profil kabupaten sidenreng...

12
BAB 2 PROFIL KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Upload: others

Post on 14-Jun-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 1

BAB

2

PROFIL

KABUPATEN

SIDENRENG

RAPPANG

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 2

BAB 2 PROFIL KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

2.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Sidenreng Rappang terletak didiantara 3043’ – 4009’ Lintang Selatan dan

119041’ – 120010’ Bujur Timur kira-kira 183 Km di sebelah Utara Kota Makassar (Ibukota

Propinsi Sulawesi Selatan). Kabupaten ini Terletak diantara 3043’ – 4009’ Lintang Selatan

dan 119041’ – 120010’ Bujur Timur.Letak Kabupaten Sidenreng Rappang berbatasan

dengan :

Sebelah Utara : Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

Sebelah Timur : Kabupaten Luwu dan Kabupaten Wajo

Sebelah Selatan : Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng

Sebelah Barat : Kota Pare-Pare dan Kabupaten Pinrang

Gambar 4. 1 Peta Administrasi Kabupaten Sidenreng Rappang

Wilayah Admnistrasi Kabupaten Sidenreng Rappang dengan luas 1.883,25 Km2

terbagi dalam 11 Kecamatan dan 106 Desa/Kelurahan.

Tabel1Luas Daerah Wilayah KabupatenSidenrengRappangmenurutkecamatan (Ha), PersentaseLuasdanJumlahKelurahan/Desa 2016

No

Kecamatan Luas (Ha)

PersentaseLuasKecamatanterhadapLuasKabupaten

JumlahDesa/Kelurahan

Kelurahan

Desa

1 PancaLautan 15.39 8,17 3 7

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 3

g 3

2 TelluLimpoE 10.32

0

5,48 6 3

3 WatangPulu 15.13

1

8,05 5 5

4 Baranti 5.389 2,86 5 4

5 PancaRijang 3.402 1,80 4 4

6 Kulo 7.500 3,98 - 6

7 Maritengnga

E

6.590 3,52 7 5

8 WatangSide

nreng

12.08

1

6,40 3 5

9 PituRiawa 21.04

3

11,17 2 10

1

0

DuaPitue 6.999 3,72 2 8

1

1

PituRiase 84.47

7

44,85 1 11

Jumlah 188.3

25

38 68

Sumber BPS: 2016

2.2 Potensi Wilayah

Dalam Perda RTRW No. 5 Tahun 2012 Kabupaten Sidenreng Rappang yang

dimaksud dengan Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau

budidaya.Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan

sumberdaya buatan. Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi

utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam,

sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan.

Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,

termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai

tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan

kegiatan ekonomi. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama

bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,

pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan

ekonomi. Kawasan strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 4

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota

terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.

Pengembangan kawasan budidaya melalui optimasi fungsi kawasan dalam

mendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat meliputi:

a. Mengembangkan hutan produksi dan hutan produksi terbatas dengan

pengembangan hutan yang bernilai ekonomi tinggi dantetap memiliki fungsi

perlindungan kawasan dengan melakukan peningkatan nilai tambah kawasan

melalui penanaman secara bergilir, tebang pilih dan pengelolaan bersama

masyarakat;

b. Mengembangkan kawasan pertanian melaluipenetapan dan pengendalian secara

ketat kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan, pengembangan intensifikasi

dan ekstensifikasi, pemanfaatan teknologi tepat guna, pengembangan sentra

produksi dan agribisnis, pengembangan hortikultura dengan pengolahan hasil

pertanian dan melakukan upaya eksport serta peningkatan sarana dan prasarana

pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian;

c. Mengembangkan kawasan perkebunan melalui pemulihan lahan yang rusak atau

marjinal, alih komoditas menjadi perkebunan, peningkatan produktivitas dan

pengolahan hasil perkebunan dengan teknologi tepat guna serta pengembangan

kemitraan dengan masyarakat yang tinggal disekitar perkebunan;

d. Mengembangkan kawasan peternakanmelalui pengembangan dan pengelolaan

hasil peternakan dengan industri peternakan yang ramah lingkungan yang

didukung dengan adanya pengembangan cluster sentra produksi peternakan

terutama terkait dengan industri pakan ternak dan pemanfaatan kotoran ternak;

e. Mengembangkan kawasan perikanan melalui pengembangan dan pengelolaan

hasil perikanan dengan industri perikanan yang ramah lingkungan yang didukung

dengan teknologi tepat guna serta menetapkan kawasan reservant sebagai

kawasan bebas penangkapan;

f. Mengembangkan kawasan pertambangan dilakukan melalui penetapan kawasan

pertambangansesuaidenganjenisbahangalian, pengembangan kawasan

pertambangan yang sudah

adadanmelakukanrehabilitasikawasanbekaspertambangansesuaidengandokumena

mdal yang menyertainya;

g. Mengembangkan kawasan peruntukan industri melalui pengembangan dan

pemberdayaan industri kecil dan home industry yang diikuti dengan peningkatan

kegiatan koperasi usaha mikro, kecil dan menengah serta pengadaan prasarana

wilayah pada kawasan pengembangan Agroindustri Modernuntuk menarik

investasi;

