tugas dr ss
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Tugas dr SS
1/51
PENDAHULUAN
I. ANAMNESIS
II. TANDA VITAL
Tanda vital merupakan gabungan dua kata, yaitu tanda dan vital, yang merupakan
terjemahan istilah bahasa inggris yaitu vital sign.Vital sign adalah suatu tanda yang sifatnya
objektif yang dapat berubah setiap saat yang mencerminkan hidup yang terdiri dari tekanan
darah, respirasi, nadi, suhu tubuh, dimana untuk melihat fungsi fisiologis organ vital. Tanda
vital merupakan cara yang cepat dan efisien untuk memantau kondisi pasien dan
mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon pasien.
A. SUHU
Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti. Diukur dengan menggunakan
termometer dan bisa diukur di beberapa tempat seperti ketiak (axila, mulut di ba!ah lidah,
dan anus (rectal. "uhu ketiak #,$ % lebih rendah dari suhu ba!ah lidah dan #,& % lebih
rendah dari suhu rektum. "uhu tubuh berfluktuasi secara fisiologik sepanjang hari, terendah
pada pagi hari !aktu bangun tidur dan tertinggi pada kira'kira pukul &.##').##. *aktor
yang mempengaruhi suhu tubuh+
. kecepatan metabolisme basal
$. rangsangan saraf simpatis
. hormon seperti hormon pertumbuhan, tiroid, dan seks
-. status gii
&. aktivitas
/. lingkungan
"uhu+
0ormal + /,& ' ),$ %
"ubnormal + & ' /,& %
"ubfebris + ) ' 1 %
-
7/26/2019 Tugas dr SS
2/51
*ebris + 21 %
3iperpireksia+ 2 - % untuk !aktu yang cukup lama
3ipotermia+ 4 & %
Kurva suhu harian (24 jam)
. *ebris 5ontinu, yaitu febris terus menerus tanpa pernah mencapai suhu normal
dengan fluktuasi 4 %. contoh+ Demam Tifoid stadium a!al, Ppneumonia 6obaris, T7
miliaris.
$. *ebris 8emiten, yaitu febris terus menerus tanpa pernah mencapai suhu normal
dengan fluktuasi 2 %. contoh+ "epsis, Demam Tifoid stadium lanjut
. *ebris 9ntermitten, yaitu febris dengan fluktuasi suhu yang besar sehingga kadang'
kadang mencapai suhu normal. contoh+ 5olesistitis.
Kurva suhu mingguan
. Demam :ndulan;8elapsing *ever;*ebris 8ekuren, yaitu demam yang terjadi beberapa
hari disusul periode tidak demam selama beberapa hari kemudian kembali demam untuk
beberapa hari. contoh+ Penyakit 3odgkin (demam Pel uotidian, selang sehari disebut
demam tertian, dan jika selang dua hari disebut demam >uartan.
$. Demam 3ectic, yaitu demam yang amat tidak teratur setiap hari disertai menggigil dan
berkeringat. contoh+ Tbc berat
. 8esidif yaitu kenaikan suhu kembali setelah suhu menjadi normal untuk beberapa saat.
-. 8ekrudesensi yaitu naiknya suhu kembali setelah beberapa saat agak menurun tetapi
belum sampai normal.
Penurunan suhu yang sifatnya lambat atau perlahan (dalam $' hari disebut penurunan suhu
secara lisis, sedangkan jika sifatnya cepat (kurang dari / jam disebut penurunan suhu secara
krisis.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
3/51
. TEKANAN DA!AH
Tekanan darah memiliki $ komponen yaitu sistolik dan diastolik. Pada !aktu ventrikel
berkonstraksi, darah akan dipompakan ke seluruh tubuh. 5eadaaan ini disebut sistolik, dan
tekanan aliran darah pada saat itu disebut tekanan darah sistolik.Pada saat ventrikel sedang
rileks, darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah pada !aktu ventrikel
sedang rileks disebut tekanan darah diastolik.
*aktor'faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah jantung, tahanan pembuluh
darah tepi, volume darah total, viskositas darah, dan kelenturan dinding arteri. "edangkan
faktor'faktor yang berpengaruh pada interpretasi hasil yaitu +
' 6ingkungan + suasana bising,kurangnya privasi, suhu ruangan terlalu panas
' Peralatan + kalibrasi,tipe manometer dan stetoskop, ukuran cuff (manset
' Pasien + usia, jenis kelamin, obat, status emosional, irama jantung,
merokok kopi,obesitas, olah raga
' Tehnik pemeriksaan + penempatan cuff, posisi lengan, kecepatan pengembangan
dan pengempisan cuff, pakaian terlalu tebal, kesalahan membaca sfigmomanometer.
Parameter yang diukur pada pemeriksaan tekanan darah yaitu tekanan maksimal pada
dinding arteri selama kontraksi ventrikel kiri, tekanan diastolik yaitu tekanan minimal selama
relaksasi, dan tekanan nadi yaitu selisih antara tekanan sistolik dan diastolik (penting untuk
menilai derajat syok.5omponen suara jantung disebut suara korotkoff yang berasal dari
suara vibrasi saat manset dikempiskan. "uara korotkoff sendiri terbagi menjadi & fase yaitu +
. *ase 9 + "aat bunyi terdengar, dimana $ suara terdengar pada !aktu bersamaan,
disebut sebagai tekanan sistolik.
$. *ase 99 + 7unyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas lebih tinggi dari
fase 9
. *ase 999 +7unyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang, lebih lemah dari fase 9.
-.*ase 9V +Ditandai bunyi yang tiba'tiba meredup;melemah dan meniup.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
4/51
&. *ase V + 7unyi tidak terdengar sama sekali,disebut sebagai tekanan diastolik.
Penyebab 3ipertensi
. 3ipertensi Primer + 3ipertensi yang penyebabnya tidak diketahui, dihubungkan dengan
faktor keturunan.
$. 3ipertensi "ekunder + 3ipertensi yang dapat diketahui penyebab spesifiknya, dan di
golongkan dalam - kategori + 3ipertensi 5ardiovaskuler, 3ipertensi 8enal, 3ipertensi
-
7/26/2019 Tugas dr SS
5/51
/. Tibia posterior+ Di belakang dan sedikit ke arah inferior dari maleolus medialis.
). Pedis dorsalis + 6ateral dari tendo m.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
6/51
*aktor yang mempengaruhi perubahan nadi +
. "tress
$. Penyakit, terutama penyakit kardiovaskular
. "uhu
-. ?ktivitas dan olahraga
&. =akanan dan minuman
/. :sia
). @enis 5elamin
D. PE!NAPASAN
"eseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (A$ dan mengeluarkan karbon
dioksida (%A$ melalui sistem pernapasan.7ernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal.
Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar, baik pada !aktu tarik
napas; inspirasi; inhalasi atau pada !aktu mengeluarkan napas; ekspirasi;ekshalasi.
Pernapasan adalah suatu proses keluar dan masuknya udara dalam paru'paru yang disertai
dengan suatu keadaan pertukaran gas A$ dengan %A$. Pernapasan luar adalah proses
penyerapan A$ dan pengeluaran %A$ dari tubuh secara keseluruhan sedangkan pernapasan
dalam adalah proses pertukaran gas antara sel jaringan dengan cairan.
*rekuensi napas dipengaruhi beberapa faktor seperti aktivitas fisik, emosi, usia, dan obat'
obatan. 0ormalnya frekuensi pada pria yaitu -'1 kali per menit sedangkan pada !anita /'
$# kali per menit dan pada bayi #' kali per menit.Disebut Takikardi bila frekuensi 2$#
kali per menit dan 7radikardi bila 4- kali per menit.
9rama pernapasan+
. Pernapasan 7iot, yaitu pernapasan dengan irama tidak teratur sama sekali. contoh+
kerusakan otak
$. Pernapasam %heyne'"tokes, yaitu amplitudo pernapasan mulai dari kecil makin lama
makin besar sampai mencapai yang tertinggi, kemudian makin mengecil lagi hingga apnea(tidak bernapas beberapa saat lalu mulai bernapas lagi dengan amplitudo kecil dan akan
-
7/26/2019 Tugas dr SS
7/51
membesar lagi seperti sebelumnya. contoh+ gagal jantung kiri, peningkatan T95, keracunan
opium atau barbiturat, dan uremia.
. Pernapasan 5ussmaul, yaitu pernapasan cepat dan dalam (takipnea disertai hiperpnea.
contoh+ asidosis.
III. KEADAAN UMUM
A. PEME!IKSAAN TIN1KAT KESADA!AN MEN1UKU! 1"S
Tingkat 5esadaran
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap
rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara
lain adalah +
. %ompos =entis, yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menja!ab semua
pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya .
$. ?patis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, dan
sikap acuh tak acuh.
. Delirium, yaitu keadaan tampak gaduh'gelisah, kacau, disorientasi, berteriak, aktivitas
motoriknya meningkat, meronta'ronta.
-. "omnolen, yaitu keadaan mengantuk. 5esadaran dapat pulih penuh bila dirangksang.
