analisa swot, balanced scorecard, dan perumusan indikator kinerja pembangunan
DESCRIPTION
Prime Minister Office Republica Democratica de Timor-Leste di NAM Center Hotel-Jakarta, 19 November 2014TRANSCRIPT
dadang-solihin.blogspot.com 2
dadang-solihin.blogspot.com 3
44
Materi• Analisa SWOT• Balanced Scorecard • Indikator Kinerja• Menggabungkan M&E ke dalam
Siklus Manajemen Pembangunan• Kedudukan Monev dalam
Perencanaan• Definisi Monitoring dan Evaluasi• Indikator Capaian RPJMN 2010-
2014
5dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 6
Prime Minister OfficeVisi:
“Menjadi Lembaga yang Profesional danModern yang selalu Siap dalam Mendukung
Kinerja Perdana Menteri”
dadang-solihin.blogspot.com 7
dadang-solihin.blogspot.com 8
Threats(Ancaman)
Weaknesses(Kelemahan)
Strengths(Kekuatan)
Strategi STGunakan kekuatan
untuk menghindari atau mengatasi ancaman
Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman
Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
Strategi SOGunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Opportunities(Peluang)
INTERNAL
EKSTERNAL
dadang-solihin.blogspot.com 9
Weaknesses(Kelemahan)
Strengths(Kekuatan)
Faktor internal yang mendukung
pencapaian Visi/Misi
Faktor internal yang tidak mendukung
pencapaian Visi/Misi
dadang-solihin.blogspot.com 10
No Variabel NU BF NUxBF1 Memiliki SDM yang berkualitas tinggi 5 35 1752 Memiliki asas legal yang kuat 4 25 1003 Memiliki anggaran yang cukup 3 25 754 Didukung oleh Sarpras yang memadai 1 5 55 Memiliki Job Des yang jelas 2 10 20
Jumlah 100 375
dadang-solihin.blogspot.com 11
No Variabel NU BF NUxBF1 Sarana Wi-fi kurang kuat dan kurang
menjangkau area yg lebih luas2 15 30
2 Komunikasi antara pegawai kurangterjalin dgn baik
3 20 60
3 Kenaikan promosi jenjang karierbelum jelas
1 15 15
4 Perencanaan program belum pas 4 25 1005 Peningkatan kualitas SDM kurang
disesuaikan dengan perkembangandunia internasional
5 25 125
Jumlah 100 330
dadang-solihin.blogspot.com 12
Faktor eksternal yang memberikan manfaat
dalam pencapaian Visi/Misi
Faktor eksternal yang menghalangi
pencapaian Visi/MisiThreats
(Ancaman)
Opportunities(Peluang)
dadang-solihin.blogspot.com 13
No Variabel NU BF NUxBF1 Tersedianya bea siswa baik DN maupun
LN, baik degree maupun non-degree5 25 125
2 Tersedianya tempat2 yang baik untukretreat dalam rangka meningkatkankomunikasi antar pegawai
2 15 30
3 Banyaknya perusahaan2 dan konsultantelekomunikasi tingkat dunia
1 15 15
4 Adanya perencanaan dan anggaransecara nasional jelas untuk mendukungoperasional kantor PM
4 20 80
5 Banyaknya lembaga2 dan konsultaninternasional yang membantupembangunan Timor Leste
3 25 75
Jumlah 100 325
dadang-solihin.blogspot.com 14
No Variabel NU BF NUxBF1 Kurangnya transfer of know-how dari
para konsultan lembagainternasional
5 30 150
2 Terbatasnya jumlah perusahaanoperator IT di Timor Leste
2 10 20
3 Kurang tepatnya pemberian danpenempatan lulusan bea siswaDN/LN
4 25 100
4 Kurangnya pemahaman terhadapperaturan yang berlaku
3 25 75
5 Masih ada LSM yang belum sejalandengan program pemerintah
1 5 5
Jumlah 100 350
dadang-solihin.blogspot.com 15
1. Strategi SO S + O = 375 + 325 = 700
2. Strategi WO W + O = 330 + 325 = 655
3. Strategi ST S + T = 375 + 350 = 725
4. Strategi WT W + T = 330 + 350 = 680
dadang-solihin.blogspot.com 16
1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk memanfaatkan Peluang
2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang
3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk menghindari atau mengatasi Ancaman
4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan hindari Ancaman
1. Memiliki SDM yang berkualitas tinggi
2. Memiliki asas legal yang kuat3. Memiliki anggaran yang
cukup4. Didukung oleh Sarpras yang
memadai5. Memiliki Job Des yang jelas
dadang-solihin.blogspot.com 17
6. Kurangnya transfer of know-how dari para konsultan lembaga internasional
7. Terbatasnya jumlah perusahaan operator IT di Timor Leste
8. Kurang tepatnya pemberian dan penempatan lulusan bea siswa DN/LN
9. Kurangnya pemahaman terhadap peraturan yang berlaku
10. Masih ada LSM yang belum sejalan dengan program pemerintah
dadang-solihin.blogspot.com 18
dadang-solihin.blogspot.com 19
Balanced Scorecard (BSC)
Kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu organisasi atau skor individu.
