kepadatan penduduk mencapai jiwa per km (2007) yang kembali meningkatditahun 2014 mencapai 32 jiwa per km. Tahun 2014 tingkat kepadatan antar kecamatancukup variatif, Kecamatan Simpang Empat mempunyai tingkat kepadatan tertinggi sebesar275 jiwa per km, sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Kusan hulu yang hanya 12jiwa per Km nya.

Tabel. 2.14.Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2007-2014

No. Kecamatan Rate Pertumbuhan Penduduk (%) Rata-Rata Rate(%)2007-2008 2009-2010 2011-2012 2003-2014

1 Kusan Hilir 3,05 24,48 4,21 -18,84 3,232 Sungai Loban 1,32 34,87 -2,61 -16,95 4,163 Satui 1,66 38,60 -1,39 3,61 10,624 Kusan Hulu 1,91 53,66 0,89 -26,46 7,505 Batulicin 6,96 30,09 -1,25 -11,05 6,196 Simpang Empat 1,76 4,53 8,30 1,95 4,147 Karang Bintang 2,23 35,26 -0,81 -28,34 2,088 Mantewe 1,69 42,44 3,07 -36,69 2,639 Kuranji 3,57 21,74 11,03 -21,31 3,76

10 Angsana 2,35 53,05 -3,42 -18,36 8,40Jumlah 2,31 28,39 2,27 -13,29 4,92

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

2.5.2. STRUKTUR PENDUDUK

Struktur umur penduduk (2014) sebagaimana struktur umur pada umumnya

umumnya yaitu berstruktur umur muda (0-14 tahun) 94.591 jiwa (31%). struktur umur

Produktif (15-64) 202.361 jiwa (66 %) dan umur non produktif (65+) 9.233 jiwa atau 3.%.

Persentase penduduk miskin pada tahun 2013 sebesar atau 5,20 % telah menurun

dibanding tahun sebelumnya 2012 yakni sebesar 5,47%. Sedangkan jumlah penduduk

miskin mencapai 16.039 jiwa.

Page 37: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 37

2 - 37

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Sebagai indikator dari pembangunan di bidang kependudukan dapat dilihat dari

perkembangan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Kabupaten Tanah

Bumbu menunjukkan perbaikan, yaitu dari 71,09 pada tahun 2013 menjadi 71,82 pada

tahun 2014. Kabupaten Tanah Bumbu berada pada posisi ke 9 se-Propinsi Kalimantan

Selatan pada tahun 2013 dan tahun 2014. Dengan demikian kondisi kualitas SDM

Kabupaten Tanah Bumbu masih tertinggal. Hal ini akan menyulitkan apabila akan masuk

pada lingkungan global jika tidak segera dilakukan perbaikan. Sementara itu dari segi

pembentukan IPM, indikator harapan hidup penduduk Tanah Bumbu telah meningkat dari

65,68 tahun (tahun 2013) menjadi 68,86 tahun di tahun 2014. Angka melek huruf juga

meningkat dari 95,25% tahun 2013 menjadi 96,59% tahun 2014 dan Rata-rata lama sekolah

juga meningkat dari 7,56 tahun menjadi 7,73 tahun ditahun 2014.

Capaian tingkat pendidikan tertinggi penduduk Kabupaten Tanah Bumbu masih

tergolong rendah. Pada tahun 2007 penduduk yang tidak/belum pernah sekolah mencapai

20.743 (laki-laki) dan 21.303 (perempuan), tidak/belum tamat SD 24.011 (laki-laki) dan

25.671 (perempuan), SD/MI 15.230 (laki-laki) dan 13.940 (perempuan), SLTP/MTs 4.601

9laki-laki) dan 4.458 (perempuan), SLTA/MA 2.657 (laki-laki) dan 2112 (perempuan),

Akademi/diploma 1.068 (laki-laki) dan 576 (perempuan), Universitas 852 (laki-laki) dan 435

(perempuan). Faktor lain yang menentukan pembangunan manusia adalah tingkat

pengeluaran riil perkapita dimana Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2013 sebesar Rp.

641.200,- lebih tinggi dari Propinsi Kalimantan Selatan yang sebesar Rp. 619.800,-. Tahun

2007 meningkat menjadi Rp. 623.000,- sementara Propinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp.

622.700,-. Untuk nasional pada tahun 2014 sebesar Rp. 644.100. Ini berarti rata-rata

pengeluaran riil perkapita untuk Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi daripada rata-rata

untuk Propinsi Kalimantan Selatan dan rata-rata nasional.

