modul 5 - sim

23
Modul 5 Penyelesaian masalah (problem solving) adalah : Tindakan memberi respons/reaksi terhadap permasalahan dengan meminimalkan dampak buruknya dan memaksimalkan dampak baiknya. Masalah (problem ) adalah : Suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau keuntungan yang diluar kebiasaan Keputusan (decision) Suatu aksi atau strategi yang dipilih Pengambilan Keputusan (Decision Making) adalah : Tindakan menentukan aksi atau strategi yang dipilih dan diyakini akan memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi Elemen-elemen proses penyelesaian masalah : Standard, menggambarkan keadaan yang diharapkan. Informasi, menggambarkan keadaan saat ini. Manajer, sebagai penyelesai masalah Model Sistem Umum Penyelesaian Masalah Kriteria Solusi (Solution Criterion) Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diharapkan. Alternatif Pemecahan (alternative solution) Diidentifikasi oleh manajer dengan mengandalkan pengalaman (experience), informasi dan masukan dari berbagai pihak. Kendala (contraints) Internal Ekstenal (dari lingkungan) Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.1 Problem Elements of the conceptual system Desired state Current state Standards Informati ons Problem solver Solution Alternativ e Constraint s Penyelesaian Masalah (PROBLEM

Upload: muhammad-alfan

Post on 30-Nov-2015

87 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sistem Pengendalian Manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 5 - SIM

Modul 5

Penyelesaian masalah (problem solving) adalah :Tindakan memberi respons/reaksi terhadap permasalahan dengan meminimalkan dampak

buruknya dan memaksimalkan dampak baiknya.

Masalah (problem ) adalah :Suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau keuntungan yang

diluar kebiasaan

Keputusan (decision)Suatu aksi atau strategi yang dipilih

Pengambilan Keputusan (Decision Making) adalah :Tindakan menentukan aksi atau strategi yang dipilih dan diyakini akan memberikan solusi

terbaik terhadap masalah yang dihadapi

Elemen-elemen proses penyelesaian masalah : Standard, menggambarkan keadaan yang diharapkan. Informasi, menggambarkan keadaan saat ini. Manajer, sebagai penyelesai masalah

Model Sistem Umum Penyelesaian Masalah

Kriteria Solusi (Solution Criterion)Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diharapkan.

Alternatif Pemecahan (alternative solution)Diidentifikasi oleh manajer dengan mengandalkan pengalaman (experience), informasi dan

masukan dari berbagai pihak.

Kendala (contraints) Internal Ekstenal (dari lingkungan)

Gejala (Symptoms) Kondisi yang dihasilkan oleh masalah : Menggambarkan masalah secara parsial Mengikuti kaidah gunung es (iceberg)

Struktur masalah (problem Structure) Masalah yang terstruktur, penyelesaiannya dapat dibantu oleh komputer. Masalah yang tidak terstruktur Masalah yang semi-terstruktur.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.1

ProblemElements of the conceptual system

Desired state

Current state

Standards

InformationsProblem solver

Solution

Alternative Solutions

Constraints

Penyelesaian Masalah (PROBLEM SOLVING)

Page 2: Modul 5 - SIM

Langkah-langkah penyelesaian masalah

o Pahami permasalahan tersebut dengan baik Bedakan antara gejala dan masalah dengan

Menganggap semua kondisi sebagai suatu gejala. Mencari akar permasalahan sebenarnya dari gejala-gejala yang

timbul.o Identifikasi solusi sebanyak-banyaknya (alternatif solusi)o Evaluasi semua solusi yang telah diidentifikasi.

Uji segi kelayakan dan dampak yang ditimbulkannya dengan memperhitungkan semua kendala yang ada.

o Putuskan, solusi yang dipilih untuk menyelesaikan masalah

Pendekatan sistem

Kerangka kerja untuk penyelesaian masalah dalam bidang komputer

Tahapan dan langkah-langkah

Tahap persiapan Pandang, organisasi sebagai suatu sistem Kenali, lingkungan dari organisasi tsb. Identifikasi, subsistem-subsistem yang ada dalam organisasi tsb.

o Identifikasi area-area fungsionalo Identifikasi tingkat-tingkat manajemen sebagai suatu subsistemo Identifikasi arus sumber daya

Tahap Pendefinisian (identifikasi masalah) Analisa seluruh sistem, setiap tingkat dari sistem ke sub-sistem

o Analisis top-down untuk mengidentifikasi pemicu masalah (problem trigger) pada setiap tingkatan.