"omnolen disebut juga sebagai B letargi, obtundasi. Tingkat kesadaran ini ditandai oleh
mudahnya penderita dibangunkan, mampu memberi ja!aban verbal dan menangkis rangsang
nyeri.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
8/51
&. "opor ("tupor, yaitu kantuk yang dalam. Penderita masih dapat dibangunkan dengan
rangsang yang kuat, namun kesadarannya segera menurun lagi.9a masih dapat mengikuti
suruhan yang singkat, dan masih terlihat gerakan spontan.Dengan rangsang nyeri penderita
tidak dapat dibangunkan sempurna. 8eaksi terhadap perintah tidak konsisten dan samar.
Tidak dapat diperoleh ja!aban verbal dari penderita.Cerak motorik untuk menangkis
rangsang nyeri masih baik.
/. 5oma, yaitu tidak ada gerakan spontan. Tidak ada ja!aban sama sekali terhadap rangsang
nyeri yang bagaimanapun kuatnya.
Penyebab Penurunan 5esadaran
Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat
menurun ketika otak mengalami + hipoksia, ketoasidosis, syok hipovolemik, syok
hipoglikemia, stroke, syok sepsi, syok kardiogenik, dan acute respiratory distress syndrome.
=engukur Tingkat 5esadaran
"kala 5oma Clasgo!
:ntuk mengikuti perkembangan tingkat kesadaran dapat digunakan skala
koma Clasgo! yang memperhatikan tanggapan ( respons penderita terhadap
rangsang dan memberikan nilai pada respons tersebut. Tanggapan;respon penderita
yang perlu diperhatikan adalah +
a. =embuka mata
b. 8espons verbal (bicara
c. 8espons motorik (gerakan
0ilai
?. =embuka mata
"pontan
Terhadap bicara (suruh pasien
membuka mata
Dengan rangsang nyeri (tekan
pada saraf supraorbita atau kuku
jari
-
$
-
7/26/2019 Tugas dr SS
9/51
Tidak ada reaksi (dengan rangsang
nyeri pasien tidak membuka mata
7. 8espons verbal (bicara
baik dan tak ada orientasi ( dapat
menja!ab dengan kalimat yang
baik dan tahu dimana ia berada,
tahu !aktu, hari, bulan
kacau (dapat bicara dalam kalimat,
namun ada disorientasi !aktu dan
tempat
tidak tepat (dapat mengucapkan
kata'kata, namun tidak berupa
kalimat dan tidak tepat
mengerang (tidak mengucapkan
kata, hanya mengerang
tidak ada ja!aban
&
-
$
%. 8espon motorik (gerakan
menurut perintah (misalnya, suruh+
?ngkat tanganEF
mengetahui lokasi nyeri reaksi menghindar
reaksi fleksi (dekortifikasi
reaksi ekstensi (deserebrasi
tidak ada reaksi
/
&
-
$
-
7/26/2019 Tugas dr SS
10/51
Gambar 1. Makrosefali
Gambar 2. Mikrosefali
IV. KEPALA
5epala besar (makrosefali terdapat pada hidrosefalus (sutura lebar, orbita seolah
tenggelam dan mata menunjukkan the setting sun sign. @ika disertai pembesaran
pembuluh'pembuluh darah dan deformitas kepala terdapat pada penyakit Paget.
5epala kecil (mikrosefali dapat terjadi karena kelainan kongenital.
Gajah
-
7/26/2019 Tugas dr SS
11/51
Gambar 3. Graves disease
pada orang dengan kelainan pre'hepatik, hepatik, post'hepatik. Diameter pupil kiri
dan kanan sama atau tidak. 6ensa mata keruh terdapat pada orangtua, D=,
hipoparatiroidusme, dll.
Telinga
Periksa mulai dari daun telinga, apakah daun telinga besar;kecil, terdapat tofi atau
tanda'tanda radang. Daerah liang telinga, apakah liang telinga lapang atau tidak,terdapat sekret, darah, atau tanda'tanda A< (Atitis
-
7/26/2019 Tugas dr SS
12/51
Gambar 4. Strawberry tongueGambar 5. Geographi tongue
Perhatikan ukuran, bentuk, !arna serta kelainan lainnya. 6idah relative lebih
besar pada kretin, miksedema, akromegali. Pada dehidrasi, lidah mengecil, kering,
keriput. Pada D=, lidah kering, merah, bercak keputihan karena kandidiasis.
6idah kering kotor terdapat pada demam tifoid.lidah seperti buah raspberry
terdapat pada "carlet fever. Cambaran lidah berubah'ubah bentuk terdapat pada
neurosis.
=ukosa mulut dan palatum
Garna pucat pada anemia, merah pada peradangan, sianotik pada kelainan jantung
atau saluran pernapasan. 7ercak koplik terdapat pada penyakit morbili. :lkus atau
perforasi pada palatum dapat disebabkan oleh penyakit sifilis. Perhatikan bercak'
bercak lain, efloresensi, atau kelainan lainnya.
V. LEHE!
P*m*ri+saan $*h*r 'ia3a$i '*ngan ins*+si *nu+ 'an u+urann&a. K*mu'ian
'aa 'i$anju+an '*ngan *m*ri+saan s*agai *ri+u,
A. A'a i'a+n&a +a+u +u'u+*ng+u+
5aku kuduk;tengkuk merupakan ciri terdapatnya iritasi;rangsangan meningeal."etiap
rangsang meningeal, baik karena peradangan maupun perdarahan pada bagian sub'
arachnoid menimbulkan kekakuan atau spasme otot'otot leher. Pemeriksaan dilakukan
dengan cara mendekatkan dagu pasien ke arah dadanya. 7ila pasien merasa kesakitan
dengan gerakan tersebut menandakan pemeriksaan kaku kuduk positif.
. K*$*njar g*ah *ning $*h*r5 su man'iu$$a5 'an s*+iar *$inga
Pertama pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi kelenjar getah bening. Dilihat
adanya pembesaran dan tanda peradangan. 5emudian lanjutkan dengan palpasi dari
arah depan pasien dan tentukan ukuran, jumlah, konsistensi, permukaan, nyeri, dan
mobilitas.
". K*$*njar ir0i'
5elenjar tiroid diperiksa mula'mula dengan inspeksi bentuk dan ukurannya.
5emudian dengan cara palpasi satu tangan dari samping atau dua tangan dari arah
-
7/26/2019 Tugas dr SS
13/51
belakang. 5elenjar tiroid akan bergerak bersamaan dengan gerakan menelan sehingga
pasien perlu diminta menelan ludahnya untuk memastikan yang dipalpasi benar
kelenjar tiroid. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak dapat dirasakan
perbedaannya dengan jaringan sekitarnya.
Palpasi tiroid dilaporkan mengenai bentuknya, simetris atau tidak, diraba keras atau
kistik, ataukah noduler. Pada auskultasi tiroid bila ditemukan adanya bruit tiroid
mungkin terdapat suatu keganasan karena aliran darah dan pembuluh darah bertambah
banyak (neovaskularisasi.
D. Ar*ri +ar0is
Pertama lakukan inspeksi arteri karotis.0ormalnya arteri karotis tidak terlihat
berdenyut.5emudian lakukan palpasi denyut arteri karotis dan perlu dibedakan
dengan denyut vena jugularis.
E. T*+anan v*na jugu$aris
Tekanan vena jugularis merupakan gambaran secara tidak langsung dari fungsi
pemompaan ventrikel.3al tersebut dikarenakan setiap kegagalan pemompaan
ventrikel menyebabkan terkumpulnya darah lebih banyak pada sistem vena.
Pengukuran tekanan vena jugularis dilakukan dengan cara+
Pasien dibaringkan dengan bantal pada kepala.7endunglah daerah supra clavicula
agar vena jugularis tampak jelas.5emudian tekan ujung proximal vena jugularis di
dekat angulus mandibulae sambil melepas bendungan supra clavicula.?mati tingginya
kolom darah yang ada.
:kurlah jarak vertikal permukaan atas kolom yang ditemukan terhadap bidang
horiontal yang melalui angulus 6udovici. Tentukan jaraknya aF cm di ba!ah;di atas
bidang horiontal tersebut.
=aka nilai tekanan vena jugularisnya dapat ditulis+
@VP H & I a cm air (bila di ba!ah bidang horiontal
H & J a cm air (bila di atas bidang horiontal
7ila permukaan kolom darah tepat pada bidang horiontal tersebut, maka+ @VP H & J #
cm air.
?ngka & berasal dari jarak atrium kanan ke titik angulus 6udovici kira'kira & cm.
6. Pa$asi Tra+*a
Perhatatikan setiap adanya deviasi pada trakea.%ara memeriksanya dengan
meletakkan jari telunjuk di antara trakea dan otot strenocleidomastoideus.7andingkan
dengan kedua sisi sebelah kanan kirinya.
VI. T7!AKS
-
7/26/2019 Tugas dr SS
14/51
A. Ins*+si
Tanda'tanda yang diperlihatkan oleh pemeriksaan fisik dada berhubungan dengan paru'paru,
pleura, jantung, struktur'struktur mediastinum itu sendiri.Aleh sebab itu maka harus diketahui
garis'garis pada mediastinum dan dindng dada itu sendiri.
