askep gastritis klrga
TRANSCRIPT
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 1/51
1
PERAWAT KABUPATEN
MANGGARAI TIMUR ALEXANDRIO
IGULE GALUNG KAMIS, 06 SEPTEMBER 2012
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.M khususnya Ny.N dengan Gastritis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,kronik
difus dan lokal dan ada dua jenis gastristis yang terjadi yaitu gastristis akut dan kronik (Suddarth,
2002). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis
akut dan kronik (Sylvia, 2005).
Data tahun 2005 WHO (World Health Organization) menunjukkan data bahwa di seluruh dunia
sekitar 1,8 – 2,1 juta penduduk dunia menderita gastritis. Sementara di Indonesia angka kejadiaan
gastritis sebanyak 218.500 kasus (Wijoyo, 2009). Berdasarkan hasil pengkajian pada bulan Mei 2012
penduduk di RW.06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur terdapat
43,40% penderita gastritis dari 2.393 penduduk.
Penyakit gastritis yang cukup besar di masyarakat dapat menyebabkan gangguan pada
kehidupan mulai dari perorangan hingga masyarakat luas, sehingga diperlukan fungsi perawatan
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 2/51
2
keluarga dan perawat dalam meningkatkan status kesehatan di dalam keluarga. Fungsi
perawatan keluarga yaitu mengenal masalah gastritis dalam keluarga, mengambil keputusan dalam
keluarga untuk mengatasi atau mencegah terjadinya komplikasi akibat gastritis, merawat anggota
keluarga dengan gastritis, memodifikasi lingkungan yang ada dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada (Ayu, 2010).
Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga yaitu sebagai care giver dimana
perawat memberikan asuhan keperawatan langsung pada keluargayang meliputi pengkajian sampai
evaluasi keperawatan, sebagai pendidik dengan memberikan informasi kesehatan yang dibutuhkan
keluarga melalui pendidikan kesehatan sesuai dengan kemampuan keluarga, sebagai konselor yaitu
mendengar keluhan keluarga secara objektif, memberikan umpan balik dan informasi serta
membantu keluarga melalui proses pemecahan masalah sehingga keluarga menjadi lebih produktif,
sebagai koordinator dengan cara memanfaatkan sumber-sumber dan potensi yang ada baik materi
maupun kemampuan keluarga secara terkoordinasi, sebagai pembaharu dengan cara perawat
mengadakan inovasi dalam cara berpikir, bersikap, bertingkah laku serta meningkatkan keterampilan
keluarga agar menjadi sehat, sebagai kolaborator yaitu perawat dapat bekerjasama dengan anggota
tim kesehatan untuk menyelesaikan masalah keluarga, sebagai role model dengan menampilkan
perilaku yang dapat dijadikan panutan oleh keluarga dan sebagai referral resource dengan membuat
rujukan ke pelayanan kesehatan lain sesuai dengan yang diperlukan keluarga, sebagai pembela
ditunjukkan oleh perawat yang tanggap terhadap kebutuhan komunitas dan mampu
mengkomunikasikan kebutuhan tersebut kepada pemberi pelayanan kesehatan secara tepat, sebagai
fasilitator perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk memecahkan masalah
kesehatan, diharapkan perawat dapat memberikan solusi mengatasi masalah kesehatan yang di
hadapi (Ayu, 2010).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun makalah keperawatan keluarga dengan
gastritis, sehingga penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada klien dengan judul “Asu han
Keperawatan pada Keluarga Tn. M khususnya Ny. N dengan gastristis di RT.09 RW.06 Kelurahan
Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara.”
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 3/51
3
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
Mahasiswa/i memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga
dengan gastritis.
2. Tujuan Khusus :
a. Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep keluarga.
b. Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep masalah kesehatan gastritis.
c. Mahasiswa/i mampu melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga dengangastritis.
d. Mahasiswa/i mampu menentukan masalah keperawatan pada keluarga dengan gastritis.
e. Mahasiswa/i mampu menentukan diagnosa keperawatan pada keluarga dengangastritis.
f. Mahasiswa/i mampu menentukan prioritas keperawatan pada keluarga dengangastritis.
g. Mahasiswa/i mampu merencanakan asuhan keperawatan pada keluarga dengan .gastritis.
h. Mahasiswa/i mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada keluarga dengangastritis.
i. Mahasiswa/i mampu melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga dengan gastritis.
j. Mahasiswa/i mampu menganalisa faktor – faktor pendukung, penghambat serta mencari solusi /
alternatif pemecahan masalah pada keluarga dengan gastritis.
k. Mahasiswa/i mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan gastritis.
C. Ruang lingkup
Penulisan makalah ini merupakan pemberian asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn. M
khususnya Ny. N dengan gastritis di RT.09 RW.06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Kecamatan
Jatinegara yang telah dilaksanakan sejak tanggal 06-11 Agustus 2012.
D. Metode Penulisan
Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ilimiah ini menggunakan metode deskriptif dan
metode studi kepustakaan. Dalam metode deskriptif pendekatan yang digunakan adalah studi kasus
yaitu dengan cara melakukan pengkajiaan sampai dengn evaluasi pada keluarga Tn.M khususnya
Ny.N, studi kepustakaan yaitu memproleh konsep teoritis dalam makalah ini melalui pengumpulan
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 4/51
4
data literatur seperti buku bacaan tentang keperawatan keluarga dan gastritis serta melalui sumber-
sumber lain dari media elektronik internet.
E. Sistematika Penulisan
Laporan makalah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari 5 bab yang terdiri dari atas
: BAB I pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan yang mencakuptujuan utama
dan tujuan khusus, ruang lingkup, metode penulisan
dan sistematikapenulisan. BAB II tinjauan teoritis berisi tentang konsep masalah kesehatan antara
lain: definisi, etiologi, patofisiologi atau proses terjadinya penyakit sampai timbulnya
gejala serta komplikasi dan penatalaksanaan farmakologis dan non farmakologis,asuhan keperawatan
keluarga yang terdiri atas konsep keluarga, definisi, jenis/ tipe keluarga, struktur keluarga, peran
keluarga, fungsi keluarga, tahap-tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan
keluarga, konsep proses keperawatan keluarga yang terdiri dari pengkajian
keperawatan, prioritas diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan
dan evaluasi keperawatan. BAB III tinjauan kasus berisi tentang pengkajian keperawatan pada
anggota keluarga dengan penyakit gastritis, prioritas diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
pada anggota keluarga dengan gastritis, rencana keperawatan yang akan dilakukan pada anggota
keluarga dengan gastritis, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.
BAB IV pembahasan berisi tentang analisa kasus, faktor pendukung, faktor penghambat dan
kesenjangan antara teori dan kasus. BAB Vpenutup berisi kesimpulan dan saran, yang terakhir
daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Masalah Kesehatan Gastritis
1. Definisi Gastritis
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 5/51
5
akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis akut dan
kronik (Price, 2005). Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung, sering akibat diet yang
sembarangan. Biasanya individu ini makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makanan yang terlalu
berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit (ardiansyah, 2012).
2. Klasifikasi gastritis berdasarkan tingkat keparahannya
a. Gastritis akut
Gastritis akaut merupakan peradangan pada mukosa lambung yang menyebabkan erosif dan
perdarahan pada mukosa lambung setelah terpapar oleh zat iritan. Gastritis disebut erosif apabila
kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari mukosa muskularis. Erosinya tidak mengenai lapisan
otot lambung (ardiansyah, 2012).
b. Gastritis kronis
Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang sifatnya menahun dan berulang.
Gastritis kronis digolongkan menjadi dua kategori yaitu gastritis tipe A merupakan suatu penyakit
autoimun yang disebabkan oleh adanya autoantibody terhadap sel parietal kelenjar lambung dan
faktor intrinsik dan berkaitan dengan tidak adanya sel parietal dan chief cells, yang menurunkan
sekresi asam dan menyebabkan tingginya kadar gastrin. Dalam keadaan sangat berat, tidak terjadi
produksi faktor intrinsik. Anemia pernisiosa sering kali dijumpai pada pasien karena tidak
tersedianya factor intrinsic untuk mempermudah absorpsi vitamin B12 dalam ileum. Sedangkan
gastritis tipe B merupakan infeksi kronis oleh H. pylori . Faktor etiologi gastritis kronis lainya adalah
asupan alkohol yang berlebihan, merokok atau refluks empedu kronis dengan kofaktor H. pylori(ardiansyah, 2012).
3. Etiologi
a. Konsumsi obat-obatan kimia digitalis (asetaminofen/aspirin, kortiko steroid). Aseteminofen dan
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 6/51
6
kortikosteroid dapat mengakibatkan iritasi pada mukosa lambung, NSAIDS (Non Steroid Anti
Inflamasi Drugs) dan kortikosteroid menghambat sintesis prostatglandin, sehingga sekresi HCL
meningkat dan menyebabkan suasana lambung menjadi sangat asam dan menimbulkan iritasi
lambung.
b. Konsumsi alkohol dapat menyebakan kerusakan mukosa gaster.
c. Terapi radiasi, reflux empedu, zat-zat korosif (cuka, lada) dapat menyebabkan kerusakan mukosa
gaster dan menimbulkan edema serta perdarahan.
d. Kondisi stress atau tertekan akan meransang peningkatan produksi HCL lambung.
e. Infeksi oleh bakteri, seperti Helicobacter pilori, Escerechia coli, Salmonella, dan lain-lain.
f. Penggunaan antibiotik, terutama untuk infeksi paru, dicurigai turut mempengaruhi penularan
kuman di komunitas, karena antibiotik tersebut mampu mengeradikasi infeksi Helicobater pylori,
walaupun presentase keberhasilanya sangat rendah.
g. Jamur dan spesis candida, seperti Histoplasma capsulaptum dan Mukonaceace dapat
menginfeksi mukosa gaster hanya pada pasien imunocompromezed. Pada pasien yang sitem imunnya
baik, biasanya tidak dapat terinfeksi oleh jamur. Sama dengan jamur, mukosa lambung bukan tempat
yang mudah terkena infeksi parasit.
4. Manifestasi klinis
Gastritis akut :
a. Anoreksia ( tidak nafsu makan ), karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi
lambung. Lambung akan meningkatkan sekresi mukosa yang berupa HCO3, dilambung HCO3 akan
berikatan dengan nAcL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil persenyawaan tersebut akan
menigkatkan asam lambung maka terjadilah mual muntah.
b. Nyeri pada epigastrum, karena adanya peradangan pada mukosa lambung.Mual dan muntah,dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung sehingga terjadi peningkatan asam lambung yang
mengakibatkan mual hingga muntah.
c. Perdarahan saluran cerna ( hemetemesis melena), karena mucus gagal melindungi mukosa
lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 7/51
7
lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan.
d. Anemia, karena terjadinya perdarahan.
Gastritis kronis :
a. Nyeri ulu Hati, karena adanya peradangan atau iritasi pada mukosa lambung.
b. Anoreksia ( tidak nafsu makan), karena peningkatan produksi HCL atau peningkatan asam
lambung.
c. Nausea, Lambung akan meningkatkan sekresi mukosa yang berupa HCO3, dilambung HCO3
akan berikatan dengan nAcL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil persenyawaan tersebut
akan menigkatkan asam lambung maka terjadilah mual muntah.
5. Patofisiologi
a. Gastritris Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia misalnya obat-obatan, alkohol,
makanan yang pedas atau asam. Pada penderita yang mengalami stress akan terjadi peransangan
saraf simpatis (nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCL) didalam
lambung, peningkatan HCL yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah
dan anoreksia. Zat kimia maupun makanan yang meransang akan menyebabkan sel epitel kolumner,
yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Mucus berfungsi untuk
memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan
sekresi mucus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat
sel yang memproduksi HCL ( terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa
gaster menyebabkan produksi HCL meningkat, anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri
ditimbulkan karena kontak HCL dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penerunan
sekresi mucus dapat berupa eksfeliasi (penglupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akanmengakibatkan erosi pada sel mukosa gaster, hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya
perdarahan.
b. Gastritis kronis
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 8/51
8
Inflamasi lambung yang lama disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung atau
oleh bakteri Helicobatery pylory. Gastritis kronis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu tipe A dan
tipe B. Gastritis kronis tipe A (gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal yang
menimbulkan atropi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit autoimun seperti
anemia pernisiosa yang terjadi pada fundus atau korpus dari lambung.
Sedangkan gastritis tipe B (H Pylori), mempengaruhi antrum dan pylorus (ujung bawah lambung
dekat duodenum ) dan dihubungkan dengan bakteri H Pylori . Faktor diet seperti makanan pedas,
penggunaan obat-obatan dan alcohol, merokok atau refluks isi usus kedalam lambung, juga dapat
menyebabkan gangguan ini.
6. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan darah lengkap, yang bertujuan untuk mengetahui adanya anemia.
b. Pemeriksaan serum vitamin B12 yang bertujuaan untuk mengetahui adanya defisiensi B12.
c. Analisis feses, yang bertujuan untuk mengetahui adanya darah dalam feses.
d. Analisis gaster, yang bertujuan untuk mengetahui kandungan HCL lambung.
e. Achlorhida ( kurang/ tidak adanya produksi asam lambung) menunjukan adanya gastritis atropi.
f. Uji serum antibody, yang bertujuaan untuk mengetahui adanya antibody sel parietal dan factor
intrisik lambung.
g. Endoscopy, biopsy dan pemeriksaan urin biasanya dilakukan bila ada kecurigaan
berkembangnya ulkus peptikum.
h. Sitologi bertujuan untuk mengetahui adanya keganasan sel lambung.
7. Penatalaksanaan Medis
a. Farmakologi1) Antasida untuk mengatasi perasaan begah (penuh) dan tidak enak di abdomen, serta untuk
menetralisir asam lambung.
2) Antagonis H2 (seperti rantine dan ranitidine, simetedin), karena mampu menurunkan sekresi
asam lambung.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 9/51
9
3) Antibiotik diberikan bila dicurigai adanya infeksi oleh Helicobater pylori.
b. Nonfarmakologi
1) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien
Orang yang memiliki pola makan tidak teratur atau tidak memodifikasi diet mudah terserang
penyakit gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong atau ditunda pengisianya, asam
lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri.
2) Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang pedas
Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan meransang system pencernaan, terutama
lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati
yang disertai dengan mual muntah.
3) Instruksikan pasien untuk menghindari alkohol
Karena alcohol mempunyai kemampuan sebagai pelarut lipida yang terdapat dalam membrane sel
memungkinkanya cepat masuk kedalam sel dan menghancurkan struktur sel tersebut. Konsumsi
alcohol secara berlebihan akan merusak mukosa lambung.
4) Ajarkan pasien untuk melakukan tehnik relaksasi nafas dalam.
Dengan tehnik relaksasi akan mengurangi rasa nyeri.
5) Instruksikan pasien untuk tidak merokok
Efek rokok pada saluran gastrointertistinal antara lain melemahkan katup esophagus dan pylorus,
meningkatkan refluks, mengubah kondisi alami dalam lambung dan memnurunkan PH duodenum
dan meningkatkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
B. Asuhan Keperawatan Keluarga1. Konsep keluarga
a. Definisi
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 10/51
10
emosional serta sosial dari tiap anggota (Ayu, 2010). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007).
b. Tipe Keluarga
Tipe keluarga berbeda menurut pandangan dan keilmuan serta orang yang mengelompokkannya.
Tipe keluarga dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tradisional dan kelompok non tradisional.
1) Kelompok tradisional dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
diperoleh dari keturunannya atau diadopsi atau keduanya.
b) The dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
c) Keluarga usila adalah keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri.
d) The childless family adalah keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir atau pendidikan
yang terjadi pada wanita.
e) Keluarga besar (the extended family) adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah.
f) Keluarga duda/janda (The single-parent family) adalah keluarga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
g) Commuter family adalah kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kotatersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota
keluarga pada saat akhir pekan.
h) Multigenerational family adalah keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggal bersama dalam satu rumah.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 11/51
11
i) Kin-network family adalah beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur,
kamar mandi, televisi, telpon, dll.
j) Blended family adalah keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k) The single adult family, terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan, seperti: perceraian atau ditinggal mati.
2) Kelompok non tradisional dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a) Commune family adalah dua keluarga atau lebih yang tidak memiliki hubungan saudara hidup
bersama dalam satu rumah.
b) The nonmarital heterosexual cohabiting family adalah keluarga yang hidup bersama berganti-
ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
c) Gay and lesbian familiy adalah dua orang sejenis hidup bersama sebagaimana pasangan suami-
istri.
d) Cohibing couple adalah orang dewasa yang hidup bersama tanpa ada ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu (Komang Ayu, 2010).
c. Struktur Keluarga
1) Patrilineal merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2) Matrilineal merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3) Matrilokal merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.4) Patrilokal merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5) Keluarga kawinan merupakan hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau
istri (Ayu, 2010).
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 12/51
12
d. Peran keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peran formal yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1) Peranan ayah yaitu sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, mendidik anak-anak,
melindungi keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya dan sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2) Peranan ibu yaitu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, mengasuh dan mendidik anak-anaknya dan sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya.
3) Peranan anak yaitu anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
Berbagai peran non formal yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1) Peran ayah dan ibu sebagai anak dari kedua orang tua apabila masih tinggal bersama orang tua.
2) Peran ibu dan anak sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya (Ayu, 2010).
e. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa
yang dilakukan oleh keluarga. Terdapat beberapa fungsi keluarga yaitu:
1) Fungsi biologis seperti meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak untuk
kelanjutan generasi selanjutnya.2) Fungsi Psikologis seperti memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian
diantara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan
identitas keluarga.
3) Fungsi sosialisasi seperti membina sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 13/51
13
diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga.
4) Fungsi ekonomi seperti memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, papan,
kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana keluarga, mencari sumber penghasilan guna
memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan keluarga dan menabung untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
5) Fungsi pendidikan seperti memberikan pengetahuan, ketrampilan, membentuk perilaku anak,
mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa, mendidik anak sesuai tingkatan perkembangannya.
6) Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan
kepribadian dari anggota keluarga. Merupakan respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang
dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih dengan melihat cara keluarga
mengekspresikan kasih sayang.
7) Fungsi perawatan kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan dalam keluarga,
mengambil keputusan dalam keluarga untuk mengatasi atau mencegah terjadinya komplikasi dari
masalah kesehatan tersebut, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Ayu, 2010).
f. Tahap perkembangan keluarga
Perawat keluarga perlu mengetahui tentang tahapan dan tugas perkembangan keluarga untuk
memberikan pedoman dalam menganalisis pertumbuhan dan kebutuhan promosi kesehatan keluarga
serta untuk memberikan dukungan pada keluarga untuk kemajuan dari satu tahap ke tahap
berikutnya. Tahap perkembangan keluarga tersebut sebagai berikut
1) Tahap I: keluarga pemula atau pasangan baru
Tugas perkembangan keluarga pemula antara lain membina hubungan yang harmonis dan kepuasan
bersama dengan membangun perkawinan yang saling memuaskan, membina hibungan dengan oranglain dengan menhubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, merencanakan kehamilan dan
mempersiapkan diri menjadi orang tua.
2) Tahap II: keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30 bulan)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II yaitu membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit,
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 14/51
14
mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan dengan
keluarga besar dengan menambahkan peran orangtua kakek dan nenek dan mensosialisasikan dengan
lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.
3) Tahap III: keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 sampai 6 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III yaitu memenuhi kebutuhan anggota keluarga,
mensosialisasikan anak, mengintegritasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak yang laiinya, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga,
menenmkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan
keyakinan beragama dan memenuhi kebutuhan bermain anak.
4) Tahap IV: keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6 sampai 13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke IV yaitu mensosialisasikan anak termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya,
mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
sebagai anggota keluarga, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan
tugas sekolah.
5) Tahap V: keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13 sampai 20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke V yaitu menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung
jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan,
berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian, memberikan
kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi dua arah.
6) Tahap VI: keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sanpai anak
terakhir yang meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VI memperluas siklus keluarga dengan memasukkan
anggota kelurga baru yang didapat melalui perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk memperbaharui hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami
maupun istri, membantu anak mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan
keluarga dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak.
7) Tahap VII: Keluarga usia pertengahan
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 15/51
15
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VII yaitu menyediakan lingkungan yang meningkatkan
kesehatan, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti para orang tua dan lansia,
memperkokoh hubungan perkawinan, menjaga keintiman, merencanakan kegiatan yang akan datang,
memperhatikan kesehatan masing-masing pasangan dan tetap menjaga komunikasi dengan anak-
anak.
8) Tahap VIII: Keluarga usia lanjut dan masa pensiun
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VIII yaitu mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan
perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga
antar generasi, meneruskan untuk memahami ekstensi mereka, saling memberi perhatian yang
menyenangkan antar pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua seperti berolahraga,
berkebun, mengasuh cucu (Ayu, 2010).
2. Konsep Proses Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus
menerus tentang keluarga yang dibinanya (Suprajitno, 2004). Pengkajian keperawatan keluarga
terdiri atas 2 tahap yaitu penjajagan I dan penjajagan II. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga
dalam penjajagan I meliputi 7 komponen pengkajian yaitu data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Penjajagan II berisi tentang pengkajian keluarga mengenai
5 fungsi perawatan kesehatan keluarga.
Penjajagan I mengenai pengkajian data dasar didalamnya meliputi identitas keluarga, komposisi
anggota keluarga, genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi keluarga,
aktivitas rekreasi keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, riwayat terbentuknya keluargainti, riwayat keluarga sebelumnya.
