pedoman pengorganisasian vip

53
PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT WIDODO PROFIL 2015 RUANG KELAS I & VIP RUANG SRI WIJAYA RUANG MAJAPAHIT RUANG RAWAT INAP TINDAK LANJUT RS WIDODO NGAWI DISUSUN OLEH : ESTI WAHYUNI,Amd.Kep Rumah Sakit Widodo Ngawi

Upload: w-selvia-ys

Post on 13-Apr-2016

561 views

Category:

Documents


95 download

DESCRIPTION

pedoman pengorganisasian vip

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Pengorganisasian Vip

PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA DI

RUANG ANAK RUMAH SAKIT WIDODO

PROFIL 2015RUANG KELAS I & VIP

RUANG SRI WIJAYARUANG MAJAPAHIT

RUANG RAWAT INAP TINDAK LANJUTRS WIDODO NGAWI

DISUSUN OLEH :ESTI WAHYUNI,Amd.Kep

Rumah Sakit WidodoNgawi

TAHUN 2015

Page 2: Pedoman Pengorganisasian Vip

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.

Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai

pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan

pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar profesionalisme,

sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya

peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksakan pekerjaan

yang berdasarkan standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat

untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang

pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi.

Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu

itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara

berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan, perawatan

ke pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan

singkat ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk

menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan

parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang

seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan

harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Page 3: Pedoman Pengorganisasian Vip

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap.

Standar sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standar

digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan

akreditasi.

1.2. Tujuan Pedoman

1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan

keperawatan yang tepat.

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan

yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan

dalam memberikan pelayanan.

3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal,

sehingga dapat memuaskan pasien.

4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat sehingga

memberikan kesan yang positif.

5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga

sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.

1.3. Ruang Lingkup Pelayanan

Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa dan anak yang meliputi :

1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.

2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.

3. Pemeriksan dan pengobatan oleh dokter spesialis.

4. Pemeriksaan penunjang diagnostik.

5. Tindakan medis yang bersifat diagnosti dan terapeutik.

6. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan

instruksi dokter spesialis.

7. Pelayanan tranfusi darah.

8. Pemberian surat rujukan.

Page 4: Pedoman Pengorganisasian Vip

9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

1.4. Batasan Operasional

Standar Unit kerja Rawat Inap Ruang kelas I&VIP, ruang Sri wijaya dan ruang

Majapahit Rumah Sakit Widodo meliputi Ruang rawat pasien, ruang kepala perawatan,

ruang pos perawat, ruang konsultasi, ruang administrasi, tempat loker, tempat linen kotor,

tempat linen bersih, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap anak di RS

Widodo, terdiri dari :

Ruang Pasien Rawat Inap.

Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan secara

berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang UTAMA RS Widodo terdiri dari kamar

kelas I& VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit.

Ruang kepala perawatan, Ruang pos perawat, Ruang konsultasi, Ruang

Administrasi.

Untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan pasien di Ruang utama, ke tiga ruangan

tersebut dijadikan tiga dalam tiga ruang pos perawat (nurse station). Ruangan ini dilengkapi

meja kursi, tempat arsip, telepon, komputer, AC, papan pengumuman.

Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang, penandatanganan

surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan persetujuan pengobatan, tindakan

perawatan ataupun persetujuan tindakan bedah).

Tempat Loker.

Tempat loker di ruang anak digunakan untuk penyimpanan obat pasien.

Tempat Linen Kotor.

Page 5: Pedoman Pengorganisasian Vip

Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang rawat inap

sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di ruang kelas I& VIP, ruang

Sri wijaya 7 ruang Majapahit berupa ember besar dan tutupnya.

Tempat Linen Bersih.

Tempat untuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang rawat inap.

Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat nurse station.

Kamar Mandi / Toilet.

Di ruang kelas I& vip, ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit terdapat 20 Kamar mandi

pasien yang setiap hari dibersihkan oleh petugas cleaning service.Karena tiap kamar pasien

tersedia 1 kamar mandi,,toilet, dan wastafel.

