bab 3 metodologi penelitian 3.1 gambaran objek penelitianthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-2-00366-ka...

23
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitian Pada awalnya PT. Bank Negara Indonesia berdiri sejak tahun 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

Upload: buidien

Post on 03-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Objek Penelitian

Pada awalnya PT. Bank Negara Indonesia berdiri sejak tahun 1946, BNI

yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama

yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang

dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia,

pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak

pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari

Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli

ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari

Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah

membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank

sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan

kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses

langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank

Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan

ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

Page 2: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian

dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan

mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih

dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat

- 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan

tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank

Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan

publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun

1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan

lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan

identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga

menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja

secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai

digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah

keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat

menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo

perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang

lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 3: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI

bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa

menjadi kebanggaan negara.

Salah satu tekad dari BNI yang sudah terwujud adalah memberikan

fasilitas yang memadai pada bidang tekhnologi informasi untuk karyawannya,

yang dinamakan HCMS (Human Capital Managaement System). HCMS

dipergunakan pertama kali pada November 2006. HCMS adalah software yang

memberikan kemudahan bagi karyawan yang didalamnya terdapat beberapa

menu yaitu pembelajaran on-line / LMS (Learning Management System), CV

karyawan, e-payment (penggajian karyawan), dan e-loan (aplikasi pinjaman

karyawan). yang dibuat dengan menggunakan Java Script, Oracle, dan Oracle

Database. Di dalam HCMS terdapat menu fasilitas pembelajaran on-line untuk

karyawan BNI yang dinamakan Learning Management System (LMS).

PT. Bank Negara Indonesia merupakan institusi yang bergerak di bidang

perbankan. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan karyawannya BNI

memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat). Pada awalnya pendidikan dan

pelatihan (Diklat) pada BNI hanya ada satu metode, yaitu pembelajaran klasik

(tatap muka), namun seiring berkembangnya tekhnologi, BNI mengembangkan

metode pembelajarannya menjadi dua macam, yaitu: Pembelajaran klasik dan

pembelajaran secara on-line.

Pemebelajaran klasikal adalah interaksi belajar mengajar antara karyawan

dan instruktur dalam pertemuan kelas.

Page 4: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

Pembelajaran LMS adalah interaksi secara online antara karyawan

dengan materi pembelajaran (courseware) dimana materi pembelajaran

berbentuk media tutorial , apabila karyawan menemukan kesulitan dalam

pembelajaran maka karyawan dapat bertanya melalui forum, Pertanyaan dari

karyawan (peserta didik) akan diteruskan kepada instruktur (pendidik) melalui

moderator (admin). Pembelajaran LMS merupakan media pembelajaran

karyawan, setelah pelatihan yang dilakukan di kelas (tatap muka), pembelajaran

LMS ini digunakan secara individual sehingga bisa menghemat waktu

operasional karyawan. LMS dapat memberikan kemudahan bagi karyawan untuk

belajar tanpa harus ketempat pembelajaran. Materi-materi pembelajaran sudah

terdapat di dalam LMS tersebut sesuai dengan jenjang karier setiap karyawan.

Instruktur memberikan ujian kepada karyawan setiap dua kali dalam sebulan

untuk mengetahui perubahan skill yang terjadi pada karyawan. Informasi yang

disediakan dalam LMS berupa informasi tentang dunia perbankan, etika seorang

karyawan, dan budaya perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting di dalam

perusahaan karena berkaitan erat dengan kemampuan dan pengetahuan karyawan

dalam melakukan aktivitas pekerjaan di dalam perusahaan. Maka dari itu LMS

harus menyediakan informasi pembelajaran yang akurat dan tepat tentang dunia

perbankan dan budaya perusahaan.

Tujuan dari Learning Management System (LMS) ini yaitu:

1. Mempermudah karyawan dalam pembelajaran.

2. Menghemat waktu operasional karyawan.

Page 5: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

3.1.1 Struktur Organisasi Tempat Penelitian

Sumber : PT. Bank Negara Indonesia Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) (2008)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk.

Page 6: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

3.1.2 Sub.Organisasi Tempat Penelitian

Sumber : PT. Bank Negara Indonesia Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) (2008)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Divisi Pelatihan dan Pengembangan SDM

Page 7: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

3.1.3 Job Description

PT. Bank Negara Indonesia divisi pelatihan dan pengembangan

SDM dalam aktivitasnya yang spesifik telah menyusun struktur

organisasi berdasarkan konsep fungsional. Adapun tugas-tugas untuk

tiap-tiap fungsi adalah sebagai berikut:

A. Bagian kajian & Pengembangan

Fungsi dan Tanggung Jawab:

1. Mengembangkan sistem dan kebijakan pelatihan dan

pengembangan pegawai BNI.

2. Membuat kajian kebutuhan pelatihan dan pengembangan pegawai

sesuai dengan trend pasar.

3. Menyiapkan katalog pelatihan

4. Membuat master course pelatihan.

5. Mengelola seluruh IDP pegawai BNI.

B. Bagian Pengelolaan E-Learning & IT support

Fungsi dan Tanggung Jawab:

1. Mengelola dan menetapkan modul pelatihan yang akan dibuat

courseware/ content e-learning.

2. Mengembangkan e-learning untuk setiap courseware yang akan

dibuat dan mengelola LMS dan database.

3. Membangun dan mengelola knowledge management BNI.

Page 8: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

4. Melakukan pengembangan dan pengelolaan IT untuk pelatihan

dan pengembangan SDM.

C. Bagian Pengelolaan Pelaksanaan Pelatihan Non Kredit

Fungsi dan Tanggung Jawab:

1. Melakukan updating materi sesuai dengan kebijakan BNI.

2. Melakukan evaluasi efektifitas training.

3. Melaksanakan monitoring dan follow up perbaikan pelaksanaan

pelatihan.

4. Memantau dan meningkatkan kualitas pelatihan.

5. Melakukan dan koordinasi dan penyediaan terhadap pelatihan

desentralisasi.

6. Mengelola proses administrasi pembayaran yang berkaitan

dengan pelatihan dan pengembangan SDM.

D. Bagian Pengelolaan Pengembangan Pelatihan Kredit

Fungsi dan Tanggung Jawab:

1. Melakukan updating materi pelatihan pengkreditan sesuai dengan

kebijakan BNI dengan berkoordinasi dengan unit terkait dan

instruktur.

2. Melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk penyusunan dan

pengembangan kurikulum pelatihan.

3. Melakukan TNA dan menyiapkan katalog pelatihan

pengkreditan.

Page 9: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

4. Membuat kajian kebutuhan pelatihan & pengembangan

pengkreditan sesuai dengan trend pasar.

E. Bagian Pengelolaan Pelaksanaan Pelatihan Non Kredit

Fungsi dan Tanggung Jawab:

1. Menyeleggarakan pelatihan pengkreditan.

2. Melaksanakn monitoring dan follow up perbaikan pelaksanaan

pelatihan.

3. Mengelola proses administrasi pembayaran yang berkaitan

dengan pelatihan pengkreditan.

4. Menyusun perencanaan pelatihan pengkreditan.

5. Melakukan evaluasi efektifitas training.

F. Bagian Pengelolaan Penunjang

Fungsi dan Tanggung Jawab:

1. Mengelola, menuyusun dan melaporkan rencana kerja & anggaran

(RKA) divisi LPM.

2. Memantau pencapaian target dan realisasi anggaran divisi LPM.

3. Mengelola sarana dan prasarana pelatihan.

4. Mengelola akomodasi peserta pelatihan.

5. Mengangani masalah logistik dan administrasi umum divisi LPM.

6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan

dan pengembangan SDM.

Page 10: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

G. Instruktur

Fungsi dan Tanggung Jawab:

1. Melaksanakan pelatihan.

2. Melakukan pen yusunan dan pengembangan kurikulum pelatihan.

3. Melakukan updating materi sesuai dengan kebijakan BNI.

3.1.4 Tayangan Sistem Informasi Yang Diteliti.

Pada penelitian ini kami akan membahas korelasi antara

Pembelajaran Learning Management System (LMS) dengan Kinerja

Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (persero).Tbk

Gambar 3.3 Tampilan Login

Pada layar akan tampak tampilan username dan password, setelah

karyawan memasukkan username dan password, maka akan muncul

tampilan HCMS.

