bab vi profil kabupaten pekalongan 6.1 ...sippa.ciptakarya.pu.go.id › sippa_online › ws_file ›...

52
Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan III - 1 BAB VI PROFIL KABUPATEN PEKALONGAN 6.1. KARAKTERISTIK WILAYAH 6.1.1. Keterkaitan Kabupaten Pekalongan dengan Kabupaten Lain Secara geografis kewilayahan Kabupaten Pekalongan berbatasan langsung dengan 4 Kabupaten/ Kota yaitu Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang dan Kabupaten Banjarnegara. Interaksi yang cukup kuat terutama terjadi dengan Kota Pekalongan yang dihubungkan dengan jalan Pantura dan Jalan Kedungwuni-Buaran-Kota Pekalongan. Interaksi yang terjadi berupa kegiatan perdagangan dan jasa, industri terutama tekstil dan pelayanan seperti PDAM dan Telkom. Sedangkan dengan Kabupaten Batang dan Pemalang selain dihubungkan dengan Jalur Pantura juga dihubungkan dengan Jalur Tengah Batang-Kajen-Pemalang. Interaksi antara Kabupaten Pekalongan, Pemalang dan Batang akan meningkatkan aktivitas sepanjang jalur tersebut untuk Kabupaten Pekalongan terutama terjadi di Kecamatan Talun, Doro, Karanganyar, Kajen dan Kesesi. Perkembangan jalur ini diharapkan mampu mendukung pemerataan perkembangan di Kabupaten Pekalongan terutama di wilayah tengah dan selatan. Untuk Kabupaten Banjarnegara interaksi yang terjadi lebih mengarah pada aktivitas wisata, karena wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Wisata Dieng. Berdasarkan kondisi tersebut Jalur Pekalongan-Banjarnegara dapat dikembangkan sebagai pintu masuk menuju Kawasan Wisata Dieng. Dengan pengembangan ini diharapkan dapat memacu aktivitas wisata di Kabupaten Pekalongan 6.1.2. Letak Administratif dan Geografis Kabupaten Pekalongan termasuk wilayah Propinsi Jawa Tengah bagian Barat, tepatnya pada posisi 6°0´ – 7°23’ Lintang Selatan dan 109°0 – 109°78’ Bujur Timur. Batas- batas administrasi Kabupaten Pekalongan sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kota Pekalongan Sebelah Timur : Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan Sebelah Selatan : Kabupaten Banjarnegara Sebelah Barat : Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga

Upload: others

Post on 04-Jul-2020

23 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 1

BAB VI

PROFIL KABUPATEN PEKALONGAN

6.1. KARAKTERISTIK WILAYAH

6.1.1. Keterkaitan Kabupaten Pekalongan dengan Kabupaten Lain

Secara geografis kewilayahan Kabupaten Pekalongan berbatasan langsung dengan

4 Kabupaten/ Kota yaitu Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang dan

Kabupaten Banjarnegara. Interaksi yang cukup kuat terutama terjadi dengan Kota

Pekalongan yang dihubungkan dengan jalan Pantura dan Jalan Kedungwuni-Buaran-Kota

Pekalongan. Interaksi yang terjadi berupa kegiatan perdagangan dan jasa, industri

terutama tekstil dan pelayanan seperti PDAM dan Telkom.

Sedangkan dengan Kabupaten Batang dan Pemalang selain dihubungkan dengan

Jalur Pantura juga dihubungkan dengan Jalur Tengah Batang-Kajen-Pemalang. Interaksi

antara Kabupaten Pekalongan, Pemalang dan Batang akan meningkatkan aktivitas

sepanjang jalur tersebut untuk Kabupaten Pekalongan terutama terjadi di Kecamatan

Talun, Doro, Karanganyar, Kajen dan Kesesi. Perkembangan jalur ini diharapkan mampu

mendukung pemerataan perkembangan di Kabupaten Pekalongan terutama di wilayah

tengah dan selatan.

Untuk Kabupaten Banjarnegara interaksi yang terjadi lebih mengarah pada

aktivitas wisata, karena wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara

merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Wisata Dieng. Berdasarkan kondisi

tersebut Jalur Pekalongan-Banjarnegara dapat dikembangkan sebagai pintu masuk

menuju Kawasan Wisata Dieng. Dengan pengembangan ini diharapkan dapat memacu

aktivitas wisata di Kabupaten Pekalongan

6.1.2. Letak Administratif dan Geografis

Kabupaten Pekalongan termasuk wilayah Propinsi Jawa Tengah bagian Barat,

tepatnya pada posisi 6°0´ – 7°23’ Lintang Selatan dan 109°0 – 109°78’ Bujur Timur. Batas-

batas administrasi Kabupaten Pekalongan sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kota Pekalongan

Sebelah Timur : Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan

Sebelah Selatan : Kabupaten Banjarnegara

Sebelah Barat : Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 2

Kabupaten Pekalongan mempunyai wilayah dengan luas 836,13 km2 dan terdiri

atas 19 kecamatan dan 285 desa/kelurahan. Dari 285 desa/kelurahan yang ada, 6 desa

merupakan desa pantai dan 279 desa bukan desa pantai. Menurut topografi desa,

terdapat 60 desa/kelurahan (20%) yang berada di dataran tinggi dan 225 desa/kelurahan

(80%) berada di dataran rendah. Menurut penggunaannya, tanah dibagi menjadi tanah

sawah dan tanah kering. Tahun 2012 luas tanah sawah sebesar 24.751,24 ha (29,60%)

dan luas tanah kering sebesar 58.861,83 ha (70,40%). Sebagian besar luas tanah sawah

merupakan sawah beririgasi 21.471,79 ha (86,75%) baik merupakan irigasi teknis, irigasi

setengah teknis, irigasi sederhana, maupun irigasi desa, sedangkan sisanya 3.279,45 ha

(13,25%) merupakan tanah sawah tadah hujan.

Tabel 6.1

Luas Kabupaten Pekalongan

Diperinci Menurut Kecamatan Tahun 2012

No Kecamatan Luas (Km2) Desa/

kelurahan

1 Kandangserang 60.55 14

2 Paninggaran 92.99 15

3 Lebakbarang 58.20 11

4 Petungkriyono 73.58 9

5 Talun 58.57 10

6 Doro 68.45 14

7 Karanganyar 63.48 15

8 Kajen 75.15 24/1

9 Kesesi 68.52 23

10 Sragi 32.40 16/1

11 Siwalan 25.91 13

12 Bojong 40.06 22

13 Wonopringgo 18.80 14

14 Kedungwuni 22.94 16/3

15 Karangdadap 20.99 11

16 Buaran 9.54 7/3

17 Tirto 17.39 16

18 Wiradesa 12.71 11/5

19 Wonokerto 15.90 11

Jumlah 836.13 272/13 Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 3

Gambar 6.1

Peta Administrasi Kabupaten Pekalongan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 4

6.2. Kondisi Fisik Dasar

6.2.1. Topografi

Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedang di bagian

selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sungai-sungai

besar yang mengalir diantaranya adalah Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-

anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut Jawa.

Kelerengan lahan di wilayah Kabupaten Pekalongan cukup bervariasi. Secara

umum rona kelerengan di Pekalongan merupakan pegunungan dibagian selatan yang

melandai ke arah utara (pantai). Keragaman kelerengan di Kabupaten Pekalongan

Bervariasi mulai dari 0-2 % yang meliputi bagian utara sampai dengan bagian tengah

Kabupaten Pekalongan, 0-15 % bagian tengah Pekalongan (Kecamatan Doro dan Talun),

15-40% yang meliputi bagian selatan Kecamatan Talun, Doro, sebagian Kecamatan

Kandangserang dan Paninggaran serta kelerengan lebih dari 40 % yang meliputi sebagian

besar Kecamatan Lebakbarang, Petungkriyono, bagian utara dan selatan Kecamatan

Paninggaran, bagian barat Kecamatan Kajen dan bagian selatan Kecamatan

Kandangserang.

Secara morfologi rona fisik Kabupaten Pekalongan sebagian besar berupa dataran

dan sebagian lagi berbentuk perbukitan dan pegunungan. Kondisi topografi Kabupaten

Pekalongan bervariasi yaitu mulai 0 mdpl (meter dari permukaan laut) sampai 2177 mdpl.

Secara pegolongan ketinggian Kabupaten Pekalongan terbagi menjadi:

Daerah dengan tinggi 0-7 m seluas 9.026,660 Ha atau sebesar 10, 06% dari

luas keseluruhan

Daerah dengan tinggi 7-25 m seluas 16.849,791 Ha atau sebesar 18,77% dari

luas keseluruhan

Daerah dengan tinggi 25-100 m seluas 11.085,000 Ha atau sebesar 12,35 %

dari luas keseluruhan

Daerah dengan tinggi 0-7 m seluas 9.026,660 Ha atau sebesar 10, 06% dari

luas keseluruhan

Daerah dengan tinggi 100-500 m seluas 20.602,421 Ha atau sebesar 22,95%

dari luas keseluruhan

Daerah dengan tinggi 500-1000 m seluas 22.224,662 Ha atau sebesar 24,76

% dari luas keseluruhan

Daerah dengan tinggi lebih dari 1000 m seluas 9.980,625 Ha sebesar 11,12 %

dari luas keseluruhan.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 5

Tabel 6.2

Ketinggian Wilayah per Kecamatan dari Permukaan Laut

No Kecamatan Tinggi dari permukaan laut

(mdpl)

1 Kandangserang 276

2 Paninggaran 850

3 Lebakbarang 691

4 Petungkriyono 1.294

5 Talun 300

6 Doro 381

7 Karanganyar 70

8 Kajen 60

9 Kesesi 40

10 Sragi 9

11 Siwalan 9

12 Bojong 50

13 Wonopringgo 20

14 Kedungwuni 11

15 Karangdadap 11

16 Buaran 8

17 Tirto 4

18 Wiradesa 4

19 Wonokerto 4

Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012

6.2.2. Geologi

Geologi wilayah Kabupaten Pekalongan dapat dikelompokkan menjadi beberapa

bentang alam, yaitu :

1) Daerah Endapan Aluvial

Daerahnya tersebar pada daerah dengan ketinggian antara 0-5 meter DPL terdiri

dari:

Aluvium, yang terletak pada ketinggian 0 - 25 m dpl. Jenis ini umumnya masih

relatif muda, namun dapat menjadi daerah pertanian yang baik dan subur jika

mendapat cukup pengairan. Daerah meliputi Kecamatan Sragi, Wiradesa, Tirto,

Buaran, Kedungwuni, Doro, Wonopringgo, Karanganyar, Kajen, Kesesi dan

Bojong dengan luas keseluruhan 25.138,9516 Ha atau sebesar 30,23 % dari

luas keseluruhan.

Aluvium Facies Gunung Api, terlelak pada ketinggian antara 25 - 500 dpi.

Daerah ini merupakan lahan dengan kualitas yang baik bagi pengembangan

pertanian karena memiliki sifat menyerap dan menampung air. Struktur

geologi ini meliputi daerah - daerah di Kecamatan Petungkriono, Talun,

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 6

Kandangserang, Kajen, Kesesi, Wonopringgo dan Kedungwuni; luas cakupan

wilayahnya seluas 12.970,6250 Ha atau sekitar 14,45 % dari luas keseluruhan

Kabupaten Pekalongan.

