pt distribusi voucher nusantara tbk · pt distribusi voucher nusantara tbk dan penjamin pelaksana...

322
Tanggal Efektif : 16 November 2018 Masa Penawaran Umum : 21 - 23 November 2018 Tanggal Penjatahan Saham : 26 November 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 26 November 2018 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 26 November 2018 Tanggal Pencatatan Saham pada Bursa Efek Indonesia : 27 November 2018 OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT DISTRIBUSI VOUCHER NUSANTARA TBK DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”) PT DISTRIBUSI VOUCHER NUSANTARA Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang usaha Jasa Teknologi Informasi dan Digital Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: AXA Tower Lt. 7, Suite 5, Kuningan City Jl Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Setiabudi Jakarta 12940 Telepon: +6-21 30480712 Faksimili: +6221 30480713 Website: www.ptdvn.com Email: [email protected] Kantor Perwakilan: Kantor Jonggol Ruko Puri Indah Estate No. 18, Kp. Momonot Ds. Tlanjung Udik, Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor Kantor Cisarua Jl. Raya Gadog Puncak No. 8a, Ds. Pandansari Kec. Ciawi Bogor PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus) lembar Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan, yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari Portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap lembar saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp2.950 (dua ribu sembilan rastus lima puluh Rupiah) setiap lembar saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum ini adalah sebesar Rp632.142.815.000 (enam ratus tiga puluh dua milyar seratus empat puluh dua juta delapan ratus lima belas ribu Rupiah). Seluruh Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin seluruh penawaran umum secara Kesanggupan penuh (Full Commitment) sesuai porsi penjaminan saham masing-masing. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Kresna Sekuritas (Terafiliasi) PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. PT Sinarmas Sekuritas PENJAMIN EMISI EFEK PT Mandiri Sekuritas PT Panca Global Sekuritas PT Waterfront Sekuritas Indonesia RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TEKNOLOGI. DAMPAK TERHADAP KEGIATAN USAHA PERSEROAN APABILA TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI SECARA AKURAT BAGAIMANA PERUBAHAN TEKNOLOGI DI MASA MENDATANG, MENJAGA KINERJA SOFTWARE DAN HARDWARE SERTA KEAMANAN DARI PLATFORMPENJUALAN AKAN MEMPENGARUHI OPERASI PERSEROAN ATAU DAYA SAING FASILITAS ATAU PRODUK PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT RISIKO PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN TERSEBUT DI BURSA EFEK MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 21 November 2018

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

52 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Tanggal Efektif : 16 November 2018Masa Penawaran Umum : 21 - 23 November 2018Tanggal Penjatahan Saham : 26 November 2018Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 26 November 2018Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 26 November 2018Tanggal Pencatatan Saham pada Bursa Efek Indonesia : 27 November 2018

    OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

    PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

    PT DISTRIBUSI VOUCHER NUSANTARA TBK DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

    SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”)

    PT DISTRIBUSI VOUCHER NUSANTARA TbkKegiatan Usaha Utama:

    Bergerak dalam bidang usaha Jasa Teknologi Informasi dan DigitalBerkedudukan di Jakarta, Indonesia

    Kantor Pusat:AXA Tower Lt. 7, Suite 5, Kuningan City

    Jl Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Setiabudi Jakarta 12940

    Telepon: +6-21 30480712Faksimili: +6221 30480713Website: www.ptdvn.com

    Email: [email protected] Perwakilan:

    Kantor JonggolRuko Puri Indah Estate No. 18, Kp. Momonot

    Ds. Tlanjung Udik, Kec. Gunung Putri, Kab. BogorKantor Cisarua

    Jl. Raya Gadog Puncak No. 8a,Ds. Pandansari Kec. Ciawi Bogor

    PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

    Sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus) lembar Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan, yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari Portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap lembar saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp2.950 (dua ribu sembilan rastus lima puluh Rupiah) setiap lembar saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum ini adalah sebesar Rp632.142.815.000 (enam ratus tiga puluh dua milyar seratus empat puluh dua juta delapan ratus lima belas ribu Rupiah).Seluruh Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”).Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin seluruh penawaran umum secara Kesanggupan penuh (Full Commitment) sesuai porsi penjaminan saham masing-masing.

    PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

    PT Kresna Sekuritas (Terafiliasi)

    PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. PT Sinarmas Sekuritas

    PENJAMIN EMISI EFEK

    PT Mandiri Sekuritas PT Panca Global Sekuritas PT Waterfront Sekuritas Indonesia

    RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TEKNOLOGI. DAMPAK TERHADAP KEGIATAN USAHA PERSEROAN APABILA TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI SECARA AKURAT BAGAIMANA PERUBAHAN TEKNOLOGI DI MASA MENDATANG, MENJAGA KINERJA SOFTWARE DAN HARDWARE SERTA KEAMANAN DARI PLATFORMPENJUALAN AKAN MEMPENGARUHI OPERASI PERSEROAN ATAU DAYA SAING FASILITAS ATAU PRODUK PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

    MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT RISIKO PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN TERSEBUT DI BURSA EFEK MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID.

    PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

    Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 21 November 2018

    Cover Buku Final PUPS DIVA 2018_fb.indd 1 11/19/18 7:08 PM

  • Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta pada tanggal 10 September 2018 dengan surat Nomor EXT/CORP/DVN/IX/2018, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64 tahun 1995, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64 tahun 1995, Tambahan Nomor 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (“selanjutnya disebut “UUPM”).

    Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada BEI, sesuai Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 24 Oktober 2018 yang dibuat di bawah tangan, apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI. Jika syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.

    Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum perdana ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua keterangan, data, laporan, dan kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma, dan standar profesinya masing-masing.

    Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak Terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

    Penjamin Pelaksana Emisi Efek (kecuali PT Kresna Sekuritas) dan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sesuai definisi Afiliasi dalam UUPM. Adapun sifat hubungan afiliasi antara PT Kresna Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan yang merupakan afiliasi dengan Perseroan karena sebagai entitas di bawah sepengendali PT Kresna Graha Investama Tbk yang merupakan Holding Company.

    PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURIDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

    PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAKMENYESATKAN PUBLIK.

    Cover Buku Final PUPS DIVA 2018_fb.indd 2 11/19/18 7:08 PM

  • i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI iDEFINISI DAN SINGKATAN iiiRINGKASAN viii

    1. Riwayat Singkat viii2. Kegiatan Usaha dan Prospek Usaha Perseroan ix3. Penawaran Umum Saham Perdana xi4. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum xi5. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan xi6. Keterangan Entitas Anak xii7. Ikhtisar Data Keuangan Penting xii8. Risiko Usaha xiii9. Kebijakan Dividen xiii

    I. PENAWARAN UMUM 1II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 3III. PERNYATAAN UTANG 5IV. IKHTISAR KEUANGAN PENTING 17V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 22

    1. Umum 222. Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Operasi Perseroan 223. Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 234. Hasil Usaha 235. Hasil Operasional Usaha 256. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas 297. Likuiditas dan Sumber Pendanaan 338. Analisa Rasio Keuangan 359. Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-balance Sheet 3710. Operasi Per Segmen 3711. Transaksi yang Tidak Normal atau Jarang Terjadi 3712. Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan 4213. Perubahan Kebijakan Akuntansi 4214. Manajemen Risiko Keuangan 42

    VI. FAKTOR RISIKO 43A. Risiko Usaha yang Bersifat Material Baik Secara Langsung maupun Tidak Langsung yang Dapat Mempengaruhi

    Hasil Usaha Dan Kondisi Keuangan Perseroan 431. Risiko Tenaga Kerja 432. Risiko Persaingan Usaha 443. Risiko Pemasok 444. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi 445. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi

    B. Risiko Umum 441. Risiko Perijinan 442. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum 453. Risiko Kebijakan Pemerintah dan Kondisi Ekonomi 45

    VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 46VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 47

    1. Riwayat Singkat Perseroan 472. Perizinan 483. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 494. Kepengurusan dan Pengawasan 545. Tata Kelola Perseroan 56

    - Dewan Komisaris 56- Direksi 56

  • ii

    - Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) 57- Renumerasi dan Kompensansi 57- Komite Audit 58- Komite Nominasi dan Remunerasi 59- Unit Audit Internal 60- Pengelolaan Risiko 61- Tanggunga Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility) 61

    6 Aset 617. Struktur Organisasi Perseroan 628. Sumber Daya Manusia 619. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan

    Hukum 6410. Keterangan Singkat tentang Pemegang Saham Berbadan Hukum 68

    A. PT Nudantara Utama Jaya 68B. PT 1 Inti Dot Com 69C. PT M Cash Integrasi TBK 70D. PT Kresna Karisma Persada 71

    11. Keterangan Singkat Mengenai Anak Perusahaan 72A. PT Berkah Karunia Kreasi 72B. PT Surprise Indonesia 75C. PT Chat Bot Nusantara 77D. PT Berkah Trijaya Indonesia 79

    12. Transaksi dengan Pihak Afiliasi 8113. Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi 8114. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga 8515. Perkara yang Dihadapi Perseroan Dan Entitas Anak, serta Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak 11416. Kegiatan Usaha 117

    1. DIVA Smart Outlet 1182. DIVA Intelligent Instant Messaging 118

    17. Persaingan Usaha, Strategi Usaha dan Keunggulan Kompetitif 12118. Riset dan Pengembangan 122

    A. Bagian Hulu (Supply Side) 122B. Bagian Pengayaan dan Analisa (Enrichment and Analytics) 122C. Bagian Hilir (Demand Side) 123

    19. Teknologi Informasi 12320. Prospek Industri 124

    - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 124- Telekomunikasi 124- Perbankan 127- Pariwisata 129

    IX. EKUITAS 132X. KEBIJAKAN DIVIDEN 134XI. PERPAJAKAN 135XII PENJAMINAN EMISI EFEK 137XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 139XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR 141XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM 152XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 157XVII. LAPORAN HASIL UJI TUNTAS HUKUM DAN PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 159XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 184

  • iii

    DEFINISI DAN SINGKATAN

    Addendum Perjanjian : Berarti setiap perubahan-perubahan, penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan terhadap Perjanjian Penjaminan Emisi Efek (termasuk yang akan dibuat di kemudian hari)

    Afiliasi : Pihak-Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal, yaitu: (a) hubungan karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara

    horisontal maupun vertikal; (b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak

    tersebut; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu (1) atau lebih anggota

    Direksi atau Komisaris yang sama; (d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak

    langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) hubungan antara dua (2) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak

    langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.

    Agen Penjualan : Berarti pihak yang membantu menjual Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum tanpa perjanjian dengan Perseroan dan tanpa kewajiban untuk membeli Saham sebagaimana disebutkan dalam Prospektus yang merupakan lembaga dan agen penjualan yang sah dari siapa Prospektus dapat diperoleh masyarakat.

    Akta Pendirian : Berarti Akta Perseroan Terbatas PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Distribusi Voucher Nusantara No. 25 tanggal 29 September 2003, yang dibuat di hadapan Stephanie Maria Lilianti, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-11614.HT.01.01.TH.2004 Tahun 2004 tanggal 11 Mei. Selanjutnya sehubungan dengan Penawaran Umum, Perseroan mengubah namanya dari semula PT Distribusi Voucher Nusantara menjadi PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk, berdasarkan Akta No. 64 tanggal 29 Agustus 2018.

    API (Application Programming Interface)

    Dalam pemrograman komputer, application programming interface (API) adalah sebuah set definisi subroutine, protokol, and cara untuk mengembangkan software aplikasi. Secara umum, ini adalah satu set dari metode komunikasi yang sudah didefinisikan antara berbagai komponen software. [(ihat: en.wikipedia.org)

    BAPEPAM : Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

    Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

    Biro Administrasi Efek atau BAE

    : Berarti pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan Administrasi Saham dalam Penawaran Umum Perseroan yang dalam hal ini adalah Perseroan Terbatas PT Adimitra Jasa Korpora, berkedudukan di Jakarta.

    Bursa Efek atau BEI : Berarti PT Bursa Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta, atau bursa efek penggantinya yang dibentuk di kemudian hari, tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.

    Daftar Pemegang Saham : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh para pemegang saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

    Daftar Pemesanan Pembelian Saham atau DPPS

    : Berarti daftar yang memuat nama-nama pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Agen Penjualan (apabila ada) dan/atau para Penjamin Emisi Efek.

  • iv

    Emisi : Berarti tindakan Perseroan untuk menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

    Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham

    : Berarti formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

    Formulir Pemesanan Pembelian Saham atau FPPS

    : Berarti formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, asli atau salinan dari formulir tersebut yang disiapkan oleh Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan harus dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan masing-masing harus diisi secara lengkap, ditandatangani oleh pemesan dan diajukan oleh pemesan kepada Agen Penjualan (apabila ada) dan/atau para Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan.

    Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum ini, yang besarnya akan ditentukan dan disepakati oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang akan dicantumkan dalam Addendum Perjanjian dan syarat- syarat dalam Perjanjian.

    Hari Bank : Berarti hari di mana Bank Indonesia menyelenggarakan kliring antar bank.

    Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek.

    Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

    Hari Kerja : Berarti hari-hari kerja nasional kecuali hari Sabtu, hari Minggu, dan hari libur nasional di Republik Indonesia.

    KSEI : Berarti Perseroan Terbatas PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai Undang-Undang Pasar Modal

    Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat melakukan pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan dengan cara sebagaimana yang diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih awal, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan masa penawaran tidak boleh kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak boleh lebih dari 5 (lima) Hari Kerja.

    Masyarakat : Berarti perorangan, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia atau berkedudukan hukum di luar negeri dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

    Menkumham : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

    Para Pemesan Khusus : Berarti karyawan Perseroan (tidak termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham utama Perseroan) dan/atau koperasi karyawan Perseroan, yang selama Masa Penawaran mengajukan pemesanan Saham kepada Perseroan sebanyak sejumlah 10% (sepuluh persen) dari Saham yang ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat, sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

    Pasar Perdana : Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut dicatatkan pada Bursa Efek.

    Pasar Sekunder : Berarti perdagangan Saham di Bursa Efek yang dilakukan setelah Masa Penawaran.

    Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI, yaitu Bank Kustodian dan/atau perusahaan efek beserta nama pihak yang tercantum sebagai pemegang sub-rekening efek tersebut.

  • v

    Emisi : Berarti tindakan Perseroan untuk menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

    Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham

    : Berarti formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

    Formulir Pemesanan Pembelian Saham atau FPPS

    : Berarti formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, asli atau salinan dari formulir tersebut yang disiapkan oleh Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan harus dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan masing-masing harus diisi secara lengkap, ditandatangani oleh pemesan dan diajukan oleh pemesan kepada Agen Penjualan (apabila ada) dan/atau para Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan.

    Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum ini, yang besarnya akan ditentukan dan disepakati oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang akan dicantumkan dalam Addendum Perjanjian dan syarat- syarat dalam Perjanjian.

    Hari Bank : Berarti hari di mana Bank Indonesia menyelenggarakan kliring antar bank.

    Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek.

    Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

    Hari Kerja : Berarti hari-hari kerja nasional kecuali hari Sabtu, hari Minggu, dan hari libur nasional di Republik Indonesia.

    KSEI : Berarti Perseroan Terbatas PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai Undang-Undang Pasar Modal

    Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat melakukan pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan dengan cara sebagaimana yang diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih awal, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan masa penawaran tidak boleh kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak boleh lebih dari 5 (lima) Hari Kerja.

    Masyarakat : Berarti perorangan, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia atau berkedudukan hukum di luar negeri dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

    Menkumham : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

    Para Pemesan Khusus : Berarti karyawan Perseroan (tidak termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham utama Perseroan) dan/atau koperasi karyawan Perseroan, yang selama Masa Penawaran mengajukan pemesanan Saham kepada Perseroan sebanyak sejumlah 10% (sepuluh persen) dari Saham yang ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat, sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

    Pasar Perdana : Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut dicatatkan pada Bursa Efek.

    Pasar Sekunder : Berarti perdagangan Saham di Bursa Efek yang dilakukan setelah Masa Penawaran.

    Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI, yaitu Bank Kustodian dan/atau perusahaan efek beserta nama pihak yang tercantum sebagai pemegang sub-rekening efek tersebut.

    Penawaran Awal : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas efek yang akan ditawarkan dan/atau perkiraan harga penawaran efek, sesuai dengan POJK No. 23/POJK.04/2017 Tentang Prospektus Awal dan Info Memo.

    Penawaran Umum : Berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan-peraturan di bidang pasar modal.

    Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 16 UUPM.

    Penjamin Emisi Efek : Pihak-pihak yang melaksanakan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

    Perjanjian Pendaftaran Efek : Berarti dokumen Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-73/SHM/KSEI/0818 tanggal 10 September 2018, dibuat di bawah tangan, antara Perseroan dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

    Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

    : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 21 pada tanggal 7 September 2018, sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali berdasarkan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 10 tanggal 4 Oktober 2018 dan Akata Perubahan II Perjanjian Emisi Efek No. 23 tanggal 12 November 2018, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, SH, M. Hum., M.Kn, Notaris di Jakarta.

    Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat sesuai ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

    Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif

    : Berarti efektifnya Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, (untuk selanjutnya disebut “Peraturan Nomor IX.A.2”), yaitu: 1. Atas dasar lewatnya waktu, yakni:

    a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana dan peraturan dengan Penawaran Umum Perdana; atau

    b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

    2. Atas dasar Pernyataan Efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

    Perseroan : Berarti PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk

    Peraturan OJK No. 8/2017 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas

    Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

    Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

    Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

    Peraturan OJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

  • vi

    Peraturan OJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Terbuka.

    Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek yang dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan Otoritas jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret 2017.

    Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran bentuk dan isi yang sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret 2017.

    Rekening IPO : Berarti rekening pada bank penerima atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagaimana yang akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian.

    RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT, UUPM, dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

    Saham : Berarti seluruh saham-saham atas nama Perseroan baik yang telah dikeluarkan maupun yang akan dikeluarkan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, dan diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham.

    Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus) saham untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

    Saham Yang Ditawarkan : Berarti saham biasa atas nama, yang akan ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum ini, dengan jumlah sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus) lembar Saham Biasa Atas Nama yang merupakan saham baru, yang dilakukan menurut Perjanjian Penjamin Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

    Sertifikat Jumbo : Berarti sertifikat saham jumbo yang dikeluarkan Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

    Sindikasi : Berarti Penjamin Emisi Efek lainnya (di luar PT Kresna Sekuritas PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas), yang dibentuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan tercantum dalam Bab XII.

    Suku Bunga : Berarti tarif suku bunga per tahun untuk deposito berjangka 3 (tiga) bulan yang berlaku di Bank Penerima yang bersangkutan.

    Surat Kolektif Saham : Berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

    Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pada saat hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan pada Pasar Perdana harus dibayar dan disetorkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan sesuai ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

    Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penyerahan Efek

    Tanggal Pengembalian : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan melalui para Penjamin Emisi Efek lainnya, selain Perseroan Terbatas, PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. serta PT Sinarmas Sekuritas atau Agen Penjualan (apabila ada), kepada para pemesan, dan oleh Perseroan kepada para pemesan khusus yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan, bagaimanapun Tanggal Pengembalian (tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan) atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum tersebut.

  • vii

    Peraturan OJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Terbuka.

    Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek yang dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan Otoritas jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret 2017.

    Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran bentuk dan isi yang sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret 2017.

    Rekening IPO : Berarti rekening pada bank penerima atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagaimana yang akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian.

    RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT, UUPM, dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

    Saham : Berarti seluruh saham-saham atas nama Perseroan baik yang telah dikeluarkan maupun yang akan dikeluarkan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, dan diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham.

    Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus) saham untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

    Saham Yang Ditawarkan : Berarti saham biasa atas nama, yang akan ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum ini, dengan jumlah sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus) lembar Saham Biasa Atas Nama yang merupakan saham baru, yang dilakukan menurut Perjanjian Penjamin Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

    Sertifikat Jumbo : Berarti sertifikat saham jumbo yang dikeluarkan Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

    Sindikasi : Berarti Penjamin Emisi Efek lainnya (di luar PT Kresna Sekuritas PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas), yang dibentuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan tercantum dalam Bab XII.

    Suku Bunga : Berarti tarif suku bunga per tahun untuk deposito berjangka 3 (tiga) bulan yang berlaku di Bank Penerima yang bersangkutan.

    Surat Kolektif Saham : Berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

    Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pada saat hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan pada Pasar Perdana harus dibayar dan disetorkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan sesuai ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

    Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penyerahan Efek

    Tanggal Pengembalian : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan melalui para Penjamin Emisi Efek lainnya, selain Perseroan Terbatas, PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. serta PT Sinarmas Sekuritas atau Agen Penjualan (apabila ada), kepada para pemesan, dan oleh Perseroan kepada para pemesan khusus yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan, bagaimanapun Tanggal Pengembalian (tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan) atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum tersebut.

    Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal penjatahan sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah berakhirnya Masa Penawaran, yang akan ditentukan dalam Prospektus.

    Tanggal Penyerahan Efek : Berarti tanggal dilakukannya distribusi Saham Yang Ditawarkan, yang telah dipenuhi pembayarannya oleh masing-masing pemesan dan telah diterima ke dalam Rekening Penerima, secara elektronik ke dalam rekening efek pemesan.

    Tanggal Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan

    : Berarti tanggal penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham yang merupakan pula Tanggal Penyerahan Efek.

    Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM

    : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya.

    Undang-Undang Perseroan Terbatas atau UUPT

    : Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106, berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya.

    Produk Pulsa Berarti penjualan produk operator telekomunikasi yang berupa denominasi pulsa ataupun paket data internet yang dikeluarkan provider telekomunikasi.

  • viii

    RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang rupiah dan telah disajikan sesuai Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1. Riwayat Singkat Perseroan pertama kali didirikan pada tanggal 11 Mei 2004 dengan nama PT Distribusi Voucher Nusantara di Jakarta, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Distribusi Voucher Nusantara No. 25 tanggal 29 September 2003, yang dibuat di hadapan Stephanie Maria Lilianti, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-11614.HT.01.01.TH.2004 tanggal 11 Mei 2004, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. 1233/BH C9.03/V/2004 tanggal 27 Mei 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 17 Januari 2006, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 672. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan para Pemegang Saham PT Distribusi Voucher Nusantara No. 19 tanggal 10 Desember 2007, dibuat dihadapan Syafril Lubuk, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-02921.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 21 Januari 2008, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0004492.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 21 Januari 2008, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang: a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan; b. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan; c. Menjalankan usaha dalam bidang jasa; d. Menjalankan usaha dalam bidang pertambangan; e. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pengangkutan darat; f. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perbengkelan.

    Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Perdagangan pada umumnya (general trading) meliputi:

    • Ekspor impor; • Grosir, supplier, leveransir dan commision house; • Distribusi, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan; • Perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan property; • Ekspor dan impor barang barang engineering; • Distributor atau perwakilan dari badan, perusahaan barang engineering (teknik);

    b. Pemborongan pada umumnya (general contractor); c. Jasa pada umumnya, meliputi:

    • Konsultasi bidang penjernihan dan pengolahan air bersih dan limbah; • Sarana penunjang perusahaan konstruksi; • Jasa agen properti; • Konsultasi bidang perencanaan dan pengawasan pembangunan; • Konsultasi bidang mesin (mekanik); • Konsultasi bidang listrik; • Konsultasi bidang teknik engineering; • Penyelenggara usaha teknik; • Konsultasi bidang pelatihan;

    d. Menjalankan usaha di bidang pertambangan; e. Menjalankan usaha di bidang transportasi; f. Menjalankan usaha di bidang perbengkelan.

  • ix

    RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang rupiah dan telah disajikan sesuai Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1. Riwayat Singkat Perseroan pertama kali didirikan pada tanggal 11 Mei 2004 dengan nama PT Distribusi Voucher Nusantara di Jakarta, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Distribusi Voucher Nusantara No. 25 tanggal 29 September 2003, yang dibuat di hadapan Stephanie Maria Lilianti, SH, Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-11614.HT.01.01.TH.2004 tanggal 11 Mei 2004, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. 1233/BH C9.03/V/2004 tanggal 27 Mei 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 17 Januari 2006, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 672. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan para Pemegang Saham PT Distribusi Voucher Nusantara No. 19 tanggal 10 Desember 2007, dibuat dihadapan Syafril Lubuk, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-02921.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 21 Januari 2008, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0004492.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 21 Januari 2008, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang: a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan; b. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan; c. Menjalankan usaha dalam bidang jasa; d. Menjalankan usaha dalam bidang pertambangan; e. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pengangkutan darat; f. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perbengkelan.

    Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Perdagangan pada umumnya (general trading) meliputi:

    • Ekspor impor; • Grosir, supplier, leveransir dan commision house; • Distribusi, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan; • Perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan property; • Ekspor dan impor barang barang engineering; • Distributor atau perwakilan dari badan, perusahaan barang engineering (teknik);

    b. Pemborongan pada umumnya (general contractor); c. Jasa pada umumnya, meliputi:

    • Konsultasi bidang penjernihan dan pengolahan air bersih dan limbah; • Sarana penunjang perusahaan konstruksi; • Jasa agen properti; • Konsultasi bidang perencanaan dan pengawasan pembangunan; • Konsultasi bidang mesin (mekanik); • Konsultasi bidang listrik; • Konsultasi bidang teknik engineering; • Penyelenggara usaha teknik; • Konsultasi bidang pelatihan;

    d. Menjalankan usaha di bidang pertambangan; e. Menjalankan usaha di bidang transportasi; f. Menjalankan usaha di bidang perbengkelan.

