pengaruh investasi infrastruktur dari tiongkok...
TRANSCRIPT
PENGARUH INVESTASI INFRASTRUKTUR DARI
TIONGKOK TERHADAP PROSPEK HUBUNGAN
AFRIKA SELATAN DENGAN TIONGKOK PERIODE
2010-2015
Skripsi
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar S.Sos
Oleh
Ardiansyah Ashari Matondang
NIM: 1113113000008
PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul:
PENGARUH INVESTASI INFRASTRUKTUR DARI TIONGKOK TERHADAP
PROSPEK HUBUNGAN AFRIKA SELATAN DENGAN TIONGKOK PERIODE
2010-2015
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 Februari 2018
Ardiansyah Ashari Matondang
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Ardiansyah Ashari Matondang
NIM : 1113113000008
Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
PENGARUH INVESTASI INFRASTRUKTUR DARI TIONGKOK TERHADAP
PROSPEK HUBUNGAN AFRIKA SELATAN DENGAN TIONGKOK PERIODE
2010-2015
dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.
Jakarta, 23 Mei 2018
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing
Ahmad Alfajri, MA Ahmad Syaifuddin Zuhri,S.IP., L.M.
NIP.
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
PENGARUH INVESTASI INFRASTRUKTUR DARI TIONGKOK TERHADAP
PROSPEK HUBUNGAN AFRIKA SELATAN DENGAN TIONGKOK PERIODE
2010-2015
oleh
Ardiansyah ashari matondang
1113113000008
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal .............. 2018.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,
Ahmad Alfajri M.A Eva Mushoffa, MHSPS
NIP. NIP.
Penguji I, Penguji II,
Dr. Nazaruddin Nasution M.A Febri Dirgantara M.M
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada - .
Ketua Program Studi,
Ahmad Alfajri M.A
NIP.
v
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengaruh investasi infrastruktur dari
Tiongkok terhadap prospek hubungan Afrika Selatan dengan Tiongkok priode
2010-2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keuntungan apa
saja yang didapatkan kedua negara terutama Tionkok dalam hal investasi yang
diberikan Tiongkok di Afrika Selatan dalam bidang infrastruktur priode 2010-
2015. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
kualitatif yang dilakukan melalui studi pustaka. Teori dan konsep yang
digunakan adalah kepentingan nasional, kerjasama internasional, dan
geopolitik. Konsep kepentingan nasional digunakan untuk menjelaskan
kepentingan yang ingin dicapai oleh Tiongkok dan Afrika Selatan. Konsep
Kerjasama Internasional digunakan untuk menjelaskan kerjasama antara
Tionkok dan Afrika Selatan dibidang infrastruktur. Konsep geopolitik
digunakan untuk menjelaskan kenapa Tiongkok melakukan investasi di Afrika
Selatan yang notabennya masih negara berkembang
Dalam skripsi ini ditemukan bagaimana proses hubungan kerjasama
Tiongkok dengan Afrika Selatan, sehingga Tiongkok melakukan investasi
besar-besaran di Afrika Selatan yang masih kekurangan dana untuk
pembangunan infrastruktur serta apa yang didapatkan Tiongkok dari investasi
tersebut. Melalui kerja sama kedua negara mendapatkan keuntungan yang
sama tetapi jika dilihat lebih teliti Tiongkok memiliki keuntungan yang lebih
banyak karena dengan kerja sama tersebut Tiongkok bisa lebih mudah
melakukan kerja sama dengan negara Afrika lainnya yang mana Tionkok
sebagai negara industry membutuhkan pasokan energi yang banyak.
Kata Kunci: Tiongkok, Afrika Selatan, Kepentingan Nasional,
Kerjasama Internasional, Geopolitik Tiongkok Afrika Selatan
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ‘Pengaruh Investasi Infrastruktur dari
Tiongkok Terhadap Prospek Hubungan Afrika Selatan Dengan Tiongkok
periode 2010-2015’. Sholawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada
Nabi Muhammad saw selaku junjungan kita beserta keluarganya, sahabatnya,
serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini merupakan bentuk
usaha, percepatan, semangat konsistensi, yang memiliki banyak makna bagi
penulis. Tentunya, penulis mendapat berbagai dukungan, motivasi, semangat,
dan segala macam bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Dengan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orangtua tercinta Ibunda Nuraini Nasution dan Ayahanda Mustafa
Kamal matondang SH. yang tidak pernah lelah memberikan do’a,
dukungan moril dan materil, selalu sabar, dan menjadi semangat utama
penulis, keempat adik-adik Putri Ramadani, Azizah Agusanni, Nina
Afrilini, dan Maulana Hasyim yang selalu memberi doa, dukungan,
candaan yang menghibur penulis.
2. Bapak Ahamad Syaifuddin Zuhri S.IP,. L.M. selaku Dosen
Pembimbing penulis, terimakasi atas waktu, arahan, nasihat, saran dan
kritik positif, serta kesabarannya untuk membimbing penulis.
3. Bapak Ahmad Alfajri, MA. sebagai ketua jurusan prodi Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Dosen-dosen jurusan Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, terimakasih atas ilmu dan pengalaman berharga yang telah
diberikan selama masa perkuliahan.
vii
5. Ibu Diana di Interpol Jakarta yang memberikan semangat ketika
magang sehingga penulis bisa mendapatkan judul skripsi ini.
6. Seluruh keluarga saya, yang tidak pernah berhenti mendoakan
kesuksesan karir saya dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat penulis grup GESREK, Aghita, Revi, Celo dan Ade
Hijul. Terimakasih dukungan semangatnya, gak ada kata untuk
membalas dukungan kalian.
8. Sahabat-sahabat penulis grup ANTABUR, M.Ario, Gilang, Hafiz,
David, Agung, Cello, Yugo, Fadel, Affan, dan lainnya. Terimakasih
atas dukungan semangatnya.
9. Teman satu rumah Bg Hafis, Zeri, Adi yang selalu menyemangati
mendukung untuk cepat menyelesaikan skripsi ini terima kasih
semuanya.
10. Teman-teman grup MARDAM SAMPE BUNCUT bg Syafriwan, Abdi,
Bg gabe, bg Erwin, bg Fosya , Juanda, Arif dan bg Ihsan Pantek.
Terimakasih atas dukungan semangatnya
11. Senior-senior penulis, Fikri Mahir, Ahsan, Habibi Fahmi, Fikry Alfajr,
Raihan, , terimakasih atas dorongan semangat dan masukan yang
diberikan.
12. Teman-teman KKN D’Voice , yang sudah memberika tiga puluh hari
untuk selamanya, Amar ,Bagol, Rani, Ikbal, Dewi ,Syintia, Rama,
Dinda,dan Ali yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan HI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
tidak dapat saya sebut kan satu per satu yang telah membantu memberi
masukan dan semangat selama masa perkuliahan.
viii
14. Pihak-pihak lainnya yang membantu penulis yang belum disebutkan
namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna.,
mengingat kemampuan dan keterbatasan waktu penulis. Akhir kata, semoga Allah
SWT melimpahkan keberkahan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Jakarta, 23 Mei 2018
Ardiansyah Ashari Matondang
DAFTAR ISI
Pernyataan Bebas Plagiarisme ........................................................................ ii
Persetujuan Pembimbing Skripsi .................................................................... iii
Lembar Pengesahan ......................................................................................... iv
Abstrak ............................................................................................................ v
Kata Pengantar ................................................................................................ vi
Daftar Isi .......................................................................................................... ix
Daftar pustaka ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian .............................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 8
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 9
E. Kerangka teori ......................................................................... 15
1. Kepentingan Nasional ......................................................... 15
2. Geopolitik ............................................................................ 19
3. Kerjasama Internasional ...................................................... 21
F. Metode Penelitian .................................................................... 23
G. Sistematika Penulisan .............................................................. 24
BAB II PEMBENTUK DAN PERKEMBANGAN HUBUNGAN
TIONGKOK DENGAN AFRIKA SELATAN
A. Hubungan Bilateral Tiongkok dengan Afrika Selatan Tahun
2009-2013 ................................................................................ 26
B. Dinamika Perkembangan Hub ungan Tiongkok Dengan
Afrika Selatan Setelah Masuk BRICS Tahun 2010-2015 ........... 32
BAB III PENGARUH INVESTASI TIONGKOK DI BEBERAPA NEGARA
AFRIKA TERHADAP INVESTASI TIONGKOK DIBIDANG
INFRASTRUKTUR DAN PERDAGANGAN DI AFRIKA
SELATAN PERIODE 2010-2015
A. Investasi Tiongkok di Negara-Negara Afrika .......................... 39
A.1 Investasi Tiongkok di Sudan ............................................ 39
A.2 Investasi Tiongkok di Zimbabwe ..................................... 41
A.3 Investasi Tiongkok di Angola........................................... 45
A.4 Kerja Sama Bilateral Tiongkok dengan Afrika Selatan ... 48
BAB IV MANFAAT INVESTASI YANG DIDAPATKAN TIONGKOK DI
AFRIKA SELATAN DALAM BIDANG PERDAGANGAN DAN
INFRASTRUKTUR
A. Dampak Investasi Tiongkok terhadap Afrika Selatan dalam
Infrastruktur ............................................................................... 59
A.1 Kepentingan Nasional....................................................... 59
A.2 Kepentingan Internasional (Investasi) .............................. 66
A.3 Institusi sebagai alat untuk investasi Tiongkok di
Afrika Selatan bagian Infrastruktur .................................. 69
B. Damapak Geopolitik Setelah Tiongkok dan Afrika Selatan
Menjalin Kerja Sama di Bidang Infrastruktur .......................... 73
B.1 Geopolitik ......................................................................... 73
B.2 Kerjasama Tiongkok dan Afrika Selatan .......................... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 80
DATAR GAMBAR
Gamabar I.1 Tiongkok-Afrika Bilateral Trade Data , UNComtrade ...........hal 5
Gambar I.2 Tiongkok-Afrika Trade Volume tahun 2000-2012.................hal 33
Gambar I.3 National Data, National Bureau of Statistics of Tionkok 2014 hal 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tiongkok merupakan negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang besar di
dunia. Ekspansi perdagangan hasil dari industri dan tekhnologi telah menyebar
diberbagai belahan dunia dimana barang-barang yang berasal dari Tiongkok telah
banyak diminati. Sumber daya alam yang dibutuhkan oleh Tiongkok seperti minyak
dan material mentah lain nya. Yang paling penting disini adalah kebutuhn Tiongkok
akan sumber energi minyak sehingga kebijakan luar negerinya melakukan kerjasama
dengan pemerintah di Afrika untuk membangun pipa minyak dan melakukan
investasi. Orientasi Tiongkok di Afrika kemudian terlihat dari bagaimana
meningkatnya hubungan kerjasama bilateral antara Tiongkok dan negara-negara di
Afrika.1
Dalam sebuah artikel berjudul Tiongkok dan Afrika oleh Gerald Segal,
memprediksikan bahwa Tiongkok akan memimpin menjadi kekuatan global dunia.
Prediksi dari Gerald Segal ini terbukti pada januari 2006 dimana Tiongkok dan
Afrika telah mengumumkan kerja sama yang dilakuakan kedua negara diatas kertas
1 Maria Jhosephina Ruth Kezia Saudale, Geopolitics China di Afrika : Perpanjangan
pengarruh China di Afrika Melalui Minyak,jurnal Hubungan Internasional Vol.6 No.5 September
2013, ( http://maria-j-UmumChina%20dan%20Afrika.html) diakses tanggal 5 Desember 2017
2
putih yang kemudian perjanjian kerjasama yang dilakukan kedua negara tersebut
menandai bahwa sejarah hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Afrika. Forum
kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Afrika Selatan yang dilaksanakan
pada 31 Maret 2010, di Pretoria, Afrika Selatan. Jia Qinlin Ketua Dewan Nasional
Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok memandang penting
kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Afrika Selatan. 2
Sejak penggalangan hubungan diplomatik pada tahun 1998, kemitraan
Tiongkok dan Afrika Selatan semakin erat dan kokoh. Sekarang Afrika Selatan
adalah mitra perdagangan terbesar kedua bagi Tiongkok di benua Afrika, sebaliknya
Tiongkok adalah mitra terbesar Afrika Selatan, sekaligus menjadi pasar ekspor paling
penting bagi komoditi Afrika Selatan. Pada tahun 2009, volume perdagangan
Tiongkok dan Afrika Selatan mencapai 16 miliar dolar Amerika, sepuluh kali lipat
dari tahun 1998. Angka ini hampir mencapai 20 persen dari total volume
perdagangan antara Tiongkok dengan seluruh Afrika. Tiongkok dan Afrika Selatan
punya potensi besar dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan. Di bidang
ekonomi, kedua negara bersifat saling mengisi karena memiliki keunggulan masing-
2 Forum Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Tiongkok-Afrika-Selatan,
http://indonesian.cri.cn/201/2010/04/01/1s109203.htm diakses pada 5 Desember 2017
3
masing di bidang sumber daya alam dan manusia, pendanaan, teknologi dan pasar,
sehingga bidang kerja samanya sangat luas.3
Menteri Perdagangan dan Industri Afrika Selatan, Rob Davies di depan forum
kerja sama ekonomi Tiongkok-Afrika Selatan memandang penting peranan positif
yang dimainkan Tiongkok dalam menghadapi krisis moneter internasional. Kemudian
Jia Qinlin menyatakan kerja sama ekonomi dan perdagangan adalah isi penting
pertemuan tersebut dalam kemitraan strategis kedua negara, dan akan memainkan
peranan pendorong bagi perkembangan ekonomi Afrika Selatan. Jia Qinglin dalam
pidatonya menyatakan pula, Tiongkok akan terus menkonkretkan kemitraan strategis
melalui pelaksanaan delapan pasal aksi yang tercapai dalam Pertemuan Tingkat
Menteri Ke-4 Forum Kerjasama Tiongkok-Afrika.4 .
Infrastruktur di Afrika Selatan memang kurang baik, ditunjang dengan sistem
perbankan dan keuangan yang berfungsi apa adanya. Bagi pemerintah Tiongkok,
Afrika Selatan adalah gerbang ideal untuk menjalin kerja sama di benua Afrika.
Investasi Tiongkok di benua hitam itu makin lama semakin meningkat, Tiongkok
juga melaksanakan program-program sosial.5
3 Maria jhosephina Ruth Kezia Saudale, Geopolitics China di Afrika : Perpanjangan
pengaruh China di Afrika melalui minyak 4 Maria jhosephina Ruth Kezia Saudale, Geopolitics China di Afrika : Perpanjangan
pengaruh China di Afrika melalui minyak 5 Veby Mega Indah, Pahit Manis Investasi China di Afrika, Jurnal Nasional, Vol: 9No.28
Agustus 2007, http://vebymega.journal.co.id/2007/08/pahit-manis-investasi-china-di afrika.html
diakses 5 Desember 2017
4
Afrika Selatan sendiri merupakan tempat investasi terbesar Tiongkok di
wilayah Afrika. Menurut statistik yang dirilis di Tiongkok, volume perdagangan
bilateral antara kedua negara ini mencapai AS $ 72,7 miliar pada tahun 2005, yang
kemudian naik hingga 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu ekspor
Tiongkok ke Afrika Selatan mencapai angka AS $ 3,83 miliar, atau meningkat 29,6
persen, sedangkan impor Tiongkok dari Afrika Selatan tumbuh sebesar 16,4 persen
yang mencapai AS $ 3,44 miliar. Dari angka tersebut Tiongkok memiliki surplus
perdagangan sebesar AS $ 0,39 miliar dengan Afrika Selatan.6
Pada tahun 2010, total volume perdagangan Tiongkok-Afrika mencapai AS $
138,49 miliar, dengan pertumbuhan dari tahun ke tahunnya sebesar 19,3%. Dari
jumlah ini, sebesar AS $ 65,319 miliar terdiri dari ekspor Tiongkok ke Afrika, yang
naik 16,7%, dan AS $ 53,171 miliar telah disumbangkan oleh impor Tiongkok dari
Afrika, yang artinya naik 21,4%.7
6 Bilateral trade relations, diakses di
http://www.Tionkok.org.cn/english/features/fmar/167995.htm ,pada 9 juni 2017 7 Bilateral trade relations, diakses di
http://www.Tionkok.org.cn/english/features/fmar/167995.htm , pada 9 Juni 2017
5
Sumber: www.vifindia.org
Tahun 2014, Zuma presiden Afrika selatan mengadakan kunjungan negara ke
Tiongkok, kedua pihak menandatangi rencana strategis kerja sama lima hingga
sepuluh tahun Tiongkok-Afrika Selatan. kedua pihak mencapai kesepahaman baru
mengenai pendorongan perkembangan hubungan antara kedua negara. Dalam jumpa
pers sesuai pembicaraan, Xi Jinping menyatakan, ia dan Zuma sepakat kedua pihak
harus memperlakukan dan mengembangakan hubungan kerja sama Tiongkok dan
6
Afrika Selatan dari segi strategis dan jangka panjang. Kedua pihak harus saling
memahami dan saling mendukung pada masalah yang menjadi perhatian bersama.8
Para pengamat mengatakan Tiongkok tampaknya siap untuk berada dalam
jangka panjang di Afrika, salah satunya Profesor M Venkataraman dari Universitas
Addis Ababa bahwa jika Tiongkok ingin menjadi kekuatan utama di Afrika maka
negara itu perlu mempertahankan petumbuhan dua angka yang dinikmati selama
beberapa tahun, untuk mencapai itu, Tiongkok perlu energi dan pasar. Dan pasar
terbukti menerima dengan perdagangan yang terus meningkat di Afrika.9
Tiongkok merupakan salah satu negara dengan tingkat perekonomian terbesar
di Asia. Bahkan sekarang merupakan saingan besar bagi Amerika. Hal yang ingin
dikaji dalam kasus ini adalah keuntungan apakah yang diproleh Tiongkok dengan
melakukan investasi di Afrika Selatan. Dari banyak tulisan-tulisan yang penulis
temui sebagian besar fokus di Afrika adalah tentang AIDS dan Konflik perbatasan
dan suku memang perlu dicatat pada kenyataannya mayoritas konflik di Afrika
merupakan internal konflik dalam wilayah suatu negara, dan hampir setengah dari 35
persen konflik internal di dunia terjadi di Afrika. Menurut Ernie Regehr, sampai
menjelang akhir abad ke-20, 40% dari seluruh konflik di dunia terjadi di Afrika,
8 Maria jhosephina Ruth Kezia Saudale, Geopolitics China di Afrika : Perpanjangan
pengaruh China di Afrika melalui minyak 9 Saling Ketergantungan Cina dan Afrika, diakses di
http://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2009/11/091126_cinaetiopia.shtml pada 20 Maret
2018
7
sedangkan 43% negara di Afrika pernah dilanda peperangan. Akan tetapi, Tiongkok
tertarik untuk melakukan investasi ke negara-negara Afrika, seperti Sudan,
Zimbabwe, Angola terutama Afrika Selatan.10
Pada 2012, Afrika Selatan mendominasi dengan 30 persen dari total
perdagangan Tiongkok ke Afrika, ini jauh dari perdagangan utama Tiongkok di
Afrika lainnya, yaitu Angola (19 persen), Nigeria (5 persen), Mesir (5 persen), dan
Libya (4 persen). Untuk itu baik Tiongkok maupun Afrika Selatan telah menjalin
hubungan kerjasama ekonomi dengan sangat baik. Bahkan, jika dibandingkan dengan
keempat negara anggota BRICS lainnya, Tiongkok memiliki peranan yang lebih
besar pada perekonomian Afrika Selatan. Ini tentunya menunjukan bagaimana adanya
ketergantungan ekonomi baik bagi Tiongkok maupun Afrika Selatan dari kerjasama
yang mereka jalani.11
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uaraian diatas maka disini penulis mengambil pertanyaan penelitian :
Apa Kepentingan Tiongkok Dalam Melakukan Investasi Infrastruktur dan
Perdagangan di Afrika Selatan ?
