makalah keterampilan dasar praktik klinik pemasangan infus pada klien ny.”e” dengan gastritis...

42
MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI DI IRD RSUD PALEMBANG BARI DISUSUN OLEH KELOMPOK I AAM CITRIDA PRAMITA (PO.71.20.1.06.041) ARI KUNCORO (PO.71.20.1.06.042) A. THERESIA (PO.71.20.1.06.043) AULIA DWI NATALIA (PO.71.20.1.06.044) DELLA ROSALIA (PO.71.20.1.06.045)

Upload: ukht-marutu

Post on 31-Jul-2015

2.332 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh, sementara itu sisanya merupakan bagian padat dari tubuh manusia. Secara klinis, tujuan utama pemberian infus adalah untuk mempertahankan keseimbangan intake dan output cairan, serta meningkatkan cairan elektrolit dan asam basa(1)

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK

PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT

DEHIDRASI

DI IRD RSUD PALEMBANG BARI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK I

AAM CITRIDA PRAMITA (PO.71.20.1.06.041)

ARI KUNCORO (PO.71.20.1.06.042)

A. THERESIA (PO.71.20.1.06.043)

AULIA DWI NATALIA (PO.71.20.1.06.044)

DELLA ROSALIA (PO.71.20.1.06.045)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES DEPKES PALEMBANG

PRODI KEPERAWATAN

2006/2007

Page 2: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

VISI DAN MISI

RSUD PALEMBANG BARI

VISI:

Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Prima di RSUD Palembang BARI Menuju

Rumah Sakit Tipe B Pendidikan dan Palembang Sehat 2008.

MISI:

1. .Melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang Prima sesuai dengan Standar

Profesi,Standar Keperawatan dan Standar Administrasi.

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional.

3. Mengembangkan Sarana dan Prasarana yang Canggih berteknologi tinggi.

4. Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai tempat pendidikan dan pelatihan

bagi tenaga kesehatan.

Motto:

“ANDA SEMBUH KAMI PUAS”

‘ANDA PUAS KAMI BAHAGIA”

SEMOGA LEKAS SEMBUH

Page 3: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat

dan karunia-Nya kita masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan

makalah dengan judul “ Keterampilan Dasar Praktek Klinik Pemasangan Infus Pada

Ny”E” dengan Gastritis Akut Dehidrasi di IRD RSUD Palembang BARI”.

Makalah ini merupakan syarat untuk menyelesaikan Praktik Klinik

Keperawatan Mahasiswa Prodi Keperawatan Poltekkes Depkes Palembang Tahun

Ajaran 2006-2007.

Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Sulaiman, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Poltekkes Depkes Prodi

Keperawatan Palembang

2. Drs. H. M.Nasir A. Hamid, S.Pd selaku Ketua Prodi Jurusan Keperawatan

Palembang

3. Dr.Hj.Indah Puspita HA, MARS. selaku Direktur RSUD Palembang BARI.

4. Dr. H. Gandi Zaihan, SpA, MARS selaku Wakil Direktur RSUD Palembang

BARI.

5. Hj. Marija, SKM selaku PLT sekretaris RSUD Palembang BARI

6. Yulia Surie, S.Pd. M.Kes selaku Kasubbag Diklat dan Litbang RSUD

Palembang BARI

7. Wiwik Supriantini, S.Kp, M.Kes selaku Kabid Keperawatan RSUD Palembang

BARI

8. Ns. Sulkan, S.Kp selaku Koordinator Praktik Klinik Subbag Diklat dan Litbag

RSUD Palembang BARI

Page 4: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

9. Dr. Hj. Halimah selaku Kepala Instalasi Gawat Darurat dan Narasumber RSUD

Palembang BARI

10. Eva Susanti,SKM selaku Pembimbing Klinik di IRD (Instalasi Rawat Darurat )

RSUD Palembang BARI

11. Hj. Lilis Suryani, S.Pd, selaku Koordinator Praktek Klinik Diklat RSUD

Palembang BARI

12. Seluruh Staf di IRD ( Instalasi Rawat Darurat ) atas dukungan dan bimbingan

dalam penyusunan makalah ini

13. Seluruh Staf dan Tenaga Medis RSUD Palembang BARI

14. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Administrasi Prodi Keperawatan poltekkes

Depkes Pelembang

15. Semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga Makalah Seminar

Praktik Klinik ini dapat kami selesaikan

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan

makalah ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

sangat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Kami berharap

makalah ini dapat berharap makalah ini dapat bagi kita semua.

