diktat aldehid dan keton
DESCRIPTION
materi aldehid dan ketonTRANSCRIPT
ALDEHIDA & KETON Salah satu gugus organik terpenting adalah gugus kabonil.
C O
Senyawa dengan gugus kabonil merupakan kelompok senyawa yang penting, baik secara
komersial maupun senyawa biologis. Gugus kabonil ada dalam kelompok senyawa aldehida,
keton, asam kaboksilat, ester dan beberapa kelompok lainnya.
Dalam aldehida, atom karbon kabonil paling kurang mengikat satu hidrogen dan lainnya
rantai karbon. Maka gugus aldehida dan aldehida dapat dituliskan:
C OH
atau C HO C OH
R atau CHORatau
CHOAr
gugus aldehida aldehida
Gugus karbonil dalam keton mengikat dua rantai karbon, maka:
R C RO
atau R C Ar
O
atau Ar C Ar
O
atau
C O
keton alifatik alkil aril keton keton aromatik keton siklik
Tata nama
ALDEHIDA
Nama sistematis aldehida = a di akhir nama alkana yang sesuai diganti dengan al, sedangkan nama umum dalam kurung juga digunakan
H C H
O
CH3 C
OH
CH CCH 2 H
O
3 metanal etanal propanal (formaldehida) (asetaldehida) (propionaldehida)
CH2 CH CHO
CH2 CHO
2-propenal feniletanal (fenilasetaldehida)
Tuliskan rumus strukturnya:
1
Pentanal 2-hidroksi propanal 2-butenal Aldehida yang mengandung cicncin diberi nama dengan menyebut nama cincin ditambah kata
karbaldehide. Namun, nama umum aldehida aromatik lebih sering digunakan dari pada nama
sistematisnya.
C HO
H
OC
HOC
OH sikloheksanakarbaldehida benzanakarbaldehide 2-hidroksibensanakarbaldehide (bensaldehide)
KETON
Nama sistematis keton = a di akhir nama alkana yang sesuai diganti dengan on dan rantai karbon diberi nomor sedemikian sehingga gugus krabonil mempunyai nomor terkecil. Nama umum keton dibuat dengan menyebut nama dua gugus secara terpisah yang terikat pada gugus carbonil diikuti dengan keton,
CH3-CO-CH3 CH3 CH2 CO CH2 CH3 CH3-CO-CH=CH2
Propanon 3-pentanon 3-buten-2-on (aseton) dietil keton (metil vinil keton) Nama umum keton aromatik lebih sering digunakan dari pada nama sistematiknya, misalnya:
C CH3O
CO
asetofenon Bensofenon Sebutkan nama lain dari asetofenon dan bensofenon Gugus berikut seringkali digunakan sebagai awalan dalam penamanaan:
R CO
dan CO
H
asil atau alkanoil formil
Contoh CH3-COCl CCH3 SO3HO
asetil klorida asam p-asetilbensensulfonat
Tuliskan rumus strukturnya Formil asetat, fenilasetaldehide, etil isopropIl keton
2
Beberapa contoh aldehida dan keton penting dan keberadaannya di alam
Aldehida yang paling banyak diproduksi adalah formaldehida dan disiapkan sebagai larutannya
dalam air (37% w/w) disebut formalin. Formalin diproduksi dalam jumlah jutaan ton/tahun
dengan mengoksidasi gas metanol pada suhu 700oC menggunakan katalis Ag dan kebanyakan
digunakan untuk membuat polimer resin.
Asetaldehida juga diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak, terutama dengan mengoksidasi
etilena menggunakan katalis paladium-tembaga. Digunakan sebagai bahan dasar insutri kimia,
seperti asam asetat dan butanol.
Keton yang paling banyak diproduksi adalah aseton dengan cara mengoksidasi propilena,
membentuk isopropanol dan oksidasi lebih lanjut menghasilkan aseton. Sebagaian besar aseton
digunakan sebagai pelarut dan lainnya untuk sintesis, misalnya untuk membuat bisfenol-A.
Aldehida dan keton juga banyak ditemukan di alam dalam beberapa tanaman. Misalnya
bensaldehida dari almon, vanillin, kamper, minyak jasmine, vit K, testosterone, 2-heptanon dalam
cengkeh, dll. Banyak aldehida dan keton memiliki rasa dan bau yang menyenangkan, sehingga
sering digunakan sebagai essen dan pengharum (dalam sabun, kosmetik, penyegar udara, dll.)
CH3
O
O
C CC
O
HH
H
HO
OCH3
C
O
H
Vitamin K3 sinamon vanilin Carilah senyawa aldehida dan keton lain yang terdapat dalam tumbuhan dan hewan! SIFAT ALDEHIDA DAN KETON
Sifat-sifat fisik dan kimia aldehida dan keton sangat dipengaruhi adanya gugus karbonil yang
bersifat polar. Gugus karbonil menjadikan aldehide dan keton bersifat polar. Meski demikian,
sesama molekul aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen, sehingga interaksi
antar molekulnya lebih lemah dari pada dalam alkohol, maka titik didih aldehida dan keton lebih
rendah dari pada alkohol yang memiliki jumlah atom karbon sama.
Misalnya, titik didih propana = -0,5oC, propanal = 49 oC, aseton = 56 oC dan propanol = 97 oC.
butana = 36oC, butanal = 75 oC, butanon = 76oC dan 1-butanol = 118 oC
3
Aldehida dan keton rendah dengan atom karbon kurang dari empat larut dalam air, sedangkan
yang lebih tinggi tidak larut dalam air. Kelarutannya dalam alkohol lebih baik dari pada dalam air.
Sifat kimia aldehida dan keton sangat berhubungan dengan ikatan rangkap C=O dan bentuk
segitiga planar dari gugus karbonil. Ikatan rangkap C=O (ikatan p) terbentuk dari overlaping satu
orbital π karbon dan satu orbital π oksigen dan atom oksigen memiliki dua pasang elektron bebas.
Kelektronegatipan oksigen lebih besar dari pada karbon, sehingga elektron ikatan C=O lebih
sering beredar di sekitar oksigen dan menghasilkan polarisasi ikatan seperti berikut.
δ+ δ−C O
Terjadinya polarisasi elektron ikatan gugus karbonil dalam aldehida dan keton mengakibatkan
karbon karbonil menjadi sasaran serangan nukleofil (bandingkan dengan serangan elektrofil pada
C=C). Adanya pasangan elektron bebas dan tingginya keelektronegatifan atom O, menjadikan
oksigen karbonil aldehida dan keton bersifat sebagai basa yang dapat menerima proton
(protonasi)..Karena itu reaksi terhadap gugus karbonil aldehida dan keton dapat melibatkan reaksi
yang secara umum dituliskan:
+Hserangan Nu
δ+ δ−C O
Serangan nukleofil pada atom C karbonil menjadi lebih mudah bila atom O diprotonasi lebih
dahulu (dengan katalis asam) yang mengakibatkan atom C menjadi lebih positip dan atau
karbokation karena terjadinya stabilisasi resonansi seperti berikut:
C O + H+ C OH+ C+ OH
dan
+C+ OH C OHNu
Nu-
REAKSI ADDISI NUKLEOFIL PADA ALDEHIDA DAN KETON
4
Jika dilihat reaksi serangan nukleofil terhadap gugus karbonil yang dikatalis oleh asam di atas,
maka karbon karbonil suatu keton kurang reaktif dari pada aldehida terhadap serangan nukleofil
karena dua alasan, yaitu:
◘ Faktor halangan sterik
karena ukuran gugus R yang lebih besar dari pada H pada keton lebih menghalangi dari pada
H dalam aldehida.
