alinea makalah.docx

62
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim, Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi yang mana berkat rahmat dan hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang diajukan pada mata kuliah “Bahasa Indonesia” dengan judul “Alinea dan Analisis Teks”. Shalawat beserta salam marilah kita curahkan selalu kepada baginda alam yakni Nabi Muhammad saw. Makalah ini adalah sebuah karya yang kami susun berkat kerja sama. Maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang ikut berperan aktif dalam terwujudnya makalah ini. Makalah yang kami susun ini bukanlah sesuatu yang sempurna, akan tetapi makalah ini terlahir dari kerja keras kami. Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus di perbaharui. Maka dari itu, kami mengharapkan kepada dosen pembimbing untuk memberikan kritik dan saran supaya dalam pembuatan makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi. Terimakasih. Billahitaufiq wal hidayah Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Upload: benua-tralala

Post on 18-Jan-2016

155 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: alinea makalah.docx

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi yang mana

berkat rahmat dan hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini

yang diajukan pada mata kuliah “Bahasa Indonesia” dengan judul “Alinea dan

Analisis Teks”. Shalawat beserta salam marilah kita curahkan selalu kepada

baginda alam yakni Nabi Muhammad saw.

Makalah ini adalah sebuah karya yang kami susun berkat kerja sama. Maka dari

itu kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang ikut berperan

aktif dalam terwujudnya makalah ini.

Makalah yang kami susun ini bukanlah sesuatu yang sempurna, akan

tetapi makalah ini terlahir dari kerja keras kami. Dalam penyusunan makalah ini

tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus di perbaharui. Maka

dari itu, kami mengharapkan kepada dosen pembimbing untuk memberikan kritik

dan saran supaya dalam pembuatan makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih

baik lagi. Terimakasih.

Billahitaufiq wal hidayah

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Page 2: alinea makalah.docx

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Alinea

B. Fungsi Alinea

C. Unsur-unsur Alinea

C.1 Transisi

C.1.a Transisi Berupa Kata

C.1.b Transisi Berupa Kalimat

C.2 Kalimat Topik

C.3 Kalimat Pengembang

C.4 Kalimat Penegas

D. Jenis-jenis Alinea

E. Kriteria Alinea

Analisis Teks beserta penjelasannya

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

Page 3: alinea makalah.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering

digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan

dalam rapat, diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas

kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila

ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi jawabannya.

Bila kita membuat alinea, kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas

ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok. Di

samping ide pokok ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan

ide pokok pertama. Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang

lebih besar. Oleh sebab itu, ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam alinea

berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan

terhadap ide pokok kedua tadi. Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat

membuat sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung

kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan.

Membaca  merupakan satu dari keempat keterampilan berbahasa yang dapat

menunjang pelajar dalam memahami teks. Dewasa ini berbagi informasi dapat di

peroleh dengan mudah dan baik melalui media cetak , media elektronik, atau

internet. Informasi yang di peroleh tidak hanya dalam bahasa Indonesia melainkan

juga dalam bahasa asing.

Pemahaman teks merupakan suatu proses yang memiliki tahapan sistematis

dalam dalam rangka mamahami informasi menyeluruh dari suatu sumber bacaan,

informasi dari segi linguistik maupun ekstra linguistiknya. Seringkali pembaca

dalam hal ini pelajar mengalami kesulitan dalam memahami suatu teks

dikarenakan kurangnya pengetahuan dasar tentang bahasa sumber (langue du

depart), pokok pembahasan teks(sujet du texte), latar belakang panulisan teks dan

pemahaman kontek budaya.

Page 4: alinea makalah.docx

Dalam hal memahami teks diharapkan para pelajar mampu menganalisis teks

secara sistematis, memahami tidak hanya konteks bahasanya saja tetapi juga

konteks budaya yang terdapat pada teks dan mengungkapkan kembali isi teks

secara lisan dan tertulis berupa ringkasan (resume).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari alinea?

2. Apakah fungsi dari alinea?

3. Apakah unsur-unsur alinea?

4. Apakah jenis-jenis alinea?

5. Bagaimana cara menyusun alinea yang baik?

6. Bagaimana cara mengoreksi kesalahan ejaan?

7. Bagaimana cara mengoreksi kesalahan alinea?

8. Bagaimana cara mengoreksi kesalahan kalimat?

9. Bagaimana cara membuat ringkasan teks?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Dapat memahami definisi dari alinea.

2. Dapat mengapresiasi fungsi dari alinea.

3. Dapat mengetahui unsur-unsur apa saja yang terdapat pada alinea.

4. Dapat menyebutkan serta menjelaskan jenis-jenis alinea.

5. Dapat menyusun alinea dengan baik dan benar.

6. Dapat megoreksi kesalahan dalam ejaan.

7. Dapat mengoreksi kesalahan dalam alinea.

8. Dapat mengoreksi kesalahan dalam kalimat.

9. Dapat membuat ringkasan teks dengan baik dan benar.

Page 5: alinea makalah.docx

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah :

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Alinea

B. Fungsi Alinea

C. Unsur-unsur Alinea

C.1 Transisi

C.1.a Transisi Berupa Kata

C.1.b Transisi Berupa Kalimat

C.2 Kalimat Topik

C.3 Kalimat Pengembang

C.4 Kalimat Penegas

D. Jenis-jenis Alinea

E. Kriteria Alinea

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: alinea makalah.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf (Alinea ) menurut KBBI adalah suatu bagian dari bab pada sebuah

karangan atau karya ilmiyah yang mana cara penulisaanya harus di mulai dengan

baris baru. Paragraf di kenal juga dengan nama lain yaitu Alinea. Paragraf di buat

dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk kedalam (geser ke

sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf

berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

B. FUNGSI PARAGRAF (ALINEA)

Dalam rangka keseluruhan karangan, alinea sering juga digunakan sebagi

pengantar, transisi atu peralihan dari satu bab ke bab lainnya. Bahkan, tidak jarang

alinea digunakan sebagai penutup. Di sini, alinea berfungsi sebagai pengantar,

tarnsisi, dan konklusi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alinea

berfungsi sebagai berikut :

1.Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan

karangan

2.Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.

3.Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikirn secara sistematis.

4.Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.

5.Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca sebagai

penanda bahwa pikiran baru dimulai.

6.Dalam rangka keseluruhan karangan, alinea dapat berfungsi sebagai pengantar,

transisi, dan penutup (konklusi).

Page 7: alinea makalah.docx

C.UNSUR-UNSUR PARAGRAF (ALINEA)

Paragraf (alinea) adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat

kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan

menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut

dapat diterima oleh pembaca, alinea harus tersusun secara logis-sistematis. Alat

bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur

penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence),

kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas(punch-line).

Keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara bersamaan,

terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.

.

C.1 TRANSISI

Transisi adalah mata rantai penghubung antar alinea. Transisi berfungsi

sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan. Transisi

tidak hanya terdapat pada alinea,tetapi terdapat juga dalam kalimat, antar

alinea, antarsubbab, antarbab.

Transisi :

Berupa kata

Alat penanda transisi berupa kata dan kelompok kata sangat banyak

jenisnya. Secara garis besar, alat penanda transisi dapat

diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Penanda Hubungan Kelanjutan

contoh :

dan

lagi

serta

lagi pula

Page 8: alinea makalah.docx

tambahan lagi

contoh penanda transisi yang berupa kata lagi pula adalah sebagai

berikut.

Lagi pula, munculnya para pemipin muda sangat diharapkan oleh

masyarakat.

b. Penanda hubungan Urutan Waktu

Contoh:

dahulu

kini

sekarang

sebelum

setelah

sesudah

kemudian

Contoh: penanda transisi yang berupa kata sementara itu adalah

sebagai berikut.

Sementara itu,persiapan pelantikan anggota DPRD sudah mulai

dilakukan oleh panitia pelaksana.

c. Penanda Klimaks

contoh:

paling…

se..nya

ter…

contoh penada transisi yang berupa kata terakhir adalah sebagai

berikut.

Terakhir,dia berdagang buah-buahan pada usia 18 tahun.

d. Penanda Perbandingan

Contoh:

sama

seperti

ibarat

bak

Page 9: alinea makalah.docx

bagaikan

contoh penanda transisi yang berupa kata bagaikan adalah sebagai

berikut.

