monitoring jaringan done

32
DAFTAR ISI Daftar isi..................................................1 Kata Pengantar..............................................2 BAB I PENDAHULUAN...........................................3 1.1....................................................Tu juan................................................ 3 1.2....................................................La tar belakang........................................ 3 BAB II LANDASAN TEORI.......................................4 2.1 Monitoring Jaringan...............................4 2.2 SNMP..............................................6 2.2.1 Elemen SNMP..................................10 2.2.2 Arsitektur SNMP..............................12 2.2.3 Jenis SNMP...................................13 2.2.4 Jenis-jenis pesan SNMP.......................14 2.3 Round Robin Database (RRDTool)....................14 2.4 Network Monitoring................................17 2.5 Tipe Tool Monitoring..............................18 BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan.......................................21 1

Upload: robith-van-messi

Post on 06-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Materi tentang monitoring jaringan

TRANSCRIPT

Page 1: Monitoring Jaringan Done

DAFTAR ISI

Daftar isi.................................................................................................................................1

Kata Pengantar.......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................3

1.1 Tujuan..................................................................................................................3

1.2 Latar belakang......................................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................4

2.1 Monitoring Jaringan...........................................................................................4

2.2 SNMP.................................................................................................................6

2.2.1 Elemen SNMP...........................................................................................10

2.2.2 Arsitektur SNMP.......................................................................................12

2.2.3 Jenis SNMP...............................................................................................13

2.2.4 Jenis-jenis pesan SNMP............................................................................14

2.3 Round Robin Database (RRDTool)...................................................................14

2.4 Network Monitoring...........................................................................................17

2.5 Tipe Tool Monitoring.........................................................................................18

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................21

1

Page 2: Monitoring Jaringan Done

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Sistem Monitoring dari

Suatu Jaringan Telekomunikasi”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami

alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. 

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih

kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun

tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan tentang makalah ini. Karena itu kami

berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan saran, karena

itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang

lebih baik lagi.

 

Malang, Juni 2015

2

Page 3: Monitoring Jaringan Done

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1. Mengerti maksud dari monitor jaringan dan hal-hal yang dapat dimonitoring dalam

suatu jaringan.

2. Mengetahui standar monitoring jaringan SNMP.

3. Memahami elemen-elemen, arsitektur, dan jenis dari SNMP.

4. Mengetahui adanya kebutuhan Round Robin Database Tool (RRDTool).

1.2 Latar Belakang

Mengingat semakin banyaknya pengguna komputer yang saling terhubung

dalam sebuah jaringan, maka hal yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah

jaringan yang baik adalah Quality of Services (QoS). Dua point yang menentukan

kualitas dari sebuah jaringan adalah kecepatan akses dan kestabilan dari akses tersebut,

dalam implementasinya kadang muncul beberapa permasalahan umum pada jaringan

diantaranya kecepatan akses yang menjadi lambat dan kadang kecepatannya yang tidak

stabil, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diatas dibutuhkan seorang admin

jaringan yang tugasnya mengamati dan menjaga supaya kondisi jaringan selalu optimum.

Namun seiring dengan kemajuan sistem informasi yang menuntut peningkatan disisi

kecepatan dan fleksibilitas maka pekerjaan seorang admin jaringan menjadi kurang

efektif dan efisien karena admin harus mengakses jaringannya secara fisik yaitu dengan

mendatangi server untuk melakukan proses monitoring pada jaringannya. Hal inilah yang

menjadi tujuan dari proyek akhir ini, yaitu sebuah software aplikasi dengan

menggunakan bahasa pemrograman BREW yang dapat dioperasikan pada sebuah mobile

phone berbasis CDMA, dimana aplikasi ini mampu menangani proses monitoring pada

jaringan secara wireless sehingga dapat mempermudah kerja dari seorang administrator

jaringan.

3

Page 4: Monitoring Jaringan Done

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Monitoring Jaringan

Monitoring jaringan adalah salah satu fungsi dari management yang berguna

untuk menganalisa apakah jaringan masih cukup layak untuk digunakan atau perlu

tambahan kapasitas. Hasil monitoring juga dapat membantu jika admin ingin mendesain

ulang jaringan yang telah ada. Banyak hal dalam jaringan yang bisa dimonitoring, salah

satu diantaranya load traffic jaringan yang lewat pada sebuah router atau interface

komputer. Monitoring dapat dilakukan dengan standar SNMP, selain load traffic jaringan,

kondisi jaringan pun harus dimonitoring, misalnya status up atau down dari sebuah

peralatan jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan utilitas ping.

