tuberkulosis

22
TUBERKULOSIS Oleh : M. Marvel, S.Farm 118115091 Meiryna Harjani, S.Farm 118115092 Maretta Putri A., S.Farm 118115093 Monica Mayan P., S.Farm 118115094 Natalia Endah Utami, S.Farm 118115095 Pika, S.Farm 118115096 Prisma Andini Mukti, S.Farm 118115097 Ria, S.Farm 118115098 Sebastianus Baho, S.Farm 118115099 Sisca Devi, S.Farm 118115100

Upload: phuc

Post on 23-Feb-2016

174 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TUBERKULOSIS. Oleh : M. Marvel, S.Farm 118115091 Meiryna Harjani, S.Farm 118115092 Maretta Putri A., S.Farm 118115093 Monica Mayan P., S.Farm118115094 Natalia Endah Utami, S.Farm118115095 Pika , S.Farm118115096 Prisma Andini Mukti, S.Farm118115097 - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: TUBERKULOSIS

TUBERKULOSISOleh :

M. Marvel, S.Farm 118115091Meiryna Harjani, S.Farm 118115092Maretta Putri A., S.Farm 118115093Monica Mayan P., S.Farm 118115094Natalia Endah Utami, S.Farm 118115095Pika, S.Farm 118115096Prisma Andini Mukti, S.Farm 118115097Ria, S.Farm 118115098Sebastianus Baho, S.Farm 118115099Sisca Devi, S.Farm 118115100

Page 2: TUBERKULOSIS

DEFINISI•Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi teratas yang menjadi pembunuh secara global. TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat berkembang secara silent, infeksi laten atau progresif, dan penyakit yang aktif

Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, dan Posey, 2008

•Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex. Bakteri ini juga dapat menyerang organ lain, menimbulkan tuberkulosis ekstra paru

Yinski dan Widiyanto, 2010

•Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi

Mansjoer, Triyanti, Savitri, Wardhani,

dan Setiowulan, 2001

Page 3: TUBERKULOSIS

Epidemiologi

WHO

Sekitar sepertiga penduduk dunia telah

terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis

(TB)

Global Emergency

INDONESIA

Indonesia sebagai penyumbang TB terbesar nomor 3 di dunia setelah India

dan Cina dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000 dan jumlah kematian

sekitar 101.000 pertahun.

Page 4: TUBERKULOSIS

FAKTOR RISIKO TBC

Lokasi dan tempat lahir

Ras, Etnis, Usia dan Gender

Koinfeksi dengan HIV

Page 5: TUBERKULOSIS

PATOFISOLOGI

Page 6: TUBERKULOSIS

Gejala dan Tanda

- Batuk berat selama 3 minggu atau lebih- Rasa sakit di dada-Batuk berdarah atau batuk dengan mukus kental yang berlebih (phlegm) (CDC, 2010).

- Demam, terutama di siang hari- Malaise- Keringat malam - Hilangnya nafsu makan dan terjadi penurunan BB- Batuk produktif disertai nyeri dada - Frank hemoptysis (batuk dengan sputum bercampur darah) (Corwin, 2008; Dipiro, et al., 2008)

Page 7: TUBERKULOSIS

KLASIFIKASI TBC

Berdasarkan LOKASI ORGAN

TBC PARU

TBC EKSTRA PARU

Berdasarkan PEMERIKSAAN

DAHAK

TBC PARU BTA positif

TBC PARU BTA negatif

Berdasarkan TINGKAT

KEPARAHAN

TB paru BTA negatif foto toraks positif

TB ekstra paru

Page 8: TUBERKULOSIS

KLASIFIKASI TBC

Berdasarkan RIWAYAT

PENGOBATAN

KASUS BARU

KASUS KAMBUH (relaps)

KASUS PUTUS BEROBAT (DO)

KASUS GAGAL

Page 9: TUBERKULOSIS

DIAGNOSIS PADA ORANG DEWASA

Page 10: TUBERKULOSIS

DIAGNOSIS PADA ANAK-ANAK

Page 11: TUBERKULOSIS

TERAPINon farmakologis• Istirahat yang cukup• Diet sehat, dianjurkan mengkonsumsi

banyak lemak dan vitamin A untuk membentuk jaringan lemak baru dan meningkatkan sistem imun.

