bab iii - metodologi penelitianthesis.binus.ac.id/asli/bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau...

21
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu “Santika Important Person” (member loyalty program Santika hotel), dan pada konsumen hotel yang menginap di Hotel Santika Premiere Jakarta. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka digunakan penelitian kuantitatif asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu mengingat jenis penelitian ini terdiri dari penelitian asosiatif dan penelitian kuantitatif, dilaksanakan melalui metode survei dengan menggunakan angket, pengamatan langsung dan data kepustakaan. Dalam tabel ini ditunjukkan desain penelitian yang akan dilakukan.

Upload: lamtu

Post on 07-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

34  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian

3.1.1 Desain Penelitian

Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

pemegang kartu “Santika Important Person” (member loyalty program Santika hotel),

dan pada konsumen hotel yang menginap di Hotel Santika Premiere Jakarta. Sesuai

dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka digunakan penelitian kuantitatif

asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat

berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu mengingat jenis

penelitian ini terdiri dari penelitian asosiatif dan penelitian kuantitatif, dilaksanakan

melalui metode survei dengan menggunakan angket, pengamatan langsung dan data

kepustakaan. Dalam tabel ini ditunjukkan desain penelitian yang akan dilakukan.

Page 2: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

35  

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Jenis Penelitian Metode yang

digunakan

Unit Analisis Time

Horizon

T1 Asosiatif Asosiatif Survei Konsumen

(pemegang

kartu”Santika

Important

Person)

Cross

Sectional

T2 Asosiatif Asosiatif Survei Sales Promotion

pada kartu

“Santika

Important

Person”

Cross

Sectional

T3 Asosiatif Asosiatif dan

Kuantitatif Survei

Konsumen dan

Sales Promotion

Cross

Sectional

Sumber : Peneliti (2011)

Keterangan:

T1 : Untuk mengetahui persepsi member loyalty mengenai “Program Santika

Important Person” memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

T2 : Untuk mengetahui bahwa sales promotion pada “Program Santika Important

Person” memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap

Hotel Santika Premiere Jakarta.

Page 3: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

36  

T3 : Mengetahui pengaruh persepsi member loyalty dan sales promotion “Program

Santika Important Person” terhadap keputusan pembelian.

3.1.2 Jenis Data dan Sumber Data

Tabel 3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Digunakan untuk Tujuan

Penelitian Jenis Data Sumber Data

T1 T2 T3

Informasi persepsi

member Santika

Important Person

pada Hotel

Santika Premiere

Jakarta

Data primer didapat

melalui kuesioner

Informasi

Program Santika

Important Person

Data sekunder

didapat melalui

dokumen laporan

PT.Grahawita

Santika

Informasi proses

Keputusan

konsumen untuk

memilih Santika

Data primer didapat

melalui kuesioner

Page 4: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

37  

Sistem Santika

Important Person

dan sarana

pendukungnya

- Data

sekunder dari

PT.Grahawita

Santika

- Data Primer

melalui

kuesioner

Informasi

Program Promosi

Kartu “Santika

Important

Person”

- Data

sekunder

PT.Grahawita

Santika

- Data Primer

melalui

kuesioner

Tanggapan

Konsumen

Data Primer

melalui

kuesioner

Sumber : Peneliti (2011)

Keterangan:

T1 : Untuk mengetahui persepsi member loyalty mengenai “Program Santika

Important Person” memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

Page 5: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

38  

T2 : Untuk mengetahui bahwa sales promotion pada “Program Santika Important

Person” memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

T3 : Mengetahui pengaruh persepsi member loyalty dan sales promotion “Program

Santika Important Person” terhadap keputusan pembelian.

3.2 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran

Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagaimana

caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang

sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan

variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana

caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep

yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur

pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru.

