sh makalah.docx

33
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Sistem Rangka ”. Makalah ini berisikan tentang informasi tentang pengertian sistem rangka, fungsi rangka, sistem rangka pada manusia, sistem rangka pada hewan vertebrata, hubungan antar tulang (artikulasi) dan gangguan pada sistem rangka. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Sistem Rangka . Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. 1

Upload: hiyabenny

Post on 19-Dec-2015

284 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: SH MAKALAH.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah

tepat pada waktunya yang berjudul “Sistem Rangka”.

Makalah ini berisikan tentang informasi tentang pengertian sistem rangka, fungsi rangka,

sistem rangka pada manusia, sistem rangka pada hewan vertebrata, hubungan antar tulang

(artikulasi) dan gangguan pada sistem rangka. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan

informasi kepada kita semua tentang Sistem Rangka.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin.

Jember , 15 November 2014                                

                                Penyusun

1

Page 2: SH MAKALAH.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................2

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................3

1.3 Tujuan...............................................................................................................................3

1.4 Manfaat.............................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................4

2.1 Pengertian Sistem Gerak........................................................................................................5

2.2 Fungsi Rangka........................................................................................................................5

2.3 Sistem Rangka Pada Manusia................................................................................................6

2.4 Sistem Rangka Pada Hewan Vertebrata...............................................................................12

2.5 Hubungan Antar Tulang (Artikulasi)...................................................................................16

2.6 Gangguan dan Kelainanan Pada Rangka Tubuh..................................................................21

BAB III..........................................................................................................................................24

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................24

3.2 Saran.....................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................25

2

Page 3: SH MAKALAH.docx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang bisa membantu makhluk hidup

untuk melakukan pergerakan. Sistem rangka ini dapat melakukan pergerakan akibat

adanya kerja sama dengan sistem otot sehingga rangka dikatakan sebagai alat gerak pasif

karena tidak dapat melakukan pergerakan apabila tidak dibantu dengan otot. Dengan

adanya kerjasama antara rangka dan otot, makhluk hidup dapat bergerak, misalnya

berlari, berjalan atau terbang dan sebagainya. Pada hewan vertebrata, khususnya pada

lima kelas yang terdiri atas Pisces, Amphibi, Reptil, Aves dan Mamalia memiliki

keunikan pada masing-masing sistem rangkanya sehingga bisa beradaptasi dengan

lingkungannya. Allah SWT telah menciptakan sesuatu sesuai dengan fungsinya,

misalnya modifikasi-modifikasi sistem rangka pada lima kelas vertebrata tersebut yang

sesuai dengan tempat tinggalnya sehingga masing-masing hewan dapat bertahan hidup

dan memperbanyak keturunan dalam lingkungan habitatnya. Sehingga tidak ada sesuatu

yang diciptakan Allah SWT yang tidak mempunyai fungsi. Adapun berbagai sistem

rangka kelima kelas vertebrata tersebut akan dijelaskan dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian sistem gerak?

2. Apakah fungsi dari sistem rangka?

3. Bagaimana sistem rangka pada manusia?

4. Bagaimana sistem rangka pada hewan vertebrata?

5. Apakah yang dimaksud hubungan antar tulang (artikulasi)?

6. Apa sajakah gangguan pada sistem rangka?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian sistem gerak.

2. Menjelaskan fungsi sistem rangka.

3. Menjelaskan sistem rangka pada manusia.

4. Menjelaskan sistem rangka pada hewan vertebrata.

5. Menjelaskan hubungan antar tulang (artikulasi).

3

Page 4: SH MAKALAH.docx

6. Menjelaskan gangguan pada sistem rangka.

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sistem gerak.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi sistem rangka.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem rangka pada manusia.

4. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem rangka pada hewan vertebrata.

5. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antar tulang (artikulasi).

6. Mahasiswa dapat menjelaskan gangguan pada sistem rangka.

4

Page 5: SH MAKALAH.docx

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Gerak

Gerak merupakan interaksi antara rangka dan otot. Rangka berfungsi sebagai

alat gerak pasif dan otot berperan sebagai alat gerak aktif. Dalam hal ini, rangka

hanya bisa bergerak apabila digerakkan oleh otot. Sedangkan otot yang membantu

menggerakkan rangka. Untuk melakukan suatu pergerakan, alat gerak otot dan alat

gerak rangka ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, hanya bisa bekerja bersama-sama

sehingga membentuk sistem gerak.

