adab sma makalah.docx

13
TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM AKHLAK TERPUJI Disusun Oleh : SARI RAHAYU HSB KELOMPOK 3 KELAS X SMA MUHAMMADYAH UJUNGBATU

Upload: zulbadri

Post on 07-Feb-2016

292 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: adab sma makalah.docx

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AKHLAK TERPUJI

Disusun Oleh :

SARI RAHAYU HSB

KELOMPOK 3

KELAS X

SMA MUHAMMADYAH UJUNGBATU2014

Page 2: adab sma makalah.docx

AKHLAK TERPUJI

Akhlak secara bahasa berarti perilaku, perbuatan atau tingkah laku. Akhlak ada yang baik dan buruk.

Akhlak baik disebut juga dengan akhlak mahmudah atau akhlak karimah. Agama Islam mengatur

kehidupan hambanya dengan mengajarkan perilaku dan akhlak yang baik .

A. Adab Berpakaian

Adab merupakan cara dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan aturan yang berlaku di

masyarakat. Dengan demikian, adab berpakaian dan berhias dapat diartikan sebagai cara berpakaian

dan berhias yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Aturan tersebut lebih mengarah

pada nilai kesopanan, akhlak atau budi pekerti.

Pakaian adalah benda yang menutupi tubuh manusia, baik sebagai penutup aurat atau penghias

tubuh. Allah swt. menganjurkan untuk mengenakan pakaian (baju, celana dsb) dalam rangka untuk

menutup aurat. Aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh dibuka dan dilihat orang lain.

lni sesuai dengan firman Allah swt.:

Artinya: "Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk

menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang

paling baik Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-

mudahan mereka selalu ingat.."(Q.S.al-Arraf: 26)

Dari ayat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa:

1.Pakaian sebagai penutup aurat

2.Pakaian dapat memperindah jasmani man usia

3.Pakaian yang paling baik adalah pakaian takwa. Pakaian takwa disini adalah selalu berbuat takwa

kepada Allah di manapun berada.

Fungsi pakaian adalah:

1. Menutup aurat

Fungsi utama pakaian adalah menutup aurat. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu, menutup

aurat. Aurat bagi laki-laki adalah bagian tubuh dart pusar sampai lutut. Adapun aurat wanita adalah

seluruh anggota tubuh, kecuali muka dan telapak tangan.

2. Perhiasan

Pakaian juga berfungsi sebagai perhiasan. Hal yang mendorong manusia untuk mengembangkan

kreasi yang melahirkan berbagai mode pakaian. Pada dasarnya, Islam tidak memberikan petunjuk

detail tentang tata cara berpakaian. Sepanjang mode tersebut baik , menutup aurat dan tidak

menampilkan sensualitas yang berlebihan, maka pakaian tersebut boleh digunakan.

a. Pelindung

Page 3: adab sma makalah.docx

Fungsi lain pakaian adalah pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat menyebabkan sakit.

Pakaian melindungi tubuh dari udara dingin, sengatan matahari, gigitan serangga, bahkan

melindungi dari senjata tajam atau peluru (baju anti peluru).

Hukum menutup aurat adalah wajib bagi setiap muslim. Allah swt. berfirman:

Artinya: "Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang

mukmin agar mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu

supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah

adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(Q.S.al-Algab: 59)

Wanita secara khusus diperintahkan oleh Allah untuk memakai jilbab. Jilbab ialah sejenis baju

kurung yang lapang, yang dapat menutup kepala, muka dan dada. Pakaian selain bermanfaat untuk

menunjukkan identitas seorang muslim juga dapat menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kebaikan pakaian bukan ditentukan oleh mahalnya harga, tetapi ditentukan oleh aturan syariat

Islam, yaitu menutup aurat dan tidak bertentangan dengan budaya masyarakat setempat. Allah

memerintahkan sesuatu pasti mempunyai dampak positif dan manfaat bagi manusia. Begitu juga

dengan menutup aurat. Manusia yang cenderung memperturutkan hawa nafsunya daripada perintah

Allah swt akan mendapatkan kerugian yang besar. Pelecehan seksual, perzinaan dan pemerkosaan

terjadi karena banyak kaum wanita yang mengumbar auratnya.

Adab-adab berpakaian yang diajarkan Rasulullah adalah sebagai berikut.

1. Laki-laki haram memakai pakaian dart bahan sutera secara mutlak, baik baju, sorban dan

sebagainya.

2. Lebih diutamakan pakaian berwarna putih

3. Wanita muslimah wajib memanjangkan pakaiannya hingga menutup kedua kakinya dan

memanjangkan kerudung di kepalanya hingga menutupi leher dan dadanya.

4. Pakaian perempuan harus Ionggar, tidak ketat, dan tidak rnemperlihatkan postur tubuhnya.

5. Laki-laki tidak boleh memakai cincin dari emas

6. Laki-laki diperbolehkan memakai cincin dart perak, atau mencetak namanya di cincin perak,

kemudian menggunakannya sebagai cap buku menandatangani cek dan lain sebagainya.

7. Tidak boleh menutup kain ke seluruh tubuh tanpa menyisakan tempat keluar untuk kedua

tangannya dan tidak boleh berjalan dengan satu sandal.

8. Laki-laki tidak boleh mengenakan busana wanita dan sebaliknya.

9. Jika mengenakan sandal, maka is memutai dari kaki kanan, dan melepasnya clan kaki kin.

10. Jika berpakaian memulainya dart tangan kanan.

11. Setiap memulai amal diawali dengan doa.

- Doa memakai pakaian.

Page 4: adab sma makalah.docx

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan pakaian ini dan kebaikan yang ada

padanya. Aku berlindung kepada-Mu dart keburukan pakaian ini dan keburukan yang

ada padanya". (H.R. lbnu Sunni)

- Doa ketika membuka pakaian.

Artinya: "Dengan nama Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia (Allah)"(H.R. Ibnu Sunni)

- Doa ketika memakai pakaian baru.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang memakaikan padaku pakaian ini dan merezekikan

padela bukan karena kekuatan dari diriku yang tidak ada kekuatan” (H.R. Ibnu

Sunni)

Perilaku yang mencerminkan berpakaian dengan baik :

1.Berpakaian sopan dan tidak mengumbar aurat di depan umum.

2.Selalu menutup aurat ketika keluar rumah.

3.Tidak menampakkan postur tubuh atau aurat.

4.Menyesuaikan kondisi dan kegiatan yang dilakukan.

B. Adab Berhias

Selain menutup aurat, orang-orang beriman diminta berpenampilan baik dengan berhias sesuai

syari'at. Berhias adalah mempeilakukan tubuh dengan keindahan sehingga terlihat bagus dan Iebih

percaya diri dalam pergaulan. Contoh berhias adalah membersihkan muka, melapisi dengan bedak,

memakai cincin, dan memakai kalung atau gelang. Allah swt. Berfirman

Artinya: "Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan

dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berlebih-lebihan."(Q.S. Al-A'raf: 31)

Berhias tidak dilarang dalam Islam, bahkan Islam menganjurkan muslim untuk berhias dan

berpakaian yang bersih dan rapi. Hal itu kirena Allah itu indah dan Allah menyukai keindahan.

Dalam berhias harus memerhatikan hal-hal berikut:

1.Menjaga agar dalam berhias tetap sesuai dengan syariat.

2.Mencerminkan akhlak yang mulia dan islami.

3.Tidak menonjolkan keindahan lahiriyah sehingga dapat menimbulkan fitnah dimasyarakat.

4.Jangan sampai timbul riya atau pamer dengan memperlihatkan pada orang

lain.

Disini dijelaskan beberapa tata krama dalam berhias diri, yaitu:

Page 5: adab sma makalah.docx

1.Anjuran memotong kuku, memendekkan kumis, menyisir rambut dan merapikan jenggot (jika

berjenggot).

2.Anjuran memakai wangi-wangian Menyegarkan jiwa dan membangkitkan gairah kerja.

3.Larangan mencukur botak sebagian kepala, dan membiarkan sebagian yang lain.

4.Larangan mengubah ciptaan Allah swt. (mengeriting rambut, menyambung rambut, mencukur alis,

membuat tahi lalat, dan bertato)

5.Laki-laki dilarang menyerupai perempuan dan sebaliknya.

6.Bercermin diawali dengan do'a.

Artinya: "Ya, Allah, sebagaimana Engkau membaguskan kejadianku, maka baguskanlah

akhlakku. (H.R. Ibnu 1:1 ibban)

Perilaku yang mencerminkan berhias sesuai dengan syariat:

1.Berhias dengan niat untuk melakukan syariat yaitu membersihkan diri baik lahir maupun batin.

2.Tidak berhias terlalu mencolok dan memperlihatkan aurat.

3.Tidak memamerkan tubuh.

C. Adab Bepergian

Bepergian adalah salah satu kebutuhan hidup yang tidak terpisahkan dari umat Islam. Hal itu

karena haji, umrah, perang, menuntut ilmu, berbisnis dan mengunjungi saudara seakidah

menghendaki adanya perjalanan atau bepergian. Oleh karena itu, Allah swt. member' perhatian

besar terhadap hukum dan etika bepergian. Sebagai muslim, kita harus mempelajari dan

merealisasikan hukum dan etika tersebut.

Perjalanan biasa disebut sebagai safar, sedangkan orang yang melakukan perjalanan disebut musafir.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam berpergian adalah:

1. Persiapan

Sebelum bepergian, kita harus memantapkan niat, melakukan salat dua rakaat dengan niat salat

safar (berpergian). Saat mulai berangkat kits membaca doa:

Artinya: "Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya dan tiada upaya melainkan dengan

pertolongan-Nya"

2.Perjalanan

Dalam perjalanan, terutama perjalanan dengan berjalan kaki, kita menemui banyak kesulitan

yang mengganggu pikiran dan dapat mengubah niat bepergian. Bahkan Rasulullah saw. bersabda

dalarn sebuah hadis yang diriwayatkan Imam al-Bukh-dri yang artinya, "Perjalanan adalah

sebagian dari siksaan"

3.Sampai di tempat tujuan

Saat sampai di tujuan, kita mesti bersyukur dengan mengucapkan hamdalah dan membaca doa:

Page 6: adab sma makalah.docx

Artinya: 'Aku berlindung dengan segala firman-firman Allah yang sempurna dari gangguan

makhluk"

Etika dalam melakukan perjalanan:

a.Musafir harus mengembalikan barang-barang yang pernah dirampasnya atau barang-barang

titipan kepada pemiliknya, karena perjalanan identik dengan kematian.

b.Musafir mempersiapkan perbekalannya dari sumber yang halal dan meninggalkan uang

belanja kepada orang yang menjadi tanggungannya seperti istri, anak, dan orang tua.

c.Musafir pamit kepada keluarga, saudara, dan teman dan meminta doa orang yang dipamiti.

d.Rombongan musafir harus memilih salah satu dari mereka menjadi ketua rombongan.

e.Berdoa kepada Allah dan meminta kebaikan dunia dan akhirat. Lafal doa perjalanan adalah:

Artinya: "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami sebelumnya tidak

mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,

Ya Allah, sesunguhnya kami memohon kepada Mu kebaikan, takwa dan amal. yang

Engkau tidal dalam kepergian kami ini. Ya Allah, mudahkanlah segala urusan

dalam kepergian kami ini dan pendekkanlah jarak dari jauhnya kepergian dan

pengganti bagi keluarga yang kami tinggalkan. Ya Allah sesungguhnya saya

berlindung din kepada-Mu dari kesukaran dalam bepergian, pemandangan yang

menyedihkan dan jeleknya kembali, baik bagi harta maupun keluarga kami". (H.R.

Muslim)

f.Disunahkan zikir dengan membaca takbir dan tasbih serta berdoa pada waktu perjalanan.

g.Apabila bertamb kepada seseorang, maka sebaiknya dilakukan pada slang hari.

h.Musafir harus segera kembali setelah berhasil memenuhi tujuan perjalanan.

i.Wanita tidak boleh bepergian sehari atau semalam, kecuali bersama mahram.

j.Apabila sudah sampai dan melihat kampung halaman dianjurkan membaca doa.

Artinya: "Kami adalah orang yang slap pulang, kami adalah orang yang bertaubat,

beribadah dar memuji kepada Tuhan kami."(H.R. Muslim)

Adab perjalanan ini berlaku dalam kegiatan-kegiatan sekolah atau masyarakat. Contohnya

kegiatan perkemahan sekolah, atau pendakian. Karena itu, adab-adab di atas harus diamalkan

demi menjad muslim yang baik.

D. Adab Bertamu dan Menerima Tamu

Page 7: adab sma makalah.docx

1. Bertamu

Bertamu adalah berkunjung ke tempat kediaman orang lain karena ada sebuah keperluan.

Dalam agama Islam, bertamu termasuk dalam amal silaturahim. Silaturahim adalah bertamu

dengan maksud yang baik disertai niat yang ikhlas karena hanya untuk mencari rida dan rahmat

Allah swt. Kata sillaturrahim mempunyai arti menyambung rahim atau persaudaraan. Rasulullah

saw. bersabda:

Artinya: "Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umumya, maka hendaklah

i melakukan silaturahim"(H.R. al-Bukhari dan Muslim)

Bila kita diundang maka hukumnya sunah untuk mendatanginya. Dalam adab bertamu,

Allah swt berfirman:

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali

bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak

(makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai

makan, keluarlah katm, tanpa asyik mempetpanjang percakapan. Sesungguhnya yang

demikian itu akan mengganggc Nabi Ialu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu

keluar), dan Allah tidak malt, (menerangkan) yang benar."(Q.S. al-Ahzab: 53)

Adapun tata cara bertamu adalah:

a. Mengucapkan salam dan meminta izin. Allah swt. berfirman:

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan

rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang

demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat."(Q.S. an-Nur: 24)

b. Tidak boleh masuk rumah sebelum diizinkan. Rasul saw. bersabda: "Meminta izin itu tiga kali,

kalau mendapat izin masuklah kamu, bila tidak hendaklah kamu kernbali". (H.R. al-Bukhari

dan Muslim)

c. Tidak boleh duduk sebelum dipersilakan, dan mengambil tempat duduk yang paling dekat

dengan pintu.

d. Mempunyai maksud baik yang diridai Allah.

e. Menggunakan pakalan yang menutup aural, sopan dan berpenampilan rapi.

f. Memerhatikan keadaan orang yang ditamui atau bertamu dalam keadaan senggang waktu.

