analisa swot, balanced scorecard, dan perumusan indikator kinerja pembangunan

89

Click here to load reader

Upload: dadang-solihin

Post on 30-Jun-2015

944 views

Category:

Education


12 download

DESCRIPTION

Prime Minister Office Republica Democratica de Timor-Leste di NAM Center Hotel-Jakarta, 19 November 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan
Page 2: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 3

Page 4: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

44

Page 5: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Materi• Analisa SWOT• Balanced Scorecard • Indikator Kinerja• Menggabungkan M&E ke dalam

Siklus Manajemen Pembangunan• Kedudukan Monev dalam

Perencanaan• Definisi Monitoring dan Evaluasi• Indikator Capaian RPJMN 2010-

2014

5dadang-solihin.blogspot.com

Page 6: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 6

Page 7: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Prime Minister OfficeVisi:

“Menjadi Lembaga yang Profesional danModern yang selalu Siap dalam Mendukung

Kinerja Perdana Menteri”

dadang-solihin.blogspot.com 7

Page 8: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 8

Threats(Ancaman)

Weaknesses(Kelemahan)

Strengths(Kekuatan)

Strategi STGunakan kekuatan

untuk menghindari atau mengatasi ancaman

Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman

Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Strategi SOGunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Opportunities(Peluang)

INTERNAL

EKSTERNAL

Page 9: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 9

Weaknesses(Kelemahan)

Strengths(Kekuatan)

Faktor internal yang mendukung

pencapaian Visi/Misi

Faktor internal yang tidak mendukung

pencapaian Visi/Misi

Page 10: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 10

No Variabel NU BF NUxBF1 Memiliki SDM yang berkualitas tinggi 5 35 1752 Memiliki asas legal yang kuat 4 25 1003 Memiliki anggaran yang cukup 3 25 754 Didukung oleh Sarpras yang memadai 1 5 55 Memiliki Job Des yang jelas 2 10 20

Jumlah 100 375

Page 11: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 11

No Variabel NU BF NUxBF1 Sarana Wi-fi kurang kuat dan kurang

menjangkau area yg lebih luas2 15 30

2 Komunikasi antara pegawai kurangterjalin dgn baik

3 20 60

3 Kenaikan promosi jenjang karierbelum jelas

1 15 15

4 Perencanaan program belum pas 4 25 1005 Peningkatan kualitas SDM kurang

disesuaikan dengan perkembangandunia internasional

5 25 125

Jumlah 100 330

Page 12: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 12

Faktor eksternal yang memberikan manfaat

dalam pencapaian Visi/Misi

Faktor eksternal yang menghalangi

pencapaian Visi/MisiThreats

(Ancaman)

Opportunities(Peluang)

Page 13: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 13

No Variabel NU BF NUxBF1 Tersedianya bea siswa baik DN maupun

LN, baik degree maupun non-degree5 25 125

2 Tersedianya tempat2 yang baik untukretreat dalam rangka meningkatkankomunikasi antar pegawai

2 15 30

3 Banyaknya perusahaan2 dan konsultantelekomunikasi tingkat dunia

1 15 15

4 Adanya perencanaan dan anggaransecara nasional jelas untuk mendukungoperasional kantor PM

4 20 80

5 Banyaknya lembaga2 dan konsultaninternasional yang membantupembangunan Timor Leste

3 25 75

Jumlah 100 325

Page 14: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 14

No Variabel NU BF NUxBF1 Kurangnya transfer of know-how dari

para konsultan lembagainternasional

5 30 150

2 Terbatasnya jumlah perusahaanoperator IT di Timor Leste

2 10 20

3 Kurang tepatnya pemberian danpenempatan lulusan bea siswaDN/LN

4 25 100

4 Kurangnya pemahaman terhadapperaturan yang berlaku

3 25 75

5 Masih ada LSM yang belum sejalandengan program pemerintah

1 5 5

Jumlah 100 350

Page 15: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 15

1. Strategi SO S + O = 375 + 325 = 700

2. Strategi WO W + O = 330 + 325 = 655

3. Strategi ST S + T = 375 + 350 = 725

4. Strategi WT W + T = 330 + 350 = 680

Page 16: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 16

1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk memanfaatkan Peluang

2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang

3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk menghindari atau mengatasi Ancaman

4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan hindari Ancaman

Page 17: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

1. Memiliki SDM yang berkualitas tinggi

2. Memiliki asas legal yang kuat3. Memiliki anggaran yang

cukup4. Didukung oleh Sarpras yang

memadai5. Memiliki Job Des yang jelas

dadang-solihin.blogspot.com 17

6. Kurangnya transfer of know-how dari para konsultan lembaga internasional

7. Terbatasnya jumlah perusahaan operator IT di Timor Leste

8. Kurang tepatnya pemberian dan penempatan lulusan bea siswa DN/LN

9. Kurangnya pemahaman terhadap peraturan yang berlaku

10. Masih ada LSM yang belum sejalan dengan program pemerintah

Page 18: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 18

Page 19: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 19

Balanced Scorecard (BSC)

Kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu organisasi atau skor individu.

