askep gastritis akut di ruang vip

31
TINJAUAN TEORITIS PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GASTRITIS AKUT DI RUANG VIP / UTAMA RUMAH SAKIT UMUM H. DAMANHURI BARABAI A. Pengertian Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsia atau indigesti. Berdasarkan pemeriksaan endskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa. Gastritis terbagi 2, yaitu : 1. Gastritis akut merupakan kelainan klinis akut yang jelas penybabnya dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil. 2. Gastritis kronik Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan perjalanan klinis yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi H. Pylori. B. Patofisiologi Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensif yang berperan dalam meninbulkan lesi pada mukosa. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Upload: muhammad-indra-lesmana

Post on 21-Nov-2015

141 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

GEA

TRANSCRIPT

TINJAUAN TEORITIS PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT

TINJAUAN TEORITIS PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT

GASTRITIS AKUT DI RUANG VIP / UTAMA

RUMAH SAKIT UMUM H. DAMANHURI BARABAIA. Pengertian

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsia atau indigesti. Berdasarkan pemeriksaan endskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa.

Gastritis terbagi 2, yaitu :

1. Gastritis akut

merupakan kelainan klinis akut yang jelas penybabnya dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil.

2. Gastritis kronik

Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan perjalanan klinis yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi H. Pylori.B. Patofisiologi

Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensif yang berperan dalam meninbulkan lesi pada mukosa. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Faktor AgresifFaktor Defensif

Asam lambung

Pepsin

AINS

Empedu

Infeksi virus

Infeksi bakteri : H. Pylory

Bahan korosif : asam & basa kuatMukus

Bikarbonas mukosa

Prostaglandin mikrosirkulasi

Dalam keadaan normal, faktor defensif dapat mengatasi faktor agresif sehingga tidak terjadi kerusakan atau kelainan patologi.

C. Etiologi

Penyebab penyakit ini, antara lain :

. Obat-obatan : Aspirin, obat anti inflamasi nonsteroid (AINS)

. Alkohol

. Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, luka bakar, sepsis.

Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi berbeda. Jika ditemukan pada korpus dan fundus, biasanya disebabkan stres. Jika disebabkan karena obat-obatan AINS, terutama ditemukan di daerah antrum, namun dapat juga menyeluruh. Sedangkan secara mikroskopik, terdapat erosi dengan regenerasi epitel, dan juga ditemukan reaksi sel inflamasi neutrofil yang minimal.

D. Manifestasi Klinis.

Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemasis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.

E. Diagnosis

Tiga cara dalam menegakkan diagnosis, yaitu gambaran klinis, gambaran lesi mukosa akut di mukosa lambung berupa erosi atau ulkus dangkal dengan tepi rata pada endoskopi dan gambaran radiologi. Dengan kontras tunggal sukar untuk melihat lesi permukaan yang superfisial, karena itu sebaiknya digunakan kontras ganda. Secara umum peran endoskopi saluran cerna bagian atas lebih sensitif dan spesifik untuk diagnosis kelainan akut lambung.

F. Komplikasi

Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai shok hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi Helicobacter pylori, sebesar 100% pada tukak deudenum dan 60 90% pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi.

G. Penatalaksanaan.Faktor utama dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung, dengan porsi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung, berupa antagonis reseptor H2, inhibator pompa proton, antikiligenik dan antasid. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor, berupa sukralfat dan prostaglandin.

DAFTAR PUSTAKA

1) Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Media Asscalapius : Jakarta.

2) Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rancana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 6. EGC : Jakarta.

3) Marilynn E. Doenges, dkk. 2000. Rancana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta.

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAHAKADEMI KEPERAWATAN MURAKATA BARABAI

Alamat : Jalan Surapati No. 73 Telpon / Fax ( 0517 ) 41896 Barabai

Kabupaten Hulu Sungai Tengah 71312FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

I. BIODATA

A. Identitas Klien/Pasien

1. N a m a: Ny. M

2. Tempat/Tg. Lahir: 62 tahun

3. Jenis Kelamin:

4. Agama: Islam

5. Suku/Bangsa: Banjar

6. Status Marital: Kawin

7. Pendidikan/Pekerjaan: SMA / Pensiunan PNS

8. Bahasa yang digunakan: Bahasa Daerah Banjar

9. Alamat lengkap: Simpang 3 Kapar

10. Kiriman dari: Datang Sendiri

11.Tgl. Masuk Rumah Sakit: 05 September 2006 Jam 04.45 Wita.