    2. Kegiatan Usaha dan Prospek Usaha Perseroan Kegiatan Usaha Sebagai digital business converter & accelerator, DIVA mengembangkan platform penjualan yang menawarkan beragam produk (baik digital maupun non-digital) untuk meningkatkan daya saing UMKM dan mempercepat pertumbuhan usaha mereka dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mendigitalkan 8 Juta UMKM di tahun 2020. Saat ini kegiatan usaha DIVA adalah sebagai dealer produk telekomunikasi. DIVA juga tengah mengembangkan platform penjualan yang didesain sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha UMKM dan pelanggannya, yaitu DIVA Smart Outlet dan DIVA Intelligent Instant Messaging.

    1. DIVA Smart Outlet DIVA Smart Outlet adalah sebuah platform penjualandalam bentuk PoS (Point of Sales) yang terintegrasi dengan sistem pembayaran dari perbankan dan/atau gerbang pembayaran (payment gateway) yang memfasilitasi UMKM untuk melakukan penjualan berbagai barang dan jasa (baik digital maupun non-digital). DIVA Smart Outlet dapat ibaratkan sebagai sistem inventory, kasir dan alat berjualan (sales tools) yang terintegrasi dalam satu mesin yang ringkas, ekonomis, aman, dan mudah untuk dibawa. 2. DIVA Intelligent Instant Messaging DIVA Intelligent Instant Messaging (IM) adalah sebuah platform penjualan via instant messaging terintegrasi dan memiliki kemampuan untuk organisasi keagenan yang berjenjang. DIVA Intelligent IM dapat berjalan di platform instant messaging populer di Indonesia yaitu Whatsapp, Facebook Messenger, Telegram, dan Line. Berbasiskan teknologi teranyar chatbot yang didukung oleh algoritma kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), DIVA Instant IM memiliki kemampuan untuk membantu UMKM dalam menentukan produk yang dijual, strategi harga, dan prediksi penjualan berdasarkan parameter data historis, kebiasaan (profil belanja) pelanggan, dan parameter lainnya.

    Prospek Usaha Sebagai Digital Business Converter & Accelerator, Perseroan mengembangkan usaha yang dapat mempercepat proses digitalisasi di Indonesia melalui dua sektor utama, yakni sektor telekomunikasi dan perbankan, serta sektor pariwisata yang saat ini sedang naik daun. Lebih lanjut, Sektor UMKM adalah target pasar yang dipilih oleh Perseroan karena selaras dengan rencana Pemerintah untuk mewujudkan 8 juta UMKM untuk go-digital di Indonesia pada tahun 2020. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Seiring dengan target pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020; dan menjadi negara berpendapatan menengah pada 2025, pemanfaatan teknologi digital di UMKM, dipandang dapat memberikan pertumbuhan yang dibutuhkan untuk mewujudkan kedua hal tersebut. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, melaporkan dengan total UMKM 56,6 juta, kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami peningkatan dari 57,84% di tahun 2010 menjadi 60,34% di tahun 2015. Namun, dengan pertambahan jumlah UMKM tercatat per semester I 2018 yang mencapai 62,92 juta, kontribusi sektor ini terhadap PDB masih tetap berkisar di kisaran 60%. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah tingkat produktivitas yang kurang bersaing dengan usaha berskala besar yang memiliki akses dan penguasaan teknologi informasi yang lebih baik. Riset oleh Deloitte Access Economic di 2015, menyebutkan bahwa dengan adopsi teknologi sepenuhnya di sektor UMKM, pertumbuhan pendapatan di sektor UMKM dapat meningkat sebesar 80%, sedangkan untuk UMKM yang belum mengenal teknologi, penggunaan teknologi dalam usahanya dapat meningkatkan rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan mereka hingga 13% atau naik sebesar Rp140 miliar per tahun. Dalam riset tersebut juga disebutkan bahwa penggunaan platform digital di sektor ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia sebesar 2%, tambahan pertumbuhan yang dibutuhkan untuk membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah pada 2025. Telekomunikasi Sektor telekomunikasi Indonesia memiliki peranan penting dalam mendorong transformasi masyarakat Indonesia menjadi masyarakat digital. Mengingat karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, pengembangan jaringan infrastruktur konektivitas berbasis kabel menjadi sebuah tantangan. Hal ini terlihat dari penetrasi internet kabel (fixed-line broadband) di Indonesia yang masih berjalan lambat, berada pada kisaran 8-9%, berdasarkan data dari Statista, terlihat bahwa perkembangan jumlah pengguna internet kabel hanya mencapai 1,89 per 100 penduduk Indonesia. Alhasil, pemanfaatan jaringan seluler menjadi sebuah alternatif yang sangat penting.

  • x

    Ke depan, dengan peningkatan aktivitas digital, pemanfaatan jaringan nirkabel tidak hanya menjadi tulang punggung masyarakat Indonesia dalam hal konektivitas, tapi juga sebagai tulang punggung bagi pendapatan industri telekomunikasi di Indonesia. Lebih lanjut, didukung dengan tingginya jumlah pelanggan prabayar di perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia, peningkatan konsumsi data akibat peningkatan aktivitas digital, peningkatan pendapatan data bagi operator telekomunikasi di sektor ini akan berdampak positif pula terhadap pendapatan perusahaan distribusi voucher selular.

    Data dari Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) menyebutkan bahwa per kuartal I 2018 secara nasional terdapat total outlet seluler mencapai 800.000, menunjukkan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor dengan jaringan distribusi yang besar di Indonesia. Didukung dengan jumlah pelanggan seluler yang mencapai lebih dari 300 juta (dibandingkan jumlah rekening perbankan yang mencapai 246,3juta per Januari 2018), sektor ini merupakan gerbang bagi peningkatan jumlah inklusi keuangan di Indonesia melalui pemanfaatan distribusi outletnya, terutama jika difasilitasi dengan platform digital untuk mempermudah proses peningkatan inklusi keuangan. Perbankan Perbankan Indonesia memiliki fungsi dan tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama dan sampingan. Fungsi utama bank adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat (melalui tabungan, deposito berjangka, giro, bentuk simpanan lainnya) dan menyalurkan dana kepada masyarakat (melalui pinjaman atau kredit, seperti penyaluran Kredit tanpa Agunan (KTA), Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), atau jenis pinjaman lainnya). Adapun fungsi sampingan bank diantaranya meliputi mendukung kelancaran mekanisme pembayaran (seperti transfer dana, pembayaran tagihan, sistem pembayaran elektronik, dsb); mendukung kelancaran transaksi internasional (seperti transfer dana luar negeri, penukaran mata uang, dsb); sarana investasi (melalui jasa reksadana atau produk investasi yang ditawarkan bank sendiri seperti, mata uang asing, derivatif, dsb); dan penyimpanan barang berharga (melalui layanan safe deposit box). Kedua fungsi ini memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan nasional yang merata. Branchless banking merupakan wujud komitmen untuk menyediakan akses keuangan bagi masyarakat yang belum menggunakan dan mendapatkan layanan perbankan dan keuangan. Program ini mengedepankan tiga produk spesifik, yaitu tabungan (basic saving account), pembiayaan mikro (micro financing) dan asuransi mikro (micro insurance). Melalui program ini diharapkan akses masyarakat terhadap perbankan terutama masyarakat pedesaan yang jauh dari kantor cabang bank lebih terbuka. Pasalnya, branchless banking yang bisa diterapkan dengan menggunakan mobile phone dipandang sebagai cara yang amat mudah dikalangan masyarakat, mengingat tingkat penetrasi pengguna mobile phone yang mencapai lebih dari 50%.Lebih lanjut, Program ini dipandang menjadi solusi karena memanfaatkan jaringan distribusi Bank BUKU IV, tiga jaringan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, termasuk 2,56 juta retailer di Indonesia sebagai agen untuk branchless banking. Pariwisata Adalah salah satu sektor yang ditetapkan sebagai salah satu primadona (leading sector) bagi perekonomian Indonesia karena dinilai sebagai sektor yang strategis dan menjadi media integrasi program dan kegiatan antar sektor pembangunan. Peningkatan destinasi dan investasi pariwisata akan meningkatkan lapangan kerja dan pengembangan usaha dan infrastruktur. Hal ini tercermin dari kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB dari tahun 2010 hingga 2015 yang selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari BPS dan Kementerian Pariwisata, tahun 2010 kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB sebesar 261,05 triliun menjadi 461,4 triliun rupiah. Kontribusi sektor pariwisata terhadap Devisa sebesar 7,6 miliar dolar pada tahun 2010 menjadi 12,2 miliar dollar di tahun 2015; sedangkan kontribusi terhadap tenaga kerja sebesar 4 juta orang tahun 2010 menjadi 12,1 juta orang atau 10,6% dari total tenaga kerja nasional.