Kartu skor dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan.

Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan organisasi/individu di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.

Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja organisasi/individu yang bersangkutan.

Kartu Skor (Scorecard) Berimbang (Balanced)

Dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja organisasi/individu diukur secara berimbang dari aspek: 1. Keuangan dan non keuangan, 2. Jangka pendek dan jangka

panjang, 3. Internal dan eksternal.

Page 20: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 20

Kartu Skor (Scorecard)

Page 21: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Visi, Misi, dan Sasaran Strategis• Visi merupakan pernyataan yang berisi gambaran keadaan

organisasi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Visi menjawab pertanyaan “kita ingin menjadi apa?”

• Misi menerangkan cara yang harus dilakukan sebagai wujud penjabaran visi yang telah ditetapkan.

• Dalam konsep BSC, visi dan misi yang telah diformulasikan selanjutnya diterjemahkan dalam sejumlah Sasaran Strategis (SS).

• SS didefinisikan sebagai pernyataan tentang:– Apa yang ingin dicapai (SS bersifat output/outcome), atau – Apa yang ingin dilakukan (SS bersifat proses), atau– Apa yang seharusnya kita miliki (SS bersifat input).

dadang-solihin.blogspot.com 21

Page 22: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Peta Strategi• Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang

memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi.

• Peta strategi memudahkan organisasi untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh anggota organisasi dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

• Unit organisasi yang menyusun peta strategi adalah unit organisasi yang mendefinisikan visi dan misinya dengan jelas serta memiliki proses manajemen yang lengkap (input/sumber daya, proses internal, dan output/outcome).

dadang-solihin.blogspot.com 22

Page 23: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Strategy Map PM Office

Financial Perspectives

Learning & Growth

Internal Business Process

Customers Prespectives

Stakeholders Prespectives

Anggaran yangCukup

Membuat Job Des yang jelas

Peningkatanpemahaman

terhadapperaturan yang

berlaku

Meningkatkankualitas SDM

Mengaturpemberian danpenempatan

lulusan bea siswaDN/LN

Meningkatkantransfer of know-

how dari parakonsultan lembaga

internasional

Koordinasidengan LSM

mengenaiprogram2

pemerintah

“Menjadi Lembaga yang Profesional dan Modern yang selalu Siap dalam Mendukung Kinerja Perdana

Menteri”

MengkoordinasiKebijakan Politik PM

23

MelaksanakanDukungan Administrasi

Page 24: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Strategy Map

Financial Perspectives

Learning & Growth

Internal Business Process

Customers Prespectives

Stakeholders Prespectives

24

BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability.

• Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan karena merekalah pemakai produk/jasa yang dihasilkan organisasi.

• Dengan kata lain, organisasi harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.

• Perspektif internal business process adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan.

• Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer.

• Perspektif learning & growth adalah perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi.

• Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini.

• Visi

Page 25: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Cascading dan Alignment

PMO Wide

25

PMO OnePMO One

PMO Two PMO TwoPMO Two PMO Two

dadang-solihin.blogspot.com

Page 26: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 26

Page 27: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).

27dadang-solihin.blogspot.com

Pengertian Indikator

Page 28: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Pengertian Kinerja Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)

Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995)

Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional, sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995).

dadang-solihin.blogspot.com 28

Page 29: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Pengertian Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan

ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan

KEGUNAAN dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),

pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post) petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran

dadang-solihin.blogspot.com 29

Page 30: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Fungsi Indikator Kinerja• Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan

dilaksanakan

• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders

• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja program pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 30

Page 31: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Kedudukan Indikator Kinerja

dadang-solihin.blogspot.com 31

Perencanaan Pelaksanaan monitoring dan Evaluasi

Indikator Kinerja

KuantitatifKualitatif

Sasaran dan Tujuan

Page 32: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi;

2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;

3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga.– Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit– Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional

yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.

dadang-solihin.blogspot.com 32

1/3

Page 33: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

– Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan)

– Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30 menit.

– Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran kinerja.

– Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per penumpang.

4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/kinerja

dadang-solihin.blogspot.com 33

2/3

Page 34: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja;

6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator;

7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data.

dadang-solihin.blogspot.com 34

3/3

Page 35: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Logic Model Theory

dadang-solihin.blogspot.com 35

Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian

outcome

Apa yang ingin diubahDAMPAK

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk

beneficieries tertentu sebagai hasil dari output

Apa yang ingin dicapai

OUTCOME

Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan

Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)

OUTPUT

Proses/kegiatan menggunakan input

menghasilkan output yang diinginkan

Apa yang dikerjakanKEGIATAN

Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam

menghasilkan output

Apa yang digunakan dalam

bekerjaINPUT

Metode Pelaksanaan

Met

ode

Pen

yusu

nan

Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007

Page 36: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Indikator Kinerja INPUT• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),

SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.

• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan

Contoh:• Jumlah dana yang dibutuhkan• Tenaga yang terlibat• Peralatan yang digunakan• Jumlah bahan yang digunakan

dadang-solihin.blogspot.com 36

Page 37: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Indikator Kinerja OUTPUT• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu

kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.

• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.

Contoh:• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan

– Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi– Jumlah permohonan yang diselesaikan – Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan– Jumlah jam latihan dalam sebulan

• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli– Jumlah komputer yang dibeli– Jumlah gedung/jembatan yg dibangun– meter panjang jalanyang dibangun/rehab

dadang-solihin.blogspot.com 37

Page 38: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Indikator Kinerja OUTCOME• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran

indikator Keluaran. • Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun

produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai.

• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.

• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.

dadang-solihin.blogspot.com 38

Page 39: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Contoh:Ukuran Kinerja Indikator Outcome

• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)– kemenangan tim dlm setiap pertandingan

• Peningkatan langsung hal-hal yg positif– kenaikan prestasi kelulusan siswa– peningkatan daya tahan bangunan– Penambahan daya tampung siswa

• Penurunan langsung hal-hal yang negatif– Penurunan Tingkat Kemacetan– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas

dadang-solihin.blogspot.com 39

Page 40: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Indikator Kinerja IMPACT• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang

diperoleh dari hasil kegiatan. • Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat

diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. • Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan

dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.

Contoh:• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang

– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat– Peningkatan cadangan pangan – Peningkatan PDRB sektor tertentu

• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang– Penurunan Tingkat kemiskinan – Penurunan Tingkat Kematian

dadang-solihin.blogspot.com 40

Page 41: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

41dadang-solihin.blogspot.com

Page 42: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 42

Page 43: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Kedudukan Monev dalam Perencanaan

Perencanaan harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:1. Tujuan akhir yang dikehendaki.

2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).

3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.

4. Masalah-masalah yang dihadapi.

5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya.

6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.

7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.

8. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.

dadang-solihin.blogspot.com 43

Page 44: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Definisi Monitoring• Monitoring secara umum dapat diartikan

sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan

keluarannya (fokus pada input, proses dan output)

– Pelaporan tentang kemajuan– Indentifikasi masalah-masalah

pengelolaan dan pelaksanaan.

44dadang-solihin.blogspot.com

Page 45: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Definisi Evaluasi• Proses menentukan nilai atau pentingnya

suatu kegiatan, kebijakan, atau program.• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik

terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.

(OECD, 2010)

45dadang-solihin.blogspot.com

Page 46: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

46

Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan

Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya

Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program

Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program

mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 47: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Mengapa Perlu Monev• Review perkembangan/progress• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi• Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan

masalah• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi• Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana

mencapainya• Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam• Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan

pembangunan yang positif

47dadang-solihin.blogspot.com

Page 48: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 48

Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:

StrategiApakah yang dilakukan sudah benar?

OperasiApakah cara yang ditempuh sudah benar?

PembelajaranApakah ada cara yang lebih baik?

Page 49: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Perbedaan Monitoring dan EvaluasiAspek Monitoring Evaluasi

Tujuan Menilai kemajuan dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan

Memberikan gambaran pada suatu waktu tertentu mengenai suatu program

Fokus • Akuntabilitas penyampaian input program

• Dasar untuk aksi perbaikan• Penilaian keberlanjutan

program

• Akuntablitas penggunaan sumber daya

• Pembelajaran tentang hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik di masa yang akan datang

Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana?

• Apakah terdapat penyimpangan?

• Apakah penyimpangan tersebut dapat dibenarkan?

• Relevansi• Keberhasilan• Efektifitas biaya• Pembelajaran

Waktu Pelaksanaan

Dilaksanakan terus menerus atau secara berkala selama pelaksanaan program

Umumnya dilaksanakan pada pertengahan atau akhir program

49dadang-solihin.blogspot.com

Page 50: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Fokus Monev• monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai pembelajaran dari

apa yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan, dengan memfokuskan pada:– Efisiensi menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah

sesuai dengan output yang dihasilkan– Efektifitas ada ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai

tujuan yang ditetapkan– Impact menggambarkan apakah yang telah dilakukan

memberikan perbedaan terhadap masalah yang ingin diselesaikan

50dadang-solihin.blogspot.com

Page 51: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Pertanyaan Kunci Monitoring1. Masalah apa yang timbul ?2. Apakah proyek berjalan sesuai jadwal ?3. Apakah proyek menghasilkan Output yang direncanakan ?4. Apakah anggarannya sesuai dengan rencana ?5. Apakah strateginya berjalan sesuai dengan rencana? 6. Apakah kelompok sasaran (target group) terlibat dalam aktivitas

proyek ?

51dadang-solihin.blogspot.com

Page 52: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Tujuan Monitoring1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai

dengan rencana2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang

digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk

memperoleh ukuran kemajuan,5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa

menyimpang dari tujuan.