2.2 Fungsi Rangka

Adapun fungsi rangka sendiri yaitu:

1. Sebagai pemberi bentuk tubuh

Dengan adanya rangka, maka tubuh dapat mempunyai bentuk yang sempurna.

Apabila tidak terdapat rangka maka tubuh tidak mempunyai bentuk. Misalnya,

apabila tulang tengkorak manusia lonjong maka kepalanya akan terlihat lonjong.

Hal ini dikarenakan adanya rangka yang dapat membentuk tubuh.

2. Sebagai penopang tubuh

Peran rangka sangat penting dalam penopang tubuh karena tubuh bisa menjadi

tegak itu karena adanya rangka. Apabila tidak terdapat rangka pada suatu makhluk

hidup maka akan mengakibatkan tubuhnya kurang bisa tegak karena tidak ada

penyokong tubuh.

3. Melindungi organ dalam

Fungsi rangka selanjutnya yaitu untuk melindungi organ tubuh bagian dalam.

Dengan adanya rangka, maka organ tubuh yang lunakakan dapat terlindungi

sehingga tidak rusak. Misalnya organ paru-paru yang dilindungi oleh tulang

rusuk, organ tersebut akan aman walaupun terkena benturan. Benturan itu akan

mengenai tulang rusuk, bukan mengenai paru-paru.

4. Sebagai tempat melekatnya otot

5

Page 6: SH MAKALAH.docx

Rangka merupakan alat gerak pasif, yang tidak dapat bergerak apabila tidak

dibantu oleh otot. Jadi, rangka akan dapat bergerak apabila dilekati oleh otot

sehingga rangka tersebut dapat digerakkan.

5. Sebagai tempat pembuatan sel darah

Berbagai tipe tulang dapat menjadi tempat pembentukan sel darah merah.

Sel darah dibentuk di dalam sumsum tulang. Sumsum tulang ini terletak di

rongga-rongga bagian dalam tulang.Adapun bentuk tulang yang menjadi tempat

pembentukan sel darah merah yaitu tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek.

2.3 Sistem Rangka Pada Manusia

Rangka pada manusia terletak di bagian dalam tubuh sehingga disebut endoskeleton.

Endoskeleton berfungsi sebagai pelindung dan tempat melekatnya otot. Pada manusia

sistem rangka dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu rangka sumbu (rangka aksial)

dan rangka anggota (rangka apendikular). Tulang-tulang yang tergolong rangka aksial

ialah tengkorak (kranium), tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk

(kosta), dan tulang dada (sternum). Tulang yang tergolong dalam rangka apendikular

ialah gelang bahu dengan rangka anggota gerak atas, gelang pinggul dan rangka

anggota gerak bawah.

1 Rangka aksial

Rangka aksial merupakan sumbu utama dari tubuh dan umumnya tidak bisa

melakukan pergerakan, atau kalau bisa pergerakannya hanya terbatas. Adapun

yang termasuk rangka aksial yaitu:

a Tulang tengkorak

Pada tulang tengkorak terdapat bagian kepala dan bagian muka. Pada

bagian kepala terdapat tulang dahi (frontal), tulang parietal, tulang

temporal, tulang occipital, tulang sphenoid, dan lain-lain. Sedangkan pada

tulang muka terdapat tulang hidung (nasal), tulang air mata (lacrimal),

tulang pipi (zygomatic), tulang rahang atas (maxilla) dan tulang rahang

bawah (mandibula). Fungsi dari tulang tengkorak yaitu melindungi otak

karena tulang tengkorak sangatlah keras.

6

Page 7: SH MAKALAH.docx

b Ruas-ruas tulang belakang

Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama. Tulang belakang

merupakan bagian skeleton axial yang melindungi medulla spinalis.