◘ Faktor elektronik
R mendorong elektron lebih besar dari pada H, sehingg karbon karbonil keton kurang positip
dibandingkan aldehida
Reaksi adisi nukleofil terhadap karbonil aldehida dan keton dapat menggunakan nukleofil dari
atom O yang berasal dari air dan alkohol, N dari asam sianida dan amonia serta C (R) dari reagen
Grignard mengikuti pola yang mirip seperti di jelaskan di atas.
1. Addisi alkohol pada aldehida dan keton
Alkohol merupakan nukleofil oksigen dan merupakan nukleofil lemah, serangan nukleofil alkohol
terhadap aldehida dan keton memerlukan katalis asam.
C OH
R++ R' OHH+ C
H
RO+H C
H
R
O+R'
OH
Haldehida alkohol
dan
+C
H
R
O+R'
OH
H
CH
R
OR'
OHH+
hemiasetal
(dalam hemiasetal, gugus –OR dan gugus –OH terikat dalam satu atom karbon) Bila dalam reaksi terdapat alkohol secara berlebih, dan dikatalis asam, gugus –OH dalam
hemiasetal akan disubstitusi oleh gugus –OR sebagai berikut:
5
+H+CH
R
OR'
OH+ R" OH C
H
R
OR'
OR" H2O
asetal Tugas Perkirakan jenis mekanisme substitusi pembentukan asetal dari hemiasetal di atas Tuliskan mekanisme reaksi pembentukan asetal dari hemiasetal di atas Tuliskan raksi pembentukan hemiasetal dari asetaldehida dan etanol dan dikatalis oleh asam. Jika gugus aldehida dan gugus alkohol terletak pada posisi yang memungkinkan dalam satu rantai
yang sama, maka dapat membentuk hemiasetal siklis melalui reakdi adisi nukleofil
intramolekuler. Gugus hidroksil pada atom karbon nomor empat atau lima dari gugus aldehida
cenderung membenntuk hemiasetal siklis (akan diuraikan secara detail dalam karbohidrat)
C HCH2
CH2
CH2 CH2
OH
O
C HCH2
CH2
CH2 CH2
O+ H
O-
C HCH2
CH2
CH2 CH2
O
OH
5-hidroksipentanal hemiasetal dari
5-hidroksipentanal Jika diperhatikan reaksi pembentukan asetal, maka reaksi sebaliknya akan terjadi. Yaitu dalam
dengan lingkungan asam, asetal akan terurai menjadi aldehida dan alkohol.
Tugas Tuliskan mekanisme reaksi penguraian bensaldehida dimetilasetal dalam air dengan suasana asam! Keton bereaksi dengan alkohol dengan reaksi yang mirip seperti pada aldehida menghasilkan
hemiketal(gugus –OH dan –OR terikat dalam satu karbon), juga dikatalis oleh asam. Dengan
alkohol berlebih dihasilkan ketal (dua gugus –OR terikat dalam satu karbon). Misalnya reaksi
antara aseton dengan metanol dan dikatalis oleh asam adalah:
CH3C OCH3
CH3 OH CH3CCH3
OHCH3O+H+
aseton metanol aseton metilhemiketal Tugas
6
Tuliskan mekanisme reaksi pembentukan aseton metilhemiketal diatas!
Tuliskan mekanisme reaksi pembentukan aseton dimetilketal dari metilhemiketal dengan
metanol!
Jika diperhatikan struktur asetal, keduanya memiliki struktur seperti eter. Mana yang lebih mudah
mengalami hidrolisis dalam asam?
Adisi air pada aldehida dan keton
Air merupakan nukleofil oksigen seperti halnya alkohol, sehingga dapat mengadisi aldehida dan
keton menghasilkan suatu hidrat dari aldehida atau keton. Misalnya:
C OH
HH OH C
H
H OHOH
+
formaldehida hidrat formaldehida Meski reaksi keseetimbangan pembentukan hidrat berdasarkan adisi aldehida atau keton mungkin
terjadi, namun sangat sedikit jenis hidrat dari aldehida yang dapat diisolasii, misalnya hidrat
trikloroaasetaldehida atau juga disebut hidrat kloral.
Adisi Grignard pada aldehida dan keton
Reagen Grignard merupakan larutan RMgX (alkil magnesium halida) dalam eter kering. Gugus
alkil dalam reagen Grignard bermuatan negatip, sehingga merupakan suatu nukleofil kuat. Adisi
nukleofil reagen Grignard pada aldehida dan keton menghasilkan ikatan karbon-karbon dari suatu
senyawa alkoksida yang akan menghasilkan alkohol jika dihidrolisis dengan asam.
C OH
H+
formaldehida
H3C:- MgBr+C
H
H
CH3
O- +MgBrC
H
H
CH3
OHMg++Br-Cl-H2O, HCl
+eter
etanoletoksida Reaksi di atas dilakukan dengan cara menambahkan secara hati-hati reagen Grignard ke dalam aldehida atau keton dan setelah reaksi selesaidihidrolisis dalam asam. Adisi dengan reagen Grignard menghasilkan perpanjangan karbon aldehida/keton sebanyak atom
karbon gugus aklil reagen Grignard.
Tugas - Tuliskan reaksi adisi reagen Grignard pada aldehida selain formaldehida untuk menghasilkan
alkohol sekunder dan dengan keton untuk menghasilkan alkohol tersier. - Bagaimana anda mensintesis 1-feniletanol berdasarkan reaksi adisi suatu aldehida dengan
reagen Grignard?
7
Adisi hidrogen sianida pada aldehida dan keton.
Adisi hidrogen sianida pada aldehida dan keton dapat dilakukan dalam lingkungan basa. Dalam
basa, hidrogen sianida akan menghasilkan ion sianida yang dapat berfungsi sebagai karbon
nukleofil. Hasil adisi ion sianida pada aldehida dan keton adalah suatu sianohidrin (gugus –CN
dan –OH terikat dalam satu atom karbon). Karena atom karbon dalam hidrogen sianida tidak
memiliki pasangan elektron bebas, maka hidrogen sianida bukan merupakan karbon nukleofil.
Maka,
C OCH3
CH3
:C N+ C
CH3
CH3CN
OH :CN+ C
CH3
CH3
CNOH
CN-+
aseton aseton sianohidrin Tugas Tuliskan adisi hidrogen sianida dalam suasana basa kepada bensaldehida Adisi nitrogen nukleofil pada aldehida dan keton.
Nitrogen dalam amonia, amina dan gugus amino dalam senyawa lainnya mempunyai pasangan
elektron bebas, sehingga berfungsi sebagai nitrogen nukleofil yang dapat mengadisi aldehida dan
keton. Adisi nitrogen nukleofil pada aldehida dan keton banyak digunakan untuk mensintesis
beberapa senyawa nitrogen yang akan dibahas di bagian lain. Adsi dengan amina primer
menghasilkan suatu imina, suatu turunan nitrogen dari senyawa karbonil.
C O + RNH2 C N RO
H
HC NHROH
hasil addisi merupakan senyawa dengan struktur yang mirip dengan hemiasetal dan juga tidak
stabil. Senyawa itu menjadi stabil dengan melepaskan molekul air melalui eliminasi 1,2. Reaksi
antara gugus amino dengan gugus karbonil merupakan dasar reaksi biokimia penting yang
melibatkan enzim.
imina
C N RC NO
H
RH
Tugas Tuliskan reaksi antara bensaldehida dengan anilina! Tautomerisasi keto-enol
8
Aldehida dan keton dapat membentuk suatu sistem kesetimbangan tautomerisasi dengan dua
bentuk tautomer, yaitu bentuk keto dan bentuk enol. Kedua bentuk itu berbeda dalam lokasi dari
suatu proton dan ikatan rangkap. Tautomer merupakan isomer struktur, bukan bagian dari
resonansi.