2.5.3. KEPADATAN PENDUDUK

Kuantitas Penduduk Tanah bumbu selama kurun waktu 20 tahun kedepan

berdasarkan perkembangan 10 tahun terakhir, maka penduduk akan tumbuh 60,55%

dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 2,52%, capaian pertumbuhan dalam 5

tahunan diproyeksikan tahun 2010 sebanyak 247.258 jiwa, dan di tahun 2025 sebesar

343.366 jiwa dengan rasio 118, yaitu diantara 100 penduduk perempuan sebanding dengan

118 penduduk laki-laki. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2014, jumlah penduduk

Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 306.185 jiwa yang tersebar di 10 (sepuluh) kecamatan.

Page 38: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 38

2 - 38

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Kepadatan penduduk di Kabupaten Tanah Bumbu merupakan perbandingan antara

jumlah penduduk dengan luas wilayah perencanaan. Kecamatan yang memiliki kepadatan

yang cukup besar adalah Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Karang Bintang,

dengan rata-rata kepadatan penduduknya sebesar 225 jiwa/Km2 untuk kecamatan yang

memiliki kepadatan cukup rendah adalah Kecamatan Kusan Hulu dan Kecamatan Mantewe,

rata-rata kepadatan penduduknya 12-17 jiwa/Km2.

Tabel. 2.15.Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan KecamatanTahun 2014

Kecamatan Laki-Laki Perempuan JumlahKusan Hilir 23.937 23.430 47.366Sungai Loban 11.567 10.608 22.175Satui 31.551 28.118 59.669Angsana 9.747 8.946 18.693Kusan Hulu 9.918 9.173 19.091Kuranji 4.312 3.940 8.252Batulicin 7.811 7.406 15.216Simpang Empat 8.457 7.617 16.074Karang Bintang 43.265 39.648 82.913Mantewe 9.022 7.713 16.736

Tanah Bumbu 159.587 146.598 306.185Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2014

Tabel. 2.16.Jumlah Kepadatan Penduduk Menurut KecamatanTahun 2014

Kecamatan Penduduk (Jiwa) Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km2)

Kusan Hilir 47366 401,54 117.89Sungai Loban 22175 358,41 61.87Satui 59669 876,58 68.87Angsana 18693 151,54 123.35Kusan Hulu 19091 1609,39 11.86Kuranji 8252 110,24 74.85Batulicin 15216 127,71 119.14Karang Bintang 16074 118,02 136.20Simpang Empat 82913 302,32 274.26Mantewe 16736 1011,21 16.55Tanah Bumbu 159.587 5.066,96 31.50

2014 153.706 5.066,96 30.332013 147.120 5.066,96 29.042012 140.286 5.066,96 27.69

Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

Page 39: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 39

2 - 39

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.6. EKONOMI

Kondisi makro ekonomi di Kabupaten Tanah Bumbu digambarkan dengan melalui

Pendapatan Daerah, Investasi Daerah, PDRB, APBD dan Struktur Ekonomi.

2.6.1. PENDAPATAN DAERAH

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan Pemerintah yang digunakan untuk

membiayai pembangunan. Di Kabupaten Tanah Bumbu ada beberapa pos penerimaan

daerah, di antaranya berupa Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Selama tahun 2008

penerimaan daerah dari pos BBN-KB dan PKB berturut- turut sebesar Rp 19,87 milyar dan

Rp 9,40 milyar.

Target penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada tahun 2011, sebesar

25,355 milyar rupiah, sedangkan realisasinya telah melebihi target yakni sebesar 30,887

milyar rupiah (121,82 persen). Sumber penerimaan PBB terbesar berasal dari sektor

pertambangan yang mencapai 21,686 Milyar Rupiah.

Sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tanah Bumbu selama tahun 2014 yang

berasal dari Retribusi IMB yakni sebesar 1,171 Milyar Rupiah. Angka ini kurang dari target

1,223 Miliyar Rupiah. Sumber lain yang memberikan kontribusi tinggi adalah Pajak Bahan

Galian Golongan C.