Palembang, Juni 2007

Penulis

Page 5: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Secara

fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari

total berat badan tubuh, sementara itu sisanya merupakan bagian padat dari tubuh

manusia. Secara klinis, tujuan utama pemberian infus adalah untuk

mempertahankan keseimbangan intake dan output cairan, serta meningkatkan

cairan elektrolit dan asam basa(1)

Pengobatan pada Ny “E” diantaranya adalah dengan cara penggantian cairan

tubuh melalui infus, untuk mempertahankan keadaan umum pasien yang

mengalami penurunan nafsu makan sehingga asupan makanan dan cairan menjadi

menurun. Kita juga harus mengobservasi keadaan umum pasien, apakah ada

tanda-tanda odema, rasa haus yang berlebihan atau dehidrasi, dan yang perlu

dipertanyakan, tindakan apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi masalah

dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit.

Persentase jumlah cairan tubuh bervariasi bergantung pada faktor usia

seseorang, lemak dalam tubuh dan jenis kelamin. Jika lemak tubuh sedikit, maka

cairan dalam tubuh pun lebih besar. Gangguan masalah dari kebutuhan elektrolit

adalah hipokalsemia dan hiperkalsemia. Hipokalsemia merupakan kekurangan

kadar kalsium dalam darah yang disebabkan oleh pengangkutan kelenjar gondok

atau kehilangan sejumlah kalsium, sedangkan hiperkalsemia merupakan suatu

keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada pasien

yang mengalami pengangkatan kelenjar.

Dari hasil pengamatan kami di Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang

BARI, pemberian terapi infus sangat membantu pasien yang kehilangan sejumlah

cairan dan elektrolit, pada pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori

setiap hari yang dapat diberikan melalui terapi infus, misalnya cairan nutrient

Page 6: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

yang terdiri dari karbohidrat (dektrose), asam amino (amigen), lemak (lipomu dan

liposyn).

B. Tujuan Penulisan

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan prosedur pemasangan infus sesuai dengan

prosedur pemasangan infus.

Tujuan khusus

- Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar pemasangan infus

- Mahasiswa mengetahui prosedur pemasangan infus

- Mahasiwa mampu melakukan prosedur pemasangan infus

C. Waktu

Pemasangan infus pada pasien Ny “E” dengan diagnosa “ Gastritis Akut

Dehidrasi “ Pada hari rabu tanggal 15 Juni 2007 pukul 08.00 WIB

D. Tempat

Pemasangan infus pada Ny “E” dengan diagnosa “ Gastritis Akut Dehidrasi”

dilakukan di Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI

Page 7: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil RSUD Palembang BARI

RSUD Palembang BARI dibangun dengan nama Poliklinik/Puskesmas Panca

Usaha tahun 1994 dengan mulai dibangunya poliklinik-poliklinik, kantor dan

alat-alat yang masih sangat sederhana pada tanggal 19 Juni 1995 diresmikan

menjadi RSUD Palembang BARI dengan SK Depkes Nomor

1326/Menkes/SK/XI/1997 tanggal 10 November 1997 ditetapkan menjadi

Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C, dengan status milik PEMDA Kota

Palembang.