Tabel 3.3 Variabel Bebas (X1) Persepsi

No. Variabel / Sub

Variabel

Indikator Ukuran Skala

1. Faktor Internal Pengalaman - Tingkat pengaruh

pengalaman terhadap

persepsi konsumen.

Ordinal

Motif - Tingkat motif yang Ordinal

Page 6: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

39  

membentuk persepsi

konsumen.

Minat - Tingkat minat pribadi

mempengaruhi

persepsi konsumen.

Ordinal

Harapan - Tingkat pengharapan

yang diinginkan yang

mempengaruhi

persepsi.

Ordinal

Sikap - Tingkatan sikap yang

membentuk persepsi

konsumen.

Ordinal

Pengalaman - Tingkat pengalaman

yang mempengaruhi

persepsi konsumen.

Ordinal

2.

Faktor Eksternal Tampakan

produk

- Tingkat kriteria

produk yang

mempengaruhi

persepsi konsumen.

Ordinal

Sifat-sifat

stimulus

- Tingkat pengaruh sifat

stimulus terhadap

persepsi konsumen.

Ordinal

Page 7: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

40  

Situasi

lingkungan

- Tingkat pengaruh

langsung dari

lingkungan dalam

persepsi.

Ordinal

Instrumen

Pengukuran

Menggunakan

Skala Likert

Tabel 3.4 Variabel Bebas (X2) Sales Promotion

No. Variabel / Sub

Variabel

Indikator Ukuran Skala

1. Sales promotion Consumer

Promotion

- Tingkat program

promosi yang

diberikan kepada

konsumen.

- Tipe dan macam

program tawaran pada

kartu “Santika

Important Person”.

Ordinal

Trade

promotion

- Tingkat pemberian

potongan atau

voucher yang

diberikan.

Ordinal

Page 8: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

41  

Sales Force

Promotion

- Tingkat pemberian

bonus yang tersedia.

Ordinal

Instrumen

Pengukuran

Menggunakan

Skala Likert

Tabel 3.5 Variabel Terikat (Y) Keputusan Pembelian

No. Variabel / Sub

Variabel

Indikator Ukuran Skala

1. Proses

keputusan

pembelian

Pengenalan

masalah

- Tingkat adanya

masalah / kebutuhan

konsumen terhadap

keputusan pembelian.

Ordinal

Pencarian

informasi

- Tingkat pencarian

informasi yang

dilakukan konsumen

sebelum melakukan

pembelian.

Ordinal

Evaluasi

alternatif

- Tingkat evaluasi

konsumen terhadap

atribut dari produk

yang akan dibeli

Ordinal

Page 9: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

42  

Keputusan

pembelian

- Tingkat pengaruh dari

sikap / pendirian

orang lain terhadap

keputusan pembelian

Ordinal

Perilaku pasca

pembelian

- Tingkat kepuasan

konsumen setelah

membeli produk.

Ordinal

Instrumen

pengukuran

Menggunakan

Skala Likert

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data dapat dibagi berdasarkan cara perolehan data, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri atau perorangan atau

organisasi langsung melalui objek penelitiannya. Data ini biasanya masih berbentuk data

mentah. Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber data melainkan

dari pihak ketiga. Biasanya data sekunder sudah dipublikasi, sehingga data itu sudah

diolah, ditabulasikan, dan dicatat dalam dokumen (Sugiyono, 2001 : 129).

Dalam penyusunan skripsi ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Studi Pustaka (Library Research)

Studi kepustakaan merupakan penelitian yang mencari, menganalisa,

membuat interpretasi, serta menggeneralisasi fakta-fakta yang merupakan

Page 10: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

43  

pendapat, hasil kerja, karya para ahli yang digali dari buku-buku, jurnal, dan

dokumen-dokumen yang tersedia. Selain melakukan penelitian perpustakaan,

penulis juga melakukan penelitian di internet untuk mencari data-data

pendukung.

b. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian dilakukan dengan mendatangi langsung ke tempat penelitian

yaitu PT.Grahawita Santika dan obyek yang diteliti adalah konsumen

pemegang kartu “Santika Important Person” dan jasa pelayanan kamar yang

tersedia di Hotel Santika Premiere Jakarta. Data yang diperoleh secara

langsung dari obyek penelitian ini disebut data primer, dimana alat

pengumpulan data yang digunakan terdiri dari:

• Kuesioner

Kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun

secara sistematis, untuk diisi oleh responden. Dalam hal ini adalah konsumen

Santika Hotel Indonesia, dengan harapan mereka akan memberikan respon

atas daftar pertanyaan tersebut (Husein Umar 2002 : 167). Dalam penulisan

skripsi ini, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yakni metode

yang hanya memberikan gambaran atau deskripsi tentang variabel dari

sebuah fenomena yang diteliti.

Secara umum isi kuesioner adalah

a. Pertanyaan tentang informasi

Page 11: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

44  

b. Pertanyaan tentang fakta

c. Pertanyaan tentang persepsi diri

d. Pertanyaan tentang sifat dan pendapat

Kegiatan dalam menyusun kuesioner ini adalah penentuan pengukuran

variabel penelitian, menyusun kuesioner, serta distribusi kuesioner. Karena

terbatasnya masalah yang dapat ditanyakan dalam kuesioner, maka

pertanyaan-pertanyaan harus langsung berhubugan dengan hipotesis dan

tujuan penelitian, serta pertanyaan dibuat sesederhana mungkin untuk

memudahkan pengisian oleh responden.

c. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Santika Hotel yang diteliti dari

awal 2011 hingga sekarang.

3.3.1 Standart Operasional Prosedur

Standart Operasional Prosedur (SOP) merupakan satu set pedoman dalam

suatu organisasi yang menjelaskan prosedur kegiatan rutin. SOP sangat

dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif

dan efisien.

Page 12: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

45  

Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

operasional konsumen hingga pada proses diuraikan menjadi member loyalty,

yakni:

Proses Pendataan:

Didatakan pada “SIP System”

Di buat kartu keanggotaan

(membership) dan surat

pengantar ucapan.

Dikirimkan ke alamat masing-

masing member loyalty.

   Konsumen

Check in pertama kali di

Hotel Santika Premiere

Jakarta

Front Office Manager Penjelasan Prosedur Program

Santika Important Person

Pengisian form keanggotaan

“Santika Important Person”

(free price).

Didatakan pada “SIP System”

Data dikirimkan pada Office

Management Santika atau di

PT.Grahawita Santika yang

beralamat di Jl. Melawai VII

No. 6-8, Kebayoran Baru,

Jakarta

Dibuat kartu keanggotaan

(membership) dan surat

pengantar ucapan.

Page 13: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

46  

Gambar 3.1 Tahapan Operasional Konsumen menjadi Member Loyalty

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah member tetap Hotel Santika Premiere

Jakarta yang menggunakan Hotel Santika Premiere Jakarta pada 2011. Penelitian ini

menggunakan metode penarikan sampel secara acak (random sampling). Pada metode

acak, penarikan unsur sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga semua unsur yang

terdapat pada populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel.

(Aritonang, 2007 : 98).

Rumus Slovin:

n = N

1 + N (e)²

Dimana:

N = Jumlah Populasi

n = Jumlah sampel

e = presisi, ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%

Dikirimkan ke alamat masing-

masing member loyalty (contoh

kartu membership terlampir)

Page 14: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

47  

3.4.1 Teknik Pengolahan Sampel

Diketahui jumlah total konsumen member tetap adalah 966 responden atau

populasi. Sampel yang akan diambil penulis ditentukan dari jumlah populasi. Jumlah

populasi konsumen adalah 966 responden di Hotel Santika Premiere Jakarta.

Pengolahan data sebagai berikut:

n = 966

1 + 966 (0,1)2

966

967 (0,01)

n = 99,8965 dibulatkan menjadi 100 sampel.

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Teknik Pembentukan Skala

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner,

dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama

skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang

menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert,

responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan

memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala

dengan format seperti:

1. Sangat tidak setuju

2. Tidak setuju

Page 15: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

48  

3. Netral

4. Setuju

5. Sangat setuju

Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala

dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa

karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata

sangat mirip.

Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan

positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. 4 (empat) skala pilihan juga kadang

digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub

karena pilihan "netral" tak tersedia. Skala Likert memiliki banyak keuntungan, sehingga

skala ini cukup populer. Skala tersebut dengan mudah dan cepat dapat dibuat. Setiap

butir yang dimasukkan telah memenuhi uji empiris mengenai kemampuan

membedakannya. Karena responden akan menjawab setiap butir maka mungkin skala ini

lebih andal dibandingkan dengan skala thurstone, dan memberikan data yang lebih

banyak ketimbang skala pembedaan thurstone. Skala ini mudah dipakai baik untuk

penelitian yang berfokus pada responden dan yang berfokus pada objek. Jadi, kita dapat

mempelajari bagaimana respon berbeda dari satu orang ke orang lain dan bagaimana

respon berbeda antara berbagai objek. Skala ini diperlakukan sebagai suatu skala

interval.

Kerangka Kerja Skala Likert:

Page 16: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

49  

1. Pernyataan-pernyataan yang dianggap relevan dengan variabel operasional

dikumpulkan.

2. Pernyataan tersebut dapat mencerminkan suatu posisi yang paling positif

hingga paling negatif, misalkan sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,

setuju, dan sangat setuju.

3. Responden diminta untuk membaca dan memberikan penilaian terhadap

pernyataan-pernyataan tersebut, dengan nilai pernyataan paling positif,

adalah 5 (lima) dan nilai paling negatif adalah 1 (satu).

4. Semua penilaian dari responden dikumpulkan dan dijumlahkan, sehingga

masing-masing pertanyaan atau indikator memiliki nilai total responden.

5. Kemudian dicari rata-rata nilai dengan cara nilai total responden dibagi

dengan jumlah responden atau N.

6. Dengan menggunakan statistik Range dan Software SPSS versi 17 penyusun

menghitung range dari rata-rata nilai responden, membentuk kelas dari range

tersebut, dan mengetahui letak pernyataan-pernyataan tersebut berdasarkan

kelasnya masing-masing.

3.5.2 Uji Validitas

Menurut (Fraenkel, 1993 : 139), dikatakan bahwa “Validitas menunjukkan

kesamaan, pengertian maupun penggunaan masing-masing peneliti yang berbeda dalam

mengumpulkan data”. Sedangkan batasan validitas menurut (Sugiyono, 2007 : 363)

dikatakan bahwa,”Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

Page 17: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

50  

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Jadi dari kedua

pendapat itu jelas batasan validitas adalah berkenaan dengan derajat ketepatan, antara

data obyek sebenarnya dengan data penelitian.

Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan dan kecermatan instrumen

alat ukur. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Spearman Rank.

Koefisien korelasi Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara 2

(dua) variabel yang keduanya memilki skala pengukuran ordinal (Sitepu, 1995 : 41).

Pengujian validitas ini menggunakan uji sisi dengan taraf signifikansi 0,05.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan Sig. 0,05) maka instrumen atau item-item

pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total pertanyaan (dinyatakan valid).

2. Jika r hitung ≤ r tabel (uji 2 sisi dengan Sig. 0,05) maka instrumen atau item-item

pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total pertanyaan (dinyatakan tidak

valid).

3.5.3 Uji Reliabilitas

Menurut Situmorang, Muda, Dalimunte, Fadli dan Syarief (2010 : 73) pengujian

ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

diandalkan, dan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang

digunakan dapat tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Dalam pengukuran ini pengujian reliabilitas menggunakan metode Cronbach

Alpha dengan kriteria sebagai berikut:

Page 18: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

51  

1. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik.

2. Reliabilitas 0,7 dapat diterima.

3. Reliabilitas di atas 0,8 adalah baik.

3.5.4 Analisis Korelasi

Analisis korelasi mendasarkan diri pada hubungan antara data historis variabel

yang akan ditaksir dengan data historis variabel lain yang diperkirakan mempengaruhi

perkembangan variabel yang akan ditaksir tersebut. Untuk meyakinkan bahwa variabel x

dalam hal ini persepsi terhadap program Santika Important Person dan jasa pelayanan

kamar memiliki pengaruh terhadap variabel yang akan ditaksir, yaitu variabel y dalam

hal ini keputusan pembelian konsumen, maka penulis akan menggunakan suatu ukuran

yang disebut koefisien korelasi.

Koefisien korelasi merupakan angka yang menunjukkan tinggi rendahnya

keeretan hubungan antara kompensasi non-finansial dengan keputusan pembelian

konsumen. Koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus Koefisien

Korelasi Pearson.

Setelah mendapat nilai korelasi, kemudian dilakukan perhitungan analisis regresi

dan uji hipotesis. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan,

digunakan tabel berikut ini:

Tabel 3.6

Page 19: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

52  

Pedoman Pemberian Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Keterangan

0,00 – 0,199 Tidak ada korelasi

0,20 – 0,399 Korelasi rendah

0,40 – 0,599 Korelasi sedang

0,60 – 0,799 Korelasi kuat

0,80 – 1,000 Korelasi sangat kuat

3.5.5 Analisis Regresi

Analisis regresi adalah suatu metode pendugaan dengan menggunakan suatu pola

persamaan yang dibentuk guna menerangkan pola hubungan variabel-variabelnya.

Dengan membuat suatu pola persamaan, maka pendugaan ke arah peramalan atau

prediksi akan dapat dilakukan.

a. Analisis Korelasi dan Determinasi

Adjusted digunakan untuk mengetahui besarnya variasi dari variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya yang

termasuk dalam model atau dengan kata lain koefisien ini menunjukkan seberapa

besar persentase variasi variabel independen. Menurut Purwoto (2007 : 96) nilai

koefisien determinasi berada di antara nol (0) dan satu (1). Dasar pengambilan

keputusannya adalah:

Page 20: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

53  

1. Nilai koefisien determinasi ( ) sama dengan nol, maka tidak ada sedikitpun

persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen.

2. Nilai koefisien determinasi ( ) sama dengan 1, maka persentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah

sempurna.

b. Regresi Linier Berganda

Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang

mempelajari pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Pada kenyataan

sehari-hari sering dijumpai sebuah kejadian dipengaruhi oleh lebih dari satu

variabel. Analisis regresi linier berganda memberikan kemudahan bagi pengguna

untuk memasukkan lebih dari satu variabel prediktor hingga p-variabel prediktor.

dimana banyaknya p kurang dari jumlah observasi (n). Sehingga model regresi

dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Dimana :

Y = Variabel terikat (Keputusan pembelian)

= Konstanta

= Koefisien regresi linier yang dapat ditaksir adalah n buah pasang

data

Page 21: BAB III - METODOLOGI PENELITIANthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00462-mc 3.pdf · potongan atau voucher yang ... Di dalam bagian ini akan dijelaskan melalui gambar tahap prosedur

  

54  

= Variabel bebas persepsi

= Variabel bebas Sales promotion

= Error

3.6 Pengujian Hipotesis

a. Uji F/ ANOVA

Menurut Purwanto (2007:100) pengujian ini digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Keputusan untuk menolak

atau menerima hipotesis yanag telah dirumuskan dapat dilakukan dengan aturan sebagai

berikut:

1. Bila nilai Sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, suatu

variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Bila nilai Sig. > 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak. Dengan kata lain, suatu variabel

bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.