52dadang-solihin.blogspot.com

Page 53: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Tujuan Evaluasi• Tujuan etis. Memberikan laporan pada pemimpin politik (kepala

daerah) dan masyarakat tentang bagaimana sebuah kebijakan diterapkan dan hasil yang dicapai. Tujuan ini menggabungkan tujuan untuk pertanggungjawaban yang lebih baik, informatif, etika politik dan penegakkan demokrasi.

• Tujuan manajerial. Mencapai pembagian keuangan dan sumber daya manusia yang lebih rasional diantara tindakan yang berbeda dan meningkatkan manajemen layanan publik.

• Tujuan keputusan. Membuka jalan terhadap pembuatan keputusan untuk pelanjutan, penghentian atau perubahan sebuah kebijakan.

• Tujuan pendidikan dan motivasi. Mendidik dan memotivasi pelaksana umum dan mitra kerja melalui pemahaman terhadap proses dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka sendiri.

53dadang-solihin.blogspot.com

Page 54: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Jenis Evaluasi1. Evaluasi Formatif

– Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan, program atau kegiatan).

– Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap.

2. Evaluasi Sumatif– Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat). – Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang

kegunaan sebuah program.

54dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 55: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Jenis Evaluasi3. Evaluasi Prospektif.

– Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan:• Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus

evaluasi?• Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau

sumberdaya yang digunakan?– Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil

monitoring (monitoring) dan penilaian dari studi awal untukmenilai kemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, programatau kegiatan yang baru diusulkan.

55dadang-solihin.blogspot.com

2/2

Page 56: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

56

Jenis Evaluasimenurut tujuan

• Evaluasi proses: Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).

• Evaluasi biaya-manfaat: Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.

• Evaluasi dampak: Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat, & kelembagaan.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 57: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Tipe Evaluator1. Evaluator Internal

– Mengetahui lebih banyak tentang sejarah, organisasi, budaya, problem, keberhasilan dan sebagainya.

– Menyatu dengan obyek yang dievaluasi.2. Evaluator Eksternal

– Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih spesifik.

– Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan keuangan.

3. Evaluator Partisipatif– Wakil dari pemerintah dan stakeholderss (termasuk penerima

manfaat) bekerjasama dalam merancang dan melaksanakan evaluasi.

– Metode partisipatif memungkinkan digunakan dalam evaluasi internal dan eksternal.

57dadang-solihin.blogspot.com

Page 58: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Evaluasi Internal dan ExternalKelebihan Kekurangan

Evaluasi Internal

• Evaluator cukup mengenal dengan lingkungan yang dievaluasi

• Beberapa responden lebih mudah digali informasinya oleh orang dalam daripada orang luar

• Biaya lebih rendah dibandingeksternal

• Objektifitas tim evaluasiterhadap hasil evaluasi mungkin dapat dipengaruhi berbagai kepentingan

• Tim evaluasi mungkin kurang terlatih atau memiliki kemampuan dalam bidang evaluasi

Evaluasi Eksternal

• Evaluasi dapat lebih objektif• Evaluator memiliki kemampuan dan

keterampilan lebih dalam bidang evaluasi

• Beberapa responden lebih mudah digali informasi oleh orang luar

• Menggunakan evaluator eksternal dapat memberikan kredibilitas lebih terhadap hasil temuan

• Evaluasi eksternal dapat memakan biaya yang besar

• Evaluator eksternal mungkin salah mengerti keinginan kita terhadap apa yang ingin dievaluasi

58dadang-solihin.blogspot.com

Page 59: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Tahapan Evaluasi 1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi

– Identifikasi program/kegiatan/objek yang akan dievaluasi– Jelaskan uraian program/kegiatan/objek evaluasi– Tentukan fokus yang menjadi perhatian s.d informasinya

2. Menyusun rencana evaluasi– Susun pertanyaan evaluasi– Tetapkan informasi diperlukan untuk pertanyaan– Tentukan kriteria evaluasi– Tentukan bagaimana, dimana, kapan, dari siapa informasi

didapat– Identifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi

59dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 60: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Tahapan Evaluasi 3. Pengumpulan data

– Identifikasi informasi– Pilih instrumen dalam mendapatkan informasi– Pilot test untuk menguji instrumen– Susun kembali instrumen sebagai perbaikan

4. Analisis dan presentasi data– Susun metode analisis dan presentasi data– Buat kesimpulan analisis– Buat laporan hasil evaluasi– Presentasikan dan laporkan secara tertulis

5. Pengambilan keputusan– Tentukan pilihan rekomendasi– Identifikasi area evaluasi

60dadang-solihin.blogspot.com

2/2

Page 61: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Perbedaan Pendekatan Evaluasi Pendekatan Tujuan Utama Fokus Pertanyaan Metodologi

Goal-based Menilai pencapaian tujuan dan sasaran

• Apakah tujuan tercapai? Efisienkah?