RSUD Palembang BARI terletak di Kecamatan Seberang Ulu 1 Jln. Panca

Usaha No.1 Kelurahan 5 Ulu Darat. Bangunan berada 800 m dari jalan raya

Jurusan Kertapati, jalan menuju Rumah Sakit selebar 6m yang saat ini dirasakan

sangat sempit, tepi jalan masih rawa-rawa yang tersebar di sekitar rumah-rumah

penduduk yang kurang teratur. Sejak Januari 2001 dibangun jalan alternatif dari

jalan Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI yang bisa langsung kekantor

KORPRI Kota Palembang BARI yang luasnya 45.605 m dan hampir 100%

merupakan rawa-rawa yang kedalaman airnya mencapai 50-150 cm, keadaan ini

mempengaruhi pengembangan rumah sakit, karena itu untuk pembangunannya

harus didahului dengan penimbunan dan juga sulit menjaga kebersihannya. Dari

luas tanah yang 4,5 Ha ditimbun 40% dan diatasnya sudah dibangun beberapa

gedung untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Untuk sementara ini RSUD Palembang BARI menerima dari seberang ulu dan

menerima rujukan dari 9 puskesmas, 12 puskesmas pembantu serta dokter dan

bidan praktek swasta. Selain itu RSUD Palembang BARI juga menerima

rujukan dari puskesmas-puskesmas yang berada di Ogan Komering Ilir, Ogan

Page 8: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

Ilir, Musi Banyuasin. mengingat transportasi lebih cepat dari RSUD Palembang

BARI daripada RSUD Kaya Agung dan Prabumilih maupun Sekayu.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat RSUD

Palembang BARI mempunyai pelayanan- pelayanan sebagai berikut:

1. Pelayanan Rawat Jalan

a. Poliklinik Spesialais Bedah

b. Poliklinik Penyakit Dalam

c. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana

d. Poliklinik Spesialis Anak

e. Poliklinik Spesialis THT

f. Poliklinik Spesialis Mata

g. Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin

h. Poliklinik Gigi

i. Poliklinik Akupuntur

j. Poliklinik Fisiologi

k. Poliklinik Fisioterapi

i. Instalasi Rawat Darurat

2. Pelayanan Rawat Inap

a. Pelayanan Rawat Inap Umum yang meliputi penyakit dalam,

mata,THT, dan kulit

b. Pelayanan Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana

c. Pelayanan Rawat Inap Bedah

d. Pelayanan Rawat Inap Penyakit Anak

e. Pelayanan Rawat Inap Neonatus

f. Pelayanan Rawat Inap VIP

Page 9: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

3. Pelayanan Penunjang

a. Instalasi Laboratorium Klinik

b. Instalasi Radiologi

c. Instalasi Bedah Sentral dan Recovery Room (RR)

d. Instalasi Gizi

e. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

f. Instalasi Farmasi (Apotek)

Kemudahan- Kemudahan di RSUD Palembang BARI

a. Pelayanan Rawat Darurat

b. Poliklinik Pelayanan Poli Spesialis (di layani langsung oleh Dokter

spesialis)

c. Pelayanan Rawat cInap Tanpa uang muka

4. Pelayanan Administrasi

a. Keuangan

b. Kasir

c. Asuransi Kesehatan

Sejarah Pemegang Jabatan Direktur

Nama-nama dokter/direktur RSUD Palembang BARI sejak diresmikan:

a. Tahun 1986 sampai dengan 1995 : dr. Jane Lidya Titahelu sebagai kepala

Poliklinik/ puskesmas Panca Usaha

b. Tanggal 1Juni 1995 sampai dengan Juli 2000 :dr. Eddy Zarkaty Monasir SpOG

sebagai direktur RSUD Palembang BARI.

c. Bulan Juli 2000 sampai dengan November 2000 pelaksana tugas : dr.H. Dachlan

Abbas, SpB

Page 10: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

d. Bulan Desenber 2000 sampai dengan Februari 2001 pelaksana tugas : dr. M.

Faisal Soleh,SpPD.

e. Tanggal 14 November 2000 sampai sekarang :dr. Hj. Indah Puspita, HA,

MARS. Sebagai direktur RSUD Palembang BARI

Page 11: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

BAB III

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang

ditemukan berupa dispepsia dan indigesti. Berdasarkan pemeriksaan

endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan

irregulasi mukosa.

