tugas edwin pasha natalan.docx

2
Natalan Dr. HH, 25 tahun, pria, lulusan FK UNISMA, sedang menjalani pengabdian sebagai dokter PTT di pedalaman papua. Minggu depan ia mendapat undangan makan makan pada perayaan natal yang diadakan oleh seorang kepala suku yang menjadi pasien di puskesmas. Acara tersebut direncanakan jam 18.00, di desa yang masyarakatnya selalu menghidangkan babi sebagai menu utama, mereka juga terbiasa hidup dengan anjing. Di lokasi desa tersbut tidak ada mushala. Pembelajaran pola bersikap islami : 1. Bagaiaman sikap anda pada kasus diatas terkait : a. undangan perayaan agama lain. Sebaiknya jika ada Undangan Perayaan hari besar agama lain (ex : Natalan), kita wajib menolaknya dan tidak menghadiri acara tersebut dengan tidak menyinggung orang yang mengajak, karena jika kita datang menghadiri pesta perayaan agama lain secara tidak langsung kita setuju dan mendukung dari agama selain Islam. Allah berfirman (artinya): “Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kalian tolong menolong didalam dosa dan pelanggaran.” (Al Maidah:2) Jika kita datang ke acara Natalan dengan maksud rangka bermudahanah (basa-basi), mencari keridhaan, malu hati atau selainnya itu juga dianggap dosa. “Mereka (orang-orang kafir) menginginkan supaya kamu bermudahanah kepada mereka lalu mereka pun bermudahanah pula kepadamu.” (Al Qalam:9) b. Mendatangi acara dimana dihidangkan makanan haram/subhat. Hal yang perlu kita lakukan dalam saat seperti ini adalah perlu sedikit terbuka dengan kawan kita yang bukan muslim itu. Sampaikan saja dengan baik-baik dan sopan bahwa sebagai muslim, kita tidak boleh makan-makanan haram (ex: daging babi, anjing dan ular). Namun meski teman kita itu tidak menghidangkan babi, dalam kepercayaan kita tetap saja alat masak yang pernah digunakan untuk memasak babi perlu disucikan secara benar. Paling tidak, kita harus kuat menahan diri untuk tidak makan di suatu jamuan makan, di mana kita merasa kurang sreg dengan kehalalannya. Atau kita harus kuat mental untuk tidak malu menanyakan status kehalalan makanan kepada tuan rumah.

Upload: edwin-pasha-jr

Post on 25-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

wdwrwrewwrwr

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Edwin Pasha Natalan.docx

Natalan

Dr. HH, 25 tahun, pria, lulusan FK UNISMA, sedang menjalani pengabdian sebagai dokter PTT di pedalaman papua. Minggu depan ia mendapat undangan makan makan pada perayaan natal yang diadakan oleh seorang kepala suku yang menjadi pasien di puskesmas. Acara tersebut direncanakan jam 18.00, di desa yang masyarakatnya selalu menghidangkan babi sebagai menu utama, mereka juga terbiasa hidup dengan anjing. Di lokasi desa tersbut tidak ada mushala.

Pembelajaran pola bersikap islami :1. Bagaiaman sikap anda pada kasus diatas terkait :a. undangan perayaan agama lain.

Sebaiknya jika ada Undangan Perayaan hari besar agama lain (ex : Natalan), kita wajib menolaknya dan tidak menghadiri acara tersebut dengan tidak menyinggung orang yang mengajak, karena jika kita datang menghadiri pesta perayaan agama lain secara tidak langsung kita setuju dan mendukung dari agama selain Islam.Allah berfirman (artinya):“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kalian tolong menolong didalam dosa dan pelanggaran.” (Al Maidah:2)Jika kita datang ke acara Natalan dengan maksud rangka bermudahanah (basa-basi), mencari keridhaan, malu hati atau selainnya itu juga dianggap dosa. “Mereka (orang-orang kafir) menginginkan supaya kamu bermudahanah kepada mereka lalu mereka pun bermudahanah pula kepadamu.” (Al Qalam:9)

b. Mendatangi acara dimana dihidangkan makanan haram/subhat.Hal yang perlu kita lakukan dalam saat seperti ini adalah perlu sedikit terbuka dengan kawan kita yang bukan muslim itu. Sampaikan saja dengan baik-baik dan sopan bahwa sebagai muslim, kita tidak boleh makan-makanan haram (ex: daging babi, anjing dan ular). Namun meski teman kita itu tidak menghidangkan babi, dalam kepercayaan kita tetap saja alat masak yang pernah digunakan untuk memasak babi perlu disucikan secara benar. Paling tidak, kita harus kuat menahan diri untuk tidak makan di suatu jamuan makan, di mana kita merasa kurang sreg dengan kehalalannya. Atau kita harus kuat mental untuk tidak malu menanyakan status kehalalan makanan kepada tuan rumah.

c. Sikap muslim terhadap perayaan agama lain .1. Tidak Menghadiri Hari Raya Mereka.

“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kalian tolong menolong didalam dosa dan pelanggaran.” (Al Maidah:2)

2. Tidak Memberikan Ucapan Selamat Hari Raya“Bila kalian kufur maka sesungguhnya Allah tidak butuh kepada kalian. Dia tidak ridha adanya kekufuran pada hamba-hamba-Nya. (Namun) bila kalian bersyukur maka Dia ridha kepada kalian.” (Az Zumar:7).

3. Tidak Tukar Menukar Hadiah Pada Hari Raya Mereka4. Tidak Menjual Sesuatu Untuk Keperluan Hari Raya Mereka5. Tidak Melakukan Aktivitas-Aktivitas Tertentu Yang Menyerupai Orang-Orang Kafir

Pada Hari Raya Mereka.

d. Pengaturan kegiatan terkait jadwal shalat.Dalam melakukan mengatur sebuah kegiatan yang pertama kita pikirkan terlebih dahulu adalah sholat wajib, misalkan dalam suatu acara yang di rencanakan pukul 18.00 wib maka kita bisa datang setelah jam sholat magrib tersebut, karena Allah SWT sudah menjelaskan

Page 2: Tugas Edwin Pasha Natalan.docx

keutamaan mendahulukan sholat daripada kegiatan lain nya. Jika sholat kita baik maka seluruh perbuatan kita juga akan baik, karena sholat yang kita lakukan setiap hari sebanyak lima waktu itu subuh, dzuhur, asar, magrib dan isya akan mencegah kita dari perbuatan jelek.Allah swt juga berfirman: “Celaka bagi orang-orang yang mendirikan sholat, yang mana mereka mendirikannya secara lalai.” [3] Berkenaan dengan ayat ini, Imam Shadiq as ditanya, beliau menjawab: “Yang dimaksud dengan ayat ini adalah orang yang melalaikan sholatnya, dan ia tidak mendirikannya di awal waktu tanpa ada halangan (uzur).