1.5. Landasan Hukum.

1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang

Akuntabilitas Pelayanan Publik.

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang Pedoman

Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Propinsi,

Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib

Dilaksakan Daerah.

8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang Organisai

dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

Page 6: Pedoman Pengorganisasian Vip

9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal

Page 7: Pedoman Pengorganisasian Vip

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Rawat kelas I& VIP ,ruang Sri wijaya dan

ruang Majapahit, adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah

Tenaga

1. Kepala Ruangan D III Keperawatan 1

2. Katim D III Keperawatan 12

3. Perawat Pelaksana D III Keperawatan 12

2.2. Distribusi Ketenagaan

Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Rumah Sakit Widodo berdasarkan shift. Tenaga

kerja di unit Rawat Inap kelas I&VIP,ruang Sri Wijaya dan Majapahit saat ini berjumlah 25

Orang. Yang memegang tanggung jawab sebagai berikut :

1) Kepala Ruangan : 1 Orang

2) Ketua Tim : 12 Orang

3) Perawat Pelaksana : 12 Orang

Tenaga kerja di unit Rawat Inap ruang Kelas I&VIP, ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit

ini, bekerja dengan jadwal sebagai berikut :

1) Kepala Ruangan : Senin s.d Sabtu dimulai pukul 07.00 – 14.00

2) Perawat Katim : Senin s.d Minggu, Jam kerja sesuai dengan shift yang sudah

Page 8: Pedoman Pengorganisasian Vip

dijadwalkan.

3) Perawat Pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah dijadwalkan.

2.3. Pengaturan Jaga

Rumh Sakit Widodo merupakan Rumah Sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari

untuk melayani masyarakat umum.

Karyawan bekerja secara shift dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri oleh unit

kerja rawat inap kelas I&VIP, ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit.

Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :

1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 15 menit dari dimulainya jadwal shift.

2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka karyawan

tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.

3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat peringatan.

4) Izin meninggalkan dinas maksimal 3 jam dalam 1 hari kerja atas persetujuan Kepala

Ruangan atau Katim.

Pengaturan tenaga kerja di Rawat kelas I&VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit

berdasarkan shift di bawah ini :

a) Kepala Ruangan

Senin – Sabtu : 07.00 – 14.00

b) Karyawan Shift

Senin – Minggu

o Shift I : 07.00 – 14.00

o Shift II : 14.00 – 21.00

o Shift III : 21.00 – 07.00

Page 9: Pedoman Pengorganisasian Vip

BAB III

STANDAR FASILITAS

Bangunan Rawat Inap kelas I&VIP,ruang Sri wijaya dan ruang Majapahit Rumah Sakit

Widodo terletak di lantai 1,lantai 2 dan lantai 3 Gedung Rumah Sakit, yang terdiri dari

ruang Nurse station, Ruang rawat inap kelas I ada 3 kamar, ruang VIP ada 5 kamar ruang

Sri wijaya ada 8 kamar dan ruang Majapahit ada 4 kamar, masing-masing kamar terdiri 1

tempat tidur.

3.1. Denah Ruang

Post

PerawatMP2 MP3 MP4 MP5

LANTAI

III

Post

Perawat

SW

SW

2

SW

3

SW

4

SW

5

SW

6

SW

7

SW

8

SW

9 LANTAI II

Instalasi

Laboratorium

LorongInstalasi Radiologi

LANTAI I

LIFTKLAS I.I

KLAS I.2

KLAS I.3Post Jaga

Listrik VIP I VIP II VIP III VIP IV VIP V

Post Perawat

Klas I/VIP

Page 10: Pedoman Pengorganisasian Vip

3.2. Standar Fasilitas

1. Standar pelayanan Minimal Unit Rawat Inap

a. Pemberian pelayanan di rawat inap.

b. Dokter Penanggung Jawab pasien rawat inap.

c. Ketersediaan pelayanan rawat inap.

d. Jam praktek dokter spesialis.

e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh /j atuh yang berakibat

kecacatan / kematian.

f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien > 48 jam setalah masuk rawat

inap.

g. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap.

2. Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap

No. Peralatan Medis Keterangan

1. Section Ada

2. Minor Set Ada

3. Stetoskop Ada

4. Tensi Meter Ada

5. Termometer Ada

6. Pen Light / Senter Ada

7. Nebulizer Ada

8. Standar Infus Ada

9. Ambu Bag Ada

10 Tourniket Ada

11. Tongue Spatel Ada

12. Tabung O2 Ada

13. 02 sentral Ada

14 Tromol Ada

Page 11: Pedoman Pengorganisasian Vip

15. Korentang Ada

16 Troli Ada

17 Gunting Ada

18 Bak Instrumen Ada

19 Bengkok Ada

20 Lampu Pembaca Rontgen Ada

21 Kulkas Penyimpan Obat Ada

23. Urinal Ada

24. Laken Ada

26. Tempat Tidur Pasien Ada

27. Pispot Ada

28. Baskom Mandi Ada

29. Box Infus Ada

30. Kursi Roda Ada

31. Lampu UV Ada

3. Sarana Kerja di Rawat Inap kelas I,VIP, Sriwijaya dan Majapahit

Page 12: Pedoman Pengorganisasian Vip

No. Sarana Kerja Keterangan

1. CPU Ada

2. Mouse Ada

3. Keyboard Ada

4. Monitor Ada

5. Kalkulator Ada

6. Kipas Angin Ada

7. Televisi Ada

8. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Ada

9. Pesawat Telepon Ada

10. File Catatan Keperawatan Ada

11. Buku Folio Ada

12. AC Ada

13. Lemari / Cabinet Ada

14. Kursi Ada

15. Loker Penyimpanan Obat Ada

16. Meja Komputer Ada

17. Peralatan Infus Ada

18. Jam Dinding Ada

19. Vas Bunga Ada

20. Pigura Ada

21. Kotak Kunci Ada

22. Tempat Sampah Ada

4. Fasilitas Ruang Rawat Inap

No. Ruangan Rawat Fasilitas Keterangan

Page 13: Pedoman Pengorganisasian Vip

1. VIP Tempat Tidur PasienBantalSofa Lemari Kursi Penunggu PasienTiang InfusACTV LEDKulkas Remote ACRemote TVKamar Mandi / ToiletGayungKesetJam DindingKordenKunci KamarTempat SampaPengharun RuanganTanggaa Pijak Pasien

Ada 5 Kamar Rawat

2. Kelas I Tempat Tidur PasienBantalLemariKursi Penunggu PasienSofa PenungguTiang InfusKipas AnginTVRak TVRemote TVKamar Mandi / ToiletGayungKesetPengharum RuanganKordenKunci KamarTempat SampahWastafelUrinal

Ada 3 Kamar Rawat Inap

Page 14: Pedoman Pengorganisasian Vip

Bed PanTangga Pijak Pasien

3. Ruang Sriwijaya Tempat Tidur PasienBantalLemariKursi Penunggu PasienSofa PenungguBel RuanganTiang InfusACTV LEDRemot ACRemot TVPengharum RuanganJam Dinding02 SentralKamar Mandi / ToiletWastafelGayungKesetKulkasKordenTempat SampahTangga Pijak Pasien

Ada 8 Kamar Rawat Inap

4. Ruang Majapahit Tempat Tidur PasienBantalLemariSelimut PasienKursi Penunggu PasienSofa Susun PenungguTiang InfusACTV LEDRemot ACRemot TVKamar mandi / ToiletGayungKesetKorden

Ada 4 Kamar Rawat Inap

Page 15: Pedoman Pengorganisasian Vip

Tempat SampahUrinalBed PanTangga Pijak Pasien02 SentralPengharum RuanganTangga Pijak Pasien

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Page 16: Pedoman Pengorganisasian Vip

Jenis pelayanan di rawat inap

1. Pemeriksaaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.

2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala.