2) Daerah Hasil Gunung Api Kwarter Tua

Daerah ini terletak pada daerah dengan ketinggian sekitar 500 meter dpl atau

lebih. Umumnya bersifat kurang subur, dengan kondisi topografi relatif kasar

dimana pelapukan dari daerah ini mudah terbawa oleh hanyutan sungai yang

melintasi kawasan tersebut yang berdampak pada penurunan tingkat kesuburan

lahan. Struktur geologi ini terdapat di Kecamatan Paninggaran, Lebakbarang,

Petungkriono, Talun, Doro, Karanganyar, Kajen, Kesesi dan Karanganyar; dengan

luas cakupan wilayahnya sebesar 17.681,250 Ha atau sekitar 19,70 % dari luas

keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

3) Daerah Hasil Gunung Api

Terdapat di Kecamatan Kesesi, Paninggaran dengan luas keseluruhan mencapai

6.555,8333 Ha atau 7,30% dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

4) Daerah Hasil Gunung Api tak teruraikan

Pada umumnya daerah ini berupa batuan breksi, lava, lapili dan tupa. Umumnya

batuan tersebut membentuk bukit-bukit tinggi yang tertutup dan berwarna abu-

abu tua sampai coklat dan kuning kemerahan. Jenis lahan ini mencakup wilayah-

wilayah di Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Talun, Doro, Kajen, Kesesi,

Wonopringgo dan Kedungwuni.

5) Daerah Miosen Facies Sedimen

Terdapat pada daerah dengan ketinggian lebih dari 500 m ataupun lebih dari 1000

m dpl. Pada umumnya merupakan daerah dengan potensi kehutanan dengan total

luasan mencapai 18.850,000 Ha atau sekitar 20,26 % dari luas keseluruhan

Kabupaten Pekalongan. Terletak di Kecamatan Kesesi, Paninggaran,

Lebakbarang, Petungkriono, Karanganyar, Kajen dan sebagian kecil Kecamatan

Kesesi.

6) Daerah Pra Tertier Sedimen

Terdapat di Kecamatan Petungkriono dengan luasan sekotar 2.020 Ha atau sekitar

2,25 % darai luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

7) Daerah Pliosen Facies Sedimen

Terdapat di kecamatan kesesi dan Kajen dengan luasan sekitar 572 Ha atau 0,64

% dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 7

8) Daerah Oligosen

Terdapat di Kecamatan Kandangserang dan Paninggaran dengan luasan sekitar

262,500 Ha atau sekitar 0,29% dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

9) Daerah Granit

Terdapat di Kecamatan Kesesi dengan luasan sekitar 150 ha atau sekitar 0,13 %

dari luas keseluruhan Kabupaten Pekalongan.

6.2.3. Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Pekalongan meliputi :

Latosol coklat meliputi Kecamatan Paninggaran, Kandangserang dan Doro

Aluvial kelabu tua meliputi Kecamatan Sragi dan Kedungwuni

Kompleks gromosol mediteran meliputi Kecamatan Kandangserang

As alatosal coklat meliputi Kecamatan Paninggaran, Doro, Karanganyar,

Kajen, Kesesi, Bojong, Wonopringgo, Kedungwuni

As Aluvial Kelabu meliputi Kecamatan Sragi, Kajen, Kesesi, Bojong, Buaran,

Tirto dan Wiradesa.

As Aluvial Coklat meliputi Kecamatan Sragi, Bojong, Wonopringgo,

Kedungwuni, Buaran dan Tirto.

Aluvial Hidromorf meliputi Kecamatan Sragi, Wiradesa dan Tirto.

Kompleks Latosol merah kekuning-kuningan dan latosol coklat kemerahan

meliputi Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang dan

Petungkriyono.

As Androsol coklat meliputi Kecamatan Kandangserang, Paninggaran,

Lebakbarang dan Petungkriyono.

6.2.4. Iklim dan Curah Hujan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik wilayah Kabupaten

Pekalongan terdapat beberapa wilayah yang pada sepanjang tahun 2012 memiliki curah

hujan cukup tinggi antara lain Kecamatan Doro yang mempunyai curah hujan tinggi pada

awal tahun 2012 yang ditunjukkan oleh angka 532 mm dengan periode hujan yang tidak

terprediksi. Sedangkan untuk wilayah dengan curah hujan terendah yaitu pada

Kecamatan Kedungwuni pada rentang bulan Mei. Untuk lebih jelasnya jumlah hari hujan

dan curah hujan di Kabupaten Pekalongan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 8

Tabel 6.3.

Rata-Rata Hari Hujan dan Curah Hujan Kabupaten Pekalongan

No Kecamatan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH H

H CH

1 Kandangserang 18 625 27 1343 20 642 19 400 10 155 6 32 - - 10 124 6 48 481 21 611 15 285

Rata-rata 35 50 32 21 15 5 - 12 8 27 29 19

2 Paninggaran 20 379 28 843 13 84 11 243 9 255 3 35 - - 4 31 3 86 - - - - - -

Rata-rata 19 30 6 22 28 12 - 8 28 - - -

3 Lebakbarang 13 639 27 1498 22 70 14 551 11 375 4 53 - - 11 245 2 17 22 598 22 1.001 18 324

Rata-rata 49 55 3 39 34 13 - 22 8 27 45 18

4 Petungkriyono *) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rata-rata - - - - - - - - - - - -

5 Talun 23 555 29 1041 25 63 21 255 12 102 7 53 - - 9 115 - 13 14 219 20 271 26 365

Rata-rata 24 36 2 12 8 7 - 13 13 15 13 14

6 Doro - 532 26 936 23 84 12 230 10 172 4 17 1 2 8 265 2 12 14 192 17 239 23 505

Rata-rata 532 36 4 19 17 4 2 33 6 14 14 22

7 Karanganyar 21 621 26 806 17 46 12 317 11 266 12 144 2 37 11 85 2 - 15 253 19 335 21 524

Rata-rata 29 31 2 26 24 12 18 8 - 17 17 25

8 Kajen 21 498 24 661 12 91 13 190 9 206 1 55 - 11 5 34 - - 12 237 14 305 23 337

Rata-rata 24 27 7 14 23 55 11 7 - 20 22 14

9 Kesesi 17 611 22 570 10 123 8 151 4 109 3 56 - - 3 14 - - 12 318 17 536 13 324

Rata-rata 36 26 12 19 27 18 - 4 - 25 31 25

10 Sragi 17 407 26 677 8 92 8 102 6 80 4 35 - - 3 72 - - 8 198 14 318 14 208

Rata-rata 24 26 11 13 13 9 - 24 - 125 23 15

11 Siwalan *) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rata-rata - - - - - - - - - - - -

12 Bojong 18 554 25 717 14 58 11 210 7 130 2 29 - - 7 66 2 11 11 101 14 311 17 380

Rata-rata 31 29 4 19 18 14 - 9 5 9 22 22

13 Wonopringgo 27 447 25 748 10 63 12 182 5 30 2 28 - - 8 89 1 2 8 99 15 267 13 344

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 9

No Kecamatan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH H

H CH

Rata-rata 16 30 6 15 6 14 - 11 2 12 18 26

14 Kedungwuni 18 438 - - 10 61 12 190 5 51 2 33 - - 8 105 1 2 8 102 19 276 12 346

Rata-rata 24 - 6 16 5 16 - 13 2 13 14 29

15 Karangdadap *) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rata-rata - - - - - - - - - - - -

16 Buaran 15 276 20 533 12 32 10 273 1 39 - - - - 6 92 1 8 10 124 11 250 13 405

Rata-rata 18 26 2 27 39

- - 15 8 12 23 31

17 Tirto*) - - - -

- - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rata-rata - - - - - - - - - - - -

18 Wiradesa 15 412 28 28 9 28 10 145 2 22 3 42 - - 4 37 1 10 8 141 12 216 14 222

Rata-rata 27 1 3 14 11 14 - 9 10 17 18 16

19 Wonokerto*) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rata-rata - - - - - - - - - - - -

Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam angka, 2012

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 10

Gambar 6.2

Peta Topografi Kabupaten Pekalongan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 11

Gambar 6.3

Peta Kelerengan Kabupaten Pekalongan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 12

Gambar 6.4

Peta Geologi Kabupaten Pekalongan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 13

Gambar 6.5

Peta Jenis Tanah Kabupaten Pekalongan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 14

Gambar 6.6

Peta Curah Hujan Kabupaten Pekalongan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 15

6.2.5. Hidrologi dan Hidrogeologi

Sumber air di Kabupaten Pekalongan dapat berasal dari: mata air, air permukaan

dan air tanah.

A. Mata Air

Mata air banyak terdapat di Kabupaten Pekalongan. Ada 63 mata air yang

tercatat pada Dinas PSDA ESDM Kabupaten Pekalongan, dengan debit total

911,8 liter/detik. Air dari mata air ini digunakan terutama untuk irigasi. Rincian

nama dan debit mata air tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4. Selain itu,

berdasarkan data dari Tabel 3.4 ada sejumlah mata air yang belum

dimanfaatkan karena tidak ada data lahan irigasi yang diberi air. Daftar yang

merupakan pengelompokkan mata air yang belum dimanfaatkan karena

belum ada data lahan irigasinya tersebut seperti terlihat pada Tabel 3.5.

Sebagai salah satu strategi dalam upaya konservasi sumber daya air yang

ditujukan untuk meningkatkan, memulihkan dan mempertahankan daya

dukung, daya tampung, dan fungsi daerah aliran sungai untuk menjamin

ketersediaan air guna memenuhi kebutuhan yang berkelanjutan dilakukan

melalui upaya pemeliharaan berbagai sumber daya air yaitu kawasan danau,

waduk, rawa, situ/embung dan mata air sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan dalam UU No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Dalam upaya

peningkatan pemeliharaan sumber air, salah satu strategi dalam pengawetan

air yaitu dengan pembangunan waduk atau embung.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 16

Tabel 6.4

Data Kondisi Sumber Mata Air Kabupaten Pekalongan Tahun 2013

No Nama Mata Air Debit

(lt/dt)

Lahan

Irigasi (ha)

Lokasi Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain

Desa Kecamatan

1 Wedang Atas 30 11 Tajur Kandangserang Wedang Atas Irigasi

2 Wedang Bawah 22 25 Tajur Kandangserang Wedang Bawah Irigasi

3 Rancah 40 30 Kandangserang Kandangserang Rancah Irigasi/Rumah Tangga

4 Longsong 60 80 Kandangserang Kandangserang Longsong Irigasi/Rumah Tangga

5 Watesan 85 100 Kandangserang Kandangserang Watesan Irigasi/Rumah Tangga

6 Simende - 125 Garung Wioro Kandangserang Simende Irigasi/Rumah Tangga

7 Krobokan - 55 Garung Wioro Kandangserang Krobokan Irigasi/Rumah Tangga

8 Poh 25 33 Garung Wioro Kandangserang Poh Irigasi/Rumah Tangga

9 Sumurup I 80 70 Sukoharjo Kandangserang Sumurup I Irigasi/Pertanian

10 Sumurup II 40 - Sukoharjo Kandangserang Sumurup II Irigasi/Pertanian

11 Bubakan 50 - Bubak Kandangserang Bubakan Irigasi/Pertanian

12 Seruni (Winong) 30 6 Kandangserang Kandangserang Seruni (Winong) Irigasi/Rumah Tangga

13 Rancah I - 110 Paninggaran Paninggaran Rancah I Irigasi/Rumah Tangga

14 Rancah II - 25 Kaliombo Paninggaran Rancah II Irigasi/Rumah Tangga

15 Plumbon - 60 Winduaji Paninggaran Plumbon Irigasi/Rumah Tangga

16 Bandingan - 10 Bandingan Paninggaran Bandingan Irigasi/Pertanian

17 Wangan Sabrang - 98 Werdi Paninggaran Wangan Sabrang Irigasi/Pertanian

18 Kepoh - 38 Tanggerang Paninggaran Kepoh Irigasi/Pertanian

19 Mejarum 30 35 Windurojo Paninggaran Mejarum Irigasi/Pertanian

20 Gersali 23 19 Windurojo Paninggaran Gersali Irigasi/Pertanian

21 Sibendo - 12 Gandarum Kajen Sibendo Irigasi/Pertanian

22 Sidudo - 40 Paninggaran Paninggaran Sidudo Irigasi/Pertanian

23 Sinongko - 52 Garung Wioro Kandangserang Sinongko Irigasi/Pertanian

24 Gondang - 20 - Kandangserang Gondang Irigasi/Pertanian

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 17

No Nama Mata Air Debit

(lt/dt)