Bentuk keto dan enol dari aseton adalah:
CH3 CO
CH3 CH3 COH
CH2bentuk keto bentuk enol
Senyawa karbonil yang dapat dalam bentuk enol dan keto adalah yang mempunyai hidrogen alfa
(Hα), yaitu atom hidrogen yang terikat pada atom karbon yang mengikat gugus karbonil. Namun
demikian, aldehida dan keton sederhana umumnya ada dalam bentuk keto. Aldehida atau keton
tinggi, misalnya fenol, dapat membentuk enol dan keto.
OH OH
H
Keasaman atom hidrogen alfa, Hα
Atom hidrogen alfa bersifat lebih asam (1030 kali) dari pada atom hidrogen yang terikat pada atom
karbon lain. Hal ini karena atom karbon karbonil secara parsial bermuatan positip, sehingga
elektron ikatan lebih ditarik ke karbon karbonil dan makin menjauhi Hα. Di samping itu, jika
ditarik oleh suatu basa kuat danHα dilepaskan maka akan dihasilkan suatu anion enolat yang
stabil karena terjadi resonansi dan muatan negatipnya didelokalisasi. Adanya pasangan elektron
bebas pada Cα enolat anion menjadikannya dapat berfungsi sebagai nukleofil.Perhatikan gambar
di bawah:
Cα CO
RHαOH- Cα CO
R
anion enolat
C CO
RC C
O
Ranion enolat dan
C CR
O
delokalisasi muatan -
δ−δ−
9
Reaksi kondensasi aldol (aldehida-alkohol)
Karbon karbonil rentan terhadap serangan nukleofil. Seperti dijelaskan di atas, bahwa karbon alfa
pada enolat anion suatu aldehida atau keton dapat berfungsi sebagai nuklefil, sehingga dapat
mengadisi gugus karbonil molekul aldehida atau keton yang lain.
Misalnya, jika asetaldehida direaksikan dalam basa kuat (seperti dalam larutan KOH), maka Hα
dari asetaldehida ditarik oleh OH-, sehingga menghasilkan enolat anion dari asetaldehida. Enolat
anion asetaldehida berfungsi sebagai nukleofil yang dapat mengaddisi molekul asetaldehida yang
lain menghasilkan kondensasi aldol dan reaksi kondensasinya dapat dituliskan:
+ + H :C H 2 C
O
H O H - :CH2 CO
H H OH
+ :C H 2 C
O
H H :C H 2 C
O
H H :CH2 CH
OH
O
C CH2
Dalam reaksi di atas, atom karbon alfa aldehida yang satu disambungkan dengan atom karbon
karbonil aldehida yang lain, sehingga hasilnya selalu 3-hidroksialdehida.
Kondensasi aldol juga dapat terjadi dari dua aldehida atau keton yang berbeda, sehingga reaksi
aldol kondensasi sangat berguna dalam sintesis. Misalnya reaksi antara bensaldehida dengan
asetaldehida dalam basa kuat, maka hanya asetaldehida yang dapat membentuk anion enolat,
sehingga jika hasilnya dipanaskan dan dalam keadaan basa kuat akan terjadi dehidrasi dan
menghasilkan sinamaldehida (sinammon).
Reaksi kondensasi aldol dari keton posisi kesetimbangannya sangat ke kiri, maka posisi
ketimbangannya harus didorong ke kanan dengan cara mengambil hasil kondensasinya dari
sistem reaksinya untuk mendapatkan hasil kondensasi yang banyak.
Reaksi kondensasi aldol juga dapat terjadi dari campuran antara keton dan aldehida dalam basa kuat mengikuti proses reaksi Claisen-Schmidt. Misalnya, reaksi antara bensaldehida dengan aseton dalam basa kuat pada suhu 100oC adalah:
H :C H 2 C H
H
O
C C H 2 O
H :OH+ OH -+H :CH2 CH
H
O
C C H 2
OH
10
CCH2
CCH3
OH O
C100o
-OH+
O
CH3CCH3
CO
H
4-fenil-4-hidroksibutan-2-on
dalam suasana basa kuat dan suhu tinggi (100oC), maka akan terjadi reaksi dehidrasi, sehingga menghasilkan:
+C
CH2
CCH3
OH O
CC
O
CH3C
H
H2O
4-fenil-3-buten-2-on
Tugas - Tuliskan mekanisme reaksi aldol kondensasi antara bensaldehida dengan asetaldehida dalam
basa kuat untuk menghasilkan sinamon! - Tuliskan mekanisme reaksi Claisen-Schmidt dari campuran bensaldehida dan asseton dalam
basa kuat di atas! Di dalam industri, reaksi kondensasi aldol juga sering digunakan sebagai salah satu rute dalam
sintesis. Misalnya butanal dan 1-butanol disintesis dari aldol kondensasi asetaldehida, diikuti
dehidrasi untuk menghasilkan 2-butenaldehida dan terakhir reduksi untuk menghasilkan butanal
atau 1-butanol. Tuliskan tahap-tahap reaksi proses tersebut!
Reaksi Cannizzaro
Dengan adanya basa, aldehida yang tidak mempunyai hidrogen alfa, misalnya bensaldehida, akan
mengalami autooksidasi-reduksi menghasilkan campuran alkohol dan garam dari asam
karboksilatnya mengikuti reaksi Cannizzaro. Dalam reaksi Cannizzaro, pada tahap awal, nukleofil
ion hidroksida mengadisi aldehida menghasilkan suatu intermediate. Kemudian senyawa
intermediate melepaskan ion hidrida yang berfungsi sebagai nukleofil yang mengadisi
bensaldehida yang lain menghasilkan bensil alkohol dan garam bensoat.
CO
H:OH -
C HOH
O -
11
C HOH
O CO
H CO:H
O C H
O
H+ +
C H
O
HCO:H
O C H
OH
HCO:
O
+ +
ion bensoat bensoil alkohol
Halogenasi keton
Hidrogen alfa suatu keton dapat disubstitusi oleh halogen melalui pembentukan anion enolat dan
dikatalis baik oleh asam maupun basa.
Dengan katalis basa, misalnya aseton:
OH- H CH2 CO
CH3+ +CH2 CO
CH3 H2O
ion enolat yang dihasilkan dapat membentuk tautomerisasi keto-enol dan brom akan
mengadisinya (mirip adisi elektrofil halogen terhadap alkena).
+ +CH2 CO
CH3Br Br Br CH2 CO
CH3 Br-
basa dihasilkan kembali:
+ +H2O Br- HBr OH-
12
Tugas Tuliskan mekanisme reaksi brominasi terhadap aseton yang dikatalis oleh asam, misalnya menggunakan HCl. (asam akan menyerang pusat muatan negatip yang selanjutnya mempolarisasi hidrogen alfa
sehingga mudah ditarik oleh sisa asam (berfungsi basa) dan menghasilkan suatu enol)
Reaksi pembentukan haloform (CHX3) Hidrogen alfa dari metil keton, dalam lingkungan basa dapat disubstitusi oleh halogen secara
berulang sehingga menghasilkan suatu haloform. Masuknya halogen pertama ke atom karbon
alfa, menjadikan atom hidrogen alfa yang ada semakin terpolarisasi dan memudahkan
terbentuknya ion enolat yang dapat diadisi oleh halogen. Misalnya, reaksi substitusi bromine pada
asetofenon dalam suasana basa kuat adalah:
Br BrCO
C HH
HOH-
CO
CH
H
CO
CH
HBr
Dengan masuknya bromin ke dalam atom karbon alfa dari bensaldehida, menjadikan hidrogen
alfa lebih terpolarisasi dan mudah dilepaskan sehingga dihasilkan ion enolat yang akan diadisi
oleh bromine dengan reaksi yang sama seperti di atas untuk menghasilkan tribromometil fenil
keton (suatu trihaloketon).
