wrap up skenario 2 blok muskuloskeletal

17
1 SKENARIO 2  NYERI DI ATAS TUMIT Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri sekali di  pergelangan kaki kanan nya sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini dirasakan pada saat bermain tenis di lapangan, ketika berlari tiba-tiba kaki kanan nya berbunyi krek dan langsung terjatuh disertai rasa nyeri sekali serta tidak bias berjalan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum  baik, tanda vital baik. Pergelangan kaki kanan nyeri bila ditekan dan test Simmonds tidak didapatkan plantar flexi kaki kanan.

Upload: gamarfbajammal

Post on 02-Jun-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 1/17

1

SKENARIO 2

NYERI DI ATAS TUMIT

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri sekali di

pergelangan kaki kanan nya sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini dirasakan pada saat bermain tenisdi lapangan, ketika berlari tiba-tiba kaki kanan nya berbunyi krek dan langsung terjatuh disertairasa nyeri sekali serta tidak bias berjalan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum

baik, tanda vital baik. Pergelangan kaki kanan nyeri bila ditekan dan test Simmonds tidakdidapatkan plantar flexi kaki kanan.

Page 2: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 2/17

2

Kata Sulit

1. Tes Simmonds : Pemeriksaan fisik untuk mengetahui pecah atau tidaknya tendonAchilles

2. Plantar fleksi : Gerakan meluruskan telapak kaki dari pergelangan kaki

Pertanyaan1. Bagaimana pertolongan pertama agar tidak memperparah kondisi pasien?2. Mengapa terjadi nyeri tekan di pergelangan kaki?3. Adakah pemeriksaan lain selain tes Simmonds?4. Apakah diagnosis pada skenario diatas?5. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan tes Simmonds?6. Apakah penyebab dari pecah nya tendon Achilles?7. Apakah tendon yang pecah dapat kembali seperti semula?8. Apakah gejala dari pecahnya tendon Achilles?9. Apakah diagnosis banding nya?10. Siapa sajakah yang beresiko terkena pecah tendon Achilles?11. Bagaimana prognosis penyakit tersebut?12. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi cedera saat beraktivitas?

Jawaban

1. Pertolongan pertama adalah dengan melakukan balut bidai teknik RICE (rest, ice, compress, extension)

2. Nyeri terjadi karena ada rangsangan pada tendo Achilles yang merangsang saraf sensorikdi otak dan kembali lagi ke tendo Achilles

3. Pemeriksaan lain: foto rontgen, MRI, X-ray, USG, plain radiografi dan tes Copeland4. Diagnosis yang sesuai dengan skenario adalah rupture tendon Achilles5. Cara melakukan tes Simmonds adalah dengan menekan betis pasien, jika tidak terjadi

plantar fleksi maka kemungkinan terjadi rupture6. Penyebab rupture tendo Achilles:

Kurangnya aliran darah pada tendon Terjadi dorsofleksi secara tiba-tiba Terkena benda tajam atau tumpul

7. Tendon yang pecah dengan gejala ringan bisa kembali seperti semula. Tendon yang pecah dengan gejala berat dapat kembali seperti semula tetapi harus dijahit

8. Gejala rupture tendon Achilles: rasa sakit medadak diatas tumit bengkak, kaku dan lemah tumit tidak bisa digerakkan

9. Diagnosis banding nya adalah: Gout arthritis Tendinitis Fraktur

10. Yang beresiko terkena rupture tendon Achilles usia 30-50 tahun obesitas

Page 3: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 3/17

3

perubahan latihan secara mendadak pria lebih beresiko daripada wanita karena aktivitas berat seperti naik motor dan

sepak bola11. Prognosis dari rupture tendo Achilles :

Lumpuh, bila tidak diobati

Bisa di amputasi, bila terdapat infeksi

Hipotesis

Tendo Achilles adalah tendon bagian belakang tungkai bawah yang berfungsi untukmelekatkan otot gastrocnemius dan otot soleus ke calcaneus. Tendo Achilles dapat melakukangerak sendi dorsofleksi, plantarfleksi, supinasi, pronasi, abduksi, dan adduksi. Tendo Achillesdapat mengalami fruptur yang disebabkan oleh cidera saat olahraga, trauma benda tajam dantumpul, obesitas, dan aktivitas berat. Gejala umum dari ruptur Tendo Achilles adalah rasa sakitdiatas tumit. Untuk menegakan diagnosis pada ruptur Tendo Achilles bisa dilakukan

pemeriksaan test Simmonds atau dengan pemeriksaan radiologi

Page 4: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 4/17

4

Sasaran Belajar

LI 1 Memahami dan menjelaskan Tendo AchillesLO 1.1 Tendo Achilles secara makroskopikLO 1.2 Tendo Achilles secara mikroskopikLO 1.3 Kinesiology Tendo AchillesLO 1.4 Persarafan dan perdarahan Tendo Achilles