Gastritis terbagi 2 yaitu :

1. Gastritis akut

Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan

gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil.

2. Gastritis kronik

Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan perjalanan

klinik yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi

Helicobacter pylori

Gastritis akut biasanya ditandai dengan lesi mukosa akut berupa erosi dan

perdarahan akibat faktor – faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi akut

mukosa lambung

B. Etiologi

Penyebab penyakit ini, antara lain :

1. Obat – obatan, aspirin , obat anti inflamasi nonsteroid (AINS)

2. Alkohol

3. Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : Trauma, luka bakar, sepsis

Jika ditemukan pada korpus dan fundus, biasanya disebabkan stress. Jika

disebabkan karena obat – obatan AINS, terutama ditemukan di daerah antrum,

Page 12: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

namun dapat juga menyeluruh. Sedangkan secara mikroskopik, terdapat erosi

dengan regenerasi epitel, dan ditemukan reaksi sel inflamasi neutrofil yang

minimal.

C. Patofisiologi

Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensif yang

berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa. Faktor – faktor tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut.

Dalam keadaan normal, faktor defisif dapat mengatasi faktor agresif

sehingga tidak terjadi kerusakan dan kelainan patologi

Faktor Agresif Faktor Defensif

Asam Lambung

Pepsin

AINS

Empedu

Infeksi Virus

Infeksi Bakteri H. Pylori

Bahan Korosif : Asam dan Basa Kuat

Mukus

Bikarbonas Mukosa

Prostaglandin Mikrosirkulasi

D. Tanda dan Gejala

Syndrom dispepsia berupa nyeri epigastrum, mual, kembung, muntah,

merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula,

perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena. Kemudian disusul

dengan tanda – tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya jika dilakukan

anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat – obatan atau bahan

kimia tertentu

Page 13: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

B. Tinjauan Teori Pemasangan Infus

1. Pengertian

Pemasangan infus adalah memberikan cairan makanan melalui vena (karana

akan kembali ke jantung) dengan menggunakan infus set yang steril pengganti

makanan.

2. Tujuan

a. Mempertahankan atau mengganti cairan dan elektrolit tubuh, vitamin,

protein dan kalori, dimana pasien tidak dapat inempertahankan asupan

(intake)

b. Mengembalikan keseimbangan asam dan basa

c. Mengembalikan volume darah

d. Mempermudah pemberian obat

3. Kriteria Pemasangan Vena

a. Gunakan vena besar dan bagian distal dan tangan atau lengan, jika gagal coba di

tempat yang lebih tinggi

b. Vena yang baik

- Vena path punggung tangan metacarpal

- Pilih vena yang dibawah siku

c. Vena pada kaki pemilihan terakhir, sebaiknya dihindari

4. Metode Pembendungan Vena

a. Tekan area diatas area yang akan di insersi secara manual

b. Pasien mengepalkan tangan secara periodik

c. Masase area searah dengan aliran vena

Page 14: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

d. Gunakan sphygmomanometer

5. Cara membersihkan area infus

a. Jika kotor, gunakan hiscrub atau savion untuk mencuci area tersebut. Cuci dengan

air atau alkohol 70%. Oleskan betadine 1-2% kemudian oleskan lagi alkohol 70%

b. Jika area normal, bersihkan dengan ailcobol 70%, selama 1 menit dengan gerakan

memutar keluar

c. Tunggu area tersebut kenng, baru masukkanjarum atau abocath

6. Jntervensi pada pasien yang terpasang infus

a. Mempertabankan infus intravena terhadap daerah pemasangan infus dan

memberikan pendidikan kesehatan pada pasien

b. Memenuhi rasa nyaman dan membantu aktivitas pasien misalnya dalam

pemenuhan kebutuhan personal hygiene membantu mobilitas

c. Observasi komplikasi yang mungkin terjadi misalnya:

- Infiltrat : Masuknya cairan ke subkutan. Gejalanya bengkak, dingin,

nyeri, tetesan infus lambat

- Phlebitis : Trauma mekanik path vena atau iritasi baban kimia.

