bab 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/docr… · title: bab 1 author:...

18
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Garut Tahun 2015-2019 Bab 2 Profil Kabupaten Garut/Kota 2.1 Gambaran Geografis Dan Administrasi Kabupaten Garut merupakan bagian dari wilayah bagian Provinsi Jawa Barat yang secara definitif menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan Permendagri Nomor 6 Tahun 2008. Secara geografis Kabupaten Garut terletak pada koordinat 6 0 56’49” – 7 0 45’00” Lintang Selatan dan 107 0 25’8” – 108 0- 7’30 Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut: Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Sumedang Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudra Indonesia Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Cianjur Secara administratif, Kabupaten Garut mempunyai luas 307.407 ha atau ±8,28% dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat yang terbagi dalam 42 kecamatan dan 422 desa dan 21 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Cibalong dengan luas 21,359 ha atau 6,97% dari luas Kabupaten Garut Sedangkan yang memiliki wilayah terkecil adalah Kecamatan Kersamanah dengan luas 1,650 ha atau 0,54% dari luas Kabupaten Garut. Selengkapnya wilayah Kabupaten Garut dapat dilihat pada Tabel-4.1 dan Gambar-2.1.

Upload: others

Post on 21-Sep-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Bab 2Profil Kabupaten Garut/Kota

2.1 Gambaran Geografis Dan Administrasi

Kabupaten Garut merupakan bagian dari wilayah bagian Provinsi Jawa Barat yang secara

definitif menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan Permendagri Nomor 6 Tahun 2008. Secara

geografis Kabupaten Garut terletak pada koordinat 6056’49” – 7

045’00” Lintang Selatan dan

107025’8” – 108

0-7’30 Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Sumedang

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudra Indonesia

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Cianjur

Secara administratif, Kabupaten Garut mempunyai luas 307.407 ha atau ±8,28% dari luas

wilayah Provinsi Jawa Barat yang terbagi dalam 42 kecamatan dan 422 desa dan 21

kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Cibalong dengan luas 21,359 ha atau 6,97%

dari luas Kabupaten Garut Sedangkan yang memiliki wilayah terkecil adalah Kecamatan

Kersamanah dengan luas 1,650 ha atau 0,54% dari luas Kabupaten Garut. Selengkapnya

wilayah Kabupaten Garut dapat dilihat pada Tabel-4.1 dan Gambar-2.1.

Page 2: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Gambaran Geografis Dan Administrasi Dapat Ditambahkan Hal-Hal Yang SpesifikDari Kabupaten/Kota Yang Bersangkutan

Gambar-2.1: Peta Administrasi Kabupaten Garut

Tabel-2.1:Wilayah Administrasi Kabupaten Garut

No Kecamatan Luas Wilayah JumlahDesa/KelurahanKm2 Presentase

1 Cisewu 194.27 6.35 7 Desa2 Caringin 303.89 9.91 6 Desa3 Talegong 287.54 9.38 7 Desa4 Mekarmukti 41312 13.48 4 Desa5 Bungbulang 288.27 9.40 13 Desa6 Pamulihan 135.00 4.40 5 Desa7 Pakenjeng 337.08 11.00 13 Desa8 Cikelet 241.73 7.89 11 Desa9 Pameungpeuk 896.89 29.26 7 Desa10 Cibalong 194.21 6.34 11 Desa11 Cisompet 294.48 9.61 11 Desa12 Peundeuy 401.27 13.09 6 Desa13 Singajaya 684.07 22.32 9 Desa14 Cihurip 450.50 14.70 4 Desa

Page 3: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

15 Banjarwangi 636.45 20.76 11 Desa16 Cikajang 460.81 15.03 12 Desa17 Cilawu 1.311.87 42.80 18 Desa18 Bayongbong 1.988.27 64.87 17 Desa19 Cigedug 1.244.42 40.60 5 Desa20 Cisurupan 1.195.86 39.01 16 Desa21 Sukaresmi 1.072.08 34.98 6 Desa22 Samarang 1.211.99 39.54 12 Desa23 Pasirwangi 1.350.62 44.06 12 Desa24 Tarogong Kidul 5.695.56 185.81 8 Desa/5 Kel25 Tarogong Kaler 1.708.03 55.72 12 Desa/1 kel26 Garut Kota 4.641.86 151.44 11 Kel27 Karangpawitan 2.283.12 74.49 16 Desa/4 Kel28 Wanaraja 1.271.02 41.47 8 Desa29 Pangatikan 783.27 25.55 8 Desa30 Sucinaraja 1.984.18 64.73 7 Desa31 Sukawening 1.301.44 42.46 11 Desa32 Karangtengah 703.57 22.95 4 Desa33 Banyuresmi 1.788.78 58.36 15 Desa34 Leles 1.052.38 34.33 12 Desa35 Leuwigoong 2.180.67 71.14 8 Desa36 Cibatu 1.665.08 54.32 11 Desa37 Kersamanah 2.193.40 71.56 5 Desa38 Cibiuk 1.551.86 50.63 6 Desa39 Kadungora 2.358.92 76.96 14 Desa40 Bl. Limbangan 1.057.97 34.52 14 Desa41 Selaawi 1.110.16 36.22 7 Desa42 Malangbong 1.306.58 42.63 23 Desa

