tutorial 1 malaria

Upload: azmi-sanjaya

Post on 06-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    1/10

    Menggigil: adalah aktivitas otot involunter dan berulang-ulang untuk

    menambah produksi panas. Menggigil (Shivering) terjadi bila suhu

    di region pra optic hipotalamus lebih rendah dari suhu permukaan.

    Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri:

    adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan

    yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun

    potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

    Ikterus: adalah menguningnya sklera, kulit atau jaringan lain akibat

    penimbunan bilirubin dalam tubuh atau akumulasi bilirubin dalam

    darah lebih dari 5 mg/dl dalam 24 jam.

    Diagnosis adalah identifikasi mengenai sesuatu. Diagnosis adalah

    upaya untuk menegakan atau mengetahui jenis penyakit yang

    diderita oleh seseorang atau maslah kesehatan yang dialami oleh

    masyarakat. Cara diagnosis: Anamnesis, Pemeriksaan fisik, Tes lab.

    Terapi simptomatik: pemberian obat anti sakit untuk mengatasi

    symptom / keluhan dari seorang penderita, agar keluhannya hilang.

    Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan

    tubuh melawan infeksi. Demam adalah suatu keadaan saat suhu

    badan melebihi 37C.

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    2/10

    Malaria

    Malaria adalah penyakit yg dpt bersifat akut maupun kronik,

    disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan

    demam, anemia, dan splenomegali.

    Secara klinis dikenal 3 macam penyakit malaria, yakni malaria

    tropika yg disebabkan oleh plas falciparum. Malaria tersiana yg

    disebabkan oleh plas vivax dan plas ovale. Dan malaria kuartana yg

    disebabkan oleh plas malariae

    Etiologi

    Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu

    plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium malariae,

    dan plasmodium ovale. Malaria juga melibatkan hospes perantara,

    yaitu manusia maupun vertebrata lainnya. Dan hospes definitif, yaitu

    nyamuk dan anopheles.

    Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam

    darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/inkubasi

    intrinsik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes

    sampai timbulnya gejala klinis demam.

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    3/10

    Patogenesis Cara infeksi

    Waktu antara nyamuk mengisap darah yang mengandung gametosit

    sampai mengandung sporozoit dlm kelenjar liurnya, disebut masa

    tunas ekstrinsik. Sporozoit adalah bentuk infektif. Infeksi dapat

    terjadi dengan 2 cara, yaitu:

    1. Secara alami melalui vektor, bila sporozoit dimasukkan ke dalam

    badan manusia dengan tusukan nyamuk.

    2. Secara induksi (induced), bila stadium aseksual dalam eritrosit

    secara tidak sengaja masuk dalam badan manusia melalui darah,

    misalnya melalui transfusi, suntikan atau kongenital (bayi baru lahir

    mendapat infeksi dari ibu yg menderita malaria melalui darah

    plasenta).

    Patologi dan gejala klinis

    Masa tunas intrinsik pada malaria adalah waktu antara sporozoit

    masuk dalam badan hospes sampai timbul gejala demam, biasanya

    berlangsung 8-37 hari, tergantung pada spesies parasit, beratnya

    infeksi, dan penobatan sebelumnya atau derajat imunitas hospes.

    Masa tunas intrinsik parasit malaria yg ditularkan oleh nyamuk

    kepada manusia adalah 12 hari untuk malaria falsiparum, 13-17 hari

    untuk malaria vivaks dan malaria ovale serta 28-30 hari untuk

    malaria malariae (kuartana).

    Gejala dan tanda yg dapat ditemukan adalah:

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    4/10

    Demam

    Demam dapat disertai gejala lain yang tidak spesifik seperti

    menggigil, lemas, sakit kepala, sakit otot, batuk dan gejala

    gastrointestinal seperti mual, muntah, dan diare. Setelah lebih

    kuriang 1-2 minggu serangan demam yg disertai gejala lain akan

    diselingi periode bebas penyakit.

    Serangan demam khas malaria terdiri atas beberapa stadium:

    1. Stadium menggigil dimulai dengan perasaan dingin sekali.

    Penderita menutupi badannya dengan baju tebal dan selimut.