Kartu skor dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan.
Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan organisasi/individu di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.
Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja organisasi/individu yang bersangkutan.
Kartu Skor (Scorecard) Berimbang (Balanced)
Dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja organisasi/individu diukur secara berimbang dari aspek: 1. Keuangan dan non keuangan, 2. Jangka pendek dan jangka
panjang, 3. Internal dan eksternal.
dadang-solihin.blogspot.com 20
Kartu Skor (Scorecard)
Visi, Misi, dan Sasaran Strategis• Visi merupakan pernyataan yang berisi gambaran keadaan
organisasi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Visi menjawab pertanyaan “kita ingin menjadi apa?”
• Misi menerangkan cara yang harus dilakukan sebagai wujud penjabaran visi yang telah ditetapkan.
• Dalam konsep BSC, visi dan misi yang telah diformulasikan selanjutnya diterjemahkan dalam sejumlah Sasaran Strategis (SS).
• SS didefinisikan sebagai pernyataan tentang:– Apa yang ingin dicapai (SS bersifat output/outcome), atau – Apa yang ingin dilakukan (SS bersifat proses), atau– Apa yang seharusnya kita miliki (SS bersifat input).
dadang-solihin.blogspot.com 21
Peta Strategi• Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang
memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi.
• Peta strategi memudahkan organisasi untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh anggota organisasi dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
• Unit organisasi yang menyusun peta strategi adalah unit organisasi yang mendefinisikan visi dan misinya dengan jelas serta memiliki proses manajemen yang lengkap (input/sumber daya, proses internal, dan output/outcome).
dadang-solihin.blogspot.com 22
Strategy Map PM Office
Financial Perspectives
Learning & Growth
Internal Business Process
Customers Prespectives
Stakeholders Prespectives
Anggaran yangCukup
Membuat Job Des yang jelas
Peningkatanpemahaman
terhadapperaturan yang
berlaku
Meningkatkankualitas SDM
Mengaturpemberian danpenempatan
lulusan bea siswaDN/LN
Meningkatkantransfer of know-
how dari parakonsultan lembaga
internasional
Koordinasidengan LSM
mengenaiprogram2
pemerintah
“Menjadi Lembaga yang Profesional dan Modern yang selalu Siap dalam Mendukung Kinerja Perdana
Menteri”
MengkoordinasiKebijakan Politik PM
23
MelaksanakanDukungan Administrasi
Strategy Map
Financial Perspectives
Learning & Growth
Internal Business Process
Customers Prespectives
Stakeholders Prespectives
24
BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability.
• Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan karena merekalah pemakai produk/jasa yang dihasilkan organisasi.
• Dengan kata lain, organisasi harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
• Perspektif internal business process adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan.
• Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer.
• Perspektif learning & growth adalah perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi.
• Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini.
• Visi
Cascading dan Alignment
PMO Wide
25
PMO OnePMO One
PMO Two PMO TwoPMO Two PMO Two
dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 26
Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).
27dadang-solihin.blogspot.com
Pengertian Indikator
Pengertian Kinerja Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)
Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995)
Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional, sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995).
dadang-solihin.blogspot.com 28
Pengertian Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan
ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan
KEGUNAAN dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),
pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post) petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran
dadang-solihin.blogspot.com 29
Fungsi Indikator Kinerja• Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan
dilaksanakan
• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders
• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja program pembangunan
dadang-solihin.blogspot.com 30
Kedudukan Indikator Kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 31
Perencanaan Pelaksanaan monitoring dan Evaluasi
Indikator Kinerja
KuantitatifKualitatif
Sasaran dan Tujuan
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi;
2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;
3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga.– Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit– Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional
yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.
dadang-solihin.blogspot.com 32
1/3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
– Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan)
– Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30 menit.
– Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran kinerja.
– Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per penumpang.
4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 33
2/3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja;
6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator;
7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data.
dadang-solihin.blogspot.com 34
3/3
Logic Model Theory
dadang-solihin.blogspot.com 35
Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin diubahDAMPAK
Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai hasil dari output
Apa yang ingin dicapai
OUTCOME
Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)
OUTPUT
Proses/kegiatan menggunakan input
menghasilkan output yang diinginkan
Apa yang dikerjakanKEGIATAN
Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang digunakan dalam
bekerjaINPUT
Metode Pelaksanaan
Met
ode
Pen
yusu
nan
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
Indikator Kinerja INPUT• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),
SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.
• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan
Contoh:• Jumlah dana yang dibutuhkan• Tenaga yang terlibat• Peralatan yang digunakan• Jumlah bahan yang digunakan
dadang-solihin.blogspot.com 36
Indikator Kinerja OUTPUT• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu
kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.
• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.
Contoh:• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
– Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi– Jumlah permohonan yang diselesaikan – Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan– Jumlah jam latihan dalam sebulan
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli– Jumlah komputer yang dibeli– Jumlah gedung/jembatan yg dibangun– meter panjang jalanyang dibangun/rehab
dadang-solihin.blogspot.com 37
Indikator Kinerja OUTCOME• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran
indikator Keluaran. • Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun
produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 38
Contoh:Ukuran Kinerja Indikator Outcome
• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)– kemenangan tim dlm setiap pertandingan
• Peningkatan langsung hal-hal yg positif– kenaikan prestasi kelulusan siswa– peningkatan daya tahan bangunan– Penambahan daya tampung siswa
• Penurunan langsung hal-hal yang negatif– Penurunan Tingkat Kemacetan– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
dadang-solihin.blogspot.com 39
Indikator Kinerja IMPACT• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang
diperoleh dari hasil kegiatan. • Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat
diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. • Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan
dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.
Contoh:• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat– Peningkatan cadangan pangan – Peningkatan PDRB sektor tertentu
• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang– Penurunan Tingkat kemiskinan – Penurunan Tingkat Kematian
dadang-solihin.blogspot.com 40
41dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 42
Kedudukan Monev dalam Perencanaan
Perencanaan harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
dadang-solihin.blogspot.com 43
Definisi Monitoring• Monitoring secara umum dapat diartikan
sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan
keluarannya (fokus pada input, proses dan output)
– Pelaporan tentang kemajuan– Indentifikasi masalah-masalah
pengelolaan dan pelaksanaan.
44dadang-solihin.blogspot.com
Definisi Evaluasi• Proses menentukan nilai atau pentingnya
suatu kegiatan, kebijakan, atau program.• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik
terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.
(OECD, 2010)
45dadang-solihin.blogspot.com
46
Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan
Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program
Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program
mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.
dadang-solihin.blogspot.com
Mengapa Perlu Monev• Review perkembangan/progress• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi• Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan
masalah• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi• Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana
mencapainya• Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam• Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan
pembangunan yang positif
47dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 48
Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:
StrategiApakah yang dilakukan sudah benar?
OperasiApakah cara yang ditempuh sudah benar?
PembelajaranApakah ada cara yang lebih baik?
Perbedaan Monitoring dan EvaluasiAspek Monitoring Evaluasi
Tujuan Menilai kemajuan dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan
Memberikan gambaran pada suatu waktu tertentu mengenai suatu program
Fokus • Akuntabilitas penyampaian input program
• Dasar untuk aksi perbaikan• Penilaian keberlanjutan
program
• Akuntablitas penggunaan sumber daya
• Pembelajaran tentang hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik di masa yang akan datang
Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana?
• Apakah terdapat penyimpangan?
• Apakah penyimpangan tersebut dapat dibenarkan?
• Relevansi• Keberhasilan• Efektifitas biaya• Pembelajaran
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan terus menerus atau secara berkala selama pelaksanaan program
Umumnya dilaksanakan pada pertengahan atau akhir program
49dadang-solihin.blogspot.com
Fokus Monev• monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai pembelajaran dari
apa yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan, dengan memfokuskan pada:– Efisiensi menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah
sesuai dengan output yang dihasilkan– Efektifitas ada ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai
tujuan yang ditetapkan– Impact menggambarkan apakah yang telah dilakukan
memberikan perbedaan terhadap masalah yang ingin diselesaikan
50dadang-solihin.blogspot.com
Pertanyaan Kunci Monitoring1. Masalah apa yang timbul ?2. Apakah proyek berjalan sesuai jadwal ?3. Apakah proyek menghasilkan Output yang direncanakan ?4. Apakah anggarannya sesuai dengan rencana ?5. Apakah strateginya berjalan sesuai dengan rencana? 6. Apakah kelompok sasaran (target group) terlibat dalam aktivitas
proyek ?
51dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan Monitoring1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan rencana2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang
digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan,5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.
52dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan Evaluasi• Tujuan etis. Memberikan laporan pada pemimpin politik (kepala
daerah) dan masyarakat tentang bagaimana sebuah kebijakan diterapkan dan hasil yang dicapai. Tujuan ini menggabungkan tujuan untuk pertanggungjawaban yang lebih baik, informatif, etika politik dan penegakkan demokrasi.
• Tujuan manajerial. Mencapai pembagian keuangan dan sumber daya manusia yang lebih rasional diantara tindakan yang berbeda dan meningkatkan manajemen layanan publik.
• Tujuan keputusan. Membuka jalan terhadap pembuatan keputusan untuk pelanjutan, penghentian atau perubahan sebuah kebijakan.
• Tujuan pendidikan dan motivasi. Mendidik dan memotivasi pelaksana umum dan mitra kerja melalui pemahaman terhadap proses dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka sendiri.
53dadang-solihin.blogspot.com
Jenis Evaluasi1. Evaluasi Formatif
– Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan, program atau kegiatan).
– Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap.
2. Evaluasi Sumatif– Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat). – Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang
kegunaan sebuah program.
54dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Jenis Evaluasi3. Evaluasi Prospektif.
– Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan:• Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus
evaluasi?• Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau
sumberdaya yang digunakan?– Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil
monitoring (monitoring) dan penilaian dari studi awal untukmenilai kemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, programatau kegiatan yang baru diusulkan.
55dadang-solihin.blogspot.com
2/2
56
Jenis Evaluasimenurut tujuan
• Evaluasi proses: Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).
• Evaluasi biaya-manfaat: Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.
• Evaluasi dampak: Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat, & kelembagaan.
dadang-solihin.blogspot.com
Tipe Evaluator1. Evaluator Internal
– Mengetahui lebih banyak tentang sejarah, organisasi, budaya, problem, keberhasilan dan sebagainya.
– Menyatu dengan obyek yang dievaluasi.2. Evaluator Eksternal
– Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih spesifik.
– Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan keuangan.
3. Evaluator Partisipatif– Wakil dari pemerintah dan stakeholderss (termasuk penerima
manfaat) bekerjasama dalam merancang dan melaksanakan evaluasi.
– Metode partisipatif memungkinkan digunakan dalam evaluasi internal dan eksternal.
57dadang-solihin.blogspot.com
Evaluasi Internal dan ExternalKelebihan Kekurangan
Evaluasi Internal
• Evaluator cukup mengenal dengan lingkungan yang dievaluasi
• Beberapa responden lebih mudah digali informasinya oleh orang dalam daripada orang luar
• Biaya lebih rendah dibandingeksternal
• Objektifitas tim evaluasiterhadap hasil evaluasi mungkin dapat dipengaruhi berbagai kepentingan
• Tim evaluasi mungkin kurang terlatih atau memiliki kemampuan dalam bidang evaluasi
Evaluasi Eksternal
• Evaluasi dapat lebih objektif• Evaluator memiliki kemampuan dan
keterampilan lebih dalam bidang evaluasi
• Beberapa responden lebih mudah digali informasi oleh orang luar
• Menggunakan evaluator eksternal dapat memberikan kredibilitas lebih terhadap hasil temuan
• Evaluasi eksternal dapat memakan biaya yang besar
• Evaluator eksternal mungkin salah mengerti keinginan kita terhadap apa yang ingin dievaluasi
58dadang-solihin.blogspot.com
Tahapan Evaluasi 1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi
– Identifikasi program/kegiatan/objek yang akan dievaluasi– Jelaskan uraian program/kegiatan/objek evaluasi– Tentukan fokus yang menjadi perhatian s.d informasinya
2. Menyusun rencana evaluasi– Susun pertanyaan evaluasi– Tetapkan informasi diperlukan untuk pertanyaan– Tentukan kriteria evaluasi– Tentukan bagaimana, dimana, kapan, dari siapa informasi
didapat– Identifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi
59dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Tahapan Evaluasi 3. Pengumpulan data
– Identifikasi informasi– Pilih instrumen dalam mendapatkan informasi– Pilot test untuk menguji instrumen– Susun kembali instrumen sebagai perbaikan
4. Analisis dan presentasi data– Susun metode analisis dan presentasi data– Buat kesimpulan analisis– Buat laporan hasil evaluasi– Presentasikan dan laporkan secara tertulis
5. Pengambilan keputusan– Tentukan pilihan rekomendasi– Identifikasi area evaluasi
60dadang-solihin.blogspot.com
2/2
Perbedaan Pendekatan Evaluasi Pendekatan Tujuan Utama Fokus Pertanyaan Metodologi
Goal-based Menilai pencapaian tujuan dan sasaran
• Apakah tujuan tercapai? Efisienkah?
• Apakah tujuan tersebut sudah sesuai?