12.Nomor Register: 3387 / 06

B. Penanggung Jawab Klien/Pasien :

1. Nama Lengkap: Ny. R

2.Hubungan dgn Klien: Anak3.Tempat/Tg. Lahir: 23 tahun4.Pendidikan/Pekerjaan: SMA / Ikut Orang Tua5.Alamat lengkap: Simpang 3 KaparII. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

A. Alasan dirawat :

Sejak 2 minggu yang lalu klien merasa sakit pada perut (nyeri di ulu hatinya), yang disebabkan oleh gastritis (maag).

B. Keluhan Utama :

Nyeri di ulu hati karena maag.

1.Provocative / Palliative

Dari penuturan klien, 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit, klien merasa ada nyeri disekitar perut. Penyebab penyakit yang dialaminya karena klien sering terlambat makan. Melihat keadaan klien yang merasakan nyeri diperut tepatnya dilambung dan keadaann klien yang semakin melemah maka klien membawanya ke rumah sakit.

2.Quality/Quantity

Klien merasakan nyeri diperut, dan klien terlihat pucat.

3.Regional

Klien merasakan sakit diperut karena adanya nyeri terus menerus.

4. Severity Scale

Skala nyeri klien adalah 3 dengan skala 0 : tidak ada nyeri, 1 : nyeri ringan, 2 : nyeri sedang, 3 : nyeri berat.

5. Timing

Klien mengatakan sakitnya sudah 2 minggu ini.

III. RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat kesehatan sebelum sakit ini

Dari penuturan klien, sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang sama seperti yang dideritanya sekarang. Biasanya klien hanya sakit demam dan batuk, tetapi setelah minum obat yang dibeli ditoko obat, sakit klien sembuh.

B. Riwayat kesehatan sekarang

Klien merasakan sakit perut yang disebabkan gastritis (maag) dan merasa nyeri di perut yang berlangsung terus-menerus, kemudian keluarga klien ke Dokter umum, Dokter umum menyarankan agar klien dirawat di rumah sakit.

C. Riwayat kesehatan keluarga

Dari penuturan klien, didalam keluarga klien tidak mempunyai penyakit keturunan seperti hypertensi, DM, TBC. Dan menurut penuturan klien didalam keluarganya tidak pernah mengalami penyakit seperti yang di deritanya.

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meniggal

: Tinggal Serumah.

IV. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI

A. Makan dan Minum

1. Nutrisi

Pre Masuk RS : Klien biasanya makan 3 X sehari dan kadang-kadang 2 X sehari saja. Jenis makanan yang dimakan berpariasi dan tidak ada pantangan.

Di RS : Klien makan 3 X sehari, tapi hanya sedikit-sedikit, makanan yang dimakan ialah bubur yang disediakan rumah sakit dan makanan yang dibawakan oleh keluarga klien.

2. Minum

Pre Masuk RS : Biasanya klien minum 5-6 gelas / hari, jenis minuman air putih dan air teh.

Di RS : Klien minum air 3-4 gelas / hari, klien sering minum air putih dari pada air teh.

B. Eliminasi.

1. BAB.

Pre Masuk RS : Klien BAB 2-3 X sehari, konsistensi padat lunak

Di RS : Klien tampak susah untuk BAB.

2. BAK

Pre Masuk RS : Klien BAK 3-6 X sehari, warna kuning jernih, bau pesing.

Di RS : Klien tampak susah untuk BAK.

C. Istirahat dan Tidur.

Pre Masuk RS : Klien istirahat siang, biasanya jam 15.00 klien tidur siang. Malam biasanya tidur jam 22.00 06.00 wita.

Di RS : Klien tidur siang tidak menentu, kalau malam klien tidur sekitar 4-5 jam.

D. Aktivitas.

Pre Masuk RS : Klien dapat beraktivitas dengan baik.

Di RS : Klien tidak dapat beraktivitas karena kondisi klien yang lemah dan terpasang infus di tangan klien.

E. Kebersihan Diri.

Pre Masuk RS : Klien biasanya mandi 3 X sehari, gosok gigi 2 X sehari dan potong kuku tidak menentu (apabila kukunya panjang).

Di RS : Klien terlihat kotor, klien tidak bisa mandi (hanya diseka).

