5. modul 5 backbone pstn-ii

32
Backbone PSTN-II

Upload: rizky-wahyudi

Post on 24-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

backbone

TRANSCRIPT

Backbone PSTN-II

Backbone PSTN-IIJARINGAN PSTN

223

Local exchange functions

Dari sisi penanganan trafik, fungsi sentral dapat diilustrasikan sebagai berikut :Kelompok Fungsional dari suatu sentral33Catatan :4Kelompok fungsional sentral tersebut terdiri dari: satu group switch untuk fungsi-fungsi switching; satu trunk stage, terdiri exchange terminal circuits (ETCs) yang merupakan interface ke jaringan transport; Fungsi-fungsi signalling digunakan untuk berkomunikasi dengan sentral-sentral yang lain (contoh :menggunakan SS7); Fungsi operation and maintenance (tidak digunakan pada fasa connection set-up); Fungsi control

Sebagai tambahan, sentral lokaI juga mengandung berbagai fungsi berikut : Subscriber stage, yang fungsinya mencatu saluran pelanggan, konversi A/D,konsentrasi dalam group switch, pensinyalan dari dan ke pelanggan, dan fungsi kendalike group switch untuk fungsi-fungsi switching; Fungsi-fungsi signalling untuk berkomunikasi dengan sentral lainnya (menggunakanSS7, misalnya); Fungsi charging; Fungsi operation and maintenance (tidak digunakan dalam fase connection set-up );dan Fungsi-fungsi akses Internet (dalam beberapa kasus).44Catatan :5

What is connected to what?55Catatan :6Suatu sentral lokal mengeset suatu hubungan dari salah satu pelanggan lokal ke :

Pelanggan lain di dalam sentral yang sama (panggilan internal); Suatu PBX, melalui suatu time slot dari suatu PCM link ke PBX; Suatu time slot dari suatu PCM link ke sentral lainnya; Ke Internet, melalui suatu modem dan suatu access server; Ke suatu perangkat penjawab (announcement equipment); dan Berbagai perangkat lainnya di dalam sentral.

66Catatan :7Tingkat Pelanggan (Subscriber stage)

Time switch in the subscriber stage77Catatan :8Fungsi suatu LIC (Line Interface Circuit) mencakup:

Proteksi tagangan berlebih (overvoltage protection); Alat test yang dapat dihubungkan untuk memfasilitasi pengukuran otomatis dan pencarian gangguan (troubleshooting) suatu saluran pelanggan; Sinyal bel (ringing) ke pesawat telepon; Pencatu arus ke pesawat telepon; Deteksi kondisi kontak kait (off hook dan on hook); Deteksi pulsa-pulsa yang dihasilkan oleh dial telepon; Pembalikan polaritas (digunakan untuk pensinyalan telepon yang dioperasikan dengan coin dan PBX); Suatu hybrid untuk junction diantara seksi 2-kawat dan 4-kawat; dan Suatu konverter A/D (untuk mengutilisasi teknik PCM).88Catatan :9Fungsi kendali, pembangunan (set-up) dan pembubaran (release) suatu panggilan. Fase 1: Pelanggan A mengangkat the handsetDengan pendeteksian secara kontinyu terhadap seluruh saluran pelanggan, sistem kendali sentral dapat segera mengetahui ketika pelanggan mengangkat handset-nya.

99Catatan :10Nomor telepon pelanggan B diterima oleh Register (Tone Receiver), yang selanjutnya mengirimkanpulsa-pulsa tersebut ke suatu fungsi kendali (control function). Fungsi kendali menganalisa : kemana panggilan dihubungkan (lokal, antar sentral), menggunakan metode pembebanan apa,,dll)Jika merupakan panggilan lokal melakukan query ke database pelanggan (database berisi informasi LIC untuk koneksi fisik)Jika merupakan panggilan ke sentral lain melakukan analisis routingAnalisis pembebanan bergantung pada kategori pelangganFase 2: Sentral menerima nomor telepon langganan B

1010Catatan :11Phase 3: Sentral melakukan panggilan keluar (The exchange sets up the outgoing call)

