kabupaten pekalongan

15
KABUPATEN PEKALONGAN Kondisi geografis Letak Geografis Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, yang berada di daerah Pantura bagian barat sepanjang pantai utara Laut Jawa memanjang ke selatan dengan Kota Kajen sebagai Ibu Kota pusat pemerintahan. Secara geografis terletak diantara: 6 0 - 7 0 23’ Lintang Selatan dan antara 109 0 - 109 0 78’ Bujur Timur yang berbatasan dengan: Sebelah Timur : Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang Sebelah Utara : Laut Jawa, Kota Pekalongan Sebelah Selatan : Kabupaten Banjarnegara

Upload: keyko

Post on 07-Dec-2014

202 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: KABUPATEN PEKALONGAN

KABUPATEN PEKALONGANKondisi geografis

Letak Geografis

Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, yang berada di daerah Pantura bagian barat sepanjang pantai utara Laut Jawa memanjang ke selatan dengan Kota Kajen sebagai Ibu Kota pusat pemerintahan.

Secara geografis terletak diantara: 60 - 70 23’ Lintang Selatan dan antara 1090 - 1090 78’ Bujur Timur yang berbatasan dengan:

Sebelah Timur : Kota Pekalongan dan Kabupaten BatangSebelah Utara : Laut Jawa, Kota PekalonganSebelah Selatan : Kabupaten BanjarnegaraSebelah Barat : Kabupaten Pemalang

Wilayah Kabupaten Pekalongan memiliki luas + 836,13 Km2, dimana 31,21 persenya ( 260,93 Km2 ) merupakan lahan sawah yang terdiri sawah pengairan teknis (79,26%) sisanya sawah tadah hujan (20,74%)

Page 2: KABUPATEN PEKALONGAN

dan 68,79 persen merupakan lahan kering (bukan lahan sawah). Menurut topografi desa 58 desa berada didataran tinggi, 225 desa berada di dataran rendah, 6 diantaranya merupakan desa pantai.

Secara Topografis, Kabupaten Pekalongan merupakan perpaduan antara wilayah datar diwilayah bagian utara dan sebagian merupakan wilayah dataran tinggi/pegunungan diwilayah bagian selatan yaitu diantaranya Kecamatan Petungkriyono dengan ketinggian 1.294 meter diatas permukaan laut dan merupakan wilayah perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Lebakbarang, Paninggaran, Kandangserang, Talun, Doro, dan sebagaian diwilayah Kecamatan Karanganyar serta Kajen.

Sejarah

Hari Jadi Kabupaten PekalonganKeberadaan Kabupaten Pekalongan secara administratif sudah berdiri cukup lama yaitu 3812 tahun yang lalu. Berdasarkan kajian ilmiah oleh Tiem Peneliti Sejarah Kabupaten Pekalongan muncul lima prakiraan tentang kapan Kabupaten Pekalongan itu lahir, lima prakiraan yang menjadi kajian adalah masa prasejarah, masa Kerajaan Demak, masa Kerajaan Islam Mataram, masa Penjajahan Hindia Belanda dan masa Pemerintahan Republik Indonesia.

Hari Jadi Kabupaten Pekalongan telah ditetapkan pada Hari Kamis Legi Tanggal 25 Agustus 1622 atau pada 12 Robiu'l Awal 1042 H pada masa pemerintahan Kyai Mandoeraredja, beliau merupakan Bupati/Adipati yang ditunjuk dan diangkat oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo/ Raja Mataram Islam dan sekaligus sebagai Bupati Pekalongan I, sedangkan penentuan hari dan tanggalnya diambil dari sebagaimana tradisi pengangkatan Bupati dan para pejabat baru dilingkungan Kerajaan Mataram.

Pembangunan Kabupaten Pekalongan sudah dilakukan sejak zaman Pemerintahan Adipati Notodirdjo (1879 -1920 M) di komplek Alun-alun utara no 1 Kota Pekalongan, bangunan tersebut merupakan rumah bagi para Bupati Pekalongan sekaligus sebagai tempat aktivitas perangkat pemerintahan dengan berbagai elemen masyarakat untuk bersilaturakhmi, bermusyawarah dan mencurahkan pemikiran atau unek-unek berbagai kehendak dihadapan bupati.

Proses pemindahan Ibukota Kabupaten Pekalongan diawali dengan peresmian sekaligus penggunaan Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan di Kajen oleh Bupati Drs. H Amat Antono pada tanggal 25 Agustus 2001, kepindahan itu merupakan salah satu tonggak sejarah sebagai momen diawalinya Kajen sebagai Ibukota Kabupaten Pekalongan.

Secara bertahap pembangunan untuk melengkapi prasarana menjadi simpul-simpul penggerakan dan pengembangan sebagai sebuah ibukota kabupaten juga telah dibangun rumah dinas Bupati dan Pendopo yang selesai bertepatan dengan hari Jum'at Pon 19 Dzulhijjah 1423 H atau tanggal 21 Pebruari 2003 yang diresmikan secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Hari Sabarno atas nama Presiden Republik Indonesia Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri pada tanggal 5 April 2003. Untuk peringatan hari jadi Kabupaten Pekalongan pada tahun 2006 ini adalah merupakan peringatan hari jadi yang ke 834 tahun.

Untuk mendayagunakan kegiatan pembangunan daerah secara merata diperlukan suatu acuan untuk memotivasi, menggerakkan dan mengerahkan seluruh potensi masyarakat Kabupaten Pekalongan Motto Kabupaten Pekalongan adalah Kota " SANTRI" merupakan singkatan dari Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapih dan Indah.

Masa Republik IndonesiaSebagai alternatif lain Hari jadi Kabupaten Pekalongan ialah pada masa Republik Indonesia/kemerdekaan berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948. Kabupaten Pekalongan adalah merupakan Daerah Otonom atau dengan istilah Swatantra.

Page 3: KABUPATEN PEKALONGAN

Hal ini ditandai pula dengan diundangkannya Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah pada : Hari Selasa Pon tanggal : 8 Agustus 1950 yang ditetapkan di Yogjakarta, oleh Pemangku Jabatan Sementara Presiden Republik Indonesia Menteri Dalam Negeri SOESANTO TIRTOPRODJO dan Menteri Kehakiman A.G.PRINGGO DIGDO.

Berdasarkan Undang - Undang tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan dibentuk bersama 28 daerah lain antara lain : Semarang, Kendal, Demak, Grobogan, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Pati, Kudus, Djepara, Rembang, Blora, Banjumas, Tjilatjap, Purbalingga, Banjarnegara, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri.

Pekalongan Mulai DikenalBanyak sumber mengatakan bahwa Pekalongan mulai dikenal setelah Bahurekso bersama anak buahnya berhasil membuka Hutan Gambiran/Gambaran, atau dikenal pula Muara Gambaran. Hal ini terjadi setelah Bahurekso gagal didalam penyerangan ke Batavia, bersama anak buahnya kembali ke Pantai Utara Jawa Tengah, namun secara sembunyi-sembunyi, sebab kalau diketahui oleh Pemerintah Sultan Agung pasti ditangkap dan dihukum mati. Sehingga terus melakukan yang disebut TAPA-NGALONG. Dari sinilah muncul prediksi-prediksi berkaitan dengan istilah PEKALONGAN.Menurut penuturan R. Basuki (Putra Almarhum R. Soenarjo keturunan Bupati Mandurorejo) ; nama Pekalongan berasal dari istilah setempat HALONG - ALONG yang artinya hasil. Jadi Pekalongan disebut juga dengan nama PENGANGSALAN yang artinya pembawa keberuntungan. Sehingga prediksi Topo Ngalong itu hanya gambaran/sanepo yang mempunyai maksud siang hari sembunyi, malam hari keluar untuk mencari nafkah.Didalam babad Sultan Agung yang merupakan sumber yang dapat dipercaya istilah pengangsalan nampaknya juga muncul. :"Gegaman wus kumpul dadi siji, samya dandan samya numpak palwa, gya ancal mring samudrane ; lampahe lumintu, ing Tirboyo lawan semawis ; ing Lepentangi, Kendal, Batang, Tegal, Sampun, Barebes lan Pengangsalan. Wong pesisir sadoyo tan ono kari, ing Carbon nggertata" (senjata-senjata telah berkumpul jadi satu. Setelah semuanya siap, para prajurit diberangkatkan berlayar.Pelayarannya tiada henti-hentinya melewati Tirbaya, Semarang, Kaliwungu, Kendal, Batang, Tegal, Brebes dan Pengangsalan. Semua orang pesisir tidak ada yang ketinggalan (mereka berangkat menyiapkan diri di Cirebon).Sehingga dari beberapa uraian tersebut, prediksi Topo Ngalong hanya gambaran atau sanepo yang mempunyai maksud, pada siang hari sembunyi, dan hanya keluar pada malam hari untuk mencari makan/nafkah.

Lambang dan Motto Daerah Kabupaten PekalonganLAMBANG DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

1. Dasar Hukum

Surat Keputusan DPRGR Kabupaten Pekalongan nomor 1/PD/DPRGR/II/1967 tentang Lambang Daerah tanggal 29 Agustus 1967 dan nomor 1/PD/DPRGR/II/1971 tentang Penggunaan Lambang Daerah tanggal 16 Pebruari 1971.

Page 4: KABUPATEN PEKALONGAN

2. Bentuk, Isi Lambang, Ukuran serta Warna - Warnanya.

Lambang daerah Kabupaten Pekalongan berbentuk perisai bersayap dalam ukuran segi empat bujur sangkar dengan perbandingan panjang dan lebar 1:1. Dari atas kebawah berisikan lukisan-lukisan

a. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas.b. Perisai tiga warna, berurutan dari kiri ke kanan kuning, sawo matang 9 coklat muda dan coklat tua).

Ukuran luas warna coklat muda setengah luas perisai.c. Ditengah perisai terlukis sebuah keris lurus terhunus berwarna hitam.d. Laut biru dan ikan berwarna putih.e. Padi warna kuning dengan daun berwarna hijau memangku perisai. Jumlah butiran padi sebelah kanan 23

biji sebelah kiri 22 biji jumlah keduanya 45 biji.f. Pita teratur berlukiskan batik jlamprang berisikan 8 ceplok bungan.g. Elar atau sawat (sayap berekpak) berwarna kuning bergaris hijau. Jumlah elar (bulu elar) sebelah kanan 9

helai sebelah kiri 8 helai, jumlah seluruh elar 17 helai.

3. Makna dan Isi Lambang.

a. Bintang, melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa mencerminkan bahwa warga / penduduk Kabupaten Pekalongan umumnya meyakini dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Sudut Lima pada Bintang, melambangkan Pancasila. Masyarakat di Kabupaten Pekalongan meyakini bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum dalam mengurus, mengatur dan membina daerah.

c. Perisai Tiga Warna, melambangkan bahwa warga penghuni Kabupaten Pekalongan, terdiri dari warga negara yang berbeda asal, ras, kebangsaannya tetapi tetap bersatu padu. Warna kuning mewakili ras tionghoa, coklat muda ras asli Indonesia, dan coklat tua mewakili ras arab. Ras asli merupakan penghuni yang utama atau lajer (pokok). Dilukiskan di tengah perisai, melambangkan bahwa ras asli merupakan pihak yang merangkum kedua ras lainnya sehingga terjalain hubungan dalam kehidupan baik jasmaniah dan rohaniah.

d. Keris, melambangkan jiwa patriotisme rakyat Kabupaten Pekalongan yang abadi, dalam membela dan membina serta membangun daerah maupun tanah air Indonesia.

e. Laut dan Ikan, melambangkan bahwa sebagian kehidupan rakyat Kabupaten Pekalongan dari laut (nelayan).

f. Padi Memangku Perisai, melambangkan kemakmuran daerah, serta merupakan sumber kehidupan serta makanan pokok rakyat. Jumlah butiran 45 biji melambangakan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

g. Pita Batik Jlamprang, melambangkan salah satu kesenian rakyat Kabupaten Pekalongan yaitu batik Pekalongan yang merupakan kehidupan rakyat. Ceplok bunga berjumlah 8 melambangkan bulan Agustus.

h. Elar (sawat), melambangkan cita-cita rakyat yang dinamis, cinta damai, menuju arah keagungan daerah dan peri kehidupan yang adil dan makmur serta lahir dan batin.

Motto kabupaten Pekalongan

Untuk mendayagunakan kegiatan pembangunan daerah secara merata diperlukan suatu acuan untuk memotivasi, menggerakkan dan mengerahkan seluruh potensi masyarakat Kabupaten Pekalongan Motto Kabupaten Pekalongan adalah Kota " SANTRI " merupakan singkatan dari Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapih dan Indah.

Page 5: KABUPATEN PEKALONGAN

Visi dan Misi Kabupaten Pekalongan

VISI

"Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera dan Bermartabat Berbasis Kearifan Lokal"

Rumusan visi tersebut terdiri dari 3 unsur frasa kalimat sebagai berikut :

h. Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahterai. Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Bermartabatj. Kearifan Lokal sebagai Basis Tercapainya Masyarakat Sejahtera dan BermartabatPengertian masing-masing unsur frasa visi tersebut adalah sebagai berikut :

i. Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera, yang dimaksud adalah kondisi masyarakat Kabupaten Pekalongan yang mampu bekerja dan memperoleh pendapatan layak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, meliputi sandang, pangan, papan, dan memperoleh pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan secara layak.

j. Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Bermartabat, yang dimaksud adalah kondisi Kabupaten Pekalongan yang masyarakatnya berakhlak mulia, apartany bersih dan berwibawa, serta diperhitungkan, dihargai dan dihormati dalam pergaulan di lingkungan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

k. Kearifan lokal sebagai Basis Tercapainya Masyarakat Sejahtera dan Bermartabat, yang dimaksud adalah Kabupaten Pekalongan memiliki potensi sumberdaya lokal yang bisa dikembangkan dengan optimal, menjadi modal dalam mecapai Kabupaten Pekalongan yang sejahtera dan bermartabat. Sumberdaya lokal dimaksud antara lain adalah potensi industri kerajinan batik, tenun dan produk tekstil lainnya, potensi sumberdaya alam serta potensi sistem sosial budaya masyarakat dengan ciri religiusitas yang menonjol.

MISI

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik.2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan

lingkungan.3. Memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal.4. Fasilitasi terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian dan peternakan.5. Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi dan budaya daerah.6. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat.Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.

Demografi

Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Kabupaten Pekalongan pada akhir tahun 2011 tercatat sebanyak 848.710 jiwa yang terdiri dari 428.884 penduduk laki-laki dan 424.826 penduduk perempuan. Angka ini bila dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 yang berjumlah 838.621 jiwa meningkat sebesar 0,77 persen atau bertambah sebanyak 10.089 jiwa. Dilihat dari sex rationya, maka terlihat penduduk di Kabupaten Pekalongan selama tahun 2011 lebih banyak kaum perempuannya bila dibandingkan jumlah laki-lakinya.Sebagian besar Penduduk Kabupaten Pekalongan tinggal di daerah pedesaan. Namun demikian, sering terjadi perpindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan (urbanisasi). Hal ini dimungkinkan karena peluang untuk

Page 6: KABUPATEN PEKALONGAN

mendapatkan pekerjaan di daerah pedesaan relative kecil bila dibandingkan didaerah perkotaan Dilihat dari sebaran penduduknya untuk masingmasing kecamatan terlihat belum merata. Ada empat kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduknya sudah mencapai diatas 4.000 jiwa yaitu Kecamatan Tirto, Wiradesa, Kedungwuni dan, Buaran. Namun demikian masih ada dua kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya masih dibawah 200 jiwa yaitu kecamatan Lebakbarang dan Petungkriono.T

Sosial ekonomi budaya

Budaya masyarakatKabupaten Pekalongan kaya akan budaya tradisional. Berbagai macam kesenian tradisional banyak dimiliki beberapa desa dan kecamatan di wilayah Kabupaten Pekalongan yang tentu saja dengan ciri khas masing – masing. Keanekaragaman itu tidak memecah belah masyarakat tapi justru semakin memperkaya khasanah budaya di daerah Kabupaten Pekalongan.

Agenda SyawalanUpacara Tradisi Syawalan adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Rangkaian acara dalam kegiatan ini terdiri dari Ngarak Tumpeng Nasi Megono (Megono Gunungan) setinggi 2 meter, pemotongan tumpeng oleh Bupati Pekalongan dan diakhiri dengan makan nasi megono gratis bagi para pengunjung.

Kesenian Kuntulan/Sirkus "Gralis Budaya", Desa Sabarwangi Kec. KajenPenampilan yang memukau dan terkesan mengerikan menjadikan identitas kesenian ini. Tetapi justru disitulah daya tarik yang dimiliki Gralis Budaya untuk merebut perhatian penonton.

Kesenian Kuda KepangKesenian Kuda Kepang dari Desa Wonorejo, Kecamatan Wonopringgo, Kabuapaten Pekalongan. Kesenian yang menggunakan Kuda Kepang sebagai sarana utama ini menyuguhkan berbagai atraksi yang menarik. Tarian - tarian dan alunan musik yang begitu harmonis menjadi perpaduan yang indah di setiap penampilan. Biasa dipentaskan pada acara - acara sedekah bumi, hajatan penyambutan tamu, HUT Kemerdekaan, Hari Jadi Kabupaten Pekalongan dll.

Kesenian Jaran Ilir Kecamatan SragiSekelompok pemuda - pemudi yang terpanggil untuk ikut meramaikan dunia seni dan budaya di Kabupaten Pekalongan.Mereka membangun kreatifitas dan berhasil menciptakan seni yang berbeda dari biasanya.

Kesehatan

Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai memang sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan dapat terwujud bila adanya dukungan dari Pemerintah dan swasta sekaligus. Pada tahun 2011 ada beberapa sarana dan prasarana kesehatan yang jumlahnya bertambah adalah Dokter umum, bidan, perawat, dukun bayi terlatih, pondok bersalin dan apotik. Di sisi lain ada juga sarana dan prasarana kesehatan yang berkurang diantaranya dukun bayi tidak terlatih, tempat praktek dokter dan tempat praktek bidan, BP swasta, pondok bersalin, polindes, dan toko obat. Dilihat dari penderita penyakit rawan menular di Kabupaten Pekalongan pada tahun ini untuk diare dan malaria relatif meningkat, adapun untuk penyakit DBD cenderung menurun. Sedangkan dilihat dari balita yang mengalami gizi buruk di Kabupaten Pekalongan selama tahun 2011 ini jumlahnya jauh menurun bila dibandingkan tahun 2010.

Page 7: KABUPATEN PEKALONGAN

Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian integral dari pembangunan. Pendidikan dapat dijadikan indikator kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah salah satu faktor untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Karena pembangunan tidak bisa mengandalkan pada sumber daya alam semata-mata, maka usaha dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia mutlak diperlukan. Dengan pendidikan kualitas penduduk akan meningkat dan menjadi lebih baik. Makin tinggi tingkat pendidikan suatu bangsa, maka semakin tinggi pula tingkat kemajuan bangsa tersebut. Di Kabupaten Pekalongan untuk tingkat pendidikan pra sekolah (TK) yang terdaftar di Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan tahun 2011, baik jumlah sekolah, jumlah kelas, murid, dan guru semuanya mengalami kenaikan. Jumlah sekolah naik 1.02 persen, jumlah kelas 18.39 persen, jumlah murid 3.03 persen, dan jumlah guru 1.20 persen. Demikian pula untuk tingkat pendidikan RA/BA yang tercatat di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pekalongan, jumlah sekolah, kelas, guru dan jumlah murid semuanya mengalami kenaikan. Adapun untuk Madrasah Diniyah Awaliyah pada tahun 2011 jumlah sekolah, guru dan muridnya mengalami penurunan. Untuk tingkat pendidikan dasar SD pada tahun 2011 mengalami kenaikan jumlah sekolah dan jumlah kelas, sedangkan jumlah guru dan jumlah murid mengalami penurunan. Untuk sekolah MI, terjadi kenaikan jumlah sekolah dan murid. Sedangkan jumlah kelas dan guru mengalami penurunan. Pada tahun 2011 untuk tingkat SLTP terjadi peningkatan untuk jumlah kelas dan guru. Sedangkan jumlah murid mengalami penurunan. Untuk jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah terjadi peningkatan baikpada jumlah sekolah, murid dan guru. Adapun jumlah kelasnya relatif tetap. Di tingkat pendidikan SLTA, baik jumlah sekolah, kelas, murid maupun guru terjadi peningkatan yang relatif tinggi. Demikian pula untuk jenjang pendidikan Madrasah Aliyah pada tahun 2011 baik jumlah sekolah, kelas, murid dan guru semuanya mengalami Pada tahun 2011 di Kabupaten Pekalongan ini terjadi kenaikan jumlah Pondok Pesantren sebesar 2.08 persen. Demikian juga jumlah santri yang naik sebesar 0.25 persen. Untuk jenjang pendidikan Perguruan Tinggi di Kabupaten Pekalongan tahun 2011 ini jumlahnya masih tetap sama. Ada 3 Perguruan Tinggi di Kabupaten Pekalongan yaitu STIKES Muhammadiyah, Akademi Analis Kesehatan (AAK) dan POLITEK Muhammadiyah

Agama

Suasana kerukunan hidup antar dan intern umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sangat didambakan masyarakat. Karena dengan adanya kerukunan dan kedamaian, masingmasing umat beragama dapat melaksanakan ibadah menurut agama dan kepercayaannya dengan tenang khusuk. Beragam tempat peribadatan merupakan salah satu bukti terjadinya kerukunan hidup umat beragama. Secara keseluruhan tempat peribadatan di Kabupaten Pekalongan tahun 2011 tercatat sebanyak 3.155 buah yang meliputi Musholla 2.402 buah, Masjid 737 buah, Gereja 13 buah, Pura 3 buah. Jumlah jamaah haji Kabupaten Pekalongan tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2010. Pada tahun 2010, jumlah jamaah haji Kabupaten Pekalongan sebanyak 690 orang, sedang tahun 2011 sebanyak 643 orang, turun sebesar 6.81 persen. Dari jumlah jamaah haji sebanyak 643 orang, 40.90 persen dari kalangan pedagang, 20.22 persen dari swasta, 7.31 persen dari PNS, 27.22 persen dari petani. Kasus nikah, talak, cerai, dan rujuk di Kabupaten Pekalongan tahun 2011 berbeda-beda perubahannya dibanding kan dengan tahun 2010. Kasus pernikahan mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 1.39 persen dari 10.399 kasus di tahun 2010 menjadi 10.544 kasus di tahun 2011. Kasus talak di tahun 2011 ini mengalami peningkatan 56.22 persen dari 201 kasus di tahun 2010 menjadi 314 kasus di tahun 2011. Sedangkan kasus perceraian dari 555 kasus di tahun 2010 menjadi 897 kasus di tahun 2011 , yang berarti mengalami kenaikan sebesar 61.62 persen .

Keluarga berencana (KB)

Peserta KB di Kabupaten Pekalongan pada akhir tahun 2011 mencapai 135.301 peserta aktif, atau 80.08 persen dari pasangan usia subur (PUS) yang ada, sedangkan peserta KB aktif tahun 2010 tercatat 132.405 orang atau sekitar 79.54 persen. Dengan demikian peserta KB aktif di Kabupaten Pekalongan pada tahun

Page 8: KABUPATEN PEKALONGAN

2011 meningkat 2.19 persen. Adapun alat kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan adalah kontrasepsi suntik yang pada akhir tahun 2011 tercatat 94.814 orang (70.08 persen) dari peserta KB aktif. Peserta dengan kontrasepsi Pil sebanyak 23.416 orang (17.31 persen), sedangkan peserta dengan kontrasepsi Implant menempati urutan ketiga sejumlah 8.567 orang (6.33 persen).

Objek WisataWisata AlamLINGGOASRI

Wisata alam dengan variasi obyek didalamnya seperti kolam renang, kebun binatang, hutan wisata terletak di sebelah selatan Kecamatan Kajen pada ketinggian 700 m dpl. Udara yang sejuk dan panorama yang alami menjadi ciri khas Obyek ini serta kondisi masyarakat yang masih pedesaan menjadi faktor yang menarik untuk dinikmati. Disamping itu, letak yang cukup menguntungkan di tepi jalan Propinsi antara Kabupaten Pekalongan dan Banjarnegara sangat memudahkan bagi wisatawan untuk berkunjung.

PANTAI DEPOK

Obyek Wisata Pantai Depok yang indah, serta dikelilingi sederetan pohon nyiur yang tumbuh disekitar kawasan menjadi daya pemikat yang utama. Selain itu suasana yang nyaman menjadi pilihan untuk bersantai bersama keluarga. Lokasi yang terletak di desa Depok Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan menyimpan banyak potensi yang layak dikunjungi.

WISATA ALAM WATU IRENG, LAMBUR-KANDANGSERANG

Sebuah fenomena yang sangat menarik apabila menyaksikan salah satu kekayaan alam di Kabupaten Pekalongan ini. Obyek Wisata yang berupa batu besar dan berwarna hitam dan dikenal sebagai watu ireng ini, terletak di Desa Lambur Kecamatan Kandangserang 17 km ke arah selatan dari Kajen. Batu ini diperkirakan bagian dalamnya berongga. Namun hal tersebut masih menjadi misteri yang justru membuat masyarakat penasaran untuk mengetahui kebenarannya.

Page 9: KABUPATEN PEKALONGAN

PANTAI WONOKERTO

Terletak di Kecamatan Wonokerto dan dikenal sebagai tempat pelelangan ikan. Selain itu, Pantai Wonokerto banyak dikunjungi masyarakat saat adanya upacara Nyadran (Sedekah Laut) sebagai wujud ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

WISATA ALAM LOLONG

Wisata Alam Lolong terletak kurang lebih 6 Km dari kota Kecamatan Karanganyar. Potensi wiasata ini juga didukung dengan adanya buah durian yang sudah cukup terkenal pada setiap musimnya.

WISATA ALAM ROGOSELO

Wisata Alam Rogoselo terletak kurang lebih 14 km dari ibu kota Kecamatan Doro tepatnya di Desa Rogoselo. Wisata berupa petilasan/cagar alam Arca Baron Sekeber dan Makam Ki Gede Atas Angin.

OBYEK WISATA CURUG MUNCAR

Dikenal sebagai daerah yang sangat eksotis dengan keindahan air terjun dan pemandangan alamnya.

Page 10: KABUPATEN PEKALONGAN

BUMI PERKEMAHAN

Dengan luas 4 hektar, Camping Ground yang berada di Dusun Dranan Desa Yosorejo disediakan bagi para pecinta alam, pelajar maupun para wisatawan yang dilengkapi dengan MCK, Pendopo, Pos Jaga dan tempat bermain.

Kawasan Ekowisata PETUNGKRIYONO

Petungkriyono merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Berlokasi di lereng Gunung Ragajambangan pada ketinggian 900-1600 meter DPL, daerah Petungkriyono merupakan suatu kawasan pegunungan yang sejuk dengan keragaman kemolekan dan keindahan alam sangat mempesona yang cocok untik tempat wisata. Dari kota Kajen ( Ibukota Kabupaten Pekalongan) dan Kota Pekalongan, Petungkriyono berada di sebelah selatan dengan jarak 30 km yang dapat dicapai dengan kendaraan umum (bus dan colt) lewat Doro. Lokasi Petungkriyono ini berada tidak jauh pula dari obyek wisata Dataran Tinggi Dieng hanya berjarak sekitar 40 km yang dapat dicapai dari kota Wonosobo dan Banjarnegara lewat jalur Sibebek-Gumelem atau Kalibening-Simego.

Memasuki Petungkriyono, niscaya akan dihadapkan lanskap perbukitan dengan tutupan hutan alam yang menghijau lebat. Di beberapa lokasi seperti di Desa Sokokembang dan Curugmuncar tampak pula aliran-aliran sungai jernih menyusuri lembah serta air terjun yang mencurah dari tebing-tebing perbukitan menambah kemolekan alam kawasan ini. Ada tujuh air terjun di Petungkriyono yang sering dikunjungi wisatawan yakni Curung Muncar, Curug Banteng, Curung Lawe, Curug Kedunglumbu dan Curug Sibedug.Petungkriyono yang melingkupi daerah seluas 5000 hektar ini dikenal kalangan “rimbawan” sebagai salah satu kawasan hutan yang tersisa di Jawa”. Di kawasan hutan ini hidup beragam satwa, termasuk satwa endemik jawa yang hampir punah seperti elang jawa, owa, surili, macan tutul, dan macan kumbang. Selain itu, di Petungkriyono juga terdapat pula sejumlah situs peninggalan sejarah dengan daya tariknya tersendiri,

Page 11: KABUPATEN PEKALONGAN

seperti situs Nogopertolo dan Gedong dari masa kejayaan Mataram Hindu abad IV-XII.Menyambangi Petungkriyono, tak hanya akan disambut oleh keasrian alamnya yang mempesona namun kita juga akan merasakan nuansa keramahan dan kebersahabatan penduduk desa yang tinggal di daerah ini.

Wisata Religius

Khaul adalah sebuah budaya yang berlaku dalam masyarakat Kabupaten Pekalongan dan biasanya dilaksanakan di makam tokoh Islam setahun sekali. Disamping itu, pada malam jumat Kliwon biasanya masyarakat banyak mengunjungi makam-makam tokoh yang dianggap berjasa dalam penyebaran agama Islam. Kedatangan mereka adalah untuk memohon berkat pada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun tempat-tempat yang sering dikunjungi untuk melakukan Khaul antara lain adalah :

Khaul Mbah Agung Rogoselo, di Kec. Doro

Wisata Keluarga

Kolam Pemancingan dan Rumah Makan Tirta Alam di Karang Gondang Karanganyar. Dengan penampilan yang elegan membuat Tirta Alam banyak dikenal dan dikunjungi.

Kolam Renang, Kolam Pemancingan dan Lesehan “ Kulu Asri “. Desa Kulu- Karanganyar, Nuansa alami tercipta karena bangunan terbuat dari bambu menambah kenyamanan berwisata keluarga.

Kolam Renang dan Rumah Makan Lesehan Prima Graha Wisata di Karanganyar. Fasilitas yang lengkap dengan harga yang terjangkau menjadikan Prima Graha Wisata padat dikunjungi di akhir pekan.

Wisata Tradisional

Page 12: KABUPATEN PEKALONGAN

KESENIAN JARAN ILIR, KECAMATAN SRAGI

Sekelompok pemuda-pemudi yang terpanggil untuk ikut meramaikan dunia seni dan budaya di Kabupaten Pekalongan. Mereka membangun kreatifitas dan berhasil menciptakan sebuah seni yang berbeda dari biasanya.

KESENIAN KUNTULAN/ SIRKUS DI DESA SABARWANGI, KAJEN"GRALIS BUDAYA"

Penampilan yang memukau dan mendebarkan menjadi identitas dan daya tarik tersendiri dari kesenian ini.

KESENIAN KUDA KEPANG, DI WONOREJO KEC.WONOPRINGGO

Kesenian yang menggunakan Kuda Kepang sebagai sarana utama ini menyuguhkan berbagai atraksi yang menarik. Tarian-tarian dan alunan musik yang begitu harmonis menjadi perpaduan yang indah di setiap penampilan.

AGENDA SYAWALAN DI LINGGOASRI

Upacara tradisi Syawalan adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Rangkaian acara dalam kegiatan ini terdiri dari Ngarak Tumpeng Nasi Megono (Megono Gunungan) setinggi 2 meter, dan diakhiri dengan makan nasi megono gratis bagi para pengunjung.