artritis reumatoid konsep edit

30
 ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL :RHEUMATOID ARTRITIS By. S Yusra Klik disini

Upload: fathma-cheeny

Post on 16-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL :RHEUMATOID ARTRITISBy. S YusraKlik disini

  • KONSEP DASAR A.PENGERTIAN Rheumatoid Artritis adalah penyakit inflamasi progresif sistemik dan kronik sering terjadi pada wanita dengan perbandingan 3:1 lebih banyak dari pada laki-laki,yang menyerang pada usia antara15-35 tahun atau 40 tahun.Infeksi mula-mula mengenai sendi sinofial dissertai edema,kongesti vaskuler eksudat dan inflamasi seluler. (DEPKES RI,1995) Rheumatoid Artritis adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. (MANSJOER,1999) Rheumatoid Artritis adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai system tubuh. (SILVIA, 1995)

  • B.ETIOLOGI Menurut soeparman (1998) hingga kini penyebab Reumatoid Artritis belum diketahui, tetapi beberapa faktor mempengruhi:Genetik(keturunan)Umur di atas 40 tahunInfeksi

  • C.TANDA DAN GEJALANyeri persendianPembengkakan sendiKekakuan sendiTerbatasnya gerak sendi

  • Bila ditinjau dari stadium, ada 3 stadium yaitu :Stadium SinovitisPada stadium ini terjadi pada jaringan sinovial ditandai dengan hiperemi, edema karena kongesti, nyeri saat istirahat atau saat bergerak, bengkak dan kaku. Stadium DestruksiSelain terjadi kerusakan di jaringan sinovial juga terjadi pada jaringan sekitarnya yangn ditandai dengan kontraksi tendon. Selain itu terjadi perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk jari swan neck. Stadium DeformitasPada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan ganguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi diawali dengan sinovitis, pembentukan pannus, anklilosis fibrosa, dan anklilosis tulang.

  • E.PATOFISIOLOGIReumatoid artritis terjadi akibat rantai peritiwa imunologi akan berhenti bila penyebabnya antigen dapat di hilangkan akan tetapi opada RA antigen atas komponen umumnya akan menetap pada strukture persendian sehingga proses destruksi sendi akan berlangsung terus.Tidak terhentinya desrtuksi persendian pada RA di sebabkan oleh faktor reumatoid.

  • Faktor reumatid akan berkaitan dengan komplemen atau menglami agresi sendi sehingga proses peradangan akan berlanjut terus.Masuknya sel radang pada membran sinovial akibat pengedapan kompleks imun menyebabkan pannus.Secara histopatologis pada pembatasan rawan sendi dan panus terdapat sel mononukleus umumnya dapat di jumpai kerusakan jaringan kolagen dan proteoglikan.

  • D.PATHWAY GenetikRiwayat Arthritis RheumatoidVirus, bakteri, mikoplasmaRheumatoid factor /antibody IgM/IgEMenginfeksi sendi sinovialReaksi IgG dengan reumatoid faktorPeradangandi sendi sinovialArthritis rheumatoidAkumulasi sel darah putih, eksudat fibrinOedemaAdhesi permukaan sendiIschemic cartilagoTerbentuk pannusMasuk ke tulang sub chondrialNekrosis kartilagoAnkilosis fibrosa dan tulangLigamen dan tendon lemahSubluksasi/dislokasi sendiNyeriMerangsang nociceptor di talamusKongesti vascularSuplai darah menurun ke kartilagoSuplai O2 menurun ke kartilagoInvasi ke tulang subchondrialOsteoporosisRisiko kerusakan mobilitas fiiskKurang perawatan diriKerusakan musculoskeletal gerakPenurunan kekuatan otot Distensi sendi/ jaringanPostur tubuh berubah (bengkok)Keterbatasan gerakKetidakseimbangan mobilitasGangguan citra tubuhDeformitas sendiSinovial menebal

  • ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIAN RIWAYAT KEPERAWATAN .PEMERIKSAAN KEPERAWATAN.RIWAYAT PSIKOSOSIAL.

  • FOKUS PENGKAJIANAktivitas / IstirahatGejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi, kekakuan pada pagi hari, keletihan.Tanda : Malaise, keterbatasan ruang gerak : atropy otot, kulit, kontraktur, kelainan pada sendi dan otot.KardiovaskulerGejala : Kejadian pada jari tangan / kaki, contoh : pucat, intermiten sianosis, kemudian kemerhan pada jari sebelum warna kembali normal.

  • Integritas EgoGejala : Faktor-faktor stres akut / kronis, contoh : finansial, pekerjaan, keputusasaan, ancaman pada konsep diri, citra tubuh, indentitas diri.Makanan / CairanGejala : Ketidakmampuan untuk mengkonsumsi makanan / cairan adekuat, mual, anoreksia, kesuliatam untk mengunyah, penurunan BB, kekeringan pada membran mukosa.

