askep gastritis klrga

51
1 PERAWA T KABUP A TEN MANGGARAI TIMUR ALEXANDRIO IGULE GALUNG KAMIS, 06 SEPTEMBER 2012  Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.M khususnya Ny.N dengan Gastritis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastristis yang terjadi yaitu gastristis akut dan kronik (Suddarth, 2002). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat  bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis akut dan kronik (Sylvia, 2005). Data tahun 2005 WHO (World Health Organization) menunjukkan data bahwa di seluruh dunia sekitar 1,8   2,1 juta penduduk dunia menderita gastritis. Sementara di Indonesia angka kejadiaan gastritis sebanyak 218.500 kasus (Wijoyo, 2009). Berdasarkan hasil pengkajian pada bulan Mei 2012  penduduk di RW.06 Kelura han Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur terdapa t 43,40% penderita gastritis dari 2.393 penduduk. Penyakit gastritis yang cukup besar di masyarakat dapat menyebabkan gangguan pada kehidupan mulai dari perorangan hingga masyarakat luas, sehingga diperlukan fungsi perawatan

Upload: nvy

Post on 31-Oct-2015

150 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 1/51

1

PERAWAT KABUPATEN

MANGGARAI TIMUR ALEXANDRIO

IGULE GALUNG KAMIS, 06 SEPTEMBER 2012 

 Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.M khususnya Ny.N dengan Gastritis

BAB I 

PENDAHULUAN 

A.  Latar Belakang 

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,kronik 

difus dan lokal dan ada dua jenis gastristis yang terjadi yaitu gastristis akut dan kronik (Suddarth,

2002). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat

 bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis

akut dan kronik (Sylvia, 2005).

Data tahun 2005 WHO (World Health Organization) menunjukkan data bahwa di seluruh dunia

sekitar 1,8 – 2,1 juta penduduk dunia menderita gastritis. Sementara di Indonesia angka kejadiaan

gastritis sebanyak 218.500 kasus (Wijoyo, 2009). Berdasarkan hasil pengkajian pada bulan Mei 2012

 penduduk di RW.06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur terdapat

43,40% penderita gastritis dari 2.393 penduduk.

Penyakit gastritis yang cukup besar di masyarakat dapat menyebabkan gangguan pada

kehidupan mulai dari perorangan hingga masyarakat luas, sehingga diperlukan fungsi perawatan

Page 2: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 2/51

2

keluarga dan perawat dalam meningkatkan status kesehatan di dalam keluarga. Fungsi

 perawatan keluarga yaitu mengenal masalah gastritis dalam keluarga, mengambil keputusan dalam

keluarga untuk mengatasi atau mencegah terjadinya komplikasi akibat gastritis, merawat anggota

keluarga dengan gastritis, memodifikasi lingkungan yang ada dan memanfaatkan fasilitas kesehatan

yang ada (Ayu, 2010).

Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga yaitu sebagai care giver dimana

 perawat memberikan asuhan keperawatan langsung pada keluargayang meliputi pengkajian sampai

evaluasi keperawatan, sebagai pendidik dengan memberikan informasi kesehatan yang dibutuhkan

keluarga melalui pendidikan kesehatan sesuai dengan kemampuan keluarga, sebagai konselor yaitu

mendengar keluhan keluarga secara objektif, memberikan umpan balik dan informasi serta

membantu keluarga melalui proses pemecahan masalah sehingga keluarga menjadi lebih produktif,

sebagai koordinator dengan cara memanfaatkan sumber-sumber dan potensi yang ada baik materi

maupun kemampuan keluarga secara terkoordinasi, sebagai pembaharu dengan cara perawat

mengadakan inovasi dalam cara berpikir, bersikap, bertingkah laku serta meningkatkan keterampilan

keluarga agar menjadi sehat, sebagai kolaborator yaitu perawat dapat bekerjasama dengan anggota

tim kesehatan untuk menyelesaikan masalah keluarga, sebagai role model dengan menampilkan

 perilaku yang dapat dijadikan panutan oleh keluarga dan sebagai referral resource dengan membuat

rujukan ke pelayanan kesehatan lain sesuai dengan yang diperlukan keluarga, sebagai pembela

ditunjukkan oleh perawat yang tanggap terhadap kebutuhan komunitas dan mampu

mengkomunikasikan kebutuhan tersebut kepada pemberi pelayanan kesehatan secara tepat, sebagai

fasilitator perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk memecahkan masalah

kesehatan, diharapkan perawat dapat memberikan solusi mengatasi masalah kesehatan yang di

hadapi (Ayu, 2010).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun makalah keperawatan keluarga dengan

gastritis, sehingga penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada klien dengan judul “Asu han

Keperawatan pada Keluarga Tn. M khususnya Ny. N dengan gastristis di RT.09 RW.06 Kelurahan

Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara.” 

Page 3: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 3/51

3

B. Tujuan Penulisan 

1.  Tujuan Umum : 

Mahasiswa/i memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga

dengan gastritis.

2.  Tujuan Khusus : 

a.  Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep keluarga.

 b.  Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep masalah kesehatan gastritis.

c.  Mahasiswa/i mampu melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga dengangastritis.

d.  Mahasiswa/i mampu menentukan masalah keperawatan pada keluarga dengan gastritis.

e.  Mahasiswa/i mampu menentukan diagnosa keperawatan pada keluarga dengangastritis.

f.  Mahasiswa/i mampu menentukan prioritas keperawatan pada keluarga dengangastritis.

g.  Mahasiswa/i mampu merencanakan asuhan keperawatan pada keluarga dengan .gastritis.

h.  Mahasiswa/i mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada keluarga dengangastritis.

i.  Mahasiswa/i mampu melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga dengan gastritis.

 j.  Mahasiswa/i mampu menganalisa faktor  – faktor pendukung, penghambat serta mencari solusi /

alternatif pemecahan masalah pada keluarga dengan gastritis.

k.  Mahasiswa/i mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan gastritis.

C. Ruang lingkup 

Penulisan makalah ini merupakan pemberian asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn. M

khususnya Ny. N dengan gastritis di RT.09 RW.06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Kecamatan

Jatinegara yang telah dilaksanakan sejak tanggal 06-11 Agustus 2012.

D. Metode Penulisan 

Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ilimiah ini menggunakan metode deskriptif dan

metode studi kepustakaan. Dalam metode deskriptif pendekatan yang digunakan adalah studi kasus

yaitu dengan cara melakukan pengkajiaan sampai dengn evaluasi pada keluarga Tn.M khususnya

 Ny.N, studi kepustakaan yaitu memproleh konsep teoritis dalam makalah ini melalui pengumpulan

Page 4: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 4/51

4

data literatur seperti buku bacaan tentang keperawatan keluarga dan gastritis serta melalui sumber-

sumber lain dari media elektronik internet.

E. Sistematika Penulisan 

Laporan makalah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari 5 bab yang terdiri dari atas

: BAB I pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan yang mencakuptujuan utama

dan tujuan khusus, ruang lingkup, metode penulisan

dan sistematikapenulisan. BAB II tinjauan teoritis berisi tentang konsep masalah kesehatan antara

lain: definisi, etiologi, patofisiologi atau proses terjadinya penyakit sampai timbulnya

gejala serta komplikasi dan penatalaksanaan farmakologis dan non farmakologis,asuhan keperawatan

keluarga yang terdiri atas konsep keluarga, definisi, jenis/ tipe keluarga, struktur keluarga, peran

keluarga, fungsi keluarga, tahap-tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan

keluarga, konsep proses keperawatan keluarga yang terdiri dari pengkajian

keperawatan, prioritas diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan

dan evaluasi keperawatan. BAB III tinjauan kasus berisi tentang pengkajian keperawatan pada

anggota keluarga dengan penyakit gastritis, prioritas diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

 pada anggota keluarga dengan gastritis, rencana keperawatan yang akan dilakukan pada anggota

keluarga dengan gastritis, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.

BAB IV pembahasan berisi tentang analisa kasus, faktor pendukung, faktor penghambat dan

kesenjangan antara teori dan kasus. BAB Vpenutup berisi kesimpulan dan saran, yang terakhir 

daftar pustaka dan lampiran.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Masalah Kesehatan Gastritis

1. Definisi Gastritis

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat

Page 5: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 5/51

5

akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis akut dan

kronik (Price, 2005). Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung, sering akibat diet yang

sembarangan. Biasanya individu ini makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makanan yang terlalu

 berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit (ardiansyah, 2012).

2. Klasifikasi gastritis berdasarkan tingkat keparahannya

a. Gastritis akut

Gastritis akaut merupakan peradangan pada mukosa lambung yang menyebabkan erosif dan

 perdarahan pada mukosa lambung setelah terpapar oleh zat iritan. Gastritis disebut erosif apabila

kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari mukosa muskularis. Erosinya tidak mengenai lapisan

otot lambung (ardiansyah, 2012).

 b. Gastritis kronis

Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang sifatnya menahun dan berulang.

Gastritis kronis digolongkan menjadi dua kategori yaitu gastritis tipe A merupakan suatu penyakit

autoimun yang disebabkan oleh adanya autoantibody terhadap sel parietal kelenjar lambung dan

faktor intrinsik dan berkaitan dengan tidak adanya sel parietal dan chief cells, yang menurunkan

sekresi asam dan menyebabkan tingginya kadar gastrin. Dalam keadaan sangat berat, tidak terjadi

 produksi faktor intrinsik. Anemia pernisiosa sering kali dijumpai pada pasien karena tidak 

tersedianya factor intrinsic untuk mempermudah absorpsi vitamin B12 dalam ileum. Sedangkan

gastritis tipe B merupakan infeksi kronis oleh H. pylori . Faktor etiologi gastritis kronis lainya adalah

asupan alkohol yang berlebihan, merokok atau refluks empedu kronis dengan kofaktor H. pylori(ardiansyah, 2012).

3. Etiologi

a. Konsumsi obat-obatan kimia digitalis (asetaminofen/aspirin, kortiko steroid). Aseteminofen dan

Page 6: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 6/51

6

kortikosteroid dapat mengakibatkan iritasi pada mukosa lambung, NSAIDS (Non Steroid Anti

Inflamasi Drugs) dan kortikosteroid menghambat sintesis prostatglandin, sehingga sekresi HCL

meningkat dan menyebabkan suasana lambung menjadi sangat asam dan menimbulkan iritasi

lambung.

 b. Konsumsi alkohol dapat menyebakan kerusakan mukosa gaster.

c. Terapi radiasi, reflux empedu, zat-zat korosif (cuka, lada) dapat menyebabkan kerusakan mukosa

gaster dan menimbulkan edema serta perdarahan.

d. Kondisi stress atau tertekan akan meransang peningkatan produksi HCL lambung.

e. Infeksi oleh bakteri, seperti Helicobacter pilori, Escerechia coli, Salmonella, dan lain-lain.

f. Penggunaan antibiotik, terutama untuk infeksi paru, dicurigai turut mempengaruhi penularan

kuman di komunitas, karena antibiotik tersebut mampu mengeradikasi infeksi Helicobater pylori,

walaupun presentase keberhasilanya sangat rendah.

g. Jamur dan spesis candida, seperti Histoplasma capsulaptum dan Mukonaceace dapat

menginfeksi mukosa gaster hanya pada pasien imunocompromezed. Pada pasien yang sitem imunnya

 baik, biasanya tidak dapat terinfeksi oleh jamur. Sama dengan jamur, mukosa lambung bukan tempat

yang mudah terkena infeksi parasit.