Membandingkan baseline dan progres data, menemukan cara-cara dalam mengukur indikator
Decisionmaking
Memberikan informasi
• Apakah program efektif?
• Perlukah dilanjutkan?• Bagaimana jika program
tsb dimodifikasi?
• Menilai kisaran opsi yang terkait dengan konteks proyek, input, proses dan hasil.
• Membuat beberapa cara konsensus pengambilan keputusan
Goal-free Menilai keseluruhan efek dari proyek baik yang diinginkan maupun yang tidak
• Apakah hasil keseluruhan dari proyek?
• Nilai-nilai apakah yang terdapat disana?
• Determinasi independen akan kebutuhan dan ukuran dalam menilai kelayakan proyek.
• Teknik kualitatif dan kuantitatif dalam menemukan berbagai kemungkinan hasil.
Expert judgement
Penggunaan keahlian
Bagaimana ahli external menilai proyek ini?
Review kritis berdasarkan pengalaman, survey informal dan wawasan mendalam yang subjektif
61dadang-solihin.blogspot.com
Sistem Evaluasi
dadang-solihin.blogspot.com 62
Terdapat tiga aspek dalam sistem evaluasi:
1. Perencanaan evaluasi
2. Pelaksanaan evaluasi
3. Pemanfaatan hasil evaluasi
Perencanaan Evaluasi1. Melakukan penilaian kesiapan yaitu sebuah kerangka kerja
analitis untuk menilai kemampuan dari organisasi dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap “tujuan pembangunan” yang terdapat dalam dokumen perencanaan.
2. Sepakat atas hasil yang dimonitor dan dievaluasiKesepakatan dalam perumusan “hasil” ditekankan dalam langkah kedua ini karena membuat tujuan yang diharapkan dari tindakan pemerintah menjadi jelas.
63dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Perencanaan Evaluasi3. Pemilihan indikator kunci untuk memantau hasil
– indikator diperlukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat agar pemerintah lebih responsif terhadap usulan konkret masyarakat;
– indikator bermanfaat untuk menunjukkan akuntabilitas kepada masyarakat tentang capaian pemerintah;
– indikator berguna sebagai cara untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.
4. Pengumpulan Baseline Data untuk indikator– data yang berguna untuk menentukan posisi kita sekarang secara
terukur. 5. Rencana perbaikan-pemilihan sasaran nyata target
– Rencana perbaikan terhadap hasil program, kegiatan dan kebijakan diinginkan membutuhkan “target”.
– Target adalah tingkatan indikator yang dapat dihitung dan diinginkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk dicapai pada waktu tertentu.
64dadang-solihin.blogspot.com
2/2
Pelaksanaan Evaluasi1. Monitoring hasil
– Terpilah dua yaitu monitoring dan Evaluasi (P & E) hasil (terhadap hasil dan dampak) dan P&E pelaksanaan (terhadap masukan, kegiatan dan keluaran).
2. Pelaksanaan evaluasi– Memusatkan perhatian pada peran penting evaluasi sebagai
pelengkap informasi tentang masukan dan keluaran. – Meskipun disisi lain, monitoring telah membuka wawasan
tentang apa yang dilakukan untuk mencapai hasil dan masukan.3. Analisa dan pelaporan data
– Langkah penting untuk menentukan temuan mana yang akan dilaporkan; kepada siapa laporan P&E ditujukan; dalam format apa dan dengan jeda waktu bagaimana.
65dadang-solihin.blogspot.com
Pemanfaatan Hasil Evaluasi1. Pemanfaatan temuan
– Sistem Monev menghasilkan dan menyampaikan informasi berbasis hasil kepada pengguna yang tepat di dalam pemerintahan.
2. Mempertahankan sistem Monitoring dan Evaluasi dalam organisasi– Upaya pengembangan sistem Monev berbasis hasil dalam
organisasi pemerintah membutuhkan proses jangka panjang terutama guna memastikan pengambil keputusan benar-benar mempertahankan dan memanfaatkan Monev.
66dadang-solihin.blogspot.com
Kondisi Saat Ini dan Harapan Ke Depan
dadang-solihin.blogspot.com 67
Monev hanya untuk kepentingan instansi/lembaga lain yang lebih superior
Sistem merupakan bagian dari sub-ordinasi
Menjadi beban Lembaga Bagian dari kewajiban Tidak ada reward tapi hanya ada
punishment Tidak adanya keterkaitan antara
evaluasi dan perencanaan ke depan Tidak adanya implikasi/dampak dari
pelaksanaan kegiatan evaluasi dengan perencanaan
Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)
Monev untuk kepentingan Lembaga sendiri
Sistem yang baku untuk kepentingan nasional dilengkapi dengan kekhasan lokal.
