bab iv(1).docx
DESCRIPTION
ghfghfTRANSCRIPT
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Tempat PenelitianKecamatan Temon adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan ini merupakan pintu masuk sebelah barat dari Yogyakarta, dan berbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah. Kecamatan Temon terdiri dari 15 desa, yaitu Jangkam, Sindutan, Palihan,Glagah, Kalidengen, Plumbon, Kedundang, Demen, Kulur, Kaligintung, Temon Wetan, Temon Kulon, Kebon Rejo, Janten, Karang Wuluh.Penelitian dilakukan di salah satu desa di Kecamatan temon, yaitu Desa Glagah. Desa Glagah ini terdiri dari 9 Dusun, yaitu Glagah, Kepek, Logede, Sidorejo, Macanan, Bebekan, Kretek, Bapangan, Sangkretan. Desa Glagah masih berupa tanah pertanian yang cukup subur, hal ini yang menyebabkan sebagian besar penduduk Glagah bekerja sebagai petani dan pedagang.4.2. Gambaran Responden PenelitianResponden pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia diatas 6 bulan sampai yang berusia 2 tahun di desa Glagah. Jumlah responden yang diambil sebanyak 44 orang yang sudah dihitung menggunakan metode slovin. Responden yang memenuhi kriteria inklusi diberikan kuisoner untuk diisi.4.3. Pelaksanaan PenelitianPengumpulan data dilakukan menggunakan kuisoner yang dibagikan kepada setiap responden untuk diisi dengan bantuan kader yang ada di masing-masing dusun yang bersangkutan. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 9 Maret 2015. Peneliti sebelumnya menjelaskan tentang informed consent dan tata cara pengisian kuisoner oleh responden. Kuisoner yang dibagikan sesuai dengan jumlah responden yaitu 44 kuisoner. Pengumpulan hasil kuisoner dilakukan pada hari itu juga, kecuali yang belum sempat mengerjakan di berikan kesempatan untuk mengerjakan dirumah dan diambil pada tanggal 12 Maret 2015. Kuisoner yang disebarkan terkumpul kembali sesuai dengan jumlah responden, yaitu 44 kuisoner.4.4 Hasil Penelitian4.4.1 Demografi responden PenelitianDemografi responden penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan.4.4.1.1 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan UmurTabel 4.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan UmurVariable Min Max Median Modus Std. deviation
umur203828,82284,013
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa umur responden termuda adalah 20 tahun, sedangkan yang tertua adalah 38 tahun,umur responden yang paling banyak adalah berusia 28 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di diagram batang di bawah ini.
Dari diagram tersebut tampak responden terbanyak berusia 28 tahun. Responden dengan usia dibawah 20 tahun tidak ada. Responden dengan usia 20-30 tahun berjumlah 31. Responden yang berusia 30 tahun ke atas berjumlah 13 orang.4.4.1.2 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan TerakhirTabel 4.2. Distribusi responden Berdasarkan Pendidikan TerakhirPendidikan terakhirFrekuensi Presentase
SDSMPSMAS1151013634,122,729,513,6
Hasil distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan terakhirnya adalah SD, sedangkan yang pendidikan terakhir SMA berjumlah 13 responden. Responden yang pendidikan terakhir SMP berjumlah 10 orang, dan yang sarjana berjumlah 6 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
4.4.1.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan PekerjaanTabel 4.3. Tabel frekuensi Responden Berdasarkan PekerjaanPekerjaanFrekuensiPresentase
Ibu runah tanggaTaniSwastaPegawai91217620,527,338,613,6
Berdasarkan hasil distribusi pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sebagian dari responden adalah swasta dengan jumlah 17 responden. Sedangkan yang bekerja sebagai pegawai 6 responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di diagram di bawah.
