bab ii aldehid-keton

10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hidrokarbon Hidrokarbon merupakan persenyawaan antara hidrogen dan karbon. Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh metana (CH4) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Etana adalah hidrokarbon yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon (C2H6). Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2) (Puspita, 2013). 2.2 Klasifikasi Hidrokarbon Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon dapat dibedakan dalam : 1. Senyawa Hidrokarbon alifatik Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa yang rantai C-nya terbuka. Senyawa karbon alifatik ini dibagi atas dua yaitu : a. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C-nya terdiri atas ikatan-ikatan tunggal. Contoh : 3

Upload: halimasiregar

Post on 16-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

..INI MERUPAKAN BAB II TENTANG PEMBAHASAN ALDEHID KETON SEMOGA BERMANFAAT

TRANSCRIPT

7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian HidrokarbonHidrokarbon merupakan persenyawaan antara hidrogen dan karbon. Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh metana (CH4) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Etana adalah hidrokarbon yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon (C2H6). Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2) (Puspita, 2013).

2.2 Klasifikasi HidrokarbonPenggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon dapat dibedakan dalam :1.Senyawa Hidrokarbon alifatikSenyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa yang rantai C-nya terbuka. Senyawa karbon alifatik ini dibagi atas dua yaitu :a. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C-nya terdiri atas ikatan-ikatan tunggal. Contoh : CH3 CH3- CH2 CH3 atau CH3- CH CH3 ( rantai lurus ) ( rantai bercabang )b. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C-nya terdapat ikatan-ikatan tak jenuh ( ikatan rangkap 2 atau rangkap 3 ) Contoh H-CH=CH- CH3 atau H-C= C- CH3 ( Ikatan Rangkap 2 ) ( Ikatan Rangkap 3 )

(Ningrum, 2012)2.Senyawa Hidrokarbon SiklikSenyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik (Rahman, 2014).Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau lebih. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilihganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas (Syabatini, 2008).Senyawa heterosiklik adalah senyawa organik dengan cincin yang terbentuk dari atom-atom yang berbeda. Salah satu diantaranya, misalnya N, S, atau O. Senyawa homosiklik adalah suatu senyawa berantai tertutup dengan cincin yang terdiri dari atom-atom yang sama. Misalnya benzena, dan nafthalena (Ningrum, 2012).Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, hidrokarbon dibedakan atas jenuh dan tak jenuh. Jika semua ikatan karbon karbon merupakan ikatan tunggal (-C-C-), ia digolongkan sebagai hidrokarbonjenuh. Jika terdapat satu saja ikatan rangkap (-C=C-) atau ikatan rangkap tiga (-C= C-), ia disebut ikatantak jenuh1. AkanaAlkana adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh.karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap2 molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa-senyawa karbon lainnya (Puspita, 2013).Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom-atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen (Sukarmin, 2004).2. Alkena Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-). Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional dari alkena sehingga menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran (Sukarmin, 2004).3. AlkunaAlkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tiga CC. Suku alkuna yang paling kecil terdiri dari dua atom C, yaitu etuna. Nama alkuna sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi una.Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku alkuna, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud padat.Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran. Reaksi alkuna mengikuti aturan markovnikov, yaitu : Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk utama reaski adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom H (Sukarmin, 2004).

2.3Teori Sampel2.3.1HeksanaHeksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air. Sifat kepolaran heksana yaitu nonpolar karena tidak adanya perbedaan keelektronegatifan, heksana juga mempunyai konstanta dielektrik yang sangat kecil yaitu sebesar 2, dan jika suatu senyawa mempunyai banyak rantai karbon (C) maka sifat kepolarannya semakin berkurang. Rumus struktur dari heksana sebagai berikut.

Senyawa heksana stabil pada suhu kamar, dan paling sering terjadi sebagai cairan berwarna. Heksana juga merupakan molekul non-polar, yang berarti bahwa tidak larut dalam air. Heksana memiliki titik didih 690C, titik lebur -950C, massa molar 86,18 g/mol dan massa jenis 0,6548 g/ml (Rahman, 2014).