Identitas keluarga meliputi nama kepala keluarga, usia, pendidikan, pekerjaan dan alamat. Tipe
keluarga terdiri dari keluarga inti, keluarga besar, janda atau duda. Status sosial ekonomi meliputi
penghasilan dan pengeluaran keluarga, yaitu total pendapatan keluarga, mencukupi atau tidaknya
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 16/51
16
penghasilan untuk biaya sehari-hari, memiliki tabungan atau tidak, anggota keluarga yang membantu
perekonomian keluarga, pengelola keuangan dalam keluarga. Aktivitas dan rekreasi meliputi
kebiasaan rekreasi keluarga dan penggunaan waktu senggang. Tahap perkembangan keluarga
meliputi tahap perkembangan saat ini dan tahap perkembangan yang belum terpenuhi.
Pengkajian lingkungan terdiri dari perumahan, denah rumah, pengolahan sampah, sumber air, jamban
keluarga, pembuangan air limbah, fasilitas sosial dean fasilitas kesehatan, karakteristik tetangga dan
komunitas, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat dan
sistem pendukung keluarga. Perumahan meliputi jenis rumah, luas banguan, luas pekarangan, status
rumah, atap rumah, ventilasi rumah, pencahayaan, lantai rumah dan kondisi kebersihan rumah.
Pengolahan sampah meliputi tempat pembuangan sampah, cara mengelola sampah. Sumber air
meliputi sumber air yang digunakan keluarga dan sumber air minum yang digunakan keluarga.
Jamban keluarga meliputi memiliki WC, jenis jamban dan jarak penampungan tinja dengan sumber
mata air. Fasilitas sosial dan kesehatan meliputi perkumpulan sosial, fasilitas kesehatan dalam
masyarakat, pemanfaatan fasilitas kesehatan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan.
Pengkajian struktur keluarga, terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran dan nilai norma budaya. Pola komunikasi keluarga meliputi cara dan jenis komunikasi
yang dilakukan keluarga, cara keluarga memecahkan masalah.
Struktur kekuatan keluarga meliputi respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami
masalah dan kekuatan yang digunakan keluarga. Struktur peran meliputi peran formal dan informal.
Pengkajian fungsi keluarga terdiri dari fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi dan fungsi
perawatan kesehatan. Fungsi afektif meliputi bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan
kasih sayang, perasaan saling memiliki, dukungan terhadap anggota keluarga dan saling menghargai.
Fungsi sosialisasi meliputi bagaimana memperkenalkan anggota keluarga dengan dunia luar,
interaksi dan hubungan dalam keluarga. Fungsi perawatan kesehatan meliputi mengenal masalahkesehatan dalam keluarga, mengambil keputusan dalam keluarga untuk mengatasi atau mencegah
terjadinya komplikasi dari masalah kesehatan tersebut, merawat anggota keluarga yang sakit,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Pengkajian stress dan koping keluarga meliputi stressor jangka panjang dan jangka pendek serta
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 17/51
17
kekuatan keluarga, respon keluarga terhadap stress, strategi koping yang digunakan dan strategi
adaptasi yang disfungsional. Pemeriksaan fisik meliputi tanggal pemeriksaan fisik dilakukan,
pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga dan membuat kesimpulan dari hasil
pemeriksaan fisik. Aspek pemeriksaan fisik meliputi:
Penjajagan II berisi tentang 5 fungsi perawatan kesehatan keluarga yang berhubungan dengan
pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanganannya (Ayu, 2010).
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga disusun berdasarkan jenis diagnosis seperti:
1) Diagnosis Sehat atau wellness
Diagnosis sehat atau wellness, digunakan bila keluarga mempunyai potensi untuk ditingkatkan,
belum ada data maladaptif. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga potensial hanya terdiri dari
komponen problem (P) saja atau P (problem) dan S (symptom / sign), tanpa komponen etiology (E)
(Ayu, 2010).
2) Diagnosis ancaman (risiko)
Diagnosis ancaman digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, namun sudah
ditemukan beberapa data maladaptif yang memungkinkan timbulnya gangguan. Perumusan diagnosis
keperawatan keluarga risiko, terdiri dari problem (P), etiology (E) dan symptom atau sign (S) (Ayu,
2010) .
3) Diagnosis nyata atau gangguan
Diagnosis gangguan digunakan bila sudah timbul gangguan atau masalah kesehatan keluarga
didukung dengan adanya beberapa data maladaptif. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga
nyata atau gangguan, terdiri dari problem (P), etiology (E) dan symptom atau sign (S). Perumusan problem (P) merupakan respon terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan dasar. Sedangkan etiology
(E) mengacu pada 5 tugas keluarga yaitu :
a) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, meliputi persepsi terhadap keparahan penyakit,
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 18/51
18
b) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan meliputi sejauhmana keluarga mengerti
mengenai sifat dan luasnya masalah, masalah dirasakan keluarga, keluarga menyerah terhadap
masalah yang dialami, sikap negatif terhadap masalah kesehatan, kurang percaya terhadap tenaga
kesehatan dan informasi yang salah.
c) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit meliputi bagaimana keluarga
mengetahui keadaan sakit, sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, sumber-sumber yang
ada didalam keluarga dan sikap keluarga terhadap sakit.
d) Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan meliputi keuntungan/ manfaat pemeliharaan
lingkungan, pentingnya hygiene sanitasi dan upaya pencegahan penyakit.
e) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas keluarga meliputi keberadaan fasilitas
kesehatan, keuntungan yang didapat, kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan, pengalaman
keluarga yang kurang baik (Ayu, 2010).
Selanjutnya masalah kesehatan keperatan keluarga yang ada, perlu diprioritaskan bersama keluarga
dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga.
Tabel 2.1 Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga
KRITERIA BOBOT SKOR
Sifat masalah : 1 Aktual = 3
Risiko = 2
Potensial = 1
Kemungkinan
masalah untuk
dipecahkan : 2 Mudah = 2Sebagian = 1
Tidak dapat = 0
Potensi masalah untuk dicegah 1 Tinggi = 3
Cukup = 2
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 19/51
19
Rendah = 1
Menonjolnya masalah 1 Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi = 1
Tidak dirasakan adanya masalah = 0
Skoring:
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria.
2. Skor dibagi angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
Skor x Bobot
Angka Tertinggi
Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi ditentukan untuk menentukan prioritas diagnosa
keperawatan keluarga (Ayu, 2010) .
c. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta rencana tindakan untuk
mengatasi masalah yang ada. Tujuan dirumuskan untuk mengatasi atau meminimalkan stressor dan
intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer untuk memperkuat
garis pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk memperkuat garis pertahanan sekunder dan
pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan resisten.
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Penetapan tujuan jangka panjang
(tujuan umum) mengacu pada bagaimana mengatasi problem atau masalah (P) di keluarga sedangkan
penetapan tujuan jangka pendek (tujuan khusus) mengacu pada bagaimana mengatasi etiology (E).
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 20/51
20
Tujuan jangka pendek harus SMART (S=spesifik, M=measurable/dapat diukur, A=achievable/dapat
dicapai, R=reality, T=time limited/punya limit waktu). Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari
penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria
dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari
setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan (Ayu, 2010).
d. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan yaitu perawat
melakukan tindakan sesuai rencana. Tindakan ini bersifat intelektual, teknis dan interpersonal berupa
berbagai upaya memenuhi kebutuhan dasar klien. Tindakan keperawatan meliputi: tindakan
keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan kesehatan atau keperawatan dan tindakan medis
yang dilakukan perawat (kolaborasi). Pelaksanaan keperawatan perlu merencanakan secara
sistematis, berurutan, bertingkat berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun sebelum
implementasi keperawatan, perawat perlu kontrak terlebih dahulu dengan keluarga dan membuat
suatu rencana kegiatan yang bertujuan agar selama pelaksanaan keperawatan sesuai dengan waktu
yang disepakati dan bahan yang diimplementasikan mempunyai efektifitas yang tinggi. Pelaksanaan
dapat dilakukan klien sendiri (anggota keluarga atau keluarga), perawat, anggota tim perawat
(kesehatan ), keluarga lain (extended) dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja keperawatan
keluarga (Ayu, 2010).
e. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi digunakan untuk mengetahui
pencapaian tujuan yang ditetapkan dan keefektifan intervensi yang dilakukan bagi keluarga setempat
sesuai dengan kondisi dan situasi sesuai dalam mengatasi masalah keluarga. Evaluasi dapat berupaevaluasi struktur, proses dan hasil. Evaluasi program merupakan proses mendapatkan dan
menggunakan informasi sebagai proses mendapatkan dan menggunakan informasi sebagai dasar
proses pengambilan keputusan dengan cara meningkatkan upaya pelayanan kesehatan. Evaluasi
proses difokuskan pada urutan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil. Evaluasi hasil
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 21/51
21
dapat diukur melalui perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan perubahan perilaku.
Evaluasi disusun menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Planning) secara operasional
dengan sumatif (dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan
evaluasi akhir). Metode yang dipakai dalam evaluasi antara lain: observasi langsung, wawancara,
memeriksa laporan, dan latihan stimulasi. Penentuan keputusan pada tahap evaluasi ada 3
kemungkinan keputusan pada tahap ini antara lain: keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan
dalam tujuan, keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, keluarga tidak dapat
mencapai hasil yang telah ditentukan. Hasil dari evaluasi terdiri dari 3 tujuan tercapai, tercapai
sebagian atau tidak tercapai. Tujuan tercapai yaitu jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, tujuan tercapai sebagian yaitu jika klien menunjukkan perubahan
sebagian dari standar dan kriteria yang telah ditetapkan dan tujuan tidak tercapai yaitu jika klien tidak
menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru (Ayu, 2010).
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 22/51
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengakajian Keperawatan
1. Data Dasar Keluarga
Pada tanggal 06 Agustus 2012 dilakukan pengkajian keperawatan keluarga pada keluarga Tn. M,
pengkajian data dasar yang didapat yaitu nama kepala keluarga Tn. M berusia 42
tahun dengan pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai pemulung dan bertempat tinggal di
Kampung Jembatan RT.09 RW.06 Kelurahan Cipinang besar Selatan Kecamatan Jatinegara. Tn.
M mempunyai seorang istri bernama Ny. N, berusia 51 tahun, pendidikan terakhir tidak
bersekolah dan bekerja sebagai buruh cuci. Tn. M dan Ny. N memiliki 1 orang anak. Anak
mereka bernama An. R berusia 12 tahun pendidikan SD.
Tipe keluarga Tn. M adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari Tn. Msebagai
suami, Ny. N sebagai istri dan anak An. R yang tinggal dalam satu atap. Keluarga Tn. M berasal
dari suku Jawa, bahasa yang dipakai keluarga adalah Bahasa Indonesia dan untuk kebiasaan
keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi terhadap kesehatan tiadak
ada. Agama yang dianut keluarga Tn. M adalah agama Islam dan seluruh anggota keluarganya
melaksanakan sholat lima waktu.
