step 7 kasus 1 promkes.doc

29

Click here to load reader

Upload: dwiesty11192

Post on 13-Aug-2015

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: step 7 kasus 1 promkes.doc

1. Pengkajian perilaku masyarakat

Hal - hal yang perlu dikaji dalam perilaku masyarakat meliputi :

Faktor internal, hal yang harus dikaji dari masyarakat di Provinsi A

adalah : pendidikan, pengetahuan terhadap penyakit, persepsi, emosi,

motivasi, usia, dan lain-lain.

Faktor eksternal yang harus dikaji dari Provinsi A adalah : lingkungan,

baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.

Perlu di kaji juga lingkungan dan faktor genetiknya. Perilaku dipengaruhi oleh

genetik dan keturunan.

Bentuk perilaku masyarakat di Provinsi A (Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan

Masyarakat Ilmu dan Seni)

a. Bentuk pasif

Masyarakat A mengetahu tentang vaksin TB namun tidak mengikuti vaksinasi,

cara pencegahan AIDS dan diare, serta menjaga kesehatan untuk menghindari

penyakit degeneratif namun mereka tidak mau melakukan pencegahn-

pencegahan terhadap penyakit tersebut

b. Bentuk Aktif

Masyarakat mengetahui cara pencegahan, dan mau melakukan pencegahan

Rematik

a. Bentuk pasif : seseorang tahu bahwa senam rematik itu dapat

mencegah rematik tapi orang tersebut tidak menerapkannya dalam

kehidupannya.

b. Bentuk aktif : orang tersebut sering mengikuti senam rematik.

Jantung

a. Bentuk pasif : seseorang tahu bahwa merokok dapat memicu

penyakit jantung, tapi orang tersebut tidak menghentikan kebiasaan

merokoknya.

b. Bentuk aktif : orang tersebut menghentikan kebiasaan merokoknya.

Diabetes Melitus

a. Bentuk pasif : seseorang tahu bahwa pola hidup yang tidak sehat

seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula

Page 2: step 7 kasus 1 promkes.doc

dapat menyebabkan penyakit DM, tapi orang tersebut tidak bisa

mengatur pola makannya yang salah.

b. Bentuk aktif : orang tersebut bisa mengatur pola makannya ke dalam

pola makan yang sehat.

Hipertensi

a. Bentuk pasif : seseorang mengetahui bahwa olahraga yang cukup dan

teratur dapat mengurangi resiko hipertensi, tapi orang tersebut jarang

berolahraga.

b. Bentuk aktif : orang tersebut rajin berolahraga untuk kesehatan

tubuhnya.

2. Perilaku Kesehatan Masyarakat Provinsi A

Perilaku kesehatan merupakan respon seseorang terhadap rangsangan atau objek yang

berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti

lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan.

a). Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit

TB dan ISPA

Peningkatan masalah TB dan ISPA di masyarakat A bisa dipengaruhi oleh

perilaku kesehatan masyarakat A yang tidak tahu tentang cara peningkatan

pemeliharaan kesehatannya, perlu kita kaji hal- hal seperti sepert mengusahakan sanitasi

yang baik dalam lingkungan rumah, menjemur barang-barang, memakan makanan yang

bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, berolahraga, serta kepadatan penduduk,

perlu dikaji juga tentang perilaku masyarakat terhadap imunisasi dan vaksinasi

pencegahan penyakit TB, kaji juga perilaku terhadap kebiasaan meludah, batuk, dan

bersin sembarangan.

Diare

Peningkatan masalah diare di masyarakat A bisa di pengaruhi oleh tindakan

masyrakat yang tidak selalu mencuci tangan dan mencuci makanan tertentu sebelum

Page 3: step 7 kasus 1 promkes.doc

makan, jajan sembarangan, lingkungan sekitar rumah yang dekt dengan sampah,kaji

keluarga yang tidak memiliki MCK, sumber air minum, serta personal hygine, hal

tersebut perlu dikaji.