    Nadinya cepat, tetapi lemah, bibir dan jari tangan menjadi biru,

    kulitnya kering dan pucat. Kadang-kadang disertai kejang. Stadium

    ini berlangsung 15menit sampai 1 jam.

    2. Stadium puncak demam dimulai pada saat rasa dingin sekali

    berubah menjadi panas sekali. Muka menjadi merah, kulit kering dan

    terasa panas seperti terbakar, sakit kepala makin hebat, biasanya ada

    mual dan muntah, nadi berdenyut keras. Perasaan haus sekali pada

    saat suhu naik sampai 41C atau lebih. Stadium ini berlangsung

    selama 2 sampai 6 jam.

    3. Stadium berkeringat dimulai dengan penderita berkeringat banyak

    sehingga tempat tidurnya basah. Suhu turun dengan cepat, kadang

    kadang sampai dibawah ambang normal. Penderita biasanya dapat

    tidur nyenyak dan pada waktu bangun, merasa lemah tetapi lebih

    sehat. Stadium ini berlangsung 2 sampai 4 jam.

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    5/10

    Splenomegali

    Limpa merupakan organ retikulo endotel, dimana parasit malaria

    dieleminasi oleh sistem kekebalan tubuh hospes. Pada keadaan akut

    limpa membesar dan tegang, penderita merasa nyeri diperut kuadran

    kiri atas.

    Pada perabaan konsistensinya lunak.

    Bila sediaan limpa diwarnai, terlihat stadium parasit lanjut dan

    pigmen hemozoin yang tersebar bebas atau dapat juga ditemukan

    dalam monosit.

    Splenomegali

    Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti,

    menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit

    parasit dan jaringan ikat yang bertambah.

    Anemia

    Derajat anemia tergantung pada spesies penyabab, yang paling berat

    adalah anemia karena plas falciparum. Anemia disebabkan oleh:

    1. Penghancuran eritrosit yang berlebihan

    2. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama

    3. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis

    dalam sumsum tulang.

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    6/10

    Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama.

    Relaps dapat bersifat:

    1. Relaps jangka pendek (rekrudesensi) dapat timbul 8 minggu

    setelah serangan pertama hilang karena parasit dalam erotrosit

    berkembang biak.

    2. Relaps jangka panjang (rekurens) dapat muncul 24 minggu atau

    lebih setelah serangan pertama hilang karena parasit eksoeritrosit

    hati masuk ke darah dan berkembang biak.

    Diagnosis laboratorium dilakukan dengan berbagai cara:

    1. Diagnosis dengan mikroskop cahaya

    Sediaaan darah dengan pulasan giemsa merupakan dasar untuk

    pemeriksaan dengan mikroskop.

    2. Teknik mikroskopis yang konvensional

    Teknik quantitative buffy coat (QBC) berdasarkan kemampuan

    acridine orange memulas asam nukleat yang berada dalam sel. Darah

    dari ujung jari penderita dikumpulkan dalam tabung

    mikrohematokrit yang berisi zat warna acridine orange dan

    antikoagulan.

    Teknik kawamoto merupakan modifikasi dari teknik QBC diperiksa

    dengan mikroskop cahaya dengan lampu halogen.

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    7/10

    Obat antimalaria terdiri dari 5 jenis:

    1. Skizontisid jaringan primer yg membasmi parasit praeritrosit,

    yaitu proguanil, pirimetamin.

    2. Skizontisid jaringan sekunder yg membasmi parasit eksoeritrosit,

    yaitu primakuin.

    3. Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit, yaitu kina,

    klorokuin, dan amodiakuin.

    4. Gametosid yg menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah

    gametosid yg ampuh bagi keempat spesies.

    5. Sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk

    ookista dan sporozoit dalam nyamuk anopheles, yaitu primakuin dan

    proguanil.

    Prognosis

    Malaria vivaks, prognosis biasanya baik, tidak menyebabkan

    kematian. Jika tidak mendapat pengobatan, serangan pertama dapat

    berlangsung selama 2 bulan atau lebih.

    Malaria malariae, jika tidak diobati maka infeksi dapat berlangsung

    sangat lama.

    Malaria ovale dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.

    Malaria falsiparum dapat menimbulkan komplikasi yang

    menyebabkan kematian.