Sebuah sistem monitoring melakukan proses pengumpulan data mengenai dirinya

sendiri dan melakukan analisis terhadap data-data tersebut dengan tujuan untuk

memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Data yang dikumpulkan pada

umumnya merupakan data yang real-time, baik data yang diperoleh dari sistem yang hard

real-time maupun sistem yang soft real-time. Sistem yang real-time merupakan sebuah

sistem dimana waktu yang diperlukan oleh sebuah komputer didalam memberikan

stimulus ke lingkungan eksternal adalah suatu hal yang vital. Waktu didalam pengertian

tersebut berarti bahwa sistem yang real-time menjalankan suatu pekerjaan yang memiliki

batas waktu (deadline). Di dalam batas waktu tersebut suatu pekerjaan mungkin dapat

terselesaikan dengan benar atau dapat juga belum terselesaikan. Sistem yang real-time

mengharuskan bahwa suatu pekerjaan harus terselesaikan dengan benar. Sesuatu yang

buruk akan terjadi apabila komputer tidak mampu menghasilkan output tepat waktu. Hal

ini seperti yang terjadi pada embedded system untuk kontrol suatu benda, seperti pesawat

terbang, dan lain-lain. Sistm yang soft real-time tidak mengharuskan bahwa suatu

pekerjaan harus terselesaikan dengan benar. Seperti sistem multimedia dimana tidak akan

memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap output yang dihasilkan apabila untuk

beberapa batasan waktu yang ditetapkan terjadi kehilangan data.

4

Page 5: Monitoring Jaringan Done

Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga

proses besar, yaitu:

1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring,

2. Proses di dalam analisis data monitoring,

3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring.

Gambar. Proses di dalam sistem monitoring

Keseluruhan proses dapat dilihat pada gambar. Sumber data dapat berupa network

traffic, informasi mengenai hardware, dan lain sebagainya. Proses dalam analisis data

dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data yang telah terkumpul atau bisa juga

berupa manipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan. Sedangkan tahap

menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi yang berguna di dalam

pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap sisetm yang sedang berjalan dapat berupa

sebuah tabel, gambar, kurva, atau animasi.

Aksi yang terjadi diantara proses-proses yang ada di dalam sebuah sistem

monitoring adalah berbentuk service, yaitu suatu proses yang terus-menerus berjalan pada

interval waktu tertentu. Proses yang dijalankan dapat berupa pengumpulan data dari objek

yang di-monitor atau melakukan analisis data yang telah diperoleh dan menampilkannya.

Proses yang terjadi tersebut bisa saja memiliki interval waktu yang berbeda. Contoh

5

Pengumpulan data

Pengumpulan data

Pengumpulan data

A service A service

Network traffic, hardware information, population, economy, etc.

Selecting, filtering, updating

As a table curva, image, image animation

Page 6: Monitoring Jaringan Done

interval waktu didalam pengumpulan data dapat terjadi tiap lima menit sekali. Namun

pada proses analisis data terjadi tiap satu jam sekali untuk menghasilkan informasi yang

diharapkan membutuhkan lebih dari satu sampel data, misal untuk nilai rataan data

(average) dengan sebanyak 60 sampel data.

2.2 SNMP

SNMP ini bekerja secara sederhana. Untuk dapat berkomunikasi antara stasiun

management dan agen, maka SNMP memerlukan protokol. Cara yang biasa dipakai

SNMP adalah manajer dan agen saling berkirim pesan berupa permintaan manajer

dan jawaban dari agen tentang informasi jaringan. Pesan- pesan ini dibawa oleh paket-

paket datan yang disebut PDU, Protocol Data Unit.

SNMP pada awalnya hanya dikhususkan pada manajemen jaringan TCP/IP, yaitu

untuk melakukan manajemen informasi yang berkaitan dengan IP dan TCP, seperti

pengubahan dari IP address ke suatu alamat fisik, jumlah data incoming dan outgoing IP

datagram, atau tabel informasi mengenai koneksi TCP yang mungkin terjadi. Namun

selanjutnya berkembang dengan memberikan dukungan informasi pada berbagai protokol

jaringan, seperti DECne, AppleTalk, dan NetWare IPX/SPX. Dukungan SNMP juga

sampai pada berbagai fungsi yang terdapat di dalam sebuah multiprotocol routers.

Model manajemen yang baku pada jaringan internet didesain agar dapat

memgoiberikan kebebasan suatu manajer jaringan (network manager) untuk dapat

melakukan analisis data dari suatu peralatan jaringan. Manajer jaringan juga dapat

melakukan perubahan konfigurasi dari suatu peralatan jaringan yang ada.

Sebuah software agent perlu di-install pada masing-masing peralatan

jaringan. Agent tersebut menerima pesan dari manajer jaringan. Pesan tersebut

umumnya berupa permintaan (request) untuk membaca data dari peralatan

jaringan atau menulis data ke peralatan jaringan. Selanjutnya si agent mengurus

request tersebut dan memberikan respons balik ke manajer jaringan. Sebuah agent

tidak harus selalu menunggu suatu request dari manajer jaringan akan suatu informasi.

