tutorial 1 malaria
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
1/10
Menggigil: adalah aktivitas otot involunter dan berulang-ulang untuk
menambah produksi panas. Menggigil (Shivering) terjadi bila suhu
di region pra optic hipotalamus lebih rendah dari suhu permukaan.
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri:
adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan
yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun
potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Ikterus: adalah menguningnya sklera, kulit atau jaringan lain akibat
penimbunan bilirubin dalam tubuh atau akumulasi bilirubin dalam
darah lebih dari 5 mg/dl dalam 24 jam.
Diagnosis adalah identifikasi mengenai sesuatu. Diagnosis adalah
upaya untuk menegakan atau mengetahui jenis penyakit yang
diderita oleh seseorang atau maslah kesehatan yang dialami oleh
masyarakat. Cara diagnosis: Anamnesis, Pemeriksaan fisik, Tes lab.
Terapi simptomatik: pemberian obat anti sakit untuk mengatasi
symptom / keluhan dari seorang penderita, agar keluhannya hilang.
Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan
tubuh melawan infeksi. Demam adalah suatu keadaan saat suhu
badan melebihi 37C.
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
2/10
Malaria
Malaria adalah penyakit yg dpt bersifat akut maupun kronik,
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan
demam, anemia, dan splenomegali.
Secara klinis dikenal 3 macam penyakit malaria, yakni malaria
tropika yg disebabkan oleh plas falciparum. Malaria tersiana yg
disebabkan oleh plas vivax dan plas ovale. Dan malaria kuartana yg
disebabkan oleh plas malariae
Etiologi
Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu
plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium malariae,
dan plasmodium ovale. Malaria juga melibatkan hospes perantara,
yaitu manusia maupun vertebrata lainnya. Dan hospes definitif, yaitu
nyamuk dan anopheles.
Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam
darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/inkubasi
intrinsik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes
sampai timbulnya gejala klinis demam.
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
3/10
Patogenesis Cara infeksi
Waktu antara nyamuk mengisap darah yang mengandung gametosit
sampai mengandung sporozoit dlm kelenjar liurnya, disebut masa
tunas ekstrinsik. Sporozoit adalah bentuk infektif. Infeksi dapat
terjadi dengan 2 cara, yaitu:
1. Secara alami melalui vektor, bila sporozoit dimasukkan ke dalam
badan manusia dengan tusukan nyamuk.
2. Secara induksi (induced), bila stadium aseksual dalam eritrosit
secara tidak sengaja masuk dalam badan manusia melalui darah,
misalnya melalui transfusi, suntikan atau kongenital (bayi baru lahir
mendapat infeksi dari ibu yg menderita malaria melalui darah
plasenta).
Patologi dan gejala klinis
Masa tunas intrinsik pada malaria adalah waktu antara sporozoit
masuk dalam badan hospes sampai timbul gejala demam, biasanya
berlangsung 8-37 hari, tergantung pada spesies parasit, beratnya
infeksi, dan penobatan sebelumnya atau derajat imunitas hospes.
Masa tunas intrinsik parasit malaria yg ditularkan oleh nyamuk
kepada manusia adalah 12 hari untuk malaria falsiparum, 13-17 hari
untuk malaria vivaks dan malaria ovale serta 28-30 hari untuk
malaria malariae (kuartana).
Gejala dan tanda yg dapat ditemukan adalah:
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
4/10
Demam
Demam dapat disertai gejala lain yang tidak spesifik seperti
menggigil, lemas, sakit kepala, sakit otot, batuk dan gejala
gastrointestinal seperti mual, muntah, dan diare. Setelah lebih
kuriang 1-2 minggu serangan demam yg disertai gejala lain akan
diselingi periode bebas penyakit.
Serangan demam khas malaria terdiri atas beberapa stadium:
1. Stadium menggigil dimulai dengan perasaan dingin sekali.
Penderita menutupi badannya dengan baju tebal dan selimut.