4. Manifestasi klinis

Gastritis akut :

a. Anoreksia ( tidak nafsu makan ), karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi

lambung. Lambung akan meningkatkan sekresi mukosa yang berupa HCO3, dilambung HCO3 akan

 berikatan dengan nAcL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil persenyawaan tersebut akan

menigkatkan asam lambung maka terjadilah mual muntah.

 b. Nyeri pada epigastrum, karena adanya peradangan pada mukosa lambung.Mual dan muntah,dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung sehingga terjadi peningkatan asam lambung yang

mengakibatkan mual hingga muntah.

c. Perdarahan saluran cerna ( hemetemesis melena), karena mucus gagal melindungi mukosa

lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada

Page 7: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 7/51

7

lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan.

d. Anemia, karena terjadinya perdarahan.

Gastritis kronis :

a. Nyeri ulu Hati, karena adanya peradangan atau iritasi pada mukosa lambung.

 b. Anoreksia ( tidak nafsu makan), karena peningkatan produksi HCL atau peningkatan asam

lambung.

c. Nausea, Lambung akan meningkatkan sekresi mukosa yang berupa HCO3, dilambung HCO3

akan berikatan dengan nAcL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil persenyawaan tersebut

akan menigkatkan asam lambung maka terjadilah mual muntah.

5. Patofisiologi

a. Gastritris Akut

Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia misalnya obat-obatan, alkohol,

makanan yang pedas atau asam. Pada penderita yang mengalami stress akan terjadi peransangan

saraf simpatis (nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCL) didalam

lambung, peningkatan HCL yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah

dan anoreksia. Zat kimia maupun makanan yang meransang akan menyebabkan sel epitel kolumner,

yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Mucus berfungsi untuk 

memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan

sekresi mucus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat

sel yang memproduksi HCL ( terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa

gaster menyebabkan produksi HCL meningkat, anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri

ditimbulkan karena kontak HCL dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penerunan

sekresi mucus dapat berupa eksfeliasi (penglupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akanmengakibatkan erosi pada sel mukosa gaster, hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya

 perdarahan.

 b. Gastritis kronis

Page 8: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 8/51

8

Inflamasi lambung yang lama disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung atau

oleh bakteri Helicobatery pylory. Gastritis kronis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu tipe A dan

tipe B. Gastritis kronis tipe A (gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal yang

menimbulkan atropi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit autoimun seperti

anemia pernisiosa yang terjadi pada fundus atau korpus dari lambung.

Sedangkan gastritis tipe B (H Pylori), mempengaruhi antrum dan pylorus (ujung bawah lambung

dekat duodenum ) dan dihubungkan dengan bakteri H Pylori . Faktor diet seperti makanan pedas,

 penggunaan obat-obatan dan alcohol, merokok atau refluks isi usus kedalam lambung, juga dapat

menyebabkan gangguan ini.

6. Pemeriksaan diagnostik 

a. Pemeriksaan darah lengkap, yang bertujuan untuk mengetahui adanya anemia.

 b. Pemeriksaan serum vitamin B12 yang bertujuaan untuk mengetahui adanya defisiensi B12.

c. Analisis feses, yang bertujuan untuk mengetahui adanya darah dalam feses.

d. Analisis gaster, yang bertujuan untuk mengetahui kandungan HCL lambung.

e. Achlorhida ( kurang/ tidak adanya produksi asam lambung) menunjukan adanya gastritis atropi.

f. Uji serum antibody, yang bertujuaan untuk mengetahui adanya antibody sel parietal dan factor 

intrisik lambung.

g. Endoscopy, biopsy dan pemeriksaan urin biasanya dilakukan bila ada kecurigaan

 berkembangnya ulkus peptikum.

h. Sitologi bertujuan untuk mengetahui adanya keganasan sel lambung.

7. Penatalaksanaan Medis

a. Farmakologi1) Antasida untuk mengatasi perasaan begah (penuh) dan tidak enak di abdomen, serta untuk 

menetralisir asam lambung.

2) Antagonis H2 (seperti rantine dan ranitidine, simetedin), karena mampu menurunkan sekresi

asam lambung.

Page 9: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 9/51

9

3) Antibiotik diberikan bila dicurigai adanya infeksi oleh Helicobater pylori.

 b. Nonfarmakologi

1) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien

Orang yang memiliki pola makan tidak teratur atau tidak memodifikasi diet mudah terserang

 penyakit gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong atau ditunda pengisianya, asam

lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri.

2) Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang pedas

Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan meransang system pencernaan, terutama

lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati

yang disertai dengan mual muntah.

3) Instruksikan pasien untuk menghindari alkohol

Karena alcohol mempunyai kemampuan sebagai pelarut lipida yang terdapat dalam membrane sel

memungkinkanya cepat masuk kedalam sel dan menghancurkan struktur sel tersebut. Konsumsi

alcohol secara berlebihan akan merusak mukosa lambung.

4) Ajarkan pasien untuk melakukan tehnik relaksasi nafas dalam.

Dengan tehnik relaksasi akan mengurangi rasa nyeri.

5) Instruksikan pasien untuk tidak merokok 

Efek rokok pada saluran gastrointertistinal antara lain melemahkan katup esophagus dan pylorus,

meningkatkan refluks, mengubah kondisi alami dalam lambung dan memnurunkan PH duodenum

dan meningkatkan sekresi asam lambung yang berlebihan.

B. Asuhan Keperawatan Keluarga1. Konsep keluarga

a. Definisi

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan

untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,

Page 10: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 10/51

10

emosional serta sosial dari tiap anggota (Ayu, 2010). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat

yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di

 bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007).

 b. Tipe Keluarga

Tipe keluarga berbeda menurut pandangan dan keilmuan serta orang yang mengelompokkannya.

Tipe keluarga dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tradisional dan kelompok non tradisional.

1) Kelompok tradisional dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

a) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang

diperoleh dari keturunannya atau diadopsi atau keduanya.

 b) The dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup

 bersama dalam satu rumah.

c) Keluarga usila adalah keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah

memisahkan diri.

d) The childless family adalah keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk 

mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir atau pendidikan

yang terjadi pada wanita.

e) Keluarga besar (the extended family) adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup

 bersama dalam satu rumah.

f) Keluarga duda/janda (The single-parent family) adalah keluarga yang terdiri dari satu orang tua

(ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan

ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).

g) Commuter family adalah kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kotatersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota

keluarga pada saat akhir pekan.

h) Multigenerational family adalah keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang

tinggal bersama dalam satu rumah.

Page 11: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 11/51

11

i) Kin-network family adalah beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling

 berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur,

kamar mandi, televisi, telpon, dll.

 j) Blended family adalah keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan

membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.

k) The single adult family, terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau

 perpisahan, seperti: perceraian atau ditinggal mati.

2) Kelompok non tradisional dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

a) Commune family adalah dua keluarga atau lebih yang tidak memiliki hubungan saudara hidup

 bersama dalam satu rumah.

 b) The nonmarital heterosexual cohabiting family adalah keluarga yang hidup bersama berganti-

ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.

c) Gay and lesbian familiy adalah dua orang sejenis hidup bersama sebagaimana pasangan suami-

istri.

d) Cohibing couple adalah orang dewasa yang hidup bersama tanpa ada ikatan perkawinan karena

 beberapa alasan tertentu (Komang Ayu, 2010).

c. Struktur Keluarga

1) Patrilineal merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.

2) Matrilineal merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3) Matrilokal merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.4) Patrilokal merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

5) Keluarga kawinan merupakan hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan

 beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau

istri (Ayu, 2010).

Page 12: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 12/51

12

d. Peran keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang

 berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga

didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peran formal yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:

1) Peranan ayah yaitu sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, mendidik anak-anak,

melindungi keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya dan sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya.

2) Peranan ibu yaitu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk 

mengurus rumah tangga, mengasuh dan mendidik anak-anaknya dan sebagai anggota masyarakat

dari lingkungannya.

3) Peranan anak yaitu anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat

 perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

Berbagai peran non formal yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:

1) Peran ayah dan ibu sebagai anak dari kedua orang tua apabila masih tinggal bersama orang tua.

2) Peran ibu dan anak sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya (Ayu, 2010).

e. Fungsi keluarga

Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa

yang dilakukan oleh keluarga. Terdapat beberapa fungsi keluarga yaitu:

1) Fungsi biologis seperti meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak untuk 

kelanjutan generasi selanjutnya.2) Fungsi Psikologis seperti memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian

diantara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan

identitas keluarga.

3) Fungsi sosialisasi seperti membina sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang

Page 13: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 13/51

13

diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan

nilai-nilai budaya keluarga.

4) Fungsi ekonomi seperti memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, papan,

kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana keluarga, mencari sumber penghasilan guna

memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan keluarga dan menabung untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

5) Fungsi pendidikan seperti memberikan pengetahuan, ketrampilan, membentuk perilaku anak,

mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa, mendidik anak sesuai tingkatan perkembangannya.

6) Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan

kepribadian dari anggota keluarga. Merupakan respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang

dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih dengan melihat cara keluarga

mengekspresikan kasih sayang.

7) Fungsi perawatan kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan dalam keluarga,

mengambil keputusan dalam keluarga untuk mengatasi atau mencegah terjadinya komplikasi dari

masalah kesehatan tersebut, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan

memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Ayu, 2010).

f. Tahap perkembangan keluarga

Perawat keluarga perlu mengetahui tentang tahapan dan tugas perkembangan keluarga untuk 

memberikan pedoman dalam menganalisis pertumbuhan dan kebutuhan promosi kesehatan keluarga

serta untuk memberikan dukungan pada keluarga untuk kemajuan dari satu tahap ke tahap

 berikutnya. Tahap perkembangan keluarga tersebut sebagai berikut

1) Tahap I: keluarga pemula atau pasangan baru

Tugas perkembangan keluarga pemula antara lain membina hubungan yang harmonis dan kepuasan

 bersama dengan membangun perkawinan yang saling memuaskan, membina hibungan dengan oranglain dengan menhubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, merencanakan kehamilan dan

mempersiapkan diri menjadi orang tua.

2) Tahap II: keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30 bulan)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap II yaitu membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit,

Page 14: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 14/51

14

mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan dengan

keluarga besar dengan menambahkan peran orangtua kakek dan nenek dan mensosialisasikan dengan

lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.

3) Tahap III: keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 sampai 6 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap III yaitu memenuhi kebutuhan anggota keluarga,

mensosialisasikan anak, mengintegritasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan

anak yang laiinya, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga,

menenmkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan

keyakinan beragama dan memenuhi kebutuhan bermain anak.

4) Tahap IV: keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6 sampai 13 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke IV yaitu mensosialisasikan anak termasuk 

meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya,

mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik 

sebagai anggota keluarga, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan

tugas sekolah.

5) Tahap V: keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13 sampai 20 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke V yaitu menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung

 jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan,

 berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian, memberikan

kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi dua arah.

6) Tahap VI: keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sanpai anak 

terakhir yang meninggalkan rumah)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VI memperluas siklus keluarga dengan memasukkan

anggota kelurga baru yang didapat melalui perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk memperbaharui hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami

maupun istri, membantu anak mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan

keluarga dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak.

7) Tahap VII: Keluarga usia pertengahan

Page 15: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 15/51

15

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VII yaitu menyediakan lingkungan yang meningkatkan

kesehatan, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti para orang tua dan lansia,

memperkokoh hubungan perkawinan, menjaga keintiman, merencanakan kegiatan yang akan datang,

memperhatikan kesehatan masing-masing pasangan dan tetap menjaga komunikasi dengan anak-

anak.