LI 2 Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo AchillesLO 2.1 Definisi Ruptur Tendo AchillesLO 2.2 Etiologi Ruptur Tendo AchillesLO 2.3 Patofisiologi Ruptur Tendo AchillesLO 2.4 Manifestasi Klinis Ruptur Tendo AchillesLO 2.5 Diagnosis dan diagnosis banding Ruptur Tendo AchillesLO 2.6 Prognosis Ruptur Tendo AhillesLO 2.7 Pencegahan Ruptur Tendo AchillesLO 2.8 Faktor resiko Ruptur Tendo Achilles

LI 3 Memahami dan menjelaskan pemeriksaan dan penatalaksanaan Ruptur Tendo AchillesLO 3.1 Pemeriksaan Ruptur Tendo AchillesLO 3.2 Penatalaksanaan Ruptur Tendo Achilles

Page 5: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 5/17

5

Pembahasan sasaran belajar

1.Memahami dan menjelaskan Tendo Achilles

1.1 Tendo Achilles secara makroskopis

Tendo Achilles atau tendo calcaneus adalah tendon pada bagian belakang tungkai bawah. Ia berfungsi untuk melekatkan otot gastrocnemius dan otot soleus ke salah satu tulang penyusun pergelangan kaki, calcaneus.

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantariskaki. Pada manusia letaknya tepat dibagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendontertebal dan terkuat pada badan manusia. Panjangnya sekitar 15cm, dimulai dari pertengahantungkai bawah. Kemudian, struktur nya semakin mengumpul dan melekat pada bagian tengah-

belakang tulang calcaneus.

Sumber : Karmana,Oman.2008. Biologi Buku Pelajaran untuk kelas XI semester 1

SMA.Jakarta:Grafindo Media Pratama1.2 Tendo Achilles secara mikroskopis

Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen tersebut merupakankolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat elastin dapat menjalani tekanan sebesar200% sebelum rusak. Jika serat elastin ada pada tendon dalam proporsi yang besar maka akanada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke tulang.

Page 6: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 6/17

6

Fibril kolagen terikat ke fasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik sertasaraf. Fasikula-fasikula tersebut secara bersamaan di kelilingi oleh epitenon dan membentukstruktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari epitenon olehlapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan mengurangi pergesekan.

Gambaran mikroskopis tendon achilles normalGambar ruptur tendon Achilles

1.3 Kinesiologi Tendo Achilles

Gerak sendi:

Fleksi Dorsalis : M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. proneus tertiusdan M. extensor hallucis longus.

Fleksi Plantar : M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris, M. flexor hallucis longus, M. peroneus longus dan brevis M. tibialis posterior

1.4 Persarafan dan perdarahan tendo Achilles

1. Pembuluh darah di perimysium (meliputi tendon)2. Pada periosteol insertion

Page 7: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 7/17

7

3. Jaringan sekitarnya

Tendo achilles disarafi oleh nervus cutaneus, terutama nervus sural, dan mendapat pasokan darah dari pertemuan dari M. tendinosus dan distal pada pertemuan tendodengan tulang.

2. Memahami dan menjelaskan rupture tendo Achilles

2.1 Definisi Ruptur Tendo Achilles

Ruptur Tendo Achilles adalah sobeknya tendo Achilles yang menyuluruh dan biasanyamenimbulkan “pop/krek” diikuti dengan nyeri dan bengkak di tungkai bagian bawah. Dapatdisembuhkan dengan operasi atau immobilisasi pergelangan kaki dalam waktu yang lama.