2.3.3Heptana (C7H16)Heptana adalah senyawa hidrokarbon alakana rantai lurus dengan rumus kimia C7H16. Heptana digunakan sebagai pelarut industri (untuk perekat, pernis, dan tint pada pencetakan etsa). Heptana juga digunakan sebagai pelarut pengekstraksi, dalam pembuatan plastik dan sintesis toluena dan alaklibenzen. Heptan memiliki titik didih 98 C, titik lebur -91 C, dan berat jenis adalah 0,86 gr/mol. Heptana ini mudah menguap, memiliki bau yang khas, berbaahaya bagi lingkungan, dan merupakan molekul non-polar yang berarti tidak larut dalam air. (Putri,dkk, 2014).

2.3.3Parafin (C20H42)Parafin adalah produk minyak mineral (minyak bumi) yang sebagian besar terdiri dari keluarga organik hidrokarbon berat yang disebut alkana dengan rumus CnH2n+2 dengan n 16. Kehadiran parafin dalam minyak mentah dapat menyebabkan terjadinya masalah karena lilin menumpuk didalam saluran (sumur, pipa, dll.) selama produksi, transportasi, dan penyimpanan minyak mentah (Kawanaka et al. 1991). Namun, parafin dan lilin mikrokristal adalah produk kilang minyak yang penting menurut statistik yang diterbitkan oleh industri minyak, permintaan untuk produk ini terus meningkat. Akibatnya, hidrokarbon parafin dapat menjadi produk utama daripada produk sampingan dari kilang. Parafin murni hanya berisi alkana-alkana. Pertama empat alkana dari seri (dari metana, CH4, hingga butana, C4H10) yang berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan atmosfer. Senyawa antara C5H12 dan C17H36 adalah cairan dengan senyawa dan lebih dari 17 atom karbon per molekul adalah padatan lilin pada suhu kamar. Titik leleh dan titik lebur dari alkana meningkat dengan jumlah atom karbonnya (Himran, 2003).

2.4Reaksi-reaksi dari Senyawa HidrokarbonReaksi senyawa hidrokarbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa hidrokarbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi, eliminasi dan reaski penaataan ulang.

2.4.1 Reaksi SubsitusiReaksi substitusi terjadi apabila sebuah atom atau gugus yang berasal dari pereaksi menggantikan sebuah atom atau gugus dari molekul yang bereaski. Reaksi substitusi dapat terjadi pada atom karbon jenuh atau tak jenuh. Contoh reaksi : 2CH3CH2CH3 + 2Cl2 Cahaya CH3CH2CH2Cl + CH-CH-CH3 + 2HCl Cl( Budimarwati, 2009 )2.4.2 Reakisi AdisiReaksi adisi terjadi pada senyawa tak jenuh. Molekul tak jenuh dapat menerima tambahan atom atau gugus dari suatu pereaksi. Dua contoh pereaksi yang mengadisi pada ikatan rangkap adalah brom atau hidrogen. Adisi brom biasanya merupakan reaksi ciepat dan sering dipakai sebagai uji kualitatif untuk mengidentifikasi ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga. Reaksi adisi secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : C=C + Y + Z - C C - Y Z( Budimarwati, 2009 )

2.4.3Reaksi EliminasiReaksi eliminasi asalah kebalikan dari reaksi adisi. Dalam reaksi ini terjadi penghilangan dua atom gugus untuk membentuk ikatan rangkap atau struktur siklis. Kebanyakan reaksi eliminasi menyangkut kehilangan atom bukan karbon.

1. Reaksi eliminasi Bila alkil halida yang mempunyai atom HB direaksikan dengan bisa kuat akan terjadi reaksi eliminasi dan membentuk alkena. H -C C - + B- C = C + X- + HB X( Budimarwati, 2009 )

2.Reaksi eliminasi alphaRekasi eliminasi alpha terjadi jika atom gugus yang dihilangkanberasal dari atom karbon yang sama ( Budimarwati, 2009 ).

2.4.4 Reaksi Penataan UlangReaksi penataan ulang dapat berlangsung melalui intermediat terutama kation-kation, anion-anion atau radikal-radikal. H + H CH3CHCH2 CH3+CHCH3

( Budimarwati, 2009 )

3