Tuliskan reaksi terbentuknya tribromometil fenil keton dari bromometil fenil keton diatas! Dalam basa kuat, ion hidroksida akan menyerang karbon karbonil dari tribromometil fenil keton
dan mengakibatkan putusnya ikatan karbon-karbon antara tribromometil dengan gugus karbonil
dan menghasilkan anion tribromometil dan ion karboksilat (ion bensoat) dengan mekanisme
berikut:
CO
CBr
BrBr OH-+ + C
Br
BrBr
CO: H
O
Pada tahap berikutnya, terjadi transfer proton dari asam bensoat ke anion tribromometil
menghasilkan bromoform dan ion bensoat sbb:
13
CO: H
O
CBr
BrBr+
CO
O
H: CBr
BrBr+
Klorinasi air minum bertujuan untuk membunuh kuman/bakteri juga dapat menghasilkan
kloroform karena adanya zat-zat organik yang mengandung gugus metil keton. Karena kloroform
dinyatakan sebagai zat yang bersifat karsinogenik, maka penggunaan klorin (kaporit) sebagai
disinfectan dalam produksi air minum dapat menghasilkan zat karsinogenik berbahaya.
Tugas
Tuliskan mekanisme reaksi pembentukan kloroform dari aseton dan gas klor dalam basa!
Reaksi haloform menggunakan iodin dalam basa disebut dengan uji iodoform. Reaksi positip uji
iodoform menghasilkan endapan kuning dengan titik leleh 119oC. Uji iodoform menghasilkan
reaksi positip terhadap gugus:
C
O
CH3(metil keton)
dan CH CH3
OH(alkohol)
Senyawa alkohol dengan gugus seperti di atas akan dioksidasi oleh iodin dalam basa
menghasilkan metil keton yang selanjutnya akan memberikan reaksi positip terhadap uji
iodoform.
C
O
CH3CH CH3
OHI2 OH- I- H2O+ ++ +2 2 2
dan
+ +C
O
CH3I2 OH-4
C
OO- CHI3 H2O33 + +
endapan kuning+ I-3
Reaksi oksidasi aldehida dan keton
Aldehida lebih mudah dioksidasi dari pada keton. Aldehida dengan mudah dapat dioksidasi oleh
pengoksidasi sedang.
Pembuatan aldehida dan keton
14
Aldehida Oksidasi alcohol (secara tepat & hati-hati) Alkohol primer → aldehida Pengoksidasi yang sering digunakan reagen PCC (piridin klorokromat) untuk aldehida.
PCC = anhidrida (CrO3) dalam asam klorida dan piridin N
Reduksi asam karboksilat (dengan LAH), sangat sulit. Reduksi asil klorida dengan LiAlH[OC(CH3)3]3 pada suhu -78oC.
CO
ClR LiHAl(OtBu)3, eter
H2O CO
HR
Keton Oksidasi alkohol sekunder → keton Umumnya dg reagen John, yaitu kromat anhidrida (CrO3) dalam asam sulfat dan aseton. Cara sintesis yang lain: ◘ Reduksi asam karboksilat / turunannya dengan Li tri-tert.butoksi Aluminium hidrida atau dengan diisobutil aluminium hidrida (bukan dengan LAH) ◘ Ozonolisis alkena
RC
R'C
R''H
O3R
CR'
O CR''H
O+
◘ Asilasi Friedel-Craft
H+ R C
OCl
CO
R
15
ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA
Merupakan asam organik terpenting, mengandung gugus karboksil (karbonil + hidroksil),
CO
OH Rumus umum asam karboksilat dapat dituliskan:
CO
OHR atau RCOOH atau RCO2H
Tata nama
Asam karboksilat merupakan salah satu asam organik yang paling awal dipelajari, maka sering
diberi nama umum yang didasarkan asalnya, terutama asam karboksilat dengan C < 10.
Nama sistematis asam karboksilat didasarkan nama alkana yang sesuai dengan akhiran OAT
Rumus asam Nama umum Nama sistematis
HCOOH asam format (semut) asam metanoat CH3COOH asam asetat (cuka) asam etanoat CH3CH2COOH asam propionat (susu) asam propanoat CH3(CH2)2COOH asam butirat (mentega) asam butanoat CH3(CH2)3COOH asam valerat (kuat) asam pentanoat CH3(CH2)4COOH asam kaproat (domba) asam heksanoat CH3(CH2)5COOH asam enantat (bunga) asam heptanoat CH3(CH2)6COOH asam kaprilat (domba) asam oktanoat CH3(CH2)8COOH asam kaprat (domba) asam dekanoat Gugus karboksil mempunyai prioritas yang lebih tinggi dari pada gugus karbonil. Jika digunakan nama umum, rantai karbon setelah gugus karboksil ditandai dengan α, β, γ, dst.
CH3 C
OCH2 COOHαβγ
asam 3-oksobutanoat atau asam β-oksobutirat Gugus karboksil yang terikat pada karbon lingkar dan aromatis diberi nama karbon lingkarnya diakhiri karboksilat
COOH
Clasam cis-3-klorosiklopentanakarboksilat
CH2 CH2 COOH
asam 3-siklobutilpropanoat
COOH
asam sikoheksana karboksilat
16
COOH
Br
COOH
CH3
COOH
asam bensanakarboksilat (asam bensoat) asam 4-bromobensanakarboksilat
(asam p-bromobensoat)
asam 2-metilbensanakarboksilat (asam o-toluat)
Adanya dua atau tiga gugus karboksilat dalam satu senyawa diberi nama dengan menambah awalan di, tri, tetra, dst. HOOC-COOH asam etanadioat (asam oksalat), dari tumbuhan HOOC-CH2-COOH asam propanadioat (asam malonat), dari aple HOOC-(CH2)3-COOH asam glutarat (asam butandioat), dari gluten HOOC-(CH2)4-COOH asam heksanadioat (asam adipat), dari lemak Asam butenadioat sering diberi dengan nama umumnya, yaitu: HOOC
C CCOOH
HH
HOOCC C
COOH
H
H
asam cis-2-butenadioat (asam maleat)
asam trans-2-butenadioat (asam fumarat)
Asam bensana dikarboksilat hampir selalu disebut dengan nama umum
COOH
COOH
COOH
HOOC
asam isoptalat asam tereptalat
COOH
COOHasam ptalat
Nama gugus asil (R CO-) = akhiran oat pada asam diganti oil
R CO
= gugus asil,
H CO
gugus formil
CH3 CO
gugus asetil(etanoil)
CO
gugus bensoil Tugas Tuliskan struktur kimia asam berikut: Asam 3-klorobutanoat asam 3-asetilbensoat Asam 5-metil-6-oksoheksanoat butanoil klorida Asam m-nitrobensoat asam fenilasetat
17
Senyawa yang mengandung gugus asil atau yang menghasilkan asam karboksilat pada hidrolisis
merupakan senyawa turunan asam karboksilat.
Sifat asam karboksilat
Asam karboksilat bersifat polar, antar molekulnya dapat membentuk ikatan hidrogen.
Asam karboksilat dengan 1 - 4 atom C larut dalam air dengan segala perbandingan. Asam format
dan asam asetat berbau menyengat yang sangat kuat. Sedangkan asam yang lebih tinggi berbau
seperti asalnya. Makin besar jumlah atom C, makin sulit larut dalam air. Asam karboksilat
mendidih pada suhu yang cukup tinggi sebagai akibat dari molekul asam karboksilat yang dapat
membetuk ikatan hidrogen. Titik didih beberapa asam karboksilat:
Asam format 101oC asam butanoat 164oC
Asam asetat 118oC asam heksanoat 205oC
Asam propanoat 141oC asam dekanoat 270oC
Asam karboksilat berdisosiasi dalam air menghasilkan anion karboksilat:
R CO
O-R CO
OHH2O ++ H3O+
ion karboksilat
Ka = [RCOO-] [H+]
[RCOOH] Kekuatan ionisasi beberapa asam karboksilat dapat dilihat dari harga Ka nya sbb: Asam format 2,1 x 10-2
Asam asetat 1,8 x 10-5
Asam propionat 1,4 x 10-5
Asam butirat 1,6 x 10-5
Asam kloroasetat 1,5 x 10-3
Asam dikloroasetat 5,0 x 10-2
Asam trikloroasetat 2,0 x 10-1
Asam bensoat 6,6 x 10-6
Pengaruh induksi gugus yang terikat pada gugus karbonil akan mempengaruhi kekuatan asam
karboksilat. Pengaruh gugus yang terikat pada atom Cα lebih besar dari pada atom Cβ dan yang
lebih jauh. Gugus yang mempunyai daya dorong elektron lebih besar mengurangi sifat keasaman,
dan sebaliknya gugus yang menarik elektron akan meningkatkan sifat asamnya.