    Seiring dengan tingkat penetrasi internet yang semakin tinggi di Indonesia, sektor pariwisata pun terlihat mulai mengadopsi peranan teknologi guna meningkatkan pertumbuhannya. Digital tourism menjadi upaya pemerintah menyesuaikan kondisi pasar yang sudah berubah. Saat ini perilaku wisatawan mulai dari persiapan untuk melakukan perjalanan, dari mencari tujuan wisata dan melihat ulasan pemesanan tiket dan paket wisata hingga pembayaran sekarang semua lebih online. Dengan kata lain kini wisatawan melakukan search and share menggunakan media digital. Oleh karenanya transformasi digital juga terjadi di sektor ini. Saat ini, konsumen mulai beralih memanfaatkan Online Travel Agent (OTA).

  • xi

    Ke depan, dengan peningkatan aktivitas digital, pemanfaatan jaringan nirkabel tidak hanya menjadi tulang punggung masyarakat Indonesia dalam hal konektivitas, tapi juga sebagai tulang punggung bagi pendapatan industri telekomunikasi di Indonesia. Lebih lanjut, didukung dengan tingginya jumlah pelanggan prabayar di perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia, peningkatan konsumsi data akibat peningkatan aktivitas digital, peningkatan pendapatan data bagi operator telekomunikasi di sektor ini akan berdampak positif pula terhadap pendapatan perusahaan distribusi voucher selular.

    Data dari Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) menyebutkan bahwa per kuartal I 2018 secara nasional terdapat total outlet seluler mencapai 800.000, menunjukkan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor dengan jaringan distribusi yang besar di Indonesia. Didukung dengan jumlah pelanggan seluler yang mencapai lebih dari 300 juta (dibandingkan jumlah rekening perbankan yang mencapai 246,3juta per Januari 2018), sektor ini merupakan gerbang bagi peningkatan jumlah inklusi keuangan di Indonesia melalui pemanfaatan distribusi outletnya, terutama jika difasilitasi dengan platform digital untuk mempermudah proses peningkatan inklusi keuangan. Perbankan Perbankan Indonesia memiliki fungsi dan tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama dan sampingan. Fungsi utama bank adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat (melalui tabungan, deposito berjangka, giro, bentuk simpanan lainnya) dan menyalurkan dana kepada masyarakat (melalui pinjaman atau kredit, seperti penyaluran Kredit tanpa Agunan (KTA), Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), atau jenis pinjaman lainnya). Adapun fungsi sampingan bank diantaranya meliputi mendukung kelancaran mekanisme pembayaran (seperti transfer dana, pembayaran tagihan, sistem pembayaran elektronik, dsb); mendukung kelancaran transaksi internasional (seperti transfer dana luar negeri, penukaran mata uang, dsb); sarana investasi (melalui jasa reksadana atau produk investasi yang ditawarkan bank sendiri seperti, mata uang asing, derivatif, dsb); dan penyimpanan barang berharga (melalui layanan safe deposit box). Kedua fungsi ini memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan nasional yang merata. Branchless banking merupakan wujud komitmen untuk menyediakan akses keuangan bagi masyarakat yang belum menggunakan dan mendapatkan layanan perbankan dan keuangan. Program ini mengedepankan tiga produk spesifik, yaitu tabungan (basic saving account), pembiayaan mikro (micro financing) dan asuransi mikro (micro insurance). Melalui program ini diharapkan akses masyarakat terhadap perbankan terutama masyarakat pedesaan yang jauh dari kantor cabang bank lebih terbuka. Pasalnya, branchless banking yang bisa diterapkan dengan menggunakan mobile phone dipandang sebagai cara yang amat mudah dikalangan masyarakat, mengingat tingkat penetrasi pengguna mobile phone yang mencapai lebih dari 50%.Lebih lanjut, Program ini dipandang menjadi solusi karena memanfaatkan jaringan distribusi Bank BUKU IV, tiga jaringan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, termasuk 2,56 juta retailer di Indonesia sebagai agen untuk branchless banking. Pariwisata Adalah salah satu sektor yang ditetapkan sebagai salah satu primadona (leading sector) bagi perekonomian Indonesia karena dinilai sebagai sektor yang strategis dan menjadi media integrasi program dan kegiatan antar sektor pembangunan. Peningkatan destinasi dan investasi pariwisata akan meningkatkan lapangan kerja dan pengembangan usaha dan infrastruktur. Hal ini tercermin dari kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB dari tahun 2010 hingga 2015 yang selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari BPS dan Kementerian Pariwisata, tahun 2010 kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB sebesar 261,05 triliun menjadi 461,4 triliun rupiah. Kontribusi sektor pariwisata terhadap Devisa sebesar 7,6 miliar dolar pada tahun 2010 menjadi 12,2 miliar dollar di tahun 2015; sedangkan kontribusi terhadap tenaga kerja sebesar 4 juta orang tahun 2010 menjadi 12,1 juta orang atau 10,6% dari total tenaga kerja nasional.

    Seiring dengan tingkat penetrasi internet yang semakin tinggi di Indonesia, sektor pariwisata pun terlihat mulai mengadopsi peranan teknologi guna meningkatkan pertumbuhannya. Digital tourism menjadi upaya pemerintah menyesuaikan kondisi pasar yang sudah berubah. Saat ini perilaku wisatawan mulai dari persiapan untuk melakukan perjalanan, dari mencari tujuan wisata dan melihat ulasan pemesanan tiket dan paket wisata hingga pembayaran sekarang semua lebih online. Dengan kata lain kini wisatawan melakukan search and share menggunakan media digital. Oleh karenanya transformasi digital juga terjadi di sektor ini. Saat ini, konsumen mulai beralih memanfaatkan Online Travel Agent (OTA).

    3. Penawaran Umum Saham Perdana Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan: Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh

    ratus) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 30% dari modal ditempatkan dan disetor setelah Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana

    Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

    Harga Penawaran : Rp2.950 (dua ribu sembilan ratus lima puluh Rupiah) per saham

    Nilai Emisi : Rp632.142.815.000 (enam ratus tiga puluh dua milyar seratus empat puluh dua juta delapan ratus lima belas ribu Rupiah)

    Pencatatan : PT Bursa Efek Indonesia 4. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk: a. Sekitar 55% akan digunakan untuk peningkatan modal kerja, antara lain untuk pembelian persediaan barang dagang. b. Sekitar 40% akan digunakan untuk investasi di bidang teknologi informasi, antara lain untuk pembelian hardware dan

    software, pengembangan aplikasi, dan penguatan infrastruktur jaringan distribusi. c. Sekitar 5% akan digunakan untuk pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada Perseroan. Penjelasan lebih lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini. 5. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagaimana tercantum dalam Akta No. 64 tanggal 29 Agustus 2018, yaitu sebagai berikut:

    Keterangan Nilai Nominal Rp 100 per Saham

    Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 2.000.000.000 200.000.000.000 Pemegang Saham: • PT 1 Inti Dot Com 150.000.000 15.000.000.000 30,00 • PT Kresna Karisma Persada 100.000.000 10.000.000.000 20,00 • PT Nusantara Utama Jaya 100.000.000 10.000.000.000 20,00 • Martin Suharlie 100.000.000 10.000.000.000 20,00 • PT M Cash Integrasi Tbk 50.000.000 5.000.000.000 10,00 Modal Ditempatkan dan Disetor 500.000.000 50.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 1.500.000.000 150.000.000.000

    6. Keterangan Entitas Anak Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Perseroan. Perseroan memiliki penyertaan secara langsung dan tidak langsung pada 4 (empat) Entitas Anak Langsung.

