dokumen rencana program investasi infrastruktur...
TRANSCRIPT
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-1
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi
dokumen rencana seperti RTRW, RPJMD, RP2KP, RTBL, RISPAM,
SSK dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai
Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala
Kabupaten/Kota maupun kawasan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-2
5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram Pada RTRW Kota Mataram menghasilkan suatu rencana struktur dan pola yang harus diterapkan
selama 20 tahun, dengan masa berlaku 2011 – 2031. Pada bab ini akan membahas arahan yang
harus diterapkan dan dijadikan acuan pada RPI2JM pada tahun 2015. Berikut akan dipaparkan
arahan rencana struktur dan Pola ruang yang harus dicapai hingga tahun 2031.
Tabel 5.1 Arahan RTRW Kota Mataram Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
A. Pusat Pelayanan Kota (PPK)
PPK ditetapkan tepat di tengah wilayah Kota
Mataram karena Kecamatan Ampenan,
Kecamatan Mataram, dan Kecamatan
Cakranegara merupakan kawasan primer yang
memiliki fungsi utama untuk melayani seluruh
penduduk Kota Mataram. Fungsi utama dari
masing-masing Pusat Pelayanan Kota tersebut
adalah:
1. Pusat Pelayanan Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan jasa serta pelayanan pariwisata;
2. Pusat Pelayanan Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan;
3. Pusat Pelayanan Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis.
Pusat pelayanan di atas dikembangkan sebagai
pusat bisnis skala kota dan regional, karena
merupakan daerah tarikan dan pergerakan yang
sangat intens di dalamnya
B. Sub Pusat Pelayanan Kota ( SPPK )
Sub Pusat Pelayanan Kota dikembangkan untuk mendukung Pusat Pelayanan Kota. Sub pusat pelayanan kota diarahkan pada kawasan-kawasan yang mendekati perbatasan kota dengan Kabupaten Lombok Barat. Hal ini dimaksudkan agar orientasi pergerakan penduduk mengarah ke luar Kota Mataram agar beban di bagian tengah tidak semakin bertambah. Fungsi-fungsi sub pusat pelayanan yang ada di wilayah Kota Mataram adalah sebagai berikut:
1. Sub Pusat Pelayanan Selaparang berfungsi untuk mendukung kegiatan perdagangan dan jasa serta pariwisata;
2. Sub Pusat Pelayanan Sandubaya berfungsi untuk mendukung kegiatan perdagangan dan jasa;
3. Sub Pusat Pelayanan Sekarbela berfungsi mendukung kegiatan perkantoran dan pariwisata.
A. Kawasan Lindung
1. Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan di
bawahnya.
Kawasan Sempadan Pantai
Kawasan sempadan pantai diarahkan pada
sepanjang pesisir pantai bagian barat Kota
Mataram ± 9 km sejauh antara 30-200 meter dari
pasang tertinggi secara proporsional sesuai
dengan bentuk, letak, dan kondisi fisik pantai.
Rencana pengelolaan kawasan sempadan pantai
di Kota Mataram sebagaimana dilakukan melalui:
1. Penguasaan kawasan sempadan pantai oleh pemerintah dengan batas antara 30 - 200 meter dan diperkuat statusnya;
2. Perwujudan lahan-lahan sempadan pantai dengan cara partisipatisi masyarakat atau penertiban terutama di kawasan yang membahayakan kelangsungan penduduk di sekitarnya;
3. Peningkatan keanekaragaman jenis tanaman tahunan berakar panjang;
4. Pemanfaatan kawasan sempadan pantai menjadi kegiatan rekreasi yang bersifat publik;
5. Pengaturan penempatan bangunan-bangunan perlindungan terhadap bencana gempa dan/atau gelombang tsunami;
6. Kawasan sempadan pantai yang sudah dikuasai pemerintah tetapi sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, maka bangunannya dapat dibongkar; dan
7. Kegiatan budidaya yang diperbolehkan pada kawasan sempadan pantai adalah:
a. Ruang Terbuka Hijau (RTH), seperti
lapangan rumput, lapangan olahraga,
dan/atau preservasi sumber daya alam;
b. Fasilitas dan pelayanan sosial, seperti
tempat ibadah dan/atau pusat informasi
wisata;
c. Fasilitas dan pelayanan kesehatan,
seperti puskesmas;
d. Wisata dan rekreasi, seperti rekreasi
pasif (taman) dan rekreasi alam (pantai).
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-3
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
C. Pusat Lingkungan ( PL )
Pusat Lingkungan di Kota Mataram menyebar di
seluruh wilayah yang berfungsi untuk mendukung
sub pusat pelayanan kota. Pusat lingkungan
merupakan gabungan dari dua atau lebih
kelurahan.
Kawasan Sempadan Sungai
Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri
kanan sungai, termasuk sungai
buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang
mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Perlindungan terhadap sempadan sungai
dilakukan untuk melindungi fungsi sungai dari
kegiatan budidaya yang dapat mengganggu dan
merusak kondisi sungai sekaligus mengamankan
aliran sungai. Pengelolaan kawasan sempadan
sungai dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
1. Penguasaan kawasan sempadan sungai oleh pemerintah dengan batas antara 5 - 15 meter dan diperkuat statusnya;
2. Perwujudan lahan-lahan sempadan sungai dengan cara partisipatif masyarakat atau penertiban terutama di kawasan yang membahayakan kelangsungan penduduk di sekitarnya;
3. Pengawasan dan pengendalian kawasan sempadan sungai yang telah dikuasai pemerintah;
4. Kawasan sempadan sungai yang dikuasai oleh masyarakat dapat dilakukan dengan cara penggantian sesuai dengan kesepakatan; dan
5. Kawasan sempadan sungai yang sudah dikuasai pemerintah tetapi sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, maka bangunannya dapat dibongkar.
6. Kegiatan budidaya yang diperbolehkan pada kawasan sempadan sungai di Kota Mataram adalah:
a. Ruang Terbuka Hijau (RTH), seperti
pemakaman, lapangan rumput, lapangan
olahraga, dan/atau lahan untuk menjual
tanaman hias di ruang terbuka;
b. Fasilitas dan pelayanan sosial, seperti
tempat ibadah dan/atau pusat informasi
wisata;
c. Fasilitas dan pelayanan kesehatan,
seperti puskesmas;
d. Wisata dan rekreasi, seperti rekreasi aktif
(taman bermain dan/atau jogging track)
dan rekreasi pasif (taman).
Sungai-sungai di Kota Mataram yang
memerlukan penertiban sempadan pantai adalah
Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai Brenyok
dan Sungai Ancar. Adapun kriteria jalur
sempadan sungai untuk kawasan perkotaan
adalah:
a. Sekurang-kurangnya 3 m di sebelah luar
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-4
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
sepanjang kaki tanggul;
b. Sekurang-kurangnya 100 m di kanan kiri
sungai besar dan 50 m di kanan kiri
sungai kecil yang tidak bertanggul;
c. Sekurang-kurangnya 10 m dari tepi
sungai untuk sungai yang mempunyai
kedalaman tidak lebih dari 3 m;
d. Sekurang-kurangnya 15 m dari tepi
sungai untuk sungai yang mempunyai
kedalaman lebih dari 3 m sampai
dengan 20 m;
e. Sekurang-kurangnya 30 m dari tepi
sungai untuk sungai yang mempunyai
kedalaman lebih dari 20 m.
Kawasan Sempadan Mata Air
Kriteria untuk kawasan lindung ini adalah
kawasan di sekitar mata air dengan radius
sekurang-kurangnya 10 - 15 meter dari titik mata
air. Perlindungan dapat dilakukan dengan
membangun batas pengaman terhadap mata air
dari pencemaran lingkungan, serta
mempertahankan kelestarian lingkungan dengan
penanaman pohon di sekitar mata air.
Pemerintah Kota Mataram melalui instansi terkait
perlu melakukan monitoring serta sosialisasi dan
pembinaan kepada masyarakat, khususnya
penduduk di sekitar mata air agar lebih menjaga
dan mengelola mata air. Rencana pemeliharaan
kawasan sempadan mata air di Kota Mataram
tersebar di beberapa titik, yaitu:
1. Lingkungan Timbrah Kelurahan Pagesangan
Barat sebanyak 1 titik;
2. Lingkungan Pagesangan Barat Kelurahan
Pagesangan sebanyak 1 titik;
3. Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan
Timur sebanyak 1 titik;
4. Lingkungan Pesongoran Kelurahan Pagutan
Barat sebanyak 1 titik;
5. Lingkungan Muhajirin Kelurahan Dasan
Agung sebanyak 1 titik;
6. Lingkungan Kebon Bawaq Timur Kelurahan
Kebon Sari sebanyak 1 titik;
7. Lingkungan Kebon Bawaq Barat Kelurahan
Pejeruk sebanyak 1 titik;
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-5
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
8. Karang Mas-mas Kelurahan Monjok Barat
sebanayk 2 titik;
9. Lingkungan Oloh Kelurahan Monjok Barat
sebanyak 2 titik;
10. Lingkungan Karang Taliwang Kelurahan
Karang Taliwang sebanyak 1 titik;
11. Lingkungan Karang Pande, Lingkungan
Lendang Re, Lingkungan Lendang Kelor,
dan Lingkungan Pancor Mas Kelurahan
Sayang-sayang masing-masing sebanyak 1
titik.
Kegiatan yang diperbolehkan di sekitar kawasan
sempadan mata air hanya ruang terbuka hijau,
seperti lapangan rumput, lapangan olahraga,
penjualan tanaman hias dan bunga di ruang
terbuka, hutan/taman kota.
2. Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kota
Kawasan RTH direncanakan pada setiap unit
lingkungan kecil akan dibangun taman dan
tempat bermain, sedangkan setiap 2 - 3 unit
lingkungan besar akan dibangun sebuah
lapangan olahraga dan tempat rekreasi. Dengan
berpedoman kepada hal-hal tersebut, maka
pengembangan RTH di Kota Mataram adalah
taman, tempat bermain, dan lapangan olahraga
melalui penataan lansekap yang lebih baik
sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi.
Ruang terbuka hijau di Kota Mataram dikontribusi
dari RTH Konservasi berupa hutan kota dan
daerah tangkapan air; RTH Lingkungan berupa
taman kota, taman lingkungan dan pekarangan,
dan ruang terbuka hijau taman atap; RTH Koridor
berupa jaringan jalan dan jalur jaringan listrik
tegangan tinggi; RTH Khusus berupa Tempat
Pemakaman Umum (TPU), pekarangan
perkantoran, kawasan penyangga seperti
sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan
pendidikan, kawasan pariwisata alam, dan
kawasan rekreasi hijau.
Penataan RTH disesuaikan dengan pola tata
hijau lingkungan perumahan, pola tata hijau
sepanjang alur sungai, pola tata hijau
pemakaman, dan pola tata hijau jalur jalan.
3. Kawasan Cagar Budaya
Kawasan di Kota Mataram yang berpotensi
dan/atau memiliki kekhasan budaya dan nilai
historis, bangunan bernilai budaya tinggi, serta
situs yang mempunyai manfaat tinggi untuk
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-6
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
pengembangan ilmu pengetahuan, maka
dipertahankan keberadaannya sebagai Kawasan
Cagar Budaya.
Rencana pengembangan Kawasan Cagar
Budaya di Kota Mataram diarahkan pada lokasi-
lokasi berikut:
a. Cagar Budaya Taman Mayura-Pura Meru di Kelurahan Cakranegara Utara;
b. Cagar Budaya Makam van Ham di Kelurahan Cilinaya;
c. Cagar Budaya Kota Tua di Ampenan Utara; d. Cagar Budaya Makam Loang Baloq di
Kelurahan Tanjung Karang; dan e. Cagar Budaya Makam Bintaro di Kelurahan
Bintaro Ampenan. Bentuk pengelolaan kawasan cagar budaya di Kota Mataram dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini: 1. Mempertahankan keberadaannya dan dijaga
kelestariannya melalui upaya konservasi bangunan dan lingkungan;
2. Membangun infrastruktur pendukung di sekitar Kawasan Cagar Budaya yang berfungsi menjaga kelestarian kawasan;
3. Menyediakan prasarana dan sarana yang mendukung kegiatan budidaya di sekitar kawasan cagar budaya;
4. Kegiatan-kegiatan budidaya yang diperbolehkan di sekitar kawasan cagar budaya adalah sebagai berikut:
a. Perdagangan skala lokal, seperti warung dan kios;
b. Kantor pemerintah, seperti kantor kelurahan;
c. Fasilitas dan institusi sosial, seperti tempat ibadah, museum, dan/atau lembaga pelayanan sosial;
d. Fasilitas dan pelayan kesehatan, seperti puskesmas;
e. Industri, seperti industri kecil dan/atau industri kerajinan rumah tangga;
f. Pelayanan dan jasa kendaraan bermotor, seperti halte.
g. Wisata, seperti rekreasi aktif (tempat bermain) dan/atau rekreasi pasif (taman).
4. Kawasan Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana di Kota Mataram terdiri
dari kawasan rawan banjir dan tanah longsor
yang ditetapkan di sepanjang Sungai Midang,
Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Ning,
Sungai Brenyok, dan Sungai Unus; kawasan
rawan gelombang pasang/tsunami dan abrasi
pantai ditetapkan di sepanjang pesisir pantai
bagian barat Kota Mataram meliputi Kelurahan
Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-7
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan
Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung
Karang, dan Kelurahan Jempong Baru; kawasan
rawan gempa bumi ditetapkan di seluruh wilayah
Kota Mataram; serta kawasan rawan kebakaran
ditetapkan di kawasan permukiman padat
penduduk.
Secara umum, diperlukan rencana mitigasi dan
adaptasi bencana di kawasan-kawasan yang
telah ditetapkan sebagai kawasan rawan
bencana. Upaya mitigasi dan adaptasi bencana
ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
berikut:
a. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai
mitigasi dan penanggulangan bencana;
b. Pengembangan organisasi masyarakat yang
siap dan siaga terhadap kemungkinan
terjadinya bencana alam;
c. Pencegahan kegiatan-kegiatan budidaya
yang dapat merusak lingkungan;
d. Pengawasan dan pengendalian pada
kawasan rawan bencana; serta
e. Pembentukan jalur-jalur evakuasi serta
penetapan kawasan-kawasan darurat
sebagai tempat mengungsi korban.
B. Kawasan Budidaya
1. Kawasan Peruntukan Permukiman Padat
Penerapan konsep pembangunan Kota Mataram
sebagai Kota Perdagangan dan Jasa menuntut
adanya kualitas lingkungan kota yang baik dan
nyaman. Oleh sebab itu, luas peruntukan lahan
permukiman sebaiknya dimaksimalkan hingga
60% dari luas keseluruhan Kota Mataram atau
sebesar 3.678 Ha untuk menampung ± 623.164
jiwa pada Tahun 2030.
Untuk ketersediaan ruang yang semakin
berkurang, maka selain dilakukan
pengembangan permukiman secara horizontal
juga dilakukan pengembangan secara vertikal
berupa rumah susun sederhana sewa
(rusunawa). Rencana pengembangan
permukiman secara vertikal tidak dilakukan di
kawasan cagar budaya, kawasan dengan
kapasitas prasarana yang terbatas, kawasan
industri, dan/atau tingkat pelayanan jalan yang
rendah. Rencana pengembangan kawasan
peruntukan permukiman di Kota Mataram
dilakukan sebagai berikut:
A. Pengembangan kegiatan permukiman
berkepadatan tinggi pada sekitar
kawasan pusat kota, sedangkan kegiatan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-8
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
permukiman berkepadatan sedang dan
rendah dikembangkan pada kawasan
pinggiran kota;
B. Pengembangan Kasiba (Kawasan Siap
Bangun) dan Lisiba (Lahan Siap Bangun)
pada kawasan yang belum terbangun
beserta prasarana pendukungnya seperti
jalan lingkungan, prasarana air minum,
prasarana pengolahan limbah, jaringan
telekomunikasi, dan penerangan;
C. Kegiatan perdagangan dan jasa dan
pelayanan umum yang ada di kawasan
permukiman dibatasi untuk skala
pelayanan lingkungan;
D. Kegiatan perdagangan dan jasa serta
pelayanan umum yang ada di kawasan
permukiman harus menyediakan lahan
parkir setidaknya sama dengan luas
bangunan yang digunakan untuk
kegiatannya;
E. Relokasi kampung nelayan di Kelurahan
Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah,
Kelurahan Banjar, Kelurahan Ampenan
Selatan, Kelurahan Tanjung Karang
Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan
Kelurahan Jempong Baru.
2. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan
Jasa
Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa
melayani kebutuhan barang dan jasa dalam skala
internasional, nasional, regional, dan lokal.
Perdagangan dan jasa skala internasional dan
nasional dengan konsep superblok
dikembangkan di Kelurahan Mandalika,
Kelurahan Bertais, Kelurahan Pagesangan Barat,
Kelurahan Karang Pule, dan Kelurahan Tanjung
Karang. Perdagangan dan jasa skala regional
dan lokal dikembangkan Kelurahan Dayan
Peken, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan
Cakranegara Barat, Kelurahan Mayura,
Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Cakranegara
Timur, Kelurahan Cakranegara Selatan,
Kelurahan Cakranegara Selatan Baru, Kelurahan
Sapta Marga, Kelurahan Abian Tubuh, dan
Kelurahan Dasan Cermen.
Secara umum, rencana pengembangan kawasan
peruntukan perdagangan dan jasa adalah
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-9
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
sebagai berikut:
A. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dengan konsep superblok di Kecamatan Cakranegara;
B. Penyediaan ruang parkir yang memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada kegiatan perdagangan dan jasa;
C. Pembuatan aturan pemasangan iklan luar ruang; dan
D. Pengembangan perdagangan dengan komoditi yang diproduksi kegiatan industri yang ada dan mendukung sektor pertanian di sekitar Kota Mataram.
E. Pengembangan jasa berupa jasa keuangan (bank, asuransi, keuangan non-bank, pasar modal), jasa pelayanan (komunikasi, konsultan, kontraktor), jasa profesi (pengacara, dokter praktek, psikolog), jasa perdagangan (ekspor-impor dan perdagangan berjangka), serta jasa pariwisata (agen, biro perjalanan, dan penginapan) diarahkan ke wilayah Kota Mataram bagian barat dengan memprioritaskannya di pusat-pusat sekunder serta sisi jalan arteri primer dan arteri sekunder sesuai dengan peruntukannya.
F. Kegiatan jasa di sekitar kawasan perdagangan yang diperbolehkan adalah jasa perkantoran (bank, konsutan, pengacara, notaris); asa perawatan/ perbaikan/reparasi (reparasi jam, service komputer, alat elektronik, dan lain-lain); jasa pelayanan umum (ekspedisi, warnet, wartel, photocopy, penjahit, tukang cukur); salon dan spa perawatan kecantikan.
3. Kawasan Peruntukan Perkantoran
Rencana kawasan peruntukan perkantoran
secara umum diarahkan di Kelurahan Dasan
Agung Baru, Kelurahan Dasan Agung, Kelurahan
Gomong, Kelurahan Punia, Kelurahan Mataram
Timur, Kelurahan Mataram Barat, Kelurahan
Pejanggik, Kelurahan Monjok Barat, Kelurahan
Sayangsayang, dan Kelurahan Jempong Baru.
Secara khusus, Kota Mataram mengemban
fungsi sebagai pusat pemerintahan Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB), maka fasilitas
perkantoran di Kota Mataram tidak hanya fasilitas
perkantoran untuk pemerintahan Kota Mataram
saja, tetapi juga fasilitas perkantoran untuk
Pemerintahan Provinsi NTB. Oleh sebab itu,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-10
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
rencana pengembangan kawasan peruntukan
perkantoran di Kota Mataram adalah
mempertahankan perkantoran pemerintah
provinsi dan kota pada lokasi saat ini. Di samping
itu, perlu dikembangkan perkantoran swasta atau
jasa pelayanan di bagian tengah Kota Mataram.
4. Kawasan Peruntukan Industri
Sektor perindustrian yang akan dikembangkan di
Kota Mataram adalah sektor industri kecil dan
menengah yang ramah lingkungan. Dengan
demikian, industri polutif harus berada di Kota
Mataram. Sesuai dengan tujuan Kota Mataram
yang akan menuju kota perdagangan dan jasa
dan dengan mempertimbangkan kondisi fisik
Kota Mataram masih mungkin untuk
mengembangkan industri besar, menengah,
maupun kecil khususnya industri-industri yang
berbasis pertanian dan perikanan (agro industri)
Industri menengah skala regional dan lokal
dikembangkan di Kelurahan Pagesangan,
Kelurahan Pagutan, Kelurahan Dasan Cermen,
Kelurahan Cakranegara Selatan Baru,
Keluarahan Mandalika, dan Kelurahan Pagutan.
Sedangkan industri kecil skala lokal dan
lingkungan dikembangkan di seluruh kelurahan
yang ada di Kota Mataram dikelola dengan cara
berikut:
A. Pengembangan industri bernilai ekonomi tinggi yang ramah lingkungan;
B. Pengembangan industri pengolahan pada komoditas barang setengah jadi dan untuk mempunyai dampak berganda (multiplier effects) membangkitkan jumlah tenaga kerja yang relatif besar dan diversifikasi usaha;
C. Industri kecil dan menengah berwawasan lingkungan yang berada di lingkungan permukiman tetap dipertahankan selama tidak menimbulkan dampak negatif. Sedangkan industri yang tidak berwawasan lingkungan dan menimbulkan dampak terhadap lalu lintas dan jaringan jalan harus keluar dari kota secara bertahap;
D. Lokasi industri tidak berwawasan lingkungan diarahkan untuk menjadi industri berwawasan lingkungan atau dialihfungsikan menjadi kegiatan jasa.