3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter.

4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.

5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.

6. Pemeriksaan penunjang diagnostik.

7. Tindakan Medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.

8. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan

instruksi dokter spesialis.

9. Pelayanan Tranfusi Darah.

10. Pemberian Surat Rujukan.

11. Pemakaian peralatan yang tersediaseperti oksigen.

BAB V

LOGISTIK

Page 17: Pedoman Pengorganisasian Vip

6.1. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu

prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan yangb digunakan oleh pasien di

ruang rawat inap, dan sebagai penggantinya dibebankan kepada pasien melalui resep

yang dibuat oleh dokter. Untuk alat habis pakai perawat menulisnya di lembar alkes

dan di tanda tangani oleh perawat.

6.2. Tujuan

Agar alat-alat dan obat-obatan emergency stok yang ada di ruang rawat inap.

Mencegah kesalahan dalam pemberian obat, dengan cara 10 benar.

Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.

Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.

6.3. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat-obatan

Jenis obat stok yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta, ditulis

pada resep oleh dokter yang bertanggung jawab di ruangan, dan jika selain obat

ditulis oleh perawat pada form alkes.

Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian

farmasi.

Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah tersedia akan

diserah terimakan ke ruang rawat inap, 1 lembar putih untuk farmasi dan 2

lembar (kuning dan merah) di status pasien.

A. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah digunakan

Alat yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 3 putih,

kuning, dan merah.

Obat-obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan dibuat resep oleh

dokter, sedangkan alkes ditulis oleh perawat pada form alkes.

Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian

farmasi

Page 18: Pedoman Pengorganisasian Vip

Bila alat kesehatan dan obat yang sudah disiapkan oleh bagian farmasi,

diserahkan ke perawat rawat inap.

BAB VI

Page 19: Pedoman Pengorganisasian Vip

KESELAMATAN PASIEN

Alur Pelaporan Keselamatan Pasien

1. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut

(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.

2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insden dengan mengisi formulir laporan

insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung, paling lambat 2 x 24

jam, jangan menunda laporan.

3. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor.

(Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Supervisor / Kepala

bagian / instalasi / departemen / unit, ketua komite medis / ketua K.SMF)

4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap

insiden yang dilaporkan.

5. Hasil grading akan menentukan bentuk intervensi dan analisa yang akan dilakukan

sebagai berikut :

Grade Biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1

minggu.

Grade Hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2

minggu.

Grade Kuning : intervensi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim

KP di RS, waktu maksimal 45 hari.

Grade Merah : investigasi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim

KP di RS, watu maksimal 45 hari.

6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan

insiden dilaporkan ke tim KP di RS.

7. Tim KP di RS akan memganalisa kembali hasil investigasi dan insiden untuk

menentukan apakah perlu investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading.

8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa masalah / Root

Cause Analysis (RCA).

Page 20: Pedoman Pengorganisasian Vip

9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi

untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk / “safety alert” untuk

mencegah kejadian berulang.

10. Hasil RCA, recomendasi dan rencana kerja di laporkan kepada direksi.

11. Recomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan balik kepada

unit terkait.

12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing.

13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS.

BAB VII

Page 21: Pedoman Pengorganisasian Vip

KESELAMATAN KERJA

7.1. Konsultasi medis

DPJP menginformasikan kepada penanggung jawab pasien terkait dengan

konsultasi ke dokter spesialis.

DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi.

Penanggung jawab pasien menandatangani inform consent.

Perawat ruang rawat inap menghubungangi dokter spesialis yang menjadi

konsulan.

Penanggung jawab pasien di informasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter

konsulan.

7.2. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi

DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi

kepada penanggung jawab pasien.

Penanggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent

pemeriksaan radiologi dan laboratorium.

Perawat ruang rawat inap kelas I&VIP, ruang Sri Wijaya dan ruang Majapahit

menginformasikan tentang pemeriksaan radiologi dan laboratorium kepada unit

terkait.

Perawat rawat inap kelas I&VIP, ruang Sri Wijaya dan Majapahit melengkapi

form pemeriksaan dan menyerahkan kepada petugas radiologi dan

laboratorium.

Pasien ditindak lanjuti sesuai dengan hasil pemeriksaan.

BAB VIII

Page 22: Pedoman Pengorganisasian Vip

PENGENDALIAN MUTU

Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap memfasilitasi

pasien yang dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan.

Alur Pelaporan Mutu

Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap ruang kelas I&VIP,ruang Sri

Wijaya dan Majapahit RS Widodo, seperti :

1.Pelaporan pemasangan tindakan invasive.

2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator

3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator.

a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayaan

Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ditulis

pada catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya.

Monitoring tindakan invasive dilakukan setiap setelah melakukan

tindakan dan di dokumentasikan.

Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety dan dicatat 1 x 24

jam dan dilaporkan kepada bagian Kasie Mutu Keperawatan di akhir

bulan.

Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien.

Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien.

BAB IX

Page 23: Pedoman Pengorganisasian Vip

PENUTUP

Peran Rumah Sakit Widodo Ngawi sangat penting dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan

rawat inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu.

Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan

kegiatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Widodo Ngawi.

Ngawi, November 2015

Direktur

RS Widodo Ngawi

dr. Pudjo Sardjono, M.Sc

Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja

Page 24: Pedoman Pengorganisasian Vip

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA5.1. Struktur Organisasi

a. Secara struktur organisasi, instalasi rawat inap berada di bawah Ka Sie

pelayanan keperawatan rawat inap. Dalam hal yang berkaitan dengan SDM

keperawatan dan sarana prasarana rawat inap akan berkoordinasi dengan Ka

Sie keperawatan rawat inap.

b. Instalasi rawat inap adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh

seorang kepala instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik.

Keperawatan atau pelayanan penunjang medik, pendidikan, pelatihan dan

penelitian kesehatan di Rumah Sakit.

c. Struktur organisasi instalasi rawat inap kkelas I&VIP, ruang Sri Wijaya dan

Majapahit sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP KLAS I, VIP,

SRIWIJAYA, MAJAPAHIT RUMAH SAKIT WIDODO NGAWI

Page 25: Pedoman Pengorganisasian Vip

BAB VI

URAIAN JABATAN

6.1. KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

A. TUGAS POKOK

Direktur

Dr. Pudjo Sardjono, M.Sc

Kepala Ruang I,VIP,SRIWIJAYA,MAJAPAHIT

ESTI WAHYUNI, Amd, Kep.

Dokter Penanggungjawab :

1. dr. I Putu Suharta P. Sp PD.

2. dr. Tulus Lumaksono Sp PD.

3. dr. Hendri Wahyudi Sp PD.

4. dr. Iqbal Muhamad Sp S.

5. dr. Agus S.B Sp OT.

6. dr. Eddy Sp B.

Kelas I & VIP Sriwijaya Majapahit

Ka.TIM I :

Sekar

Pelaksa I :

Devi

Ka.TIM II :

Nia

Pelaksa II :

Bita

Ka.TIM III :

Ratna

Pelaksa III :

Aprilia

Ka.TIM IV :

Melinda

Pelaksa IV :

Ayu

Ka.TIM I :

Yuyun

Pelaksa I :

Ika

Ka.TIM II :

Tatik

Pelaksa II :

Diah H

Ka.TIM III :

Atik Yetik

Pelaksa III :

Agustin

Ka.TIM IV :

Erna P

Pelaksa IV :

Verlinda

Ka.TIM I :

Beni Erna

Pelaksa I :

Esti sri L

Ka.TIM II :

Diah

Pelaksa II :

Aprilia Ike

Ka.TIM III :

Dian

Pelaksa III :

Siska Y

Ka.TIM IV :

Lilik

Pelaksa IV :

Septiana

Page 26: Pedoman Pengorganisasian Vip

Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan

penunjang medik, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan melalui

pengelolaan sumber daya yang tersedia secara efektif, efisien dan produktif.