• Apakah tujuan tersebut sudah sesuai?

Membandingkan baseline dan progres data, menemukan cara-cara dalam mengukur indikator

Decisionmaking

Memberikan informasi

• Apakah program efektif?

• Perlukah dilanjutkan?• Bagaimana jika program

tsb dimodifikasi?

• Menilai kisaran opsi yang terkait dengan konteks proyek, input, proses dan hasil.

• Membuat beberapa cara konsensus pengambilan keputusan

Goal-free Menilai keseluruhan efek dari proyek baik yang diinginkan maupun yang tidak

• Apakah hasil keseluruhan dari proyek?

• Nilai-nilai apakah yang terdapat disana?

• Determinasi independen akan kebutuhan dan ukuran dalam menilai kelayakan proyek.

• Teknik kualitatif dan kuantitatif dalam menemukan berbagai kemungkinan hasil.

Expert judgement

Penggunaan keahlian

Bagaimana ahli external menilai proyek ini?

Review kritis berdasarkan pengalaman, survey informal dan wawasan mendalam yang subjektif

61dadang-solihin.blogspot.com

Page 62: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Sistem Evaluasi

dadang-solihin.blogspot.com 62

Terdapat tiga aspek dalam sistem evaluasi:

1. Perencanaan evaluasi

2. Pelaksanaan evaluasi

3. Pemanfaatan hasil evaluasi

Page 63: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Perencanaan Evaluasi1. Melakukan penilaian kesiapan yaitu sebuah kerangka kerja

analitis untuk menilai kemampuan dari organisasi dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap “tujuan pembangunan” yang terdapat dalam dokumen perencanaan.

2. Sepakat atas hasil yang dimonitor dan dievaluasiKesepakatan dalam perumusan “hasil” ditekankan dalam langkah kedua ini karena membuat tujuan yang diharapkan dari tindakan pemerintah menjadi jelas.

63dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 64: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Perencanaan Evaluasi3. Pemilihan indikator kunci untuk memantau hasil

– indikator diperlukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat agar pemerintah lebih responsif terhadap usulan konkret masyarakat;

– indikator bermanfaat untuk menunjukkan akuntabilitas kepada masyarakat tentang capaian pemerintah;

– indikator berguna sebagai cara untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.

4. Pengumpulan Baseline Data untuk indikator– data yang berguna untuk menentukan posisi kita sekarang secara

terukur. 5. Rencana perbaikan-pemilihan sasaran nyata target

– Rencana perbaikan terhadap hasil program, kegiatan dan kebijakan diinginkan membutuhkan “target”.

– Target adalah tingkatan indikator yang dapat dihitung dan diinginkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk dicapai pada waktu tertentu.

64dadang-solihin.blogspot.com

2/2

Page 65: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Pelaksanaan Evaluasi1. Monitoring hasil

– Terpilah dua yaitu monitoring dan Evaluasi (P & E) hasil (terhadap hasil dan dampak) dan P&E pelaksanaan (terhadap masukan, kegiatan dan keluaran).

2. Pelaksanaan evaluasi– Memusatkan perhatian pada peran penting evaluasi sebagai

pelengkap informasi tentang masukan dan keluaran. – Meskipun disisi lain, monitoring telah membuka wawasan

tentang apa yang dilakukan untuk mencapai hasil dan masukan.3. Analisa dan pelaporan data

– Langkah penting untuk menentukan temuan mana yang akan dilaporkan; kepada siapa laporan P&E ditujukan; dalam format apa dan dengan jeda waktu bagaimana.

65dadang-solihin.blogspot.com

Page 66: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Pemanfaatan Hasil Evaluasi1. Pemanfaatan temuan

– Sistem Monev menghasilkan dan menyampaikan informasi berbasis hasil kepada pengguna yang tepat di dalam pemerintahan.

2. Mempertahankan sistem Monitoring dan Evaluasi dalam organisasi– Upaya pengembangan sistem Monev berbasis hasil dalam

organisasi pemerintah membutuhkan proses jangka panjang terutama guna memastikan pengambil keputusan benar-benar mempertahankan dan memanfaatkan Monev.

66dadang-solihin.blogspot.com

Page 67: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Kondisi Saat Ini dan Harapan Ke Depan

dadang-solihin.blogspot.com 67

Monev hanya untuk kepentingan instansi/lembaga lain yang lebih superior

Sistem merupakan bagian dari sub-ordinasi

Menjadi beban Lembaga Bagian dari kewajiban Tidak ada reward tapi hanya ada

punishment Tidak adanya keterkaitan antara

evaluasi dan perencanaan ke depan Tidak adanya implikasi/dampak dari

pelaksanaan kegiatan evaluasi dengan perencanaan

Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)

Monev untuk kepentingan Lembaga sendiri

Sistem yang baku untuk kepentingan nasional dilengkapi dengan kekhasan lokal.