E. Pemanfaatan teknologi industri tepat guna yang memperhatikan kemampuan produksi lokal, tenaga kerja lokal dan modal;
F. Penataan struktur industri dan rencana
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-11
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
ruang/relokasi pengusaha industri kecil dan menengah dengan melakukan kegiatan Kajian Penataan Ruang Peruntukan Industri seperti pembuatan peta lokasi potensi industri, perencanaan relokasi potensi industri, pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah, serta promosi investasi bagi pengembangan industri pertanian dan penanggulangan pencemaran industri;
G. Pengembangan infrastruktur penunjang seperti jalan, air minum, dan bangunan penunjang lainnya; dan
H. Pembuatan Rencana Detail Kawasan Industri khusus untuk industri yang menimbulkan dampak penting.
5. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan peruntukan pariwisata yang
dikembangkan mencakup destinasi pariwisata
serta prasarana dan sarana pendukungnya untuk
memenuhi kebutuhan ruang kegiatan pariwisata
skala internasional, nasional, regional, dan lokal
yang meliputi:
A. Peruntukan pariwisata pantai
dikembangkan di Kelurahan Ampenan
Selatan, Kelurahan Tanjung Karang
Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan
Kelurahan Jempong Baru atau kawasan
pesisir pantai bagian Kota Mataram
sepanjang ± 9 km;
B. Peruntukan pariwisata belanja khususnya
produk kerajinan dikembangkan di
Kelurahan Pagesangan, Kelurahan
Pagesangan Barat, Kelurahan Karang
Pule, Kelurahan Tanjung Karang,
Kelurahan Cilinaya, dan Kelurahan
Sayang-sayang;
C. Peruntukan pariwisata budaya
dikembangkan di Kelurahan Cilinaya,
Kelurahan Mayura, Kelurahan Tanjung
Karang, dan Kelurahan Ampenan
Tengah;
D. Peruntukan pariwisata religi
dikembangkan di Kelurahan Bintaro,
Kelurahan Tanjung Karang, Kelurahan
Cilinaya, dan Kelurahan Mayura;
E. Peruntukan pariwisata buatan
dikembangkan di Kelurahan Pejarakan
Karya, Kelurahan Kebon Sari, Kelurahan
Jempong Baru, Kelurahan Pagesangan
Timur, dan Kelurahan Tanjung Karang;
F. Peruntukan pariwisata kuliner
dikembangkan di Kelurahan Sayang-
sayang, Kelurahan Selagalas, dan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-12
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
Kelurahan Karang Taliwang;
6. Kawasan Peruntukkan Ruang Terbuka non
Hijau
RTNH di Kota Mataram dikembangkan dengan
cara menyediakan RTNH skala mikro, yaitu
RTNH pekarangan pada masing-masing
pekarangan selain lahan di luar bangunan baik
untuk pekarangan permukiman ataupun non
permukiman serta menyediakan RTNH skala
makro berupa lahan parkir dan plasa sebagai
tempat berkumpulnya massa (assembly point)
pada kawasan perdagangan dan jasa di
Kecamatan Cakranegara dengan berbagai jenis
kegiatan seperti sosialisasi, duduk-duduk,
aktivitas massa.
7. Kawasan Peruntukan Ruang Evakuasi
Bencana
Kawasan peruntukan ruang evakuasi bencana
dikembangkan untuk memberikan ruang yang
aman sebagai tempat berlindung dan tempat
penampung penduduk sementara dari bencana
banjir dan tanah longsor, bencana gelombang
pasang/tsunami dan abrasi, bencana gempa
bumi, serta bencana kebakaran. Rencana
pengembagan untuk kawasan peruntukan ruang
evakuasi adalah sebagai berikut:
A. Memanfaatkan ruang bangunan/fasilitas
publik dan bangunan privat untuk
kepentingan evakuasi korban bencana
yang dapat diatur oleh pemerintah kota
melalui kerjasama dan/atau sesuai dengan
kesepakatan.
B. Menyediakan tenda-tenda darurat pada
lokasi-lokasi yang dekat dengan fasilitas
kesehatan, yaitu di Kelurahan Banjar,
Kelurahan Karang Baru, Kelurahan
Gomong, Kelurahan Mataram Barat,
Kelurahan Pagesangan Barat, Kelurahan
Selagalas, Kelurahan Turida.
8. Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Sektor
Informal
Kawasan-kawasan yang ditetapkan untuk
kegiatan sektor informal adalah di areal taman
dan Makam Loang Baloq, areal Lapangan
Malomba, areal Taman Kota Udayana, areal
Taman Kota Selagalas, areal GOR Turida, Jalan
Pabean, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan
Airlangga, Jalan Pemuda, Jalan Panjitilar Negara,
Jalan Bung Karno, Jalan Pejanggik, Jalan
Selaparang, Jalan Jayengrana. Sedangkan
kawasan-kawasan yang dilarang bagi kegiatan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-13
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
PK5 adalah Jalan Niaga, Jalan Saleh Sungkar,
Jalan Adi Sucipto, Jalan Majapahit, Jalan
Sriwijaya, Jalan Gajah Mada, Jalan Dr. Wahidin,
Jalan Dr. Sutomo, Jalan Jenderal Sudirman,
Jalan Sandubaya, dan sekitar Terminal
Mandalika.
9. Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum
Kawasan peruntukan pelayanan umum terdiri dari
fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan.
Kawasan pendidikan dikembangkan untuk
melayani kebutuhan pendidikan bagi kegiatan
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi skala nasional, regional, dan
lokal. Rencana pengembangan kawasan
peruntukan pendidikan tinggi dikembangkan di
Kelurahan Dasan Agung Baru, Kelurahan
Jempong Baru, Kelurahan Dasan Cermen,
Kelurahan Cakranegara Utara, Kelurahan Turida,
dan Kelurahan Pagutan Barat.
10. Kawasan Peruntukan Pertahanan
Keamanan
Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan
ditetapkan untuk kegiatan bidang pertahanan dan
keamanan Kota Mataram dan/atau Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang dikembangkan di
Kelurahan Rembiga, Kelurahan Ampenan
Selatan, Kelurahan Taman Sari, Kelurahan
Pejanggik, Kelurahan Sapta Marga, Kelurahan
Pagesangan Timur, dan Kelurahan Jempong
Baru.
Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan
hanya ditetapkan lokasinya, tidak untuk
dikembangkan karena menyangkut kebijakan
internal korps militer yang bersangkutan.
Meskipun demikian lahan bekas peruntukan
pertahanan dan keamanan dapat digunakan dan
dibangun peruntukan yang baru apabila kawasan
tersebut sudah dipindahkan.
11. Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan pertanian adalah kawasan yang
mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk
pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat bermukim di
pinggiran Kota Mataram. Pertanian tanaman
pangan yang sudah ada dan telah beririgasi
seluas 758 Ha serta kawasan pertanian tanaman
pangan basah yang dikembangkan seluas
1.799,92 Ha dengan pengembangan irigasi
seluas 1.022,92 Ha tetap dipertahankan dengan
meminimalisir kegiatan budidaya yang sifatnya
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-14
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
terbangun.
Lahan pertanian yang dipertahankan umumnya
berada di kawasan perbatasan, terutama di
Kelurahan Rembiga, Kelurahan Sayang-sayang,
Kelurahan Selagalas, Kelurahan Bertais,
Kelurahan Mandalika, Kelurahan Jempong Baru,
dan Kelurahan Turida. Lahan pertanian yang
dipertahankan ini lebih diarahkan untuk budidaya
tanaman hortikultura yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi karena Kota Mataram pada masa
yang akan datang alih fungsi lahan terutama
sawah irigasi teknis akan terdesak. Mengingat
kontribusi kegiatan pertanian hanya sekitar 1%
dan bahkan hingga 20 tahun mendatang hanya
memberikan nilai tambah yang kurang signifikan
bagi Kota Mataram, ditambah dengan semakin
meningkatnya kepadatan penduduk yang
dibarengi dengan bertambahnya jumlah fasilitas
di kawasan-kawasan pertanian, maka perlu
dilakukan konversi lahan pertanian.
Kawasan peruntukan perikanan air tawar
dikembangkan di Kelurahan Sayang-sayang,
Kelurahan Selagalas, dan Kelurahan Bertais.
Sedangkan peruntukan perikanan air laut
dikembangkan Kelurahan Bintaro, Kelurahan
Ampenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan
Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang
Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan
kelurahan Jempong Baru. Kawasan perikanan
perlu disediakan kawasan penyangga. Sumber: RTRW Kota Mataram 2011 – 2031
Pada dasarnya dalam pemilihan kawasan strategis ditinjau dari potensi perkembangan yang
dimilikinya dan dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Pemilihan kawasan strategis
ini juga dapat berpengaruh terhadapa keberlangsungan terhadap sector lainnya. Berikut akan
dibahas kawasan strategis yang telah ditetapkan oleh RTRW Kota Mataram 2011 – 2031.
Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kota Mataram Berdasarkan RTRW
NO KOTA/KABUPATEN KAWASAN STRATEGIS SUDUT
KEPENTINGAN
LOKASI
1 Kota Mataram Kawasan eks. Bandar Udara
Selaparang
Pertumbuhan
Ekonomi (Bidang
Pariwisata)
Kelurahan
Rembiga (Kec.
Selaparang) dan
Kel. Ampenan
Utara (Kec.
Ampenan)
Kawasan Mayura yang terdiri
dari Taman Mayura, Pura
Meru, dan kolam pemandian
Pertumbuhan
Ekonomi (Bidang
Pariwisata)
Kelurahan
Mayura
(Kecamatan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-15
NO KOTA/KABUPATEN KAWASAN STRATEGIS SUDUT
KEPENTINGAN
LOKASI
Mayura Cakranegara);
Kawasan Udayana Pertumbuhan
Ekonomi (Bidang
Pariwisata)
Kelurahan
Kebonsari dan
Kelurahan
Pejarakan Karya
(Kecamatan
Ampenan);
Kawasan Mutiara Sekarbela Pertumbuhan
Ekonomi (Bidang
Pariwisata)
Kelurahan
Pagesangan,
Kelurahan
Pagesangan
Barat (Kecamatan
Mataram), dan
Kelurahan Karang
Pule (Kecamatan
Sekarbela);
Kawasan Mapak yang terdiri
dari pariwisata pantai, situs
makam Loang Baloq, dan
taman rekreasi, serta
kawasan pengembangan
pelabuhan wisata
Pertumbuhan
Ekonomi (Bidang
Pariwisata)
Kelurahan
Tanjung Karang
hingga Kelurahan
Jempong Baru
(Kecamatan
Sekarbela);
Kawasan Kota Tepian Air Pertumbuhan
Ekonomi (Bidang
Pariwisata)
Kelurahan
Bintaro,
Kelurahan
Ampenan
Tengah, dan
Kelurahan
Ampenan Selatan
(Kecamatan
Ampenan);
Kawasan Sayang-sayang Pertumbuhan
Ekonomi (Bidang
Pariwisata)
Kelurahan
Rembiga dan
Kelurahan
Sayang-sayang
(Kecamatan
Sandubaya)
Pusat perdagangan
Ampenan
Pertumbuhan
Ekonomi (Bidang
Perdagangan dan
Jasa)
Kelurahan Dayan
Peken, Kelurahan
Ampenan
Tengah, dan
Kelurahan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-16
NO KOTA/KABUPATEN KAWASAN STRATEGIS SUDUT
KEPENTINGAN
LOKASI
Ampenan Selatan
(Kecamatan
Ampenan);
Sumber: RTRW Kota Mataram 2011 – 2031
Pada subab ini selain membahas rencana struktur dan pola ruang, perencanaan kawasan strategis,
subbab ini juga akan membahas indikasi program yang kiranya akan mengatur rencana struktur pola
dan kawasan strategis yang sudah direncanakan. Dalam arti apabila indikasi program yang
direncanakan telah dijalankan dan dipenuhi dengan baik. Maka dapat diartikan bahwa rencana dapat
diimplementasikan dengan baik. Berikut adalah table mengenai indikasi program yang telah
ditetapkan pada RTRW 2011 – 2031.
Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kota Mataram terkait Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Program Perwujudan Pusat-pusat Pelayanan
1 Pengembangan KSP
Mataram Metro.
Kota Mataram
dan kawasan
hinterlandnya
(6 Kecamatan
perbatasan
Kab. Lombok
Barat).
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU, Bappeda
Provinsi.
Bappeda Kota
2 Pengembangan Pusat
Pelayanan
Ampenan
Kel. Dayan
Peken, Kel.
Ampenan
Selatan, Kel.
Ampenan
Tengah.
Ya APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan Pusat
Pelayanan
Mataram
Kel. Mataram
Barat, Kel.
Mataram
Timur, Kel.
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-17
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Pejanggik Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan Pusat
Pelayanan
Cakranegara
Kel.
Cakranegara
Timur, Kel.
Mayura, Kel.
Mandalika
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan Sub
Pusat Pelayanan
Selaparang
Kel. Karang
Baru, Kel.
Rembiga, Kel.
Pejarakan
Karya
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan Sub
Pusat Pelayanan
Sandubaya
Kel.
Mandalika,
Kel. Turida
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan Sub
Pusat Pelayanan
Sekarbela
Kel. Jempong
Baru
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-18
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan PL.
A1 di Pasar Kebon
Roek
Kel. Ampenan
Tengah
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan PL.
A2 (Kawasan Eks.
Bandara Selaparang),
PL. A3 (sekitar
Mataram Water Park),
PL. C1 (Pasar
Rembiga), PL. D4
(Pasar Pagutan)
Kel. Rembiga,
Kel. Ampenan
Utara, Kel.
Kebon Sari,
Kel.
Pagutan
Timur
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
PL. A4 (RS
Bhayangkara), PL. B2
(Makam Loang Baloq),
Pl. C2 (Pertokoan Jl.
Dr. Sutomo), PL. E1
(Pasar Sayang
Sayang), PL. E2
(Sirkuit Selagalas), PL.
F1 (RSJ Selagalas),
PL. F3 (Univ. Al Azhar)
Kel. Taman
Sari, Kel.
Tanjung
Karang, Kel.
Selaparang,
Kel.
Sayang
Sayang, Kel.
Selagalas,
Kel. Turida
Ya Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan PL.
B1 (sekitar
Perumnas), PL. B3
(Asrama Haji), PL. C3
(Pasar Cemara), PL.
D1 (sekitar Pendopo
Gubernur), PL. D3
(RSU Mataram), PL.
E3 (Pasar
Cakranegara), PL. E4
(Depo Bangunan)
Kel. Tanjung
Karang
Permai,
Kel. Jempong
Baru, Kel.
Monjok Timur,
Kel.
Pejanggik,
Kel.
Cakranegara
Timur, Kel.
Cakranegara
Ya Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-19
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Selatan
Pengembangan PL.
C4 (Islamic Center)
Kel. Dasan
Agung Baru,
Kel.
Dasan Agung
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Pengembangan PL.
D2 (eks. Kantor Bupati
Lombok Barat), PL. F2
(Kawasan Bisnis dan
Pergudangan Bertais),
PL. F4
(Pasar Abian Tubuh)
Kel. Punia,
Kel. Bertais,
Kel.
Abian Tubuh.
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
Penyusunan dan
penetapan Rencana
Detail Tata Ruang
(RDTR)
Seluruh
kecamatan di
Kota Mataram
Tidak
Program Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi Darat
Pelebaran Jl. Gajah
Mada
Kel.
Pagesangan,
Kel. Jempong
Baru, Kel.
Pagutan
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Setda Kota
1. Pembangunan jalan
tembus dari Jl. Dr.
Sujono – Kuranji
2. Pembangunan jalan
baru dari Jl. Tohpati
– Jl. Gora
3. Pembangunan jalan
tembus baru dari Jl.
Bambu Runcing –
Jl. Adi Sucipto
Kel. Jempong
Baru, Kel.
Karang
Taliwang dan
Lingk.Nyangg
et Kel.
Selagalas,
Kel. Ampenan
Utara
Tidak Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
1. Pembangunan jalan
tembus dari
Jl.Panjitilar Negara
– Jl. Merdeka
Kel. Karang
Pule, Kel.
Jempong
Tidak APBD
Provinsi /
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-20
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
2. Pembangunan jalan
tembus dari Jl. Batu
Mandiri – Jl. Dr.
Sujono
Baru. APBD Kota Kota
Pembangunan jalan
tembus dari Jl.
Batu Mandiri – Situs
Makam Loang
Baloq
Kel. Jempong
Baru, Kel.
Tanjung
Karang
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
1. Pembangunan jalan
tembus dari Jl.
Merdeka Raya –
Situs Makam Loang
Baloq.
2. Pembangunan jalan
tembus dari Jl. Arya
Banjar Getas –
bantaran Sungai
Ancar.
3. Pembangunan jalan
laying (flyover) di
Kec. Ampenan.
Kel. Jempong
Baru, Kel.
Taman Sari
Tidak APBN/APBD
Provinsi/APB
D Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Pembangunan jalan
baru dari
bantaran Sungai Ancar
– Kel.
Tanjung Karang
Permai
Kel. Tanjung
Karang
Permai
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
Pembangunan jalan
baru di
sepanjang pesisir
pantai
Kawasan
pesisir pantai
dari
Kel. Bintaro –
Kel. Jempong
Baru
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
Pembangunan jalan
tembus dari Jl.
Dakota – Jl. Adi
Sucipto
Kel. Rembiga Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
1. Pembangunan jalan
baru pesisir
Ampenan Selatan –
jalan di selatan
Sungai Ancar.
2. Pembangunan jalan
Kel. Ampenan
Selatan, Kel.
Kebon Sari,
Kel. Monjok,
Kel.
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-21
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
baru di bantaran
Sungai Jangkok
Kel. Kebon Sari.
3. Pembangunan jalan
tembus baru dari Jl.
Bung Hatta – Jl.
Jenderal Ahmad
Yani.
4. Pembangunan jalan
tembus baru dari
bantaran Sungai
Jangkok Kel. Dasan
Agung – Jl.
Udayana
Sayang
Sayang, Kel.
Dasan
Agung
1. Pembangunan Jl.
Lumba-lumba – Jl.
Irigasi – Jl.
Swakarya.
2. Pembangunan jalan
tembus Jl. Udayana
– Jl. Semanggi.
3. Pembangunan Jl.
Cendrawasih – Jl.
Oloh
Kel. Taman
Sari, Kel.
Monjok
Barat
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
Pembangunan jalan
tembus baru dari
bantaran Sungai
Jangkok Kelurahan
Kebon Sari – Jl.
Udayana.
Kel. Kebon
Sari
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
Pembangunan jalan
dari Jl. Majapahit
– bantaran Sungai
Ancar – Jl.
Airlangga.
Kel. Punia Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
1. Pembangunan jalan
dari Jl. KH.
Ahmad Dahlan – Jl.
Batu Bolong – Jl.
Nuraksa.
2. Pembangunan jalan
tembus baru dari Jl.
Batu Bolong – Jl.
Nuraksa.
Kel.
Pagesangan
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
Peningkatan fungsi
jaringan Jl. Saleh
Kel. Ampenan
Tengah, Kel.
Tidak APBN / APBD
Provinsi
Kementerian
PU,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-22
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Sungkar. Banjar, Kel.
Ampenan
Selatan
Dinas PU
Provinsi
1. Peningkatan Jl. AA.
Gde Ngurah – Jl.
Prabu Rangkasari.
2. Peningkatan Jalan
TGH. Faisal.
3. Peningkatan jalan
tembus di Jl. Sultan
Hasanudin – Jl.
Diponegoro.
Kel.
Cakranegara
Selatan, Kel.
Cakranegara
Selatan Baru,
Kel. Abian
Tubuh Baru,
Kel. Dasan
Cermen, Kel.
Mandalika,
Kel.
Sandubaya
Tidak APBN / APBD
Provinsi
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi
Peningkatan Jl.
Airlangga – Jl. Gajah
Mada.
Kecamatan
Mataram
Tidak APBN / APBD
Provinsi
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi
1. Pemeliharaan Jl.
Brawijaya – Jl.
Sriwijaya – Jl.
Majapahit.
2. Pemeliharaan Jl.
Langko – Jl.
Pejanggik – Jl.
Selaparang – Jl.
Sandubaya
Kel.
Cakranegara
Selatan,
Kel. Sapta
Marga
Tidak APBN/APBD
Provinsi
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi
Pemeliharaan Jl. Dr.
Wahidin – Jl. Dr.
Sutomo – Jl. HOS.
Cokroaminoto – Jl.
WR. Supratman – Jl.
AR. Hakim – Jl.
Nuraksa
Kota Mataram Tidak APBN/APBD
Provinsi
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi
1. Pemeliharaan Jl.
Udayana
2. Pemeliharaan Jl.
Dr. Sujono, Jl. A.
Yani, Jl. Pendidikan
– Jl. Catur Warga –
Jl. Panca Usaha, Jl.
Swasembada.
