tatalaksana hernia

2
.10. Penatalaksanaan Penanganan hernia ada dua macam: 1. Konservatif Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Bukan merupakan tindakan definitive sehingga dapat kambuh kembali. Terdiri atas: a. Reposisi Reposisi adalah suatu usaha untuk mengembalikan isi hernia ke dalam cavum peritonii atau abdomen. Reposisi dilakukan secara bimanual. Reposisi dilakukan pada pasien dengan hernia reponibilis dengan cara memakai dua tangan. Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata kecuali pada anak-anak. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis pada anak-anak. Jika dalam 6 jam tidak ada perbaikan atau reposisi gagal segera operasi. (1, 3, 6) b. Suntikan Dilakukan penyuntikan cairan sklerotik berupa alcohol atau kinin di daerah sekitar hernia, yang menyebabkan pintu hernia mengalami sclerosis atau penyempitan sehingga isis hernia keluar dari cavum peritonii. c. Sabuk Hernia Diberikan pada pasien dengan hernia yang masih kecil dan menolak dilakukan operasi. Bentuk kepala sabuk seperti kepala ular. Kepala sabuk ditempatkan tepat di pintu hernia supaya menghalangi keluarnya organ intra abdomen. 2. Operatif Operasi merupakan tindakan paling baik dan dapat dilakukan pada: - Hernia reponibilis - Hernia irreponibilis - Hernia strangulasi - Hernia incarserata Tujuan operasi hernia: - Reposisi isi hernia - Menutup pintu hernia - Mencegah residif dengan memperkuat dinding perut Dasar indikasi operasi untuk hernia adalah: - Timing Operasi o Elektif dilakukan pada hernia reponibilis o 2 x 24 jam dilakukan pada hernia irreponibilis o Speed operasi dilakukan untuk hernia incarserata dengan penderita yang mengalami tanda-tanda ileus, tetapi belum terjadi iskemi dan ganggren pada isi hernia. - Bila keadaan yang mengancam jiwa maka dilakukan Tindakan konservatif dilakukan bila hernia masih reponibilis. Tindakan paliatif dilakukan pada pasien dengan keadaan umum yang jelek dan hernia incarserata untuk mengatasi ileus, baru kemudian dilakukan penutupan hernia. Operasi hernia dilakukan dalam 3 tahap: 1. Herniotomy Membuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan isi hernia ke cavum abdominalis. 2. Hernioraphy Mulai dari mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint tendon (penebalan antara tepi bebas m.obliquus intraabdominalis dan m.transversus abdominis yang berinsersio di tuberculum pubicum).

Upload: carina-adriana-beerenfenger

Post on 11-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hernia,bedah digestif

TRANSCRIPT

.10. PenatalaksanaanPenanganan hernia ada dua macam:1. KonservatifPengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Bukan merupakan tindakan definitive sehingga dapat kambuh kembali. Terdiri atas:a. ReposisiReposisi adalah suatu usaha untuk mengembalikan isi hernia ke dalam cavum peritonii atau abdomen. Reposisi dilakukan secara bimanual. Reposisi dilakukan pada pasien dengan hernia reponibilis dengan cara memakai dua tangan. Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata kecuali pada anak-anak. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis pada anak-anak. Jika dalam 6 jam tidak ada perbaikan atau reposisi gagal segera operasi. (1, 3, 6)

