objek dan desain penelitian iii.1. objek penelitianthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00479-ak...

27
29 BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Tahun 2005, Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Pada tahun 2008, PT Askes (Persero) berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan untuk melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tatalaksana kepesertaan, tatalakasana pelayanan dan tatalaksana organisasi dan manajemen. PT Askes (Persero) pada 6 Oktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola Kepesertaan Askes Komersial. Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 2008 berdiri anak perusahaan PT Askes (Persero) dengan nama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT AJII. Tahun 2009, Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-38/KM.10/2009 PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selaku

Upload: buiphuc

Post on 01-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

29

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

III.1. Objek Penelitian

III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan

khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis

Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya.

Tahun 2005, Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program

Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat

penugasan untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

Pada tahun 2008, PT Askes (Persero) berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI

Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan untuk melaksanakan Manajemen

Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tatalaksana kepesertaan, tatalakasana

pelayanan dan tatalaksana organisasi dan manajemen. PT Askes (Persero) pada 6

Oktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

Kepesertaan Askes Komersial. Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 2008 berdiri

anak perusahaan PT Askes (Persero) dengan nama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia

yang dikenal juga dengan sebutan PT AJII.

Tahun 2009, Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Nomor Kep-38/KM.10/2009 PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selaku

Page 2: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

30

anak perusahaan dari PT Askes (Persero) telah memperoleh ijin operasionalnya. Dengan

dikeluarkannya ijin operasional ini maka PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dapat

mulai menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi masyarakat.

Tahun 2011, Terkait UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional di tahun 2011, PT Askes (Persero) resmi ditunjuk menjadi Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang meng-cover jaminan kesehatan seluruh

rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS Nomor 24 tahun 2011.

III.1.1.1. Landasan Hukum

PT Askes (Persero) yang berkedudukan di Jakarta didirikan dengan Akte Notaris

Muhani Salim, SH Nomor 104 tanggal 20 Agustus 1992 yang telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Akte Notaris NM Dipo Nusantara Pua Upa, SH Nomor 37, tanggal 19

Agustus 2008 yang mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan sebagai berikut:

Maksud dan tujuan perseroan ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan

dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,

khususnya di bidang asuransi sosial melalui penyelenggaraan asuransi/ jaminan

kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan

beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta optimalisasi pemanfaatan sumber

daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,

guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan menerapkan

prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Page 3: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

31

III.1.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi Spesialis dan pusat unggulan Asuransi Kesehatan di Indonesia.

Misi Perusahaan

• Memberikan kepastian jaminan pemeliharaan kesehatan kepada peserta

(masyarakat Indonesia) melalui sistem pengelolaan yang efektif dan efisien.

• Mengoptimalkan pengelolaan dana dan pengembangan sistem untuk

memberikan pelayanan prima secara berkelanjutan kepada peserta.

• Mengembangkan pegawai untuk mencapai kinerja optimal dan menjadi salah

satu keunggulan bersaing utama perusahaan.

• Membangun kordinasi dan kemitraan yang erat dengan seluruh stakeholders

untuk bersama menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

III.1.1.3. Tujuan Perusahaan

PT. ASKES mempunyai tujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang

kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui penyelenggaraan

asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran,

perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta optimalisasi

pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan

berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan

dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Page 4: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

32

III.1.2. Bidang Usaha

PT. ASKES bergerak dibidang usaha bisnis / industri yaitu jasa asuransi. Untuk

mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan

usaha sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif)

bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis

Kemerdekaan beserta Keluarganya.

2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun

Badan Usaha dan Badan lainnya.

3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar

iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip

penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional.