3. Pemeliharaan
Jl.Chairil Anwar –
Jl. Ismail Marzuki –
Jl. Amir Hamzah –
Jl. Abdul Kadir
Kota Mataram Tidak APBN/APBD
Provinsi
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-23
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Munsyi.
1. Pemeliharaan Jl.
RA. Kartini – Jl. Ade
Irma Suryani, Jl.
Transmigrasi
2. Pemeliharaan Jl. R.
Suprapto – Jl.
Panjitilar Negara
3. Pemeliharaan Jl.
Gusti Jelantik Gosa
Jl. Guru Bangkol –
Jl. Sultan Kaharudin
– Jl. Sultan
Salahudin.
4. Pemeliharaan Jl.
Bung Karno – Jl.
Bung Hatta
Kota Mataram Tidak APBN/APBD
Provinsi
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi
Pembangunan
jembatan
1. Kel.
Pejeruk,
Kel. Banjar
2. Kel.
Karang
Pule, Kel
Jempong
Baru
3. Kel
Pagesanga
n Tengah,
Kel.
Jempong
Baru
4. Kel.
Monjok,
Kel.
Karang
Baru
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota
Pembuatan Rencana
Induk Transportasi
Kota
Mataram
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perhubungan,
Dinas
Perhubungan.
Program Pengembangan Terminal dan Tempat Pemberhentian (Shelter/Halte)
Peningkatan
pelayanan terminal
penumpang
regional Mandalika
dan pengembangan
Kel. Bertais,
Kel. Ampenan
Utara
(Lingkungan
Kebon
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perhubungan,
Dinas
Perhubungan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-24
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
terminal tipe C Roek) Provinsi,
Dinas
Perhubungan
Kota.
Pengembangan
tempat pemberhentian
(shelter/halte)
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perhubungan,
Dinas
Perhubungan
Provinsi,
Dinas
Perhubungan
Kota.
Program Pengembangan Rute/Trayek Angkutan Orang dan Barang
Pengembangan trayek
AKAP dan AKDP
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Perhubungan.
Pengembangan
rute/trayek baru untuk
angkutan orang dan
barang dalam kota dan
ke
arah luar kota
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Perhubungan.
Program Pengembangan Pelabuhan Laut
Pembangunan dan
pengembangan
pelabuhan
khusus wisata beserta
prasarana dan
sarananya.
Lingkungan
Mapak Kel.
Jempong
Baru
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perhubungan,
Dinas
Perhubungan
Provinsi,
Dinas
Perhubungan
Kota.
Pembuatan Rencana
Induk Pelabuhan
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas
Perhubungan
Provinsi,
Dinas
Perhubungan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-25
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Kota.
Program Pengembangan Sumberdaya Air
Studi dan desain
penentuan sumber air
minum
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota.
Pengembangan
jaringan air minum di
kawasan
permukiman dan non
permukiman melalui
sistem perpipaan.
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota.
Program Pengembangan Sistem Drainase Wilayah
Pengembangan
Subsistem Brenyok
beserta
pengembangan
Bendung
Bertais, Bendung
Tembolok, Bendung
Babakan, Bendung
Pesongoran,
Bendung Unus,
Bendung Kolo.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota.
Pengembangan
Subsistem Ancar dan
pengembangan
Bendung Pamotan
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota.
Pengembangan
Subsistem Jangkok
dan
pengembangan
Bendung Mataram
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota.
Pengembangan
Subsistem Midang dan
Kota Mataram Tidak APBN / APBD Kementerian
PU,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-26
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
pengembangan
Bendung Gegutu
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota.
Pembangunan dan
pengembangan sistem
jaringan drainase
sekunder, tersier, dan
lokal.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota.
Pengembangan sumur
resapan biopori dan
kolam retensi
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Lingkungan
Hidup, Dinas
PU
Propinsi,
Dinas
PU Kota, KLH
Pembuatan Rencana
Sistem Drainase
Perkotaan
Kota Mataram Tidak APBD Kota BAPPEDA,
DInas PU
Program Pengembangan Sistem Jaringan Energi dan Ketenagalistrikan
Pengembangan depo
minyak dan gas.
Kel Bintaro Ya APBN / APBD
Provinsi
Kementerian
ESDM, Dinas
Pertambanga
n
Provinsi
Pembangunan
pembangkit tenaga
listrik.
Kota Mataram Tidak APBN Kementerian
ESDM, PLN
Pengembangan
pembangkit listrik dari
energi
terbarukan.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
ESDM, PLN,
Bappeda
Provinsi,
Bappeda Kota
Pembangunan gardu
listrik dan peningkatan
Kota Mataram Tidak APBN PLN
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-27
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
kapasitas gardu induk
Program Pengembangan Sistem Jaringan Telelomunikasi
Penambahan satuan
sambungan telepon,
pengembangan
jaringan fiber optik,
pengembangan
jaringan telepon kabel
dan
nirkabel.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Negara Riset
dan
Teknologi,
Kementerian
Komunikasi
dan
informatika,
Dinas
Perhubungan
Povinsi, Dinas
Perhubungan
Kota.
Pengembangan
telematika berbasis
teknologi
informasi
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Negara Riset
dan
Teknologi,
Kementerian
Komunikasi
dan
informatika,
Dinas
Perhubungan
Povinsi, Dinas
Perhubungan
Kota.
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah
Penyediaan TPS,
depo transfer, dan alat
angkut sampah di
setiap kawasan
permukiman
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Kebersihan
Pengembangan
metode urug terkendali
Kota Mataram Tidak APBD Dinas PU
Provinsi,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-28
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
dalam
pengolahan sampah.
Provinsi /
APBD Kota
Dinas
Kebersihan
Kota.
Pengembangan
konsep 3R (Reduce,
Reuse,
dan Recycle)
Tidak APBD Kota Dinas
Kebersihan,
KLH
Program Pengembangan Sistem Prasarana Pengolahan Air Limbah
Pengembangan
prasarana pengolahan
air
limbah secara individu
dan kolektif
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Kebersihan,
KLH
Studi dan desain
pengembangan IPAL
serta
pengembangan IPAL
komunal
Kel. Karang
Baru, Kel.
Monjok, Kel.
Selagalas,
Kel.
Dasan
Cermen, Kel.
Pagutan
Timur, Kel.
Jempong
Baru
Tidak APBD Kota Dinas
Kebersihan,
KLH
Pengembangan IPAL
terpadu dan
berkelanjutan
Kawasan
sekitar Sungai
Meninting
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Kementerian
LH,
Dinas
Kebersihan,
KLH.
Program Pengembangan Jalur Evakuasi Bencana
Pengembangan jalur
evakuasi bencana
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
BPBD
Provinsi,
BPBD Kota,
Dinas
PU.
Penyediaan prasarana
dan sarana evakuasi
Kota Mataram Tidak APBD Kota. BPBD Kota,
Dinas
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-29
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
bencana PU.
Penyediaan hidran
umum
Kota Mataram Tidak APBD Kota. BPBD Kota,
Dinas
PU.
Program Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pejalan Kaki
Penyediaan sarana
dan prasarana pejalan
kaki
Jl. Langko, Jl.
Pejanggik, Jl.
Selaparang, Jl.
Sandubaya, Jl.
Sriwijaya, Jl.
Majapahit, Jl. Dr.
Sujono, Jl. TGH.
Faisal, Jl. Ahmad Yani,
Jl. Adi
Sucipto, Jl. Jend.
Sudirman, Jl.
Udayana, Jl.
Airlangga, Jl. Gajah
Mada, Jl. Dr. Sutomo,
Jl.
Prabu Rangkasari, Jl.
Bung Karno, dan Jl.
Bung Hatta.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD
Kota
Kementerian
PU,Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU
Kota.
Menyediakan jalur
pejalan kaki di
kawasan
sempadan sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas PU,
Dinas,
Pertamanan.
Program Pengelolaan Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Pengembangan
tanaman keras atau
tahunan
pada kawasan
resapan air
Kel. Bintaro,
Kel. Ampenan
Selatan, Kel.
Taman Sari,
Kel.
Ampenan
Utara, Kel.
Pejeruk,
Kel. Kebon
Ya APBD Kota. Dinas
Pertamanan,
KLH.
Pengawasan dan
pengendalian pada
kawasan
Ya APBD Kota. Dinas PU,
KLH,
Dinas Tata
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-30
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
resapan air. Sari, Kel.
Rembiga, Kel.
Karang Baru,
Kel. Monjok,
Kel. Monjok
Barat, Kel.
Mataram
Timur,
Kel.
Cakranegara
Timur, Kel.
Cakranegara
Selatan Baru,
Kel. Tanjung
Karang, Kel.
Jempong
Baru, Kel.
Sayang
Sayang, Kel.
Selagalas,
Kel.
Dasan
Cermen
Kota.
Program Pengelolaan Kawasan Perlindungan Setempat
Peningkatan
keanekaragaman jenis
tanaman dengan
tanaman tahunan
berakar panjang.
Pesisir bagian
barat Kota
Mataram (Kel.
Bintaro, Kel.
Ampenan
Tengah, Kel.
Banjar, Kel.
Ampenan
Selatan, Kel.
Tanjung
Karang
Permai, Kel.
Tanjung
Karang,
Kel. Jempong
Baru)
Ya APBD Kota. KLH, Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan .
Pembangunan jalan
inspeksi
Ya APBD Kota. Dinas PU
Pengembangan
kawasan sempadan
pantai untuk kegiatan
rekreasi publik
Ya APBD Kota. Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata .
Pengaturan
penempatan
bangunanbangunan
perlindungan terhadap
rawan
bencana.
Tidak APBD Kota. Dinas PU,
Bappeda,
Dinas
Tata Kota.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-31
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Penyusunan dan
Penetapan Rencana
Tata Ruang Kawasan
Strategis Kota di
Kawasan Pesisir
Tidak APBD Kota. Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan ,
Bappeda
Sosialisasi perwujudan
kawasan sempadan
pantai
Tidak APBD Kota. Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan,
Dinas
Tata Kota
Pengawasan dan
pengendalian kawasan
sempadan pantai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan,
Dinas
Tata Kota
Revitalisasi Sungai
Jangkok
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
BWS, Dinas
PU
Provinsi,Dinas
PU
Kota, KLH.
Peningkatan
keanekaragaman jenis
tanaman dengan
tanaman tahunan
berakar panjang.
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas
Pertamanan,
KLH.
Pengawasan dan
pengendalian terhadap
kawasan sempadan
sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas PU,
KLH.
Pembangunan jalan
inpeksi
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas PU
Sosialisasi perwujudan
kawasan sempadan
sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas PU,
KLH,
Dinas Tata
Kota
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-32
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Pengawasan dan
pengendalian kawasan
sempadan sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas Tata
Kota,
Dinas PU,
KLH
Pengelolaan kawasan
mata air pada radius
minimum 200 meter
dari titik mata air
Kel.
Pagesangan
Barat, Kel.
Pagesangan,
Kel.
Pagesangan
Timur, Kel.
Pagutan
Timur, Kel.
Pagutan
Barat, Kel.
Dasan Agung,
Kel.
Kebon Sari,
Kel. Pejeruk,
Kel.
Monjok Barat,
Kel. Karang
Taliwang, Kel.
Kel. Sayang
Sayang
Ya APBD Kota. Dinas PU,
KLH
Program Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya
Konservasi kawasan
cagar budaya
Kel. Ampenan
Tengah, Kel.
Mayura, Kel.
Cilinaya
Tidak APBD Kota Dinas Tata
Kota,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Pengembangan
infrastruktur di sekitar
kawasan
cagar budaya
Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
PU
Sosialisasi perwujudan
kawasan cagar
Tidak APBD Kota Dinas
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-33
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
budaya Kebudayaan
dan
Pariwisata
Revitalisasi Kawasan
Kota Tua Ampenan
Kel. Ampenan
Tengah
Tidak APBD
Propinsi /
APBD Kota
Program Pengendalian Kawasan Rawan Bencana
Penyuluhan kepada
masyarakat mengenai
mitigasi dan
penanggulangan
bencana
Kota Mataram Tidak APBD Kota BPBD
Pengembangan
organisasi masyarakat
yang
siap dan siaga
bencana
Kota Mataram Tidak APBD Kota BPBD, BPM
Pengendalian
kawasan rawan
bencana
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi
Badan
Meteorologi
dan
Geofisika
Pembentukkan jalur-
jalur evakuasi serta
penetapan kawasan-
kawasan darurat.
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
BPBD
Provinsi,
BPBD Kota
Reboisasi/penanaman
vegetasi pada
kawasan
rawan bencana
Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Kantor LH
Program Pengembangan RTH
Sosialisasi program 1
rumah 1 pohon dan
konsep green roof
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata
Kota
Pengembangan
Pemakaman Umum
(TPU)
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-34
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Kota
Pengembangan sabuk
hijau berupa kawasan
hortikultura, hutan
kota.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata
Kota,
KLH.
Pengembangan RTH
Sempadan Pantai
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata
Kota,
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan, KLH
Pengembangan RTH
Sempadan Sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata
Kota,
Dinas PU,
KLH
Penyediaan vegetasi
untuk RTH di kawasan
pengembangan
perumahan baru,
kawasan
dengan fasilitas umum
dan fasilitas ekonomi.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata
Kota
Pengembangan RTH
Jalur
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan
Sosialisasi perwujudan
kawasan RTH dan
pembebasan lahan.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan
Program Pengembangan Aspek Hukum, Pengawasan, dan Sosialisasi
Penyusunan Peraturan
Pelimpahan
Penguasaan dan/atau
memberikan
Kota Mataram Tidak APBD Kota KLH.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-35
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
kewenangan dalam
pengawasan dan
pengendalian kawasan
lindung.
Sosialisasi perwujudan
kawasan lindung
Kota Mataram Tidak APBD Kota KLH.
Pembentukan
lembaga/tim khusus
pengawasan
dan pengendalian
kawasan lindung
Kota Mataram Tidak APBD Kota KLH.
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Permukiman
Pengembangan
kegiatan permukiman
berkepadatan tinggi.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas PU
Pengembangan
kegiatan permukiman
berkepadatan sedang
dan rendah
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas PU
Pembangunan
Rusunawa (Rumah
Susun
Sederhana Sewa)
Kel. Turida,
Kel. Pejeruk,
Kec.
Sekarbela.
Tidak APBN / APBD
Kota
Kementerian
PU,
Kementerian
Perumahan
Rakyat, Dinas
PU.
Pembangunan Kasiba
(Kawasan Siap
Bangunan) dan Lisiba
(Lahan Siap Bangun)
beserta prasarana dan
sarana pendukungnya.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Kota
Kementerian
Perumahan
Rakyat, Dinas
PU,
Dinas Tata
Kota
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Perkantoran
Mempertahankan
fungsi kawasan
perkantoran
Kel. Dasan
Agung Baru,
Kel.
Dasan Agung,
Kel. Gomong,
Kel. Monjok
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Bappeda
Provinsi,
Bappeda
Kota.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-36
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Barat, Kel.
Mataram
Barat, Kel.
Pejanggik,
Kel. Punia,
Kel.
Mataram
Timur.
Pengembangan
kawasan perkantoran
baru
Kel. Jempong
Baru, Kel.
Sayang
Sayang, Kel.
Rembiga.
Ya APBD Kota Dinas PU
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Penyediaan ruang
parkir pada kawasan
perdagangan dan jasa
Kota Mataram Tidak APBD
Kota/Swasta
Dinas
Perhubungan,
Dinas Tata
Kota.
Pengembangan
perdagangan
komoditas hasil
industri
Kota Mataram Tidak APBD
Kota/Swasta
Dinas
Koperasi,
Perindustrian
dan
Perdagangan
Pengembangan
kawasan perdagangan
dan
jasa skala
internasional dan
nasional serta
kawasan bisnis dan
convention hall
Kel.
Mandalika,
Kel. Bertais
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perdagangan,
Dinas
Perindag
Provinsi,
Dinas
Koperindag
Kota.
Pengembangan
kawasan perdagangan
dan
jasa skala regional dan
lokal.
Kel. Dayan
Peken, Kel.
Ampenan
tengah, Kel.
Cakranegara
Barat, Kel.
Mayura, Kel.
Cilinaya, dan
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas
Perindag
Provinsi,
Dinas
Koperindag
Kota.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-37
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Kel.
Cakranegara
Timur
Pengembangan dan
revitalisasi kawasan
pusat
perbelanjaan dan
niaga
Kec.
Ampenan,
Kec.
Cakranegara,
Kec.
Mataram,
Kec.
Sandubaya,
Kec.
Sekarbela,
Kec.
Selaprang.
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perdagangan,
Dinas
Perindag
Provinsi,
Dinas
Koperindag
Kota.
Pengembangan Pasar
Induk Regional dan
pasar agro
antarprovinsi
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perdagangan,
Dinas
Perindag
Provinsi,
Dinas
Koperindag
Kota
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri
Pengembangan
industri ramah
lingkungan
Kota Mataram Tidak APBD Kota /
Swasta
Dinas
Koperindag,
Swasta.
Pengembangan
industri pengolahan
barang
setengah jadi.
Kota Mataram Tidak APBD Kota /
Swasta
Dinas
Koperindag,
Swasta.
Pemanfaatan teknologi
industri tepat guna
yang
memperhatikan
kemampuan produksi
lokal,
tenaga kerja lokal dan
modal.
Kota Mataram Tidak APBD Kota /
Swasta
Dinas
Koperindag,
Swasta.
Pengembangan
industri kecil dan
menengah.
Kel.
Pagesangan,
Kelurahan
Ya APBD Kota /
Swasta
Dinas
Koperindag,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-38
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Pagutan, Kel.
Dasan
Cermen,
Kel.
Cakranegara
Selatan
Baru, Kel.
Mandalika,
Kel.
Bertais.
Swasta.
Pengadaan kegiatan
Kajian Penataan
Ruang
Peruntukkan Industri
seperti pembuatan
peta
lokasi potensi industri
kecil, perencanaan
relokasi potensi
industri kecil,
pembinaan dan
pengembangan
industri kecil
menengah serta
promosi investasi bagi
pengembangan
industri
pertanian dan
penanggulangan
pencemaran
industri.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Koperindag
Pengembangan
infrastruktur
penunjang, seperti
jalan, air, dan
bangunan penunjang
lainnya
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas PU
Pembuatan Rencana
Detil Tata Ruang
Kawasan Industri
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Koperindag,
Dinas Tata
Kota.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-39
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum
Pengembangan
fasilitas SD/sederajat
Kec.
Ampenan,
Kec.
Cakranegara
Kec. Mataram
Kec.
Sandubaya
Kec.
Selaparang
Kec.
Sekarbela
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota /
Swasta
Dinas
Pendidikan
Provinsi,
Dinas
Pendidikan
Kota,
Swasta
Pengembangan
fasilitas SMP/sederajat
Kec.
Ampenan
Kec.
Cakranegara,
Kec.
Mataram
Kec.
Sekarbela,
Kec.
Sandubaya
Kec.
Selaparang
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota /
Swasta
Dinas
Pendidikan
Provinsi,
Dinas
Pendidikan
Kota,
Swasta
Pengembangan
fasilitas SMU/sederajat
Kec.
Ampenan
Kec.
Cakranegara,
Kec.
Sekarbela
Kec. Mataram
Kec.
Sandubaya,
Kec.
Selaparang
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota /
Swasta
Dinas
Pendidikan
Provinsi,
Dinas
Pendidikan
Kota,
Swasta
Pengembangan
fasilitas perguruan
tinggi
Kec.
Ampenan,
Kec.
Sekarbela
Tidak APBN /
Swasta
Kementerian
Pendidikan
Nasional,
Swasta
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-40
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Pengembangan RS
Swasta
Kota Mataram Tidak Swasta. Swasta.
Pengembangan RSU
tipe A dan RS
Pendidikan
Kel.
Selagalas,
Kel. Punia
APBD Kota /
Swasta
Dinas
Kesehatan,
Dinas
Pendidikan,
Swasta.
Peningkatan kualistas
BKIA dan RS Bersalin
Kec.
Ampenan
Kec.
Cakranegara,
Kec.
Mataram
Kec.
Sandubaya
Kec.
Selaparang
Kec.
Sekarbela
Tidak APBD Kota /
Swasta
Dinas
Kesehatan,
Dinas
Kesehatan,
Swasta.
Pengembangan
Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu
Kec.
Ampenan
Kec.
Cakranegara,
Kec.
Mataram
Kec.
Sandubaya
Kec.
Sekarbela
Kec.
Selaparang
Tidak APBD Kota Dinas
Kesehatan
Pengembangan
kawasan peruntukan
peribadatan
Kel. Dasan
Agung Baru,
Kel.
Dasan Agung,
Kel.
Pejanggik,
Kel. Mataram
Timur, Kel.
Cilinaya, Kel.
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-41
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Cakranegara
Timur, Kel
Mataram
Barat,
Kel. Mayura,
dan Kel.
Bintaro
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Kegiatan Sektor Informal
Penyediaan ruang
parkir pada areal
khusus PK5
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata
Kota,
Dinas
Perhubungan
Pengembangan sentra
PK5 di areal taman
dan Makam Loang
Baloq
Kel. Tanjung
Karang
Tidak APBD Kota Dinas
Koperindag
Pengembangan sentra
PK5 di areal Lapangan
Malomba
Kel.Taman
Sari
Tidak APBD Kota Dinas
Koperindag
Pengembangan sentra
PK5 di areal Jalan
Pabean
Kel. Bintaro,
Kel. Ampenan
Tengah
Ya APBD Kota Dinas
Koperindag
Pengembangan sentra
PK5 di areal taman
kota Selagalas
Kel.