• Menjaga sanitasi/kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

• Menjaga sirkulasi udara di dalam rumah agar selalu berganti dengan udara yang baru.

• Berolahraga, seperti jalan santai di pagi hari.

• Mencegah penularan• Memulihkan kondisi pasien• Pembedahan untuk mengambil jaringan

yang rusak permanen

Farmakologis• Membuat konversi sputum BTA

positif menjadi negative secepat mungkin melalui kegiatan bakterisid

• Mencegah kekambuhan dalam tahun pertama setelah pengobatan dengan kegiatan sterilisasi

• Menghilangkan atau mengurangi gejala dan lesi melalui perbaikan daya tahan imunologis

Page 12: TUBERKULOSIS

Prinsip Pengobatan

1 •Obat anti tuberculosis (OAT) harus diberikan dalam bentuk kombinasi dengan beberapa jenis obat dalam jumlah yang cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan.

2 •Agar dapat menjamin kepatuhan pasien menelan obat, maka perlu dilakukan pengawasan langung (DOT= Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO)

3 •Tahap awal (Intensif)•Tahap lanjutan

Page 13: TUBERKULOSIS

ObatDosis

Setiap hari Dua kali/minggu Tiga kali/minggu

Isoniazid5 mg/kg

(maks. 300mg)15 mg/kg

(maks. 900mg)15 mg/kg

(maks. 900mg)

Rifampicin10 mg/kg

(maks. 600mg)10 mg/kg

(maks. 600mg)10 mg/kg

(maks. 600mg)

Pirazinamid15-30 mg/kg(maks. 2 g)

50-70 mg/kg(maks. 4 g)

50-70 mg/kg(maks. 3 g)

Etambutol*15-30 mg/kg(maks. 2,5 g)

50 mg/kg 25-30 mg/kg

Streptomycin15 mg/kg

(maks. 1 g)25-30 mg/kg(maks. 1,5 g)

25-30 mg/kg(maks. 1 g)

DOSIS OBAT TBC

Page 14: TUBERKULOSIS

Nama obat Efek samping KontraindikasiIsoniazid Mual/muntah,

hepatotoksik, polineuritis periferal

Hipersensitive, penyakit hati akut dan kronis,

Rifampin Nyeri perut, heart burn, urin merah, pusing

Hipersensitive, menerima obat antiviral

Pirazinamid Demam, mual/muntah, hepatotoksik

Hipersensitive, penyakit hati, gout

Etambutol Pusing, penglihatan kabur, mual/muntah

Hipersensitive, optic neuritis, anak dibawah 6 tahun

Streptomicin Ototoksik, neurotoksik Hipersensitive, hamil

EFEK SAMPING DAN KONTRAINDIKASI

Page 15: TUBERKULOSIS

Panduan OATKlasifikasi dan tipe

penderitaFase awal Fase lanjutan

Kategori 1

BTA (+) baru 2HRZSE(E) 4RH

Sakit berat: BTA (-), rontgen (+) ekstra

paru berat2RHZSE(E) 4R3H3

Kategori 2Kambuh BTA (+) 2RHZES/1RHZE 5RHE

Gagal 2RHZES/1RHZE 5R3H3E3

Kategori 3TB paru BTA (-)/

rontgen (+)2RHZ 4RH

Ekstra paru ringan 2RHZ/2R3H3Z3 4R3H3

Keterangan: 2HRZ = tiap hari selama 2 bulan4RH = tiap hari selama 4 bulan4H3R3 = 3 kali seminggu selama 4 bulan

Panduan obat anti TB (OAT) pada TB paru (WHO 1993)

Page 16: TUBERKULOSIS

Berat badan (kg)

Tahap intensif tiap hari selama

56 hari RHZE

(150/75/400/275)

Tahap lanjutan 3 kali seminggu

selama 16 minggu

RH (150/150)

30-37 2 tablet 4KDT 2 tablet 2 KDT

38-54 3 tablet 4KDT 3 tablet 2 KDT

55-70 4 tablet 4KDT 4 tablet 2 KDT

≥ 71 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT

Dosis untuk paduan OAT KDT untuk Kategori 1

Page 17: TUBERKULOSIS

Berat badan (kg) Tahap intensif tiap hariRHZE (150/75/400/275) + S

Tahap lanjtan 3

kali seminggu

RH (150/150) +

E (275)Selama 56 hari Selama 28

hariSelama 20

minggu30-37 2 tab 4KDT +

500 mg Sterptomisin inj.

2 tab 4KDT 2 tab 2KDT + 2 tab

Etambutol38-54 3 tab 4KDT +

750 mg Sterptomisin inj.

3 tab 4KDT 3 tab 2KDT + 3 tab

Etambutol55-70 4 tab 4KDT +

1000 mg Sterptomisin inj.

4 tab 4KDT 4 tab 2KDT + 4 tab

Etambutol≥ 71 5 tab 4KDT +

1000 mg Sterptomisin inj.

5 tab 4KDT 5 tab 2KDT + 5 tab

Etambutol

Dosis untuk paduan OAT KDT Kategori 2

Page 18: TUBERKULOSIS

Berat badan (kg)

Tahap intensif tiap hari selama 28 hari

RHZE (150/75/400/275)30-37 2 tablet 4KDT

38-54 3 tablet 4KDT

55-70 4 tablet 4KDT

≥ 71 5 tablet 4KDT

Dosis KDT untuk sisipan

Page 19: TUBERKULOSIS

Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam obat dan diberikan dalam waktu 6 bulan. Pada tahap intensif dan lanjtan, OAT diberikan setiap hari pada anak. pemberian OAT harus disesuaikan dengan berat badan anak

(Departemen Kesehatan RI, 2006).

Jenis obat BB< 10 kg

BB10-20 kg

BB20-32 kg

Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg

Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg

Pirasinamid 150 mg 300 mg 600 mg

PENGOBATAN TBC ANAK

Page 20: TUBERKULOSIS

PENGOBATAN PADA KONDISI KHUSUS

IBU HAMILtidak dianjurkan menggunakan streptomisin karena

bersifat permanen dan ototoksik dan dapat menembus barier plasenta.

IBU MENYUSUI dan bayinya

mendapat pengobatan yang adekuat

Kelainan hati kronik

Pirazinamid tidak boleh digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati

Gagal ginjalstreptomisin dan etambutol tidak dianjurkan untuk

pasien gagal ginjal karena kedua obat tersebut diekskresikan melalui ginjal.

Pengguna kontrasepsi

rifampisin akan berinteraksi dengan kontrasepsi tersebut dan dapat dimungkinkan penurunan

efektifitas kontrasepsi.

Page 21: TUBERKULOSIS

PENGOBATAN PADA KONDISI KHUSUS

Infeksi HIV/AIDS

Prinsip pengobatannya yaitu dengan mendahulukan pemberantasan bakteri M. tuberculosis

Hepatitis akut

Apabila pengobatan TB sangat diperlukan maka dapat diberikan streptomisin (S) dan Etambutol (E) maksimal 3 bulan hingga hepatitis pasien sembuh

dan dilanjutkan dengan rifampisin (R) dan Isoniasid selama 6 bulan

Diabetes mellitus

Tidak dianjurkan pemberian etambutol karena dapat memperberatretinophati diabetika Tidak dianjurkan

pemberian etambutol karena dapat memperberatretinophati diabetika

Tambahan kortikosteroid

Indikasi operasi

Page 22: TUBERKULOSIS

TERIMA KASIH