4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 5: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

33

III.1.3. Struktur Organisasi

Gambar III.1

Page 6: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

34

Page 7: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

34

Gambar III.2

Page 8: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

35

Gambar III.3

Page 9: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

36

III.1.4. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)

Ketatakelolaan perusahaan (corporate governance) menurut Surat Keputusan

Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-117/M-MBU/2002, dan telah

disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER - 01/MBU/2011

tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)

Pada Badan Usaha Milik Negara, adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh

organ Badan Usaha Milik Negara (Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS, Komisaris

dan Direksi) untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna

mewujudkan nilai bagi pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap

memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya (pihak-pihak yang memiliki

kepentingan dengan Badan Usaha Milik Negara, baik langsung maupun tidak langsung

yaitu, Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi dan Karyawan serta Pemerintah, Kreditur,

dan pihak berkepentingan lainnya), berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai

etika.

Kebijakan Corporate Governance PT ASKES (Persero) tentang Pengertian,

Prinsip-prinsip dan Tujuan Corporate Governance memberikan pengertian corporate

governance sebagai suatu hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan secara

efektif yang bersumber dari budaya Perseroan, etika, nilai, proses bisnis, kebijakan dan

struktur organisasi Perseroan yang bertujuan untuk mendorong dan mendukung

pengembangan Perseroan, pengelolaan sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan

efektif dan pertanggungjawaban Perseroan kepada Pemegang Saham dan stakeholder

lainnya.

Page 10: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

37

III.1.5. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Prinsip-prinsip corporate governance PT ASKES (Persero) adalah :

a. Transparansi (transparency), Keterbukaan dalam melaksanakan proses

pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi

material dan relevan mengenai Perseroan.

b. Akuntabilitas (accountability), Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS, Komisaris dan

Direksi untuk sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif.

c. Tanggung Jawab (responsibility), Kesesuaian di dalam pengelolaan Perseroan

terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat.

d. Kemandirian (independence), Perseroan dikelola secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat.

e. Keadilan (fairness), Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak

stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

III.1.6. Organ Perusahaan

III.1.6.1 Dewan Komisaris GCG

Tugas, Tanggung Jawab, dan Resume Komisaris Tugas serta Tanggung jawab

sebagaimana diatur pada Anggaran Dasar adalah melakukan pengawasan terhadap

Page 11: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

38

kebijakan Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan-ketentuan anggaran Dasar, Keputusan

RUPS dan peraturan per Undang-Undangan yang berlaku. Komisaris melakukan rapat

sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan. Anggota Komisaris menerima honorarium

dan tunjangan lain yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS.

a. Komite Audit

Komite Audit PT Askes (Persero) ditetapkan dengan keputusan Komisaris PT

Askes (Persero) Nomor Kep- 01/DK-Askes/2006 tanggal 27 Juni 2006.

Tugas & Tanggung Jawab Komite Audit

Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris untuk

melakukan pengawasan di perusahaan, mengkaji sistem pengendalian Internal dan

manajemen resiko, proses pelaporan keuangan, proses pemeriksaan (Audit) dan

kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. Senantiasa memelihara

hubungan kerja yang efektif dengan Komisaris, Direksi, Internal dan Eksternal Auditor.

Sejalan dengan fungsi tersebut, Komite Audit bertanggung jawab sebagai Monitoring

Proses Perbaikan atas kebijakan, prosedur dan praktek pada semua tingkatan di PT

Askes (Persero) dan pengendalian resiko yang baik guna memastikan telah

dilaksanakannya Good Corporate Governance.

b. Komite-Komite Lainnya

Komite yang telah dibentuk Direksi adalah Komite Investasi dan Tim Seleksi

Jabatan. Komite Investasi dibentuk dengan Keputusan Direksi Nomor 18/Kep/0109

tanggal 15 Januari 2009 dengan tugas:

Page 12: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

39

1. Membantu Direksi dalam menyusun Kebijakan Investasi dan Petunjuk Teknis

Investasi Tahun 2009.

2. Membantu Direksi untuk menelaah dan menganalisis usulan investasi/divestasi

tertentu baik terhadap aspek finansial, legal maupun aspek lainnya dengan

memperhatikan faktor-faktor sosial, politik, ekonomi dan lingkungan yang

berkembang pada saat usulan investasi/divestasi diajukan.