Selagalas.
Tidak APBD Kota Dinas
Koperindag
Pengembangan sentra
PK5 di areal GOR
Turida
Kel. Turida Tidak APBD Kota Dinas
Koperindag
Pengembangan sentra
PK5 di areal taman
kota Udayana
Kel. Dasan
Agung, Kel.
Monjok Barat,
Kel. Karang
Baru, Kel.
Kebon Sari,
Kel.
Pejarakan
Karya
Tidak APBD Kota Dinas
Koperindag
Pengembangan ruang
evakuasi bencana
kebakaran.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-42
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Pertahanan dan Keamanan
Penetapan kawasan
peruntukan
pertahanan
dan kemanan
Kel. Rembiga,
Kel. Ampenan
Selatan, Kel.
Taman Sari,
Kel.
Pejanggik,
Kel. Sapta
Marga,
Kel.
Pagesangan
Timur, dan
Kel. Jempong
Baru
Ya APBN Kementerian
Pertahanan
dan
Keamanan
Program Pengembagan Kawasan Peruntukan Pariwisata
Penataan kawasan
destinasi pariwisata
dan
pengembangan paket-
paket pariwisata
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Provinsi,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota.
Pelestarian bangunan
bersejarah dan budaya
lokal
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Provinsi,
Dinas
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-43
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota.
Pengembangan
destinasi pariwisata
pantai
serta pengembangan
objek dan atraksi
wisata
baru.
Kel. Tanjung
Karang, Kel.
Jempong
Baru
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Provinsi,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota.
Pengembangan
kawasan pengrajin
emas,
perak, dan mutiara
Kel.
Pagesangan,
Kel.
Pagesangan
Barat, Kel.
Karang Pule,
Kel. Tanjung
Karang
Ya APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Provinsi,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota.
Pengembangan
kawasan Kota Tepian
Air (Waterfront Air)
Kel. Ampenan
Tengah, Kel.
Banjar.
Ya APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Kebudayaan
dan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-44
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Pariwisata
Provinsi,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota.
Pengembangan NTB
Convention Center
Kel. Cilinaya Tidak APBD
Provinsi /
Swasta
Bappeda
Provinsi,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Provinsi,
Swasta
Pengembangan
Pariwisata MICE di
Kawasan eks.
Bandara Selaparang
Kel. Ampenan
Utara
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota /
Swasta
Kementerian
Perhubungan,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Provinsi,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota ,
Swasta.
Pengembangan
sarana promosi dan
sistem
informasi pariwisata,
pameran, pentas seni,
festival budaya, festifal
sungai Jangkok,
festival
Kota Tua Ampenan,
dan festival Bintaro.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Provinsi,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-45
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota.
Pengembangan
infrastruktur
pendukung
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi,
Dinas
PU Kota.
Penataan pengganti
kegiatan pariwisata di
Jalan Udayana
Kel. Dasan
Agung, Kel.
Monjok Barat,
Kel. Karang
Baru, Kel.
Kebon Sari,
Kel.
Pejarakan
Karya
Tidak APBD Kota Dinas Tata
Kota,
Dinas
Pertamanan,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata .
Pembuatan Rencana
Induk dan DED (Detail
Engineering Design)
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Kawasan RTNH
Pengembangan RTNH
pekarangan untuk
kegiatan permukiman
dan non permukiman
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata
Kota
Pengembangan RTNH
wilayah kota berupa
plasa dan lahan parkir.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata
Kota,
Dinas
Pertamanan,
Dinas
Perhubungan.
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Pertanian
Pengembangan
pertanian tanaman
Kel. Rembiga, Ya APBD Dinas
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-46
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
hortikultura Kel. Sayang
Sayang, Kel.
Selagalas,
Kel.
Bertais, Kel.
Mandalika,
Kel.
Jempong
Baru, dan Kel.
Turida
Provinsi /
APBD Kota
Pertanian
Propinsi,
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan
Kota.
Pengembangan
kawasan agropolitan
Kel. Jempong
Baru
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas
Pertanian
Propinsi,
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan
Kota.
Peningkatan kualitas
jaringan prasarana
irigasi.
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas
Pertanian
Propinsi,
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan
Kota.
Inventarisasi lahan
dan pemilik lahan
pertanian
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan
Kota.
Pengembangan
perikanan air tawar
Kel. Rembiga,
Kel. Sayang
Sayang, Kel.
Selagalas,
Kel.
Bertais
Ya APBD Kota Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan
Kota.
Pengembangan
perikanan tangkap dan
Kel. Bintaro,
Kel. Ampenan
Ya APBD Kota Dinas
Pertanian,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-47
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
perikanan budidaya air
laut
Tengah, Kel.
Banjar, Kel.
Ampenan
Selatan, Kel.
Tanjung
Karang
Permai, Kel.
Tanjung
Karang, Kel.
Jempong
Baru)
Perikanan dan
Kelautan
Kota.
Perizinan
Penyederhaan
prosedur pemberian
izin untuk
sektor-sektor potensial
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata
Kota
Pengetatan pemberian
izin dengan pemberian
insentif dan disinsentif
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata
Kota
Kawasan Pertumbuhan ekonomi Cepat Sektor Pariwisata
Penetapan Kawasan
eks. Bandar Udara
Selaparang sebagai
kawasan pariwisata
dengan konsep MICE
yang berbasis
lingkungan
Kel. Rembiga,
Kel. Ampenan
Utara
Ya APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Tata Kota.
Penetapan Kawasan
Mayura sebagai
kawasan
pariwisata budaya
serta penetapan
Kawasan
Udayana sebagai
kawasan pariwisata
kuliner
Kel. Mayura,
Kel. Dasan
Agung, Kel.
Monjok Barat,
Kel.
Karang Baru,
Kel. Kebon
Sari,
Kel.
Pejarakan
Karya
Ya APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Tata Kota.
Kawasan Mutiara
Sekarbela sebagai
kawasan
pariwisata belanja.
Kel.
Pagesangan,
Kel.
Pagesangan
Ya APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata ,
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-48
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Barat, Kel.
Karang Pule,
Kel. Tanjung
Karang
Dinas
Koperindag.
Penetapan Kawasan
Mapak sebagai
kawasan
pariwisata alam, religi,
dan buatan
Kel. Tanjung
Karang, Kel.
Jempong
Baru
Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata ,
Dinas
Tata Kota
Penetapan Kawasan
Kota Tepi Air sebagai
pariwisata buatan
Kel. Bintaro,
Kel. Ampenan
Tengah, Kel.
Banjar
Ya APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata ,
Dinas
Tata Kota
Penetapan Kawasan
Sayang Sayang
sebagai
kawasan pariwisata
kuliner
Kel. Sayang
Sayang, Kel.
Selagalas
Ya APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata ,
Dinas
Tata Kota
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Cepat Sektor Perdagangan dan Jasa
Kawasan Pusat
perdagangan
Ampenan
Kel. Dayan
Peken, Kel.
Ampenan
Tengah, dan
Kel.
Ampenan
Selatan
Ya APBD Kota Dinas
Koperindag
Pusat perdagangan
grosir dan pusat bisnis
Cakranegara
Kel.
Cakranegara
Barat, Kel.
Cilinaya, Kel.
Mayura, Kel.
Cakranegara
Timur, Kel.
Cakranegara
Selatan
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perdagangan,
Dinas
Perindag
Provinsi,
Dinas
Koperindag
Kota.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-49
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Kawasan Bertais dan
Kawasan Terminal
Mandalika.
Kel. Bertais,
Kel.
Mandalika
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perdagangan,
Dinas
Perindag
Provinsi,
Dinas
Koperindag
Kota.
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Cepat Sosial Budaya
Pengembangan
Kawasan Kota Tua
Ampenan
Kel. Ampenan
Tengah
Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Peningkatan fungsi
Kawasan Bintaro
(Kecamatan
Ampenan)
Kel. Bintaro Ya APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Pengembangan
kawasan Makam van
Ham
Kel. Cilinaya Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Pengembangan
Kawasan Islamic
Center
Kel. Dasan
Agung Baru,
Kel.
Dasan Agung
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Provinsi,
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota.
Kawasan pertumbuhan ekonomi cepat Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Perlindungan kawasan
sempadan sungai
besar
di Kota Mataram
Sungai
Midang,
Sungai
Jangkok,
Sungai Ancar,
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Lingkungan
Hidup, BWS,
Dinas PU
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-50
NO USULAN PROGRAM
UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER
PENDANAAN
INSTANSI
PELAKSANA
Sungai
Brenyok
Provinsi,
Dinas
PU Kota, KLH
Perlindungan kawasan
sempadan pesisir
pantai
bagian barat Kota
Mataram
Kel. Bintaro,
Kel. Ampenan
Tengah, Kel.
Banjar, Kel.
Ampenan
Selatan, Kel.
Tanjung
Karang
Permai, Kel.
Tanjung
Karang, Kel.
Jempong
Baru.
Ya APBD Kota KLH, Dinas
PU,
Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan
Konservasi kawasan
lindung
Kel. Pagutan
Timur, Kel.
Sayang
Sayang, Kel.
Selagalas
Ya APBD Kota KLH
Pengembangan lahan
pecatu Kota Mataram
sebagai taman dan
hutan kota
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
PU,
Dinas PU
Provinsi, KLH,
Dinas
Pertamanan.
Sumber: RTRW Kota Mataram 2011 – 2031
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-51
5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Pada subbab ini akan membahs arahan pembangunan berdasarkan RPJMD Kota Mataram yang
telah ditetapkan. Berdasakan RPJMD Kota Mataram visi dan misi pembangunan daerah adalah:
“Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”.
Untuk mencapai Visi Kota Mataram maka terdapat 5 (lima) Misi yang yang diturunkan dari visi
tersebut yang meliputi :
1. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan
yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religious untuk mendorong
daya saing daerah.
3. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk
meningkatkan kemandirian daerah.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
Dalam menerapkan visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya, terlebih dahulu hasus
diidentifikasi strategi ketercapaian dari misi dan arah kebijakan juga harus ditetapkan sebelumnya.
Dalam RPJMD Kota Mataram 2011 – 2015 telah direncanakan strategi dan arah kebijakan yang akan
dikembangkan di Kota Mataram dalam jangka waktu 2011 – 2015. Berikut adalah.
Tabel 5.4 Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kota Mataram 2011 - 2015
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
MISI 1 : Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan
yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
Peningkatan toleransi
antar komponen
masyarakat yang
berbeda suku, agama
dan adat istiadat
Mengaktifkan kembali
forum-forum komunikasi
di masyarakat;
1. Pengembangan dan
keserasian kebijakan
pemuda.
2. Peningkatan peran
serta kepemudaan.
3. Pengembangan
wawasan kebangsaan
4. Kemitraan
pengembangan
wawasan kebangsaan
5. Peningkatan
Keberdayaan masyarakat
perdesaan
Penciptaan lingkungan
yang kondusif bagi
Menyediakan aturan
hukum yang mendukung
1. Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi
2. Penyiapan potensi
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-52
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
investasi. terciptanya iklim
investasi yang sehat
sumberdaya, sarana,
dan prasarana daerah
3. Peningkatan keamanan
dan kenyamanan
lingkungan
4. Pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal
5. Pemberdayaan
masyarakat utk
menjaga ketertiban dan
keamanan
Peningkatan peran
serta masyarakat
dalam pembangunan;
Meningkatkan kapasitas
kebijakan publik yang
proporsional dengan
melibatkan peran serta
swasta, perguruan tinggi
dan partisipasi
masyarakat;
1. Kerjasama pembangunan
2. Perencanaan
pembangunan daerah
3. Peningkatan peran serta
dan kesetaraan jender
dalam pembangunan
4. Peningkatan partisipasi
masyarakat kelurahan
dalam pembangunan
5. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan kota
6. Peningkatan partisipasi
masyarakat dlm
membangun desa
MISI 2 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong
daya saing daerah
Peningkatan kualitas
dan profesionalisme
SDM serta
produktivitas seni dan
budaya;
Meningkatkan
intensitas dan kualitas
pengembangan SDM
1. Keserasian kebijakan
peningkatan kualitas anak
dan perempuan
2. Penguatan kelembagaan
Pengarusutamaan gender
dan anak
3. Peningkatan kualitas hidup
dan perlindungan
perempuan
4. Peningkatan peran serta
dan kesetaraan gender
dalam pembangunan
Peningkatan
perlindungan
perempuan disertai
dengan peningkatan
peran perempuan;
Peningkatan kualitas
kehidupan keluarga,
perempuan dan anak
1. Meningkatkan
keterlibatan
perempuan dalam
pembangunan di
semua sektor;
2. Membuka
seluasluasnya
informasi yang dapat
diakses oleh ibu,
calon ibu terhadap
kesehatan
reproduksi, keluarga
berencana dan
keluarga sejahtera
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-53
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
3. Meningkatkan
pengetahuan dan
pengembangan diri
perempuan;
Peningkatan
kesadaran
masyarakat untuk
berprilaku hidup
bersih dan sehat.
Mobilisasi peran
kelembagaan
pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam
peningkatan
kualitas kesehatan.
1. Upaya kesehatan
masyarakat
2. Promosi kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat
3. Pengembangan
lingkungan sehat
Peningkatan iklim
usaha bagi
sektorsektor
unggulan
sebagai faktor
penggerak utama
perekonomian;
Meningkatkan daya
saing dan daya tarik
investasi melalui
promosi kemudahan
prosedur dan fasilitas
pendukung.;
1. Penciptaan iklim usaha
kecil menengah yg
kondusif
2. Pengembangan
kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif
usaha kecil
Reposisi masyarakat
agar mampu menjadi
pelaku utama dalam
program penanganan
kemiskinan;
Koordinasi, Integrasi,
dan Sinkronisasi
dalam pembinaan
Sumber Daya
Manusia;
1. Kerjasama pembangunan
2. Perencanaan
pembangunan ekonomi
3. Perencanaan sosial dan
budaya
4. Pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil
(KAT) dan penyandang
cacat
MISI 3 : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang Berkelanjutan untuk
meningkatkan kemandirian daerah.
Peningkatan
penanganan
masalah
kesejahteraan sosial
dan potensi sumber
kesejahteraan sosial;
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat/swasta
dalam penyediaan
dan pengelolaan
infrastruktur ekonomi;
1. Perencanaan
pengembangan kotakota
menengah dan besar
2. Perencanaan
pembangunan ekonomi
3. Perencanaan social dan
budaya
4. Perencanaan
pembangunan daerah
rawan bencana
5. Pengembangan
transmigrasi
6. Peningkatan
penanggulangan narkoba,
PMS termasuk HIV/AIDS
7. Pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan sosial
8. Pembinaan eks
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-54
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
penyandang penyakit sosial
(eks narapidana, PSK,
narkoba
9. Pemberdayaa kelembagaan
kesejahteraan social
10. Peningkatan
pemberantasan penyakit
masyarakat (pekat)
Pemberdayaan
klaster-klaster
unggulan sebagai
penggerak ekonomi
lokal
Memberdayakan dan
meningkatkan industri
kecil dan kerajinan
rakyat yang memberi
nilai tambah daya
tarik wisata
1. Pengembangan sistem
pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil
menengah
2. Pengembangan pemasaran
pariwisata
3. Pengembangan
destinasi pariwisata
4. Pemberdayaan ekonomi
masyarakat pesisir
5. Pengembangan budidaya
perikanan
6. Pengembangan perikanan
tangkap
7. Optimalisasi pengelolaan
dan pemasaran produksi
perikanan
8. Peningkatan dan
pengembangan ekspor
9. Penataan struktur dan
klaster industri
10. Penataan struktur industri
1. Tergalinya potensi
sumber daya
ekonomi daerah/
lokal;
2. Tersedianya
master plan
pengembangan
ekonomi
daerah/lokal;
1. Usaha kecil, mikro,
menengah, dan
koperasi;
2. Intensifikasi dan
ekstensifikasi potensi
sumber daya
ekonomi
daerah/lokal;
1. Perencanaan
pembangunan ekonomi
2. Penciptaan iklim
usahausaha kecil
menengah yang kondusif
3. Peningkatan kesejahteraan
petani
4. Peningkatan pemasaran
hasil produksi
pertanian/perkebunan
5. Peningkatan dan
pemasaran hasil produksi
peternakan
6. Pengembangan pemasaran
pariwisata
7. Pengembangan destinasi
pariwista
8. Pengelolaan keragaman
budaya daerah
9. Pengembangan budidaya
perikanan
10. Pengembangan perikanan
tangkap
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-55
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
11. Optimalisasi pengelolaan
dan pemasaran produksi
perikanan
12. Peningkatan dan
pengembangan ekspor
13. Pembinaan PKL dan
asongan
14. Pembinaan dan
pengembangan industry
kecil dan menengah
15. Peningkatan dan
Pengembangan
pengelolaan keuangan
daerah
1. Regulasi
pengembangan
ekonomi
daerah/lokal;
2. Pengembangan
dan Revitalisasi
usaha-usaha
ekonomi
daerah/lokal
1. Terbinanya usaha
ekonomi
daerah/lokal;
2. Pemberdayaan
Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan
Menengah
1. Pengembangan
kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif
usaha kecil
2. Pengembangan system
pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil
menengah
3. Peningkatan kualitas
kelembagaan koperasi
4. Pengembangan industri
kecil dan menengah
Regulasi tentang
Standar Pelayanan
berinvestasi;
Tersedianya Standar
Pelayanan untuk
berinvestasi;
Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi
Pengkajian peluang
investasi;
Tersedianya
pedoman untuk
berinvestasi;
1. Peningkatan iklim investasi
dan realisasi investasi
2. Penanaman modal
MISI 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
Koordinasi dan
sinkronisasi pelayanan
sosial dasar;
Menyusun regulasi
pola kemitraan antar
stakeholder
1. Pendidikan anak usia dini
Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
2. Pendidikan menengah
3. Pendidikan non formal
4. Pendidikan luar biasa
5. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga
kependidikan
6. Manajemen pelayanan
pendidikan
7. Pelibatan masyarakat
peduli pendidikan
8. Obat dan perbekalan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-56
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
kesehatan
9. Upaya kesehatan
masyarakat
10. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
11. Standarisasi pelayanan
kesehatan
12. Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
13. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas
14. Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
15. Peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita
16. Peningkatan pelayanan
kesehatan lansia
17. Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
18. Peningkatan kualitas
pelayanan publik
1. Koordinasi,
Integrasi dan
Sinkronisasi
penanganan
Kemiskinan oleh
pemerintah,
swasta, dan
masyarakat;
2. Koordinasi,
Integrasi dan
Sinkronisasi
pelayanan public
oleh pemerintah
swasta, dan
masyarakat.