7erikut merupakan garis'garis pada dinding toraks+
' Caris midsternal + garis dipertengahan sternum
' Caris midklavikularis + garis dipertengahan masing'masing klavikula
' Caris aksilaris anterior + garis membentang ke ba!ah dari lipatan aksilaris
anterior
' Caris aksilaris posterior + garis membentang ke ba!ah dari lipatan aksilaris
posterior
' Caris midaksilaris + garis vertikal antara lipatan aksilaris anterior dan
posterior
' Caris midspinal + garis ditengah'tengah punggung ditentukan oleh
prossesus spinosus
' Caris midskapularis + garis terbentang sejajar dengan garis midspinal dan
terbentang melalui puncak skapula
' Caris infraskapularis + daerah terletak diba!ah scapula
-. *nu+ 'a'a
deformitas rangka seperti kifosis atau skoliosis dapat mempengaruhi pernafasan. Dada yang
berbentuk tong (barrel chestdapat dihubungan dengan emfisema pulmonum, atau degeneratif
seperti penuaan. Dada yang berbentuk cerobong (funnel chest dimana bagian ba!ah tulang
dada tergeser ke belakang akibat terjadinya pemindahan jantung, struktur'struktur
mediastinum, dan paru ditempat yang abnormal.Dada yang seperti ayam (chicken breast dim
-
7/26/2019 Tugas dr SS
15/51
ana tulang dada menonjol kedepepan seperti kapal terbalik merupakan perubahan fisiologi
dari paru.
2. P0$a P*rna8asan
a. Tachypnea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari $- kali per menit.
Proses ini terjadi karena paru'paru dalam keadaan atelektaksis atau terjadinya emboli.
b. 7radypnea, merupakan pola pernafasan yang lambat dan kurang dari # kali per menit.
Pola ini dapat ditemukan dalam keadaan peningkatan tekanan intrakarnial yang disertai
narkotik atau sedatif.
c. 3iperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen
dalam paru'paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam. Proses ini ditandai dengan adanya
peningkatan denyut nadi, nafas pendek, adanya nyeri dada, menurunnya konsentrasi %A$,
dan lain'lain. 5eadaan demikian dapat disebabkan oleh adanya infeksi, keseimbangan asam
basa, atau gangguan psikologis.3iperventilasi dapat menyebabkan hipokapnea, yaitu
berkurangnya %A$ tubuh di ba!ah batas normal, sehingga rangsangan terhadap pusat
pernafasan menurun.
d. 5usmaul, merupakan pola cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalamkeadaan asidosis metabolik.
e. 3ipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan
cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar, serta tidak cukupnya jumlah udara yang
yang memasuki alveoli dalam penggunaan oksigen. 5eadaan demikian menyebabkan
terjadinya hiperkapnea, yaitu retensi %A$ dalam tubuh sehingga Pa%A$ meningkat (akibat
hipoventilasi dan akhirnya mengakibatkan depresi susunan saraf pusat.
Dispnea, merupakan perasaan sesak dan berat saat pernafasan. 3al ini dapat disebabkan oleh
perubahan kadar gas dalam darah;jaringan, kerja berat;berlebihan, dan pengaruh psikis.
g. Artopnea, merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri. Pola ini
sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru'paru.
h. %heyne stokes, merupakan siklus pernafasan yang amplitudonya mula'muula naik,
kemudian menurun dan berhenti, lalu pernafasan dimulai lagi dari siklus baru.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
16/51
i. Pernafasan Paradoksial, pernafasan dimana dinding paru'paru bergerak berla!anan arah
dari keadaan normal.
j. 7iot, merupakan pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, akan tetapi
amplitudonya tidak beraturan. Pola ini sering dijumpai pada pasien dengan radang selaput
otak, peningkatan tekanan intracranial, trauma kepala, dan lain'lain.
k. "tridor, merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran
pernafasan. Pola ini pada umumnya ditemukan pada kasus spasme trakhea atau obstruksi
laring.
/. P*ng*mangan 'a'a
0ormal, kedua sisi dada mengembang secara simetris pada !aktu yang bersamaan.perhatikan
jika ada perlambatan pengembangan dada pada satu sisi. kelambatan dapat menunjukan
adanya efusi pleura, penebalan pleura unilateral, benda asing, tumor pada salah satu saluran
pernafasan.
4. Ius
Pada orang de!asa normal yang agak kurus, seringkali tampak dengan mudah pulsasi yang
disebut ictus cordis pada sela iga V, linea medioclavicularis kiri.Pulsasi ini letaknya sesuai
dengan apeks jantung.Diameter pulsasi kira'kira $ cm, dengan punctum maksimum di
tengah'tengah daerah tersebut.Pulsasi timbul pada !aktu sistolis ventrikel.7ila ictus kordis
bergeser ke kiri dan melebar, kemungkinan adanya pembesaran ventrikel kiri.Pada
pericarditis adhesive, ictus keluar terjadi pada !aktu diastolis, dan pada !aktu sistolis terjadi
retraksi ke dalam.5eadaan ini disebut ictus kordis negatif.
Pulpasi yang kuat pada sela iga 999 kiri disebabkan oleh dilatasi arteri pulmonalis.Pulsasi pada
supra sternal mungkin akibat kuatnya denyutan aorta.Pada hipertrofi ventrikel kanan, pulsasi
tampak pada sela iga 9V di linea sternalis atau daerah epigastrium.Perhatikan apakah ada
pulsasi arteri intercostalis yang dapat dilihat pada punggung.5eadaan ini didapatkan pada
stenosis mitralis.Pulsasi pada leher bagian ba!ah dekat scapula ditemukan pada coarctatio
aorta.
. Pa$asi
1. Dengan palpasi ini diharapkan kita dapat menilai semua kelainan pada dinding dada(tumor, benjolan, muskuloskeletal, rasa nyeri di tempat tertentu, limfonodi, posisi
-
7/26/2019 Tugas dr SS
17/51
trakea serta pergeserannya, fraktur iga, ruang antar iga, fossa supraklavikuler, dsb
sertagerakan, excursion dinding dada
$. 6ingkarkan pita ukur (ukur sampai #.& cm ketelitian sekitar dada dan nilai lingkar
ekspirasi dan lingkar inspirasi dalam, yang menggambarkan elastisitas paru dan
dada.
. :ntuk ini diperlukan penggunaan dua tangan ditempatkan di daerah yang simetris,
kemudian dinilai. Pada !aktu pasien bernapas dalam +
' tangan diletakkan di bagian depan dada) maka amati gerakan dada simetriskah,
' (tangan ditaruh di dada samping gerakan tangan kita naik turun secara simetris apa
tidak,
' (tangan ditaruh di dada belakang bawah) gerakan tangan ke lateral di bagian ba!ah
atau tidak. Cerakan dinding dada maksimal terjadi di bagian depan dan ba!ah.
-. Pada !aktu melakukan palapasi kita gunakan juga untuk memeriksa fremitus taktil.
Dinilai dengan hantaran suara yang dijalarkan ke permukaan dada dan kita raba
dengan tangan kita.
&. Pasien diminta mengucapkan dengan suara dalam, misalnya mengucapkan sembilan
puluh sembilan (99) atausatu-dua-tiga dan rasakan getaran yang dijalarkan di kedua
tangan saudara.
' *remitus akan meninggi kalau ada konsolidasi paru (misal : pneumonia, fibrosis)
' fremitus berkurang atau menghilang apabila ada gangguan hantaran ke dinding dada
(efusi pleura, penebalan pleura, tumor, pneumothorax)
/. ?pabila jaringan paru yang berisi udara ini menjadi kurang udaranya atau padat,suara
yang dijalarkan ke dinding dada le!at cabang bronkus yang terbuka ini melemah.
"uara dengan nada tinggi (high-pitched sounds yang biasanya tersaring terdengar
lebih jelas. 5eadaan ini ditemukan di permukaaan dari jaringan paru yang abnormal.
Perubahan ini dikenal sebagai + suara bronchial, bronchophonie, egophony dan suara
bisikan (whispered pictoriloui. :ntuk mudahnya dikatakan + suara bronchial dan
vesikuler mengeras.
". P*r+usi
. Tujuan perkusi dada dan paru ini ialah untuk mencari batas dan menentukan kualitas
jaringan paru'paru.
$. Perkusi dapat cara + direk + langsung mengetuk dada atau iga ' cara klasik
?uenbrugger atau indirek: ketukan pada jari kiri yang bertindak sebagaiplessimeter
-
7/26/2019 Tugas dr SS
18/51
oleh jari kanan
. Di bagian depan mulai di fossa supraclav. Terus ke ba!ah, demikian juga pada bagian
belakang dada. 5etukan perkusi dapat keras atau lemah. =akin keras makin dalam
suara dapat Ktertembus . =isalnya untuk batas paru ba!ah yang jaringan parunya
mulai menipis, dengan perkusi keras maka akan terkesan jaringan di ba!ahnya
sedangkan dengan perkusi lemah maka masih terdeteksi paru yang tipis ini sehingga
masih terdengar suarasonor.