Terdiri atas jejeran tulang-tulang belakang (vertebrae). Di antara tulang-

tulang vertebrae terdapat discus invertebralis merupakan tulang rawan

yang membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus

invertebralis memungkinkan tulang belakang bergerak ke segala arah.

Tulang belakang terdiri atas 7 ruas tulang leher (cervix vertebrae), 12 ruas

tulang punggung (thoracic vertebrae), 5 ruas tulang pinggang (lumbar

vertebrae), 5 ruas tulang kelangkang (sakrum) dan 4 ruas ekor (coccyx).

7

Page 8: SH MAKALAH.docx

Tulang belakang terdiri dati tiga struktur dasar, yaitu:

1. Badan vertebrae (centrum)

Badan vertebrae merupakan bagian pokok yang terletak di tengah.

Terdapat berbagai tipe centrum, diantaranya yaitu :

Amphicelous yang mempunyai dua cekungan pada tiap-tiap

vertebrae.

Opisthocelous yang mempunyai satu cekungan di bagian

belakang dan bagian depannya cembung.

Procelous yang mempunyai satu cekungan di depan dan

bagian belakang. Procelous merupakan kebalikan dari

Opisthocelous.

Acelous yang tidak mempunyai cekungan sama sekali

(rata).

2. Lengkung (archus)

Archus terdiri dari dua bagian, yaitu archus neuralis yang

merupakan pertemuan dua tulang di bagian dorsal (atas) sehingga

membentuk lengkungan dan archus haemalis yang merupakan

pertemuan antara dua tulang di bagian ventral (bawah) sehingga

membentuk lengkungan. Neural spinalis biasanya digunakan

sebagai tempat sistem saraf.

3. Taju (Processus)

Processus atau zygapophysis yang merupakan tonjolan dari arcus

neuralis jumlahnya 2 pasang, yaitu :

8

Page 9: SH MAKALAH.docx

• Prezygapophysis

Berasal dari dasar arcus neuralis, menonjol ke arah cranial

dengan permukaan persendian menghadap ke arah atas dan ke

dalam.

• Postzygapophysis

Berasal dari arcus neuralis, menonjol ke arah caudal,

dengan permukaan persendian menghadap ke bawah dan ke

luar.

c Tulang dada dan tulang rusuk

Tulang dada terdiri dari tulang hulu (manubrium), badan tulang dan tulang

taju pedang (processus sifoideus). Sedangkan tulang rusuk terdiri dari 7

pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu dan 2 pasang

tulang rusuk melayang. Tulang rusuk sejati menempel pada tulang

belakang dan tulang dada, tulang rusuk palsu menempel pada tulang

belakang dan tulang rusuk sejati, sedangkan tulang rusuk melayang hanya

menempel pada tulang belakang saja.

9

Page 10: SH MAKALAH.docx

2 Rangka apendikular

Rangka apendikular merupakan rangka yang biasa digunakan untuk pergerakan

secara bebas sehingga dalam rangka apendikular ini juga terdapat anggota gerak.

Adapun rangka yang termasuk rangka apendikular yaitu:

a Gelang bahu dan anggota gerak atas

Gelang bahu terdiri dari tulang belikat (scapula) di bagian belakang dan

tulang selangka (clavikula) di bagian depan. Sedangkan anggota gerak atas

terdiri atas tulang lengan (humerus), tulang pengumpil (radius), tulang

hasta (ulna), tulang pergelangan tangan (carpal) yang berjumlah 8 tulang,

tulang telapak tangan (metacarpal) yang berjumlah 5 tulang, tulang jari

(phalanges) yang berjumlah 14 tulang.

10

Page 11: SH MAKALAH.docx

b Gelang panggul

Gelang panggul merupakan rangka yang terdiri dari tulang usus (ilium)

yang berfungsi sebagai penopang usus dan melindungi usus sehingga usus

aman dari benturan-benturan yang agak keras, tulang duduk (ischium)

yang berfungsi untuk membantu ketika kita duduk dan tulang kemaluan

(pubic) yang berfungsi melindungi organ-organ kelamin pada manusia.

Pada tulang kemaluan terdapat symphisis pubic yang kuat dan pada wanita

bisa melar ketika melahirkan.

Terdapat perbedaan antara panggul pria dan wanita. Pada gelang panggul

pria diameter lubang yang terdapat di tengah lebih lonjong, sacrum (tulang

kelangkang) lebih panjang, sudut antara tulang duduk berkisar antara 90°

atau kurang dari itu. Sedangkan pada wanita diameter lubangnya lebih

bulat, sacrum lebih pendek, tulang duduk sudutnya berkisar antara 100°

atau lebih dari itu. Adapun ciri dari gelang panggul wanita berkaitan

dengan fungsinya ketika hamil atau melahirkan. Apabila tidak memiliki

ciri panggul yang seperti itu maka wanita tersebut sulit untuk melakukan

persalinan.

11

Page 12: SH MAKALAH.docx

c Anggota gerak bawah

Anggota gerak bawah merupakan kaki dan bagian-bagiannya. Kaki atau

anggota gerak bawah terdiri atas tulang paha (femur), tulang tempurung

lutut (patela), tulang kering (tibia), tulang betis (fibula), tulang

pergelangan kaki (tarsal), tulang telapak kaki (metatarsal), tulang jari kaki

(phalanges), tulang pada tumit (calcaneus).

2.4 Sistem Rangka Pada Hewan Vertebrata

1. Sistem Rangka pada Pisces

Pada Pisces rangkanya mengalami modifikasi, yaitu neural spinalis dan haemal spinalis

memanjang dan lebih runcing sehingga disebut juga sebagai duri. Archus neuralis terletak

di bagian dorsal dan Archus haemalis terletak di bagian ventral. Archus neuralis

berfungsi sebagai jalannya sistem syaraf.

12

Page 13: SH MAKALAH.docx

Pada bagian dadanya, tulang rusuk terbagi menjadi dua, yaitu tulang rusuk atas (dorsal

rib) dan tulang rusuk bawah (ventral rib). Di antara dua ventral rib terdapat lubang atau

rogga tempat organ-organ dalam dari Pisces.

2. Sistem Rangka pada Amphibi

Pada Amphibi, tulang yang spesial yaitu urostyle. Urostyle ini dapat menentukan apakah

amphibi tersebut termasuk kodok atau katak. Apabila urostyle ramping maka hewan

tersebut termasuk katak, sedangkan apabila urostyle melebar maka hewan tersebut

termasuk kodok. Amphibi hanya mempunyai satu ruas tulang leher sehingga tidak bisa

menoleh ke samping.

13

Page 14: SH MAKALAH.docx

3. Sistem rangka Pada Reptil

Reptil tidak mempunyai tulang dada (sternum) sehingga tulang rusuknya tidak menempel

pada tulang dada. Dengan tidak adanya sternum pada reptil maka hewan ini bisa

memakan hewan yang ukurannya lebih besar dari ukuran tubuhnya asalkan makanan

tersebut bisa masuk melewati mulutnya.

Sedangkan pada ular, rahangnya dilengkapi dengan tulang quadrate sehingga rahangnya

bisa membuka lebih lebar dan bisa memangsa hewan yang ukurannya lebih besar

darinya.

14

Page 15: SH MAKALAH.docx

4. Sistem Rangka Pada Aves

Tulang leher pada aves terdiri dari kurang lebih 16 ruas tulang sehingga kepala aves bisa

menoleh ke belakang tanpa melukai sarafnya. Tulang paruh pada aves yang lancip

membantu membelah udara ketika terbang. Aves juga mempunyai tulang sternum yang

lebar sehingga bisa digunakan untuk melekatnya otot-otot terbang. Pada aves juga

terdapat processus unsinatus yang bisa memperkuat perlekatan otot-otot terbang sehingga

otot terbang tersebut bisa lebih kuat lagi. Pada aves ini juga terdapat pigostyle yang

digunakan sebagai kemudi ketika dia terbang.

5. Sistem Rangka pada Mamalia

Pada mamalia, sistem rangkanya hampir sama dengan manusia. Hanya saja, pada sapi

tulang pinggang (lumbar vertebrae) mempunyai processus transversus yang memanjang

daripada manusia. Lumbar vertebrae yang processusnya memanjang membantu

15

Page 16: SH MAKALAH.docx

menyokong organ –organ dalam pada sapi karena tubuh sapi itu horizontal sehingga

apabila tidak dilindungi dengan lumbar vertebrae yang demikian maka kemungkinan

organ dalam sapi tidak ada yang menahan.

2.5 Hubungan Antar Tulang (Artikulasi)

Di dalam tubuh kita tulang dapat berhubungan secara erat maupun tidak erat. Hubungan

antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya disebut artikulasi. Agar artikulasi

tersebut dapat bergerak diperlukan struktur khusus yang dinamakan dengan sendi.

Tulang-tulang dihubungkan satu sama lain melalui persendian.berdasarkan strukturnya

terdapat berbagai bentuk sendi yang juga menentukan keluasan gerakan bagian-bagian

tulang yang terlibat. Berdasarkan keluasan gerakannya dibedakan menjadi sinartrosis,

amfiartrosis dan diartrosis.

16

Page 17: SH MAKALAH.docx

1. Sinartrosis

Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan

antartulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang

sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan.

Ada dua tipe sinartrosis, yaitu:

Sinartrosis sinfibrosis

Salah satu contoh dari sinartrosis sinfibrosis ini yaitu suture.

Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat

serabut ikat padat. Contohnya pada tulang tengkorak.

Sinartrosis sinkondrosis

Sinkondrodis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago

hialin. Contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.

17

Page 18: SH MAKALAH.docx

2. Amfiartrosis

Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan

untuk sedikit digerakkan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu:

Symphysis

Pada symphysis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya

pada sendi antartulang belakang dan pada tulang kemaluan.

Sindesmosis

Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.

Contohnya sendi antartulang betis dan tulang kering

3. Diartrosis

Diartrosis adalah hubungan antartulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan

oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan antartulang diartrosis ini

18

Page 19: SH MAKALAH.docx

sering juga disebut sendi. Contoh hubungan antartulang yang bersifat diartrosis

adalah sebagai berikut:

Sendi engsel

Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu.

Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi pada

siku, lutut, mata kaki, dan ruas antar jari.

Sendi putar

Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.

Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Misalnya

sendi antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan

tulang tengkorak.

Sendi pelana

Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana dan

berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda. Misalnya

sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.

Sendi peluru

Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini

memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi

antara tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan

paha. Salah satu contoh sendi peluru pada gelang panggul dan tulang paha.

Sendi luncur/geser

Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan

menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan,

antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

Untuk lebih jelasnya, diartrosis bisa dilihat dalam tabel berikut:

19

Page 20: SH MAKALAH.docx

20

Page 21: SH MAKALAH.docx

2.6 Gangguan dan Kelainanan Pada Rangka Tubuh

Adapun beberapa gangguan pada sistem rangka dapat berupa gangguan fisik,

gangguan fisiologis, gangguan persendian dan gangguan tulang belakang.

1. Gangguan fisik

Adapun gangguan fisik pada sistem rangka yaitu fraktura atau patah tulang. Patah

tulang diakibatkan oleh benturan-benturan yang keras. Fraktura bisa dibedakan

menjadi beberapa macam, yaitu:

a Fraktura sederhana

Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai oto ataupun

sekitarnya.

b Fraktura kompleks

Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai oto ataupun

sekitarnya, bahkan terkadang dapat muncul ke permukaan kulit.

c Greenstick

Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang

menjadi dua bagian.

d Comminuted

Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan terbagi menjai

beberapa bagian, tetapi masih berada dalam otot.

2. Gangguan fisiologis

Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon

dan vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapatdijelaskan sebagai berikut:

a Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah

patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina

yang kurang sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk

tulang.

b Rakhitis

Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak,

biasanya karena kekuranga vitamin D yang ekstrimdan berkepanjangan.

Vitamin D sangat penting dalam penyerapan kalsium dan fosfordari

21

Page 22: SH MAKALAH.docx

saluran pencernaan, yang dibutuhkan anak-anak untuk membangun tulang

yang kuat.

c Mikrosefalus

Mikrosefalus adalah suatu kondisi medis dimana lingkaran kepala lebih

kecil dari ukuran normal karena otak tidak berkembang dengan baik atau

telah berhenti tumbuh. Mikrosefalus nampak pada saat kelahiran atau

mungkin berkembang dalam beberapa tahu pertama kehidupan.