Menjadi kebutuhan Bagian dari akuntabilitas dan
dibuka kepada publik Menjadi bahan masukan
perencanaan ke depan Ada reward dan punishment
berdasar indikator yang jelas
Kondisi Saat Ini Harapan Ke Depan
68
Kerangka Konseptual Evaluasi
• Menjadi bagian dari desain program• Perencanaan yg baik sejak awal • Dukungan dari pemangku kepentingan• Menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program• Alokasi sumber daya yg memadai
dadang-solihin.blogspot.com
Kriteria Evaluasi
dadang-solihin.blogspot.com 69
Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan
Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan
Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan dengan masukan.
Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak
Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi.
70dadang-solihin.blogspot.com
Prioritas Nasional 2010-20141 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5 Ketahanan Pangan
6 Infrastruktur
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pascakonflik
11 Prioritas NasionalKabinet Indonesia Bersatu II
2009-2014
11 Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
12 Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
13 Bidang Perekonomian
14 Bidang Kesejahteraan Rakyat
Prioritas Lainnya
dadang-solihin.blogspot.com 71
Kerangka Evaluasi Capaian RPJMN 2010-2014
dadang-solihin.blogspot.com 72
MISI 1Melanjutkan Pembangunan menuju Indonesia yang Sejahtera
• Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari 4,6 persen (2009) meningkat menjadi 5,8 persen (2013)
• Pada tahun 2013 neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar USD8,6 milyar yang meningkat dari USD3,9 milyar tahun 2012
• Peningkatan produksi pertanian pada tahun 2013 dengan rata-rata peningkatan sebesar: tanaman bahan makanan (2%), perkebunan (4,4%), peternakan (4,5%) dan perikanan (6,5%)
• Pada tahun 2013, surplus beras mencapai 8,9 juta ton• Angka kematian bayi mengalami penurunan dari 34 pada 2007 menjadi 32 per 1.000
kelahiran hidup (2012).• Angka kematian ibu meningkat dari 228 (2007) menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup (2012)• Menurunnya prevalensi anak baduta stunting (pendek dan sangat pendek) menjadi 32,9
persen (2013) • Meningkatnya angka partisipasi murni (APM) SD/MI/paket A dari 94,1 persen menjadi
95,8 persen, dan APM SMP/mts/paket B meningkat dari 65,2 menjadi 78,8 persen pada periode 2004-2012
• Tahun 2012, PISA Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara yang disurvey, dengan rata-rata nilai matematika, membaca, dan sains berturut-turut sebesar 375, 395, dan 382 (rata-rata nilai negara OECD adalah 500).
Capaian RPJMN 2010-2014
dadang-solihin.blogspot.com 73
Misi 2Memperkuat Pilar Demokrasi
• Jika dilihat dari angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), kualitas demokrasi Indonesia cenderung menurun, yaitu dari 67,30 pada tahun 2009 menjadi 62,63 pada tahun 2014. Dari 3 indikator pembentuk IDI, 2 indikator yaitu hak-hak sipil dan kebebasan politik cenderung menurun, sementara kinerja lembaga demokrasi sedikit meningkat.
• Angka Integritas Pelayanan Publik (Pusat) meningkat dari 6,64 pada2009 menjadi 7,37 pada tahun 2014.
• Opini WTP (K/L) meningkat dari 41% pada 2009 menjadi 74% padatahun 2014. Angka Opini WTP (K/L) tertinggi adalah pada tahun 2013 yaitu 76%.
Capaian RPJMN 2010-2014
dadang-solihin.blogspot.com 74
Misi 3Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
• Skor Indeks Persepsi Korupsi adalah 32 pada tahun 2013, meningkat daritahun 2009 yaitu 2,8.
• Daya saing daerah dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu, 10 Provinsi dengan Daya saing tertinggi (seluruh provinsi di Jawa, Bali, Riau, dan Kaltim), 13 Provinsi dengan Daya saing menengah, dan 10 Provinsi dengan daya saing rendah (Sebagian besar seluruh Indonesia Timur).
• Kontribusi PDRB masih didominasi oleh Provinsi-provinsi di Jawa, yaitu sebesar 58,87%, disusul provinsi di Sumatera sebesar 23,77%.