Bagaikan seorang ahli,ia mulai melukis di atas kanvas.

e. Penanda Kontras

Contoh:

tetapi

biarpun

walupun

sebaliknya

contoh: penanda transisi yang berupa kata sebaliknya adalah

sebagai berikut. Sebaliknya, mereka terlihat kurang antusias untuk

berpartisipasi sebagi pemilih pada pemilu tahun ini.

f. Penanda Urutan Jarak

Contoh :

di sini

di situ

di sana

dekat

jauh

sebelah…

contoh penanda transisi yang berupa kata di sana adalah sebagai

berikut.

Di sana,telah berdiri tegak sebuah monumen yang mengenang

kepahlawanansebuah bangsa.

g. Penanda Illustrasi

Contoh :

umpama

contoh

misalnya

Contoh penanda transisi yang berupa kata misalnya sebagai

berikut.

Page 10: alinea makalah.docx

Misalnya,pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya kerja

sama semua pihak.

h. Penanda Sebab Akibat

Contoh :

karena

sebab

oleh karena itu

akibatnya

Contoh penanda transisi yang berupa kata akibatnya adalah sebagai

berikut. Akibatnya, semua anggota terkena hukuman.

i. Penanda Kondisi Pengandaian

Contoh :

jika

kalau

jikalau

andai kata

seandainya

contoh penanda kata transisi yang berupa kata seandainya adalah

sebagi berikut.

Seandainya,waktu dapat diulang,aku ingin keluargaku kembali

berkumpul.

j. Penanda Simpulan

Contoh:

simpulan

ringkasnya

garis besarnya

rangkumannya

Contoh penanda transisi yang berupa kata ringkasnya adalah

sebagai berikut.

Ringkasnya,semua kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan

penuh tanggung jawab.

Page 11: alinea makalah.docx

Contoh penanda transisi yang berupa kata lagi pula adalah sebagai

berikut.

Lagi pula,munculnya para pemipin muda sangat diharapkan oleh

masyarakat.

Berupa Kalimat

Transisi jenis kedua yang berupa kalimat yang lebih terkenal dengan

istilah “LEADIN-SENTENCES”(KALIMAT PENUNTUN). Kalimat

ini berfungsi ganda, yaitu sebagi tranisi dan sebagai pengantar topik

utama yang akan diperbincangkan.

Kalimat penuntun tidak berfungsi sebagai pengganti kalimat topik.

Letaknya selalu mendahului kalimat topik. Bila dalam suatu alinea

terdapat kalimat penuntun sebagai transisi, kalimat topik terdapat

setelah kalimat penuntun tersebut.

Contoh :

(1)Ringkasnya, tata bahasa meliputi 3 hal ,yaitu fonologi, morfologi,

dan sintaksis. (2)Fonologi berhubungan dengan studi tata bunyi,

morfologi mengenai tata kata, dan sintaksis membicarakan tata

kalimat.

Keterangan:

Kalimat penutun (1)

Kalimat topik (2)

C.2 KALIMAT TOPIK

Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok alinea

dalam bentuk umum atau abstrak.

Contoh:

(1) Sial benar saya hari ini.

(2) Harga barang-barang bergerak naik.

Page 12: alinea makalah.docx

Contoh ke-(1) menyatakan kesialan seseorang. Kesialan tersebut baru

berupa pernyataan abstrak yang harus diuraikan kedalam contoh-contoh

yang konkret. Demikian pula contoh ke-(2), harga barang naik masih

bersifat umum. Yang perlu diperjelas adalah berapa naiknya untuk setiap

barang. Dengan begitu, akan jelas pengertian yang terdapat pada kalimat

topik.

C.3 KALIMAT PENGEMBANG

Kalimat Pengembang adalah kalimat yang terdapat dalam suatu

alinea yang mana susunan kalimatnya tidak sembarangan. Urutan kalimat

pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok.

Contoh :

Pada pagi hari, suasana lingkungan rumah andi begitu indah. Di sekitar

rumah, berjejer pohon-pohon yang menambah keteduhan. Sementara itu,

kicau burung menambah semraknya pagi itu. Di kejauhan, terlihat gunung

tangkuban perahu yang penuh misteri. Sungguh, pagi yang indah dan

hangat.

C.4 KALIMAT PENEGAS

Kalimat penegas adalah pengulang atau penegas kembali kalimat

topik. Fungsinya sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai

selingan untuk menghilangkan kejemuan.

Page 13: alinea makalah.docx

D.JENIS-JENIS PARAGRAF(ALINEA)

a. Jenis paragraf menurut Posisi kaimat topiknya :

A. Paragraf Deduktif 

Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan

pada bagian awal paragraf, yaitu paragraf yang menyajikan

pokok permasalahan terlebih dahulu, yang dimulai dengan

pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan

khusus(umum-khusus). 

B. Paragraf Induktif 

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat

utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau

penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan

umum(khusus-umum). 

C. Paragraf Campuran 

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat

utama di awal dan akhir paragraph (deduktif-induktif). Kalimat

pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan

kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf

b. Jenis paragraf berdasarkan paragraf penuh kalimat topik

Seluruh kalimat yang membangun paragraf, sama

pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus

menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa

terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena

kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf

semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat

deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Page 14: alinea makalah.docx

c. Jenis paragraf menurut isinya

Eksposisi

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan

tujuan memberi informasi. 

Argumentasi

Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/

kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/

bukti. 

Deskripsi

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan

sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau

mendengar hal tersebut.

Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca

agar berbuat sesuatu. Isi paragraf ini mempromosikan

sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak

pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam

penulisan iklan, terutama majalah dan koran.

Narasi

Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-

menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan

jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi. 

E. KRITERIA ALINEA

Bila kita berbicara tentang kualitas suatu alinea,mau tidak mau kita

dihadapkan pada seperangkat syarat-syarat alinea yang baik.Beberapa

syarat yang harus dipenuhi agar alinea termasuk kategori baik,di

antaranya:

(1) Satu alinea terdiri atas beberapa kalimat.

(2) Alinea tersebut mengandung satu ide pokok.

Page 15: alinea makalah.docx

(3) Ide yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat yang membangun alinea

tersebut saling berkaitan sehingga terlihat koherensi secara

berkesinambungan,sereta urutan yang logis dan runtun.

(4) Pengungkapan kelompok ide dalam alinea tersebut merupakan satu

kesatuan yang padu.

(5) Alinea tertulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(6) Struktur alinea harus bervariasi disesuaikan dengan latar belakang

pembaca,sifat media tempat alinea (karangan) diterbitkan serta sifat dan

tuntutan kalimat topik.

ANALISIS TEKS

A. Koreksi Kesalahan Ejaan

Di dalam kenyataan penggunaan bahasa, masih banyak kesalahan yang

disebabkan oleh kesalahan penerapan ejaan, terutama tanda baca. Penyebabnya,

antara lain ialah adanya perbedaan konsepsi pengertian tanda baca di dalam ejaan

sebelumnya yaitu tanda baca diartikan sebagai tanda bagaimana seharusnya

membaca tulisan. Misalnya, tanda koma merupakan tempat perhentian sebentar

(jeda) dan tanda tanya menandakan intonasi naik.

Dalam ejaan sekarang tanda baca berhubungan dengan bagaimana

memahami tulisan (bagi pembaca) atau bagaimana memperjelas isi pikiran (bagi

penulis) dalam ragam bahasa tulis. Jadi, bagi pembaca, tanda baca berfungsi untuk

membantu pembaca dalam memahami jalan pemikiran penulis, sedangkan bagi

penulis, tanda baca berfungsi untuk membantu menjelaskan jalan bagi penulis

supaya tulisannya (karangannya) dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.

Page 16: alinea makalah.docx

Beberapa kesalahan bahasa yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan tanda

baca, khususnya tanda koma.

1. Tanda Koma di antara Subjek dan Predikat

Penulisan bentuk seperti ini tidak benar karena subjek tidak dipisahkan oleh

tanda koma dari predikat, kecuali pasangan tanda koma yang mengapit keterangan

tambahan atau keterangan aposisi. Kedua kalimat itu dapat diperbaiki dengan

menghilangkan tanda koma itu.