10
Arvind Virmani, A Tripolar Century: USA, Tionkok and India, Working Paper No 160,
Indian Council for Research on International Economic Relation, Maret 2005. 11
Christina Stolte. 2012. Brasil in Africa: Just Another BRICS Country Seeking Resources?.
Chatham House Briefing paper.
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tiongkok merupakan salah satu negara dengan tingkat perekonomian
terbesar di Asia bahkan sekarang merupakan saingan besar bagi Amerika. Hal
yang ingin dikaji dalam kasus ini adalah :
1. keuntungan yang diapat oleh Tiongkok dengan melakukan investasi
di Afrika Selatan. Karena seperti yang kita ketahui pula, keadaan
ekonomi di kawasan Afrika terbilang cukup lemah. Beragam konflik
banyak terjadi disana. Akan tetapi, Tiongkok tertarik untuk melakukan
investasi ke Afrika Selatan.
2. Menjelaskan Investasi yang dilakukan sepeti dibidang infrastruktur
jalan, perdagangan, pengadaan air bersih, listrik , hingga sektor
kebutuhan dasar. Banyak data yang memperlihatkan bagaimana
kehadiran Tiongkok di Afrika telah meningkat dalam hal kerjasama
ekonomi. Tiongkok mengekspor barang-barang dengan harga rendah
seperti tekstil, pakaian, alat elektronik, dan mesin dimana kemudian
ekspor tersebut memiliki pasar yang sangat besar peminatnya di
Afrika.
3. Mengapa Tiongkok memilih Afrika Selatan untuk melakukan investasi
besar-besaran.
9
4. Bagaimana perkembangan ekonomi Afrika Selatan sebelum dan
setelah Tiongkok melakukan investasi di Afrika Selatan.
5. Apa keuntungan yang didapatkan kedua negara dalam kerja sama
tersebut.
D. Tinjauan Pustaka
Kemajuan industri yang sangat pesat membuat negara negara maju menjalin
kerjasama dengan banyak negara, salah satunya Tiongkok yaitu dengan menjalin
kerja sama dengan negara-negara di Afrika. Kerja sama yang terjalin dengan negara-
negara di Afrika sangat penting untuk Tiongkok karena Afrika banyak mempunyai
sumber daya alam yang dibutuhkan untuk menopang perindustrian Tiongkok. Dalam
penulisan tinjauan pustaka, dalam kasus ini belum ada pakar yang dapat dibuat
karyanya sebagai rujukan, disini, penulis akan meninjau dari beberapa karya yang
menjadikan apa keuntunagn Tiongkok melakukan investasi di afrika selatan sebagai
pokok permasalahannya. Disini penulis memuat tiga Skripsi untuk tinjauan pustaka
dalam penelitian Keuntungan Tiongkok dalam Investasi di Afrika Selatan.
Pertama, Skripsi dari Eko Nordiansyah yang berjudul DAMPAK
BERGABUNGNYA AFRIKA SELATAN KE BRICS TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI AFRIKA SELATAN PERIODE 2011-2013. Dalam
skripsi ini penulis, Eko Nordiansyah memaparkan apa saja dampak bergabungnya
Afrika Selatan terhadap pertumbuhan ekonomi Afrika selatan selama periode 2011-
10
2013 dimana meninggkatnya perekonomian Afrika Selatan setelah bergabung dengan
negara-negara BRICS dan ini bisa dilihat dari meningkatnya aktivitas perdagangan
dan investasi yang dilakukan oeh Afrika Selatan dengan negara anggota BRICS
lainnya. Dalam skripsi ini penliti juga memaparkan bahwa bukan Afrika selatan saja
yang mendapatkan keuntungan melainkan juga benua Afrika secara keseluruhan baik
itu di regional dan internasional.
Dari penelitian yang dilakukan Eko Nordiansyah menunjukkan bahwa dengan
bergabungnya Afrika Selatan menjadi anggota BRICS sangat memberikan
keuntungan bagi negara Afrika Selatan. Dalam penelitian ini Eko Nordiansyah
memaparkan keuntungan-keuntungan apa saja yang didapat Afrika Selatan maupun
Negara BRICS dari hasil kerjasama yang dilakukan, salah satu nya dengan Tiongkok
dimana saat ini Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Afrika dan merupakan
sumber impor utama, dan selain itu Afrika selatan sendiri merupakan mitra dagang
terbesar Tiongkok di wilayah Afrika .
Pada tahun 2010, total volume perdagangan Tiongkok-Afrika mencapai
138,49 miliar dengan pertumbuhan dari tahun ketahunnya sebesar 19,3% . pada tahun
2012 Afrika Selatan mendominasi dengan 30 persen dari total perdagangan Tiongkok
ke Afrika . untuk itu baik Tiongkok maupun Afrika Selatan telah menjalin hubungan
kerjasama ekonomi dengan sangat baik, bahkan jika dibandingkan keempat negara
11
anggota BRICS lainnya, Tiongkok meliliki peranan yang lebih besar pada
perekonomian Afrika Selatan.
Skripsi yang dibuat Eko Nordiansyah ini berfokus pada dampak yang diproleh
Afrika Selatan terkait perekonomiannya dengan menjalin kerja sama dengan anggota
negara-negara BRICS. Penelitian ini tidak memaparkan apa keuntungan yang
didapatkan Tiongkok dalam investasinya di Afrika selatan melainkan hanya
memaparkan keuntungan Afrika Selatan saja, padahal sudah dipaparkan bahwa
Tiongkok merupakan mitra terbesar Afrika selatan di Afrika, oleh karena itu skripsi
ini bukan rujukan yang cocok untuk meneliti apa kuntungan Tiongkok dengan
Investasinya di Afrika Selatan.
Kedua, SKRIPSI KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI TIONGKOK DI
KAWASAN AFRIKA, dalam skripsi ini Putri Asih Purwanti Santoso selaku penulis
memaparkan pola kebijakan politik luar negeri Tiongkok dikawasan Afrika. Secara
ekonomi diharapkan hubungan baik yang dibangun RRC di Afrika kelak akan
memberikan Tiongkok keleluasaan terhadap akses sumber daya lam di negara-
negara Afrika khususnya bahan mentah untuk industri-industri Tiongkok, selain itu
semakin berkembangnya Afrika dikarenakan oleh semakin besarnya intensitas
perdagangan kedua belah pihak menjadikan afrika seabagai kawasan dengan potensi
pasar yang besar yang bisa dijadikan sebagai pijakan ekonomi bagi Tiongkok,
12
sehingga Tiongkok tidak perlu lagi menggantungkan ekspornya terhadap pasar dari
negara-negara maju, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa.
Putri dalam penelitan ini juga menunjukkan bahwa dalam interaksi Tiongkok
dengan negara-negara Afrika, menggunakan pola pendekatan-pendekatan yang
bersifat ekonomi. Kebijakan tersebut berupa bantuan luar negeri yang diberikan
dalam bentuk pemberian pinjaman lunak dan penghapusan hutang atau debt relief
investasi langsung serta beberapa proyek-proyek good will seperti pembangunan
infrastruktur publik, proyek-proyek dan pendidikan diharapkan menjaga solidaritas
negara-negara Afrka tuntuk tetap bermitra dengan baik dengan Tiongkok.
Dalam skripsi ini juga memaparkan Tiongkok kerap kali membina hubunan
baik dengan negara-negara lain demi kelancara akses terhadap kepentingannya. Hal
ini dapat dilihat dari dinamika kebijakan luar negeri Tiongkok yang dengan hati-hati
mempertimbangkan untuk kemudian diterpkan dalam menjalin hubungan kerjasama
dalam percaturan global. Dimana dalam percaturan global hal yang mendasar yang
dibutuhkan setiap negara merdeka adalah kedaulatan, sama halnya dengan negara di
Afrika , seperti diketahui masih banyak negara-negara di afrika yang belum
mendapatkan kedaulatan bagi masyarakatnya seperti pendidikan yang kurang dan
infrastruktur untuk negara-negara di Afrika.
Dari ketinggalan tersebut, hal inilah yang dilihat Tiongkok untuk menjalin
kerja sama terhadap negara-negara Afrika untuk kepentingan negaranya dan Afrika.
13
Dimana Putri menjelaskan hubungan diplomatik yang dilakukan Tiongkok terhadap
negara-negara Afrika seperti Angola, Afrika Selatan dan Sudan merupakan salah satu
cara Tiongkok melakukan hubungan diplomatik melihat ketiga negara tersebut
tercatat merupakan mitra dagang terbesar Tiongkok di Afrika. Oleh karena itu penulis
beranggapan bahwa Tiongkok dalam hubungan diplomatiknya mempunyai
kepentingan seperti minyak dimana ketiga negara tersebut memiliki cadangan minyak
terbesar di Afrika.
Dalam skripsi ini penulis berfokus pada politik luar negeri Tiongkok terhadap
negara-negara di Afrika. Putri sebagai penulis menuliskan secara detail bagaimana
politik luar negeri Tiongkok untuk bisa bekerja sama dengan negara-negara di Afrika
untuk mengembangkan investasi dan kerja sama yang baik dengan negara-negara di
Afrika untuk kemajuan negaranya, serta bisa bersaing dengan negara negara maju
lainnya seperti Amerika Serikat dan Eropa. Jadi skripsi ini kurang cocok untuk
penulisan penelitian keuntungan Investasi Tiongkok di Afrika Selatan, bukan dengan
semua negara di Afrika dan skripsi ini lebih membas investasi Tiongkok di Sudan.
Ketiga, KEBIJAKAN TIONGKOK MELAKUKAN KERJASAMA ENERGI
MINYAK DENGAN SUDAN PERIODE 2009-2012, skripsi yang ditulis Indah
Rahmayeni dari fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Hubungan internasioanl
Universitas Indonesia ini memaparkan apa saja kebijakan Tiongkok melakukan
kerjasama energi minyak dengan salah satu negara di Afrika yaitu Sudan. Dalam
14
penelitian ini Tiongkok melakukan oil diplomacy yaitu berupaya mengamankan
pasokan minyak untuk kelancaran industri dan perekonomian. Konflik yang terjadi di
Darfur sedikit banyaknya dipengaruhi oleh keberadaan Tiongkok di Sudan, dimana
Sudan menjual minyaknya ke Tiongkok sehingga memproleh pendapatan bagi
negara, sedangkan Tiongkok selain memproleh minyak juga mengkspor persenjataan
ke pemerintah Sudan.
Dalam skripsi ini juga menjelaskan tujuan utuama Tiongkok menggandeng
dan mengikat negara-negara Afrika untuk menjalin hubungan kerjasama dengan
Tiongkok adalah demi terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan Tiongkok terutama
kebutuhuan akan sumber energi, dimana saat ini perekonomian Tiongkok di bidang
industri tengaha maju pesat dan mengancam negara maju didunia seperti amerika
serikat dan negara-negara uni Eropa yang slama ini telah memonopoli perdagangan
internasional . berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Tiongkok terutama dalam
masalah bantuan pinjaman dana untuk sektor-sektor ekonomi bahkan militer bagi
sudan banyak menguntungkan bagi sudan karena denga prinsip Tiongkok yang non-
intervensi berbagai bantuan yang diberikan Tiongkok cenderung tidak banyak
menuntut dan bebas persyaratan kecuali kerjasama yang terjadi diantara Tiongkok
dan sudan dibidang pengolahan minyak mentah.
Menurut Indah, motif utama Tiongkok untuk semakin menguatkan hubungan
bisnisnya dengan Afrika adalah kebutuan untuk mendapatkan sumber energi yang
15
sangat mendesak utnuk mendukung perkembangan sektor industri Tiongkok saat ini,
dimana produk-produknya yang hampir membanjiri pasar-pasar asing di seluruh
dunia, dan hal inilah yang menjadikan Tiongkok sebagai pesaing berat Amerika
S1erikat yang telah lama mendominasi perdagangan dunia.
Dalam skripsi ini walaupun Tiongkok hanya menginginkan kepentingan nya
sendiri adalah pendapat yang salah karena jika dilihat Tiongkok maupun Sudan
mendapatkan keuntungan yang sama, dimana Tiongkok mendapatkan cadangan
energi minyak untuk pertumbuhan industrinya sedangkan Sudan sendiri dapat
mengembangkan perekonomiannya, perbaikan berbagai infrastruktur dan
kecanggihan tekhnologi serta edukasi. Namun tulisan ini masih belum mampu
menjelaskan apa keuntungan Tiongkok berinvestasi Di Afrika Selatan karena tulisan
ini sangat fokus terhadap Sudan, jadi skripsi ini belum bisa dijadikan rujukan untuk
menjelaskan keuntungan Tiongkok dengan investasi di Afrika Selatan.
E. Kerangka Teori
Dari pertanyaan penelitian yang telah disampaikan sebelumnya, maka penulis
akan menggunakan kepentingan nasional, kerjasama internasional dan
geopolitik.yang nantinya akan menjawab pertanyaan penelitian penulis.
E.1 Kepentingan nasional
Pengertian kepentingan nasional menurut Frieden dan Rogowski dibagi
menjadi .Pertama menekankan pada kepentingan domestik dan kepentingan
16
internasional. Dimensi selanjutnya dengan adanya sebuah institusi yang menjadi
aktor penting menentukan kebijakan untuk mendapatkan kepentingan nasionalnya.12
Frieden dan Rogowski berfokus kepada kepentingan ekonomi, dengan cara
memperluas perdagangan ke negara-negara lain tanpa mengabaikan kondisi dalam
negeri.13
Faktor tersebut digunakan untuk kepentingan dalam negeri karena
perdagangan internasional melibatkan kondisi dalam negeri, misalnya faktor produksi
dalam negeri serta kondisi perpolitikan dalam negeri itu sendiri.
Setiap negara meiliki cara sendiri untuk memproleh kepentingan nasionalnya
sendiri karena menurut Frieden dan Rogowski kondisi perekonomian dalam negeri
mempengaruhi kebijakan luar negeri. Cara yang paling sering digunakan dengan
melakukan perdagangan dan memperluas kerjasama untuk menghasilkan barang-
barang yang dapat diperjualbelikan ke negara lain.14
kepentingan nasional dibagi menjadi dua bagian, kepentingan domestik yang
dibahas oleh Ronald Rogowski bertujuan untuk penyelarasan politik dalam negeri.
Faktor domestik terdiri dari faktor modal yang berlimpah di dalam negeri yang
membuat negara membuat kebijakan luar negerinya untuk mendapatkan kepentingan
nasionalnya.15
12
Frieden, A Jeffry dan David Lake, International Political Economy, Perspectives on Global
Power and Wealth, (Fourth Edition: Routledge, 2003). 5-7 13
Keohane. O Robert, Helen Milner, Internationalization and Domestic Politics. (Cambridge
University Press, 1996). 5-8. 14
Keohane. O Robert, Helen Milner, Internationalization and Domestic Politics, 5 15
Mark W, Lai. Rethinking the Rogowski Models,12.
17
Dalam hal ini Tiongkok memiliki modal yaitu kondisi ekonomi dalam negara
yang sebagian besar berpartisipasi dalam ekonomi dunia, yaitu industri dan pertanian.
Tiongkok juga memiliki faktor buruh yang merupakan salah satu kekuatannya.
Dalam penjelasannya Frieden menjelaskan buruh hanya sebagai salah satu instrumen
untuk kebijakan dalam negeri, sehingga dalam proses pengambilan kebijakan luar
negeri negara lebih sering menggunakan modal (investasi) ataupun perdagangan
karena lebih mudah.16
Menurut Ronald Rogowski negara yang melakukan perdagangan bebas
biasanya negara yang berhasil dan sukses dalam kondisi ekonomi dalam negerinya.
Negara yang sudah berhasil dalam membangun kekuatan ekonominya, maka akan
memperluas pengaruh politiknya, terutama disektor yang berpotensi menjadi
kekuatan ekonomi.17
Negara turut ikut serta dalam proses pembangunan kekuatan
ekonomi, sebagai contoh negara yang belum kuat secara ekonomi akan melakukan
kebijakan proteksionisme. Negara juga membuat kebijakan untuk menunjang
kepentingan nasionalnya, seperti dalam bidang teknologi yaitu membangun
fasilitas.18
Kondisi domestik mempengaruhi faktor lingkungan dan keamanan. Dalam
ekonomi negara harus mengantisipasi perubahan dan permasalahan yang ada.19
16
Mark W, Lai. Rethinking the Rogowski Models,7 17
Ronald Rogowski, Political Cleavages and Changing Exprosure to Trade, (The American
Political Science Review, Vol 81, No 4, American Political Science Association, 1987). 4-5. 18
Keohane. O Robert, Internationalization and Domestic. 30. 19
Keohane. O Robert, Helen Milner. Internationalization. 179.
18
Faktor dalam negeri dapat memperkuat konsekuensi politik nasional dalam
perkembangan ekonomi dunia. Dinamika politik akan mempengaruhi karena dengan
politik dalam negeri yang sudah membaik akan meingkatkan peran negara dalam
perdagangan dan peran internasional. 20
Faktor internasional milik Frieden lebih banyak membahas integrasi keuangan
dan lebih menekankan pada investasi. Dalam faktor ini negara lebih sering
memanfaatkan modal daripada buruh karena lebih mudah bergerak dan menciptakan
keuntungan yang signifikan. Investasi yang dimaksud oleh Frieden juga berupa
perpindahan ekonomi, seperti pembukaan perusahaan baru dinegara tujuan dan
memindahkan perusahaan dinegara-negara yang menjadi tujuan investasi.21
Faktor
lainnya arus investasi juga dipengaruhi faktor geografi yang terdiri dari lingkungan
dan kondisi negara yang terdiri dari kondisi ekonomi dan sektor-sektor yang menjadi
komoditas negara tujuan dari investasi. 22
Kepentingan lain menurut Frieden dengan pembentukan institusi. Institusi
dapat menjadi alat untuk sebuah negara untuk memberikan pengaruhnya dari sisi
ekonomi ataupun politik dengan cara melakukan koalisi. Pembentukan institusi juga
bertujuan untuk mengurangi permasalahan dan mendapatkan keuntungan bersama. 23
20
Keohane. O Robert, Helen Milner. Internationalization. 32. 21
Mark W, Lai. Rethinking the Rogowski Models, 7. 22 Jeffry A, Frieden, Invested Interest: The Politics of National Economic Policies in a World
of Global Finance, (MIT:1991), 6.