    Nama Perusahaan Status Operasi Komersial Kepemilikan Perseroan

    Tahun Usaha Komersial Dimulai

    Tahun Penyertaan Kegiatan Usaha

    Entitas Anak Langsung PT Berkah Karunia Kreasi (BKK)

    Aktif Beroperasi 96,00% 2015 2018

    Distributor Produk Telekomunikasi

    PT Surprise Indonesia (SI)

    Aktif Beroperasi 30,00% 2000 2018

    Penyedia Tur dan Travel

  • xii

    Nama Perusahaan Status Operasi Komersial Kepemilikan Perseroan

    Tahun Usaha Komersial Dimulai

    Tahun Penyertaan Kegiatan Usaha

    PT Chat Bot Nusantara (CBN)

    Belum Beroperasi 49,50%

    Belum Beroperasi 2018

    Penyedia Teknologi

    Entitas Anak Tidak Langsung (melalui BKK) PT Berkah Trijaya Indonesia Aktif Beroperasi 50,00% 2018 2018

    Distributor Produk Telekomunikasi

    7. Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting yang berasal dari, dan dihitung berdasarkan, Laporan Keuangan Konsolidasian Grup periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2018, dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017, 2016, dan 2015, serta periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017 (tidak diaudit) yang laporan konsolidasian nya dilampirkan dalam Prospektus ini. Laporan keuangan konsolidasian Grup periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2018 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017, 2016, dan 2015, serta periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017 (tidak diaudit), telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (anggota dari Crowe Indonesia), akuntan publik independen, berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dengan pendapat wajar tanpa modifikasian dengan penekanan suatu hal terhadap penerapan PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menyebabkan dilakukannya penyajian kembali laporan keuangan 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 dalam laporannya 28 September 2018 yang ditandatangani oleh Drs. Emanuel Handojo Pranadjaja, CA, CPA. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 ditandatangani oleh Juninho Widjaja, CPA dalam laporannya masing-masing pada tanggal 26 Juli 2018, 19 Juli 2018 dan 12 Juli 2018 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam Rupiah) Keterangan 31 Mei 2018 31 Desember 2017 2016 2015

    Total Aset 230.608.327.525 146.551.502.847 58.699.450.085 10.007.977.442 Total Liabilitas 165.397.603.772 129.591.961.809 45.851.419.184 2.057.733.702 Total Ekuitas 65.210.723.753 16.959.541.038 12.848.030.901 7.950.243.740

    Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian (dalam Rupiah)

    Keterangan 31 Mei 2018 31 Mei 2017 31 Desember

    2017 2016 2015

    Total Penjualan 432.272.734.778 910.007.853.871 1.714.101.042.762 1.058.402.460.230 332.185.558.457 Total Beban Pokok Penjualan 411.135.987.581 895.454.152.002 1.685.721.706.180 1.044.320.021.523 327.511.256.667

    Laba Usaha 8.041.112.366 5.694.342.817 11.881.906.902 5.956.626.384 2.680.986.337 Laba Tahun Berjalan 3.371.394.965 1.596.537.216 3.277.676.895 3.676.926.866 1.917.357.238 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 3.503.632.715 1.596.537.216 3.012.820.770 3.639.015.866 1.917.357.238

    Rasio Keuangan

    Rasio 31 Mei 2018 31 Mei 2017 31 Desember 2017 2016 2015 Rasio Usaha (%) Laba tahun berjalan / Penjualan 0,78 0,18 0,19 0,35 0,58 Laba tahun berjalan / Total ekuitas 5,17 n/a 19,33 28,62 24,12 Laba tahun berjalan / Total aset 1,46 n/a 2,24 6,26 19,16 Laba komprehensif tahun berjalan / Penjualan 0,81 0,18 0,18 0,34 0,58 Laba komprehensif tahun berjalan / Total ekuitas 5,37 n/a 17,76 28,32 24,12 Laba komprehensif tahun berjalan / Total aset 1,52 n/a 2,06 6,20 19,16 Rasio Keuangan (x) Total liabilitas / Total ekuitas 2,54 n/a 7,64 3,57 0,26

  • xiii

    Nama Perusahaan Status Operasi Komersial Kepemilikan Perseroan

    Tahun Usaha Komersial Dimulai

    Tahun Penyertaan Kegiatan Usaha

    PT Chat Bot Nusantara (CBN)

    Belum Beroperasi 49,50%

    Belum Beroperasi 2018

    Penyedia Teknologi

    Entitas Anak Tidak Langsung (melalui BKK) PT Berkah Trijaya Indonesia Aktif Beroperasi 50,00% 2018 2018

    Distributor Produk Telekomunikasi

    7. Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting yang berasal dari, dan dihitung berdasarkan, Laporan Keuangan Konsolidasian Grup periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2018, dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017, 2016, dan 2015, serta periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017 (tidak diaudit) yang laporan konsolidasian nya dilampirkan dalam Prospektus ini. Laporan keuangan konsolidasian Grup periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2018 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017, 2016, dan 2015, serta periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017 (tidak diaudit), telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (anggota dari Crowe Indonesia), akuntan publik independen, berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dengan pendapat wajar tanpa modifikasian dengan penekanan suatu hal terhadap penerapan PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menyebabkan dilakukannya penyajian kembali laporan keuangan 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 dalam laporannya 28 September 2018 yang ditandatangani oleh Drs. Emanuel Handojo Pranadjaja, CA, CPA. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 ditandatangani oleh Juninho Widjaja, CPA dalam laporannya masing-masing pada tanggal 26 Juli 2018, 19 Juli 2018 dan 12 Juli 2018 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam Rupiah) Keterangan 31 Mei 2018 31 Desember 2017 2016 2015

    Total Aset 230.608.327.525 146.551.502.847 58.699.450.085 10.007.977.442 Total Liabilitas 165.397.603.772 129.591.961.809 45.851.419.184 2.057.733.702 Total Ekuitas 65.210.723.753 16.959.541.038 12.848.030.901 7.950.243.740

    Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian (dalam Rupiah)

    Keterangan 31 Mei 2018 31 Mei 2017 31 Desember

    2017 2016 2015

    Total Penjualan 432.272.734.778 910.007.853.871 1.714.101.042.762 1.058.402.460.230 332.185.558.457 Total Beban Pokok Penjualan 411.135.987.581 895.454.152.002 1.685.721.706.180 1.044.320.021.523 327.511.256.667

    Laba Usaha 8.041.112.366 5.694.342.817 11.881.906.902 5.956.626.384 2.680.986.337 Laba Tahun Berjalan 3.371.394.965 1.596.537.216 3.277.676.895 3.676.926.866 1.917.357.238 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 3.503.632.715 1.596.537.216 3.012.820.770 3.639.015.866 1.917.357.238

    Rasio Keuangan

    Rasio 31 Mei 2018 31 Mei 2017 31 Desember 2017 2016 2015 Rasio Usaha (%) Laba tahun berjalan / Penjualan 0,78 0,18 0,19 0,35 0,58 Laba tahun berjalan / Total ekuitas 5,17 n/a 19,33 28,62 24,12 Laba tahun berjalan / Total aset 1,46 n/a 2,24 6,26 19,16 Laba komprehensif tahun berjalan / Penjualan 0,81 0,18 0,18 0,34 0,58 Laba komprehensif tahun berjalan / Total ekuitas 5,37 n/a 17,76 28,32 24,12 Laba komprehensif tahun berjalan / Total aset 1,52 n/a 2,06 6,20 19,16 Rasio Keuangan (x) Total liabilitas / Total ekuitas 2,54 n/a 7,64 3,57 0,26

    Rasio 31 Mei 2018 31 Mei 2017 31 Desember 2017 2016 2015 Total liabilitas / Total aset 0,72 n/a 0,88 0,78 0,21 Total aset lancar / Total liabilitas jangka pendek 1,42 n/a 1,22 1,26 6,67

    8. Risiko Usaha Risiko yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak paling kecil bagi Perseroan. Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainnya, dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Adapun beberapa risiko usaha yang penting dihadapi Perseroan yang perlu dipertimbangkan oleh para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: A. Risiko Utama Risiko Teknologi B. Risiko Usaha yang Bersifat Material Baik secara Langsung Maupun Tidak Langsung yang Dapat Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan Perseroan 1. Risiko Tenaga Kerja 1. Risiko Persaingan Usaha 2. Risiko Pemasok 3. Risiko Investasi atau aksi korporasi C. Risiko Umum 1. Risiko Perizinan 2. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum 3. Risiko Kebijakan Pemerintah dan Kondisi Ekonomi 9. Kebijakan Dividen Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan seterusnya, manajemen Perseroan mempunyai rencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan setelah Pajak dan kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun. Kebijakan dividen selengkapnya dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.