HIV/AIDS

Peningkatan masalah AIDS bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan perlu

dikaji tentang pemeliharaan kesehatan berkaitan dengan pengetahuan pencegahan

AIDS, berupa setia terhadap pasangan, penularan lewat cairan tubuh, penggunaan jarum

suntik ang steril, transfusi darah, pelaku homo/biseksual, penderita hemofilia serta

penularan dari ibu ke anak dan konsumsi mkanan brgizi.

Rematik

Peningkatan masalah rematik di masyarakat A bisa dipengaruhi oleh perilaku kesehatan

masyarakat A yang tidak atau kurang mengetahui pencetus dari penyakit rematik

seperti stress, obesitas, sikap posisi yang tidak benar.

Diabetes mellitus

Peningkatan masalah DM bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang apa yang

menyebabkan penyakit dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya, perlu dikaji

tentang pemeliharaan kesehatan berkaitan dengan pengetahuan pencegahan DM,

berupa olah raga, penurunan berat badan, dan pengaturan pola makan.

Penyakit Jantung

Peningkatan masalah penyakit jantung bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan

masyarakat provinsi A faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung, pengaturan

pola makan yang sehat (contohnya: konsumsi kacang-kacangan, batasi makanan yang

mengandung minyak jenuh karena dapet menyebabkan radang arteri, dan lain-lain), dan

pola hidup sehat.

Hipertensi

Peningkatan masalah hipertensi bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat

provinsi A tentang :

- Peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health promotion behaviour)

Makan makanan bergizi, batasi konsumsi makanan berlemak dan berkolesterol

tinggi serta garam, tidak merokok, dan olahraga teratur.

Page 4: step 7 kasus 1 promkes.doc

- Pencegahan penyakit (health prevention behaviour)

Hindari stress, rokok, dan alkohol, dan olahraga teratur.

b). Perilaku sehubungan pencarian pengobatan terhadap penyakit

Hal ini biasanya dikaitkan dengan kemampuan pemahaman dan

pendidikan serta kemampuan ekonomi masyarakat terhadap penyakit

tersebut. Masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang mungkin

akan menggunakan pengobatan yang tidak teruji secara klinis, mengobati

dengan caranya sendiri, pengobatan turun temurun dari nenek moyang

bahkan tidak melakukan pengobatan sama sekali. Bagi masyarakat

dengan pendidikan yang baik, cenderung akan menggunakan fasilitas

kesehatan modern seperti klinik, RS, puskesmas, mantri dsb.

c). Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan

Kaji sikap dan respon masyarakat Provinsi A terhadap pelayanan kesehatan yang

ada baik itu pelayanan kesehatan modern ataupun tradisional, meliputi pengetahuan,

persepsi, fasilitas, obat-obatan yang ada di fasilitas kesehatan tersebut.

d). Perilaku terhadap makanan

Kaji pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan makanan bergizi, serta

kandungan makanan, bagaimana masyarakat mengolah bahan makanan serta kebersihan

makanan. Gali pengetahuan masyarakat tentang makanan yang dapat mengakibatkan

penyakit yang dialami dan makanan yang dapat memperburuk kondisi sakitnya.

e). Perilaku terhadap lingkungan kesehatan

Pengkajian lingkungankesehatan mencakup

a. Air bersih: komponen, emanafaatn, serta pengguanaan air besih

b. Pembuangan sampah dan limbah: pemeliharaannya, pemanfaatannya

c. Rumah sehat: sanitasi, pencahayaan, ventilasi, kebersihan

d. Lingkungan sekitar prumah: pembersihan dari vektor-vektor sumber penyakit

Page 5: step 7 kasus 1 promkes.doc

Promosi Kesehatan

merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui

pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka

dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang

bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung

oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Dengan bantuan

kontribusi dari profesional kesehatan (perawat, bidan, penilik kesehatan)

dengan cara memotivasi perilaku positif masyarakat kearah hidup sehat

melalui

Kamus keperawatan edisi 31 Christine Brooker PENERBIT BUKU

KEDOKTERAN EGC

Promosi kesehatan merupakan upaya atau kegiatan menyampaikan pesan

kesehatan kepada masyarakat, kelompok, keluarga, dan individu sebagai

bagian dari tingkat pencegahan penyakit (health promotion, specific

protection, early diagnosis and prompt treatment, disability limitation,

and rehabilitation).