Analisa bagian sistem tsb. dengan urutan tertentuo Evaluasi standar yang digunakan

Standar harus sah (valid), realistis, dimengerti & terukur.o Bandingkan output sistem dengan standar yang digunakan

Bila tidak sesuai evaluasi lagi standar yang digunakano Evaluasi manajemen

Analisa sistem manajemen & Struktur organisasio Evaluasi Pengolah Informasi (Information Processor)

Analisa sistem informasi yang adao Evaluasi Input sistem dan input sumberdaya

Analisa sistem fisik, input dari lingkungano Evaluasi Proses Transformasi

Analisa sistem dari prosedur, sistem dan alat yang digunakano Evaluasi Output Sumberdaya

Analisa sumberdaya fisik pada output (mis. Gudang finished good)

Tahap Solusi (pemahaman masalah) Identifikasi berbagai alternatif solusi, dengan

o Tukar pikiran (brainstroming) dalam tim (group discussion)o Perancangan bersama (joint application design)

Evaluasi alternatif solusi yang telah diidentifikasio Analisa keuntungan, kerugian dan dampak dari masing-masing solusi

Pilih Solusi yang terbaiko Analisa, penilaian dan negosiasi

Terapkan solusi yang dipilih Tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi tsb. efektif

Syarat untuk dapat melaksanakan penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem adalah kemampuan untuk melakukan integrasi dari sistem-sistem yang ada dalam organisasi tersebut.

Keahlian untuk integrasi dikembangkan berdasarkan pengalaman.Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.2

Page 3: Modul 5 - SIM

Pengaruh Faktor Pribadi

Faktor pribadi yang berpengaruh pada penyelesaian masalah gaya pribadi (style)

Gaya (style) pribadi :

Sensitifitas pada permasalahan (poblem-sensing style) Pengabai/Penghindar masalah (problem avoider)

o Melihat masalah sebagai bukan masalaho Berusaha sedemikain rupa sehingga masalah tidak timbul.

Penyelesai masalah (problem solver) Pencari masalah (problem seeker)

o Senang menyelesaikan masalah dan selalu mencari masalah

Mengumpulkan informasi (information-gathering style) Preceptive style

o Hanya menerima informasi yang brkitan dengan area fungsional yang dikendalikannya

o Umumnya menggunakn management by exception Receptive style

o Mengumpulkan semua informasi yang ada, kemudian melakukan seleksi.

Menggunakan informasi (information-using style) Systematic style

o Mengacu pada metode-metode yang bku yang dianggap sistematiso Seringkali kurang fleksibel

Intuitive styleo Memodifikasi metode-metode yang baku disesuaikan dengan situasi

dan kondisi yang dihadapi

Dimensi Informasi

1. Relevancy : berkaitan langsung dengan permasalahan

2. Accuracy : Mempunyai tingkat akurasi yang tinggi Akurat vs. biaya

3. Timeliness : tepat waktu pada saat dibutuhkan

4. Completeness : Kelengkapan tentang permasalahannya Lengkap bukan berarti keleebihan (overload)

Standard

Pengertian : Ukuran kinerja yang ditetapkan dan dapat diterima untuk menyatakan kondisi ideal Lebih rinci jika dibandingkan dengan tujuan

Penggunaan : sebagai alat pengendali sistem

Sistem konseptual mengendalikan sistem fisik dengan 3 elemen penting yaitu : manajemen, pengolah informasi dan standard

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.3

Page 4: Modul 5 - SIM

Management by exception

Pengecualian (exception) : Penyimpangan dari standard (diluar rang/batas-batas yang ditentukan) Perlu dilakukan pada kondisi tertentu