8) Tahap VIII: Keluarga usia lanjut dan masa pensiun

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VIII yaitu mempertahankan pengaturan hidup yang

memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan

 perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga

antar generasi, meneruskan untuk memahami ekstensi mereka, saling memberi perhatian yang

menyenangkan antar pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua seperti berolahraga,

 berkebun, mengasuh cucu (Ayu, 2010).

2. Konsep Proses Keperawatan Keluarga

a. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus

menerus tentang keluarga yang dibinanya (Suprajitno, 2004). Pengkajian keperawatan keluarga

terdiri atas 2 tahap yaitu penjajagan I dan penjajagan II. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga

dalam penjajagan I meliputi 7 komponen pengkajian yaitu data umum, riwayat dan tahap

 perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,

 pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Penjajagan II berisi tentang pengkajian keluarga mengenai

5 fungsi perawatan kesehatan keluarga.

Penjajagan I mengenai pengkajian data dasar didalamnya meliputi identitas keluarga, komposisi

anggota keluarga, genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi keluarga,

aktivitas rekreasi keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, riwayat terbentuknya keluargainti, riwayat keluarga sebelumnya.

Identitas keluarga meliputi nama kepala keluarga, usia, pendidikan, pekerjaan dan alamat. Tipe

keluarga terdiri dari keluarga inti, keluarga besar, janda atau duda. Status sosial ekonomi meliputi

 penghasilan dan pengeluaran keluarga, yaitu total pendapatan keluarga, mencukupi atau tidaknya

Page 16: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 16/51

16

 penghasilan untuk biaya sehari-hari, memiliki tabungan atau tidak, anggota keluarga yang membantu

 perekonomian keluarga, pengelola keuangan dalam keluarga. Aktivitas dan rekreasi meliputi

kebiasaan rekreasi keluarga dan penggunaan waktu senggang. Tahap perkembangan keluarga

meliputi tahap perkembangan saat ini dan tahap perkembangan yang belum terpenuhi.

Pengkajian lingkungan terdiri dari perumahan, denah rumah, pengolahan sampah, sumber air, jamban

keluarga, pembuangan air limbah, fasilitas sosial dean fasilitas kesehatan, karakteristik tetangga dan

komunitas, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat dan

sistem pendukung keluarga. Perumahan meliputi jenis rumah, luas banguan, luas pekarangan, status

rumah, atap rumah, ventilasi rumah, pencahayaan, lantai rumah dan kondisi kebersihan rumah.

Pengolahan sampah meliputi tempat pembuangan sampah, cara mengelola sampah. Sumber air 

meliputi sumber air yang digunakan keluarga dan sumber air minum yang digunakan keluarga.

Jamban keluarga meliputi memiliki WC, jenis jamban dan jarak penampungan tinja dengan sumber 

mata air. Fasilitas sosial dan kesehatan meliputi perkumpulan sosial, fasilitas kesehatan dalam

masyarakat, pemanfaatan fasilitas kesehatan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan.

Pengkajian struktur keluarga, terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,

struktur peran dan nilai norma budaya. Pola komunikasi keluarga meliputi cara dan jenis komunikasi

yang dilakukan keluarga, cara keluarga memecahkan masalah.

Struktur kekuatan keluarga meliputi respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami

masalah dan kekuatan yang digunakan keluarga. Struktur peran meliputi peran formal dan informal.

Pengkajian fungsi keluarga terdiri dari fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi dan fungsi

 perawatan kesehatan. Fungsi afektif meliputi bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan

kasih sayang, perasaan saling memiliki, dukungan terhadap anggota keluarga dan saling menghargai.

Fungsi sosialisasi meliputi bagaimana memperkenalkan anggota keluarga dengan dunia luar,

interaksi dan hubungan dalam keluarga. Fungsi perawatan kesehatan meliputi mengenal masalahkesehatan dalam keluarga, mengambil keputusan dalam keluarga untuk mengatasi atau mencegah

terjadinya komplikasi dari masalah kesehatan tersebut, merawat anggota keluarga yang sakit,

memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

Pengkajian stress dan koping keluarga meliputi stressor jangka panjang dan jangka pendek serta

Page 17: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 17/51

17

kekuatan keluarga, respon keluarga terhadap stress, strategi koping yang digunakan dan strategi

adaptasi yang disfungsional. Pemeriksaan fisik meliputi tanggal pemeriksaan fisik dilakukan,

 pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga dan membuat kesimpulan dari hasil

 pemeriksaan fisik. Aspek pemeriksaan fisik meliputi:

Penjajagan II berisi tentang 5 fungsi perawatan kesehatan keluarga yang berhubungan dengan

 pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanganannya (Ayu, 2010).

 b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga disusun berdasarkan jenis diagnosis seperti:

1) Diagnosis Sehat atau wellness

Diagnosis sehat atau wellness, digunakan bila keluarga mempunyai potensi untuk ditingkatkan,

 belum ada data maladaptif. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga potensial hanya terdiri dari

komponen problem (P) saja atau P (problem) dan S (symptom / sign), tanpa komponen etiology (E)

(Ayu, 2010).

2) Diagnosis ancaman (risiko)

Diagnosis ancaman digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, namun sudah

ditemukan beberapa data maladaptif yang memungkinkan timbulnya gangguan. Perumusan diagnosis

keperawatan keluarga risiko, terdiri dari problem (P), etiology (E) dan symptom atau sign (S) (Ayu,

2010) .

3) Diagnosis nyata atau gangguan

Diagnosis gangguan digunakan bila sudah timbul gangguan atau masalah kesehatan keluarga

didukung dengan adanya beberapa data maladaptif. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga

nyata atau gangguan, terdiri dari problem (P), etiology (E) dan symptom atau sign (S). Perumusan problem (P) merupakan respon terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan dasar. Sedangkan etiology

(E) mengacu pada 5 tugas keluarga yaitu :

a) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, meliputi persepsi terhadap keparahan penyakit,

 pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah.

Page 18: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 18/51

18

 b) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan meliputi sejauhmana keluarga mengerti

mengenai sifat dan luasnya masalah, masalah dirasakan keluarga, keluarga menyerah terhadap

masalah yang dialami, sikap negatif terhadap masalah kesehatan, kurang percaya terhadap tenaga

kesehatan dan informasi yang salah.

c) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit meliputi bagaimana keluarga

mengetahui keadaan sakit, sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, sumber-sumber yang

ada didalam keluarga dan sikap keluarga terhadap sakit.

d) Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan meliputi keuntungan/ manfaat pemeliharaan

lingkungan, pentingnya hygiene sanitasi dan upaya pencegahan penyakit.

e) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas keluarga meliputi keberadaan fasilitas

kesehatan, keuntungan yang didapat, kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan, pengalaman

keluarga yang kurang baik (Ayu, 2010).

Selanjutnya masalah kesehatan keperatan keluarga yang ada, perlu diprioritaskan bersama keluarga

dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga.

Tabel 2.1 Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga

KRITERIA BOBOT SKOR 

Sifat masalah : 1 Aktual = 3

Risiko = 2

Potensial = 1

Kemungkinan

masalah untuk 

dipecahkan : 2 Mudah = 2Sebagian = 1

Tidak dapat = 0

Potensi masalah untuk dicegah 1 Tinggi = 3

Cukup = 2

Page 19: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 19/51

19

Rendah = 1

Menonjolnya masalah 1 Segera diatasi = 2

Tidak segera diatasi = 1

Tidak dirasakan adanya masalah = 0

Skoring:

1. Tentukan skor untuk setiap kriteria.

2. Skor dibagi angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot.

Skor x Bobot

Angka Tertinggi

Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi ditentukan untuk menentukan prioritas diagnosa

keperawatan keluarga (Ayu, 2010) .

c. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta rencana tindakan untuk 

mengatasi masalah yang ada. Tujuan dirumuskan untuk mengatasi atau meminimalkan stressor dan

intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer untuk memperkuat

garis pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk memperkuat garis pertahanan sekunder dan

 pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan resisten.

Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Penetapan tujuan jangka panjang

(tujuan umum) mengacu pada bagaimana mengatasi problem atau masalah (P) di keluarga sedangkan

 penetapan tujuan jangka pendek (tujuan khusus) mengacu pada bagaimana mengatasi etiology (E).

Page 20: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 20/51

20

Tujuan jangka pendek harus SMART (S=spesifik, M=measurable/dapat diukur, A=achievable/dapat

dicapai, R=reality, T=time limited/punya limit waktu). Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari

 penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria

dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari

setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan (Ayu, 2010).

d. Pelaksanaan Keperawatan

Pelaksanaan keperawatan merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan yaitu perawat

melakukan tindakan sesuai rencana. Tindakan ini bersifat intelektual, teknis dan interpersonal berupa

 berbagai upaya memenuhi kebutuhan dasar klien. Tindakan keperawatan meliputi: tindakan

keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan kesehatan atau keperawatan dan tindakan medis

yang dilakukan perawat (kolaborasi). Pelaksanaan keperawatan perlu merencanakan secara

sistematis, berurutan, bertingkat berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun sebelum

implementasi keperawatan, perawat perlu kontrak terlebih dahulu dengan keluarga dan membuat

suatu rencana kegiatan yang bertujuan agar selama pelaksanaan keperawatan sesuai dengan waktu

yang disepakati dan bahan yang diimplementasikan mempunyai efektifitas yang tinggi. Pelaksanaan

dapat dilakukan klien sendiri (anggota keluarga atau keluarga), perawat, anggota tim perawat

(kesehatan ), keluarga lain (extended) dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja keperawatan

keluarga (Ayu, 2010).

e. Evaluasi keperawatan

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi digunakan untuk mengetahui

 pencapaian tujuan yang ditetapkan dan keefektifan intervensi yang dilakukan bagi keluarga setempat

sesuai dengan kondisi dan situasi sesuai dalam mengatasi masalah keluarga. Evaluasi dapat berupaevaluasi struktur, proses dan hasil. Evaluasi program merupakan proses mendapatkan dan

menggunakan informasi sebagai proses mendapatkan dan menggunakan informasi sebagai dasar 

 proses pengambilan keputusan dengan cara meningkatkan upaya pelayanan kesehatan. Evaluasi

 proses difokuskan pada urutan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil. Evaluasi hasil

Page 21: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 21/51

21

dapat diukur melalui perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan perubahan perilaku.

Evaluasi disusun menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Planning) secara operasional

dengan sumatif (dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan

evaluasi akhir). Metode yang dipakai dalam evaluasi antara lain: observasi langsung, wawancara,

memeriksa laporan, dan latihan stimulasi. Penentuan keputusan pada tahap evaluasi ada 3

kemungkinan keputusan pada tahap ini antara lain: keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan

dalam tujuan, keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, keluarga tidak dapat

mencapai hasil yang telah ditentukan. Hasil dari evaluasi terdiri dari 3 tujuan tercapai, tercapai

sebagian atau tidak tercapai. Tujuan tercapai yaitu jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan, tujuan tercapai sebagian yaitu jika klien menunjukkan perubahan

sebagian dari standar dan kriteria yang telah ditetapkan dan tujuan tidak tercapai yaitu jika klien tidak 

menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru (Ayu, 2010).

Page 22: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 22/51

22

BAB III 

TINJAUAN KASUS 

A. Pengakajian Keperawatan 

1.  Data Dasar Keluarga 

Pada tanggal 06 Agustus 2012 dilakukan pengkajian keperawatan keluarga pada keluarga Tn. M,

 pengkajian data dasar yang didapat yaitu nama kepala keluarga Tn. M berusia 42

tahun dengan pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai pemulung dan bertempat tinggal di

Kampung Jembatan RT.09 RW.06 Kelurahan Cipinang besar Selatan Kecamatan Jatinegara. Tn.