Lahan

Irigasi (ha)

Lokasi Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain

Desa Kecamatan

25 Suro - 10 Gutomo Karanganyar Suro Irigasi/Pertanian

26 Bandot - 15 Yosorejo Petungkriyono Bandot Irigasi/Pertanian

27 Curug Gempong - 13 - Lebakbarang Curug Gempong Irigasi/Pertanian

28 Pupu/Pupah - 110 - Kandangserang Pupu/Pupah Irigasi/Pertanian

29 Sidondong - 63 - Lebakbarang Sidondong Irigasi/Pertanian

30 Garung - 15 Garung Wioro Kandangserang Garung Irigasi/Pertanian

31 Klepu - 13 Garung Wioro Kandangserang Klepu Irigasi/Pertanian

32 Guci - 25 Kutorembet Lebakbarang Guci Irigasi/Pertanian

33 Pedawang 33 - Pedawang Karanganyar Pedawang Irigasi/Pertanian

34 Paseh/Beluk 23 - Gutomo Karanganyar Paseh/Beluk Irigasi/Pertanian

35 Ontobogo 40 10 Gutomo Karanganyar Ontobogo PDAM

36 Gemistri - 50 Sukoharjo Kandangserang Gemistri Irigasi/Pertanian

37 Rowo Bantar - 23 Tlogohendro Petungkriyono Rowo Bantar Irigasi/Pertanian

38 Gondang - 37 Tlogohendro Petungkriyono Gondang Irigasi/Pertanian

39 Tlogohendro - 17 Tlogohendro Petungkriyono Tlogohendro Irigasi/Pertanian

40 Mangunan - 23 Tlogohendro Petungkriyono Mangunan Irigasi/Pertanian

41 Simego - 15 Simego Petungkriyono Simego Irigasi/Pertanian

42 Rogojujo - 20 Kasimpar Petungkriyono Rogojujo Irigasi/Pertanian

43 Sidoharjo - 17 Sidiharjo Doro Sidoharjo Irigasi/Pertanian

44 Pungangan - 35 Pungangan Doro Pungangan Irigasi/Pertanian

45 Rogoselo - 10 Rogoselo Doro Rogoselo PDAM

46 Bligorejo - 35 Bligorejo Doro Bligorejo Irigasi/Pertanian

47 Kutosari - 15 Kutosari Doro Kutosari Irigasi/Pertanian

48 Kalirejo - 35 Kalirejo Talun Kalirejo Irigasi/Pertanian

49 Banjarsariu - 36 Banjarsari Talun Banjarsariu Irigasi/Pertanian

50 Kecapi - 23 Krompeng Talun Kecapi Irigasi/Pertanian

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

III - 18

No Nama Mata Air Debit

(lt/dt)

Lahan

Irigasi (ha)

Lokasi Mata Air Daerah Irigasi Peruntukan Lain

Desa Kecamatan

51 Talun - 63 Batursari Talun Talun Irigasi/Pertanian

52 Picis - 48 Sengare Talun Picis Irigasi/Pertanian

53 Sengare - 92 Misoyi Talun Sengare Irigasi/Pertanian

54 Donowangun - 90 Talun Donowangun Irigasi/Pertanian

55 Besuki - 50 Paninggaran Paninggaran Besuki Irigasi/Pertanian

56 Gunung Damar - - Bubak Kandangserang Irigasi/Pertanian

57 Umbul Mubal 80 440 Linggosari Kajen Umbul Mubal Irigasi/Rumah Tangga

58 Sidosukmo 60 227 Sidokusumo Karanganyar Sidosukmo Irigasi/Pertanian

59 Sendang 30 - Wangandowo Bojong Sendang Irigasi/Rumah Tangga

60 Sumur Watu 30 - Sumur Bogo Bojong Sumur Watu Irigasi/Rumah Tangga

61 Pancuran 50 - Kalipancur Bojong Pancuran Irigasi/Rumah Tangga

62 Santen 20 - Kalipancur Bojong Santen Irigasi/Rumah Tangga

63 Grugak 20 29 Kalipancur Bojong Grugak Irigasi/Pertanian

Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kabupaten pekalongan, 2013

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 19

B. Air Permukaan

Di Kabupaten Pekalongan terdapat 4 sungai besar yang dapat dimanfaatkan

sebagai sumber air kebutuhan rumah tangga, irigasi dan industri. Sungai

tersebut sebagai berikut:

- Sungai Sragi, dengan panjang ± 39,39 Km melalui wilayah di Kecamatan

Kajen, Kecamatan Kesesi, Kecamatan Bojong, Kecamatan Sragi dan

Kecamatan Siwalan.

- Sungai Sengkarang,

dengan panjang ± 51,50 Km melalui wilayah di Kecamatan Petungkriyono,

Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Kedungwuni,

Kecamatan Bojong, Kecamatan Wiradesa, Kecamatan Tirto dan Kecamatan

Wonokerto

- Sungai Layangan,

dengan panjang ± 19,25 Km melalui wilayah di Kecamatan Paninggaran dan

Kecamatan Kandangserang.

- Sungai Kupang,

dengan panjang 15,50 Km melalui wilayah di Kecamatan Talun, Kecamatan

Karangdadap dan Kecamatan Buaran

Tabel 6.5

Sungai dan Anak Sungai di Kabupaten Pekalongan

NAMA SUNGAI/ANAK SUNGAI PANJANG (Km) KECAMATAN YANG DILALUI

RIVERS NAME LENGTH(Km) DISTRICTS ARE PASSED

SUNGAI SRAGI (SWS) DPS=

439,15KM2

39.39 Kec. Bojong, Kasesi, Kajen, Sragi,

siwalan

1. Anak Sungai Siwedus 3.10 Kajen

2. Anak Sungai

Gutomo;sukoyoso;Kajen;Luwuk

14.21 Kajen, Karanganyar

3. Anak Sungai Tengah 2.75 Kajen

4. Anak Sungai Boro 6.82 Karanganyar, Bojong

5. Anak Sungai Camprang/Menjangan 4.39 Wonopringgo

6. Anak Sungai Mrican 12.00 Wiradesa, Wonokerto

7. Anak Sungai Paingan 19.70 Kandangserang, Kajen, Kesesi,

Paninggaran

8. Anak Sungai winong 9.80 Sragi

9. Anak Sungai Gosek 9.88 Sragi, Kesesi

SUNGAI LAYANGAN

1. Anak Sungai Genteng 19.25 Kandangserang, Paninggaran,

Kesesi

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 20

NAMA SUNGAI/ANAK SUNGAI PANJANG (Km) KECAMATAN YANG DILALUI

RIVERS NAME LENGTH(Km) DISTRICTS ARE PASSED

SUNGAI SENGKARANG 51.50 Kec. Petungkriyono, Lebakbarang,

Kedungwuni Karanganyar,

wonopringgo, Bojong, Wiradesa,

Tirto

1. Anak S. Sengkarang Atas Kiri

(Sungai Pakis)

4.50 Petungkriyono

2. Anak S. Sengkarang Atas Kanan (S.

Banteng)

3.25 Petungkriyono

3. Anak Sungai Kumenyeb 7.50 Lebakbarang

4. Anak Sungai Jurang Garung 1.25 Lebakbarang

5. Anak Sungai Pundutan 2.50 Lebakbarang

6. Anak Sungai Tanjung 1.50 Lebakbarang

7. Anak Sungai Dondong 5.00 Lebakbarang

8. Anak Sungai Parangan 2.50 Lebakbarang

9. Anak Sungai Jangkar 1.50 Lebakbarang

10. Anak Sungai Wadas 1.70 Lebakbarang

11. Anak Sungai Mendolo 1.40 Lebakbarang

12. Anak Sungai Kemuning/Wisnu 8.50 Lebakbarang

13. Anak Sungai Blimbing 12.40 Lebakbarang, Doro, Karanganyar

14. Anak Sungai welo 27.00 Petungkriyono, Doro, kedungwuni,

wonopringgo

15. Anak Sungai Ngalian 5.80 Tirto

16. Anak Sungai Meduri 2.50 Tirto

17. Anak Sungai Pucung 4.20 Tirto

SUNGAI KUPANG (PEKALONGAN)

Lintas Batas

1.Anak Sungai Sumilir 9.00 Talun

2.Anak Sungai Gawe 6.50 Buaran

Jumlah Total 301.29

Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka Tahun 2012

C. Air Bawah Tanah

Dari studi potensi air tanah di Kabupaten Pekalongan, dibuat beberapa

klasifikasi daerah berdasarkan potensi air tanah yang ada. Klasifikasi tersebut

sebagai berikut:

1) Kabupaten Pekalongan bagian Utara (Kecamatan Siwalan,

Wiradesa, Tirto dan Kecamatan Wonokerto),

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 21

Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Utara, potensi air tanah

untuk sumur dangkal dan sumur dalam sangat kecil karena sudah

terintrusi air laut.

2) Kabupaten Pekalongan bagian Tengah (Kecamatan Sragi,

Bojong, Kedungwuni, Karangdadap, Wonopringgo, Kesesi,

Kajen, Talun, Karanganyar dan Doro),

Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Tengah, potensi air tanah

untuk sumur dangkal sudah semakin kecil dan untuk sumur dalam,

potensi air tanahnya juga semakin terbatas.

3) Kabupaten Pekalongan bagian Selatan (Kecamatan

Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang dan

Petungkriyono),

Di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Selatan, potensi air tanah

untuk sumur dangkal masih cukup besar sedangkan potensi air

tanah untuk sumur dalam sudah terbatas.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 22

Gambar 6.7

Peta Hidrologi Kabupaten Pekalongan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 23

6.3. KONDISI PENGGUNAAN LAHAN

Luas wilayah Kabupaten Pekalongan adalah ± 836,13 Km 2. Terdiri dari 19

Kecamatan dan 285 desa/kelurahan. Dari 285 desa/kelurahan tersebut, 6 desa

merupakan desa pantai dan 279 desa bukan desa pantai. Menurut penggunaannya, lahan

di Kabupaten Pekalongan dibagi menjadi tanah sawah dan tanah kering. Tahun 2008 luas

tanah sawah sebesar 25.461,776 m2 dan luas tanah kering sebesar 2.232,101 m2.

Sebagian besar luas tanah sawah merupakan sawah berpengairan irigasi teknis yaitu

seluas 14.710,112 m2 baik merupakan irigasi teknis dan irigasi setengah teknis, irigasi

sederhana, maupun irigasi desa, sedangkan sisanya 3.849,776 m 2 merupakan tanah

sawah tadah hujan dan 106,229 m2 lainnya. Untuk lebih jelasnya penggunaan lahan di

Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.6

Pola Tata Guna Lahan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

No Jenis Lahan Luas

Lahan

1 Tanah Sawah

a. Irigasi Teknis 14.213,47

b. Irigasi ½ Teknis 3.635,98

c. Irigasi Sederhana 2.143,22

d. Pengairan Desa 1.479,12

e. Tadah Hujan 3.279,45

f. Lainnya 0

Jumlah 24.751,24

2 Tanah Kering

a. Pekarangan/Bangunan 12.204,574

b. Tegal/Kebun 10.873,03

c. Ladang/huma 425,00

d. Perkebunan 3.062,37

e. Padang Rumput 117,30

f. Rawa-rawa (Tak ditanami) 20,000

g. Tambak 687,59

h.Kolam/tebat/empang 45,59

i.Sementara tidak diusahakan 24,13

j. Hutan Rakyat 2.491,51

k. Hutan Negara 26.218,96

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 24

No Jenis Lahan Luas

Lahan

l. Perkebunan Negara/Swasta 3.062,37

m.Lain-lain 735,10

Jumlah 58.861,13

Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012

Dari data diatas dapat diketahui bahwa kondisi tanah berdasarkan luas daerah

Kabupaten Pekalongan 83.613,068 ha yang terdiri atas tanah sawah 24.751,24 ha atau,

tanah kering 58.861,13 ha.