Management by Exception

Keuntungano Waktu tidak terbuang untuk memonitor hasil-hasil yang sesuai standardo Keputusan yang diambil jadi lebih sedikit & mendapat perhatian yang cukup baiko Perhatian hanya tertuju pada keadaan yang akan menyebabkan timbulnya

exception.

kerugiano Tidak semua aktivitas bisa ditetapkan standar/ukuran kinerjanya.o Perlu informasi yang akurato Standard yang ditetapkan perlu mendapatkan perhatian terus-menerus, apakah

standard tsb. masih relevan.o Manajer hanya menunggu apabila standard dilewati jadi pasif.

PENGOLAHAN DATA

Pada awalnya, pemakai output komputer pada perusahaan adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran gaji pegawai, pengelolaan persedian (inventory control), dan penagihan. Sebagian informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya sebagai output tambahan dari aplikasi akuntansi. Hal tersebut diatas didukung dengan adanya pengolahan data perusahaan.

Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kegiatan bisnis, maka volume pengolahan data semakin tinggi. Pengolahan data adalah manipulasi atau transformasi symbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Dalam kegiatan bisnis, pengolahan data yang diterapkan pada data bisnis digunakan istilah pengolahan transaksi.

Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh system informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.4

5.1. SISTEM PENGOLAHAN DATA

Page 5: Modul 5 - SIM

Gambar 5.1.1. Suatu Model Pengolahan Data

Data dikumpulkan dari seluruh system fisik dan lingkungan, lalu dimasukkan ke dalam database. Perangkat lunak pengolahan data mengubah data menjadi informasi untuk manajemen perusahaan serta perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan.

Pengolahan data mempunyai empat tugas utama, yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan penyiapan dokumen.

Pengumpulan Data

Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan dijelaskan oleh satu catatan data. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

Manipulasi Data

Operasi manipulasi data meliputi pengklasifikasian, penyortiran, penghitungan dan pengikhtisaran.

Penyimpanan DataData disimpan pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan

secara logis untuk membentuk suatu database.

Penyiapan DokumenOutput dikeluarkan dalam dua cara :

Oleh suatu tindakan Oleh jadwal waktu tertentu

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.5

Lingkungan

Lingkungan

Manajemen

Perangkat lunak pengolah data

Input sumber daya fisik

Output sumber daya fisik

Mengubah

Data base

SIA

Data Informasi

Page 6: Modul 5 - SIM

Contoh Sistem Pengolahan Data

SISTEM DISTRIBUSI

Gambar 5.1..2. Diagram Konteks dari sistem Distribusi

Diagram konteks untuk menjelaskan batas sistem, elemen lingkungan dan interface. Dalam diagram konteks diatas, ada kemiripan arus data yang menghubungkan perusahaan dan pemasoknya dengan perusahaan dan pelanggannya. Pesanan yang diterima perusahaan dari pelanggan umumnya disebut pesanan penjualan. Pesanan tersebut dapat diterima atau ditolak tergantung dengan kredibilitas pelanggan, jika ditolak maka nota penolakan perusahaan harus dikirimkan pada pelanggan tersebut. Untuk mengingatkan jumlah hutang pelanggan, dibuatkan faktur dan laporan pembelian. Dengan pemasok sebelum dibuat nota pesanan pembelian, maka ada komitmen lisan. Terjadi pengiriman barang, dibarengi dengan faktur pemasok dan laporan dari pemasok untuk mengingatkan jumlah yang harus dibayarkan perusahaan. Setelah terjadi pembelian barang ke pemasok atau penjualan ke pelanggan, maka dara persediaan di gudang bahan baku harus disesuaikan. Kemudian di buatlah laporan dan Neraca untuk disampaikan pada manajemen sesuai ketentuan jangka waktu yang diberikan.Arus data dapat mencerminkan sumber daya konseptual maupun fisik, dan sumber daya konseptual dapat meliputi data atau informasi.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.6