3. Memberikan rekomendasi atas hasil analisa yang dilakukannya terhadap usulan

investasi/divestasi dimaksud, dengan disertai latar belakang dan alasan-alasan

yang jelas tentang diterima atau ditolaknya usulan suatu investasi/divestasi.

4. Memberikan pertimbangan kepada Direksi dalam rangka memutuskan

pelaksanaan investasi/divestasi sebagaimana dimaksud butir 1 dan 2.

5. Membantu Direksi dalam membentuk oversight committee yang keanggotaannya

bersifat ad-hoc, profesional dan independen.

6. Melakukan evaluasi kinerja investasi paling sedikit setiap triwulan dan

memberikan rekomendasi hasil evaluasi kepada Divisi Investasi melalui Direksi.

Tim Komite Pertimbangan Jabatan dibentuk dengan Keputusan Direksi Nomor

90/Kep/0211 tanggal 1 Februari 2011 dengan tugas :

1. Membantu memberikan pertimbangan kepada Direksi apabila diperlukan dalam

rangka penetapan mutasi/promosi untuk pengisian jabatan Struktural maupun

Fungsional untuk setingkat Senior Manager dan Manager.

2. Melakukan kordinasi dengan Divisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia untuk

memperoleh informasi/data kepegawaian.

3. Tugas - tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.

Page 13: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

40

III.1.6.2. Satuan Pengawas Intern (SPI)

SPI PT Askes (Persero) merupakan bentuk perwujudan dan pelaksanaan:

• Peraturan Pemerintah nomor 12 Tahun 1998 tanggal 17 Januri 1998 tentang

Perusahaan Perseroan (Persero).

• Undang-Undang nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, bahwa (1) Pada setiap

BUMN dibentuk satuan pengawasan intern yang merupakan aparat pengawasan

intern perusahaan (2) Satuan pengawasan intern dipimpin oleh seorang Kepala

yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

• Keputusan Direksi nomor 95/Kep/0404 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perusahaan Perseroan (Persero).

Aktivitas SPI

Lingkup penugasan SPI yang berkaitan dengan penilaian dan pemeriksaan

sebagai wujud dari pengendalian internal perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan atas kelayakan dan efektivitas sistem pengendalian intern pada

setiap satuan kerja PT Askes (Persero).

2. Pemeriksaan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-udangan yang berlaku

pada PT Askes (Persero), termasuk kelayakan dan efektivitas kebijakan.

3. Pemeriksaan atas keandalan informasi keuangan dan informasi manajemen

lainnya, termasuk sistem informasi manajemen untuk menghasilkan informasi

tersebut.

4. Pemeriksaan atas kelayakan manajemen sumber daya perusahaan, termasuk

proses untuk memperoleh dan pemanfaatan sumber daya.

Page 14: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

41

5. Pemeriksaan atas efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program, rencana dan

tujuan perusahaan.

6. Penilaian/ assesment atas efektivitas implementasi GCG termasuk manajemen

risiko.

7. Pemeriksaan khusus lainnya sesuai dengan permintaan dari manajemen dan/atau

perintah dari Direktur Utama.

III.1.7. Etika perusahaan (Kode Etik Duta Askes)

Setiap Duta Askes bertanggung jawab untuk mewujudkan nilai-nilai yang

terdapat di dalam Kode Etik Askes ke dalam setiap perilaku, karena tingkah laku Duta

Askes akan mencerminkan etika bisnis Perusahaan. Etika perusahaan yang harus

dipegang teguh oleh Duta Askes antara lain:

1. Rahasia Data dan Informasi Perusahaan

Duta Askes diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan semua informasi

rahasia mengenai Perusahaan serta informasi lain yang dimiliki Perusahaan yang

berkaitan dengan pelanggan, provider, maupun pihak lainnya yang diperoleh

Duta Askes selama bekerja di Perusahaan. Pengungkapan informasi rahasia

tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan dilarang dilakukan baik

pada masa bakti sebagai pegawai maupun masa purna bhakti.

