4.lp dan askep pasien gastritis

12
GASTRITIS TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN GASTRITIS Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung yang diakibatkan oleh diet yang tidak benar, atau makanan yang berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. (Brunner and Suddarth, 2001). Sedangkan menurut Mansjoer tahun 2001, gastritis akut adalah lesi mukosa akut berupa erosi atau perdarahan akibat faktor-faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung. Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung, secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut. (Suyono Slamet, 2001). Gastritis adalah episode berulang nyeri epigastrium, gejala sementara atau cepat hilang, dapat berhubungan dengan diet, memiliki respon yang baik dengan antasid atau supresi asam. (Grace, Pierce A,dkk, 2006). Dari beberapa pengertian tentang gastritis menurut para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa gastritis adalah inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung ditandai dengan adanya radang pada daerah tersebut yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung (seperti makanan yang asam atau pedas) atau bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok dan minum alkohol. Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Gastritis akut adalah kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas, biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil. Sedangkan gastritis kronik merupakan suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun, yang disebabkan oleh ulkus dan berhubungan dengan Helicobacter pylori. (Mansjoer, 2001). B. Etiologi 56

Upload: dini-khurniawan

Post on 12-Jan-2016

99 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ASKEP PASIEN GASTRITIS

TRANSCRIPT

Page 1: 4.Lp Dan Askep Pasien Gastritis

GASTRITIS

TINJAUAN TEORI

A.    PENGERTIAN GASTRITIS

Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung yang diakibatkan oleh diet yang tidak benar, atau

makanan yang berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. (Brunner and

Suddarth, 2001). Sedangkan menurut Mansjoer tahun 2001, gastritis akut adalah lesi mukosa

akut berupa erosi atau perdarahan akibat faktor-faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi

akut mukosa lambung. Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung,

secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah

tersebut. (Suyono Slamet, 2001). Gastritis adalah episode berulang nyeri epigastrium, gejala

sementara atau cepat hilang, dapat berhubungan dengan diet, memiliki respon yang baik dengan

antasid atau supresi asam. (Grace, Pierce A,dkk, 2006).

Dari beberapa pengertian tentang gastritis menurut para ahli, penulis dapat menyimpulkan

bahwa gastritis adalah inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung ditandai dengan adanya

radang pada daerah tersebut yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang dapat

meningkatkan asam lambung (seperti makanan yang asam atau pedas) atau bisa disebabkan oleh

kebiasaan merokok dan minum alkohol. Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu gastritis akut dan

gastritis kronik. Gastritis akut adalah kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda

dan gejala yang khas, biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil. Sedangkan gastritis

kronik merupakan suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun, yang

disebabkan oleh ulkus dan berhubungan dengan Helicobacter pylori. (Mansjoer, 2001).

B.    Etiologi

Menurut Mansjoer, 2001 penyebab gastritis adalah :1.    Gastritis Akut

a.    Penggunaan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan seperti aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung.

b.    Alkohol

Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.c.    Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, luka bakar

d.    Stress

Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan perdarahan pada lambung.

56

Page 2: 4.Lp Dan Askep Pasien Gastritis

2.    Gastritis Kronik

Pada gastritis kronik penyebab tidak jelas, tetapi berhubungan dengan Helicobacter pylori, apalagi ditemukan ulkus pada pemeriksaan penunjang.Sedangkan menurut Brunner & Suddarth, 2001 penyebab gastritis adalah :1.    Gastritis AkutGastritis akut sering disebabkan akibat diet yang tidak benar. Penyebab lain dari gastritis akut mencakup alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.2.    Gastritis KronikInflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylori.C.    Patofisiologi

1.    Proses Perjalanan Penyakit

Menurut Priyanto, 2008 proses terjadinya gastritis yaitu awalanya karena obat-obatan, alkohol,

empedu atau enzim-enzim pankreas dapat merusak mukosa lambung (gastritis erosif),

mengganggu pertahanan mukosa lambung dan memungkinkan difusi kembali asam dan pepsin

ke dalam jaringan lambung, hal ini menimbulkan peradangan. Respon mukosa lambung

terhadap kebanyakan penyebab iritasi tersebut adalah dengan regenerasi mukosa, karena itu

gangguan-gangguan tersebut seringkali menghilang dengan sendirinya. Dengan iritasi yang terus

menerus, jaringan menjadi meradang dan dapat terjadi perdarahan. Masuknya zat-zat seperti

asam dan basa kuat yang bersifat korosif dapat mengakibatkan peradangan dan nekrosis pada

dinding lambung (gastritis korosif). Nekrosis dapat mengakibatkan perforasi dinding lambung

dengan akibat berikutnya perdarahan dan peritonitis.

57

Page 3: 4.Lp Dan Askep Pasien Gastritis

2.    Manifestasi Klinis

Menurut Mansjoer, 2001 tanda dan gejala pada gastritis adalah :

a.    Gastritis akut

1)    Nyeri epigastrium, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada mukosa lambung.