23 Keohane. O Robert, Helen Milner. Internationalization. 43
19
Institusi dapat di definisikan sebagai seperangkat aturan yang terus menerus
dan saling terhubung baik secara (formal dan informal). Institusi dapat menentukan
peran dan perilaku aktor-aktor yang terlibat di dalamnya. Pembentukan institusi dapat
melalui norma-norma yang sudah berlaku kemudian dijadikan peraturan, perjanjian
antar negara dan konvensi.24
Dalam hal ini kepentingan nasional dapat menjadi alat untuk membantu
menganalisa mengapa Tiongkok melakukan investasi di Afrika Selatan dalam bidang
infrastruktur tahun 2010-2015. Pemerintah Tiongkok dalam berupaya memperoleh
kepentingan nasionalnya dengan melakukan investasi di Afrika selatan baik itu dalam
keuntungan politik maupun ekonomi karena Afrika Selatan memiliki sumber daya
alam yang melimpah yang mana infrastruktur yang baik sangat dibutuhkan untuk
mengolah sumber daya alam tersebut dan itu semua membutuhkan investasi yang
sangat besar.
E.2 Geopolitik
Menurut Gallois, geopolitik berfokus pada hal yang dilakukan oleh pemegang
kebijakan suatu negara untuk membuat kebijakan yang tidak hanya mencakup
bidang politik dan militer tetapi juga melibatkan ekonomi dan budaya. Geopolitik
24
Robert O, Keohane. International Institutions: Two Approaches 379-396, (Blackwell
Publishing:1988), 382-384. Diakses melalui http://www.jstor.org/stable/2600589 tanggal 20 maret
2018
20
juga melibatkan hubungan antara negara dengan negara lainnya, baik hubungan
ekonomi ataupun politik.25
Geopolitik meliputi faktor-faktor geografis, dimana mempertimbangkan
aspek-aspek sumber daya, jalur komunikasi. Definisi lain dari geopolitik berupa
interaksi antara teknologi yang didefinisikan secara luas dan geografi yang
memengaruhi lokasi ekonomi, politik dan lokasi yang strategis.26
Dalam hal ini Afrika selatan merupakan negara yang paling di segani di Sub
sahara dan memiliki tekhnologi yang berbeda dengan Tiongkok baik itu dalam
bidang ekonomi dan tekhnologi, dengan begitu kita akan mengetahui alasan kenapa
harus Afrika Selatan yang dipilih untuk melakukan investasi yang sangat besar,
kenapa bukan negara negara lain di Afrika, karena jika dilihat dari sumber daya alam
masih banyak negara-negara Afrika yang memiliki sumber daya alam yang melimpah
disbandingkan Afria Selatan sebagaiana kita tahu penghasil minyak terbesar di Afrika
adalah Sudan. Hal tersebut senada dengan salah satu pengertian Geopolitik
melibatkan geografis dan sumber daya dalam analisanya.
Geopolitik lebih banyak menganalisis distribusi geografis, yang terdiri dari
pusat sumber daya dan jalur komunikasi yang berguna untuk mendapatkan dampak
ekonomi, politik dan lokasi yang strategis. Contohnya dengan adanya pembangunan
25
Consantin Hlihor, Geopolitics From Classical to a Postmodern Approach., (Italian
Academic Publishing, 2014). 36. 26
Jakub. J Gryegiel. Great Powers Geopolitical Change, (John Hopkins University Press,
2006). 22
21
infrastruktur yang memadai di suatu daerah. Dengan penjabaran tersebut geopolitik
merupakan sebuah variabel yang menggambarkan perubahan distribusi geografis,
ekonomi dan sumber daya.27
E.3 Kerjasama Internasional
Kerjasama Internasional menurut Keohane, harus dibedakan dengan Harmoni.
Harmoni dalam hubungan internasional diidentikan dengan situasi dimana aktor lebih
mengejar kepentingan pribadi tanpa memperdulikan partnernya. Jadi kerjasama
internasional dapat di artikan aktor yang memfasilitasi pencapaian kepentingan aktor
lainnya. 28
Kerjasama bukan berarti tidak ada konflik didalamnya, tetapi sebagai salah
satu upaya untuk mengatasi potensi konflik. 29
Menurut Robert Keohane terdapat dua elemen penting dalam kerjasama
internasional, pertama dalam kerjasama tujuan setiap negara boleh berbeda asalkan
negara-negara tersebut menganggap adanya kesamaan perilaku. Kedua, bahwa
kerjasama dapat memberi negara keuntungan, pembagian keuntungannya tidak perlu
sama, asalkan saling menguntungkan. 30
Kerjasama biasanya bertentangan dengan persaingan atau konflik antar negara
yang biasanya mengejar kepentingan nasionalnya. Dalam kerjasama, juga terdapat
27
Jakub. J Gryegiel. Great Powers Geopolitical Change ,22 28
Keohane, Robert, After Hegemony Cooperation and Discord in the World Political
Economy, (Princeton, 1984), 53. 29
Keohane, Robert. After Hegemony. 53. 30
Helen Milner. 1992. International Theories of Cooperation among Nations: Strength and
Weakness Cooperation among Nations (466-496). Jstor. 467. Diakses melalui
http://www.jstor.org/stable/2010546 tanggal 20 maret 2018
22
pihak-pihak yang lebih dominan, sehingga pihak yang lebih dominan dalam
memainkan peranannya dapat membuat kebijakan yang tentu menguntungkan
pihaknya. Namun dalam mengambil kebijakan, tentu berdasarkan keuntungan
bersama. 31
Kerjasama yang dibuat oleh Tiongkok dalam melakukan investasi
dibidang infrastruktur lebih bersifat keuntungan absolute / absolute gain¸ kondisi
tersebut berarti pihak-pihak yang terlibat akan mendapatkan keutungan. 32
Negara membutuhkan aktor lain untuk melakukan kerjasama. Aktor-aktor
tersebut dapat berupa Non Governmental Organization (NGO), International
Organization, perusahaan multi nasional (MNC) dan individu.33
Dalam hal ini tentu
kebijakan Tiongkok tidak hanya melibatkan negara saja, tetapi banyak perusahaan
perusahaan multinasional Tiongkok dan institusi seperti BRICS yang juga melakukan
kerjasama dengan Afrika Selatan.
Dalam menjalankan kerjasama, Tiongkok membutuhkan Afrika Selatan
sebagai partner dalam bekerjasama. Karena pola yang dibuat Tiongkok melalui
BRICS, lebih menekankan ke pendapatan ekonomi, maka kedua negara harus dalam
keadaan shared economic interest. Melalui investasi dibidang infrastruktur berupaya
memperoleh keadaan yang sama-sama mendapatkan keuntungan.
31
Helen Milner. International Theories of Cooperation among Nations: Strengths and
Weakness Cooperation among Nations. 469. 32
Keohane, O Robert, Power and Governance in a Partialy Globalized World, (London:
Routledge, 2002).31. 33
Keohane, O Robert, Power and Governance in a Partially Globalized World, 35-36
23
F. Metode Penelitian
Jenis metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif yang menjelaskan dan menganalisis data dengan cara menggambarkan hasil
penelitian melalui sejumlah data yang berhasil diperlukan penulis, kemudian
menyajikan hasil dari penelitian tersebut yaitu apakah keuntungan investasi yang di
dapatkan Tiongkok di Afrika Selatan. Penulis akan mencoba menjabarkan penelitian
ini dengan menjelaskan dasar dan landasan sebagai alat untuk melakukan penelitian.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, tinjauan
pustaka (library research) dengan mengumpulkan data-data sekunder yang
bersumber dari buku-buku, artikel, dan data-data dari internet yang tingkat
kapabilitasnya terhadap permasalahan yang dihadapi dan validitasnya dapat
dipertanggung jawabkan.
Dengan demikian, data-data yang digunakan adalah data-data sekunder
pendukung untuk kepentingan analisa yang bersumber dari dokumentasi dan
publikasi. Bentuk data-data tersebut dapat ditemui dari berbagai literatur, baik buku-
buku, jurnal-jurnal, dokumen-dokumen, penerbitan khusus surat kabar, berbagai
database dan internet yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti.
Dengan pertimbangan bahan-bahan ini maka dapat menjadi referensi yang sangat
baik untuk membantu melakukan analisis Apakah Keuntungan Investasi Yang Di
Dapatkan Di Afrika Selatan
24
G. Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas atas penelitian ini, maka peneliti membagi tiap-
tiap bab sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada BAB I, pertama akan dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan
yang kemudian dilanjutkan dengan rumusan permasalahan yaitu pertanyaan utama
yang ingin dijawab melalui tulisan ini. Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai
tinjauan pustaka sebagai pedoman penelitian ini dan kerangka pemikiran yang akan
menjadi pisau analisis. Terakhir akan dijelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian,
metode penelitian yang digunakan, dan juga sistematika penulisan.
BAB II Pembentuk dan Perkembangan Hubungan Tiongkok dengan Afrika
Selatan
BAB II akan memaparkan mengenai hubungan bilateral Tiongkok dengan
Afrika Selatan, kemudian dinamika perkembangan hubungan Tiongkok dengan
Afrika Selatan tahun 2010-2015 dan langkah-langkah apa aja yang dilakukan
Tiongkok mempererat kerja sama dengan Afrika Selatan. Hal ini penting untuk
dijelaskan sebagai landasan dasar pengetahuan mengenai hubungan antara Tiongkok
dan Afrika Selatan serta bisa menjadi dasar-dasar fakta yang digunakan untuk analisis
pada bab 3, 4 dan 5.
25
BAB III Pengaruh Investasi Tiongkok di Beberapa Negara Afrika Terhadap
Investasi Tiongkok di Bidang Infrastruktur dan Perdagangan di Afrika Selatan
periode 2010-2015.
Pada BAB III akan berisikan penjelasan mengenai Kerja sama Tiongkok
dengan Afrika Selatan dalam bidang Infrastruktur dan Perdagangan, apakah
Tiongkok saja yang diuntungkan atau kedua belah pihak,disini akan diperdalam
mengenai masalah tersebut.
BAB IV Manfaat Investasi Tiongkok dibidang Infrastruktur Terhadap Prospek
Hubungan Tiongkok dengan Afrika Selatan
Pada BAB IV akan menguraikan tentang apa Manfaat yang didapatkan
Tiongkok di Afrika Selatan dibidang Infrastruktur dan Perdagangan, begitu pula
dengan Afrika selatan, apa saja yang didapatkan Afrika selatan dengan adanya
investasi Tiongkok disana. Dan disini juga penulis akan memaparkan apa manfaat
Tiongkok melakukan investasi di Afrika selatan dengan menggunakan anlisis teori.
BAB V Penutup
Pada BAB V akan berisi kesimpulan, disini akan menyimpulkan mengenai
jawaban yang di peroleh dari pertanyaan penelitian. Bab ini akan menjadi hasil akhir
dari keseluruhan penelitian. Di mana bab ini akan menjadi titik terang dari
permasalahan yang di teliti.
26
BAB II
PEMBENTUK DAN PERKEMBANGAN HUBUNGAN TIONGKOK DENGAN
AFRIKA SELATAN
BAB ini akan memaparkan mengenai hubungan bilateral Tiongkok
dengan Afrika Selatan, kemudian dinamika perkembangan hubungan
Tiongkok dengan Afrika Selatan tahun 2010-2015. Hal ini penting untuk
dijelaskan sebagai landasan dasar pengetahuan mengenai hubungan antara
Tiongkok dan Afrika Selatan serta bisa menjadi dasar-dasar fakta yang
digunakan untuk analisis pada bab selanjutnya.
A. Hubungan Bilateral Tiongkok dengan Afrika Selatan Tahun 2009-
2013
Pada era sekarang ini Tiongkok merupakan sebuah negara raksasa
yang maju dan memiliki tingkat perekonomian yang pesat, oleh karena itu
Tiongkok memerlukan pasokan sumber daya alam yang tidak sedikit. Untuk
mendapatkan pasokan sumber daya alam tersebut, tentu Tiongkok melakukan
kerja sama dengan negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah untuk mendukung kemajuan perekonomian negara tersebut.
Setelah perang dingin, dunia internasional yang dulunya berfokus pada
stabilitas dan keamanan negara, beralih kearah ekonomi. Oleh karena itu
muncullah isu-isu persoalan penting seperti, hubungan anatara politik dan
27
ekonomi, oleh karena itu liberalism ekonomi diimplementasikan dalam
bentuk kerja ekonomi baik bilateral maupun multilateral.34
Hubungan resmi antara Tiongkok dan Afrika dapat dikatakan mulai
tahun 1955 ketika diadakannya Konfrensi Asia Afrika pertama di Bandung,
Indonesia, yang bertujuan untuk mempromosikan operasi ekonomi dan
budaya. Dalam pertemuan ini Tiongkok pertama kali ditemui gerakan-gerakan
pembebasan Afrika yang terlibat dalam perjuangan pembebasan melawan
kolonialisme disana.Tiongkok mejadi sekutu dan mitra pembangunan untuk
Afrika yang waktu itu masih terjajah seperti Afrika Selatan, Afrika Selatan
Barat, Zimbabwe, Angola, Mozambik ,Guinea dan Cape Varde.35
Pada abad 21 ini untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dari
reformasi ekonomi, perlu mencari sumber-sumber energi baru dan
sumberdaya alam untuk memajukan perekonomian suatu negara, ini jugalah
yang dipikirkan Tiongkok yang haus akan sumber daya energi. Pada
pertengahan 2000-an lebih dari 800 perusahaan Tiongkok di perdagangkan di
49 negara Afrika yang membuat perdagangan di Afrika menjadi meningkat
tajam.36
34
Robert Jackson & George Sorensen. 2009. Pengantar Studi Hubungan
Internasional.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 227-228. 35
Le Pere, G. & Shelton, G. 2007. Tionkok, Africa and South Africa. Midrand, South Africa:
Institute for Global Dialogue. 36
Alden, C. 2007. Tionkok in Africa. London: Zed Books Banda, F. 2009. Tionkok in the
African Mediascape: A Critical Injection. Journal of African Media Studies 1(3):343-362.
28
Dalam hal ini, muncul pertanyaan, apakah Tiongkok di Afrika
merupakan partner atau predator, yang mana Amerika juga memiliki
kepentingan yang sama di Afrika. Tiongkok memberikan dukungan terhadap
negara-negara Afrika untuk memberantas pemimpin yang korup di Afrika,
dan ini merupakan salah satu cara Tiongkok untuk mendekatkan hubungan
dengan negara-negara di Afrika, selain itu banyak yang beranggapan bahwa
bantuan dari Tiongkok memiliki bunga yang tinggi seperti Amerika yang
memberikan bantuan Di Afrika, tetapi disini Tiongkok memberikan bantuan
dengan menghapus bunga sebesar $ 1,27 millyar dari 31 negara-negara di
Afrika dan terus memberikan dana untuk pembangunan di negara negara
Afrika.37
Meskipun terlihat saling menguntungkan, hubungan Tiongkok dengan
Afrika Selatan juga pernah ada perselisihan, yaitu perlawanan oleh Federasi
serikat buruh Cosatu Afrika Selatan terhadap keterlibatan Tiongkok dalam
perekonomian Afrika Selatan, mereka berpendapat bahwa dengan adanya
Tiongkok disana akan merusak industry lokal terutama industi tekstil, karena
semua bahannya telah diimpor dari Tiongkok, sedangkan menurut serikat
buruh di Afrika Selatan terdapat 800 ribu unit manufaktur, kemudian dengan
adanya Tiongkok di Afrika Selatan membuat 60.000 pekerja buruh
menganggur, semua itu disebabkan oleh impor Tiongkok tadi. Namun Afrika
37
Tull, DM 2006. “Tionkok's Engagement in Africa: scope, significance and consequences”
inJournal of Modern African Studies, 44(3).
29
Selatan dan negara-negara berkembang lainnya memiliki hutang sejarah
dimana Tiongkok telah memberikan dukungan terhadap anti-kolonial dan
gerakananti-pembebasan di Afrika Selatan dan negara lainnya di Afrika.38
Kerja sama Tiongkok dengan Afrika Selatan sudah ada sejak dulu,
tetapi disini penulis akan lebih focus membahas sejarah kerja sama kedua
negara pasca Afrika selatan masuk ke BRIC tahun 2011. Pada tahun 2010,
Afrika Selatan mendapatkan undangan dari Tiongkok untuk menghadiri KTT
BRIC ketiga di Sanya, Tiongkok. Masuknya Afrika dalam BRIC
meninggalkan pertanyaan di antara analis ekonomi yang menyatakan bahwa
Afrika Selatan tidak memiliki PDB dan populasi sebesar negara-negara
BRIC.39
Pernyataan yang dibuat oleh Presiden Afrika Selatan memberikan
perspektif lain. Ia menekankan bahwa BRIC telah merepresentasikan hampir
semua benua di dunia, kecuali Afrika. Menurutnya, kehadiran Afrika Selatan
bagi BRIC adalah sebagai representasi Afrika dalam BRIC dan Afrika Selatan
siap untuk menjalankan peranan tersebut.40
38
Radebe, H. 2009. Cosatu lambasts 'Chinese tsunami'. Business Day, 24 August. 39
Sebastien Hervieu. 2011. South Africa gains entry to Bric club. The Guardian, April 19.
Dalam http://www.guardian.co.uk/world/2011/apr/19/south-africajoins-bric-club diakses pada 17
Oktober 2017 40 “South Africa gains entry to Bric club,” Embassy of Republic of South Africa in Lisbon,
diakses di, http://www.embaixada-africadosul.pt/about-south-africa-2/thegoodnews/200south-africa-
gains-entry-to-bric-club tanggal 20 Maret 2018
30
Dengan luas wilayah mencapai 1,221,037 km2 Afrika Selatan
memiliki populasi penduduk yang berjumlah 49,3 juta. Namun begitu
letaknya yang berada di Benua Afrika dianggap kurang menarik untuk
pengembangan ekonomi. 41
Pada tahun 2009, GDP Afrika Selatan sejumlah 2,4 miliar rand,
dengan total ekspor mencapai 27,1% dari total GDP dan impor 28,0% dari
total GDP negaranya. Menurut OECD, pada 2010, satu dari tiga warga Afrika
Selatan dalam angkatan kerja, termasuk setengah dari orang-orang muda kulit
hitam yang berusia 15-24, menjadi pengangguran. Hal ini kemudian menjadi
masalah yang paling membatasi pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan.42
Menjelang kunjungan Presiden Tiongkok ke Afrika Selatan, Duta
Besar Tiongkok untuk Afrika Selatan Tian Xuejun menyatakan, hubungan
antara Tiongkok dan Afrika Selatan sudah menjadi salah satu hubungan
bilateral yang berkembang palilng cepat, paling dinamis dan paling penting
dalam hubungan terhadap luar negeri masing-masing.Tian Xuejin
menyatakan, tahun 2013 merupakan tahun yang paling penting dalam sejarah
hubungan persahabatan Tiongkok dengan Afrika Selatan, serangkaian
kegiatan penting yang diadakan dalam tahun ini patut diperhatikan, seperti
genap 15 tahun penggalangan hubungan diplomatik antara kedua negara,
kunjungan kenegaraan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Afrika Selatan, dan
41
OECD. OECD Economic Surveys: South Africa. Volume 2010/11 July 2010. Hal. 7 42
OECD. OECD Economic Surveys: South Africa. Volume 2010/11 July 2010. Hal. 7
31
pertemuan kelima pemimpin negara BRICS di Durban, Afrika Selatan.Tian
Xuejun berpendapat, terwujudnya saling menguntungkan dan menang
bersama merupakan salah satu titik cerah dalam perkembangan hubungan
kedua negara melalui kontak ekonomi dan perdagangan. 43
Menurut statistik terbaru Bea Cukai Tiongkok, pada tahun 2012 nilai
total perdagangan kedua negara mencapai hampir US$ 60 miliar, hampir 40
kalilipat dari pada tahun 1997. Tiongkok sudah menjadi mitra perdagangan
yang paling besar bagi Afrika Selatan selama bertahun-tahun, sedangkan
Afrika Selatan juga merupakan mitra perdagangan yang paling besar bagi
Tiongkok di benua Afrika.Tian Xuejun menegaskan, pertukaran personel
yang terus ditingkatkan telah meletakkan dasar yang kuat bagi hubungan
kedua negara. Kini, Afrika Selatan sudah menjadi negara Afrika di mana kota
persaudaraan dengan Tiongkok paling banyak, Institut Kongfuzu paling
banyak, turis Tiongkok paling banyak dan mahasiswa Tiongkok paling
banyak.44
Afrika Selatan terus berusaha menjadi salah satu negara yang
menghilangkan paradigma negatif tersebut. Dengan bergabung dalam
kelompok BRICS, Afrika Selatan berharap dapat membantu akses
pertumbuhan ekonomi mereka meningkat. Seperti kebanyakan negara lain,
43
http://id.Tionkok-embassy.org/indo/ztbd/sg32423/t1025138.htm diakses senin, 16 oktober 2017
44 OECD. OECD Economic Surveys: South Africa. Volume 2010/11 July 2010. Hal. 7
32
Afrika Selatan juga sempat merasakan dampak krisis ekonomi global,
terutama pada aktivitas perdagangan dan keuangan.