Dalam kata lain promosi kesehatan juga dikenal dengan pendidkan

kesehatan (health education), karena pendidikan kesehatan pada

prinsipnya bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-

nilai kesehatan.

Adapun tujuan dari pelaksanaan promosi atau pendidikan kesehatan

ini adalah : mendorong setiap individu untuk proaktif dalam memelihara

dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyaki,

melindungi diri dari penyakit, menumbuhkan peran aktif dalam gerakan

kesehatan masyarakat.

3. Metode Promosi Kesehatan

Berikut ini beberapa metode pendidikan individual, kelompok dan massa (public).

Metode Pendidikan Individual (Perorangan)

Page 6: step 7 kasus 1 promkes.doc

Metode ini dilakukan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang

yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku.

Bentuk pendekatan ini, antara lain :

a. Bimbingan/ penyuluhan (Guidance and conceling)

Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas kesehatan lebih intensif.

Pada kasus ini, cara bimbingan/ konseling dapat dilakukan pada pasien

HIV/AIDS, karena pasien cenderung malu dengan kondisinya, jadi jika

pasien hanya bertemu dengan petugas kesehatan tanpa ada orang banyak, ia

akan lebih mudah mengutarakan permasalahnnya, dan akhirnya klien

tersebut dengan sukarela, berdasarkan kesadaran akan mengubah perilaku

(misalnya pola makan akan meningkatkan daya tahan tubuh, dan merubah

pandangan negatif terhadap dirinya)

b. Wawancara (Interview)

Petugas kesehatan mewawancarai klien untuk menggali infromasi mengapa

ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah ia tertarik atau tidak

terhadap perubahan.

Metode pendidikan kelompok

a. Kelompok besar (lebih dari 15 orang)

- Ceramah ( untuk sasaran yang berpendidikan tinggi atau rendah)

Metode sangat cocok dilakukan di Provinsi A karena sasarannya bisa

menyeluruh tanpa memandang status pendidikan. Materi yang

disampaikan bisa dibagi kedalam 2 sesi yaitu tentang penyakit infeksi

(ISPA, TBC, HIV/AIDS, dan diare) dan penyakit kronis (hipertensi, DM,

Jantung, dan rheumatic).

- Seminar (untuk kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas)

Setelah dilakukan pengkajian mengenai tingkat pendidikan masyarakat

di Provinsi A, kita dapat menentukan metode mana yang cocok untuk

dilakukan, dengan sasaran lebih dari 15 orang.

b. Kelompok kecil (kurang dari 15 orang)

- Diskusi kelompok

Page 7: step 7 kasus 1 promkes.doc

Semua anggota bebas berpartisipasi dalam diskusi. Anggota perlu

diberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang

akan dibahas agar proses diskusi dapat berlangsung. (Metode ini kurang

cocok untuk kasus 1, karena kemungkinan jumlah masyarakat di

Provinsi A yang menderita penyakit infeksi dan kronis melebihi 15

orang)

- Curah pendapat (Brain stroming)

Anggota meberikan pendapatnya setelah pemimpin diskusi memberikan

contoh kasus.

- Bola salju (Snow balling)

Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang= 2 orang),

kemudian diberikan suatu kasus setelah beberapa menit mereka

mendiskusikan masalah tersebut dan mencari kesimpulannya.

- Kelompok-kelompok kecil (Buzz gropu)

Kelompok kecil akan diberikan kasus yang sama atau tidak dengan

kelompok lain dan kemudian mereka mendiskusikannya kembali.