Nadinya cepat, tetapi lemah, bibir dan jari tangan menjadi biru,
kulitnya kering dan pucat. Kadang-kadang disertai kejang. Stadium
ini berlangsung 15menit sampai 1 jam.
2. Stadium puncak demam dimulai pada saat rasa dingin sekali
berubah menjadi panas sekali. Muka menjadi merah, kulit kering dan
terasa panas seperti terbakar, sakit kepala makin hebat, biasanya ada
mual dan muntah, nadi berdenyut keras. Perasaan haus sekali pada
saat suhu naik sampai 41C atau lebih. Stadium ini berlangsung
selama 2 sampai 6 jam.
3. Stadium berkeringat dimulai dengan penderita berkeringat banyak
sehingga tempat tidurnya basah. Suhu turun dengan cepat, kadang
kadang sampai dibawah ambang normal. Penderita biasanya dapat
tidur nyenyak dan pada waktu bangun, merasa lemah tetapi lebih
sehat. Stadium ini berlangsung 2 sampai 4 jam.
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
5/10
Splenomegali
Limpa merupakan organ retikulo endotel, dimana parasit malaria
dieleminasi oleh sistem kekebalan tubuh hospes. Pada keadaan akut
limpa membesar dan tegang, penderita merasa nyeri diperut kuadran
kiri atas.
Pada perabaan konsistensinya lunak.
Bila sediaan limpa diwarnai, terlihat stadium parasit lanjut dan
pigmen hemozoin yang tersebar bebas atau dapat juga ditemukan
dalam monosit.
Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti,
menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit
parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyabab, yang paling berat
adalah anemia karena plas falciparum. Anemia disebabkan oleh:
1. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
2. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
3. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis
dalam sumsum tulang.
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
6/10
Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama.
Relaps dapat bersifat:
1. Relaps jangka pendek (rekrudesensi) dapat timbul 8 minggu
setelah serangan pertama hilang karena parasit dalam erotrosit
berkembang biak.
2. Relaps jangka panjang (rekurens) dapat muncul 24 minggu atau
lebih setelah serangan pertama hilang karena parasit eksoeritrosit
hati masuk ke darah dan berkembang biak.
Diagnosis laboratorium dilakukan dengan berbagai cara:
1. Diagnosis dengan mikroskop cahaya
Sediaaan darah dengan pulasan giemsa merupakan dasar untuk
pemeriksaan dengan mikroskop.
2. Teknik mikroskopis yang konvensional
Teknik quantitative buffy coat (QBC) berdasarkan kemampuan
acridine orange memulas asam nukleat yang berada dalam sel. Darah
dari ujung jari penderita dikumpulkan dalam tabung
mikrohematokrit yang berisi zat warna acridine orange dan
antikoagulan.
Teknik kawamoto merupakan modifikasi dari teknik QBC diperiksa
dengan mikroskop cahaya dengan lampu halogen.
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
7/10
Obat antimalaria terdiri dari 5 jenis:
1. Skizontisid jaringan primer yg membasmi parasit praeritrosit,
yaitu proguanil, pirimetamin.
2. Skizontisid jaringan sekunder yg membasmi parasit eksoeritrosit,
yaitu primakuin.
3. Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit, yaitu kina,
klorokuin, dan amodiakuin.
4. Gametosid yg menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah
gametosid yg ampuh bagi keempat spesies.
5. Sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk
ookista dan sporozoit dalam nyamuk anopheles, yaitu primakuin dan
proguanil.
Prognosis
Malaria vivaks, prognosis biasanya baik, tidak menyebabkan
kematian. Jika tidak mendapat pengobatan, serangan pertama dapat
berlangsung selama 2 bulan atau lebih.
Malaria malariae, jika tidak diobati maka infeksi dapat berlangsung
sangat lama.
Malaria ovale dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Malaria falsiparum dapat menimbulkan komplikasi yang
menyebabkan kematian.