B. Dinamika Perkembangan Hubungan Tiongkok Dengan Afrika
Selatan Setelah Masuk BRICS Tahun 2010-2015
Setelah Tiongkok memberikan undangan masuknya Afrika Selatan
dalam anggota BRIC menjadikan hubungan kerja sama kedua negara semakin
dekat.dimasukkannya Afrika dalam anggota BRIC karena mungkin Tiongkok
beranggapan secara politik penting untuk memasukkan Afrika Selatan agar
ide dan pemikiran konfrensi BRICS dapat diterima oleh seluruh negara
berkembang dan dunia Internasional. Tiongkok juga aktif membangun kerja
sama politik, ekonomi dan investeasi di Benua Sfrika sebagai wilayah yang
menjanjikan untuk jadi pemasok energi, bahan tambang, dan bahan pangan
masa depan.45
Hubungan perdagangan antara Tiongkok dan benua Afrika cukup
besar. Tiongkok melakukan transaksi Impor untuk komoditi-komoditi tertentu
seperti Minyak Mentah, Emas, Platinum, Alumunium, Tembaga, Biji Besi,
45Sanusha Naidu, Lucy Chorkin dan Hayley Herman, China's (Re)-Emerging Relations with
Africa: Forging a New Consensus?, Jurnal Kebangsaan, Vol.4No.7Januari2015 halaman 36
33
Berlian, Katun, Kayu Gelondongan, Pulp, Udang dan Makanan Laut,
Tembakau dan Minyak Organik.46
Di kawasan Asia Pasifik Tiongkok merupakan salah satu negara keempat
terluas di dunia setelah negara Rusia, Kanada, dan Amerika serikat. Dengan jumlah
penduduk sekitar 1.3 milyar jiwa, dapat dikatakan bahwa Tiongkok merupakan
negara terpadat di muka bumi ini. 47
Tahun 2012, total volume perdagangan Tiongkok-Afrika mencapai
198.490.000.000 US Dollar, pertumbuhan ekonomi keduanya meninggkat dimana
85319000000 US Dollar merupakan ekspor Tiongkok ke Afrika dan 113.171.000.000
US Dollar merupakan impor Tiongkok dari Afrika, jumlah ini merupakan pencapaian
kerjasama yang fantastis. Volume perdagangan antara Tiongkok dengan Afrika dari
tahun 2000-2012 dapat dilihat di table berikut ini.48
46
Patterns of Africa-Asia Trade and Investment : Potential for Ownership and Partnership
diakses di http://documents.worldbank.org/curated/en/468961467990313923/Patterns-of-Africa-Asia-
trade-and-investment-potential-for-ownership-and-partnership tanggal 20 Maret 2018 47
Luas daratan Cina yaitu 9,596,960 juta km2 dengan panjang garis perbatasan lebih dari
20.000 km.(lihat dalam Bai Shouyi, AN Outline History Of Tionkok,(Beijing: Foreign Language
Press,1982),hal. 1 dan CIA The World Factbook) 48
Tionkok-Africa Economic and Trade Cooperation (2013) Information Office of the State
Council The People's Republic of Tionkok August 2013 Beijing.
34
Sumber: http://www.Tiongkokafricarealstory.com/2013/09/Tiongkok-
africaeconomic-and-trade.html
Dari tabel berikut dapat dilihat dari tahun 2000-2012 volume perdagangan Tiongkok-
Afrika meningkat dari 2.23% menjadi 5.13%, terdiri dari impor Tiongkok dari Afrika naik
dari 2.47% menjadi 6.23% dan ekspor Tiongkok ke Afrika naik dari 2.02% menjadi 4.16%.
peningkatan perdagangan ini sangat dirasakan oleh Afrika yang mana volume perdagangan
luar negerinya meningkat dari 3.82% menjadi 16.13%.
Untuk Minyak Mentah, Tiongkok mengandalkan sekali produksi minyak
bumi dari Afrika. Menurut data statistik, sepanjang Januari hingga Oktober 2004,
perdagangan diantara Asia dan Afrika mencapai lebih dari US$ 23,12 juta. Dimana
masing-masing nilai ekspor dan impornya adalah senilai US$ 10,98 juta, serta US$
12,14 juta. Guna memacu hubungan ekonomi tersebut untuk kondisi yang labih baik,
pemerintah RRC mengeluarkan 2 kebijakan yaitu: a)Program for Sino-Africa
35
Cooperation in Economic and Social Development dan b)Plan of Addis Ababa
Action yang dikeluarkan oleh kementrian perdagangan pada Januari hingga Oktober
2004.49
Posisi BRICS di kancah Internasional semakin kuat dengan keberadaan
Afrika selatan sebagai anggota kelima BRICS. Pada tahun 2012 menunjukan laju
pertumbuhan ekonomi BRICS rata-rata GDP mencapai 4% pada saat Negara-negara
kelompok perekonomia-perekonomian maju (G7) hanya berhenti di angka yang tidak
seberapa yaitu 0.7%. Selain itu dalam hal investasi, Afrika selatan menjadi sasaran
investasi BRIC, khususnya Tiongkok yang berinvestasi sebesar 115 miliar dollar AS
sejak tahun 2010-2013, investasi ini merupakan investasi terbesar di wilayah Afrika
Selatan. Afrika dikenal sebagai benua yang memiliki sumber daya alam yang
mumpuni Afrika kaya akan minyak dan mineral lainnya. Hal tersebut menjadi
ketertarikan tersendiri bagi Tiongkok.50
Ketua Dewan Bisnis BRICS blok inisiatif sector swasta, Patrice Motsepe yang
mewakili Afrika Selatan di Johanesberg mengatakan transaksi besar yang
diperantarai BRICS bertujuan mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka
pengangguran. Ia juga mengungkapkan “Selain meningkatkan perdagangan, investasi
dan hubungan manufaktur. Kami semua memfokuskan pada penciptaan lapangan
49
China and Africa diakses di
http://english.mofcom.gov.cn/aarticle/statistic/foreigntradecooperation/200407/20040700249030.htm
tanggal 17 Februari 2018 50
Cook, N. (2013). South Africa: Politics, Economy and U.S Relations. congressional research
service,
36
pekerjaan. Ini sangat penting, kami semua dari Negara-negara berkembang, jadi
benar-benar penting supaya standar hidup rakyat di Negara kami, tingkat pekerjaan
mereka serta gaya hidup mereka meningkat secara signifikan”.51
Afrika Selatan juga didaulat sebagai Negara perwakilan Negara-negara
Afrika di kancah Internasional. Realitanya Afrika Selatan merupakan Negara besar di
kawasan SSA yang menyumbang sepertiga jumlah PDB regional, Menurut Gateway
House faktor penting lainnya yang dimiliki oleh Afrika Selatan yaitu sumber daya
alam yang luas dan tak dapat dipungkiri pula kawasan Afrika yang terkenal dengan
kekayaan alamnya juga dikuasai oleh Afrika Selatan. Afrika Selatan merupakan suatu
Negara yang terdapat sumber mineral didalamnya seperti platinum, emas, uranium,
krom, manganese ore, titanium, vanadium, dan zikornium yang diestimasikan sebesar
2,5 triliun dollar Amerika Serikat.52
Keanggotaan Afrika Selatan dalam Tiongkok sangat jelas mempermudah
langkah Negara-negara Tiongkok dalam mewujudkan kepentingan nasionalnya,
Tiongkok juga berupaya mempertahankan bargaining position dalam ranah global.
sejak awal tergabung dan resmi menjadi sebuah organisasi internasional prinsip
Tiongkok terlihat sangat berbeda dengan Negara-negara maju lain yang berkuasa.
Prinsip reformasi Tiongkok dalam berbagai lembaga internasional dan Tiongkok
51
Powell, A. (2013, Agustus 21). VOA Indonesia. Retrieved, dari VOA Web site:
http://www.voaindonesia.com/a/173 3735.html diakses tanggal 20 Maret 2018 52
Lendmen, S. (2013, juni 3). The people's Voice. Retrieved juli 3, 2016, dari The People
Voice Web site: http://www.thepeoplesvoice.org/TPV3/Voices.php/2016/07/03/new-
bricsdevelopment-bank-announced diakses 20 maret 2018
37
mengatasnamakan kelayakan Negara-negara berkembang untuk berkiprah
berdampingan dengan Negara maju bahkan melampaui Negara-negara maju di dunia
internasional.
Pemasok utama pasar Afrika Selatan selama Januari - Agustus 2016, adalah
Tiongkok yang masih menduduki ranking nomor satu dengan nilai sebesar US$ 8,68
miliar, dengan pangsa 17,77% dan turun 16,50% dibanding periode yang sama tahun
2015; disusul Jerman US$ 6,04 miliar, dengan pangsa 12,38% dan turun 10,40%;
Amerika Serikat US$ 3,29 miliar dan pangsanya 6,75%; India US$ 2,06 miliar, dan
pangsanya 4,22%; serta Jepang US$ 1,71 miliar, dan pangsanya 3,50%. Indonesia
menjadi pemasok ranking ke 29, dengan total nilai ekspor ke Afrika Selatan sebesar
US$ 422,40 juta, dengan pangsa 0,87%.53
Dibagian infrastruktur Afrika Selatan mendapatkan dana dari Tiongkok yang
membuat infrastruktur disana menjadi lebih baik, seperti pembangunan sekolah, balai
masyarakat, perpustakaan umum, transportasi dan system komunikasi, dengan begitu
Tiongkok juga diuntungkan karena dengan pembangunan infrastruktur yang baik,
perusahaan-perusahaan Tiongkok yang berada di Afrika Selatan menjadi lancar.
53
Laporan ITPC Johannesburg, Oktober 2016
38
BAB III
PENGARUH INVESTASI TIONGKOK DI BEBERAPA NEGARA DI
AFRIKA TERHADAP INVESTASI TIONGKOK DI BIDANG
INFRASTRUKTUR DAN PERDAGANGAN DI AFRIKA SELATAN
PERIODE 2010-2015
Bab ini menjelaskan tentang investasi Tiongkok di beberapa negara
Afrika diantaranya Sudan, Zimbabwe dan Angola. Setelah pembahasan tiga
negara tersebut, penulis juga membahas secara mendalam mengenai investasi
Tiongkok di Afrika Selatan. Penulis hanya membahas negara Sudan,
Zimbabwe dan Angola karena penulis merasa perlu untuk membandingkan
kerja sama dengan negara Afrika Selatan yang menjadi pembahasan utama
dalam skripsi ini. Penulis memilih tiga negara tersebut sebagai negara
perbandingan karena tiga negara tersebut memiliki sumber daya alam yang
paling besar di Afrika, dan peran Tiongkok untuk investasi lebih besar
dibandingkan negara lainnya di Afrika. Bagian ini perlu dibahas untuk
memudahkan penulis untuk menjawab pertanyaaan penelitian alasan mengapa
Tiongkok melakukan investasi di Afrika Selatan dibidang Infrastruktur
dengan menggunakan perbandingan di tiga negara yang disebutkan
sebelumnya.
39
A. Investasi Tiongkok di Negara-Negara Afrika
A.1 Investasi Tiongkok di Sudan
Tiongkok merupakan negara industri yang membutuhkan konsumsi
minyak yang besar untuk kemajuan negaranya, terbukti Tiongkok merupakan
konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, yang
mana 40 persen permintaan minyak dunia dilakukan oleh negar ini.
Kepentingan Tiongkok terhadap negara-negara Afrika mungkin yang paling
kontroversial adalah minyak, salah satunya dengan negara Sudan. Hal ini
dapat dilihat bahwa pengembang terkemuka minyak di Sudan adalah
Tiongkok.54
Sudan merupakan negara terbesar di Afrika, di negara ini
memiliki cadangan hidrokarbon yang terletak di Sudan Selatan. Cadangan
hidrokarbon utama yang terletak di Selatan. Tidak dipungkiri negara ini
banyak dilirik negara-negara yang haus akan minyak bumi, seperti Tiongkok
dan Amerika.55
Bentuk kerja sama antara Tiongkok dan Sudan di sektor perminyakan
yaitu pelaksanaan FDI (Foreign Direct Investment). Akhir tahun 90-an
Tiongkok melakukan investasi langsung dalam bentuk ekstraksi minyak
,karena keinginan untuk mengamankan sumber energi dan bahan baku minyak
melalui investasi di Sudan, yang menjadikan Tiongkok kontributor utama.
54
Tiongkok in Africa http://www.iags.org/Tionkokinafrica.pdf pada tanggal 23 November
2017 55
Background: Sudan’s oil industry.
http://english.aljazeera.net/indepth/spotlight/southsudanindependence
/2011/07/20117216441419555.html. Diakses tanggal 23 November 2017
40
Nilai kumulatif FDI selama periode 2000-2007 mencapai angka US$ 7,3
miliar.pembagian angka ini didapat dari sector pertambangan sebanyak 72
persen. Investasi di sector industry sebesar US $ 200 juta, dimana angaka ini
kurang dari 3 persen dari total investasi.56
Tiongkok telah menjadi mitra dalam mengembangkan infrastruktur
dan transportasi minyak di Sudan. Misalnya, membantu mengembangkan
jaringan pipa yang terbentang lebih dari 1.000 kilometer dari ladang minyak
ke Port Sudan. Sudan memiliki terminal, namun perusahaan Tiongkok
mengoperasikannya. Terwujudnya hal tersebut karena adanya hubungan
bilateral antara kedua negara itu.57
Jadi seperti dijelaskan di atas bahwa kepentingan utama Tiongkok di
Sudan adalah minyak. Dan Tiongkok merupakan partner penting bagi Sudan.
Kita bisa lihat Presiden Tiongkok Hu Jintao membebaskan pinjaman bunga
sebesar $ 13 juta untuk membantu membangun kembali kepresidenan Sudan
sebagai akibat terjadinya perang saudara antara Sudan dan Sudan Selatan.
Pada bulan Maret 2007, Departemen Keuangan Sudan mengumumkan
keinginannya untuk meminjam $ 2 miliar dari Tiongkok untuk menutupi
anggaran Sudan yang mengalami defisit. dan Tiongkok memberikan
perlindungan diplomatik untuk Pemerintah Sudan yang dituduh oleh PBB
56 Diakses melalui “
repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle./3790/Jurnal%20Ulia%20Erva.PDF? ..oleh U Erva -
2013” tanggal 23 November 2017 57
Oil‟s impact on the possibility of renewed conflict over South Sudan independence.
www.earthsrights.org/blog/oil-s-impact-possibility-renewed-conflict-over-south-sudan-independence.
Diakses tanggal 23 November 2017
41
melakukan genosida di wilayah barat Darfur. Pada tahun 2005 Tiongkok
mengkonsumsi 6.590.000 barel per hari. Permintaan minyak Tiongkok akan
mencapai 14,2 juta barel per hari pada tahun 2025. Tiongkok merupakan
konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, hampir 40
persen dari total pertumbuhan permintaan minyak dunia dilakukan oleh
Tiongkok58
A.2 Investasi Tiongkok di Zimbabwe
Berdasarkan Piagam Kerajaan Inggris tahun 1899 Zimbabwe dikenal dengan
Rhodesia Selatan yang di kelola oleh British South African Company. Tahun 1923
peraturan ini berakhir dimana waktu itu Inggris menjadikan Zimbabwe menjadi
bagian dari kerajaan. Meskipun begitu MU PBB tahun 1962 menyatakan bahwa
Rhodesia Selatan tetap merupakan wilayah yang tidak berpemerintahan, hal ini sesuai
dengan Bab XI Piagam PBB.59
Di bawah kepemimpinan Hu Jintao, Tiongkok menunjukkan pendekatan
terhadap Zimbabwe dengan mengambil langkah-langkah asertif untuk mendorong
hubungan ke level yang lebih tinggi. Tiongkok proaktif menjadi mitra dagang,
investor, dan sebagai donor utama pembangunan di Zimbabwe. Diaspora Tiongkok
semakin terekspos publik internasional dengan terealisasinya sejumlah pembangunan
58
Diakses melalui
<http://www.ecosonline.org/reports/2010/Sudans_oil_industry_on_the_eve_of_the_ referendum.pdf>
pada tanggal 23 November 2017 59
Abdul Hadi Adnan. 2008. Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika.
Bandung:CV.Angkasa. Hal. 99
42
infrastruktur, transportasi, pembangkit listrik, telekomunikasi, perumahan dan mega
proyek lainnya di Zimbabwe.60
Beberapa analisis mengasumsikan bahwa pendekatan
Tiongkok terhadap Zimbabwe adalah murni hubungan ekonomi, didorong oleh
insentif material, terutama oleh kebutuhan untuk bahan baku. Konsekuensi
pertumbuhan pesat ekonomi Tiongkok serta merta mendorong permintaan untuk
bahan baku kritis, yang banyak bersumber di Zimbabwe.61
Ketika Presiden Tiongkok Xi Jinping berkunjung ke Zimbabwe pada 2015,
dia mengatakan negaranya bersedia mendorong perusahaan-perusahaan bonafit untuk
menanamkan modal di Zimbabwe. Namun, secara implisit pesannya adalah tiada lagi
pinjaman sampai Zimbabwe menstabilkan ekonominya. Pada 2016, perdagangan
kedua negara mencapai US$1,1 miliar atau Rp14,8 triliun. Dari jumlah tersebut,
Tiongkok paling banyak membeli tembakau Zimbabwe sekaligus mengimpor kapas
dan bahan-bahan mineral. Sebaliknya, Zimbabwe membeli produk elektronik,
pakaian, dan barang jadi lainnya dari Tiongkok. Perusahaan-perusahaan kontruksi
Tiongkok juga aktif di Zimbabwe dengan membangun berbagai infrastruktur,
termasuk gedung Akademi Pertahanan Nasional senilai US$100 juta atau setara
dengan Rp1,3 triliun. Kemudian tahun lalu, Tiongkok sepakat mendanai
pembangunan gedung parlemen yang baru di Harare.62
60
Diakses di/S2-2015-263438-chapter1_7.pdf pada tanggal 23 november 2017 61
Diakses di /S2-2015-263438-chapter1_7.pdf pada tanggal 23 November 2017 62
Diakses di http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2011/02/110211_Tionkokinzimbabwe
43
Sebagai bagian dari hal ini kesepakatan Tiongkok berkomitmen untuk
membantu Zimbabwe memperbaiki produksi tembakau, sebuah sektor yang
terpengaruh oleh proses reformasi tanah, dengan menyediakan sumber daya yang
diperlukan. Kesepakatan ini diharapkan bisa saling menguntungkan kedua
negara.Menurut data dari Biro Statistik Nasional (NBS) Tiongkok, perdagangan
Zimbabwe dengan Tiongkok terus meningkat sejak pertengahan 1990an. Dilaporkan
bahwa perdagangan bilateral antara kedua negara meningkat dari $ 52,2 juta pada
tahun 1996 menjadi $ 275,25 juta di tahun 2006, dengan puncak $ 874,37 juta pada
tahun 2011 Tren ini berlanjut di bawah Pemerintahan Persatuan Nasional (GNU)
pada tahun 2012 dan2013.63
63
Zimbabwe, Tionkok sign agreement to strengthen trade relations’, Xinhua News, 21
February 2004.