18
Asam karboksilat merupakan asam yang jauh lebih kuat dari pada alkohol atau fenol, meskipun
ketiga senyawa itu melepaskan proton dari gugus hidroksil. Kuatnya keasaman asam karboksilat
karena ion karboksilat hasil ionisasi memiliki struktur yang stabil dengan terjadinya delokalisasi
muatan negatip melalui resonansi sbb:
CH3 CO
O
O
OCCH3
Dibadingkan dengan ionisasi etanol menjadi ion etoksida, maka muatan negatip ion etoksida
terpusatkan pada satu atom oksigen. Sedangkan dalam ionisasi asam asetat menghasilkan ion
asetat yang merupakan basa lebih lemah dari pada ion etoksida.
Karena bersifat asam, asam karboksilat akan membentuk garam jika direaksikan dengan basa dan dapat dipisahkan dengan cara menguapkan airnya. CH3COOH + NaOH CH3COONa H2O+
natrium asetat Pembuatan Asam karboksilat i. Oksidasi alkohol primer atau aldehida dengan pengoksidasi kuat
R CH2OH R CO
OH
R COH R C
O
OH ii. Oksidasi alkil rantai cabang pada cincin aromatis dengan KMnO4 panas.
CH3 CO
OH
CH2CH2CH3 CO
OH
Bila atom C pada posisi bensilat tidak mengandung hidrogen, maka C dapa cicin aromatis akan
dioksidasi:
19
C CH3
CH3
CH3
C CH3
CH3
CH3
CO
HO
iii. Hidrolisis turunan asam karboksilat Misalnya:
R CO
Cl+H2O
R CO
OH
R C N ++ H2O, H+
R CO
OHNH3
iv. Reaksi reagen Grignar dengan karbon dioksida
Reagen Grignard dapat mengadisi gugus karbonil pada aldehida dan keton menghasilkan suatu
alkohol pada hidrolisis dengan asam. Dengan mekanisme yang sama, reagen Grignard beraksi
dengan karbon dioksida menghasilkan asam karboksilat.
R: MgBr O C O ++ R CO
O MgBr HXR C
OOH
TURUNAN ASAM KARBOKSILAT
Turunan asam karboksilat merupakan asam karboksilat yang gugus hidroksilnya disubstitusi
dengan gugus lain. Jika turunan asm karboksilat dihidrolisis akan diperoleh asam karboksilat.
Beberapa turunan asam karboksilat adalah:
R CO
X
R CO
OR'
R CO
OCO
R'
R CO
NHR'
asil halida
ester
anhidrida
amidaR C N
NitrilR C
O
NR'R''
amida
20
◘ Ester Ester diturunkan dengan mengganti gugus hidroksil dari asam dengan gugus OR. Nama ester dianalogikan seperti nama garam. R dari OR disebut pertama diikuti dengan nama asam yang diakhiri “oat”.
CO
OCH3
metil bensoatfenil etanoat(fenil asetat)
CH3CO
O
metil butanoat
CH3CH2CHCO
OCH3
Beberapa ester dikenal sebagai senyawa dengan bau yang harum dan menyenangkan, yang
menyebabkan bau enak beberapa buah dan bunga. Misalnya pentil asetat (pisang), oktil asetat
(jeruk), etil butanoat (nanas), petil butanoat (aprokot). Namun, bau alami sangat komplek, bisa
tersusun lebih dari 50 jenis senyawa yang berbeda. Karena tidak ada ikatan hidrogen sesama
molekul ester, sifat fisika ester cukup berbeda dengan asam karboksilatnya, ester memiliki titik
didih lebih rendah dari pada asamnya.
Tugas: Tuliskan struktur ester berikut: Pentil asetat etil butanoat etil 2-metilpropanoat Pentil butanoat 2-hidroksietil asetat metil bensoat Substitusi nukeofilik pada karbon asil asam karboksilat dan turunannya Karena kepolaran gugus karbonil menjadikan atom karbon karbonil dalam aldehida dan keton
serta asam karboksilat dan turunannya rentan terhadap serangan nukleofil.
Serangan nuleofil pada asam karboksilat dan turunannya menghasilkan reaksi substitusi nukleofil
pada akhirnya, sedangkan terhadap aldehida dan keton terjadi reaksi addisi.
C OR
L+ Nu C O-
Nu
LR C O
Nu
R+ L-
Reaksi substitusi nukleofil pada asam karboksilat dan turunannya pada awalnya terjadi adisi
nukleofilik seperti halnya pada aldehida, kemudian diikuti oleh eliminasi dan pembentukan
kembali ikatan C=O. Sedangkan pada aldehida dan keton dapat menerima proton untuk
menghasilkan hasil addisi yang stabil.
21
Dalam biokimia, substitusi nukleofil di atas dipandang sebagai reaksi transfer asil. Gugus asil
ditransfer dari L dalam substrat awal kepada Nu dalam hasil.
Kecepatan substitusi Nu-asil didorong oleh meningkatnya sifat keelektronegativan gugus pergi
(leaving group) L. Jika keelektronegatifan L besar, C karbonil menjadi lebih positip sehingga
mudah diserang oleh nukleofil pada reaksi tahap pertama dan menjadi gugus tinggal yang lebih
baik pada tahap kedua, sehingga menghasilkan reaksi substitusi.
Misalnya:
Reaksi ROCl dengan air (hidrolisis), dipandang sebagai reaksi substitusi nukleofil (Nu = OH)
R CCl
OOH
H+ OCR O H
H
+OH
H
OCR O
H
H3O++
+
leaving group
HHO
Cl
O-
RC
Karena Cl- basa lemah, maka merupakan leaving group yang baik. Semakin kuat sifat basa suatu
leaving group semakin sulit meninggalkan senyawa intermediate, maka semakin sulit reaksi
substitusinya dan semakin tidak reaktif. Sehingga:
R CO
R CO
ClR C
O
OC
OR
R CO
OR' NH2
R CO
H> > > >R C
OR C
OR C
OR C
OR C
O
Cl OC
OR
OR' NH2 H> > > >
Berdasarkan keaktifannya, asil klorida dapat digunakan sebagai substrat untuk membuat turunan
asam karboksilat lainnya, misalnya:
22
R CO
Cl
OCONaR' O
RC O CR'O
R'OHO
RC O R'
NH3O
RC NH2
R'NH2O
RC NHR'
+
NaCl
HCl
NH4Cl
R'NH3Cl
+
+
+
+
Hal yang sama juga terjadi terhadap anhidrida asam, bisa digunakan untuk menyiapkan turunan
asam karboksilat yang kurang aktif (ester dan amida).
Reaksi pembuatan turunan asam karboksilat pada contoh di atas mengikuti reaksi substitusi
nukleofilik.
Esterifikasi Fischer
Merupakan mekanisme pembentukan ester dari asam karboksilat dan alkohol yang dikatalis oleh
asam. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi substitusi nukleofil dan bukan reaksi asam basa.
Gugus OH dari asam karboksilat disubstitusi oleh giugus OR dari alkohol. Reaksi esterifikasi
merupakan reaksi dapat balik, karena gugus OH sebagai gugus pergi juga merupakan suatu
nukleofil. Untuk menggeser kesetimbangan ke kanan sehingga dihasilkan ester yang lebih banyak
maka dapat dilakukan dengan mengurangi/membuang air sebagai hasil reaksi dalam
kesetimbangan di atas.