2.6.2. INVESTASI

Investasi merupakan salah satu hal yang turut mendorong hidupnya sektor riil di

suatu wilayah, melalui instrumen tersebut jugalah terjadinya penyerapan tenaga kerja dan

peningkatan volume produksi. Sesuai data yang tercatat di BKPMD provinsi Kalimantan

Selatan, pada tahun 2011, jumlah proyek yang teralokasi di Kabupaten Tanah Bumbu 65

proyek, dengan nilai investasi sebesar 904 Milyar Rupiah yang terdiri dari Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) Penanaman Modal Asing (PMA). Dari nilai investasi tersebut

terserap 8.792 tenaga kerja Indonesia. Nilai investasi ini diharapkan akan semakin

bertambah ke depannya, mengingat Kabupaten Tanah Bumbu dikenal memiliki potensi

sumber daya alam yang melimpah. Hal ini menjadi tanggung jawab tersendiri bagi

pemerintah daerah guna menarik investor untuk menanamkan modalnya di wilayah

Kabupaten Tanah Bumbu.

Page 40: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 40

2 - 40

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.6.3. PDRB Dan APBD

Pada tahun 2014, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanah Bumbu

atas dasar harga berlaku, sebesar 8,947 trilyun Rupiah. Sedangkan menurut harga konstan

2000, PDRB Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 3,88 trilyun rupiah. Sektor yang paling besar

peranannya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tanah Bumbu adalah sektor

Pertambangan dan Penggalian (43,87,11 persen), kemudian disusul sektor Pertanian

sebesar 13,54 persen. Laju pertumbuhan PDRB Tanah Bumbu pada tahun 2014 sebesar 5,58

persen. Sektor yang mencatat pertumbuhan terbesar adalah sektor keuangan sebesar 11,77

persen, sedangkan yang terendah pertumbuhannya adalah sektor Listrik dan Air Minum,

yakni 1,26 persen.

Gambar. 2.3.Struktur Perekonomian Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014

Sumber: Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2014

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, perekonomian Tanah Bumbu menunjukkan

struktur yang relatif tetap. Sektor-sektor primer (pertanian dan pertambangan) tetap

menunjukkan dominasinya dalam perekonomian Tanah Bumbu, disusul sektor sekunder(industri, konstruksi, listrik dan air bersih) dan tersier (perdagangan, pengangkutan

telekomunikasi, bank dan jasa-jasa). Hal inilah yang membentuk corak ekonomi Tanah

Bumbu sebagai daerah agraris. Lokomotif pertumbuhan ekonomi Tanah Bumbu juga masihdikendalikan oleh sektor primer. Apalagi selama dua tahun terahir ini, sejak krisis keuangan

global terjadi, banyak peta perubahan arah konsumsi negara dunia, yang mulai mengalihkan

orientasi konsumsinya ke produk-produk primer dan energi, seperti karet, sawit danbatubara. Tentunya momentum seperti ini menguntungkan daerah-daerah seperti Tanah

Bumbu yang masih mengandalkan sektor-sektor primernya.

Page 41: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 41

2 - 41

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Perekonomian Tanah Bumbu tahun 2014 mengalami pertumbuhan 5,58%. Pertumbuhan ini

lebih lambat dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 6,10%. Pertumbuhan ekonomi Tanah

Bumbu yang cukup tinggi tersebut dipicu oleh membaiknya kinerja beberapa

sektor/lapangan usaha, yang menjadi sumber pertumbuhan seperti pertambangan,

pertanian, perdagangan, industri dan transportasi.

Kemampuan keuangan daerah pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui

Pendapatan Asli Daerah (PAD) nampak terlihat meningkat dengan stabil. Setelah menjadi

Kabupaten Tanah Bumbu PAD mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2013 sebesar

Rp. 164.488.336.621,- dan pada tahun 2014 naik menjadi Rp. 248.141.276.461,56,-. PAD

tersebut bersumber dari Pendapatan Daerah/Pajak Daerah, Retribusi Daerah.

Dana perimbangan yang diterima pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2014 sebesar

Rp. 718.759.640.999 dana perimbangan tahun 2014 ini terbagi atas Dana Alokasi Khusus;

Dana Alokasi Umum; Bagi Hasil Pajak; Bagi Hasil Bukan Pajak; Dana Penyeimbang dari

Propinsi dan Dana Penyeimbang dari Pemerintah.

2.7. SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Sumberdaya mineral yang merupakan sumberdaya alam tak terbarukan (exhaustible

atau nonreneweble resources) Di Kabupaten Tanah Bumbu diantaranya berupa kandungan

batu gamping, marmer, kaolin, pospat, perindotit, emas, intan, pasir kuarsa, lempung dan

batubara. Potensi Sumberdaya Mineral Batubara yang terbanyak terdapat di Kecamatan

Satui dan Kec.Batulicin. Perusahaan yang telah mengekploitasi adalah PT. Arutmin

mengelola lokasi di dua wilayah, yaitu Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu. Selain itu

terdapat tidak kurang dari 58 badan usaha yang melakukan kegiatan penambangan ini.

