step 7 t 4

9
STEP 7 (SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY) 1. Cara kerja sistem imun Imunitas merupakan suatu mekanisme yang bersifat faali yang melengkapi hewan dan manusia dengan suatu kemampuan untuk mengenal suatu zat atau bahan sebagai benda asing terhadap dirinya, yang selanjutnya tubuh akan mengadakan tanggapan (respon imun) dengan berbagai cara, seperti netralisasi, memasukkan dalam proses metabolisme atau melenyapkan, dengan akibat yang tidak selalu menguntungkan tubuh yaitu berlangsungnya kerusakan jaringan tubuh sendiri. Imunitas diawali pengenalan, dan dilanjutkan dengan suatu proses sebagai akibat pengenala (respon imun), dan tidak kalah pentingnya bahwa adanya imunitas sering justru merugikan tubuh sendiri. Jika sistem imun tidak memiliki kemampuan mengenal atau adanya gangguan kemampuan mengenal, dalam tubuh tidak akan berlangsung proses respon imun yang menimbulkan fenomena autoimun. Secara umum, mekanisme kerja sistem imun tubuh kita adalah sebagai berikut; saat ada antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh) terdeteksi, maka beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari tahu siapa mereka dan memberikan respons. Sel-sel ini memicu limfosit B untuk memproduksi antibodi, suatu protein khusus yang mengarahkan kepada suatu antigen spesifik. Contohnya bila seseorang pernah terkena cacar maka biasanya individu tersebut tidak terkena penyakit yang sama lagi atau seandainya terjangkit tidak akan memberikan komplikasi yang fatal serta cepat pulih. Hal ini juga merupakan mekanisme bagaimana imunisasi mencegah penyakit tertentu. Sebuah imunisasi mengenalkan tubuh

Upload: riski-syahputra

Post on 08-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

seven step

TRANSCRIPT

Page 1: STEP 7 T 4

STEP 7(SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING

AND PRIVATE STUDY)1. Cara kerja sistem imun

Imunitas merupakan suatu mekanisme yang bersifat faali yang melengkapi hewan dan manusia dengan suatu kemampuan untuk mengenal suatu zat atau bahan sebagai benda asing terhadap dirinya, yang selanjutnya tubuh akan mengadakan tanggapan (respon imun) dengan berbagai cara, seperti netralisasi, memasukkan dalam proses metabolisme atau melenyapkan, dengan akibat yang tidak selalu menguntungkan tubuh yaitu berlangsungnya kerusakan jaringan tubuh sendiri.

Imunitas diawali pengenalan, dan dilanjutkan dengan suatu proses sebagai akibat pengenala (respon imun), dan tidak kalah pentingnya bahwa adanya imunitas sering justru merugikan tubuh sendiri. Jika sistem imun tidak memiliki kemampuan mengenal atau adanya gangguan kemampuan mengenal, dalam tubuh tidak akan berlangsung proses respon imun yang menimbulkan fenomena autoimun.

Secara umum, mekanisme kerja sistem imun tubuh kita adalah sebagai berikut; saat ada antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh) terdeteksi, maka beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari tahu siapa mereka dan memberikan respons. Sel-sel ini memicu limfosit B untuk memproduksi antibodi, suatu protein khusus yang mengarahkan kepada suatu antigen spesifik.

Contohnya bila seseorang pernah terkena cacar maka biasanya individu tersebut tidak terkena penyakit yang sama lagi atau seandainya terjangkit tidak akan memberikan komplikasi yang fatal serta cepat pulih. Hal ini juga merupakan mekanisme bagaimana imunisasi mencegah penyakit tertentu. Sebuah imunisasi mengenalkan tubuh terhadap antigen dengan cara yang tidak membuat sakit, tapi cukup untuk membuat tubuh memproduksi antibodi yang akan melindungi seseorang dari serangan penyakit tersebut di masa depan.

Antibodi sendiri bisa menetralisir toksin yang diproduksi dari berbagai macam organisme, dan juga antibodi bisa mengaktivasi kelompok protein yang disebut komplemen yang merupakan bagian dari sistem imun dan membantu menghancurkan bakteri, virus, ataupun sel yang terinfeksi.

Pada situasi abnormal, sistem imun bisa salah mengira bagian tubuh kita sendiri sebagai benda asing dan menyerang diri kita sendiri, hal ini disebut sebagai penyakit autoimun. Biasanya antibodi yang menyerang diri sendiri ini bisa terbentuk tanpa aturan karena adanya rangsangan virus sebelumnya, sehingga antibodi ikut beredar ke seluruh tubuh dan dapat memberikan kerusakan organ yang cukup mengkhawatirkan. Sebagai contohnya adalah penyakit Sistemic Lupus Eryhtematosus atau disebut Lupus, dan juga Scleroderma. Selain itu, reaksi otoimun ini bisa menyebabkan ancaman abortus pada kehamilan.

Page 2: STEP 7 T 4

2. Sel dan Biomolekuler :a. sistem imun nonspesifik

1. fisik :- kulit- selaput lendir- silia- batuk- bersin

2. Larut :- Lisozim- Seresi sebaseus- Asam lambung- Laktopesin- Asam Neurominik

Humoral :

- Komplemen

- APP

- Mediator lipid

- Cytokine

3. Seluler :- Fagosit : monokuler

Polimorfonuklear

- Sel NK

- Sel mast

- Basofil

- Eosinofil

- SD (Sel Dendritik)

b. Sistem Imun Spesifik

Page 3: STEP 7 T 4

1. Humoral :● Sel B :

- Ig G- Ig A- Ig M- Ig E- Ig D

● Cytokine2. Seluler

● Sel T- Th 1 / T helper- Th 2- Th 3- Td TH(T pleyed type hypercentivity)- CTL / TC (Citotoxic Lymphocyte)- NKT ( Natural Killer T)- Th 17

Unsur – unsur yang berperan dalam reaksi imunologik.

a. Antigen dan imunogenb. Sistem limforetikuler :

1.Unsur seluler2.Unsur organ dan jaringan

c. 1. Imunoglobulin

2.komplemen3. Cytokine4. Interferon

d. Major Histocompatibality Complex (MHC)e. Berbagai molekul pada permukaan leukosit

3. Respon Imun :● Tanggapan sistem imun terhadap konfigurasi asing, setelah terjadi proses

pengendalian oleh sel – sel pengenal(limfosit. Proses respon imun melibatkan interaksi antar sel dan substansi humoral yang dinamakan cytokine dan berbagai molekul pada permukaan sel, mulai dari reseptor, molekul ko-reseptor, dan molekul penyaji (molekul MHC).

Page 4: STEP 7 T 4

4. Jenis protein dalam biomolekuler :- Immunoglobulin

Merupakan substansi pertama yang di identifikasi sebagai molekul dalam serum yang mampu menetralisir penyebab infeksi.Ada 5 kelas yaitu :

a. IgGb. IgAc. IgMd. IgDe. IgE

-CytokineAdalah protein regulator yang dilepaskan oleh sel-sel darah putih ( leukosit )

dan berbagai jenis sel dalam tubuh.Kelompok Cytokine :a. Interleukinb. Interferonc. Tumor Necrosis Factorsd. Transport Ming Growthe. Chemokines

5. Infeksi :● Kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan

bersifat paling membahayakan inang organisme penginfeksi atau patogen menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, kehilangan organ tubuh dan bahkan kematian.

● Masuk dan berkembangnya mikroorganisme patogen dalam tubuh yang mengakibatkan peradangan.

Page 5: STEP 7 T 4

6. Proses terjadinya infeksi:a. Infeksi ekstraseluler

- Replikasi diluar sel- Sifat infeksi akut, berat, jangka pendek.

b. Infeksi interseluler- Replikasi didalam sel fagosit- Sel imun tempat berkembang biak :

* Infeksi interseluler fakultatifFagositosis oleh leukosit(makrofag), tapi menghancurkan intraseluler.

* Infeksi interseluler obligat- Replikasi butuh persyaratan- Menimbulkan tropisme pada sel RES (sel imun yang dihasilkan oleh jaringan limfoid)

7. Faktor infeksia. umur- Neonatus; antibodi spesifik

Torctis

Toxoplasma Rubella Herpes Sifilis

-MANULA; infeksi

b. genetik : anemia sel sickle- penigkatan- hemoglobino patic. psikologi : stress; imunitas menurun.d. hamil : Chorionik gonado tropins

- Progesteron

8. Tingkatan infeksia. Subklinis : infeksi ada, tanda dari infeksi tidak ada.b. klinis : infeksi ada, tanda dari infeksi ada.

Page 6: STEP 7 T 4

9. Perbedaan Infeksi (, bakteri, jamur)a. Infeksi oleh bakteri

termasuk akut.Contoh : -staphylococus atau streptococcus

Masuk melalui gerbang alami, seperti kerusakan kulit, tractus urogenital, Gastro Intestinal Track, tractus respiratorius.

Tanda – tanda :-Replikasi terbatas-Lesi lokal-Respon reyogenik (access mengandung leukosit dan PMN)-Reaksi imunitas :

*kerja leukosit dan PMN*kerja antibodi dan komplemen.

b. Infeksi jamur- Efek patogenikDipicu oleh :

a. Kemoterapi (obat kanker)b. Antibiotik yang banyakc. Sarana pengobatan yang tak memadai

-PatogenesisMenimbulkan sakit.Interaksi jamur dan Hospes tergantung pada sifat jamur dan status hospes : - infeksi lokal

- Infeksi umum

Perbedaannya terletak pada mikroorganisme yang menyerang.

Page 7: STEP 7 T 4

Kesimpulan

Tubuh kita memiliki biomolekul yang membuat kita dapat menjalani berbagai fungsi kehidupan, sistem imun merupakan salah satu biomolekul yang membantu tubuh agar dapat terlindungi dari infeksi mikroorganisme dan infeksi. Mikroorganisme dan berbagai macam penyakit. Sistem imun akan bekerja dengan melibatkan respon imun, baik yang spesifik maupun nonspesifik.

Daftar Pustaka