RCOOH HOR' H+ + H 2+ R C OR'
OO
Mekanisme substitusi nukleofilnya adalah:
23
+O
H
OHCRR CO
OH+ H+
R CO
OH
H+
HO-R
OH
OHCROR'H+
OCROR'
H+__
asam karboksilat
alkohol
O HH
+
OR'
HOH
OHCR
Tahap-tahap esterifikasi:
1. Protonasi gugus karbonil, meningkatkan muatan positip atom C karbonil dan menambah keaktifannya terhadap nukleofi.
2. Serangan nukleofil dari alkohol, tahap yang paling menentukan, pembentukan ikatan baru C-O
3. Kestimbangan lepasnya dan terikatnya proton dari oksigen. Kedua gugus OH ekivalen, salah satu diprotonasi.
4. Setelah OH- diprotonasi berubah menjadi leaving group yang baik dan lepas sebagai molekul H2O.
5. Regenerasi katalis asam, H+ dilepaskan dan ester dihasilkan.
Reaksi esterifikasi di atas merupakan reaksi substitusi nukleofil didukung oleh percobaan
menggunakan alkohol dengan oksigen radioaktif. Dari analisa hasil reaksinya, oksigen radioaktif
hanya ditemukan dalam ester dan tidak ditemukan dalam air. Misalnya:
C
O
OHCH3 O H
18++
C
O
O CH318
H2OH+
Tugas
- Tuliskan mekanisme reaksi esterifikasi di atas!
- Tuliskan mekanisme pembuatan etil asetat yang diproduksi dalam jumlah sangat besar untuk
pelarut cat dari asam asetat dan alkohol yang dikatalis oleh asam.
Asam karboksilat yang mempunyai gugus hidroksil pada rantai atom C nomor 4 (γ) atau 5 (δ)
juga dapat membentuk ester lingkar, disebut γ lakton atau δ lakton.
24
CO
O
R
RC
CC
C
OHC
O
OH
α
β
γδ
δγβ
αH+
H2O_
laktonδ Tugas Tuliskan mekanisme reaksi esterifikasi sklis asam γ-hidroksibutirat dalam asam untuk menghasilkan γ-butirolakton!
Hidrolisis ester
Hidrolisis ester dikatalis oleh basa dan disebut saponifikasi ester (reaksi yang digunakan untuk
membuat sabun dari lemak dan minyak). Saponifikasi ester juga merupakan substitusi nukleofil
yang melibatkan serangan oleh nukleofil kuat (ion hidroksida) terhadap karbon karbonil ester
yang merupakan tahap pententu reaksi.
R-COOR’ + NaOH R-COONa + R’-OH
O
C OR'R OH-+ C OR'ROH
O
CROH
OOR'OR'CR
O
OH+
-
Reaksi saponifikasi bukan merupakan reaksi dapat balik, karena ion alkoksida yang
merupakan basa sangat juat tidak dapat memberikan H+ pada asam.
Tugas
OO
OHHO
C
H2C
HO
OHVitamin C
Vitamin C merupakan suatu γ-lakton dan akan dihidrolisis dalam basa menghasilkan suatu asam hidroksi karboksilat. Tuliskan mekanisme reaksi hidrolisis tersebut
25
Amonolisis ester
Amonolisis ester merupakan reaksi pembentukan amida dari ester dan ammonia. Reaksi
amonolisis ester sangat mirip dengan saponifikasi, karena NH3 merupakan suatu basa dan
suatu nitrogen nukleofil seperti halnya ion hidroksida.
CO
OCH3+ NH3
CO
NH2CH3OH+
Tugas
Tuliskan mekanisme reaksi amonolisis di atas!
Reaksi reagen Grignard dengan ester
Reagen Grignard dapat memberikan karbon nukleofil (karbanion) yang sangat kuat yang
dapat menyerang karbon karbonil dari ester dan menghasilkan keton. Reaksi selanjutnya dari
keton dengan reagen Grignard berlebih yang diikuti hidrolisis oleh asam menghasilkan
alkohol.
R C OR'OMgBr
R CO
OR' + R'' MgBr R''
R CO
R''
R'OMgBr-
R'' MgBr
R C R''R''
OMgBrH2OHClR C
OHR''
R''+ MgClBr
+1
2
3
4 5
Reduksi ester
Reduksi ester dapat dilakukan menggunakan pereduksi LiAlH4 . LiAlH4 mirip dengan reagen
Grignard, namun sebagai nukleofil adalah ion hidrida (H-) yang mirip dengan karbanion R- dalam
reagen Grignard, sehingga hasil akhir reaksinya setelah hidrolisis adalah R-C-OH.
Tugas Tuliskan mekanisme reaksi reduksi fenil asetat dengan LiAlH4 berlebih dan diikuti oleh hidrolisis dengan asam.
26
◘ Anhidrida asam Anhidrida asam diturunkan dari asam dengan mengambil airnya dari dua gugus karbonilnya,
CO
RR CO
OH HO CO
RR CO
Oanhidrida asam
Anhidrida asam yang paling banyak digunakan (lebih dari satu juta ton/tahun) adalah anhidrida
asetat, digunakan sebagai bahan rayon (selulosa asetat) dan aspirin.
CO
CH3CH3 CO
O anhidrida asetat
Asam dikarboksilat yang posisi strerik dua gugus karbonilnya memungkinkan dapat juga
membentuk anhidrida, misalnya anhidrida maleat dan anhidrida ptalat.
anhidrida maleat
CC
C
CO
O
O
CO
O
CO
anhidrida ptalat
Tugas: Tuliskan struktur anhidrida bensoat dan anhidrida butanoat Anhidrida asam lebih reaktif terhadap serangan nukleofil dari pada ester. Misalnya, anhidrida
asetat dapat mengalami reaksi berikut:
CH3 CO
OCCH3
O
+
+
+
+
+
H O H
H O R
H NH2
CH3 CO
OHCH3 C
O
OH
CH3 CO
OR
CH3 CO
NH2
CH3 CO
OH
CH3 CO
OH
+
Tugas Tuliskan mekanis reaksi terhada anhidrida asam di atas! Reaksi antara anhidrida asetat dengan asam salisilat ( asam o-hidroksibensoat) menghasilkan aspirin (asam asetil salisilat), karena gugus hidroksil fenolatnya diasetilasi. Aspirin yang diproduksi berdasarkan reaksi di atas mencapai 50 juta ton setahun. Aspirin digunakan sebagai obat pengurang rasa sakit.
27
Tugas Tuliskan mekanisme reaksi sintesis aspirin dengan asetilasi asam salisilat di atas. ◘ Asil Halida
Asil halida merupakan turunan asam karboksilat yang paling reaktif, sehingga tidak dapat
dihasilkan melalui substitusi nukleofil dari turunan asam karboksilat. Hal ini karena atom halogen
sangat elektronegatip dan menjadikan atom karbon karbonil sangat positip. Asil halida yang
paling umum digunakan adalah asil klorida, diantaranya adalah asetil klorida, dapat diperoleh
dengan reaksi antara asam setat dengan tionil klorida, dengan fosporpentaklorida atau dengan
fosportriklodida. Namun penggunaan tionil klorida (titik didih 70oC) paling menguntungkan,
karena SO2 dan HCl merupakan gas
tionil klorida
+ HCl++ SO2CH3 CO
ClCl S Cl
OCH3 C
O
OH
Asil klorida bereaksi sangat cepat dengan nukleofil, misalnya dengan air menghasilkan asam
karboksilat, dengan alkohol menghasilkan ester dan dengan amonia menghasilkan amida. Reaksi
dengan air belangsung sangat cepat, bersifat iritasi, karena itu bensoil klorida, misalnya,
digunakan sebagai gas air mata.