Jumlah 797.97 421 desa/21kel

Sumber: BPMPD 2011

2.2 Gambaran Demografi

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa jumlah penduduk di Kabupaten

Garut. sampai dengan tahun 2012 berjumlah 2.485.732 jiwa, yang terdiri dari 1.257.451 jiwa

penduduk laki-laki dan 1.228.281 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di

Kabupaten Garut berbeda-beda untuk setiap kecamatan. Kepadatan penduduk rata-rata di

Kabupaten Garut pada tahun 2012 berkisar 811 jiwa/Km2. Kecamatan Tarogong Kidul

memiliki kepadatan 5.925 jiwa/Km2 jiwa/km2 dan merupakan kecamatan dengan kepadatan

tertinggi di Kabupaten Garut Sedangkan Kecamatan Pamulihan memiliki kepadatan

penduduk 135 jiwa/Km2 jiwa/km2 dan merupakan kecamatan dengan kepadatan terendah.

Selengkapnya jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Garut dapat dilihat pada Tabel-2.2.

Page 4: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Tabel-2.2:Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Garut Tahun 2011

No Kecamatan Luas(Km2)

Penduduk (Jiwa) KepadatanPenduduk(Jiwa/Km2

)Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Cisewu 194.27 16.953 16.623 33.576 5.792 Caringin 303.89 15.346 14.748 30.094 10.093 Talegong 287.54 15.660 15.607 31.267 9.204 Mekarmukti 41312 30.552 30.168 60.720 6.805 Bungbulang 288.27 7.973 7.945 15.918 18.116 Pamulihan 135.00 8.952 8.928 17.880 7.557 Pakenjeng 337.08 33.813 33.076 66.889 5.048 Cikelet 241.73 20.951 20.703 41.654 5.809 Pameungpeuk 896.89 19.706 19.856 39.562 22.6710 Cibalong 194.21 20.909 20.572 41.481 3.8311 Cisompet 294.48 25.485 25.239 50.724 612 Peundeuy 401.27 11.606 11.182 22.788 17.6113 Singajaya 684.07 23.156 23.149 46.305 14.7714 Cihurip 450.50 9.254 8.955 18.209 37.5715 Banjarwangi 636.45 4.256 39.268 79.524 5.6616 Cikajang 460.81 28.952 28.106 57.058 11.1517 Cilawu 1.311.87 51.399 50.442 101.841 12.8818 Bayongbong 1.988.27 48.039 46.662 94.701 20.9919 Cigedug 1.244.42 19.849 18.977 38.826 32.0520 Cisurupan 1.195.86 49.270 47.451 96.721 12.3621 Sukaresmi 1.072.08 19.082 18.623 37.705 14.8122 Samarang 1.211.99 36.538 35.830 72.368 19.2123 Pasirwangi 1.350.62 32.189 30.885 63.074 12.2624 Tarogong Kidul 5.695.56 55.663 54.472 110.135 51.7125 Tarogong Kaler 1.708.03 43.782 42.593 86.375 19.7726 Garut Kota 4.641.86 64.844 63.782 128.626 36.0927 Karangpawitan 2.283.12 60.184 58.698 118.882 19.2028 Wanaraja 1.271.02 22.341 22.475 44.816 28.3629 Pangatikan 783.27 13.546 12.952 26.498 29.5630 Sucinaraja 1.984.18 19.862 19.266 39.128 50.7131 Sukawening 1.301.44 25.115 25.420 50.535 25.7532 Karangtengah 703.57 8.143 8.236 16.379 42.9633 Banyuresmi 1.788.78 43.751 41.896 85.647 20.8634 Leles 1.052.38 39.171 38.189 77.36 13.6035 Leuwigoong 2.180.67 21.356 20.840 42.196 51.6836 Cibatu 1.665.08 34.988 33.996 68.984 24.1437 Kersamanah 2.193.40 18.518 17.673 36.191 60.6138 Cibiuk 1.551.86 15.848 15.034 30.882 50.2539 Kadungora 2.358.92 44.844 43.167 88.011 26.8040 Bl. Limbangan 1.057.97 39.653 38.203 77.856 13.5941 Selaawi 1.110.16 19.180 18.643 37.823 29.3542 Malangbong 1.306.58 61.703 58.999 120.702 10.82