Kemudian disadari bahwa dari sejumlah produksi tersebut belum menghasilkan nilai

tambah produk yang berarti, belum memberikan bagihasil produk yang berarti bagi daerah,

bahkan masih belum sepenuhnya dapat terkelola dan terkendali dengan baik terutama

kelestarian fungsi lingkungan hidup sehingga terjadi penurunan daya dukung lingkungan

dan penurunan ketersediaan sumberdaya alam dengan cepat.

Page 42: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 42

2 - 42

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel. 2.17.Penyebaran Dan Potensi Bahan Galian Dan Tambang

No. Bahan Galian Lokasi Potensi/cadangan1. Batu Gamping a. Daerah trans.blok A2, B2 & E2 Kec.Batulicin

b. Ds. Mentewe Kec.Batulicinc. Ds.T.Kepayang Kec.K.Hulu

a. 3.995.356,8 tonb. 1.836.000,0 tonc. 38.432.812,5 ton

2. Marmer a. Ds.T.Kepayang Kec.K.Hulub. Ds.Mentewe Kec.Batulicin

a. 1.230.000 M3b. 42.187.500 M3

3. Kaolin Ds.Sei.Dua Kec.Batulicin 100.000 ton4. Pospat Daerah trans blok A2 Kec. Batulicin 1.25 ton5. Perindotit a. Ds.Aib Kec.Kusan Hulu

b. G.Kukusan Kec.Batulicina. 11.475.000 M3b. Tidak terdata

6. Emas a. Ds.T.Kepayang Kec.K.Hulub. Pulau Suwangi Kec.Batulicin

a. Tidak terdatab. Tidak terdata

7. Intan a. Kec.Satuib. Kec.Batulicin

a. Tidak terdatab. Tidak terdata

8. Pasir Kuarsa Sekapuk Kec.Satui 112.500 ton9. Lempung a. Ds.Sebamban Kec.Satui

b. Kec.Batulicina. Tidak terdatab. Tidak terdata

10.

Batubara a. Kec.Satuib. Kec.Sei.Lobanc. Kec.Kusan Hilird. Kec.Kusan Hulue. Kec.Batulicin

384.373,32 ha

Sumber : Kanwil Pertambangan dan Energi Kalsel

Sumberdaya Hutan merupakan sumberdaya alam terbesar/terluas kedua setelah

batubara di Kabupaten Tanah Bumbu. Keberadaan sumberdaya alam tersebut tidak lepas

dari suatu permasalahan sebagai akibat dari dampak kegiatan pemanfaatan sumberdaya

alam oleh manusia. Perubahan pola hubungan manusia dengan sumberdaya alam dari pola

hubungan kooperasi kepola hubungan eksploitasi memunculkan adanya degradasi

sumberdaya alam dan dehumanisasi manusia yang tinggal di dalam dan di sekitarnya.

Degradasi dan dehumanisasi tersebut disebabkan oleh pesatnya deforestasi sumberdaya

hutan akibat penebangan liar, kegiatan perladangan, kebakaran hutan, perubahan fungsi

hutan, penebangan oleh IUPHHKHA, dan kegiatan pertambangan.

Konversi hutan menjadi suatu bentuk penutupan lahan non-hutan secara besar-

besaran untuk pertambangan ,perkebunan, hutan produksi, hutan tanaman industri,

transmigrasi, perladangan non-tradisonal telah memberikan dampak terhadap kondisi

hidrologi (tata air dan aliran air) kawasan yang spesifik untuk Kabupaten Tanah Bumbu

sehingga mengganggu ketersediaan air tanah dan air sungai sebagai sumber bahan baku.

Page 43: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 43

2 - 43

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Sumberdaya air untuk Kabupaten Tanah Bumbu berasal dari Satuan Wilayah Sungai (SWS)

Cengal-Batulicin seluas 18.651,167 Km2, yang meliputi Sungai Cengal, Sungai Satui, Sungai

Batulicin, Sungai Sebamban, Sungai Kusan, Sungai Batu Laki, dan Sungai Kintap.

Kemampuan DAS ini bersifat pluktuatif. Pada musim hujan kemampuan DAS ini sangat

terbatas dalam menampung curah hujan yang tinggi, sehingga terkadang menimbulkan

banjir. Akan tetapi jika musim kemarau disaat debit air rendah maka supply air untuk PDAM

jadi terhambat.