B. FUNGSI

Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengevaluasian

penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan pelayanan penunjang

medik di lingkup instalasi.

C. URAIAN TUGAS

a. Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai di lingkup instalasi.

b. Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan

penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).

c. Menyusun standart pelayanan minimal instalasi.

d. Melaksakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan standart

pelayanan yang telah ditetapkan.

e. Mengelola dan memberdayakan semua sumber daya di instalasi dalam

rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan.

f. Mengupayakan pemenuhan target, sasaran dan tujuan instalasi sesuai dengan

rencana kerja dan standart pelayanan minimal.

g. Mengembangkan kemampuan instalasi dalam pelayanan secara

berkelanjutan.

h. Melaksakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.

i. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka

pelaksnaan tugas instalasi.

j. Melaksakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan

sumber daya yang digunakan di lingkup instalasi.

k. Mengevaluasi standart pelayanan instalasi.

l. Menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.

Page 27: Pedoman Pengorganisasian Vip

m. Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai kebutuhan

instalasi.

n. Melaporkan dan mempetanggungjawabkan pelaksanaan tugas operasional

kepada ardirektur secara berjenjang.

D. KEWENANGAN

a. Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai.

b. Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan

penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).

c. Mengusulkan standart pelayanan instalasi.

d. Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk Satuan Medis

Fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.

e. Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan produktif.

f. Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi.

g. Melaksakan ketentuan disiplin kerja di instalasi.

h. Mengusulkan kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam (SKP) di lingkup

instalasi.

i. Mengusulkan sistem “Reward dan Punisment” terhadap kinerja karyawan

sesuai dengan batas kewenangannya.

E. TANGGUNG JAWAB

a. Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada direktur

RS secara berjenjang.

b. Menjamin kelancaran secara operasional dalam pelayanan atau dukungan

pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.

c. Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja

(ketentuan) yang telah ditetapkan.

Page 28: Pedoman Pengorganisasian Vip

6.2. SEKRETARIS

A. TUGAS POKOK

Membantu kepala instansi dalam urusan administratif.

B. URAIAN TUGAS

a. Melaksanakan agenda surat masuk dan surat keluar.

b.Melaksanakan notulensi rapat.

c. Membuat dan mencatat agenda kerja instalasi.

d.Membuat undangan dan mempersiapkan rapat instalasi.

e. Mengumpulkan laporan dari ruang-ruang rawat di bawah instalasi rawat inap.

f. Merekap laporan bulanan dari ruang-ruang rawat di bawah instalasi rawat inap.

g.Menyerahkan hasil rekapan laporan bulanan kepada kepala instalasi untuk

dianalisa.

6.3. KEPALA RUANG

A. TUGAS POKOK

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawtan di ruang rawat

yang berada di wilayah tanggung jawabnya.

B. URAIAN TUGAS

1. Melaksakan fungsi perencanaan :

a. Menyusun rencana kerja kepala ruangan.

b. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di

ruang rawat yang bersangkutan.

Page 29: Pedoman Pengorganisasian Vip

c. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah

mauppun kualifikasi untuk ruang rawat.

2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :

a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang

rawat.

b. Menyusun jadwal atau daftar dinas tenaga keperawatan .

c. Melaksanakan orientasi kepada pasien atau keluarga meliputi :

1) Penjelasan tentang peraturan rumah sakit

2) Tata tertib ruang rawat.

3) Fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin

sehari-hari.

d. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru.

e. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksakan asuhan

keperawatan.

f. Mengadakan pertemuan berkala / insidentil dengan staf keperawatan.

g. Memberi kesempatan atau ijin kepada stsf keperawatan.

h. Pelatihan koordinasi dengan Ka Sie keperawatan.

i. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan

kebutuhan berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah sakit.