Page 11: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

Gambar 3.4 Tampilan HCMS

Setelah karyawan berhasil memasukkan Login, akan tampil

tampilan HCMS. Untuk masuk ke dalam tampilan Learning Management

System (LMS), karyawan harus meng-klik menu yang bernama Learner

Home, yang berada di tengah layar.

Gambar 3.5 Tampilan Learning Management System (LMS)

Setelah karyawan masuk dalam tampilan LMS, karyawan dapat

meng-klik courseware yang tersedia atau courseware yang mau diambil.

Page 12: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

Jika karyawan ingin berdiskusi / bertanya di dalam forum / chat,

karyawan dapat meng-klik menu forum yang ada di sebelah kanan layar.

Gambar 3.6 Tampilan Public Topics

Jika karyawan meng-klik Help Desk yang ada di KategorI Forum,

maka akan tampil layar Public Topics. Public Topics adalah judul dari

masalah yang ditanyakan oleh karyawan.

Karyawan dapat meng-klik salah satu menu yang ada di public

topics, sebagai contoh : memilih salah satu topik yang berjudul “Kapan

reset Courseware yang belum lulus”

Page 13: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

Gambar 3.7 Tampilan Layar Forum

Setelah meng-klik salah satu topik karyawan dapat menjawab

dalam kolom yang tersedia, dan mengklik reply untuk memasukan

jawaban dalam forum.

3.2 Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk

akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang

dilakukan itu dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.

Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan

langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Dalam metode penelitian yang

dipakai antara lain : Tempat dan Waktu Penelitian, Konstelasi Variabel Penelitian,

Definisi Operasional masing-masing Variabel, Populasi dan Sampel Penelitian,

Pengujian Instrumen Penelitian (Uji Validitas Butir dan Uji Reabilitas instrumen),

Page 14: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

Tabel kisi-kisi Sebaran Butiran instrument, Metode Pengumpulan Data, Metode

Pengolahan Data, dan Metode Analisis Data.

3.2.1 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dimulai pada bulan Februari 2008 sampai dengan bulan

Juni 2008, yang bertempat di Gedung PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk. Divisi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Jl. Lada No.1. Jakarta 11110, Indonesia. Telp : (021) 2601177

ext. 9405. E-mail : [email protected].

3.2.2 Konstelasi Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

variabel Pembelajaran LMS sebagai variable bebas (indipendent) dan

variabel Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (dependent).

Variabel Bebas Variabel terikat

Keterangan :

X = Pembelajaran Learning Management System (LMS)

Y = Kinerja Karyawan

3.2.3 Definisi Operasional

3.2.3.1 Variabel Pembelajaran Learning Management System (LMS)

(X).

Definisi Operasional Pembelajaran LMS adalah total skor

yang diperoleh dari hasil penelitian instrumen yang disusun untuk

X Y

Page 15: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

mengukur indikator sebagai berikut : (1) Interaksi, (2) Proses

belajar, (3) Software, (4) Akses, (5) Terintegrasi, (6) Input, (7)

Process, (8) Output, (9) akurat, (10) Berguna, (11) Cepat, (12)

Lengkap, (13) Mudah Dimengerti.

Instrumen pada indikator memiliki bobot yang berbeda

yaitu: Sangat Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (S) berbobot 4,

Ragu-ragu (RR) berbobot 3, Tidak Setuju (TS) berbobot 2, dan

Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.

3.2.3.2 Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Definisi kinerja operasional karyawan adalah total skor

dari penilaian karyawan terhadap kuesioner yang disebarkan

dengan indikator sebagai berikut : (1) Pengetahuan, (2)

Keterampilan, (3) Perilaku, (4) Tanggung Jawab, (5) Kreatif, (6)

Kerjasama, (7) Inisiatif, dan (8) Motivasi.

Instrumen pada indikator memiliki bobot yang berbeda

yaitu: Sangat Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (S) berbobot 4,

Ragu-ragu (RR) berbobot 3, Tidak Setuju (TS) berbobot 2, dan

Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.