Menyusun regulasi
pelayanan publik
(SPM)
1. Perencanaan sosial dan
budaya
2. Perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya
alam
3. Pendidikan anak usia dini
4. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
5. Pendidikan menengah
6. Pendidikan non formal
7. Pendidikan luar biasa
8. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
9. Manajemen pelayanan
pendidikan
10. Pelibatan masyarakat
peduli pendidikan
11. Obat dan perbekalan
kesehatan
12. Upaya kesehatan
masyarakat
13. Pengawasan obat dan
makanan
14. Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
15. Perbaikan gizi masyarakat
16. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
17. Pelayanan kesehatan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-57
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
penduduk miskin
18. Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
19. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
20. Lingkungann sehat
perumahan
21. Pemeliharaan/pengelolaan
pemakaman
22. Penataan daerah,
organisasi dan
ketatalaksanaan serta PAN
1. Fasilitasi
penyusunan
standart
pelayanan
minimal (SPM)
dan Standart
pelayanan publik
(SPP);
2. Optimalisasi peran
serta masyarakat
dalaM
pengawasan
pelaksanaan
pelayanan publik;
3. Optimalisasi
kapasitas aparat
dalam
melaksanakan
dan mengawasi
pelayanan publik;
Meningkatkan
kapasitas Aparatur
Pelayanan Publik,
masyarakat, dan
swasta;
1. Penyusunan SPM dan SPP
2. Peningkatan sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
3. Peningkatan
profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur
pengawasan
4. Mengintensifkan
penanganan pengaduan
masyarakat
5. Standarisasi pelayanan
kesehatan
1. Regulasi yang
berpihak pada
masyarakat miskin;
2. Restrukturisasi
unitunit layanan
kesehatan;
3. Inovasi model
penyediaan air
bersih,
persampahan, dan
sanitasi yang
berbasis
masyarakaT
khususnya bagi
kawasan padat,
kumuh, dan miskin
(PAKUMIS);
Penataan
Kawasan padat,
kumuh, dan miskin
(PAKUMIS);
1. Peningkatan kapasitas
lembaga perwakilan rakyat
daerah
2. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana
puskesmas/posyandu
3. Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan
lainnya
4. Penyediaan dan
pengelolaan air baku
5. Pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan
air limbah
6. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
7. Lingkungan sehat
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-58
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
perumahan
8. Pemberdayaan komunitas
perumahan
9. Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
10. Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
11. Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
1. Penambahan
sarana pelayanan
masyarakat di
bidang Pendidikan,
Kesehatan, air
bersih,
persampahan, dan
sanitasi;
2. Pengembangan
aksesibilitas (jalan
baru) sebagai
alternative;
3. Tersedianya
sarana dan
prasarana yang
memadai untuk
meningkatkan daya
saing daerah
4. Regulasi
manajemen
transportasi dan
penyediaan lahan
parkir pada fasilitas
public
1. Perluasan Wilayah
Administrasi Kota
Mataram dan
pemukiman baru;
2. Meningkatkan
kuantitas dan kualitas
pelayanan publik
3. Pengembangan
moda transportasi
1. Wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
2. Pendidikan menengah
3. Peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
4. Obat dan perbekalan
kesehatan
5. Upaya kesehatan
masyarakat
6. Perbaikan gizi masyarakat
7. Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
8. Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
9. Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas
10. Pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit lainnya
11. Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
12. Peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
13. Peningkatan sarana dan
prasarana Rumah Sakit
14. Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan
lainnya
15. Penyediaan dan
pengelolaan air baku
16. Pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan
air limbah
17. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
18. Lingkungan sehat
perumahan
19. Pemberdayaan komunitas
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-59
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
perumahan
20. Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
21. Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
22. Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
23. Pembangunan jalan dan
jembatan
24. Rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan
25. Tanggap darurat jalan dan
jembatan
26. Pengendalian dan
pengamanan lalu lintas
27. Pembangunan jalan dan
jembatan
28. Rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan
29. Tanggap darurat jalan dan
jembatan
30. Pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
31. Pembangunan sarana dan
prasarana perkotaan
MISI 5 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan
Optimalisasi
saluran drainase;
Penataan
Kawasan
sempadan sungai,
permukiman,
perdagangan dan
jasa, perkantoran,
pendidikan;
1. Pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
2. Pembangunan
turap/talud/bronjong
3. Rehabilitasi/pemeliharaan
talud/bronjong
4. Pengembangan dan
pengelolaan jaringan
irigasi, rawa, dan jaringan
pengairan lainnya
5. Pengembangan,
pengelolaan, dan
konservasi sungai, danau
dan sumber daya air
lainnya
6. Pengendalian banjir
1. Optimalisasi
Kawasan Resapan
Air;
2. Relokasi
permukiman
korban bencana
1. Penataan Lokasi
Kawasan genangan
dan abrasi;
2. Penetapan Lokasi
lahan relokasi;
1. Penataan dan
pemeliharaan kawasan
2. Ruang terbuka Hijau
(RTH)
3. Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
4. Perbaikan perumahan
akibat bencana alam/sosial
5. Penanganan pasca
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-60
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
bencana alam dan
kerusuhan sosial
6. Pencegahan dini dan
penaggulangan korban
bencana
7. Pencegahan dini dan
penaggulangan korban
bencana alam
Koordinasi, dan
konsultasi
penanggulangan
bencana daerah;
Analisis
Kebutuhan
Lembaga
Penataan daerah,
organisasi dan
ketatalaksanaan serta
PAN
Rekonstruksi dan
rehabilitasi
permukiman
Padat Kumuh
dan Miskin
(PAKUMIS)
Penataan Lokasi
kawasan
permukiman
padat, kumuh dan
miskin
(PAKUMIS);
1. Pembangunan dan
penataan lingkungan
perumahan
2. NUSSP
3. Pengembangan
perumahan
4. PNPM Mandiri
5. Pengembangan
perumahan
6. Lingkungan sehat
Perumahan
7. Pemberdayaan komunitas
perumahan NUSSP
8. Kerjasama pembangunan
9. Perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
10. Perencanaan sosial dan
budaya
Sosialisasi dan
Peningkatan kapasitas
perilaku hidup bersih
dan sehat;
Pengkajian
pengetahuan,
sikap, dan
perilaku
masyarakat hidup
sehat dan bersih;
1. Promosi kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat
2. Pengembangan
lingkungan sehat
3. Lingkungan sehat
perumahan
1. Penyediaan
sarana dan
prasarana untuk
media ekspresi
dan ruang
apresiasi;
2. Optimalisasi
sarana dan
prasarana yang
Mengembangkan
Budaya, Seni, Pemuda
dan Olahraga, serta
Promosi pariwisata
1. Pembangunan sarana
dan prasarana perkotaan
2. Peningkatan sarana dan
prasarana olah raga
3. Pengembangan
keragaman budaya lokal
4. Pembinaan dan
pemasyarakatan olehraga
pelajar dan pemuda
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-61
NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
ada untuk ruang
ekspresi dan
media apresiasi;
3. Inovasi, Kreasi,
dan kompetisi
budaya;
4. Promosi, investasi
dan pemasaran
produk-produk
industri seni dan
budaya baik
nasional maupun
internasional
5. Pengelolaan keragaman
budaya
6. Peningkatan peran serta
kepemudaan
7. Pengelolaan keragaman
budaya daerah
8. Peningkatan kerjasama
Perdagangan internasional
9. Peningkatan dan
pengembangan ekspor
10. Peningkatan efisiensi
perdagangan dalam negeri
11. Pengembangan
pemasaran priwisata
12. Pengelolaan keragaman
1. Sosialisasi
peningkatan peran
serta masyarakat
dalam penataan
lingkungan
pemukiman;
2. Regulasi
pemanfaatan
ruang
Rencana Tata
Ruang Wilayah dan
Rencana Detail
Tata Ruang
Wilayah
1. NUSSP
2. Lingkungan sehat
perumahan NUSSP
3. Prencanaan sosial dan
budaya
4. Pengembangan
lingkungan sehat
5. Perencanaan tata ruang
6. Pemanfaatan ruang
7. Pengendalian
pemanfaatan ruang
Sumber: RPJMD Kota Mataram 2011 - 2015
Untuk bagian keuanagan, secara garis besar struktur anggaran belanja daerah terpilah menjadi
belanja tidak langsung dan belanja langsung. Komponen belanja tidak langsung meliputi : (a) belanja
pegawai, (b) belanja bunga, (c) belanja hibah, (d) belanja bantuan sosial, (e) belanja bagi hasil, (f)
belanja bantuan keuangan, dan (g) belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung terdiri dari
tiga komponen, yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal yang melekat
pada setiap kegiatan sebagai implementasi atas program-program prioritas. Dalam konteks ini
kebutuhan pendanaan lebih dititikberatkan pada pengalokasian persentase anggaran belanja untuk
program-program prioritas yang merupakan bagian dari belanja langsung dan tidak langsung non
gaji. Dengan demikian, besarnya persentase anggaran untuk masing-masing program prioritas
diperoleh dari total anggaran belanja daerah setelah dikurangi belanja tidak langsung dari komponen
belanja pegawai. Proyeksi persentase alokasi anggaran untuk masing-masing program prioritas
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-62
Tabel 5.5 Program Wajib dan Indikasi Program RPJMD Kota Mataram 2011 – 2015
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
URUSAN WAJIB
A Pendidikan
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini Tercapainya APK PAUD
40,19 65 152
2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Mempertahan APK dan APM SD
108,98 97,50
110,9 100,7
3 Mempertahan APK dan APM SMP
101,66 76,64
103,2 78,9
4 Program Pendidikan Menengah Mempertahan APK dan APM SMA/SMK
101,64 71,79
103 73,5
5 Program Pendidikan Non Formal Mempertahankan Capaian APK Rata - rata
90 100 183
6 Program Pendidikan Luar Biasa Mempertahan APK dan APM SLB
95 101
7 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Meningkatnya persentase guru yg berkualifikasi S1/D4
74,87 80 923
8 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Semua lembaga pendidikan formal & non formal terakreditasi
80 100 422
9 Program Pengembangan Keragaman Budaya Lokal
Partisipasi siswa dalam pendidikan seni budaya
50 65 422
10 Program Peningkatan dan Pengembangan Peran Serta Pelajar dan Pemuda
Partisipasi pemuda & pelajar dalam kegiatan kepemudaan
25 65 118
11 Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga pelajar dan pemuda
Meningkatnya peran serta olahraga pemuda
35 65 118
B Kesehatan
1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan obat di Puskesmas dan jaringannya
95 98 1736
2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
88 95 1.338
3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
tercapainya Rumah Tangga Sehat
30 70 236
4 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Menurunnya Persentase Balita Gizi Buruk
1,3 0,1 544
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-63
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
5 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Meningkatnya persentase Cakupan Jamban Keluarga
80 87 259
6 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Minimnya penyebaran penyakit menular
94 98,7 909
7 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Terpenuhinya sarpras puskesamas
89 95 2.357
8 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
Pemenuhan sarana dan prasarana RS
85 92 903
9 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
Pemenuhan operasionalisasi RS
95 100 60
10 Program Manajemen Kesehatan Terbangunya sistem informasi kesehatan
90 100 100
C Pekerjaan Umum
1 Program pembangunan jalan dan jembatan Mantapnya akses jalan kota
207.163 km km 25.50
16.784
2 Program pembangunan turap/talud/bronjong
Berkurangnya kerusakan dan abrasi sungai dan pantai
61% 50% 3.967,7
3 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Terpeliharanya kondisi akses jalan
207.163 km 14.15
km
23.832
4 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
Meningkatnya fungsi jaringan pengairan
42.56% 61.36% 12.182
5 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
Meningkatnya konservasi sumber daya air
79,27% 90,02% 6.596
6 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih
3 km 20 km 6.081
7 Program Pengendalian Banjir Menurunnya persentase luas daerah genangan
4.94% 4.45% 45.168
8 Program Pemeliharaan Saluran Drainase Berfungsinya saluran drainase guna mencegah banjir/genangan
39,94% 70% 43.500
9 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
Meningkatnya ketersediaan sarana publik
1 unit 1 unit 6.465
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-64
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
10 Program Pembinaan dan Pengawasan Serta Pelayanan Ijin Usaha Jasa Konstruksi
Tertibnya penyelenggaraan jasa konstruksi
85 iujk 470 iujk
845
11 Program Pembangunan dan Penataan Lingkungan Perumahan
Meningkatnya perumahan dan kawasan layak huni
96,71% 96.88% 39.693
12 Program Penyehatan Lingkungan Permukiman
Meningkatnya ketersediaan Sanitasi
1 unit 8 unit 1.900
13 Program Pengembangan Perumahan Berkurangnya back log perumahan
19.621
unit 1.250
unit 8.168
14 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Menigkatnya kualitas infrastruktur perumahan & permukiman
50 kel 50 kel 9.980
15 Program Penataan Bangunan Lingkungan Terwujudnya kelembagann- penataan lingkungan
Le5b 650
16 Program Pembinaan Perumahan Menigkatnya pemahaman urusan perumahan
- 4 keg 350
17 Program Pengawasan dan Pengendalian Perumahan
Menigkatnya penataan dan pengendalian perumahan
- 4 keg 632
D Perumahan
1 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Meningkatnya ketepatan waktu tindak kejadian kebakaran
100% 100% 3.279
E Penataan Ruang
1 Program Perencanaan Tata Ruang Meningkatnya ketersediaan pranata tata ruang kota dan kawasan-kawasan khusus kota
20 20 190
2 Program Pemanfaatan Ruang Meniingkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang kota dan peruntukan lahan
100 100 304
3 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang
100 100
4 Program Penataan dan Pemeliharaan Ornamen Kota dan Reklame
Meningkatnya keindahan ruang kota dan pendapatan daerah
90 90 887
5 Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas PJU
Meningkatnya luas wilayah kota yang mendapat penerangan malam
90 90 1.892
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-65
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
hari
6 Program Pemeliharaan/Pengelolaan Pemakaman
Meningkatnya areal makam yang tertata
90 90 1.830
F Perencanaan Pembangunan
1 Program pengembangan data/informasi Tingkat ketersediaan data dan informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan
85 98 217
2 Program Kerjasama Pembangunan Tingkat kemantapan kerjasama pembangunan dengan pemerintah daerah, swasta &masyarakat
90 96 357
3 Program perencanaan pembangunan daerah
Tingkat partisipasi komponen masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah
91 97 694
4 Program perencanaan pembangunan ekonomi
Tingkat ketersediaan pranata perencanaan prog. pembangunan ekonomi
87 95 768
5 Program perencanaan sosial dan budaya Tingkat ketersediaan pranata perencanaan prog.pembangunan sosial budaya
85 95 823
6 Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Tingkat ketersediaan pranata perencanaan prog. pembangunan wilayah dan SDA
84 92 649
G Perhubungan
1 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Meningkatnya pelayanan angkutan publik
95 95 52
2 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
Meningkatnya ketertiban lalu lintas dan angkutan publik
100 100 948
3 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Meningkatkan kenyamanan dan keamanan lalu lintas
100 100 159
4 Peningkatan Pelayanan Perparkiran Meningkatnya potensi pendapatan daerah
100 100 229
5 Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi Meningkatnya akses informasi publik
95 95 19
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-66
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
6 Program Pengembangan Sistem Perhubungan
Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi publik
95 95 35
H Lingkungan Hidup
1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan
50 100 6.541
2 Program Pengembangan Kinerja Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan
90 90 37.958
3 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Berkurangnya pencemaran dan kerusakan lingkungan
70 70 1.205
4 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Meningkatnya kelestarian sumber daya alam
70 70 3.155
5 Program Peningkatan Pengendalian Polusi Berkurangnya kadar polutan
60 60 375
6 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Meningkatnya rasio luas ruang terbka hijau
90 90 9.105
I Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan
Tertibnya administrasi kependudukan
88 94 1.002
J Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
Meningkatnya komitmen pemerintah terhadap anggaran responsif gender
80 88 19
2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Meningkatnya pemahaman tentang pengarusutamaan hak anak dan pengarusutamaan gender
75 85 25
3 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Meningkatnya Kesadaran masyarakat terhadap pemberdayaan perempuan, perempuan dan anak
80 85 25
4 Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
Meningkatnya pemahaman bagi PKB dan kader
85 95 10
5 Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
Meningkatnya Pemantapan keterpaduan BKB
87 92 10
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-67
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
6 Program pembinaan peran serta masyarakat dan kelompok usaha dalam pelayanan KB dan peningkatan kesejahteraan
Terlaksannya Pembinaan kelompok UPPKS
90 95 48
K Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1 Program Keluarga Berencana Pembinaan KB optimal
100 100
2 Program Kesehatan Reproduksi Remaja Sosialisasi/konseling 100 100
3 Program pelayanan kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi
95 100
L Sosial
1 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Meningkatnya pelayanan kesejahteraan sosial
98
99,5
138
2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Efektifnya pelaksanaan KIE konseling
80 88 85
3 Program pembinaan anak terlantar Menurunnya presentase jumlah anak terlantar
80 86 34
4 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Meningkatnya pelayanan dan pembinaan penyandang cacat
25 32 56
5 Program pembinaan panti asuhan /panti jompo
Meningkatnya panti asuhan / panti jompo yang terbina
40 52 18
6 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Terbinanya eks penyandang penyakit sosial
80 92 74
7 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Terbinanya kelembagaan Kesejahteraan Sosial
75 85 64
8 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
Penanganan bencana lebih optimal
90 100 22
9 Program Pemberdayaan Keluarga Muda Mandiri
Meningkatnya Keberdayaan keluarga mandiri
90 97 33
M Ketenagakerjaan
1 Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan
Meratanya akses informasi ketenagakerjaan
90 90 18
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-68
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
2 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan
Meningkatnya peran/ fungsi lembaga pengerah tenaga kerja
90 90 82
3 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Meningkatnya jumlah tenaga kerja profesional
90 90 135
N Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1 Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil
Mempertahankan stabilitas iklim usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang kondusif
90 90 170
2 Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM
Meningkatnya kuantitas pelaku UMKM yang kreatif dan inovatif
90 90 332
3 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Meningkatnya kuantitas koperasi yang sehat
90 90 198
O Kebudayaan
1 Program Pengembangan Nilai Budaya Meningkatnya pemahaman dan pelestarian nilai budaya lokal
80 80 184
2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Meningkatnya fasilitasi pengembangan pariwisata berbasis kearifan budaya lokal
90 90 61
3 Program Pengelolaan Keragaman Budaya Meningkatnya jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan
95 95 459
P Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
1 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Menurunnya angka tindak kriminal
- 100 85
2 Program pengembangan wawasan kebangsaan
Meningkatnya kerukunan antar umat beragama
99 100 693
3 Program Kemitraan Pengembangan wawasan kebangsaan
Meningkatnya intensitas koordinasi dan konsolidasi antar stakeholder
99 100 695
4 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Menurunnya konflik antar suku dan antar lingkungan
99 100 437
5 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
Menurunnya angka pengguna narkoba dan phycotropika
87 100 178
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-69
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
6 Program pendidikan politik masyarakat Meningkatnya pemahaman politik masyarakat
99 100
7 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Implementasi manajemen penanggulangan bencana
97 100 1.388
Q Otda, Pemerintahan Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian
1 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Menguatnya kapasitas DPRD
90 95 13.647
2 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
Meningkatnya Pelayanan kedinasan KDH/WKDH
90 100 936
3 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya kapasitas manajemen pengelola keuangan
90 90 1.642
4 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Optimalisasi PAD 20 20 7.500
5 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
Menngkatnya kuantitas tenaga administrasi terdidik
90 60 10
6 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Optimalisasi sistem pengawasan
90 90 785
7 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Meningkatnya kapasitas aparatur pengawas
90 80 5
8 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Menjalin jejaring yang efektif secara teknis antar lembaga pemerintah
90 90 46
9 Program Penataan Peraturan Perundang- Undangan
Menurunnya konflik kepentingan antar daerah, antara daerah dan pusat serta antar lembaga
90 90 736
10 Program Penataan Daerah Otonomi Baru Penyelesaian tapal batas wilayah
90 90 481
11 Program Penataan Daerah, Organisasi dan Ketatalaksanaan Serta PAN
Kelembagaan daerah 90 90 617
12 Program peningkatan kualitas pelayanan publik
Optimalisasi pelayanan publik
90 90 263
13 Program Pendidikan Kedinasan Terlaksananya pendidikan kedinasan
99 99 1.236
14 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Meningkatnya kemampuan aparatur
99 99 3.111
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-70
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
15 Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Terlaksananya pembinaan dan pengembangan aparatur
99 99 3.521
16 Program Pengendalian Pembangunan Daerah
Koordinasi pembangunan lebih efektif
99 99 123
17 Program Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Meningkatnya kemandirian pelaku usaha mikro
90 90 267
18 Program Peningkatan Penanaman Modal Daerah
Pelayanan penanaman modal meningkat
90 90 274
19 Program Pembinaan Pemerintahan Desa/Kelurahan
Sosialisasi dan bantuan Kaling
100 100 10
20 Program Peningkatan Kesetaraan Gender dan Kepemudaan
Terbinanya gender dan kepemudaan
90 90 30
21 Program pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan keagamaan
Meningkatnya kegiatan sosial dan keagamaan
90 90 68
22 Pengembangan Sistem Informasi pertanahan
Penyelesaian konflik pertanahan
90 90 68
R Ketahanan Pangan
1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Meningkatnya kesejahteraan petani
90 100 1.239
2 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Meningkatnya ketersediaan pangan
95 100 4.136
3 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
Meningkatnya penerapan TTG
50 95 210
4 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Meningkatnya kemampuan penyuluh
90 100 538
S Pemberdayaan Masyarakat Desa
1 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Meningkatnya kapasitas dan keberdayaan masyarakat
90 100 565
2 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Meningkatnya Pokmas Pengguna TTG dan Kelembagaan Ekonomi Produktif Masyarakat
80 95 100
3 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Meningkatnya partisipasi masyarakat pembangunan
85 90 371
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-71
NNOO Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Indikator Kinerja Program Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (tahun 2010)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target (%)
Rp (dlm jutaan)
4 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Meningkatnya kemampuan administrasi aparatur kelurahan
70 100 350
5 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Kota
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam musyawarah pembangunan
90 90 2.135
T Kearsipan
1 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Meningkatnya penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
80 90 890
2 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
Meningkatnya rasio ketersediaan sarana dan prasarana kearsipan
70 81 250
U Komunikasi dan Informatika
1 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Meningkatnya pengembangan sistem infokom
80 100 1.154
2 Program kerjasama informasi dengan mass media
Meningkatnya kerjasama peyebarluasan informasi
90 100 2.055
V Perpustakaan
1 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Meningkatnya minat baca masyarakat dan terbinanya perpustakaan
90 95 925
Sumber: RPJMD Kota Mataram 2011 - 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2010-2015
memuat tiga program unggulan sebagai bahasa implementasi dalam rangka pencapaian visi dan misi
yang telah ditetapkan, yang terkelompokkan dalam empat sorotan aspek dengan rencana program-
program prioritas yang diindikasikan sebagai solusi dalam rangka pencapaian tujuan melalui sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan. Tiga program yang diunggulkan dalam periode lima tahun mendatang
terdiri dari : (1) peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka peningkatan daya saing
daerah, (2) pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal, serta (3) peningkatan
daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Sedangkan empat aspek yang disepakati sebagai
pemetaan atas kondisi kekinian meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan, serta aspek daya saing
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-72
5.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung Fungsi Bangunan Gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan persyaratan teknis Bangunan
Gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan
peruntukan lokasi yang diatur dalam RTRW, RDTR dan/atau RTBL. Menurut Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Bangunan Gedung dalam penetapan fungsi bangunan
gedung terdiri dari 6 (fungsi) dan tiap fungsi tersebut memiliki bagian tersendiri hingga menyebabkan
fungsi yang berbeda tergantung dari klasifikasinya, berikut adalah pembagian fungsi bangunan
gedung:
1. Bangunan Gedung fungsi hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal dapat
berbentuk :
a. bangunan rumah tinggal tunggal;
b. bangunan rumah tinggal deret;
c. bangunan rumah tinggal susun; dan
d. bangunan rumah tinggal sementara.