Jumlah 797.97 1.238.328 1.207.529 2.445.911Sumber: BPS Kab .Garut

Page 5: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Garut dipengaruhi oleh pertumbuhan alami

(lahir dan mati), penduduk datang dan peduduk keluar (migrasi). Berdasarkan data

penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa laju pertumbuhan penduduk dari tahun

2007 sampai tahun 2012 sebesar 1,63 %. Laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di

Kecamatan Tarogong Kidul sedangkan untuk laju pertumbuhan terkecil terdapat di

Kecamatan Pamulihan. Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Garut

terlihat pada Tabel-2.3.

Tabel-2.3:Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Garut 5 Tahun Terakhir

No KecamatanJumlah Penduduk (Jiwa)

LajuPertumbuhanPenduduk

(%)2007 2008 2009 2010 20111 Cisewu 32.151 33,498 34.028 32.998 33.576 4.9512 Caringin 28.106 29,142 29.578 29.606 30.094 4.8693 Talegong 30.909 31.171 31.656 30.735 31.267 4.9814 Mekarmukti 57.753 59.920 60.834 59.715 60.720 4.9235 Bungbulang 15.106 15.170 15.400 15.653 15.918 4.8536 Pamulihan 17.453 17.738 18.012 17.584 17.880 4.9597 Pakenjeng 63.629 62.238 63.177 65.836 66.889 4.8108 Cikelet 39.278 38.238 38.816 40.989 41.654 4.7779 Pameungpeuk 39.061 37.902 38.495 38.895 39.562 4.90110 Cibalong 39.076 39.567 40.170 40.813 41.481 4.84811 Cisompet 50.799 50,636 51.417 49.880 50.724 4.99712 Peundeuy 22.148 23,202 23.552 22.427 22.788 3.97413 Singajaya 45.827 44.953 45.635 45.554 46.305 4.93014 Cihurip 17.537 17.471 17.735 17.912 18.209 4.88015 Banjarwangi 71.777 72.754 73.855 78.290 79.524 4.73116 Cikajang 47.374 56.676 57.522 56.156 57.058 4.81617 Cilawu 37.189 99.073 100.608 100.185 101.841 4.31018 Bayongbong 91.096 89.435 90.798 93.237 94.701 4.85019 Cigedug 98.764 35.953 36.492 38.256 38.826 6.39520 Cisurupan 87.912 90.813 92.191 95.227 96.721 4.78621 Sukaresmi 35.768 34.275 34.789 37.141 37.705 4.76522 Samarang 68.692 69.201 70.254 71.255 72.368 4.86123 Pasirwangi 59.585 59.784 60.680 62.125 63.074 4.84024 Tarogong Kidul 96.716 95.787 97.268 108.433 110.135 4.61625 Tarogong Kaler 79.676 79.342 80.571 84.993 86.375 4.75826 Garut Kota 124.245 126.867 128.841 126.550 128.626 4.93827 Karangpawitan 119.925 110.270 111.958 117.018 118.882 4.86228 Wanaraja 74.910 44.148 44.828 44.082 44.816 5.64029 Pangatikan 79.928 26.795 27.209 26.068 26.498 7.03830 Sucinaraja 43.322 37.795 38.343 38.520 39.128 5.03731 Sukawening 26.198 52.100 52.899 49.720 50.535 4.58032 Karangtengah 33.312 17.102 17.361 16.116 16.379 6.122

Page 6: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

33 Banyuresmi 54.002 80.176 81.401 84.312 85.647 4.50134 Leles 17.717 73.421 74.532 76.151 77.360 4.12635 Leuwigoong 80.993 44.011 44.690 41.506 42.196 6.00536 Cibatu 44.329 70.128 71.215 67.861 86.984 3.91537 Kersamanah 68.555 35.325 35.873 35.621 36.191 5.84638 Cibiuk 34.862 30.036 30.495 30.402 30.882 5.07339 Kadungora 29.925 83.515 84.806 86.612 88.011 4.23740 Bl. Limbangan 73.091 76.899 78.062 76.608 77.856 4.91341 Selaawi 38.405 38.544 39.129 37.199 37.823 5.05242 Malangbong 114.226 114.074 115.808 118.845 120.702 4.829

Sumber:SP 80, SP 90, SP 2000, dan SP 2010

2.3 Gambaran Topografi

Ibukota Kabupaten Garut berada pada ketinggian 717 m dpl dikelilingi oleh Gunung

Karacak (1.838 m), Gunung Cikuray (2.821 m), Gunung Papandayan (2.622 m), dan

Gunung Guntur (2.249 m). Karakteristik topografi Kabupaten Garut: sebelah Utara terdiri

dari dataran tinggi dan pegunungan, sedangkan bagian Selatan (Garut Selatan) sebagian

besar permukaannya memiliki tingkat kecuraman yang terjal dan di beberapa tempat labil.