Di Kabupaten Tanah Bumbu pemanfaatan sumberdaya air secara langsung

mencakup pemanfaatan untuk irigasi dan air bersih. Secara tidak langsung adalah untuk

transportasi sungai dan pariwisata. Untuk air bersih selain langsung digunakan oleh

masyarakat maka sumberdaya air tersebut dikelola oleh PDAM sebagai sumber air baku

PDAM yang digunakan oleh 3.352 pelanggan. Pemanfaatan lainnya dalam bentuk perairan

umum yang digunakan untuk perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pemanfaatan

sumberdaya air melalui sistem irigasi dihadapkan pada kendala kurang berakarnya sistem

pengelolaan irigasi berbasis pada masyarakat sehingga muncul adanya krisis kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintah, rendahnya partisifasi kelompok Perkumpulan Petani

Pemakai Air (P3A), dan tuntutan ganti rugi tanah.Selain itu kondisi saluran irigasi dan

peralatan yang digunakan untuk operasi dan pemeliharaan irigasi sebagian juga mengalami

kerusakan.

Page 44: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 44

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.13.Sebaran Pertambangan Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 45: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 45

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta. 2.14.Kawasan Hutan Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 46: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 46

2 - 46

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.8. POTENSI DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA

Pariwisata merupakan salah satu sektor tumpuan yang diharapkan dapatmemberikan kontribusi besar dalam upaya mendorong pertumbuhan wilayah KabupatenTanah Bumbu yang sedang tumbuh dan berkembang, khususnya dalam memacupenerimaan devisa Negara dan pendapatan asli daerah. Peluang pengembangan sektorpariwisata di Kabupaten Tanah Bumbu masih sangat terbuka lebar dan dapat dijadikansebagai salah satu unggulan. Keunggulan tersebut antara lain sebagai daerah tujuan wisatadengan beberapa obyek berupa wisata bahari (terumbu karang), wisata alam, wisatapanorama, dan wisata budaya.

Selain itu karena posisinya yang strategis, kabupaten Tanah Bumbu dapat berfungsisebagai pintu gerbang pariwisata regional khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Seiringdengan perkembangan ekonomi nasional serta terbukanya jalur transportasi yangmenghubungkan wilayah-wilayah Kalimantan Selatan, perkembangan obyek wisata didaerah pesisir Kabupaten Tanah Bumbu diprediksikan akan dapat berkembang denganpesat. Peluang investasi disektor pariwisata diarahkan untuk pengembangan infrastruktur diarea wisata pesisir Kabupaten Tanah Bumbu terutama infrastruktur transportasi. Peluangpengembangan investasi lainnya berupa penyediaan fasilitas akomodasi seperti hotel danguest house, biro perjalanan wisata, dan toko cinderamata.

Akomodasi adalah tempat orang menginap untuk sementara waktu. Akomodasiyang dicatat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu adalah hotel,penginapan, wisma dan pondok. Fasilitas akomodasi yang terdapat di Kabupaten TanahBumbu mayoritas berlokasi di Kecamatan Simpang Empat, Satui dan Kusan Hilir. Diantara 41akomodasi yang terdaftar, ada 7 (tujuh) hotel kelas bintang yaitu Hotel Surya, NugrahaBatulicin, Ebony, Friendship, Putri Duyung Resort, Grand Central dan Satui Adygraha. Dua diantara hotel kelas bintang tersebut berlokasi di Kecamatan Batulicin.

Dengan adanya fasilitas akomodasi yang tersedia, sangat mendukung bagikepariwisataan di Kabupaten Tanah Bumbu. Akomodasi menjadi tempat penginapan bagiwisatawan yang berkunjung ke wilayah ini. Di Kabupaten Tanah Bumbu sendiri terdapatbanyak jenis objek wisata, di antaranya objek wisata alam berupa Pantai Pagatan dan PantaiBunati, objek wisata alam seperti Cek Dam dan Pondok Lesehan, serta objek wisata budayaseperti Mapparentasi dan Makam Pangeran Muhammad Nafis.

Kabupaten Tanah Bumbu sendiri terdapat banyak lokasi yang menjadi potensipengembangan kegiatan pariwisata, baik objek wisata alam dan wisata budaya yangdiharapkan dapat dipromosikan sebagai daerah yang menarik minat wisatawan, baikdomestik maupun dari luar negeri/asing.