-. Dengan perkusi dapat terdengar beberapa kemungkinan suara +
"uara sonor (resonant + suara perkusi jaringan paru normal (latihlah di paru anda.
"uara memendek (suara tidak pan!ang)
"uara redup (dull, ketukan pada pleura yang terisi cairan, efusi pleura.
"uara timpani (tympanic seperti ketukan di atas lambung yang kembung
"uara pekak (flat, seperti suara ketukan pada otot atau hati misalnya.
8esonansi amforik, seperti timpani tetapi lebih bergaung,"etallklang
3ipersonor (hyperresonant) disini justru suara lebih keras, contoh pada bagian paru
yang di atas daerah yang ada cairannya, suara antara sonor dan timpani, karena
udara bertambah misalnya pada emfisema pulmonum, juga pneumothorak
&. Perkusi dapat menentukan batas paru hati, peran!akan, batas !antung relatif dan
batas !antung absolut. 5epadatan (konsolidasi yang tertutup oleh jaringan paru lebih
tebal dari & cm sulit dideteksi dengan perkusi. 5ombinasi antara inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi banyak mengungkap patologi paru. Perlu diingat bah!a posisi
pasien (misalnya tidur miring mempengaruhi suara perkusi meskipun sebenarnya
normalF
/. :ntuk menentukan batas paru ba!ah gunakan perkusi lemah di punggung sampai
terdengar perubahan dari sonor ke redup, kemudian pasien diminta inspirasi dalam'
tahan napas'perkusi lagi sampai redup. Perbedaan ini disebut peran!akan paru
(normal $ I cm. Peranjakan akan kurang atau hilang pada emfisema paru, pada
efusi pleura, dan asites yang berlebihan. :ntuk menentukan batas paru'hati lakukan
hal yang sama di bagian depan paru, linea medio clavicularis kanan.
). Dalam melakukan perkusi ingat selalu pembagian lobus paru yang ada diba!ahnya,
seperti diketahui paru kanan terdiri dari lobus superior, medius dan inferior dan lobus
kiri terdiri hanya dari lobus superior dan lobus inferior
-
7/26/2019 Tugas dr SS
19/51
1. Perkusi hendaknya dimulai di tempat yang diduga sehat (dari inspeksi dan palpasi
menuju ke bagian yang diduga sakit. :ntuk lebih meyakinkan, bandingkan dengan
bagian yang kontra lateral. 7atas'batas kelainan harus ditentukan.
L. Perkusi untuk menentukan apek paru (#ronig$s isthmus dilakukan dengan cara
melakukan perkusi di pundak mulai dari lateral ke arah medial. "uara perkusi dari
redup sampai sonor, diberi tanda. 5emudian perkusi dari medial (leher ke lateral
sampai terdengar sonor, beri tanda lagi. Diantara kedua tanda inilah letaknya apek
paru. Pada orang sehat lebarnya -'/ cm. Pada kelainan di puncak paru (tuberculosis
atau tumor daerah sonor ini menyempit atau hilang (seluruhnya redup.
#. Pada perkusi efusi pleura dengan jumlah ciran kira'kira mengisi sebagian hemitoraks
(tidak terlalu sedikit dan juga tidak terlalu banyak akan ditemukan batas cairan
(keredupan berbentuk garis lengkung yang berjalan dari lateral ke medial ba!ah
yang disebut garis%llis-&amoiseau.
. Pada perkusi di kiri depan ba!ah akan terdengar suara timpani yang berbentuk
setengah lingkaran yang disebut daerah semilunar dari 'raube. Daerah ini
menggambarkan lambung (daerah bulbus terisi udara.
Aus+u$asi
A. Paru
"uara pernafasan yang normal merupakan suara nafas vesikular yg didengar pada diseluruh
lapangan paru.Pada suara nafas bronkial normal terdengar pada diatas trakea, bronkus primer.
@ika terdengar didaerah lain merupakan patologik. 3al tersebut dapat disebabkan oleh
konsolidasi paru.
Tidak terdengarnya suara nafas merupakan tanda patologis.keadaan ini disebabkan oleh
sumbatan tumor, sumbatan mukus, pneumotoraks dan efusi pleura.
"uara nafas tambahan merupakan tanda patologis
!0n+imemiliki $ jenis, yaitu r0n+i asah 'an r0n+i +*ring.8onki basah menggambarkan
suara berderak dari alveolus atau bronkus kecil.8onki kering biasanya dipakai untuk suara
yang berasal dari jalan udara yang lebih besar.
. 9anung
-
7/26/2019 Tugas dr SS
20/51
:ntuk mendengar bunyi jantung perlu diperhatikan lokalisasi dan asal bunyi jantung,
menentukan bunyi jantung 9 dan 99, intensitas bunyi dan kualitasnya, ada tidaknya bunyi
jantung 999 dan bunyi jantung 9V, irama dan frekuensi bunyi jantung, serta bunyi jantung lain
yang menyertai bunyi jantung.
-. L0+a$isasi 'an asa$ un&i janung
?uskultasi bunyi jantung dilakukan pada tempat'tempat sebagai berikut +
I ictus cordis untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari katup mitral di sela iga V
midclavikularis kiri
I sela iga 99 kiri untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari katup pulmonal.
I "ela iga 999 kanan untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari aorta
I "ela iga 9V dan V di tepi kanan dan kiri sternum atau ujung sternum untuk mendengar
bunyi jantung yang berasal dari katup trikuspidal.
2. M*n*nu+an un&i janung I 'an II
Pada orang sehat dapat didengar $ macam bunyi jantung +
I bunyi jantung 9, ditimbulkan oleh penutupan katup'katup mitral dan trikuspidal. 7unyi ini
adalah tanda mulainya fase sistole ventrikel.
I 7unyi jantung 99, ditimbulkan oleh penutupan katup'katup aorta dan pulmonal dan tanda
dimulainya fase diastole ventrikel.
7unyi jantung 9 di dengar bertepatan dengan terabanya pulsasi nadi pada arteri carotis.
. In*sias 'an Kua$ias un&i
9ntensitas bunyi jantung sangat dipengaruhi oleh keadaan'keadaan sebagai berikut +
I tebalnya dinding dada
I adanya cairan dalam rongga pericard
9ntensitas dari bunyi jantung harus ditentukan menurut pelannya atau kerasnya bunyi yang
terdengar. 7unyi jantung 9 pada umumnya lebih keras dari bunyi jantung 99 di daerah apeks
jantung, sedangkan di bagian basal bunyi jantung 99 lebih besar daripada bunyi jantung 9. @adi
-
7/26/2019 Tugas dr SS
21/51
bunyi jantung 9 di ictus (= 9 lebih keras dari = $, sedang didaerah basal P $ lebih besar dari
P , ? $ lebih besar dari ? .
3al ini karena +
= + adalah merupakan bunyi jantung akibat penutupan mitral secara langsung.
= $ + adalah penutupan katup aorta dan pulmonal yang dirambatkan.
P + adalah bunyi = yang dirambatkan
P $ + adalah bunyi jantung akibat penutupan katup pulmonal secara langsung
? + adalah penutupan mitral yang dirambatkan
? $ + adalah penutupan katub aorta secara langsung
? $ lebih besar dari ? .
5esimpulan + pada ictus cordis terdengar bunyi jantung 9 secara langsung sedang bunyi
jantung 99 hanya dirambatkan (tidak langsung
"ebaliknya pada daerah basis jantung bunyi jantung ke $ merupakan bunyi jantung langsung
sedang bunyi 9 hanya dirambatkan
7eberapa gangguan intensitas bunyi jantung.
I 9ntensitas bunyi jantung melemah pada +
M orang gemuk
M emfisema paru
M efusi perikard
M payah jantung akibat infark myocarditis
I 9ntensitas bunyi jantung 9 mengeras pada+
M demam
M morbus basedo! (graveNs disease
M orang kurus (dada tipis
-
7/26/2019 Tugas dr SS
22/51
I 9ntensitas bunyi jantung ? $ meningkat pada +
M hipertensi sistemik
M insufisiensi aorta
I 9ntensitas bunyi jantung ? $ melemah pada +
M stenose aorta
M emfisema paru
M orang gemuk
I 9ntensitas P $ mengeras pada +
M ?trial "eptal Defect (?"D
M Ventricular "eptal Defect (V"D
M Patent Ductus ?rteriosus (PD?
M 3ipertensi Pulmonal
I 9ntensitas P $ menurun pada +
M "tenose pulmonal
M Tetralogy *allot, biasanya P $ menghilang
9ntensitas bunyi jantung satu dengan yang lainnya (yang berikutnya harus dibandingkan.
7ila intensitas bunyi jantung tidak sama dan berubah ubah pada siklus'siklus berikutnya, hal
ini merupakan keadaan myocard yang memburuk.
Perhatikan pula kualitas bunyi jantung
Pada keadaan splitting (bunyi jantung yang pecah, yaitu bunyi jantung 9 pecah akibat
penutupan katup mitral dan trikuspid tidak bersamaan.3al ini mungkin ditemukan pada
keadaan normal.