Pencari nafkah yaitu Tn.M dan Ny.N yang bekerja sebagai pemulung dan buruh dengan
penghasilan rata-rata antara Rp. 300.000,- s/d Rp. 400.000. Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan
untuk membeli kebutuhan pokok sperti beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya. dan keluarga
tidak mempunyai tabungan khusus baikuntuk kesehatan maupun sekolah dan keluarga ini
termasuk dalam keluarga prasejahtra. Aktifitas rekreasi keluarga tidak menentu, dan penggunaan
waktu biasanya digunakan dengan menonton TV bersama atau berkunjung kerumah saudaraNy.
N kebiasaan kumpul bersama biasanya dilakukan keluarga di malam hari karena Tn. M dan Ny.
N bekerja. Tahap perkembangan keluarga Tn. M saat ini adalah keluarga dengan anak usia
sekolah. Tugas perkembangan keluarga Tn. M yang sudah terpenuhi adalah mengembangkan
hubungan anak dengan teman sebaya, meningkatkan prestasi sekolah An. R Sementara. Tugas
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 23/51
23
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini adalah mempertahankan hubungan yang
memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, membiasakan An. R belajar
teratur dan memperhatikan An.R saat menyelsaikan tugas sekolah.
Riwayat Keluarga inti, Tn.M dan Ny.N sudah menikah 13 tahun yang lalu, dan mempunyai anak
laki-laki bernama An.R berusia 12 tahun. Riwayat keluarga inti Tn.M tentang kesehatan adalah
An.R yang pernah mengalami batuk pilek dan mual muntah 3 bulan yang lalu dan Ny.N
mengalami gastritis sejak 5 tahun yang lalu sampai sekarang. Riwayat keluarga Tn.M
sebelumnya orang tua Tn.M yaitu Tn.A berusia 88 tahun dan Ny. M berusia 70 tahun sudah
meninggal Tn.M mengatakan tidak mengethui penyebab Tn.A dan Ny.M meninggal. Dan
riwayat orang tua Ny.N yaitu Tn.D berusia 73 tahun dan Ny.U berusia 71 tahun sudah meninggal
dan Ny.N mengatakan meninggal karena faktor umur yang sudah tua.
2. Lingkungan
Status rumah yang ditempati keluarga Tn. M bukan milik pribadi tetapi kontrakkan dengan
ukuran bangunan 3x4 m2. Jenis rumah yang ditempati keluarga Tn.M adalah rumah semi
permanen karena rumah tersebut mempunyai pondasi,dan dinding dari kayu/bambu, genteng,
plester/keramik. Sementara ventilasi rumah tidak ada dan cahaya yang masuk diproleh dari pintu
depan rumah serta menggunakan listrik sebagai penerangan dan kondisi kebersihan rumah secarakeseluruhan cukup bersih. Keluarga Tn.M memiliki tempat pembuangan sampah tertutup dekat
rumah tetangganya yang diolah dan diambil petugas seminggu sekali untuk dibuang ke TPU,
sementara sumber air yang digunakan keluarga Tn.M adalah air bor yang diminta dari tetangga
sebelah rumah dan keluarga Tn.M khususnya Ny. N mengatakan air di manfaatkan untuk
diminum, cuci, mandi dan kondisi air bersih, tidak berbau.
Keluarga Tn.M mempunyai WC sendiri, jenis WC yang digunakan keluarga Tn. M adalah
WC cemplung ke kali dan jarak pembuangan tinja dengan sumber air hanya 3 meter. Keluarga
Tn. M memiliki tempat untuk pembuangan air limbah yaitu dengan pembuangan kekali, kondisi
kali terbuaka, banyak sampah dan mengalir tidak lancar. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
terdapat di lingkungan Tn.M seperti tempat pengajiaan, arisan warga dan ibu-ibu yang sering
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 24/51
24
mengobrol di warung depan rumah dan untuk fasilitas kesehatan seperti Puskesmas di CBS 02,
posyandu, poswindu di kantor RW 06 dan keluarga Tn.M memanfaatkan fasilitas tersebut.
Karateristik tetangga dan komunitas di lingkungan rumah Tn.M adalah tinggal di lingkungan
yang berpenduduk cukup padat ditemapat tinggal keluarga Tn.Mberasal dari berbagai suku
bangsa seperti, Jawa, Betawi, Sunda, Batak, tipe penduduk adalah suburban dan tipe hunian
dilingkungan Tn.M adalah permanen dan semi permanen, kondisi huniaan cukup ramai, berdebu
sehingga terjadi polusi udara dan banyak sampah di kali. Keluarga Tn.M merasa nyaman hidup
di komunitas tempat keluarga Tn.M tinggal karena tetangga di tempat Tn.M tinggal sangat
ramah dan saling menolong, dan tidak ada aturan dan kesepakatan ditempat keluarga
Tn.M tinggal yang membuat mereka tidak nyaman. Dan untuk sampai saat ini tidak ada budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3. Struktur Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn.M kurang berfungsi dengan baik karena Ny.N sulit
berkomunikasi dengan Tn.M yang sifatnya tertutup, khususnya Tn.M yang sering mengabaikan
ketika Ny.N berbicara tetapi Ny.N tidak melibatkan emosi dalam penyampaian pesan. Struktur
kekuatan keluarga, pengambil keputusan dalam keluarga Tn.M adalah Tn.M dan Ny.N dengan
proses keputusan diambil dengan cara musyawarah. Keluarga Tn.M menjalankan peran setiap
anggota keluarga dengan melakukan sesuai dengan perannya masing-masing baik peran formal
maupun informal, Tn.H berperan sebagai kepala keluarga, suami dan ayah
bagi anaknya. Sedangkan Ny.N berperan sebagai seorang istri, ibu bagi anaknya, sedangkan
An.R tidak menjalankan fungsi formal sepenuhnya karena tidak mampu memelihara komunikasi
dengan keluarga dimana tidak mau belajar dan tidak mau membantu orang tua. Nilai dan norma
budaya yang dipakai oleh keluarga Tn.M adalah yang sesuai dengan ajaran agama yang dianut
oleh keluarganya yaitu ajaran agama islam dimana mengaji, sholat, berpuasa pada bulanramadhan.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga Tn. M dalam afektif yaitu tetap saling menghargai, menyayangi satu sama lain,
walaupun terkadang Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraan atau nasehat dari Ny.N tetapi
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 25/51
25
Ny.N tidak melibatkan emosi dalam penyampaian pesan kepada Tn.M maupun An.R. Fungsi
sosialisasi Pada keluarga Tn.M yaitu kurang cukup baik interaksi antara orang tua dan anak
dimana Tn.M dan An.R suka mengabaikan pembicaraan atau nasihat dari Ny.M dan
untuk Keluarga berinteraksi dengan warga sekitar rumah dengan komunikasi yang cukup baik.
Fungsi reproduksi, pada saat menikah Tn. M dan Ny. N memiliki satu orang anak yaitu An. R
dan menggunakan metode pil KB untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga.
5. Stress dan Koping Keluarga
Stresor jangka pendek yang dialami keluarga Tn.M yaitu keluarga masih memikirkan bagimana
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya dan bagaimana menyisihkan sebgaiaan uang
untuk menabung. Serta stresor jangka panjang yang dialami keluarga
Tn.M yaitu memikirkan penyakit gastritis yang sering kambuh pada Ny. Lalu respon keluarga
Tn.M jika menghadapi masalah tidak punya uang, Ny.N meminjam kepada adiknya. Bila ada
anggota keluarga yang sakit Ny.N membelikan obat di warung dan ke puskesmas. Kemampuan
keluarga merespon terhadap masalah keluarga biasanya diselsaikan dengan musyawarah dengan
semua anggota keluarga dengan mengemukakan pendapatnya. Strategi koping yang digunakan
keluaraga Tn.M khususnya Ny.N adalah dengan berdoa dan musyawarah sehingga tidak ada
strategi adaptasi disfungsional yang dilakukan dengan cara maladaptif.
6. Pemeriksaan fisik
Tn.M (42 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi:80x/menit,pernapasan:
19x/menit, suhu : 36˚C, kondisi kulit kepala Tn.H bersih, warna rambut hitam, mata
simetris, hidung bersih, kelopak mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak ada
penumpukan serumen, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi bersih tadak ada caries gigi, pada
leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, dada simetris, bunyi nafas
vesikuler, abdomen supel, ekstermitas atas dan bawah baik, kulit berwarna sawo matang
kesimpulan saat ini Tn.M dalam kondisi sehat.
Ny. N(51 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah:110/80 mmHg, nadi:76 x/menit,
pernapasan: 20x/menit, suhu: 36˚C, kondisi kulit kepala Ny.N bersih, warna rambut
hiatm Sedikit beruban, mata simetris, hidung bersih, kelopak mata normal, pergerakan mata
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 26/51
26
normal, telinga bersih tidak ada penumpukan serumen, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi
bersih tidak ada caries gigi, pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening,
dada simetris, bunyi nafas vesikuler,nafas teratur. Abdomen tidak ada asites, bisisng usus
12x/menit, terdapat nyeri tekan pada kuadran kiri atas. Extermitas atas dan bawah baik, kulit
berwarna sawo matang kesimpulan saat ini Ny.N adalah gastritis.
An. R (12tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah: 18x/menit, nadi: 70x/menit suhu: 36˚C,
kondisi kulit kepala An. R bersih, warna rambut hitam, mata simetris, hidung bersih, kelopak
mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak ada penumpukan serumen, mulut
sedikit tampak kotor, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada caries gigi, pada leher tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, dada simetris, bunyi nafas vesikuler, extermitas
atas dan bawah baik, kulit tampak bersih, kesimpulan saat ini An.R dalam kondisi sehat.
7. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.M sangat berharap dengan adanya penyuluhan kesehatan tentanggastritis ini dapat
berguna dan bermanfaat untuk dapat lebih meningkatkan pengetahuaan tentang cara mencegah
dan merawat anggota keluarganya, keluarga Tn.M khususnya Ny.N juga berharap agar terhindar
dari akibat atau komplikasi atau akibat lanjut yang lebih parah.