M mempunyai seorang istri bernama Ny. N, berusia 51 tahun, pendidikan terakhir tidak 

 bersekolah dan bekerja sebagai buruh cuci. Tn. M dan Ny. N memiliki 1 orang anak. Anak 

mereka bernama An. R berusia 12 tahun pendidikan SD. 

Tipe keluarga Tn. M adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari Tn. Msebagai

suami, Ny. N sebagai istri dan anak An. R yang tinggal dalam satu atap. Keluarga Tn. M berasal

dari suku Jawa, bahasa yang dipakai keluarga adalah Bahasa Indonesia dan untuk kebiasaan

keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi terhadap kesehatan tiadak 

ada. Agama yang dianut keluarga Tn. M adalah agama Islam dan seluruh anggota keluarganya

melaksanakan sholat lima waktu. 

Pencari nafkah yaitu Tn.M dan Ny.N yang bekerja sebagai pemulung dan buruh dengan

 penghasilan rata-rata antara Rp. 300.000,- s/d Rp. 400.000. Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan

untuk membeli kebutuhan pokok sperti beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya. dan keluarga

tidak mempunyai tabungan khusus baikuntuk kesehatan maupun sekolah dan keluarga ini

termasuk dalam keluarga prasejahtra. Aktifitas rekreasi keluarga tidak menentu, dan penggunaan

waktu biasanya digunakan dengan menonton TV bersama atau berkunjung kerumah saudaraNy.

 N kebiasaan kumpul bersama biasanya dilakukan keluarga di malam hari karena Tn. M dan Ny.

 N bekerja. Tahap perkembangan keluarga Tn. M saat ini adalah keluarga dengan anak usia

sekolah. Tugas perkembangan keluarga Tn. M yang sudah terpenuhi adalah mengembangkan

hubungan anak dengan teman sebaya, meningkatkan prestasi sekolah An. R Sementara. Tugas

Page 23: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 23/51

23

 perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini adalah mempertahankan hubungan yang

memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, membiasakan An. R belajar 

teratur dan memperhatikan An.R saat menyelsaikan tugas sekolah.  

Riwayat Keluarga inti, Tn.M dan Ny.N sudah menikah 13 tahun yang lalu, dan mempunyai anak 

laki-laki bernama An.R berusia 12 tahun. Riwayat keluarga inti Tn.M tentang kesehatan adalah

An.R yang pernah mengalami batuk pilek dan mual muntah 3 bulan yang lalu dan Ny.N

mengalami gastritis sejak 5 tahun yang lalu sampai sekarang. Riwayat keluarga Tn.M

sebelumnya orang tua Tn.M yaitu Tn.A berusia 88 tahun dan Ny. M berusia 70 tahun sudah

meninggal Tn.M mengatakan tidak mengethui penyebab Tn.A dan Ny.M meninggal. Dan

riwayat orang tua Ny.N yaitu Tn.D berusia 73 tahun dan Ny.U berusia 71 tahun sudah meninggal

dan Ny.N mengatakan meninggal karena faktor umur yang sudah tua. 

2.  Lingkungan 

Status rumah yang ditempati keluarga Tn. M bukan milik pribadi tetapi kontrakkan dengan

ukuran bangunan 3x4 m2. Jenis rumah yang ditempati keluarga Tn.M adalah rumah semi

 permanen karena rumah tersebut mempunyai pondasi,dan dinding dari kayu/bambu, genteng,

 plester/keramik. Sementara ventilasi rumah tidak ada dan cahaya yang masuk diproleh dari pintu

depan rumah serta menggunakan listrik sebagai penerangan dan kondisi kebersihan rumah secarakeseluruhan cukup bersih. Keluarga Tn.M memiliki tempat pembuangan sampah tertutup dekat

rumah tetangganya yang diolah dan diambil petugas seminggu sekali untuk dibuang ke TPU,

sementara sumber air yang digunakan keluarga Tn.M adalah air bor yang diminta dari tetangga

sebelah rumah dan keluarga Tn.M khususnya Ny. N mengatakan air di manfaatkan untuk 

diminum, cuci, mandi dan kondisi air bersih, tidak berbau.  

Keluarga Tn.M mempunyai WC sendiri, jenis WC yang digunakan keluarga Tn. M adalah

WC cemplung ke kali dan jarak pembuangan tinja dengan sumber air hanya 3 meter. Keluarga

Tn. M memiliki tempat untuk pembuangan air limbah yaitu dengan pembuangan kekali, kondisi

kali terbuaka, banyak sampah dan mengalir tidak lancar. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan

terdapat di lingkungan Tn.M seperti tempat pengajiaan, arisan warga dan ibu-ibu yang sering

Page 24: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 24/51

24

mengobrol di warung depan rumah dan untuk fasilitas kesehatan seperti Puskesmas di CBS 02,

 posyandu, poswindu di kantor RW 06 dan keluarga Tn.M memanfaatkan fasilitas tersebut. 

Karateristik tetangga dan komunitas di lingkungan rumah Tn.M adalah tinggal di lingkungan

yang berpenduduk cukup padat ditemapat tinggal keluarga Tn.Mberasal dari berbagai suku

 bangsa seperti, Jawa, Betawi, Sunda, Batak, tipe penduduk adalah suburban dan tipe hunian

dilingkungan Tn.M adalah permanen dan semi permanen, kondisi huniaan cukup ramai, berdebu

sehingga terjadi polusi udara dan banyak sampah di kali. Keluarga Tn.M merasa nyaman hidup

di komunitas tempat keluarga Tn.M tinggal karena tetangga di tempat Tn.M tinggal sangat

ramah dan saling menolong, dan tidak ada aturan dan kesepakatan ditempat keluarga

Tn.M tinggal yang membuat mereka tidak nyaman. Dan untuk sampai saat ini tidak ada budaya

setempat yang mempengaruhi kesehatan. 

3.  Struktur Keluarga 

Pola komunikasi dalam keluarga Tn.M kurang berfungsi dengan baik karena Ny.N sulit

 berkomunikasi dengan Tn.M yang sifatnya tertutup, khususnya Tn.M yang sering mengabaikan

ketika Ny.N berbicara tetapi Ny.N tidak melibatkan emosi dalam penyampaian pesan. Struktur 

kekuatan keluarga, pengambil keputusan dalam keluarga Tn.M adalah Tn.M dan Ny.N dengan

 proses keputusan diambil dengan cara musyawarah. Keluarga Tn.M menjalankan peran setiap

anggota keluarga dengan melakukan sesuai dengan perannya masing-masing baik peran formal

maupun informal, Tn.H berperan sebagai kepala keluarga, suami dan ayah

 bagi anaknya. Sedangkan Ny.N berperan sebagai seorang istri, ibu bagi anaknya, sedangkan

An.R tidak menjalankan fungsi formal sepenuhnya karena tidak mampu memelihara komunikasi

dengan keluarga dimana tidak mau belajar dan tidak mau membantu orang tua. Nilai dan norma

 budaya yang dipakai oleh keluarga Tn.M adalah yang sesuai dengan ajaran agama yang dianut

oleh keluarganya yaitu ajaran agama islam dimana mengaji, sholat, berpuasa pada bulanramadhan. 

4.  Fungsi Keluarga 

Fungsi keluarga Tn. M dalam afektif yaitu tetap saling menghargai, menyayangi satu sama lain,

walaupun terkadang Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraan atau nasehat dari Ny.N tetapi

Page 25: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 25/51

25

 Ny.N tidak melibatkan emosi dalam penyampaian pesan kepada Tn.M maupun An.R. Fungsi

sosialisasi Pada keluarga Tn.M yaitu kurang cukup baik interaksi antara orang tua dan anak 

dimana Tn.M dan An.R suka mengabaikan pembicaraan atau nasihat dari Ny.M dan

untuk Keluarga berinteraksi dengan warga sekitar rumah dengan komunikasi yang cukup baik.

Fungsi reproduksi, pada saat menikah Tn. M dan Ny. N memiliki satu orang anak yaitu An. R 

dan menggunakan metode pil KB untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga. 

5.  Stress dan Koping Keluarga 

Stresor jangka pendek yang dialami keluarga Tn.M yaitu keluarga masih memikirkan bagimana

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya dan bagaimana menyisihkan sebgaiaan uang

untuk menabung. Serta stresor jangka panjang yang dialami keluarga

Tn.M yaitu memikirkan penyakit gastritis yang sering kambuh pada Ny. Lalu respon keluarga

Tn.M jika menghadapi masalah tidak punya uang, Ny.N meminjam kepada adiknya. Bila ada

anggota keluarga yang sakit Ny.N membelikan obat di warung dan ke puskesmas. Kemampuan

keluarga merespon terhadap masalah keluarga biasanya diselsaikan dengan musyawarah dengan

semua anggota keluarga dengan mengemukakan pendapatnya. Strategi koping yang digunakan

keluaraga Tn.M khususnya Ny.N adalah dengan berdoa dan musyawarah sehingga tidak ada

strategi adaptasi disfungsional yang dilakukan dengan cara maladaptif. 

6. Pemeriksaan fisik  

Tn.M (42 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi:80x/menit,pernapasan:

19x/menit, suhu : 36˚C, kondisi kulit kepala Tn.H bersih, warna rambut hitam, mata

simetris, hidung bersih, kelopak mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak ada

 penumpukan serumen, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi bersih tadak ada caries gigi, pada

leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, dada simetris, bunyi nafas

vesikuler, abdomen supel, ekstermitas atas dan bawah baik, kulit berwarna sawo matang

kesimpulan saat ini Tn.M dalam kondisi sehat.

 Ny. N(51 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah:110/80 mmHg, nadi:76 x/menit,

 pernapasan: 20x/menit, suhu: 36˚C, kondisi kulit kepala Ny.N bersih, warna rambut

hiatm Sedikit beruban, mata simetris, hidung bersih, kelopak mata normal, pergerakan mata

Page 26: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 26/51

26

normal, telinga bersih tidak ada penumpukan serumen, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi

 bersih tidak ada caries gigi, pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening,

dada simetris, bunyi nafas vesikuler,nafas teratur. Abdomen tidak ada asites, bisisng usus

12x/menit, terdapat nyeri tekan pada kuadran kiri atas. Extermitas atas dan bawah baik, kulit

 berwarna sawo matang kesimpulan saat ini Ny.N adalah gastritis. 

An. R (12tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah: 18x/menit, nadi: 70x/menit suhu: 36˚C,

kondisi kulit kepala An. R bersih, warna rambut hitam, mata simetris, hidung bersih, kelopak 

mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak ada penumpukan serumen, mulut

sedikit tampak kotor, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada caries gigi, pada leher tidak ada

 pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, dada simetris, bunyi nafas vesikuler, extermitas

atas dan bawah baik, kulit tampak bersih, kesimpulan saat ini An.R dalam kondisi sehat. 

7.  Harapan Keluarga 

Keluarga Tn.M sangat berharap dengan adanya penyuluhan kesehatan tentanggastritis ini dapat

 berguna dan bermanfaat untuk dapat lebih meningkatkan pengetahuaan tentang cara mencegah

dan merawat anggota keluarganya, keluarga Tn.M khususnya Ny.N juga berharap agar terhindar 

dari akibat atau komplikasi atau akibat lanjut yang lebih parah. 