7unyi jantung ke $ yang pecah, dalam keadaan normal ditemukan pada !aktu inspitasi di
mana P $ lebih lambat dari ? $. Pada keadaan dimana splitting bunyi jantung tidak
-
7/26/2019 Tugas dr SS
23/51
menghilang pada respirasi (fixed splitting, maka keadaan ini biasanya patologis dan
ditemukan pada ?"D dan 8ight 7undle branch 7lock (8777.
-. A'a i'a+n&a un&i janung III 'an un&i janung IV
7unyi jantung ke dengan intensitas rendah kadang'kadang terdengar pada akhir pengisian
cepat ventrikel, bernada rendah, paling jelas pada daerah apeks jantung.
Dalam keadaan normal ditemukan pada anak'anak dan de!asa muda.Dalam keadaan
patologis ditemukan pada kelainan jantung yang berat misalnya payah jantung dan
myocarditis. 7unyi jantung , $ dan memberi bunyi seperti derap kuda, disebut sebagai
protodiastolik gallop.
7unyi jantung ke - terjadi karena distensi ventrikel yang dipaksakan akibat kontraksi atrium,
paling jelas terdengar di apeks cordis, normal pada anak'anak dan pada orang de!asa
didapatkan dalam keadaan patologis yaitu pada ? I V block dan hipertensi sistemik.
9rama yang terjadi oleh jantung ke - disebut presistolik gallop
&. Irama 'an 8r*+u*nsi un&i janung
9rama dan frekuensi bunyi jantung harus dibandingkan dengan frekuensi nadi.0ormal irama
jantung adalah teratur dan bila tidak teratur disebut arrhytmia cordis.
*rekuensi bunyi jantung harus ditentukan dalam semenit, kemudian dibandingkan dengan
frekuensi nadi.7ila frekuensi nadi dan bunyi jantung masing'masing lebih dari ## kali per
menit disebut tachycardi dan bila frekuensi kurang dari /# kali per menit disebut bradycardia.
5adang'kadang irama jantung berubah menurut respirasi.Pada !aktu ekspirasi lebih lambat,
keadaan ini disebut sinus arrhytmia.3al ini disebabkan perubahan rangsang susunan saraf
otonom pada " I ? node sebagai pacu jantung.
@ika irama jantung sama sekali tidak teratur disebut fibrilasi. ?dakalanya irama jantung
normal sekali'kali diselingi oleh suatu denyut jantung yang timbul lebih cepat disebut
extrasystole, yang disusul oleh fase diastole yang lebih panjang (compensatoir pause.
Apening snap, disebabkan oleh pembukaan katup mitral pada stenosa aorta, atau stenosa
pulmonal kadang'kadang didapatkan sistolik O. dalam fase sistole segera setelah bunyi
jantung 9 dan lebih jelas pada hypertensi sistemik.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
24/51
:. un&i janung $ain &ang m*n&*rai un&i janung.
7ising @antung (cardiac murmur
Disebabkan +
I aliran darah bertambah cepat
I penyempitan di daerah katup atau pembuluh darah
I getaran dalam aliran darah oleh pembuluh yang tidak rata
I aliran darah dari ruangan yang sempit ke ruangan yang besar
I aliran darah dari ruangan yang besar ke ruangan yang sempit.
3al'hal yang harus diperhatikan bila terdengar bising B
. L0+a$isasi ising
Tiap'tiap bising mempunyai lokalisasi tertentu, dimana bising itu terdengar paling keras
(punctum maximum. Dengan menetukan punctum maximum dan penyebaran bising, maka
dapat diduga asal bising itu +
I punctum maximum di apeks cordis, berasal dari katup mitral
I punctum maximum di sela iga $ kiri, berasal dari katup pulmonal
I punctum maximum di sela iga $ kanan, berasal dari katup aorta
I punctum maximum pada batas sternum kiri, berasal dari ?"D atau V"D.
2. P*nja$aran ising
7ising jantung masih terdengar di daerah yang berdekatan dengan lokasi dimana bising itu
terdengar maksimal, ke suatu arah tertentu, misalnya +
I 7ising dari stenosa aorta menjalar ke daerah carotis
I 7ising insufiensi aorta menjalar ke daerah batas sternum kiri.
I 7ising dari insufisiensi mitral menjalar ke aksilia, punggung dan ke seluruh precordium.
I 7ising dari stenosis mitral tidak menjalar atau hanya terbatas kesekitarnya.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
25/51
/. In*nsias ising
6evine membagi intensitas bising jantung dalam / tingkatan +
Tingkat 9 + bising yang sangat lemah, hanya terdengar dengan
konsentrasi.
Tingkat 99 + bising lemah, namun dapat terdengar segera !aktu
auskultasi.
Tingkat 999 + sedang, intensitasnya antara tingkat 99 dan tingkat 9V.
Tingkat 9V + bising sangat keras, sehingga terdengar meskipun stetoskp
belum menempel di dinding dada.
4. 9*nis 'ari ising
@enis bising tergantung pada dase bising timbul +
7ising "istole, terdengar dalam fase sistole (antara bunyi jantung dan bunyi jantung $
Dikenal $ macam bising sistole +
I 7ising sistole tipe ejection, timbul akibat aliran darah yang dipompakan melalui bagian
yang menyempit dan mengisi sebagian fase sistole. Didapatkanpada stenosis aorta, punctum
maximum di daerah aorta.
I 7ising sistole tipe pansistole, timbul sebagai akibat aliran balik yang melalui bagian jantung
yang masih terbuka dan mengisi seluruh fase systole. =isalnya pada insufisiensi mitral.
7ising Diastole, terdengar dalam fase diastole (antara bunyi jantung $ dan bunyi jantung ,
dikenal antara lain +
I =id'diastole, terdengar pada pertengahan fase diastole misalnya pada stenosis mitral.
I
-
7/26/2019 Tugas dr SS
26/51
;. Aa+ah ising 6isi0$0gis aau Pa0$0gis
7ising fisiologis (fungsionil, perlu dibedakan dengan bising patalogis.
7eberapa sifat bising fungsionil +
I @enis bising selalu sistole
I 9ntensitas bising lemah, tingkat 9'99 dan pendek,
I Pada umumnya terdengar paling keras pada daerah pulmonal, terutama pada psisi
telungkup dan ekspirasi penuh.
I Dipengaruhi oleh perubahan posisi.
Dengan demikian bising diastole, selalu merupakan bising patalogis, sedang bising sistole,
dapat merupakan merupakan bising patalogis atau hanya fungsionil.
7ising fungsionil dijumpai pada beberapa keadaan +
I demam
I anemia
I kehamilan
I kecemasan
I hipertiroidi
I beri'beri
I atherosclerosis.
:. Kua$ias 'ari ising
?pakah bising yang terdengar itu bertambahkeras (crescendo atau bertambah lemah
(descrescendo. ?pakah bersifat meniup (blo!ing atau menggenderang (rumbling.
Cerakan Pericard
Cesekan pericard merupakan gesekan yang timbul akibat gesekan antara pericard visceral
dan parietal yang keduanya menebal atau permukaannya kasar akibat proses peradangan
-
7/26/2019 Tugas dr SS
27/51
(pericarditis fibrinosa. Cesekan ini terdengar pada !aktu sistole dan diastole dari jantung,
namun kadang'kadang hanya terdengar !aktu sistole saja.Cesekan pericard kadang'kadang
hanya terdengar pada satu saat saja (beberapa jam dan kemudian menghllang.
Cesekan pericard sering terdengar pada sela iga -'& kiri, di tepi daerah sternum."ering
dikacaukan dengan bising jantung.
VII. AD7MEN
"yarat'syarat pemeriksaan abdomen yang baik adalah+
Penerangan ruang memadai.
$ Penderita dalam keadaan relaks.
Daerah abdomen mulai dari atas processus xiphoideus sampai symphisis pubis harus
terbuka.
:ntuk memudahkan relaksasi+
5andung kencing dalam keadaan kosong.
$ Penderita berbaring terlentang dengan bantal diba!ah kepalanya,dandiba!ah
lututnya.
5edua lengan diletakkan di samping badan, atau diletakkan menyilang pada dada.
Tangan yang diletakkan di atas kepala akan membuat dinding abdomen teregang dan
mengeras,sehingga menyulitkan palpasi.
- Cunakan tangan yang hangat, permukaan stetoskop yang hangat dan
kukuyangdipotong pendek.=enggosok kedua tangan akan membantu
menghangatkan kedua tangan anda.
& =intalah penderita untuk menunjukkan daerah yang terasa sakit dan memeriksa
daerah tersebut terakhir.
/ 6akukan pemeriksaan dengan perlahan, hindarkan gerakan yang cepat dan tiba'tiba.
) ?pabila perlu ajaklah penderita berbicara.
1 ?pabila penderita amat ketakutan atau kegelian, mulailah pemeriksaan dengan
menggenggam keduatangannya diba!ah tangan anda, kemudian secara pelan'pelan
bergeser untuk melakukan palpasi.
L =onitorlah pemeriksaan anda dengan memperhatikan muka;ekspresi penderita.