Pembangunan Hubungan keluarPembukaan hubungan dari sentral pelanggan B dimungkinkan melewati sentral lain- menuju sentral pelanggan A. Fungsi control meminta GS pada subsriber stage mereservasi path antar subsriber dan memilih TS pada link outgoing PCMFungsi control meminta Time switch pada subscriber stage memutuskan pelanggan A dari Tone Receiver. Koneksi terbentuk antara pelanggan A-B. Sentral pelanggan B mengirim sinyal ringging ke pelanggan lokal. ringing tone dikirim melalui koneksi yang terbentuk.Fungsi control memonitor koneksi1111Catatan :12Sistem kendali memonitor secara kontinyu percakapan / hubungan diantara dua pelanggan; jika hubungan telah selesai ( salah satu pihak meletakkan handsetnya kembali), maka hubungan diputuskan.

Pembubaran HubunganFase 4: Pelanggan mengakhiri percakapan / hubungan.1212Catatan :13Layanan PSTN

Dibawah ini diberikan daftar beberapa layanan yang umum diberikan oleh suatu PSTN.Calling line identification presentation (CLIP)Disebut juga "caller ID", jenis layanan ini memungkinkan pelanggan yang dipanggil dapatmengetahui nomor telepon pelanggan yang memanggil.Calling line identification restriction (CLIR)Pelanggan dapat meminta kepada sistem agar nomor teleponnya tidak ditampilkan (tidakdiketahui) oleh yang dipanggil. Layanan ini dapat dibuat permanen atau semi permanen,tergantung pada permintaan pelanggan. Hot lineJenis layanan ini memungkinkan pelanggan secara otomatis terhubung ke nomor pelangganlainnya yang telah diprogramkan sebelumnya, hanya dengan mengangkat handsetnya; Ada duavarian, yaitu pelanggan yang dituju akan terhubung seketika atau setelah beberapa saat tertentu yangterakhir ini dapat digunakan, jika pelanggan tersebut ingin menghubungi pelanggan lainnya,yang tidak termasuk di dalam program hot line. Malicious-call tracingMerupakan suatu jenis layanan yang memungkinkan seorang pelanggan mengetahui siapapengganggunya, dengan menelusuri panggilan yang diterimanya sebelumnya. Barring servicesJenis layanan ini membatasi panggilan keluar yang tidak dikehendaki, misalnya untuk melakukanpanggilan premium (premium call), panggilan SLJJ, dan sebagainya.1313Catatan :14Standar Code Layanan (Service Code Standardization)Kode layanan digunakan untuk mengakses dan mengontrol layanan melalui telepon.ETSI menggunakan (*21*) untuk "call forwarding unconditional", digunakan pada awal prosedur dimulai / mengaktifkan layanan digunakan pada awal prosedur di akhiri / menonaktifkan layananDigunakan untuk mengakhiri procedure.

1414Catatan :15

Pensinyalan pelanggan untuk panggilan telepon (Subscriber Signaling)1515Catatan :16Pensinyalan pelanggan untuk hubungan fax

1616Catatan :17Pensinyalan Antar Sentral PSTNChannel-associated signallingSebagian besar sistim pensinyalan antar sentral adalah berdasarkan pada prinsip CAS, dengan contohnya : sistem pensinyalan No. 4, 5, R1 dan R2.CAS dibagi menjadi line signalling dan register signalling. Pembagian ini jugadirefleksikan pada pemisahan fungsi sinyal di dalam sentral.Line signaling/supervisory signalling menangani pertukaran informasi, yang menunjukkan status saluran diantara dua sentral, seperti pendudukan (seizure), kondisi menjawab (answer), clear forward dan clear back.Register signaling/address signalling menangani pertukaran informasi ruting (B-number, A-category, B-status, dan sejenisnya) dan bersifat unik untuk setiap panggilan.