Page 47: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 47

2 - 47

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Potensi wisata yang dapat dipromosikan ke dalam paket wisata, yaitu:

1. Pantai Pagatan

Terletak di Pagatan, ± 5 jam dari Banjarmasin. Pantai ini merupakan tempat

dilaksanakannya acara adat “Mappanretasi”. Pantai Pagatan mempunyai panjang ± 25

km dari ujung timur sampai ujung barat. Fasilitas yang tersedia di obyek wisata Pantai

Pagatan antara lain pintu gerbang utama Selamat Datang, ruang istirahat (rest area),

toko oleh-oleh/souvenir dan gazebo.

2. Pantai Pulau Salak

Cemara laut menjadi ciri khas dari pantai ini, pantai ini pun sangat cocok untuk tempat

berkemah. Pantai ini berjarak ± 5 km dari Kota Pagatan.

3. Pantai Tanjung Petang

Merupakan tempat wisata seluas ± 12 ha, tempat ini sudah dilengkapi dengan sarana

dan prasarana penunjang pariwisata. Pantai ini berjarak ± 6 km dari Pagatan. Di pantai

ini juga telah tersedia fasilitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) termasuk sumur.

4. Pantai Angsana

Bentuk wisata bahari dapat dilakukan di pantai Angsana yaitu menyelam di sekitar

terumbu karang dengan menggunakan alat selam dasar (masker, snorkel dan fins) dan

alat selam SCUBA. Di pantai ini telah tersedia fasilitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)

termasuk sumur, juga tersedia gazebo sebagai tempat istirahat dan dermaga.

5. Pantai Bunati

Di Pantai Bunati terdapat Pesanggarahan untuk berkumpul keluarga.

6. Sumber Air Panas

Terletak di S.Binjai/Pagatan.

7. Cek Dam

Bendungan buatan yang menyerupai danau kecil. Terdapat pondok lesehan.

8. Wisata budaya/makam

Di Tanah Bumbu terdapat beberapa makan yang dikermatkan oleh warga, antara lain

makam Pangeran Muhammad Nafis, makam Syekh M. Arsyad, makam Puang Aji Toa dan

makam Raja Pagatan dan Kusan, makam Puang Aji Toa. Di lokasi ini telah dibangun pintu

gerbang. Di kawasan Makam Syekh M. Arsyad telah dikelilingi dengan pagar kawat

untuk menandai lokasi kawasan makam.

Page 48: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 48

2 - 48

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

9. Rindu Alam

Di lokasi ini telah telah tersedia fasilitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) termasuk sumur.

Pariwisata merupakan salah satu sektor tumpuan yang diharapkan dapat memberikan

kontribusi besar dalam upaya mendorong pertumbuhan wilayah Kabupaten Tanah

Bumbu yang sedang tumbuh dan berkembang, khususnya dalam memacu penerimaan

devisa Negara dan pendapatan asli daerah. Peluang pengembangan sektor pariwisata di

Kabupaten Tanah Bumbu masih sangat terbuka lebar dan dapat dijadikan sebagai salah

satu unggulan. Keunggulan tersebut antara lain sebagai daerah tujuan wisata dengan

beberapa obyek berupa wisata bahari (Terumbu Karang), wisata alam, wisata panorama,

dan wisata budaya. Selain itu karena posisinya yang strategis, kabupaten Tanah Bumbu

dapat berfungsi sebagai pintu gerbang pariwisata regional khususnya di Propinsi

Kalimantan Selatan.

Tabel. 2.18.Kawasan Peruntukan Pariwisata Budaya di Kabupaten Tanah Bumbu

Nama Obyek Jenis Kegiatan Daya Tarik Wilayah Pemilik Fasilitas

1. Makam SyekhM. Arsyad BinAs᾽Ad Pagatan

Haulan / ZiarahMakam

Makam / Kubah initerletak di tepi pantaidengan panorama alamyang indah.

Kec.KusanHilir

PemdaTANBU

Tempat Haulan belummaksimal, Tempat parkirbelum maksimal,Payung/ Pendopo belumada. Air bersih belummaksimal tersedia

2. Makam PoangAji Toa danMuridnya

Ziarah Makam Makam ini terletak diDesa.Barugellang di tepiSungai, Sering di ziarahimasyarakat tiap hariminggu bisa ditempuhlewat darat dan sungai.