?. INSPEKSI
=ulailah inspeksi dinding abdomen dari posisi ?nda berdiri di sebelah kanan
-
7/26/2019 Tugas dr SS
28/51
penderita.?pabila anda akan memeriksa gerakan peristaltic sebaiknya dilakukan dengan
duduk ,atau agak membungkuk,sehingga ?nda dapat melihat dinding abdomen
secaratangensial.
Perhatikanlah+
5ulit+apakah ada sikatriks,strie atau vena yang melebar."ecara normal,mungkin
terlihat vena'vena kecil."triae yang ber!arna ungu terdapat pada sindroma %ushing
dan vena yang melebar dapat terlihat pada cirrhosis hepatic atau bendungan vena
cava inferior.Perhatikan pula apakah ada rash atau lesi'lesi kulit lainnya.
$ :mbillikus+ perhatikan bentuk dan lokasinya, apakah ada tanda'tanda inflamasi atau
hernia.
Perhatikan bentuk permukaan (countour abdomen termasuk daerah inguinal dan
femoral+datar,bulat,protuberant,atau scaphoid. 7entukyang melendung mungkin
disebabkan oleh asites, penonjolan suprapubik karena kehamilan atau kandung
kencing yang penuh. Tonjolan asimetri mungkin terjadi karena pembesaran organ
setempat atau massa.
- "imetrisitas dinding abdomen.
& Pembesaran organ+ mintalah penderita untuk bernapas, perhatikan apakah 0ampak
adanya hepar atau lien yang menonjol diba!ah arcus costa.
/ ?pakah ada massa abnormal, bagaimana letak, konsistensi, mobilitasnya.
) Peristaltik+ ?pabila ?nda merasa mencurigai adanya obstruksi usus, amatilah
peristaltik selama beberapa menit. Pada orang yang kurus, kadang'kadang peristaltic
normal dapat terlihat.
1 Pulsasi + Pulsasi aorta yang normal kadang'kadang dapat terlihat di daerah
epigastrium.
Perhatikan juga gerakan pasien+
Pasien sering merubah posisi !adanya obstruksi usus.
Pasien sering menghindari gerakan !iritasi peritoneum generalisata.
Pasien sering melipat lutut ke atas agar tegangan abdomen berkurang; relaksasi !
peritonitis.
Pasien melipat lutut sampai ke dada, berayun'ayun maju mundur pada saat nyeri !
pankreatitis parah.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
29/51
7. AUSKULTASI
Denganmempergunakandiafragmastetoskopdidengarkan&atau$#detikpadaseluruhabdomen.
?dahalyangharusdiperhatikanyaitu+
?pakahsuaraususada
$ 7ilaadaapakahmeningkatataumelemah(kuantitas
Perkiraanasaldarisuara(kualitas
Cerakanperistaltikdisebutbunyiusus,yangmunculsetiap$'
&detik.Padaprosesradangserosasepertipadaperitonitisbunyiususjarangbahkanhilangsamasekali.
7ilaterjadiobstruksiintestinmakaintestinberusahauntukmengeluarkanisinyamelaluilubangyangmen
galamiobstruksidan
saatitumunculbunyiususyangseringdisebutrushes.5emudiandiikutidenganpenurunanbunyiususg
emerincingyangdisebuttinkles,dankemudianmenghilang.Padapascaoperasididapatkanperiodebuny
iususmenghilang.
5emudiandengarkanbisingarterirenalispadabeberapasentimeterdiatasumbilikussepenjangtepil
ateralototrektusdanbilaadapenyempitanakanterdengarmurmurmisalnyainsufiensirenalataupadahi
pertensiakibatstenosisarterirenalis. 7ising dapat terdengar pada fase sistolik dan diastolic, atau
kedua fase.=isalnya pada aneurisma aorta, terdengar bising sistolik (systolic bruit.Pada
hipertensi portal, terdengar adanya bising vena (enous hum di daerah epigastrium.
:ntukmendengarkanbisingarterimasing'masingsesuaidengantempatnyasepertipadagambar
berikut.
". P
-
7/26/2019 Tugas dr SS
30/51
Perkusi pada abdomen dilakukan dengan cara mengetukan jari telunjuk pada jari tengah
tangan yang diletakan di atas abdomen. Perkusi abdomen terutama bertujuan untuk
menentukan adanya udara atau cairan berlebih pada rongga abdomen, selain itu dapat juga
untuk menentukan batas organ intraabdominal. Perkusi pada abdomen yang normal akan
menghasilkan suara timpani, sedangkan jika terdapat cairan berlebih maka suara perusi
berubah jadi redup dan jika terdapat udara berlebih maka biasanya pekak hepar akan hilang
diganti dengan suara timpani, keadaan ini disebut pneumoperitoneum. :ntuk menentukan
apakah ada cairan berlebih atau tidak, dapat digunakan - cara+
. Perkusi sistematik
Pasien berada pada posisi berbaring telentang kemudian perkusi dimulai dari
umbilikus sebagai pusatnya kemudian meluas ke segala arah sampai ditemukan bunyi
redup
$. "hifting dullness
"aat pasien berada pada posisi berbaring telentang, perkusi dilakukan dari umbilikus
ke arah lateral kiri atau kanan sampai ada suara redup, kemudian pasien dimiringkan
ke arah sebaliknya lalu perkusi dilakukan lagi di tempat yang sama. @ika suara redup
berubah jadi timpani berartishifting dullnesspositif
. *luid !ave ; undulasi
7erguna untuk mendeteksi cairan dalam jumlah yang banyak. "aat pasien dalam
posisi telentang, pemeriksa meminta bantuan pasien atau orang lain untuk meletakan
-
7/26/2019 Tugas dr SS
31/51
tangan di tengah abdomen dari pasien dengan sedikit ditekan, kemudian tangan
pemeriksa diletakan pada kedua sisi dari abdomen pasien, setelah itu pemeriksa akan
mengetuk'ngetuk abdomen pasien sambil tangan pemeriksa yang lain menahan dan
merasakan pergerakan cairan. @ika dapat dirasakan pergerakan cairan berarti undulasi
positif. %ara ini tampaknya lebih cocok dimasukan dalam klasifikasi palpasi abdomen
-. Puddle sign
Prinsipnya adalah menentukan daerah redup pada bagian terba!ah abdomen pasien.
Pasien diposisikan pada posisi menungging, kemudian perkusi dilakukan pada bagian
terendah abdomen pasien.
D. P?6P?"9
Pemeriksaan palpasi abdomen pada dasarnya bertujuan untuk menentukan konsistensi
abdomen, memeriksa adanya nyeri tekan dan lepas dan memeriksa organ intra abdominal.
Pada pemeriksaan palpasi sebaiknya lutut dan paha pasien dalam keadaan ditekuk
5etegangan dinding perut dan nyeri tekan
Pada pemeriksaan nyeri tekan, pemeriksa cukup melakukan penekanan pada abdomen
pasien dengan jari I jari tangan sambil bertanya pada pasien apakah terasa nyeri dan
letak nyerinya sambil pemeriksa memperhatikan mimik !ajah pasien. %ontohnya
pada kasus apendisitis akut maka akan terdapat nyeri tekan dan lepas pada titik =c
7urney. :ntuk menentukan konsistensi dinding abdomen, pemeriksa cukup
melakukan hal yang sama sambil menilai apakah abdomen pasien supel atau tegang.
$ Argan intra abdominal
3epar
Pemeriksaan dimulai dari "9?" sebelah kanan dari arah caudal ke kranial
sepanjang linea midklavikularis kanan. Pemeriksa melakukan perabaan
dengan tangan pada abdomen pasien sambil pasien melakukan gerakanekspirasi dan inspirasi secara bergantian. "aat pasien inspirasi, pemeriksa
berusaha meraba hepar pasien. "etelah itu nilai ukuran hepar dengan ukuran
jumlah jari di ba!ah arcus costae kanan, nilai juga tepi, permukaan,
konsistensi dan ada nyeri tekan atau tidak.
Vesica fellea
Pemeriksaan dilakukan dengan atah perabaan caudal ke kranial sepanjang
garis mediana abdomen. "etelah sampai di angulus sub costae, tentukan
-
7/26/2019 Tugas dr SS
32/51
apakah ada nyeri tekan atau tidak (=urphy sign atau apakah vesica fellea
teraba
6ien
Pemeriksaan dilakukan dengan arah palpasi dari "9?" kanan ke titik
pertemuan arcus costae kiri dengan garis midklavikularis kiri. 5edua titik tadi
dihubungkan oleh sebuah garis "chuffner yang terbagi menjadi 1 daerah di
mana "chuffner - pada umbilikus, "chuffner pada arcus costae kiri dan
"chuffner 1 pada "9?" kanan. @ika ada pembesaran lien tentukan ukurannya,
konsistensi, permukaan, nyeri tekan dan tepinya
Cinjal
Pemeriksaan palpasi ginjal disebut juga teknik ballotement ginjal. "aat pasien
tidur telentang pemeriksa meletakan satu tangan pada dinding perut dan
tangan lain diletakan di dorsal setinggi ginjal. "aat pasien inspirasi, tangan
yang ada di ventral mendorong ke dorsal dan tangan pemeriksa yang ada di
dorsal mendorong ke ventral. @ika teraba massa bulat antara kedua tangan.
