step 7_sk5_blok 7

8
STEP 7 1. Bagaimana Mekanisme Serak ? 2. faktor pemicu nafsu makan menurun ?

Upload: dhimar-dwi

Post on 03-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

STEP 7

1. Bagaimana Mekanisme Serak ?

2. faktor pemicu nafsu makan menurun ?

( Sherwood,2011 )

3. Kenapa pada skenario ini terjadi anemia ?Jawab :

Tuberkulosis dapat menimbulkan kelainan hematologi, baik sel-sel hematopoiesis maupun komponen plasma. Kelainan-kelainan tersebut sangat bervariasi dan kompleks. Kelainan – kelainan hematologis ini dapat merupakan bukti yang berharga sebagai petanda diagnosis, pentunjuk adanya komplikasi atau merupakan komplikasi obat-obat anti tuberkulosis (OAT). 1 Kelainan – kelainan hematologis ini dapat juga menimbulkan kesulitan dalam pengelolaan tuberkulosis karena akan mempengaruhi pemilihan (OAT). OAT juga dapat menimbulkan banyak efek samping kelainan hematologis. Pada prinsipnya kelainan hematologis pada tuberkulosis dapat disebabkan oleh :

a. Proses infeksi Mikobakterium Tuberkulosis b. Efek samping OAT c. Kelainan dasar hematologis yang mengalami infeksi tuberkulosis

( Amaylia Oehadian,2003 )Anemi penyakit kronis : Tuberkulosis merupakan salah satu penyebab tersering anemi pada penderita lakilaki dewasa dan wanita yang tidak hamil pada negara berkembang. 2 Pada prinsipnya anemia penyakit kronis terjadi karena :

a. Depresi eritropoiesis dan menurunnya sensitivitas terhadap eritropoietin

b. Depresi produksi eritropoietin c. Pemendekan masa hidup eritrosit Gangguan metabolisme besi :

Terjadi karena adanya pengikatan zat besi oleh laktoferin yang dihasilkan granulosit akibat inflamasi, kemudian terjadi sekuestrasi zat besi di limpa.

Anemia penyakit kronis ini ditemukan pada 72 % penderita tuberkulosis yang mengalami infiltrasi ke sumsum tulang.4 Anemia penyakit kronis lebih sering ditemukan pada penderita tuberkulosis ekstra paru dan tuberkulosis diseminata.( Amaylia Oehadian,2003 )

4. All About Tuberculosis ?Definisi :Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex. ( PDPI,2006 )Gejala klinik :Gejala klinis tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala lokal dan gejala sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala respiratori (gejala lokal sesuai organ yang terlibat)Gejala respiratorik - batuk > 2 minggu - batuk darah - sesak napas - nyeri dadaGejala respiratori ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi. Kadang pasien terdiagnosis pada saat medical check up. Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka pasien mungkin tidak ada gejala batuk. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi bronkus, dan selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak ke luar.Gejala sistemik - Demam - gejala sistemik lain adalah malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurunGejala tuberkulosis ekstraparu:

Gejala tuberkulosis ekstraparu tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis tuberkulosis akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening, pada meningitis tuberkulosis akan terlihat gejala meningitis, sementara pada pleuritis tuberkulosis terdapat gejala sesak napas dan kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan. ( PDPI, 2006 )Klasifikasi TB paru :

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak/BTAa. Tuberkulosis paru BTA (+)

a) sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukan hasil BTA +

b) Hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak menunjukan BTA + dan kelainan radiologi menunjukan gambaran TB aktif.

c) Hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak menunjukan BTA + dan biakan +

a. Tuberkulosis paru BTA (-)a) Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukan BTA negative gambaran

klinis dan radiologi menunjukan TB aktifb) hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukan BTA negative dan biakan

+2. Berdasarkan Tipe pasien

Tipe pasien berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya :

a. Kasus baruPasien yangbelum pernahmendapat pengobatan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari 1 bulan.

b. Kasus kambuh (relaps)Pasien TB yang sebelumnya pernah mendapat OAT dan dinyatakan sembuh atau pengobatan sudah lengkap kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan BTA + atau biakan +

c. Kasus Drop outAdalah pasien yang telah menjalani OAT lebih atau sama dengan 1 bulan, dan tidak mengambil obat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatan selesai.

d. Kasus gagalPasien BTA + yang masih tetap +, atau kembali menjadi positif pada akhir bula ke-5 atau akhir pengobatan.

e. Kasus kronik

Pasien dengan hasil BTA masih + setelah selesai pengobatan ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan yang baik.

f. Kasus bekas TBHasil BTA – dan gambaran radiologi paru menunjukkan lesi TB tidak aktif, atau foto serial menunjukkan gambaran menetap. Riwayat pengiobatan OAT adekuat akan lebih mendukung.

Pada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah mendapat pengobatan OAT 2 bulan serta pada foto thorax ulang tidak ada perubahan gambaran radiologi. ( PDPI, 2006 )

Alur Diagnosis Tuberculosis :

( PDPI, 2006 )

5. Pemeriksaan Penunjang ?6. Kenapa BTA ( - ) yakin TBC ?