44
Gambar 1: National Data, National Bureau of Statistics of Tiongkok, 20May 2014,
http://data.stats.gov.cn/ workspace/index?m=hgnd; Chinese investment in Zim surges‟, The Herald
Business (Zimbabwe), 22 May 2014
Sama seperti pola perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara Afrika
lainnya, perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Zimbabwe telah ditandai oleh
ekspor bahan baku sebagai imbalan atas produksi yang diproduksi (termasuk pakaian,
tekstil dan alas kaki), kendaraan (mobil, bus, traktor dan pesawat terbang), mesin
listrik dan peralatan lainnya. Namun, berbeda dengan banyak profil perdagangan
negara lain dengan Tiongkok, pola perdagangan dua arah dengan Zimbabwe (lihat
Gambar 1) menunjukkan bahwa perdagangan antara kedua negara condong ke
Zimbabwe. Tidak biasa bahwa negara berkembang yang tidak mengekspor minyak
dapat mengekspor lebih banyak produk ke Tiongkok daripada yang diimpor. Ekspor
dari Zimbabwe ke Tiongkok didominasi oleh tanaman komersial (tembakau, kapas)
dan mineral (terutama nikel dan ferroalloys). Tembakau adalah produk ekspor utama
Zimbabwe ke Tiongkok. Sejak akhir 1990-an terjadi peningkatan impor Tiongkok
secara bertahap akibat jumlah pinjaman yang diberikan Tiongkok kepada Zimbabwe
untuk membeli peralatan pertanian dan manufaktur.64
Jadi dengan demikian kita bisa mengetahui bahwa Tiongkok melakukan
investasi di Zimbabwe karena sumber daya alam di sana, selain itu, penting bagi
Tiongkok dan Zimbabwe untuk menekankan prinsip-prinsip hubungan internasional
64
Manyeruke C & F Mangwanya, „An analysis of Tionkok–Zimbabwe tobacco trade’, Global
Review, Summer 2014, pp. 45–61.
45
tradisional, seperti lima prinsip koherensi damai, prinsip non-intervensi, dan lain-lain.
Mengingat keragu-raguan yang ditunjukkan oleh pemerintah Mugabe, Tiongkok
harus menjauhkan diri dari Politik domestik Zimbabwe, terutama pertempuran oleh
masyarakat Zimbabwe yang pasti akan memanas di masa depan. Mengingat
kemungkinan pergeseran Zimbabwe menuju Barat setelah Mugabe, Tiongkok harus
mempertimbangkan cara untuk menghindari risiko yang diakibatkan dari pergeseran
potensial tersebut.
A.3 Investasi Tiongkok di Angola
Angola terkenal dengan negara yang besar akan sumber daya alam
minyaknya, selain itu negara ini juga merupakan negara yang kaa akan berliannya.
Masukknya Angola secara resmi di OPEC pada 1 januari 2007.pernyaataan ini resmi
dari Presiden Angola HE Dr jose Eduardo dos Santos. negaara-negara yang masuk
dalam OPEC adalah negara negara pengekspor minyak di duniaNegara yang masuk
keanggotaan OPEC wajib memproduksi sekitar 40 % dari output minyak dunia dan
15 % gas alam dari negaranya masing-masing. Atau sekitar 29,6 juta barel per hari
dari 70,6 juta barel total minyak mentah dunia dan menguasai sekitar 55 %
perdagangan minyak dunia.65
Tiongkok sangat gencar mempererat hubungan dengan negara-negara
Afrika pada beberapa tahun terakhir. Hal ini dilakukan Tiongkok untuk dapat
65
Angola Facts And Figures http://www.opec.org/opec_web/en/about_us/147.htm 17
November 2015, 15.28 WIB
46
mewujudkan kepentingannya, dan Salah satu kepentingan Tiongkok ialah untuk
mendapatkan pasokan minyak demi memenuhi kebutuhan negaranya yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Tiongkok memilih Angola untuk mendapatkan
pasokan energinya dikarenakan Angola merupakan salah satu negara penghasil
minyak terbesar di benua Afrika. Kekayaan minyak yang dimiliki Angola, menarik
Tiongkok untuk membuka hubungan diplomatik terkait minyak. Investasi yang
masuk di kawasan Angola, sangatlah mempengaruhi keadaan wilayah tersebut, hal ini
dikarenakan upah pekerja di daerah tersebut yang awalnya rendah, dapat sedikit
terbantu dengan adanya investasi dari Tiongkok.66
Tiongkok dan Angola memulai hubungan kerjasama sejak 12 januari 1983.
Tiongkok dan Angola menandatangani perjanjian perdagangan tahun 1988 yang
mana kedua negara membentuk mekanisme komite ekonomi dan perdagangan.Dalam
kurun waktu tahun 2004 sampai dengan 2007, pertumbuhan ekonomi negara ini
mencapai angka dua dijit yakni di tahun 2004 menyumbang sebanyak 52,9 persen
dari Gross Domestic Product (GDP) Tiongkok dan puncaknya pada 2007
pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 14,2%4. Tahun 2007, Commercial Bank
of Tiongkok membeli 20 persen Standard Bank (Afrika Selatan), dengan dana sebesar
5,6 miliar dollar AS secara tunai.5 Pada tahun 2011, kedua negara menandatangani
perjanjian kerjasama tenaga kerja. Pada 2012, volume perdagangan Angola sebesar $
37.500.000.000 dan meningkat sebesar 35,6%, ekspor sebesar $ 4.000.000.000,
66
Konsumsi Minyak Cina 563 Juta Ton pada 2020 diakses di
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/22025/URLTEENAGE#.Uo12CcRmiSo , 21 November 2014,
10.02 WIB
47
meningkat 45,1%, dan impor $ 33.500.000.000 meningkat 34,6%. Tiongkok
mengimpor minyak mentah dari Angola dan Angola mengekspor transportasi, baja,
listrik dan produk elektronik. Dibandingkan dengan negara-negara lain, Angola
menyumbang 16 % atau sebesar 788 ribu barrel perhari dari total suplai minyak dari
luar Tiongkok.67
Investasi jangka panjang yang dilakukan Tiongkok kepada Angola seperti
pada September 2007, Angola menegosiasikan USD 500 juta agar Tiongkok
menambahkan pinjaman untuk mendukung proyek-proyek yang terkait dengan tahap
pertama. Akhir tahun itu, Tiongkok dan Angola menandatangani lanjut USD 2 miliar
pinjaman minyak yang didukung dengan persyaratan yang lebih baik untuk Angola.
Pinjaman baru difokuskan pada pembangunan kembali terkait kesehatan masyarakat
Angola dan prasarana pendidikan, pembangunan rumah sakit, tenaga medis maupun
obat-obatan, beasiswa maupun bantuan lainnya. Kenyataannya bahwa pemberian
bantuan tersebut untuk kepentingan minyak adalah syarat pembayaran pinjaman
dengan menggunakan minyak. Sehingga bantuan ini dikenal dengan istilah Angolan
Model atau bantuan berbasis minyak.68
Dalam usaha untuk melancarkan persetujuan, Tiongkok menawarkan bantuan
US$2 miliar untuk berbagai proyek di Angola. Pekerja-pekerja Tiongkok juga sibuk
membangun kembali jalan-jalan darat, jalan kereta api, institut teknologi yang akan
berlangsung hingga 2016. Tindakan ini kemudian dikenal sebagai hubungan
67
Tionkok Menggurita di Afrika http://hizbuttahrir.or.id/2010/12/14/Tionkok-menggurita-
diafrika/ 21 November 2014, 10.20 WIB. 68
Jom FISIP Volume 2 No. 1-Februari 2015 halaman 7
48
keberlanjutan antara Tiongkok dan Angola. Tiongkok yang sangat berpengaruh pada
bidang perindustrian, sangatlah membutuhkan banyak minyak untuk membantu
perindustrian dalam negerinya sehingga Tiongkok banyak mengimpor minyak
mentah dari Angola sebesar 5.1 juta barel per hari pada tahun 2011, dan seiring
dengan permintaan yang semakin banyak maka naik menjadi 6,3 persen dari tahun
2011, menurut data Bloomberg.69
Dari data tersebut dapat kita ambil kesimpulan Angola mendapatkan
keuntungan di bidang ekonomi setelah bergabung dengan OPEC, ditambah dengan
adanya kerjasama yang baik dengan Tiongkok, membuat Angola mendapatkan
keuntungan untuk negaranya. Melalui paket bantuan yang diberikan dan syarat-syarat
bantuan tersebut, hubungan ekonomi Tiongkok dan Angola dalam hal perdagangan
dan investasi, meningkat secara signifikan. Selain itu Tiongkok juga membantu
Angola melalui bantuan yang diberikan dan Tiongkok juga mempunyai peran penting
dalam peningkatan investasi dan perdagangan dengan dengan Angola karena hampir
90% dari devisa Angola berasal dari Tiongkok.70
B. Kerja Sama Bilateral Tiongkok dengan Afrka Selatan
Afrika dikenal sebagai benua yang memiliki sumber daya alam yang
mumpuni. Afrika kaya akan minyak dan mineral lainnya. Hal tersebut menjadi
69
Impor Minyak Cina akan Melambat di 2011
http://www.pfxindo.com/index.php?option=com_content&view=article&id=594:impor-minyakcina-
akan-melambatdi-2011-&catid=34 diakses 24 November 2017 70
Jom FISIP Volume 2 No. 1-Februari 2015 halaman 9
49
ketertarikan tersendiri bagi BRICS. Negara BRIC merubah cara pandang politiknya,
menjadi perwakilan penting di berbagai kawasan yang mendukung keberadaan
Negara berkembang dan Negara-negara dunia ketiga agar dapat diperhitungkan di
kancah perpolitikan global.71
Ekspor dari negara-negara Afrika ke Tiongkok sebagian besar merupakan
industri ekstraktif produk mineral, minyak bumi, logam dan kayu, sementara
Tiongkok mengekspor barang mulai dari mesin dan peralatan hingga kendaraan,
tekstil, pakaian dan konsumen elektronik. Intinya, Afrika terutama sebagai sumber
bahan mentah dan juga pasar barang jadi Tiongkok misalnya, Sudan adalah pemasok
minyak utama ke Tiongkok, saat ini terhitung 7,7% dari total impor minyak
Tiongkok. Sementara Tiongkok telah menjadi pasar utama untuk ekspor Afrika,
kepentingannya bervariasi dari setiap negara. Tiongkok sangat penting bagi Sudan
dan Angola baik dalam hal pangan dan pertumbuhan ekonominya. 72
Setelah Afrika Selatan bergabung dengan BRICS kerja sama dengan negara-
negara anggota BRIC seperti India, Brazil dan khususnya Tiongkok, Afrika Selatan
mendapatkan dana investasi sebesar 115 miliar dollar amerika tahun 2010-2013 yang
menjadikan Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Afrika Selatan. Menurut
Gateway House faktor penting yang dimiliki oleh Afrika Selatan yaitu sumber daya
alam yang luas dan tak dapat dipungkiri pula kawasan Afrika yang terkenal dengan
71
Dewi, L. P. (2015, Mei 22). Kompasiana. Retrieved September 01, 2016, from Kompasiana
Web site: http://m.kompasiana.com/kanopi/feui /afrika-masihkah-benua-
tanpaharapan_555f21da927e614d198b45c 8 72
Tionkok and Africa – Opportunities and Challenges halaman 8
50
kekayaan alamnya juga dikuasai oleh Afrika Selatan. Afrika Selatan merupakan suatu
Negara yang terdapat sumber mineral didalamnya seperti platinum, emas, uranium,
krom, manganese ore, titanium, vanadium, dan zikornium yang diestimasikan sebesar
2,5 triliun dollar Amerika Serikat.73
Tiongkok dan Afrika Selatan telah menjalin kemitraan yang strategis.
Kerjasama yang disempurnakan kedua negara di bawah kerangka BRICS akan
memungkinkan negara anggota BRICS memainkan peran yang lebih penting dalam
pemulihan ekonomi dunia dan mendorong tatanan internasional untuk berkembang
menuju arah yang lebih seimbang. Dalam menangani tantangan dan mempercepat
pembangunan, Tiongkok dan Afrika Selatan dapat meningkatkan kerja sama mereka
di bawah kerangka BRICS. Semua negara menganggap pembangunan sebagai sarana
dasar untuk memperbaiki kehidupan masyarakat mereka. Tidak diragukan lagi,
pengembangan dan kerjasama merupakan prioritas politik utama negara-negara ini.
Investasi langsung aktual Afrika Selatan di Tiongkok mencapai total US $ 600 juta,
yang dapat digunakan dalam proyek pengentasan kemiskinan. Tiongkok dan Afrika
Selatan juga dapat melakukan kerja sama lebih lanjut dalam perdamaian dan
pembangunan. Dengan memanfaatkan platform BRICS, kedua negara dapat
mempromosikan perdamaian di Afrika bersama-sama.74
73
Foster V, W Butterfield, C Chen & N Pushak, Building Bridges: Tionkok‟s Growing Role
as Infrastructure Financier for Sub-Saharan Africa. Washington, DC: PPIAF/World Bank, 2008, p. 57. 74
South African Journal of International Affairs, 2013 Vol. 20, No. 2, 207226,
http://dx.doi.org/10.1080/10220461.2013.811337
51
Tindakan geopolitik Tiongkok terhadap Afrika sebagai kiat dari pemenuhan
kepentingan BRIC. Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan, Nkoana
Mashabane menegaskan fakta bahwa keanggotaan Afrika Selatan dalam BRIC telah
menambahkan makna geopolitik baru ke benua Afrika. Nkoana Mashabane
mengatakan bahwa keberadaan BRIC di Afrika memberikan otot sebagai kekuatan
bagi Afrika dalam hal investasi global, Terutama dalam bidang pertanian, olahraga,
infrastruktur, teknologi informasi, promosi dalam kerjasama ilmiah, teknologi dan
inovasi kerjasama.75
Kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Afrika Selatan
yang telah berkembang, memiliki potensi pertumbuhan yang pesat. Total
perdagangan antara Afrika Selatan dan Tiongkok mengalami lajur ke atas sejak 2009,
meningkat dari R118 miliar menjadi R271 miliar pada akhir 2013, namun turun
menjadi R261 miliar pada akhir tahun 2014.Antara tahun 2009 dan 2014, total tingkat
pertumbuhan perdagangan tertinggi mencapai 36% di tahun 2011, karena
meningkatnya minat konsumen terhadap komoditas mentah Afrika Selatan.Tiongkok
telah mendirikan lebih dari 80 perusahaan di Afrika Selatan sejak tahun 1998
membawa investasi langsung asing menjadi hampir US $ 6 miliar (R83 miliar).
Angka ini mencakup investasi sekitar US $ 5,5 miliar (R76 miliar) oleh bank ICBC
Tiongkok yang membeli 20% saham di Standard Bank pada Maret 2012.Sementara
75
Verma S, „Sino-African ties: The Ghana case study‟, FT Tilt, 29 August 2011, http://tilt.
ft.com/#!posts/2011-08/28946/ghana-Tionkok diakses 2 desember 2017
52
itu, investasi Afrika Selatan di Tiongkok bernilai sekitar US $ 700 juta (R9,7
miliar).76
Tiongkok mendukung agenda industri Afrika Selatan dan mengeksplorasi
investasi dalam pengembangan Sains dan Teknologi dan Taman Industri, serta di
bidang utama seperti transportasi laut dan manufaktur (MTM), eksplorasi minyak
lepas pantai dan gas alam, akuakultur, agro-pengolahan, pertambangan dan mineral
benefisiasi, energi terbarukan, keuangan dan pariwisata, Bank Investasi Infrastruktur
Asia"Afrika Selatan sekali lagi, ingin mengulangi sambutannya atas undangan
Tiongkok untuk menjadi anggota pendiri Asian Infrastructure Investment Bank.
Mereka melihat pembangunan infrastruktur sebagai katalisator bagi pembangunan
ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat mereka secara
fundamental. Bank tersebut merupakan lembaga keuangan internasional yang
diusulkan yang fokus pada pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan Asia
Pasifik.77
Pada akhir 2015 investasi Tiongkok di Afrika Selatan telah mencapai $ 13
mililiar . lebih dari 300 perusahaan Tiongkok saat ini beroperasi di negara itu terlibat
dalam sector mulai dari pembiayaan, pertambangan dan peralatan rumah tangga
untuk telekomunikasi dan mesin kontruksi. Dari investasi itu Tiongkoka di Afrika
selatan telah mendorong pengembangn ekonomi lokal, menciptakan puluhan ribu
76
https://businesstech.co.za/news/government/99786/south-africas-relationship-with-
Tionkok-by-the-numbers/ diakses pada 1 Desember 2017 77
International relation of South Africa http://www.dirco.gov.za/ diakses pada 1 Desember
2017
53
pekerjaan, mempromosikan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan
membantu meingkatkan mata pencaharian masyaraakakat setempat. Duta besar
Tiongkok untuk Afrika Selatan Tian Xujem mengatakan bahwa perusahaan Tiongkok
sekarang bekerja samadengan mitra Afrika Selatan untuk meperdalam dan
memperluas kerjasama dalam mebangun infrastrukrtur, zona ekonomi dan taman
industri khsus pengembangan , manufaktur dperalatan, dan kapasitas produksi. Kedua
belah pihak semangat untuk saling mendorong maju reindustrilisasi dan transformasi
sosial dan ekonomi di Afrika Selatan.78
Afrika Selatan dan Tiongkok menemukan titik-titik konvergensi dalam
keterlibatan diplomatik mereka di benua tersebut. Afrika Selatan dan Tiongkok telah
bekerja sama erat di Dewan Keamanan PBB untuk melanjutkan berbagai inisiatif
penjaga perdamaian di Afrika. Pendekatan Tiongkok terhadap pembangunan benua
berjalan sesuai dengan komitmen Afrika Selatan untuk mengejar pembangunan
infrastruktur regional. Pengumuman pada bulan Mei 2014 oleh Perdana Menteri Li
Keqiang bahwa Tiongkok akan membiayai dan membangun hubungan kereta api
antara Nairobi dan pelabuhan Mombasa (dengan kemungkinan rute yang diperluas ke
Rwanda, Uganda, Burundi dan Sudan Selatan) terlihat dalam acara ini.