Sistem Distribusi

Manajemen Gudang Bahan baku

Pemasok

Pelanggan Komitmen

Pesanan Pembelian

Pengiriman

Faktur Pemasok

Laporan dari Pemasok

Pembayaran ke pemasok

Persediaan

Laporan lain

Laporan Anggaran

Neraca

Laporan laba-rugi

Pembayaran oleh pelanggan

Laporan Pembelian

Faktur

Nota penolakan pesanan penjualan

Pesanan Penjualan

Page 7: Modul 5 - SIM

Gambar 5.1.3. Diagram 0 dari sistem Distribusi

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.7

2.Pesanan pengisian kembali

persediaan

Manajemen Gudang Bahan baku

Pemasok

Pelanggan

Komitmen

Pesanan Pembelian

Pengiriman

Faktur Pemasok

Data pembelian

Pembayaran ke pemasok

Persediaan

Laporan lain

Laporan Anggaran

Neraca

Laporan laba-rugi

Pembayaran oleh pelanggan

Barang yang

diterima

Faktur

Pesanan Penjualan

Nota Penolakan pesanan penjualan

3.Memeli

hara buku besar

1. Mengisi Pesanan

pernyataan

Data buku besar piutang

Data buku besar persediaan

Data buku besar hutang

pernyatan pemasok

Page 8: Modul 5 - SIM

Gambar 5.1.4 Diagram 1 dari sistem yang mengisi pesanan pelanggan

Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan, sistem pemasukkan pesanan ( order entry system ) memasukkan pesanan pelanggan dalam sistem, sistem persediaan (inventory sistem) memelihara catatan persediaan, sistem penagihan ( billing system) menyiapkan faktur kepada pelanggan, dan sistem piutang dagang ( account receivable system) mengumpulkan uang dari pelanggan.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.8

1.3penagihan

1.2Persediaan

Pelanggan

Pesanan yang diterima

Pesanan yang ditagih

2

Data pembelian

Pembayaran

oleh

pelanggan

Barang yang dipenuhi

Faktur

Pesanan Penjualan

Nota Penolakan pesanan penjualan

1.4Piutang Dagang

1. 1 Pemasukan

Pesanan

pernyataan

Data buku besar piutang

Data buku besar

persediaan

Barang yang diterima

23

Pesanan yang diselesaikan

3

2.3Hutang Dagang

Gudang Bahan baku

Pemasok

Komitmen

Pesanan Pembelian

Pengiriman

Faktur Pemasok

Data pesanan pembelian yang dikeluarkan

Pembayaran ke pemasok

Persediaan

Barang yang diterima

2.2 Penerimaan

2.1.Pembelian

Data buku besar hutang

pernyatan pemasok

1

1

Pembelian yang diterima

3

Kewajiban yang terjadi

pesanan pembelian yang dipenuhi

Data pembelian

Page 9: Modul 5 - SIM

Gambar 5.1.5 Diagram 2 dari sistem yang memesan untuk pengisian kembali persediaan

Sistem yang mengisi kembali persediaan, Sistem pembelian mengeluarkan pesanan pembelian persediaan yang diperlukan pada pemasok, sistem penerimaan menerima persediaan tersebut dan sistem hutang dagang melakukan pembayaran

Gambar 5.1.6 Diagram 3 dari sistem yang melaksanakan proses Pencatatan Buku besar

Sistem yang melaksanakan buku besar, sistem buku besar adalah sistem akutansi yang mengkombinasikan data dari berbagai sistem akutansi lain untuk tujuan menggambarkan keuangan gabungan dari operasi perusahaan. Buku besar sendiri adalah file yang berisi data gabungan tsb. Sistem ini memliki dua buah subsistem, pemeliharaan buku besar membukukan catatan yang menjelaskan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku besar, penyiapan laporan menggunakan isi buku besar untuk menyiapkan laporan menejerial.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.9