Ketika terjadi masalah yang serius (significant event), si agent dapat mengirimkan

pesan notifikasi yang disebut dengan trap ke satu atau lebih manajer jaringan. Protokol

6

Page 7: Monitoring Jaringan Done

yang sesuai untuk semua pesan antara agent dan manajer jaringan adalah User

Datagram Protocol (UDP), namun semua protokol pembawa pesan yang lain

masih tetap dimungkinkan dan dapat diterapkan [FEI1995]. Gambaran secara

lengkap mengenai sistem manajemen jaringan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar. Interaksi antara manajer jaringan dan agent

SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan

kepada pengguna untuk memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis

dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja. Dengan menggunakan protokol ini kita

bisa mendapatkan informasi tentang status dan keadaan dari suatu jaringan. Pengolahan

ini dijalankan dengan menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-

variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.

SNMP adalah protokol populer untuk melakukan network manajemen. SNMP

digunakan untuk mengumpulkan informasi, dan mengkonfigurasi, peralatan jaringan,

seperti, server, printer, hub, switch, dan router di jaringan berbasis Internet Protocol (IP).

SNMP dapat mengumpulkan informasi seperti kondisi CPU, temperatur chasis, dan

hampir tidak ada batas akan apa yang dapat dikonfigurasi oleh SNMP.

Protokol SNMP di rancang untuk memberikan metoda “sederhana” untuk

memanage jaringan TCP/IP secara terpusat. Jika anda ingin memanaged peralatan dari

7

Page 8: Monitoring Jaringan Done

komputer pusat, protokol SNMP akan memfasilitasi transfer data dari sisi client sampai

sisi server dimana data secara terpusat di catat, di lihat dan di analisa. SNMP tersediri dari

sekumpulan standard manajemen jaringan, termasuk di dalamnya definisi aplikasi di

lapisan aplikasi, schema database dan sekumpulan objek data. Tujuan utama dari protokol

SNMP hanya pada satu tujuan saja, dan masih digunakan hingga hari ini, yaitu,

melakukan remote manajemen dari peralatan. SNMP banyak digunakan untuk memanage

peralatan di jaringan komputer.

Protokol ini menggunakan transport UDP pada port 161. Protocol UDP sebagai

pilihan dan direkomendasikan sebagai protocol transport untuk SNMP karena UDP

sangat mudah diimplementasikan dan dijalankan tidak seperti TCP yang cukup rumit dan

selalu membutuhkan sejumlah memory dan sumber daya CPU. Suatu vendor dapat

membuat IP yang sederhana dan memasukkan UDP ke dalam jaringan mereka seperti

repeater dan modem. Jumlah total software transport yang diperlukan kecil dan mudah

dipaketkan ke dalam read-only memory (ROM). User Datagram Protocol sangat rendah

overhead-nya, cepat dan tidak reliabel. UDP di definisikan di RFC 768. UDP lebih mudah

di gunakan daripada menggunakan protokol yang lebih kompleks seperti TCP. Walau

demikian, UDP mampu memberikan banyak fungsi yang memungkinkan komputer pusat

manajemen untuk berkomunikasi dengan agen remote yang terdapat pada managed

device. Unreliabilitas dapat di kompensasi dengan menggunakan proses cek-and-recek,

sementara pada TCP selalu di tunggu paket acknowlege. Sementara yang terjadi dalam

pencatatan di peralatan biasanya pada siklus waktu periodik, tidak masalah jika ada data

yang hilang karena nantinya akan tetap di update dengan data yang baru. Hal lain yang

menyebabkan UDP menarik untuk digunakan adalah karena sangat sederhana, tidak

memakan bandwidth jaringan terlalu besar tidak seperti TCP.

Sebuah jaringan yang dapat di manage menggunakan SNMP pada dasarnya

memiliki tiga (3) komponen, yaitu:

1. Managed Device.

2. Agen.

3. Network-management System (NMS).

8

Page 9: Monitoring Jaringan Done

Sebuah managed device adalah sebuah node di jaringan yang berisi agen SNMP

yang berada di jaringan yang dapat di manage. Managed device akan mengumpulkan dan

menyimpan informasi manajemen dan membuat informasi ini tersedia bagi NMS

menggunakan SNMP. Managed device, kadang kala di sebut elemen jaringan, dapat

berupa router dan akses server, switch dan bridge, hub, host komputer atau printer.

Agen adalah sebuah modul software network manajemen yang berada di dalam

managed device. Agen ini mengetahui tentang informasi manajemen dan dalam

menterjemahkan ke informasi yang kompatibel dengan SNMP.

Aplikasi NMS menjalankan aplikasi yang dapat memonitor dan mengontrol

managed device. NMS memberikan resource memory dan prosesor yang dibutuhkan

untuk manajemen network. Satu atau lebih NMS harus ada dalam sebuah jaringan yang di

manage.