Luas areal lahan sawah di Kabupaten Pekalongan seluruhan seluas 24.751,24

ha, yang terdiri dari sawah berpengairan teknis seluas 14.213,47 Ha, sawah berpengairan

setengah teknis seluas 3.635,98 ha, sawah berpengairan sederhana seluas 2.143,22 ha.

Sawah berpengairan desa seluas 1.479,12 Ha, sawah tadah hujan seluas dan 3.279,45

ha. Sedangkan lahan bukan sawah seluas 58.861,13 ha yang terdiri dari

bangunan/pekarangan seluas 11.943,75 ha, tanah tegalan seluas 11.659,544 ha,

ladang/huma seluas 63,616 ha, padang rumput seluas 145,175 ha, rawa seluas 20,000

ha, tambak seluas 623,586 ha, kolam/empang seluas 38,294 ha, sementara tak

diusahakan 9,500 ha, hutan negara seluas 26.218,959 ha, hutan rakyat seluas 2.279,780

ha, perkebunan negara atau swasta seluas 1.492,651 ha dan lainnya seluas 2.232,101 ha.

Sedangkan penggunaan lahan untuk setiap kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.7

Sebaran Penggunaan Lahan Kabupaten Pekalongan Berdasarkan Kecamatan

Kecamatan Sawah Tegalan Ladang Perkebunan Hutan

Rakyat Tambak Kolam

Kandangserang 1.752,37 1.524,83 0,00 0,00 681,79 0,00 1,52

Paninggaran 1.296,74 1.478,84 425,00 517,00 0,00 0,00 10,00

Lebakbarang 529,00 513,83 0,00 0,00 98,48 0,00 1,96

Petungkriyono 216,30 1.489,74 0,00 104,14 168,45 0,00 8,09

Talun 1.377,51 765,26 0,00 581,65 374,02 0,00 2,97

Doro 1.603,88 784,34 0,00 245,89 359,97 0,00 1,01

Karanganyar 1.752,57 802,89 0,00 1.113,53 60,63 0,00 3,91

Kajen 2.227,57 905,24 0,00 398,52 359,94 0,00 1,13

Kesesi 3.502,57 342,72 0,00 0,00 255,90 0,00 0,00

Sragi 2.181,66 74,72 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Siwalan 1.517,84 179,36 0,00 7,65 0,00 149,60 0,00

Bojong 2.167,88 616,39 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Wonopringgo 743,18 389,67 0,00 0,00 30,00 0,00 15,00

Kedungwuni 968,81 114,67 0,00 0,00 29,34 0,00 0,00

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 25

Kecamatan Sawah Tegalan Ladang Perkebunan Hutan

Rakyat Tambak Kolam

Karangdadap 1.108,00 254,00 0,00 0,00 15,00 0,00 0,00

Buaran 337,00 82,95 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Tirto 543,83 158,00 0,00 94,00 25,00 91,00 0,00

Wiradesa 472,95 115,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Wonokerto 451,38 280,55 0,00 0,00 0,00 446,99 0,00

Jumlah 24.751,04 10.873,04 425,00 3.062,38 2.458,52 687,59 45,59

Lanjutan...

Kecamatan Rumput Tdk

Diusahakan Bangunan

Hutan

Negara Rawa Lainnya

Kandangserang 0,00 0,00 236,96 1.621,00 0,00 88,07

Paninggaran 0,00 0,00 507,59 4.877,98 0,00 18,94

Lebakbarang 0,00 0,00 157,00 4.448,11 0,00 0,00

Petungkriyono 0,00 16,93 96,72 5.189,51 0,00 16,93

Talun 0,00 0,00 683,35 1.923,00 0,00 0,00

Doro 6,17 0,00 1.037,52 2.621,07 0,00 31,71

Karanganyar 0,00 0,00 879,30 1.594,45 0,00 47,92

Kajen 0,00 1,20 988,79 2.364,00 0,00 1,20

Kesesi 102,12 0,00 1.045,15 1.297,50 0,00 135,07

Sragi 0,00 0,00 828,06 0,00 0,00 54,86

Siwalan 0,00 0,00 398,12 0,00 0,00 169,98

Bojong 0,00 0,00 1.030,57 90,34 0,00 0,00

Wonopringgo 4,00 6,00 476,66 0,00 20,00 99,00

Kedungwuni 0,00 0,00 1.020,58 0,00 0,00 44,28

Karangdadap 5,00 0,00 429,49 192,00 0,00 28,38

Buaran 0,00 0,00 446,57 0,00 0,00 22,90

Tirto 0,00 0,00 737,17 0,00 0,00 0,00

Wiradesa 0,00 0,00 604,93 0,00 0,00 0,00

Wonokerto 0,00 0,00 339,24 0,00 0,00 0,00

Jumlah 117,29 24,13 11.943,77 26.218,96 20,00 759,24

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 26

Gambar 6.8

Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Pekalongan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 27

6.4. KONDISI KEPENDUDUKAN

6.4.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan tahun 2012 tercatat 889.562 jiwa terdiri

dari 427.785 jiwa penduduk laki-laki dan 433.581 jiwa penduduk perempuan. Jika

dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu, jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan

mengalami penurunan. Jumlah penduduk tahun 2008 sebanyak 965.745 jiwa, atau telah

berkurang sebanyak 23.666 Jiwa atau sebesar 2,5 %. Sedangkan bila dibandingkan

dengan kondisi lima tahun yang lalu bertambah sebesar 76.183 jiwa atau mengalami

penurunan rata-rata sebesar 0,77 %.

Tabel 6.8

Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pekalongan

Kecamatan Jumlah Penduduk

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Kandangserang 16.271 16.441 32.666

Paninggaran 17.259 17.718 38.777

Lebakbarang 5.138 5.034 10.525

Petungkriyono 6.159 6.131 11.840

Talun 13.232 13.004 29.487

Doro 18.795 19.007 40.764

Karanganyar 18.037 18.517 41.175

Kajen 29.033 29.840 65.740

Kesesi 30.379 31.721 70.798

Sragi 30.598 31.353 64.036

Siwalan 18.223 19.887 42.190

Bojong 31.356 32.017 69.968

Wonopringgo 20.876 21.287 41.603

Kedungwuni 46.948 47.117 89.777

Karangdadap 17.336 17.390 33.856

Buaran 22.307 21.775 42.806

Tirto 34.128 33.817 65.630

Wiradesa 28.735 29.077 55.959

Wonokerto 22.975 22.448 43.845

JUMLAH 427.785 433.581 889.562

Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012

6.4.2. Distribusi dan Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Buaran (4.621 jiwa/Km2),

kemudian Kecamatan Wiradesa yaitu 4.552 Jiwa/Km2. sedangkan untuk kepadatan

terendah terdapat di Kecamatan Petungkriyono yaitu 167 jiwa/Km2 dan Kecamatan

Lebakbarang sebanyak 175 jiwa/Km2. Kepadatan tertinggi yang terdapat di Kecamatan

Buaran dan Wiradesa tersebut diakibatkan karena kedua wilayah tersebut memiliki posisi

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 28

strategis. Kecamatan Buaran memiliki posisi yang berbatasan langsung dengan Kota

Pekalongan, sedangkan Kecamatan Wiradesa selain berbatasan langsung dengan Kota

Pekalongan juga dilewati oleh jalur pantura. Dengan posisi tersebut kedua kecamatan

tersebut menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi di Kabupaten Pekalongan.

Sedangkan untuk Kecamatan Lebakbarang dan Petungkriyono memiliki kepadatan yang

rendah karena posisinya yang terletak di daerah perbatasan dan terdapat di daerah

dataran tinggi dengan kemiringan > 40%. Untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk di

kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.9

Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

No Kecamatan

Luas

Wilayah

(km²)

Pekarangan/

Bangunan

(km²)

Jumlah

Penduduk

Kepadatan

(jiwa/Km2)

1 Kandangserang 60,55 2,37 32.712 540

2 Paninggaran 92,99 5,08 34.977 376

3 Lebakbarang 58,20 1,57 10.172 175

4 Petungkriyono 73,58 0,97 12.290 167

5 Talun 58,57 6,83 26.236 448

6 Doro 68,45 10,38 37.802 552

7 Karanganyar 63,48 8,79 36.554 576

8 Kajen 75,15 9,89 58.873 783

9 Kesesi 68,52 10,45 62.100 906

10 Sragi 32,40 8,28 61.951 1.912

11 Siwalan 25,91 3,98 38.110 1.471

12 Bojong 40,06 10,31 63.373 1.582

13 Wonopringgo 18,80 4,77 42.163 2.243

14 Kedungwuni 22,94 10,21 94.065 4.102

15 Karangdadap 20,99 4,29 34.726 1.654

16 Buaran 9,54 4,47 44.082 4.621

17 Tirto 17,39 7,37 67.945 3.907

18 Wiradesa 12,71 6,05 57.812 4.552

19 Wonokerto 15,90 3,39 45.423 2.855

Jumlah 83.613 1,23 861.336

Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012

6.5. KONDISI DAN JUMLAH SARANA

6.5.1. Sarana Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian dari integrasi pembangunan. Pendidikan dapat

dijadikan indikator kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah salah satu faktor untuk

meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Karena pembangunan tidak bisa

mengandalkan pada sumber daya alam semata-mata, maka usah dalam meningkatkan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 29

kualitas sumebr daya manusia mutlak diperlukan. Dengan pendidikan, kualitas penduduk

akan meningkat dan menjadi lebih baik. Makin tinggi tingkat pendidikan suatu bangsa,

maka semakin tinggi pula kemajuan bangsa tersebut.