- Memainkan Peranan (Role Play)

- Permainan Simulasi (Simulation Game)

Metode Pendidikan Massa

Metode ini untuk menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat dan biasanya

menggunakan atau melalui media massa. Contoh metode:

- Ceramah umum

- Pidato-pidato atau Diskusi tentang kesehatan mealui media elektronik

- Simulasi

- Tulisan-tulisan di Majalah atau Koran

- Billboard

(metode ini kurang cocok dilakukan di provinsi A, karena kemungkinan

tidak akan terjadi perubahan perilaku masyarakat tersebut)

Dalam kasus ini metode yang dipakai dalam promosi kesehatan adalah

gabungan antara metode kelommpok besar dan metode massa. Dari metode

Page 8: step 7 kasus 1 promkes.doc

kelompok besar bisa menggunakan seminar, sedangkan dari metode massa bisa

dengan cara pemasangan poster-poster, penyebaran pamflet-pamflet, dan

penyebaran materi.

4. Alat bantu/ Media Promosi Kesehatan

Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam

menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran.

Macam-macam Alat Bantu Promosi (Pendidikan)

a. Alat Bantu Lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu menstimulai

indra mata (penglihatan). Alat ini ada 2 bentuk :

- Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film stripe dll.

- Alat-alat yang tidak diproyeksikan :

2 dimensi, gambar peta, bagan, dsb.

3 dimensi, bola dunia, boneka, dll.

b. Alat bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat menstimulasi indra

pendengaran. Misalnya piring hitam, radio, pita suara, dll.

c. Alat bantu lihat dengar, seperti TV dan video cassete, lebih dikenal dengan

audio visual aids (AVA).

5. Strategi Promosi Kesehatan

Penyakit Infeksi

Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu,

keluarga atau kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan

mengikuti perkembangan klien serta proses membantu klien, agar klien

tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge),

dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu

melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice). Oleh sebab itu,

sesuai dengan sasaran (klien)nya dapat dibedakan adanya (a) pemberdayaan

individu, (b) pemberdayaan keluarga dan (c) pemberdayaan

kelompok/masyarakat.

Page 9: step 7 kasus 1 promkes.doc

Dalam mengupayakan agar klien tahu dan sadar, kuncinya terletak pada

keberhasilan membuat klien tersebut memahami bahwa sesuatu (misalnya

TB, ISPA, HIV, diare) adalah masalah baginya dan bagi masyarakat pada

umumnya. Saat klien telah menyadari masalah yang dihadapinya, maka

kepadanya harus diberikan informasi umum lebih lanjut tentang masalah

yang bersangkutan.

Bilamana seorang individu mampu melaksanakan, boleh jadi akan

terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini kepada yang bersangkutan

dapat diberikan bantuan langsung dengan mengajaknya ke dalam proses

pemberdayaan kelompok/masyarakat melalui pengorganisasian masyarakat

(community organization) atau pembangunan masyarakat (community

development)..

Bina Suasana

Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang

mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku

yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan

sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun ia berada menyetujui perilaku

tersebut..

Bina suasana yang akan dipakai dalam promosi kesehatan dengan

masalah kesehatan di Provinsi A ini menggunakan proses bina suasana

public. Bina suasana publik dilakukan oleh masyarakat umum melalui

pengembangan kemitraan dan pemanfaatan media-media komunikasi.

Dalam kategori ini media-media massa tersebut peduli dan mendukung

perilaku yang sedang diperkenalkan. Dengan demikian, maka media massa

tersebut lalu menjadi mitra dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang

perilaku yang sedang diperkenalkan dan menciptakan pendapat umum atau

opini publik yang positif tentang perilaku tersebut. Suasana atau pendapat

umum yang positif ini akan dirasakan pula sebagai (social pressure) oleh

individu-individu anggota masyarakat, sehingga akhirnya mereka mau

melaksanakan perilaku yang sedang diperkenalkan.