Gejalanya nyeri, panas, kemerahan path vena tempat pemasangan

d. Mengatur tetesan infus

- Dilakukan setiap 30 menit sampai dengan 1 jam

- Tetesan terlalu cepat menyebabkan masalah path paru-paru dan jantung

- Tetesan yang lambat dapat menyebabkan intake cairan dan elektrolit yang tidak

adekuat

- Faktor yang mempengaruhi jumlah tetesan

Page 15: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

1. Posisi pemasangan

2. Posisi dan patency tube atau selang

3. Tinggi botol infus

4. Kemungkinan adanya infiltrat

e. Mengganti botol infus

Dilakukan jika cairan sudah berada di leher botol dan tetesan masih

berjalan prosedurnya:

- Siapkan botol yang barn

- Kiem selang

- Tank jarum dan segera tusukkan path botol yang barn

- Gantungkan botol

- Buka klem dan hitung kembali tetesan

- Pasang label

- Catat tindakan yang dilakukan

f Mengganti selang in1

a. Minimal 3 x 24 jam

b. Langkah — langkahnya

- Siapkan infus set yang barn, termasuk botol

- Masukkan cairan sepanjang selang dan gantungkan botol serta tutup kiem

- Pegang porosjarum dan tangan lain melepas selang

- Tusukkan tube yang barn ke poros jarum

g. Mengbentikan infus

Page 16: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

Dilakukan bila program terapi telah selesai atau bila akan mengganti

tusukan yang barn

- Tutup klem infus

- Buka tupe path therah tusukan sambil memegangjarum

- Tank jarum secepatnya dan ben penekanan pada daerah bebas tusukan dengan kapas

beralkohol selama 2-3 menit untuk mencegah pendaraban

- Tutup daerah bebas tusukan dengan kassa steril

- Catat waktu menghentikan infus dan jum!ah cairan yang masuk dan yang tersisa

dalam botol

7. Indikasi pada pasien “ Pemberian infus dilakukan pada pasien”

a. Dehidrasi

b. Syok

c. Intoksikasi berat

d. Pta dan pasca bedah tertentu

e. Sebelum transfusi darab

f. Yang tidak bisa atau4idak boleh makan minum melalui mulut

g. Yang memerlukan pengobatan tertentu

8. Komplikasi infus

a. Infeksi, penyebab:

- Kontaminasi cairan

- Abocath> 48-72 jam

- Desinfensi kulit kurang baik

- Cuci tangan kurang efektif atau sabun terkontaminasi

Page 17: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

b. Bakteri : terjadi 30-1 jam setelah start. Penyebab Kontaminasi cairan dan alat

e. Kerusakan saraf: Mati rasa, ben bantalan dan anjurkan pasien untuk menggerakkan

tangan (buka — tutup)

d. Infiltrasi, karena jarum bergerak atau bergoyang, gej ala udema, nyen, aliran

lambat I stop, area infiltrasi dingin

- Stop IV, kompres dingin panas

- Pencegahan: fiksasi dengan baik

e. Circulatory overload: Orang tua dan anak. Gejala: Sakit kepala, nadi cepat, tekanan

darah meningkat, batuk, nafas pendek, RR meningkat, syok

9. Komposisi cairan

- NaC1 : cairan dan elekrolit

- Dextrose, cairan dan kalori

- RL : cairan dan elektrolit (Na, K, Cl, Ca, Laktat)

- Aminovel 600 asam amino

10. Jenis-jems cairan

a. Isotonik

- NaClO,9%

- Dextrose 5% dalam air

- Ringer Laktat

b. Hipotonik

- NaC1

c. Hipertonik

- Dektrose 5%

Page 18: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

- Dektrose 10%

11. Hal — hal yang harus diperhatikan

a. Kelancaran cairan dan jumlah tetesan barus tepat sesuai dengan program

pengobatan

b. Bila terjadi haematoma, bengkak dan lain — lam tempat pemasangan jarum maka

infus hams dihentikan dan dipindahkan pemasangannya ke bagian lain

C. Perhatikan reaksi pasien selama 15 menit terakhir bila timbul reaksi alergi

misalnya menggigil atau syok, maka infus barus diperlambat tetesannya jika perlu

dihentikan. Laporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang

bersangkutan

d. Buatlah ca pemberian infus secara terinci yang meliputi:

1. Tanggal, han dan jam dimulainya pemasangan infus

2, Macam dan jumlab cairan atau obat, serta jumlah tetesan per memt

3. Keadaan umum pasien ( tensi, nadi, d selama pembenan infus

4. Reaksi pasien yang timbul akibat pemberian cairan atau obat

5. Nama dokter dan petugas pelaksanaan atau yang

bertanggungjawab

e. Siapkan cairan atau obat untuk pembenan seianjutnya

f. Perhatikan teknik septik dan aseptik

g. Cara pemasangan inI’us harus disesuaikan dengan perangkat infus yang digunakan

Page 19: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

BAB IV

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN

1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

Identitas klien

o Nama : Ny “E”

o Umur : 32 tahun

o Jenis kelamin : Perempuan

o Agama : Islam

o Pendidikan : SLTP

o Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

o Suku / bangsa : Palembang / Indonesia

o Status perkawinan : Kawin

o Alamat : Jl. KH. Azhari 7 ulu Rt. 02 No.

35 Palembang

o Tanggal MRS : 15 Juni 2007

o Tanggal pengkajian : 15 Juni 2007

o No. Med. Reg : 02.65.22

o Diagnosa medis : gastritis akut dehidrasi

Penanggung Jawab

o Nama : Tn “N”

o Umur : 45 tahun

o Jenis kelamin : Laki-laki

o Agama : Islam

o Pendidikan : SLTP

o Pekerjaan : Wiraswasta

Page 20: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

o Hubungan dengan keluarga : Suami

o Alamat : Jl. KH. Azhari 7 ulu Rt. 02 No.

35 Palembang

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Klien mengeluh sesak nafas

b. Riwayat Perjalanan Kesehatan

Klien menyadari bahwa pasien sering merasa sesak nafas dan klien merasa

sesak nafasnya saat ini tidak begitu parah, klien biasanya mengatasi

sesaknya dengan membeli obat yang ada di warung, namun semakin hari

sesak nafasnya semakin parah. Sehingga klien memeriksakan diri ke

rumah sakit, ternyata pasien menderita asma bronchial

c. Riwayat kesehatan lalu

Klien menyatakan sebelumnya pernah disedot cairan yang ada di paru-

paru sebelah kirinya dan beberapa bulan yang lalu diberi obat lalu kontrol,

tapi pasien merasa sesak nafas.

d. Riwayat kesehatan keluarga

Di dalam anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang

diderita klien.

e. Riwayat Sosial

Klien tinggal bersama kedua orang tuanya serta suami dan anak-anaknya.

Hubungan dengan tetangga sekitar baik, karena ada tetangga yang ikut

mengantar ke rumah sakit

3. Pemeriksaan Fisik

a. Kesadaran : Compos mentis

Page 21: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

b. Keadaan umum : Lemah

c. Tanda-tanda vital

- Suhu : 36,50 C

- Nadi : 90 x/menit

- RR : 27 x/menit

- TD : 140/80 mmHg

d. Kepala

- Bentuk : simetris

- Rambut : hitam

- Keadaan rambut : tumbuh subur

- Kulit kepala : bersih

e. Mata

- Kelengkapan : simetris

- Sklera : tidak ikterus

- Konjungtiva : anemis (-)