Kabupaten Pekalongan pada tahun 2012 setidaknya memiliki jumlah sarana

pendidikan yang cukup lengkap. Hal ini dapat dilihat dari adanya sarana pendidikan mulai

dari Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Secara lengkap dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 6.10

Jumlah Sarana Pendidikan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

Kecamatan TK SD SMP SMA PT

N S N S N S N S N S

Kandangserang 0 10 28 0 6 0 1 0 0 0

Paninggaran 0 7 27 0 5 0 1 1 0 0

Lebakbarang 0 2 18 0 3 0 1 0 0 0

Petungkriyono 0 4 22 1 4 0 1 0 0 0

Talun 0 17 21 1 3 0 1 1 0 0

Doro 0 19 31 1 4 0 1 2 0 0

Karanganyar 1 18 31 2 2 0 0 5 0 0

Kajen 2 30 47 5 6 1 1 3 0 1

Kesesi 0 30 44 1 4 2 1 2 0 0

Sragi 0 18 37 0 5 0 2 0 0 0

Siwalan 0 13 28 0 2 1 0 1 0 0

Bojong 0 21 40 0 4 1 1 0 0 0

Wonopringgo 0 14 23 4 2 3 0 2 0 1

Kedungwuni 0 32 29 9 3 5 2 4 0 1

Karangdadap 0 8 13 1 1 2 1 0 0 0

Buaran 0 18 12 3 1 2 0 3 0 0

Tirto 0 20 19 2 3 0 0 1 0 0

Wiradesa 0 16 25 3 2 1 1 5 0 1

Wonokerto 0 12 23 1 3 1 0 0 0 0

Jumlah 3 309 518 34 63 19 15 30 0 4

Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka, 2012

Keterangan : N = Negeri ; S = Swasta

6.5.2. Sarana Kesehatan

Peningkatan sarana kesehatan memang sangat diperlukan sebagai salah satu

upaya untuk menigkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Sarana kesehatan di

Kabupaten Pekalongan selama tahun 2012 yang mengalami peningkatan di antaranya

adalah Polikilinik dan Bidan. Sedangkan untuk Rumah Sakit Umum, terdapat 3 RSU yang

ada di Kabupaten Pekalongan, satu diantaranya terdapat di wilayah Kota Pekalongan

yaitu RSUD Kraton.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 30

Tabel 6.11

Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

Kecamatan Puskesmas

RSU Poliklinik Apotik Bidan Induk Pembantu

Kandangserang 1 4 0 11 1 6

Paninggaran 1 2 0 12 1 8

Lebakbarang 1 2 0 8 0 0

Petungkriyono 1 1 0 9 0 0

Talun 1 2 0 8 0 9

Doro 2 4 0 9 2 8

Karanganyar 1 3 1 8 3 20

Kajen 2 3 0 18 4 37

Kesesi 2 3 0 15 3 9

Sragi 2 3 0 12 1 12

Siwalan 1 3 0 7 0 11

Bojong 2 4 0 13 3 17

Wonopringgo 1 3 0 6 4 15

Kedungwuni 2 3 1 7 7 26

Karangdadap 1 1 0 4 2 4

Buaran 1 1 0 5 4 11

Tirto 2 4 0 7 2 9

Wiradesa 1 2 0 4 9 20

Wonokerto 1 2 0 6 1 3

Kota Pekalongan - - 1 - - -

Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka, 2012

6.5.3. Sarana Peribadatan

Suasana kerukunan hidup antar dan intern umat beragama dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa sangat didambakan masyarakat. Karena dengan adaya

kerukunan dan kedamaian, masing-masing umat beragama dapat melaksanakan ibadah

menurut agama dan kepercayaannya. Beragam tempat peribadatan merupakan salah

satu bukti terjadinya kerukunan hidup umat beragama.

Secara keseluruhan tempat peribadatan di Kabupaten Pekalongan tahun 2012

tercatat sebanyak 3.272 buah yang meliputi Musholla 2.522 buah, Masjid 735 buah,

Gereja 13 buah, dan Pura 2 buah.

Tabel 6.12

Jumlah Sarana Peribadatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

Kecamatan Masjid Gereja Pura Vihara Mushola

Kandangserang 57 0 0 0 81

Paninggaran 49 0 0 0 102

Lebakbarang 20 0 0 0 29

Petungkriyono 34 2 0 0 14

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 31

Kecamatan Masjid Gereja Pura Vihara Mushola

Talun 41 1 0 0 155

Doro 49 0 0 0 187

Karanganyar 41 2 0 0 120

Kajen 58 1 0 1 134

Kesesi 56 0 0 0 213

Sragi 31 2 0 0 146

Siwalan 26 0 0 1 135

Bojong 40 0 0 0 138

Wonopringgo 36 0 0 0 120

Kedungwuni 59 2 0 0 299

Karangdadap 20 1 0 0 146

Buaran 18 0 0 0 92

Tirto 26 0 0 0 195

Wiradesa 47 2 0 0 140

Wonokerto 27 0 0 0 76

Jumlah 735 13 0 2 2.522 Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka, 2012

6.5.4. Sarana Perekonomian

Perekonomian sebagai salah satu aspek penting dalam pembangunan memang

perlu ditingkatkan. Karena, perekonomian merupakan salah satu aspek pendukung utama

dalam perkembangan masing-masing daerah, terutama untuk menjawab tuntutan dari

otonomi daerah dan sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah

tersebut. Oleh karena itu, sarana perekonomian juga perlu ditingkatkan untuk mendukung

aktivitas perekonomian tersebut.

Sarana perekonomian di Kabupaten Pekalongan meliputi berbagai macam pasar

dan berbagai bank serta koperasi yang tersebar merata di seluruh Kabupaten Pekalongan.

Untuk mengetahui persebaran sarana perekonomian di Kabupaten Pekalongan, dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.13

Jumlah Sarana Perekonomian (Pasar)

Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

No Kecamatan

Jenis Pasar

Jumlah Pasar

Umum

Pasar

Desa

Pasar

Hewan

Pasar

Ikan

1 Kandangserang - 1 1 - 2

2 Paninggaran - 1 1 - 2

3 Lebakbarang - - - - 0

4 Petungkriyono - - - - 0

5 Talun - - - - 0

6 Doro 1 - - - 1

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 32

No Kecamatan

Jenis Pasar

Jumlah Pasar

Umum

Pasar

Desa

Pasar

Hewan

Pasar

Ikan

7 Karanganyar 1 - - - 1

8 Kajen 1 - 1 - 2

9 Kesesi 1 - 1 - 2

10 Sragi 1 1 - - 2

11 Siwalan - - - - 0

12 Bojong 1 - - - 1

13 Wonopringgo 1 - - - 1

14 Kedungwuni 1 2 1 - 4

15 Karangdadap - 1 - - 1

16 Buaran - 1 - - 1

17 Tirto 1 - - - 1

18 Wiradesa 1 - 1 - 2

19 Wonokerto - 1 - 3 4

Jumlah 10 8 6 3 27

Sumber : Kabupaten Pekalongan Dalam Angka, 2012

6.6. KONDISI PEREKONOMIAN

Kinerja makro ekonomi daerah dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). PDRB Kabupaten Pekalongan tahun 2012 atas harga konstan sebesar 3,56

triliyun rupiah, meningkat dibandingkan tahun 2011 yang hanya mencapai 3,38 triliyun

rupiah. Untuk selengkapnya mengenai PDRB dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 6.14

PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pekalongan Atas Dasar Harga

Berlaku 2000 Tahun 2010-2012 (Jutaan Rupiah)

No LAPANGAN

USAHA 2010 2011 2012

1 Pertanian 699.703,08 699.039,57 725.824,91

2 Pertambangan dan

Penggalian 32.965,19 34.272,98 36.182,47

3 Industri

Pengolahan 837.955,07 894.472,12 942.638,70

4 Listrik, Gas dan Air

Bersih 37.167,24 38.841,22 41.225,23

5 Bangunan 202.363,53 213.635,80 224.326,83

6 Perdagangan, Hotel

dan Restoran 601.882,22 644.985,40 685.062,40

7 Pengangkutan dan

Komunikasi 127.791,58 133.038,04 141.973,01

8

Keuangan,

Persewaan dan

Jasa Perusahaan

141.124,51 148.173,32 158.394,28

9 Jasa-Jasa 549.398,81 577.929,27 608.971,24

Total 3.230.351,23 3.384.387,72 3.564.599,07

Sumber : PDRB Kabupaten Pekalongan Tahun, 2012

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 33

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa baik PDRB atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan yaitu pada

tahun 2012 mencapai Rp 942.638.700 atasdasar harga konstan, kemudian di posisi kedua

diduduki oleh Sektor Pertanian dengan sumbangan PDRB sebesar Rp.725.824 910.

6.7. GAMBARAN UMUM RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

6.7.1. Kondisi Dasar Perumahan dan Permukiman

A. Jumlah Rumah Menurut Tipe

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, rumah tidak hanya

berfungsi sebagai tempat berlindung tetapi lebih menonjol berfungsi sebagai

tempat tinggal. Sehingga aspek kesehatan dan kenyamanan menjadi hal

penting dalam rangka pemenuhan rumah tinggal.

Kualitas rumah tinggal ditentukan oleh kualitas bahan bangunan yang

digunakan, dan secaa nyata dapat digunakan dalam menentukan tingkat

kesejahteraan penghuninya. Selain kualitas rumah tinggal, fasilitas yang

digunakan sehari-hari juga menentukan tingkat kesejahteraan.

Umumnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan rumah

tangga di Kabupaten Pekalongan selama tahun 2012, maka kebutuhan

rumah untuk segala jenis tipe juga mengalami peningkatan. Namun, Untuk

jenis rumah baik tipe A, tipe B, mapupun tipe C tidak menunjukkan

perubahan dari jumlah rumah pada tahun 2011. Untuk melihat lebih jelas

lagi, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.15

Jumlah Rumah Menurut Tipe Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

No. Kecamatan Tipe Rumah

Jumlah Tipe A Tipe B Tipe C

1. Kandangserang 1.459 4.781 2.827 9.067

2. Paninggaran 1.387 2.940 3.290 7.617

3. Lebakbarang 804 421 936 2.161

4. Petungkriyono 651 1.012 951 2.614

5. Talun 3.915 1.365 745 6.025

6. Doro 4.559 2.430 1.619 8.608

7. Karanganyar 2.394 3.067 2.357 7.818

8. Kajen 2.742 4.591 3.214 10.547

9. Kesesi 5.211 5.881 4.336 15.428

10. Sragi 4.424 5.880 4.343 14.647

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 34

No. Kecamatan Tipe Rumah

Jumlah Tipe A Tipe B Tipe C

11. Siwalan 5.603 3.055 1.911 10.569

12. Bojong 2.250 4.413 1.766 8.429

13. Wonopringgo 6.863 6.026 4.607 17.496

14. Kedungwuni 6.557 533 1.332 8.422

15. Karangdadap 6.229 3.624 3.503 13.356

16. Buaran 5.073 4.222 2.777 12.072

17. Tirto 3.612 2.895 2.808 9.315

18. Wiradesa 2.857 3.665 3.256 9.778

19. Wonokerto 2.492 3.086 1.523 7.101

Jumlah 2012 69.082 63.937 48.101 181.120

2011 69.082 63.937 48.101 181.120

2010 66.911 66.737 50.519 184.167

Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka, 2012

Keterangan : Tipe A : Rumah layak huni dan sesuai dengan standar kesehatan

Tipe B : Rumah layak huni, tetapi belum memenuhi standar

kesehatan

Tipe C : Rumah belum layak huni dan belum memenuhi standar

kesehatan

B. Kepadatan rumah

Distribusi kepadatan rumah di Kabupaten Pekalongan dinilai berdasarkan

luas permukiman dan kemungkinan pemanfaatan petak bangunan rumah

pada lahan permukiman. Di Kabupaten Pekalongan sendiri, secara umum

jenis rumah terbagi atas 3 tipe disesuaikan dengan standar kesehatan.

Rumah tipe A adalah rumah layak huni dan sesuai standar kesehatan, tahun

2012 ada 69.082 unit rumah tipe ini atau sama dengan tahun 201. Rumah

tipe B adalah rumah layak huni tapi belum memenuhi standar kesehatan

berjumlah 63.937 unit, atau sama dengan tahun 2011. Rumah tidak layak

huni dan tidak memenuhi standar kesehatan tergolong sebagai rumah tipe C

berjumlah 48.101 unit sama dengan tahun 2011. Sedangkan luas wilayah

yang siap untuk dikembangkan perumahan baru seluas 35.527 Ha.