• Pesentase kemiskinan di luar Jawa masih tinggi, tetapi jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di Jawa
Capaian RPJMN 2010-2014
dadang-solihin.blogspot.com 75
CAPAIAN MISI 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera
dadang-solihin.blogspot.com 76
Tingkat pengangguran menurun, namun perlu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas untuk penyediaan lapangan kerja yang lebih besar
Indikator Ekonomi
a. Ada penurunan penciptaan lapangan kerja dalam 3 tahun terakhir (2011-2013) dibandingkan periode 2007-2010.
b. Untuk tahun 2013, meskipun ekonomi tumbuh sekitar 5,9 persen, terdapat penurunan jumlah pekerja secara nasional, meskipun relatif kecil (10.000 pekerja), yang berimplikasi kepada tingkat pengangguran meningkat.
c. Peningkatan pengangguran terjadi pada kelompok SMA (SMU dan SMK). 77
Neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar USD8,6 milyar, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD4,1 milyar
Indikator Ekonomi
Perkembangan Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 2004-2013
dadang-solihin.blogspot.com 78
Indikator Pertanian
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Jut
a Ton
Produksi Padi Produksi Beras Produksi Jagung
Produksi Kedelai Produksi Gula Produksi Daging Sapi dan Kerbau
KIB I KIB II
No Indikator Kinerja Satuan 2004
KIB I KIB II
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)
1 Beras Ribu Ton 236,9 189,6 438,1 1.406,5 289,5 250,3 687,5 2.750,4 1.780,5 302,3
2 Cabe Ribu Ton 7,5 6,9 9,9 11,0 14,4 16,3 18,1 24,4 17,8 12,0
3 DagingSapi Ribu Ton 11,8 19,9 24,1 39,4 45,6 67,9 90,5 65,0 33,5 23,2
4 Gula Juta Ton 1,2 2,1 1,6 3,1 1,2 1,7 2,0 2,7 3,1 2,5
5 Jagung Ribu Ton 1.089,6 186,1 1.776,0 702,5 276,3 339,5 1.528,3 3.208,7 1.694,1 1.805,3
6 Kedelai Juta Ton 1,1 1,1 1,1 1,4 1,2 1,3 1,7 2,1 1,9 1,2
7 BawangMerah Ribu Ton 48,9 53,1 78,5 107,6 127,8 63,8 70,6 156,4 95,2 68,6
Perkembangan Impor Komoditi Pangan Utama Tahun 2004 – 2013
Perkembangan produksikomoditas utamameningkat, namunbelum mampumemenuhi kebutuhan
Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Pokok Tahun 2004-2013
dadang-solihin.blogspot.com 79
Indikator KesehatanAngka Kematian Ibu, Bayi dan kekurangan Gizi
INDIKATORSTATU
S AWAL
TARGET 2014
1. Angka kematian Ibu (AKI) 228 118
2. Angka kematian bayi (AKB)
34 24
3. Prevalensi kekurangangizi
18,4 15
63020406080100120
Sulawesi Bara
tMaluku
Utara MalukuSulawe
si Tenggara
Kalimantan Te
ngah PapuaSulawe
si Tengah
Bengkulu
Kalimantan Se
latanPapua
Barat Gorontalo
Kalimantan Ba
ratNusa T
enggara… Jambi
Sulawesi Selat
anSumate
ra Utara Riau Aceh
Sumatera Sela
tanSulawe
si Utara Banten Lampu
ngINDON
ESIAKalima
ntan Timur
Jawa Barat
Kep. Bangka…
Nusa Tenggar
a…Sumate
ra Barat
Jawa Tengah
Kepulauan Ria
uJawa T
imurDI Yog
yakarta DKI Jakarta Bali
Persalian di fasilitas kesehatan masih belum optimal; Disparitas Persalinan di Fasilitas Kesehatan cukup lebar
Prevalensi kekurangan gizi pada balita masih tinggi, disparitas kekurangan gizi antar provinsi masih lebar
dadang-solihin.blogspot.com 80
Indikator Pendidikan
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
SMA SMK SMA SMK
Public Private
stude
nts
StudentTeacher Ratio
StudentClassroomRatio
Perbandingan jumlah siswa dan guru serta perbandingan siswa dan kelas
Sumber: PDSP (2009/2010)
Perkembangan nilai PISA siswa Indonesia, 2003-2012
• Program sertifikasi kompetensi guru berhasil meningkatkankesejahteraan guru tetapi belum mampu meningkatkan mutu dan hasilpembelajaran siswa.
• Hasil PISA menunjukkan nilai sains dan membaca memburuk, sementara matematika mengalami perbaikan tapi tidak signifikan.