Advokasi

Page 10: step 7 kasus 1 promkes.doc

Advokasi adalah upaya terencana untuk mendapatkan dan dukungan

tokoh-tokoh masyarakat (formal dan informal) yang umumnya berperan

sebagai narasumber (opinion leader), atau penentu kebijakan (norma) atau

penyandang dana. Juga berupa kelompok-kelompok dalam masyarakat dan

media massa yang dapat berperan dalam menciptakan suasana kondusif,

opini publik dan dorongan (pressure) bagi terciptanya PHBS masyarakat..

Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan, yaitu

(1) mengetahui atau menyadari adanya masalah

(2) tertarik untuk ikut mengatasi masalah

(3) peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan

berbagai alternative pemecahan masalah,

(4) sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu

alternatif pemecahan masalah dan

(5) memutuskan tindak lanjut kesepakatan.

Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana,

cermat dan tepat. Bahan-bahan advokasi harus

disiapkan dengan matang, yaitu:

1) Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi.

2) Memuat rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah.

3) Memuat peran sasaran dalam pemecahan masalah.

4) Berdasarkan kepada fakta atau evidence-based.

5) Dikemas secara menarik dan jelas.

6) Sesuai dengan waktu yang tersedia

Dengan kerjasama, melalui pembagian tugas dan saling-dukung, maka

sasaran advokasi akan dapat diarahkan untuk sampai kepada tujuan yang

diharapkan. Sebagai konsekuensinya, metode dan media advokasi pun harus

ditentukan secara cermat, sehingga kerjasama dapat berjalan baik.

Pada kasus ini kita dapat mengadvokasikan kepada Gubernur Provinsi A

sehingga masalah kesehatan di masyarakat khususnya seperti penyakit

infeksi(ISPA, TBC, HIV/AIDS,Diare) dapat ditangani dengan baik dan

mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 11: step 7 kasus 1 promkes.doc

Kemitraan

Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina

suasana dan advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan

dukungan. Dengan demikian kemitraan perlu digalang antar individu,

keluarga, pejabat atau instansi pemerintah yang terkait dengan urusan

kesehatan (lintas sektor), pemuka atau tokoh masyarakat, media massa dan

lain-lain. Kemitraan harus berlandaskan pada tiga prinsip dasar, yaitu

Kesetaraan, Keterbukaan, saling menguntungkan.

Penyakit Kronis

Strategi merupakan teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi

dan misi promosi kesehatan secara berhasil dan berdaya guna. Berdasarkan

rumusan WHO (1994), strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3

hal, yaitu advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Untuk

masalah kesehatan di provinsi A dapat dilakukan ketiga strategi di atas.

a. Advokasi (Advocacy)

Merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain

tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan.

Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada

para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan

di berbagai tingkat, sehingga para pejabat tersebut mau mendukung

program kesehatan yang kita inginkan. Salah satu advokasi yang bisa

dilakukan untuk masalah kesehatan (penyakit kronis) di masyarakat

provinsi A adalah pengembangan kawasan tanpa rokok (KTR) dengan

dukungan peraturan perundangan dan pembentukan aliansi walikota dan

bupati.

b. Dukungan sosial (Social Support)

Suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh

masyarakat. Dalam kasus ini kita bisa bekerja sama dengan tokoh

masyarakat Provinsi A. Tokoh masyarakat di Provinsi A dibekali dengan

pelatihan, seminar, lokakarya, dan bimbingan tentang penyakit kronis

Page 12: step 7 kasus 1 promkes.doc

(hipertensi, DM, jantung, rematik). Hal ini dilakukan agar masyarakat

dapat menerima program dari sektor kesehatan.

c. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)

Strategi ini ditujukan langsung kepada masyarakat dalam upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Jika kesejahteraan

masyarakat di suatu daerah meningkat, hal ini dapat mempengaruhi

peningkatan pemeliharaan kesehatan mereka. Salah satu contoh strategi

pemberdayaan masyarakat adalah mengadakan pelatihan untuk

kemampuan peningkatan pendapatan keluarga seperti : pembentukan

kelompok sentra kerajinan di Provinsi A.