8.  Fungsi Perawatan Kesehatan keluaraga (penjajagan tahap II) 

Mengenal masalah nyeri pada Ny.N, saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.M khususnya

 Ny.N mengatakan sudah menderita penyakit maag sejak 5 tahun yang lalu, Ny.N mengatakan

nyeri ulu hati nyerinya melilit di bagiaan kiri perut atas ketika melakukan aktifitas yang

 berlebihan seperti menyuci serta kalau marah-marah sama An.R yang susah sekali mengikuti

 perintahnya, tidak nafsu makan, mual, perut terasa penuh, sesak napas dan nyerinya sebentar 

kalau beristirahat, nyeri ringan, skal nyeri 3 . Ny.N mengatakan tidak mengetahui mengenai

 pengertian nyeri, penyebab nyeri. Mengambil keputusan, Ny.N mengatakan ketika nyerinya

datang Ny.N biasanya hanya beristirahat saja, mengompres dengan air hangat, serta tidak 

kerumah sakit atau ke puskesmas. 

Page 27: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 27/51

27

Merawat anggota keluarga, Ny.N mengatakan kalau nyerinya timbul biasanya mengompres

dengan botol yang berisi air hangat dibagiaan abdomenya dan Ny.N mengatakan mengikat

menggunakan tali pada bagian abdomenya yang nyeri, Ny.N mengatakan tidak mengkonsumsi

obat mylanta, kareana obatnya sudah habis dan belum punya uang untuk beli lagi, tampak obat

mylanta yang di konsumsi Ny.N suadah habis. Memodifikasi lingkungan, Keluarga Tn.M

khususnya Ny.N mengatakan terasa sakit pada ulu hatinya kalau marah sama An.R yang susah

sekali mengikuti perintahnya, dan memikirkan Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraanya dan

 jarang dirumah, Ny.N mengatakan malas mau makan pagi dan hanya minum teh saja dan makan

apa adanya saja. Memanfaatkan fasilitas kesehatan, Ny.N mengatakan hanya membeli obat di

warung seperti promag ketika maagnya kambuh atau tidak parah, Ny.N mengatakan pernah ke

rumah dengan majikannya untuk membeli obat Mylanta dan obat tersebut cocok, Ny.N

mengatakan obat yang didapatkan dari puskesmas tidak cocok, Ny.N mengatakan tidak pernah

ke puskesmas lagi karena obatnya yang kurang cocok Tampak obat yang di dapat Ny.N dari

 puskesmas adalah obat Ranitidin. 

Mengenal masalah gastritis pada Ny.N, saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.M

khususnya Ny.N mengatakan sudah menderita penyakit maag sejak 5 tahun yang lalu, Ny.N

mengatakan tidak mengetahui mengenai pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala

gastritis serta akibat lanjut dari gastritis. Ny.N mengatakan hanya tau dari dokter bahwa

 penyakitnya maag atau gastritis, Ny.N tampak bingung saat ditanya mengenai pengertiaan

gastritis, penyebab, tanda dan gejala serta akibat lanjut. Mengambil keputusan, Ny.N

mengatakan ketika keluhan datang Ny.N biasanya hanya beristirahat saja, mengompres dengan

air hangat, serta tidak kerumah sakit atau ke puskesmas. Merawat anggota keluarga, Ny.N

mengatakan kalau nyerinya timbul biasanya mengompres dengan botol yang berisi air hangat

dibagiaan abdomenya dan Ny.N mengatakan mengikat menggunakan tali pada bagianabdomenya yang nyeri, Ny.N mengatakan tidak mengkonsumsi obat mylanta, kareana obatnya

sudah habis dan belum punya uang untuk beli lagi, tampak obat mylanta yang di konsumsi Ny.N

suadah habis. Memodifikasi lingkungan, Keluarga Tn.M khususnya Ny.N mengatakan terasa

sakit pada ulu hatinya kalau marah sama An.R yang susah sekali mengikuti perintahnya, dan

Page 28: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 28/51

28

memikirkan Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraanya dan jarang dirumah, Ny.N

mengatakan malas mau makan sarapan dan hanya minum teh saja dan makan apa adanya saja. 

Memanfaatkan fasilitas kesehatan, Ny.N mengatakan pernah ke rumah sakit dengan majikanya

untuk membeli obat dan Ny.N mengatakan majikannya membelikan obat Mylanta dan Ny.N

mengatakan sekarang obatnya sudah habis dan Ny.N hanya membeli obat di warung seperti

 promag ketika maagnya kambuh atau tidak parah, Ny.N mengatakan pernah ke puskesmas dan

mendapatkan obat tetapi obatnya tidak cocok, Ny.N mengatakan tidak pernah ke puskesmas lagi

karena obatnya yang kurang cocok. Tampak obat yang di dapat Ny.N dari puskesmas adalah obat

Ranitidin. 

9.  Analisa Data 

Data Fokus  Diagnosa Keperawatan 

DS:

 Ny.N mengatakan menderita penyakit

gastritis sejak 5 tahun yang lalu.

 Ny.N mengatakan Mengikat

menggunakan tali jika sakit maagnya

kambuh.

 Ny.N mengatakan nyeri ulu hati ,

nyeri ringan, nyerinya melilit di

 bagiaan perut atas ketika melakukan

aktifitas yang berlebihan seperti

menyuci serta kalau marah-marah

sama An.R yang susah sekali

mengikuti perintahnya,

 Ny.N mengatakan tidak nafsu

makan, mual, perut terasa penuh,

sesak napas dan

Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen

 pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d

ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga dengan gastritis

Page 29: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 29/51

29

 Ny.N mengatakan nyerinya sebentar 

kalau beristirahat.

 Ny.N mengatakan kalau nyerinya

timbul biasanya mengompres dengan

 botol yang berisi air hangat dibagiaan

abdomenya

 Ny.N mengatakan mengikat

menggunakan tali pada bagian

abdomenya yang nyeriDO :

 Ny.S terlihat meringis ketika disuruh

di tekan pada bagiaan abdomennya.

Skala nyeri 3

nadi: 76x/ menit.

 pernapasan: 22x/menit.

DS:

 Ny.N mengatakan tidak 

mengetahui tentang pengertian,

tanda dan gejala, penyebab, akibat

anjut dari gastritis, cara perawatan

gastritis

-Ny.N mengatakan malas

mau makan pagi dan hanya minum

teh saja.

-Ny.N mengatakan hanya beristirahat

saja kalau maagnya kambuh

-Ny.N mengatakan hanya tau dari

dokter bahwa penyakitnya maag atau

gastritis.

Ketidakefektifan pemeliharaan

kesehatanpada keluarga Tn.M khususnya

 Ny.N b.d ketidakmampuan

keluarga merawat

anggotakeluarga dengan gastritis

Page 30: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 30/51

30

-Ny.N mengatakan tidak 

mengkonsumsi obat Mylanta, kareana

obatnya sudah habis dan belum punya

uang untuk beli lagi.

-Ny.N mengatakan hanya membeli

obat di warung ketika maagnya

kambuh atau tidak parah.

-Ny.N mengatakan pernah

ke puskesmas dan mendapatkan obat

tetapi obatnya tidak cocok.

DO:

tekanan darah: 110/80 mmHg.

nadi: 76x/ menit.

 pernapasan: 22x/menit.

 Ny.N tampak bingung saat ditanya

mengenai pengertiaan gastritis,

 penyebab, tanda dan gejala serta

akibat lanjut.tampak obat mylanta yang di

konsumsi Ny.N sudah habis.

Obat yang di dapat Ny.N dari

 puskesmas adalah ranitidin

10.  Penapisan Masalah 

a.  Diagnosa Keperawatan I : Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M

khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri. 

No Kriteria  Bobo Perhitunga Pembenaran 

Page 31: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 31/51

31

.  t  n 

1. Sifat Masalah:Aktual 1 3/3 x 1 = 1 Nyeri ulu hati pada Ny.N

sudah terjadi, Ny. N

mengatakan sakit di bagian

ulu hati dan biasanya terjadi

kalau melakukan aktifitas

yang berlebihan seperti

menyuci, dan ketika marah

sama An.R.

.

2. Kemungkinan

masalah

untukdiubah:Sebagia

n

2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat diubah

sebagian karena fasilitas

kesehatan cukup jauh tetapi

masih dapat dijangkau dengan

kendaraan, perawat

mempunyai pengetahuan

tentang penyakit, waktu yang

cukup untuk memberikan

 penyuluhan kesehatan tentang

gastritis.

3. Potensi masalah

untuk 

dicegah:Sedang

1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah penyakit gastritis

sudah terjadi sejak 5 tahun

yang lalu, Ny. Nmengatakan

 penyebabgastritis karena mala

s mau makan pagi

4. Menonjolnya

masalah:Masalah ada

dan harus segera

1 2/2 x 1 = 1 Ny. N mengatakanmasalah

tersebut harus segera

ditangani karena mengganggu

Page 32: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 32/51

32

diatasi. aktivitasnya.

Jumlah 3 2/3

 b.  Diagnosa keperawatan II : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada

keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga dengangastritis 

No.  Kriteria  Bobot  Perhitungan  Pembenaran 

1. Sifat Masalah:

Aktual

1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi karena

 Ny.N mengatakan selalu

mengkonsumsi obat maag seperti

(mylanta) tetapi obatnya sudah

habis, dan Ny.N mengatakan obat

yang di dapat dari puskesmas

seperti ranitidin tidak cocok 

2. Kemungkinan

masalah untuk 

diubah: sebagian

2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat

diubahsebagian karena fasilitas

kesehatan terjangkau, perawat

mempunyai pengetahuan tentang

 penyakit, waktu yang cukup untuk 

memberikan penyuluhan

kesehatan tentang gastritis tapi

keluarga tidak memiliki dana

kesehatan

3. Potensi masalah

untuk 

dicegah:Sedang

1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.N masih mengkonsumsi obat

gastritis yang bisa didapatkan di

warung lebih murah seperti

 promag

Page 33: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 33/51

33

4. Menonjolnya

masalah:Masalah

tidak dirasakan.

1 0/2 x 1 = 0 Keluarga mengatakan selalu

mengingatkan Ny. N untuk selalu

kontrol ke pelayanan kesehatan

tetapi Ny.N selalu mengatakan

 jika minum obat akan hilang

tanpa harus Ny.N mengurangi

aktifitas yang berlebihan

Jumlah 2 2/3

B. Daftar Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas 

1.  Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N

 b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis, skor : 3 2/3. 

2.  Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.Nb.d

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri, skor : 2 2/3. 

C. Perencanaan Keperawatan 

1.  Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri 

Tujuan umum: 

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 30 menit diharapkan Nyeri abdomen pada

 pada keluarga Tn.H khususnya Ny.N teratasi. 

Tujuan Khusus : 

a.  Setelah penjelasan selama 30 menit diharapkan keluarga mampu : 

1)  Mengenal masalah nyeri abdomen dengan : 

a.  Menjelaskan pengertian nyeri 

Kriteria Evaluasi : respon kognitif  

Standar Evaluasi : Nyeri merupakan tanda dan gejala gastritis 

Rencana intervensi : 

Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian nyeri. 

Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian nyeri 

 b.  Menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala gastritis 

Page 34: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 34/51

34

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri atau sakit pada ulu

hati, perut Kembung dan mual muntah, nafsu makan berkurang, saat makan terasa penuh. 