0
.2
.4
.6
.8
1
Peluang un
tuk be
rtahan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lama sekolah (tahun)Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-5
16-18 Tahun
Angka melanjutkan penduduk usia 16-18 tahun pada pendidikan menengah masih rendah terutama pada quintil 1
112.5
117.0 116.2
94.1 95.2
95.8
81.2
98.1 103.9
65.2
74.2 78.8
48.3
69.6
78.7
14.6 18.4
27.9
-
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
APK SD/sederajat APM SD/sederajat APK SMP/sederajat
APM SMP/sederajat APK SMA/sederajat APK PT
KIB I KIB II
Perkembangan APM dan APKmenurut Jenjang Pendidikan, 2003-2012
Angka Partisipasi sekolah membaik, namun perlu peningkatan akses pendidikan menengah dan tinggi serta kualitas pendidikan dan peningkatan akses bagi
masyarakat miskin
Capaian Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
dadang-solihin.blogspot.com 82
Sumber : idi 2009-2010-2011-2012
Indikator PolitikIndeks Demokrasi Indonesia
dadang-solihin.blogspot.com 83
8%
19%
41%
57%63%
76% 74%
0% 3% 0% 3%
18%
30%
61%
0,70% 0,69% 2,87% 2,97% 5,73%11,61%
24,94%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
K/LProvinsiKab/Kota
Opini WTP BPK atas Laporan Keuangan
5,83
6,84 6,64 6,167,07 6,86 7,37
6,69 6,46
5,266,00 6,32
6,82
012345678
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
pusat daerah
*skor: 1-10
Skor Integritas Pelayanan PublikC
Indikator Pelayanan PublikKualitas pelayanan publik pusat dan daerah masih perlu ditingkatkan
dadang-solihin.blogspot.com 84
Capaian Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
dadang-solihin.blogspot.com 85
Keterangan: Keterangan:
Skala 0 - 10, 0 (terkorup) - 10 (terbersih) Tahun 2012 terjadi perubahan skala
Sumber: Transparency International, 2013 Skala 0 -100, 0 (terkorup) - 100 (terbersih)
0
500
1000
1500
2000
2500
1 2 3 4 5 6 7 8
Series1
Series2
2 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8 2.8 3
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
32 32
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2012 2013
KIB I KIB II
Perkembangan Skor IPK Indonesia Tahun 2004-2013
Indikator Penegakan Hukum
Penegakan anti korupsi membaik, namun perlu percepatan
dadang-solihin.blogspot.com 86
Sumber: Asia Competitiveness Institute. Tahun 2013
Indikator Pembangunan WilayahPeta Daya Saing Daerah*
*) diukur dengan 91 indikator yang dikelompokkan dalam empat aspek: (i) macroeconomic stability, (ii) government and institutional setting, (iii) financial, business, and manpower condition, and (iv) quality of life and infrastructure development
dadang-solihin.blogspot.com 87
KESENJANGAN ANTARWILAYAHWilayah Sumatera
Share PDRB thdp 33 Prov 23,77%
Pertumb. Ekonomi 8.21%
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,53
Tingkat Kemiskinan 12,07 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 6.177,20
Tingkat Pengangguran 5,66%
Wilayah Kalimantan
Share PDRB thdp 33 Prov 9,30 %
Pertumb. Ekonomi 4,83 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 43,70
Tingkat Kemiskinan 6,69 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 932,90
Tingkat Pengangguran 5,30%
Wilayah Sulawesi
Share PDRB thdp 33 Prov 4,74 %
Pertumb. Ekonomi 8,67%
PDRB/kapita (Juta Rp) 17,86
Tingkat Kemiskinan 13,99 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 2.045,60
Tingkat Pengangguran 5,23 %
Wilayah Papua
Share PDRB thdp 33 Prov 1,79 %
Pertumb. Ekonomi 6,38 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,43
Tingkat Kemiskinan 30,50%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 1.199,60
Tingkat Pengangguran 3,97%
Wilayah Maluku
Share PDRB thdp 33 Prov 0,27 %
Pertumb. Ekonomi 7,33 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 6,80
Tingkat Kemiskinan 16,42%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 427,20
Tingkat Pengangguran 6,37 %
Wilayah Nusa Tenggara
Share PDRB thdp 33 Prov 1,26 %
Pertumb. Ekonomi 1,54 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 8,97
Tingkat Kemiskinan 19,79%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 828,30
Tingkat Pengangguran 4,06 %
Wilayah Jawa-BaliShare PDRB thdp 33 Prov 58,87%
Pertumb. Ekonomi 6.58%
PDRB/kapita (Juta Rp) 27,61
Tingkat Kemiskinan 11,36 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 15.983,60
Tingkat Pengangguran 6,65 %
Sumber : BPS 2012 (diolah)
Nasional 2012 Pertumbuhan Ekonomi = 6,23 %, Tingkat Kemiskinan 2012 (Februari) = 11, 96% Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 (Agustus) = 6,80 % PDB/kapita: Rp 33,75 juta ; PDRB/kapita (33 prov): Rp 27,56 juta
89dadang-solihin.blogspot.com