Ada beberapa versi SNMP, diantaranya yaitu SNMP versi 1 (SNMPv1) adalah

implementasi awal dari protokol SNMP. SNMPv1 beroperasi di atas protokol lain,

seperti, User Datagram Protocol (UDP), Internet Protocol (IP), OSI Connectionless

Network Service (CLNS), AppleTalk Datagram-Delivery Protocol (DDP), dan Novell

Internet Packet Exchange (IPX). SNMPv1 banyak digunakan dan menjadi de-facto

protokol untuk manajemen jaringan di komunitas Internet. Beberapa RFC pertama untuk

SNMP, yang sekarang di kenal sebagai Simple Network Management Protocol versi 1,

muncul di tahun 1998.

Lalu SNMP Versi 2, Versi 2 tidak di adopsi secara luas karena ke tidak sepakatan

mengenak kerangka keamanan di dalam standard. Simple Network Management Protocol

versi 2 (RFC 1441–RFC 1452), yang juga di kenal sebagai SNMP v2 atau SNMP v2p,

merevisi versi 1 dan memasukan beberapa perbaikan masalah performance, keamanan,

kerahasian, dan komunikasi antar manager. SNMP v2 memperkenalkan GETBULK,

sebuah alternatif dari iterasi GETNEXT untuk data manajemen dalam jumlah besar

melalui satu perintah saja. Akan tetapi, kebanyakan melihatnya terlalu rumit, sehingga

tidak secara luas di adopsi.

SNMP versi 3, IETF mengakui Simple Network Management Protocol versi 3

seperti di definisikan oleh RFC 3411–RFC 3418 (juga di kenal sebagai STD0062) sebagai

9

Page 10: Monitoring Jaringan Done

standard SNMP sejak 2004. IETF menganggap versi sebelumnya sebagai “Obsolete" atau

"Historical". Di sisi praktis, implementasi SNMP biasanya memberikan dukungan bagi

banyak versi, terutama SNMPv1, SNMPv2c, dan SNMPv3. Ada baiknya membaca RFC

3584 "Coexistence between Version 1, Version 2, and Version 3 of the Internet-standard

Network Management Framework". SNMPv3 memberikan tiga (3) servis yang penting,

yaitu, authentikasi, privasi dan access control.

2.2.1 Elemen SNMP

1. Manajer

Merupakan software yang berjalan di sebuah host di jaringan.

Bertugas meminta informasi ke Agent.

Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen-

agennya dan dalam jaringan.

Manajer akan mengumpulkan informasi dari agen tidak meminta semua informasi

yang dimiliki oleh agen, tetapi hanya meminta informasi tertentu saja yang akan

digunakan untuk mengamati unjuk kerja jaringan.

Manager biasanya menggunakan komputer yang memiliki tampilan grafis dan

berwarna sehingga selain dapat menjalankan fungsinya sebagai Manager, juga

untuk melihat grafik unjuk kerja dari suatu elemen jaringan yang dihasilkan oleh

proses monitoring.

2. Agent

Agent merupakan perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang

dikelola.

Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat lokal yang menerangkan

keadaan dan berkas aktivitasnya dan pengaruhnya terhadap operasi.

3. MIB (Management Information Base)

Management Information Base, merupakan struktur basis data variabel dari

elemen jaringan yang dikelola.

10

Page 11: Monitoring Jaringan Done

Struktur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga

informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah.

Pada kelompok interface terdapat variabel objek MIB yang mendefinisikan

karakteristik interface diantaranya :

ifInOctets mendefinisikan jumlah total byte yang diterima,

ifOutOctets mendefinisikan jumlah total byte yang dikirim,

ifInErrors mendefinisikan jumlah paket diterima yang dibuang karena rusak,

ifOutErrors mendefinisikan jumlah paket dikirim yang dibuang karena rusak, dan

variable

MIB di akses menggunakan protokol network-manajemen seperti SNMP. MIB

terdiri dari managed objek dan di identifikasi oleh object identifier

(pengidentifikasi objek). Sebuah managed object, kadang kala di sebut sebagai

MIB object, objek, atau MIB, adalah satu dari banyak karakteristik spesifik dari

peralatan yang di manaje. Managed object berisi satu atau lebih objek, yang pada

dasarnya berupa variabel. Ada dua (2) jenis managed object yang ada, yaitu,

1.Scalar object, yang mendefinisikan sebuah objek saja. 2.Tabular object (objek

tabel), mendefinisikan banyak objek terkait yang di kumpulkan dalam tabel MIB.

Sebagai contoh, sebuah managed object – atInput, adalah sebuah scalar object

yang berisi satu buah objek kejadian, bernilai bilangan bulat yang

mengindikasikan jumlah total paket yang masuk ke sebuah interface jaringan.