- Pupil : isokor

- Kebersihan : cukup

- Keadaan : baik

f. Hidung

- Bentuk : simetris

- Penciuman : baik

- Masalah : tidak ada

- Kebersihan : cukup

g. Mulut

- Bibir : simetris

- Gigi : tidak caries

- Gusi : tidak ada kelainan

- Kebersihan : cukup

h. Telinga

Page 22: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

- Bentuk : simetris

- Pendengaran : baik

- Kebersihan : cukup

- Alat bantu pendengaran : tidak ada

i. Leher

- Bentuk : simetris

- Venajugularis : tidak ada distensi

- Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran

j. Dada

- Bentuk : simetris

- Jantung : murmur tidak ada

- Paru-paru

Auskultasi : wheezing (+)

Frekuensi pernapasan : 27x/menit

k. Abdomen

- Bentuk : simetris

- Bising usus : (-)

- Hepar : tidak ada pembesaran

l. Ekstremitas

- Atas

Kekuatan otot : baik

Pergerakan : baik

Kontraktur : tidak ada

Kelainan : IVFD terpasang di lengan kiri

- Bawah

Kekuatan otot : baik

Pergerakan : baik

Kontraktur : tidak ada

Page 23: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

Kelainan : tidak ada

m. Kulit

- Warna : sawo matang

- Turgor : elastis

- Kebersihan : cukup

- Kelembaban : lembab

4. Program Dokter

Therapy

- IVFD DS gtt 15 x/menit

- Ambiosol 3 x 1 strip

- Quitron 2 x ½ strip

- Aspilet 1 x 1 tablet

- Injeksi ranitidine 2 x 1 ampul

Page 24: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

BAB V

PEMBAHASAN

Pemasangan infus adalah memberikan cairan makan melalui vena ( karena

akan kembali ke jantung) dengan menggunakan infus set yang steril sebagai

pengganti makanan.

Dalam pelaksanaan pemasangan infus terhadap pasien Ny “A”, yang kami

lihat di lapangan khususnya di instalasi rawat darurat RSUD Palembang BARI yaitu :

Persiapan alat meliputi, cairan infus, infus set steril, abocath, tiang atau standar infus,

kapas beralkohol 70%, kassa steril, betadine, pembendung atau tourniquet, plester,

bengkok dan kom kecil.

Adapun cara pemasangan infus di instalasi rawat darurat adalah memberitahu

pasien bahwa ia akan dipasangkan infus serta memberi tahu tujuan pemasangan infus.

Kemudian cara pelaksanaannya yaitu perawat atau bidan mencuci tangan, persiapkan

potongan plester 5 buah terdiri dari 2 pendek dan 3 panjang dan dilekatkan pada

pinggiran bengkok. Persiapkan kassa steril yang telah diberi betadine, periksa ulang

cairan infus, periksa infus set dan kunci selang infus. Tusukkan infus set (Drip

Chamber) kedalam botol infus dengan menggunakan teknik aseptik. Isi drip chamber

dengan 20-30 ml cairan infus. Keluarkan cairan melalui selang infus dengan

membuka pengunci, hingga seluruh udara keluar. Tentukan lokasi untuk infus.

Bendung vena dengan pembendung (tourniquet). Pilih vena yang baik dan disinfeksi

dengan alkohol 70%. Tusukkan abocath ke dalam vena secara perlahan-lahan, apabila

keluar darah berarti masuk ke vena. Buka pembendung ( tourniquet). Sambungkan

abocath atau wing nidle dengan selang infus. Buka pengunci selang, dan nilai adanya

pembengkakan atau tidak. Lakukan fiksasi dengan di plester. Tutup dengan kain

kassa yang telah diberi betadine. Atur tetesan, merapikan pasien, membereskan alat-

alat. Perawat atau bidan mencuci tangan. Catat tanggal, jenis cairan, jumlah tetesan

dan jam mulai pemasangan infus.

Page 25: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

Cara pelaksanaan pemasangan infus di lapangan praktek dan teori yang

diberikan ada beberapa hal perbedaan yaitu pengalas atau perlak. Di lapangan praktek

tidak digunakan untuk pemasangan infus. Sedangkan menurut teori yang kami dapat,

perlak harus digunakan.

