universitas ss mengajar

3
UNSRI MENGAJAR Unsri mengajar merupakan suatu Badan Otonom dengan program memberikan pendidikan non formal pada anak tingkat penddikan TK hinga SD. Tempat yang menjadi tujuan mengajar dari Unsri mengajar sendiri ialah Desa Tanjung Steko dan Panti Asuhan Al-Ali di desa Tanjung Pering. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 kali semingu yaitu Sabtu pada desa Tanjung seteko dan hari minggu di desa Tanjung Pering. Pada tahap pemagangan, saya diamanahkan untuk mengajar di wilayah Tanjung Seteko pada hari Sabtu. Untuk menuju ke lokasi harus melewati medan yang cukup sulit sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama daripada seharusnya dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Setibanya di lokasi mengajar, peserta didik sudah berkumpul di Musholla yang telah disulap menjadi ruang belajar. Di sinilah saya dan rekan-rekan pengajar lainnya berbagi wawasan yang kami miliki dengan para anak didik. Dikarenakan kelas itu hanya sebuah musholla, sarana dan prasarananya kurang menunjang kegiatan pembelajaran. Contohnya adalah kursi dan meja. Di lokasi tersebut tidak terdapat kursi dan hanya memiliki beberapa meja lipat sehingga anak-anak yang tidak kebagian meja harus menulis ataupun mewarnai dengan posisi membungkuk atau telungkup. Dikhawatirkan ini akan berdampak terhadap perubahan struktur tulang belakang bagi anak-anak. Pengadaan meja sangat diperlukan, minimal disediakan meja lipat yang mempermudah aank-anak untuk melakukan kegiatan belajar.

Upload: meitha-iminiar

Post on 06-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

about universitas ss mengajar

TRANSCRIPT

UNSRI MENGAJARUnsri mengajar merupakan suatu Badan Otonom dengan program memberikan pendidikan non formal pada anak tingkat penddikan TK hinga SD. Tempat yang menjadi tujuan mengajar dari Unsri mengajar sendiri ialah Desa Tanjung Steko dan Panti Asuhan Al-Ali di desa Tanjung Pering. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 kali semingu yaitu Sabtu pada desa Tanjung seteko dan hari minggu di desa Tanjung Pering. Pada tahap pemagangan, saya diamanahkan untuk mengajar di wilayah Tanjung Seteko pada hari Sabtu. Untuk menuju ke lokasi harus melewati medan yang cukup sulit sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama daripada seharusnya dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Setibanya di lokasi mengajar, peserta didik sudah berkumpul di Musholla yang telah disulap menjadi ruang belajar. Di sinilah saya dan rekan-rekan pengajar lainnya berbagi wawasan yang kami miliki dengan para anak didik. Dikarenakan kelas itu hanya sebuah musholla, sarana dan prasarananya kurang menunjang kegiatan pembelajaran. Contohnya adalah kursi dan meja. Di lokasi tersebut tidak terdapat kursi dan hanya memiliki beberapa meja lipat sehingga anak-anak yang tidak kebagian meja harus menulis ataupun mewarnai dengan posisi membungkuk atau telungkup. Dikhawatirkan ini akan berdampak terhadap perubahan struktur tulang belakang bagi anak-anak. Pengadaan meja sangat diperlukan, minimal disediakan meja lipat yang mempermudah aank-anak untuk melakukan kegiatan belajar. Saat ingin memulai proses pengajaran, kendala yang dialami adalah sulitnya untuk menertibkan anak-anak sehingga para pengajar menjadi kewalahan untuk mengatasinya. Saat proses pengajaran berlangsung, anak-anak mulai merasa bosan dan kurang merespon terhadap pembelajaran yang diberikan oleh para pengajar. Untuk itu, dibutuhkan ide kreatif untuk menarik minat dan menambah antusias dari peserta didik. Dikarenakan peserta didik masih anak-anak dengan usia kisaran kurang lebih 4-12 tahun maka pembelajaran yang tepat untuk diberikan ialah dengan cara bermain sambil belajar ataupun dengan cara menggunakan media pembelajaran visual yang menarik bagi peserta didik serta penyampaian rangkuman materi melalui sebuah lagu. Dengan anggota pengajar muda dan volunteer yang cukup banyak, pembuatan media pembelajaran dapat digilirkan dengan jawal piket. Di tengah berlangsungnya kegiatan pembelajaran, kegiatan dapat dijeda dengan ice breaking untuk me-refresh otak sehingga anak-anak tidak merasa penat dan siap untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya. Kedekatan atau hubungan emosional antara peserta didik dan pengajar juga masuk dalam daftar factor penting. Peserta didik biasanya lebih merasa nyaman dan antusias bila menerima materi dari orang terdekatnya. Untuk itu, selain kegiatan pembelajaran, ada baiknya dilaksanakan kegiatan yang mempererat hubungan emosional antara pengajar dan peserta didik. Kegiatan dapat dilaksanakan di seputar desa tersebut ataupun di luar desa. Selain dengan peserta didik, ada baiknya pengajar juga mempererat tali silaturahmi dengan orang tua atau wali agar lebih bisa mengetahui kondisi perekonomian dan perkembangan serta watak peserta didik secara mendetail.Saya akan berkontribusi di Unsri Mengajar dengan menghadiri kegiatan dan event dari Unsri Mengajar terutama kegiatan yang wajib diikuti oleh pengajar satu kali seminggu. Selain itu, saya akan berkontribusi dan memberikan tenaga serta wawasan untuk kelancaran dari BO Unsri Mengajar.NAMA: MEITHA IMINIARNIM: 08061381320011