Contoh:

a. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian negara, diharapkan

mendaftarkan diri di sekretariat.

b. Kesediaan negara itu untuk membeli gas alam cair (LNG) Indonesia

sebesar dua juta ton setiap tahun, tentu merupakan suatu

penambahan baru yang tidak sedikit artinya dalam penerimaan devisa

negara.

2. Tanda Koma di antara Keterangan dan Subyek

Keterangan kalimat yang panjang dan yang menempati posisi awal juga

sering dipisahkan oleh tanda koma dari subyek kalimat. Padahal, meskipun

panjang, keterangan itu bukan anak kalimat. Oleh karena itu, pemakaian tanda

koma seperti itu juga tidak benar. Contoh:

a. Dalam rangka peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, kita akan

mengadakan sayembara mengarang tingkat SMA.

b. Dengan kemenangan yang gemilang itu, pemain andalan kita dapat

memboyong piala kembali ke Tanah Air.

Untuk memperbaikinya dengan tanda koma tersebut dihilangkan, kecuali

jika penghilangan tanda koma itu akan menimbulkan ketidakjelasan batas antara

keterangan dan subyek. Contoh:

Page 17: alinea makalah.docx

Dalam pemecahan masalah kenakalan anak kita memerlukan data dari berbagai

pihak, antara lain dari pihak orangtua, sekolah, dan masyarakat tempat

tinggalnya.

3. Tanda Koma di antara Predikat dan Objek

Pemakaian tanda koma seperti itu tidak benar karena obyek tidak dipisahkan

dengan tanda koma dari predikat. Contoh:

a. Ibu tidak menceritakan, bagaimana si Kancil keluar dari sumur

jebakan itu

b. Kami belum mengetahui, kapan penelitian itu akan membuahkan hasil.

Tetapi tanda koma yang mengapit keterangan yang berupa anak kalimat atau

tanda koma yang memisahkan kutipan dari predikat induk kalimat dipisahkan

dengan koma. Contoh:

a. Pejabat itu menegaskan, ketika menjawab pertanyaan wartawan, bahwa

kenaikan harga sembilan bahan pokok akan ditekan serendah-

rendahnya.

b. Seorang pedagang mengatakan, sambil melayani pelanggannya, bahwa

naiknya harga barang-barang sudah dari agennya.

B. Analisis Ketidaksatuan Ejaan

N

o

Bentuk Salah Bentuk Benar Alasan

1 Oleh karena itu oleh karena itu, Kata penghubung kalimat diakhiri

dengan koma.

2 Non bank Nonbank Penulisan non dirangkai dengan

kata yang merangkainya

( Bab III pasal B ayat 4 )

3 Nopember November Penalaran fomer V tetap V ( Bab

IV )

Page 18: alinea makalah.docx

4 Rp. Rp Tanda titik digunakan diakhir

mata uang

5 Perlakuan. Pelakuan Judul tidak diakhiri dengan tanda

titik

( Bab V pasal A ayat 7 )

Akutansi. Akutansi

Selisih kurs. selisih kurs

Terhadap. Terhadap

Penerimaan. penerimaan

6 "PT.

Telesindo Lestari"

.

"PT. Telesindo

Lestari"

Penulisan PT tidak diakhiri

dengan tanda titik

7 Diatas di atas Kata depan terputus dengan kata

tempat yang mengikutinya

  

1. Huruf  “ f, “ v “, dan “ p “

Sering kita melihat penulisan kata yang hurufnya bertukar-tukar.

Maksudnya, kata yang seharusnya ditulis dengan huruf F dan V ditulis dengan p

atau kata yang seharusnya ditulis V ditulis dengan F yang disebabkan karena

orang tak tahu pasti dengan huruf mana seharusnya digunakan. Ada juga orang

menggunakan huruf P ditulis dengan P bukan dengan F atau V yang bisa

digunakan untuk menuliskan kata asing saja, dan itu sudah masuk sistem ejaan

kita, misalnya :

Coordinasi                   menjadi           koordinasi

Standardization           menjadi           standardisasi

2. Bentuk “Efektivitas“ yang dipermasalahkan

Page 19: alinea makalah.docx

Pada awal masa kemerdekaan Republik Indonesia orang

mempermasalahkan bentuk-bentuk seperti fakultet, fakulteit, fakulti yang

dipertanyakan ialah mana bentuk yang betul diantara bentuk itu.

Dalam bahasa belanda, ada kata fakulteit. Dalam bahasa belanda semuanya

berakhir dengan teit misalnya : faculteit,  univerteit, ativiteit. Dalam bahasa

inggris, kata-kata yang sama berakhiran ty : university, faculty, activity.

Seorang guru besar ketika itu berpengaruh mengusulkan agar bentuk itu

sebaiknya mengacu kepada asal kata-kata itu dalam bahasa lain, bunyi akhiran tas,

fakultas dan universitas, usulan itu diterima lalu jadilah usulan itu dengan akhiran

tas, Fakultas, universitas, realitas, aktivitas. Bentuk-bentuk lain yang berakhiran

teit harus dijadikan akhiran tas, bukan teit, tet, tit atau ta.

3. Mana yang betul ?

“ Istri “ atau “ Isteri “ ?

  

           Yang akan kita bicarakan disini ialah ada yang menulis Istri, namun ada

yang menulis Isteri Dalam suku kata bahasa melayu tidak ada suku kata tra, sla,

kla, sta, kra, pra. Dalam bahasa sangsakerta kita pungut kata stri kata ini diberikan

tambahan i didepannya sehingga menjadi istri. Kemudian diantaranya t dan r di

sisipkan e sehingga menjadi isteri. Kalau dipenggal atas sukunya menjadi  is – te

– ri. Menurut EYD ditetapkan bahwa kata asing tak usah disisipi huruf e.

C. KOREKSI KESALAHAN ALINEA

Ada satu kecenderungan jelek di dunia pendidikan, yaitu menganggap

kesalahan sebagi sesuatu yang buruk dan harus dihindari, setiap orang diajarkan

bahwa kesalahan adalah hal yang memalukan dan harus dihindari. Padahal,

kesalahan sebenarnya merupakan pedoman untuk tidak mengulangi kesalahan

Page 20: alinea makalah.docx

yang sama. Winston Churchil, mantan Perdana Mentri Inggris, pernah berkata:

“All men make mistakes, but only wise men learn from their mistakes.”

Pernyataan ini mengungkapkan bahwa kesalahan merupakan kesempatan untuk

membuat sesuatu yang lebih baik (termasuk kesalahan orang lain), semakin

banyak dia belajar dan semakin besar pula kesempatan baginya membuat sesuatu

yang lebih berkualitas pada kesempatan berikutnya.

Paradigma bahwa kesalahan adalah pedoman untuk melakukan sesuatu

lebih baik ini sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam penulisan karya ilmiah.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam membimbing penulisan makalah, artikel,

dan skripsi oleh mahasiswa dan dalam mengedit tulisan ilmiah, terdapat empat

kelompok kesalahan yang sering dilakukan para penulis (pemula): bagaimana

membuat alinea yang efektif, bagaimana membuat tulisan mudah dipahami,

bagaimana cara mengutip dengan benar, dan bagaimana cara menuliskan

referensi.

A. Alinea Yang Efektif

Alinea pada hakikatnya merupakan perpaduan sekelompok kalimat yang

membahas satu ide pokok, logis dan tidak ada pengulangan. Pada dasarnya setiap

karya tulis merupakan sekumpulan alinea yang membahas suatu permasalahan.

Dengan syarat alinea tidak boleh terlalu pendek sehingga ide pokoknya tidak

dikembangkan secara memadai, atau terlalu panjang sehingga ide pokoknya

berkembang sangat luas hingga perlu dikembangkan dalam beberapa alinea

terpisah.

Oleh karena itu, kemampuan menulis alinea yang baik adalah persyaratan

yang sangat penting dalam menulis karya ilmiah. Berikut ini merupakan konsep-

konsep mendasar yang perlu dikuasai dalam rangka mengembangkan kemampuan

menulis alinea yang efektif.