Rencana Intervensi : 

a.  Diskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny.N 

 b.  Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala gastritis 

c.  Beri pujian positif pada keluarga 

 b.  Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu : 

1)  Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah nyeri abdomen 

a) Menjelaskan akibat yang terjadi bila nyeri abdomen tidak diatasi 

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : perdarahan pada saluran cerna bagian atas atau bawah 

Rencana Intervensi : 

(1)  Identifikasi akibat nyeri abdomen yang dialami Ny.N yang lalu 

(2)  Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat nyeri abdomen bila tidak diatasi 

 b)  Mengambil keputusan untuk menangani nyeri abdomen agar tidak bertambah 

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : tidak bertambah parah 

Rencana Intervensi : 

(1)  Diskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi nyeri abdomen untuk mengambil keputusan

selanjutnya (2)  Motivasi keluarga untuk memutuskan menangani nyeri abdomen secara tepat 

(3)  Beri pujian positif atas keputusan yang diambil keluarga 

c.  Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan keluarga mampu : 

1) Merawat keluarga dengan nyeri abdomen 

a) Menjelaskan cara perawatan nyeri 

Kriteria Evaluasi : respon kognitif  

Standar Evaluasi : cara perawatan gastritis yaitu melakukan teknik relaksasi 

Rencana Intervensi : 

(1)  Gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri abdomen 

(2)  Diskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri abdomen 

(3)  Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan 

 b)  Mendemostrasikan cara perawatan nyeri abdomen 

Kriteria evaluasi : respon psikomotor  

Page 35: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 35/51

35

Standar evaluasi : keluaraga mendemostrasikan kembali cara perawatan nyeri seperti tehnik 

relaksasi, keluarga dapat menilai keberhasilan tindakan yaitu mengontrol diri dengan dengan

mengatur pola makan, keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanan tindakan yang di lakukan.  

Renacana Intervensi : 

a.  Demonstrasikan cara perawatan gastritis seperti teknik relaksasi 

 b.  Motivasi keluarga untuk meredemonstrasikan. 

c.  Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan yang dilakukan. 

e. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampumemanfaatkan

 pelayanan kesehatan bila gastritis berlanjut : 

1) Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan 

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk 

mengatasi gastritis berlanjut. 

Rencana Intervensi : 

a)  Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan. 

 b)  Diskusikan pada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan. 

c)  Anjurkan keluarga untuk periksa ke pelayanan kesehatan bila gastritis kambuh. 

2) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan 

Kriteria Evaluasi : respon psikomotor  

Standar Evaluasi : kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan untuk berobat bila

gastritisnya kambuh. 

Rencana Intervensi : 

a)  Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi pelayanan kesehatan. 

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya

 Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis. 

Tujuan Umum : 

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis selama 3x30 menit,

diharapkan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N kembali efektif. 

Tujuan Khusus: 

Page 36: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 36/51

36

a.  Setelah penjelasan selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu: 

1) Mengenal masalah gastritis dengan: 

a) Menjelaskan pengertian gastritis 

Kriteria Evaluasi : respon kognitif  

Standar Evaluasi : gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung 

Rencana Intervensi : 

Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian gastritis. 

Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian gastritis 

 b) Menyebutkan Penyebab gastritis 

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : Makanan yang pedas atau asam-asam, makan yang terlalu cepat, makanan

 berbumbu atau berempah, makanan yang terlalu banyak, merokok, minuman beralkohol, dan

obat-obatan. 

Rencana Intervensi : 

(1)  Diskusikan penyebab yang biasanya terjadi pada Ny. N. 

(2)  Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab gastritis. 

(3)  Beri pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan. 

c) Menyebutkan Tanda dan Gejala gastritis 

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri atau sakit pada ulu

hati, perut Kembung dan mual muntah, nafsu makan berkurang, saat makan terasa penuh. 

Rencana Intervensi : 

(1)  Diskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N. 

(2)  Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala gastritis. 

(3)  Beri pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan. 

 b.  Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan

untuk mengatasi masalah gastritis : 

1) Menjelaskan akibat bila gastritis tidak diatasi 

Page 37: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 37/51

37

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : menyebutkan akibat lanjut bila gastritis tidak ditangani seperti

 perdarahan pada saluran cerna atas (muntah darah atau berak darah), syok haemoragik atau tidak 

sadarkan diri karena perdarahan. 

Rencana Intervensi : 

a)  Identifikasikan akibat gastritis yang lalu. 

 b)  Motivasi keluarga mengungkapkan kembali akibat gastritis bila tidak diatasi. 

2) Mengambil keputusan untuk menangani gastritis agar tidak bertambah parah 

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : keputusan keluarga untuk menangani gastritis agar tidak bertambah

 parah. 

Rencana Intervensi : 

a)  Diskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi gastritis untuk mengambil keputusan

selanjutnya. 

 b)  Motivasi keluarga untuk memutuskan menangani gastritis secara tepat. 

c)  Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga. 

c. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu merawat keluarga

dengan gastritis 

1) Menjelaskan cara perawatan gastritis. 

Kriteria Evaluasi : respon kognitif  

Standar Evaluasi : cara perawatan gastritis yaitu melakukan teknik relaksasi dan pola makan

yang teratur. 

Rencana Intervensi : 

a) 

Kaji pengetahuan keluarga dalam mengatasi gastritis.  b)  Diskusikan dengan keluarga cara perawatan gastritis. 

c)  Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan. 

2) Mendemonstrasikan cara perawatan gastritis 

Kriteria Evaluasi : respon psikomotor  

Page 38: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 38/51

38

Standar Evaluasi : keluarga mendemonstrasikan kembali cara perawatan gastritis seperti

teknik relaksasi dan mengatur pola makan. keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanaan

tindakan yang dilakukan yaitu mengontrol diri dengan mengatur pola makan, keluarga dapat

menilai keberhasilan pelaksanan tindakan yang di lakukan. 

Rencana Intervensi : 

a)  Demonstrasikan cara perawatan gastritis seperti teknik relaksasi 

 b)  Motivasi keluarga untuk meredemonstrasikan. 

c)  Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan yang dilakukan. 

d. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampumemodifikasi

lingkungan dalam perawatan gastritis. 

Kriteria Evaluasi : respon psikomotor  

Standar Evaluasi : Menghindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok atau

minuman beralkohol , pola makan yang teratur  

Rencana Intervensi : 

1)  Diskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan untuk mengurangi gastritis. 

2)  Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas. 

e. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampumemanfaatkan

 pelayanan kesehatan bila gastritis berlanjut : 

1) Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan 

Kriteria Evaluasi : respon verbal 

Standar Evaluasi : menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk 

mengatasi gastritis berlanjut. 

Rencana Intervensi : 

a) Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan.  

 b) Diskusikan pada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan. 

c) Anjurkan keluarga untuk periksa ke pelayanan kesehatan bila gastritis kambuh. 

2) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan 

Page 39: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 39/51

39

Kriteria Evaluasi : respon psikomotor  

Standar Evaluasi : kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan untuk berobat bila

gastritisnya kambuh. 

Rencana Intervensi : 

a)Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi pelayanan kesehatan. 

D. Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan 

Pelaksanaan dan evaluasi keperawatan untuk diagnosa keperawatan I: nyeri abdomen pada

keluarga Tn. M khususnya Ny.N berhubungan denganketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga dengan nyeri 

1. Pelaksanaan TUK I tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 14.00 WIB 

a.  Mendiskusikan dengan keluarga mengenai pengertian nyeri. 

 b.  Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian nyeri 

c.  Mendiskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny.N 

d.  Meganjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala gastritis 

e.  Memberi pujian positif pada keluarga 

Evaluasi tanggal 07 Agustus 2012 pukul 14.30 

S = Ny. N mengatakan tanda dan gejala gastrits yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu

makan. Ny. N mengatakan kualitas nyeri seperti melilit, skala nyeri 3 dan biasanya hanya diatasidengan istirahat 

 Ny.N mengatakan nyeri adalah tanda dan gejala dari gastritis 

O = Ny. N mampu menyebutkan 4 dari 5 tanda dan gejala gastritis, Ny.N tampak memahami

 pengertian Nyeri 

A = TUK I tercapai, Masalah belum teratasi. 

P = Lanjutkan intervensi TUK II 07 Agustus 2012 pukul 15.00 WIB. 

2.  Pelaksanaan TUK II tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 15.00 WIB 

a.  Mengidentifikasikan akibat nyeri abdomen yang lalu. 

 b.  Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi nyeri abdomen untuk mengambil

keputusan selanjutnya. 

Page 40: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 40/51

40

c.  Memotivasi keluarga mengungkapkan kembali akibat nyeri abdomen bila tidak diatasi dan

memutuskan menangani nyeri abdomen secara tepat 

d.  Memberi pujian positif atas keputusan yang diambil keluarga. 

Evaluasi tanggal 07 Agustus 2012 pukul 15.00 WIB 

S = Ny. N mengatakan tanda dan gejala gastrits yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu

makan. Ny. N mengatakan kualitas nyeri seperti melilit, skala nyeri 3 dan biasanya hanya diatasi

dengan istirahat 

O = Ny. N mampu menyebutkan akibat bila nyeri abdomen tidak diatasi akan terjadi perdarahan pada

saluran cerna bagian atas dan bawah. 

A = TUK II tercapai, Masalah belum teratasi. 

P = Lanjutkan intervensi TUK III tanggal 08 Agustus 2012 pukul 14.00 WIB 

3.  Pelaksanaan TUK III tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 14.00 WIB 

a.  Menggali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri abdomen. 

 b.  Mendiskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri abdomen. 

c.  Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan. 

d.  Mendemonstrasikan cara perawatan nyeri abdomen. 

e.  Memotivasi keluarga untuk meredemonstrasikan tekhnik relaksasi. 

f.  Memberi pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan tehnik yang dilakukan. 

Evaluasi TUK III tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 14.30 WIB 

S = Ny. N mengeluh nyeri biasanya hanya dengan beristirahat dan minum obat promag dari warung.

 Ny. N mengatakan untuk menghilangkan nyeri sebaiknya istirahat, melakukan teknik relaksasi,

minum obat, Ny. N mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 2. 

O = Ny. N mampu menyebutkan cara perawatan bila nyeri timbul. Ny. N mampu

meredemonstrasikan kembali tekhnik relaksasi nafas dalam. 

A = TUK III tercapai, Masalah belum teratasi. 

P = Lanjutkan intervensi TUK IV tanggal 08 Agustus 2012 pukul 16.00 WIB 

4.  Pelaksanaan TUK IV tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 16.00 WIB 

a. Mendiskusikan dengan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. 

 b.Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum dimengerti. 

Page 41: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 41/51

41

c. Memberi pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan. 

Evaluasi TUK IV tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 16.40 WIB 

S = Ny.N mengatakan hindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok dan minuman alkohol,

 pola makan yang teratur. 

O = Ny.N mampu menjawab pertanyaan perawat mengenai memodifikasilingkungan untuk mengurangi gastritis. 

A = TUK IV tercapai, masalah belum teratasi. 

P = Lanjutkan intervensi TUK V tanggal 09 Agustus 2012 pukul 15.00 

4.  Pelaksanaan TUK IV tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 15 .00 WIB 

a.  Mengklarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan. 

 b.  Mendiskusikan pada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan. c.  Menganjurkan keluarga untuk periksa kepelayanan kesehatan bila nyeri tidak dapat ditangani. 

Evaluasi TUK IV tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 15.30 WIB 

S = Ny. N mengatakan tidak perlu ke pelayanan kesehatan karena sudah minum obat maag. Ny.N

mengatakan akan memanfaatkan pelayanan kesehatan bila sakit tidak tertahankan. 

O = Ny. N mampu memahami tentang manfaat pelayanan kesehatan. 

A = Tujuan tercapai, Masalah teratasi. 

P = Intervensi dihentikan. 

Pelaksanaan dan evaluasi keperawatan untuk diagnosa keperawatan

II:Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya

 Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis 

1. Pelaksanaan TUK I tanggal 06 Agustus 2012 Pukul 10.00 WIB 

a.  Mendiskusikan dengan Ny. N tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala gastritis

yang biasanya terjadi pada Ny. N. 

 b.  Menganjurkan Ny. N untuk mengungkapkan kembali pengertian gastritis, penyebab, tanda dan

gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N 

c.  Memberi pujian atas upaya Ny. N dalam menjawab pertanyaan. 