4.4.2 Analisis Skor Pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan Skor Pemberian ASI eksklusif4.4.2.1 Analisis skor pengetahuan tentang ASI EksklusifTabel 4.4. Tabel Presentasi dan Interpretasi Tingkat Pengetahuan Responden tentang ASI EksklusifNoSkor total PengetahuanPresentase PengetahuanKategori Tingkat Pengetahuan
11560Cukup
21352Kurang
31352Kurang
41664Cukup
51976Baik
6936Buruk
71352Kurang
81248Kurang
91248Kurang
102080Baik
112080Baik
121144Kurang
141664Cukup
141664Cukup
151352Kurang
161352Kurang
171248Kurang
181352Kurang
191144Kurang
201560Cukup
21832Buruk
222080Baik
232080Baik
242288Baik
252184Baik
261872Cukup
271768Cukup
281560Cukup
291976Baik
302080Baik
311352Kurang
321664Cukup
331976Baik
341144Kurang
35832Buruk
361248Kurang
371560Cukup
381352Kurang
391352Kurang
401248Kurang
412288Baik
421872Cukup
431352Kurang
441664Cukup
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat jumlah responden sesuai hasil pengisian kuisoner yang mereka jawab. Responden yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 11 orang (25%), yang berpengetahuan cukup berjumlah 12 orang (27,3%), yang berpengetahuan kurang berjumlah 18 orang (40,9%) dan yang berpengetahuan buruk berjumlah 3 orang (6,8%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
pengetahuan
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
Validbaik1125,025,025,0
cukup1227,327,352,3
kurang1840,940,993,2
buruk36,86,8100,0
Total44100,0100,0
4.4.2.2 Analisis Skor Pemberian ASI EksklusifTabel 4.5. Tabel Kategori Pemberian ASI EksklusifNoSkor total variable pemberian ASI eksklusifKategori Pemberian ASI Eksklusif
12tidak memberikan asi
23tidak memberikan asi
33tidak memberikan asi
42memberikan asi
51memberikan asi
64tidak memberikan asi
73tidak memberikan asi
83tidak memberikan asi
93tidak memberikan asi
101tidak memberikan asi
111tidak memberikan asi
123tidak memberikan asi
132memberikan asi
142memberikan asi
153memberikan asi
163tidak memberikan asi
173tidak memberikan asi
183memberikan asi
193memberikan asi
202memberikan asi
214tidak memberikan asi
221memberikan asi
231memberikan asi
241tidak memberikan asi
251tidak memberikan asi
262tidak memberikan asi
272tidak memberikan asi
282memberikan asi
291tidak memberikan asi
301memberikan asi
313tidak memberikan asi
322memberikan asi
331tidak memberikan asi
343tidak memberikan asi
354tidak memberikan asi
363memberikan asi
372memberikan asi
383tidak memberikan asi
393tidak memberikan asi
403tidak memberikan asi
411tidak memberikan asi
422memberikan asi
433memberikan asi
442memberikan asi
pemberian
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
Validmemberikan asi1840,940,940,9
tidak memberikan asi2659,159,1100,0
Total44100,0100,0
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa respomden yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 18 responden (40,9%). Responden yang tidak ,e,berikam ASI Eksklusif berjumlah 26 orang (59,1%).Dari setiap uraian tentang distribusi frekuensi pada tabel diatas dirangkum pada tabel di bawah ini,terkait umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu dan tingkat pemberian ASI Eksklusif.Tabel 4.6. Tabel Ringkasan Demografi Responden, Tingkat Pengetahuan Ibu Serta Pemberian ASI EksklusifNoUmurPendidikanPekerjaanKategori PengetahuanPemberian ASI Eksklusif
124SMP SWASTA cukuptidak memberikan asi
232SD TANI kurangtidak memberikan asi
333SD TANI kurangtidak memberikan asi
428SMP SWASTA cukupmemberikan asi
525SMA SWASTA baikmemberikan asi
637SD TANI buruktidak memberikan asi
733SD TANI kurangtidak memberikan asi
834SD TANI kurangtidak memberikan asi
926SD TANI kurangtidak memberikan asi
1027SMP SWASTA baiktidak memberikan asi
1126SMA SWASTA baiktidak memberikan asi
1238SD TANI kurangtidak memberikan asi
1328SMP RT cukupmemberikan asi
1430SMP RT cukupmemberikan asi
1528SMP SWASTA kurangmemberikan asi
1620SD TANI kurangtidak memberikan asi
1724SD SWASTA kurangtidak memberikan asi
1827SMA RT kurangmemberikan asi
1922SMP RT kurangmemberikan asi
2028SMA RT cukupmemberikan asi
2136SD RT buruktidak memberikan asi
2233SMA SWASTA baikmemberikan asi