Sebuah object identifier (atau object ID atau OID) akan secara unik

mengidentifikasi sebuah managed object di hirarki MIB.

11

Page 12: Monitoring Jaringan Done

Gambar. pesan-pesan antar manajer jaringan dan agent

2.2.2 Arsitektur SNMP

Framework dari SNMP terdiri dari:

1. Master Agent : Master Agent Merupakan perangkat lunak yang berjalan pada

perangkat yang mendukung SNMP, fungsinya merespon permintaan dari SNMP

management station. Master agent kemudian meneruskan kepada sub agent untuk

memberikan informasi tentang management dengan fungsi tertentu. Sebagai contoh,

sebuah router dapat menjawab permohonan SNMP dari management station. Oleh

karenanya sebetulnya berfungsi sebagai server dalam arsitektur client-server atau

sebagai daemon dalam terminologi sistem operasi. Sebuah master agen bergantung

pada subagen untuk memperoleh oleh informasi manajemen dari sebuah fungsi yang

spesifik. Master agen juga sering di sebut sebagai managed object.

12

Page 13: Monitoring Jaringan Done

2. Sub Agent : Subagent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang

mendukung SNMP dan mengimplementasikan MIB. Fungsinya mengumpulkan

informasi untuk selanjutnya diproses oleh management stations. Subagen adalah

sebuah software yang jalan di komponen jaringan yang mampu SNMP yang

mengimplementasikan fungsi untuk informasi dan manajemen seperti di definisikan

oleh MIB dari subsistem yang spesifik, contoh Ethernet link layer. Beberapa

kemampuan subagen adalah: Mengumpulkan informasi untuk managed object.

Mengkonfigurasi parameter dari managed object. Merespon kepada permintaan /

request dari manager.

3. Management Stations : Management Station merupakan client dan melakukan

permintaan serta mendapatkan trap dari SNMP server. Management Stations adalah

komponen akhir dari arsitektur SNMP. Fungsinya equivalen dengan clent di arsitektur

client-server. Stasiun managemen akan mengirimkan request untuk operasi

manajemen atas nama administrator jaringan atau aplikasi dan menerima tangkapan

dari agen-agen.

2.2.3 Jenis SNMP

Network Management Station, yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan untuk

pengumpulan dan analisa dari data manajemen jaringan.

Manajer juga disebut Network Management Station atau NMS. Perangkat

lunak yang digunakan untuk membuat NMS bervariasi dalam fungsi serta beban.

Fungsi lain dari NMS termasuk fitur pelaporan, pemetaan topologi jaringan dan

mendokumentasikan, alat untuk memungkinkan Anda untuk memonitor lalu lintas

pada jaringan Anda, dan sebagainya. Beberapa konsol manajemen juga dapat

menghasilkan laporan analisis trend. Jenis laporan dapat membantu Anda melakukan

perencanaan kapasitas dan menetapkan tujuan jangka panjang.

Peralatan yang dimanage menjalankan SNMP agent, yaitu proses background yang

memonitor peralatan tersebut dan mengkomunikasikannya ke network management

station.

13

Page 14: Monitoring Jaringan Done

2.2.4 Jenis-jenis Pesan SNMP

2.3 Round Robin Database Tool (RRDTool)

Kebutuhan akan Round Robin Database Tool (RRDTool) pada sebuah sistem

monitoring disebabkan oleh kebutuhan akan proses analisis data monitoring dan proses

di dalam pembentukan grafik hasil monitoring dari data monitoring yang telah

dikumpulkan sebelumnya. Dengan mengunakan RRDTool juga akan diperoleh

kemudahan didalam penyimpanan data monitoring dan proses pengambilan kembali

data monitoring tersebut karena RRDTool bekerja dengan sebuah database yang

dikenal dengan nama database round robin (Round Robin Database – RRD).

Round Robin merupakan sebuah teknik yang bekerja pada sejumlah data yang

tetap dan memiliki pointer ke elemen data yang sedang aktif (current element).

Hal ini dapat dianalogikan sebagai sekumpulan titik-titik pada garis yang

membentuk sebuah lingkaran, titik-titik tersebut merupakan data yang tersimpan.

Sedangkan pointer ke current element dapat dianalogikan sebagai suatu garis yang

berpangkal di titik pusat lingkaran dan di salah satu titik pada lingkaran tersebut.

Ketika pointer menunjuk ke suatu data untuk dibaca atau ditulis, maka selanjutnya

pointer tersebut bergerak ke data berikutnya. Pada sebuah lingkaran tidak ditemukan

ujung dan pangkal sehingga pointer akan terus berputar. Pada tahap awal, semua

data akan mengisi tempat yang kosong. Selanjutnya, setelah tempat yang kosong

telah terisis semua dengan data maka secara otomatis data yang baru akan ditempatkan

pada lokasi yang lama menimpa data yang sudah ada. Oleh karena itu, ukuran

database tidak akan pernah bertambah dan tidak memerlukan manajemen tertentu

untuk mengatur database tersebut seperti lazimnya sebuah database yang lain.

14

Page 15: Monitoring Jaringan Done

Mungkin beberapa orang cukup mudah memperoleh suatu data atau

informasi dari suatu peralatan jaringan, seperti suhu ruangan atau jumlah octets yang

melalui interface FDDI pada suatu router. Namun, bukan suatu hal yang mudah

untuk menyimpan data tersebut secara efisien pada suatu tempat yang terstruktur.

RRDTool memberikan kemudahan di dalam melakukan log data dan analisis data dari

berbagai sumber data yang berbeda. Termasuk di dalam analisis data yang mampu

dilakukan oleh RRDTool adalah secara cepat dapat me-generate grafik yang mewakili

sejumlah data yang telah dikumpulkan sebelumnya dalam kurun waktu tertentu.

Fitur-fitur RRDTool adalah sebagai berikut:

1. Data Acquisition, di dalam monitoring suatu sistem diperlukan ketersediaan data

pada interval waktu yang konstan. Namun, sayangnya kita tidak mungkin selalu

mampu untuk mengambil data pada interval waktu yang tepat. Oleh karena itu,

RRDTool memberikan kemudahan di dalam melakukan log data dengan tidak

terikat pada interval waktu tersebut. RRDTool secara otomatis akan melakukan

interpolasi nilai dari sumber data tersebut pada slot waktu terakhir (latest official

time-slot).

2. Consolidation, dengan menggunakan fungsi konsolidasi RRDTool secara

otomatis akan melakukan analisis data ketika suatu data baru dimasukkan ke dalam

RRD. Hal ini memberikan keuntungan bagi kita, seperti misalnya apabila kita

menyimpan data dengan interval waktu 1 menit. Maka akan memerlukan

tempat di dalam disk yang tidak kecil apabila kita menginginkan suatu grafik yang

merupakan hasil analisis data dalam kurun waktu 1 tahun. Termasuk di dalam

fungsi konsolidasi RRDTool adalah AVERAGE, MINIMUM, MAXIMUM dan LAST.

3. Round Robin Archives (RRA), memberikan jaminan bahwa ukuran dari RRD tidak

akan mengalami pertambahan dan data yang lama secara otomatis akan dibuang.

Data dengan consolidation yang sama akan disimpan ke dalam sebuah RRA.

4. Unknown Data, di dalam data acquisition sangat dimungkinkan bahwa tidak

diperoleh suatu data untuk disimpan ke dalam RRD. RRDTool memberikansolusi

akan hal tersebut dengan secara otomatis memasukkan nilai UNKNOWN ke dalam

database.

15

Page 16: Monitoring Jaringan Done

5. Graphing, merupakan fitur dari RRDTool untuk mampu me-generate laporan

dalam bentuk grafik atas semua data yang tersimpan di dalam satu atau lebih RRD.

Beberapa fungsi yang didukung oleh RRDTool adalah: create, update, graph,

dump, restore, fetch, tune, last, info, rrdresize, dan xport. Dari beberapa fungsi

tersebut akan dijelaskan beberapa sebagai berikut:

– create, fungsi untuk membuat RRD yang baru.

Beberapa parameter penting di dalam pembentukan sebuah RRD adalah:

1. Data Source Type, merupakan tipe dari suatu nilai data dari data-source yang ada,

antara lain: GAUGE, COUNTER, DERIVE, dan ABSOLUTE.

Penjelasan :

GAUGE, dipergunakan untuk sesuatu seperti suhu atau jumlah orang di dalam

suatu ruangan.

COUNTER, dipergunakan untuk counter yang terus menaik seperti counter inOctets

pada router. Asumsi bahwa counter tidak akan pernah menurun, kecuali terjadi

overflows.

DERIVE, dipergunakan untuk menyimpan nilai turunan dari nilai terakhir yang

telah dimasukkan dengan nilai yang baru dari data-source. Hal ini berguna untuk

gauges, seperti contoh, untuk mengukur perubahan jumlah orang yang keluar dan

masuk ke ruangan. Secara internal, cara kerja DERIVE mirip dengan

COUNTER, namun tanpa ada pengechekan overflows.

ABSOLUTE, dipergunakan untuk counter yang cenderung me-reset nilai yang

telah diperoleh ketika dalam proses membaca input. Contoh dipergunakan

untuk sesuatu yang ingin dihitung seperti jumlah pesan sejak terakhir di-update.

2. Round Robin Archives (RRA), RRD menyimpan data ke dalam RRA.

Masing-masing RRA menyimpan sejumlah data dari semua data-source

yang telah didefinisikan. Data yang tersimpan juga harus dikonsolidasikan dengan

salah satu fungsi konsolidasi yang ada.

3. Interval waktu, default adalah tiap 300 detik.

16

Page 17: Monitoring Jaringan Done

2.4 Network Monitoring

Network Monitoring System menggambarkan sebuah sistem yang terus menerus

memonitor jaringan komputer sehingga jika terjadi gangguan dapat secepatnya

melakukan notifikasi kepada seorang network administrator atau system administrator.

Sebagai contoh untuk mengetahui status dari sebuah webserver, software monitoring

secara periodik mengirim request http; atau untuk email server, pesan tes di kirimkan

melalui sebuah SMTP untuk kemudian di ambil melalui IMAP ataupun POP3.

Yang biasa dijadikan variabel dalam NMS ini adalah waktu respon dan

ketersediaan (uptime), dan konsistensi serta reliability juga di perhatikan. Status request

yang failure, seperti ketika koneksi tidak bisa berhubungan (established), yang kemudian

terputus, yang kemudian sistem monitoring menghasilkan suatu pesan/notifikasi,

notifikasi ini bermacam-macam : sebuah alarm suara mungkin di kirimkan kepada

seorang net/sys admin.

Network Monitoring penggunaan tool pencatatan dan analisis yang secara akurat

menentukan arus trafik, penggunaan, dan indikator kinerja di jaringan lainnya. Tool

monitoring yang baik memberi anda baik angka maupun representasi grafik dari kondisi

jaringan. Ini menolong anda untuk menvisualisasikan secara akurat apa yang terjadi, agar

anda tahu di mana perlu dilakukan penyesuaian.

Ada beberapa keuntungan melakukan sistem monitor yang baik untuk jaringan

anda:

1. Anggaran jaringan dan sumber daya di justifikasi. Tool monitor yang baik bisa

memperlihatkan tanpa ragu-ragu bahwa infrastruktur jaringan (bandwidth, hardware,

dan software) cocok dan bisa menangani kebutuhan pengguna jaringan.

2. Penyusup jaringan dideteksi dan disaring. Dengan menonton trafik jaringan anda,

anda bisa mendeteksi penyerang dan mencegah akses ke server dan layanan yang

penting.

3. Virus jaringan dengan mudah dideteksi. Anda akan diberitahu akan adanya virus

jaringan, dan melakukan tindakan sebelum mereka memakan bandwidth Internet dan

mendestabilisasi jaringan anda.

17

Page 18: Monitoring Jaringan Done

4. Troubleshooting masalah jaringan sangat disederhanakan. Daripada mencoba untuk

men-debug masalah jaringan, anda dengan segera bisa diberitahukan mengenai

masalah spesifik. Beberapa masalah bahkan bisa diperbaiki secara otomatis.

5. Kinerja jaringan bisa sangat di optimisasi. Tanpa monitoring efektif, mustahil untuk

mengkonfigurasi alat dan protokol anda untuk mencapai kinerja yang terbaik.

6. Perencanaan kapasitas lebih mudah. Dengan catatan kinerja sejarah, anda tidak harus

"mengira-ngira" berapa banyak bandwidth yang anda perlukan sewaktu jaringan anda

bertambah besar.

7. Penggunaan jaringan secara layak bisa ditekankan. Ketika bandwidth adalah sumber

daya yang susah didapat, satu-satunya cara untuk menjadi adil kepada semua user

adalah menjamin kalau jaringan dipakai sesuai dengan maksudnya.

2.5 Tipe Tool Monitoring

Kita sekarang akan melihat beberapa kelas tool monitoring. Tool pendeteksi

jaringan memperhatikan beacon yang dikirim oleh akses point nirkabel, dan menampilkan

informasi seperti nama jaringan, kekuatan signal yang didapat, dan channel. Tool spot

check di disain untuk troubleshooting dan biasanya dikelola secara interaktif selama

periode waktu yang singkat. Program seperti ping mungkin dianggap sebagai tool spot

check aktif, karena dia mengeluarkan trafik dan melakukan polling ke mesin tertentu.

Tool spot check pasif termasuk protokol analyzer, yang memeriksa setiap paket di

jaringan dan menyediakan perincian secara detail mengenai percakapan jaringan

(termasuk alamat sumber dan tujuan, informasi protokol, dan bahkan data aplikasi). Tool

trending menjalankan monitor tanpa operator dalam periode lama, dan biasanya

menyiapkan hasil menjadi grafik. Tool monitor realtime menjalankan monitor yang sama,

tetapi segera memberitahu administrator jika mereka mengetahui masalah. Tool penguji

throughput memberitahu anda bandwidth sebenarnya yang ada di antara dua ujung di

jaringan. Tool Intrusion detection mengamati trafik jaringan yang tidak diinginkan, dan

mengambil keputusan yang tepat (biasanya menolak akses dan/atau memberitahu seorang

network administrator). Akhirnya, tool benchmarking memperkirakan kinerja maksimum

dari sebuah layanan atau sambungan jaringan.