Evaluasi TUK I tanggal 06 Agustus 2012 Pukul 13.30 WIB 

Page 42: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 42/51

42

S = Ny. N mengatakan lupa tentang pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda gejala

gastritis setelah di tanya kembali oleh perawat. 

O = Ny. N tampak bingung dan bertanya kembali kepada perawat tentang pengertian gastritis,

 penyebab gastritis, tanda gejala gastritis setelah di tanya kembali oleh perawat. 

A = Tujuan belum tercapai, Masalah belum teratasi. 

P = Evaluasi validasi TUK I, Lanjutkan intervensi TUK I tanggal 07 Agustus 2012. 

2.  Pelaksanaan TUK I tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 10.15 WIB 

a.  Melakukan evaluasi validasi TUK I tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala

gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N. 

 b.  Mendiskusikan kembali dengan Ny. N tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala

gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N. 

c.  Menganjurkan Ny. N kembali untuk mengungkapkan kembali pengertiangastritis, penyebab,

tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N. 

d.  Memberi pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan. 

Evaluasi TUK I tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 10.50 WIB 

S = Ny. N mengatakan pengertian gastritis yaitu peradangan pada mukosa lambung, Ny. N

mengatakan penyebab gastritis yaitu makan pedas, merokok, minum alkohol. Ny. N mengatakan

tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri pada ulu hati, perut kembung, mual, nafsu makan berkurang 

O= Ny. N tampak ragu-ragu dalam menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis. 

A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi. 

P = Lanjutkan intervensi TUK II tanggal 08 Agustus 2012 pukul 13.00 WIB modifikasi dengan

menggunakan gambar dan pengucapan bahasa yang lebih sederhana.  

3.  Pelaksanaan TUK II tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 13.00 WIB 

a.  Melakukan evaluasi validasi TUK I tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala

gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N. 

 b.  Mengidentifikasikan akibat gastritis. 

Page 43: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 43/51

43

c.  Memotivasi keluarga mengungkapkan kembali akibat gastritis bila tidak diatasi. 

d.  Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi gastritis untuk mengambil keputusan

selanjutnya. 

e.  Memotivasi keluarga untuk memutuskan menangani gastritis secara tepat. 

f.  Memberi pujian positif atas keputusan yang diambil keluarga. 

Evaluasi TUK II tanggal 08 Agustus 2012 Pukul 13.30 WIB 

S = Ny.N mengatakan sudah mengerti tentang akibat gastritis bila tidak diatasi, Ny.N mengatakan

akan menjaga pola makan secara teratur, Ny.N mengatakan akan segera ke pelayanan kesehatan

 jika gastritis tidak dapat diatasi. 

O = Ny.N mampu menjawab pertanyaan perawat tentang akibat gastritis bila tidak diatasi. Ny.N

tampak siap membawa ke pelayanan kesehatan jika gastritis tidak dapat diatasi. 

A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi. 

P = Lanjutkan intervensi TUK III 

5.  Pelaksanaan TUK III tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 09.00 WIB 

a.Menggali pengetahuan keluarga dalam mengatasi gastritis. 

 b.  Mendiskusikan dengan keluarga cara perawatan gastritis. 

c.  Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan. 

d.  Mendemonstrasikan cara perawatan gastritis seperti teknik relaksasi 

e. Memotivasi keluarga untuk meredemonstrasikan teknik relaksasi dan mengatur pola makan 

f.  Memberi pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan tehnik yang dilakukan. Evaluasi TUK III tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 09.30 WIB 

S = Ny.N mengatakan sudah mengerti tentang cara perawatan gastritis. 

O = Ny.N mampu mengulangi kembali langkah-langkah tekhnik relaksasi nafas dalam dengan di

 pandu perawat. Ny.N tampak antusias saat diajarkan tekhnik relaksasi. 

A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi. 

P = Evaluasi validasi TUK III, Lanjutkan intervensi TUK III tanggal 09 Agustus 2012 

6.  Pelaksanaan TUK III tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 14.00 

a.  Melakukan evaluasi validasi TUK III tentang mengatasi gastritis. 

 b. 

Mendiskusikan kembali dengan keluarga cara perawatan gastritis. c.  Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan. 

d.  Mendemonstrasikan kembali cara perawatan gastritis seperti teknik relaksasi 

e.  Memotivasi keluarga untuk meredemonstrasikan kembali teknik relaksasi 

Evaluasi TUK III tanggal 09 Agustus 2012 Pukul 14.30 WIB 

S = .N mengatakan sudah paham tentang cara perawatan gastritis. 

Page 44: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 44/51

44

O = Ny.N mampu mengulangi kembali langkah-langkah tekhnik relaksasi nafas dalam tanpa bantuan

 perawat. Ny.N tampak antusias saat diajarkan tekhnik relaksasi. 

A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi. 

P = Lanjutkan Intervensi TUK IV 

7.  Pelaksanaan TUK IV tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 15.00 WIB 

d.  Mendiskusikan dengan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mengurangi gastritis. 

e. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas. 

f. Memberi pujian atas upaya keluarga dalam menjawab pertanyaan. 

Evaluasi TUK IV tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 15.40 WIB 

S = Ny.N mengatakan hindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok dan minuman alkohol,

 pola makan yang teratur. 

O = Ny.N mampu menjawab pertanyaan perawat mengenai memodifikasilingkungan untuk 

mengurangi gastritis. 

A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi.  

P = Lanjutkan intervensi TUK V 

8.  Pelaksanaan TUK V tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 13.00 WIB 

a.  Mengklarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan. 

 b.  Mendiskusikan pada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan. 

c.  Menganjurkan keluarga untuk membawa ke pelayanan kesehatan bila gastritis/ kambuh tidak 

dapat ditangani. 

Evaluasi TUK V tanggal 10 Agustus 2012 Pukul 14.00 WIB 

S = Ny.N mengatakan akan membawa ke pelayanan kesehatan bila gastritisnya kambuh 

O = Ny.N mampu memahami tentang keuntungan dan kerugian pelayanan kesehatan.  

A = Tujuan tercapai, Masalah teratasi. 

P = Intervensi di hentikan. 

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pengkajian adalah pengumpulan data untuk merumuskan suatu masalah. Pada tahap pengkajian

salah satu faktor yang harus dikaji adalah tahap perkembangan. Pada saat melakukan pengkajian

tentang tahap perkembangan pada keluarga Tn.M yaitu tahap perkembangan dengan anak usia

sekolah, dilihat dari anak Ny.N yaitu An. R (12 tahun).

Page 45: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 45/51

45

Tahap perkembangan keluarga Tn.M yang sudah terpenuhi yaitu mengembangkan hubungan

anak dengan teman sebaya, meningkatkan prestasi sekolah An. R. Sementara tugas

 perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini adalah mempertahankan hubungan yang

memuaskan diantara anggota keluarga faktor penghamabatnya adalah adanya pola komunikasiyang tidak berfungsi dengan baik karena Ny.N sulit berkomunkasi dengan Tn,M yang sifatnya

tertutup yang ditandai dengan Tn.M Sering mengabikan pembicaraan Ny.N, memenuhi

kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga belum terpenuhi karena faktor ekonomi dalam

keluarga yang tidak mendukung yang di tandai dengan penghasilan keluarga yang tidak cukup

untuk memenuhui kebutuhan sehari-hari, membiasakan An.R belajar teratur dan memperhatikan

An.R saat menyelsaikan tugas sekolah, tidak terpenuhi karena tidak mampu memelihara

komunikasi yang baik dalam keluarga anatara orang tua dan anak.

Penulis membahas tentang adanya ketidaksesuaian dari pengkajian antara teori dan kasus serta

alternatif pemecahan masalahnya. Dari hasil pengkajian penulis menemukan kesenjangan

dimana menurut teori dari penyebab gastritis oleh bakteri, obat-obatan, konsumsi alkohol,

kondisi stress, makan yang tidak teratur, merokok. Penyebab gastritis yang di alami Ny.N yaitu

karena malas mau makan pagi dan hanya minum teh atau makan apa adanya . Dalam hal ini

malas makan atau makan apa adanya akan mempengaruhi peningkatan asam lambung sehingga

dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di daerah sekitar epigastrum..

Dan pada keadaan stress akan terjadi peransangan saraf simpatis ( nervus vagus) maka akan

terjadi peningkatan asam lambung dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan,

lama kelamaan akan menyebabkan terjadinya gastritis. Tanda dan gejala gastritis pada teori

gejala seperti anoreksia, nyeri pada ulu hati, mual muntah, perdarahan pada saluran cerna. Pada

saat pengkajian Ny.N, mengatakan suka nyeri di di bagiaan perut melilit, terasa begah dan sesak 

napas ketika maagnya kambuh. Saat ini Ny.N tidak mengalami anoreksia, nyeri pada ulu hati,

mual muntah, perdarahan pada saluran cerna.

Pada teori akibat lanjut dari gastritis adalah perdarahan pada saluran pencernaan (muntah

darah/berak darah), syok haemoragik atau tidak sadarkan diri karena perdarahan. Pada kasus

 Ny.N belum mengalami akibat lanjut dari gastritis, saat dilakukan pengkajiaan terhadap

keluarga. Keluarga Tn.M khususnya Ny.N mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit

gastritis dan komplikasi yang terjadi akibat gastritis.

Perawatan gastritis pada teori dengan cara memodifikasi diet, menghindari makanan yang pedas,

mengurangi stress, menghindari alcohol, tidak merokok, tehnik relaksasi nafas dalam. Pada saat

 pengkajiaan ditemukan bahwa keluarga Tn.M khususnya Ny.N tidak mengetahui cara perawatan

gastritis baik farmakologis maupun nonfarmakologis. Hal ini disebabkan pengetahuan yang

dimiliki keluarga Tn.M khususnya Ny.N kurang.

Page 46: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 46/51

46

Cara memodifikasi lingkungan pada teori dengan cara menjaga rumah agar tidak berantakan,

 penerangan yang cukup dan lingkungan yang tidak bising, memodifikasi diet (pola makan yang

teratur) Pada saat pengkajian pada Keluarga Tn.M khususnya Ny.N penerangan di rumah

keluarga Tn.M khususnya Ny.N cukup, lingkungan yang bising, penuh dengan perabotan yangtidak pakai disamping rumah dan kurungan ayam dan keluarga belum mampu untuk 

memodifikasi dietnya, karena factor ekonomi keluarga yang serba kecukupan.

Pada teori dilakukan pemerikasaan penunjang untuk penyakit gastristis yaitu pemeriksaan darah

lengkap, yang bertujuaan untuk mengetahui adanya Anemia, pemeriksaan serum vitamin B12

yang bertujuaan untuk mengetahui defesiensi vitamin B12, Analisis feses yang bertujuaan untuk 

mengetahui adanya perdarahan pada feses . Sedangkan Ny.N mengatakan dirinya tidak 

melakukan pemeriksaan penunjang apapun karena Ny.N tidak memiliki biaya yang cukup.

Pada sarana pelayanan kesehatan, menurut teori ada tiga sarana pelayanan kesehatan yaitu

Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Ketiga sarana pelayanan keshatan tersebut memiliki

manfaat dan keuntungan masing-masing. Pada saat pengkajian keluarga Tn.M khususnya Ny.N

tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut secara maksimal seperti puskesmas dan

 poswindu karena obat yang diberikan kurang cocok. Keluarga Ny.N mengatakan hanya membeli

obat di warung apabila gastritisnya belum terlalu parah.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi pengukuran, pemeriksaan fisik.

Selama pengumpulan data tidak ada hambatan yang terjadi karena Ny.N memiliki waktu luang

untuk melakukan pengkajian.