Berdasarkan data tersebut dapat dihitung rata-rata kepadatan rumah

maksimal yang ada sejumlah 5,15 unit rumah/ha. Sedangkan rata-rata

kepadaan rumah minimal yang ada sejumlah 16,95 unit rumah/ha. Dari data

yang ada pada tahun 2012 menunjukkan juga bahwa Kecamatan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 35

Wonopringgo memiliki jumlah unit rumah terbanyak dengan 17.496 unit

rumah dengan kepadatan bruto sebesar 7,63 unit rumah/ha dan kepadatan

netto sebesar 17,18 unit rumah/ha. Sedangkan Kecamatan Karangdadap

memiliki jumlah unit rumah paling sedikit, yaitu sebanyak 6.822 unit rumah

dengan kepadatan bruto sebesar 3,25 unit rumah/ha dan kepadatan netto

sebesar 15,65 unit rumah/ha. (Tabel 2.4)

Tabel 6.16

Distribusi Kepadatan Rumah di Kabupaten Pekalongan

No Kecamatan Jumlah Rumah (Unit)

Luas Wilayah

(Ha)

Luas Permukiman

(Ha)

Kepadatan Bruto

(Rumah/Ha)

Kepadatan Netto

(Rumah/Ha)

1 Karanganyar 7818 2591 477,25 3.02 16.38

2 Kajen 10569 4006 1021,11 2.63 10.35

3 Sragi 14647 1880 564,65 7.78 25.9

4 Siwalan 10569 2293 1018,58 4.60 10.38

5 Bojong 8429 2100 435,85 4.01 19.34

6 Wonopringgo 17496 6348 879,3 2.76 19.89

7 Kedungwuni 8422 7515 972,81 1.12 8.66

8 Karangdadap 13356 1739 770,78 7.69 17.32

9 Buaran 12072 1270 599,66 9.50 20.13

20 Tirto 9315 3240 822,57 2.87 11.32

11 Wiradesa 9778 954 446,57 10.25 21.98

12 Wonokerto 7101 1591 339,14 4,46 20.93

13 Kandangserang 9.067 6055 3268,2 1.50 2.77

14 Peninggaran 7.617 9299 507,59 0.81 15.01

15 Lebakbarang 2.211 5820 157,00 0.38 14.08

16 Petungkriyono 2.614 7358 9 6,72 0.36 27.02

17 Talun 6.025 5857 683,35 1.03 8.82

18 Doro 8608 6844 1 037,52 1.26 8.30

19 Kasesi 15428 6851 1 045,15 2.25 14.64 Sumber: DDA Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

C. Kebutuhan Unit Rumah dan Jumlah Rumah Tangga

Pengalokasian unit rumah pada dasarnya dinilai dari banyaknya jumlah

rumah tangga yang ada pada waktu tertentu. Disisi lain, jumlah rumah

tangga tersebut bertambah seiring dengan meningkatnya agka kelahiran dan

pernikahan. Di Kabupaten Pekalongan, perkembangan jumlah rumah tangga

sangat terkait dengan kebutuhan unit rumah yang ada maupun yang akan

direncanakan. Penghitungan jumlah rumah tangga sendiri ditentukan

berdasarkan jumlah kepala keluarga. Jumlah rumah tangga berturut-turut

sejak tahun 2010 hingga tahun 2012, yaitu 196.414 rumah tangga, 197.081

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 36

rumah tangga, 200.881 rumah tangga. Terhitung pada tahun 2010 dari

tahun 2012 mengalami kenaikan jumlah rumah tangga sejumlah 4.467

rumah tangga.

Gambar 6.9

Perkembangan Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Pekalongan

Sumber: DDA Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

Berdasarkan perkembangan jumlah rumah tangga tersebut maka dapat

dihitung kebutuhan rumah yang ada. Menurut data yang dikumpulkan, pada

tahun 2012, jumlah rumah tangga dari 19 kecamatan sejumlah 200.881

rumah tangga dengan total kebutuhan rumah sebanyak 293.359 unit rumah.

Tabel 6.17

Distribusi Kondisi dan Kebutuhan Jumlah Unit Rumah

di Kabupaten Pekalongan

No Kecamatan Jumlah Rumah

Tangga Jumlah Rumah

1 Kajen 14380 10547

2 Karanganyar 8595 7818

3 Bojong 14879 8429

4 Wiradesa 13605 9778

5 Buaran 10343 12072

6 Wonopringgo 9732 17496

7 Siwalan 9601 10569

8 Sragi 14119 14647

9 Wonokerto 11118 7101

10 Tirto 15513 9315

11 Kedungwuni 20528 8422

12 Karangdadap 7509 13356

13 Kandangserang 7382 9067

194

195

196

197

198

199

200

201

202

2010 2011 2012

Rumah Tangga

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 37

No Kecamatan Jumlah Rumah

Tangga Jumlah Rumah

14 Peninggaran 7771 7617

15 Lebakbarang 2341 2211

16 Petungkriyono 2830 2614

17 Talun 6281 6025

18 Doro 8694 8608

19 Kasesi 15660 15428 Sumber: DDA Kabupaten Pekalongan Tahun 2012

6.7.2. Kondisi Dasar Drainase dan Sanitasi Permukiman

Kondisi drainase di permukiman Kabupaten Pekalongan pada umumnya

bergabung dengan saluran sanitasi. Sebagian besar saluran drainase di perumahan-

perumahan adalah tipe saluran terbuka dengan lebar kurang lebih 15 cm. Saluran

drainase dengan lebar lebih dari 15 cm terdapat di permukiman swadaya terutama yang

terletak di pinggir jalan.

Jaringan darinase yang terdapat pada Kabupaten Pekalongan berupa jaringan

primer, sekunder dan tersier.

Jaringan primer berupa sungai atau jaringan yang menampung air dari jaringan

sekunder.

Jaringan sekunder berupa jaringan drainase yang terdapat dan mengikuti pola

jalan raya di kanan atau kirinya yang menampung air dan jaringan tersier

(perumahan)

Jaringan tersier berupa jaringan drainase yang terdapat di dalam lokasi jalan

dalam permukiman penduduk.

Pada saat ini sebagian besar kondisi jaringan drainase di Kabupaten Pekalongan

telah mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh terjadinya erosi dan sedimentasi

baik oleh kejadian alam maupun pembuangan sampah.

Berdasarkan permasalahan diatas maka pengembangan prasarana drainase yang

perlu dilakukan adalah pengoptimalan saluran drainase dengan cara pembuatan saluran

yang lebih memadai pada daerah yang sering mengalami genangan dan banjir, serta

pembuangan sempadan sungai.

Gangguan saluran drainase dapat pula dikaitkan dengan buruknya kondisi sanitasi

Kabupaten Pekalongan karena sebagian besar penduduknya masih memanfaatkan sungai

sebagai tempat MCK. Hal tersebut merupakan indikasi peningkatan pencemaran sungai

dengan intensitas tinggi karena limbah langsung masuk ke dalam sungai. Berdasarkan

informasi wialyah, tercatat hanya sebagian kecil permukiman pada kelurahan di

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 38

Kabupaten Pekalongan yang telah memiliki WC pribadi. Meskipun demikian telah terdapat

upaya pemenuhan sanitasi rumah tangga tersebut dengan mendirikan WC umum yang

telah dilakukan di beberapa desa.

Terkait dengan jaringan air kotor, memang belum ada upaya pemisahan air kotor,

air limbah rumah tangga di beberapa lokasi langsung dibuang ke pekarangan atau

sebagian ke sepsitank. Sedang terkait dengan jamban, tidak semua keluarga di

Kabupaten Pekalongan memiliki jamban. Bagi mereka yang tidak memiliki jamban, ada

beberapa alternatif buang air besar diantaranya di sungai dan dimasukkan kedalam

kantong plastik lalu dibuang ketumukan sampah atau ke pekarangan kosong.

6.7.3. Kondisi Dasar Persampahan

Jaringan persampahan di Kabupaten Pekalongan melayani 13 Kecamatan di

Kabupaten Pekalongan kecuali Kecamatan Talun, Paninggaran, Kandangserang,

Lebakbarang, Petungkriyono dan Karangdadap. Pengelolaan sampah di Kabupaten

Pekalongan belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang

berwawasan lingkungan sehingga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan

masyarakat dan lingkungan. Kabupaten Pekalongan hanya memiliki 56 unit TPS berupa

kontainer dan 1 TPA yaitu TPA Bojonglarang. Namun saat ini kondisinya sudah overload

karena jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat lebih banyak daripada jumlah sampah

yang tertampung di TPA. Semua hasil sampah tersebut berasal dari kegiatan manusia

antara lain dari perkantoran, rumah tangga dan tempat umum. Penghasil sampah

terbesar di kabupaten Pekalongan berasal dari kegiatan permukiman dan pasar tradisional

dengan volume 1.106,24 m³/hari.

Daerah pelayanan persampahan di Kabupaten Pekalongan mencakup 13 Kota

Kecamatan dari 19 Kota Kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Sistem pengelolaan

persampahan yang dilakukan adalah sampah yang masuk ke TPA, tertimbun di TPA dan

ditutup dengan tanah (sistem Open Dumping). Pola pelayanan yang sampai sekarang

dilakukan adalah pengambilan sampah dilakukan pada titik-titik lokasi penempatan TPS

(Kontainer) yang mana kontainer tersebut menampung sampah yang dihasilkan

masyarakat dan dari petugas kebersihan yang melakukan rutinitas sehari-harinya

kebersihan jalan. Adapun program pengembangan pelayanan persampahan 5 tahun

terakhir adalah program TPS 3R yang saat ini masih dirintis dan Kabupaten Pekalongan

memiliki 1 Unit berlokasi di Kecamatan Kedungwuni, namun aktifitasnya belum sesuai

harapan.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 39

Kemudian terdapat beberapa kelengkapan sarana TPA seperti: kantor/ gedung

TPA, Bulldozer 1 unit, Sumur Pantau dan tandon air untuk cucian Armada Sampah.

Namun kondisi kelengkapan sarana tersebut belum memadai bahkan mengalami kondisi

yang rusak, seperti tandon air.

Menurut RTRW Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2013, saat ini pemerintah

Kabupaten Pekalongan sudah merencanakan pengembangan 1 unit TPA yang berlokasi di

Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Di kawasan perumahan Kabupaten Pekalongan

sendiri, sebagian besar sudah dilengkapi dengan fasilitas persampahan seperti tempat

sampah. Di Kecamatan Kajen, pengangkutan sampah dilakukan oleh LKMD di tiap

kelurahan/Desa dengan tetap berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bidang

Kebersihan dan Pertamanan.

Untuk selanjutnya pengembangan prasarana persampahan yang dapat dilakukan

berdasarkan permasalahan diatas diantaranya: memperluas pelayanan prasarana

persampahan ke kecamatan-kecamatan yang belum terjangkau fasilitas persampahan,

menambah fasilitas pengumpul dan pengangkut sampah seperti tempat sampah, gerobak

sampah dll, serta membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berbasis

masyarakat. Berikut data mengenai volume sampah dan sarana kebersihan di Kabupaten

Pekalongan :

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 40

Tabel 6.18

Jenis Prasarana Persampahan

NO PRASARANA JUMLAH

KEADAAN

KETERANGAN RUSAK

RUSAK BERAT

AKTIF/ DIPAKAI

JUMLAH

1 Dump Truck 7 - 1 6 7 Unit Pengadaan 2013

2 Dump Arm Roll 2 - - 2 2 Pengadaan 2013

3 Arm Roll 8 - 1 7 8 Pengadaan 1996 s/d

2008

4 Pick Up L300 4 - - 4 4 2 Unit Baru Pengadaan

2013

5 Truk Tinja 1 - - - 1 Pengadaan 1999

6 Toyota Kijang

Buaya (Pick Up)

1 - - - 1 Operasional Taman

7 Toyota Kijang

Kapsul (Pick Up)

1 - - - 1 Kabid. Kebersihan dan

pertamanan

8 Tangki Air 3 - - 2 3 2 Unit Mercy

1 Unit Mitsubhisi

9 Transfer Depo 2 - - 56 2 1 Unit di Kedungwuni

1 Unit di Wiradesa

10 Kontainer 72 - 16 79 72 9 Sudah di hapus

7 Rencana

Penghapusan

11 Gerobak Sampah 85 - 6 - 85 Pengadaan Th. 2012

dan 2013

12 Tong Sampah 95 - - - 95 Kab. Pekalongan

13 Komposter 1 - - 1 1 Kab. Pekalongan

14 TPS 3R 1 - - 2 1 KEDUNGWUNI

15 Kendaraan Roda

Tiga (Tosa)

2 - - - 2 1 Unit Penyisiran Kota

Kajen

1 Unit Penyisiran Kota

Kedungwuni

16 Hand Sprayer 30 - - 30 Pengadaan 2013

17 Mesin Potong

Rumput Gendong

45 - - 45 Kondisi sekarang

18 Mesin Potong

Rumput Dorong

5 - - 5 Pengadaan 2012

Perubahan

19 Bulldozer 1 - - 1 Pengadaan 1997

20 TPA 1 - - 1 1 Dkh. Bojonglarang

Desa Linggoasri

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bidang Kebersihan dan Pertamanan, 2013

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 41

6.7.4. Kondisi Dasar Pengembangan Air Minum

Sistem penyediaan air minum (SPAM) PDAM Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan

berdasarkan Laporan Teknik PDAM pada tahun 2012 ada di 8 Kecamatan dengan melayani

10 sistem Ibukota Kecamatan (IKK), yaitu:

1) IKK Tirto Jeruksari

2) IKK Tirto Tanjung

3) IKK Wiradesa – Wonokerto

4) IKK Wiradesa

5) IKK Sragi

6) IKK Kedungwuni

7) IKK Wonopringgo

8) IKK Kesesi

9) IKK Kajen

10) IKK Doro

Dari jumlah sistem IKK tersebut ada beberapa yang tidak beroperasi dengan

rinciannya dapat dilihat pada Selain SPAM yang dikelola oleh PDAM, di kabupaten

Pekalongan juga terdapat SPAM Perdesaan dengan program Pamsimas, PNPM, DAK dan

lain-lain yang pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat setempat.

Sistem penyediaan air minum di wilayah perkotaan Kabupaten Pekalongan saat ini

dikelola oleh PDAM Tirta Kajen dengan cara memanfaatkan mata air dan sumur dalam

sebagai sumber air baku untuk melayani kebutuhan air bersih di 10 unit IKK. Saat ini, dari 3

sumber mata air yang dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Kajen memiliki debit 80 liter/detik

dengan rincian sebagai berikut:

a) Mata air Umbul Mubal Linggoasri Kajen, kapasitas terpasang 30 liter/detik

b) Mata air Sidoharjo Doro, kapasitas terpasang 15 liter/detik

c) Mata air Sidosukmo Gutomo Karanganyar, kapasitas terpasang 35 liter/detik

Sistem pengaliran dari semua sumber mata air tersebut dilakukan secara gravitasi.

Sedangkan sistem yang menggunakan pemompaan dari air tanah dalam (sumur bor),

sebanyak 11 lokasi dengan kapasitas terpasang seluruhnya sebesar 65 l/det. Sistem

pemompaan ini menyebabkan pembiayaan operasionalnya menjadi lebih tinggi

dibandingkan dengan sistem gravitasi.

SPAM yang dikelola oleh PDAM dibagi menjadi Jaringan Perpipaan (JP) Ibukota

Kabupaten, JP Ibukota Kecamatan (IKK) dan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) Ibukota

Kabupaten.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 42

A. Jaringan Perpipaan (JP) Ibukota Kabupaten

Unit Air Baku

Sumber air baku yang dikelola PDAM Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan

berasal dari sumber mata air dan sumur dalam yang berada di wilayah

Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan data pada tahun 2013, kapasitas sumber

air yang terpasang sebesar 145 liter/det sedangkan yang terpakai sebesar

96,5 liter/det.

Mata Air

Sumber mata air Umbul Mubal yang terletak di Desa Linggoasri

Kecamatan Kajen mempunyai debit berdasarkan data dari Dinas PSDA

ESDM Kabupaten Pekalongan sebesar 80 liter/detik, sedangkan kapasitas

terpasang PDAM sebesar 30 liter/detik, dan baru terpakai sebanyak 20

liter/detik, sehingga masih terdapat 60 liter/detik yang belum

dimanfaatkan.

Tabel 6.19

Pelayanan Mata Air Umbul Mubal

No Unit IKK

Kapasitas

Terpasang

(liter/detik)

Kapasitas

Terpakai

(liter/detik)

Kapasitas

Belum Terpakai

(liter/detik)

1 Kajen 22 12 10

2 Wiradesa 5 5 0

3 Kesesi 3 3 0

Jumlah 30 20 10

Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013

Sumber mata air Sidoharjo yang terletak di Desa Sidoharjo Kecamatan

Doro mempunyai kapasitas terpasang 15 liter/detik. Kapasitas yang

terpakai saat ini untuk IKK Doro dan IKK Kedungwuni baru 7,5 liter/detik,

sehingga masih ada kapasitas terpasang yang belum digunakan sebesar

7,5 liter/detik.

Tabel 6.20

Pelayanan Mata Air Sidoharjo

No Unit IKK

Kapasitas

Terpasang

(liter/detik)

Kapasitas

Terpakai

(liter/detik)

Kapasitas

Belum Terpakai

(liter/detik)

1 Doro 5 2,5 2,5

2 Kedungwuni 10 5 5

Jumlah 15 7,5 7,5

Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 43

Sumber mata air Gutomo/Sidosukmo yang terletak di Desa Gutomo

Kecamatan Karanganyar mempunyai, kapasitas terpasang 35 liter/detik

sedangkan yang terpakai baru 25 liter/detik, sehingga masih ada

kapasitas terpasang yang belum digunakan sebesar 10 liter/detik.

Tabel 6.21

Pelayanan Mata Air Gutomo

No Unit IKK

Kapasitas

Terpasang

(liter/detik)

Kapasitas

Terpakai

(liter/detik)

Kapasitas

Belum Terpakai

(liter/detik)

1 Karanganyar dan Kajen 20 10 10

2 Wonopringgo 2,5 2,5 0

3 Kedungwuni 5 5 0

4 Bojong dan Wiradesa 7,5 7,5 0

Jumlah 35 25 10

Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013

Air Tanah Dalam / Sumur Bor

Sumber air tanah dalam yang digunakan oleh PDAM Tirta Kajen

Kabupaten Pekalongan saat ini sebanyak 11 buah, namun yang dapat

dioperasikan hanya 7 buah. Jumlah kapasitas terpasang 65 liter/detik

sedangkan yang terpakai baru 43,5 liter/detik, sehingga masih ada

kapasitas terpasang yang belum digunakan sebesar 21,5 liter/detik.

Rincian kapasitas pelayanan sumur bor sebagai berikut.

Tabel 6.22

Pelayanan Sumur Bor/Pompa

No Unit IKK

Kapasitas

Terpasang

(liter/detik)

Kapasitas

Terpakai

(liter/detik)

Kapasitas

Belum Terpakai

(liter/detik)

Lama

Operasi

(jam/hari)

1 Kedungwuni SB I 10 10 0 18

2 Kedungwuni SB II 5 0 5 Tidak Operasi

3 Wiradesa SB Pecakaran 5 0 5 Tidak Operasi

4 Wiradesa SB Bebel 10 10 0 23

5 Sragi 5 4 1 12

6 Kesesi 5 5 0 18

7 Wonopringgo 5 0 5 Tidak Operasi

8 Tirto SB Jeruksari 5 4,5 0,5 18

9 Tirto SB Perum Tanjung 5 5 0 21

10 Duwet Bojong 5 0 5 0

11 Kutorejo 5 5 0 10

Jumlah 65 43,5 21,5

Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 44

Kinerja Unit Produksi

Air baku yang dikelola PDAM Kabupaten Pekalongan berasal dari sumber

mata air dan sumur bor yang berada di wilayah Kabupaten Pekalongan dan

sekitarnya. Berdasarkan data tahun 2013, kapasitas sumber air yang

terpasang sebesar 145 liter/detik sedangkan yang terpakai sebesar 96,5

liter/detik, sehingga masih ada yang belum digunakan sebesar 48,5

liter/detik.

Tabel 6.23

Sumber Air Baku yang digunakan PDAM Tirta Kajen Kab. Pekalongan

No Nama Sumber Jenis Sumber Lokasi Sumber Kapasitas (liter/detik)

Terpasang Terpakai

1 Umbul Mubal Mata Air Ds.Linggosari Kec.Kajen 30 20

2 Sidoharjo Mata Air Ds.Sidoharjo Kec.Doro 15 7,5

3 Gutomo Sumur Bor Ds.Gutomo Kec.Karanganyar 35 25

4 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Karangrejo Kec.Kesesi 5 5

5 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Kedungwuni Barat Kec.Kedungwuni

10 10

6 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Kedungwuni Barat Kec.Kedungwuni

5 0

7 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Pecakaran Kec.Wonokerto 5 0

8 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Bebel Kec.Wonokerto 10 10

9 Sumur Bor Sumur Bor Kel.Sragi Kec.Sragi 5 4

10 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Kwagean Kec.Wonopringgo 5 5

11 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Jeruksari Kec.Tirto 5 5

12 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Tanjung Kec.Tirto 5 5

13 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Ketilang Kidul Kec.Bojong 5 0

14 Sumur Bor Sumur Bor Ds.Kutorejo Kec.Kajen 5 5

Jumlah 145 101,5 Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013

Keterbatasan kapasitas sumber ini menjadi kendala utama yang dihadapi

PDAM dalam pengembangan cakupan pelayanan. Meskipun telah dilakukan

upaya pembagian kapasitas sumber air terhadap daerah pelayanan yang

diperkirakan kekurangan suplai air, namun karena kebutuhan air yang ada

telah melebihi kapasitas produksi sehingga PDAM Tirta Kajen belum dapat

memberikan pelayanan penyediaan air dengan baik.

Unit Distribusi

Sistem distribusi dan transmisi PDAM Tirta Kajen sebagian besar digunakan

untuk melayani IKK Kabupaten Pekalongan dengan panjang pipa 161.206 m.

Pipa yang digunakan untuk pelayanan distribusi sepanjang 127.413 m dan

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 45

Total panjang pipa yang digunakan untuk pelayanan transmisi menuju

masing-masing IKK yaitu 34.189 m. Untuk memasok kebutuhan air di

Kabupaten Pekalongan digunakan tiga mata air (MA. Umbul Mubal, MA.

Sidoharjo, dan MA. Gutomo) dan tujuh sumur dalam/bor (SB. Karangrejo, SB.

Kedungwuni, SB. Bebel, SB. Sragi, SB. Kwagean, SB. Jeruksari, SB. Tanjung,

dan SB. Kutorejo) yang beroperasi dari sebelas sumur dalam yang ada.

Unit Pelayanan

Berdasarkan target MDG’s yang ingin dicapai pada tahun 2015 disebutkan

bahwa penduduk di perkotaan yang akan dicapai ditargetkan sebesar 80%,

sedangkan untuk wilayah perdesaan sebesar 60% dari jumlah penduduk.

Seiring perkembangan zaman, maka jumlah penduduk semakin meningkat.

Berdasarkan prosentase, pelayanan PDAM Tirta Kajen di Kabupaten

Pekalongan pada tahun 2012 sebesar 4.47% (7.585 sambungan), sedangkan

bila didasarkan atas daerah pelayanan (11 kecamatan) yang ada maka

pelayanan PDAM Tirta Kajen pada tahun 2012 sebesar 6,13% (7.585

sambungan). Data terbaru yang didapat dari PDAM Tirta Kajen, jumlah

pelanggan pada akhir tahun tahun 2012 sebanyak 8.164 sambungan atau

6,52%, sehingga untuk mencapai target MDG’s di perkotaan Kabupaten

Pekalongan sebanyak 68% diperlukan tambahan sebesar 61,47% atau

401.328 jiwa (80.265 sambungan). Untuk mencapai target tersebut

dibutuhkan upaya yang lebih keras untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan

pencapaian target MDG’s tahun 2015 tersebut. Upaya pemerintah dalam

mengatasi permasalahan ini adalah dengan meningkatkan pelayanan

penduduk dan perluasan daerah pelayanan yang telah terlayani maupun yang

belum dilayani. Kendala yang akan dihadapi untuk mencapai tingkat

pelayanan tersebut adalah keberadaan/ketersediaan sumber air baku, karena

jumlah mata air yang dapat digunakan sedikit dan debitnya akan terus

menurun, sedangkan air tanah juga kurang dapat diandalkan karena debit

yang dapat diambil sedikit dan akan terus mengecil dan kualitas airnya juga

akan semakin buruk terutama oleh terjadinya intrusi air laut. Selain itu,

walaupun di Kabupaten Pekalongan banyak terdapat sungai–sungai besar,

namun yang dapat digunakan sebagai sumber air baku untuk air minum

jumlahnya sangat terbatas, yaitu hanya sungai Kupang yang sudah

direncanakan akan digunakan untuk SPAM Regional Petanglong sebesar 200

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 46

liter/detik dari kebutuhan sebesar 350 liter/detik, sehingga sisanya harus

diambil dari sumber air baku lainnya yang direncanakan akan diambil dari

Embung Wisnu. Untuk lebih jelasnya, jumlah jiwa terlayani oleh PDAM Tirta

Kajen menurut kecamatan sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 6.24

Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Kajen Tahun 2012

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

PDAM

Jumlah KK Terlayani

Jumlah Jiwa Terlayani

Prosentase

1 Doro 37.802 261 1.305 3,19

2 Karanganyar 36.554 145 725 1,77

3 Kesesi 62.100 553 2.765 6,77

4 Sragi 61.090 243 1.215 2,97

5 Bojong 61.951 509 2.545 6,23

6 Wonopringgo 42.163 147 735 1,8

7 Kedungwuni 94.065 1.902 9.510 23,29

8 Tirto 67.945 860 4.300 10,53

9 Wiradesa 57.812 638 3.190 7,81

10 Wonokerto 45.423 1.018 5.090 12,46

11 Kajen 58.873 1.888 8.660 23,12

Daerah Pelayanan 625.778 8.164 40.040 6,52

Kabupaten Pekalongan 861.366 8.164 40.040 4,73 Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013

B. Jaringan Perpipaan SPAM IKK

SPAM IKK yang dimiliki oleh Kabupaten Pekalongan ada di 8 Kecamatan, yaitu

Sistem IKK Tirto (Jeruksari dan Tanjung), Sistem IKK Wiradesa (Pecakaran dan

Bebel), Sistem IKK Sragi, Sistem IKK Kedungwuni, Sistem IKK Wonopringgo,

Sistem IKK Kesesi, Sistem IKK Kajen, IKK Doro. Penjelasan mengenai sumber air

baku, sistem transmisi, sistem distribusi, dan sistem pelayanan dapat dilihat

pada Tabel 3.24 di bawah ini.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 47

Tabel 6.25

Sistem IKK Kabupaten Pekalongan

No Sistem IKK Sumber Air Baku Sistem Transaksi Sistem Distribusi

1 Kec.Tirto : Sistem

IKK Tirto

Jeruksari dan IKK

Tirto Tanjung

Sumur Bor

Jeruksari dan

Perum Tanjung

Debit Masing-

masing SB 5 lt/dt

Menggunakan pipa

PVC diameter 100 mm

Menggunakan sistem

pompa

Panjang Pipa dari

Jeruksari 1.500 m

Panjang Pipa dari

Perum Tanjung 2.000

m

Menggunakan pompa

langsung ke jaringan

distribusi

Menggunakan pipa

PVC

d = 75 mm, p =

1.500 m

Menggunakan pipa

PVC

d = 50 mm, p

=2.500 m

Menggunakan pipa

PVC

d = 40 mm, p =

3.500 m

2 Sistem IKK

Wiradesa

Mata Air Umbul

Mubal,

Q=5 lt/dt

Mata Air Gutomo,

Q=5 lt/dt

Sumur bor

Desa Bebel,

Q=10 lt/dt,

Sumur Bor

Desa Pecakaran,

Q=5 lt/dt

Menggunakan pipa

PVC d =150 mm,

p =18.000 m

Menggunakan pipa

PVC d = 100 mm

Menggunakan pipa

PVC d = 75 mm

Menggunakan pipa

PVC d = 50 mm

Menggunakan pipa

PVC d = 25 mm

3 Sistem IKK Sragi Sumur dalam

Kel. Sragi

Debit 5 lt/dt

Menggunakan pipa

PVC d = 100 mm,

p = 360 m

Tidak memiliki

reservoir

Menggunakan pompa

langsung ke jaringan

distribusi

Menggunakan pipa

PVC d = 75 mm,

p = 1.500 m

Menggunakan pipa

PVC d = 50 mm,

p =2.500 m

Menggunakan pipa

PVC d = 40 mm,

p = 3.500 m

4 Sistem IKK

Kedungwuni

Mata Air Sidoarjo,

Q = 6 lt/dt

Mata Air Gutomo.

Q = 7,5 lt/dt

Sumur Bor I,

Q = 10 lt/dt

Sumur Bor II,

Q = 5 lt/dt

Menggunakan pipa

PVC d = 100 mm,

p = 2.000 m

Tidak memiliki

reservoir

Menggunakan sistem

gravitasi

Menggunakan pompa

langsung ke jaringan

distribusi

Menggunakan pipa

PVC d = 100 mm,

p = 4.000 m

Menggunakan pipa

PVC d = 75 mm,

p = 2.600 m

Menggunakan pipa

PVC d = 50 mm,

p = 3.000 m

5 Sistem IKK

Wonopringgo

Mata Air Gutomo,

Q = 5 lt/dt

Menggunakan pipa

PVC d = 100 mm,

p = 586 m

Menggunakan pipa

PVC d = 25 - 75 mm,

p = 5054 m

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 48

No Sistem IKK Sumber Air Baku Sistem Transaksi Sistem Distribusi

Tidak memiliki

reservoir

Menggunakan sistem

gravitasi

6 Sistem IKK

Kesesi

Sumur dalam

Kesesi, Q = 5 lt/dt

Mata Air Umbul

Mubal, Q = 2,5

lt/dt

Dari Mata Air

menggunakan pipa

PVC d = 100 mm,

p = 6.000 m

Dari Sumur dalam

menggunakan pompa

dan pipa PVC d = 100

mm, p = 2.850 m

Menggunakan pipa

PVC d = 75 mm,

p = 683 m

Menggunakan pipa

PVC d = 50 mm,

p = 594 m

7 Sistem IKK

Kajen

Mata Air Umbul

Mubal, Q = 22 lt/dt

Menggunakan pipa GI

d = 200 mm, p =

1.100 m

Menggunakan pipa

PVC d = 200 mm,

p = 6.289 m

Menggunakan pipa

PVC d = 150 mm,

p = 2.000 m

Menggunakan pipa

PVC d = 100 mm,

p = 6.000 m

Tidak memiliki

reservoir

Menggunakan sistem

gravitasi

Menggunakan pipa

PVC d = 25 - 50 mm,

p =19.784 m

Menggunakan pipa

PVC d = 100 mm,

p = 3.375 m

Menggunakan pipa

PVC d = 75 mm,

p = 10.036 m

Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 49

Gambar 6.10

Diagram Skematik SPAM PDAM Kabupaten Pekalongan

Sumber : PDAM Tirta Kajen, 2013

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 50

C. Jaringan Perpipaan SPAM Perdesaan

Untuk jaringan perpipaan SPAM Perdesaan di Kabupaten Pekalongan terdapat

dua program yang diluncurkan oleh pemerintah untuk kawasan perdesaan, yaitu

program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

dan program Dana Alokasi Khusus (DAK).

Program PAMSIMAS merupakan program penyediaan air minum dan

sanitasi berbasis masyarakat yang artinya dalam aplikasi pembangunannya

melibatkan peran serta masyarakat. Untuk program PAMSIMAS,

Pemerintah Pusat meminjam dari Bank Dunia dan menghibahkan dana

tersebut sebesar 70% dari kebutuhan proyek di daerah dan selebihnya

10% dari dana APBD Kabupaten dan 20% dari dana masyarakat. Dana

dari masyarakat dibagi menjadi 2 bagian yaitu 4% uang tunai dan 16%

berupa tenaga atau material.

Program Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan program yang

pendanaannya berupa hibah dari APBN yang kemudian dilimpahkn menjadi

APBD untuk pembangunan sarana air minum perdesaan yang belum

terjangkau pelayanan jaringan distribusi PDAM. Dari beberapa program

penyediaan air bersih yang sudah dikerjakan, pencapaian cakupan

pelayanan sampai dengan tahun 2012 sebesar 24,12 persen. Tabel 3.8

berikut ini merupakan data jumlah jiwa yang telah terlayani oleh program

PAMSIMAS dan DAK hingga tahun 2012.

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 51

Tabel 6.26

Jumlah Jiwa Terlayani Air Minum Tahun 2012

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jumlah Penduduk Terlayani %

terhadap

penduduk

terlayani

PAMSIMAS DAK PDAM PPIP PERMAS

PNPM REKAP

s/d 2012 s/d 2012 s/d 2012 MP

1 Kandangserang 32.192 6.482 500 0 0 300 0 6.754 20,98

2 Paninggaran 34.472 5.498 5.682 0 0 100 0 11.280 32,72

3 Lebakbarang 10.006 2.952 6.524 0 0 530 0 10.006 100

4 Petungkriyono 12.080 - 6.151 0 0 0 0 6.151 50,92

5 Talun 25.781 4.336 4.086 0 0 785 0 9.207 35,71

6 Doro 37.258 4.212 3.001 1.205 0 800 0 9.218 24,74

7 Karanganyar 36.012 - 2.602 400 200 0 0 3.202 8,89

8 Kajen 58.379 2.337 0 8.660 0 500 0 11.497 19,69

9 Kesesi 61.777 6.296 4.091 2.495 0 375 0 13.257 21,46

10 Sragi 61.090 6.450 985 1.185 0 0 0 8.620 14,11

11 Siwalan 37.867 5.983 13.588 0 0 750 0 26.304 69,46

12 Bojong 62.562 7.989 5.282 2.340 0 0 840 16.451 26,3

13 Wonopringgo 41.528 970 0 665 0 0 0 1.635 3,94

14 Kedungwuni 92.389 1.645 694 8.905 0 0 60 11.304 12,23

15 Karangdadap 34.068 1.252 0 0 0 315 100 1.127 3,31

16 Buaran 43.293 6.544 652 0 0 0 0 7.196 16,62

17 Tirto 66.521 5.701 5.023 4.205 0 0 142 15.071 22,66

18 Wiradesa 56.879 2.924 3.484 3.015 0 0 913 10.336 18,17

19 Wonokerto 44.556 7.372 2.698 4.850 0 1.275 2.267 18.462 41,44

Jumlah 848.710 75.917 69.143 37.925 200 5.730 4.322 193.237 22,77

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2013

Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan

IV - 52

D. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)

Program ini biasanya dilaksanakan melalui pendanaan APBD Kabupaten

berupa sumur gali, bak penampung air hujan (PAH), pembangunan embung-

embung kecil, dan terminal air. Program ini terkait dengan daerah-daerah

kekeringan, yang biasanya dilaksanakan pada program penanggulangan desa-

desa rawan air dan kekeringan.