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 5

h. Mengembangkan kawasan pariwisata melalui pengembangan obyek wisata

andalan prioritas berbasis alam dan agrowisata, membentuk zona wisata yang

dikaitkan dengan kalender wisata dalam skala nasional yang disertai

pengembangan paket wisata, pengadaan kegiatan festival wisata atau gelar seni

budaya yang didukung oleh pemasaran hasil industri kecil kerajinan hasil

pertaniandan hasil pengolahan produksi pertanian;

i. Mengembangkan kawasan permukiman sesuai karakter fisik, sosialbudaya dan

ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan penyediaan sarana dan

prasarana permukiman perdesaan dan peningkatan kualitas permukiman

perkotaan serta pengembangan perumahan terjangkau dan layak huni;

j. Mengembangkan kawasan eksploitasi sumber daya air dan mineral melalui

pelestarian daerah di sekitar kawasan eksploitasi sumberdaya air dan mineral

dengan melakukan reboisasi dan penghijauan di daerah sekitarnya untuk menjaga

agar siklus daur hidrologi berjalan dalammempertahankan debit air;

k. Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan penetapan kawasan ruang terbuka

hijau di wilayah perkotaan minimal 30% dari luas wilayah perkotaan, dengan

proporsi luas ruang terbuka hijau publik minimal 20% dari luas wilayah perkotaan

selebihnya adalah wilayah ruang terbuka hijau privat.

Strategi pengembangan kawasan untuk pengembangan ekonomi wilayah, dan

lingkungan hidup guna mewujudkan kabupaten yang lestari dan berdaya saing tinggi

meliputi:

a. Mengembangkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi kabupaten

meliputipengembangankawasanindustridi Kecamatan Pitu Riawa yang

ditunjang dengan pengembangan kawasan Agroindustri Modern;

b. Mengembangkan fungsi lindung pada kawasan sosio-kultural termasuk

objek-objek bersejarah melalui upaya peningkatan pemanfaatan untuk

penelitian, pendidikan, pariwisata dan pengendalian perkembangan

kegiatan di sekitarnya; dan

Mengembangkan kawasan sumber daya alam strategis melalui upaya pemanfaatan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

2.3 DemografidanUrbanisasi

Pada tahun 2015 jumlah penduduk di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah

289.787 yang terdiri dari 141.588 jiwa penduduk laki-laki dan 148.199 penduduk

perempuan, dengan jumlah rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 4 orang.

Kepadatan penduduk per-Km2 sekitar 154 jiwa/Km2 dengan kepadatan penduduk

tertinggi di Kecamatan Panca Rijang sekitar 834 jiwa/Km2.

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 6

Tabel2JumlahPendudukPerkecamatanMenurutJenisKelamin

No Kecamatan

JenisKelamin

Jumlah Sex ratio

Laki-laki Perempuan

1 PancaLautang 8.364 8.878 17.242 94.21

2 TelluLimpoE 11.223 12.359 23.582 90.81

3 WatangPulu 16.971 17.264 34.235 98.30

4 Baranti 14.415 15.348 29.763 93.92

5 PancaRijang 13.727 14.656 28.383 93.66

6 Kulo 5.875 6.156 12.031 35.44

7 MaritengngaE 24.080 25.483 49.563 94.49

8 WatangSidenreng 8.716 8.987 17.703 96.98

9 PituRiawa 12.833 13.151 25.984 97.58

10 DuaPitue 14.013 14.762 28.775 94.93

11 PituRiase 11.371 11.155 22.526 101.94

Jumlah 141.588 148.199 289.787 95.54

Sumber: BPS-2016

Jumlahpendudukmiskinpadatahun2015 adalah16.030 jiwaatausebesar 5,5%

Tabel3GariskemiskinandanJumlahpendudukMiskin di KabupatenSidenrengRappang

TAHUN GARIS KEMISKINAN PENDUDUK MISKIN

JUMLAH PERSENTASE

2012 219.715 16.900 6

2013 255.406 17.900 6.3

2014 242.303 16.700 5.82

2015 16.030 5.55

2.4 Isu Strategis SosialEkonomidanLingkunganBerdasarkan RPJMD dan RTRW KabupatenSidenrengRappang.

Gerak laju pembangunan ditandai dengan adanya pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan berdampak pada semakin meningkatnya

pendapatan penduduk, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 7

masyarakat. Pergerakan ekonomi daerah, ditunjang oleh perkembangan sector-sektor riel

yang menunjang pertumbuhan ekonomi.