3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian :

a. Mengendalikan dan menilai pelaksaan asuhan keperawatan yang telah

ditentukan.

b. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada di bawah

tanggung jawabnya.

c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga

keperawatan, peralatan dan obat-obatan.

d. Mengawasi dan menilai asuhan keperawatan sesuai standart yang

berlaku secara mandiri.

Page 30: Pedoman Pengorganisasian Vip

6.4. PENANGGUNG JAWAB SHIFF

A. TUGAS POKOK

Mengkoordinir sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan

keperawatan pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif, kolaboratif dan secara

teknis administratif bertanggung jawab kepada kepala ruang.

B. URAIAN TUGAS

1. Membuat rencana asuhan keperawatan bulanan, mingguan dan harian

bersama kepala ruang.

2. Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala ruang.

3. Melakukan pegkajian, menyusun diagnosa dan perencanaan tindakan

bersama anggota timnya.

4. Melakukan pengarahan kepada perawat pelaksana tentang pelaksanaan

asuhan keperawatan.

5. Melakukan kerjasama dengan tim perawatan lain dan kolaborasi dengan

anggota tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

secara berkesinambungan.

6. Melakukan evaluasi dan audit internal asuhan keperawatan yang menjadi

tanggungjawab timnya.

7. Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan.

8. Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan keperawatan yang

menjadi tanggungjawab timnya.

9. Membuat laporan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan timnya

kepada kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.

6.5 PERAWAT PELAKSANA

URAIAN TUGAS :

Page 31: Pedoman Pengorganisasian Vip

1. Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan.

2. Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas.

3. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.

4. Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.

5. Memberikan pendidikan kesehatan.

6. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

7. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap

pakai.

8. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan

lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya, serta

kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.

9. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan kelurganya.

10. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.

11. Menyususn diagnosa keperawatan pasien.

12. Menyusun rencana asuhan keperawatan.

13. Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.

14. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan

15. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat.

16. Memantau dan menilai kondisi pasien.

17. Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim

kesehatan yang lain.

18. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan

upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan

19. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.

20. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.

21. Melaksakan sistem dan pelaporan.

22. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.

23. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai kedaan

pasien dan kebutuhan pasien.

Page 32: Pedoman Pengorganisasian Vip

24. Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun

tulisan.

25. Melaksaakan tugas-tugaslain yang diberikan oleh piminan.

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Page 33: Pedoman Pengorganisasian Vip

7.1. HUBUNGAN INTERN

Instalasi rawat inap memberikan pelayanan yang berkomperhensif terhadap kebutuhan pasien baik secara langsung yang berkaitan dengan pemeriksaan penunjang, diagnostic, perawatan khusus maupun yang tidak langsung terkait dengan penunjang non diagnostic, dokumen rekam medic dan SIMRS.

7.2. HUBUNGAN EKSTERN

Instalasi rawat inap berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan pasien yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.

IRNA

Instalasi Penunjang Non Diagnostik

Instalasi Perawatan

Instalasi Penunjang Diagnostik

RS Lain

Instalasi Rekam Medik

Instalasi PDE

Page 34: Pedoman Pengorganisasian Vip

BAB VIIIPOLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

PERSONIL

Instalasi rawat inap (IRNA) berkoordinasi dengan bidang pelayanan dalam pengaturan sumber daya manusia yang ada di instalasi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi personil rawat inap sebagai berikut :

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil

1. Berdasarkan Jenis Jabatan

Page 35: Pedoman Pengorganisasian Vip

Uraian Jabatan

Kualifikasi Jumlah yang Ada

Kebutuhan KeteranganPendidikan Sertifikat

PelatihanKepala InstalasiKepala RuangPenanggung Jawab ShiffPerawat Pelaksana

2. Berdasarkan Pembagian InstalasiPenentuan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan Pedoman Cara Penghitungan kebutuhan Tenaga Keperawatan (Direktur Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002).Cara perhitungan dalam satu ruangan :