VIII. P*m*ri+saan 1*nia$ia
A.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
33/51
% Da*rah inguina$
Abservasi apakah terdapat bekas luka, tonjolan
% P*nis
Abservasi glands, urethra (epispadias, hypospadias, sekret, batang penis (apakah ada
kelainan bentuk, observasi apakah terdapat kelainan kulit
% S+r0um
Abservasi bentuk , ukuran, simetris atau tidak, tanda'tanda peradangan, kelainan pada
kulit, edema
>Pa$asi ,
% P*nis
Palpasi dari batang penis hingga preputium (apakah terdapat phymosis,
paraphymosis, apakah teraba jaringan yang mengeras (pla>ues
% S+r0um
8aba konsistensi, ukuran, nyeri atau tidak
' Inguina$ h*rnia
Pemeriksaan hernia dilakukan dengan meminta pasien untuk melakukan gerakan
valsava;batuk sambil menepatkan permukaan jari telunjuk di daerah lateral terhadap
tuberkel pubis. @ika memeriksa inguinal kanan gunakan telunjuk kanan dan
sebaliknya.?mati apakah terdapat dorongan kuat mela!an jari.
". P*m*ri+saan r*a$r0sa*
Pemeriksaan dilakukan dengan pasien dalam posisi litotomi, symposisi, maupun knee
chest
Prosedur pemeriksaan +
. Pertama inspeksi terlebih dahulu daerah perianal apakah terdapat kelainan kulit,
perdarahan, fissure atau hemorrhoid
-
7/26/2019 Tugas dr SS
34/51
$. 6alu palpasi sekitar perianal, lalu perlahan masukan jari telunjuk (menggunakan
gloves yang telah diberi lubricants
. Perhatikan kualitas sphincter ani, observasi dinding rectum, apakah teraba massa
-. ?rahkan jari ke atas dinding rectum untuk meraba prostat
Q Prostat memiliki dua lobus dengan celah diantaranya. Perhatikan ukuran, bentuk,
konsistensi, permukaan lobus, mobile atau tidak, nyeri tekan (J atau tidak dan
perhatikan apakah celah teraba atau tidak.
&."etelah selesai keluarkan jari, perhatikan apakah feses atau darah pada gloves
I?. P*m*ri+saan E+sr*miasA. INSPEKSI
Postur tubuh pasien, rasa tidak nyaman dan cara berjalan
Proporsi ekstrremitas ukuran terhadap tubuh
Persendian maupun area atas nya (kulit, otot, tendon, tulang dan sendi pada satu sisi
dan bandingkan dengan sisi sebelahnya. ?pakah simetris, terdapat oedem, massa,
kelemahan otot, hipotrofi;hipertrofi otot maupun deformitas. ?trofi otot pada
poliomielitis
Abservasi deformitas (varus+ kaki bentuk A, valgus+ kaki bentuk R
Perubahan !arna kulita Pucat + pada anemia, kurang gii, lama menderita sakit
b 9krerik + !arna kekuningan pada kulit. Terdapat pada radang hati (hepatitis,
obstruksi saluran empedu, anemia hemolitik.
c "ianosis + !arna kebiruan pada kulit. "ianosis sentralB di sekitar mulut, bibir,
kuku atau ujung jari tangan;kaki, mukosa mulut serta lidah. "ianosis periferB tidak
ditemukan di area seperti pada sianosis sentral, karena deoksigenasi (pengambilan
A$ dari darah oleh jaringan yang berlebihan seperti vasokonstriksi pembuluh
darah atau karena adanya obstruksi pembuluh darah. "ianosis terlihat apabila
kadar 3b'reduksi (3b%A dalam darah meningkat sampai melebihi & gS
d
-
7/26/2019 Tugas dr SS
35/51
d %lubbing fingers pada kelainan jantung ba!aan atau penyakit paru kronis
(bronkiektasia atau penyakit C9 tract kronis
7ulu atau rambut rontok pada pria (sirosi hati, tumbuh banyak rambut pada
!anita;hirsutisme
-
7/26/2019 Tugas dr SS
36/51
/. Pergerakan sendi aktif
a. ?ktif (ekstremitas pasien digerakan oleh pasien
Q @ika terdapat injury atau nyeri mulai dari sisi yang normal terlebih dahulu
Q 7andingkan kesimetrisan 8A= diantara sendi
Q Abservasi apakah terdapat nyeri dan hambatan gerakan sendi
b. Pasif (ekstremitas pasien digerakan oleh pemeriksa
Q Pemeriksa menggunakan dua tangan. "alah satu tangan memfiksasi sendi
proximal sedangakan tangan sisanya menggerakan ekstermitas pasien.
Q Abservasi apakah terdapat nyeri dan hambatan gerak sendi,
). :ji kekuatan Atot
Q 7erikut adalah prosedur pemeriksaan kekuatan otot +
Pasien diposisikan nyaman dan posisi yang dipilih harus memungkinkan
kontraksi otot dan gerakan mudah diobservasi
$ 7agian tubuh yang dites harus bebas dari pakaian yang menghambat
7erikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus dilakukan
- Pasien mengkontraksikan ototnya dengan salah satu tangan pemeriksa
memfiksasi sendi proximal otot yang diperiksa
& Abservasi gerakan, jika pasien mampu melakukan gerakan, beri tahanan pada
otot yang dapat bergerak
/ 0ilai kekuatan otot menggunakan medical research counsil (=8% po!er
dengan klasifikasisebagai berikut
"kor +
& mampu bergerak mela!an gravitasi, dan dapat mela!an tahanan maximal
- mampu bergerak mela!an gravitasi, tanpa mela!an tahanan maximal
-
7/26/2019 Tugas dr SS
37/51
mampu bergerak mela!an gravitasi,tanpa tahanan
$ mampu bergerak tanpa mela!an gravitasi
Tidak ada gerakan sendi, tetapi masih terdapat kontraksi otot
# Tidak terdapat gerakan maupun kontraksi otot
!E6LEK 6ISI7L71IS
8eflek *isiologis merupakan reflek yang terdapat pada orang yang normal. 5riteria
penilaian hasil pemeriksaan refleks fisiologis adalah sebagai berikut+
Tendon 8eflex Crading "cale
Crade Description
"core
& mampu bergerak mela!an gravitasi,
dan dapat mela!an tahanan
maximal
- mampu bergerak mela!an gravitasi,
tanpa mela!an tahanan maximal
mampu bergerak mela!an
gravitasi,tanpa tahanan
$ mampu bergerak tanpa mela!an
gravitasi Tidak ada gerakan sendi, tetapi
masih terdapat kontraksi otot
# Tidak terdapat gerakan maupun
kontraksi otot
-
7/26/2019 Tugas dr SS
38/51
# ?bsent
J;J 3ypoactive
JJ;$J F0ormalF
JJJ;J 3yperactive !ithout clonus
JJJJ;-J 3yperactive !ith clonus
9*nis !*8$*+ 6isi0$0gis
a. !*8$*+ 1$a*$a
Posisi + Dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang
%ara + Pukulan singkat pada glabela atau sekitar daerah supraorbita
8espon + 5ontraksi singkat kedua otot orbikularis okuli
. !*8$*+ !ahang a3ah
Posisi + Pasien duduk atau berbaring terlentang sambil sedikit membuka mulut
%ara + 6etakkan telunjuk pemeriksa melintang di dagu pasien, kemudian telunjuk
tersebut diketuk
8espon + 5ontraksi otot maseter sehingga mulut merapat
. !*8$*+ i*s,
Posisi + Dilakukan dengan pasien duduk, dengan membiarkan lengan untuk beristirahat di
pangkuan pasien, atau membentuk sudut sedikit lebih dari L# derajat di siku.
=inta pasien memflexikan di siku sementara pemeriksa mengamati dan meraba
fossa antecubital. Tendon akan terlihat dan terasa seperti tali tebal.
%ara + 5etukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps brachii,
posisi lengan setengah diketuk pada sendi siku.
8espon + *leksi lengan pada sendi siku
-
7/26/2019 Tugas dr SS
39/51
*ambar 1. +efleks iceps
'. !*8$*+ Tri*s
Posisi + Dilakukan dengan pasien duduk. dengan Perlahan tarik lengan keluar dari tubuh
pasien, sehingga membentuk sudut kanan di bahu. atau 6engan ba!ah harusmenjuntai ke ba!ah langsung di siku
%ara + 5etukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit
pronasi
8espon +
-
7/26/2019 Tugas dr SS
40/51
*ambar . +efleks rachioradialis
8. !*8$*+ Pa*$$a
Posisi + Dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang
%ara + 5etukan pada tendon patella
8espon + uadriceps femoris
*ambar /. +efleks 0atella
g. !*8$*+ Ahi$$*s
Posisi + Pasien duduk dengan posisi kaki menggantung di tepi meja atau dengan berbaring
terlentang dengan posisi kaki di atas kaki yang lain.