3. Gangguan persendian

Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal.

Jenis gangguan sendidikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut :

a Dislokasi sendi

Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.

Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau

terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari

mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya

kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya

terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain, sendi rahangnya telah

mengalami dislokasi. Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan

adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset

dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga

terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-

ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang

dislokasi lagi.

b Terkilir

Terkilir merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan tiba-tiba atau

gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa

sakit disertai peradangan pada daerah sendi.

c Arthritis

Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai

dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.

Artrhitis dapat terjadi akibat infeksi maupun tanpa infeksi. Pelepasan

22

Page 23: SH MAKALAH.docx

mediator inflamasi dari leukosit, kondrosit, sinoviosit menyebabkan

kehilangan proteoglikan dan matriks ektraselular kartilago, sehingga

terjadi kerusakan tulang. Kerusakan dan hilangnya kolagen dan kondrosit

dapat menyebabkan perubahan yang tidak dapat kembali. Jenis umum

radang sendi atau arthritis ini antara lain:

Osteoarthritis

Disebabkan oleh hilangnya jaringan tulang dari sendi dan dikenal juga

sebagai arthritis degeneratif. Hal ini kebanyakan terjadi sejak usia

sebelumnya.

Rheumatoid arthritis

Radang sendi jenis ini banyak mempengaruhi orang-orang di atas usia 40

tahun. Ini lebih berbahaya daripada osteoarthritis karena mempengaruhi

ligamen dan tendon yang bergabung dengan tulang dan otot.

4. Gangguan tulang belakang

Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang

belakang, sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang

belakang. Macam-macam gangguan pada tulang belakang ialah:

a Skoliosis

Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping,

mengakibatkan tubuh melengkung ke arah kanan dan kiri.

b Kifosis

Kifosis adalah perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara

keseluruhan sehingga orang menjadi bengkok.

c Lordosis

Lordosis adalah melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau

pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang.

23

Page 24: SH MAKALAH.docx

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

1 Sistem gerak dibentuk oleh kerja sama dari sistem rangka dan sistem otot

sehingga dapat menimbulkan suatu gerak.

2 Fungsi dari rangka sangat penting bagi makhluk hidup, khususnya manusia,

diantaranya yaitu dapat membentuk tubuh dan melindungi organ dalam yang

lunak.

3 Rangka pada manusia terdiri dari dua rangka, yaitu rangka aksial yang merupakan

sumbu utama tubuh dan rangka apendikular yang merupakan alat gerak.

4 Sistem rangka pada vertebrata, yaitu pada lima kelas memiliki keunikan masing-

masing. Pisces mempunyai neural spinalis dan haemal spinalis yang memanjang

dan runcing, amphibi memiliki urostyle untuk membedakan antara katak dan

kodok, reptil tidak memiliki sternum sehingga bisa memangsa hewan yang lebih

besar darinya, aves memiliki sternum yang lebar untuk tempat melekatnya otot

terbang, mamalia khususnya sapi mempunyai lumbar vertebrae dengan processus

transversus yang memanjang untuk menahan beban organ dalamnya.

5 Hubungan antar tulang terbagi menjadi tiga, yaitu sinartrosis yang tidak

memungkinkan terjadinya pergerakan, amfiartrosis yang memungkinkan sedikit

pergerakan dan diartrosis yang memungkinkan terjadinya gerakan bebas.

6 Gangguan pada tulang terbagi menjadi empat, yaitu gangguan fisik, gangguan

fisiologis, gangguan persendian dan gangguan tulang belakang.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini hendaknya diperkaya dengan berbagai macam referensi

sehingga hasil makalah ini lebih relevan dan terpercaya.

24

Page 25: SH MAKALAH.docx

DAFTAR PUSTAKA

Anthony L. 2012. Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas Edisi 12. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Irianto,K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta: Yrama Widya.

Subowo. 1992. Histologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara.

Tim Dosen Struktur Hewan. 2014. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jember:

Universitas Jember.

25