Page 8: adab sma makalah.docx

g. Bersikap dan bertutur kata yang sopan, sehingga orang yang dikunjungi merasa dihormati dan

senang.

h. Tidak boleh memasuki rumah bila yang dikunjungi tidak ada di rumah.

i. Tamu laki-laki dilarang masuk apabila tuan rumah yang ada hanya perempuan.

j. Jangan berperilaku yang tidak pantas serta merepotkan tuan rumah.

k. Segera pulang bila urusan telah selesai.

I. Kalau harus menginap, jangan sampai lebih dari tiga hari.

Rasulullah saw bersabda:

"Tidak halal bagi seorang muslim di rumah saudaranya (bertamu) yang menyebabkan tuan

rumah berdosa. Sahabat bertanya: Bagaimana menyebabkan is berdosa? Nabi saw. menjawab:

Tinggal di rumahnya padahal engkau mengetahui bahwa is tidak memiliki apa-apa yang akan

dihidangkan kepadamu " (H.R. Muslim)

2. Menerima Tamu

Kita diajarkan untuk menghormati tamu kita, sehingga tamu merasa dihormati dan merasa

senang. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.:

Artinya: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat hendaklah memuliakan

tamunya" (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

Seperti peribahasa, tamu adalah raja maka sudah wajar ketika kita harus memuliakan serta

bersikap sopan terhadap tamu, dari mulai awal datang ke rumah sampai mereka keluar dari

rumah kita. Dalam kita menghormati tamu tidak pilih-pilih yang kaya atau miskin, yang pintar

atau bodoh bahkan yang rnemperlakukan kita dengan keburukan atau kebaikan.

Tata cara menghormati tamu:

a. Menjawab salam tamu.

b. Tuan rumah berpakaian sopan serta menutup aurat.

Hal ini karena kita tidak tahu apakah tamu yang datang mahram kita atau bukan. Selain itu,

kita diajarkan menghormati tamu dengan berpenampilan rapi dan sesuai syariat Islam.

c. Tuan rumah harus segera menghidangkan makanan kepada tamu. Menyegerakan menjamu

tamu adalah sebentuk memuliakan tamu.

Artinya: 'Dan sesungguhnya utusan-utusan kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim

dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: Selamat. Ibrahim menjawab:

"Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang

dipanggang."(Q.S. Hal: 59)

d. Tuan rumah tidak boleh memberesi makanan sebelum tangan tamu diangkat daripadanya, dan

sebelum tamu selesai rnakan.

Page 9: adab sma makalah.docx

e. Tuan rumah mengajak tamunya jalan-jalan keluar rumah, karena para salafushalih biasa

melakukannya. Hendaklah seorang muslim mempunyai kamar tidur khusus tamu, ini menjaga bila

tamu yang datang akan menginap di rumah kita.

f. Hendaknya bersikap serta berperilaku yang baik , dengan wajah berseri, tutur kata yang sopan, dan

tidak menyinggung perasaan tamu.

Jika tamu itu orang tua, maka hendaklah kita menghormatinya. Jika tamu itu sebaya, maka kita

menghargainya. Jika lebih muda, maka kita menyayanginya.

Rasulullah bersabda:

Artinya: "Bukanlah golongan kita, orang yang tidak meyayangi kaum muda kita dan tidak

menghormati kaum tua kita"(H.R. Ahmad, at-Tirmizi dan al-Hakim)

g. Tuan rumah hendaklah menyediakan keperluan tamu sebaik mungkin terutama tiga hari pertama.

Jika tamu bertamu lebih dari tiga hari, tuan rumah tetap bersikap ramah karena hal itu termasuk

sedekah. Jika tuan rumah mengalami kesulitan dalam ekonomi sehingga tidak dapat menjamu

tamu, maka tetap harus ramah dengan menyediakan hidangan sesuai dengan kemampuannya

walaupun sekadar minuman. Rasul saw. bersabda yang artinya, "Melayani tamu suatu keharusan

selama tiga hari, adapun selebihnya termasuk sedekah, dan sikap kebaikan (sikap-perilaku baik ) itu

sedekah"

h. Mengantar tamu yang hendak pulang sampai di depan rumah dengan memberi salam dan atau

menjawab salam.

Fungsi silaturahmi (bertamu):

a. Meningkatkan tali persaudaraan

b. Mendapatkan limpahan rezeki dari Allah

c. Memperpanjang umur.

d. Memperingan kesulitan hidup.