2)    Mual, kembung, muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Hal ini

dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung sehinggs terjadi peningkatan asam lambung

yang mengakibatkan mual hingga muntah.

3)    Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian

disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan.

b.    Gastritis kronis

Pada pasien gastritis kronis umumnya tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil

58

Page 4: 4.Lp Dan Askep Pasien Gastritis

mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea dan pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan

kelainan.

3.    Komplikasi

Menurut Mansjoer, 2001 komplikasi yang terjadi dari gastritis adalah :

a.    Gastritis Akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan

kerusakan-kerusakan erosi.

1) Perdarahan saluran cerna bagian atas yang berupa hematemesis dan melena. Kadang-

kadang perdarahannya cukup banyak sehingga dapat menyebabkan syok hemoragik

yang bisa mengakibatkan kematian

2)    Terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat. Ulkus ini diperlihatkan hamper sama dengan

perdarahan saluran cerna bagian atas. Namun pada tukak peptic penyebab utamanya adalah

infeksi Helicobacter pylori, sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60-90% pada tukak

lambung. Hal ini dapat ditegakkan dengan pemeriksaan endoskopi.

b.    Gastritis Kronis

2) Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama yang disebabkan oleh ulkus

benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri H. Pylori.

1)    Atrofi lambung dapat menyebabkan gangguan penyerapan terhadap vitamin.

2)    Anemia Pernisiosa yang mempunyai antibody terhadap faktor intrinsik dalam

serum atau cairan gasternya akibat gangguan penyerapan terhadap vitamin B12.

3) Gangguan penyerapan zat besi.

D.    Penatalaksanaan

1.    Gastritis Akut

Menurut Brunner dan Suddarth, 2001 penatalaksanaan medis pada pasien gastritis akut diatasi

dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan makanan samapi gejala

berkurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila

gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka

penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran

gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam,

pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab. Untuk menetralisir

asam digunakan antacid umum. Dan bila korosi luas atau berat dihindari karena bahaya

perforasi.

Sedangkan menurut Sjamsuhidajat, 2004 penatalaksanaannya jika terjadi perdarahan, tindakan

59

Page 5: 4.Lp Dan Askep Pasien Gastritis

pertama adalah tindakan konservatif berupa pembilasan air es disertai pemberian antacid dan

antagonis reseptor H2. Pemberian obat yang berlanjut memerlukan tindakan bedah.

2.    Gastritis Kronik

Menurut Brunner dan Suddarth, 2001 penatalaksanaan medis pada pasien gastritis kronik diatasi

dengan memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi stress dan memuli

farmakoterapi. Helicobacter pylori dapat diatasi dengan antibiotic dan bismuth.

Sedangkan menurut Mansjoer, 2001 penatalaksanaan yang dilakukan pertama kali adalah jika

tidak dapat dilakukan endoskopi caranya yaitu dengan mengatasi dan menghindari penyebab

pada gastritis akut, kemudian diberikan pengobatan empiris berupa antacid. Tetapi jika

endoskopi dapat dilakukan berikan terapi eradikasi.

E.    Pengkajian Keperawatan

Pengkajian adalah langkah awal dari proses keperawatan yang meliputi aspek bio, psiko, sosio

dan spiritual secara komprehensif. Maksud dari pengkajian adalah untuk mendapatkan informasi

atau data tentang pasien. Data tersebut berasal dari pasien (data primer), dari keluarga (data

sekunder) dan data dari catatan yang ada (data tersier). Pengkajian dilakukan dengan pendekatan

proses keperawatan melalui wawancara, observasi langsung, dan melihat catatan medis, adapun

data yang diperlukan pada klien Gastritis adalah sebagai berikut :

1.    Data dasar

Adapun data dasar yang dikumpulkan meliputi :

a.    Identitas klien

Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,

alamat, tanggal masuk rumah sakit dan diagnose medis.

b.    Riwayat kesehatan sekarang

Meliputi perjalanan penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul secara

mendadak atau bertahap, factor pencetus, upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah

tersebut.

c.    Riwayat kesehatan masa lalu

Meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat kecelakaan, riwayat

dirawat dirumah sakit dan riwayat pemakaian obat.

d.    Riwayat kesehatan keluarga

Meliputi adakah keluarga yang mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, jantung, DM,

dan lain-lain.

e.    Riwayat psikososial

Meliputi mekanisme koping yang digunakan klien untuk mengatasi masalah dan bagaimana

motivasi kesembuhan dan cara klien menerima keadaannya.

f.    Pola kebiasaan sehari-hari

60

Page 6: 4.Lp Dan Askep Pasien Gastritis

Meliputi cairan, nutrisi, eliminasi, personal hygiene, istirahat tidur, aktivitas  dan latihan serta

kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan.

2.    Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan menggunakan 4

teknik yaitu palpasi, inspeksi, auskultasi dan perkusi. Menurut Doengoes, 2000 adapun hasil

pengkajiannya yaitu :

a.    Aktivitas/istirahat

Gejala : lemah, lemas, gangguan pola tidur dan istirahat, kram abdomen, nyeri ulu hati.