Manajemen

Buku besar

Laporan lain

Laporan Anggaran

Neraca

Laporan laba-rugi

3.1Memeli

hara buku besar

3.2 Menyiapkan

laporan manajemen

Catatan buku besar

Data buku besar persediaan

Data buku besar hutang

Data buku besar piutang

Catatan buku besar yang diperbaharui

Data Laporan manajemen

1

1

2

1.1.2Menghitung pemeriksaan

kredit

File kredit pelanggan

Pelanggan

Pesanan yang diselesaikan

Data kredit

Order data

Pesanan Penjualan

Nota Penolakan

pesanan penjualan

1.1.4Menandai pesanan

yang telah terpenuhi

1.1 .1Edit data Pesanan

1.2

Penolakan edit pesanan

penjualan

Edit Penolakan

Penolakan kredit

pesanan penjualan

Pesanan yang diedit

File Log Pesanan

Penolakan kredit

1.1.3 Log

Pesanan

1.2

Pesanan yang

diterima

Pesanan yang diedit dan diperiksa

Page 10: Modul 5 - SIM

Gambar 5.1.7 Diagram 1.1 dari sistem entri pesanan

Gambar 5.1.8 Diagram 1.2 dari sistem persediaan

Gambar 5.1.9 Diagram 1.3 dari sistem penagihan

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.10

1.2.2Memeriksa titik

pemesanan

kembali

1.2.4Menye-diakan data buku besar

1.2.1Memeriksa

saldo persediaan

Data pembelian

2

catatan barang yang diperbaharui

Barang yang tersedia

Pesanan yang

disetujui

File Pesanan tertunda

File persediaan

Jenis barang yang dipenuhi

Data buku besar persediaan

Barang yang diterima

1.1

1.3

3

1.2.3Menam-bahkan

jenis barang yang

diterima

Catatan jenis barang

Tambahan file

persediaan

catatan persediaan

Catatan pesanan tertunda

2

1.3.2Menyiapkan

faktur

File pelanggan

Pelanggan

Data Pelanggan

Pesanan yang ditagih

Faktur

Jenis barang yang dipenuhi

1.3.1 Mendapatkan

data pelanggan

Pesanan yang diselesaikan

data faktur

1.2

1.4

1.1

Page 11: Modul 5 - SIM

Gambar 5.1.10 Diagram 1.4 dari sistem piutang dagang

Gambar 5.1.11Diagram 2.1 dari sistem pembelian

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.11

1.4.2 Menghapus piutang yang

terlunasi

1.4.4 Menyediakan data buku

besar

1.4.1 Menambah

piutang baru

Catatan piutang

Pernyataan

Data buku besar piutang

Pesanan yang ditagih

1.4.3Menyiapkan

laporan

File piutang dagang

Pembayaran oleh pelanggan

Catatan piutang untuk dihapuskan

Barang yang diterima

3

Catatan pernyataan

1.3

piutang baru

Pelanggan

File piutang yang telah

dibayar

2.1.4Menutup pesanan

pembelian

File pesanan

pembelian terbuka

File Pemasok

Data kinerja masalalu

data persediaan dari pemasok

Catatan pesanan pembelian

Data pesanan pembelian

pesanan pembelian yang terpenuhi

pesanan pembelian yang akan ditutup

Pesanan pembelian

2.1.3 Menyiapkan

pesanan pembelian

2.1.1Memilih

pemasok

Pesanan pembelian yang dihapus

1

Kewajiban yang terjadi

Data pembelian

2.1.2 Mendapatkan

komitmen lisan

Komitmen

Pemasok

Data pesanan pembelian yang

dikeluarkan

2.2

2.3

File histories pesanan

pembelian

2.2

Page 12: Modul 5 - SIM

Gambar 5.1.12 Diagram 2.2 dari sistem penerimaan

Sistem penerimaan bertanggung jawab memperbaharui sistem konseptual perusahaan untuk mencerminkan pengisian kembali persediaan dari pemasok.