Ada 4 klasifikasi ruptur tendon Achilles yaitu:

1. Tipe I: Pecah persial, yaitu sobek yang kurang dari 50%, biasanya diobati dengan manajemenkonservatif.

2. Tipe II: sobekan yang penuh kesenjagan tendon kurang dari sama dengan 3 cm, biasanya diobatiidengan akhir-akhir anastomosis

3. Tipe III: Sobek yang penuh dengan jarak tendon 3 sampai 6 cm4. Tipe IV : Perisahan yang penuh dengan cacat lebih 6 cm

2.2. Etiologi ruptur tendo Achilles

Ruptur Tendo Achilles dapat terjadi saat dorsofleksi pasif secara tiba tiba saat kontraksimaksimal pada otot betis. Ruptur tendo dapat terjadi saat berlari, melompat, bermain bulutangkis, basket, tersandung dan jatuh dari ketinggian. Dalam beberapa kasus putusnya tendoAchilles terjadi pada tendo yang kurang menerima aliran darah. Tendo juga dapat melemah

bergantung pada bertambahnya usia. Putusnya tendo Achilles juga bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak jumlah tekanan pada tendo Achilles. Biasanya ruptur tendo Achilles lebihsering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Penyebab lainnya juga bisa karena:

1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes,2. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan

risiko pecah,3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis,

basket dan sepak bola ataupun olahraga berat lainnya,4. Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis,5. Obesitas

2.3 Patofisiologi rupture tendo Achilles

Penyebab pasti pecah Achilles tendon dapat terjadi tiba-tiba, tanpa peringatan,atau akibat tendinitis Achilles . Tampaknya otot betis yang lemah dapat menyebabkanmasalah. Jika otot-otot menjadi lemah dan lelah, mereka dapat mengencangkan danmempersingkat kontraksi. Kontraksi berlebihan juga dapat menjadi masalah dengan

Page 8: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 8/17

8

mengarah pada kelelahan otot. Semakin lelah otot betis, maka semakin pendek dan akanmenjadi lebih ketat. Keadaan sesak seperti ini dapat meningkatkan tekanan pada tendonAchilles dan mengakibatkan kerobekan. Selain itu, ketidakseimbangan kekuatan otot-otot kaki anterior bawah dan otot-otot kaki belakang yang lebih rendah juga dapatmengakibatkan cedera pada tendon Achilles. Achilles tendon robek lebih mungkin

ketika gaya pada tendon lebih besar dari kekuatan tendon. Jika kaki yang dorsofleksisedangkan kaki bagian bawah bergerak maju dan betis kontrak otot, kerobekan dapatterjadi. Kerobekan banyak terjadi selama peregangan kuat dari tendon sementara otot

betis berkontraksi.

(Price, Sylvia Anderson. 1995. Patofisiologi konsep klinis Proses Penyakit . Jakarta:EGC)

Mekanisme ruptur achilles bisa dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu:a. 53% ruptur terjadi selama penahanan beban dengan telapak kaki mendorong dan

lutut dalam keadaan ekstensi. Pergerkan ini dapat terjadi pada permulaan lari sprint

dan olahraga basket yang mengharuskan melompat. b. 17% ruptur terjadi mengikuti dorsofleksi yang tiba-tiba dari pergelangan kaki, seperti

terjatuh dari tangga.c. 10% ruptur karena dorsofleksi dari kaki bagian plantar secara keras.

Saat istirahat tendo memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan difibrikolagen. Stress tensile menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang sehingga

pada daerah jari kaki terdapat kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendomerespons secara linear untuk meningkatkan beban tendo. Batas beban fisiologis seratkembali ke konfigurasi asli adalah kurang dari 4%, sedangkan pada tingkat ketegangan

4-8% serat kolagen mulai meluncur melewati satu sama lain karena jaringan antarmolekul rusak. Ketegangan lebih dari 8% mengakibatkan ruptur secara makroskopikkarena kegagalan tarikan oleh karena gagalnya pergeseran antara fibriler daninterfibriler.

Jika otot-otot lemah dan lelah mereka dapat mengencangkan dan mempersingkatkontraksi. Kontraksi berlebihan mengakibatkan kelelahan otot yang memicu ototsemakin pendek dan ketat. Hal inilah yang dapat meningkatkan tekanan pada tendoachilles sehingga dapat terjadi ruptur. Selain itu, rupture dapat terjadi akibat gaya padatendo lebih besar dibanding kekuatan tendo. Kaki yang dorsofleksi, sedangkan kaki

bagian bawah bergerak maju dan betis kontraksi, kerobekan dapat terjadi. Kerobekanterjadi selama peregangan kuat dari tendo, sementara otot betis berkontraksi.

2.4 Manifestasi klinis rupture tendo Achilles

Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan kakiatau betis.

Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan.

Page 9: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 9/17

9

Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulangtumit.

Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik. Kesulitan bergerak dan menjaga keseimbangan ketika berdiri. Nyeri, mungkin parah, dan pembengkakan didekat tumit.

Ketidak mampuan untuk menekuk atau push off ketika berjalan

Sumber : http://indonesian.orthopaedicclinic.com

2.5 Diagnosis dan diagnosis banding rupture tendo Achilles

Diagnosis

Dalam mendiagnosis ruptur tendon achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akanmengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedera terjadi dan apakah pasien tersebutsebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Rentang gerak dan kekuatan otot akandievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki.

Jika tendon achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong ke bawah ( seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Diagnosisruptur tendo achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding

> Calcaneal bursitis

Bursa adalah kantung berisi Ciran yang di rancang untuk memahami gesekan. Ketika bursa inimeradang di sebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa di belakangtulang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon fibrosa te baldi belakang tumit meluncur turun naik.

> Achilles tendoncitis

Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/berlari, tendoncitisadalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma tendinnachilles dan betis.

> Achilles tendinopathy atau tendonosis

Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada tendon achilles yang juga menyebabkandegenerasi dan penebalan tendon.

sumber : Sudoyo AW, dkk,2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi IV, Jilid III,FKUI,Jakarta

2.6 Prognosis rupture tendo Achilles

Luka pada tendon achilles memiliki prognosis yang baik, memungkinkan beberapatingkat kesakitan melalui ROM. Kebanyakan orang yang mengalami ruptur tendo Achilles, tendo

Page 10: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 10/17

10

akan kembali normal. Jika operasi dilakukan, tendo mungkin menjadi lebih kuat dan kecilkemungkinannya untuk ruptur lagi. Dengan perawatan yang tepat yaitu pengobatan secarakonservatif atau operasi serta rehabilitasi, beberapa atlet dapat menjalani aktivitasnya sepertisebelumnya. Biasanya, kegiatan berat seperti berjalan baru bisa dilakukan kembali setelah 6minggu. Atlet biasanya kembali berolahraga setelah 4 sampai 6 minggu setelah cedera terjadi.

Sumber:

Anthony J, et al (2014) Achilles Tendon Injuries, Medscape.http://www.emedicine.medscape.com/article/309393-overview#aw2aab6b2b3 [accessed fromSeptember 19, 2014]

2.7 Pencegahan rupture tendo Achilles

Untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya masalah pada tendon achilles, hal berikut inidapat dilakukan:

- Meregangkan dan menguatkan otot betis. Meregangkan betis hingga terasa suatu tarikanyang tidak nyeri. Jangan dihentakkan atau melompat ketika sedang meregangkan.Aktivitas ini dapat juga membantu absorbsi otot dan tendon lebih kuat dan mengurangicedera

- Variasikan jenis olahraga dan mempadukannya antara yang berat dan ringan. Hindariaktivitas yang membuat regangan berlebihan pada tendon achilles, seperti mendaki, lariturun bukit, dan melompat

- Perhatikan permukaan tempat berlari, hindari berlari pada tempat yang licin dan terlalu padat dan keras. Gunakan juga sepatu olahraga yang memiliki bantalan bada bagian tumit

- Tingkatkan intensitas latihan secara perlahan. Cedera pada tendon achilles biasanyaterjadi setelah meningkatkan intensitas latihan secara tiba-tiba. Peningkatan baiknya tidaklebih dari 10% per minggu.

Sumber:

Mayo Clinic Staff (2014) Achilles Tendon Rupture. Mayo Clinic.http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendon-rupture/basics/treatment/con-20020370 [accessed from September 18, 2014]Anthony J, et al (2014) Achilles Tendon Injuries, Medscape.http://www.emedicine.medscape.com/article/309393-overview#aw2aab6b2b3 [accessed fromSeptember 19, 2014]

Page 11: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 11/17

11

2.8 Faktor resiko rupture tendo AchillesFaktor risiko yang berhubungan dengan ruptur tendon Achilles meliputi:

Relatif pada usia tua (30-50 thn) Riwayat ruptur tendon achilles sebelumnya Pengguanaan kortikosteroid dan fluorokuinolon dapat meningkatkan kejadian

ruptur.Flourokuinolon menurunkan transkripsi decorin, penurunan decorin menyebabkan perubahan pada arsitektur tendon, sifat biomekanik dan menghasilkan peningkatankerapuhan.

