138008342-modul-5

9
MODUL 5 Psikopatologi Gangguan Afektif, Gangguan Ansietas-Somatoform, Gangguan Terkait Stress, Gangguan Perilaku NAPZA

Upload: marini-siagian

Post on 26-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 138008342-Modul-5

MODUL 5 Psikopatologi Gangguan Afektif,

Gangguan Ansietas-Somatoform, Gangguan Terkait Stress,

Gangguan Perilaku NAPZA

Page 2: 138008342-Modul-5

Semua Karena Patah Hati

Wanti 35 tahun dibawa ibunya kepuskesmas karena selalu mengurung diri sejak 6 bulan terakhir dan pasien juga sering tidak masuk kerja, suka sedih serta nafsu makan menurun, dari anamnesis`diketahui pasien juaga mengalami insomnia, dan hal tersebut dialami pasien sejak putus dari tunangannya, dari hasil pemeriksaan insight dan judgment baik, halusinasi negatif. Kemudian dokter memberikan terapi anti depresan, ibu wanti cemas apakah anaknya bisa kembali norma, karena dia takut jika anaknya akan mengalami gangguan lebih berat lagi seperti anak tetangganya yang mengalami gangguan kepribadian setelah memakai NAPZA. Dan sekarang sudah dimasukkan kepanti rehabilitasi, karena terus memikirkan kondisi anaknya akhirnya siibu sering mengalami susah tidur malam dan nyeri pada ulu hati yang sering disertai mual.

Bagaimana anda menjelaskan kasus diatas ?

Page 3: 138008342-Modul-5

JUMP 1 Terminologi

1. Gangguan Afektif : Gangguan / suatu kelompok gangguan jiwa dengan gambaran utama terdapat gangguan mood yang disertai dengan sindroma manik / depresif yang lengkap / tidak, yang tidak disebabkan gangguan fisik & gangguan jiwa lainnya.

2. Gangguan Somatoform : Suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik (nyeri, mual & pusing) dimana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang adekuat.

3. Psikopatologi : Suatu ilmu yang mempelajari proses & gangguan mental.

4. NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika & Zat Adiktif lainnya) : Kelompok zat & obat-obatan psikoaktif yang banyak dimanfaatkan & diperlukan bagi upaya penyembuhan (terutama penyakit yang berkaitan dengan saraf pusat) & pelayanan kesehatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Page 4: 138008342-Modul-5

5. Insomnia : Kesulitan memulai / mempertahankan tidur, dapat bersifat sementara / menetap.

6. Insight : Pemeriksaan derajat kesadaran & pengertian pasien bahwa dirinya sakit

7. Judgment : kemampuan untuk menarik kesimpulan atas situasi yang dihadapi.

8. Stress : Kondisi / keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis.

9. Halusinasi : Persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang sebenarnya tidak ada.

Page 5: 138008342-Modul-5

JUMP 2 & 3 Menentukan Masalah & Hipotesa

1. Adakah hubungan usia & JK dgn keluhan yg dialami wanti ? H : Ada hubungannya, karena kebanyakan wanita dewasa

mengalami depresi. 2. Apa penyebab wanti mengurung diri, tidak masuk kerja, suka

sedih,nafsu makan↓ & insomnia ? H : Karena ada perubahan mood kearah yang lebih pasif &

penurunan minat yg merupakan ciri-ciri depresi. Insomnia : terjadi karena ↓ aktivitas neurotransmitter

(norepineprin & serotonin) yang mengakibatkan berkurangnya pembentukan peptida penginduksi tidur → pe↓ tekanan tidur & kesulitan untuk memulai tidur.

3. Apa makna Px. Insight &judgment baik, halusinasi (-) ? H : Wanti masih mengalami depresi sedang karena wanti masih

sadar terhadap keadaan sekitarnya.

Page 6: 138008342-Modul-5

4. Selain terapi depresan, adakah terapi lain ? H : Terapi psikososial→kognitif interpersonal, tingkah laku, psikoterapi, terapi

keluarga. ECT dilakukan bila > 6 bulan tidak ada hasil dari terapi. 5. Apa DD dari wanti & mengapa dokter memberikan anti depresan ? H : DD : Wanti meangalami depresi sedang dengan 2 gejala utama & 5 gejala

lainnya. 6. Bagaimana prognosis dari wanti ? H : Prognosis baik bila tidak ada gejala psikotik, episode ringan & tinggal di Rs

dalam waktu singkat & cenderung mengalami kekambuhan apabila ada stresor-stresor.

7. Bagaimana tanda-tanda seorang pemakai NAPZA? H: Adanya perubahan prilaku, cepat marah, mata merah,emosian, jantung

berdebar-debar dll. 8. Mengapa setelah memakai Napza, anak tetangga mengalami gangguan kepribadian

? H : Gangguan kepribadian dapat terjadi kareba NAPZA →karena terjadi with drawal

& juga karena intoksikasi dari zat tsb. 9. Pentingkah peran rehabilitasi terhadap gangguan kepribadian yg disebabkan oleh

NAPZA? H : Rehabilitasi penting karena pada rehabilitasi dilakukan pengurangan &

frekuensi & keparahan relaps, penghentian sama sekali penggunaan NAPZA, perbaikanfungsi psikologi, adaptasi sosial

Page 7: 138008342-Modul-5

lini I : Detoksifikasi : Penghentian obat, farmako (metadon + klarpomazin), pengembalian pola tidur.

lini II : Rehabilitasi : Psikoterapi & terapi kerja. lini III : Perawata sesudahnya : Bimbingan melibatkan rohaniawan & badan

sosial. 10. Apa saja bahaya dari NAPZA ? H : Keinginan yg tak tertahankan thdp obat tsb, kecenderungan untuk

menambah dosis sesuai dgn toleransi, sindrom ketergantungan, bila berlebihan→ overdosis.

11. Px. Lab apa yg dapat dilakukan terhadap penggunaan NAPZA ? H : 1. Px. Lab bergantung organ yg terkena. 2. Px. Rambut, saliva, urin & darah. 12. Apakah cemas & takut yg dialami ibu wanti merupakan gejala dari

gangguan afektif ? H : Bukan, cemas itu merupkan gangguan dari ansietas. 13. Apakah depresi wanti dapat mengakibatkan gangguan afektif lainnya ? H : Bisa→ depresi Gangguan lainnya : Disfonia,anhedonia, gangguan konsentrasi, keinginan

bunuh diri.

Page 8: 138008342-Modul-5

14. Mengapa ibu Wantisering mengalami susah tidur malam, nyeri pada ulu hati & mual ?

H : Nyeri ulu hati & mual → peningkatan asam lambung pada penderita stress (termasuk dlm kelompok disfungsi otonom).

Susah tidur → ansietas.

15. Bagaimana penatalaksanaan untuk ibu wanti ?

H : Koseling & terapi anti ansietas (lorazepam, alprazolam)

Page 9: 138008342-Modul-5

PSIKOPATOLOGI

GANGGUAN AFEKTIF

GANGGUAN PENYALAHGUNAAN

NAPZA

GANGGUAN STRESS

GANGGUAN ASIETAS -SOMATOFORM

ETIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSA

PENATALAKSANAAN KOMPERHENSIF

PROGNOSIS

ANAMNESI PX. FISIK

‘PX. PENUNJANG

RUJUKAN

PREVENTIF KURATIF

REHABILITATIF