2. Bangunan Gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan ibadah keagamaan dapat berbentuk :
a. bangunan masjid, musholla, langgar, surau;
b. bangunan gereja, kapel;
c. bangunan pura;
d. bangunan vihara;
e. bangunan kelenteng; dan
f. bangunan keagamaan dengan sebutan lainnya.
3. Bangunan Gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai tempat manusia melakukan
kegiatan usaha dapat berbentuk :
a. Bangunan Gedung perkantoran seperti bangunan perkantoran non-pemerintah dan
sejenisnya;
b. Bangunan Gedung perdagangan seperti bangunan pasar, pertokoan, pusat
perbelanjaan, mal dan sejenisnya;
c. Bangunan Gedung pabrik;
d. Bangunan Gedung perhotelan seperti bangunan hotel, motel, hostel, penginapan dan
sejenisnya;
e. Bangunan Gedung wisata dan rekreasi seperti tempat rekreasi, bioskop dan sejenisnya;
f. Bangunan Gedung terminal seperti bangunan stasiun kereta api, terminal bus angkutan
umum, halte bus, terminal peti kemas, pelabuhan laut, pelabuhan sungai, pelabuhan
perikanan, bandar udara;
g. Bangunan Gedung tempat penyimpanan sementara seperti bangunan gudang, gedung
parkir dan sejenisnya; dan
h. Bangunan Gedung tempat penangkaran atau budidaya seperti bangunan sarang burung
walet, bangunan peternakan sapi dan sejenisnya.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-73
4. Bangunan Gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan sosial dan budaya dapat berbentuk :
a. Bangunan Gedung pelayanan pendidikan seperti bangunan sekolah taman kanak-
kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, kursus dan
semacamnya;
b. Bangunan Gedung pelayanan kesehatan seperti bangunan puskesmas, poliklinik,
rumah bersalin, rumah sakit termasuk panti-panti dan sejenisnya;
c. Bangunan Gedung kebudayaan seperti bangunan museum, gedung kesenian,
Bangunan Gedung adat dan sejenisnya;
d. Bangunan Gedung laboratorium seperti bangunan laboratorium fisika, laboratorium
kimia, dan laboratorium lainnya; dan
e. Bangunan Gedung pelayanan umum seperti bangunan stadion, gedung olah raga dan
sejenisnya.
5. Bangunan Gedung fungsi khusus dengan fungsi utama yang memerlukan tingkat
kerahasiaan tinggi untuk kepentingan nasional dan/atau yang mempunyai tingkat resiko
bahaya yang tinggi.
6. Bangunan Gedung lebih dari satu fungsi dengan fungsi utama kombinasi lebih dari satu fungsi
dapat berbentuk:
a. bangunan rumah - toko (ruko);
b. bangunan rumah - kantor (rukan);
c. Bangunan Gedung mal- apartemen- perkantoran;
d. Bangunan Gedung mal- apartemen- perkantoran- perhotelan.
Pada arahan Perda BG di subbab ini mengacu pada Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4
Tahun 2014 tentang Bangunan Gedung. Pada perda ini lebih mengarahkan pada peraturan dalam
pembangunan gedung berdasarkan lokasi dan syarat- syarat yang harus dipenuhi dalam
pembangunan gedung berdasarkan fungsinya.
Persyaratan bangunan gedung berdasarkan Perda No 4 tahun 2014 Kota Mataram mengenai
Bangunan gedung, terbagi menjadi 2 (dua), yaitu Persayaratan administrasi dan persyaratan teknis.
Berikut akan dipaparkan penjelasan mengenai kedua persyaratan tersebut.
Persyaratan Administratif:
1. status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Setiap Bangunan Gedung harus didirikan di atas tanah yang jelas kepemilikannya, baik milik
sendiri atau milik pihak lain. Status hak atas diwujudkan dalam bentuk dokumen sertifikat hak atas
tanah atau bentuk dokumen keterangan status tanah lainnya yang sah. Bangunan Gedung yang
akan dibangun di atas tanah milik sendiri atau di atas tanah milik orang lain yang terletak di
kawasan rawan bencana alam harus mengikuti persyaratan yang diatur dalam Keterangan
Rencana Kota Mataram.Bangunan Gedung yang karena faktor budaya atau tradisi setempat
harus dibangun di atas air sungai dan/atau air harus mendapatkan izin dari Walikota.
2. status kepemilikan Bangunan Gedung
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-74
Status kepemilikan Bangunan Gedung dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan Bangunan
Gedung yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, kecuali Bangunan Gedung fungsi khusus oleh
Pemerintah. Penetapan status kepemilikan Bangunan Gedung dilakukan pada saat proses IMB
dan/atau pada saat pendataan Bangunan Gedung.
3. IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
Izin mendirikan Bangunan Gedung diberikan oleh Pemerintah Daerah, kecuali Bangunan Gedung
fungsi khusus oleh Pemerintah. Pemerintah Daerah wajib memberikan Surat Keterangan
Rencana Kota untuk lokasi yang dimohonkan kepada setiap orang yang akan mengajukan
permohonan IMB sebagai dasar penyusunan rencana teknis Bangunan Gedung. Surat
Keterangan Rencana Kota merupakan ketentuan yang berlaku untuk lokasi yang diminta dan
berisi :
fungsi Bangunan Gedung yang dapat dibangun pada lokasi bersangkutan;
ketinggian maksimum Bangunan Gedung yang diizinkan;
jumlah lantai/lapis Bangunan Gedung di bawah permukaan tanah dan KTB yang
diizinkan
garis sempadan dan jarak bebas minimum Bangunan Gedung yang diizinkan;
KDB maksimum yang diizinkan
KLB maksimum yang diizinkan
KDH minimum yang diwajibkan
KTB maksimum yang diizinkan
jaringan utilitas kota.
Persyaratan Teknis
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas Bangunan Gedung
Bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang telah ditetapkan dalam
RTRW, RDTR dan RTBL
Bangunan Gedung yang dibangun pada :
a. di atas prasarana dan sarana umum;
b. di bawah prasarana dan sarana umum;
c. di bawah atau di atas air;
d. di daerah jaringan transmisi listrik tegangan tinggi;
e. di daerah yang berpotensi bencana alam; dan
f. di Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP);
harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan memperoleh pertimbangan
serta persetujuan dari Pemerintah Daerah dan/atau instansi terkait lainnya
Bangunan Gedung yang akan dibangun harus memenuhi persyaratan intensitas Bangunan
Gedung yang meliputi persyaratan kepadatan, ketinggian dan jarak bebas Bangunan Gedung,
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam RTRW, RDTR, dan/atau RTBL.
Penentuan besarnya KDB, KLB dan KDH ditentukan berdasarkan fungsi bangunan gedung
dan peruntukan lahan berdasarkan RTRW, RDTR dan RTBL yang telah ditentukan.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-75
Ketentuan besarnya jumlah lantai Bangunan Gedung dan tinggi Bangunan Gedung
disesuaikan dengan ketentuan dalam RTRW, RDTR, RTBL dan/atau pengaturan sementara
persyaratan intensitas Bangunan Gedung dalam Peraturan Walikota.
Ketentuan besarnya garis sempadan bangunan disesuaikan dengan ketentuan dalam RTRW,
RDTR, RTBL dan/atau pengaturan sementara dalam Peraturan Walikota.
Ketentuan besarnya jarak antara Bangunan Gedung dengan batas persil, jarak
antarbangunan, dan jarak antara as jalan dengan pagar halamandisesuaikan dengan
ketentuan dalam RTRW, RDTR, RTBL dan/atau pengaturan sementara persyaratan intensitas
Bangunan Gedung dalam Peraturan Walikota.
2. Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung
Penampilan bangunan gedung yang didirikan berdampingan dengan bangunan gedung yang
dilestarikan harus dirancang dengan mempertimbangkan kaidah estetika bentuk dan
karakteristik dari bangunan gedung yang dilestarikan
Bentuk Bangunan Gedung harus dirancang agar setiap ruang dalam dimungkinkan
menggunakan pencahayaan dan penghawaan alami, kecuali fungsi Bangunan Gedung
diperlukan sistem pencahayaan dan penghawaan buatan.
3. Persyaratan pengendalian dampak lingkungan
Setiap kegiatan dalam bangunan dan/atau lingkungannya yang mengganggu atau
menimbulkan dampak besar dan penting harus dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL).
Persyaratan pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan perumahan dalam rangka
keberlangsungan dan kelayakan fungsi suatu bangunan wajib memenuhi persyaratan minimal
sebagai berikut :
a. saluran drainase;
b. sistem pengolahan limbah;
c. ruang terbuka hijau;
d. lahan untuk pemakaman umum; dan
e. sarana prasarana lain yang dianggap perlu disediakan.
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung diharuskan memenuhi syarat- sayarat dan ketentuan
bagik secara adminitratif dan teknis yang telah diatur pada RTRW, RDTR dan RTBl yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Dalam penyelenggaraan pembangunan gedung selain harus memenuhi syarat- sayarat yang telah
dikemukakan sebelumnya, harus melibatkan peran serta masyarakat setempat. Peran serta
masyarakat pada penyelenggaraan pembangunan gedung lebih kepada aspek social dan budaya
sebelum pembangunan dilakukan. Selain itu peran serta masyarakat juga harus ikut berpatisipasi
dalam menjaga apabila ada kesalahan dalam fungsi gedung dan pembangunan gedung tidak
memenuhi persyaratan yang diharuskan. Berdasarkan Perda Kota Mataram Tentang Bangunan
gedung mengatur peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Bangunan Gedung dapat terdiri
atas :
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-76
a. pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan Bangunan Gedung;
b. pemberian masukan kepada Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dalam
penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar teknis di bidang Bangunan Gedung;
c. penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang berwenang terhadap
penyusunan RTBL, rencana teknis bangunan tertentu dan kegiatan penyelenggaraan
Bangunan Gedung yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
d. pengajuan gugatan perwakilan terhadap Bangunan Gedung yang mengganggu, merugikan
dan/atau membahayakan kepentingan umum.
5.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM) RISPAM yang saat ini mengatur penyediaan air minum di Kota Mataram adalah RISPAM yang
dikeluarkan oleh PDAM Menang Mataram. dalam sistem penyediaan air minum PDAM Menang
Mataram, yang terkoneksi kedalam satu system hanya daerah pelayanan Kota Mataram dan
sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat, yang meliputi wilayah pelayanan Lembar, Gerung,
Labuapi, Kediri, Kuripan, Lingsar, Gunungsari dan Batu Layar. Sedanglan untuk cabang Bayan,
Pemenang, Tanjung dan Narmada memiliki sistem tersendiri terpisah dengan sistem pelayanan Kota
Mataram. Dalam arti PDAM Menang Mataram yang mengeluarkan RISPAM sendiri tidak hanya
mengatur system penyediaan air minum di Kota Mataram saja, tetapi sebagian wilayah Kabupaten
Lombok Barat. Berikut dapat dilihat perencanaan dari RISPAM wilayah pelayanan penyediaan air
bersih yang diatur oleh RISPAM pada PDAM Menang Mataram:
PDAM Menang Mataram memiliki 3 unit sistem IKK, Sistem-sistem tersebut adalah sebagai berikut :
Sistem Kota Mataram
Sistem Kabupaten Lombok Barat bagian Utara
Sistem Kabupaten Lombok Barat bagian selatan
Sistem IKK Narmada
Sistem IKK Tanjung
Sistem IKK Bayan
Pada saat ini rencana yang dikedepankan oleh PDAM Menang Mataram lebih kepada penambahan
kapasitas. Pada rencana yang PDAM Menang Mataram Merencanakan penambahan kapasitas air
minum secara bertahap dari 2010 – 2025. Berikut adalah rencana kegiatan penambahan dan biaya
yang direncanakan hingga tahun 2010 – 2025:
Penambahan kapasitas sebesar 160 liter/detik untuk wilayah pelayanan Kota Mataram,
Perkiraan biaya yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas sistem guna memenuhi
kebutuhan air minum Kota Mataram hingga tahun 2010 sebesar Rp. 30,463,758,000,-
(Sebelum PPn).
Penambahan kapasitas sebesar 320 liter/detik untuk wilayah pelayanan Kota Mataram
Perkiraan biaya yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas sistem guna memenuhi
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-77
kebutuhan air minum Kota Mataram hingga tahun 2015 sebesar Rp. 47.048.938.000,-
(Sebelum PPn).
Penambahan kapasitas sebesar 110 liter/detik untuk wilayah pelayanan Kota Mataram,
Perkiraan biaya yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas sistem guna memenuhi
kebutuhan air minum Kota Mataram hingga tahun 2020 sebesar Rp. 22.425.692.000,-
(Sebelum PPn).
Penambahan kapasitas sebesar 45 liter/detik untuk wilayah pelayanan Kota Mataram,
Perkiraan biaya yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas sistem guna memenuhi
kebutuhan air minum Kota Mataram hingga tahun 2025 sebesar Rp. 32.396.677.000,-
(Sebelum PPn).
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-78
TUPOKSI LINGKUNGAN HIDUP Menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di bidang Lingkungan Hidup
VISI
Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius, dan Berbudaya
VISI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Terwujudnya Mataram sebagai Kota Berbudaya ”Eko Green”
MISI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP 1. Mewujudkan peningkatan penanganan kebersihan dan keindahan kota secara
partisipatif. 2. Mewujudkan peningkatan ruang terbuka hijau, keteduhan, dan keasrian kota. 3. Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 4. Mewujudkan pengembangan model kemitraan dalam pengelolaan lingkungan. 5. Mewujudkan penanganan dampak lingkungan yang handal.
6. Mewujudkan laboratorium lingkungan terakreditasi.
TUJUAN 1. Terwujudnya kondisi lingkungan Kota Mataram yang berbudaya “Eko Green”. 2. Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan
untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. 3. Adanya sinkronisasi kebijakan dalam program pembangunan yang mengedepankan aspek
lingkungan hidup sebagai landasan operasionalnya (Eko Green).
SASARAN 1. Perbaikan kualitas lingkungan melalui perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
2. Penyadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup 3. Penegakan hukum lingkungan
5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kerangka kerja aspek sanitasi pada Kota Mataram lebih didasarkan pada visi dan misi sanitasi
secara nasional, kernangka kerja dalam penysusunan strategi mataram didasarkan pada visi dan misi
yang kiranya diturunkan hingga sasaran yang didasarkan dari Kota Mataram itu sendiri. Berikut
adalah turunan visi dan misi hingga sasaran yang diacu oleh Kota mataram dalam perencanaan
sanitasi di Kota Mataram.
Tujuan dan sasaran layanan bidang sanitasi dapat tercapai apabila melalui suatu proses atau
tahapan yang disusun secara strategis dalam janga waktu tertentu. Penanganan masalah sanitasi
tidak serta merta selesai dalam waktu yang singkat, sebagaimana membuat suatu bangunan fisik.
Mengingat pembangunan bidang sanitasi meruapakan upaya perubahan perilaku masyarakat
terhadap pola hidup bersih dan sehat.
Pada bagian dibawah ini mencoba untuk memaparkan tentang tujuan dan sasaran yang diharapkan
dapat tercapai pada masing-masing sub-sektor sanitasi, sebagai bahan masukan yang bersifat
umum. Tujuan dan sasaran dimaksud adalah sebai berikut :
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-79
Sub Sektor Air Limbah
Program ini ditujukan untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman yang sehat dan bersih dalam rangka upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas
derajat kesehatan masyarakat.
Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah : (1). Tersedianya sarana dan prasarana
pendukung penyehatan lingkungan permukiman melalui pembuatan MCK dan sanitasi, saluran
limbah rumah tangga, instalasi pengelolaan lumpur tinja dan alat-alat kebersihan dengan sasaran
utama kawasan permukiman kumuh. (2). Terwujudnya pembuatan dan perbaikan/normalisasi saluran
drainase yang menunjang kesehatan dan kebersihan lingkungan permukiman. (3). Menurunnya
angka kerawanan terhadap kesehatan lingkungan dan bahaya penyakit diupayakan hingga mencapai
di bawah 20%.
Sub Sektor Persampahan
Pada sub sector persampahan terdapat 3 (tiga) program yang direncanakan pada Kota Mataram.
Berikut akan dijelaskan tujuan dan saran program yang diangkat untuk mengatasi masalah
persapahan yang ada di Kota Mataram:
1. Program Peningkatan Pelayanan dan Pengendalian Kebersihan
Program ini ditujukan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan dan pengendalian kebersihan
lingkungan perkotaan agar dapat diwujudkan kondisi lingkungan hidup perkotaan yang nyaman,
indah, bersih dan sehat, serta untuk mendukung pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup.
Sasaran yang ingin dicapai dari program adalah : (1).Tercapainya peningkatan pelayanan kebersihan
kota yang di tandai dengan meningkatnya volume pengangkutan sampah dari 70% hingga mencapai
85% perhari dan wilayah pelayanan dari 23 kelurahan hingga mencapai 50 kelurahan.
(2).Terwujudnya rekonstruksi TPA sampah untuk menambah umur teknis konstruksi TPA dari 2 tahun
hingga mencapai 5 tahun. (3). Terwujudnya relokasi TPA sampah hingga mancapai akhir umur teknis
TPA sebagai alternatif lokasi TPA sampah sekitar seluas 20 Ha. (4).Meningkatnya sistem
pengelolaan kebersihan di tingkat lingkungan. (5).Terwujudnya pengelolaan daur ulang sampah (3R).
2. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Kebersihan
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam pengelolaan kebersihan lingkungan agar dapat diwujudkan pengelolaan
kebersihan yang lebih efektif, efisien dan terpadu, serta meningkatnya fungsi kontrol oleh masyarakat
terhadap pengelolaan kebersihan lingkungan.
Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah: (1). Tercapainya peningkatan kuantitas dan
kualitas partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan lingkungan
termasuk fungsi kontrol dalam pengendalian kebersihan. (2). Meningkatnya jumlah dan peran institusi
kemasyarakatan pengelola kebersihan di tingkat lingkungan diupayakan hingga mencapai 55%. (3).
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-80
Meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai teknologi pemilahan sampah yang lebih efisien
dan efektif, dalam proses pelaksanaan daur ulang sampah yang bernilai ekonomis yang berdampak
pada peningkatan pendapatan masyarakat hingga mencapai di atas 60%.
3. Program Pengembangan Teknologi Pengelolaan Persampahan
Program ini bertujuan untuk mewujudkan sistem pengelolaan persampahan yang lebih efektif dan
efisien sesuai dengan semangat UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan persampahan.
Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah (1). Bimbingan Teknis (BIMTEK) daur ulang limbah
padat. (2). Pengembangan pemisahan sampah dengan metode 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)
dan pemanfaatannya. (3). Pengadaan rumah kompos (IWARMAS). (4). Pengadaan kendaraan
pengangkut sampah roda tiga. (5). Pengadaan mesin daur ulang sampah plastik. (6). Pengadaan alat
pewadah sampah organik dan anorganik. (7). Pengadaan tas belanja ramah lingkungan.
Sub Sektor Drainase
Pada sub sector drainase terdapat 2 (dua) program yang dikemukanan dan mengtasi permasalah
drainase yang ada di Kota Mataram.
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air dan Irigasi
Program bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air lebih efisien, efektif dan terpadu
agar dapat diwujudkan keseim-bangan antara ketersediaan air secara kualitas maupun kuantitas
serta menjamin kesinambungan ketersediaan sumber daya air.
Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah: (1).Tercapainya pola pengelolaan sumber daya
air yang lebih efektif, efisien dan terpadu serta berkelanjutan oleh seluruh komponen yang terkait. (2).
Meningkatnya kemampuan pemenuhan kebutuhan air bagi rumah tangga, permukiman, pertanian,
dan industri dengan prioritas utama untuk kebutuhan pokok masyarakat dan pertanian rakyat (3).
Terkendalinya potensi konflik air (4). Tercapainya peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya air (5). Tersedianya data-data dan informasi yang aktual dan akurat
mengenai prasarana dan sarana pengairan dan permukiman di Daerah Aliran Sungai.
2. Program Pengelolaan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air, Irigasi dan
Pengendalian Banjir
Program ini ditujukan untuk meningkatkan keberlanjutan fungsi dan pemanfaatan sumber daya air
dan irigasi, mewujudkan keterpaduan pengelolaannya, serta menjamin kemampuan keterbaharuan
dan keberlanjutannya sehingga dapat dicapai pola pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan
berkelanjutan, serta untuk mengurangi tingkat resiko akibat banjir dan periode genangan banjir.
Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah: (1)Tercapainya pemeliharaan sarana dan
prasarana sumber daya air yang meliputi 4 sungai sepanjang 25.230 meter dan irigasi sepanjang
58.146 meter dalam rangka meningkatkan keberlanjutan fungsi dan pemanfaatan sumber daya air
secara berkelanjutan (2). Terkendalinya resiko akibat banjir dan periode genangan banjir mencapai
dibawah 1 jam serta frekwensi genangan jarang hanya terjadi pada hujan lebat. (3). Meningkatnya
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-81
kapasitas sarana dan prasarana sumber daya air dan irigasi dalam menunjang perbaikan dan
percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian.