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    8/10

    Beberapa keadaan klinik dalam perjalanan infeksi malaria:

    Serangan primer: yaitu keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan

    mulai terjadi serangan paroksismal yg terdiri dari dingin/menggigil,

    panas dan berkeringat. Serangan paroksismal ini dpt pendek atau

    panjang tergantung dari perbanyakan parasit dan keadaan immunitas

    penderita.

    Periode latent: yaitu periode tanpa gejala dan tanpa parasitemia

    selama terjadinya infeksi malaria. Biasanya terjadi diantara dua

    keadaan paroksismal.

    Recrudescense: berulangnya gejala klinik dan parasitemia dalam

    masa 8 minggu sesudah berakhirnya serangan primer. Recrudescense

    dapat terjadi berupa berulangnya gejala klinik sesudah periode laten

    dari serangan primer.

    Recurrence: yaitu berulangnya gejala klinik atau parasitemia setelah

    24 minggu berakhirnya serangan primer.

    Relapse: ialah berulangnya gejala klinik atau parasitemia yg lebih

    lama dari waktu diantara serangan periodik dari infeksi primer yaitu

    setelah periode yg lama dari masa latent (sampai 5 tahun), biasanya

    terjadi karena infeksi tidak sembuh.

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    9/10

    Adapun pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan melalui:

    Tetesan preparat darah tebal: merupakan cara terbaik untuk

    menemukan parasit malaria karena tetesan darah cukup banyak

    dibandingkan preparat darah tipis.

    Tetesan darah tipis: digunakan untuk identifikasi jenis plasmodium,

    bila dengan preparat darah tebal sulit dintentukan. Biasanya

    pengecatan giemsa yg umum dipakai pd beberapa lab dan

    merupakan pengecatan yg mudah dgn hasil yg cukup baik.

    Tes antigen: P-F test

    Yaitu mendeteksi antigen dari plas falciparum (histidine rich protein

    II). Deteksi sangat cepat hanya 3-5 menit, tidak memerlukan latihan

    khusus, serta sensivitasnya baik.

    Tes serologi

    Tes ini berguna mendeteksi adanya antibodi specifik terhadap

    malaria atau pada keadaan dimana parasit sgt minimal. Manfaat tes

    serologi terutama untuk penelitian epidemiologi atau alat uji saring

    donor darah.

    Pemeriksaan pcr (polymerase chain reaction)

    Keunggulan tes ini walaupun jumlah parasit sangat sedikit dapat

    memberikan hasil positif. Tes ini baru dipakai sebagai sarana

    penelitian dan belum untuk pemeriksaan rutin.

  • 8/3/2019 Tutorial 1 Malaria

    10/10

    Lingkungan

    Keadaan lingkungan mempunyai pengaruh yg besar terhadap

    keadaan malaria disuatu daerah. Pengaruh iklim (suhu udara,

    kelembaban dan curah hujan) penting sekali terhadap ada tidaknya

    malaria. Di daerah beriklim dingin, transimisi malaria hanya

    mungkin terjadi pada musim panas. Daerah pegunungan yg tinggi

    pada umumnya bebas malaria.

    Pemberantasan

    Akhir-akhir ini dibuat suatu komitmen internasional tentang

    pencegahan malaria yg di intensifkan melalui pendekatan roll back

    malaria (rbm) dengan strategi: deteksi dini dan pengobatan yg tepat,

    peran serta aktif msyrkt dlm mencegah malaria, perbaikan kualitas

    pencegahan dan pengobatan malaria. Gerakan berantas kembali

    malaria (gebrak malaria) merupakan bentuk oprasional dari rbm.

    Program pemberantasan malaria yg saat ini dilakukan di indonesia:

    1. Diagnosis awal dan pengobatan yang tepat 2. Program kelambu

    dengan insektisida 3. Penyemprotan 4. Pengawasan deteksi aktif dan

    pasif 5. Survei demam dan pengawasan migrant 6. Deteksi dan

    kontrol epidemic 7. Langkah langkah lain seperti larvaciding

    (merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yg potensial sbg

    tempat perindukan nyamuk malaria) 8. Peningkatan kemampuan

    (capacity building).