Pendekatan promosi kesehatan

Pendekatan Tujuan Kegiatan

promosi

kesehatan

Nilai yang

penting

Contoh kasus:

TBC

Medikal sembuh dari

penyakit dan

kecacatan yang

didefinisikan

secara medik

Promosi

intervensi

kedokteran

untuk mencegah

atau

mengurangi

gangguan

kesehatan

Kepatuhan pasien

terhadap

prosedur

kedokteran

pencegahan

Tujuan:

Mengurangi gejala atau

bahkan sembuh dari

penyakit TBC

Kegiatan :

Medorong individu

mengupayakan

pengobatan

1. Pengobatan yang

cukup dan tepat

2. Melacak

penderita lalai

berobat 2 hari

(kategori 1) atau

Page 13: step 7 kasus 1 promkes.doc

seminggu

(kategori 2

Perubahan

perilaku

perilaku yang

mendukung bagi

keadaan sembuh

dari penyakit

Perubahan sikap

dan perilaku

yang

mendorong

penerimaan

gaya hidup

yang lebih sehat

Aya hidup sehat

seperti yang

didefinisikan

oleh promotor

kesehatan

Tujuan:

Individu dapat

melaksanakan pola hidup

sehat yang dapat

menunjang kesembuhan

dan pencegahan

penyakit TBC

Kegiatan:

Pendidikan yang

persuatif tentang

pencegahan TBC,

Misalnya beri informasi

tentang:

Menjemur tempat

tidur bekas penderita

secara teratur karena

kuman TBC akan

mati bila terkena sinar

matahari.

Menutup mulut

pada waktu ada orang

batuk ataupun bersin

dan menjaga jarak

aman saat berhadapan

dengan penderita

TBC.

Page 14: step 7 kasus 1 promkes.doc

Jangan Tidak

sembarangan,

sebaiknya meludah

pada tempat yang

tarkena sinar matahari

atau ditempat khusus

seperti tempat

sampah.

Menjaga

kesehatan tubuh agar

kekebalan tubuh tetap

meningkat dan

melakukan imunisasi

pada bayi termasuk

imunisasi untuk

mencegah penyakit

TBC – Tuberkulosis.

Mengkonsumsi

makanan yang

mengandung banyak

gizi dalam jumlah

cukup serta hindari

hal-hal yang dapat

melemahkan imunitas

tubuh seperti

begadang dan kurang

istirahat.

Melakukan

olahraga teratur

secara rutin untuk

meningkatkan

Page 15: step 7 kasus 1 promkes.doc

kekebalan tubuh dan

menjaga kesehatan

jantung.

Edukasional Individu dengan

pengetahuan dan

pengertian yang

mampu membuat

mereka

mengambil

keputusan dan

sikap atas dasar

informasi yang

memadai

Informasi

tentang sebab-

akibat dari

faktor-faktor

yang

menurunkan

derajat

kesehatan.

Eksploitasi nilai

dan sikap.

Pengembangan

keterampilan

yang diperlukan

untuk

kehidupan yang

sehat.

Hak asasi

individu dalam

hal kebebasan

memilih

tanggung jawab

promotor adalah

mengidentifikasi

isi pendidikan

kesehatan

Tujuan :

Klien mengetahui

pentingnya minum obat

anti TB (OAT) selama 6

bulan. Mereka

mengambil sikap apakah

mereka akan

melaksanakan minum

obat atau tidak

Kegiatan :

Memberi informasi

kepada klien tentang

efek pengobatan,

membantu mereka

belajar minum obat yang

benar dan tepat selama 6

bulan dengan prinsip 5

BENAR

1. Benar pasien

2. Benar obat

3. Benar dosis

4. Benar cara

5. Benar waktu

berpusat Bekerja sama

untuk kepentingan

Bekerja dalam

hal-hal

Klien dan

penyedila

Isu perkembangan

penyakit TBCdijadikan

Page 16: step 7 kasus 1 promkes.doc

pada klien klien kesehatan

membuat

pilihan dan

melakukan

tindakan yang

diidentifikasi

oleh klien

memberdayakan

klien

layanan adalah

sejajar.