Sub Sektor Air Bersih
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kebutuhan air bersih baik
untuk kebutuhan domestik, perkotaan, industri dan rumah tangga serta guna mendukung kegiatan
perekonomian daerah.
Sasaran yang ingin dicapai dari program adalah meningkatnya pemenuhan dan pemerataan distribusi
pelayanan air bersih di wilayah perkotaan hingga mencapai ± 70% melalui pengembangan dan
pemasangan pipa transmisi jaringan air bersih dan pelestarian sumber air baku dan baku matu air.
Sub Sektor PHBS
Pada sector PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) lebih mengutamakan sosial dan pola hidup
masyarakat dalam menggunakan prasarana dan saran yang ada. Pada sub sector ini berdasarkan
SSK di KOta Mataram terdapat 4 (empat) program yang dilakukan, yaitu:
1. Program Penyuluhan Kesehatan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat
Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta Toga, Toma, Resma, Kaling, LPM dan UKBM
dalam meningkatkan pengetahuannya tentang arti pentingnya hidup sehat dalam bermasyarakat.
Sasaran dari program ini adalah meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat akan
pentingnya kesehatan dengan sasaran utama masyarakat, Posyandu dan Puskesmas yang berada di
3 Kecamatan di Kota Mataram.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan sarana dan prasarana
kesehatan dalam rangka untuk menciptakan suasana lingkungan perkotaan yang sehat, bersih dan
nyaman. Sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah terwujudnya peningkatan dan
pemerataan pelayanan masyarakat di bidang kesehatan di seluruh wilayah Kota guna mendukung
bagi penciptaan suasana perkotaan yang sehat dan nyaman.
3. Program Penyehatan Lingkungan Masyarakat
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan terutama lingkungan kumuh padat
perumahan di Kota Mataram. Sasaran yang ingin dicapai adalah (1) Pemukiman dan perumahan
memenuhi syarat 75% (2) Resiko pencemaran SGL 50%, aman dari resiko pencemaran PDAM 95%
dan penggunaan air bersih sebesar 83% (3) Industri rumah tangga pangan memenuhi syarat
sebanyak 100% dari yang terdaftar.
4. Program Pemberantasan Penyakit dan Penanggulangan KLB
Program ini ditujukan untuk mencegah berjangkitnya penyakit menular di masyarakat. Sasaran yang
ingin dicapai adalah (1) Penatalaksanaan penderita DBD 80% benar (2) Pengobatan 100% penderita
malaria (3) pengobatan 100% penderita diare dan P2ISPA (4) Perkiraan angka kesembuhan P2TBC
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-82
sebesar 85% (5) Tercapainya era dikasi kusta dengan prevalensi < 1 per 10.000 penduduk (6) 85%
keluhan mencapai UCI (7) 95% anak sekolah mendapat imunisasi saat BIAS (8) 100% kelurahan
mengalami KLB ditangani < 24 jam.
5.6 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP) Penetapan visi dan misi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Mataram tidak
boleh lepas dari visi misi pembangunan kota yaitu RPJP Kota Mataram tahun 2005-2025, sehingga
akan tercapai keselarasan pembangunan pada semua bidang pembangunan. Dari kata-kata kunci
diatas, serta isu-isu strategis yang dihadapi oleh sektor permukiman dan infrastruktur kawasan di
Kota Mataram, maka dapat ditetapkan Visi SPPIP Kota Mataram adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya permukiman di Kota Mataram yang layak huni dan berbudaya 2025 “
Misi merupakan penjabaran dari visi. Berkaitan dengan kata kunci dari visi diatas, maka ada 4 hal
khusus yang menjadi fokus pengembangan dalam misi yaitu berkaitan dengan :
Permukiman
Infrastruktur
Penduduk
Ekonomi
Dari fokus empat hal tersebut maka visi SPPIP dibagi menjadi 7 misi pengembangan Permukiman
dan Infrastruktur Perkotaan Mataram yaitu :
Misi 1 : Memeratakan kepadatan penduduk yang berimbang dengan daya dukung lahan
Misi 2 : Membangun permukiman yang memperhatikan keseimbangan kebutuhan masyarakat,
kelestarian lingkungan serta aspek adat – istiadat dan budaya setempat
Misi 3 :Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur) permukiman di perkotaan
dalam rangka mengembangkan permukiman yang layak huni, berkeadilan sosial,
berbudaya, aman, produktif, dan berkelanjutan
Misi 4: Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya pengembangan
permukiman dan infrastruktur
Misi 5 : Menyiapkan masyarakat yang mandiri dan berwawasan lingkungan untuk mendukung
pengembangan permukiman
Misi 6 : Meningkatkan profesionalisme penertiban dan pengawasan pembangunan permukiman
dengan peningkatan sistem operasional dan penegakan hukum yang konsisten
Misi 7 : Mengoptimalkan Pengelolaan potensi ekonomi lokal dalam memperkuat basis ekonomi
masyakat sebagai upaya dalam pengentasan kemiskinan, pembentukan kemandirian dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat
Strategi dan program strategis Kota ini (enam kawasan) merupakan implementasi dari misi dan
direncanakan untuk periode waktu 20 tahun perencanaan menyesuaikan dengan Rencana
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-83
Pembangunan Kota (RTRW) supaya serasi dan selaras dengan rencana pembangunan kota
Mataram. Berikut adalah Lokasi 6 (enam) kawasan prioritas perencanaan berdasarkan SPPIP.
Kawasan Prioritas 1 : (Kel. Dasan Agung, Monjok, Monjok Barat, Rembiga, Karang Baru)
Kawasan Prioritas 2 : (Kel. Tanjung Karang, Karang Pule dan Jempong Baru)
Kawasan Prioritas 3 : (Kel. Bintaro, Ampenan Tengah, Banjar, Ampenan Selatan)
Kawasan Prioritas 4 : (Kel. Cakranegara Utara, Sayang-sayang, Selagalas)
Kawasan prioritas 5 : (Kel. Punia, Pagesangan Barat, Pagesangan, Pagesangan Timur)
Kawasan Prioritas 6 : (Kel. Cakranegara Selatan Baru, Abian Tubuh Baru, Babakan)
Berikut ini merupakan strategi dan program strategis untuk seluruh kawasan permukiman di Kota
Mataram yang termasuk dalam wilayah kajian (6 kawasan permukiman yang terdiri dari 22
kelurahan).
Tabel 5.6 Arahan Rencana Program Pembanguan dan Pengembangan Permukiman Kota
Mataram
Strategi Program Strategis
MISI 1: Memeratakan kepadatan penduduk yang berimbang dengan daya dukung lahan
Pengendalian pertumbuhan Pembatasan pertambahan pembangunan
Menertibkan status penguasaan lahan kawasan permukiman Penertiban kawasan permukiman bantaran sungai dan
sempadan pantai
Penertiban status lahan dan bangunan permukiman (IMB) pada lahan legal
Pengembangan Hijau Permukiman Pendataan lahan hijau
Pembangunan RTH Permukiman
Pengembangan RTH sempadan sungai
Sosialisasi masyarakat untuk penyediaan RTH privat
MISI 2 : membangun permukiman yang memperhatikan keseimbangan kebutuhan masyarakat, kelestarian lingkungan serta aspek adat – istiadat dan budaya setempat
Pengembangan lahan cadangan permukiman kota Pengembangan Kasiba dan Lisiba
Penyediaan kebutuhan permukiman yang berkualitas
Pengembangan permukiman baru yang sehat dan layak huni
Pengembangan RSH
Peningkatan produktifitas lingkungan permukiman
Peremajaan lahan dengan sistem Konsolidasi lahan pada kawasan padat
Revitalisasi Kawasan
Pengembangan permukiman khusus (memiliki potensi ekonomi)
Pengembangan Rusun Berkualitas Penyediaan rusun yang mengikuti standar nasional
Peningkatan infrastruktur berstandar nasional
Penataan sistem kelembagaan pengelolaan rusun
Penanganan Permukiman Kumuh Peremajaan dan penataan permukiman kumuh
Relokasi kawasan permukiman yang berada pada kawasan sempadan sungai, sempadan pantai
Penyiapan lokasi pengganti (resettlement)
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-84
Strategi Program Strategis
Penyehatan Lingkungan Perbaikan rumah tidak layak huni dan kumuh
Penyehatan lingkungan permukiman
Pengendalian Lahan Permukiman Penataan Tata Bangunan dan Lingkungan (KDB, KLB, GSB, GSS) pada permukiman baru
Pengendalian Tata Bangunan dan Lingkungan (KDB, KLB, GSB, GSS) pada permukiman yang sudah ada
Pengendalian & Monitoring/Evaluasi Harga Lahan
Pengembangan permukiman berbasis budaya masyarakat
Pengembangan citra kawasan pada lingkungan permukiman
Pemberian identitas “budaya” pada Kawasan Kota Lama, Kampung Nelayan dan pusat ekonomi kawasan
MISI 3 : Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur) permukiman di perkotaan dalam rangka mengembangkan permukiman yang layak huni, berkeadilan sosial, berbudaya, aman, produktif, dan berkelanjutan
Menyiapkan dukungan infrastruktur permukiman
Pembangunan Infrastruktur
Perbaikan dan peningkatan pelayanan infrastruktur
Peningkatan kerjasama dalam pengelolaan infrastruktur permukiman perkotaan
Pengembangan infrastruktur dengan mengembangkan rekayasa teknologi yang ramah lingkungan
Penerapan teknologi ramah tepat guna/ramah lingkungan dalam pengembangan infrastruktur permukiman
Pengembangan infrastruktur yang adaptif terhadap tipologi lingkungan
MISI 4 : Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya pengembangan permukiman dan infrastruktur
Menyiapkan kemudahan pembiayaan dalam
pengembangan permukiman dan infrastruktur
Penguatan dan optimalisasi Keuangan daerah
Pemberian dan Penguatan Modal
Pemberian Bantuan kredit bunga rendah untuk pengadaan rumah bagi MBR
Pemberian Fasilitas Subsidi Perumahan
Efisiensi pembiayaan Prasarana Sarana Dasar
Peningkatan Kemitraan Sistem pendanaan berkemitraan (antar pemerintah dan swasta)
Peningkatan Stimulator bagi pengembang
Kemudahan Perijinan Efisiensi biaya perijinan RSH
Pengembangan sistem pengurusan sertifikat tanah dan bangunan
Pemberdayaan lembaga keuangan daerah dalam pengelolaan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan
Pembentukan/penguatan kelembagaan pembangunan (institutional development) permukiman
Pengembangan Kerjasama dengan Koperasi dalam pengusahaan permukiman
Peningkatan Kerjasama pemerintah dan Swasta/BUMN (bank swasta dan negeri) dalam bantuan modal pengembangan perumahan permukiman dan bantuan kredit pembelian rumah bagi MBR
Pembentukan APERSI di Kota Mataram
MISI 5 : Menyiapkan masyarakat yang mandiri dan berwawasan lingkungan untuk mendukung pengembangan permukiman
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-85
Strategi Program Strategis
Menguatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur pendukungnya
Membangun jaring kerjasama kelembagaan masyarakat antar kawasan permukiman
Penggalangan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pembangunan dan pengawasan
Pembentukan lembaga partisipasi masyarakat
program PPS (Pengamatan Permukiman Sendiri)
Pilot Project Permukiman Percontohan
Peningkatan kesadaran bersih lingkungan kepada masyarakat
Memelihara permukiman dan infrastruktur pendukungnya berbasis masyarakat
Mengembangkan dan mensosialisasikan manajemen adaptasi bencana dan perubahan iklim
Penerapan model manajemen resiko berbasis masyarakat
MISI 6 : Meningkatkan profesionalisme penertiban dan pengawasan pembangunan permukiman dengan peningkatan sistem operasional dan penegakan hukum yang konsiste
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
Legalisasi dokumen pengendalian permukiman dan infrastruktur
Meningkatkan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam pengendalian dan pengawasan pembangunan
Pendataan dan monitoring pelanggaran tata bangunan dan lingkungan berbasis masyarakat
Pengembangan sistem manajemen pengendalian pembangunan yang profesional dan bermitra dengan masyarakat
Meningkatnya Kemampuan Aparatur Penegak Hukum Peningkatan profesionalisme dan kapasitas aparatur
Meningkatnya Masyarakat Sadar Hukum dan sadar Lingkungan
Pengembangan sistem sosialisasi sadar hukum berbasis masyarakat
Peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
MISI 7 : Mengoptimalkan Pengelolaan potensi ekonomi lokal dalam memperkuat basis ekonomi masyakat sebagai upaya dalam pengentasan kemiskinan, pembentukan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
Meningktakan Kesejahteraan Masyarakat
Program pemberian modal usaha
Pengembangan potensi ekonomi lokal pada permukiman
Meningkatkan Kemitraan Pembangunan kemitraan koperasi dengan Perbankan dan swasta
Penguatan fungsi lembaga ekonomi lokal
Sumber: RP2KP Kota Mataram 2010
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-86
5.7 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK) RTBL KSK berfungsi sebagai alat operasionalisasi dalam penanganan kawasan permukiman prioritas
juga berfungsi sebagai masukan dalam penyusunan RPI2-JM. Oleh karena itu, dalam hal ini RPI2-JM
perlu mengutip matriks rencana aksi program serta peta pengembangan kawasan dalam RTBL KSK
yang didetailkan pada program tahunan. Arahan RTBL di Kota mataram lebih diarahkan pada
kawasan strategis Kota Tua Ampenan. Kota Tua Ampenan yang akan direncanakan adalah salah
satu kawasan cagar bu-daya yang merupakan kota tuanya Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Kota yang berlaku, selanjutnya disusun Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang memberikan arahan pengendalian pemanfaatan ruang dan
menindaklanjuti Rencana Rinci Tata Ruang, serta sebagai panduan rancangan ka-wasan dalam
rangka perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya.
Kota Tua Ampenan masih menampakkan diri sebagai entitas tersendiri Kota Kolonialdalam wilayah
Kota Mataram, termasuk kategori kotasedang, dipilih karena merupakan kota pelabuhan tua dari
abad ke-19 (bahkan sudah berfungsi beberapa waktu sebelumnya) dengan kehidupan kosmopolitan,
yang memenuhi kriteria sebagai kawasan cagar budaya, dengan sejumlah bangunan yang
mempunyai nilai penting kesejarahan; budaya, termasuk arsitektur; pendidikan; dan sosial sehingga
perlu dilestarikan.
Kriteria untuk menentukan delineasi kawasan perencanaan adalah:
1) Ketentuan dalam rencana tata ruang di atasnya: RTRW Kota Mataram, RDTR Koridor
Ampenan-Mataram-Cakranegara, dan rencana lain yang terkait.
2) Batas fisik terutama unsur geografi, seperti sungai atau saluran air; jalan; tutupan vegetasi;
dsb.
3) Batas administrasi kepemerintahan.
4) Batas (karakter) budaya: sehubungan dengan keragaman warganya yang dulu ditata untuk
bermukim secara segregatif, batas-baas budaya sering masih terbaca jelas.
5) Struktur ruang dalam sejarah yang mempunyai nilai penting: bagaimana bagian atau
komponen lingkungan binaan ditata keletakannya dan bagaimana mereka dihubungkan satu
dengan yang lain sepanjang perjalanan sejarahnya.
6) Kondisi eksisting dan potensi yang dapat dibaca dan/atau dianalisis sekarang, termasuk
proses perubahan yang terjadi dan tren perkembangannya dan konstelasi-konstelasi baru
yang telah dijalin. Arah pemikiran dan pembangunan Kota Ampenan termasuk di sini.
7) Aspirasi dan pertimbangan pemangku kepentingan yang diserap lewat proses FGD.
Pada saat ini berdasarkan RTBL Kota tua Ampenan, menetapkan kawasan menjadi 6 (enam)
segmen. Dalam tahap pelaksanaan program-program yang dihasilkan pada rencana penataan
bangunan, perlu adanya pengendalian ketat yang membutuhkan peran masyarakat, agar
pelaksanaannya tidak menyimpang dengan arahan-arahan yang dihasilkan. Hasil rencana pola
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-87
penataan kawasan harus dilaksanakan secara menyeluruh dan merupakan satu kesatuan
pemahaman mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengelolaan dan
pengendaliannya.
Setelah perangkat pengaturan RTBL mempunyai kekuatan hukum untuk dilaksanakan (berbentuk
peraturan daerah), maka untuk menjamin kelangsungan serta tidak menyimpang dari arahan yang
telah ditentukan dibutuhkan suatu lembaga untuk mengawasi pelaksanaan, pemanfaatan hasil-hasil
RTBL, pengelolaan dan pengendaliannya.
Untuk hasil dari rencana yang telah ditetapkan RTBL Kota Tua Ampenan dapat dilihat pada table
matriks berikut ini
Tabel 5.7 Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Berdasarkan RTBL KSK
DOKUMEN
RENCANA
KAWASAN
DELINIASI
KAWASAN
PRIORITAS
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAWASAN PRIORITAS
INDIKASI PROGRAM
RTBL Kota Tua
Ampenan
Kecamatan
Ampenan, bagian
dari Kota Mataram,
terletak di wilayah
paling barat yang
berbatasan dengan
Selat Lombok.
Secara astronomi
Kecamatan Ampenan
terletak antara 8.10°
dan 9.5° Lintang
Selatan dan 115.460
dan 119.50 Bujur
Timur. Luas wilayah
Kecamatan Ampenan
adalah 9,46 km2
atau
945,29 hektar, dan
terbagi dalam 10
kelurahan. Empat di
antaranya
merupakan daerah
pantai (pesisir).
Batas-batas
administrasi
Kecamatan Ampenan
sebagai berikut:
Kecamatan
Sekarbela di sebelah
selatan, Selat
Lombok di sebelah
barat, Kecamatan
Gunungsari di
sebelah utara, dan
Kecamatan
1. Rencana
Pelaksanaan
Dalam rangka
pengembangan kawasan
perencanaan dan
sekitarnya disadari bahwa
pemerintah tidak mungkin
dapat membiayai seluruh
kegiatan pembangunan
tanpa bantuan dan
partisipasi dari swasta dan
masyarakat.
Swasta/masyarakat
merupakan potensi besar
bagi terciptanya
pembangunan kawasan
tersebut. Dengan demikian
perlu adanya kerjasama
pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam
pembangunannya.
Setiap pelaku
pembangunan memiliki
kepentingan sesuai
dengan kapasitas dan
orientasi dari usaha
tersebut antara lain :
1. Kepentingan
masyarakat yang lebih
mengharapkan
peningkatan taraf
hidup dan kehidupan
sosial yang lebih baik.
2. Kepentingan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-88
DOKUMEN
RENCANA
KAWASAN
DELINIASI
KAWASAN
PRIORITAS
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAWASAN PRIORITAS
INDIKASI PROGRAM
Selaparang di
sebelah timur
pemerintah yang
menekankan pada
berkurangnya beban
pembangunan di
kawasan.
3. Kepentingan swasta
yang lebih
mengutamakan
keuntungan ekonomis.
4. Kepentingan
lingkungan hidup
untuk mendukung
pembangunan yang
berkelanjutan.
Namun di dalam
pembangunan yang
menjunjung tinggi
kerjasama yang saling
menguntungkan, maka
berbagai kepentingan
tersebut dapat dipadukan
secara serasi dan selaras.
Perwujudan kerjasama
antara pemerintah, swasta
dan masyarakat
memerlukan mekanisme
yang mantap untuk
mempertemukan berbagai
kepentingan agar tercapai
kesepakatan dalam
bertindak. Bagi kalangan
swasta, penting adanya
keyakinan dan jaminan
bahwa kesepakatan yang
dicapai tidak akan
mengalami perubahan
prinsipil yang akan
mengganggu kepentingan
di kemudian hari.
Dalam proses menuju
perwujudan kerjasama ini
ada berbagai tahapan,
antara lain :
2. Tahap Persiapan
a. Mengenali
tujuan/sasaran
dan bidang
kerjasama serta
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-89
DOKUMEN
RENCANA
KAWASAN
DELINIASI
KAWASAN
PRIORITAS
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAWASAN PRIORITAS
INDIKASI PROGRAM
dampak
kegiatannya.
b. Mengenali
perangkat produk
hukum yang akan
melandasi
kerjasama.
c. Mengenali
kebijaksanaan dan
kewenangan para
pelaku kerjasama.
d. Mengenali
kedudukan dan
kewenangan para
pelaku kerjasama.
e. Mengenali potensi
dan kepentingan
para pelaku.
f. Mengenali
kelompok sasaran
yang akan terlibat
dalam kerjasama.
g. Mengenali kondisi
sosial ekonomi
dan budaya serta
persepsi, sikap
penghuni/penguas
a lahan serta
status lahan di
lokasi yang
menjadi obyek
kerjasama.
Para pelaku dapat berasal
dari berbagai kalangan
yaitu pemerintah, swasta
(developer/konsultan),
koperasi, organisasi
masyarakat, perorangan
dan lembaga keuangan,
tergantung dari lingkup
kerjasama yang akan
dilakukan. Tahap ini
berlaku umum bagi semua
jenis kerjasama
pemerintahan, swasta dan
masyarakat.
