bab iii metode penelitian a. 1. jenis dan rancanga...

16
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis dan Rancanga Penelitian Penelitian ini menurut jenisnya merupakan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan dalam pendekatannya merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif untuk menguji teori objektif dengan menguji hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini, pada gilirannya, dapat diukur, biasanya pada instrumen, sehingga data bernomor dapat dianalisis dengan menggunakan prosedur statistik. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian survey, dimana Penelitian survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numerik tentang tren, sikap, atau pendapat suatu populasi dengan mempelajari sampel populasi tersebut B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono menjelaskan populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah santri tanfidzil qur’ an yang berjumlah 78 santri. 2. Sampel Sugiyono mengelompokkan teknik sampling menjadi 2 (dua) yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability Sampling

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis dan Rancanga Penelitian

Penelitian ini menurut jenisnya merupakan jenis penelitian

deskriptif. Sedangkan dalam pendekatannya merupakan penelitian

kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif untuk menguji teori

objektif dengan menguji hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini,

pada gilirannya, dapat diukur, biasanya pada instrumen, sehingga data

bernomor dapat dianalisis dengan menggunakan prosedur statistik.

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian survey, dimana

Penelitian survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numerik tentang

tren, sikap, atau pendapat suatu populasi dengan mempelajari sampel

populasi tersebut

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono menjelaskan populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

santri tanfidzil qur’an yang berjumlah 78 santri.

2. Sampel

Sugiyono mengelompokkan teknik sampling menjadi 2 (dua) yaitu

Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability Sampling

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

34

yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi

setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel1. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan teknik Probability Sampling. Dengan

teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Rumus sampel yang digunakan adalah:

n = N

1+ N (d)2

= 78

1+ 78 (0,05)2

= 78

1,195

= 65,27

= 65 Responden

Keterangan:

n: Jumlah sampel

N: Jumlah populasi

d: Tingkat signifikasi (p) (0,05).2

Jadi dari anggota populasi yang diambil sebagai sampel adalah

sebanyak 65 orang responden

C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini tidak diberi perlakuan atau

manipulasi, tetapi diungkap berdasarkan gejala yang ada dari perilaku objek yang

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),

(Bandung: Alfabeta. 2012) 62-63

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), hal.

116

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

35

melekat pada dirinya dalam melakukan kegiatan. Menurut Sugiyono, variabel

merupakan “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.3

Ada dua macam variabel di dalam penelitian ini, yaitu variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independen atau bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau menjadi perubahannya atau timbulnya variabel

lain. Sedangkan variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Maka

variabel bebas pada penelitian ini adalah puasa senin kamis, sementara variabel

terikatnya adalah perilaku santri.

2. Definisi Operasional

Setelah semua variabel penelitian diidentifikasikan dan diklasifikasikan,

tahap berikutnya variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan secara cermat.

menurut Walizer dan Wienir, definisi operasional merupakan seperangkat

petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur

suatu variabel atau konsep definisi operasional tersebut membantu peneliti untuk

mengklasifikasi gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari variabel.

Sementara itu, Hoover mengemukakan bahwa mengoperasionalkan suatu variabel

pada pokoknya berarti menyesuaikan mana yang dipakai bagi suatu perilaku

dengan cara khusus untuk mengamati dan mengukur perilaku tersebut. Pendapat

Hoover ini tentu tidak terbatas hanya pada variabel-variabel perilaku saja, tetapi

juga terhadap semua variabel penelitian. Maksud mengamati di sini tidak hanya

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), 64

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

36

terbatas pada observasi, tetapi juga semua alat ukur yang dinilai relevan untuk

variabel yang akan diteliti.4

Berikut definisi operasional penelitian ini dapat diketahui pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Puasa

Senin

Kamis

(X)

Puasa senin dan kamis adalah puasa

yang dilakukan pada hari senin dan

kamis.

1. Konsekuen

2. Konsisten

3. Taat

4. Ikhlas

Skala Likert

Perilaku

Santri

(Y)

suatu keadaan yang ada dalam diri

individu yang mendorongnya untuk

bertingkah laku sesuai kadar afeksi

dan kognasi. Aspek kognitif dan

afektif terlihat dari pengalaman

ketuhanan, rasa keagamaan dan

kerinduan terhadap Tuhan, sedangkan

perilaku terhadap agama sebagai

unsur kognitif.