Kabupaten Garut mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi antara wilayah yang

paling rendah yang sejajar dengan permukaan laut hingga wilayah tertinggi d ipuncak

gunung. Wilayah yang berada pada ketinggian 500-100 m dpl terdapat di kecamatan

Pakenjeng dan Pamulihan dan wilayah yang berada pada ketinggian 100-1500 m dpl

terdapat di kecamatan Cikajang, Pakenjeng, Pamulihan, Cisurupan dan Cisewu. Wilayah

yang terletak pada ketinggian 100-500 m dpl terdapat di kecamatan Cibalong, Cisompet,

Cisewu, Cikelet dan Bungbulang serta wilayah yang terletak di daratan rendah pada

ketinggian kurang dari 100 m dpl terdapat di kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk.

Rangkaian pegunungan vulkanik yang mengelilingi dataran antar gunung Garut Utara

umurnya memiliki lereng dengan kemiringin 30-45% disekitar puncak, 15-30% di bagian

tengah, dan 10-15% di bagian kaki lereng pegunungan. Lereng gunung tersebut umumnya

ditutupi vegetasi cukup lebat karena sebagian diantaranya merupakan kawasan konservasi

alam. Wilayah Kabupaten Garut mempunyai kemiringan lereng yang bervariasi antara 0-

40%, diantaranya sebesar 71,42% atau 218.924 Ha berada pada tingkat kemiringan antara

8-25%. Luas daerah landai dengan tingkat kemiringan dibawah 3% mencapai 29.033 Ha

atau 9,47%; wilayah dengan tingkat kemiringan sampai dengan 8% mencakup areal seluas

79.214 Ha atau 25,84%; luas areal dengan tingkat kemiringan sampai 15% mencapai

62.975 Ha atau 20,55% wilayah dengan tingkat kemiringan sampai dengan 40% mencapai

luas areal 7.550 Ha atau sekitar 2.46%. Berdasarkan arah alirannya, sungai-sungai di

Page 7: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

wilayah Kabupaten Garut dibagi menjadi dua daerah aliran sungai (DAS) yaitu Daerah

Aliran Utara yang bermuara di Laut Jawa dan Daerah Aliran Selatan yang bermuara di

Samudera Indonesia. Daerah aliran selatan pada umumnya relatif pendek, sempit dan

berlembah-lembah dibandingkan dengan daerah aliran utara. Daerah aliran utara

merupakan DAS sungai Cimanuk Bagian Utara, sedangkan daerah aliran selatan

merupakan DAS Cikaengan dan Sungai Cilaki. Wilayah Kabupaten Garut terdapat 33

buah sungai dan 101 anak sungai dengan panjang sungai seluruhnya 1.397,34 Km; dimana

sepanjang 92 Km diantaranya merupakan panjang aliran sungai Cimanuk dengan 58 buah

anak sungai. Berdasarkan interpretasi citra landsat Zona Bandung, nampak bahwa pola

aliran sungai yang berkembang di wilayah dataran antar gunung Garut Utara menunjukan

karakter mendaun, dengan arah aliran utama berupa sungai Cimanuk menuju ke utara.

Aliran Sungai Cimanuk dipasok oleh cabang-cabang anak sungai yang berasal dari lereng

pegunungan yang mengelilinginya. Secara individual, cabang-cabang anak sungai tersebut

merupakan sungai-sungai muda yang membentuk pola penyaliran sub-paralel, yang

bertindak sebagai subsistem dari DAS Cimanuk.

Page 8: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Gambar-2.2: Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Garut

Page 9: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

2.4 Gambaran Geomorfologi

Bentang alam Kabupaten Garut Bagian Utara terdiri dari atas dua aransemen bentang alam,

yaitu : (1) dataran dan cekungan antar gunung berbentuk tapal kuda membuka ke arah

utara, (2) rangkaian-rangkaian gunung api aktif yang mengelilingi dataran dan cekungan

antar gunung, seperti komplek G. Guntur - G. Haruman - G. Kamojang di sebelah barat, G.