Dilihat dari fungsinya, kalimat-kalimat pembangun sebuah alinea dapat

dibedakan ke dalam tiga jenis: kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat

kesimpulan. Kalimat topik berfungsi menyatakan ide pokok atau mengungkapkan

apa yang akan dibahas dalam alinea tersebut. Kalimat pendukung berfungsi

Page 21: alinea makalah.docx

menghadirkan bukti, fakta, argumen, atau penjelasan lain untuk memperjelas ide

pokok. Sedangkan kalimat kesimpulan digunakan untuk merangkum isi alinea

atau menunjukkan transisi ke alinea berikutnya. Tidak semua alinea

membutuhkan kalimat kesimpulan. Oleh karena itu, jenis kalimat yang harus ada

dalam sebuah alinea adalah kalimat topik dan pendukung.

1.    Kalimat Topik

Dalam tulisan ilmiah, kalimat topik dapat ditempatkan di awal atau di akhir

alinea, tergantung pola berpikir yang digunakan. Jika penulis menggunakan pola

berpikir deduktif, kalimat topik diposisikan di awal alinea, jika induktif, di akhir.

Untuk penulis pemula, menempatkan kalimat topik di awal alinea lebih

disarankan, karena mendukung suatu ide yang lebih umum dengan menghadirkan

detil-detil yang spesifik (deduktif) biasanya lebih mudah dilakukan daripada

menyimpulkan beberapa detil spesifik  menjadi sebuah ide yang lebih umum.

Selain itu, perlu diingat bahwa setiap kalimat topik harus mengandung tiga

unsur: subjek, verba, dan ide pengendali (controlling idea). Subjek dalam kalimat

topik berperan sebagai topik alinea, sedangkan ide pengendali merupakan sebuah

kata atau frasa yang mengendalikan informasi-informasi dalam kalimat-kalimat

lain dalam alinea tersebut. Subjek bisa diletakkan di awal kalimat topik (sebelum

verba) atau di akhir (sesudah verba). Lihat contoh 1 berikut.

Contoh 1

1.    Karya ilmiah memiliki empat ciri khas.

                S            V                IP

2.    Terdapat empat ciri khas yang dimiliki oleh karya ilmiah.

                   IP                                   V                         S

Berdasarkan penjelasan dia atas, terungkap bahwa bahwa sebuah kalimat

topik harus memenuhi tiga persyaratan. Pertama, kalimat topik harus berbentuk

Page 22: alinea makalah.docx

kalimat lengkap (complete). Dalam kalimat itu harus terdapat unsur subjek,

predikat, dan objek (ide pengendali). Kedua, cakupan ide pengendali harus

terbatas (limited), dalam arti tidak lebih dari satu ide karena sebuah alinea hanya

dapat membahas sebuah ide secara tuntas. Ketiga, ide pengendali harus spesifik

(specific). Hal ini berarti ide tersebut harus relevan dan secara langsung

berhubungan dengan topik.

Untuk memahami ketiga persyaratan kalimat topik ini secara lebih jelas, lihat

contoh-contoh dan penjelasan dalam contoh 2 berikut.

Contoh 2

1.a. Kemampuan menulis yang baik

1.b. Kemampuan menulis yang baik memberikan banyak keuntungan.

2.a. Pulau Bali terkenal dengan berbagai pemandangan yang indah.

2.b. Pulau Bali terkenal dengan berbagai pemandangan yang indah dan

penduduknya yang ramah.

3.a. Kenaikan harga kebutuhan pokok menimbulkan masalah yang serius.

3.b. Kenaikan harga kebutuhan pokok menimbulkan masalah yang serius

bagi kalangan berpenghasilan rendah.

Kalimat (1.a.) di atas bukan kalimat topik yang baik karena tidak memiliki

unsur subyek, verba, dan ide pengendali. Sedangkan kalimat (1.b.) adalah kalimat

topik yang baik karena adanya unsur subyek, verba, dan ide pengendali. Kalimat

(2.a.) merupakan kalimat topik yang baik karena ide pengendalinya hanya satu,

yakni “berbagai pemandangan yang indah”. Kalimat (2.a.) bukan kalimat topik

yang baik karena ide pengendalinya lebih dari satu. Kalimat (3.a.) bukan

merupakan kalimat topik yang baik karena ide pengendalinya tidak spesifik—bagi

siapa masalah yang serius tersebut timbul? Kalimat (3.b.) merupakan kalimat

topik yang baik karena ide pengendalinya secara spesifik menyatakan masalah

yang serius tersebut dialami kalangan berpenghasilan rendah.

  

Page 23: alinea makalah.docx

2.  Kalimat Pendukung

Kalimat pendukung dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama, kalimat

pendukung mayor, yaitu kalimat-kalimat yang secara langsung digunakan untuk

menjelaskan ide pokok dalam yang dinyatakan dalam kalimat topik. Penjelasan

tersebut bisa dilakukan dengan cara menghadirkan bukti, fakta, argumen, kutipan

atau penjelasan lain. Kedua, kalimat pendukung minor, yaitu kalimat-kalimat

yang fungsinya memberikan keterangan yang lebih terperinci terhadap penjelasan

dalam suatu kalimat pendukung mayor. Keberadaan satu atau lebih kalimat

pendukung mayor dalam sebuah alinea adalah keharusan. Sedangkan keberadaan

kalimat pendukung minor sangat tergantung pada apakah penjelasan dalam suatu

kalimat pendukung mayor masih perlu diberikan penjelasan yang lebih terperinci

atau tidak.  Dengan kata lain, tidak semua alinea memiliki kalimat pendukung

minor. Lihat contoh 3 berikut.

Contoh 3

(1) Penggunaan bahasa sebagai media komunikasi telah menjalani empat

tahapan evolusi yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia. (2)

Penelitian antropologis mengungkapkan bahasa mulai dikembangkan masyarakat

manusia sebagai sarana komunikasi antar individu dalam kelompok kecil sekitar

200.000 tahun lalu (Gianella dan Hopkins, 2006: 12). (3) Pada waktu itu, bahasa

digunakan hanya untuk berbagi informasi dan perasaan mengenai kehidupan

sehari-hari. (4) Sekitar tahun 30.000 sebelum masehi, kebutuhan untuk

berkomunikasi dengan individu lain  dari kelompok dan generasi berbeda

mendorong manusia menciptakan bahasa tertulis. (5) Petroglif, piktogram, dan

ideogram di dinding gua, seperti Chauvet Cave di Prancis Selatan, adalah contoh

upaya menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan kelompok dan generasi

berbeda (Moore, 2005: 20). (6) Perkembangan ini kemudian diikuti oleh

penemuan sistem tulisan sekitar 4000 tahun SM, yang memungkinkan

pendokumentasian peristiwa dan data dalam bentuk yang lebih permanen. (7)

Page 24: alinea makalah.docx

Perkembangan teknologi informasi, yang dimulai dengan penemuan telegraf pada

tahun 1837, telefon (1871), dan internet pada abad ke-20 membuat komunikasi

dengan bahasa dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan waktu.  

Dalam alinea di atas, kalimat (1) adalah kalimat topik (KT). Kalimat (2)

merupakan kalimat pendukung mayor pertama (KPM1) yang secara langsung

menjelaskan tahapan evolusi bahasa sebagai media komunikasi dengan

menghadirkan tahapan awal perkembangan bahasa. Kalimat (3) adalah kalimat

pendukung minor (KPm) yang menyajikan penjelasan lebih detil kepada

informasi dalam KPM1. Kalimat (4) merupakan kalimat pendukung mayor kedua

(KPM2) yang secara langsung menjelaskan tahapan kedua evolusi bahasa.

Kalimat (5) adalah kalimat pendukung minor (KPm) yang menyajikan penjelasan

lebih detil kepada informasi dalam KPM2. Kalimat (6) merupakan kalimat

pendukung mayor ketiga (KPM3) yang secara langsung menjelaskan tahapan

ketiga evolusi bahasa. Kalimat (6) merupakan kalimat pendukung mayor keempat

(KPM4) yang secara langsung menjelaskan tahapan keempat evolusi bahasa.

Hubungan antara kalimat topik (KT) dan kalimat-kalimat pendukung mayor

(KPM) serta kalimat-kalimat pendukung minor dalam alinea contoh di atas dapat

digambarkan dalam grafik di sebelah kanan ini.

3.  Kalimat Simpulan

Pada bagian akhir berbagai alinea penulis juga bisa meletakkan kalimat

kesimpulan, yakni kalimat yang merangkum informasi pada kalimat-kalimat

sebelumnya atau menarik kesimpulan berdasarkan informasi tersebut. Secara

umum, dapat dikatakan bahwa kalimat kesimpulan merupakan penegasan ide

pokok yang dinyatakan dalam kalimat topik. Lihat contoh 4 berikut.