  • xiv

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 1

    I. PENAWARAN UMUM Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus) lembar Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap lembar Saham. Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp2.950 (dua ribu sembilan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). Total Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah sebesar Rp632.142.815.000 (enam ratus tiga puluh dua milyar seratus empat puluh dua juta delapan ratus lima belas ribu Rupiah). Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan adalah seluruhnya dari Saham Baru yang berasal dari saham portepel yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen. Saham yang ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun, serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. Seluruh Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (”UUPT”). Para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai porsi penjaminan saham masing-masing.

    PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk

    Kegiatan Usaha Utama:

    Bergerak dalam bidang usaha Jasa Teknologi Informasi dan Digital Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

    Kantor Pusat: AXA Tower Lantai 7, Suite 5 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18

    Jakarta 12940 Telepon: +6221 3048 0712 Faksimili: +6221 3048 0713 Website: www.ptdvn.com

    Email: [email protected] Kantor Perwakilan: Kantor Jonggol Ruko Puri Indah Estate No. 18, Kp. Momonot Ds. Tlanjung Udik, Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor Kantor Cisarua Jl. Raya Gadog Puncak No. 8a, Ds. Pandansari Kec. Ciawi Bogor

    RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TEKNOLOGI. DAMPAK TERHADAP KEGIATAN USAHA PERSEROAN APABILA TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI SECARA AKURAT BAGAIMANA PERUBAHAN TEKNOLOGI DI MASA MENDATANG, MENJAGA KINERJA SOFTWARE DAN HARDWARE SERTA KEAMANAN DARI PLATFORM PENJUALAN AKAN MEMPENGARUHI OPERASI PERSEROAN ATAU DAYA SAING FASILITAS ATAU PRODUK PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

    RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN ADALAH HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS

  • 2

    Struktur permodalan dan susunan pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

    Keterangan Nilai Nominal Rp 100 per Saham

    Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 2.000.000.000 200.000.000.000 Pemegang Saham: • PT 1 Inti Dot Com 150.000.000 15.000.000.000 30,00 • PT Kresna Karisma Persada 100.000.000 10.000.000.000 20,00 • PT Nusantara Utama Jaya 100.000.000 10.000.000.000 20,00 • Martin Suharlie 100.000.000 10.000.000.000 20,00 • PT M Cash Integrasi Tbk 50.000.000 5.000.000.000 10,00 Modal Ditempatkan dan Disetor 500.000.000 50.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 1.500.000.000 150.000.000.000

    Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

    Keterangan

    Nilai Nominal Rp 100 per Saham Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum

    Jumlah Saham

    Jumlah Nilai Nominal

    (Rp) % Jumlah Saham

    Jumlah Nilai Nominal

    (Rp) %

    Modal Dasar 2.000.000.000 200.000.000.000 2.000.000.000 200.000.000.000 Pemegang Saham: • PT 1 Inti Dot Com 150.000.000 15.000.000.000 30,00 150.000.000 15.000.000.000 21,00 • PT Kresna Karisma Persada 100.000.000 10.000.000.000 20,00 100.000.000 10.000.000.000 14,00 • PT Nusantara Utama Jaya 100.000.000 10.000.000.000 20,00 100.000.000 10.000.000.000 14,00 • Martin Suharlie 100.000.000 10.000.000.000 20,00 100.000.000 10.000.000.000 14,00 • PT M Cash Integrasi Tbk 50.000.000 5.000.000.000 10,00 50.000.000 5.000.000.000 7,00 • Masyarakat - - - 214.285.700 21.428.570.000 30,00 Modal Ditempatkan dan Disetor 500.000.000 50.000.000.000

    100,00 714.285.700 71.428.570.000

    100,00

    Saham dalam Portepel 1.500.000.000 150.000.000.000 1.285.714.300 128.571.430.000 Pencatatan Saham Perseroan di BEI Bersamaan dengan pencatatan saham baru yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak 214.285.700 (dua ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus) Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan 500.000.000 (lima ratus juta) lembar Saham Biasa Atas Nama milik pemegang saham sebelum Penawaran Umum pada BEI. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sejumlah 714.285.700 (tujuh ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima tujuh ratus) saham, atau sejumlah 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini. Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum Seluruh pihak di bawah ini setuju untuk tidak mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas Efek bersifat ekuitas Emiten tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: 1. PT 1 Inti Dot Com sebanyak 150.000.000 saham 2. PT Kresna Karisma Persada sebanyak 100.000.000 saham 3. PT Nusantara Utama Jaya sebanyak 100.000.000 saham 4. Martin Suharlie sebanyak 100.000.000 saham 5. PT M Cash Integrasi Tbk sebanyak 50.000.000 saham

  • 3

    II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk memperkuat struktur permodalan yang akan digunakan untuk:

    a. Sekitar 55% akan digunakan untuk peningkatan modal kerja, antara lain untuk pembelian persediaan barang dagang.

    b. Sekitar 40% akan digunakan untuk investasi di bidang teknologi informasi, antara lain untuk pembelian hardware dan software, pengembangan aplikasi, dan penguatan infrastruktur jaringan distribusi.

    c. Sekitar 5% akan digunakan untuk pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada Perseroan. Dana yang akan digunakan dari hasil Penawaran Umum Perdana Perseroan untuk pembelian hardware dan software adalah sebagai berikut:

    (Dalam Rp miliar) Capital Expenditure 2019F 2020F 2021F Vendor Smart outlet 154,4 100,0 75,0 Pihak ketiga Other equipment 10,0 5,0 5,0 Pihak ketiga Total hardware 164,4 105,0 80,0

    Software 2,0 2,0 2,0 Pihak ketiga Total Capital Expenditure 166,4 107,0 82,0

    Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan sebagaimana dimaksud dalam butir a, b dan c dikecualikan sebagai Transaksi Material sesuai ketentuan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-614/BL/2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan IX.E.2”) sehingga dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Angka 2 Peraturan IX.E.2 mengingat penggunaan dana tersebut dilakukan untuk kegiatan usaha utama Perseroan dan untuk mendukung secara langsung proses produksi atau Kegiatan Usaha Utama sebagaimana dimaksud dalam Angka 3 huruf a butir 5 dan angka 3 huruf a butir 6 (b) Peraturan IX.E.2. Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b bukan merupakan transaksi afiliasi sehingga ketentuan dalam Peraturan IX.E.1 tidak berlaku. Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan sebagaimana dimaksud dalam butir c dikecualikan sebagai Transaksi Afiliasi sesuai ketentuan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-412/BL/2011 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (“Peraturan IX.E.1”) sehingga dikecualikan dari kewajiban mengumumkan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan bukti pengumuman dan dokumen pendukungnya kepada OJK paling lambat akhir hari kerja ke-2 (dua) setelah terjadinya Transaksi sebagaimana dimaksud dalam Angka 2 huruf a dan b Peraturan IX.E.1 mengingat penggunaan dana tersebut dilakukan dalam rangka memberikan manfaat khusus kepada karyawan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Angka 2 huruf c butir 1 Peraturan IX.E.1 Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara atas dana hasil penawaran umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas, serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Apabila dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini tidak mencukupi untuk rencana penggunaan dana sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan akan membiayai tujuan penggunaan dana tersebut melalui kas internal yang diperoleh dari kegiatan operasi serta dengan pinjaman Bank. Sesuai dengan POJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini telah terealisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini, rencana tersebut harus dilaporkan kepada OJK dengan mengemukakan pertimbangan maupun alasannya setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari RUPS atas perubahan penggunaan dana dimaksud.