Menjadi kebutuhan Bagian dari akuntabilitas dan

dibuka kepada publik Menjadi bahan masukan

perencanaan ke depan Ada reward dan punishment

berdasar indikator yang jelas

Kondisi Saat Ini Harapan Ke Depan

Page 68: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

68

Kerangka Konseptual Evaluasi

• Menjadi bagian dari desain program• Perencanaan yg baik sejak awal • Dukungan dari pemangku kepentingan• Menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program• Alokasi sumber daya yg memadai

dadang-solihin.blogspot.com

Page 69: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Kriteria Evaluasi

dadang-solihin.blogspot.com 69

Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan

Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan

Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan dengan masukan.

Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak

Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi.

Page 70: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

70dadang-solihin.blogspot.com

Page 71: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Prioritas Nasional 2010-20141 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

2 Pendidikan

3 Kesehatan

4 Penanggulangan Kemiskinan

5 Ketahanan Pangan

6 Infrastruktur

7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha

8 Energi

9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pascakonflik

11 Prioritas NasionalKabinet Indonesia Bersatu II

2009-2014

11 Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

12 Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

13 Bidang Perekonomian

14 Bidang Kesejahteraan Rakyat

Prioritas Lainnya

dadang-solihin.blogspot.com 71

Page 72: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Kerangka Evaluasi Capaian RPJMN 2010-2014

dadang-solihin.blogspot.com 72

Page 73: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

MISI 1Melanjutkan Pembangunan menuju Indonesia yang Sejahtera

• Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari 4,6 persen (2009) meningkat menjadi 5,8 persen (2013)

• Pada tahun 2013 neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar USD8,6 milyar yang meningkat dari USD3,9 milyar tahun 2012

• Peningkatan produksi pertanian pada tahun 2013 dengan rata-rata peningkatan sebesar: tanaman bahan makanan (2%), perkebunan (4,4%), peternakan (4,5%) dan perikanan (6,5%)

• Pada tahun 2013, surplus beras mencapai 8,9 juta ton• Angka kematian bayi mengalami penurunan dari 34 pada 2007 menjadi 32 per 1.000

kelahiran hidup (2012).• Angka kematian ibu meningkat dari 228 (2007) menjadi 359 per 100.000 kelahiran

hidup (2012)• Menurunnya prevalensi anak baduta stunting (pendek dan sangat pendek) menjadi 32,9

persen (2013) • Meningkatnya angka partisipasi murni (APM) SD/MI/paket A dari 94,1 persen menjadi

95,8 persen, dan APM SMP/mts/paket B meningkat dari 65,2 menjadi 78,8 persen pada periode 2004-2012

• Tahun 2012, PISA Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara yang disurvey, dengan rata-rata nilai matematika, membaca, dan sains berturut-turut sebesar 375, 395, dan 382 (rata-rata nilai negara OECD adalah 500).

Capaian RPJMN 2010-2014

dadang-solihin.blogspot.com 73

Page 74: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Misi 2Memperkuat Pilar Demokrasi

• Jika dilihat dari angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), kualitas demokrasi Indonesia cenderung menurun, yaitu dari 67,30 pada tahun 2009 menjadi 62,63 pada tahun 2014. Dari 3 indikator pembentuk IDI, 2 indikator yaitu hak-hak sipil dan kebebasan politik cenderung menurun, sementara kinerja lembaga demokrasi sedikit meningkat.

• Angka Integritas Pelayanan Publik (Pusat) meningkat dari 6,64 pada2009 menjadi 7,37 pada tahun 2014.

• Opini WTP (K/L) meningkat dari 41% pada 2009 menjadi 74% padatahun 2014. Angka Opini WTP (K/L) tertinggi adalah pada tahun 2013 yaitu 76%.

Capaian RPJMN 2010-2014

dadang-solihin.blogspot.com 74

Page 75: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Misi 3Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

• Skor Indeks Persepsi Korupsi adalah 32 pada tahun 2013, meningkat daritahun 2009 yaitu 2,8.

• Daya saing daerah dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu, 10 Provinsi dengan Daya saing tertinggi (seluruh provinsi di Jawa, Bali, Riau, dan Kaltim), 13 Provinsi dengan Daya saing menengah, dan 10 Provinsi dengan daya saing rendah (Sebagian besar seluruh Indonesia Timur).

• Kontribusi PDRB masih didominasi oleh Provinsi-provinsi di Jawa, yaitu sebesar 58,87%, disusul provinsi di Sumatera sebesar 23,77%.