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-90
DOKUMEN
RENCANA
KAWASAN
DELINIASI
KAWASAN
PRIORITAS
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAWASAN PRIORITAS
INDIKASI PROGRAM
3. Tahap Pematangan
Selanjutnya dalam
tahap pematangan ini
perlu dilakukan :
a. Menyiapkan
unsur–unsur
kelembagaan
yang mewakili
kepentingan para
pelaku yang
terlibat dalam
kerjasama.
b. Menetapkan
mekanisme dan
prosedur untuk
mengorganisir dan
membiayai
pembangunan
setempat.
c. Menetapkan
kontribusi
(manfaat dan
resiko) dan
berbagai
persyaratan yang
perlu ditaati
masing-masing
pelaku kerjasama.
d. Menyusun
program kerja dan
pembagian
tanggung jawab
dan masing–
masing pelaku.
Pada tahap
pelaksanaan,
beberapa hal yang
cukup berperan
menentukan antara
lain adanya :
a. Prosedur baku
untuk menetapkan
hak pemilik tanah
sebelum, selama
dan sesudah
proyek selesai.
b. Rumus dan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-91
DOKUMEN
RENCANA
KAWASAN
DELINIASI
KAWASAN
PRIORITAS
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAWASAN PRIORITAS
INDIKASI PROGRAM
prosedur penilaian
lahan dan
kekayaan
diatasnya sebelum
dan sesudah
proyek.
c. Prosedur
penyiapan
replotting design.
d. Bentuk pemberian
kompensasi bagi
mereka yang
terkena
penggusuran/peng
geseran pemilikan.
e. Sumber dana
untuk pelaksanaan
proyek.
f. Identifikasi
instansi/badan
yang akan
dilibatkan.
g. Pendapat/saran
pemilik lahan,
penghuni,
pemuka–pemuka
masyarakat dan
wakil pejabat
politik.
4. Rencana
Pentahapan
Pembangunan
Rencana program
investasi penataan
bangunan dan lingkungan
Kawasan Kota Tua
Ampenan terbagi atas 5
tahap sesuai masing-
masing segmen, antara
lain :
1. Tahap I :
meliputi segmen I
2. Tahap II :
meliputi segmen II
3. Tahap III :
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-92
DOKUMEN
RENCANA
KAWASAN
DELINIASI
KAWASAN
PRIORITAS
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAWASAN PRIORITAS
INDIKASI PROGRAM
meliputi segmen III
4. Tahap IV :
meliputi segmen
IV
5. Tahap V :
meliputi segmen V
Rencana Tahap I yang
merupakan Kawasan
Prioritas antara lain:
1. Sculpture
pelabuhan
Ampenan
2. Penataan tenda
PKL
3. Pedestrian/Pejalan
kaki
4. Revitalisasi
Kawasan Kota Tua
5. Persampahan:
Bak Sampah,
Gerobak Sampah
6. Sarana Perkotaan
7. Penghijauan
Rencana Tahap II yang
merupakan Kawasan
Prioritas antara lain:
1. Jalan Koridor
Utama Yos
Sudarso, Jl. Saleh
Sungkar dan
NIaga I Segmen II
2. Pedestrian/Pejalan
kaki
3. Persampahan:
Bak Sampah,
Gerobak Sampah
4. Sarana Perkotaan
5. Penghijauan
Rencana Tahap III yang
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-93
DOKUMEN
RENCANA
KAWASAN
DELINIASI
KAWASAN
PRIORITAS
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAWASAN PRIORITAS
INDIKASI PROGRAM
merupakan Kawasan
Prioritas antara lain:
1. Jalan Koridor
Utama Yos
Sudarso, Jl. Niaga
I dan Jl. Niaga II
pada Segmen III
2. Pedestrian/Pejalan
kaki
3. Revitalisasi
Kawasan Kota Tua
dan Pelabuhan
4. Persampahan:
Bak Sampah,
Gerobak Sampah
5. Sarana Perkotaan
6. Penghijauan
Rencana Tahap IV yang
merupakan Kawasan
Prioritas antara lain:
1. Jalan Koridor
Utama Yos
Sudarso pada
Segmen IV
2. Pedestrian/Pejalan
kaki
3. Revitalisasi
Kawasan Kota Tua
dan Pelabuhan
4. Persampahan:
Bak Sampah,
Gerobak Sampah
5. Sarana Perkotaan
6. Penghijauan
Rencana Tahap V yang
merupakan Kawasan
Prioritas antara lain:
1. Jalan Koridor
Utama Yos
Sudarso pada
Segmen V
2. Pedestrian/Pejalan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-94
DOKUMEN
RENCANA
KAWASAN
DELINIASI
KAWASAN
PRIORITAS
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAWASAN PRIORITAS
INDIKASI PROGRAM
kaki
3. Revitalisasi
Kawasan Kota Tua
dan Pelabuhan
4. Persampahan:
Bak Sampah,
Gerobak Sampah
5. Sarana Perkotaan
6. Penghijauan
Sumber: RTBL KSK Kota Tua Ampenan
5.8 Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota dan Sektor Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat disusun matriks
strategi pembangunan pada skala kabupaten/kota yang meliputi RTRW Kota Mataram sebagai acuan
arahan spasial, RI-SPAM Menang Mataram sebagai arahan pengembangan air minum, SSK Kota
Mataram sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi, RP2KP Kota Mataram sebagai acuan
arahan pengembangan permukiman dan RTBL KSK Kota Tua Ampenan Kota Mataram. Berikut pada
table di bawah dapat dilihat integrasi program –program yang dipaparkan berdasarkan rencana –
rencana yang telah dipaparkan sebelumnya.
Tabel 5.8 Matriks Identifikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya Kota Mataram
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
1 Rencana
Tata Ruang
Wilayah
Kota
Mataram
ADA Kawasan Strategis
Kota Mataram
Program Perwujudan
Pusat-pusat Pelayanan
Seluruh
Kecamata
n Kota
mataram
PBL
Program
Pengembangan Sistem
Jaringan Energi dan
Ketenagalistrikan
Kel Bintaro PBL/BAN
GKIM
Program
Pengembangan
Kawasan Peruntukan
Industri
Kel.
Pagesang
an,
Kelurahan
Pagutan,
Kel. Dasan
Cermen,
Kel.
BANGKIM
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-95
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
Cakranega
ra Selatan
Baru, Kel.
Mandalika,
Kel.
Bertais
Program
Pengembangan Sistem
Prasarana Transportasi
Darat
Kel.
Pagesang
an, Kel.
Jempong
Baru, Kel.
Pagutan
PBL/BAN
GKIM
Indikasi Program
Bidang Cipta Karya
Program
Pengembangan
Terminal dan Tempat
Pemberhentian
(Shelter/Halte)
Kel.
Bertais,
Kel.
Ampenan
Utara
(Lingkung
an Kebon
Roek)
PBL/BAN
GKIM
Program
Pengembangan
Rute/Trayek Angkutan
Orang dan Barang
Kota
Mataram
PBL/BAN
GKIM
Program
Pengembangan
Pelabuhan Laut
Kota
Mataram
PBL/BAN
GKIM
Program
Pengembangan Sistem
Drainase Wilayah
Kota
Mataram
PBL/BAN
GKIM
Program
Pengembangan Sistem
Jaringan Telelomunikasi
Kota
Mataram
PBL/BAN
GKIM
Program
Pengembangan Sistem
Pengelolaan Sampah
Kota
Mataram
PBL/BAN
GKIM
Program
Pengembangan Sistem
Prasarana Pengolahan
Air Limbah
Kota
Mataram
PBL/BAN
GKIM
Program
Pengembangan Jalur
Evakuasi Bencana
Kota
Mataram
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-96
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
Program Penyediaan
dan Pemanfaatan
Sarana dan Prasarana
Pejalan Kaki
Kota
Mataram
BANGKIM
2 RISPAM
Menang
Mataram
ADA SPAM Jariingan
Perpipaan
1. Penambahan kapasitas sebesar 160 liter/detik untuk wilayah pelayanan Kota Mataram,
2. Penambahan kapasitas sebesar 320 liter/detik untuk wilayah pelayanan Kota Mataram
3. Penambahan kapasitas sebesar 110 liter/detik untuk wilayah pelayanan Kota Mataram,
4. Penambahan kapasitas sebesar 45 liter/detik untuk wilayah pelayanan Kota Mataram,
Kota
Mataram
AM
SPAM Bukan
Jaringan Perpipaan
3 SSK Kota
Mataram
ADA Sub Sektor Air
Limbah
peningkatan kualitas
lingkungan perumahan
dan permukiman yang
sehat dan bersih dalam
rangka upaya-upaya
perbaikan dan
peningkatan kualitas
derajat kesehatan
masyarakat.
Kota
Mataram
PLP
Sub Sektor
Persampahan
4. Program
Peningkatan
Pelayanan dan
Pengendalian
Kebersihan
5. Program
Pemberdayaan
Masyarakat Dalam
Pengelolaan
Kebersihan
6. Program Pengembangan Teknologi Pengelolaan Persampahan
Kota
Mataram
PLP
Sub Sektor 3. Program
Pengembangan dan
Kota PLP
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-97
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
Drainase Pengelolaan
Sumber Daya Air
dan Irigasi
4. Program
Pengelolaan dan
Perbaikan Sarana
dan Prasarana
Sumber Daya Air,
Irigasi dan
Pengendalian Banjir
Mataram
Sub Sektor Air
Bersih
Peningkatkan kuantitas
dan kualitas pelayanan
kebutuhan air bersih
baik untuk kebutuhan
domestik, perkotaan,
industri dan rumah
tangga serta guna
mendukung kegiatan
perekonomian daerah.
Kota
Mataram
AM
Sub Sektor PHBS 5. Program
Penyuluhan
Kesehatan dan
Peningkatan Peran
Serta Masyarakat
6. Program
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Kesehatan
7. Program
Penyehatan
Lingkungan
Masyarakat
8. Program
Pemberantasan
Penyakit dan
Penanggulangan
KLB
Kota
Mataram
PLP
4 Rencana
Pembangun
an dan
Pengemban
gan
Kawasan
Permukiman
Kota
Mataram
ADA Kawasan Prioritas 1
: (Kel. Dasan
Agung, Monjok,
Monjok Barat,
Rembiga, Karang
Baru)
Kawasan Prioritas 2
: (Kel. Tanjung
Karang, Karang
Pule dan Jempong
Baru)
Kawasan Prioritas 3
: (Kel. Bintaro,
1. Pembatasan
pertambahan
pembangunan
2. Penertiban kawasan
permukiman
bantaran sungai dan
sempadan pantai
3. Penertiban status
lahan dan bangunan
permukiman (IMB)
pada lahan legal
4. Pendataan lahan
hijau
5. Pembangunan RTH
KawasanP
rioritas
PBL/BAN
GKIM
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-98
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
Ampenan Tengah,
Banjar, Ampenan
Selatan)
Kawasan Prioritas 4
: (Kel. Cakranegara
Utara, Sayang-
sayang, Selagalas)
Kawasan prioritas 5
: (Kel. Punia,
Pagesangan Barat,
Pagesangan,
Pagesangan Timur)
Kawasan Prioritas 6
: (Kel. Cakranegara
Selatan Baru, Abian
Tubuh Baru,
Babakan)
Permukiman
6. Pengembangan
RTH sempadan
sungai
7. Sosialisasi
masyarakat untuk
penyediaan RTH
privat
8. Pengembangan
Kasiba dan Lisiba
9. Pengembangan
permukiman baru
yang sehat dan
layak huni
10. Pengembangan
RSH
11. Peremajaan lahan
dengan sistem
Konsolidasi lahan
pada kawasan padat
12. Revitalisasi
Kawasan
13. Pengembangan
permukiman khusus
(memiliki potensi
ekonomi)
14. Penyediaan rusun
yang mengikuti
standar nasional
15. Peningkatan
infrastruktur
berstandar nasional
16. Penataan sistem
kelembagaan
pengelolaan rusun
17. Peremajaan dan
penataan
permukiman kumuh
18. Relokasi kawasan
permukiman yang
berada pada
kawasan sempadan
sungai, sempadan
pantai
19. Penyiapan lokasi
pengganti
(resettlement)
20. Perbaikan rumah
tidak layak huni dan
kumuh
21. Penyehatan
lingkungan
permukiman
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-99
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
22. Penataan Tata
Bangunan dan
Lingkungan (KDB,
KLB, GSB, GSS)
pada permukiman
baru
23. Pengendalian Tata
Bangunan dan
Lingkungan (KDB,
KLB, GSB, GSS)
pada permukiman
yang sudah ada
24. Pengendalian &
Monitoring/Evaluasi
Harga Lahan
25. Pengembangan citra
kawasan pada
lingkungan
permukiman
26. Pemberian identitas
“budaya” pada
Kawasan Kota
Lama, Kampung
Nelayan dan pusat
ekonomi kawasan
27. Pembangunan
Infrastruktur
28. Perbaikan dan
peningkatan
pelayanan
infrastruktur
29. Peningkatan
kerjasama dalam
pengelolaan
infrastruktur
permukiman
perkotaan
30. Penerapan teknologi
ramah tepat
guna/ramah
lingkungan dalam
pengembangan
infrastruktur
permukiman
31. Pengembangan
infrastruktur yang
adaptif terhadap
tipologi lingkungan
32. Penguatan dan
optimalisasi
Keuangan daerah
33. Pemberian dan
Penguatan Modal
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-100
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
34. Pemberian Bantuan
kredit bunga rendah
untuk pengadaan
rumah bagi MBR
35. Pemberian Fasilitas
Subsidi Perumahan
36. Efisiensi
pembiayaan
Prasarana Sarana
Dasar
37. Sistem pendanaan
berkemitraan (antar
pemerintah dan
swasta)
38. Peningkatan
Stimulator bagi
pengembang
39. Efisiensi biaya
perijinan RSH
40. Pengembangan
sistem pengurusan
sertifikat tanah dan
bangunan
41. Pembentukan/pengu
atan kelembagaan
pembangunan
(institutional
development)
permukiman
42. Pengembangan
Kerjasama dengan
Koperasi dalam
pengusahaan
permukiman
43. Peningkatan
Kerjasama
pemerintah dan
Swasta/BUMN (bank
swasta dan negeri)
dalam bantuan
modal
pengembangan
perumahan
permukiman dan
bantuan kredit
pembelian rumah
bagi MBR
44. Pembentukan
APERSI di Kota
Mataram
45. Membangun jaring
kerjasama
kelembagaan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-101
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
masyarakat antar
kawasan
permukiman
46. Pembentukan
lembaga partisipasi
masyarakat
47. program PPS
(Pengamatan
Permukiman Sendiri)
48. Pilot Project
Permukiman
Percontohan
49. Peningkatan
kesadaran bersih
lingkungan kepada
masyarakat
50. Memelihara
permukiman dan
infrastruktur
pendukungnya
berbasis masyarakat
51. Penerapan model
manajemen resiko
berbasis masyarakat
52. Legalisasi dokumen
pengendalian
permukiman dan
infrastruktur
53. Pendataan dan
monitoring
pelanggaran tata
bangunan dan
lingkungan berbasis
masyarakat
54. Pengembangan
sistem manajemen
pengendalian
pembangunan yang
profesional dan
bermitra dengan
masyarakat
55. Peningkatan
profesionalisme dan
kapasitas aparatur
56. Pengembangan
sistem sosialisasi
sadar hukum
berbasis masyarakat
57. Peningkatan
pemahaman dan
kesadaran
masyarakat untuk
hidup bersih dan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-102
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
sehat
58. Program pemberian
modal usaha
59. Pengembangan
potensi ekonomi
lokal pada
permukiman
60. Pembangunan
kemitraan koperasi
dengan Perbankan
dan swasta
61. Penguatan fungsi
lembaga ekonomi
lokal
5 RTBL KSK ADA SEGMEN 1 :
Kawasan Eks
Pelabuhan dan
Pergudangan
SEGMEN 2:
Perlimaan
SEGMEN 3:
Kawasan
Perniagaan
SEGMEN 4 : Kota
Taman
SEGMEN 5:
Kawasan Militer
SEGMEN 1:
a. Mengintegrasikan
pembangunan ruang
terbuka
Eks.Pelabuhan
Ampenan (sedang
dalam tahap
pelaksanaan oleh
Pemerintah Daerah)
sebagai Cultural
Center yang
memanfaatkan
keberadaan
bangunan cagar
budaya disekitarnya
(museum, pasar
cinderamata,
gedung
pertunjukkan,dll)
b. Membuka akses
langsung mercusuar
ke dalam area
Eks.Pelabuhan
c. Mengaktifkan
kembali dermaga
pelabuhan sebagai
dermaga wisata
d. Perencanaan plaza
pelabuhan sebagai
area penerima
kawasan
eks.pelabuhan
Ampenan pada ruas
akhir Jl.Pabean
e. Perencanaan
landmark untuk
Kota Tua
Ampenan
PBL/BAN
GKIM
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-103
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
menggantikan
gerbang pelabuhan
f. Penataan vegetasi
g. Peningkatan kualitas
jalan dan utilitas
lingkungan ruas
Jl.Pabean
h. Perbaikan facade
bangunan cagar
budaya untuk
meningkatkan
kualitas ruang
koridor Jl.Pabean
i. Arahan dan
pengawasan ketat
terhadap
pengembangan
bangunan baru di
sepanjang koridor
Jl.Pabean
j. Pemfungsian
kembali arcade serta
mengintegrasikanny
a dengan
perencanaan
pedestrian terpadu
dengan draianse
lingkungan
k. Perencanaan
platform kaki lima
untuk mendukung
rencana pengaktifan
Jl.Pabean sebagai
pusat kuliner
Ampenan
SEGMEN 2:
a. Mengembalikan
struktur solid – void
simpul utama
Ampenan dengan
arahan perbaikan
massa bangunan :
ruko,pegadaian,mini
market, dan gerbang
menuju pelabuhan
b. Memanfaatkan
ruang terbuka untuk
vegetasi untuk
meningkatkan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-104
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
kualitas ruang
simpul perlimaan
Jl.Yos Sudarso – Jl.
Niaga – Jl.Pabean –
Jl.Saleh Sungkar
dan Jl.Pramuka
SEGMEN 3:
a. Peningkatan kualitas
jalan dan utilitas
lingkungan ruas Jl.
Yos Sudarso-
Standplat
b. Perbaikan façade
bangunan cagar
budaya untuk
meningkatkan
kualitas ruang
koridor Jl.Yos
Sudarso
c. Arahan dan
pengawasan ketat
terhadap
pengembangan
bangunan baru di
sepanjang koridor
Jl.Yos Sudarso,
terutama
mempertahankan
struktur tipikal ruko
deret
d. Pemfungsian
kembali arcade serta
mengintegrasikanny
a dengan
perencanaan
pedestrian terpadu
dengan drainase
lingkungan
e. Peningkatan kualitas
ruang terbuka hijau
taman jangkar
f. Arahan dan
pengawasan
terhadap
pengembangan
bangunan baru serta
rekomendasi
perubahan terhadap
beberapa bangunan
kunci : rumah wallet
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-105
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
pada muara Jl.Niaga
g. Peningkatan kualitas
ruang koridor sekitar
jembatan jangkok
dengan proyeksi
untuk difungsikan
menjadi ruang
transisi dari „Kota
Taman” menuju
Ampenan
h. Perencanaan jalan
inspeksi Kali
Jangkok yang
terintegrasi dengan
pedestrian
i. Peningkatan kualitas
ruang koridor Loop
niaga
j. Arahan
pengembangan
pasar ACC dengan
mempertimbangkan
komposisi ruang
terbuka sehingga
mampu difungsikan
sebagian sebagai
kantong parkir
SEGMEN 4:
a. Mempertahankan
ruang terbuka yang
sudah ada ruang
terbuka public dan
private
b. Meningkatkan
kualitas ruang
terbuka hijau berupa
taman pasif sebagai
welcoming area
c. Peningkatan kualitas
ruang koridor Jl.
Industri
d. Pengembangan
kegiatan pada
koridor Jl.Industri
sebagai pusat
perhotelan dan
perkantoran yang
dikolaborasikan
dengan
perdagangan dan
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019 KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-106
NO PRODUK
RENCANA
STAT
US
ARAHAN
PEMBANGUNAN
PRGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOR
jasa
e. Jl.Yos Sudarso yang
merupakan jalan
utama menuju
wisata Ampenan –
wisata Senggigi
berfungsi sebagai
jalan arteri primer,
namun karena
adanya rencana
pengembangan
aktivitas pada jalan
ini, maka
direncanakan
Jl.Industri dialihkan
menuju
Jl.Ragigenap yang
berakhir pada
Jl.Niaga I. Selain itu
juga dikembangkan
median jalan yang
sekaligus sebagai
jalur hijau;
SEGMEN 5 :
a. Mempertahankan
ruang terbuka yang
sudah ada ruang
terbuka public dan
private
b. Penataan vegetasi
c. Penataan ruang
jalan untuk
meningkatkan
kualitas ruang
koridor
d. Pemecahan jalur
alternatif jalan
Sumber: RTRW Kota Mataram 2011 – 2031, RISPAM Menang Mataram 2011, SSK Kota Mataram 2010, RP2KP
Kota Mataram 2010 – 2015, RTBL Kota Tua Ampenan 2011, Hasil Analisis 2014.