8. Fungsi Perawatan Kesehatan keluaraga (penjajagan tahap II)
Mengenal masalah nyeri pada Ny.N, saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.M khususnya
Ny.N mengatakan sudah menderita penyakit maag sejak 5 tahun yang lalu, Ny.N mengatakan
nyeri ulu hati nyerinya melilit di bagiaan kiri perut atas ketika melakukan aktifitas yang
berlebihan seperti menyuci serta kalau marah-marah sama An.R yang susah sekali mengikuti
perintahnya, tidak nafsu makan, mual, perut terasa penuh, sesak napas dan nyerinya sebentar
kalau beristirahat, nyeri ringan, skal nyeri 3 . Ny.N mengatakan tidak mengetahui mengenai
pengertian nyeri, penyebab nyeri. Mengambil keputusan, Ny.N mengatakan ketika nyerinya
datang Ny.N biasanya hanya beristirahat saja, mengompres dengan air hangat, serta tidak
kerumah sakit atau ke puskesmas.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 27/51
27
Merawat anggota keluarga, Ny.N mengatakan kalau nyerinya timbul biasanya mengompres
dengan botol yang berisi air hangat dibagiaan abdomenya dan Ny.N mengatakan mengikat
menggunakan tali pada bagian abdomenya yang nyeri, Ny.N mengatakan tidak mengkonsumsi
obat mylanta, kareana obatnya sudah habis dan belum punya uang untuk beli lagi, tampak obat
mylanta yang di konsumsi Ny.N suadah habis. Memodifikasi lingkungan, Keluarga Tn.M
khususnya Ny.N mengatakan terasa sakit pada ulu hatinya kalau marah sama An.R yang susah
sekali mengikuti perintahnya, dan memikirkan Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraanya dan
jarang dirumah, Ny.N mengatakan malas mau makan pagi dan hanya minum teh saja dan makan
apa adanya saja. Memanfaatkan fasilitas kesehatan, Ny.N mengatakan hanya membeli obat di
warung seperti promag ketika maagnya kambuh atau tidak parah, Ny.N mengatakan pernah ke
rumah dengan majikannya untuk membeli obat Mylanta dan obat tersebut cocok, Ny.N
mengatakan obat yang didapatkan dari puskesmas tidak cocok, Ny.N mengatakan tidak pernah
ke puskesmas lagi karena obatnya yang kurang cocok Tampak obat yang di dapat Ny.N dari
puskesmas adalah obat Ranitidin.
Mengenal masalah gastritis pada Ny.N, saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.M
khususnya Ny.N mengatakan sudah menderita penyakit maag sejak 5 tahun yang lalu, Ny.N
mengatakan tidak mengetahui mengenai pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala
gastritis serta akibat lanjut dari gastritis. Ny.N mengatakan hanya tau dari dokter bahwa
penyakitnya maag atau gastritis, Ny.N tampak bingung saat ditanya mengenai pengertiaan
gastritis, penyebab, tanda dan gejala serta akibat lanjut. Mengambil keputusan, Ny.N
mengatakan ketika keluhan datang Ny.N biasanya hanya beristirahat saja, mengompres dengan
air hangat, serta tidak kerumah sakit atau ke puskesmas. Merawat anggota keluarga, Ny.N
mengatakan kalau nyerinya timbul biasanya mengompres dengan botol yang berisi air hangat
dibagiaan abdomenya dan Ny.N mengatakan mengikat menggunakan tali pada bagianabdomenya yang nyeri, Ny.N mengatakan tidak mengkonsumsi obat mylanta, kareana obatnya
sudah habis dan belum punya uang untuk beli lagi, tampak obat mylanta yang di konsumsi Ny.N
suadah habis. Memodifikasi lingkungan, Keluarga Tn.M khususnya Ny.N mengatakan terasa
sakit pada ulu hatinya kalau marah sama An.R yang susah sekali mengikuti perintahnya, dan
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 28/51
28
memikirkan Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraanya dan jarang dirumah, Ny.N
mengatakan malas mau makan sarapan dan hanya minum teh saja dan makan apa adanya saja.
Memanfaatkan fasilitas kesehatan, Ny.N mengatakan pernah ke rumah sakit dengan majikanya
untuk membeli obat dan Ny.N mengatakan majikannya membelikan obat Mylanta dan Ny.N
mengatakan sekarang obatnya sudah habis dan Ny.N hanya membeli obat di warung seperti
promag ketika maagnya kambuh atau tidak parah, Ny.N mengatakan pernah ke puskesmas dan
mendapatkan obat tetapi obatnya tidak cocok, Ny.N mengatakan tidak pernah ke puskesmas lagi
karena obatnya yang kurang cocok. Tampak obat yang di dapat Ny.N dari puskesmas adalah obat
Ranitidin.
9. Analisa Data
Data Fokus Diagnosa Keperawatan
DS:
Ny.N mengatakan menderita penyakit
gastritis sejak 5 tahun yang lalu.
Ny.N mengatakan Mengikat
menggunakan tali jika sakit maagnya
kambuh.
Ny.N mengatakan nyeri ulu hati ,
nyeri ringan, nyerinya melilit di
bagiaan perut atas ketika melakukan
aktifitas yang berlebihan seperti
menyuci serta kalau marah-marah
sama An.R yang susah sekali
mengikuti perintahnya,
Ny.N mengatakan tidak nafsu
makan, mual, perut terasa penuh,
sesak napas dan
Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen
pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d
ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan gastritis
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 29/51
29
Ny.N mengatakan nyerinya sebentar
kalau beristirahat.
Ny.N mengatakan kalau nyerinya
timbul biasanya mengompres dengan
botol yang berisi air hangat dibagiaan
abdomenya
Ny.N mengatakan mengikat
menggunakan tali pada bagian
abdomenya yang nyeriDO :
Ny.S terlihat meringis ketika disuruh
di tekan pada bagiaan abdomennya.
Skala nyeri 3
nadi: 76x/ menit.
pernapasan: 22x/menit.
DS:
Ny.N mengatakan tidak
mengetahui tentang pengertian,
tanda dan gejala, penyebab, akibat
anjut dari gastritis, cara perawatan
gastritis
-Ny.N mengatakan malas
mau makan pagi dan hanya minum
teh saja.
-Ny.N mengatakan hanya beristirahat
saja kalau maagnya kambuh
-Ny.N mengatakan hanya tau dari
dokter bahwa penyakitnya maag atau
gastritis.
Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatanpada keluarga Tn.M khususnya
Ny.N b.d ketidakmampuan
keluarga merawat
anggotakeluarga dengan gastritis
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 30/51
30
-Ny.N mengatakan tidak
mengkonsumsi obat Mylanta, kareana
obatnya sudah habis dan belum punya
uang untuk beli lagi.
-Ny.N mengatakan hanya membeli
obat di warung ketika maagnya
kambuh atau tidak parah.
-Ny.N mengatakan pernah
ke puskesmas dan mendapatkan obat
tetapi obatnya tidak cocok.
DO:
tekanan darah: 110/80 mmHg.
nadi: 76x/ menit.
pernapasan: 22x/menit.
Ny.N tampak bingung saat ditanya
mengenai pengertiaan gastritis,
penyebab, tanda dan gejala serta
akibat lanjut.tampak obat mylanta yang di
konsumsi Ny.N sudah habis.
Obat yang di dapat Ny.N dari
puskesmas adalah ranitidin
10. Penapisan Masalah
a. Diagnosa Keperawatan I : Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M
khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri.
No Kriteria Bobo Perhitunga Pembenaran
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 31/51
31
. t n
1. Sifat Masalah:Aktual 1 3/3 x 1 = 1 Nyeri ulu hati pada Ny.N
sudah terjadi, Ny. N
mengatakan sakit di bagian
ulu hati dan biasanya terjadi
kalau melakukan aktifitas
yang berlebihan seperti
menyuci, dan ketika marah
sama An.R.
.
2. Kemungkinan
masalah
untukdiubah:Sebagia
n
2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat diubah
sebagian karena fasilitas
kesehatan cukup jauh tetapi
masih dapat dijangkau dengan
kendaraan, perawat
mempunyai pengetahuan
tentang penyakit, waktu yang
cukup untuk memberikan
penyuluhan kesehatan tentang
gastritis.
3. Potensi masalah
untuk
dicegah:Sedang
1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah penyakit gastritis
sudah terjadi sejak 5 tahun
yang lalu, Ny. Nmengatakan
penyebabgastritis karena mala
s mau makan pagi
4. Menonjolnya
masalah:Masalah ada
dan harus segera
1 2/2 x 1 = 1 Ny. N mengatakanmasalah
tersebut harus segera
ditangani karena mengganggu
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 32/51
32
diatasi. aktivitasnya.
Jumlah 3 2/3
b. Diagnosa keperawatan II : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada
keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengangastritis
No. Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
1. Sifat Masalah:
Aktual
1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi karena
Ny.N mengatakan selalu
mengkonsumsi obat maag seperti
(mylanta) tetapi obatnya sudah
habis, dan Ny.N mengatakan obat
yang di dapat dari puskesmas
seperti ranitidin tidak cocok
2. Kemungkinan
masalah untuk
diubah: sebagian
2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat
diubahsebagian karena fasilitas
kesehatan terjangkau, perawat
mempunyai pengetahuan tentang
penyakit, waktu yang cukup untuk
memberikan penyuluhan
kesehatan tentang gastritis tapi
keluarga tidak memiliki dana
kesehatan
3. Potensi masalah
untuk
dicegah:Sedang
1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.N masih mengkonsumsi obat
gastritis yang bisa didapatkan di
warung lebih murah seperti
promag
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 33/51
33
4. Menonjolnya
masalah:Masalah
tidak dirasakan.
1 0/2 x 1 = 0 Keluarga mengatakan selalu
mengingatkan Ny. N untuk selalu
kontrol ke pelayanan kesehatan
tetapi Ny.N selalu mengatakan
jika minum obat akan hilang
tanpa harus Ny.N mengurangi
aktifitas yang berlebihan
Jumlah 2 2/3
B. Daftar Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas
1. Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N
b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis, skor : 3 2/3.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.Nb.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri, skor : 2 2/3.
C. Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri
Tujuan umum:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 30 menit diharapkan Nyeri abdomen pada
pada keluarga Tn.H khususnya Ny.N teratasi.
Tujuan Khusus :
a. Setelah penjelasan selama 30 menit diharapkan keluarga mampu :
1) Mengenal masalah nyeri abdomen dengan :
a. Menjelaskan pengertian nyeri
Kriteria Evaluasi : respon kognitif
Standar Evaluasi : Nyeri merupakan tanda dan gejala gastritis
Rencana intervensi :
Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian nyeri.
Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian nyeri
b. Menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala gastritis
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 34/51
34
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri atau sakit pada ulu
hati, perut Kembung dan mual muntah, nafsu makan berkurang, saat makan terasa penuh.
Rencana Intervensi :
a. Diskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny.N
b. Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala gastritis
c. Beri pujian positif pada keluarga
b. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu :
1) Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah nyeri abdomen
a) Menjelaskan akibat yang terjadi bila nyeri abdomen tidak diatasi
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : perdarahan pada saluran cerna bagian atas atau bawah
Rencana Intervensi :
(1) Identifikasi akibat nyeri abdomen yang dialami Ny.N yang lalu
(2) Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat nyeri abdomen bila tidak diatasi
b) Mengambil keputusan untuk menangani nyeri abdomen agar tidak bertambah
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : tidak bertambah parah
Rencana Intervensi :
(1) Diskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi nyeri abdomen untuk mengambil keputusan
selanjutnya (2) Motivasi keluarga untuk memutuskan menangani nyeri abdomen secara tepat
(3) Beri pujian positif atas keputusan yang diambil keluarga
c. Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan keluarga mampu :
1) Merawat keluarga dengan nyeri abdomen
a) Menjelaskan cara perawatan nyeri
Kriteria Evaluasi : respon kognitif
Standar Evaluasi : cara perawatan gastritis yaitu melakukan teknik relaksasi
Rencana Intervensi :
(1) Gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri abdomen
(2) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri abdomen
(3) Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan
b) Mendemostrasikan cara perawatan nyeri abdomen
Kriteria evaluasi : respon psikomotor
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 35/51
35
Standar evaluasi : keluaraga mendemostrasikan kembali cara perawatan nyeri seperti tehnik
relaksasi, keluarga dapat menilai keberhasilan tindakan yaitu mengontrol diri dengan dengan
mengatur pola makan, keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanan tindakan yang di lakukan.