1. Sikap

Toleransi

2. Sikap

Kebersama

an

3. Sikap

Ukhuwah

Skala likert

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitin adalah mendapatkan data. Teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penulis dalam penelitian

ini, teknik sampling yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (field research)

4 M. Jamiluddin Ritonga, Riset Kehumasan. (Yogyakart: Grasindo, 2004), 26

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

37

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yaitu

dengan menggunakan kuesioner. Skala likert yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, daan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu

fenomena sosial.5. Maka sarana untuk memperoleh data dan informasi tersebut

adalah:

a) Angket (Kuesioner)

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden adalah berbentuk kuesioner. Menurut Sugiyono kuisioner

merupakan teknik pengumulan data yang dilakukan dengan cara memberi

sepeangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab, jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup, yaitu

kuesioner yang sudah disediakan jawabannya. Adapun alasan penulis

menggunakan kuesioner tertutup adalah untuk memberikan kemudahan

kepada responden dalam memberikan jawaban dan untuk menghemat

keterbatasan waktu penelitian. Teknik angket penelitian gunakan untuk

pengumpulan data mengenai puasa senin kamis

b) Dokumentasi

Studi Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mendukung dan

memberikan ketegasan hasil observasi dan wawancara, serta data data lainya

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data tersebut diperoleh melalaui

akses internet, surat kabar, ataupun pamphlet yang memberikan informasi

5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), 93

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

38

sekolah. Profil lembaga tahfidz, kondisi guru, kondisi santri, keadaan sarana

dan prasarana juga termasuk dalam penggunaan teknik dokumentasi

c) Observasi

Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data yang memiliki ciri-ciri

spesifik apabila dibandingkan dengan teknik yang lain. Didalam teknik

observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam

situasi tertentu untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang

diinginkan. Observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan

pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian.

Peneliti menggunakan teknik Observasi untuk mengumpulkan data mengenai

perilaku santri.

E. Instrumen Penelitian

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Angket Puasa Senin Kamis

Variabel Definisi Indikator Teknik

Pengumpulan

Puasa

Senin

(X)

Puasa senin dan kamis

adalah puasa yang

dilakukan pada hari

senin dan kamis.

1. Konsekuen

2. Konsisten

3. Taat

4. Ikhlas

angket

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri

Variabel Definisi Indikator Teknik

Pengumpulan

Perilaku

Santri

suatu keadaan yang

ada dalam diri

individu yang

1. Sikap Toleransi

2. Sikap

observasi

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

39

(Y) mendorongnya untuk

bertingkah laku

sesuai kadar afeksi

dan kognasi. Aspek

kognitif dan afektif

terlihat dari

pengalaman

ketuhanan, rasa

keagamaan dan

kerinduan terhadap

Tuhan, sedangkan

perilaku terhadap

agama sebagai unsur

kognitif.

Kebersamaan

3. Sikap Ukhuwah

F. Analisis Data

1. Uji Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengambilan data,

terlebih dahulu dilakukan sebuah pengujian instrumen, hal tersebut

dilakukann untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keandalan

(reliabilitas) sebuah instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang

valid merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan intrumen

penelitian yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan bebrapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama.6

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , (Bandung:

Alfabeta, 2015), 121

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

40

a. Uji Validitas

Konsep validitas menurut Smith dalam Ranjit Kumar bahwa

“…validity is the ability of an instrument to measure what it is

designed to measure: ‘Validity is defined as the degree to which the

researcher has measured what he has set out to measure’ “. Validitas

merupakan kemampuan instrumen untuk mengukur yang telah

dirancang untuk mengukur; validitas juga didefinisikan sebagai

sejauhmana peneliti telah mengukur apa yang telah ia tetapkan untuk

diukur. Sementara menurut Babbie bahwa “validity refers to the extent

to which an empirical measure adequately reflects the real meaning of

the concept under consideration’, dimana validitas mengacu pada

sejauh mana ukuran empiris dapat mencerminkan makna sebenarnya

dari konsep yang sedang dipertimbangkan.7

Untuk menguji konsep validitas, mari kita ambil contoh yang

sangat sederhana. Misalkan kita telah merancang penelitian untuk

memastikan kebutuhan kesehatan suatu komunitas. Dengan demikian,

kita telah mengembangkan sebuah instrumen. Selanjutnya kita

mempersepsikan bahwa sebagian besar pertanyaan dalam sebuah

instrumen berhubungan dengan sikap populasi penelitian terhadap

layanan kesehatan yang diberikan kepada mereka. Perhatikan bahwa

tujuan kita adalah untuk mencari tahu tentang kebutuhan kesehatan

7 Ranjit Kumar, Research Methodology; a step-by-step guide for begginers,

(London: SAGE Publication, 2011), 177

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

41

tetapi instrument tersebut untuk mencari tahu tentang sikap responden

terhadap layanan kesehatan.