Page 25: alinea makalah.docx

Contoh 4

(1) Masyarakat Indonesia menjadikan Universitas Kristen Indonesia (UKI)

sebagai pilihan pertama untuk menimba ilmu karena beberapa alasan. (2) Pertama,

UKI merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia yang berpengalaman

mengelola pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan lulusan berkualitas. (3)

Survai terhadap 5678 alumni yang dilaksanakan baru-baru ini mengungkapkan

95% responden tidak mengalami kesulitan memperoleh kerja atau menerapkan

ilmu yang diperolehnya selama kuliah di UKI untuk berwiraswasta. (4) Selain itu,

kampus UKI terletak di salah satu lokasi paling strategis di Indonesia. (5) Hal ini

membuat mahasiswa tidak mengalami kesulitan mencapai kampus. (6) Ketiga,

dosen-dosen di UKI berkualitas tinggi dan memiliki jiwa kepelayanan yang

tinggi. (7) Ketiga faktor diatas mendorong masyarakat menjadikan UKI pilihan

utama untuk kuliah.

Dalam alinea di atas, kalimat (7) adalah kalimat kesimpulan (KK). Kalimat

ini merangkum informasi yang tersaji pada kalimat (2) hingga kalimat (6). KK ini

juga mengungkapkan ide pokok yang telah dinyatakan di kalimat topik, meskipun

dengan cara yang tidak sama persis.

Selain penggunaan kalimat topik, pendukung dan kesimpulan yang tepat,

sebuah alinea juga harus memenuhi unsur koherensi (coherence) dan kohesi.

Yang dimaksud dengan koherensi adalah kesatuan isi atau kepaduan maksud.

Koherensi tercipta bila seluruh kalimat pendukung membahas hanya satu hal,

yakni topik, dan jika peristiwa, waktu, ruang, dan proses diurutkan secara logis.

Kohesi mengandung arti hubungan yang erat; perpaduan yang kokoh dan kohesif

berarti padu. Kohesi alinea tercipta bila seluruh kalimat yang membangunnya

dipadu dengan erat dan kokoh dengan menggunakan konjungsi, pronominal,

repetisi, sinonim, hiponim, paralelisme, dan elipsasi dengan tepat.

B. Membuat Tulisan yang Mudah Dipahami

Tujuan utama pembuatan setiap karya tulis, termasuk karya ilmiah, adalah

mengkomunikasikan informasi, ide, atau konsep kepada pembaca agar dapat

Page 26: alinea makalah.docx

dipahami, dimanfaatkan, dan dikembangkan. Akan tetapi, ada “sekelompok”

tertentu yang cenderung menganggap bahwa tolok ukur keilmiahan sebuah tulisan

adalah kerumitan tulisan itu: semakin sulit, semakin ilmiah. Bagi mereka, moto

”Kalau bisa ditulis secara rumit mengapa harus dibuat sederhana?” terkesan lebih

pas daripada antitesisnya, “Kalau bisa ditulis sederhana, jangan dibuat rumit.”

Padahal, keilmiahan sebuah karya tulis pada hakikatnya berhubungan dengan

faktor kesistematisan, kelogisan, kebahasaan, dan keteraturan dalam berpikir. Jika

semua faktor itu dipenuhi dengan baik, karya tulis itu akan mudah dipahami.

Kelompok yang menganggap keilmiahan identik dengan kerumitan

cenderung menulis karya ilmiah dengan empat karakteristik berikut. Pertama,

menggunakan kalimat-kalimat yang panjang. Kelompok ini kelihatannya

menganggap bahwa kalimat kalimat pendek yang mudah dipahami hanya cocok

untuk tulisan anak-anak atau orang awam.  Oleh karena itu mereka menyusun

kalimat-kalimat yang mengandung banyak frasa dan klausa dengan ‘alasan’

semakin panjang kalimat, semakin mendalam pembahasan. Padahal kalimat yang

sangat panjang akan menimbulkan masalah pemahaman karena  tidak jelas mana

subjek, mana predikat, dan mana objek kalimat itu. Kecenderungan seperti ini

sebaiknya dicegah. Jika tidak terpaksa, jangan gunakan kalimat-kalimat panjang

dan kompleks. Kalimat pendek dan efektif akan membuat pemahaman lebih

mudah. Bandingkan kedua kalimat contoh berikut. Mana yang lebih mudah

dipahami?

Contoh 5

a.   Analisis kesalahan merupakan suatu teknik kajian dalam pengajaran bahasa yang

dilakukan oleh guru dalam lima langkah terhadap siswanya untuk mengetahui

penguasaannya akan kompetensi bahasa tertentu dengan cara mengidentifikasi

kesalahan apa yang dilakukan secara sistematis, seperti slip, keseleo, salah

omong, alias lapses dalam pembelajaran speaking, melihat seberapa sering dia

melakukan kesalahan, diikuti dengan penentuan dan pengklasifikasian jenis

kesalahan, kemudian menginterpretasikan apa penyebab kesalahan tersebut, dan,

Page 27: alinea makalah.docx

berdasarkan teori-teori dan prosedur-prosedur linguistik, diakhiri dengan

mengadakan perbaikan terhadap kesalahan itu.

b.   Analisis kesalahan merupakan suatu teknik kajian dalam pengajaran bahasa yang

dilakukan oleh guru untuk mengetahui penguasaan siswanya akan kompetensi

bahasa tertentu. Analisis ini dilakukan dalam lima langkah: satu, mengidentifikasi

kesalahan yang dilakukan secara sistematis, seperti salah omong dalam

pembelajaran berbicara; dua, melihat seberapa sering kesalahan dilakukan; tiga,

menentukan dan mengklasifikasikan jenis kesalahan; empat, menginterpretasikan

penyebab kesalahan; dan terakhir, mengadakan perbaikan terhadap kesalahan itu

berdasarkan teori-teori dan prosedur-prosedur linguistik.

Kecenderungan kedua yang sering dilakukan kelompok yang menganggap

keilmiahan identik dengan kerumitan adalah memuat sebanyak mungkin istilah

asing. Contoh 6 di bawah ini memperlihatkan fenomena ini dengan cukup baik.

Anda dapat memahaminya?

Contoh 6

Sekarang, aplikasikan sebuah sistem kalkulus proposional. Akumulasikan

pada sistem itu sebuah logika modal yang lemah yang di dalamnya kondisional

yang eksisting dan anteseden yang dibutuhkan mengakibatkan konsekuensi yang

dibutuhkan (aksioma Godel) dan kebutuhan akan teorema juga merupakan

teorema. Jika dikatakan bahwa semua kebenaran dapat diketahui maka hal ini

dapat dirumuskan ‘Jika p maka mungkin (‘à’) diketahui p’ dapat diketahui.

Harus diakui bahwa sebagai bahasa yang sedang berkembang bahasa

Indonesia tidak memiliki padanan yang pas untuk semua istilah teknis yang lazim

terdapat dalam  karya tulis ilmiah. Permasalahan ini sebenarnya terjadi juga dalam

bahasa lain. Tidak ada satu bahasa pun yang memiliki kosa kata lengkap hingga

tidak lagi memerlukan ungkapan untuk gagasan, temuan, atau konsep baru. Solusi

Page 28: alinea makalah.docx

terhadap permasalahan apakah istilah-istilah asing tersebut harus diterjemahkan,

dibiarkan, atau dikombinasikan dengan istilah Indonesia sebenarnya sudah

dirumuskan oleh Pusat Bahasa (2007). Jadi, untuk menghasilkan tulisan ilmiah

yang baik, menerapkan pedoman pembentukan istilah tersebut merupakan

keharusan.

Sebagai pedoman praktis, terdapat empat kiat untuk menghasilkan tulisan

yang efektif. Pertama, gunakan kata yang pendek dan lazim. Sebagai contoh,

kalimat “Tiga ahli di bidang migrasi hadir di seminar itu.” jauh lebih efektif

daripada “Tiga tokoh berpengetahuan spesifik dalam bidang perpindahan

penduduk hadir di seminar itu”, meskipun keduanya mengungkapkan ide yang

sama.  Kedua, cegah kata-kata yang berlebihan (redundant). Kalimat “Tono

berteriak dengan suara keras” menggunakan kata yang berlebihan, karena suara

orang yang berteriak pasti keras. Sebaiknya kalimat itu diganti menjadi ““Tono

berteriak” saja. Ketiga, kunakan kalimat yang efektif (pendek dan sederhana).