Common channel signallingBentuk terakhir untuk pensinyalaan antar sentral berbasis circuit-switched adalah common channel signalling (CCS).CCS mensyaratkan adanya pemisahan jaringan pensinyalan di dalam sistem.Contoh tipikal pengguna sistim pensinyalan ini adalah ISDN dan PLMN.1717Catatan :18Informasi Antar SentralInformasi untuk set up, pengawasan, dan pemutusan ; Informasi yang berhubungan dengan layanan (call forwarding and callback, charging); Informasi yang menunjukkan perubahan status (congestion pada perangkat switching sentral tetangga atau pada jaringan transmisi). Ada tiga tipe pensinyalan:analog connections (trunk circuits) using CAS; digital connections using CAS; and digital connections using CCS. Signalling Antar Sentral1818Catatan :19Didalam jaringan telepon konvensional, suatu sirkit trunk dapat diduduki hanya dalam satu arah (one-way seizure). Dengan diintroduksinya metoda pensinyaalan yang lebih baik, suatu sirkit trunk dapat digunakan sebagai sirkit dua-arah (bothway). Contoh : Sentral A dan sentral B dihubungkan dengan tiga sirkit trunk. Sirkit trunk 1 digunakan untuk pendudukan dari A ke B, sirkit trunk 2 untuk pendudukan dari B ke A, dan sirkit trunk 3 untuk pendudukan baik dari A ke B, maupun arah sebaliknya. Perangkat pemsinyalan yang terdapat di sentral A dan B disebut sirkit outgoing trunk, incoming trunk dan bothway trunk.

Pendudukan sirkit trunk analogSirkit Trunk Analog1919Catatan :20

Koneksi DigitalContoh : Penambahan dua jalur digital antar sentralCAS dengan 32 kanal PCM.Time slot 16 digunakan untuk line signalling dari 30 kanal voice. Code senders and code receivers dihubungkan untuk mengirim dan menerima register signals. CCS dengan 32 kanal PCM.kanal signalling dan trafik tidak sama. Kanal signalling ditangani oleh signalling terminal di tiap sentral yang selalu terhubung dengan dedicated time slot. Sistem PCM terhubung dengan exchange terminal circuit (ETC). 2020Catatan :21MULTIPLEXINGMultiplexing adalah mengkombinasikan 2 atau lebih sinyal informasi ke dalam satu gelombang dan di penerima sinyal tersebut dapat dipisahkan kembali sesuai aslinya (demultiplexing).Tujuan : menghemat resource

Ada dua cara generik multiplexing- Frequency Division Multiplexing (FDM)- Time Division Multiplexing (TDM)21Multiplexing : Teknik transmisi yang bertujuan untuk menghemat resource media transmisi.Karna dengan multiplexing maka sangat dimungkinkan mengirim banyak sinyal informasi dalam bentuk satu gelombang.2122MultipleksingMultipleksingFungsi : - Untuk penghematan transmisi - Menjadi dasar penyambungan digitalTDM digunakan dalam pentransmisian sinyal digital. Sinyal suara (analog) diubah dalam bentuk digital melalui proses sampling, kuantisasi, coding, setelah itu baru di multiplex.

22TDM : Teknik multiplexing untuk transmisi sinyal digital, melalui proses sampling, kuantisasi, koding dan penggabungan.2223Prinsip Multiplexing

24Prinsip Multiplexing

25Prinsip Multiplexing

26FDM

27

28Contoh FDM

29TDMKonsep dasar

Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digitalDalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya sajaSinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :SamplingQuantisasiPengkodeanMultiplexing30Prinsip TDM

31Hirarki PCM

32

Multiplex unit (send)

Four wire voice channels (send)

Demultiplex unit (receive)

Four wire voice channels (receive)

Demultiplex unit (receive)

Four wire voice channels (receive)

Multiplex unit (send)

Four wire voice channels (send)

Transmission medium

Transmission medium

Mixer

A

B

Output= A,B,A+B dan A-B

Mixer

300-3400 Hz

20 KHz

20.000Hz +300Hz-------------20.300 Hz

20.000Hz +3400Hz-------------23.400 Hz

20.300 Hz

23.400 Hz

Jika ditambah :

Jika dikurangkan :

20.000Hz -300Hz-------------19.700 Hz

20.000Hz -3400Hz-------------16.300 Hz

16.600 Hz

19.700 Hz

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

60

64

68

72

76

80

84

88

92

96

100

104

108