Renacana Intervensi :
a. Demonstrasikan cara perawatan gastritis seperti teknik relaksasi
b. Motivasi keluarga untuk meredemonstrasikan.
c. Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan yang dilakukan.
e. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampumemanfaatkan
pelayanan kesehatan bila gastritis berlanjut :
1) Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi gastritis berlanjut.
Rencana Intervensi :
a) Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan.
b) Diskusikan pada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan.
c) Anjurkan keluarga untuk periksa ke pelayanan kesehatan bila gastritis kambuh.
2) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Kriteria Evaluasi : respon psikomotor
Standar Evaluasi : kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan untuk berobat bila
gastritisnya kambuh.
Rencana Intervensi :
a) Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi pelayanan kesehatan.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya
Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis.
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis selama 3x30 menit,
diharapkan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N kembali efektif.
Tujuan Khusus:
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 36/51
36
a. Setelah penjelasan selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu:
1) Mengenal masalah gastritis dengan:
a) Menjelaskan pengertian gastritis
Kriteria Evaluasi : respon kognitif
Standar Evaluasi : gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung
Rencana Intervensi :
Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian gastritis.
Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian gastritis
b) Menyebutkan Penyebab gastritis
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : Makanan yang pedas atau asam-asam, makan yang terlalu cepat, makanan
berbumbu atau berempah, makanan yang terlalu banyak, merokok, minuman beralkohol, dan
obat-obatan.
Rencana Intervensi :
(1) Diskusikan penyebab yang biasanya terjadi pada Ny. N.
(2) Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab gastritis.
(3) Beri pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan.
c) Menyebutkan Tanda dan Gejala gastritis
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri atau sakit pada ulu
hati, perut Kembung dan mual muntah, nafsu makan berkurang, saat makan terasa penuh.
Rencana Intervensi :
(1) Diskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
(2) Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala gastritis.
(3) Beri pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan.
b. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah gastritis :
1) Menjelaskan akibat bila gastritis tidak diatasi
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 37/51
37
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : menyebutkan akibat lanjut bila gastritis tidak ditangani seperti
perdarahan pada saluran cerna atas (muntah darah atau berak darah), syok haemoragik atau tidak
sadarkan diri karena perdarahan.
Rencana Intervensi :
a) Identifikasikan akibat gastritis yang lalu.
b) Motivasi keluarga mengungkapkan kembali akibat gastritis bila tidak diatasi.
2) Mengambil keputusan untuk menangani gastritis agar tidak bertambah parah
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : keputusan keluarga untuk menangani gastritis agar tidak bertambah
parah.
Rencana Intervensi :
a) Diskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi gastritis untuk mengambil keputusan
selanjutnya.
b) Motivasi keluarga untuk memutuskan menangani gastritis secara tepat.
c) Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga.
c. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu merawat keluarga
dengan gastritis
1) Menjelaskan cara perawatan gastritis.
Kriteria Evaluasi : respon kognitif
Standar Evaluasi : cara perawatan gastritis yaitu melakukan teknik relaksasi dan pola makan
yang teratur.
Rencana Intervensi :
a)
Kaji pengetahuan keluarga dalam mengatasi gastritis. b) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan gastritis.
c) Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan.
2) Mendemonstrasikan cara perawatan gastritis
Kriteria Evaluasi : respon psikomotor
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 38/51
38
Standar Evaluasi : keluarga mendemonstrasikan kembali cara perawatan gastritis seperti
teknik relaksasi dan mengatur pola makan. keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanaan
tindakan yang dilakukan yaitu mengontrol diri dengan mengatur pola makan, keluarga dapat
menilai keberhasilan pelaksanan tindakan yang di lakukan.
Rencana Intervensi :
a) Demonstrasikan cara perawatan gastritis seperti teknik relaksasi
b) Motivasi keluarga untuk meredemonstrasikan.
c) Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan yang dilakukan.
d. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampumemodifikasi
lingkungan dalam perawatan gastritis.
Kriteria Evaluasi : respon psikomotor
Standar Evaluasi : Menghindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok atau
minuman beralkohol , pola makan yang teratur
Rencana Intervensi :
1) Diskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan untuk mengurangi gastritis.
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas.
e. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampumemanfaatkan
pelayanan kesehatan bila gastritis berlanjut :
1) Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
Kriteria Evaluasi : respon verbal
Standar Evaluasi : menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi gastritis berlanjut.
Rencana Intervensi :
a) Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan.
b) Diskusikan pada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan.
c) Anjurkan keluarga untuk periksa ke pelayanan kesehatan bila gastritis kambuh.
2) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 39/51
39
Kriteria Evaluasi : respon psikomotor
Standar Evaluasi : kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan untuk berobat bila
gastritisnya kambuh.
Rencana Intervensi :
a)Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi pelayanan kesehatan.
D. Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan
Pelaksanaan dan evaluasi keperawatan untuk diagnosa keperawatan I: nyeri abdomen pada
keluarga Tn. M khususnya Ny.N berhubungan denganketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan nyeri
1. Pelaksanaan TUK I tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 14.00 WIB
a. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai pengertian nyeri.
b. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian nyeri
c. Mendiskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny.N
d. Meganjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala gastritis
e. Memberi pujian positif pada keluarga
Evaluasi tanggal 07 Agustus 2012 pukul 14.30
S = Ny. N mengatakan tanda dan gejala gastrits yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu
makan. Ny. N mengatakan kualitas nyeri seperti melilit, skala nyeri 3 dan biasanya hanya diatasidengan istirahat
Ny.N mengatakan nyeri adalah tanda dan gejala dari gastritis
O = Ny. N mampu menyebutkan 4 dari 5 tanda dan gejala gastritis, Ny.N tampak memahami
pengertian Nyeri
A = TUK I tercapai, Masalah belum teratasi.
P = Lanjutkan intervensi TUK II 07 Agustus 2012 pukul 15.00 WIB.
2. Pelaksanaan TUK II tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 15.00 WIB
a. Mengidentifikasikan akibat nyeri abdomen yang lalu.
b. Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi nyeri abdomen untuk mengambil
keputusan selanjutnya.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 40/51
40
c. Memotivasi keluarga mengungkapkan kembali akibat nyeri abdomen bila tidak diatasi dan
memutuskan menangani nyeri abdomen secara tepat
d. Memberi pujian positif atas keputusan yang diambil keluarga.
Evaluasi tanggal 07 Agustus 2012 pukul 15.00 WIB
S = Ny. N mengatakan tanda dan gejala gastrits yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu
makan. Ny. N mengatakan kualitas nyeri seperti melilit, skala nyeri 3 dan biasanya hanya diatasi
dengan istirahat
O = Ny. N mampu menyebutkan akibat bila nyeri abdomen tidak diatasi akan terjadi perdarahan pada
saluran cerna bagian atas dan bawah.
A = TUK II tercapai, Masalah belum teratasi.
P = Lanjutkan intervensi TUK III tanggal 08 Agustus 2012 pukul 14.00 WIB
3. Pelaksanaan TUK III tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 14.00 WIB
a. Menggali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri abdomen.
b. Mendiskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri abdomen.
c. Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan.
d. Mendemonstrasikan cara perawatan nyeri abdomen.
e. Memotivasi keluarga untuk meredemonstrasikan tekhnik relaksasi.
f. Memberi pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan tehnik yang dilakukan.
Evaluasi TUK III tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 14.30 WIB
S = Ny. N mengeluh nyeri biasanya hanya dengan beristirahat dan minum obat promag dari warung.
Ny. N mengatakan untuk menghilangkan nyeri sebaiknya istirahat, melakukan teknik relaksasi,
minum obat, Ny. N mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 2.
O = Ny. N mampu menyebutkan cara perawatan bila nyeri timbul. Ny. N mampu
meredemonstrasikan kembali tekhnik relaksasi nafas dalam.
A = TUK III tercapai, Masalah belum teratasi.
P = Lanjutkan intervensi TUK IV tanggal 08 Agustus 2012 pukul 16.00 WIB
4. Pelaksanaan TUK IV tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 16.00 WIB
a. Mendiskusikan dengan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri.
b.Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum dimengerti.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 41/51
41
c. Memberi pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan.
Evaluasi TUK IV tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 16.40 WIB
S = Ny.N mengatakan hindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok dan minuman alkohol,
pola makan yang teratur.
O = Ny.N mampu menjawab pertanyaan perawat mengenai memodifikasilingkungan untuk mengurangi gastritis.
A = TUK IV tercapai, masalah belum teratasi.
P = Lanjutkan intervensi TUK V tanggal 09 Agustus 2012 pukul 15.00
4. Pelaksanaan TUK IV tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 15 .00 WIB
a. Mengklarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan.
b. Mendiskusikan pada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan. c. Menganjurkan keluarga untuk periksa kepelayanan kesehatan bila nyeri tidak dapat ditangani.
Evaluasi TUK IV tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 15.30 WIB
S = Ny. N mengatakan tidak perlu ke pelayanan kesehatan karena sudah minum obat maag. Ny.N
mengatakan akan memanfaatkan pelayanan kesehatan bila sakit tidak tertahankan.
O = Ny. N mampu memahami tentang manfaat pelayanan kesehatan.
A = Tujuan tercapai, Masalah teratasi.
P = Intervensi dihentikan.
Pelaksanaan dan evaluasi keperawatan untuk diagnosa keperawatan
II:Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya
Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis
1. Pelaksanaan TUK I tanggal 06 Agustus 2012 Pukul 10.00 WIB
a. Mendiskusikan dengan Ny. N tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala gastritis
yang biasanya terjadi pada Ny. N.
b. Menganjurkan Ny. N untuk mengungkapkan kembali pengertian gastritis, penyebab, tanda dan
gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N
c. Memberi pujian atas upaya Ny. N dalam menjawab pertanyaan.
Evaluasi TUK I tanggal 06 Agustus 2012 Pukul 13.30 WIB
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 42/51
42
S = Ny. N mengatakan lupa tentang pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda gejala
gastritis setelah di tanya kembali oleh perawat.
O = Ny. N tampak bingung dan bertanya kembali kepada perawat tentang pengertian gastritis,
penyebab gastritis, tanda gejala gastritis setelah di tanya kembali oleh perawat.