Keempat, urutkan ide secara logis. Tono berteriak.

C. Pengutipan

1. Hakikat Kutipan

Dalam penulisan karya ilmiah seringkali digunakan berbagai kutipan—

pinjaman pendapat atau ucapan seseorang—untuk mendukung, menjelaskan,

membuktikan, atau menegaskan ide-ide tertentu. merupakan suatu hal yang wajar

dan bahkan sangat efektif untuk menghemat waktu. Adalah suatu pemborosan

waktu bila seorang penulis harus menyelediki kembali suatu kebenaran yang telah

diteliti, dibuktikan dan dimuat secara luas dalam sebuah buku, majalah, dan lain-

lain, untuk tiba pada kesimpulan yang sama. Jadi, untuk mendukung tulisannya,

penulis bisa mengutip pendapat yang sudah teruji dengan menyebutkan

sumbernya agar pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.

Meskipun penggunaan kutipan pendapat ahli merupakan suatu hal yang

wajar, hal itu tidak  berarti bawa sebuah tulisan dapat terdiri dari kutipan-kutipan

Page 29: alinea makalah.docx

saja. Membuat tulisan dengan menggunakan terlalu banyak kutipan dapat

menimbulkan kesan bahwa karya itu hanya suatu koleksi kutipan belaka. Sebagai

patokan, panjang kutipan tidak boleh melebihi sepertiga panjang tulisan. Secara

ilmiah, ide-ide pokok dan kesimpulan-kesimpulan harus merupakan pendapat

penulis. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bukti-bukti pendukung

pendapat penulis tersebut.

Menuliskan sumber kutipan dalam tulisan dapat dilakukan dengan bermacam

cara sesuai dengan standar yang digunakan oleh lembaga atau media tempat

tulisan diterbitkan. Karena rumpun ilmu-ilmu sosial biasanya menganut sistem

American Psychological Association (APA), sangat disarankan untuk menguasai

sistem ini dan menggunakannya secara konsisten. Berikut ini adalah pedoman

pokok yang diadaptasi dari Suryana dkk. (2007)

Pada dasarnya, kutipan dalam karya ilmiah dibagi atas dua jenis, yaitu

kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan

pendapat para ahli yang dipinjam secara utuh atau lengkap, baik berupa frase atau

kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan langsung yang

kurang atau sama dengan empat baris dan kutipan langsung yang lebih dari empat

baris. Kutipan tidak langsung adalah pendapat para ahli yang dikutip dengan

menggunakan parafrase, yaitu menuliskan kembali apa yang dinyatakan oleh

sumber rujukan dalam bahasa sendiri. Diantara kedua jenis kutipan itu, yang

paling disarankan untuk digunakan adalah kutipan tidak langsung. Teknik kutipan

langsung digunakan hanya jika (1) ungkapan yang dikutip memang sudah selaras

dengan bagian lain tulisan; (2) ungkapan yang dikutip sudah sangat populer, atau

(3) ungkapan yang dikutip sangat sulit diparafrase.

2.  Teknik Pengutipan

Page 30: alinea makalah.docx

a.    Kutipan Langsung

Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris dapat

dilakukan dengan cara-cara berikut: (i) kutipan ditulis inklusif dengan

teks; (ii) memakai tanda petik dua di awal dan di akhir kutipan; (iii) awal

kutipan memakai huruf kapital; (iv) diikuti nama akhir pengarang (marga),

tahun terbit buku, halaman buku;  penulisan ini dapat disajikan di awal

atau di akhir kutipan.

Kutipan langsung yang lebih dari empat baris dapat dilakukan

dengan cara-cara berikut: (i) ditulis eksklusif (terpisah) dari teks 2,5 spasi;

(ii) ditulis dalam satu spasi; (iii) memakai tanda petik dua atau pun tidak

(opsional); (iv) semua kutipan dimulai dari 7-10 ketukan dari sebelah kiri

teks; (v) Awal kutipan memakai hurup kapital; (vi) diikuti nama akhir

pengarang (marga), tahun terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat

disajikan di awal atau di akhir kutipan.

b.  Kutipan Tidak Langsung

Pengutipan ini dilakukan dengan cara-cara berikut: (i) kutipan

disatukan (inklusif) dengan teks; (ii) tidak memakai tanda petik dua; (iii)

Menggunakan ungkapan mengatakan bahwa, menyatakan bahwa,

mengemukakan bahwa, berpendapat bahwa dll;  (iv) Mencantumkan

nama akhir pengarang (marga), tahun, dan halaman.

3.  Prinsip-Prinsip Dasar

Prinsip-prinsip dasar dalam pengutipan adalah sebagai berikut.

a.    Dalam kutipan tidak dibenarkan mencantumkan judul buku.

b.    Nama orang dan identitas tahun terbit dan halaman buku selalu berdekatan

Contoh:

Norman (2004: 56) menyatakan bahwa ……………………

Page 31: alinea makalah.docx

c.   Kutipan tidak dibenarkan dicetak tebal atau dihitamkan.

d.  Penulis tidak diperkenankan untuk mengadakan perubahan (katakata) dalam

kutipan. Apabila ingin mengadakan perubahan, harus disertai dengan enjelasan.

e.  Apabila ada kesalahan dalam penulisan baik EYD atau pun ketatabahasaan, tidak

diperkenankan mengadakan perubahan. Namun penulis boleh memberikan

pendapat atau komentarnya mengenai kesalahan atau ketidaksetujuannya dalam

tanda kurung segi empat [...]. Jika penulis menemukan kesalahan ejaan pada kata-

kata tertentu, dia hanya diperkenankan memberikan catatan terhadap kesalahan

tersebut dengan menambahkan kata [sic!] dibelakang kata itu. Kata ini

menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu. Dia

hanya sekedar mengutip sesuai dengan apa yang ada dalam naskah aslinya.

Kemudian, jika penulis memandang perlu untuk memberikan penekanan dengan

cara merubah teknik penulisan, seperti menggarisbawahi, mencetak miring, atau

mencetak tebal, hal itu harus dijelaskan dalam tanda kurung segi empat [...].

Contoh:

Setiawan (2001: 30) menegaskan bahwa: “Semakin dini [huruf miring dari

saya, Penulis] seseorang mulai belajar bahasa Inggeris [sic!]  akan semakin baik

hasilnya dan semakin banyak waktu belajar bahasa Inggeris [sic!] maka taraf

penguasaan pembelajar terhadap bahasa itu akan semakin baik.”

f.   Kutipan dalam bahasa asing atau bahasa daerah harus dicetak miring.

g.  Kutipan langsung selalu memakai tanda petik dua dan diawali dengan huruf

kapital.

Contoh:

Suazo (2001: 30) berpendapat bahwa “Emotional intelligence is …”

h.  Kutipan dapat ditempatkan sesuai dengan kebutuhan baik di awal, tengah, atau

akhir teks.

i.   Jika pengarang ada dua, nama akhir (marga) kedua pengarang itu ditulis.

Contoh:

Pardede dan Simanjuntak (2007: 34) berpendapat ……

j.   Jika pengarang ada tiga atau lebih, nama akhir pengarang pertama yang ditulis dan

diikuti dkk.

Page 32: alinea makalah.docx

Contoh:

Pardede dkk. (2007: 34) menyatakan ……

k.   Jika dalam dalam tulisan yang sama digunakan beberapa kutipan dari sumber

berbeda yang ditulis orang atau lembaga yang sama dan diterbitkan dalam tahun

yang sama juga, data tahun penerbitan diikuti lambang huruf a, b, c, dst.

berdasarkan abjad judul buku-buku tersebut.

Contoh:

Garcia (2009a: 34) menjelaskan ……

l.    Jika kutipan diperoleh dari majalah atau koran tanpa identitas penulis, nama

majalah atau koran tersebut dituliskan sebagai sumber.

Contoh:

Kompas (2009: 34) menyatakan ……

m.  Jika kutipan diperoleh dari dokumen yang diterbitkan oleh suatu lembaga, nama

lembaga tersebut dituliskan sebagai sumber.