2. Hadiah, Cinderamata dan Suap

a. Pemberian Hadiah

Pemberian hadiah kepada pihak lain (provider, vendor, atau pihak eksternal

lain di luar Perusahaan) dalam bentuk uang, barang, fasilitas maupun jamuan

Page 15: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

42

harus memperhatikan etika bisnis yang berlaku dan hanya dilakukan untuk

kepentingan Perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan (sesuai

kebijakan Perusahaan, mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang,

dilakukan pengendalian dengan baik, serta dicatat dan dibukukan sesuai

kebijakan akuntansi Perusahaan).

b. Penerimaan Hadiah

Duta Askes maupun anggota keluarga yang langsung maupun tidak langsung

tidak diperkenankan menerima hadiah dalam bentuk apapun (uang, setara

dengan uang tunai seperti voucher, barang, fasilitas maupun jamuan) dari

siapapun yang diperkirakan akan menimbulkan potensi berkurangnya

independensi atau objektivitas dalam pengambilan keputusan atau

menimbulkan persepsi dari pihak lain bahwa hal tersebut telah

mempengaruhi pertimbangan bisnis Perusahaan.

c. Suap

Seluruh unit kerja di PT Askes (Persero) tunduk pada Undang-Undang anti

penyuapan (anti korupsi). Duta Askes tidak diperbolehkan untuk meminta,

menerima, menawarkan, menjanjikan atau membayar suap. Larangan ini

mencakup pembayaran fasilitasi kecuali telah dinyatakan sebelumnya dalam

pra-persetujuan yang diperoleh.

3. Penyalahgunaan Narkotika, Obat Terlarang dan Minuman Keras

PT Askes (Persero) harus menjaga lingkungan kerja yang sehat dan

produktif. Setiap Duta Askes diharapkan untuk menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya dengan cara yang aman, bebas dari pengaruh alkohol, dan obat-obatan

Page 16: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

43

terlarang. Penyalahgunaan, penjualan, produksi, penyebaran, pemilikan,

penggunaan zat-zat yang diawasi atau berada di bawah pengaruh obat-obatan

terlarang dan minuman kerjas di tempat kerja atau saat menjalankan pekerjaan

terkait tugas adalah hal yang dilarang.

4. Aktivitas Politik

Duta Askes dilarang melakukan kegiatan politik, yang meliputi: Menjadi

anggota maupun pengurus partai politik, menggunakan dana atau sumber daya

yang dimiliki Perusahaan untuk menyumbang kandidat partai dan non partai

politik dimanapun di seluruh dunia, atau membuat kontribusi politik Perusahaan

dan menghimpun kontribusi politik, menggunakan fasilitas ataupun sumber daya

Perusahaan oleh Duta Askes untuk tujuan kampanye politik, penggalangan dana

politik atau untuk tujuan partisipasi politik, secara pribadi melakukan pelayanan

sukarela selama jam kerja atas nama kampanye kandidat untuk kantor publik,

komite partai politik, atau komite politik, melakukan lobi atau melibatkan upaya

di luar target terhadap pejabat publik, termasuk upaya untuk mempengaruhi

pembuatan Undang-Undang (tergantung pada yurisdiksinya), dan juga mencakup

upaya untuk mempengaruhi lembaga pembuat aturan atau pemberian kontrak

Pemerintah dan mencari, menerima atau memegang kantor yang bersifat politis

dan berhubungan dengan Pemerintah, termasuk Dewan dan Komisi Pemerintah

atau organisasi serupa lainnya.