3.2.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.4.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan yang sedang

mengikuti pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh BNI

Page 16: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

pada divisi pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia.

Berdasarkan data yang diperoleh, maka populasi karyawan secara

keseluruhan 65 orang.

3.2.4.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan BNI yang

sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan di divisi pelatihan dan

pengembangan sumberdaya manusia. Sampel diambil dari

populasi dengan perhitungan sampel Isacc dan Micheal.

Perhitungan sampel sebagai berikut :

λ². N . P . Q S = d² (N - 1) + λ² . P . Q

= 3.481 x 65 x 0.5 x 0.5

(0.05)² x (65 - 1) + 3.481 x 0.5 x 0.5

= 56.566

0.16 + 0.87

= 54.91

Berdasarkan perhitungan diatas maka diketahui jumlah

sampel dari populasi 65 adalah 55 responden. Teknik sampel yang

digunakan adalah simple random sampling atau secara acak

sederhana yang dengan teknik probability sampling.

Page 17: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian

Setiap penelitian memerlukan instrumn penelitian yang digunakan

untuk mengukur variable penelitian. Instrumen penelitian yang dipakai

dalam penelitian ini ada dua yaitu instrumen Pembelajaran Learning

Manajement System (LMS) dan instrumen kinerja karyawan.

Sebelum menyebarkan kuesioner kepada 65 orang responden,

kedua penelitian instrumen tersebut dikalibrasi dengan memakai uji

validitas butir dan koefisien reliabilitas. Validitas butir dihitung dengan

memakai koefisien Product Moment. Koefisien reliabilitas instrumen

dihitung dengan memakai Alpha Cronbach. Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan 10 orang responden yang dipilih secara acak

sebagai sampel uji coba.

3.2.5.1 Uji Validitas Butir Penelitian

Instrumen yang diuji coba dianalisis dengan tujuan untuk

menyeleksi buir-butir yang valid, handal, dan komunikatif untuk

semua responden, serta menginformasikan butir-butir mana saja

dari butir-butir yang disediakan dapat mewakili dari variabel yang

diukur. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan

mempunyai tingkat keterbacaan dan ketepatan yang tinggi.

Validitas instrumen diuji dengan menggunakan koefisien

korelasi antara skor butir dengan skor total (r hitung) yang

Page 18: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

terdapat pada lampiran . Hasil pengujian validitas dan reliabilitas

kemudian akan dibandingkan dengan r tabel, dimana tingkat

signifikasi 0.05 dan n = 10, maka diperoleh angka r table 0,632.

Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas yang

menentukan valid tidaknya suatu butir pertanyataan didasarkan

pada :

1. Jika r hitung > r tabel, maka butir pernyataan tersebut valid.

2. Jika r hitung ≤ r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak

valid.

Dari pengujian validitas instrumen tersebut, diketahui :

1. Untuk variabel Pembelajaran Learning Manajemen System

(LMS), dari 26 butir diketahui bahwa semuanya (26) butir

valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran

perhitungan manual L18, lampiran Excel L49, dan SPSS pada

L63.

2. Untuk variable Kinerja Karyawan, dari 16 butir diketahui

bahwa semuanya (16) butir valid. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran perhitungan manual L34, lampiran

Excel L57, dan SPSS pada L66.

3.2.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Koefisien reliabilitas instrumen yang dimaksud untuk

melihat konsistensi keandalan jawaban yang diberikan oleh

Page 19: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

responden dan dianalisis dengan menggunakan “ Alpha

Cronbach”.

Koefisien reliabilitas variable pembelajaran LMS dengan

n sebanyak 26, besaran koefisien alpha 0,604 menunjukkan

bahwa hubungan reliabilitas yang cukup erat (cukup relibel).

Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada lampiran perhitungan

manual L33 dan SPSS pada L171 . Sedangkan untuk variable

kinerja karyawan sebanyak 16 , besaran koefisien alpha 0,958

menunjukkan hubungan reliabilitas yang sangat erat (Sangat

relibel). Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada lampiran

perhitungan manual L48 dan SPSS pada L66. Perhitungan

koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah melakukan

pengujian validitas dengan membuang butir-butir instrumen yang

tidak valid.