Contoh:

Pusat Bahasa (2007: 25) menjelaskan ……

n.   Jika kutipan diperoleh dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan  tanpa

identitas penulis, judul atau nama majalah atau koran tersebut dituliskan sebagai

sumber

Contoh:

Undang-Undang Republik Indonesia No 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (2004) menyatakan ……

o.   Kutipan dalam bentuk catatan kaki sudah tidak dipakai lagi dalam penulisan karya

ilmiah karena dirasakan tidak efektif.

p.   Kutipan yang berasal dari ragam bahasa lisan seperti pidato pejabat jarang dipakai

sebagai sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah karena kebenarannya sulit

dipercaya karena harus diketahui oleh orang yang bersangkutan (rawan kesalahan

kutipan). Jika terpaksa menggunakannya, kutipan seperti itu harus dibuatkan dulu

ke dalam transkrip dan diminta pengesahannya oleh pembicara.

q.   Pengutipan pendapat orang lain sebaiknya dilakukan secara variatif (jangan

monoton). Padukanlah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Page 33: alinea makalah.docx

r.  Apabila kutipan itu dirasakan terlalu panjang, penulis boleh mengambil bagian

intinya saja dengan teknik memakai tiga tanda titik […], tetapi tidak boleh

mengubah atau menggeserkan makna atau pesannya.

Contoh:

Tylor (1991: 62) menegaskan: “It is, ..., not possible to have action without

character and character is also defined by plot.”

s.   Jika mengutip pendapat ahli yang berasal dari kutipan karya ilmiah orang lain,

bentuk penyajiannya adalah.

Contoh:

Menurut Chomsky (dalam Purba, 2009: 56), makna ujaran adalah …

t.  Penulisan kutipan dari artikel dari internet mengikuti aturan yang sama dengan

sumber bahan tertulis, bila data tentang nama penulis, judul artikel, dan nomor

halaman tersedia. Jika nomor halaman tidak tersedia, sebutkan dari alinea berapa

kutipan tersebut diambil.

Contoh:

Menurut Nazara (2009: alinea 5), sumber kekuatan utama seorang pria

adalah ...

KOREKSI KESALAHAN KALIMAT

1. Kesalahan kalimat

a. Kesalahan intrernal

Kesalahan internal adalah kesalahan kalimat yang diukur dari unsur-unsur

dalam kalimat. Kesalahan dari segi internal dapat dipilah menjadi beberapa tipe.

Tipe pertama adalah kesalahan kandungan isi yang menyebabkan kalimat menjadi

tidak logis sebagaimana tampak pada contoh berikut:

1. Dengan pemakaian pupuk urera pil dapat menyuburkan tanaman dan

 meningkatkan produksi pertanian.

2.Kepada semua informan mendapatkan dua macam instrumen yaitu angket

dan catatan kegiatan.

Page 34: alinea makalah.docx

Kedua kalimat di atas merupakan kalimat yang tidak logis. Untuk

membuktikan itu dapat digunakan pertanyaan-pertanyaan mengenai isi setiap

kalimat itu.Pada kalimat (1) jika dipertanyakan dengan kalimat Apa yang

menyuburkan tanaman?, jawaban tidak dapat dicari dalam kalimat itu. Barulah

jawaban dapat ditemukan jika frasa dengan pemakaian dihilangkan sehingga

kalimatnya menjadi Pupuk Urea Pil dapat menyuburkan tanaman dan

meningkatkan produksi pertanian.Pada kalimat (2) jika dipertanyakan dengan

kalimat siapa yang mendapatkan dua macam instrumen? Maka jawaban tidak

dapat dicari, jawaban terhadap kalimat itu baru dapat diarahkan ke semua

informan jika kalimat di ubah menjadi Semua informan mendapatkan dua macam

instumen, yaitu angket dan catatan kegiatan.

b.Kesalahan Eksternal

Kesalahan eksternal adalah kesalahan yang diukur dari unsur luar kalimat

yang bersangkutan. Di sini kesalahan eksternal di ukur dari kalimat-kalimat lain

yang menjadi konteks atau lingkungannya.Contoh :

Proyek lembah Dieng terletak di dukuh Sumberejo, desa Kalisungo yang

termasuk dalam daerah Kabupaten Malang. Daerah Malang yang sejuk terdiri

dari pegunungan-pegunungan kecil.

Dua buah kalimat paragraf tersebut benar secara internal, tetapi salah secara

eksternal, karena tidak membentuk satu gagasan yang utuh dan padu dalam

paragraf.

2. Membetulkan kesalahan kalimat

Ada beberapa jenis kesalahan dalam menyusun kalimat :

Page 35: alinea makalah.docx

a. Kalimat tanpa subjek

Dalam menyusun sebuah kalimat, sering kali dengan kata depan atau

preposisi, lalu verbanya menggunakan bentuk aktif atau berawalan me- baik

dengan atau tanpa akhiran –kan. Dengan demikian dihasilkan kalimat-kalimat

salah seperti di bawah ini.

1.Bagi yang merasa kehilangan buku tersebut harap mengambilnya di kantor.

2.Dengan beredarnya koran masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat

pedesaan.

Untuk membetulkan kalimat di atas dapat dilakukan dengan

1.menghilangkan kata depan pada masing-masing kalimat tersebut, atau

2.mengubah verba pada kalimat tersebut, misalnya dari aktif menjadi pasif.

Jadi kemugkinan pembetulan kalimat di atas adalah :

1. Yang merasa kehilangan buku tersebut harap mengambilnya di kantor.

2. Beredarnya koran masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan.

Dalam pembetulan kalimat di atas, maka subjeknya menjadi lebih jelas, yaitu

berturut-turut adalah yang merasa kehilangan buku tersebut dan beredarnya koran

masuk desa.

b.Kalimat dengan objek berkata depan

Kesalahan pemakaian kata depan juga sering ditemui pada objek. Sebagai

contoh:

1.Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi mengenai soal harga, tetapi soal

ada tidaknya barang itu.

2.Dalam setiap kesempatan mereka tidak bosan-bosannya mendiskusikan tentang

dampak positif pembuatan waduk itu.

Page 36: alinea makalah.docx

Dua kalimat di atas dapat dibetulkan dengan menghilangkan kata depan mengenai

pada kalimat (1) dan tentang pada kalimat (2).Perlu dicatat bahwa dalam bahasa

Indonesia terdapat beberapa verba dan kata depan yang sudah merupakan paduan,

misalnya: Bertentangan dengan, bergantung pada, berbicara tentang, menyesal

atas, keluar dari, sesuai dengan serupa dengan.

c.Konstruksi pemilik kata depan

Kesalahan pemakaian kata depan lain yang ditemui pada konstruksi frasa :

termilik + pemilik. Secara berlebihan sering ditemui adanya kecenderungan

mengeksplisitkan hubungan antara termilik dengan pemilik dengan memakai kata

depan dari atau daripada, misalnya :

Kebersihan lingungkungan adalah kebutuhan dari warga.

Buku-buku daripada perpustakaan perlu ditambah.                                                        

Kontruksi frasa yang sejenis dengan kebutuhan dari warga dan buku-buku

daripada perpustakaan, ini sering kita dengar perlahan dalam pidato-pidato

(umumnya tanpa teks), misalnya :

Biaya dari pembangunan jembatan ini; kenaikan daripada harga-harga barang

elektronik.

Dalam karangan keilmuan konstruksi frasa yang tidak baku sepeti di atas

hendaknya dihindari karena dalam bahasa Indonesia hubungan “termilik” +

pemilik bersifat implisit.

d.. Kalimat yang ‘pelaku’ dan verbanya tidak bersesuaian

Page 37: alinea makalah.docx

Dalam kalimat dasar, verba dapat dibedakan menjadi verba yang menuntut

hadirnya satu ‘pelaku’ dan verba yang menuntut hadirnya lebih dari satu ‘pelaku’.

Dalam pembentukan kalimat, kesalahan yang mungkin terjadi ialah yang

penggunaan verba dua ‘pelaku’, namun salah satu ‘pelakunya’ tidak

tercantumkan.Contoh :

1.Dalam perkelahian itu dia berpukul-pukulan dengan gencarnya.