No. Jenis / Kategori Rata-rata Pasien/hari

Rata-rata jam perawat/pasien/hari

Jumlah jam perawat/hari

1. Pasien Ruang Majapahit2. Pasien Ruang Sriwijaya3. Pasien Ruang VIP/Kls.14. Pasien Ruang

Kls.2/Kls.35. Pasien Ruang Anak dan

Bayi6. Pasien Ruang

Kebidanan7. Pasien Ruang ICU

JUMLAH

Keterangan :

Jadi jumlah tenaga perawat yang diperlukan adalah =Rata-rata jumlah pasien/hari X Rata-rata jam/perawat/pasien/hari = Jumlah Perawat Jam kerja efektif/shiff

Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) : Hari libur / cuti / hari besar (Loss Day) := 52 + 12 + 14 = 78 hari

Page 36: Pedoman Pengorganisasian Vip

286

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan (non-nursing jobs) seperti contoh : membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alkes, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.

Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + factor koreksi

Tabel Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Instalasi Rawat InapTahun 2015

Ruang/Instalasi Kualifikasi Jumlah yang Ada

Kebutuhan KekuranganPendidikan Sertifikat

PelatihanMajapahit

SriwijayaVIP / Kelas IKelas II / IIIAnak dan BayiKebidanan ICU

JUMLAH

BAB IXKEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di Instalasi Rawat Inap dilakukan oleh perawat baru sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru dalam rangka memenuhi syarat bagi pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan asing.

9.1. Tujuan Kegiatan Orientasi

a. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.

Page 37: Pedoman Pengorganisasian Vip

b. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit.

c. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.d. Memahami teknik-teknik mengerjakan Basic Life Support dalam keadaan darurat.e. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf keperawatan.

9.2 Materi Orientasi

a. Materi Umum1) Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan.2) Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan.3) Falsafah / sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.4) Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit / pelayanan

keperawatan.5) Metode pemberian asuhan keperawatan.6) Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan.7) Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.8) Hak dan kewajiban perawat.

b. Materi Khusus1) Struktur organisasi instalasi / ruangan.2) Setting ruangan dan alat.3) Tata tertib instalasi / ruangan.4) Prosedur administrasi instalasi / ruangan.5) Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.6) Manajemen / model asuhan keperawatan pasien di instalasi / ruangan.7) Monitoring hemodinamik pasien di instalasi / ruangan.8) Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi / ruangan.9) Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi / ruangan.10) Manajemen logistik alat medis / non medis (linen) di instalasi / ruangan.11) Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di instalasi / ruangan.

9.3. Prosedur Kegiatan Orientasi

a. Tenaga keperawatan diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang keperawatan.b. Tenaga keperawatan baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima penjelasan

materi orientasi yang meliputi materi umum dan khusus.c. Perkenalan dengan pejabat struktural / fungsional di keperawatan d. Pelaksanaan program orientasi di bidang keperawatan yang di jadwalkan mulai dari

IRJA, IGD, ICU, IBS dan IRNA.

Page 38: Pedoman Pengorganisasian Vip

e. Setelah pelaksanaan orientasi perawat yang bersangkutan membuat laporan ke bidang keperawatan.

f. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat oleh masing-masing kepala ruang, maka yang bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan serta ketrampilan yang bersangkutan melalui SK Direktur.

BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

Instalasi Rawat Inap menyelenggarakan pertemuan / rapat, antara lain :

a. Rapat rutin dengan seluruh kepala ruang rawat inap yang diadakan setiap bulan.b. Rapat rutin dengan seluruh administrasi rawat inap yang diadakan setiap bulan.

Page 39: Pedoman Pengorganisasian Vip

c. Rapat rutin dengan seluruh staff ruang rawat inap yang diadakan setiap dua bulan sekali.

d. Rapat koordinasi dengan instalasi lain.

BAB XI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Page 40: Pedoman Pengorganisasian Vip

Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi kegiatan penyelenggaraan pelayanan rawat inap di RS Widodo Ngawi.

Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data / informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan, sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penemuan kebijakan yang relevan. Di dalam pelaksanaannya, pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang.

Laporan berupa Laporan Harian, Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.