DesaBarugelangKec. KusanHilir

PemdaTANBU

TempatZiarah,Ruangannya kecildan MCK

3. MakamPahlawan

MakamPahlawan(MATTONE)

Makam Pahlawan seringdiziarahi tiap tanggal 7Pebruari

Kec.KusanHilir

PemdaTANBU

Bagunanan KubahMakam

4. Makam RajaPagatan Ziarah Makam Sejarah Perjuangan dan

peninggalan budayaKec. KusanHilir

PemdaTANBU Germada

5. Makam RajaBatulicin Ziarah Makam Sejarah Perjuangan dan

peninggalan budayaKec.Batulicin

PemdaTANBU Bangunan Kubah makam

6. Makam SyarifAli Ziarah Makam Juriat Habibullah

DesaSebambanKec.Angsana

PemdaTANBU Bangunan Kubah makam

7. Pangeran M.Nafiz Ziarah Makam Pangeran Juriat Kerajaan

Banjar

DesaPacakanKec.KusanHulu

PemdaTANBU Bangunan Kubah makam

Page 49: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 49

2 - 49

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Nama Obyek Jenis Kegiatan Daya Tarik Wilayah Pemilik Fasilitas

8. Benteng 7Februari Wisata keluarga Tempat perlindungan

yang unikKec.KusanHilir

PemdaTANBU

9. BabalianTandik Tarian Tandikan Tari Khas/Tarian Tandik Sei Loban Pemda

TANBU

10. UpacaraNgaben

PembakaranMayat Suku Bali

Pembakaran Mayat yangdisaksikan oleh ratusanWarga yang sebelumnyamelalui sebuah Upacaraadat dipandang dariJembatan Batulicin

Sei Loban PemdaTANBU

Sumber: Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014

Seiring dengan perkembangan ekonomi nasional serta terbukanya jalur transportasi yang

menghubungkan wilayah-wilayah Kalimantan Selatan, perkembangan obyek wisata di

daerah pesisir Kabupaten Tanah Bumbu diprediksikan akan dapat berkembang dengan

pesat. Peluang investasi di sektor pariwisata diarahkan untuk pengembangan infrastruktur

di area wisata pesisir kabupaten Tanah Bumbu terutama infrastruktur transportasi.

Peluang pengembangan investasi lainnya berupa penyediaan fasilitas akomodasi

seperti hotel dan guest house, biro perjalanan wisata, dan toko cinderamata. Kabupaten

Tanah Bumbu mempunyai Pantai yang cukup panjang sekitar 200 km, dengan panorama

yang indah. Jumlah keseluruhan obyek wisata di Kabupaten Tanah Bumbu adalah 36 obyek

wisata, meliputi 21 obyek wisata alam, 5 obyek wisata buatan dan 10 obyek wisata religius

dan budaya. Ada tiga lokasi obyek wisata alam yang selama ini menjadi tempat wisata yang

paling banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun pendatang Pantai Rindu Alam,

Pulau Salak, Pantai Pagatan dan Goa Sugung yang terjadi dari proses alam terletak di km 44,

jalan Kadeco Kecamatan Mentewe dengan luas sekitar 12 ha. Beberapa lokasi wisata

tersebut selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat khususnya pada saat hari libur.

Meningkatnya jumlah kunjungan masyarakat ini berimbas pada peningkatan

jumlah/volume limbah padat di lokasi obyek wisata. Kondisi ini diperparah dengan tidak

tersedianya tempat sampah ataupun fasilitas kebersihan lainnya seperti adanya papan-

papan himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Faktor penyebab lainnya adalah

kurangnya sosialisasi oleh Dinas/Instansi terkait kepada masyarakat akan pentingnya

menjaga kelestarian obyek wisata, baik itu langsung ke masyarakat maupun melalui

kecamatan ataupun ke desa. Banyaknya limbah padat di sekitar lokasi obyek wisata

khususnya obyek wisata pantai selain berasal dari pengunjung juga berasal dari limbah

Page 50: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 50

2 - 50

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

rumah tangga masyarakat pesisir pantai. Dari data yang ada jumlah kependudukan di laut

dan pesisir tahun 2011-2012 adalah 82.230 jiwa, sedangkan pada tahun 2013-2014

menurun menjadi 51.365 jiwa. Padatnya jumlah penduduk di sekitar pesisir pantai ini

mengindikasikan adanya peningkatan jumlah limbah/buangan rumah tangga. Rata-rata

kesadaran penduduk tersebut untuk membuang sampah rumah tangga di tempat yang

seharusnya masih sangat kurang.Terlihat di sekitar pantai sampah berserakan dan ada sebagian yang dibuang begitu

