bab i done(1)

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 terdapat beberapa program unggulan yang berhubungan dengan kesehatan anak yaitu program perbaikan gizi, penanggulangan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, kesehatan lingkungan pemukiman, air dan udara sehat dan pencegahan kecelakaan. Selain itu, pada tahun 2000, negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan. Komitmen tersebut dikenal dengan Millennium Development Goals (MDGs) yang terdiri dari delapan target dan diharapkan tercapai pada tahun 2015. Delapan sasaran harus dicapai pada tahun 2015, yaitu menghapuskan kemiskinan, menyediakan pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender, menurunkan kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memberantas HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, melestarikan lingkungan, dan membangun kemitraan global.

Upload: saga-net

Post on 01-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PR

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 terdapat beberapa program unggulan yang berhubungan dengan kesehatan anak yaitu program perbaikan gizi, penanggulangan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, kesehatan lingkungan pemukiman, air dan udara sehat dan pencegahan kecelakaan. Selain itu, pada tahun 2000, negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan. Komitmen tersebut dikenal denganMillennium Development Goals(MDGs) yang terdiri dari delapan target dan diharapkan tercapai pada tahun 2015. Delapan sasaran harus dicapai pada tahun 2015, yaitu menghapuskan kemiskinan, menyediakan pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender, menurunkan kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memberantas HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, melestarikan lingkungan, dan membangun kemitraan global.Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup. Sedangkan tingkat kesejahteraan suatu bangsa ditentukan dengan seberapa jauh gerakan keluarga berencana dapat diterima masyarakat. (Manuaba, 1998). Kematian maternal adalah kematian dari setiap wanita sewaktu dalam kehamilan, persalinan dan dalam 42 hari setelah terminasi kehamilan tanpa mempertimbangkan lamanya serta di mana kehamilan tersebut berlangsung (FIGO, 1973).Program kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas dalam pembangunan kesehatan.Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia Angka Kematian Ibu saat ini telah menunjukkan terjadinya penurunan dari 307/00.00 Kelahiran Hidup, ditahun 2002 menjadi 228/100.00 Kelahiran Hidup ditahun 2007 dan 226/100.00 Kelahiran Hidup ditahun 2009 dan mengalami kenaikan ditahun 2012 yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup. Namun program percepatan penurunan AKI diupayakan terus untuk mencapai target Pembangunan Milenium (MDG) 102/100.000 KH pada tahun 2015.Angka kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, kesadaran sosial ekonomi, keadaaan kesehatan yang kurang baikmenjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran. Tersedianya penanganan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan renatal dan obstetri. Angka kematian ibu di propinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 118.62 / 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI tahun 2012 sebesar 116.34/100.000 kelahiran hidup. Hal ini terjadi peningkatan permasalahan kematian ibu di Propinsi Jawa Tengah.Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Propinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 10.41/1000 kelahiran hidup bila dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 10.75/1000 kelahiran hidup. Ini terjadi penurunan AKB dibandingkan dengan target Milenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17/1000 kelahiran hidup. Dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita 0- 5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun.AKABA Propinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 11.80/1000 kelahiran hidup,menurun dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 11.85/ 1000 kelahiran hidup.Namun di Kabupaten Demak terjadi peningkatan AKI & AKB yaitu pada tahun 2012 AKI 80,28/100.000 KH dan AKB 5,6/1.000 KH meningkat menjadi 116/100.000 KH dan AKB 5,7/1.000 KH pada tahun 2013.Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat kesehatan suatu wilayah.B. Tujuan 1) Tujuan UmumDiharapkan Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dan praktek kedalam pengalaman nyata yaitu melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan, dengan memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan pelayanan KB serta BBL secara komprehensip yang dimulai : pengambilan kasus hamil mulai usia kehamilan TM III minimal 36 minggu sampai dengan intra partum dan nifas dengan menggunakan SOAP berdasarkan Standar Dokumentasi Asuhan Kebidanan.2) Tujuan KhususMahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan dari pengkajian sampai evaluasi dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan meliputi :a) Memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil secara komprehensip.b) Memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin secara komprehensip.c) Memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu Nifas dan KB secara komprehensip.d) Memberikan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir secara komprehensip.

C. Ruang Lingkup1) SasaranSubjek yang akan diberikan asuhan kebidanan adalah ibu hamil TM III usia kehamilan minimal 36 minggu yang tidak mengalami komplikasi dan atau penyulit dalam kehamilan diikuti asuhan ibu bersalin, asuhan ibu Nifas, KB dan asuhan Bayi Baru Lahir.2) TempatLokasi pengambilan kasus di Kabupaten Demak

3) WaktuPengambilan kasus dimulai dari bulan Februari Maret.

D. Manfaat1) Bagi lahan praktekHasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.2) Bagi Responden dan KeluargaAgar responden dan keluarga mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan, bersalin, nifas daan bbl secara fisiologis maupun psikologis serta masalah pada kehamilan,bersalin, nifas, dan bbl sehingga timbul kesadaran bai responden dan keluarga untuk memperhatikan kehamilan,bersalin,nifas, dan bayi baru lahir3) Bagi PenulisPenulis dapat berpartisipasi dalam penurunan AKI dan AKB sesuai kemampuan dan teori yang didapat4) Bagi Institusi PendidikanDijadikan tolak ukur dan penilaian sejauh mana mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapatkan.5) Bagi masyarakatMasyarakat mengetahui tentang kematian ibu dan bayi sehingga dapat berperan serta dalam upaya menurunkan AKI dan AKB tersebut.

E. Metode Pengambilan DataCara cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan studi kasus ibu hamil, bersalin, nifas dan BBL, meliputi : Anamnesa, Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang, Studi kasus dan Telaah dokumen.

F. Sistematika PenulisanPenulisan studi kasus dimulai dari BAB I V, Daftar Pustaka, Lampiran secara sistematis.