  • HigieneGejala : Berbagai kesulitan untuk melakuakan aktivitaas, perawatan pribadi, ketergantungan pada orang lain.NeurosensoriGejala : Kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.Tanda : Pembengkakan sendi simetris.

  • Nyeri / KenyamananGejala : Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jari ngan luank pada sendi, rasa nyeri kronis dan kekakuan).KeamananGejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutanius, lesi kulit, ulkus kaki , kesulitan dalam menagani tugas / pemeliharaan rumah tangga, demam ringan menetap, kekeringan pada mata dan membran mukosa.

  • Interaksi SosialGejala : Kerusakan interaksi dengan keluarga / oranglain, perubahan peran, isolasi.Penyuluhan / pembelajaranGejala : Riwayat AR pada keluarga, penggunaan makanan sehat, riwayat perikarditis, lesi katup, fibrosis, pulmonal, pleuritis.

  • PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Tes serologi.Pemeriksaan radiologi.Aspirasi sendi cairan sinovial

  • DIAGNOSA KEPERAWATAN Nyeri akut atau kronis berhubungan dengan distensi jaringan (sendi) oleh proses inflamasi atau akumulasi cairan.Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.Ganggauan citra tubuh berhubungan dengan ketidakseimbangan Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan interpretasi informasi.

  • Intervensi dan RasionalisasiNyeri akut atau kronis berhubungan dengan distensi jaringan (sendi) oleh proses inflamasi atau akumulasi cairan.Tujuan : menunjukkan nyeri hilang ata terkontrol, terlihat rileks, dapat beristirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan, mengikuti program farmakologis, menggabungkan ketrampilan relaksasi dam aktivitas hiburan untuk mengontrol nyeri

  • Selidiki keluhan nyeri, lokasi, intensitas, faktor yang memperberat, tanda rasa sakit non verbal biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi.Tingkatkan istirahat di tempat tidur. dorong untuk srlalu menubah posisi.bantu pasien untuk bergerak ditempat tidur, sokong sendi yang sakit, hindari gerakan yang menyentak.dorong penggunaan teknik menejemen stress misalnya, relaksasi progresif sentuhan teaupetik, pengendalian nafas, biofitback.

  • berikan masase yang lembut dan anjurkan pasien mandi air hangat.Kolaborasiberikan obat-obat asetil salisilat dan NSAID

  • Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.Tujuan : mempertahankan fungsi posisi dengan pembatasan kontraktur, meningkatkan kekuatan dan fungsi dari bagian tubuh, mendemonstrasikan perilaku yang memungkinkan aktivitas.

  • Pertahankan tirah baring jika perlubantu rentang gerak aktif dan pasif Ubah posisi dengan sering dengan jumlah personil cukup Berikan lingkungan yang aman, misalnya penggunaan alat bantu mobilitas, penggunaan pegangan tangga pada bak, menaikan kursi atau kloset.posisikan dengan bantal, kantung pasir, gulungan trokanter, bebat, braseKolaborasikonsul dengan ahli terapi fisik atau okopasi dan spesialis vokasional.

  • Ganggauan citra tubuh berhubungan dengan ketidakseimbagan mobilitas.Tujuan : mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam menghadapi penyakit, perubahan gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan , menyusun rencana realistik untuk masa depan

  • dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan masa depan. perhatikan perilaku menarik diri, pengginaan menyangkal, atau terlalu memperhatikan perubahan tubuh ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas. bentu dengan kebutuhan perawatan yang diperlukan Kolaborasiberikan obat-obatan anti ansietas dan paningkat alam perasaan.rujuk pada konseling psikiatri, misalnya ; psikolog, perawat spesialis psikiatris perawat klinis

  • Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal.Tujuan : melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten dengan kemampuan individu, mendemontrasikan perubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri, mengidentifikasi sumber-sumber yang memenuhi kebutuhan perawatan diri.

  • diskusikan tingkat fungsi umum 0-4 sebelum timbul awitan penyakit dan potensial perubahan yang sekaran diantisipasi.pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan. kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perwatan diri, identifikasi untuk memodifikasi lingkungan. Kolaborasikonsul dengan ahli terapi okupasi berguna untuk menentukan alat bantu pamenuhan kebutuhan individu, misalnya: menggunkan alat bantu untuk memakai sepatu,memasang kancing

  • Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan interpretasi informasi.Tujuan : menunjukkan pemahaman tentang kondisi, perawatan mengembangakan rencana prawatan diri termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas atau pembatasan aktivitas.

  • tinjau proses penyakit, prognosis dan harapan masa depan tekankan pentingnya melanjutkan menejemen farmako terapetik.tinjau pentingnya diit yang seimbang dengan makanan yang mengandung vitamin, protein dan zat besi. berikan informasi mengenai alt bantu, misalnya tongkat untuk mengambil, piring yang ringan, tempat duduk/toilet yamg dapat dinaikan, palang keamanan. diskusikan tehnik menghemat energi tinjau perlunya inspeksi pada kulit dan perawata kulit

  • ******************************