Hak klien untuk

menetapkan

agenda

pemberdayaan

diri klien

pertimbangan bila klien

mengidentifikasikan apa

yang mereka ketahui dan

kerjakan berkaitan

dengan hal itu

Perubahan

sosial

Lingkungan fisik

dan sosial yang

memungkinkan

pemilihan

terhadap gaya

hidup yang lebih

sehat

Aksi

politik/sosial

untuk

mengubah

lingkungan

fisik dan sosial

Hak asasi dan

kebutuhan akan

penciptaan

lingkungan yang

meningkatkan

derajat kesehatan.

Tujuan :

Membuat penderita TBC

diterima secara sosial

sehingga lebih mudah

dalam melakukan

penyembuhan dan

interaksi sosial

Kegiatan :

Memberikan informasi

kepada masyarakat

tentang bagaimana TBC

bisa menular

Memberikan informasi

tentang bagaimana cara

bergaul dengan pasien

TBC agar tidak tertular

misalnya:

Hindari

menggunakan

peralatan makan yang

Page 17: step 7 kasus 1 promkes.doc

sama dengan si

penderita

Gunakan masker

jika Anda sering

kontak langsung

dengan penderita

 Jauhkan anak-

anak dari penderita

Banyak makan

makanan yang begizi

dan suplemen agar

meningkatkan

kekebalan tubuh

(sumber teori: Ewles dan simnett, 19945:57-58) pendekatan promosi kesehatan

Evaluasi Promosi Kesehatan

Hal- hal yang akan dikaji setelah melakukan promosi kesehatan ialah pengetahuan

masyarakat mengenai penyakit tersebut, sikap masyarakat mengahadapi masalah

kesehatan dan kebiasaan sehat masyarakat. Untuk tindakan non perilaku, indikatornya

tergantung dari kegiatan, budaya, dan lingkungan masyarakat. Hal ini bisa di ukur

dengan indikator-indikator sbb:

Penunjuk masalah kesehatan:

Penyakit Infeksi

- jumlah masyarakat yang menderita penyakit infeksi semakin

menurun, dan pada yang masa akan dating tidak ada lagi

peningkatan.

- Status kematin menurun

- masyarakat memahami pentingnya makanan bergizi dan mampu

mengkonsumsinya.

Page 18: step 7 kasus 1 promkes.doc

- Serta perilaku sehat seperti, mencuci tangan, menjaga kebersihan

makanan, menjaga kebersihan lingkungan

Penyakit Kronis

- jumlah masyarakat yang menderita penyakit kronis semakin

menurun.

- Status kematian menurun

- masyarakat memahami pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi,

pola makan yang teratur dan dapat mengurangi makanan yang

meningkatkan penyakit kronis.

- Masyarakat dapat menjadi perilaku sehat seperti, kebiasaan

berolahraga secara teratur

- Masyarakat dapat menghidari faktor pencetus dari penyakit kronis

seperti merokok, minuman keras dan stress.

Sumber daya kesehatan:

Penyakit Infeksi

- bertambahnya tenaga medis modern yang akurat,

- fasilitas kesehatan memadai dan terjangkau

- dan pendanaan kesehatan yang memudahkan masyarakat ekonomi

rendah untuk memperoleh pealayanan kesehatan.

Penyakit Kronis

- bertambahnya tenaga medis modern yang akurat,

- fasilitas kesehatan memadai dan terjangkau

- dan pendanaan kesehatan yang memudahkan masyarakat ekonomi

rendah untuk memperoleh pealayanan kesehatan.

Kesling:

- sumber air bersih dan layak konsumsi

- perumahan layak dan sehat dengan sanitasi dan kepadatan yang

sehat

- lingkungan masyarakat yang bebas dari vector penyakit menular

- PHBS

Page 19: step 7 kasus 1 promkes.doc

Kebijakan kesehatan: UUD/aturan kesehatan, politk kesehatan yang

mengarah kepada peningkatan status kesehatan masyarakat.