CH3 CO
ClH O H ++ CH3 C
O
OHHCl
Tugas Tuliskan mekanisme reaksi asetil klorida dengan metanol menghasilkan metil asetat ◘ Amida
Salah satu amida (amida komplek) terpenting di alam adalah protein. Amida sederhana dapat
diperoleh dari hasil reaksi amonia dengan ester atau dengan asil halida atau anhidrida asam dan
dapat pula dengan memanaskan garam amonium dari asam karboksilat.
RCOONH4 RCONH2 + H2O Ammonium karboksilat dapat dihasilkan berdasarkan reaksi asam basa biasa antara asam
karboksilat dengan amonia,:
R CO
OH R CO
ONH4NH3+
28
Amida diberi nama dengan menyebut nama asam dan mengganti akhiran oat atau at dengan amida HCONH2 = metanamida (formamida) CH3CONH2 = etanamida (asetamida) C6H5CONH2 = bensamida (bensanakarboksamida) Jika satu atau dua atom H yang terikat pada N amida diganti dengan gugus organik dihasilkan amida sekunder dan amida tersier.
CH3CO
NH
CH3
CH3CO
NCH3
CH3N-metilasetamida N,N-dimetilasetamida Meski ikatan amida C-N ikatan tunggal, namun rotasi ikatan tersebut sangat dibatasi, karena
adanya struktur resonansi amida yang menjadikan seolah-olah ikatan C – N merupakan ikatan
rangkap, sehingga molekul amida adalah planar.
CH3 CO
NHH
CH3 CN
HH
O
Amida bersifat polar dan dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya. Karena daya
dorong elektron gugus alkil lebih besar dari pada hidrogen, maka amida primer paling polar dan
memiliki titik didih yang paling besar.
H CO
NH2 H CO
N(CH3)2 H3C CO
NH2 H3C CO
N(CH3)2 titik didih 210oC 153oC 222oC 165oCsebagai
Gugus amino pada posisi δ atau γ dalam asam karboksilat dapat membentuk (hampir selalu)
amida siklis yang disebut laktam. Meskipun juga dapat terbentu, β-laktam sangat reaktif karena
adanya regangan ikatan dan akan segera membuka dengan adanya reagen nukleofil.
CH3 CHNH2
CH2 CH2 CO
OHNH
O
CH3
αβγ
γ -laktam
29
Tugas Sebagai turunan asam karboksilat, hidrolisis amida, baik dalam asam atau basa, menghasilkan
asam karboksilat. Tuliskan mekanisme reaksinya!
Reduksi amida, misalnya menggunakan LiAlH4 menghasilkan amina.
Bagaimana tahap-tahap reaki pembuatan bensilamina (C6H5 CH2 NH2) dari asam bensoat?
◘ Nitril
Nitril digolongkan juga sebagai turunan asam karboksilat, meski tidak mengandung gugus
karbonil, tetapi akan menghasilkan asam karboksilat pada hidrolisis. Nitril juga dikenal sebagai
sianida organik, sehingga dapat dibuat dengan mereaksikan alkil halida dengan NaCN.
HC N = asam sianida
RC N = nitril CH3CH2Cl + NaCN CH3CH2CN + NaCl Nitril juga dihasilkan dari reaksi pada suhu 100oC antara amida dengan anhidrida asam asetat atau
dengan fospor pentoksida,
R CO
NH2 ++P2O5
(CH3COO)2OR C N
H3PO4
CH3COOH
Nitril diberinama dengan menyebut nama asam dan mengganti akhiran oat atau at dengan nitril
atau dengan nama alkil + sianida.
CH3CN = etananitril (metil sianida)
CH3CH2CH2CN = butananitril (propilsianida)
Nitril dapat dihidrolisis baik oleh asam maupun oleh basa menghasilkan asam karboksilat. Dalam
hidrolisis dengan asam, pertama terjadi protonasi atom nitrogen dari nitril sehingga atom karbon
nitril menjdai positip yang mudah diserang oleh nukleofil oksigen dari air sehingga melalui
beberapa tahap reaksi menghasilkan asam karboksilat dan ion amonium. Sedangkan dalam
suasana basa, basa akan menyerang karbon nitril dan dengan beberapa tahap reaksi yang
melibatkan air akhirnya dihasilkan ion karboksilat dan amonia.
30
Dalam reaksi substitusi nukleofil turunan asam karboksilat, gugus pergi (leaving group) dapat
dikelompokkan menjadi:
baik : Cl-, HS-, RCOO-
menjadi baik setelah protonasi: -OH, -OR, -NH2, -NR2
tidak baik: H-, C-
Sifat asam Hidrogen alfa dari ester
Karena efek induksi gugus karbonil dari suatu ester, hidrogen alfa merupakan suatu asam yang
lebih kuat dari pada hidrogen yang terikat pada atom C beta atau yang lebih jauh, sehingga atom
hydrogen alfa bisa ambil oleh suatu basa kuat dan menghasilkan enolat ester.
C COR
OC C
O
OR
basaCH
C OOR
Cαβ
Basa kuat yang sering digunakan untuk membentuk enolat ester adalah natrium alkoksida. Enolat
ester dapat bertindak sebagai nukleofil terhadap atom C karbonil molekul ester lain (ingat reaksi
kondensasi aldol!).
CH3 CO
O CH2 CH3
α
αCH3 C
OO CH2 CH3+
CH3 CO
CH2 CO
O CH2 CH3
etil asetat
etil asetoasetat/etil-3-oksobutaoat
NaOCH2CH3EtOH
Di dalam etanol, Na-etanoat atau NaH akan diionkan, ion etoksi atau hidrida akan menarik H+ α
dari etil asetat yang bersifat asam, menjadikan atom C α bermuatan negatip dan bersifat sebagai
Nukleofil yang baik, yang mampu melakukan substitusi gugus etoksi dari etil asetat (ester) yang
lain. Reaksi ini di sebut kondensasi Claisen.
31
NaO CH2 CH3etil asetat
CCO
OCH2H3CH
HH
α
αCC
OOCH2H3C
H
Hetil asetatCH3 C
OO CH2 CH3+
etil asetat
CH3 CH H
CH2
OOC
C
CH3
OO CH2 CH3
α
αO CH2 CH3+
H
HCH2O
OCC CH3
OCCH3
HCH2O
OCC CH3
OCCH3
α
etil asetoasetat
CH3C
CC
OC2H5
O O
H3CC
CC
OC2H5
O O
Untuk mengakhiri reaksi di atas, larutan di asamkan sehingga menghasilkan suatu ester-β-keto.
Ester -β-keto sangat penting pada sintesis organik. Misalnya etil asetoasetat dapat diubah menjadi
etil butanoal melalui reduksi gugus keton (dengan NaBH4) diikuti dengan eliminasi H2O (dengan
katalis asam) dan hidrogenasi (katalis Pt).
32
AMINA DAN SENYAWA NITROGEN
Amina: turunan organik dari ammonia, yaitu dengan mengganti satu, dua atau tiga atom hidrogen
dari ammonia dengan gugus organik.