A = Tujuan belum tercapai, Masalah belum teratasi.
P = Evaluasi validasi TUK I, Lanjutkan intervensi TUK I tanggal 07 Agustus 2012.
2. Pelaksanaan TUK I tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 10.15 WIB
a. Melakukan evaluasi validasi TUK I tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala
gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
b. Mendiskusikan kembali dengan Ny. N tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala
gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
c. Menganjurkan Ny. N kembali untuk mengungkapkan kembali pengertiangastritis, penyebab,
tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
d. Memberi pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan.
Evaluasi TUK I tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 10.50 WIB
S = Ny. N mengatakan pengertian gastritis yaitu peradangan pada mukosa lambung, Ny. N
mengatakan penyebab gastritis yaitu makan pedas, merokok, minum alkohol. Ny. N mengatakan
tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri pada ulu hati, perut kembung, mual, nafsu makan berkurang
O= Ny. N tampak ragu-ragu dalam menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis.
A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi.
P = Lanjutkan intervensi TUK II tanggal 08 Agustus 2012 pukul 13.00 WIB modifikasi dengan
menggunakan gambar dan pengucapan bahasa yang lebih sederhana.
3. Pelaksanaan TUK II tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 13.00 WIB
a. Melakukan evaluasi validasi TUK I tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala
gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
b. Mengidentifikasikan akibat gastritis.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 43/51
43
c. Memotivasi keluarga mengungkapkan kembali akibat gastritis bila tidak diatasi.
d. Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi gastritis untuk mengambil keputusan
selanjutnya.
e. Memotivasi keluarga untuk memutuskan menangani gastritis secara tepat.
f. Memberi pujian positif atas keputusan yang diambil keluarga.
Evaluasi TUK II tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 13.30 WIB
S = Ny.N mengatakan sudah mengerti tentang akibat gastritis bila tidak diatasi, Ny.N mengatakan
akan menjaga pola makan secara teratur, Ny.N mengatakan akan segera ke pelayanan kesehatan
jika gastritis tidak dapat diatasi.
O = Ny.N mampu menjawab pertanyaan perawat tentang akibat gastritis bila tidak diatasi. Ny.N
tampak siap membawa ke pelayanan kesehatan jika gastritis tidak dapat diatasi.
A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi.
P = Lanjutkan intervensi TUK III
5. Pelaksanaan TUK III tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 09.00 WIB
a.Menggali pengetahuan keluarga dalam mengatasi gastritis.
b. Mendiskusikan dengan keluarga cara perawatan gastritis.
c. Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan.
d. Mendemonstrasikan cara perawatan gastritis seperti teknik relaksasi
e. Memotivasi keluarga untuk meredemonstrasikan teknik relaksasi dan mengatur pola makan
f. Memberi pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan tehnik yang dilakukan. Evaluasi TUK III tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 09.30 WIB
S = Ny.N mengatakan sudah mengerti tentang cara perawatan gastritis.
O = Ny.N mampu mengulangi kembali langkah-langkah tekhnik relaksasi nafas dalam dengan di
pandu perawat. Ny.N tampak antusias saat diajarkan tekhnik relaksasi.
A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi.
P = Evaluasi validasi TUK III, Lanjutkan intervensi TUK III tanggal 09 Agustus 2012
6. Pelaksanaan TUK III tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 14.00
a. Melakukan evaluasi validasi TUK III tentang mengatasi gastritis.
b.
Mendiskusikan kembali dengan keluarga cara perawatan gastritis. c. Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan.
d. Mendemonstrasikan kembali cara perawatan gastritis seperti teknik relaksasi
e. Memotivasi keluarga untuk meredemonstrasikan kembali teknik relaksasi
Evaluasi TUK III tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 14.30 WIB
S = .N mengatakan sudah paham tentang cara perawatan gastritis.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 44/51
44
O = Ny.N mampu mengulangi kembali langkah-langkah tekhnik relaksasi nafas dalam tanpa bantuan
perawat. Ny.N tampak antusias saat diajarkan tekhnik relaksasi.
A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi.
P = Lanjutkan Intervensi TUK IV
7. Pelaksanaan TUK IV tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 15.00 WIB
d. Mendiskusikan dengan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mengurangi gastritis.
e. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas.
f. Memberi pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan.
Evaluasi TUK IV tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 15.40 WIB
S = Ny.N mengatakan hindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok dan minuman alkohol,
pola makan yang teratur.
O = Ny.N mampu menjawab pertanyaan perawat mengenai memodifikasilingkungan untuk
mengurangi gastritis.
A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi.
P = Lanjutkan intervensi TUK V
8. Pelaksanaan TUK V tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 13.00 WIB
a. Mengklarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan.
b. Mendiskusikan pada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan.
c. Menganjurkan keluarga untuk membawa ke pelayanan kesehatan bila gastritis/ kambuh tidak
dapat ditangani.
Evaluasi TUK V tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 14.00 WIB
S = Ny.N mengatakan akan membawa ke pelayanan kesehatan bila gastritisnya kambuh
O = Ny.N mampu memahami tentang keuntungan dan kerugian pelayanan kesehatan.
A = Tujuan tercapai, Masalah teratasi.
P = Intervensi di hentikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data untuk merumuskan suatu masalah. Pada tahap pengkajian
salah satu faktor yang harus dikaji adalah tahap perkembangan. Pada saat melakukan pengkajian
tentang tahap perkembangan pada keluarga Tn.M yaitu tahap perkembangan dengan anak usia
sekolah, dilihat dari anak Ny.N yaitu An. R (12 tahun).
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 45/51
45
Tahap perkembangan keluarga Tn.M yang sudah terpenuhi yaitu mengembangkan hubungan
anak dengan teman sebaya, meningkatkan prestasi sekolah An. R. Sementara tugas
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini adalah mempertahankan hubungan yang
memuaskan diantara anggota keluarga faktor penghamabatnya adalah adanya pola komunikasiyang tidak berfungsi dengan baik karena Ny.N sulit berkomunkasi dengan Tn,M yang sifatnya
tertutup yang ditandai dengan Tn.M Sering mengabikan pembicaraan Ny.N, memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga belum terpenuhi karena faktor ekonomi dalam
keluarga yang tidak mendukung yang di tandai dengan penghasilan keluarga yang tidak cukup
untuk memenuhui kebutuhan sehari-hari, membiasakan An.R belajar teratur dan memperhatikan
An.R saat menyelsaikan tugas sekolah, tidak terpenuhi karena tidak mampu memelihara
komunikasi yang baik dalam keluarga anatara orang tua dan anak.
Penulis membahas tentang adanya ketidaksesuaian dari pengkajian antara teori dan kasus serta
alternatif pemecahan masalahnya. Dari hasil pengkajian penulis menemukan kesenjangan
dimana menurut teori dari penyebab gastritis oleh bakteri, obat-obatan, konsumsi alkohol,
kondisi stress, makan yang tidak teratur, merokok. Penyebab gastritis yang di alami Ny.N yaitu
karena malas mau makan pagi dan hanya minum teh atau makan apa adanya . Dalam hal ini
malas makan atau makan apa adanya akan mempengaruhi peningkatan asam lambung sehingga
dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di daerah sekitar epigastrum..
Dan pada keadaan stress akan terjadi peransangan saraf simpatis ( nervus vagus) maka akan
terjadi peningkatan asam lambung dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan,
lama kelamaan akan menyebabkan terjadinya gastritis. Tanda dan gejala gastritis pada teori
gejala seperti anoreksia, nyeri pada ulu hati, mual muntah, perdarahan pada saluran cerna. Pada
saat pengkajian Ny.N, mengatakan suka nyeri di di bagiaan perut melilit, terasa begah dan sesak
napas ketika maagnya kambuh. Saat ini Ny.N tidak mengalami anoreksia, nyeri pada ulu hati,
mual muntah, perdarahan pada saluran cerna.
Pada teori akibat lanjut dari gastritis adalah perdarahan pada saluran pencernaan (muntah
darah/berak darah), syok haemoragik atau tidak sadarkan diri karena perdarahan. Pada kasus
Ny.N belum mengalami akibat lanjut dari gastritis, saat dilakukan pengkajiaan terhadap
keluarga. Keluarga Tn.M khususnya Ny.N mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
gastritis dan komplikasi yang terjadi akibat gastritis.
Perawatan gastritis pada teori dengan cara memodifikasi diet, menghindari makanan yang pedas,
mengurangi stress, menghindari alcohol, tidak merokok, tehnik relaksasi nafas dalam. Pada saat
pengkajiaan ditemukan bahwa keluarga Tn.M khususnya Ny.N tidak mengetahui cara perawatan
gastritis baik farmakologis maupun nonfarmakologis. Hal ini disebabkan pengetahuan yang
dimiliki keluarga Tn.M khususnya Ny.N kurang.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 46/51
46
Cara memodifikasi lingkungan pada teori dengan cara menjaga rumah agar tidak berantakan,
penerangan yang cukup dan lingkungan yang tidak bising, memodifikasi diet (pola makan yang
teratur) Pada saat pengkajian pada Keluarga Tn.M khususnya Ny.N penerangan di rumah
keluarga Tn.M khususnya Ny.N cukup, lingkungan yang bising, penuh dengan perabotan yangtidak pakai disamping rumah dan kurungan ayam dan keluarga belum mampu untuk
memodifikasi dietnya, karena factor ekonomi keluarga yang serba kecukupan.
Pada teori dilakukan pemerikasaan penunjang untuk penyakit gastristis yaitu pemeriksaan darah
lengkap, yang bertujuaan untuk mengetahui adanya Anemia, pemeriksaan serum vitamin B12
yang bertujuaan untuk mengetahui defesiensi vitamin B12, Analisis feses yang bertujuaan untuk
mengetahui adanya perdarahan pada feses . Sedangkan Ny.N mengatakan dirinya tidak
melakukan pemeriksaan penunjang apapun karena Ny.N tidak memiliki biaya yang cukup.
Pada sarana pelayanan kesehatan, menurut teori ada tiga sarana pelayanan kesehatan yaitu
Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Ketiga sarana pelayanan keshatan tersebut memiliki
manfaat dan keuntungan masing-masing. Pada saat pengkajian keluarga Tn.M khususnya Ny.N
tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut secara maksimal seperti puskesmas dan
poswindu karena obat yang diberikan kurang cocok. Keluarga Ny.N mengatakan hanya membeli
obat di warung apabila gastritisnya belum terlalu parah.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi pengukuran, pemeriksaan fisik.
Selama pengumpulan data tidak ada hambatan yang terjadi karena Ny.N memiliki waktu luang
untuk melakukan pengkajian.