Perubahan mendadak dalam pelatihan, intensitas, atau tingkat aktivitas Partisipasi dalam aktivitas baru yang berat

3.Memahami dan menjelaskan pemeriksaan dan penatalaksanaan rupture tendo Achilles

3.1 Pemeriksaan rupture tendo Achilles

1. Pemeriksaan Fisik Lakukan pemeriksaan umum kaki dan pergelangan kaki, berkonsentrasi pada areatertentu sebagai berikut:

Periksa untuk kelembutan pergelangan kaki posterior, bengkak, atau jeda yangteraba di tendon.

Periksa kekuatan otot. Pasien masih mungkin dapat plantarflex pergelangan kakidengan kompensasi dengan otot lain, tetapi kekuatan akan lemah.Single-ekstremitas meningkat tumit tidak akan mungkin.

Lutut fleksi test: Periksa posisi istirahat pergelangan kaki dengan lutut tertekuk rawan dan pasien90 °. Kehilangan tegangan normal soleus istirahat gastrocnemius akanmemungkinkan pergelangan kaki untuk menganggap posisi yang lebihdorsiflexed dari itu di sisi terluka.

2. Thompson test (simmonds)

Page 12: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 12/17

12

Posisi pasien rawan dengan jelas kaki meja. Meremas betis biasanya menghasilkan plantarflexion pasif pergelangan kaki. jika Achilles tendon tidak dalam kontinuitas, pergelangan kaki tidak akan pasif flex dengan kompresi otot betis.Uji Simmonds ' (Uji Thompson ) akan positif, meremas otot betis dari sisi yangterkena sementara pasien berbaring rawan, menghadap ke bawah, dengan nya kaki

menggantung hasil longgar tidak ada gerakan (tidak ada plantarflexion pasif) kaki,sementara gerakan diharapkan dengan tendon Achilles utuh dan harus diamati padamanipulasi betis terlibat. Berjalan biasanya akan sangat terganggu, karena pasienakan mampu melangkah dari tanah menggunakan kaki terluka. Pasien juga akandapat berdiri di ujung kaki itu, dan menunjuk kaki ke bawah ( plantarflexion ) akanterganggu. Nyeri bisa menjadi berat dan pembengkakan adalah umum.

3. Tes O'Brien Tes O’brien juga dapat dilakukan yang memerlukan menempatkan jarum steril

melalui kulit dan masuk ke tendon. Jika hub jarum bergerak dalam arah yang berlawanan tendon dan arah yang sama dengan jari-jari kaki ketika kaki bergeraknaik dan turun maka tendon setidaknya sebagian utuh.

Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Radiografi Untuk mengevaluasi struktur tulang jika bukti hadir dari patah tuberositas calcanealdan avulsion Achilles tendon, radiografi biasanya menggunakan sinar-X untukmenganalisis titik cedera. Ini sangat tidak efektif untuk mengidentifikasi cedera

jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron energi tinggi menghantam sumberlogam. Gambar X-ray diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang

berbeda padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan jaringan kurang padat (misalnyaotot) ketika sinar tersebut melewati jaringan dan terekam dalam film. Sinar-Xumumnya terkena mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti tulang, sementara

jaringan lunak masih relatif undifferentiated di latar belakang. Radiografi memilikisedikit peran dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untukmengesampingkan luka lain seperti patah tulang calcaneal.

2. USG USG dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan kehadiranair mata. Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi suara melaluitubuh Anda. Beberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairaninterstisial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar ini tercermin dapatdianalisis dan dihitung ke dalam gambar. Gambar-gambar ini diambil secara realtime dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi pergerakan tendon danmemvisualisasikan luka atau mungkin air mata. Perangkat ini membuatnya sangatmudah untuk menemukan kerusakan struktural untuk jaringan lunak, dan metodeyang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera ini.

Page 13: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 13/17

13

3. Magnetic resonance imaging (MRI) MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendonAchilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan

bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskanseragam jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian dibombardir

dengan gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka keluar darikeselarasan. Ketika proton ini kembali mereka memancarkan gelombang radiosendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer 3D untuk membuat gambar

penampang tajam dari area of interest. MRI dapat memberikan kontras yang taktertandingi dalam jaringan lunak untuk foto kualitas yang sangat tinggi sehinggamudah bagi teknisi untuk melihat air mata dan cedera lainnya.