Perkembangan ini juga sejalan dengan artikulasi Presiden Xi Jinping tentang
78
http://www.Tionkokfrica.cn/Business/201612/t20161209_80007434.html diakses pada 24
November 2017
54
'Maritime Silk Road' baru antara Tiongkok, pelaut Samudera Hindia dan negara-
negara pesisir timur Afrika.79
Forum tentang Kerjasama Tiongkok-Afrika (FOCAC) dibentuk bersama-
sama oleh Tiongkok dan Afrika pada bulan Oktober 2000 dan merupakan inisiatif
utama yang harus dilakukan mempromosikan persahabatan dan kerjasama tradisional
Tiongkok-Afrika. Sejak konferensi tingkat menteri diadakan, di Beijing dan
kemudian di Addis Ababa. Forum ini berfungsi sebagai mekanisme untuk melakukan
dialog bersama, bertukar pengalaman dalam pemerintahan dan meningkatkan
kepercayaan dan kerjasama dalam kerjasama antara Tiongkok dan Afrika. puluhan
tahun, masyarakat Tionghoa dan Afrika telah menjalin persatuan, dan persahabatan
yang erat. Pertukaran dan kerjasama Tiongkok-Afrika telah berkembang dan
menghasilkan hasil yang bermanfaat. Tiongkok dan Afrika memiliki kepercayaan dan
bekerja sama untuk menegakkan hak-hak dan kepentingan negara untuk
berkembang.80
` Tiongkok telah menegaskan komitmennya untuk mendukung industrialisasi
di Afrika Selatan dan seluruh benua Afrika dengan menjanjikan $ 50 miliar untuk
proyek industrialisasi. Kunjungan kehormatan oleh Wakil Menteri Xiangchen juga
berfokus pada Forum Kerjasama Tiongkok-Afrika (FOCAC) yang akan
diselenggarakan di Johannesburg dari tanggal 4 - 5 Desember 2015. Wakil Menteri
Xiangchen mengatakan ada beberapa langkah baru yang diputuskan pemerintah
79
http://www.saiia.org.za/opinion-analysis/south-africa-Tionkok-relations-evolving-
cooperation-collaboration-and-competition diakses pada 1 Desember 2017 80
The Forum on Tionkok–Africa cooper ation halaman 8
55
Tiongkok untuk lebih mempromosikan industrialisasi di Afrika Selatan. Xiangchen
juga mengatakan bahwa pemerintahnya akan menyediakan 50 ahli teknis untuk
membangun dan meningkatkan kawasan industri, membangun pembangkit listrik
baru, 40.000 kesempatan pelatihan di berbagai sektor dan 200.000 manajer industri
untuk melatih dan mengembangkan manajer industri lokal. Konferensi tingkat
menteri pertama FOCAC diadakan di Beijing pada bulan Oktober 2000. Setelah
konferensi tersebut, Tiongkok membatalkan RMB10,9 miliar hutang untuk 31 negara
miskin yang sangat berhutang atau negara-negara terbelakang di Afrika termasuk
Afrika Selatan. 81
Jadi Afrika Selatan, sebagai salah satu negara berkembang baru, dan
Tiongkok, negara yang tumbuh pesat, berada memperluas hubungan bilateral dalam
hal kerjasama politik dan ekonomi.82
Hubungan antara kedua negara terdiri dari
beberapa fitur, seperti perdagangan, investasi dan kerjasama politik (Zafar 2007) dan
salah satu yang paling banyak Aspek penting disini adalah pertunangan melalui
foreign direct investment (FDI). Terutama menarik Dengan ini berdampak pada
Afrika Selatan sebagai mitra "lebih kecil" dalam kerja sama ini. Beberapa penelitian
menyatakan bahwa komposisi FDI di sub-Sahara Afrika memiliki dampak yang
sangat penting. Pertumbuhan dan pertumbuhan PDB meningkat. Beberapa penelitian
meneliti investasi Tiongkok dan pengaruhnya pada PDB dan insentif ekonomi
81
Infrastruktur in Soth Africa http://www.infrastructurene.ws/2015/10/21/Tionkok-pledges-
50-million-to-sa-industrialisation/ diakses tanggal 20 maret 2018 82
BOWKER, R. 2008. Dancing with the Dragon: Economic Relations between South Africa
and Tionkok
56
lainnya. Namun, saat ini belum banyak investigasi dampak spesifik investasi
Tiongkok di Afrika Selatan dan sepertinya hal yang sangat penting memahami
komposisi FDI, karena relevansinya penting untuk pemahaman apakah ini Aspek
pertunangan Tionghoa merupakan keuntungan atau ancaman bagi perekonomian
Afrika Selatan.83
Hubungan antara Tiongkok dengan Afrika Selatan lebih didasari pada
kepentingan ekonomi, seperti hanya akan dijadikan pasar ekspor bagi produk-produk
negara anggota BRICS lainnya. Selain itu juga merupakan sumber penting bagi
investasi asing langsung di Afrika, investasi ini meliputi pembangunan infrastruktur,
sektor pertanian, dan pembangunan zona industri yang dirancang untuk membantu
mengintegrasikan negara-negara Afrika, termasuk Afrika Selatan. , jika melihat
keanggotaan yang dilakukan oleh Afrika Selatan di BRICS, maka lebih dipengaruhi
oleh perspektif politik dibandingkan dengan ekonomi. Hal ini dikarenakan
keanggotaan BRICS Afrika Selatan berasal dari persepsi bahwa Afrika Selatan
merupakan pemimpin regional. Sebelumnya keanggotaan BRICS Afrika Selatan
memang bertujuan sebagai “pintu gerbang ke Afrika”. Tetapi kini Afrika Selatan
telah memposisikan keanggotaannya dalam BRICS pada tiga hal, yaitu untuk
memajukan kepentingan nasionalnya, untuk mempromosikan program integrasi
83
ZAFAR, A. 2007. The Growing Relationship between Tionkok and Sub-Saharan Africa:
Macroeconomic,
57
regional dan pembangunan infrastruktur, dan untuk mengembangkan kemitraan untuk
pemerintahan global.84
Dari Bab ini penulis berasumsi bahwa hubungan kerja sama Tiongkok dengan
Afrika Selatan merupakan kepentingan negara Tiongkok, karena dengan bekerja
sama dengan negara yang memegang wilayah regional di Afrika maka secara tidak
langsung Tiongkok bisa mengembangkan kerjasamanya dengan negara-negara Afrika
lainnya dan mengembangkan perekonomian negara nya, semua itu bisa dilihat
semenjak masuknya Afrika Selatan ke BRIC, perkembangan ekonomi Afrika Selatan
meningkat, dan sebelum masuknya Afrika Selatan ke BRIC Tiongkok sudah
melakukan kerjasama dengan Afrika Selatan, dimana tahun 2009 kerja sama kedua
negara meningkat, diikuti setelah bergabungnya Afrika Selatan tahun 2011 ke
BRICS. Tiongkok juga menghapuskan bunga pinjaman untuk negara-negara Afrika
yang membuat Tiongkok menjadi mitra kerjasama yang penting untuk negara-negara
Afrika. Berbeda dengan Amerika yang meminjamkan dana ke negara-negara
berkembang yang mengharuskan syarat-syarat yang bahkan merugikan negara-negara
berkembang.
84
Memory Dube. 2013. BRICS Summit 2013: Strategies for South Africa’s Engagement
dalam SAIIA Policy Briefing 62, March 2013.
58
BAB IV
MANFAAT INVESTASI TIONGKOK DI BIDANG INFRASTRUKTUR
TERHADAP PROSPEK HUBUNGAN TIONGKOK DENGAN AFRIKA
SELATAN
Sejak Afrika Selatan bekerja sama dengan Tiongkok dan negara-negara
anggota BRICS, perekonomian Afrika Selatan menjadi semakin meningkat. Ini
dibuktikan dengan lebih terbukanya akses kerjasama ekonomi baik antara Afrika
Selatan dengan Tiongkok, begitu juga antara sesama anggota BRICS. Beberapa
indikator yang digunakan untuk mengukur bagaimana dampak yang dirasakan oleh
Afrika Selatan setelah menjalin kerja sama dengan Tiongkok., adalah dampak pada
investasi Tiongkok terhadap Afrika Selatan, apa saja yang didapatkan kedua negara
dari kerja sama tersebut hal ini digunakan karena berdampak pada perekonomian
kedua negara terutama Afrika Selatan, kemudian masih adapula dampak yang bersifat
sosial dan geopolitik yang muncul setelah Tiongkok dan Afrika Selatan menjalin
kerja sama.
59
A. Dampak Investasi Tiongkok di bidangn Infrastruktur terhadap Afrika
Selatan
A.1 Kepentingan Nasional
Kerja sama yang terjalin antara Tiongkok dan Afrika Selatan sangatlah
berdampak terhadap perekonomian kedua negara, ini bisa dilihat dari perdagangan
bilateral antara Afrika Selatan dengan Tiongkok pada tahun 2011 menempati posisi
pertama dibandingkan dengan negara-negara lain yang melakukan kerja sama dengan
Tiongkok seperti anggota BRICS, UniEropa, Jepang maupun Amerika. Nilai
perdagangannya yang dicapainya juga hampir sekitar R 188 miliar. 85
Zuma Presiden Afrika Selatan mengadakan kunjungan negara ke Tiongkok
pada Desember 2014, kedua pihak menandatangi rencana strategis kerja sama lima
hingga sepuluh tahun Tiongkok-Afrika Selatan. kedua pihak mencapai kesepahaman
baru mengenai pendorongan perkembangan hubungan antara kedua negara. Dalam
jumpa pers sesuai pembicaraan, Xi Jinping menyatakan, ia dan Zuma sepakat kedua
pihak harus memperlakukan dan mengembangakan hubungan kerja sama Tiongkok
dan Afrika Selatan dari segi strategis dan jangka panjang. Tiongkok akan
meningkatkan investasi di berbagai pabrik manufaktur yang mengekspor produksinya
ke Afrika. China juga akan membangun jalanan, pelabuhan dan rel kereta di benua
85
https://businesstech.co.za/news/government/99786/south-africas-relationship-with-
Tionkok-by-the-numbers/
60
yang disebut sebagai penghasil komoditas utama China itu. Kedua pihak harus saling
memahami dan saling mendukung pada masalah yang menjadi perhatian Bersama.86
Tiongkok telah memberikan investasi infrastruktur dan membangun industri,
jaringan kereta api, jalan raya, dan penerbangan di Afrika. Salah satunya adalah
pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Addis Ababa ke Pelabuhan
Djibouti tahun 2016 dengan investasi 4 miliar dolar AS. Selain itu, ada juga
pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Mombasa-Nairobi tahun 2017.
pada akhir 2016, Tiongkok membangun 48 institut konfusius di 38 negara dan 27
kelas konfusius di 15 negara Afrika. Sebanyak 60.000 pelajar Afrika juga terbang ke
Tiongkok pada 2015. Tiongkok menjadi kontributor tunggal atas investasi asing
langsung Afrika. Dalam laporan Africa News yang menyarikan penelitian Ernst &
Young (EY) tentang "daya pikat" Afrika, Tiongkok disebut telah berinvestasi dalam
293 proyek pendaanan langsung sejak 2005 di Afrika dengan total nilai 66,3 miliar
dolar AS. Tiongkok juga memberikan jumlah pekerjaan tiga kali lebih banyak
daripada investor Amerika Serikat yaitu 130.750 lapangan pekerjaan.87
Afrika
Selatan pada tahun 2014, pembangkit listrik tenaga surya Jasper menghasilkan sekitar
180.000 megawatt-jam per tahun, mampu menyalakan 80.000 rumah. Ini adalah
proyek tenaga surya terbesar di benua ini.
86
http://indonesian.cri.cn/201/2015/12/03/1s158677. Html 87
https://businesstech.co.za/news/government/99786/south-africas-relationship-with-Tionkok-by-the-
numbers/
61
Sejak Afrika Selatan menjadi anggota BRICS perekonomian Negara
meningkat, volume perdagangan Tiongkok dan Afrika Selatan mencapai 16 miliar
dolar Amerika, sepuluh kali lipat dari tahun 1998. Angka ini hampir mencapai 20
persen dari total volume perdagangan antara Tiongkok dengan seluruh Afrika.
Tiongkok dan Afrika Selatan punya potensi besar dalam kerja sama ekonomi dan
perdagangan. Di bidang ekonomi, kedua negara bersifat saling mengisi karena
memiliki keunggulan masing-masing di bidang sumber daya alam dan manusia,
pendanaan, teknologi dan pasar, sehingga bidang kerja samanya sangat luas.88
Walaupun Afrika Selatan memiliki sumber daya alam melimpah seperti emas,
logam platinum, bijih mangan dan bijih krom, pengelolaan sumber daya alamnya
masih sangat minim, ini bisa dilihat dari keseluruhan sumberdaya alam masih
dikelola oleh swasta.
Kepentingan nasional menurut Frieden dan Rogowski dibagi menjadi dua
dimensi. Dimensi pertama menekankan pada kepentingan domestik dan kepentingan
internasional. Dimensi selanjutnya dengan pembentukan sebuah institusi yang
merupakan salah satu aktor penting dalam menentukan kebijakan untuk mendapatkan
kepentingan nasionalnya.89
Jika dilihat dari konsep kepentingan nasional, Tiongkok melakukan investasi
di Afrika Selatan karena negara tersebut memiliki potensi yang baik di bidang
88
http://maria-j-r-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-83030-Umum-
Tionkok%20dan%20Afrika.html 89
Frieden, A Jeffry dan David Lake, International Political Economy, Perspectives on Global
Power and Wealth, (Fourth Edition: Routledge, 2003). 5-7
62
pertambangan tetapi memiliki infrastrukstur yang kurang memadai, dengan adanya
investasi Tiongkok akan memudahkan untuk menjalin kerja sama dengan Afrika
Selatan karena mereka butuh investasi untuk membangun infrastruktur dan
meningkatkan perekeonomian negara mereka. Selain itu Afrika Selatan juga memiliki
power di Sub Sahaara yang tidak memunginkan jika Tiongkok melakukan kerja sama
dengan Afrika Selatan akan memudahkan Tiongkok menggaet negara-negara afrika
lainnya untuk kepentingan nasionalnya yaitu minyak.
Tiongkok merupakan negara maju yang sangat membutuhkan energi sumber
daya alam untuk menjaga perekenomian negara agar stabil. Dengan melakukan kerja
sama dengan negara-negara Afrika yang kaya akan sumber daya alam akan sangat
dibutuhkan oleh Tiongkok.
Frieden dan Rogowski memfokuskan kepentingan ekonomi dengan cara
memperluas perdagangan ke negara-negara lain tanpa mengabaikan kondisi dalam
negeri (faktor domestik). Alasan Frieden dan Rogowski menggunakan faktor dalam
negeri karena perdagangan internasional melibatkan kondisi dalam negeri, seperti
faktor produksi dalam negeri dan kondisi perpolitikan dalam negeri. 90
Pertambangan Afrika Selatan memiliki cadangan alam terbesar di dunia
seperti emas, logam platinum-kelompok, bijih krom dan bijih mangan, dan cadangan
terbesar kedua zirkonium, vanadium dan titanium. Negara ini adalah produsen
terbesar di dunia dari platinum, dan di antara produsen terkemuka emas, berlian,
90
Keohane. O Robert, Helen Milner, Internationalization and Domestic Politics. (Cambridge
University Press, 1996). 5-8.
63
logam dasar dan batubara. Jelas, pertambangan, sebagai salah satu industri utama di
Afrika Selatan, membuat kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian secara
keseluruhan. Sebuah ramalan Business Monitor International memperkirakan nilai
dari sektor pertambangan Afrika Selatan tumbuh dari US $ 27,5 miliar pada 2010
menjadi US $ 53,2 miliar pada 2015, tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 4,6
persen. Sektor pertambangan dari PDB Afrika Selatan secara keseluruhan
diperkirakan mencapai 7,7 persen.91
Dibandingkan dengan negara-negara Afrika lainnya, Afrika Selatan memiliki
lingkungan regulasi dan infrastruktur untuk pertambangan, yang membatasi
hambatan yang dihadapi investasi asing dan mengurangi potensi risiko. Ini lebih
lanjut ditunjukkan melalui survei dari lingkungan bisnis pertambangan Afrika yang
dilakukan oleh Business Monitor International, di mana Afrika Selatan mencapai
peringkat keseluruhan dari tempat kedua untuk kemudahan melakukan bisnis di
pertambangan.
Walaupun Afrika Selatan terkenal dengan kekakyaan tambangnya,
infrastruktur telah diabaikan selama beberapa decade terakhir ini. Penyebab utama
adalah karena geografi yang sulit di Afrika Selatan dimana menjadi tantangan untuk
adanya pembangunan infrasturktur yang yang memadai, kemudian infrastruktur di
Afrika selatan sangat mahal yang mencerminkan kurangnya persaingan ekonomi
disana sehingga untuik biaya listrik saja sangat mahal disana karena listrik hanya
91
Moses Kgosana,”Investing in South Africa and Africa” halaman 12
64
disediakan oleh listrik nasional saja. Kemudian tarif angkutan jalan yang tinggi
karena persaingan yang terbatas yang terpusat di perbatasan saja.
Kemudian masalah terpenting adalah pembiayaan infrastruktur di Afrika
Selatan sangat rendah.Pemerintah Afrika Selatan memperkirakan perlu dana sekitar R
1 trilliun dalam jangka Panjang untuk membangun infrastruktur yang memadai di
Afrika Selatan, seperti pembangunan proyek energi dan transportasi. Namun, semua
perkembangan infrastruktur ini tidak akan dilakukan oleh pemerintah saja. Di Afrika
Selatan, ada public private partnership (PPP). Ini adalah kontrak antara sektor publik
lembaga kota dan pihak swasta, di mana pihak swasta mengasumsikan risiko
keuangan, teknis dan operasional yang cukup besar dalam desain, pembiayaan,
pembangunan dan pengoperasian proyek.92
Dua jenis PPP secara khusus didefinisikan dimana pihak swasta melakukan
suatu institusi di Afrika Selatan akan memproleh penggunaan Negara atau properti
Negara untuk tujuan komersial, yang mengakibatkan lembaga atau kota akan
membayar pihak swasta untuk pengiriman layanan maupun biaya pengguna layanan
yang disediakan oleh swasta.karena infrastruktur yang minim dan dikuasai swasta
membuat Afrika Selatan yang kaya sumber daya alam tidak bisa dinikmati oleh
warga Negara Afrika Selatan.
Frieden dan Rogowski juga berpendapat bahwa kondisi perekonomian dalam
negeri mempengaruhi kebijakan luar negeri. Setiap negara dengan caranya masing
92
Moses Kgosana,”Investing in South Africa and Africa” halaman 5
65
masing untuk memperoleh kepentingan nasionalnya. Cara yang paling sering
digunakan dengan melakukan perdagangan dan memperluas barang-barang yang
dapat diperjualbelikan ke negara lain. Dengan melihat kondisi Afrika Selatan yang
memiliki sumber daya alam yang bagus Tiongkok melakukan investasi besar besaran
di Afrika Selatan tanpa memungut bunga dari negara itu, ini sangat menuntungkan
untuk Afrika Selatan yang kekurangan modal, tepapi di balik itu Tiongkok juga
mendapat kan keuntungan untuk menguasai wilayah Afrika Selatan.93
Ronald Rogowski juga mengatakan negara yang melakukan perdagangan
bebas biasanya negara yang berhasil dan sukses dalam kondisi ekonomi dalam
negerinya. Negara yang sudah berhasil dalam membangun kekuatan ekonominya,
maka akan memperluas pengaruh politiknya, terutama disektor yang berpotensi
menjadi kekuatan ekonomi. 94
Walaupun begitu kerja sama antara Afrika Selatan dengan Tiongkok masih
terus berlanjut hingga sekarang dan kedua Negara akan melanjutkan hubungan
bilateralnya dengan jangka waktu panjang. Zuma sebagai presiden Afrika Selatan
meyakini bahwa dengan adanya kerja sama dengan Tiongkok akan membuat
perekonomian Afrika selatan semakin meningkat, terbukti dengan bergabungnya
Afrika selatan dengan Negara BRICS perekonomian Afrika Selatan meningkat, tetapi
dibalik itu masih banyak warga asli Afrika Selatan yang merasakan kemiskinan,
93
Moses Kgosana,”Investing in South Africa and Africa” halaman 9 94
Ronald Rogowski, Political Cleavages and Changing Exprosure to Trade, (The American
Political Science Review, Vol 81, No 4, American Political Science Association, 1987). 4-5.
66
karena mahalnya infrastruktur disana. Selain itu dengan banyaknya investor asing
terutama Tiongkok membuat mata pencaharian dibagian warga menjadi menurun
karena dikuasai sector swasta.95
A.2 Kepentingan internasional (Investasi)
Tiongkok menjadikan Afrika Selatan salah satu tujuan investasi karena Afrika
Selatan merupakan salah satu negara yang memilki sumber daya alam yang tinggi.
Tindakan tersebut sesuai dengan pendapat Jeffry Frieden, yang menekankan pada
investasi untuk menjalankan faktor luar negerinya. Tiongkok sebagai negara yang
memiliki modal dan meiliki perindustrian yang bagus akan sangat mudah untuk
menjalin kerja sama dengan Afrika Selatan yang notaben nya masih negara
berkembang, dimana Afrika Selatan membutukan investor untuk pembangunan
ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam nya.96
Tiongkok merupakan negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang besar di
dunia. Ekspansi perdagangan hasil dari industri dan tekhnologi telah menyebar
diberbagai belahan dunia dimana barang-barang yang berasal dari Tiongkok telah
banyak diminati. Sumber daya alam yang dibutuhkan oleh Tiongkok seperti minyak
dan material mentah lain nya. Yang paling penting disini adalah kebutuhn Tiongkok
95
Moses Kgosana,”Investing in South Africa and Africa” 96
Frieden, A Jeffry dan David Lake, International Political Economy, Perspectives on Global
Power and Wealth, (Fourth Edition: Routledge, 2003). 5-7
67
akan sumber energi minyak sehingga kebijakan luar negerinya melakukan kerjasama
dengan pemerintah di Afrika untuk membangun pipa minyak dan melakukan
investasi. Orientasi Tiongkok di Afrika kemudian terlihat dari bagaimana
meningkatnya hubungan kerjasama bilateral antara Tiongkok dan negara-negara di
Afrika.97
Pada tahun 2009, volume perdagangan Tiongkok dan Afrika Selatan
mencapai 16 miliar dolar Amerika, sepuluh kali lipat dari tahun 1998. Angka ini
hampir mencapai 20 persen dari total volume perdagangan antara Tiongkok dengan
seluruh Afrika. Tiongkok dan Afrika Selatan punya potensi besar dalam kerja sama
ekonomi dan perdagangan. Di bidang ekonomi, kedua negara bersifat saling mengisi
karena memiliki keunggulan masing-masing di bidang sumber daya alam dan
manusia, pendanaan, teknologi dan pasar, sehingga bidang kerja samanya sangat
luas.98
Dari penjelasan diatas kita bisa mengetahui bahwa dengan adanya investasi
Tiongkok di Afrika Selatan membuat perekonomian negara mereka menjadi lebih
baik. Tiongkok sebagai negara maju yang memiliki perekonomian yang besar tentu
memiliki dana yang dibutuhkan Afrika Selatan untuk menunjang perekonomian
mereka, kerja sama yang terjalin hingga saat ini membuat kemajuan dibidang
infrastruktur dan pendapatan negara Afrika Selatan.
97
http://maria-j-r-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-83030-Umum-
Tionkok%20dan%20Afrika.html 98
http://maria-j-r-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-83030-Umum-
Tionkok%20dan%20Afrika.html
68
Besarnya investasi yang diberikan Tiongkok membuat kerja sama antara
keduanya semakin erat membuat negara negara yang tergabung dalam institusi
BRICS melakukan investasi juga terhadap Afrika Selatan. Hubungan antara
Tiongkok dengan Afrika Selatan lebih didasari pada kepentingan ekonomi, seperti
hanya akan dijadikan pasar ekspor bagi produk-produk negara anggota BRICS
lainnya. Selain itu juga merupakan sumber penting bagi investasi asing langsung di
Afrika, investasi ini meliputi pembangunan infrastruktur, sektor pertanian, dan
pembangunan zona industri yang dirancang untuk membantu mengintegrasikan
negara-negara Afrika, termasuk Afrika Selatan. , jika melihat keanggotaan yang
dilakukan oleh Afrika Selatan di BRICS, maka lebih dipengaruhi oleh perspektif
politik dibandingkan dengan ekonomi.99
Hal ini dikarenakan keanggotaan BRICS Afrika Selatan berasal dari persepsi
bahwa Afrika Selatan merupakan pemimpin regional. Sebelumnya keanggotaan
BRICS Afrika Selatan memang bertujuan sebagai “pintu gerbang ke Afrika”. Tetapi
kini Afrika Selatan telah memposisikan keanggotaannya dalam BRICS pada tiga hal,
yaitu untuk memajukan kepentingan nasionalnya, untuk mempromosikan program
integrasi regional dan pembangunan infrastruktur, dan untuk mengembangkan
kemitraan untuk pemerintahan global.100
99
OECD. OECD Economic Surveys: South Africa. Volume 2010/11 July 2010. Hal. 7 100
Memory Dube. 2013. BRICS Summit 2013: Strategies for South Africa‟s Engagement
dalam SAIIA Policy Briefing 62, March 2013.
69
A.3 Institusi sebagai alat untuk investasi Tiongkok di Afrika Selatan
bagian Infrastruktur
Sejak tahun 2009, para pemimpin negara anggota BRIC mengadakan
pertemuan untuk membahas mengenai kerjasama-kerjasama dengan sesama negara
anggota. Pertemuan ini kemudian secara rutin dilakukan setiap tahunnya dengan
setiap negara anggota secara bergantian akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.
Pertemuan pada tahun 2010 ditandai dengan diundangnya Afrika Selatan, yang
kemudian pada tahun selanjutnya berhasil bergabung ke dalam kelompok ini. Dengan
bergabungnya Afrika Selatan membuat kelompok ini kemudian berganti nama
menjadi BRICS, dengan penambahan huruf “S” yang merujuk pada South Africa
(Afrika Selatan). 101
Akses kerjasama yang didapatkan oleh Afrika Selatan setelah bergabung
dengan kelompok BRICS, berhasil meningkatkan volume perdagangan negaranya.
Sejak bergabung dengan kelompok ini, Afrika Selatan juga diuntungkan dengan
meningkatnya kerjasama perdagangan sesama negara anggota. Tren perdagangan
yang ada dengan negara anggota BRICS juga semakin meningkat selama periode
2011-2013, sehingga membuat perekonomian Afrika Selatan juga semakin
berkembang pesat. Jika dibandingkan, angka dari perdagangan Afrika Selatan dengan
101
http://www.Tionkokfrica.cn/Business/201612/t20161209_800074347.html diakses pada
24 November 2017
70
Tiongkok merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan negara anggota
lainnya.
Sedangkan India menempati urutan selanjutnya dengan kemudian disusul oleh
Brasil dan Rusia. Meskipun nilai perdagangan antara Afrika Selatan dengan Rusia
adalah yang paling kecil, kerjasama perdagangan ini merupakan yang menghasilkan
surplus perdagangan bagi Afrika Selatan. Hal ini terjadi karena Rusia melakukan
lebih banyak impor barang dan jasa yang berasal dari Afrika Selatan, dan
mengekspor lebih sedikit barang dan jasa ke negara tersebut.
Tiongkok memiliki dua ciri khas pendekatannya terhadap Afrika Selatan dan
Afrika yang berbeda dari rivalnya yaitu: „menyenangkan‟ dan „memenuhi‟
permintaan negara dimana Tiongkok memiliki kepentingan, sekaligus membuka
peluang kerja sama yang lebih banyak untuk membangun Afrika. „Menyenangkan‟
dan „memenuhi‟ permintaan dari negara-negara Afrika biasanya dilakukan Tiongkok
dengan memberikan bantuan tanpa string attached, seperti yang dilakukan pada
Angola.
Namun demikian, pada kasus Afrika Selatan, Tiongkok mencoba untuk
memenuhi permintaan Presiden Zuma untuk menjadi bagian dari BRIC. Dengan
menambahkan Afrika Selatan dalam BRIC, Tiongkok dapat membuka lebih banyak
kerja sama kolaboratif untuk mengeksplor Afrika Selatan dan kawasan Afrika
Selatan. Hal ini penting bagi Tiongkok untuk mengamankan pasokan energi serta
mineral dan precious stones dari rivalnya. Tiongkok juga dapat dikatakan memiliki
71
„visi‟ yang lebih besar untuk menerima permintaan Afrika Selatan, yaitu untuk
Tiongkok dapat terus melakukan pendekatan melalui Afrika Selatan pada kawasan
Afrika.102
Dalam hal konsolidasi kekuatan BRIC, Afrika Selatan merupakan negara
yang memiliki posisi strategis untuk kepentingan Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok.
Rusia dan Tiongkok memiliki hubungan ekonomi yang cukup baik dengan ditandai
sebagai rekan dagang utama Afrika Selatan. Seperti yang telah dianalisis pada bagian
sebelumnya, Tiongkok memiliki kepentingan ekonomi politik besar terhadap Afrika
Selatan dalam kaitannya dengan ekspansi ekonomi Tiongkok di kawasan Sub Sahara
Afrika.n Peningkatan kerja sama dan hubungan ekonomi antar negara BRIC
merupakan bentuk dari upaya negara-negara ini untuk lebih independen dari
pergerakan ekonomi global yang sebelumnya didominasi oleh negara-negara maju
seperti Eropa dan Amerika Serikat. Kehadiran Afrika Selatan dalam perluasan
keanggotaan BRIC merupakan kesempatan bagi BRIC untuk lebih memperkuat
posisi kekuatan ekonominya. Hal ini terutama didukung oleh investasi yang cukup
102
UNCTAD, “The Rise of BRICS FDI and Africa,” Global Investment Trends Monitor
Special Editionunedited version( 2013), diakses
padaJuni5,2013,http://unctad.org/en/PublicationsLibrary/webdiaeia2013d6_en.pdf
72
banyak disalurkan oleh Afrika Selatan pada dua negara besar BRIC, yaitu Tiongkok
dan Rusia.103
Hubungan antara Tiongkok dengan Afrika Selatan lebih didasari pada
kepentingan ekonomi, seperti hanya akan dijadikan pasar ekspor bagi produk-produk
negara anggota BRICS lainnya. Selain itu juga merupakan sumber penting bagi
investasi asing langsung di Afrika, investasi ini meliputi pembangunan infrastruktur,
sektor pertanian, dan pembangunan zona industri yang dirancang untuk membantu
mengintegrasikan negara-negara Afrika, termasuk Afrika Selatan. Hal ini
dikarenakan keanggotaan BRICS Afrika Selatan berasal dari persepsi bahwa Afrika
Selatan merupakan pemimpin regional. Tetapi kini Afrika Selatan telah
memposisikan keanggotaannya dalam BRICS pada tiga hal, yaitu untuk memajukan
kepentingan nasionalnya, untuk mempromosikan program integrasi regional dan
pembangunan infrastruktur, dan untuk mengembangkan kemitraan untuk
pemerintahan global.104
Melaui BRICS Tiongkok melakukan investasi dengan Afrika Selatan dan
membuat kerja sama antara kedua negara maupun anggota BRICS menjadi lebih
103
South Africa‟s role in BRICS, and its benefits to job creation and the infrastructure drive in
SouthAfrica.” New Age Business Briefingon. September 11, 2012. Diakses 12 September 2012
http://www.dfa.gov.za/docs/speeches/2012/mash0911a.html
104 “South Africa gains entry to Bric club.” Embassy of Republic of South Africa in Lisbon.
Di http://www.embaixada-africadosul.pt/about-south-africa-2/the-good-news/200-south-africa-gains-
entry-to-bric-club diakses tanggal 18 Maret 2018 jam 1:55
73
baik. Afrika selatan mendapatkan keuntungan dana dari Tiongkok sehingga bisa
membangun infrstruktur disana yang masih sangat minim. Begitu juga dengan
Tiongkok yang mendapatkan keuntungan dari Afrika Selatan yang mana Tiongkok
mendapatkan pasar dan sumber daya alam yang ada di Afrika Selatan.
Tiongkok memiliki rival untuk mengamankan pasokan energi, mineral dan
precious stones di kawasan Sub Sahara Afrika. Rivalritas ini membuat Afrika Selatan
menjadi signifikan bagi Tiongkok. Ini dapat terjadi karena tidak hanya karena Afrika
Selatan merupakan rekan dagang utama Tiongkok di kawasan Sub Sahara Afrik
tetapi juga karena Afrika Selatan merupakan salah satu strategi Tiongkok untuk
melakukan ekspansi ekonomi di kawasan Sub Sahara Afrika. Sebagai negara dengan
ciri khas „menyenangkan‟ dan „memenuhi‟ permintaan dari negara dimana Tiongkok
berkepentingan, Tiongkok menerima dan mendukung pengajuan keanggotaan Afrika
Selatan dalam BRIC.
B. Dampak Geopolitik Setelah Tiongkok dan Afrika Selatan Menjalin Kerja
Sama di Bidang Infrastruktur
B.1 Geopolitik
Afrika secara geografis merupakan salah satu benua terbesar di dunia dengan
potensi sumber daya alam yang melimpah utamanya dalam sumber energi dan
mineral. Kenaikan harga minyak dunia pada tahun 2000 membuat Afrika semakin
menjadi kawasan yang menarik negara-negara besar dan negara-negara emerging
74
untuk membuka perdagangan dan investasi dengan negara-negara di kawasan Sub
Sahara Afrika. Sayangnya, Sub Sahara Afrika juga merupakan kawasan dimana
kemiskinan, konflik, dan pandemik terjadi hampir di setiap negara di kawasan. Untuk
itu, penting bagi BRIC untuk memiliki „perwakilan‟ Afrika untuk memperkuat
statusnya dalam klaim “representasi negara berkembang” ataupun sebagai
“pendukung agenda negara berkembang”. Lebih lanjut, pentingnya representasi
kepentingan Afrika pun pernah menjadi bagian dari agenda Rusia pada forum
multilateral yaitu G8.105
Dalam hal konsolidasi kekuatan BRIC, Afrika Selatan merupakan negara yang
memiliki posisi strategis untuk Tiongkok. Tiongkok memiliki hubungan ekonomi
yang cukup baik dengan ditandai sebagai rekan dagang utama Afrika Selatan. Seperti
yang telah dianalisis pada bagian sebelumnya, Tiongkok memiliki kepentingan
ekonomi politik besar terhadap Afrika Selatan dalam kaitannya dengan ekspansi
ekonomi Tiongkok di kawasan Sub Sahara Afrika.
Geopolitik lebih banyak menganalisis distribusi geografis, yang terdiri dari pusat
sumber daya dan jalur komunikasi yang berguna untuk mendapatkan dampak
ekonomi, politik dan lokasi yang strategis. Contohnya dengan adanya pembangunan
infrastruktur yang memadai di suatu daerah. Dengan penjabaran tersebut geopolitik
105
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S46440-Rizki%20Yuniarini diakses tanggal 18
Maret 2018 jam 1:53
75
merupakan sebuah variabel yang menggambarkan perubahan distribusi geografis,
ekonomi dan sumber daya.106
Dalam hal ini Afrika selatan merupakan negara yang paling di segani di Sub
sahara dan memiliki tekhnologi yang berbeda dengan Tiongkok baik itu dalam
bidang ekonomi dan tekhnologi, dengan begitu kita akan mengetahui alasan kenapa
harus Afrika Selatan yang dipilih untuk melakukan investasi yang sangat besar,
kenapa bukan negara negara lain di Afrika, karena jika dilihat dari sumber daya alam
masih banyak negara-negara Afrika yang memiliki sumber daya alam yang melimpah
disbandingkan Afria Selatan sebagaiana kita tahu penghasil minyak terbesar di Afrika
adalah Sudan. Hal tersebut senada dengan salah satu pengertian Geopolitik
melibatkan geografis dan sumber daya dalam analisanya.
Kompetisi antara Afrika Selatan dan dua negara eksportir minyak, Nigeria
dan Angola, hanya berpengaruh besar terhadap volume perdagangan bilateral dengan
rekan dagang utama kawasan Afrika. Namun demikian, Afrika Selatan tidak diam
begitu saja menikmati pasar Afrika dengan kondisi pembangunan yang buruk dengan
daya beli yang lemah. Afrika Selatan mendapatkan keuntuntungan untuk
mendapatkan pengakuan sebagai leading economydi kawasan Sub Sahara Afrika.
Dengan demikian, Nigeria dan Angola yang masih terbelakang dalam hal ini dapat
disaingi oleh Afrika Selatan.
106
Jakub. J Gryegiel. Great Powers Geopolitical Change 22
76
Dari penjelasan diatas secara geopolitik Afrika Selatan merupakan negara
yang berpengaruh di Sub Sahara, hal ini sangat menguntungkan Tiongkok menjalin
kerjasama dengan Afrika Selatan karena kerjasama yang baik maka tidak mungkin
negara-negara Afrika lainnya akan membuka kerja sama yang lain dengan Tiongkok
yang mana Tiongkok sangat membutuhkan pasokan energi untuk kemajuan
perekonomian negara mereka, karena Afrika sangat kaya dengan sumber daya
alamnya.
B.2 Kerjasama Tiongkok dan Afrika Selatan
Pola kerjasama yang di buat oleh Tiongkok dan Afrika Selatan bersifat
keuntungan bersama (shared economic interest) . Keuntungan yang didapat dari
kerjasama bersifat absolute gain, karena semua negara mendapatkan keuntungan.107
Dengan adanya Investasi Tiongkok di Afrika Selatan, Tiongkok mendapatkan sumber
daya alam yang ada di sana, sedangkan Afrika Selatan mendapatkan dana untuk
pembangunan salah satunya dibidang infrasrtruktur untuk meningkatkan
perekonomian negara.