Papandayan - G. Cikuray di sebelah selatan tenggara, dan G. Cikuray - G. Talagabodas - G.

Galunggung di sebelah timur. Bentang alam di sebelah Selatan terdiri dari dataran dan

hamparan pesisir pantai dengan garis pantai sepanjang 80 Km. Evolusi bentang alam

Kabupaten Garut khususnya Garut Utara dapat dijelaskan melalui 2 (dua) pendekatan

hipotesis, yaitu:

1. Bemmelen (1949) berpendapat bahwa terbentuknya tataan bentang alam, khususnya di

sekitar Garut, dikontrol oleh aktivitas volkanik yang berlangsung pada periode Kuarter

(sekitar 2 juta tahun lalu sampai sekarang). Setelah terjadi pergerakan tektonik yang

memicu pembentukan pegunungan di akhir Pleistosen, terjadilah deformasi regional

yang digerakan oleh beberapa patahan, seperti patahan Lembang, patahan Kancana,

dan patahan Malabar-Tilu. Khusus di sekitar dataran antar gunung Garut diperkirakan

telah terjadi suatu penurunan (depresi) akibat isostasi (proses menuju keseimbangan)

dari batuan dasar dan pembebanan batuan sedimen volkaniklasik diatasnya.

2. Menurut konsep Tektonik Lempeng (Hamilton, 1979), proses pembentukan gunung

api di Zona Bandung tidak terlepas dari proses pembentukan busur magmatis Sunda

yang dikontrol oleh aktivitas penunjaman (subduksi) Lempeng Samudera Indonesia

yang menyusup sekitar 6-10 cm/tahun di bawah Lempeng Kontinen Asia. Bongkahan

(slab) lempeng samudera setebal lebih dari 12 km tersebut akan tenggelam ke mantel

bagian luar yang bersuhu lebih dari 3000°, sehingga mengalami pencairan kembali.

Akibat komposisi lempeng kerak samudera bersifat basa, sedangkan mantel bagian

luar bersifat asam, maka pada saat pencairan akan terjadi asimilasi magma yang

memicu bergeraknya magma ke permukaan membentuk busur magmatis berkomposisi

andesitis-basaltis. Setelah terbentuk busur magmatis, pergerakan tektonik internal

(intra-arctectonics) selanjutnya bertindak sebagai penyebab utama terjadinya proses

perlipatan, patahan, dan pembentukan cekungan antar gunung.

Page 10: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Kodisi Geomorfologi Dapat Disesuaikan Dan Dikembangkan Dengan KondisiKab/Kota Masing-Masing

Gambar-2.3: Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Garut

2.5 Gambaran Geologi

Berdasarkan peta geologi skala 1 : 100.000 lembarArjawinangun, Bandung dan Garut yang

dikompilasi oleh Ratman & Gafor (1998) menjadi peta geologi skala 1 : 500.000, ataan

dan urutan batuan penyusun di wilayah Kabupaten Garut bagian utara didominasi oleh

material vulkanik yang berasosiasi dengan letusan (erupsi) gunung api, diantaranya erupsi

G. Cikuray, G. Papandayandan G. Guntur. Erupsi tersebut berlangsung beberapa kali

secara sporadic selama periode Kuarter (2 jutatahun) lalu, sehingga menghasilkan material

volkanis berupa breksi, lava, lahar dan tufa yang mengandung kwarsa dan tumpuk

menumpuk pada dataran antar gunung di Garut.

Page 11: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Gambar-2.4: Peta Geologi Kabupaten Garut

2.6 Gambaran Klimatologi

Kabupaten Garut beriklim tropis basah (humid tropical climate), dimana menurut hasil studi

data sekunder, iklim dan cuaca itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu : 1) pola sirkulasi

angin musiman (monsoonal circulation pattem), 2) topografi regional yang bergunung-

gunung di bagian tengah Jawa Barat, dan 3) elevasi topografi dengan curah hujan rata-rata

setiap tahun berkisar antara 2.589 mm dengan bulan basah 9 bulan berturut-turut dan bulan

kering berkisar 3 bulan berturut-turut, sedangkan di sekelilingnya terdapat daerah

pengunungan dengan ketinggian mencapai 3.500-4.000 meter di atas permukaan laut dengan

variasi temperatur bulanan berkisar antara 240C - 27

0C.