Struktur perekonomian ini memberikan gambaran masing-masing sektor dalam

pembentukan total PDRB suatu daerah. Semakin besar persentase suatu sektor semakin

besar pula pengaruh sektor tersebut di dalam perekonomian suatu daerah, dimana

variabel yang digunakan dalam PDRB terdiri dari 9 (sembilan) sektor lapangan usaha,

yaitu sektor Pertanian, Pertambangan dan penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas

dan Air Bersih, Konstruksi, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Angkutan dan Komunikasi,

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa-Jasa.

Berdasarkan hasil perhitungan PDRB Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun

2015, nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku telah mencapai 9.284.22 miliar rupiah. Jika

dibandingkan dengan PDRB Tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 7.52%%, sebagai

terlihat pada tabel berikut :

Tabel4Produk Domestic Regional Grass Rational Domestic Bruto

Tahun Atasdasarhargaberlaku Atasdasarhargakonstan

(miliar Rp)

1 2

2012 6.108,34 5.297,54

2013 6.936,04 5.664,56

2014 8.048,15 6.110,56

2015 9.284,22 6.594,25

Sumber : BPS-2016

Karakteristik penting yang melekat dalam proses pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat

perubahan struktural dan pergeseran struktural ini meliputi pergeseran secara bertahap

kegiatan-kegiatan dari bidang pertanian ke non pertanian. Struktur perekonomian

Kabupaten Sidenreng Rappang dari tahun 2012-2015 tidak banyak mengalami

perubahan.

1. KondisiTopografidanKelerengan

Kondisi kelerengan yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang terbagi dalam 4

(empat) kategori yaitu :

Kemiringan lereng 0 – 2 %, yang tersebar diseluruh wilayah

kecamatan.

Kemiringan lereng 2 – 15 %, yang termasuk dalam kategori tersebar

adalah pada 5 (lima) kecamatan.

Kemiringan lereng 15 – 40 %, yang juga termasuk pada kategori ini

terdapat pada 5 (lima) kecamatan. serta

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 8

Kemiringan lereng diatas 40 %, pada kategori ini terdapat di 5 (lima)

kecamatan.

Dalam hal ketinggian dataran, maka yang dataran tertinggi adalah kecamatan

pituRiase diatas 1000m, dan daerah yang dataran rendah di kecamatan Maritengngae,

Panca Rijang, Baranti dari 0-25m.

Gambar1PetaKetinggianKabupatenSidenrengRappang

Tabel5KondisiTopografi di KabupatenSidenrengRappang, 2016

No Kecamatan Keadaan Tanah (%)

Datar Berbukit

Bergunung

Rawa/ Danau

Total

1 PancaLautang 15 25 57 3 100

2 TelluLimpoE 15 35 49 1 100

3 WatangPulu 25 5 70 - 100

4 Baranti 100 - - - 100

5 PancaRijang 97 3 - - 100

6 Kulo 90 5 5 - 100

7 MaritengngaE 100 - - - 100

8 WatangSidenreng

85 15 - - 100

9 PituRiawa 60 10 30 - 100

10 DuaPitue 100 - - - 100

11 PituRiase 35 25 40 - 100

Sumber : BPS -2012

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 9

a. GEOHIDROLOGI

Pada wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang, terdapat 38 (Tiga Puluh Delapan)

sungai yang mengaliri berbagai Kecamatan. Di Kecamatan Panca Lautang terdapat 6

(enam) aliran sungai sepanjang 33.750 M, Kecamatan Tellu LimpoE dengan panjang

18.000 M, Kecamatan Watang Pulu dengan panjang 39.000 M, Kecamatan Baranti

dengan panjang 15 M, Kecamatan Panca Rijang dengan panjang 19.550 M, Kecamatan

Kulo dengan panjang 25.700 M, Kecamatan MaritengngaE dengan panjang 5.000 M,

Kecamatan Dua PituE dengan panjang 68.460 M, merupakan Kecamatan yang memiliki

aliran sungai terpanjang di Kabupaten Sidenreng Rappang, Kecamatan Pitu Riawa

dengan panjang 7.500 M. Untuk mengetahui lebih jelas, dapat diketahui nama, panjang,

lebar dan kedalaman sungai yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang seperti tabel

berikut ini :

Tabel6Nama Sungai, Panjang, LebardanKedalaman Sungai Di KabupatenSidenrengRappang, 2016

No.