4. Musculoskeletal ultrasonografi Musculoskeletal ultrasonografi dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon,karakter, dan kehadiran air mata. Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yangsangat tinggi dari suara melalui tubuh Anda. Beberapa suara yang dipantulkan

kembali dari ruang antara cairan interstitial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke dalam gambar. Gambar-gambardiambil secara real time dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi gerakantendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau air mata. Perangkat inimembuatnya sangat mudah untuk melihat kerusakan struktural pada jaringan lunak,dan metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera. Pencitraan ini modalitasmurah, tidak melibatkan radiasi pengion dan, di tangan ultrasonographers terampil,mungkin sangat handal.

5. Foto Röntgen Foto rontgen digunakan untuk melihat tendon yang rusak pada bagian otot tubuh.

6. Tes CopelandDalam tes ini, manset Sphygmomanometer melilit betis di bagian tengahsementara pasien berbaring. Manset mengembang hingga 100 milimeter merkuri(13,33kilopascal) dengan kaki di fleksi plantar. Kaki kemudian dorsofleksi. Jikatekanan naik sampai sekitar 140 milimeter merkuri (18,66 kilopascal), unitmusculotendinous dianggap menjadi utuh. Namun, jika tekanan tetap sekitar 100milimeter merkuri (13,33 kilopascal), maka diagnosis ruptur tendon Achilles dapatditegakkan.

(Muttaqin, A. 2011. Buku saku gangguan musculoskeletal . EGC. Jakarta)

3.2 Penatalaksanaan rupture tendo Achilles

- Terapi Fisik

Page 14: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 14/17

14

Seorang individu yang mengalami ruptur tendon Achilles-nya harus mencari pengobatanmedis yang segera. Terapi fisik umumnya tidak ditunjukkan untuk fase akut pengobatan, tetapimenjadi bagian penting dalam proses pemulihan total.

Pengobatan Konservatif

Imobilisasi langsung untuk ruptur tendo Achilles baik secara parsial,maupun seluruhnya.• Latihan bergerak sangan penting dalam proses pemuliahn rupture tendo Achilles• Pemakaian boot orthosis yang bisa dilepas dengan sisipan untuk tumit agar ujung tendin

dapat berdekatan bersama-sama. Kelebihan dari pemakaian boot ini adalah pasien dapat bergerak.

• Pada robekan parsial dilakukan pemasangan gips sirkuler di atas lutut selama 4-6 minggudalam posisi fleksi 30°-40° pada lutut dan fleksi plantar pada pergelangan kaki.

• fisioterapi

Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Twaddle dan Poon, pasien dalam kelompok bedahmemperbaiki tendon Achilles dengan menjalani menggunakan prosedur Krackow, diikuti oleh

pemasangan gips equinus, sedangkan pasien non-bedah yang ditempatkan langsung di cor.Setelah pelepasan gips, pasien dipakaikan orthosis yang dapat dilepas dengan posisi pergelangankaki pada 20 º dari fleksi plantar. Pasien melepas splint selama 5 menit setiap jam, dan dudukdengan kaki menggantung, melatih dorsofleksi secara aktif dan fleksi plantar pasif, yangmemungkinkan kaki untuk jatuh secara nyaman.

Pada minggu ke-4, orthosis dibawa ke posisi netral, dengan protokol ROM yang samaseperti minggu sebelumnya. Pada 6 minggu, pasien diizinkan untuk menanggung berat badanyang ditoleransi sambil mengenakan orthosis. Pada saat ini, mereka juga diperbolehkan untukmelepas orthosis di malam hari. Pada minggu ke-8, pasien diperbolehkan melepas orthosis dankemudian mulai terapi fisik untuk peregangan dan penguatan. Ada 3 kasus reruptures, 2 di bedah

dan 1 pada kelompok nonsurgical. Dari 2 reruptures bedah, 1 jatuh dari tangga, dan yang lainnyaditabrak mobil saat mencoba menghentikan perampokan. Pasien nonsurgical tergelincir daritanggul di minggu ke-16. Semua reruptures dirawat melalui pembedeahan.

Lainnya, protokol konservatif yang lebih baru menggunakan periode nonweight-bearing-casting, baik di atas atau di bawah lutut, dengan kaki di equinus sekitar 2-4 minggu, dankemudian seri casting atau dengan penurunan derajat fleksi plantar ke netral pada interval 2hingga 4 minggu.