2325SMA SWASTA baikmemberikan asi
2428S1 PNS baiktidak memberikan asi
2528S1 PNS baiktidak memberikan asi
2633SMA SWASTA cukuptidak memberikan asi
2730SMP SWASTA cukuptidak memberikan asi
2830SMA RT cukupmemberikan asi
2929S1 PNS baiktidak memberikan asi
3031S1 PNS baikmemberikan asi
3130SMA SWASTA kurangtidak memberikan asi
3228SMA RT cukupmemberikan asi
3329S1 PNS baiktidak memberikan asi
3423SMP SWASTA kurangtidak memberikan asi
3533SD TANI buruktidak memberikan asi
3625SD RT kurangmemberikan asi
3726SMA SWASTA cukupmemberikan asi
3824SD TANI kurangtidak memberikan asi
3929SD TANI kurangtidak memberikan asi
4027SMP SWASTA kurangtidak memberikan asi
4132S1 PNS baiktidak memberikan asi
4234SMA SWASTA cukupmemberikan asi
4326SD TANI kurangmemberikan asi
4429SMA SWASTA cukupmemberikan asi
4.4.3 Analisis DataUntuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif terhadap pemberian ASI Eksklusif, maka digunakan analisis data menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil dari analisa menggunakan chi-square dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Chi-Square Tests
ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square9,224(a)3,026
Berdasarkan hasil analisis menggunakan chi-squaredidpatkan pvalue 0,026,artinya lebiih kecil dibandingkan taraf signifikasinya (0,026 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak, karena terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif terhadap pemberian ASI Eksklusif di Desa Glagah, Kecamatan Temon.4.5. Pembahasan4.5.1 Umur RespondenPada penelitian ini menunjukkan lebih banyak responden berusia 20-30 tahun. Hal ini sudah sesuai untuk usia produktif yang aman untuk kehamilan dan proses persalinan. Menurut Sarwono (2008) menyatakan bahwa angka kematian ibu hamil meningkat 2-5 kali pada usia dibawah 20 tahun. Usia paling ideal antara 20-29 tahun, dan usia di atas 30 tahun angka kematian kembali meningkat.Pada penelitian ini berarti 70,45% responden berada pada usia ideal dalam proses kehamilan dan persalinannya. Sedangkan sisanya berusia 30 tahun ke atas berjumlah 13 responden.4.5.2 Pendidkan terakhir RespondenHasil penelitian menunjukkan sebagian besar pendidikan terakhirnya adalah SD dengan jumlah 15 responden, SMA berjumlah 13 responden, SMP berjumlah 10 responden dan sarjana berjumlah 6 responden. Tingkat pendidikan sesorang menentukan tingkat penalaran dan keingin tahuan sesorang dalam mencari informasi atau memahami sesuatu informasi yang didapatkannya. Menurut siregar (2004), pengetahuan adalah salah satu factor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif.
4.5.3Pekerjaan RespondenPekerjaan termasuk salah satu factor yang dapat memberikan pengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Sesorang dengan pekerjaan yang sibuk atau dalam waktu yang cukup lama dalam sehari biasanya lupa atau tidak sempat dalam memberikan ASI pada bayinya. Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan responden adalah swasta.4.5.4 Pengetahuan Responden Tentang ASI EksklusifBerdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden termasuk dalam kategori kurang mengenai pengetahuan tentang ASI Eksklusif.masih ada 3 orang responden yang termasuk kategori buruk tentang ASI eksklusif. Hasil ini menunjukkan masih banyak orang tua yang tidak terlalu memperhatikan terkait pemberian ASI eksklusif dan cara pemeberian ASI yang benar. Banyak hal yang mempengaruhi hal tersebut, termasuk mitos seputar ASI yang banyak beredar dan membudaya di masyarakat.4.5.5 Pemberian ASI EksklusifPada penelitian ini menunjuukkan bahwa 59,1% responden tidak memberikan ASI Eksklusif dan sisanya memberikan ASI Eksklusif. Berdasarkan hasil tersebut masih lebih banyak responden yang tidak memberikan ASI eksklusif dan masih jauh dari target MDGs. Padahal ASI pada usia 0-6 bulan adalah makanan utama yang dibutuhkan bayi. 4.5.6 Hubungan Pengetahuan Responden Tentang ASI Eksklusif terhadap Pemberian ASI Eksklusif.Banyak factor yang mempengaruhi pemberian ASI selain pengetahuan ibu. Pada penelitian ini didapatkan 11 responden yang