5. Pencatatan dan Pelaporan

Perusahaan menyadari adanya tanggung jawab untuk mengelola data

keuangan Perusahaan dalam rangka menghasilkan laporan-laporan yang dapat

Page 17: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

44

dipertanggung jawabkan, akurat dan tepat waktu kepada manajemen, pemegang

saham, pelanggan, pemerintah dan pihak berkepentingan lainnya. Oleh karena

itu, semua catatan resmi mengenai kegiatan usaha Perusahaan harus dicatat

secara akurat, jujur, lengkap dan tepat waktu. Hal ini dapat mencerminkan

reputasi dan kredibilitas Perusahaan dan memastikan bahwa Perusahaan

memenuhi kewajibannya pada hukum dan peraturan.

6. Benturan Kepentingan

Duta Askes tidak diperkenankan menempatkan diri pada posisi yang

dapat menimbulkan benturan kepentingan atau keadaan yang memungkinkan

terjadinya ataupun yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan antara

dirinya dengan Perusahaan atau dengan pelanggan. Kebijakan Perusahaan dalam

hal benturan kepentingan didasarkan pada prinsip bahwa setiap keputusan yang

dihasilkan oleh Duta Askes harus diambil semata-mata bagi kepentingan terbaik

Perusahaan dan pelanggan. Duta Askes tidak diperkenankan secara tidak wajar

menempatkan kepentingan mereka di atas kepentingan Perusahaan dan/atau

pelanggan.

Page 18: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

45

III.2. Desain Penelitian

Penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan secara sistematik untuk

menemukan fakta dari gejala atau hubungan antara gejala tertentu. Dalam proses

penelitian selalu terjadi kombinasi antara fakta hasil pengamatan dan penalaran.

Penelitian merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk menentukan suatu jawaban

untuk pembuktian suatu hal atau pemecahan masalah. Agar suatu penelitian dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya, penulis terlebih dahulu harus menentukan

metode penelitian yang dianggap tepat sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Penulis menggunakan studi kausal, yaitu penelitian yang mengkombinasikan

hasil analisis laporan dan observasi yang digunakan untuk memahami peristiwa-

peristiwa beserta prosesnya.

III.2.1. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh penulis. Data ini diperoleh

melalui kuesioner dan disebarkan langsung kepada pihak perusahaan yang telah

ditentukan. Kemudian hasil kuesioner tersebut diolah menggunakan teknik

pengolahan data, sehingga menghasilkan suatu informasi yang sesuai dengan

yang diperlukan penulis. Dalam hal ini penulis menggunakan kuesioner dari

Ventriana Dian Putri (2009) yang telah dimodifikasi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh penulis dari perusahaan. Berupa

sejarah singkat perusahaan, landasan hukum, visi dan misi, bidang usaha,

Page 19: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

46

struktur organisasi dan informasi lain seputar perusahaan yang dibutuhkan

oleh penulis.

III.2.2. Penentuan Jumlah Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipercaya dapat mewakili karakteristik

populasi secara keseluruhan. Alasan peneliti harus menggunakan sampel adalah karena

populasi sedemikian banyak sehingga sulit untuk meneliti seluruh elemen (anggota

tunggal dari populasi), keterbatasan waktu, biaya penelitian dan sumber daya manusia,

penelitian terhadap sampel dan bukan seluruh populasi kadang kala juga sangat mungkin

untuk memberikan hasil yang lebih terpercaya dan jika elemen populasi homogen,

penelitian terhadap seluruh populasi menjadi tidak masuk akal.

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui jumlah sampel, penulis menggunakan

rumus Slovin (Sarjono dan Julianita, 2011), yaitu:

n = N : (1 + N x e2)

Dimana:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = standar kesalahan 10%

III.2.3. Metode Pengumpulan Sampel

Dalam penelitian ini metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah

menggunakan Stratified Random Sampling, yaitu suatu pendekatan pengambilan sampel

yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata dari populasi. Pendekatan ini

Page 20: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

47

dilakukan mengingat dalam setiap populasi tertentu akan ditemukan suatu strata

populasi yang bersifat mutually exclusive. Sebagai contoh pada PT Askes, pihak-pihak

yang ada didalamnya dapat dikelompokan dalam strata tertentu, misalnya

pengelompokan berdasarkan jabatan tertinggi sampai jabatan terendah, kemudian

sampel akan diambil dari tiap tingkatan tertentu.