Karakteristik topografi Kabupaten Garut beragam, daerah sebelah Utara, Timur dan Barat

secara umum merupakan daerah dataran tinggi dengan kondisi alam berbukit-bukit dan

pegunungan, sedangkan kondisi daerah sebelah selatan sebagian besar permukaan tanahnya

memiliki kemiringan yang relatif cukup curam dan di beberapa tempat labil. Corak alam di

daerah sebelah selatan diwarnai oleh iklim Samudra Indonesia dengan memiliki segenap

potensi alam dan keindahan pantainya. Kabupaten Garut dengan memiliki iklim tropis, curah

hujan yang cukup tinggi, hari hujan yang banyak dan lahan yang subur serta ditunjang

Page 12: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

dengan terdapatnya 34 aliran sungai ke Utara, dan 19 aliran sungai ke Selatan, menyebabkan

sebagian besar dari luas wilayahnya dipergunakan untuk lahan pertanian.

Akibat pengaruh adanya daerah pegunungan, daerah aliran sungai dan daerah dataran

rendah pantai, maka tingkat kesuburan tanah di Kabupaten Garut bervariasi. Secara umum

jenis tanahnya terdiri dari tanah sedimen hasil letusan gunung Berapi Papandayan dan

Gunung Guntur, dengan bahan induk batuan turf dan batuan kuarsa. Pada daerah sepanjang

aliran sungai, terbentuk jenis tanahaluvial yang merupakan hasil sedimentasi tanah akibat

erosi di bagian hulu. Jenis tanah podsolik merah kekuning-kuningan, podsolik kuning dan

regosol merupakan bagian paling luas dijumpai di wilayah Kabupaten Garut, terutama di

wilayah Garut Selatan, sedangkan Garut bagian utara didomiasi oleh jenis tanah andosol.

Kondisi iklim suatu wilayah dapat dilihat dari keadaan curah hujan, hari hujan, temperatur,

kelembaban relatif, kecepatan angin, dan itensitas penyinaran matahari.

Iklim Kabupaten Garut berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori AF, yang

dicirikan oleh bulan basah selama 9 bulan yaitu pada bulan September – Mei dengan

temperatur rata-rata 240C - 27

0C .

1. Curah Hujan

Rerata curah hujan di Kabupaten Garut sepanjang tahun 2012 mencapai 2589 mm/bulan.

Bulan basah/kering terjadi jika jumlah curah hujan yang terjadi pada bulan tersebut

melebihi/kurang dari rerata curah hujan pada tahun bersangkutan. Berdasarkan rerata

curah hujan mengindikasikan bahwa bulan basah Kabupaten Garut terjadi pada bulan

September – Mei dengan rerata curah hujan bulanan berada diatas 2.589 mm, sedangkan

bulan keringnya yaitu bulan Juni- Agustus dengan rerata curah hujan bulanan kurang

dari 2.589 mm.

2. Hari Hujan

Pada tahun 2012 rerata hari hujan dalam satu tahunnya selama 14 hari dalam tiap

bulannya. Pada bulan-bulan tertentu frekuensi turunnya hujan lebih sedikit

dibandingkan dengan bulan lainnya. Frekuensi hujan di bawah rata-rata terjadi pada

bulan September – Mei , hal ini mengindikasikan bahwa pada bulan-bulan tersebut

sedang mengalami musim kemarau. Demikian pula sebaliknya musim hujan terjadi pada

bulan Juni - Agustus, karena jumlah hari hujan tiap bulannya melebihi rata-rata.

Page 13: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

3. Temperatur

Secara umum keadaan temperatur di Kabupaten Garut mengikuti kondisi suhu udara di

Provinsi Jawa Barat dengan wilayah yang lebih luas. Temperatur rata-rata selama tahun

2012 di Kabupaten Garut berkisar 24°C – 30°C. Pada bulan-bulan tertentu temperaturnya

berada di atas rata-rata atau bahkan berada di bawah rata-rata. Temperatur pada bulan

September – Mei berada di bawah temperatur rata-rata dengan suhu paling rendah

terjadi pada bulan Desember mencapai 24-27°C. Sedangkan temperatur bulan Juni -

Agustus berada diatas rata-rata mencapai 27-30°C pada bulan Juli.

4. Kelembaban Relatif

Sepanjang tahun 2012 kelembaban relatif rata-rata 60% - 96% sehingga dapat dikatakan

bahwa Kabupaten Garut termasuk daerah dengan kelembaban relatifnya tinggi

Kelembaban relatif wilayah Kabupaten Garut cukup tinggi dengan rata-rata mencapai 78

% pada tahun 2012 Pada bulan Juni-Ag merupakanustus bulan-bulan dengan tingkat

kelembabannya berada diatas rata-rata, sedangkan tingkat kelembaban relatif bulan

September-Mei berada di bawah rata-rata.