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
8/10
Beberapa keadaan klinik dalam perjalanan infeksi malaria:
Serangan primer: yaitu keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan
mulai terjadi serangan paroksismal yg terdiri dari dingin/menggigil,
panas dan berkeringat. Serangan paroksismal ini dpt pendek atau
panjang tergantung dari perbanyakan parasit dan keadaan immunitas
penderita.
Periode latent: yaitu periode tanpa gejala dan tanpa parasitemia
selama terjadinya infeksi malaria. Biasanya terjadi diantara dua
keadaan paroksismal.
Recrudescense: berulangnya gejala klinik dan parasitemia dalam
masa 8 minggu sesudah berakhirnya serangan primer. Recrudescense
dapat terjadi berupa berulangnya gejala klinik sesudah periode laten
dari serangan primer.
Recurrence: yaitu berulangnya gejala klinik atau parasitemia setelah
24 minggu berakhirnya serangan primer.
Relapse: ialah berulangnya gejala klinik atau parasitemia yg lebih
lama dari waktu diantara serangan periodik dari infeksi primer yaitu
setelah periode yg lama dari masa latent (sampai 5 tahun), biasanya
terjadi karena infeksi tidak sembuh.
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
9/10
Adapun pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan melalui:
Tetesan preparat darah tebal: merupakan cara terbaik untuk
menemukan parasit malaria karena tetesan darah cukup banyak
dibandingkan preparat darah tipis.
Tetesan darah tipis: digunakan untuk identifikasi jenis plasmodium,
bila dengan preparat darah tebal sulit dintentukan. Biasanya
pengecatan giemsa yg umum dipakai pd beberapa lab dan
merupakan pengecatan yg mudah dgn hasil yg cukup baik.
Tes antigen: P-F test
Yaitu mendeteksi antigen dari plas falciparum (histidine rich protein
II). Deteksi sangat cepat hanya 3-5 menit, tidak memerlukan latihan
khusus, serta sensivitasnya baik.
Tes serologi
Tes ini berguna mendeteksi adanya antibodi specifik terhadap
malaria atau pada keadaan dimana parasit sgt minimal. Manfaat tes
serologi terutama untuk penelitian epidemiologi atau alat uji saring
donor darah.
Pemeriksaan pcr (polymerase chain reaction)
Keunggulan tes ini walaupun jumlah parasit sangat sedikit dapat
memberikan hasil positif. Tes ini baru dipakai sebagai sarana
penelitian dan belum untuk pemeriksaan rutin.
-
8/3/2019 Tutorial 1 Malaria
10/10
Lingkungan
Keadaan lingkungan mempunyai pengaruh yg besar terhadap
keadaan malaria disuatu daerah. Pengaruh iklim (suhu udara,
kelembaban dan curah hujan) penting sekali terhadap ada tidaknya
malaria. Di daerah beriklim dingin, transimisi malaria hanya
mungkin terjadi pada musim panas. Daerah pegunungan yg tinggi
pada umumnya bebas malaria.
Pemberantasan
Akhir-akhir ini dibuat suatu komitmen internasional tentang
pencegahan malaria yg di intensifkan melalui pendekatan roll back
malaria (rbm) dengan strategi: deteksi dini dan pengobatan yg tepat,
peran serta aktif msyrkt dlm mencegah malaria, perbaikan kualitas
pencegahan dan pengobatan malaria. Gerakan berantas kembali
malaria (gebrak malaria) merupakan bentuk oprasional dari rbm.
Program pemberantasan malaria yg saat ini dilakukan di indonesia:
1. Diagnosis awal dan pengobatan yang tepat 2. Program kelambu
dengan insektisida 3. Penyemprotan 4. Pengawasan deteksi aktif dan
pasif 5. Survei demam dan pengawasan migrant 6. Deteksi dan
kontrol epidemic 7. Langkah langkah lain seperti larvaciding
(merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yg potensial sbg
tempat perindukan nyamuk malaria) 8. Peningkatan kemampuan
(capacity building).