Alasan penggunaan pendekatan ini adalah secara statistik akan menaikkan

efisiensi setiap sampel dan memberikan data yang cukup untuk melakukan analisis

berbagai jenis pengelompokan populasi.

III.2.4. Metode Analisis Data

III.2.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data seperti mean,

standar deviasi, varians, modus dan lain-lain. Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi

profil, distribusi dan populasi asal data (bukan dummy). Analisis ini dilakukan untuk

mengetahui deskripsi tentang karakter variabel-variabel nilai intrinsik nilai-nilai budaya

perusahaan dan good corporate governance, yang diujikan menghitung nilai minimum,

maximum, mean dan standard deviation.

III.2.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Mengukur tingkat

Page 21: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

48

validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan

dan total skor konstruk.

Pengujian untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df)= n-2,

dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau

indikator tersebut dinyatakan valid, begitu juga sebaliknya bila r hitung < r tabel maka

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau andal

apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Sunyoto, 2011). Uji

reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program Statistical Program for Society

Science (SPSS) for windows version 18.0, dengan fasilitas Cronbach Alpha (a).

III.2.4.3. Meningkatkan Skala Pengukuran Dari Ordinal ke Interval

Merupakan hasil kajian tentang proses transformasi data dari data ordinal ke

dalam bentuk data interval sebagai prasyarat sebelum melakukan analisis regresi.

Peningkatan skala interval pengukuran ini menggunakan penghitungan di Microsoft

Office Excel 2007.

III.2.4.4. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dengan metode kuadrat terkecil biasa merupakan model regresi

yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik jika terpenuhi asumsi-asumsi

Page 22: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

49

klasik. Untuk menghindari penyimpangan asumsi-asumsi klasik perlu dilakukan uji

asumsi klasik. Model uji asumsi klasik yang harus dilakukan adalah:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian

berasal dari populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini perlu dilakukan karena

semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Penulis

menggunakan Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas data ini (Sunyoto, 2011).

Dasar pengambilan keputusan yaitu:

• Jika signifikansi (2-tailed) > 0,10, maka model regresi terdistribusi normal.

• Jika signifikansi (2-tailed) < 0,10, maka model regresi tidak terdistribusi

normal.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang

terjadi pada hubungan di antara variabel bebas. Uji multikolinearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi

(gejala multikolinearitas) atau tidak (Sarjono dan Julianita, 2011).

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan penganggu pada

periode sebelumnya (t-1). Apabila terjadi korelasi maka hal tersebut menunjukkan

adanya problem autokorelasi (Sarjono dan Julianita, 2011).

Menentukan nilai dL dan dU dengan melihat tabel Durbin-Watson, pada α = 5%

(lihat lampiran 26). Keputusan ada tidaknya autokorelasi ditentukan sebagai berikut:

Page 23: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

50

a. Bila nilai DW berada di antara dU sampai dengan 4-dU, maka korelasi sama

dengan nol. Artinya, tidak terjadi autokorelasi.

b. Bila nilai DW lebih kecil daripada dL , maka korelasi lebih besar daripada nol.

Artinya, terjadi autokorelasi positif.

c. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-dL, koefisien korelasi lebih kecil daripada

nol. Artinya, terjadi autokorelasi negatif.

d. Bilai nilai DW terletak antara 4-dU dan 4-dL, maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.

4. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidaknya

varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika variabel-

variabel dalam penelitian tidak sama/ berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Dan

persamaan regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji scatterplot

antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X = Y hasil

prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y

prediksi – Y riil).