5. Kecepatan Angin

Rata-rata kecepatan angin di Kabupaten Garut selama tahun 2012 mencapai 20 knot,

kecepatan angin diatas kecepatan rata-rata terjadi pada bulan juni –Agustus yang

berkisar 20–25 knot.

2.7 Kondisi Sosial Ekonomi

2.7.1 Kondisi Sosial

Kebijakan Pembangunan dibidang sosial menyangkut berbagai aspek yang memang

dirasakan sangat kompleks, karena selain berdampak terhadap masalah ekonomi juga

berdampak pada masalah sosial politik masyarakat. Bahkan keberhasilan pembangunan

dibidang sosial dapat dievaluasi dan dijadikan sebagai indikator tahun-tahun selanjutnya.

Keberhasilan pembangunan bidang sosial tidak hanya dapat dilihat dari bentuk fisik saja

namun harus dilihat secara keseluruhan yaitu dari segi fisik maupun non fisik. Salah satu

upaya dari pemerintah Kabupaten Garut dalam rangka pembangunan sosial budaya, adalah

dengan mengupayakan berbagai program yang langsung menyentuh masyarakat sebagai

sasarannya, diantaranya pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan Keluarga

Berencana, bidang agama serta bidang sosial lainnya.

Page 14: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Jumlah penduduk miskin sampai dengan tahun 2010 terus mengalami penurunan, salah satu

faktornya adalah keberhasilan program-program penanggulangan kemiskinan yang di

laksanakan oleh pemerintah. Seperti adanya program Bantuan Langsung Tunai/SLT yang

direalisasi akhir Tahun 2005, setidaknya mampu mempertahankan daya beli masyarakat

terutama pada masyarakat lapisan bawah. Jumlah Penduduk miskin pada tahun 2010 adalah

364.137 jiwa (15,06%), mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 1.255 jiwa.

Page 15: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Tabel 2.4. Jumlah Keluarga Miskin di Kabupaten Garut Tahun 2011

Sumber : Garut Dalam Angka. 2012

Page 16: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Pertumbuhan penduduk usia kerja akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Pertambahan

angkatan kerja tersebut dapat ditampung dalam lapangan kerja formal, dan sebagian lagi

telah berusaha menciptakan lapangan kerja formal, dan sebagian lagi telah berusaha

menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri, yang termasuk sebagai pekerjaan sektor

informal. Namun tidak semua angkatan kerja tersebut dapat tertampung pada lapangan kerja

yang tersedia. Yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja, mempunyai

pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan (menganggur).

Penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan tidak melakukan kegiatan apapun

termasuk kategori bukan angkatan kerja.

Tabel-2.5:Jumlah dan Persentase Penduduk Pencari Kerja

Menurut Ijasah Tertinggi Yang Dimiliki Tahun 2010 – 2011

Ijasah Tertinggi YangDimiliki

2010 2011Jumlah % Jumlah %

Tidak Tamat SD 470 8,17Tamat SD 2538 44,62 132 1.534Tamat SLTP sederajat 1329 23,28 881 10.239Tamat SLTA sederajat 900 15,83 6.752 78.475Diploma I/II/III 293 5,15 353 4.103Sarjana/S1 239 4,19 486 5.649Pasca Sarjana/S2Jumlah

Sumber:Dinas Tenaga Kerja, Sosial,dan Transmigrasi Kab.Garut

2.7.2 Kondisi Perekonomian

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan total balas jasa faktor produksi

dari seluruh kegiatan ekonomi, menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola

sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. Kinerja perekonomian suatu

daerah sangat bergantung pada struktur ekonomi yang sangat menentukan sumber-sumber

pertumbuhan di wilayah bersangkutan. Performa ekonomi wilayah akan sangat berbeda

antara wilayah pertanian dengan industri pengolahan atau jasa-jasa.

Kinerja ekonomi Kabupaten Garut tampak masih sangat mengandalkan sektor Pertanian

dengan kontribusi yang mencapai lebih dari 40 persen terhadap perekonomian. Sejalan

dengan perkembangan sektor-sektor lainnya, terutama kelompok jasa dan industri,

menyebabkan terjadi pergeseran struktur ekonomi yang cukup signifikan. Kontribusi sektor

pertanian terhadap perekonomian di tahun 2012 sebesar 44,21%, jika dibandingkan lima

Page 17: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

tahun sebelumnya mengalami penurunan 3,69 persen. Sementara perdagangan, hotel &

restoran serta Industri pengolahan pada kurun waktu yang sama mengalami peningkatan

kontribusi masing-masing sebesar 0,82 dan 0,72 persen dengan kontribusi di tahun 2012

masing-masing sebesar 26,78 dan 7,62 persen.