%ara + 5etukan hammer pada tendon achilles
8espon + Plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius
-
7/26/2019 Tugas dr SS
41/51
*ambar . +efleks 2chilles
!E6LEK PAT7L71IS
8eflek Patologis merupakan reflek yang terjadi karena adanya gangguan atau
kerusakan sistem saraf pusat. 5ondisi seperti ini digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kelainan sistem saraf.
@enis'jenis 8eflek Patologis +
a. !*8$*+ ains+i,
Posisi + Pasien diposisikan berbaring terlentang dengan kedua kaki diluruskan, posisi
tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki pasien agar kaki tetap pada
tempatnya
%ara + 6akukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior
8espon + Positif apabila terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari kaki dan pengembangan jari
kaki lainnya
-
7/26/2019 Tugas dr SS
42/51
8eflek 7abinski
. !*8$*+ "ha''0+
%ara + Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari
posterior ke anterior
8espon + Positif apabila ada gerakan dorsofleksi ibu jari, disertai pengembangan jari'jari
kaki lainnya (reflek seperti babinski.
8eflek %haddok
-
7/26/2019 Tugas dr SS
43/51
. !*8$*+ Sha*88*r
%ara + =enekan tendon achilles.
8espon + ?mati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya (fanning
jari'jari kaki lainnya.
8eflek "chaeffer
'. !*8$*+ 7*nh*im
%ara + Penggoresan atau pengurutan dengan cepat krista anterior tibia dari proksiml ke
distal
8espon + ?mati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya (fanning
jari'jari kaki lainnya.
8eflek Appenheim
-
7/26/2019 Tugas dr SS
44/51
*. !*8$*+ 10r'0n
%ara + =emberi penekanan pada musculus gastrocnemius (otot betis
8espon + ?mati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya (fanning
jari'jari kaki lainnya.
8eflek Cordon
8. An+$* "$0nus
Posisi + Pasien tidur terlentang atau setengah duduk
%ara + 6utut dalam posisi fleksi, dan dengan cara manual lakukan gerakan dorsofleksi
secara kejut
8espon + Positif bila terjadi gerakan dorsi;plantar fleksi yang terus menerus
g. Kn** "$0nus
-
7/26/2019 Tugas dr SS
45/51
Posisi + Pasien dalam posisi duduk di tepi bed
%ara + Dilakukan ketukan dengan reflek hammer pada tendon patella
8espon + Positif bila terjadi terjadi gerakan fleksi;ekstensi yang terus menerus pada lututnya
TANDA !AN1SAN1 MENIN1EAL
8angsang meningeal positif (J bila terdapat radang selaput otak (ex. meningitis,
benda asing di rongga subarachnoid (ex. darah, seperti pada perdarahan subarachnoid
-. Ka+u Ku'u+
' %aranya+ Tangan pemeriksa ditempatkan di ba!ah kepala pasien yang sedang baring.
5epala ditekuk (fleksi, usahakan agar dagu menyentuh dada.
' 9nterpretasi+ kaku kuduk (J bila terasa ada tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada.
' 5aku 5uduk (J dijumpai pada meningitis, miositis otot kuduk, abses retrofaringeal,
arthritis di servikal.
2. T*s Las*gu*
' %aranya+ Pasien yang sedang baring diluruskan (ekstensi kedua tungkainya. 5emudian
satu tungkai diangkat lurus. Tungkai satunya lagi dalam keadaan lurus (tidak bergerak
T*s Las*gu*
-
7/26/2019 Tugas dr SS
46/51
' 9nterpretasi+ Tanda lasegue (J bila sakit ; tahanan timbul pada sudut 4 )# (de!asa dan
4 /# (lansia
' Tanda 6asegue (J dijumpai pada meningitis, isialgia, iritasi pleksus lumbosakral
(ex.30P lumbosakralis
/. Tan'a K*rnigK*rnig Sign
' %aranya+ Penderita baring, salah satu pahanya difleksikan sampai membuat sudut L#.
6alu tungkai ba!ah diekstensikan pada persendian lutut. 7iasanya ekstensi dilakukan sampai
membentuk sudut &
T*s K*rnig
' 9nterpretasi+ Tanda 5ernig "ign (5" (J bila terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum
mencaai sudut &
' 5ernig "ign (J dijumpai pada penyakit I penyakit seperti yang terdapat pada tanda
lasegue (J
4. ru'@ins+i (I5 II)
U ru'@ins+i I (ru'@ins+is N*+ Sign)
' %aranya+ Tangan ditempatkan di ba!ah kepala yang sedang baring. 5ita tekuk kepala
-
7/26/2019 Tugas dr SS
47/51
(fleksi sampai dagu mencapai dada.Tangan yang satu lagi sebaiknya ditempatkan di dada
pasien untuk mencegah diangkatnya badan.
T*s ru'@ins+i I
' 9nterpretasi+ Tanda brudinski 9 (J bila terdapat fleksi pada kedua tungkai
U ru'@ins+i II (ru'@ins+is "0nra%La*ra$ L*g Sign)
' %aranya+ Pada pasien yang sedang baring, satu tungkai di fleksikan pada persendian
panggul, sedang tungkai yang satunya lagi berada dalam keadaan ekstensi (lurus.
T*s ru'@ins+i II
' 9nterpretasi+ Tanda 7rudinski 99 (J bila tungkai yang satunya ikut pula terfleksi.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
48/51
TES KESEIMAN1AN
% !0m*rg T*s
"elama tes 8omberg, yang digunakan untuk mengetahui gangguan vestibuler, pasien
diminta untuk berdiri tegak dengan kaki rapat, mata terbuka kemudian dengan mata
tertutup (untuk mengeliminasi input visual. 0ormalnya, tidak ada pergerakan badan
atau jatuh ke salah satu sisi. Pada vestibulopati perifer unilateral, pasien mengalami
deviasi perlahan lahan ke arah lesi.
Tes 8omberg dapat dibuat menjadi lebih sensitif dengan +
=anuver @endrassik + Pasien diminta menarik kedua tangan ke arah yang
berla!anan dengan jari jari yang saling melekat, menghasilkan peningkatan
relaksasi kuskular pada anggota tubuh bagian ba!ah.
Tandem 8omberg test + meminta pasien untuk berdiri dengan heel'to'toe
position dan dengan tangan yang dilipat di depan dada. Tes ini sangat sulit dan
hanya sedikit orang tua yang dapat melakukannya.
-
7/26/2019 Tugas dr SS
49/51
% Tan'*m 1ai T*s
Pasien diminta melakukan langkah tandem.9ndividu yg sehat dapat melakukan #
langkah tanpa deviasi. Pasien dengan gangguan vestibular akan gagal melakukan tesini.
% 6u+u'a S*ing T*sPasien diminta untuk jalan ditempat dengan mata tertutup."etelah langkah, jika
ada rotasi 2 # Ake sisi disebut abnormal.
K77!DINASI 1E!AK
a. 6ing*r 0 N0s* T*s
-
7/26/2019 Tugas dr SS
50/51
Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan pasien dalam kondisi berbaring, duduk atau
berdiri.Pasien mengabduksikan lengan serta posisi ekstensi total, lalu pasien diminta untuk
menyentuh ujung hidungnya sendiri dengan ujung jari telunjuknya.=ula I mula dengan
gerakan perlahan kemudian dengan gerakan cepat, baik dengan mata terbuka dan tertutup.
. 6ing*r 0 6ing*r T*s
Penderita diminta untuk merentangkan kedua lenganya ke samping sambil menutup mata,
kemudian disuruh mempertemukan jari'jarinya di tengah depan. 6engan di sisi lesi akan
ketinggalan dalam gerakan ini dan mengakibatkan jari sisi yang sehat melampaui garis tengah
. H**$ 0 Kn** T*s
Pengerita berbaring denan kedua tungkai diluruskan, kemudian iadiminta menempatkan tumit
pada lutut kaki yang lain. Tumit ini tidak tepat mengenai lutut.Terlihat pasien melakukan
fleksi lutut yang berlebihan sehingga tumit melalui lutut dan sampai di paha.
'. Dis'ia'0+0+in*sia
Pasien diminta untuk menggerakkan kedua tangannya bergantian pronasi dan supinasi dalam
posisi siku diam dengan cepat. Pemeriksaan ini dilakukan baik dengan mata terbuka maupun
tertutup. Pada pasien dengan gangguan serebelum atau lobus frontalis, gerakan pasien akan
melambat atau menjadi kikuk.
*. !*0un' 6*n0m*na
Penderita diminta meluruskan lenganya. 5emudian ia diminta untuk menarik tangan kea rah
bahunya sambil diberikan tahanan oleh pemeriksa. 7ila tahanan dilepas secara mendadak,
gerakan fleksi tidak akan segera berhenti dan tangan akan memukul bahu atau muka.
DA6TA! PUSTAKA
. Dejardin ". The %linical 9nvestigation of "tatic and Dynamic 7alance. 7'
-
7/26/2019 Tugas dr SS
51/51
$. De =yer G.ue of The 0eurologic