2.Dalam seminar itu dia mendiskusikan perubahan social masyarakat pedesaan

sampai berjam-jam

Dalam kalimat (1) verba berpukul-pukulan menuntut hadirnya dua pelaku, yaitu

dia dan orang lain, misalnya Joni. Dalam perkelahian itu dia berpukul-pukulan

dengan Joni.Demikian pula kalimat (2), di samping pelaku dia diperlukan

hadirnya pelaku lain sebagai mitra diskusi, misalnya para pakar, sehingga kalimat

(2) menjadi :Dalam seminar itu, dia mendiskusikan perubahan social masyarakat

pedesaan dengan para pakar.

e. Penempatan yang salah kata aspek pada kalimat pasif berpronomina

Menurut kaidah, konstruksi pasif berpronomina berpola aspek +

pronomian + verba dasar. Jadi tempat kata aspek adalah di depan pronominal.

Kesalahan yang sering terjadi adalah penempatan aspek diantara pronominal

dengan verba atau dalam pola : “pronominal + aspek + verba dasar”. Contoh :

Saya sudah katakan bahwa…

Bentuk seperti contoh di atas dapat dibentulkan dengan memindahkan kata aspek

ke depan pronominal menjadi :

sudah saya katakan bahwa…

f. Kesalahan pemakaian kata sarana

Page 38: alinea makalah.docx

Dalam menyusun kalimat sering dipakai kata sarana, kata sarana itu dapat

berupa kata depan dan kata penghubung. Kata depan lazimnya terdapat dalam satu

frasa depan, dan kata penghubung pada umumnya terdapat pada kalimat mejemuk

baik yang setara maupun yang bertingkat. Kesalahan pemakaian kata depan

umumnya terjadi pada pemakaian kata depan di, pada dan dalam, ketiga kata

depan tersebut sering dikacaukan, misalnya:

Di saat istirahat penyuluh mendatangi para petani (pada saat)

Benih itu ditaburkan pada kolam yang baru (ke dalam)

Dalam tahun 1965 terjadi pemberontakan G 30 S/PKI (di)

Adapun kesalahan pemakaian kata penghubung umumnya terjadi karena

ketidaksesuaian antara pemakaian kata penghubung dan makna hubungan antar

klausanya,

Rapat hari ini ditunda karena peserta tidak memenuhi kuorum

Rapat hari ini ditunda sebab perserta tidak memnuhi kuorum

MEMBUAT RINGKASAN TEKS

Page 39: alinea makalah.docx

a. Cara membuat ringkasan teks

Bagi orang yang sudah terbiasa membuat ringkasan, mungkin kaidah

dalam yang berlaku dalam menyusun ringkasan telah tertanam dalam benaknya.

Meski demikian, tentulah perlu diberikan beberapa patokan sebagai pegangan

dalam membuat ringkasan teks terutama bagi mereka yang baru mulai atau belum

pernah membuatan ringkasan. Berikut ini bebrapa pegangan yang dipergunakan

untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur :

1. Membaca naskah asli. Bacalah naskah asli agar dapat mengetahui kesan

umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh.

2. Mencatat gagasan utama

3. Mengadakan reproduksi yaitu urutan isi disesuaikan dengan naskah asli,

tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat

baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya.

Selain melakukan tiga hal diatas, juga terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan juga agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.

a) Menyusun kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.

b) Meringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Dan mengganti rangkaian

gagasan yang panjang menjadi gagasan yang sentral.

c) Jika memungkinkan, buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada.

d) Mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah.

b.Menentukan panjang ringkasan

Page 40: alinea makalah.docx

Yaitu dengan cara menghitung jumlah seluruh kata dalam karangan itu dan

bagilah dengan seratus. Hasil pembagian itulah merupakan panjang karangan

yangn harus ditulisnya. Contoh ringkasan teks.

Sarana angkutan dari jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Angkutan bus

betul-betul menjadi tulang punggung di saat-saat seperti ini karena lebih dari

separuh calon pemudik diperkirakan akan terangkut oleh bus.Sementara hanya

1/3 dari seluruh pemudik dari Jakarta dan sekitarnya diperkirakan menggunakan

jasa KA.

teks diatas dapat dirigkas menjadi.

Sarana angkutan dari jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Angkutan bus

betul-betul menjadi tulang punggung di saat-saat seperti ini karena lebih dari

separuh calon pemudik diperkirakan akan terangkut oleh bus. Sementara hanya

1/3 dari seluruh pemudik dari Jakarta.

Page 41: alinea makalah.docx

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Ditinjau dari segi kalimat dan ide yang terkandung di dalamnya,alinea dapat

didefinisikan sebagai berikut. Alinea adalah seperangkat kalimat yang

mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu

ide pokok. Ditinjau dari segi penampilannya dalam suatu wacana, alinea adalah

bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau

oleh jarak spasiyang lebih dari jarak spasi baris kalimat-kalimat lainnya.

Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis

yaitu alinea deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea deskriptif dan

berdasarkan sifat di bagi atas 5 jenis yaitu : Eksposisis, Argumentatif, Deskriftif,

Persuasif dan Naratif.

Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa

unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic

sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas

(punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara

bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.

Berdasarkan hasil analisis teks, baik dari bentuk analisis ejaan, koreksi

kesalahan alinea koreksi kesalahan kalimat, dan cara tepat membuat ringkasan

teks, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk karangan atau karya tulis

sangat mudah untuk diteliti kesalahannya.

      Kesalahan yang terdapat pada karya tulis sangat berpengaruh bagi pembaca,

karena kesalahan tersebut akan membuatkan keracuan dalam memahami maksud

dari karya tulis tersebut. Salah satu contoh pembuatan kalimat atau kata yang

tidak sesuai dengan aturan EYD, akan berdampak penyalahgunaan pemahaman.

Page 42: alinea makalah.docx

     Contoh lain seperti kesalahan dalam pembuatan alinea, yang memiliki arti ide

kecil dari seluruh isi pernyataan yang utuh (BAHASA INDONESIA

JURNALISTIK. 131 . RAS SIREGAR). Kesalahan-kesalahan tersebut memang

terbilang kecil tapi dampaknya besar.

     Dengan penulisan yang baik, kita bisa lebih mudah menyampaikan ide-ide,

gagasan, tujuan dari apa yang kita maksud dengan benar dan tepat, yang pasti

pembaca akan lebih mudah menyerap, memahami, memaknai karya tulis kita.

      Membuat karya tulis yang  benar dan tepat sama dengan berbicara yang benar

dan tepat, bila lawan / teman bicara kita dengan mudah memahami pembicaraan

kita, berarti kita sudah baik dan benar dalam berkomunikasi, begitu juga degan

karya tulis, bila pembaca dengan mudah memahami, memaknai karya tulis kita,

berarti kita sudah baik dan benar dalam tulisan kita, yang pasti hal diatas dapat

diperoleh dengan penggunaan ejaan dengan benar, pembuatan alinea dengan

benar, pembuatan kalimat dan ringkasan teksyang benar pula.

        Salah satu sarana untuk membantu kita dalam penulisan yang baik dan benar

adalah menganalisis teks yang meliputi koreksi kesalahan ejaan, koreksi

kesalahan alinea, koreksi kesalahan kalmat dan cara benar membuat ringkasan

teks, seperti yang sudah kami paparkan dilampiran depan.

B. SARAN

      Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk berkarya tulis yang baik dan benar,

karea karya tulis kita memiliki peran yang sangat penting dalam penyajian ide dan

gagasan kita.

     Sebuah gagasan dan ide adalah simbol kualitas mahasiswa, namun bila

gagasan tersebut dituangkan melalui karya tulis yang kurang tepat justru

mahasiswa akan dinilai kurang berkualitas.

      Oleh karena itu, penelitian terhadap hasil karya tulis sangat dibutuhkan karena

dengan meneliti atau menganalisis karya tulis, kita bisa lebih cermat dan teliti

dalam penyajian ide dan gagasan.

Page 43: alinea makalah.docx

Karya yang kami susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu yang

lahir dari kerja keras. Kami mengharapkan masukan dan kritikan para pendengar.

Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini khususnya bagi penyusun umumnya

untuk para pembaca bisa mengembangkan atau membuat sebuah alinea yang baik

berdasarkan kriteria yang ada.