Percutaneous SurgeryPada tindakan ini,dibuat sayat kecil selebar 2-4 cm. Melalui luka tusuk, jahitan melewati

ujung distal dan proksimal, yang diperkirakan ketika pergelangan kaki berada pada equinusmaksimal. Jahitan itu kemudian dipotong pendek, diikat menggunakan simpul, dan mendorongsubkutan. Luka-luka kecil dibersihkan dan dipasang perban kering dan steril Setelah itu, pasienmenggunakan bantalan gips yang tanpa beban. Penggunaan gips dilakukan selama 4 minggu,diikuti oleh 4 minggu di bantalan berat dan pemakaian gips dengan elevasi tumit rendah.

Open Surgical Repair

Page 15: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 15/17

15

Perbaikan terbuka dilakukan dengan menggunakan pendekatan longitudinal medial. Insisimedial memiliki keuntungan visualisasi yang lebih baik pada tendon plantaris, serta menghindaricedera pada saraf Sural. Insisi garis tengah jarang digunakan karena tingginya tingkat komplikasiluka dan adesi. Pada pendekatan ini, dibuat sayatan sepanjang 3-10 cm. setelah paratenon disayatsecara longitudinal, ujung tendon dapat dikenali dengan mudah dan didekatkan dengan

menggunakan jahitan tipe Kesler/Krackow/Bunnell dengan menggunakan nonabsorbable suture.Selanjutnya, epitenon disambung dengan teknik cross-stitch. Paratenon harus disambungkembali agar tidak terjadi adesi. Kemudian, penutupan oleh kulit akan membatasi terjadinyakomplikasi luka.

Setelah operasi, pergelangan kaki dipertahankan dalam fleksi saat pemasangan orthosis.Setelah periode imobilisasi, kaki digerakkan secara netral ke plantar atau sedikit dalam orthosiskaku, dan pasien diperbolehkan memakai bantalan berat parsial. Imobilisasi biasanya dihentikan4-6 minggu setelah perbaikan. Pada saat itu, jangkauan yang aktif dan aktif-dibantu gerak,

berenang, bersepeda stasioner, dan berjalan dalam sepatu dilengkapi dengan mengangkat tumitdapat dimulai. Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat beraktivitas kembali dalam jangka waktu

4 bulan.Tindakan operasi untuk perbaikan ruptur Achilles tendon telah dilaporkan memiliki

tingkat yang lebih rendah dalam terjadinya rerupture; peningkatan kekuatan otot pascaoperasi,dan daya tahan, dan membutuhkan waktu yang lebih singkat agar dapat kembali

beraktivitas normal jika dibandingkan dengan tindakan konservatif. Namun, kemungkinanterjadinya komplikasi luka seperti infeksi, drainase, pembentukan sinus, dan pengelupasan kulitlebih tinggi daripada tindakan non-operasi.

Pengobatan lainnyaPasien dengan diabetes, masalah penyembuhan luka, penyakit vaskular, neuropati, atau

komorbiditas sistemik yang serius dianjurkan untuk memilih pengobatan nonoperative karenarisiko yang signifikan dari pengobatan operasi (misalnya, infeksi, luka rincian, dehiscence

perbaikan, komplikasi perioperatif).

• Gips kaki pendek adalah dipasang pada kaki yang terkena sementara pergelangan kakiditempatkan di plantar fleksi sedikit (equinus gravitasi).Dengan menjaga kaki dalam

posisi ini, ujung tendon secara teoritis lebih baik. Imobilisasi Cast dilanjutkan selamasekitar 6-10 minggu. Dorsofleksi Paksa merupakan kontraindikasi. Pergelangan kakisecara bertahap dapat dorsofleksi ke posisi yang lebih netral setelah periode imobilisasi(~ 4-6 minggu). Posisi ini ditopang dengan casting serial atau pergelangan kaki orthoticsyang disesuaikan. Berjalan dengan menggunakan cor diperbolehkan saat masa tersebut.

Setelah pelepasan cor, tumit di sepatu diangkat setinggi 2 cm dab dipakai selama 2-4 bulan. Selama waktu ini, program rehabilitasi dimulai.

• Keuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi luka tidak ada (misalnya,kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cedera neurovaskular), biaya rumahsakit menurun dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada paparan anestesi.

• Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih tinggi rerupture(hingga 40%) dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah. Selain itu, tepi tendon dapat

Page 16: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 16/17

Page 17: Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

8/11/2019 Wrap Up Skenario 2 blok muskuloskeletal

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario-2-blok-muskuloskeletal 17/17

17