b. SuntikanDilakukan penyuntikan cairan sklerotik berupa alcohol atau kinin di daerah sekitar hernia, yang menyebabkan pintu hernia mengalami sclerosis atau penyempitan sehingga isis hernia keluar dari cavum peritonii.c. Sabuk HerniaDiberikan pada pasien dengan hernia yang masih kecil dan menolak dilakukan operasi. Bentuk kepala sabuk seperti kepala ular. Kepala sabuk ditempatkan tepat di pintu hernia supaya menghalangi keluarnya organ intra abdomen.2. OperatifOperasi merupakan tindakan paling baik dan dapat dilakukan pada:- Hernia reponibilis- Hernia irreponibilis- Hernia strangulasi- Hernia incarserataTujuan operasi hernia:- Reposisi isi hernia- Menutup pintu hernia- Mencegah residif dengan memperkuat dinding perutDasar indikasi operasi untuk hernia adalah:- Timing Operasio Elektif dilakukan pada hernia reponibiliso 2 x 24 jam dilakukan pada hernia irreponibiliso Speed operasi dilakukan untuk hernia incarserata dengan penderita yang mengalami tanda-tanda ileus, tetapi belum terjadi iskemi dan ganggren pada isi hernia.- Bila keadaan yang mengancam jiwa maka dilakukan Tindakan konservatif dilakukan bila hernia masih reponibilis. Tindakan paliatif dilakukan pada pasien dengan keadaan umum yang jelek dan hernia incarserata untuk mengatasi ileus, baru kemudian dilakukan penutupan hernia.Operasi hernia dilakukan dalam 3 tahap:1. HerniotomyMembuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan isi hernia ke cavum abdominalis.2. HernioraphyMulai dari mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint tendon (penebalan antara tepi bebas m.obliquus intraabdominalis dan m.transversus abdominis yang berinsersio di tuberculum pubicum).3. HernioplastyMenjahitkan conjoint tendon pada ligamentum inguinale agar LMR hilang/tertutup dan dinding perut jadi lebih kuat karena tertutup otot. Hernioplasty pada hernia inguinalis lateralis ada bermacam-macam menurut kebutuhannya:a. FergusonYaitu fuuniculus spermaticus ditaruh di sebelah dorsal dari m.obliquus eksternus dan internus abdominis dan m.obliquus internus dan m.transversus abdominis dijahitkan pada ligamentum inguinale dan meletakkan funiculuc spermaticus di dorsal, kemudian apponeurosis m.obliquus eksternus dijahit kembali sehingga tidak ada lagi analis inguinalis.b. BassiniM.Obliquus internus dan m.transversus abdominis dijahitkan pada ligamentum inguinale. Funiculus spermaticus diletakkan ventral dari m. tadi tetapi dorsal dari apponeurosis m.obliquss eksternus sehingga canalis inguinalis tetap ada. Dengan cara ini kedua muskuli tadi memperkuat dinding belakang dari canalis inguinalis, sehingga locus minoris resistens hilang.

c. HalstedtDilakukan untuk memperkuat atau menghilangkan locus minoris resistens. M.Obliquus eksternus abdominalis, m.obliquus internus abdominis dan m.obliquus transversus dijahitkan pada ligamentum inguinal dan meletakkan funiculus spermaticus pada subcutis.Hernioplasty pada hernia inguinalis media dan hernia femoralis dikerjakan dengan cara Mc.Vay, yaitu dengan menarik m.Obliquus abdominis internal dan m.transversa abdominis serta conjoint tendon lalu dijahitkan pada ligamentum Cowperi lewat sebelah dorsal dari ligamentum inguinale. Sehingga dengan demikian annulus femoralis tertutup oleh m.obliquus abdominis internus dan contjoint tendon, dan juga m.transversus abdominis.Operasi hernia pada anak:Operasi hernia dilakukan tanpa hernioplasty, dibagi menjadi 2 yaitu: Anak berumur kurang dari 1 tahun Menggunakan teknik Michele Benc. Dilakukan tanpa membuka aaponeurosis m.Abdominis eksternus (tanpa membuka canalis inguinalis medialis) , yaitu mengambil kantong hernia lewat anulus inguinalis medialis, kemudian dilakukan herniotomy dilanjutkan herniorapy (tanpa digantung) dan tanpa hernioplasty. Anak berumur lebih dari 1 tahun Menggunakan teknik POTT. Canalis Inguinalis dibuka (membuka aponeurosis m.abdominis eksternus) , kemudian dilakukan herniotomy, herniorapy tanpa digantung pada contjoint tendon dan tanpa hernioplasty.Kontraindikasi operasi:o Bayi berumur

sorces :http://sanirachman.blogspot.com/2009/10/hernia-definisi-hingga-penatalaksanaan.html#ixzz2Z7s9br9uUnder Creative Commons License:Attribution Non-Commercial