F. Rekreasi.

Pre Masuk RS : Klien biasanya menonton TV, mendengar musik dan ketempat-tempat hiburan pada waktu libur.

Di RS : Klien hanya menonton TV yang ada diruangan klien.

V. PSIKOSOSIAL

A. Psikologis

Keadaan psikologis klien saat di lakukan pengkajian, klien kelihatan gelisah.

B. Sosial

Hubungan dengan keluarga tampak harmonis di mana klien ditemani anaknya dan sebagian keluarganya, klien dapat berkumonikasi dengan perawat dan dokter dengan baik.

C. Spiritual

Klien beragama Islam, sama agama yang dianut oleh sanak saudaranya serta kedua orang tuanya, keluarga klien selalau berdo`a dan selalu berharap diberikan kesembuhan.

VI. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum :

Pols = 76 (/mnt

RR = 40 (/mnt

TD = 140 / 90 mm/hs

T = 37,2 C

B. Head to toe

1. Kepala

Bentuk kepala simetris,. Pergerakan kepala tidak kaku (dapat digerakkan ke kiri dan ke kanan), kulit kepala tidak ada kotoran yang melekat dikepala,

2. Rambut

Warna rambut hitam, bentuk rambut panjang dan bergelombang sedikit, dan penyebaran rambut merata.

3. Mata

Bentuk simetris, klien dapat melihat dengan baik, keadaan tidak ada kotoran, dan klien tidak menggunakan kaca mata.

4. Hidung ( Penciuman )

Penciuman klien berfungsi dengan baik, struktur hidung simetris. Dapat membedakan bau-bau seperti alkohol dan lain-lain, tidak ada cairan yang keluar dari hidung klien, tidak terdapat peradangan dan perdarahan pada hidung klien.

5. Telinga ( Pendengaran )

Pendengaran klien berfungsi dengan baik, dapat mendengar apabila dipanggil, tidak ada cairan yang keluar dari telinga klien, tidak terjadi peradangan dan perdarahan pada telinga klien.

6. Mulut dan gigi

Gigi klien tampak kotor, tidak terdapat peradangan dan perdarahan pada mulut klien, bibir klien tampak kering, warna bibir merah pucat (muda), gigi klien lengkap serta fungsi pengecapan normal.

7. Leher

Tidak ada pembesaran kalinjer getah bening dan kalinjer tiroid, tidak terjadi peradangan, leher dapat digerakkan secara anatomis, keadaan leher tidak ada kotoran.

8. Thorax (fungsi pernapasan )

Bentuk simetris, fungsi pernafasan baik, tidak terdengar bunyi ronchi dan whezing serta tidak terdapat bunyi timpani.

9. Abdomen

Bentuk simetris, tidak ada kotoran yang menempel pada kulit, terasa nyeri pada saat di palpasi dan kembung pada saat di perkusi.

10. Reproduksi

Klien berjenis kelamin perempuan, mempunyai seorang istri dan tiga orang anak, tidak terpasang kateter dan tidak terkaji keseluruhan.

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM

A. Urine

Warna

: kuning muda

Kejernihan

: jernih

Berat jenis

: 1 005

PH

: 6 0

B. Endapan

Leukusit

: + 2 3

Eritrosit

: + 1 2

Epitel Sel

: + / pos

Silender

: -

Kristal

: Ca. Sulfat

Bakteri

: +

Lain-lain

: -

C. Hasil Pemeriksaan Hematologi

Hemoglobin: 12,2 gram %

Lekosit

: 12.740 / mm

Hematokrit: 36 %Trombosit

: 160.800 / mm

Golongan Darah: B

VIII. PENGOBATAN

Tanggal 05 September 2006

Jam : 04.45 wita : - IVFD RL guyur flas ( 20 tts / menit (20menit)

- guyur lagi flas ( 28 tts / menit.

Jam : 05.15 wita :- Inj. Antrain amp / IV

- Inj. Visikur 1 amp / IV

- Inj. Raclonia 1 amp / IV

- Dexanta syr 1 sdk makan

- Visidex tab 1 tab.

IX. ANALISA DATA

No.Data Subjektif & ObjektifEtiologiMasalah

1

Ds : klien mengeluh perih pada daerah epigastrium.

Do : - klien merasakan nyeri dengan skala 3 (skala nyeri 0, 1, 2, 3)

- saat di palpasi expresi klien meringis kesakitan

- saat di perkusi klien nampak memegangi ulu hatinya yang sakit.