  • 4

    Sesuai dengan Peraturan POJK No. 8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini adalah sekitar 3,19% dari nilai dana hasil Penawaran Umum yang meliputi: 1. Biaya Penjamin Pelaksana Emisi Efek 2,00%, yang terdiri dari :

    ● Biaya jasa penyelenggaraan (Management fee) sebesar 1,50% ● Biaya jasa penjaminan (Underwriting fee) sebesar 0,25% ● Biaya jasa penjualan (Selling fee) sebesar 0,25%

    2. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal yang terdiri dari biaya jasa Akuntan Publik sebesar 0,04%, Konsultan Hukum sebesar 0,02%, Notaris sebesar 0,05%, dan Perusahaan Penilai sebesar 0,01%

    3. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,02% yang merupakan biaya jasa Biro Administrasi Efek 4. Biaya Pendaftaran ke OJK 0,05%, biaya Bursa Efek Indonesia sebesar 0,02%, dan biaya KSEI 0,004% 5. Biaya lain-lain (antara lain: paparan publik dan due diligence meeting, road show, akomodasi perjalanan, percetakan

    buku prospektus, buku riset, material bahan presentasi, iklan surat kabar, fotokopi dan lain-lain yang terkait) 0,97%

  • 5

    Sesuai dengan Peraturan POJK No. 8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini adalah sekitar 3,19% dari nilai dana hasil Penawaran Umum yang meliputi: 1. Biaya Penjamin Pelaksana Emisi Efek 2,00%, yang terdiri dari :

    ● Biaya jasa penyelenggaraan (Management fee) sebesar 1,50% ● Biaya jasa penjaminan (Underwriting fee) sebesar 0,25% ● Biaya jasa penjualan (Selling fee) sebesar 0,25%

    2. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal yang terdiri dari biaya jasa Akuntan Publik sebesar 0,04%, Konsultan Hukum sebesar 0,02%, Notaris sebesar 0,05%, dan Perusahaan Penilai sebesar 0,01%

    3. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,02% yang merupakan biaya jasa Biro Administrasi Efek 4. Biaya Pendaftaran ke OJK 0,05%, biaya Bursa Efek Indonesia sebesar 0,02%, dan biaya KSEI 0,004% 5. Biaya lain-lain (antara lain: paparan publik dan due diligence meeting, road show, akomodasi perjalanan, percetakan

    buku prospektus, buku riset, material bahan presentasi, iklan surat kabar, fotokopi dan lain-lain yang terkait) 0,97%

    III. PERNYATAAN UTANG Sesuai dengan Laporan keuangan konsolidasian Grup periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2018 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 serta periode 5 (lima) bulan yang berakhir pada 31 Mei 2017 (tidak diaudit), telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (anggota dari Crowe Indonesia), akuntan publik independen, berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dengan pendapat wajar tanpa modifikasian dengan penekanan suatu hal terhadap penerapan PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menyebabkan dilakukannya penyajian kembali laporan keuangan 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 dalam laporannya 28 September 2018 yang ditandatangani oleh Drs. Emanuel Handojo Pranadjaja, CA, CPA. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 ditandatangani oleh Juninho Widjaja, CPA dalam laporannya masing-masing pada tanggal 26 Juli 2018, 19 Juli 2018 dan 12 Juli 2018 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Perincian jumlah liabilitas Grup pada tanggal 31 Mei 2018 diperlihatkan pada tabel berikut ini:

    31 Mei 2018 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 102.423.293.056 Utang usaha Pihak ketiga 37.479.756.147 Pihak berelasi 2.392.296.420 Utang lain-lain 1.941.955.357 Beban masih harus dibayar 1.998.850.830 Utang pajak 964.475.069 Uang muka penjualan 3.296.385.784 Utang pihak berelasi jangka pendek 2.746.880.535 Bagian jangka pendek dari utang pembiayaan jangka panjang 296.500.851 Total Liabilitas Jangka Pendek 153.540.394.049 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi jangka panjang 9.972.727.273 Liabilitas imbalan kerja karyawan 1.345.632.000 Utang pembiayaan jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek 538.850.450 Total Liabilitas Jangka Panjang 11.857.209.723 TOTAL LIABILITAS 165.397.603.772

    LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek Saldo utang bank jangka pendek Grup pada tanggal 31 Mei 2018 adalah sebesar Rp102.423.293.056, dengan rincian sebagai berikut:

    Keterangan 31 Mei 2018 Entitas Induk Fasilitas Kredit Lokal - PT Bank Central Asia Tbk 40.017.973.261 Fasilitas Trust Receipt - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 16.988.500.000 Entitas Anak

    Fasilitas Kredit Lokal - PT Bank Central Asia Tbk 31.416.819.795 Fasilitas Kredit Agunan Deposito - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.000.000.000

    Total Utang Bank Jangka Pendek 102.423.293.056

  • 6

    Entitas Induk PT Bank Central Asia Tbk (BCA) 2018 Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit No. 013A/W08/SBK/SPPK/2018 tanggal 7 Februari 2018, Entitas Induk memperoleh fasilitas Kredit Lokal dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 41.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun dan jatuh tempo pada 16 Agustus 2018. Pada tanggal 7 Februari 2018, Entitas Induk menandatangani perjanjian kredit dengan BCA. Perjanjian kredit ini telah diaktakan berdasarkan akta Notaris Satria Amiputra A, SE, Ak, SH, MAk, MH, MKn. No. 57 tanggal 13 Februari 2018. Perjanjian kredit ini merupakan perjanjian kredit gabungan dengan perjanjian kredit yang diperoleh oleh BKK, entitas anak. Berdasarkan perjanjian kredit ini, Entitas Induk memperoleh fasilitas Kredit Lokal dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp41.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembelian produk pulsa Indosat dan produk pulsa Telkomsel. Apabila Entitas Induk berhenti sebagai dealer dari Indosat dan Telkomsel, maka fasilitas kredit harus dilunasi. Selama jangka waktu pinjaman Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: 1. Total (EBITDA + Obligasi Ritel Indonesia) atas dasar bunga > 1x. 2. Debt Equity Ratio maksimal 2x. 3. Penarikan dividen maksimal 30% dari laba bersih tahun berjalan. Pada tanggal 31 Mei 2018, Entitas Induk memiliki total (EBITDA + Obligasi Ritel Indonesia) atas dasar bunga sebesar 2,59 dan Debt Equity Ratio sebesar 1,04. Pada tanggal 31 Mei 2018, Entitas Induk telah memenuhi persyaratan pinjaman tersebut dan telah memperoleh waiver sebagaimana yang diperlukan. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang oleh Entitas Induk dan BKK hingga tanggal 16 November 2018. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) 2016 Fasilitas Kredit Agunan Deposito Berdasarkan perjanjian No. CDO.BJD/040/KAD/2016 tanggal 16 Juni 2016, Entitas Induk memperoleh fasilitas Kredit Agunan Deposito dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp500.000.000. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 6,75% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2017 dan sejak itu, fasilitas perjanjian ini tidak diperpanjang lagi oleh Entitas Induk. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan jaminan berupa deposito milik Entitas Induk sebesar Rp530.000.000. Fasilitas Kredit Trust Receipt Berdasarkan perjanjian No. CDO.BJD/043/NCL/2016 tanggal 22 Juni 2016, Entitas Induk memperoleh fasilitas kredit Trust Receipt dari Mandiri dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000. Perjanjian ini telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Muhammad Kholid Artha, SH, No. 85 tanggal 22 Juni 2016. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,43% per tahun dan digunakan untuk membiayai tagihan dari PT Indosat Tbk Fasilitas ini jatuh tempo pada 22 Juni 2017. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang melalui addendum keempat tanggal 31 Mei 2018. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang hingga 17 Mei 2019. Fasilitas utang bank jangka pendek dari Mandiri dijamin dengan: 1. Unit kios sesuai dengan SHM atas Satuan Rumah Susun No. 3681/III/Karet Kuningan, atas nama PT Perwita Margasakti

    yang akan dibalik nama kepada Santo Paulus Hartanto (Komisaris), yang terletak di Mall Ambasador lantai 2, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

  • 7

    Entitas Induk PT Bank Central Asia Tbk (BCA) 2018 Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit No. 013A/W08/SBK/SPPK/2018 tanggal 7 Februari 2018, Entitas Induk memperoleh fasilitas Kredit Lokal dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 41.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun dan jatuh tempo pada 16 Agustus 2018. Pada tanggal 7 Februari 2018, Entitas Induk menandatangani perjanjian kredit dengan BCA. Perjanjian kredit ini telah diaktakan berdasarkan akta Notaris Satria Amiputra A, SE, Ak, SH, MAk, MH, MKn. No. 57 tanggal 13 Februari 2018. Perjanjian kredit ini merupakan perjanjian kredit gabungan dengan perjanjian kredit yang diperoleh oleh BKK, entitas anak. Berdasarkan perjanjian kredit ini, Entitas Induk memperoleh fasilitas Kredit Lokal dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp41.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembelian produk pulsa Indosat dan produk pulsa Telkomsel. Apabila Entitas Induk berhenti sebagai dealer dari Indosat dan Telkomsel, maka fasilitas kredit harus dilunasi. Selama jangka waktu pinjaman Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: 1. Total (EBITDA + Obligasi Ritel Indonesia) atas dasar bunga > 1x. 2. Debt Equity Ratio maksimal 2x. 3. Penarikan dividen maksima