Gambar 5.1.13 Diagram 2.3 dari sistem hutang dagang

Sistem hutang dagang bertanggung jawab untuk membayar pembelian kepada pemasok.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.12

2.2.2 Memberitahu system lain

Gudang Bahan baku

Pemasok

Pengiriman

Data pesanan pembelian yang dikeluarkan

Persediaan

Barang yang diterima

2.2.1 MemprosesPenerimaan

File barang yang dibeli

Pembelian yang diterima

1pesanan pembelian yang dipenuhi

Informasi penerimaan

2.3

2.1

2.1

Data barang yang dibeli

2.3.2 Membayar pemasok

File hutang

yang telah dibayar

Pemasok

Catatan hutang

Data buku besar

hutang

Faktur Pemasok

Data hutang baru

Pernyataan pemasok

Catatan hutang yang telah dibayar

File pembelian

yang diterima

2.3.1 Membuat catatan hutang pada

pemasok

Pembayaran ke pemasok

Pembelian yang diterima

Data pemba-

yaran

Kewajiban yang terjadi

2.3.4 Menyediakan

data buku besar

File faktur dan

pernyataan

2.3.3 Menghapus hutang yang telah dibayar

File hutang dagang

2.1

3

2.2

Catatan hutang

yang dihapus

data faktur

Data pemasok yang sudah dibayar

Data penerimaan

Page 13: Modul 5 - SIM

sebelum pembayaran dilakukan, perusahaan ingin memastikan bahwa perusahaan benar-benar berhutnag. Kepastian ini diperoleh jika terdapat tiga kondisi :

1. Terdapat bukti bahwa pesediaan memang dipesan. Bukti ini disediakan oleh suatu catatan dalam file hutang dagang.

2. Terdapat bukti bahwa persediaan telah diterima. Bukti ini disediakan oleh file pembelian yang diterima yang berisi nota penerimaan oleh sistem penerimaan.

3. Faktur telah diterima dari pemasok, seperti tercermin pada file Faktur dan pernyataan.

Peran Sistem informasi Akutansi dalam pemecahan masalah

Sistem ini menyediakan database yang dapat dipergunakan dalam pemecahan masalah. Pengolahan data merupakan dasar dari pemecahan masalah. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan sistem informasi akutansi yang baik.

Tujuan SIM adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan, untuk semua tingkat manajemen. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika, dapa disediakan dalam bentuk table dan grafik.

Pengaruh prilaku selalu penting bagi kinerja system informasi, tetapi terutama penting bagi system informasi organisasi seperti SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang untuk mengubah dampak negatif dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif.

SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada tempatna dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah.

APAKAH SIMDengan berfungsinya pengolahan data dalam suatu perusahaan, maka spesialis informasi perusahaan ingin agar kegiatan komputer terus berlanjut, sehinnga mereka mencari area aplikasi baru. Ketika disadari, pengolahan data dengan sistem informasi akutansi tidak dapat menyediakan informasi manajemen, perusahaan mencoba Sistem informasi manajemen (SIM). Dalam mewujudkan hal tersebut ternyata penghalang besar ada pada para manajer. Para manajer mengetahui tugas mereka, dapat memecahkan permasalahan perusahaan, tetapi kurang memikirkan peran informasi dalam kegiatan mereka, akibatnya sulit mengungkapkan secara tepat apa yang diperlukan dari SIM. Setelah manajer mempelajari komputer, mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, mereka mampu menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Specialis informasi mempelajari dasar dasar manajemen dan bekerja sama dengan manajer untuk merancang sistem informasi SIM, sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer.SIM didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang meyediakan informasi bagi beberapa pemakai dalam kebutuhan yang serupa. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.13

5.2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Page 14: Modul 5 - SIM

Berbeda dengan pengolahan data dengan system informasi Akutansi, SIM tidak berkewajiban memberikan informasi kepada lingkungan perusahaan.

KONSEP SUBSISTEM INFORMASI ORGANISASI

Perusahaan yang menerapkan SIM untuk seluruh bagian, maka SIM akan mencakup area funsional sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sistem Informasi fungsional ini mencakup system informasi pemasaran, system informasi manufaktur, system informasi keuangan, system informasi sumber daya manusia dan system informasi sumber daya informasi. Walaupun masing masing area fungsional merupakan bagian perusahaan yang terpisah dalam subsistem yang berbeda, namun yang secara fisik tidak terpisah, sebagian besar database yang digunakan oleh suatu subsistem dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula dengan perangkat kerasnya. Dalam SIM, system organisasi memerlukan berpikir secara logis, bukan secara fisik.