• Pesentase kemiskinan di luar Jawa masih tinggi, tetapi jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di Jawa

Capaian RPJMN 2010-2014

dadang-solihin.blogspot.com 75

Page 76: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

CAPAIAN MISI 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera

dadang-solihin.blogspot.com 76

Page 77: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Tingkat pengangguran menurun, namun perlu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas untuk penyediaan lapangan kerja yang lebih besar

Indikator Ekonomi

a. Ada penurunan penciptaan lapangan kerja dalam 3 tahun terakhir (2011-2013) dibandingkan periode 2007-2010.

b. Untuk tahun 2013, meskipun ekonomi tumbuh sekitar 5,9 persen, terdapat penurunan jumlah pekerja secara nasional, meskipun relatif kecil (10.000 pekerja), yang berimplikasi kepada tingkat pengangguran meningkat.

c. Peningkatan pengangguran terjadi pada kelompok SMA (SMU dan SMK). 77

Page 78: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar USD8,6 milyar, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD4,1 milyar

Indikator Ekonomi

Perkembangan Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 2004-2013

dadang-solihin.blogspot.com 78

Page 79: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Indikator Pertanian

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Jut

a Ton

Produksi Padi Produksi Beras Produksi Jagung

Produksi Kedelai Produksi Gula Produksi Daging Sapi dan Kerbau

KIB I KIB II

No Indikator Kinerja Satuan 2004

KIB I KIB II

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)

1 Beras Ribu Ton 236,9 189,6 438,1 1.406,5 289,5 250,3 687,5 2.750,4 1.780,5 302,3

2 Cabe Ribu Ton 7,5 6,9 9,9 11,0 14,4 16,3 18,1 24,4 17,8 12,0

3 DagingSapi Ribu Ton 11,8 19,9 24,1 39,4 45,6 67,9 90,5 65,0 33,5 23,2

4 Gula Juta Ton 1,2 2,1 1,6 3,1 1,2 1,7 2,0 2,7 3,1 2,5

5 Jagung Ribu Ton 1.089,6 186,1 1.776,0 702,5 276,3 339,5 1.528,3 3.208,7 1.694,1 1.805,3

6 Kedelai Juta Ton 1,1 1,1 1,1 1,4 1,2 1,3 1,7 2,1 1,9 1,2

7 BawangMerah Ribu Ton 48,9 53,1 78,5 107,6 127,8 63,8 70,6 156,4 95,2 68,6

Perkembangan Impor Komoditi Pangan Utama Tahun 2004 – 2013

Perkembangan produksikomoditas utamameningkat, namunbelum mampumemenuhi kebutuhan

Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Pokok Tahun 2004-2013

dadang-solihin.blogspot.com 79

Page 80: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Indikator KesehatanAngka Kematian Ibu, Bayi dan kekurangan Gizi

INDIKATORSTATU

S AWAL

TARGET 2014

1. Angka kematian Ibu (AKI) 228 118

2. Angka kematian bayi (AKB)

34 24

3. Prevalensi kekurangangizi

18,4 15

63020406080100120

Sulawesi Bara

tMaluku

Utara MalukuSulawe

si Tenggara

Kalimantan Te

ngah PapuaSulawe

si Tengah

Bengkulu

Kalimantan Se

latanPapua

Barat Gorontalo

Kalimantan Ba

ratNusa T

enggara… Jambi

Sulawesi Selat

anSumate

ra Utara Riau Aceh

Sumatera Sela

tanSulawe

si Utara Banten Lampu

ngINDON

ESIAKalima

ntan Timur

Jawa Barat

Kep. Bangka…

Nusa Tenggar

a…Sumate

ra Barat

Jawa Tengah

Kepulauan Ria

uJawa T

imurDI Yog

yakarta DKI Jakarta Bali

Persalian di fasilitas kesehatan masih belum optimal; Disparitas Persalinan di Fasilitas Kesehatan cukup lebar

Prevalensi kekurangan gizi pada balita masih tinggi, disparitas kekurangan gizi antar provinsi masih lebar

dadang-solihin.blogspot.com 80

Page 81: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Indikator Pendidikan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

SMA SMK SMA SMK

Public Private

stude

nts

StudentTeacher Ratio

StudentClassroomRatio

Perbandingan jumlah siswa dan guru serta perbandingan siswa dan kelas

Sumber: PDSP (2009/2010)

Perkembangan nilai PISA siswa Indonesia, 2003-2012

• Program sertifikasi kompetensi guru berhasil meningkatkankesejahteraan guru tetapi belum mampu meningkatkan mutu dan hasilpembelajaran siswa.

• Hasil PISA menunjukkan nilai sains dan membaca memburuk, sementara matematika mengalami perbaikan tapi tidak signifikan.