Pemasangan infus harus sesuai dengan prosedur, terutama hal-hal yang perlu

kita perhatikan adalah kelancaran cairan, jumlah tetesan dan lain-lain. Penghitungan

tetesan ada rumusnya. Jumlah tetesan dikali dengan jenis cairan lalu dibagi dengan

waktu (menit).

Page 26: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

B. Prosedur Kerja Pemasangan Infus

A. Persiapan alat

1. cairan Infus

2. Infus set steril

3. Abocath

4. Tiang atau standar infus

5. Kapas berakohol 70%

6. Kassa Steril

7. Betadine

8. Pengalas atau perlak kecil

9. Pembendung atau tourniquet

10. Plester

11. Bengkok

12. Handscone

13. Spalk dalam keadaan siap pakai bila perlu

B. Persiapan Pasien

- Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan

- Beri posisi yang nyaman

C. Pelaksanaan

1. Perawat mencuci tangan

2. Persiapkan potongan plester dan dilekatkan pada pinggiran bengkok

3. Memakai handscone

4. Persiapkan kassa steril yang telah diberi Betadine

5. Periksa ulang cairai infus

6. Periksa Infus set dan selang infus

7. Tusukkan infus set (Drip Chamber) kedalam botol infus dengan

menggunakan teknik aseptik

Page 27: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

8. Isi drip chamber dengan 20-30ml cairan infus

9. Keluarkan cairan melalui selang infus dengan membuka pengunci,

hingga seluruh udara keluar

10. Tentukan lokasi untuk infus

11. Pasang pengaalas atau perlak steril

12. Bendung vena dengan pembendung (tourniquet)

13. Pilih vena yang baik dan desinfeksi dengan kapas alkohol 70%

14. Tusukan abocath atau wing nidle kedalam vena

15. Buka pembendung (Tourniquet)

16. Sambungkan abocath atau wing nidle dengan selang infus

17. Buka pengunci selang dan nilai adanya pembengkakan atan tidak

18. Lakukan fiksasi dengan diplester

19. Tutup dengan kain kasa yang telah diberi betadine

20. Atur tetesan

21. Merapikan pasien

22. Membereskan alat-alat

23. Perawat mencuci tangan

24. Catat tanggal, jenis cairan, jumlah tetesan dan jam mulai pemasangan

infus

Page 28: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

BAB VI

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pemasangan infus bertujuan untuk :

a. Mempertahankan atau mengganti cairan dan elektrolit tubuh, vitamin,

protein dan kalori dimana pasien tidak dapat mempertahankan asupan

(intake)

b. Mengembalikan keseimbangan asam dan basa

c. Mengembalikan volume darah

d. Pemberian infus membantu untuk mempermudah dalam pengobatan

e. Tindakan keperawatan dalam pemberian infus pada Ny “E” akan membuat

pasien lebih baik

2. SARAN

1. Bagi instalasi kesehatan RSUD Palembang BARI

Diharapkan kepada seluruh perawat atau bidan di RSUD Palmbang BARI,

dalam pemasangan infus sebaiknya menggunakan handscone

2. Bagi instalasi pendidikan

Agar lebih mengarahkan dan membimbing para mahasiswa untuk lebih

terampil dalam menerapkan keterampilan dasar praktek klinik khususnya

dalam pemasangan infus

3. Bagi mahasiswa

Diharapkan bagi mahasiswa mampu memahami pengetahuan mengenai

asuhan keperawatan pada pasien yang dirawat di rumah sakit khusunya

pada perawatan pasien yaitu pemasangan infus, meningkatkan keterampilan

dan wawasan dalam memberikan asuhan keperawatan keterampilan dasar

praktek klinik pada pasien.

Page 29: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

LEMBAR KONSUL

Kelompok : 1 (satu)

Tingkat : I.B

Judul : Pemasangan Infus

No Tanggal Materi Konsul Keterangan Paraf

Page 30: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI

DAFTAR PUSTAKA

Page 31: MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PEMASANGAN INFUS PADA KLIEN Ny.”E” DENGAN GASTRITIS AKUT DEHIDRASI