Jika dibandingkan dengan kinerja ekonomi Jawa Barat, dengan mesin pertumbuhan sektor

industri, selama periode 2007-2012, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Garut,

tampak relatif lambat yang selalu berada di bawah angka provinsi. Kendati demikian,

terkontraksinya industri di Jawa Barat yang merupakan dampak krisis, pada tahun 2009 LPE

Kabupaten Garut berada di atas angka provinsi. Situasi perekonomian Kabupaten Garut

tahun 2012 tampak cukup bergairah dengan LPE sebesar 4,61 persen. Angka tersebut

tercatat merupakan capaian angka yang cukup tinggi selama lebih dari satu dekade terakhir.

Fenomena tersebut dipicu oleh membaiknya kinerja pada sektor pertanian di Kabupaten

Garut yang mampu tumbuh sebesar 2,43 persen.

Di samping itu sektor lainnya juga memperlihatkan perkembangan yang positif,

pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor bangunan yang mampu tumbuh 8,56 persen.

Selanjutnya, PDRB per kapita yang mencerminkan produktivitas per penduduk di Kabupaten

Garut menunjukkan perkembangan yang cukup baik selama periode 2007-2012, dengan

pertumbuhan di atas 7,5 persen per tahun. Pada tahun 2012 PDRB per kapita, yang dihitung

atas dasar harga berlaku, di Kabupaten Garut tercatat sebesar Rp 12,15 juta, atau meningkat

8,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan Jawa Barat,

angka tersebut masih tampak sangat rendah, dimana PDRB per kapita propinsi Jawa Barat

telah mencapai Rp 21,25 juta di tahun 2012. Sementara itu, PDRB per kapita yang dihitung

atas dasar harga konstan tahun 2000, selama periode 2007 - 2012 mengalami peningkatan

sebesar 18,70 persen, atau dari Rp 4,17 juta menjadi Rp 4,95 juta.

Dengan asumsi distribusi pendapatan yang tetap, PDRB per kapita tersebut merupakan

gambaran dari perkembangan pendapatan riil per penduduk di Kabupaten Garut yang

merupakan cerminan dari daya beli masyarakat. Sehingga, secara makro dapat dikatakan

Pendapatan riil masyarakat Kabupaten Garut meningkat dengan rata-rata 3,74 persen

pertahun.

Page 18: BAB 1sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCR… · Title: BAB 1 Author: User Created Date: 7/11/2017 2:21:35 PM

RencanaProgram Investasi JangkaMenengah (RPIJM)Kabupaten Garut Tahun 2015-2019

Tabel-2.6:Distribusi Persentase PDRB Berdasarkan Harga Konstan

di Kabupaten Garut Tahun 2007-2011

Sektor 2007 2008 2009 2010 2011Pertanian 4.01 4.05 3.75 3.61 3.77Pertambangan 0.06 0.05 0.07 0.06 0.06Industri 0.15 0.17 0.18 0.20 0.19Listrik, Gas dan Air 0.15 0.15 0.14 0.17 0.23Konstruksi 0.83 0.81 0.81 0.73 0.75perdagangan 1.36 1.40 1.31 1.17 1.24Angkutan 0.60 0.61 0.55 0.54 0.37Lembaga Keuangan 1.13 1.18 1.14 1.20 1.35Jasa-Jasa 1.36 1.34 1.22 1.16 1.03

P D R B 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber: BPS Kab. Garut Tahun 2013

Untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu wilayah, dapat dilihat dari Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan suatu ukuran kuantitatif dari hasil-hasil

pembangunan ekonomi yang telah dilakukan pada suatu saat tertentu untuk memberikan

gambaran mengenai keadaan perekonomian pada masa-masa lalu dan masa sekarang.

Pertumbuhan nilai PRDB Kabupaten Garut pada tahun 2011 mencapai 4.61% mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama, pertumbuhan nilai

PRDB Provinsi Jawa Barat sebesar 6.21% lebih tinggi.

Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Garut didukung dari berbagai bidang

diantaranya pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas dan air, konstruksi, angkutan,

lembaga keuangan, dan jasa-jasa. Sektor Pertanian memberikan sumbangan yang paling

besar terhadap total PDRB Kabupaten Garut dengan rata-rata sumbangan yang diberikan

sebesar 3.77% (tanpa minyak). Sektor lainnya yang memiliki kontribusi relatif besar adalah

sektor lembaga keuangan yaitu 1.35% sedangkan PDRB yang disumbangkan dari sektor

pertambang relatif kecil yaitu hanya 0.06%, masih jauh lebih rendah terhadap total PDRB

Kabupaten Garut