memiliki pengetahuan baik tentang ASI tapi 7 diantaranya tidak memberikan ASI ekskllusif pada anaknya, hal ini menunjukkan ada factor lain selain tingkat pengetahuan yang memberikan pengaruh terhadap pemberian ASI. Dari seluruh responden terdapat 3 responden yang memliki pengetahuan buruk tentang ASI eksklusif, dan semuanya tidak memberikan ASI eksklusif untuk bayinya, hal ini sesui dengan pendapat Yoga (2005) yang menyatakan bahwa orang yang memiliki tingkat pengetahuan lebih tinggi cenderung memiliki kesadaran dalam memberikan ASI eksklusif untuk bayinya.Tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI juga dipengaruhi oleh umur, pendidikan dan dan pekerjaan ibu. Hal ini dapat dilihat dari responden dengan rentang usia 20-30 tahun yang memberikan ASI eksklulsif pada bayinya berjumlah 16 orang. Sedangkan usia 30 tahun ke atas hanya 2 orang yang memberikan ASI ekslusif. Pada usia 20-30 tahun adalah usia yang produktif, sering terpapar dengan informasi yang berhubungan dengan ASI eksklusif dan cenderung aktif di kegiatan seperti posyandu dan penyuluhan tentang ASI. Sedangkan pada usia 30 keatas cenderung tidak seaktif usia muda dalam mencari informasi tentang ASI eksklusif, memiliki kecendrungan untuk percaya pada mitos dan hal yang terkait budaya terhadap pemberian ASI eksklusif.Tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Pada penelitian ini didapatkan data dari 15 responden yang pendidikan terakhir SD 13 diantaranya tidak memberikan ASI eksklusif untuk bayinya. Responden yang pendidkan terakhir SMA berjumlah 13 orang, dan 10 diantaranya memberikan ASI eksklusif untuk anaknya. Hal ini sesuai pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa semakin tinggi pendidikan sesorang semakin baik pengetahuan dibandingkan dengan yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Pada 6 responden yang tingkat pendidikannya sarjana memliki pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif.Pekerjaan juga memliki peran penting dalam pemeberian ASI eksklusif. Pada penelitian ini dari 6 orang yang bekerja sebagai pegawai hanya 1 orang yang memberikan ASI eksklusif untuk bayinya, sedangkan dari 9 ibu rumah tangga, 8 diantaranya memberikan ASI eksklusif untuk anaknya. Responden yang bekerja sebagai petani dari 12 orang hanya 1 yang memberikan ASI eksklusif untuk anaknya. Hal ini kemungkinan dikaitkan dengan kesibukan yang dialami setiap responden sehingga kurang memiliki kesempatan untuk memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristin (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Tajuk Kecamatan Getasan.
BAB VSIMPULAN DAN SARAN5.1 SimpulanBerdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan p value sebesar 0,025, lebih kecil dibandingkan nilai alpha (0,025>0,05). Hal ini menunjukkan secara statistik ditemukan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif terhadap pemberian ASI eksklusif di Desa Glagah Kecamatan Temon.5.2 Saran5.2.1 Bagi Responden PenelitianBagi responden di Desa Glagah disarankan untuk lebih aktif mengikuti program yang diadakn posyandu setempat, sdehingga memperoleh pengetahuan yang lebih banyak tentang pentingnya ASI eksklusif. Ibu menyusui juga disarankan untuk aktif dalam mengaplikasikann informasi yang didapat dari posyandu atau instansi kesehatan terkait tentang pemberian ASI eksklusif.5.2.2 Bagi Pemerintah Desa Glagah Kecamatan TemonPemerintah setempat perlu memantau secara rutin terkait pencapaian target ASI eksklusif di Desa Glagah, sehingga dapat menyusun program yang lebih mengena untuk meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif di Desa Glagah. Diperlukan juga kerjasama antara semua praktisi kesehatan di Desa Glagah untuk menggalakkan lagi penyuluhan tentang ASI eksklusif dan kelas ibu hamil agar meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif.
5.2.3 Bagi Peneliti SelanjutnyaBagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti factor penting lainnya terkait pemberian ASi eksklusif seperti factor social budaya yang erat kaitannya dengan pemberian ASI eksklusif khususnya di daerah pedesaan.