Tanda : nyeri ulu hati saat istirahat.

b.    Sirkulasi

Gejala : keringat dingin (menunjukkan status syok, nyeri akut, respon psikologik)

c.    Eliminasi

Gejala : bising usus hiperperaktif atau hipoaktif, abdomen teraba keras. Distensi perubahan pola

BAB.

Tanda : feses encer atau bercampur darah (melena), bau busuk, konstipasi.

d.    Integritas ego

Gejala : stress (keuangan, hubungan kerja). Perasaan tidak berdaya.

Tanda : ansietas, misalnya : gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit, gemetar.

e.    Makanan dan cairan

Gejala : anoreksia, mual dan muntah, nyeri ulu hati, kram pada abdomen, sendawa bau busa,

penurunan berat badan.

Tanda : membrane mukosa kering, muntah berupa cairan yang berwarna kekuning-kuningan,

distensi abdomen, kram pada abdomen.

f.    Neurosensori

Gejala : pusing, pandangan berkunang-kunang, kelemahan pada otot

Tanda : lethargi, disorientasi (mengantuk)

g.    Nyeri/kenyamanan

Gejala : nyeri epigastrium kiri samping tengah atau ulu hati, nyeri yang digambarkan sampai

tajam, dangkal, rasa terbakar, perih.

Tanda : meringis, ekspresi wajah tegang.

h.    Pernafasan

Gejala : sedikit sesak

i.    Penyuluhan

Gejala : faktor makanan, pola makan yang tidak teratur, diet yang salah, gaya hidup yang salah.

3.    Pemeriksaan Diagnostik

Menurut priyanto, 2006 pemeriksaan diagnostik yang dianjurkan untuk pasien gastritis adalah:

a.    Pemeriksaan darah seperti Hb, Ht, Leukosit, Trombosit.

b.    Pemeriksaan endoskopi.

61

Page 7: 4.Lp Dan Askep Pasien Gastritis

c.    Pemeriksaan hispatologi biopsy segmen lambung.

F.    Diagnosa Keperawatan

Sebelum membuat diagnosa keperawatan maka data yang terkumpul diidentifikasi untuk

menentukan masalah melalui analisa data, pengelompokkan data dan menentukan diagnosa

keperawatan. Diagnosa keperawatan adalah keputusan atau kesimpulan yang terjadi akibat dari

hasil pengkajian keperawatan.

Menurut Doengoes, 2000 diagnosa keperawatan pada klien dengan Gastritis adalah :

1.    Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

yang kurang dan pengeluaran yang berlebihan.

2.    Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan mukosa lambung yang teriritasi.

3.    Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia..

6.    Kurang pengetahuan tentang penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.

G.    Perencanaan Keperawatan

1.    Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan mukosa lambung yang teriritasi.

Tujuan :setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah gangguan rasa nyaman :

nyeri teratasi.

Kriteria Hasil :

a.    Rasa nyeri berkurang

b.    Keadaan klien tampak rileks

c.    Skala nyeri : 0

d.    TTV dalam batas normal (TD : 120/80 mmHg, N : 60-80 x/mnt, RR : 16-20 x/mnt,

S : 36-370 C)

Rencana tindakan :

a. Catat lokasi, lama, intensitas nyeri

b. Kompres hangat pada daerah nyeri

c. Observasi TTV

d. Anjurkan makan/minum yang teratur

e. Ajarkan teknik manajemen nyeri

f. Anjurkan minum obat sesuai aturan

g. Motivasi untuk mengurangi makanan yang pedas dan asam

62

Page 8: 4.Lp Dan Askep Pasien Gastritis

2.    Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria Hasil :

a.    Nafsu makan bertambah

b.    Mual dan muntah berkurang

c.    Makan habis 1 porsi

d.    Berat badan bertambah secara bertahap

Rencana tindakan :

a.    Kaji faktor penyebab klien tidak nafsu makan

Rasional : menentukan intervensi selanjutnya.

b.    Anjurkan makan makananyang hangat dalam porsi sedikit tapi sering

Rasional : dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makanan terlalu cepat

c.    Anjurkan menghindari makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung

Rasional : mengurangi pemberian asam lambung yang dapat menyebabkan mual dan muntah.

3.    Kurang pengetahuan tentang penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien mengerti tentang

penyakitnya.

Kriteria hasil :

a.    Klien mengerti tentang penyakitnya

b.    Pengetahuan klien bertambah

Rencana tindakan :

a.    Beri penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

Rasional : membantu individu dan keluarga untuk menggunakan gaya hidup yang baik.

b.    Berikan kesempatan pada klien untuk menanyakan hal yang ingin diketahui berhubungan

dengan penyakit yang dideritanya.

Rasional : memberikan pengetahuan dasar dimana klien dapat mengontrol masalah kesehatan.

c.    Berikan kesempatan pada klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang diberikan

perawat

Rasional : mengidentifikasi keberhasilan penkes.

63