saja ke laut. Melihat kondisi seperti ini, perlu adanya program-program atau kegiatan olehPemerintah Daerah untuk mensosialisasikan perlunya menjaga kelestarian lingkungan sertamelibatkan peran serta masyarakat/penduduk sekitar. Penyediaan sarana dan prasaranakebersihan di sekitar lokasi obyek wisata juga perlu diperhatikan oleh pihak-pihak terkaitseperti adanya tempat-tempat sampah dan petugas khusus untuk membersihkan lokasiobyek wisata. Beban pencemaran lingkungan dari sektor pariwisata selain berasal dariaktifitas di lokasi obyek wisata, juga berasal dari kegiatan hotel/penginapan yang ada diKabupaten Tanah Bumbu. Ada 43 sarana hotel/penginapan. Namun rata-rata pengelolahotel/penginapan sudah mempunyai petugas khusus kebersihan yang menangani masalahlimbah padat/sampah. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan hotel/penginapan setiap haridikumpulkan di tempat pembuangan sampah dan ada petugas kebersihan yang selanjutnyamengangkut ke TPS terdekat. Sampai saat ini juga belum pernah dilakukan pendataanjumlah volume limbah padat harian ataupun bulanan pada lokasi obyek wisata danhotel/penginapan oleh Dinas/Instansi terkait, sehingga sulit diketahui besarnya tekananlingkungan khususnya di sekitar lokasi-lokasi tersebut.

Tabel. 2.19.Sarana Hotel/Penginapan, Jumlah Kamar, Dan Tingkat Hunian

No. Nama Hotel/Penginapan Kelas Jumlah KamarPress Junior Deluxe VIP Stand

Kecamatan Kusan Hilir1 Putri Duyung Resort Bintang - - - 27 62 Penginapan Sederhana Penginapan - - - 9 43 Penginapan Karya Mas Penginapan - - - 3 114 Penginapan Abadi Penginapan - - - - 105 Pondok Agita Penginapan - - - 2 106 Wisma Shangrilla Penginapan - - - - -7 Penginapan Warga Penginapan - - - - 188 Penginapan Batuah Penginapan - - - - 59 Penginapan Pada Idi Penginapan - - - 2 2

Kecamatan Satui -10 Hotel Satui Adygraha Bintang - - 8 10 1011 Hotel Rakhmat 1 Melati - - - - 3112 Hotel Rakmat 2 Melati - - - - 9

Page 51: PROFILKAB.TANAHBUMBUsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · Mendukung pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (P KN) Banjarmasin Mengembangkan Pusat Kegiatan Lokal (P KL),

2 - 51

2 - 51

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No. Nama Hotel/Penginapan Kelas Jumlah KamarPress Junior Deluxe VIP Stand

Kecamatan Kusan Hilir13 Hotel Lestari 1 Melati - 6 4 10 514 Hotel Wahana Murni Melati - - - 3 315 Hotel Wenny Melati - - - - -16 Hotel Sudan Indah Melati - - - 4 517 Penginapan Megawati Penginapan - - - 1018 Penginapan Sudi Agung Penginapan - - - 919 Penginapan Sari Indah Penginapan - - - 11 -20 Penginapan Selera Penginapan - - - - 1321 Penginapan Sabili Penginapan - - - 4 1022 Penginapan Nor Hikmah Penginapan - - - - 1023 Losmen Yenny Losmen - - - - -

Kecamatan Batulicin24 Hotel Ebony Bintang 1 2 23 - 3025 Hotel Friendship Bintang - - 24 10 826 Hotel Surya Bintang - 6 12 - 627 Hotel Candra Asri Melati - 10 5 4 10

Kecamatan Simpang Empat -28 Hotel Grand Central Bintang 1 1 13 2 1129 Hotel Nugraha Batulicin ( TUTUP) Bintang - - - - -30 Hotel Anugerah Baru/Grand Fortune Melati 17 1 10 10 131 Hotel Semarang Melati - - 19 5 1032 Hotel Dewi Vip Room Melati - - 1 13 -33 Hotel Mutiara Melati - - - 9 334 Hotel Mega Indah Melati - - - 15 1135 Hotel Setia Kawan Melati - - - - 2536 Hotel Duta Arjuna Melati - - - - 1537 Hotel Subur Buana Melati - - - - 2538 Hotel Hidayah Melati - - - 13 439 Hotel Dewi Fortuna Melati - - - 17 1240 Hotel Dewi Melati - - - 25 1341 Penginapan sederhana Penginapan - - - - 4442 Wisma Tirta Asri Penginapan - - - - -43 Wisma Sinar Samudra Penginapan - - 1 3 6

Keterangan : Data Tingkat Hunian Dari Sarana Hotel/Penginapan Tidak Tersedia Pad Dinas/ Instansi TerkaitSumber : Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu