profil kabupaten lampung...

31
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara IV. 1 Bab IV PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARA 4.1 GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI WILAYAH Kabupaten Lampung Utara adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Lampung dengan Ibukota Blambangan Kotabumi. Secara klimatologis, Kabupaten Lampung Utara terletak diantara 4,34 0 – 5,06 0 Lintang Selatan dan 104,30 0 – 105,08 0 Bujur Timur, dengan luas Wilayah Kabupaten Lampung Utara 2.725,63 Km 2 atau 7,72% dari luas wilayah Provinsi Lampung, yang berbatasan dengan : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat Untuk lebih jelasnya mengenai batasan administratif, dapat dilihat pada Gambar Peta Administrasi Kabupaten Lampung Utara.

Upload: others

Post on 14-Sep-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 1

Bab IV PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARA

4.1 GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI WILAYAH

Kabupaten Lampung Utara adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di

Provinsi Lampung dengan Ibukota Blambangan Kotabumi. Secara

klimatologis, Kabupaten Lampung Utara terletak diantara 4,340 – 5,060 Lintang

Selatan dan 104,300 – 105,080 Bujur Timur, dengan luas Wilayah Kabupaten

Lampung Utara 2.725,63 Km2 atau 7,72% dari luas wilayah Provinsi

Lampung, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat

Untuk lebih jelasnya mengenai batasan administratif, dapat dilihat pada

Gambar Peta Administrasi Kabupaten Lampung Utara.

Page 2: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 2

Page 3: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 3

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 08 Tahun 2006, wilayah Kabupaten Lampung

Utara pada tahun 2006 dimekarkan menjadi 23 kecamatan dan 247 desa /

kelurahan.

Tabel 4.1

Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lampung Utara

No Kecamatan Luas/area

(Ha)

Luas terhadap

kabupaten (%)

Jumlah

desa/kel

1 Bukit Kemuning 11.498 4,22 8

2 Abung Tinggi 13,306 4,88 8

3 Tanjung Raja 33.170 12,17 19

4 Abung Barat 6.008 2,20 14

5 Abung Tengah 9.193 3,37 11

6 Abung Kunang 4.020 1,47 7

7 Abung Pekurun 18.247 6,73 9

8 Kotabumi 5.911 2,17 13

9 Kotabumi Utara 17.519 6,43 8

10 Kotabumi Selatan 10.422 3,82 14

11 Abung Selatan 14.136 5,19 16

12 Abung Semuli 9.688 3,55 7

13 Blambangan Pagar 19.139 7,02 7

14 Abung Timur 10.447 3,83 12

15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9

16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11

17 MuaraSungkai 11.869 4,35 11

18 Bunga Mayang 12.576 4,61 11

19 Sungkai Barat 6.896 2,53 10

20 Sungkai Jaya 5.220 1,92 9

21 Sungkai Utara 12.759 4,68 15

22 Hulu Sungkai 9.263 3,40 10

23 Sungkai Tengah 11.160 4,09 8

JUMLAH 272.563 100,00 247 Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2014

Page 4: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 4

4.2 DEMOGRAFI

4.2.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Lampung Utara tahun 2013 berdasarkan

Lampung Utara dalam Angka 2014 adalah sebesar 598.892 jiwa. Angka

tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tercatat sebesar

584.277 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kotabumi

Selatan yaitu mencapai 65.627 jiwa dengan luas wilayah sebesar 104,22 Km2,

sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Abung Kunang

sebanyak 9.579 jiwa dengan luas wilayahnya sebesar 40,20 Km2.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di

Kabupaten Lampung Utara dapat dilihat pada Tabel 4.2

Page 5: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 5

Tabel 4.2

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Lampung Utara Tahun 2013

No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk Kepadatan

/ Km2

1 Bukit Kemuning 114,98 39.676 345

2 Abung Tinggi 133,06 16.427 123

3 Tanjung Raya 331.70 30.628 92

4 Abung Barat 60,08 19.039 317

5 Abung Tengah 91,93 15.824 172

6 Abung Kunang 40,20 9.579 238

7 Abung Pekurun 183,47 11.441 62

8 Kotabumi 59,11 53.160 899

9 Kotabumi Utara 175,19 30.892 176

10 Kotabumi Selatan 104,22 65.627 630

11 Abung Selatan 141,36 47.895 339

12 Abung Semuli 96,88 24.130 249

13 Blambangan Pagar 191,39 17.295 93

14 Abung Timur 104,47 34.585 331

15 Abung Surakarta 110,51 27.750 251

16 Sungkai Selatan 89,65 21.693 242

17 Bunga Mayang 125,76 32.794 276

18 Muara Sungkai 118,69 14.568 116

19 Sungkai Barat 68,96 12.192 177

20 Sungkat Jaya 52,20 10.094 193

21 Sungkai Utara 127,59 33.224 260

22 Hulu Sungkai 92,63 14.100 152

23 Sungkai Tengah 111,60 15.892 142

JUMLAH 2.725,63 598.892 220

Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2014

Untuk kepadatan penduduk tertinggi terkonsentrasi di Kecamatan Kotabumi

mencapai tingkat kepadatannya sebesar 899 Jiwa/Km2 dengan luas wilayah 59,11

Km2. Sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Abung

Pekurun yang luas wilayahnya 183,47 Km2 sebesar 62 Jiwa/Km2.

4.2.2 Perekonomian Wilayah Lampung Utara

Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) adalah indikator utama

perekonomian di suatu wilayah.PDRB atas dasar harga berlaku dapat

digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan PDRB

atas dasar harga konstan digunakan unuk mengetahui pertumbuhan ekonomi.

Page 6: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 6

Pelaksanaan otonomi daerah mulai bulan januari 2001 memberi kewenangan

serta keleluasan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dalam

mengembangkan potensi ekonomi dan sumber-sumber keuangan daerah

yang dimilikinya. Potensi utama kab. Lampung Utara adalah dari sektor

pertanian, perkebunan, peternakan, perindustrian dan perikanan

mencerminkan kekuatan dan sebagai daya dukung peningkatan produktifitas

masyarakat.

PDRB merupakan nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit

kegiatan ekonomi yang berada di suatu wilayah selama kurun waktu tertentu,

nilai PDRB Kab. Lampung Utara atas dasar harga berlaku pada tahun 2013

mencapai 14.410.408 juta rupiah sedangkan PDRB atas dasar harga konstan

sebesar Rp.24.000.000.

Pertumbuhan ekonomi riil Kabupaten Lampung Utara pada Tahun 2013

sebesar 5,71% lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 6,03%,

jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada sektor

penganggkutan dan komunikasi sebesar 8,47% dan listrik, gas, serta air

bersih sebesar 6,89%

Struktur perekonomian Lampung Utara masih di dominasi oleh sektor

pertanian dengan kontribusi 30,97% namun dari tahun ke tahun besarnya

kontribusi sektor ini semakin menurun seiiring meningkatnya peranan sektor

lainnya sebesar 17,28%, Pengangkutan dan komunikasi sebesar 13,38%.

Secara makro, keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dapat

31%

17%

1%

0% 2%

14%

13%

10%

12%

Distribusi persentase PDRB Menurut sektor

pertanian

industri pengolahan

pertambangan dan penggalian

listrik, gas dan air bersih

bangunan

perdagangan, hotel & restoran

pengangkutan dan komunikasi

keuangan, sewa, dan jasa persh

Page 7: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 7

dilihat dari meningkatnya pendapatan domestik regional bruto (PDRB), total

PDRB menunjukan jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh

penduduk dalam periode tertentu ( biasanya satu tahun ). Semakin tinggi

kenaikan PDRB maka semakin tinggi pula pertumbuhan nilai ekonominya.

Dari data PDRB diatas maka dasar harga konstan dan atas dasar harga

berlaku maka sektor pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap

naiknya nilai PDRB yaitu sebesar ( 38,43% ), sedangkan sektor lain yang

menjadi penyumbang terbesar PDRB adalah dari sektor perdagangan,

restoran dan hotel (17,64%), serta dari sektor industri pengolahan (15,06%).

Pertumbuhan perekonomian sebesar 5,73%.

PDRB merupakan besaran dari nilai tambah bruto yang dihasilkan dari seluruh

unit kegiatan usaha yang berada pada suatu wilayah pada kurun waktu

tertentu. Pada tahun 2013 PDRB Kab. Lampung Utara mencapai 14.410.408

juta rupiah dengan PDRB perkapita sebesar 24.06 juta Rupiah. Kegiatan

perekonomian Lampung Utara masih didominasi oleh empat sektor kegiatan

yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran

serta pengangkutan dan komunikasi Hal ini dapat dilihat dari kontribusi

masing-masing sektor terhadap total PDRB.

Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,71% lebih rendah dibandingkan tahun

2012 sebesar 6,03%. Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor

penganggkutan dan komunikasi sebesar 8,47% dan sektor industri

pengolahan sebesar 9,19%. Selain untuk mengukur kinerja perekonomian,

PDRB juga dapat digunakan untuk mengestimasikan laju inflasi. Inflasi

merupakan indeks yang menggambarkan perubahan harga. Laju inflasi PDRB

Lampung Utara Tahun 2,82% dalam struktur pertanian dan perkebunan.

Pendapatan perkapita menunjukkan besarnya pendapatan yang dapat

dinikmati oleh setiap penduduk secara rata-rata. Angka ini terbentuk dari

jumlah pendapatan yang timbul (Income Origined) dibagi dengan jumlah

penduduk pertengahan tahun. Pendapatan perkapita di kabupaten Lampung

Utara dalam struktur ekonomi atas harga berlaku dengan sebesar tercatat

Page 8: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 8

21,21 juta Rupiah, dengan demikian kita masih mengharapakan Kabupaten

Lampung Utara kembali masuk 50 besar Kabupaten/Kota terkaya versi warta

ekonomi.

4.3 TOFOGRAFI

Gambaran topografi menjabarkan mengenai kondisi ketinggian dan kontur

wilayah yang dimana kabupaten Lampung Utara merupakan rangkaian Bukit

barisan yang terdiri dari lereng-lereng curam dan terjal ( 7% dari luas

Kabupaten Lampung Utara ) dengan ketinggian 450-1500 m/dpl. Kawasan

tersebut ditutupi oleh vegetasi hutan primer atau sekunder di bagian timur

tertutup vulkanis awan gelap yang terbentang dari daerah persawahan dan

perkebunan. Di bagian utara terdapat lapisan sedimen vulkanis dan celah

(fisaves erruption) yang menghasilkan minyak bumi di dalam 4 seri lapisan yaitu

dinamai lapisan palembang bed yang ditandai dengan adanya singkapan

endapan tufa masam.

Page 9: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 9

Page 10: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 10

4.4 GEOHIDROLOGI

Iklim disuatu tempat sangat ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya curah

hujan, hari hujan, temperatur udara, evaporasi, transpirasi dan kecepatan angin

yang erat hubungannya dengan topografi, vegetasi dan ketinggian suatu

tempat. Untuk membantu memudahkan manusia dalam mengelola SDA, maka

dibuat berbagai klasifikasi iklim berdasarkan atas berbagai faktor.

Menurut LR Oldman (1978) di wilayah Propinsi Lampung dijumpai tipe iklim A

hingga E. Pembagian/klasifikasi iklim ini didasarkan atas keperluan air untuk

kehidupan tanaman, yaitu apabila curah hujan lebih dari 100 mm/bulan

tanaman akan sulit tumbuh normal. Jika lebih dari 200 mm/bulan dengan empat

bulan berturut-turut basah dapat ditanami padi sawah 2 kali setahun tanpa

irigrasi.

Adapun klasifikasi menurut LR Oldeman tersebut :

# Type A : Bulan basah (lebih dari 200 mm/bulan) lebih dari 9 bulan

secara berturut-turut dengan kurang dari 2 bulan kering

(kurang dari 100 mm/bulan) berturut-turut.

# Type B : Bulan basah 7 - 9 bulan berturut – turut dengan kurang dari

2 bulan kering berurutan.

# Type C1 : Bulan basah 5 - 6 bulan berturut – turut dengan kurang

dari 2 bulan kering (kurang dari 100 mm/bulan).

# Type C2 : Bulan basah 5 - 6 bulan berturut – turut dengan kurang

dari 2 – 3 bulan kering berturut – turut.

# Type D2 : Bulan basah 3 - 4 bulan berturut – turut dengan kurang dari

2 – 3 bulan kering berturut – turut.

# Type D3 : Bulan basah 3 - 4 bulan berturut – turut dengan kurang

dari 4 – 6 bulan kering berturut – turut.

Page 11: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 11

Kabupaten Lampung Utara termasuk dalam daerah beriklimtropis Iklim tropis dengan

musim hujan dan musim kemarau berganti sepanjang tahun. Temperatur rata – rata

30º C, dengan jumlah 197 mm/bulan dan hujan rata – rata 12 hari/bulan. Curah hujan

paling tinggi terjadi pada bulan Februari dan paling rendah pada bulan Agustus.

Daerah dengan curah hujan tinggi adalah Kecamatan Bukit Kemuning dan curah

hujan terendah adalah Kecamtan Kotabumi Utara. Salah satu faktor penting dari

aspek ini adalah berkaitan dengan iklim Lampung Utara yang tergolong katagori iklim

B (Smeith dan Ferguson) terkait dengan potensi pertanian yang sangat besar di

Lampung Utara yang membutuhkn dukungan pengairan yang memadai, maka

pengairan alami menjadi faktor penting penentu keberhasilan pembangunan

pertanian di Lampung Utara.

Gambaran mengenai geohidrologi menjabarkan penggunaan air tanah dan wilayah

DAS secara deskriptif dengan didukung oleh peta-peta seperti wilayah sungai/DAS

dengan skala peta 1:50.000. Secara hidrologi, Kabupaten Lampung Utara terdapat

banyak sungai-sungai yang mengalir dari barat ke arah timur yang rendah. Nama-

nama sungai dan panjang sungai yang terdapat di Kabupaten Lampung Utara dapat

dilihat pada Tabel 4.3.

Page 12: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 12

Tabel 4.3.

Sungai-sungai di Kabupaten Lampung Utara

No. Nama Sungai Panjang Daerah Alir (km)

1 Way Rarem 42 193

2 Way Galing 27 131,5

3 Way Kulur 26 137

4 Way Sabuk 38 143,5

5 Way Kelamas 32 108,2

6 Way Rendah 30 156

7 Way Talang Mas 57 134

8 Way Melungun 45 133

9 Way Kelanga 22 76

10 Way sungkai hulu 38 116

11 Way Buluh 25 64

12 Way Buyut 33 124

13 Way Hanakau 29 59,5

14 Way Sungko Hilir 25 80

15 Way Papan 33 208

Sumber : BPS Kab. Lampung Utara

Adapun beberapa ketinggian kota dari permukaan laut di Kabupaten Lampung Utara

terlihat pada Tabel 4.4.

Page 13: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 13

Tabel 4.4

Ketinggian wilayah dari permukaan laut

NO

KOTA/CITY

Ketinggian/

Height Above Sea

Level

Kecamatan/

District

1 Bukit Kemuning 205 Buki Kemuning

2 Kotabumi 32 Kotabumi

3 Tanjung Raja 149 Tanjung Raja

4 Bumi Agung Marga 28 Abung Timur

5 Ogan Lima 105 Abung Barat

6 Kalibalangan 38 Abung Selatan

7 Madukoro 33 Kotabumi Utara

8 Tata Karya 26 Abung Surakarta

9 Ketapang 33 Sungkai Selatan

Sumber : BPN Propinsi Lampung

Page 14: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 14

Gambar 4.3

Peta hidrologi Kabupaten Lampung Utara

Page 15: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 15

4.5 Geologi

Struktur dan Karakteristik

Pada wilayah Lampung Utara bagian utara terdapat lapisan sedimen

vulkanis dan celah (fisaves errution) yang mengalami pelipatan di zaman

pleistosin tua, yang menghasilkan minyak bumi di dalam 4 seri lapisan

Palembang (Palembang Bed). Lapisan ini terdapat di Kotabumi yang ditandai

dengan singkapan endapan tulfa masam. Dari literatur dan peta geologi

dapat diinventarisir adanya bahan-bahan tambang, diantaranya adalah

minyak bumi yang terdapat pada lapisan Palembang Bed, terakumulasi

sebagai lanjutan dari endapan minyak bumi di daerah Palembang yakni di

wilyah bagian sebelah timur Kotabumi.

Potensi

Wilayah Kabupaten Lampung Utara cenderung di dominasi oleh satuan

lahan dan jenis tanah sebagaimana tertera di tabel berikut ini

Tabel 4.5

Dominasi jenis tanah di Kabupaten Lampung Utara

No Satuan

Lahan

Simbol

Jenis Tanah

Dominasi Jenis

Tanah

1 2 3 4

1 Aluvial Af. 1.2.2 Tropaquepts,

Fluvaquents,

Dystropepts

Au. 1.2 Fluvaquents,

Tropaquepts

Au. 1.3 Fluvaquents,

Tropaquepts

2 Perbukitan Hab. 1.3.3 Dystropepts

Hab. 1.8.2 Dystropepts

Page 16: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 16

No Satuan

Lahan

Simbol

Jenis Tanah

Dominasi Jenis

Tanah

3 Dataran Tuf

Masam

Idf. 3.2

Idf. 4.2

Idf. 5.2

Idq. 2.1

Idq. 3.1

Idq. 3.2

Idq. 4.2

Huplodux

Dystropepts

Dystropepts

Hapludox

Hapludox

Hapludox

Dystropepts

4 Dataran Pf. 3.2

Pf. 4.2

Hapludox

Dystropepts

5 Volkan Va. 2.2.1

Va. 2.2.2

Va. 2.3.2

Vab. 1.1.2

Vab. 1.2.3

Vab. 1.3.3

Vab. 1.4.2

Vab. 1.4.3

Vab. 2.3.2

Vd. 2.3.2

Vd. 2.3.3

Vd. 2.6.2

Vab.

2.11.3

Humitropepts

Humitropepts

Dystrandepts

Troporthents

Dystrandepts,

Dystropepts,

Humitropepts,

Dystropepts,

Dystrandepts,

Tropaquepts

Humitropepts

Dystropepts

Humitropepts

Humitropepts

Dystropepts

Humitropepts

6 Aneka

Bentuk

X.1

X.2

X.3

Lembah Terjal

Pemukiman

Daerah Berair,

Danau

Page 17: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 17

Sumber : Peta Satuan Lahan dan Tanah Lembar Baturaja 1011, Lembar

Menggala Lembar Kota Agung 1010.

Hasil analisis capaian indikator Jenis tanah di Kabupaten Lampung Utara

berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Tanah IPB Bogor pada Tahun

1997 terdapat 4 (empat) klasifikasi tanah utama yaitu: regosol, podsolik

coklat, latosol dan podsolik merah kuning, adalah sebagaimana disajikan

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 6

Jenis tanah di Kabupaten Lampung Utara

Sumber : : Lampung Dalam Angka Tahun 2007.

Keterangan : )* termasuk kecamatan pemekarannya.

Untuk kedalaman efektif tanah di wilayah Kabupaten Lampung Utara

berkisar antara 30 – 100 cm. Kondisi ini dasarnya sangat berpengaruh pada

kegiatan pertanian baik lahan basah, lahan kering dan tanaman keras,

karena kegiatan pertanian memerlukan kedalaman efektif tanah lebih besar

dari 30 cm. Oleh sebab itu, khusus untuk tanaman pahan lahan basah

dipersyaratkan pada kedalamam lebih dar 60 cm, sedangkan tanaman

pangan lahan kering dan tanaman tahunan/keras cukup sesuai untuk

kedalaman efektif tanah lebih dari 30 cm, dan untuk kedalaman tanah kurang

dari 30 cm sesuai untuk dikonservasikan.

Kedalaman efektif tanah > 90 cm, meliputi daerah-daerah lembah, bantaran

sungai dan dataran banjir yang tersebar di Kabupaten Lampung Utara.

Kedalaman efektif tanah antara 30 – 90 cm, meliputi daerah-daerah yang

berada disekitar perbukitan (Bukit Kemuning, Tanjung Raja, Abung Barat,

Abung Tengah). Kedalaman efektif tanah kurang dari 30 cm meliputi

sebagian daerah-daerah perbukitan yaitu Bukit Kemuning, Tanjung Raja,

Abung Barat dan Abung Tengah.

Page 18: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 18

Tekstur tanah ikut menunjang bagi pertumbuhan tanaman dimana tanah

yang teksturnya sedang sampai halus relative lebih mudah diolah dengan

kandungan unsur hara serta penyuburnya relative terjaga. Kondisi

sturktur/tekstur tanah sedang sampai halus sangat cocok pembudidayaan

tanaman lahan basah dan tanaman lahan kering sedangkan tekstur kasar

lebih sesuai untk tanaman keras/tahunan.

4.6 KLIMATOLOGI

Kabupaten Lampung Utara termasuk dalam daerah beriklim tropis, terdiri dari

dua musim yaitu musim penghujan dari bulan Oktober s/d Maret dan musim

kemarau dari bulan April s/d September, secara bergantian sepanjang tahun,

dengan jumlah hujan rata-rata 153,5 mm/bulan atau jumlah hari hujan rata-rata

dalam sebulan adalah 12 hari/bulan. Suhu udara rata – rata minimum berkisar

antara 21, 4 0C - 24,0 0C, sedangkan suhu udara rata – rata maksimum berkisar

antara 32,1 0C s/d 35,5 0C . Kelembaban udara rata – rata 82 – 89 % dan

tekanan udara rata – rata 1004,90 – 1007,30 mlbar. Sedangkan rata – rata

kecepatan angin maksimum yang terjadi adalah sebesar 3 knot.

4.7 SOSIAL DAN EKONOMI

4.7.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggi merupakan tujuan yang

ingin dicapai oleh setiap daerah. Namun manfaat tersebut harus juga dirasakan

oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan kata lain, aspek pemerataan, aspek

pertumbuhan dan aspek perkembangan harus menjadi pertimbangan penting

dalam menyususun kebijakan pembangunan.

Dalam permasalahan ini akan diuraikan beberapa indikator, yang

menggambarkan tingkat kesejahteraan dan pemerataan ekonomi Kabupaten

Lampung Utara.

Page 19: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 19

A. Pertumbuhan PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi barang dan

jasa yang diproduksi di wilayah (regional) tertentu dalam waktu tertentu (satu

tahun). Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian

secara makro, adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Terdapat 2

(dua) jenis penilaian PDRB, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar

harga konstan. Selain menjadi bahan dalam dalam mengukur tingkat

pertumbuhan ekonomi suatu daerah, juga dapat digunakan sebagai bahan

evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Adapun beberapa

kegunaan angka PDRB ini antara lain :

(1) Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan setiap

sektor ekonomi;

(2) Untuk mengetahui struktur perekonomian;

(3) Untuk mengetahui besarnya PDRB perkapita penduduk sebagai salah satu

indikator tingkat kesejahteraan masyarakat;

(4) Untuk mengetahui tingkat inflasi/deflasi berdasarkan pertumbuhan harga

produsen.

Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan ekonomi secara umum bertujuan untuk meningkatkan produksi

nasional, regional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan keterpaduan peran antar dan

antara pemerintah, swasta serta masyarakat, dalam menggerakkan roda-roda

perekonomian daerah.

Secara makro, keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dapat dilihat

dari capaian nilai PDRB. Total PDRB menunjukkan jumlah seluruh nilai tambah

(added value), yang dihasilkan oleh penduduk dalam periode tertentu (biasanya

satu tahun). Semakin tinggi kenaikan PDRB semakin tinggi pula pertumbuhan

ekonominya, demikian pula sebaliknya. Selanjutnya Pertumbuhan PDRB per

sektor atas dasar harga konstan di Kabupaten Lampung Utara adalah

sebagaimana tabel berikut ini.

Page 20: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 20

Tabel 4.7

PDRB Lampung Utara 2011—2013 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

No. Sektor 2011 2012 2013

(Juta Rp) (%) (Juta Rp) (%) (Juta Rp) (%)

1 Pertanian 1.312.478 36,71 1.349.323 35,68 1.386.629 34,69

2 Pertambangan & penggalian 29.117 0,81 30.213 0,80 31.458 0,79

3 Industri Pengolahan 538.640 15,06 584.266 15,45 623.596 15,60

4 Listrik, gas & air bersih 24.583 0,69 26.276 0,69 27.967 0,70

5 Konstruksi 173.011 4,84 182.207 4,82 191.483 4,79

6 Perdagangan, hotel & restoran 620.230 17,35 654.015 17,29 714.123 17,86

7 Pengangkutan dan Komunikasi 252.909 7,07 296.487 7,84 321.607 8,05

8 Keuangan, Sewa & jasa perusahaan 273.854 7,66 296.924 7,85 319.270 7,99

9 jasa-jasa 341.863 9,56 362.070 9,57 381.426 9,54

PBRB 3.575.685 100 3.781.781 100, 3.997.559 100

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara (data diolah)

Page 21: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 21

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa sektor pertanian menjadi penyumbang

terbesar PDRB pada tahun 2011, dengan kontribusi sebesar 36,71%, namun

mengalami penurunan hingga pada tahun 2013 menjadi sebesar 34,69% . Selain

sektor pertanian, sektor dengan kontribusi cukup dominan lainnya adalah sektor

perdagangan, hotel dan restoran, yang nilai kontribusinya mencapai 17,86% di

tahun 2013 terhadap struktur PDRB Lampung Utara, dan sektor dengan kontribusi

terbesar ketiga, adalah sektor industri sebesar 15,06% pada tahun 2013, yang

cenderung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Kondisi ini menggambarkan, sedang terjadinya transformasi struktur ekonomi

Kabupaten Lampung Utara, dari sektor primer berupa pertanian ke arah sektor

sekunder berupa perdagangan, industri, dan jasa-jasa. Akan tertapi peranan

pertanian masih cukup dominan dalam struktur perekonominan daerah, walaupun

trend kontribusi terhadap struktur perekonomian daerah mengalami penurunan

dari tahun ke tahun.

Untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah, dapat diketahui

dengan melihat pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

atas dasar harga konstan (hk). Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung

Utara dalam kurun waktu tahun 2011 – 2013 atas dasar harga konstan, dari tahun-

ketahun mengalami fluktuasi, dengan angka pertumbuhan rata-rata yang terjadi

dalam kurun waktu 7 tahun terakhir adalah sebesar 5,95%, sebagaimana terlihat

pada tabel berikut.

Page 22: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 22

Tabel 4.8

PDRB Lampung Utara dan Laju Pertumbuhan Tahun 2006 - 2012

TAHUN

PDRB PDRB PERTUMBUHAN

Harga

Konstan

Harga

Berlaku

(%)

(t-t-1)/t-1 x

(Jt-Rp) (Jt-Rp) 100%

2006 2.677.560 3.927.042 5,79

2007 2.855.121 4.812.148 6,63

2008 3.018.667 5.977.331 5,63

2009 3.194.205 7.082.917 5,85

2010 3.368.219 8.150.694 5,45

2011 3.577.988 10.444.595 6,23

2012 3.794.349 12.752.964 6,05

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara (data diolah)

Sedangkan jika dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) terhadap Lapangan Usaha, atas dasar harga berlaku (hb) dan Harga

Konstan (hk). Pertumbuhan Rata-rata Kontribusi 9 (sembilan) lapangan usaha

terhadap PDRB Kabupaten Lampung Utara, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

terakhir, adalah sebesar 51,52 %atas dasar harga berlaku dan 21,83 % atas

dasar harga konstan, seperti tergambar pada tabel berikut :

Page 23: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 23

Tabel 4.9

Pertumbuhan Rata-rata Kontribusi Sektor dan PDRB Kabupaten Lampung Utara Atas

Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk)

tahun 2008 – 2012

No Lapangan Usaha Pertumbuhan (%)

Hb Hk

1 Pertanian 47,12 15,10

2 Pertambangan 39,12 16,28

3 Industri Pengolahan 69,01 22,75

4 Listrik , Gas, dan Air Bersih 39,95 21,31

5 Bangunan/Konstruksi 36,43 21,09

6 Perdagangan, Hotel, dan Restauran 51,40 18,70

7 Pengangkutan dan Komunikasi 66,89 35,01

8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 64,69 23,56

9 Jasa-Jasa 49,14 22,69

PDRB 51,52 21,83

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara (data diolah)

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi selama tahun 2008 hingga 2012,

mengalami pertumbuhan kontribusi penyumbang PDRB terbesar, yaitu 35,01%

berdasarkan Harga Konstan, namun apabila dilihat dari harga berlaku, maka

pertumbuhan kontribusi sektor ini terhadap PDRB sebesar 66,89%. Sedangkan

sektor terkecil pertumbuhan kontribusinya, adalah sektor pertanian yang hanya

sebesar 15,10 %, berdasarkan harga konstan, tetapi pertumbuhan kontribusi

sektor ini, bila di lihat dari PDRB berdasarkan harga berlaku cukup besar yaitu

47,12%.

Page 24: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 24

Grafik 4.1

Pertumbuhan Kontribusi Sektor Kabupaten Lampung Utara Atas Dasar Harga

Konstan (Hk) tahun 2008 – 2012

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara

Struktur Ekonomi

Dalam struktur ekonomi Kabupaten Lampung Utara, antara tahun 2008-2012,

kontribusi terbesar berasal dari sektor pertanian, yaitu mencapai rata-rata 34%

(berdasarkan harga berlaku). Kedua adalah sektor industri pengolahan sebesar

15%. Sedangkan secara umum struktur ekonomi Kabupaten Lampung Utara,

adalah berasal dari sektor tersier atau lebih banyak diberikan oleh sektor jasa.

Uraian secara mendetail, nilai dan kontribusi persektor dalam PDRB Kabupaten

Lampung Utara selama tahun 2008-2012, baik atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan, dituangkan dalam Tabel di bawah ini.

Page 25: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 25

Tabel 4.10

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Lampung Utara Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2008-2012

No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

(Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) %

1 Pertanian 2.064.855 37,00 2.401.522 36,31 2.841.288 34,86 3.374.600 32,46 3.904.777 30,97

2 Pertambangan 74.149 1,33 83.812 1,27 99.003 1,21 109.790 1,06 121.791 0,97

3 Industri Pengolahan 675.387 12,10 833.374 12,60 1.148.903 14,10 1.708.918 16,44 2.179.303 17,28

4 Listrik , Gas, dan Air

Bersih 33.625 0,60 36.629 0,55 40.554 0,50 47.997 0,46 55.995 0,44

5 Bangunan/Konstruksi 159.554 2,86 180.397 2,73 205.779 2,52 227.159 2,19 250.989 1,99

6 Perdagangan, Hotel,

dan Restoran 835.287 14,97 969.639 14,66 1.147.110 14,07 1.408.734 13,55 1.718.859 13,63

7 Pengangkutan dan

Komunikasi 558.442 10,01 699.277 10,57 920.396 11,29 1.274.877 12,26 1.686.880 13,38

8

Keuangan,

Persewaan, dan

Jasa Perusahaan

430.188 7,71 524.612 7,93 704.854 8,65 983.720 9,46 1.218.255 9,66

9 Jasa-Jasa 748.774 13,42 885.156 13,38 1.042.807 12,79 1.258.801 12,11 1.472.254 11,68

Total 5.580.261 100 6.614.418 100 8.150.694 100 10.394.596 100 12.609.103 100

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara (data diolah)

Page 26: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 26

Berdasarkan harga berlaku, pada tahun 2008, sektor pertanian merupakan

sektor terbesar, yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian kabupaten

lampung utara yaitu sebesar 37 %, walaupun mengalami penurunan hingga

menjadi 30,97% pada tahun 2012.

Kontribusi sektor terbesar ketiga pada tahun 2008, adalah sektor industri

pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 12,10%, terhadap

perekonomian Kabupaten Lampung Utara. Perkembangan kontribusi sektor ini,

mengalami peningkatan pada tahun 2012, yaitu menjadi sebesar 17,28%,

sehingga menjadikan sektor ini, sebagai pemberi kontribusi terbesar ke dua di

tahun 2012. Sedangkan, kontribusi sektor terbesar ketiga, disumbangkan oleh

sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, yang pada tahun 2008 memberikan

kontribusi sebesar 14,97 %, dan pada tahun 2012, mengalami penurunan

menjadi 13,63% (berdasarkan harga berlaku).

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara

Grafik 4.2

Struktur Ekonomi Kabupaten Lampung Utara Tahun 2008-2012

(Atas Dasar Harga Berlaku)

Page 27: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 27

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara

Grafik 4.3

Kecenderungan Sektor Kontribusi Terbesar Ekonomi Kabupaten Lampung Utara

(Atas Dasar Harga Berlaku)

Berdasarkan perkembangan data PDRB Kabupaten Lampung Utara, tahun

2008–2012, terlihat bahwa kontribusi sektor Pertanian terhadap struktur ekonomi

daerah terus menurun, tetapi pertumbuhannya cenderung meningkat, sehingga

kontribusinya juga semakin menurun. Demikian juga Sektor perdagangan, hotel,

dan restoran, juga mengalami pertumbuhan, namun kontribusinya pada ekonomi

Kabupaten Lampung Utara tampak bersifat statis. Sektor pengangkutan dan

komunikasi, yang umumnya berkaitan dengan kegiatan ekonomi riil, juga

mengalami peningkatan pertumbuhan dan kontribusinya terhadap sektor

ekonomi Kabupaten Lampung Utara.

Pertumbuhan PDRB Per Kapita

Dengan diketahuinya PDRB Perkapita, maka dapat diketahui tingkat

kesejahteraan masyarakat suatu daerah secara umum. Akan tetapi PDRB

Perkapita, baik atas dasar harga konstan maupun harga berlaku, tidak dapat

menggambarkan penyebaran pendapatan masyarakat.

PDRB Perkapita Lampung Utara atas dasar harga berlaku pada tahun 2013

sebesar Rp. 24.061.780, meningkat sebesar 12,71 % jika dibandingkan dengan

keadaan pada tahun 2012, yang hanya sebesar Rp. 21.348.927. Berdasarkan

Page 28: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 28

harga konstan PDRB Lampung Utara pada tahun 2013 juga meningkat, pada

tahun 2012 PDRB perkapita Lampung Utara atas dasar harga konstan adalah

sebesar Rp. 6.403.070 dan pada tahun 2013 naik menjadi Rp. 6.674.925,-.

B. Inflasi

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak

dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan

kenaikan harga) pada barang lainnya. Inflasi merupakan salah satu indikator

penting, yang dapat memberikan informasi tentang dinamika perkembangan

harga barang dan jasa, yang dikonsumsi masyarakat dan berpengaruh terhadap

kemampuan daya beli masyarakat. Perkembangan harga barang dan jasa

tersebut, menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat daya beli

masyarakat.

Grafik 4.4

Perkembangan dan Kecenderungan Inflasi di Kabupaten Lampung Utara

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Utara

Laju inflasi di Kabupaten Lampung Utara setelah tahun 2009 cenderung menurun,

seiring dengan kecenderungan penurunan inflasi nasional. Pada tahun 2010 inflasi

mencapai 9,94%. Inflasi 2011 mencapai 5,23%, Inflasi terendah di Kabupaten

Page 29: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 29

Lampung Utara terjadi pada tahun 2012, yaitu sekitar 4,25%. Rata-rata inflasi

yang dialami oleh Kabupaten Lampung Utara adalah sebesar 5,90%.

4.7.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), merupakan salah satu ukuran keberhasilan

Pencapaian pembangunan, dalam konteks kesejahteraan sosial. Data IPM di

Lampung Utara dalam kurun waktu tahun 2009 – 2012 (Biro Pusat Statistik),

mengalami peningkatan dari 65,85 menjadi 70,96 pada tahun 2012 . Akan tetapi

anggka tersebut, masih berada dibawah skala nassional maupun provinsi, dengan

demikian Pemerintah Lampung Utara, harus tetap bekerja keras untuk mencapai

terget, yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan provinsi, dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kwantitas program pembangunan daerah, yang langsung

berdampak pada peningkatan nilai Index Pembangunan Manusia , sebagai upaya

untuk meningkatkan kontribusi Kabupaten Lampung Utara, terhadap peningkatan

mutu sumber daya manusia di Provinsi Lampung, disamping atas kesadaran

bahwa, faktor utama yang menentukan berhasil atau gagalnya pembangunan

sebuah daerah, adalah kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu satu –

satunya sikap logis yang harus diambil, adalah membangun daerah secara

metodik, melalui serangkaian kebijakan dan strategi pembangunan yang up to

date.

Keberhasilan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) di Lampung

Utara ini, tidak terlepas dari semakin baiknya Indeks harapan hidup, Indeks

pendidikan dan Indeks standar hidup layak.

Rumus penghitungan IPM dapat disajikan sebagai berikut :

IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)] ……… (1)

dimana :

X(1) : Indeks harapan hidup

X(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf) + 1/3(indeks rata-rata lama

sekolah)

X(3) : Indeks standar hidup layak

Komponen IPM adalah usia hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan

standar hidup layak (decent living). Komponen Usia Hidup diukur dengan angka

Page 30: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 30

harapan hidup atau e0 yang dihitung menggunakan metode tidak langsung

(metode Brass, varian Trussel) berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup

dan rata-rata anak yang masih hidup. Komponen Pengetahuan diukur dengan

angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah yang dihitung berdasarkan data

Susenas Kor. Sebagai catatan, UNDP dalam publikasi tahunan HDR sejak 1995

menggunakan indikator partisipasi sekolah dasar, menengah, dan tinggi sebagai

pengganti rata-rata lama sekolah karena sulitnya memperoleh data rata-rata

lama sekolah secara global. Indikator angka melek huruf diperoleh dari variabel

kemampuan membaca dan menulis, sedangkan indikator rata-rata lama sekolah

dihitung dengan menggunakan dua variabel secara simultan; yaitu tingkat/kelas

yang sedang/pernah dijalani dan jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan,

sedangkan Komponen Standar Hidup Layak diukur dengan indikator rata-rata

konsumsi riil yang telah disesuaikan. Sebagai catatan, UNDP menggunakan

indikator PDB per kapita riil yang telah disesuaikan (adjusted real GDP per

capita) sebagai ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia indikator lain

yang lebih baik untuk keperluan perbandingan antar negara.

Komponen Usia Hidup Masyarakat Kabupaten Lampung Utara mengalami

peningkatan yang relatif signifikan, hal ini diukur dari capaian indikator antara

lain: Umur Harapan Hidup ( UHH ) masyarakat yang mengalami Peningkatan,

dari 71.30 tahun (tahun 2009) menjadi 71,80 tahun (tahun 2011), Angka

Kematian Bayi ( AKB ) yang mengalami pengurangan, menjadi 28 bayi per 1000

kelahiran hidup dari angka sebelumnya 34 per 1000 kelahiran hidup, Gizi Kurang

( GK ) yang mengalami penurunan angka kejadian pada 2 ( dua ) Tahun

terakhir, dari 634 kasus menjadi 452 kasus atau turun sebesar 28,71 %, dan

peningkatan jumlah ketersediaan tenaga kesehatan ( Medis Dan Paramedis ),

pada tahun 2009 sebesar 1015 orang menjadi 1021 pada tahun 2013, yang jika

dibandingkan terhadap jumlah penduduk Kabupaten Lampung Utara yaitu

sebesar 596.375 jiwa, maka terjadi peningkatan sebesar 0,17 % dari angka

sebelumnya.

Komponen Pengetahuan masyarakat Kabupaten Lampung Utara, mengalami

peningkatan yang relatif signifikan, hal ini diukurt dari capaian indikator antara

lain: APM SD/MI lebih dari 90%, APK SD/MI lebih dari 100%, rata-rata nilai akhir

Page 31: PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara

IV. 31

tingkat SMP meningkat menjadi 6.73 dari angka sebelumnya 6,67, rata-rata nilai

akhir tingkat sekolah menengah meningkat menjadi 6.87 dari angka sebelumnya

6.82 , angka putus sekolah tingkat SD turun menjadi 1.94% dari angka

sebelumnya 1.98 %, angka putus sekolah tingkat SMP turun menjadi 2.74%

dari angka sebelumnya 2.77 , persentase guru layak mengajar terhadap guru

seluruhnya, untuk tingkat SMP meningkat menjadi 96.58% dari angka

sebelumnya 95,96 % dan untuk tingkat SMA meningkat menjadi 77.86 % dari

angka sebelumnya 77.43 %,

Komponen Standar Hidup Layak Masyarakat Kabupaten Lampung Utara

mengalami peningkatan yang relatif signifikan, hal ini diukur dari capaian

indikator PDRB Perkapita Lampung Utara atas dasar harga konstan yang pada

4 (empat ) tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu

pada tahun 2009 sebesar Rp. 5.407.611,-,tahun 2010 sebesar Rp. 5.702.196,-,

tahun 2011 Rp. 6.038.883,- dan tahun 2012 menjadi Rp. 6.359.986,-

Angka Melek Huruf

AMH naik menjadi 99,78% pada tahun 2013, bila dibandingkan dengan tahun

2011 yang berada di tingkat 98,56%. (Angka Melek Huruf adalah proporsi

penduduk berusia 15 tahun ke atas, yang dapat membaca dan menulis dalam

huruf latin atau lainnya), indikator capaian Angka Melek Huruf di Kabupaten

Lampung Utara pada 3 ( tiga ) tahun terakhir adalah sebagaimana disajikan pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.11

Indikator Capaian Angka Melek Huruf

Indikator Satuan Capaian

2011/2012

Capaian

2012/2013

Capaian

2013/2014

Sumber

Data

Angka Melek

Aksara 15

tahun keatas

% 98,56 98,94 99,78 BPS

Sumber : EKPD Kabupaten Lampung Utara