Uji Validitas menyatakan bahwa instrumen yang digunakan

untuk mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

suatu daftar pertanyaan atau pernyataan dalam mendefinisikan suatu

variabel. Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah korelasi product

moment dari person. Analisa ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

r =

2222 )(.)(.

))(()(

yyNxxN

yxxyN

Dimana:

r = Koefisien korelasi

N = Jumlah sampel

X = Skor tiap butir pertanyaan

Y = Skor total

Dengan kriteria pengujian dimana rhitung > rtabel dengan

signifikansi 0.05, maka instrument tersebut dinyatakan valid, dan

sebaliknya apabila rhitung < rtabel, maka pengambilan keputusan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

42

intrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dalam pengujian validitas

menggunakan SPSS 24.

b. Uji Reliabilitas

Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel jika

pengukurannya kosisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas

instrument dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi

dari intrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran

dapat dipercaya. Suatu alat disebut reliabel apabila dalam beberapa

kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali

diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam

diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti

tetap adanya toleransi perbedaan-perbedaan kecil di antara hasil

beberapa kali pengukuran. Pengujian ini bertujuan untuk

menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten.

Pengujian reliabilitas kuesioner pada penelitian ini penulis

menggunakan metode Alpha Cronbach (α) menurut Sugiyono dengan

rumus sebagai berikut:

2

22 1

1 S

ΣS(S

N

NRαR i

Di mana:

= Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

S2 = Varians skor keseluruhan

Si2 = Varians masing-masing item

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

43

2. Uji Asumsi

Variabel-variabel yang digunakan sebelum digunakan untuk menganalisa

lebih lanjut maka akan dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan tujuan untuk

mengetahui penyimpangan asumsi-asumsi dalam variabel-variabel dengan

menggunakan uji asumsi klasik. Menurut Gujarati sebelum dilakukan

pembentukan model regresi, dilakukan pengujian asumsi terlebih dahulu agar

model yang terbentuk memberikan estimasi yang BLUE (Best, Linear, Unbiased,

Estimator).

a. Best. Terbaik, dalam arti garis regresi merupakan estimasi atau

ramalan yang baik dari suatu sebaran data. Garis regresi merupakan

cara memahami pola hubungan antara dua seri data atau lebih. Garis

regresi adalah best jika garis itu menghasilkan error yang terkecil.

Error itu sendiri adalah perbedaan antara nilai observasi dan nilai yang

diramalkan oleh garis regresi. Jika best disertai dengan sifat unbiased

maka estimator regresi disebut efisien.

b. Linear. Estimator β disebut linear jika estimator itu merupakan fungsi

linier dari sampel. Rata-rata X adalah estimator yang linear karena

merupakan fungsi linier dari nilai-nilai X. Nilai-nilai OLS (Ordinary

Least Square) juga merupakan estimator yang linear.

c. Unbiased. Suatu estimator dikatakan unbiased jika nilai harapan dari

estimator β sama dengan nilai yang benar β (rata-rata β = β). 8

Teorema Gausssian yang merupakan perhatian utama dalam

ekonometrika dikenal dengan asumsi klasik, membuat beberapa asumsi. Asumsi-

asumsi pada model regresi linier klasik, model kuadrat terkecil (OLS), memiliki

sifat ideal yang dikenal dengan teorema Gauss-Markov (Gauss-Markov Theorem).

Metode kuadrat terkecil akan menghasilkan estimator yang BLUE.

Estimator yang BLUE dan memiliki varian yang minimum disebut

estimator yang efisien (efficient estimator). Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari

8 Damodar N Gujarati, Dasar-Dasar Ekonometrika, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), 79

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

44

lima pengujian, yakni uji normalitas, uji autokorelasi, uji Heteroskedastisitas, uji

multikolineritas dan uji linieritas sebagai berikut:

a. Heteroskedastisitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu

mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai suatu

keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain

berbeda. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya

Heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi

menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan menjadi kurang dari semestinya.

Heterokedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi dasar regresi linear,

yaitu bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan atau disebut

homokedastisitas.9

b. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dua model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau

mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

histogram dari residualnya.Untuk menguji normalitas data salah satu cara yang

digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk

9 Damodar N Gujarati, Dasar-Dasar Ekonometrika, 53

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

45

satu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan

data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.10

c. Autokorelasi

Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel

dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai

variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya.11

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan Uji Durbin-Watson (DW) atau sering disebut uji

statistik d. Apabila nilai DW berada di sekitar angka 2 atau antara 1,54 – 2,90

berarti model regresi kita aman dari kondisi heteroskedastisitas atau apabila nilai

DW terletak di antara dU dan 4-dU maka disimpulkan tidak ada autokorelasi.

Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error dengan error periode

sebelumnya di mana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Permasalahan

autokorelasi hanya relevan digunakan jika data yang dipakai adalah data time

series, sedangkan untuk data cross-section tidak perlu dilakukan.

d. Linieritas

Pasangan nilai X dan Y yang diwujudkan dalam bentuk titik (X,Y)

disebut koordinat. Kalau koordinat-koordinat ini dihubungkan satu sama lain

secara berurutan maka akan terbentuk satu garis, maka garis lurus tersebut

10

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. (Semarang: BP-

Universitas Diponogoro, 2007), 74

11 Ashari, Purbayu Budi Santoso, Analisis statistic dengan Microsoft exel dan SPSS,

(Yogyakarta: Andi, 2005), 240

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

46

dinamakan fungsi linier. Namun kalau tidak membentuk garis lurus, garis

regresinya dinamakan fungsi non-linier. Fungsi linier dapat menunjukkan bentuk

hubungan yang positif atau negatif.

3. Uji Hipotesis

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji

pengaruh satu variabel bebas atau variabel independent terhadap variabel terikat

atau variabel dependent. Bila skor variabel bebas diketahui maka skor variabel

terikatnya dapat diprediksi besarnya. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk

mengetahui linearitas variabel terikat dengan variabel bebasnya. Analisis regresi

linear sederhana terdiri dari satu variabel bebas (predictor) dan satu variabel

terikat (respon), dengan persamaan : Y = a + bX.

Keterangan :

Y : Variabel terikat

a : Konstanta regresi

bX : Nilai turunan atau peningkatan variabel bebas

Pengambilan keptusan dalam uji regresi sederhana dapat mengacu pada

dua hal, yakni dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, atau dengan

membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05. Hipotesis Nol

(Ho) pada Umumnya diformulasikan untuk ditolak, maka hipotesis pengganti

(Ha) dapat diterima. Hipotesis pengganti ini merupakan hipotesis penelitian, yaitu

prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji. Adapun penetapan hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

47

Ho : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan

agama islam dalam keluarga terhadap kedisiplinan beragama

siswa.

Ha : β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama

islam dalam keluarga terhadap kedisiplinan beragama siswa.

Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen dilakukuan analisis koefisien korelasi

yaitu analisis yang digunakan untuk mengatahui tingkat keeratan hubungan

komponen variabel bebas dan variabel terkait. Untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel X terhadap Y, maka dihitung secara matriks korelasi sederhana

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

r = 𝑛 ∑𝑥1𝑦1−(∑𝑥1)(∑𝑦1)

√{𝑛∑𝑥𝑖2−(∑𝑥𝑖)2}{ 𝑛∑𝑦𝑖2(∑𝑦𝑖)2}

Besarnya Koefisien Korelasi adalah -1 ≤ 0 ≤1, dengn kriteria sebagai

berikut :

a. Jika r = -1 atau mendekati-1, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

kuat dengan arah yang berlawanan atau negatif.

b. Jika r = 1 atau mendekati 1, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

kuat dengan arah yang berlawanan atau positif.

c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.

Untuk menginterprestasikan nilai koefisien yang diinginkan digunakan tabel

interprestasi sebagai berikut :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Jenis dan Rancanga ...repository.stitradenwijaya.ac.id/419/4/bab3.pdfangket Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Perilaku Santri Variabel Definisi Indikator

48

Tabel 3.4

Derajat Tingkat Hubungan Antar Variabel

Interval Tingkat hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 0,1000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat.

Data yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini berasal dari variabel

(X) dan variabel (Y) yang pengukurannya menggunakan skala ordinal yaitu tingkat

pengukuran yang memungkinkan peneliti mengurutkan respondennya dari tingkat

yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi.