bab 3 objek penelitianthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-01250-mc bab3001.pdf · % adapun dalam...

22
39 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Radio 101.4 TRAX FM Stasiun Radio 101.4 Trax FM Jakarta merupakan sebuah stasiun radio yang miliki segmentasi usia 15 - 25 tahun (laki-laki dan perempuan), status ekomoni sosial A,B, memiliki campaign "Brings out the coolness and goodness in you". Campaign ini dimaksudkan untuk mengajak anak-anak remaja agar memiliki kehidupan yang ceria dan dinamis, dan juga nilai-nilai sosial dalam kehidupan mereka. Pendengar Trax FM adalah pendengar yang membawa kombinasi antara unsur "coolness" dan "goodness" dalam diri mereka, untuk dapat membuat suatu perbedaan yang bersifat positif. Musik adalah bagian lain dari Trax FM, dimana Trax FM memutar berbagai jenis musik yang diminati anak-anak remaja, seperti acid jazz, pop, rock, R&B, hip hop, alternative, dan masih banyak lagi. Sejak berdirinya pada tahun 2000, stasiun radio ini mendapatkan pengakuan tentang musik, dan apa yang sedang trend dan baik untuk para remaja, oleh karena itu dibuatlah 90.2 Trax FM Semarang sebagai kelanjutan dari usaha campaign tersebut. Para pendengar Trax FM, yang diberi sebutan "Anak Trax" memiliki psychographic seperti mudah bergaul, kreatif, terbuka, berpengetahuan luas, inovatif, mengikuti trend masa kini, suka musik, suka film, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan dan gaya hidup anak remaja. Trax FM berusaha menyuguhkan program harian yang semarak. Dari hari Senin sampai dengan hari Jumat, mulai pukul 5 pagi sampai dengan pukul 1 pagi, untuk memulai aktivitas di pagi hari, hingga menjelang tidur.

Upload: doliem

Post on 23-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

39

BAB 3

OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Radio 101.4 TRAX FM

Stasiun Radio 101.4 Trax FM Jakarta merupakan sebuah stasiun radio yang

miliki segmentasi usia 15 - 25 tahun (laki-laki dan perempuan), status ekomoni sosial

A,B, memiliki campaign "Brings out the coolness and goodness in you". Campaign ini

dimaksudkan untuk mengajak anak-anak remaja agar memiliki kehidupan yang ceria

dan dinamis, dan juga nilai-nilai sosial dalam kehidupan mereka.

Pendengar Trax FM adalah pendengar yang membawa kombinasi antara unsur

"coolness" dan "goodness" dalam diri mereka, untuk dapat membuat suatu perbedaan

yang bersifat positif. Musik adalah bagian lain dari Trax FM, dimana Trax FM memutar

berbagai jenis musik yang diminati anak-anak remaja, seperti acid jazz, pop, rock, R&B,

hip hop, alternative, dan masih banyak lagi.

Sejak berdirinya pada tahun 2000, stasiun radio ini mendapatkan pengakuan

tentang musik, dan apa yang sedang trend dan baik untuk para remaja, oleh karena itu

dibuatlah 90.2 Trax FM Semarang sebagai kelanjutan dari usaha campaign tersebut. Para

pendengar Trax FM, yang diberi sebutan "Anak Trax" memiliki psychographic seperti

mudah bergaul, kreatif, terbuka, berpengetahuan luas, inovatif, mengikuti trend masa

kini, suka musik, suka film, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan

dan gaya hidup anak remaja. Trax FM berusaha menyuguhkan program harian yang

semarak. Dari hari Senin sampai dengan hari Jumat, mulai pukul 5 pagi sampai dengan

pukul 1 pagi, untuk memulai aktivitas di pagi hari, hingga menjelang tidur.

Page 2: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

40

Trax FM Jakarta merupakan sebuah stasiun radio yang memiliki kampanye

"Brings out the coolness and goodness in you". Kampanye ini dimaksudkan untuk

mengajak anak-anak remaja agar memiliki kehidupan yang ceria dan dinamis, dan juga

nilai-nilai sosial dalam kehidupan mereka. Pendengar Trax FM adalah pendengar yang

membawa kombinasi antara unsur "coolness" dan "goodness" dalam diri mereka, untuk

dapat membuat suatu perbedaan yang bersifat positif.

Mereka adalah the “now generation” atau generasi “masa kini”. Sejak berdirinya

pada tahun 2000 dengan nama MTV Sky, stasiun radio ini mendapatkan pengakuan

tentang musik, dan apa yang sedang trend untuk para remaja. Keseuksesan misi ini di

Jakarta diteruskan ke kota Semarang dengan 90.2 Trax FM Semarang.

Trax FM Jakarta saat ini juga merupakan salah satu bagian dari MRA group,

dimana di dalamnya terdapat beberapa radio seperti Hard Rock FM, Cosmopolitan FM,

I-radio, Brava Radio, dan beberapa majalah seperti Trax Magazine.

3.1.2 Logo Perusahaan

Page 3: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

41

Arti dari tulisan trax fm yang dibuat dengan huruf gabungan antara gelombang

frekuensi radio dengan nama stasiun radio dimaksudkan untuk menerangkan bahwa trax

fm berada di frekuensi tersebut.

Penulisan hurufnya dibuat untuk mencerminkan jiwa anak muda, warna kuning

mencerminkan keceriaan dan semangat dan sesuai dengan slogan radio Trax Fm yaitu

melambangkan jiwa anak muda yang semangat.

A. Profile Perusahaan

Nama Perusahaan : P.T. Radio Suara Kedjajaan

Station Radio : Trax FM Jakarta

Frekuensi : 101,4 FM

Format Radio : Hits Maker Station

Launched : 2000

Coverage : Jakarta

Direktur Utama : Hario Wijanarko

Program Director : Vitali Ridho

Produser : Esha Mahendra

Alamat : Gedung Sarinah Thamrin Lt.8,

Jalan M.H.Thamrin 11, Jakarta 10350

Telephone : (021) 3144760

Fax : (021) 3144761

Website : http://www.traxonsky.com

Page 4: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

42

3.1.3 Visi dan Misi Radio 101,4 Trax Fm

Visi Radio Trax Fm : Best Music Menghadirkan musik - musik terbaik dan

terbaru dari dalam dan luar negeri yang pastinya menjadi hits di kalangan anak muda.

Best Talk Memberikan obrolan-obrolan menarik dengan penyiar-penyiar berkualitas

dalam setiap programnya. Best News Update Memberikan info-info terbaik dan terkini

kepada setiap pendengarnya

Misi Radio Trax Fm : Trax Fm Jakarta mempunyai misi untuk menjadi radio

terdepan di Jakarta dengan memberikan nuansa “coolness” dan “goodness” yang

bertujuan membuat para pendengarnya yang kebanyakan anak muda memiliki keceriaan

dan semangat untuk menjalani aktifitas sehari-hari.

B. Komposisi Pengadaan Acara

Trax FM memiliki komposisi pngadaan acara sebagai berikut : Komposisi

Musik: Indonesia 45 % Barat 55 % Komposisi acara on-air: music 60 % News 10 %

Entertainment 15 % Talk 15 % Komposisi acara: on – air 60 % Off – air 10 % Event 30

% Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk:

10 % Commercial: 20 % Info: 10 %

C. Target Pendengar

Audience Call: Anak Trax Age: 15 Thn – 25 Thn Gender: 55 % Female 45 %

Male S.E.S: A dan B Psychographic: The “now” generation (generasi masa

kini)bergaul, kreatif, berpikiran terbuka, berwawasan global, inovatif, peduli trend

musik, fesyen, buku, dan film, juga percaya diri.

Page 5: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

43

3.1.4 Ragam Program Acara

a. Senin – Jumat

01.00 – 06.00: Nonstop Playlist Song 06.00 – 10.00: Morning Zone with

Ichsan Akbar & Ayumi (Prime Time Pagi) 10.00 – 14.00: Trax Lagee (Request

Program) 14.00 – 16.00: Skuldesak ( Program untuk Pelajar SMA) with Anka &

Leo 16.00 – 20.00: Kompak Kampus with Jimi Upstairs & Ryo (Prime Time

Sore) 20.00 – 22.00: Special Show : Zona Cinta (Senin – Selasa) with Radini

Jambul (Rabu) Ngejam Bareng Buluk (Superglad) The show & The Selector

with Dewi Hanafi Trax Style – Fashion Program (Jumat) With Karina Soegarda

22.00 – 01.00: Club Sky With Aldy & Dery (Prime Time Malam)

b. Sabtu & Minggu

01.00 – 06.00: nonstop playlist 08.00 – 10.00 : K’S Corner (All About

Korea) 10.00 – 14.00: Trax Lagee (Request program) 14.00 – 16.00: Iro – Iro

(All About Japan) 16.00 – 20.00: A date with (Sabtu) With Trax Troopers 16.00–

19.00 : A date With Trax Troopers (Minggu) 19.00 – 20.00 : Star Trax (Minggu)

20.00 – 24.00 : Groove Book (Sabtu) 20.00 – 22.00 : Trax minggu 22.00 – 24.00

: Trax Nite Out (Minggu)

Page 6: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

44

3.1.5 Struktur Organisasi 101.4 TRAX FM

3.1.6 Status Sosial / Job Desk

A. Program Director

Sebagai Program Director anda harus terobsesi dengan rating, penjualan, dan

kemampuan untuk mendapatkan keutungan. Mendidik dan menghargai para pratiksi

penyiaran. Manager nomor satu akan memperkejakan orang – orang nomor satu.

Manager nomor dua dan akan memperkejakan orang – orang nomor tiga. Anda adalah

nomor satu jadilah yang paling tahan terhadap kritik dan mengantisipasi reaksi pasar

sebelum hal – hal yang tidak diinginkan terjadi. (Prayudha, 2004:80) Tugas dari seorang

Program Director (Prayudha, 2004: 80-81)

1. Memonitor : Mendengarkan stasiun penyiaran radio setiap saat, setiap hari, dalam

kondisi apapun tetap memantau.

Program

Director

Musik Director

Ars. Program

Director

Produksi

Penyiar

Produser

Team Creative

Reporter

Page 7: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

45

2. Bertindak : Mengoreksi kesalahan penyiaran sesegera mungkin, harus peduli dengan

kesalahan – kesalahan yang dilakukan oleh tim kerja program.

3. Mencipta : Setiap hari muncul ide – ide baru untuk membuat penyegaran, misalnya

mendesain promosi baru, mendiskusikan kampanye layanan masyarakat yang gress,

menjual program, merancang ide dasar iklan sehingga implementasidan mempelajari

musik – musik yang telah diuraikan.

4. Cari Masukan : Memberikan masukan – masukan yang membangun datang dari mana

saja, mendorong tim kerja untuk mempelajari kritikan – kritikan yang dilontarkan

karena respeknya.

5. Selalu bersikap positive : Sikap negatif akan merusak moral, oleh karena itu harus

tetap menjaga moral dengan baik untuk menolong kearah kesuksesaan.

B. Music Director adalah orang yang memiliki tugas sebagai berikut :

1. Menambahkan atau mengeluarkan lagu – lagu yang akan diputar.

2. Mempersiapkan daftar lagu yang akan diputar (Playlist) serta mengawasi

pelaksanaanya.

3. Mendengarkan dan memeriksa rekaman lagu / musik baru.

4. Berkonsultasi dengan manager program mengenai rotasi lagu / musik.

5. Menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan rekaman untuk mendapatkan

lagu / musik terbaru. (Morissan, 2009:288).

C. Penyiar

Penyiar sering disebut juga dengan announcer memiliki tanggung jawab antara lain :

1. Mengantar rekaman lagu / musik dan program.

Page 8: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

46

2. Membacakan iklan – iklan, layanan publik, dan identifikasi stasiun radio tersebut.

3. Menyampaikan laporan / informasi waktu, cuaca, dan lalu lintas.

4. Menjalankan peralatan control room.

5. Ikut seta dalam meproduksi iklan dan penggumuman. (Morissan, 2009:288)

D. Produser

Beberapa stasiun besar dan jaringan radio memiliki produser khusus yaitu seseorang

yang mengorganisir produksi program atau beberapa kegiatan khusus. Kenyataanya

pertanggungjawaban seorang produser tergantung kebijakan radio yang bersangkutan.

Stasiun penyiaran radio yang sederhana hingga yang canggih, dalam hal ini peran

penting produksi dan prosuser sama. Biasanya produsser dititik beratkan

mengkreasikan dan mengeksekusi komersial penyiaran radio. (Prayudha, 2004:83)

3.2 Prosedur yang berlaku

3.2.1 Strategi Zona Cinta dalam menarik minat pendengar

Program Zona Cinta adalah Salah satu jenis Spesial dailly program yang ada di

Trax dan satu – satunya yang programnya disiarkan seminggu 2 kali setiap senin –

selasa. Karena program ini memiliki pendengar yang cukup banyak karena kalo kita

membahas yang namanya akan cinta itu tidak akan pernah ada habisnya sampai

kapanpun. Cara yang dilakukan oleh program Zona Cinta untuk menarik pendengarnya

dengan membuat Dengan penyiarnya karena penyiar itu harus dekat dengan pendengar

dan bisa jadi teman curhatnya, musik yang kita pilih juga harus lagi hitz dan bertemakan

cinta, dan dengan segmen – segmen yang menarik dan adanya interaktif antara penyiar

dan pendengar agar lebih dekat lagi dengan pendengar. Dalam 1 jam siaran itu ada 4

Page 9: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

47

quadran siaran, dimana setiap quadran siaran penyiar hanya ngomongnya maksimal 3

menit tapi apabila ada narasumber atau bintang tamu makanya dia akan ngomong

maksimal 5 menit paling. Pas dan sisanya lagu atau iklan. Jika 1 jam format siaran 15

menit maka penyiar akan dapat jatah hanya 3 menit untuk berbicara dan lagu sampai 2-3

lagu minimal 5 sampai 9 menit dan setelah itu sisanya hanya iklan – iklan saja.

3.2.2 Tujuan Mempromosikan Zona Cinta

Tujuan mempromosikan Zona Cinta balik lagi dengan tujuan awal pembuatan

program Zona Cinta yaitu Tujuan dari pembuatan program Zona Cinta balik lagi

ketujuan radio pada umumnya yaitu untuk menghibur, menghibur didalamnya ini

dengan lagu – lagu yang kita pilih dan bisa membawa pendengar dalam suasana

percintaanya, menghibur juga dengan tips – tips cinta dari penyiar itu dan juga menjadi

ajang curhat – curhatan antara pendengar dengan penyiar dan inti dari pembuatan

program ini adalah untuk menghibur para pendengar Trax. Program Zona Cinta bisa

mempromosikanya melalui Facebook atau Twitter yang ada untuk mempermudah

pendengar lebih dekat dengan penyiar. Event – Event Zona seperi Aduhai yaitu event

yang hanya diadakan satu tahun sekali tepatnya pas bulam valentine.

3.2.3 TOR Program Zona Cinta

Program Acara : Zona Cinta

Frekuensi : 101.4 FM

Produser : Sawi

Penyiar : Radini

Date : Senin – Selasa Pukul 20.00 – 22.00 WIB

Page 10: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

48

Segmentasi : 15 – 25 Tahun

Tujuan Program : Untuk menghibur dan menjadi teman bagi anak – anak Trax FM

3.2.4 Format Clock Acara Zona Cinta

Format Clock 1

Format Clock 2

3.3 Metode Penggumpulan Data

Penelitian ini membahas tentang Analisis Strategi Programming acara “Zona

Cinta” di 101.4 Trax FM dalam menarik minat pendengar, untuk itu peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5), bahwa:

Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Precon 2

Song 1 - 10

Fakta Cinta

Twitpic 1 - 3

Love Tips Cinta

Song 11 - 18

Shut and Shot

Closing Zona Cinta

Page 11: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

49

yang berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang mereka

mati.” (Moleong, 2006:4) Peneliti memahami bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur

analisis statistik atau cara kualifikasi lainya. Penelitian ini akan meneliti secara

mendalam mengenai analisis strategi program “Zona Cinta”. Proses penelitian tidak

menggunakan prosedur statistik atau cara kualifikasi yang lainya, karena peneliti hanya

bermaksud untuk meneliti bagaimana strategi program “Zona Cinta”. Setelah itu

menguraikanya deskriptif dalam bentuk kata – kata.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

(sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

teknik penggumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif / kualitatif (Sugiyono, 2006:9)

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa pendekatan

kualitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memahami suatu fenomena

tentang apa yang dialami oleh obyek penelitian yang diuraikan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata – kata dan bahasa.

Berikut ini fungsi dan pemanfaatan penelitian kualitatif yang diungkapkan oleh

(Moleong, 2006:7)1. Pada penelitian awal dimana subjek penelitian tidak didefinisikan

secara baik dan kurang dipahami.

1. Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional.

2. Memahami isu – isu rumit suatu proses untuk keperluan evaluasi

3. Digunakan untuk meneliti tentang hal – hal yang berkaitan dengan latar belakang

subjek penelitian

Page 12: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

50

4. Digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal – hal yang sudah

banyak diketahui.

5. Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari segi prosesnya.

3.3.1 Sifat Penelitian

Dikaitkan dengan rumusan masalah penelitian, maka peneliti menggunakan

penelitian yang bersifat deskriptif. Peneliti mencoba untuk meneliti dan menggumpulkan

informasi aktual secara rinci yang diperoleh dari data deskriptif, baik berupa data lisan

juga tertulis dari obyek penelitian.

Lexy J. Moleong menjabarkan ciri khas pendekatan kualitatif dengan pendekatan

deskriptif sebagai berikut: Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata – kata tertulis / lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.

Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara

holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu / organisasi ke

dlam variabel atau hipotesis tetap memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

(Moleong, 2006:4) Menurut Jalaludin Rakhmat (2002) penelitian deskriptif bertujuan

untuk :

a. Menggumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada

b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dalam praktek yang berlaku

c. Membuat perbandingan atau evaluasi

d. Menentukan apa yang orang lain lakukan dalam menghadapi masalah yang sama

dan belajar dari pengalaman.

Page 13: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

51

Peneliti menyimpulkan penelitian bersifat deskriptif memberikan penjelasan

mengenai obyek yang diteliti. Pada dasarnya penelitian deskriptif bekerja dengan cara

menganalisis, memadukan, mengklarifikasi serta menggorganisasikan sesuatu hasil

observasi. Penelitian ini mencoba untuk menggumpulkan informasi aktual secara rinci

yang diperoleh dari data deskritif, bauk berupa data lisan dan juga tertulis dari subjek

yang diamati. Data lisan diperoleh dari para informan. Dan peneliti juga mendapatkan

data tertulis berupa company profile stasiun Trax FM.

3.3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Nawawi adalah sesuatu meliputi ada dan yang

mungkin ada. Sesuatu yang ada ialah sesuatu yang dapat disentuh dengan indera,

sehingga lebih mudah menunjukan bukti kebenaranya. Seangkan sesuatu yang mungkin

ada ialah sesuatu yang sekarang belum ada, akan tetapi tidak mustahil ada setelah

melalui proses pembuktian.(Nawawi,2003:3).

Objek pada penelitian ini adalah program “Zona Cinta” yang disiarkan di Trax

FM setiap hari senin dan selasa pukul 20.00 – 22.00 WIB. Peneliti ingin mengetahui

sejauh mana strategi proggraming pada program “Zona Cinta” di Trax FM dalam

meningkatkan minat pendengar.

3.3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan untuk memenuhi dan mendapatkan segala

informasi adalah Trax FM yang terletak di Jalan MH.Thamrin Gedung Sarinah lantai 8

Jakarta Pusat.

Page 14: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

52

3.3.4 Teknik Penggumpulan Data

Teknik Penggumpulan data adalah cara – cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk menggumpulkan data. Data dikelompokan menjadi dua kategori yaitu data

primer dan sekunder & referensi.

1. Data Primer

Data Primer yaitu data authentic atau data langsung dari tangan pertama tentang

masalah yang diungkapkan, Secara sederhana data ini disebut juga data asli (Nawawi,

2005:80)

Penggumpulan data primer yang dilakukan peneliti yaitu dengan wawancara

mendalam serta observasi untuk memperoleh data – data yang diperlukan peneliti secara

langsung dari sumber yang berhubungan dengan penelitian.

a. Observasi

Selain menggunakan wawancara mendalam, peneliti juga melakukan observasi.

Mengadakan observasi menurut kenyataan, melukiskanya dengan kata – kata secara

cermat dan tepat tentang apa yang diamati, kemudian mencatatnya dan mengolahnya

dalam rangka masalah yang diteliti secara ilmiah.

