minyak bumi makalah.docx

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, bahan bakar kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara.Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas.Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting.Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia.Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah: Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia Sebagai tugas kelompok Pengantar Industri Kimia. 1

Upload: nur-asiiyah

Post on 29-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

pembuatan pulp n paper

TRANSCRIPT

Page 1: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, bahan bakar kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara.Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas.Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting.Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia.Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia Sebagai tugas kelompok Pengantar Industri Kimia.

1

Page 2: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembentukan Minyak Bumi

Minyak Bumi terbentuk sebagai hasil akhir dari penguraian bahan-bahan organik (sel-sel dan jaringan hewan/tumbuhan laut) yang tertimbun selama berjuta tahun di dalam tanah, baik di daerah daratan atau pun di daerah lepas pantai.Hal ini menunjukkan bahwa minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.Terbentuknya minyak bumi sangat lambat, oleh karena itu perlu penghematan dalam penggunaannya.

Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:

1. Teori Anorganik

Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi

Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara umum dinyatakan seperti dibawah ini:

Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)

Reaksi yang terjadi:alkali metal + CO2 karbidakarbida + H2O ocetylenaC2H2 C6H6 komponen-komponen lain

Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.

b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian

bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida di alam.

2

Page 3: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

2. Teori Organik

Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.

B. Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

1. Hidrokarbon Jenuh (alkana)

Dikenal dengan alkana atau parafin Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai

bercabang lebih sedikit Senyawa penyusun diantaranya:

1. Metana CH4

2. etana CH3 CH3

3. propana CH3 CH2 CH3

4. butana CH3 (CH2)2 CH3

5. n-heptana CH3 (CH2)5 CH3

6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2

2. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

Dikenal dengan alkena Keberadaannya hanya sedikit Senyawa penyusunnya:

1. Etena, CH2 CH2

2. Propena, CH2 CH CH3

3. Butena, CH2 CH CH2 CH3

3. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

Dikenal dengan sikloalkana atau naftena Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana Senyawa penyusunnya :

a) Siklopropana                   c.    Siklopentana

3

Page 4: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

b) Siklobutana                  d.  Siklopheksana

4. Hidrokarbon aromatik

Dikenal sebagai seri aromatik Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit Senyawa penyusunannya:

a) Naftalena                             c.    Benzena

b) Antrasena                            d.     Toluena

Senyawa Lain

Keberadaannya sangat sedikit sekali Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen,

oksigen dan organo logam (kecil sekali)

4

Page 5: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

C. Pengolahan Minyak Bumi

Proses pengolahan minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis proses utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder. Sebagian orang mendefinisikan Proses Primer sebagai proses fisika, sedangkan Proses Sekunder adalah proses kimia. Hal itu bisa dimengerti karena pada proses primer biasanya komponen atau fraksi minyak bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat fisikanya, yaitu titik didih. Sementara pemisahan dengan cara Proses Sekunder bekerja berdasarkan sifat kimia kimia, seperti perengkahan atau pemecahan maupun konversi, dimana didalamnya terjadi proses perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut.

Minyak mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu.Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:

1. Pengolahan pertama,

Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung.

2. Pengolahan kedua,

Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses sebagai berikut:

a) Perengkahan (cracking)b) Ekstrasic) Kristalisasid) Pembersihan dari kontaminasi

5

Page 6: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

D. Proses Pengolahan Minyak Bumi

Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut:

1. DESTILASIDestilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik

didihnya.Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi.Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C.Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)

6

Page 7: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.

Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu.Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal.Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut :

a. Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5Trayek didih : 0 sampai 50°C

b. Gasolin (Bensin)Rentang rantai karbon : C6 sampai C11Trayek didih : 50 sampai 85°C

c. Kerosin (Minyak Tanah)Rentang rantai karbon : C12 sampai C20Trayek didih : 85 sampai 105°C

d. SolarRentang rantai karbon : C21 sampai C30Trayek didih : 105 sampai 135°C

e. Minyak BeratRentang ranai karbon : C31 sampai C40Trayek didih : 135 sampai 300°C

f. ResiduRentang rantai karbon : di atas C40Trayek didih : di atas 300°C

Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

2. CRACKINGCracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar

menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :a. Cara panas (thermal cracking)

Yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :

7

Page 8: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

b. Cara katalis (catalytic cracking)Yaitu dengan penggunaan katalis.Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3

bauksit.Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkan proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :

c. HidrocrackingHidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk

menghasilkan senyawa yang jenuh.Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.

3. REFORMING Reforming (isomerisasi) adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu

kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.

Contoh reforming :

Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :

4. ALKILASI dan POLIMERISASI Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang

lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya :

M CnH2n Cm+nH2(m+n)Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

8

Page 9: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

5. TREATINGTreating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-

pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :- Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang

dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.- Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.- Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari

fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.

- Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas.

- Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang. Terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :

1. Ekstraksi menggunakan pelarut2. Dekomposisi senyawa sulfur

6.BLENDINGProses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi

dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.

9

Page 10: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

E. Produk Pengolahan Minyak Bumi

Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:

10

Page 11: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

Bahan bakar gas, LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas).Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.

Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan

rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.

Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak. Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada merk/ brand baygone.

Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.

Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin. Residu minyak bumiyang terdiri dari :

Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.Aspal ,digunakan sebagai pengeras jalan raya

F. Penggunaan Minyak Bumi dan Dampaknya

1. Penggunaan Minyak Bumi Sebagai Bahan Bakar

Sebagian besar produk minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar, baik bahan bakar di rumah tangga, industri maupun bahan bakar kendaraan.Bahan bakar minyak yang digunakan di rumah tangga adalah minyak tanah dan gas elpiji.Minyak tanah berasal dari fraksi kerosin, sedangkan gas elpiji berasal dari fraksi gas.

Selain digunakan sebagai bahan bakar kompor, minyak bumi juga digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.Produk-produk minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor adalah bensin dan minyak solar.Bensin mengandung sekitar ratusan jenis hidrokarbon dengan jumlah rantai karbon antara 5 hingga 10.Minyak solar digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermesin diesel.Ada tiga jenis bensin yang beredar di pasaran, yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus. Nilai bilangan oktan dapat dihitung menggunakan rumus berikut.

11

Page 12: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

2. Penggunaan Minyak Bumi Sebagai Bahan Baku Industri Petrokimia

Selain sebagai bahan bakar, minyak bumi dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan produk-produk lainnya.Misalnya, plastik, bahan peledak, detergen, nilon, urea, dan metanol. Bahan baku untuk industri petrokimia ini dihasilkan dari fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi.Untuk lebih jelasnya, tabel berikut.

G. Dampak Pembakaran Produk Minyak Bumi

Ada dua jenis pembakaran minyak bumi, yakni pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Pada pembakaran sempurna, hidrokarbon akan bereaksi dengan oksigen membentuk gas karbon dioksida dan air. Jika dalam bahan bakar tersebut mengandung nitrogen, sulfur, atau besi, pembakaran sempurna akan menghasilkan nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan besi(III) oksida. Adapun pada pembakaran tidak sempurna, hidrokarbon yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas karbon dioksida, gas karbon monoksida, air, dan beberapa senyawa lain seperti nitrogen oksida.

Gas-gas seperti karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan besi(III) oksida mencemari lingkungan. Selain akibat pembakaran sempurna ataupun tidak sempurna, pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan bakar disebabkan juga oleh penambahan zat aditif (tetra ethyl lead/TEL) pada bensin untuk meningkatkan bilangan oktan.

12

Page 13: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

Limbah MinyakLimbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak,

pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya

Minyak bumi

Pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan terjadinya pencemaran laut.

a. Pengeboran di lautPada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan terjadinya peledakan

(blow aut) di sumur minyak.Ledakan ini mengakibatkan semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan pencemaran.Contohnya, ledakan anjungan minyak yang terjadi di teluk meksiko sekitar 80 kilometer dari Pantai Louisiana pada 22 April 2010.[3]

Pencemaran laut yang diakibatkan oleh pengeboran minyak di lepas pantai itu dikelola perusahaan minyak British Petroleum (BP).Ledakan itu memompa minyak mentah 8.000 barel atau 336.000 galon minyak ke perairan di sekitarnya.

b. Tumpahan minyakEfek Surf scoter yang terendam dalam laut yang tercemar limbah minyak bumi.

Akibat yang ditimbulkan dari terjadinya pencemaran minyak bumi di laut adalahRusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak. Residu berwarna gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. Gumpalan tar yang terbentuk dalam proses pelapukan minyak akan hanyut dan terdampar di pantai.

Kerusakan biologis, bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal yaitu reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Efek subletal yaitu mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan kematian secara langsung.Terumbu karangakan mengalami efek letal dan subletal dimana pemulihannya memakan waktu lama dikarenakan kompleksitas dari komunitasnya.

13

Page 14: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

F. PenangananPenanganan di laut

Pemantauan Ada 2 jenis pemantauan yang dilakukan yaitu dengan pengamatan secara visual dan penginderaan jauh (remote sensing).

.Pengamatan secara visualPengamatan secara visual merupakan pengamatan yang menggunakanpesawat.Teknik ini melibatkan banyak pengamat, sehingga laporan yang diberikan sangat bervariasi.Pada umumnya, pemantauan dengan teknik ini kurang dapat dipercaya.

Pengamatan penginderaan jauhMetode penginderaan jarak jauh dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti Side-looking Airborne Radar (SLAR).SLAR dapat dioperasikan setiap waktu dan cuaca, sehingga menjangkau wilayah yang lebih luas dengan hasil penginderaan lebih detail. Namun,teknik ini hanya bisa mendeteksi lapisan minyak yang tebal. Teknik ini tidak bisa mendeteksi minyak yang berada dibawah air dalam kondisi laut yang tenang.Selain SLAR digunakan juga teknik Micowave Radiometer, Infrared-ultraviolet Line Scanner, dan Landsat Satellite System.Berbagai teknik ini digunakan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

PenanggulanganBooms digunakan untuk menghambat perluasan limbah minyak di laut.Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak diantaranya in-situ burning, penyisihan secara mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent, penggunaan bahan kimia dispersan, dan washing oil.

14

Page 15: MINYAK BUMI MAKALAH.docx

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2

(dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.

Saran

Semoga makalah ini dapat diteliti lagi serta kritik dan saran dari Dosen pembimbing ataupun pembaca.

15