B. Diagnosa keperawatan

Menurut teori diagnosa keperawatn keluarga dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu diagnosa

aktual, resiko, potensial. Dalam kasus ini penulis mengangkat dua diagnosa yaitu Gangguaan

rasa nyaman, nyeri abdomen pada keluarga Tn,M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri.

karena ditemukan data-data yang kuat untuk diagnosa tersebut. Diagnosa kedua adalah

ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis Faktor pendukung yangditemukan dalam menentukan diagnosa sangat terlihat bahwa keluarga tidak mampu mengenal

masalah gastritis, tidak mampu mengambil keputusan, tidak mampu merawat anggota keluarga

dengan gastritis, tidak mampu memodifikasi lingkungan dan keluarga kurang memanfaatkan

 pelayanan kesehatan. Faktor penghamabat dalam perusmusan diagnosa adalah data yang tidak 

mendukung dikarenakan diagnosa utama pada hari pertama pengkajiaan adalah pemeliharaan

kesehatan, tetapi pada pengkajian hari kedua penulis menemukan diagnosa nyeri sehingga

Page 47: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 47/51

47

 prioritas nyeri menjadi prioritas satu atau utama dan pemeliharaan kesehatan menjadi diagnosa

yang kedua.

C. Perencanaan

Dalam menentukan masalah penulis menemukan beberapa hambatan dimana ketersediaan

literatur yang kurang dan faktor pendukungnya masalah yang dialami keluarga sangat jelasterlihat. Dalam menentukan sifat masalah kedua diagnosa bersifat aktual. Oleh karena itu,

 penulis merencanakan mengatasi masalah nyeri dahulu karena keluarga Tn.M khususnya Ny.N

 belum mengetahui Lima fungsi keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah nyeri yang

dilakukan secara bertahap.

Dalam penyusunan prencanaan perawat merencanakan untuk memberikan penyuluhan kesehatan

dimulai dari TUK I untuk diagnosa nyeri yaitu mengenal masalah nyeri, rencana penyuluhan

kesehatan menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis, TUK II menjelaskan

akibat lanjut bila nyeri tidak diatasi, TUK III menjelaskan cara perawatan keluarga dengan

gastritis dengan cara mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, menghindari stress, modifikasi

diet, TUK IV menjelaskan cara memodifikasi lingkungan serta TUK V menjelaskan tentang

memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dan TUK I- TUK V untuk diagnosa II.

D. Pelaksanaan

Secara teori pada tahap pelaksanaan perawat akan menghadapi kenyataan dalam perawatan

kesehatan keluarga yang dapat mendorong untuk mencoba segala daya cipta dalam mengadakan

 perubahan-perubahan atau terjadinya frustrasi sehingga tidak dapat berbuat apa-apa. Pada tahap

 pelaksanaan penulis menemukan faktor pendukung dan faktor penghambat . Faktor pendukung

yang ditemukan yaitu keluarga Tn.M khususnya Ny.N koperatif dengan penulis dapat

mendapatkan data keluarga dan bersama-sama dapat menyelsaikan masalah kesehatan didalam

keluarga Tn.M khususnya Ny.N.

Faktor penghambat yaitu Ny.N memiliki keterbatasan pendidikan sehingga penulis

memodifikasi dengan memberikan contoh gambar dan penjelasan secara lisan dan bahasa yang

mudah dipahami. Penulis memberikan lefleat pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N supaya

apabila keluarga Tn.M khususnya Ny.N lupa mengenai gastritis dan perawatanya dapat melihat

kembali lefleat tersebut. Pelaksanaan yang dapat dicapai oleh keluarga Tn.M adalah mampu

mengenal masalah gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala, mengetahui akibat lanjut, cara

 perawatan dan pencegahan penderita gastritis, serta mengetahui keuntungan dan kerugian sarana pelayanan kesehatan, sedangkan untuk memodifikasi lingkungan yang baik belum dilakukan

sepenuhnya oleh keluarga, karena membutuhkan biaya yang cukup besar dan dilakukan secara

 bertahap oleh keluarga. Ny.N seharusnya makan secara teratur walaupun sedikit tapi sering

untuk mencegah terjadinya peningkatan asam lambung, karena apabila asam lambung meningkat

maka akan mengiritasi lapisan mukosa lambung sehingga timbul rasa nyeri Pelaksanaan

keperawatan tersebut dapat dilakukan dengan alat bantu flipchart, leaflet untuk memudahkan

Page 48: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 48/51

48

keluarga untuk bisa memahami apa yang disampaikan oleh penulis.

E. Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan yang membandingkan antara teori dan hasil tindakankeperawatan dengan kriteria hasil dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat

keberhasilanya. Bila hasil evaluasi tidak berhasil atau berhasil sebagaian perlu disusun rencana

keperawatan yang baru. Pada TUK I- V diagnosa I evaluasi tercapai karena keluarga khususnya

 Ny.N sangat antusias dalam mendengarkan penyuluhan dari perawat dan mampu menjawab

 pertanyaan dari perawat serta mampu untuk mengulang kembali bagaimana cara mengatasi nyeri

secara mandiri dibuktikan dengan Ny.N mampu mengulang kembali atau mendemostrasikan

kembali tehnik relaksasi nafas dalam dan Ny.N berjanji untuk menjaga dan mengatur pola makan

sehariannya. Pada diagnosa II untuk TUK I keluarga mampu memahami pengertian, penyebab

dan tanda gejala gastritis sehingga penulis memodifikasi dengan melanjutkan evaluasi validasi

TUK I tanggal tanggal 7 Agustus 2012.

Pada tujuaan kasus II penulis sudah tercapai , keluarga Tn.M khususnya Ny.N mampu

memahami akibat lanjut dari gastristis yang sudah dijelaskan oleh penulis dan keluarga dapat

mengambil keputusan yang tepat bagi anggota keluarga yang sakit. Respon keluarga sangat

antusias saat penulis menjelaskan akibat lanjut dari gastristis dan keluarga memutuskan akan

membawa anggota keluarga yang sakit pelayanan kesehatan. Dalam hal ini tujuan penulis dalam

memberikan penyuluhan kesehatan tujuaan khusus dua tercapai.

Pada tujaan khusus III penulis menjelaskan tentang cara perawatan gastritis, respon keluarga

Tn.M khususnya Ny.N sangat antusias saat penulis menjelaskan dan mendemostrasikan tehnik 

relaksasi napas dalam. Keluarga Tn.M khususnya Ny.N tampak paham dan akan melakukan jika

 penyakit gastristisnya kambuh. Dalam hal ini tujuaan penulis dalam memberiakan penyuluhan

kesehatan tujuaan khusus III tercapai.

Pada tujuaan khusus IV penulis menjelaskan tentang cara lingkungan bagi penderita gastristis.

Keluarga tampak memperhatikan penjelasan dari penulis.Saat penulis bertanya keluaraga

menjawab akan mengikuti anjuran perawat tentang cara memodifikasi lingkungan secara optimal

, saat penulis melakukan kunjungan yang direncanakan keluarga Tn.M khususnya Ny.N belum

memodifikasi lingkungan secara optimal. Sehingga penulis dapat menyimpulkan pada tujuaan

khusus 4 tercapai.memodifikasi

Tujuaan khusus V penulis menjelaskan tentang fasilitas kesehatan. Keluarga Tn.M khususnya

 Ny.N paham penjelasan tentang keuntungan dan kerugiaan dari pelayanaan kesehatan. Yang

ditandai dengan keluarga menyebutkan kembali tentang keuntungan dan kerugian dari pelayanan

kesehatan. Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa TUK V tercapai. Masalah yang ada

 pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N masih perlu adanya rencana tindak lanjut yang dilakukan

Page 49: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 49/51

49

 penulis untuk keluarga Tn.M khususnya Ny.N dengan menunjuk An.R untuk memantau Ny.N

dalam menjaga pola makan yang teratur. 

BAB V 

PENUTUP 

A.  Kesimpulan 

Pengkajian adalah pengumpulan data untuk merumuskan suatu masalah. Pada tahap pengkajian

salah satu faktor yang harus dikaji adalah tahap perkembangan. Pada saat melakukan pengkajian

tentang tahap perkembangan pada keluarga Tn.M yaitu tahap perkembangan dengan anak usia

sekolah, dilihat dari anak Ny.N yaitu An. R (12 tahun). Penyebab gastritis yang dialami Ny.N

karena faktor makan yang tidak teratur dan makan apa adanya dan stress. Sarana pelayanan

kesehatan yang ada dilingkungan tempat Ny.N tinggal yaitu puskesmas, posyandu dan poswindu

yang letaknya cukup dekat. Pada kasus ini Ny. N tidak membawa ke pelayanaan kesehatan

dengan alasan tidak akan ke ruma sakit atau ke puskesmas bila sakit gastritisnya tidak parah.

Penulis mengatakan kepada keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut. 

Diagnosa keperawatan yang diangkat berfokus pada lima fungsi keluarga dan merupakan

masalah utama yang dapat dilaksanakan oleh keluarga. Diagnosa yang diangkat yaitu Gangguaan

rasa nyaman, nyeri abdomen pada keluarga Tn,M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis. Diagnosa kedua

adalah Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis karena ditemukan data-

data yang kuat untuk diagnosa tersebut Penulis merencanakan mengatasi

masalah Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d

ketidakmampuan keluarga merawat anggotakeluarga dengan gastritis. Dalam

menyususn perencanaan perawat merencanakan untuk memberikan penyuluhan kesehatan.

Penyuluhan dimulai darimenjelaskan pengertian, tanda dan gejala gastritis serta akibat lanjut bila

Page 50: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 50/51

50

tidak diatasi, cara mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam bila sakit nyeri ulu hati. Dan

menyarankan keluarga Tn.M khususnya Ny.N untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan bila

gastritis tidak segara di tangani. 

Pada saat pelaksanaan keperawatan, faktor pendukung yang ditemukan yaitu kelurga Tn.M

khususnya Ny.N kooperatif sehingga dapat menyelsaikan masalah kesehatan didalam keluarga

Tn.M. Faktor penghambat yaitu Ny.N yang memiliki keterbatasan pendidikan sehingga penulis

memodifikasi dengan memberikan contoh gambar dan penjelasan secara lisan dengan bahasa

yang mudah di pahami. 

Pada tahap evaluasi keperawatan, respon afektif keluarga Tn.M khususnya Ny.N belum

memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, tetapi Ny.N berjajnji akan kepelayanan kesehatan

 jika gastritisnya kambuh. Respon psikomotor keluarga Tn.M khususnya Ny.N yaitu telah mampu

mendemostrasikan tehnik relaksasi dan kompres hangat. 

Implementasi dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dapat dimengerti oleh

keluarga, menggunakan alat bantu peraga, flipchat dan leaflet sehingga keluarga dapat

memahami apa yang telah disampaikan untuk mencapai hasil yang maksimal, memberi

kesempatan kepada keluarga untuk bertanya dan memberi pujian positif saat keluarga berespon

 pada saat memberikan penyuluhan. 

B.  Saran 

Bagi institusi pendidikan diharapkan mampu menyediakan media elektronik untuk 

mempermudah penulis mencari refrensi melalui internet. 

Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan setiap kader dan keluarga untuk 

mengadakan penyuluhan kesehatan sesuai dengan pendidikan masyarakat setempat, untuk 

melakukan pendeteksian lebih dini dengan cara kontrol kesehatan setiap bulan untuk mencegah

terjadinya akibat lebih lanjut. 

Page 51: Askep Gastritis Klrga

7/16/2019 Askep Gastritis Klrga

http://slidepdf.com/reader/full/askep-gastritis-klrga 51/51