Kecamatan

Nama Sungai

Panjang

(M)

Lebar

(M)

Kedalaman

(M)

1. Panca Lautang - Bilokka 20.000 22 9 - Lokabatu 2.000 6 3 - Pape 2.000 2 3 - Cakkarella 1.500 2 2 - Bengkulu 5.000 6 2,5 - Sessanriu 3.250 13 2,5

2. Tellu LimpoE - La Toling 5.000 5 2 - Pemantingan 7.000 7 2,5 - Watang Lowa 6.000 3 1,5

3. Watang Pulu - BangkaE 5.000 10 8 - CakkaloloE 5.000 10 5 - AlekarajaE 11.000 8 3 - Lompengan 5.000 8 2,5 - DataE 3.000 6 2,5 - Pabbaresseng 4.000 5 2,5 - Polojiwa 3.000 4 2,5 - Batu Pute 3.000 3 3

4. Baranti - Rappang 15.000 30 5 5. Panca Rijang - Rappang 10.000 25 8

- Poka 2.500 5 7 - Tellang 2.550 5 7 - Taccipi 4.500 6 5

6. Kulo - Pangkiri 4.200 10 8 - Kulo 7.500 7 5 - AnrelliE 2.000 7 6 - Anyuara 4.200 8 5 - Cinra Angin 7.500 8 5

7. MaritengngaE - Takkalasi 5.000 8 3 8. Dua PituE - Bila 15.100 70 4

- Baramasih 11.750 50 5 - Betao 10.085 50 3 - Tanru Tedong 4.250 100 5 - Kalempang 6.375 80 4 - Lancirang 8.150 10 3

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 10

- Samallangi 2.500 8 2 - Loka 10.250 25 3

9. Pitu Riawa - AnabannaE 5.000 7 3 - Banjara 2.500 6 2,5

Sumber : BPS Tahun 2012

b. GEOLOGI

Berdasarkan Peta Tinjauan tanah yang dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian Bogor

Tahun 1966, maka jenis tanah yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang terdiri dari

alluvial, regosol, grumusol, mediteran dan pedsolit. Jenis tanah Alluvial meliputi 21,08 %

dari luas wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang yang paling luas terdapat pada

Kecamatan Pitu Riawa yaitu 12.110 Ha dan yang paling sempit pada Kecamatan Panca

Rijang yaitu 228 Ha. Bahkan ada 2 (dua) Kecamatan yang tidak terdapat jenis tanah ini

yaitu Kecamatan Kulo dan Watang Pulu. Fisik tanah ini berupa dataran dan merupakan

endapan tanah liat bercampur paisr halus hitam kelabu dengan daya penahan air cukup

baik dan tersedia cukup mineral yang berguna bagi tumbuh-tumbuhan. Jenis tanah alluvial

terdiri dari alluvial hidromorf daerah kering, alluvial hidromorf, alluvial kelabu tua, alluvial

coklat kekelabuan.

Jenis tanah Regosol seluas 19,74 % atau 37.174 Ha dari luas wilayah Kabupaten

Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan Wattang Pulu yaitu 14.322 Ha atau

sekitar 38,52 % dari luas areal yang berjenis tanah regusol dan yang paling sempit

terdapat di Kecamatan Panca Rijang seluas 1.033 Ha. Bahkan terdapat 3 (tiga)

Kecamatan yang tidak terdapat jenis tanah ini yaitu Pitu Riawa, Dua PituE dan Pitu Riase.

Jenis tanah Regusol kadang–kadang terdiri dari lapisan cadas terutama yang berpasir

berwarna kelabu hitam sampai kelabu coklat, porositas sedang dan agak mudah kena

erosi. Tanah regusol vulkanik baik untuk tanaman padi, tebu, tembakau, palawija, sayuran

dan beberapa jenis tanaman perkebunan lainnya.Jenis tanah Grumosol seluas 1,20 %

atau 2.251 Ha dari luas wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang dan yang terluas di

Kecamatan MaritengngaE yaitu 1.334 Ha atau sekitar 50,37 % dari luas areal yang

berjenis tanah grumusol, kemudian berturut-turut Kecamatan Watang Pulu seluas 809 Ha

(35,94%) dan Kecamatan Tellu LimpoE seluas 308 Ha atau sekitar 13,69%, sedangkan

Kecamatan lainnya tidak terdapat jenis tanah ini.