Kriyantono mendefinisikan observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita

lakukan, dengan perlengkapan panca indera yang kita miliki. Kita juga sering

mengamati objek – objek yang ada disekitar kita (Kriyantono, 2006:108)

Agar observasi dapat mengimpun data secara efektif perlu diperhatikan beberapa

syarat sebagai berikut: (Nawawi, 2005: 100)

1. Orang yang melakukan observasi (obsever) harus memiliki pengetahuan yang cukup

mengenai obyek yang akan diobservvasi. Dengan demikian pengetahuan yang cukup

obsever harus mampu menetapkan gejala – gejala yang akan diamati.

Page 15: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

53

2. Obsevasi harus memahami tujuan – tujuan khusus dari penelitian yang

dilaksanakanya. Dengan demikian berarti obsever harus memahami juga secara baik

masalah – masalah penelitian agar mampu menghimpun data dari gejala yang timbul

sesuai dengan keperluan pemecahan masalah penelitian.

3. Tentukan cara dan alat yang dipergunakan dalam mencatat data. Untuk itu harus

dipertimbangkan apakah pencatatan langsung ditempat observasi tidak akan

merugikan bagi penggumpulna data.

4. Tentukan kategori pencatatan gejala yang diamati, dengan mempergunakan skala

tertentu atau sekedar mencatat frekuensi munculnya gejala tanpa klasifikasi

tingkatanya.

5. Observasi harus dilakukan secara cermat dan kritis.

6. Pencatatan setiap gejala harus dilakukan secara terpisah

7. Pelajari cara mencatat sebelum melakukan observasi

Peneliti melakukan observasi langsung dengan ikut dalam proses siaran.

Pengamatan dalam penelitian ini ternasuk dalam pengamatan yang tidak berperan serta

karena pengamat dalam meneliti hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan

pengamatan. Pengamatan yang dilakukan juga termasuk dalam pengamatan terbuka

karena para subjek dengan sukarela memberi kesempatan kepada pengamat untuk

mengamati peristiwa yang terjadi, dan mereka menyadari bahwa ada orang yang

mengamati hasil yang dilakukan untuk mereka. (Moleong, 2006:178)

Observasi ini peneliti lakukan pada tanggal 2 maret 2012 untuk meliat kinerja

Program Director dan juga Music Director.

Page 16: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

54

b. Wawancara Mendalam

Menurut Moleong, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertayaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan pertayaan itu. (Moleong,

2006:186).

Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to

face relationship) anatara si pencari informasi (interviewer) dengan sumber informasi

(interviewee) Secara sederhana wawancara dapat diartikan sebagai alat penggumpulan

data, dengan menggunakan tanya jawap antara pencari informasi dengan sumber

informasi.

Wawancara tersebut sudah berupa daftar pertayaan yang sudah disusun lebih

dulu dan diberikan kepada narasumber. Narasumber yang digunakan adalah orang –

orang yang berkepentingan dalam tujuan penelititian yang dilakukan oleh peneliti.

Wawancara mendalam adalah sesuatu cara penggumpulan data atau informasi

dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data yang

lengkap dan juga mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (

berulang – ulang ) secara insetif. Selanjutnya dapat dibedakan antara responden ( orang

yang akan diwawancarai sekali) dengan informan ( orang yang ingin periset ketahui /

pahami dan yang akan diwawancarai beberapa kali ). Karena itu disebut juga wawancara

yang insetif (Insetive – Interviews ). Biasanya menjadi alat utama pada riset kualitatif

yang dapat dikombinasikan dengan observasi partisipan. ( Kriyantono, 2010: 100)

Untuk lebih mendapatkan data yang aktual, peneliti juga melakukan wawancara

mendalam dengan 2 Informan. Wawancara mendalam adalah dengan mengadakan tanya

jawab dan mewawancarai agar memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci yang

Page 17: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

55

berkaitan dengan topik penelitian yang diangkat peneliti. Dengan wawancara mendalam

peneliti dapat menggumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka

dengan 2 informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.

Di dalam wawancara mendalam (Indepth Interview) ini, peneliti memberikan

Informan kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya dan emndorong untuk berbicara

secara luas dan mendalam oleh karena itu untuk mencapai tujuanya, pewawancara harus

mendorong pihak yang diwawancarai dengan berbagai cara untuk mengemukakan

semua gagasan dan perasaanya denagn bebas dan nyaman.

Pada proses pencarian data, peneliti mewawancari Program Director Trax FM

pada tanggal 13 April 2012, Music Director di Trax FM pada tanggal 30 April 2012.

Dari hasil wawancara dilakukan seperti percakapan informal, hal ini bertujuan

untuk memperoleh informasi yang lengkap dan jelas. Informasi dari informan kunci

adalah Informan 1 dan informan 2 digunakan sebagai data yang akan dianlisis untuk

penelitian ini.

Ketika wawancara dilakukan, peneliti menggunakan tape recorder sebagai alat

untuk merekam hasil wawancara. Hal ini dilakukan karena apa yang diucapkan oleh

interiewee merupakan sumber data utama informasi yang diberikan adalah sesuatu yang

tidak boleh rusak serta harus terjaga dengan baik.

2. Data Sekunder dan Referensi

a. Data Sekunder

Pengambilan data sekunder, yaitu company profile Trax FM, Rundown , dan

data Rating yang dapat menambah wawasan penulis terhadap permasalahn yang

diteliti.

Page 18: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

56

b. Referensi

Referensi yang peneliti gunakan adalah dengan cara memperoleh atau

menggumpulkan buku – buku karangan ilmiah yang berhubungan dengan

masalah yang sedang diteliti.

3. Narasumber (Informan)

Untuk memeperoleh data dan keterangan yang mendukung serta dibutuhkan,

peneliti melakukan wawancara mendalam dengan Informan 1 dan Informan 2.

Informan adalah sumber informasi yang dapat memberikan keterangan penting

dalam suatu penelitian. Informan menurut Moleong adalah: Orang yang dimanfaatkan

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian jadi, ia harus

mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Ia berkewajiban secara

informal. Sebagai anggota tim dengan kebaikanya dan kesukarelaan ia dapat

memberikan pandangan dari segi orang dalam tentang nilai- nilai, sikap bangunan,

proses, dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian tersebut.. Dia harus mempunyai

banyak wawasan tentang latar belakang .(Moleong, 2006:132)

3.4 Permasalahan yang ada

Permasalahan dalam menarik minat pendengar yang dikemukaan dalam

wawancara dengan Didot selaku Program Director yaitu : “Kalau On Air biasanya kita

mempromosikan yang dinamakan promo canger yang dimana penyiar, segmen – segmen

itu di promosikan dan juga kita menyebarkan Flayer yang bisa kita sebar saat kita akan

road show. Kalau untuk off air zona cinta baru – baru ini pas valaentine kita membuat

Page 19: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

57

acara yang dimana anak Trax datang bersama dengan pasanganya ataupun kita bisa

melibatkan penyiar sebagai MC itupun kegiatanya Cuma dilakukan setahun sekali”.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang kita dapat simpulkan bahwa sebaiknya acara promosi

program Zona Cinta dibuat sesering mungkin acara off airnya jangan hanya setahun

sekali saja karena supaya bisa mendekatkan pendengar Zona Cinta dengan Penyiar. Dan

kalau bisa ditambah lagi dengan kehadiran bintang tamu yang lebih sering agar

pendengar merasa terasa terhibur apalagi yang dihadirkan itu adalah bintang tamu

favoritenya.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam meneliti tentang analisis strategi program Zona Cinta di Trax Radio ini,

peneliti menggunakan analis data kualitatif dimana data hasil wawancara dikumpulkan,

dan diinterpretasikan peneliti secara deskriptif sesuai tujuan penelitian. Menurut

Boghdan dan Biklen analisis data kualitatif adalah: “Upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensistensikan , mencari dan menemukan apa yang penting dan apa

yang dipelajari, dan memutuskanya apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.

Menurut Janice McDrury tahapan analisis data kuatitatif adalah sebagai berikut :

(Moleong, 2006:248)

1. Membaca dan mempelajari data, menandai kata – kata dan gagasan yang ada dalam

kata.

Page 20: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

58

2. Mempelajari kata – kata itu, berupaya menemukan tema – tema yang berasal dari

data.

3. Menuliskan “Model” yang ditemukan Koding yang telah dilakukan.

Pada penelitian ini, analisis data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara

memilih dan menyusun data – data yang diperoleh baik dari data hasil wawancara

mendalam (indepth interview) dengan informan – informan, yang kemudian dianalisis

secara deskriptif dalam bentuk kata – kata dan membandingkan dengan teori yang

digunakan. Setelah itu peneliti menarik kesimpulan terhadap hasil penelitian.

Keabsahan pada penelitian kualitatif mengacu kepada suatu halaman yang masuk

akal berdasarkan eksistensi ilmu pengetahuan dan kepercayaan (credibility) terhadap

suatu fenomena yang terjadi. Adapun kualitas penelitian (goodness criteria) ini

diantaranya akan dilihat dari trustworthiness atau kepercayaaan atas hasil penelitian

yaitu terkait dengan : (Moleong. 2006 : 324)

a. Credibility ( kepercayaan )

Yaitu sejauh mana bahan dan hasil penelitian dapat dipercaya. Diantaranya dilihat

dari pengecekan berbagai metode dari satu informasi, kecukupan sumber atau

referensi untuk mengecek kebenaran informasi.Untuk memenuhi standar credibility,

peneliti telah menghubungi kembali para narasumber penelitian untuk meminta

justifikasi atau pembenaran atas hasil penelitian

b. Transferability ( keteralihan)

bergantung pada kesamaan antara konteks key informan dan informan sebagai

pengirim dan peneliti sebagai penerima.

Page 21: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

59

Untuk memenuhi kriteria transferability dalam penelitian ini peneliti menganalisis,

menyimpulkan, dan menjelaskan hubungan yang ada dan bisa dijadikan acuan bagi

peneliti mengenai “Analisis Strategi Pogram Zona Cinta Di Trax FM dalam menarik

minta pendengar”

c. Dependability (Kebergantungan)

Yaitu sejauh mana peneliti mampu mengkonseptualisasikan secara benar apa yang

akan diteliti, dan konsistensi peneliti dalam keseluruhan proses penelitian

(pengumpulan data, analisa, interpretasi data).Untuk memenuhi Dependability

dilakukan dengan mengaudit seluruh proses penelitianya. Caranya dilakukan oleh

auditor yang independent, atau bimbingan untuk mengaudit keseluruhan aktivitas

peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah

atau fokus memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data,

sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukan peneliti.

d. Confirmability ( kepastian )

Dalam melakukan interpretasi atas berbagai data, sehingga dapat dikonfirmasikan

ulang dan memiliki konfirmasi dari orang lain. Untuk memenuhi standar

confirmability, peneliti melakukan proses coding yang dimulai dari open coding,

axial coding, dan selective coding dari seluruh hasil wawancara dengan para

narasumber. Coding digunakan untuk membuat pembaca mengikuti tahapan analisis

yang dilakukan peneliti sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat

dipertanggung jawabkan dari hasil wawancara antara peneliti dengan Program

Director dan Juga Music Director.

Page 22: BAB 3 OBJEK PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01250-MC Bab3001.pdf · % Adapun dalam satu jam siaran pada program Trax FM terdiri dari: Music: 60% Talk: 10 ... dan mengantisipasi

60

3.7 Pengkodingan

1. Open Coding: adalah proses merinci, menguji, membandingkan,

konseptualisasi, dan melakukan kategorisasi data

2. Axial Coding: adalah suatu perangkat prosedur dimana data dikumpulkan

kembali bersama dengan cara baru setelah open coding, dengan membuat

kaitan antara kategori-kategori. Ini dilakukan dengan memanfaatkan landasan

berpikir (paradigma) coding yang meliputi kondisi-kondisi, konteks-konteks,

aksi strategi-strategi interaksi dan konsekuensi-konsekuensi.

3. Selective Coding: adalah proses seleksi kategori inti, menghubungkan secara

sistematis ke kategori-kategori lain, melakukan validasi hubungan-hubungan

tersebut, dan dimasukkan ke dalam kategori-kategori yang diperlukan lebih

lanjut untuk perbaikan dan pengembangan.(Starauss & Corbin, 2001:151)

3.8 Kelemahan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti ditemui kelemahan dan keterbatasan penelitian, begitu

pula dengan penelitian ini terdapat kelemahan dan keterbatasaab penelitian yaitu:

1. Keterbatasaan waktu yang dimiliki key informan dan informan mengingat jam

kerja yang padat sehingga peneliti menemui kesulitan untuk melakukan

wawancara yang secara mendalam.

2. Data-data yang didapatkan dari perusahaan tidak dapat semua karena ada

beberapa data yang dirahasiakan perusahaan tersebut.