N HH
H N HH
R N HR
R N RR
R
ammonia amina primer amina sekunder amina tersier
Tatanama:
- menyebutkan gugus alkyl yang terikat pada atom N diikuti dengan amina
CH3CH2NH2 = Etilamina
(CH3CH2)2NH = Dietilamina
(CH3CH2)3N = Trietilamina
- Dengan menyebut gugus –NH2 sebagai gugus amino
= dimetilamino sikloheksana
CH3N(C2H5)CH2CH2CH3 = 1- (etilmetilamino) propana
CH3NHCH2CH2CH3 = 1-Metilamino propana
CH3CH2NH2 = Aminoetana
N(CH3)2
- Dinamakan sebagai alkanamina
CH3CH2NH2 = Etanamina
CH3NHCH2CH2CH3 = N-Metilpropanamina
CH3N(C2H5)CH2CH2CH3 = N-Etil-N-metil-1-propanamina
= N,N-DimetilsikloheksanaminaN(CH3)2
- Gugus –NH2 sebagai substituen dinamakan sebagai gugus amino:
= 1-Amino-3-pentanonH2NCH2-CH2-C-CH2-CH3
O
CH3-CH-CH2COOH = asam 3-aminobutanoatNH2
33
- Amina aromatik sering dinamakan sebagai turunan anilin
NH2
= anilin = benzanamina = fenil amina
N(CH3)2
= N,N-Dimetilanilin
Tugas
Tuliskan struktur kimia dipropilamina, pentametilanilina, 3-aminoheksana, isobutilamina
Sifat-sifat amina
Sifat fisika suatu amina berhubungan dengan strukturnya. Posisi gugus organik di sekitar atom N
mirip dengan ammonia.
NH H
H
Pasangan electron bebas pada atom N menjadikan ammonia dan amina bersifat polar. Antar
molekul amina dapat membentuk ikatan hidrogen meski tidak sekuat alkohol, sehingga amina
mendidih dan meleleh pada suhu yang lebih tinggi dari pada alkana yang setara.
Amina sederhana dengan atom karbon kurang dari 6 larut dalam air.
Pembuatan amina:
Mereaksikan ammonia dengan alkil halida (alkilasi):
Tahap 1, substitusi nukleofil (SN2):
NH3R-X + R-NH3+ X-
alkilamonium halida
12
Tahap 2, pembebasan amina dengan mereaksikan alkilamonium halida dengan basa:
R-NH3+ X- + NaOH R-NH2 H2O + NaCl
Amina primer dapat dialkilasi lebih lanjut untuk menghasilkan amina sekunder dan seterusnya
sehingga menghasilkan amina terseier.
R-X + R-NH2NaOH R2NH2
Tuliskan reaksi antara anilin dengan CH3I !
34
Alkilasi juga dapat terjadi dalam satu molekul (intramolekul).
N
CHBr
CH2 CH2CH2NH
CH3 N
NCH3
nikotin
-HBr
Alkilamonium halida dan amonia pada reaksi di atas membentuk kesetimbangan:
RNH3 X NH3 NH4 X RNH2
Agar alkilasi lebih banyak menghasilkan amina primer, maka harus digunakan NH3 berlebih.
Iktan N-H dalam amina merupakan bentuk tereduksi dari nitrogen, sedangkan ikatan N-C dan N-
O merupakan bentuk yang teroksidasi. Karena itu, amina dapat dihasilkan dengan mereduksi
senyawa yang lebih teroksidasi.
NO2
H3CH2, katalis Ni
NH2
H3C
Reduksi amida dan nitril dengan LiAlH4 juga menghasilkan amina,
R CO
NHR'LiAlH4
R CH2 NHR'
LiAlH4 R CH2 NH2R C N
Sifat basa amina
Pasangan elektron bebas pada nitrogen amina menjadikan amina bersifat basa atau nukleofil
N + H-OH N-H OH
amina alkilamonium hidroksida
Ion alkil amonium merupakan asam konjugat dari basa amina,
35
Kesetimbangan asam basa ion alkilamonium:
R-NH3 + H2O RNH2 + H3O+
asam basa Semakin besar kekuatan asam ion alkilaminium (Ka), semakin kecil kekuatan basa aminanya.
Tuliskan tetapan kesetimbangan asam ion alkilaminium!
Mana yang merupakan basa lebih kuat, CH3NH2 atau (CH3)3N?
Ka CH3NH3+ = 2.29 x 10-10 dan (CH3)3NH+ = 1.69 x 10-10
Secara umum, semakin besar kemampuan mendorong elektron suatu alkil, semakin tinggi
kekuatan basa aminanya.
Mana yang lebih besar kekuatan basanya, anilina atau sikloheksilamina?
Dalam anilina, pasangan elektron disebarkan melalui resonansi, tidak dipusatkan hanya pada N,
sehingga menstabilkan bentuk tidak terprotonkan dan meningkatkan sifat asamnya.
NH2 NH2 NH2NH2
Pasangan elektron dalam sikloheksana hanya terlokalisasi di sekitar atom N, menjadikan sifat
basanya meningkat.
NH2
Penyebaran pasangan elektron bebas (delokalisasi) di sekitar atom N melalui resonansi juga
terjadi pada amida. Sifat basa amida jauh lebih kecil dari pada amina yang setara.
Gambarkan resonansi dalam amida!
Karena sifat basanya, amina bereaksi dengan asam kuat (dan asam organik) menghasilkan garam
amoniumnya.
Tuliskan reaksin reaksi antara HCl dengan:
a. CH3CH2NH2 b. (CH3)3N
36
Konsep ini digunakan untuk memisahkan hasil reaksi pada sintesa p-toluidina dengan
mereduksikan p-nitrotoluena. Tuliskan reaksinya!
Amina berfungsi sebagai nukleofil, mengikuti SN2.
Bereaksi dengan asil halida atau anhidrida asam menghasilkan amida dan asam (asam halida atau
asam organik).
Tuliskan reaksi substitusi nukleofil antara:
a. anilina + anhidrida asetat
b. dietilamina + benzoil klorida
Anilina bereaksi dengan asam nitrit pada 0oC menghasilkan senyawa diazonium (bersifat basa)
dan bereaksi dengan asam menghasilkan garam diazonium
N N ClNH2
benzenadiazonium klorida+ H2O+ HCl+ HNO2
HNO2 merupakan senyawa yang tidak stabil pada suhu kamar. Umumnya disiapkan dari garam
nitrit (NaNO2) dengan asam dan disimpan pada suhu rendah.
Di dalam asam, asam nitrit akan menghasilkan ion nitrosonium (NO+).
HO-N=O H+
HO-N=OH+
H2O + N=O
Anilina, sebagai nukleofil akan menyerang ion nitrosonium, diikuti lepasnya proton, kemudian protonasi pada atom oksigen diikuti eliminasi molekul air dan menghasilkan ion diazonium.
N=ONH2 N
HN
HO N=N=O
H
H+
N=N-O-HH
N N
ion benzenadiazonium
37
Ion diazonium cukup stabil pada 0oC, sangat berguna dalam sintesis organik berdasarkan
substitusi nukleofil. Gugus diazonio (-N2+) akan disubstitusi oleh nukleofil dan dilepaskan sebagai
gas nitrogen.
Ar-N≡N + Nu Ar Nu + N2 Misalnya
N N
+ K CN
CN
Ion arildiazonium merupakan suatu elektrofil. Karena muatan positip dari ion itu dapat
didelokalisasi dalam struktur resonansinya, maka bersifat sebagai elektrofil lemah.
N N N N
Ion arildiazonium sebagai elektrofil dapat melakukan reaksi substitusi elektrofilik aromatik
dengan cincin aromatik yang teraktifkan (umumnya tersubstitusi pada posisi para) melalui reaksi
coupling diazo, misalnya fenol atau anilina menghasilkan senyawa azo.
N N
O+
N N
OH
N N
OHsenyawa azo
Semua senyawa azo adalah berwarna, sehingga digunakan sebagai zat warna komersial dalam
industri tekstil atau fotografi. Salah satu senyawa azo yang digunakan sebagai indikator asam basa
adalah metil orange yang berwarna kuning pada pH >4,5 dan berwarna merah pada pH<3.
N N
SO3 Na(CH3)2N
metil orange
Tugas - Tuliskan jalur sintesis metil orange dari N,N-dimetilanilina dengan asam p-
aminobensenasulfonat.
38
- Bagaimana reaksi antara anilina dengan asam klorida, trietilamina dengan asam sulfat,
dietilamonium klorida dengan NaOH dan sikloheksilamina dengan anhidrida asetat.
39