Kesimpulannya dapat dilihat jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan

data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah ataupun diatas origin (angka 0)

pada Y dan tidak mempunyai pola yang teratur maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dan jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit,

melebar maupun bergelombang-gelombang maka terjadi heteroskedastisitas (Sunyoto,

2011).

Page 24: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

51

III.2.4.5. Pengujian Hipotesis

III.2.4.5.1 Analisis Regresi

Analisi regresi adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis regresi yang

digunakan adalah analisis regresi berganda, bukan analisis regresi logistik, karena pada

analisis ini bentuk hubungannya adalah beberapa variabel bebas terhadap satu variabel

terikat, dimana variabel yang terlibat adalah ada empat variabel bebas yaitu nilai-nilai

budaya perusahaan dan satu variabel terikat yaitu good corporate governance.

Sedangkan analisis regresi logistik digunakan untuk memodelkan hubungan dua

kategori (binary) variabel hasil (variabel dependen/terikat dan dua atau lebih variabel

penjelas (variabel independen/bebas). Estimasi model regresi logistik untuk masing-

masing variabel bebas memberikan perkiraan efek variabel tersebut terhadap variabel

terikat setelah menyesuaikannya dengan variabel bebas lainnya pada permodelan

tersebut. (Yamin dan Kurniawan, 2009).

Perbedaan antara analisis regresi berganda dengan analisis logistik, yaitu:

1. Analisis regresi berganda terdapat uji F yaitu uji pengaruh bersama-sama

variabel independen terhadap variabel dependen. Dan ada uji t yaitu uji untuk

mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Sedangkan analisis regresi logistik hanya terdapat uji t.

2. Pada analisis logistik variabel dependennya ada dua pilihan (dichotomous),

misalnya ya atau tidak, berkualitas atau tidak, lulus atau gagal, sering atau

jarang.

Page 25: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

52

Persamaan analisis regresi berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ε

Dimana:

Y = variabel dependen (terikat)

X = variabel-variabel independen

a = konstanta

b = nilai parameter

III.2.4.5.2 Uji-t

Uji-t digunakan untuk mencari signifikansi pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat. Dalam uji tersebut, dilakukan dengan menggunakan

program SPSS for windows version 18.0.

Nilai t yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS merupakan nilai thitung, kemudian

dibandingkan dengan t-tabel dengan taraf signifikan 0.10. Kriterianya adalah:

• Jika thitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

• Jika thitung > t-tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak

III.2.4.5.3 Uji-F

Uji F bertujuan untuk mengetahui bagaimana variabel-variabel independen

secara bersama-sama (simultan), mempengaruhi variabel dependen. Kriterianya adalah:

• Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

• Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak

Page 26: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

53

III.2.4.5.4 Koefisien determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan

antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya, dan untuk mengetahui kemampuan

variabel bebas untuk berkontribusi terhadap variabel terikatnya dalam satuan persentase.

Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Tapi

jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

III.2.5. Metode Penyajian Data

Dari hasil data yang dikumpulkan melalui kuesioner, dan diolah menggunakan

SPSS 18.0, maka data dapat disajikan dalam bentuk tabel dan grafik disertai dengan

penjelasannya agar mudah dipahami dan dimengerti. Tabel merupakan kumpulan dari

angka-angka yang disusun berdasarkan kategori-kategori yang telah ditentukan sehingga

memudahkan untuk pembuatan analisis data. Sedangkan grafik merupakan gambar-

gambar yang menunjukan data secara visual, yang biasanya berasal dari beberapa tabel

yang telah dibuat.

III.2.6. Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen (variabel

bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).

Page 27: OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00479-AK Bab3001.pdfOktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

54

III.2.6.1 Variabel Independen

Variabel independennya adalah nilai-nilai budaya perusahaan PT Askes yang

terdiri dari Integritas, Kerjasama, Pelayanan Prima dan Inovatif. Variabel tersebut

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.

III.2.6.2 Variabel Dependen

Variabel dependennya adalah penerapan good corporate governance pada PT

Askes, dimana variabel tersebut merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.