18

Page 19: Monitoring Jaringan Done

Tool monitor nirkabel yang paling sederhana hanya memberikan daftar jaringan

yang tersedia, di dampingi oleh informasi dasar (seperti kekuatan sinyal dan kanal).

Mereka memungkinkan anda mendeteksi jaringan yang dekat dengan cepat dan

menentukan bila mereka ada dalam jangkauan atau mengakibatkan gangguan.

Built-in client. Semua sistem operasi modern mempunyai built-in support untuk

jaringan nirkabel. Ini biasanya termasuk kemampuan untuk scan jaringan yang

tersedia, membantu user untuk memilih sebuah jaringan dari daftar. Hampir semua

alat nirkabel biasanya mempunyai alat scan sederhana, fungsi bisa berbeda di setiap

implementasi. Alat-alat ini biasanya hanya berguna untuk mengatur sebuah komputer

di konfigurasi rumah atau kantor. Mereka biasanya hanya menyediakan sedikit

informasi selain dari nama jaringan dan sinyal yang tersedia sampai dengan akses

point yang sedang dipakai.

Netstumbler (http://www.netstumbler.com/). Ini adalah tool yang paling populer

karena mendeteksi jaringan nirkabel menggunakan Microsoft Windows. Dia

mendukung beberapa jenis wireless card, dan sangat mudah digunakan. Dia akan

mendeteksi jaringan-jaringan yang terenkripsi dan yang terbuka, tetapi tidak bisa

mendeteksi jaringan-jaringan nirkabel “tertutup”. Dia juga menampilkan kekuatan

sinyal / noise dan menggambarkan sinyal yang di terima sebagai fungsi waktu. Dia

juga dapat berintegrasi dengan beberapa jenis GPS, untuk mencatatkan informasi

lokasi dan kekuatan sinyal secara tepat. Ini membuat Netstumbler menjadi sebuah alat

berguna untuk site survey informal.

Ministumbler (http://www.netstumbler.com/). Dari pembuat Netstumbler,

Ministumbler memberikan fungsi yang sama dengan versi Windows nya, tapi bekerja

di Pocket PC Ministumbler nyaman digunakan di handheld PDA dengan sebuah

wireless card untuk mendeteksi akses point.

Macstumbler (http://www.macstumbler.com/). Biarpun tidak terkait langsung dengan

Netstumbler, Macstumbler memberi banyak fungsi yang sama tetapi untuk platform

Mac OSX. Dia bekerja dengan semua Apple Airport cards.

19

Page 20: Monitoring Jaringan Done

Wellenreiter (http://www.wellenreiter.net/). Wellenreiter adalah sebuah pendeteksi

jaringan nirkabel grafik untuk Linux. Dia membutuhkan Perl dan GTK, dan

menyokong port Prism2, Lucent, dan Cisco wireless cards.

20

Page 21: Monitoring Jaringan Done

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Monitoring jaringan sebagai salah satu fungsi dari management yang berguna untuk

menganalisa apakah jaringan masih cukup layak untuk digunakan atau perlu

tambahan kapasitas. Banyak hal dalam jaringan yang bisa dimonitoring, salah satu

diantaranya adalah load traffic jaringan yang lewat pada sebuah router atau interface

komputer.

2. Monitoring dapat dilakukan dengan beberapa standar, salah satunya adalah SNMP.

3. SNMP memerlukan protocol untuk dapat berkomunikasi antara stasiun management

dan agen. SNMP pada awalnya hanya dikhususkan pada manajemen jaringan TCP/IP,

yaitu untuk melakukan manajemen informasi yang berkaitan dengan IP dan TCP.

Namun, kemudian berkembang dengan memberikan dukungan informasi pada

berbagai protokol jaringan, seperti DECne, AppleTalk, dan NetWare IPX/SPX.

4. Dibutuhkan Round Robin Database Tool (RRDTool) pada sebuah sistem

monitoring karena kebutuhan untuk proses analisis data monitoring dan proses

didalam pembentukan grafik hasil monitoring dari data monitoring yang telah

dikumpulkan sebelumnya, juga terdapat banyak fitur dalam RRDT.

5. Dalam sistem monitoring jaringan yang digambarkan sebagai sebuah sistem yang

terus menerus memonitor jaringan komputer sehingga jika terjadi gangguan dapat

secepatnya melakukan notifikasi kepada seorang network administrator atau system

administrator dengan adanya Tool Monitoring yang juga dapat menampilkan

informasi seperti nama jaringan, kekuatan signal yang didapat, channel, dan lain

sebagainya.

21