Jenis tanah Mediteran seluas 11.416 Ha atau 6,06 % dari luas wilayah Kabupaten

Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan Panca Lautang seluas 5.121 Ha

(44,85%) dari luas areal yang berjenis tanah mediteran, kemudian berturut-turut

Kecamatan Pitu Riase yaitu 3.116 Ha atau sekitar 27,30%, Kecamatan Tellu Limpoe

seluas 1.677 Ha (14,69%) dan kecamatan PituRiawa seluas 1.502 Ha (13,69 %),

sedangkan Kecamatan lainnya tidak terdapat jenis tanah ini. Jenis tanah mediteran

tersebut terdiri dari komplek mediteran coklat kekelabuan dan regosol komplek meditreran

coklat regosol dan latosol.Jenis tanah Podsolitseluas 94.891 Ha atau 50,39 % dari luas

wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan Pitu Riase seluas

76.934 Ha (81,07%) dari luas areal yang berjenis tanah padsolit, kemudian berturut-turut

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 11

Kecamatan Pitu Riawa yaitu 7.431 Ha atau sekitar 7,83%, Kecamatan Kulo seluas 5.408

Ha (5,70 %), Kecamatan Watang Sidenreng seluas 2.977 Ha (3,14 %) dan Kecamatan

Panca Rijang seluas2.141 Ha (2,26 %), sedangkan Kecamatan lainnya tidak terdapat jenis

tanah ini.

Sumber daya alam berupa tanah dan tambang yang terkandung di dalam tanah

sangat dipengaruhi oleh struktur batuan dan proses geologi yang terjadi. Berdasarkan

pengamatan peta geologi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Geologi dan

Pertambangan 1977, maka di Kabupaten Sidenreng Rappang terdapat beberapa peristiwa

geologi.Peristiwa geologi yang ada dan mempunyai luasan yang paling luas adalah

Alluvium dan Endapan Pantai (Qac) yang mencapai 29,86 % dari luas Kabupaten

Sidenreng Rappang, kemudian peristiwa geologi Batuan Gn Api besifat Basah (TPv)

seluas 38.788 Ha (20,60%), Mulosa Sulawesi Sorasin (Tcm) seluas 30.638 Ha.

c. KLIMATOLOGI

Kabupaten Sidenreng Rappang berdasarkan klasifikasi Shcmidt dan fergusson

terdapat tiga macam iklim di Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu :

Tipe Pertama: Adalah iklim tipe C, yaitu iklim yang bersifat agak basah jumlah bulan

kering rata-rata kurang dari tiga bulan dan bulan-bulan lainnya adalah bulan basah. Bulan

basah adalah jumlah curah hujan bulanan lebih dari 100 mm. Bulan kering tersebut rata-

rata terjadi pada bulan Juni,Julidan Agustus, bulan-bulan lainnya adalah bulan

basah.Daerah yang termasuk iklim ini terletak sebelah Utara bagian Timur mendekati

Pegunungan Latimojong di Kecamatan Pitu Riase.

Tipe Kedua : Adalah iklim tipe D, artinya bersifat sedang dimana jumlah bulan

kering rata-rata 3 – 4 bulan . Bulan-bulan kering terjadi pada bulan Mei,Juni,Juli dan

Agustus. Daerah yang termasuk iklim ini terletak disebelah Timur dan bagian Tengah

Kabupaten Sidenreng Rappang, Kecamatan Dua PituE, Watang

Sidenreng,MaritengngaE,Panca Rijang dan sebagian Kecamatan Watang Pulu (bagian

Barat) serta sebagian kecil Kecamatan Kulo ( bagian Barat sebelah Utara).

Tipe Ketiga : Adalah iklim tipe E, artinya yang bersifat agak kering, dimana jumlah

bulan kering rata-rata 4 – 6 bulan. Bulan-bulan kering terjadi pada bulan April,Mei,

Juni,Juli,Agustus dan September. Daerah yang termasuk iklim ini terletak sebelah Barat

dan sebagian sebelah Selatan Kabupaten Sidenreng Rappang, Kecamatan yang

termasuk di dalam iklim ini adalah Kecamatan Baranti, Tellu LimpoE, Panca Lautang

sebagian Kecamatan Dua Pitue, Watang Sidenreng,MaritengngaE,Panca Rijang dan

sebagian Kecamatan Watang Pulu (bagian Timur) serta sebagian kecil Kecamatan Kulo

(bagian Barat sebelah Timur)

DOKUMEN RPIJM KAB. SIDRAP TAHUN 2018-2022

II- 12