- Vital sign :

TD : 160 / 90 mmHg

T : 36C

R : 20 X / menit

N : 60 X / menit

Peningkatan ekskresi asam clorida lambung sekundar terhadap gastritis akutGangguan rasa nyaman (nyeri)

2Ds : Klien mengatakan nafsu makanya berkurang.

Do : - klien nampak lemah

- klien makan 5 6 sendok dari porsi yang disediakan.

- BB : 55 kg

- TB : 162 m

- Vital sign :

TD : 130 / 80 mmHg

T : 37,2 C

R : 40 x / menit

N : 76 x / menitAnorexia Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.

Ds : - Klien sering mengeluh perutnya yang sakit apalagi setelah terlambat makan dan makan makanan yang merangsang seperti pedas dan asem.

- Klien menanyakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakitnya.

Do : - Klien tampak sering bertanya akan penyakitnya.

- Klien tampak memegang bagian perutnya yang tidak nyaman, nyeri, perih dan kembung.

- Pola makan yang tidak memenuhi syarat yang sering di konsumsi klien.Ketidak mampuan keluarga untuk mendapatkan informasi mengenai penyakit gastritis (maag) dan penanganannya.Kurangnya pengetahuan / informasi

X. DAFTAR MASALAHNo.Diagnosa KeperawatanTgl. Muncul

1.

23Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan penigkatan ekskresi asam clorida lambung sekundar terhadap gastritis akut di tandai dengan :

Ds : klien mengeluh perih pada daerah epigastrium.

Do : - klien merasakan nyeri dengan skala 3 (skala nyeri 0, 1, 2, 3)

- saat di palpasi expresi klien meringis kesakitan

- saat di perkusi klien nampak memegangi ulu hatinya yang sakit.

- Vital sign :

TD : 160 / 90 mmHg

T : 36C

R : 20 X / menit

N : 60 X / menit

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh intake yang kurang ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan nafsu makanya berkurang.

Do : - klien nampak lemah

- klien makan 5 6 sendok dari porsi yang disediakan.

- BB : 55 kg

- TB : 162 m

- Vital sign :

TD : 130 / 80 mmHg

T : 37,2 C

R : 40 x / menit

N : 76 x / menit

Kurangnya pengetahuan / informasi mengenai penanganan dini dan pencegahan gastritis terutama yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari sehubungan ketidak mampuan keluarga untuk mendapatkan informasi mengenai penyakit gastritis (maag) dan penanganannya ditandai dengan :

Ds : - Klien sering mengeluh perutnya yang sakit apalagi setelah terlambat makan dan makan makanan yang merangsang seperti pedas dan asem.

- Klien menanyakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakitnya.

Do : - Klien tampak sering bertanya akan penyakitnya.

- Klien tampak memegang bagian perutnya yang tidak nyaman, nyeri, perih dan kembung.

- Pola makan yang tidak memenuhi syarat yang sering di konsumsi klien

5 September 2006

6 September 20067 September 2006

XI. INTERVENSI KEPERAWATAN

No.Hari/Tgl/jamDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensi KeperawatanResional

1.

Selasa, 5 September 2006.IDalam 1 hari nyeri yang dirasakan klien berkurang dengan kriteria :

- tanda-tanda nyeri berkurang.

- klien mengatakan nyerinya berkurang

- tanda-tanda vital dalam batas normal- kaji tanda-tanda vital.

- anjurkan pasien untuk tetap rileks.

- kaji tanda-tanda nyeri

- kolaborasi dengan tim medis untuk pengobatan.- untuk mengetahui perkembangan klien.

- untuk mengurangi nyeri.

- untuk mengetahui perkembangan klien.

2Rabu, 6 September 2006.IIPemenuhan pemberian nutrisi dapat terpenuhi dalam 3 hari, dengan kriteria :

- klien menghabiskan makanan yang diberikan.

- kaji nutrisi lewat parental.

- beri makanan dengan porsi kecil tapi sering.

- beri makanan kesukaan klien.

- observasi adanya gejala hipo / hiperglikomi

- observasi intake dan out put tiap 24 jam.

- sajikan makanan yang mudah cerna dalam keadaan hangat.

- lakukan terapi sesuai anjuran dokter.- dengan pergantian cairan melalui parental maka nutrisi tubuh terpenuhi.