B. Diagnosa keperawatan
Menurut teori diagnosa keperawatn keluarga dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu diagnosa
aktual, resiko, potensial. Dalam kasus ini penulis mengangkat dua diagnosa yaitu Gangguaan
rasa nyaman, nyeri abdomen pada keluarga Tn,M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri.
karena ditemukan data-data yang kuat untuk diagnosa tersebut. Diagnosa kedua adalah
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis Faktor pendukung yangditemukan dalam menentukan diagnosa sangat terlihat bahwa keluarga tidak mampu mengenal
masalah gastritis, tidak mampu mengambil keputusan, tidak mampu merawat anggota keluarga
dengan gastritis, tidak mampu memodifikasi lingkungan dan keluarga kurang memanfaatkan
pelayanan kesehatan. Faktor penghamabat dalam perusmusan diagnosa adalah data yang tidak
mendukung dikarenakan diagnosa utama pada hari pertama pengkajiaan adalah pemeliharaan
kesehatan, tetapi pada pengkajian hari kedua penulis menemukan diagnosa nyeri sehingga
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 47/51
47
prioritas nyeri menjadi prioritas satu atau utama dan pemeliharaan kesehatan menjadi diagnosa
yang kedua.
C. Perencanaan
Dalam menentukan masalah penulis menemukan beberapa hambatan dimana ketersediaan
literatur yang kurang dan faktor pendukungnya masalah yang dialami keluarga sangat jelasterlihat. Dalam menentukan sifat masalah kedua diagnosa bersifat aktual. Oleh karena itu,
penulis merencanakan mengatasi masalah nyeri dahulu karena keluarga Tn.M khususnya Ny.N
belum mengetahui Lima fungsi keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah nyeri yang
dilakukan secara bertahap.
Dalam penyusunan prencanaan perawat merencanakan untuk memberikan penyuluhan kesehatan
dimulai dari TUK I untuk diagnosa nyeri yaitu mengenal masalah nyeri, rencana penyuluhan
kesehatan menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis, TUK II menjelaskan
akibat lanjut bila nyeri tidak diatasi, TUK III menjelaskan cara perawatan keluarga dengan
gastritis dengan cara mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, menghindari stress, modifikasi
diet, TUK IV menjelaskan cara memodifikasi lingkungan serta TUK V menjelaskan tentang
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dan TUK I- TUK V untuk diagnosa II.
D. Pelaksanaan
Secara teori pada tahap pelaksanaan perawat akan menghadapi kenyataan dalam perawatan
kesehatan keluarga yang dapat mendorong untuk mencoba segala daya cipta dalam mengadakan
perubahan-perubahan atau terjadinya frustrasi sehingga tidak dapat berbuat apa-apa. Pada tahap
pelaksanaan penulis menemukan faktor pendukung dan faktor penghambat . Faktor pendukung
yang ditemukan yaitu keluarga Tn.M khususnya Ny.N koperatif dengan penulis dapat
mendapatkan data keluarga dan bersama-sama dapat menyelsaikan masalah kesehatan didalam
keluarga Tn.M khususnya Ny.N.
Faktor penghambat yaitu Ny.N memiliki keterbatasan pendidikan sehingga penulis
memodifikasi dengan memberikan contoh gambar dan penjelasan secara lisan dan bahasa yang
mudah dipahami. Penulis memberikan lefleat pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N supaya
apabila keluarga Tn.M khususnya Ny.N lupa mengenai gastritis dan perawatanya dapat melihat
kembali lefleat tersebut. Pelaksanaan yang dapat dicapai oleh keluarga Tn.M adalah mampu
mengenal masalah gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala, mengetahui akibat lanjut, cara
perawatan dan pencegahan penderita gastritis, serta mengetahui keuntungan dan kerugian sarana pelayanan kesehatan, sedangkan untuk memodifikasi lingkungan yang baik belum dilakukan
sepenuhnya oleh keluarga, karena membutuhkan biaya yang cukup besar dan dilakukan secara
bertahap oleh keluarga. Ny.N seharusnya makan secara teratur walaupun sedikit tapi sering
untuk mencegah terjadinya peningkatan asam lambung, karena apabila asam lambung meningkat
maka akan mengiritasi lapisan mukosa lambung sehingga timbul rasa nyeri Pelaksanaan
keperawatan tersebut dapat dilakukan dengan alat bantu flipchart, leaflet untuk memudahkan
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 48/51
48
keluarga untuk bisa memahami apa yang disampaikan oleh penulis.
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan yang membandingkan antara teori dan hasil tindakankeperawatan dengan kriteria hasil dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilanya. Bila hasil evaluasi tidak berhasil atau berhasil sebagaian perlu disusun rencana
keperawatan yang baru. Pada TUK I- V diagnosa I evaluasi tercapai karena keluarga khususnya
Ny.N sangat antusias dalam mendengarkan penyuluhan dari perawat dan mampu menjawab
pertanyaan dari perawat serta mampu untuk mengulang kembali bagaimana cara mengatasi nyeri
secara mandiri dibuktikan dengan Ny.N mampu mengulang kembali atau mendemostrasikan
kembali tehnik relaksasi nafas dalam dan Ny.N berjanji untuk menjaga dan mengatur pola makan
sehariannya. Pada diagnosa II untuk TUK I keluarga mampu memahami pengertian, penyebab
dan tanda gejala gastritis sehingga penulis memodifikasi dengan melanjutkan evaluasi validasi
TUK I tanggal tanggal 7 Agustus 2012.
Pada tujuaan kasus II penulis sudah tercapai , keluarga Tn.M khususnya Ny.N mampu
memahami akibat lanjut dari gastristis yang sudah dijelaskan oleh penulis dan keluarga dapat
mengambil keputusan yang tepat bagi anggota keluarga yang sakit. Respon keluarga sangat
antusias saat penulis menjelaskan akibat lanjut dari gastristis dan keluarga memutuskan akan
membawa anggota keluarga yang sakit pelayanan kesehatan. Dalam hal ini tujuan penulis dalam
memberikan penyuluhan kesehatan tujuaan khusus dua tercapai.
Pada tujaan khusus III penulis menjelaskan tentang cara perawatan gastritis, respon keluarga
Tn.M khususnya Ny.N sangat antusias saat penulis menjelaskan dan mendemostrasikan tehnik
relaksasi napas dalam. Keluarga Tn.M khususnya Ny.N tampak paham dan akan melakukan jika
penyakit gastristisnya kambuh. Dalam hal ini tujuaan penulis dalam memberiakan penyuluhan
kesehatan tujuaan khusus III tercapai.
Pada tujuaan khusus IV penulis menjelaskan tentang cara lingkungan bagi penderita gastristis.
Keluarga tampak memperhatikan penjelasan dari penulis.Saat penulis bertanya keluaraga
menjawab akan mengikuti anjuran perawat tentang cara memodifikasi lingkungan secara optimal
, saat penulis melakukan kunjungan yang direncanakan keluarga Tn.M khususnya Ny.N belum
memodifikasi lingkungan secara optimal. Sehingga penulis dapat menyimpulkan pada tujuaan
khusus 4 tercapai.memodifikasi
Tujuaan khusus V penulis menjelaskan tentang fasilitas kesehatan. Keluarga Tn.M khususnya
Ny.N paham penjelasan tentang keuntungan dan kerugiaan dari pelayanaan kesehatan. Yang
ditandai dengan keluarga menyebutkan kembali tentang keuntungan dan kerugian dari pelayanan
kesehatan. Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa TUK V tercapai. Masalah yang ada
pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N masih perlu adanya rencana tindak lanjut yang dilakukan
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 49/51
49
penulis untuk keluarga Tn.M khususnya Ny.N dengan menunjuk An.R untuk memantau Ny.N
dalam menjaga pola makan yang teratur.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian adalah pengumpulan data untuk merumuskan suatu masalah. Pada tahap pengkajian
salah satu faktor yang harus dikaji adalah tahap perkembangan. Pada saat melakukan pengkajian
tentang tahap perkembangan pada keluarga Tn.M yaitu tahap perkembangan dengan anak usia
sekolah, dilihat dari anak Ny.N yaitu An. R (12 tahun). Penyebab gastritis yang dialami Ny.N
karena faktor makan yang tidak teratur dan makan apa adanya dan stress. Sarana pelayanan
kesehatan yang ada dilingkungan tempat Ny.N tinggal yaitu puskesmas, posyandu dan poswindu
yang letaknya cukup dekat. Pada kasus ini Ny. N tidak membawa ke pelayanaan kesehatan
dengan alasan tidak akan ke ruma sakit atau ke puskesmas bila sakit gastritisnya tidak parah.
Penulis mengatakan kepada keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut.
Diagnosa keperawatan yang diangkat berfokus pada lima fungsi keluarga dan merupakan
masalah utama yang dapat dilaksanakan oleh keluarga. Diagnosa yang diangkat yaitu Gangguaan
rasa nyaman, nyeri abdomen pada keluarga Tn,M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis. Diagnosa kedua
adalah Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis karena ditemukan data-
data yang kuat untuk diagnosa tersebut Penulis merencanakan mengatasi
masalah Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggotakeluarga dengan gastritis. Dalam
menyususn perencanaan perawat merencanakan untuk memberikan penyuluhan kesehatan.
Penyuluhan dimulai darimenjelaskan pengertian, tanda dan gejala gastritis serta akibat lanjut bila
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 50/51
50
tidak diatasi, cara mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam bila sakit nyeri ulu hati. Dan
menyarankan keluarga Tn.M khususnya Ny.N untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan bila
gastritis tidak segara di tangani.
Pada saat pelaksanaan keperawatan, faktor pendukung yang ditemukan yaitu kelurga Tn.M
khususnya Ny.N kooperatif sehingga dapat menyelsaikan masalah kesehatan didalam keluarga
Tn.M. Faktor penghambat yaitu Ny.N yang memiliki keterbatasan pendidikan sehingga penulis
memodifikasi dengan memberikan contoh gambar dan penjelasan secara lisan dengan bahasa
yang mudah di pahami.
Pada tahap evaluasi keperawatan, respon afektif keluarga Tn.M khususnya Ny.N belum
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, tetapi Ny.N berjajnji akan kepelayanan kesehatan
jika gastritisnya kambuh. Respon psikomotor keluarga Tn.M khususnya Ny.N yaitu telah mampu
mendemostrasikan tehnik relaksasi dan kompres hangat.
Implementasi dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dapat dimengerti oleh
keluarga, menggunakan alat bantu peraga, flipchat dan leaflet sehingga keluarga dapat
memahami apa yang telah disampaikan untuk mencapai hasil yang maksimal, memberi
kesempatan kepada keluarga untuk bertanya dan memberi pujian positif saat keluarga berespon
pada saat memberikan penyuluhan.
B. Saran
Bagi institusi pendidikan diharapkan mampu menyediakan media elektronik untuk
mempermudah penulis mencari refrensi melalui internet.
Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan setiap kader dan keluarga untuk
mengadakan penyuluhan kesehatan sesuai dengan pendidikan masyarakat setempat, untuk
melakukan pendeteksian lebih dini dengan cara kontrol kesehatan setiap bulan untuk mencegah
terjadinya akibat lebih lanjut.
7/16/2019 Askep Gastritis Klrga
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 51/51