PERANGKAT LUNAK PENULIS LAPORAN

Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari program yang menghasilkan laporan periodik dan khusus. Kedua laporan tersebut dapat terlihat sama persis, yang membedakan adalah pemicunya, yaitu :

Laporan periodikdisiapkan sesuai jadwal tertentu.

Laporan khususdisiapkan bila sesuatu kegiatan yang tidak biasa terjadi atau dilaksanakan.

Isi dari laporan periodik maupun khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep Management by exeption (MBE). MBE dapat disatukan ke dalam laporan dalam empat cara :

Menyiapkan laporan hanya saat terjadi perkecualian Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian Mengelompokkan perkecualian Menunjukkan variasi dari keadaan normal

PEMBUATAN MODEL MATEMATIKA

Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.14

Pemecah masalah

organisasi

Database

Lingkungan

Lingkungan

Perangkat lunak penulis laporan

Sistem Informasi Manajemen

Data Informasi

Model matematika

Page 15: Modul 5 - SIM

Kegunaan Model adalah Mempermudah pengertian (pemahaman) Mempermudah komunikasi Memperkirakan masa depan

Model matematika merupakan jenis model yang berperan sangat penting dala SIM. Model matematika dapat dikelompokan dalam tiga dimensi, pengaruh waktu, tingkat keyakinan dan kemampuan mencapai optimisasi. Beberapa model yang digunakan adalah :

Model statis atau dinamis Model Probabilistik dan Deterministik Model Optimisasi dan Suboptimisasi

SIMULASI

Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan pemecah masalah.

SIM DAN PERTIMBANGAN FAKTOR MANUSIABerbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka

melaksanakan tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan faktor manusia. Rasa takut pegawai akan kehilangan pekerjaan karena digantikan oleh komputer, sehingga dampaknya merugikan perusahaan dapat dikurangi dengan adanya bantuan spesialis informasi kepada manajemen melalui langkah :Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menentang kemampuan mereka.Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan.Membangun hubungan kepercayaan antar pegawai , specialis informasi dan manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji.Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan.

SIM DAN PEMECAHAN MASALAH

SIM dan subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecaham masalah dalam dua cara dasar :

Sumber daya informasi organisasiSistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan sumber daya informasi bagi seluruh manajer dan bagian yang memerlukannya.

Identifikasi dan Pemahaman masalahManajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dan menentukan lokasi dan penyebabnya.

Kelemahan utama SIM adalah tidak tearah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Konsep Sistem pendukung keputusan dibuat untuk merespon kekurangan SIM.

PEMBUATAN MODEL

Model dapat dirancang sehingga elemen data Skenario merupakan variabel, sehingga memungkinkan penetapan berbagai nilai. Elemen data skenario, adalah elemen data yang menetapkan skenario, skenario itu sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi.

Nilai input yang dimasukkan untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara bertahap sesuai metode menemukan kombinasi keputusan yang mengarah ke pemecahan masalah.

MODEL RENCANA PERSEDIAAN

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.15

Page 16: Modul 5 - SIM

SKENARIO

PESEDIAAN AWAL 200PENJUALAN/HARI 20

VARIABEL KEPUTUSANPEMESANAN PERSEDIAAN 100TITIK PEMESANAN KEMBALI 175WAKTU PENGISIAN PESANAN 3

HASIL

HARIPERSEDIAAN AWAL PENAMBAHAN PENJUALAN PERSEDIAAN PEMESANAN

HARI PENGIRIMAN

1 200 0 20 180 02 180 0 20 160 100 53 160 0 20 140 04 140 0 20 120 05 120 100 20 200 06 200 0 20 180 07 180 0 20 160 100 108 160 0 20 140 09 140 0 20 120 010 120 100 20 200 011 200 0 20 180 012 180 0 20 160 100 1513 160 0 20 140 0

Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model matematika untuk membuat beberapa keputusan penting. Mungkin eksekutif itu ingin mensimulasikan dampak dari :

- harga produk- jumlah investasi pabrik

Seorang manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :

Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar Kecepatan proses simulasi menyediakan kemamouan untuk mengevaluasi

dampak keputusan dalam jangka waktu singkat Model menyediakan daya prediksi odel lebih murah daripada Trial ang error

sedangkan kerugiannya Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan menghasilkan suatu odel yang

tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. membutuhkan keahlian matematika, untuk mengembangkan model dan

menafsirkan output secara tepat

Contoh output laporan dengan model grafis

DIAGRAM GARIS HASIL PENDAPATAN PENJUALAN

0

20

40

60

80

100

1980 1981 1982 1983 1984

Tahun

Do

lar

da

lam

ju

taa

n

ApelJerukKacang

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.16

Page 17: Modul 5 - SIM

DIAGRAM BATANG HASIL PENDAPATAN PENJUALAN

0

20

40

60

80

100

1980 1981 1982 1983 1984

Tahun

Do

lar

da

lam

ju

taa

n

Apel

Jeruk

Kacang

Kelemahan utama SIM adalah tidak tearah pada kebutuhan khusus, sehingga tidak memadai untuk membuat keputusan yang spesifik dari pemecahan masalah spesifik. Konsep Sistem pendukung keputusan dibuat untuk merespon kekurangan SIM tersebut.

Sistem penunjang keputusan atau Decision Support System (DSS) Menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur.

Penambahan terbaru pada konsep DSS adalah system pendukung keputusan kelompok atau Group Decision Support System (GDSS). GDSS berusaha memperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan menyediakan lingkungan yang mendukung, dan mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan perangkat lunak GDSS yang disebut groupware.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurang dampak negatif atau memanfaatkan kesempatan.

Menurut Herbert A. Simon, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, keputusan terprogram berada pada satu ujung rangkaian dan keputusan tak terprogram berada pada ujung yang lain, sehingga banyak masalah yang berada diantaranya disebut semi-terstruktur. Keputusan terprogram bersifat rutin, sehingga sudah ada prosedur penanganannya. Sedangkan keputusan tak terprogram tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini, karena belum ada sebelumnya, sifat dan strukturnya rumit ( tidak terlihat jelas) atau sangat penting sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.

Tahapan pengambilan keputusan menurut Simon adalah : Kegiatan Intelijen

Mengamati lingkungan mencari kondisi yang perlu diperbaiki. Pengamatan ini dilakukan dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian system secara berurutan.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.17

5.3. SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

Page 18: Modul 5 - SIM

Kegiatan MerancangMenemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternative tindakan.

Kegiatan memilihMemilih satu rangkaian tindakan tertentu terbaik dari beberapa yang tersedia.

Kegiatan menelaahMenilai pilihan yang sudah dipilih dengan menepakannya dan membuat tindakan lanjut.

TUJUAN DSS

Tujuan DSS menurut Peter G.W.Keen bekerja sama dengan Scott Morton : Membantu manajer membuat keputusan untuk memcahkan masalah semi-

terstruktur mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya

Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian yang tak terstruktur.

meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.18

Page 19: Modul 5 - SIM

MODEL DSS

Data dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan dan sistem pengolahan data. Isi database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak :

Perangkat lunak penulis laporan Model Matematika Groupware

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK

Pada kenyataannya, Manajer memcahkan masalah dengan pendekatan kelompok, contoh : Komite, tim proyek dan gugus tugas.

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.19

Pemecah masalah

organisasi

Database

Lingkungan

Lingkungan

Perangkat lunak penulis laporan

Sistem Pendukung Keputusan

Data Komunikasi Informasi

Model matematika Groupware

Para anggota klompok yang lain

Page 20: Modul 5 - SIM

Kata kunci dari DSS adalah keputusan dan kata kunci dari GDSS adalah komunikasi

Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.20