- dengan makan porsi kecil tapi sering akan dapat memenuhi nutrisi.

- dengan makanan kesukaan, klien akan merasa berselera untuk makan.

- mempermudah makanan masuk kedalam tubuh.

3Kamis, 7 September 2006IIIKeluarga mengenal masalah kesehatan.- kaji pengetahuan klien

- kaji tindakan keluarga yang sudah dilakukan terhadap pasien yang mengalami penyakit gastritis (maag).

- diskusikan dengan keluarga tentang gejala dan tanda-tanda gastritis.

- beri penjelasan ulang bila belum dimengerti.Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan mengenai penyakit gastritis (maag).

XII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.Hari/Tgl/jamDx KepImplementasiEvaluasi

1

Selasa, 5 September 2006.I- mengkaji tanda-tanda vital.

Pols = 76 (/mnt

RR = 40 (/mnt

TD = 140 / 90 mm/hs

T = 37,2 C

- menganjurkan klien untuk tetap rileks

-mengkaji tanda-tanda nyeri.

- kolaborasi dengan tim medis untuk pengobatan. Contoh obat :

- Inj. Antrain amp / IV- Inj. Visikur 1 amp / IV

- Inj. Raclonia 1 amp / IV

- Dexanta syr 1 sdk makan

- Visidex tab 1 tab.

S : klien mengatakan rasa nyerinya mulai berkurang.

O : klien tampak mulai tenang

A : masalah teratasi sebagian.

P : intervensi diteruskan.

2Rabu, 6 September 2006II- mengkaji nutrisi lewat parental.

- memberi makanan dengan porsi kecil tapi sering.

- memberi makanan kesukaan klien.

- mengobservasi adanya gejala hipo / hiperglikomi

- mengobservasi intake dan out put tiap 24 jam.

- menyajikan makanan yang mudah cerna dalam keadaan hangat.

- melakukan terapi sesuai anjuran dokter.S : Klien mengatakan nafsu makanya berkurang.

O : - klien nampak lemah

- klien makan 5 6 sendok dari porsi yang disediakan.

A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan

3Kamis, 7 September 2006III- mengkaji pengetahuan klien

- mengkaji tindakan keluarga yang sudah dilakukan terhadap pasien yang mengalami penyakit gastritis (maag).

- mendiskusikan dengan keluarga tentang gejala dan tanda-tanda gastritis.

- memberi penjelasan ulang bila belum dimengerti.S : - Klien mengatakan perutnya sakit apalagi setelah terlambat makan

- Klien menanyakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakitnya.

O : - Klien tampak sering bertanya akan penyakitnya.

- Klien tampak memegang bagian perutnya yang tidak nyaman, nyeri, perih dan kembung.

A : masalah belum tertasi

P : intervensi dilanjutkan.

XIII. CATATAN PERKEMBANGAN

No.Hari/Tgl/jamDx KepCatatan Perkembangan

1

Selasa, 5 September 2006.

Rabu, 6 September 2006.I

S : klien mengatakan rasa nyerinya mulai berkurang.

O : klien tampak mulai tenang

A : masalah teratasi sebagian.

P : intervensi diteruskan.

S : klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi

O : klien tampak sudah tenang

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan

2Rabu, 6 September 2006.

Kamis, 7 September 2006.IIS : Klien mengatakan nafsu makanya berkurang.

O : - klien nampak lemah

- klien makan 5 6 sendok dari porsi yang disediakan.

A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan

S : klien mengatakan ada nafsu makan.

O : klien makan 9 10 sendok sehari

A : masalah teratasi sebagian

P : intervesi diteruskan

3Kamis, 7 September 2006.

Jumat, 8 September 2006.IIIS : - Klien mengatakan perutnya sakit apalagi setelah terlambat makan

- Klien menanyakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakitnya.

O : - Klien tampak sering bertanya akan penyakitnya.

- Klien tampak memegang bagian perutnya yang tidak nyaman, nyeri, perih dan kembung.

A : masalah belum tertasi

P : intervensi dilanjutkan.

S : - klien mengatakan perutnya sudah mulai tidak sakit lagi.

- klien tidak lagi menanyakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakitnya.

O : - klien tidak lagi bertanya akan penyakitnya.

- klien tampak tidak lagi memegang bagian perutnya.

A : masalah sebagian teratasi

P : intervensi diteruskan.

EMBED Imaging.Document

PAGE 21

_1123101754.bin