3.2.6 Tabel kisi-kisi Sebaran Butiran instrumen

Tabel 3.1 Kisi-kisi Sebaran Butiran Instrumen

Jumlah Butir Variabel

Penelitian

Sebelum Uji

Coba

Setelah Uji Coba

Sebelum

Uji Coba

Setelah

Uji Coba

(1)

Pembelajaran

Learning

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

24

24

Page 20: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

Maagement

System (LMS)

18, 19, 20, 21, 22,

23, 24

18, 19, 20, 21, 22,

23, 24

(2) Kinerja

karyawan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16

16

16

JUMLAH 40 40

3.2.7 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

mengenai Pembelajaran Learning Management System (LMS), Kinerja

Karyawan serta latar belakang responden mencangkup jenis kelamin,

pendidikan terakhir, usia, lama bekerja dan lama penggunaan LMS.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survei

dengan menggunakan teknik korelasional. Dalam mengumpulkan data

atau informasi diperlukan, menggunakan teknik korelasional yang

dilakukan dengan cara pembagian kuesioner kepada karyawan BNI yang

sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada divisi pelatihan dan

pengembangan sumber daya manusia.

Sedangkan latar belakang responden bertujuan untuk mengetahui

karakteristik responden dalam kaitannya dengan pengisian instrumen

kuesioner tersebut. Seluruh data ini diperoleh dengan cara menyebarkan

instrumen kepada responden yaitu karyawan BNI yang sedang mengikuti

Page 21: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

pendidikan dan pelatihan pada divisi pelatihan dan pengembangan

sumber daya manusia sebagai sample dalam penelitian ini.

Setiap variable di penelitian ini dikembangkan aspek indikatornya

sebagai dasar dalam menyusun kisi-kisi. Sebelumnya instrumen diuji

coba terlebih dahulu sebelum digunakan dalam penelitian. Pengujian

instrumen tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan

reliabilitasnya. Butir-butir yag tidak valid dibuang dan tidak digunakan

sebagai alat pengukuran dalam penelitian ini.

3.2.8 Metode Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah dengan

menggunakan penghitungan manual, Microsoft Excel 2007, dan SPSS

(Statitical Packet for The Social Science) 15.0 for Windows.

3.2.9 Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul dalam penelitian akan dianalisis

dengan menggunakan teknik statistika, baik statistika deskriptif maupun

inferensial. Statistika deskriptif digunakan untuk menyajikan data

masing-masing variable penelitian secara tunggal yaitu variabel

Pembelajaran Learning Management System (LMS) dan variabel Kinerja

Karyawan. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian.

Statistik deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejala pusat

yang terdiri dari rata-rata, median, modus, dan ukuran penyebaran atau

Page 22: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

variabelitas dengan menggunakan standar deviasi dan rentang skor selain

ukuran gejala pusat dan ukuran penyebaran untuk keperluan penyajian

data, digunakan juga tabel frekuensi dan grafik yaitu histogram.

Penyajian data masing-masing variabel penelitian dilakukan dengan

menyajikan rata-rata dan standar deviasi, median, modus, skor minimum,

dan skor maksimum, rentang skor, tabel frekuensi dan histogram.

Statistika inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian adalah analisis regresi dan korelasi sederhana. Sebelum

menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi

sederhana, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu

normalitas populasi (uji Liliefors) dan uji homogenitas (uji Barlett).

Penelitian ini menggunakan statistik parametris, karena sample

diambil dari populasi. Statistik parametris digunakan untuk menguji

parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi

melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui

statistik (data sample) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh

karena itu penelitian yang hipotesis statistik adalah penelitian yang

menggunakan sampel. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk

menganalisis data interval dan rasio dan statistik parametris memerlukan

terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan

dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan

Page 23: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitianthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00366-ka bab 3.pdf · 6. Melakukan pembukuan transaksi yang terkait dengan pelatihan dan

salah satu test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus

terpenuhi asumsi linieritas.

Pada teknik analsis data, data dianalisis dengan korelasi dan

regresi linear sederhana, persyaratan analisis data dilakukan uji

normalitas populasi (uji Liliefors) dan uji homogenitas (uji Bartlett).