Bergabung dengan aliansi BRICS menjadi penting bagi perkembangan dalam
sejarah hubungan internasional Afrika Selatan. Setelah Afrika Selatan menjadi
anggota penuh dari BRICS, ini merupakan kesempatan yang penting untuk
pengakuan dari perannya di Benua Afrika sebagai kekuatan ekonomi baru. Namun,
107
Burchill, Scott. The National Interest in International Relations Theory. 122.
77
ekonomi Afrika Selatan yang lebih kecil dari perekonomian BRICS telah
menyebabkan beberapa pertanyaan dari keanggotaan negara ini. Namun, dapat
memainkan peran utama dalam BRICS akan membantu untuk memfasilitasi integrasi
yang lebih dalam hubungan antara negara-negara Afrika dan negara anggota BRICS
lainnya, selain dengan berfokus pada keuntungan lainnya.
Selain dampak dalam hal pertumbuhan ekonomi yang dapat dirasakan oleh
Afrika Selatan, terdapat dampak lain dalam hal sosial dan politik. Dengan bergabung
ke dalam BRICS, menunjukan bahwa pemerintah Afrika Selatan berusaha lebih
meningkatkan peran dan partisipasinya dalam kerangka kerjasama regional maupun
multilateral. Selain itu secara regional, Afrika Selatan juga berhasil menunjukan
perannya sebagai negara pendonor dan pemimpin dalam proses perdamaian dan
integrasi regional.
Dampak ekonomi juga tidak hanya dirasakan oleh Afrika Selatan dengan
bergabung ke dalam kelompok BRICS. Akan tetapi negara-negara lain yang ada di
kawasan Afrika juga merasakan dampaknya. Proses integrasi ekonomi inilah yang
kemudian juga didorong oleh negara anggota BRICS untuk terus meingkatkan
investasi dan kerjasam perdagangan dengan negara Afrika lainnya. Dan sama seperti
yang diungkapkan beberapa penulis dalam Tinjauan Pustaka bahwa bergabungnya
Afrika Selatan ke BRICS juga sebagai pintu masuk kelompok tersebut ke Benua
Afrika.
78
Peningkatan perdagangan dan investasi berhasil dirasakan oleh Afrika Selatan
setelah bergabung dengan kelompok BRICS. Meskipun begitu, hal ini tidak mampu
diimbangi dengan surplus perdagangan maupun berimbangnya antara arus FDI yang
keluar dari Afrika Selatan dengan FDI yang masuk ke Afrika Selatan. Dalam
kelompok BRICS, Tiongkok merupakan aktor yang paling dominan dengan transaksi
perdagangan dan investasi yang hampir merata ke seluruh negara anggota kelompok.
Sedangkan Afrika Selatan yang hanya sedikit melakukan aktivitas perdagangan dan
investasi, justru lebih banyak menjadi penerima barang impor dan FDI masuk yang
berasal dari negara anggota lainnya.
Sedangkan untuk investasi asing yang masuk ke Afrika Selatan setelah
bergabung ke dalam anggota BRICS juga mengalami peningkatan. Jika untuk sektor
perdagangan Tiongkok menjadi partner utama dengan Afrika Selatan, berbeda
dengan investasi yang menempatkan India sebagai negara yang paling banyak
berinvestasi di Afrika Selatan. Dari total keseluruhan FDI yang masuk ke Afrika
Selatan melalui kelompok BRICS, India menjadi penyumbang dengan lebih dari 60%
dari total FDI masuk ke Afrika Selatan. Bukan hanya itu, FDI masuk yang berasal
dari India juga berasal dari komoditas barang dan jasa yang lebih banyak
dibandingkan dengan negara anggota lainnya.
Jika dibandingkan, angka dari perdagangan Afrika Selatan dengan Tiongkok
merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan negara anggota lainnya.
Sedangkan India menempati urutan selanjutnya dengan kemudian disusul oleh Brasil
79
dan Rusia. Meskipun nilai perdagangan antara Afrika Selatan dengan Rusia adalah
yang paling kecil, kerjasama perdagangan ini merupakan yang menghasilkan surplus
perdagangan bagi Afrika Selatan. Hal ini terjadi karena Rusia melakukan lebih
banyak impor barang dan jasa yang berasal dari Afrika Selatan, dan mengekspor
lebih sedikit barang dan jasa ke negara tersebut.
Tiongkok sangat gencar mempererat hubungan dengan negara-negara
Afrika pada beberapa tahun terakhir. Hal ini dilakukan Tiongkok untuk dapat
mewujudkan kepentingannya, dan Salah satu kepentingan Tiongkok ialah untuk
mendapatkan pasokan minyak demi memenuhi kebutuhan negaranya yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Tiongkok memilih Afrika Selatan untuk mendapatkan
pasokan energinya dikarenakan Afrrika Selatan merupakan salah satu negara yang
berpengaruh di benua Afrika dan kaya akan sumber daya alam. Diplomasi energi
Tiongkok dijalankan dengan tiga cara utama yakni kerjasama, investasi, dan
bantuan.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiongkok sangat gencar mempererat hubungan dengan negara-
negara Afrika pada beberapa tahun terakhir. Hal ini dilakukan Tiongkok
untuk dapat mewujudkan kepentingannya, dan Salah satu kepentingan
adalah untuk mendapatkan pasokan minyak demi memenuhi kebutuhan
negaranya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kerja sama yang
dijalin Tiongkok salah satunya Afrika Selatan, karena Afrika Selatan
merupakan negara yang berpengaruh di Subsahara.
Dengan adanya investasi yang besar di Afrika Selatan memudahkan
negara tersebut untuk membangun infrastruktur yang selama ini menjadi
kekurangan Afrika Selatan. Terbukti setelah menjalin kerja sama dan masuk ke
BRIC, perekonomian Afrika Selatan meningkat tajam. Karena dengan
infrastruktur yang baik kerja sama Tiongkok dengan Afrika Selatan berjalan
lancar hingga sekarang dan terus meningkat.
Hubungan antara Tiongkok dan Afrika Selatan dari pembangunan
infrastruktur, seperti pembangunan jalur kereta api, pembangunan fasilitas
public, masuk pada akses pasar Afrika Selatan secara berdampak pada
banyaknya pekerja Tiongkok yang masuk Negara Afrika Selatan, sehingga
berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Meskipun begitu investasi Tiongkok
81
telah memberikan kontribusi terhadap kemiskinan, pengangguran, dan
peningkatan perekonomian Afrika Selatan. Setelah masuk ke BRIC
perekonomian Afrika Selatan meningkat tajam.
Hubungan antara Tiongkok dan Afrika Selatan bisa dibilang
sangatlah strategis. Hal ini dikarenakan kedua negara saling membutuhkan.
Afrika Selatan yang sedang memerlukan bantuan negara lain untuk dapat
membantu perekonomian dan membangun negaranya, semua itu diberikan
oleh Tiongkok melalui bantuan dan investasi yang mana Tiongkok
menukarnya dengan sumber daya alam Afrika Selatan. Karena kepentingan
kedua negara yang saling membutuhkan tersebut, Tiongkok pun berhasil
menjalankan diplomasi nya di negara Afrika Selatan dan hingga saat ini
hubungan antar kedua negara masih terus berlanjut dengan berbagai
rencana-rencana kerjasama dan kesepakatan baru yang akan di jalankan oleh
kedua negara.
Tiongkok sangat gencar mempererat hubungan dengan negara-
negara Afrika pada beberapa tahun terakhir. Hal ini dilakukan Tiongkok
untuk dapat mewujudkan kepentingannya, dan Salah satu kepentingan
adalah untuk mendapatkan pasokan minyak demi memenuhi kebutuhan
negaranya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kerja sama yang
dijalin Tiongkok salah satunya Afrika Selatan, karena Afrika Selatan
merupakan negara yang berpengaruh di Subsahara.
Xi
DAFTAR PUSTAKA
Buku
BOWKER, R. Dancing with the Dragon: Economic Relations between South Africa
and China, 2008
Burchill, Scott dan Andrew Linklater. Teori-teori Hubungan Internasional. New
York: ST Martin‟s Press, 1996.
Frieden, A Jeffry dan David Lake, International Political Economy, Perspectives on
Global Power and Wealth, (Fourth Edition: Routledge, 2003
Foster V, W Butterfield, C Chen & N Pushak, Building Bridges: China’s Growing Role as
Infrastructure Financier for Sub-Saharan Africa. Washington, DC: PPIAF/World
Bank, 2008
Jeffry A, Frieden, Invested Interest: The Politics of National Economic Policies in a
World of Global Finance, (MIT:1991).
Jakub. J Gryegiel. Great Powers Geopolitical Change, (John Hopkins University
Press), 2006
Keohane. O Robert, Helen Milner, Internationalization and Domestic Politics.
(Cambridge University Press, 1996).
Keohane, Robert, After Hegemony Cooperation and Discord in the World Political
Economy, (Princeton, 1984)
Keohane, O Robert, Power and Governance in a Partialy Globalized World,
(London: Routledge, 2002).
Le Pere, G. & Shelton, G. China Africa and South Africa. Midrand,
SouthAfrica: Institute for Global Dialogue. 2007
Manyeruke C & F Mangwanya, „An analysis of China–Zimbabwe tobacco trade’,
Global Review, 2014
Robert Jackson & George Sorensen, Pengantar Studi Hubungan
Internasional.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009
ZAFAR, A. The Growing Relationship between China and Sub-Saharan Africa:
Macroeconomic, 2007
Xi
Jurnal
Alden, C. China in Africa. London: Zed Books Banda, F. 2009. China in the African
Mediascape: A Critical Injection. Journal of African Media Studies 1, 2007
Chris alden,Yu-shan wu South Africa-China Relations: Evolving Cooperation, di
http://www.saiia.org.za/opinion-analysis/south-africa-china-relations-evolving-
cooperationcollaboration-and-competition diakses pada 1 Desember 2017
Helen Milner. 1992. International Theories of Cooperation among Nations: Strength
and Weakness Cooperation among Nations (466-496). Jstor. 467. Tanggal 12
Februari 2018 diakses melalui http://www.jstor.org/stable/2010546 .
Maria Jhosephina Ruth Kezia Saudale, Geopolitics China di Afrika : Perpanjangan
pengarruh China di Afrika Melalui Minyak,jurnal Hubungan Internasional
Vol.6 No.5 September 2013, ( http://maria-j-
UmumChina%20dan%20Afrika.html) diakses tanggal 5 Desember 2017
Nina Oktapiani Sembiring Kembaren, “Pengaruh Ekspor Minyak Angola ke Industri
Cina Pasca Masuknya Angola Ke OpecTahun 2007 “Jom FISIP Volume 2 No.
1-Februari 2015
OECD. OECD Economic Surveys: South Africa. Volume 2010/11 July 2010
Ronald Rogowski, Political Cleavages and Changing Exprosure to Trade, (The
American Political Science Review, Vol 81, No 4, American Political Science
Association, 1987).
Rahmat, Pupu Saeful. Metode Penelitian. Diakses pada 1 juni 2016. Terdapat di
laman: http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf.
South African Journal of International Affairs, 2013 Vol. 20, No. 2, 207226, di
http://dx.doi.org/10.1080/10220461.2013.811337 tanggal 19 februari 2018
Sanusha Naidu, Lucy Chorkin dan Hayley Herman, China's (Re)-Emerging Relations
with Africa: Forging a New Consensus?, Jurnal Kebangsaan,
Vol.4No.7Januari2015 halaman 36
Tull, DM 2006. “China's Engagement in Africa: scope, significance and
consequences” inJournal of Modern African Studies, 44
Xi
UNCTAD, “The Rise of BRICS FDI and Africa,” Global Investment Trends Monitor
Special Editionunedited version( 2013), diakses pada 19 februari 2018
http://unctad.org/en/PublicationsLibrary/webdiaeia2013d6_en.pdf
Veby Mega Indah, Pahit Manis Investasi China di Afrika, Jurnal Nasional, Vol:
9No.28 Agustus 2007, http://vebymega.journal.co.id/2007/08/pahit-manis-
investasi-china- di afrika.html diakses 5 Desember 2017
Artikel dan Berita
Arvind Virmani, A Tripolar Century: USA, China and India, Working Paper No 160,
Indian Council for Research on International Economic Relation, Maret 2005
Abdul Hadi Adnan. 2008. Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika.
Bandung:CV.Angkasa.
Angola Facts And Figures http://www.opec.org/opec_web/en/about_us/147.html
pada tanggal17 November 2017
Bilateral trade relation, dalam
http://www.china.org.cn/english/features/fmar/167995.htm, diakses pada 9
juni 2017
Bilateral trade relations, diakses di http://www.mitt.gov.fj/index.php/divisions/trade-
division/bilateral-trade-relations pada 9 Juni 2017
Christina Stolte. 2012. Brasil in Africa: Just Another BRICS Country Seeking
Resources?.Chatham House Briefing paper.
Background: Sudan‟s oil industry.
http://english.aljazeera.net/indepth/spotlight/southsudanindependence
/2011/07/20117216441419555.html. Diakses tanggal 23 November 2017
Cook, N. (2013). South Africa: Politics, Economy and U.S Relations. congressional
research service, diakses di https://fas.org/sgp/crs/row/R43130.pdf tanggal 19
februari 2018
Consantin Hlihor, Geopolitics From Classical to a Postmodern Approach., (Italian
Academic Publishing, 2014). 36.
Xi
China-Africa Economic and Trade Cooperation (2013) Information Office of the
State Council The People's Republic of China August 2013 Beijing. Diakses
di http://english.gov.cn/archive/white_paper/2014/08/23/content_2814749829
86536.htm pada 19 February 2018
Cindiy hurst, China oil rush in Africa, diakses di
http://www.iags.org/chinainafrica.pdf pada tanggal 23 November 2017
China and Africa – Opportunities and Challenges di
https://www.africaportal.org/publications/china-and-africa-opportunities-and-
challenges/
Cina berinvestasi di Zimbabwe,
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2011/02/110211_chinainzimbabwe
diakses tanggal 18 Februari 2018
China Menggurita di Afrika http://hizbuttahrir.or.id/2010/12/14/china-
mengguritadiafrika/
Dewi, L. P. (2015, Mei 22). Kompasiana. Retrieved September 01, 2016,
http://m.kompasiana.com/kanopi/feui /afrika-masihkah-benua-
tanpaharapan_555f21da927e614d198b45c8
Forum Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Tiongkok-Afrika- Selatan,
http://indonesian.cri.cn/201/2010/04/01/1s109203.htm diakses pada 5
Desember 2017
http://english.mofcom.gov.cn/aarticle/statistic/foreigntradecooperation/20040
7/20040700249030.htm diakses tanggal 25 januari 2018
http://id.china-embassy.org/indo/ztbd/sg32423/t1025138.htm diakses senin, 16
oktober 2017
Impor Minyak Cina akan Melambat di 2011
http://www.pfxindo.com/index.php?option=com_content&view=article&id=5
94:impor-minyakcina-akan-melambatdi-2011-&catid=34
International relation and cooperation south Africa dihttp://www.dirco.gov.za/
Xi
Konsumsi Minyak Cina 563 Juta Ton pada 2020
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/22025/URLTEENAGE#.Uo12CcRmiS.
com
Laporan ITPC Johannesburg, Oktober 2016 di
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ca
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjOiNTBmPvZAhUCTo8KHR1gCU4QFggoM
AA&url=http%3A%2F%2Fwww.kemendag.go.id%2Ffiles%2Fpdf%2F2018
%2F02%2F06%2Freport-
1517900226.pdf&usg=AOvVaw0F798WucuvNpvSr5emLDTv diakses
tanggal 19 februari 2018
Luas daratan Cina yaitu 9,596,960 juta km2 dengan panjang garis perbatasan lebih
dari 20.000 km.(lihat dalam Bai Shouyi, AN Outline History Of
China,(Beijing: Foreign Language Press,1982),hal. 1 dan CIA The World
Factbook)
Lendmen, S. (2013, juni 3). The people's Voice. Retrieved juli 3, 2016, from The
People Voice diakses di
http://www.thepeoplesvoice.org/TPV3/Voices.php/2016/07/03/newbricsdevel
opment-bank-announced. Tanggal 19 February 2018
Memory Dube. 2013. BRICS Summit 2013: Strategies for South Africa‟s
Engagement dalam SAIIA Policy Briefing 62, March 2013.
Oil‟s impact on the possibility of renewed conflict over South Sudan independence.
www.earthsrights.org/blog/oil-s-impact-possibility-renewed-conflict-over-
south-sudan-independence .
Powell, A. (2013, Agustus 21). VOA Indonesia. Retrieved September 02, 2016, from
VOA di http://www.voaindonesia.com/a/173 3735.html diakses tanggal 19
February 2018
Patterns of Africa-Asia Trade and Investment : Potential for Ownership and
Partnership diakses di
http://documents.worldbank.org/curated/en/468961467990313923/Patterns-
of-Africa-Asia-trade-and-investment-potential-for-ownership-and-partnership
tanggal 20 Maret 2018
Radebe, H. 2009. Cosatu lambasts 'Chinese tsunami'. Business Day, 24 August.
Xi
Robert O, Keohane. International Institutions: Two Approaches 379-396, (Blackwell
Publishing:1988),382-384.Diaksesmelalui
http://www.jstor.org/stable/2600589
Saling Ketergantungan Cina dan Afrika,
http://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2009/11/091126_cinaetiopia.s
html
Sebastien Hervieu. 2011. South Africa gains entry to Bric club. The Guardian, April
19. Dalam http://www.guardian.co.uk/world/2011/apr/19/south-africajoins-
bric-club , diakses pada 17 Desember 2017
“South Africa gains entry to Bric club.” Embassy of Republic of South Africa in
Lisbon. Di http://www.embaixada-africadosul.pt/about-south-africa-2/the-
good-news/200-south-africa-gains-entry-to-bric-club
South Africa gains entry to Bric club,” Embassy of Republic of South Africa in
Lisbon, diakses pada Desember 2017, http://www.embaixada-
africadosul.pt/about-south-africa-2/the goodnews/200south-africa-gains-entry-
to-bric-club
South Africa‟s role in BRICS, and its benefits to job creation and the infrastructure
drive inSouthAfrica.” New Age Business Briefingon. September 11,2012.
http://www.dfa.gov.za/docs/speeches/2012/mash091a.html
South Africa‟s relationship with China – by the
numbershttps://businesstech.co.za/news/government/99786/south-africas-
relationship-with-china-by-the-numbers/
U Erva “repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle//3790/Jurnal%20Ulia%20Erva.
PDF? diakses tanggal 23 November 2017
Verma S, „Sino-African ties: The Ghana case study‟, FT Tilt, 29 August 2011,
http://tilt.ft.com/#!posts/2011-08/28946/ghana-china
Zimbabwe, China sign agreement to strengthen trade relations‟, Xinhua News,
diakses di http://www.china.org.cn/english/international/88067.htm tanggal
21 February 2018.
Xi
Website
China and Africahttp://www.chinafrica.cn/Business/201612/t20161209_800074347ht
ml
China in South Africa http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S46440-
Rizki%20Yuniarini
Infrastructure in Africa http://www.infrastructurene.ws/2015/10/21/china-pledges-50-
million-to-sa-industrialisation/
Africa government https://businesstech.co.za/news/government/99786/south-africas-
relationship-with-chinaby-the-numbers
Industry in Africa
http://www.ecosonline.org/reports/2010/Sudans_oil_industry_on_the_eve_of_t
he_ referendum.pdf