0

.2

.4

.6

.8

1

Peluang un

tuk be

rtahan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Lama sekolah (tahun)Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-5

16-18 Tahun

Angka melanjutkan penduduk usia 16-18 tahun pada pendidikan menengah masih rendah terutama pada quintil 1

112.5

117.0 116.2

94.1 95.2

95.8

81.2

98.1 103.9

65.2

74.2 78.8

48.3

69.6

78.7

14.6 18.4

27.9

-

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

APK SD/sederajat APM SD/sederajat APK SMP/sederajat

APM SMP/sederajat APK SMA/sederajat APK PT

KIB I KIB II

Perkembangan APM dan APKmenurut Jenjang Pendidikan, 2003-2012

Angka Partisipasi sekolah membaik, namun perlu peningkatan akses pendidikan menengah dan tinggi serta kualitas pendidikan dan peningkatan akses bagi

masyarakat miskin

Page 82: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Capaian Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi

dadang-solihin.blogspot.com 82

Page 83: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Sumber : idi 2009-2010-2011-2012

Indikator PolitikIndeks Demokrasi Indonesia

dadang-solihin.blogspot.com 83

Page 84: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

8%

19%

41%

57%63%

76% 74%

0% 3% 0% 3%

18%

30%

61%

0,70% 0,69% 2,87% 2,97% 5,73%11,61%

24,94%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

K/LProvinsiKab/Kota

Opini WTP BPK atas Laporan Keuangan

5,83

6,84 6,64 6,167,07 6,86 7,37

6,69 6,46

5,266,00 6,32

6,82

012345678

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

pusat daerah

*skor: 1-10

Skor Integritas Pelayanan PublikC

Indikator Pelayanan PublikKualitas pelayanan publik pusat dan daerah masih perlu ditingkatkan

dadang-solihin.blogspot.com 84

Page 85: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Capaian Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

dadang-solihin.blogspot.com 85

Page 86: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Keterangan: Keterangan:

Skala 0 - 10, 0 (terkorup) - 10 (terbersih) Tahun 2012 terjadi perubahan skala

Sumber: Transparency International, 2013 Skala 0 -100, 0 (terkorup) - 100 (terbersih)

0

500

1000

1500

2000

2500

1 2 3 4 5 6 7 8

Series1

Series2

2 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8 2.8 3

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

32 32

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2012 2013

KIB I KIB II

Perkembangan Skor IPK Indonesia Tahun 2004-2013

Indikator Penegakan Hukum

Penegakan anti korupsi membaik, namun perlu percepatan

dadang-solihin.blogspot.com 86

Page 87: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

Sumber: Asia Competitiveness Institute. Tahun 2013

Indikator Pembangunan WilayahPeta Daya Saing Daerah*

*) diukur dengan 91 indikator yang dikelompokkan dalam empat aspek: (i) macroeconomic stability, (ii) government and institutional setting, (iii) financial, business, and manpower condition, and (iv) quality of life and infrastructure development

dadang-solihin.blogspot.com 87

Page 88: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

KESENJANGAN ANTARWILAYAHWilayah Sumatera

Share PDRB thdp 33 Prov 23,77%

Pertumb. Ekonomi 8.21%

PDRB/kapita (Juta Rp) 30,53

Tingkat Kemiskinan 12,07 %

Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 6.177,20

Tingkat Pengangguran 5,66%

Wilayah Kalimantan

Share PDRB thdp 33 Prov 9,30 %

Pertumb. Ekonomi 4,83 %

PDRB/kapita (Juta Rp) 43,70

Tingkat Kemiskinan 6,69 %

Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 932,90

Tingkat Pengangguran 5,30%

Wilayah Sulawesi

Share PDRB thdp 33 Prov 4,74 %

Pertumb. Ekonomi 8,67%

PDRB/kapita (Juta Rp) 17,86

Tingkat Kemiskinan 13,99 %

Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 2.045,60

Tingkat Pengangguran 5,23 %

Wilayah Papua

Share PDRB thdp 33 Prov 1,79 %

Pertumb. Ekonomi 6,38 %

PDRB/kapita (Juta Rp) 30,43

Tingkat Kemiskinan 30,50%

Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 1.199,60

Tingkat Pengangguran 3,97%

Wilayah Maluku

Share PDRB thdp 33 Prov 0,27 %

Pertumb. Ekonomi 7,33 %

PDRB/kapita (Juta Rp) 6,80

Tingkat Kemiskinan 16,42%

Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 427,20

Tingkat Pengangguran 6,37 %

Wilayah Nusa Tenggara

Share PDRB thdp 33 Prov 1,26 %

Pertumb. Ekonomi 1,54 %

PDRB/kapita (Juta Rp) 8,97

Tingkat Kemiskinan 19,79%

Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 828,30

Tingkat Pengangguran 4,06 %

Wilayah Jawa-BaliShare PDRB thdp 33 Prov 58,87%

Pertumb. Ekonomi 6.58%

PDRB/kapita (Juta Rp) 27,61

Tingkat Kemiskinan 11,36 %

Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 15.983,60

Tingkat Pengangguran 6,65 %

Sumber : BPS 2012 (diolah)

Nasional 2012 Pertumbuhan Ekonomi = 6,23 %, Tingkat Kemiskinan 2012 (Februari) = 11, 96% Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 (Agustus) = 6,80 % PDB/kapita: Rp 33,75 juta ; PDRB/kapita (33 prov): Rp 27,56 juta

Page 89: Analisa SWOT, Balanced Scorecard, dan Perumusan Indikator Kinerja Pembangunan

89dadang-solihin.blogspot.com