skripsi -...

182
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH CEKELAN DESA KAUMAN KEC. KEMUSU KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh NOFIA MUALISA NIM. 11510033 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 08-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI

HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE KOOPERATIF

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA

SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH CEKELAN DESA

KAUMAN KEC. KEMUSU KAB. BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOFIA MUALISA

NIM. 11510033

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI

HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE KOOPERATIF

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA

SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH CEKELAN DESA

KAUMAN KEC. KEMUSU KAB. BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOFIA MUALISA

NIM. 11510033

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2015

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

v

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

vi

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa

keengganan.

Kalau hari ini bisa, kenapa harus menunggu besok?

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah

membimbing saya dalam studi dan menyelesaikan skripsi.

Ayah (Bapak Cholil) dan Ibuku (Ibu Siti Muntiah) yang

kucintai.

Kakak-kakakku yang saya sayangi (Koptiyanida, Muhlisin

dan Aris Supriyanta)

Bapak danIbu Guru MI Muhammadiyah Cekelan yang telah

membatu dalam penyelesaian skripsi.

Sahabatku yang selalu ada baik suka maupun duka (Ziadatul

Hasanah, Siti Nur Tyasmoro dan NurFaizah)

Teman-teman Kos Zaena Bordir (Siti, Catur, Tismi, Mbak

Diah, Nimas, Nopek, Putri, Zuma, Lilik dan Endang)

Rekan-rekan seperjuangan PGMI STAIN Salatiga angkatan

2010.

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat-Mu ya Allah Subhanallahu

Wata’ala, yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan. Shalawat salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Semoga kita termasuk umatnya dan di akhirat mendapatkan

syafaatnya. Amiin.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan trimakasih yang

setulus-tulusnya dari hati yang paling dalam kepada Yth:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si.selaku Ketua Program Studi PGMI STAIN

Salatiga.

4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian

dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik STAIN

Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada saya.

6. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bentuan kepada penulis.

7. Bapak Kepala MI Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab.

Boyolali beserta jajarannya yang telah memberikan ijin dan masukan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung baik moril maupun spiritual dalam

studi penulis.

9. Kakak-kakakku yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu kelancaran studi penulis.

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

ix

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

x

ABSTRAK

Mualisa, Nofia. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Campuran

Melalui Metode Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) pada

Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab.

Boyolali Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Eni Titikusumawati, M.Pd.

Kata kunci: Hasil Belajar, Operasi Hitung Campuran, Metode Kooperatif Student Teams

Achievement Division(STAD)

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua aktivitas

yang memberikan materi pelajaran kepada siswa agar siswa mempunyai kemampuan

memadai yang dapat memberikan manfaat dalam kehidupannya, dalam proses belajar

mengajar selain melibatkan pendidik dan siswa secara langsung, juga diperlukan

pendukung yang lain seperti alat pelajaran yang memadai, penggunaan metode

pembelajaran yang tepat, serta situasi dan kondisi lingkungan yang menunjang.

Masalahutama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah metode kooperatif

Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

matematika operasi hitung campuran pada siswa kelas III MI Muhamadiyah Cekelan

Desa Kauman Kec. Kemusu Kab. Boyolali? Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah metode kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung campuran pada siswa kelas

III MI Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab. Boyolali.

Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun

langkah-langkah dalam PTK ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Data diambil dengan pedoman atau lembar

pengamatan, evaluasi, pedoman dokumentasi, dan angket umpan balik pada pembelajaran

matematika melalui metode kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD).

Hasil penelitian dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa, dari hasil

nilais iklus I menunjukan nilai rata-rata 67,5 dengan prosentase siswa yang tuntas

sebanyak 50%, pada siklus II menunjukan nilai rata-rata 72,8 dengan prosentase 68,75%.

Sedangkan pada siklus III menunjukan nilai rata-rata 78,75 dengan prosentase siswa yang

tuntas 93,75%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar matematika operasi

hitung campuran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec.

Kemusu Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL…………………………………………………………….. i

LEMBAR BERLOGO………………………………………………………… ii

JUDUL………………………………………………………………………… iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN……………………………….. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………………. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………… vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. viii

ABSTRAK…………………………………………………………………… x

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xiv

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... xv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 5

C. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 5

D. Hipotesis Penelitian………………………………………………... 6

E. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 7

F. Definisi Operasional……………………………………………….. 8

G. Metode Penelitian………………………………………………….. 9

1. Rancangan Penelitian………………………………………….. 9

2. Subjek Penelitian………………………………………………. 10

3. Langkah-langkah Penelitian…………………………………… 11

4. Instrumen Penelitian…………………………………………… 12

5. Teknik Pengumpulan Data…………………………………….. 13

6. Teknik Analisis Data………………………………………….. 14

H. SistematikaPenulisan……………………………………………… 15

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar……………………………… 18

1. Pengertian Belajar……………………………………………… 18

2. Ciri-ciri Belajar………………………………………………... 19

3. Prinsip-prinsip Belajar…………………………………………. 20

4. Pengertian Hasil Belajar……………………………………….. 21

5. Wujud Hasil Belajar…………………………………………… 24

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar……………… 26

B. Konsep Matematika………………………………………………... 28

1. Pengertian Matematika………………………………………… 28

2. Ciri-ciri Matematika…………………………………………… 29

3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika………………… 30

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika……………………. 31

C. Materi Operasi Hitung Campuran…………………………………. 32

1. Pengertian Operasi Hitung Campuran…………………………. 32

2. Aturan Penting Pengerjaan Operasi Hitung Campuran………... 32

3. Pembelajaran Kooperatif STAD pada Operasi Hitung Campuran. 33

D. Metode Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD)… 34

1. Pengertian Metode Kooperatif STAD…………………………… 34

2. Persiapan-persiapan Sebelum Pembelajaran Kooperatif STAD… 36

3. Langkah-langkah Metode Kooperatif STAD……………………. 37

4. Penerapan Metode Kooperatif STAD pada Materi Operasi Hitung

Campuran………………………………………………..............

39

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif STAD…………. 41

E. Hasil Penelitian yang Relevan……………………………………….. 42

F. Kerangka Berfikir……………………………………………………. 45

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Muhammadiyah Cekelan…………………….. 46

B. Pelaksanaan Penelitian………………………………………………. 51

1. Siklus I…………………………………………………………... 52

2. Siklus II………………………………………………………….. 56

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

xiii

3. Siklus III………………………………………………………… 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus…………………………..... 65

B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus……………………………….. 67

1. Siklus I………………………………………………………….. 67

2. Siklus II…………………………………………………………. 76

3. Siklus III………………………………………………………... 86

C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………... 96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………................ 103

B. Saran………………………………………………………………… 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Urutan Kepala Madrasah Masa Bakti Tahun 1950 – Sekarang 48

Tabel 3.2 Keadaan Guru MI Muhammadiyah Cekelan 49

Tabel 3.3 Keadaan Siswa MI Muhammadiyah Cekelan 50

Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus 66

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika

Menggunakan Metode Kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

71

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika

Menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

73

Tabel 4.4 Data Nilai Matematika Siswa Siklus I 74

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika

Menggunakan Metode Kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD)

81

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika Operasi

Hitung Campuran metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD)

82

Tabel 4.7 Data Nilai Matematika Siswa Siklus II 84

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran matematika operasi

hitung campuran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD).

90

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika Operasi

Hitung Campuran Melalui Metode Kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD).

92

Tabel 4.10 Data Hasil Angket Umpan Balik pada Siswa Kelas III dengan

Menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

93

Tabel 4.11 Data Nilai Matematika Siswa Siklus III 95

Tabel 4.12 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM 99

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Oganisani MI Muhammadiyah Cekelan 50

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nila Pra Siklus 67

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Per Siklus 100

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus III

4. Lembar evaluasi siklus I

5. Lembar evaluasi siklus II

6. Lembarevaluasisiklus III

7. Lembar pengamatan guru siklus I

8. Lembar pengamatan guru siklus II

9. Lembar pengamatan guru siklus III

10. Lembar pengamatan siswa siklus I

11. Lembar pengamatan siswa siklus II

12. Lembar pengamatan siswa siklus III

13. Contoh hasil kerja siswa

14. Lembar angket umpan balik

15. Dokumentasi

16. Nota pembimbing

17. Lembar konsultasi skripsi

18. Surat permohonan ijin penelitian

19. Surat keterangan penelitian

20. Daftar riwayat hidup

21. Daftar nilai SKK

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua

aktivitas yang memberikan materi pelajaran kepada siswa agar siswa

mempunyai kemampuan memadai yang dapat memberikan manfaat dalam

kehidupannya, dalam proses belajar mengajar matematika selain melibatkan

pendidik dan siswa secara langsung, juga diperlukan pendukung yang lain

yaitu: alat pelajaran yang memadai, penggunaan metode pembelajaran yang

tepat, serta situasi dan kondisi lingkungan yang menunjang.

Menurut Ruseffendi (dalam Heruman, (2007: 1) matematika

adalah bahasa simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian

secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang

terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang

didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.

Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi (dalam Heruman,

(2007: 1), yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada

kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif.

Pembelajaran matematika mempunyai tujuan agar siswa terampil dalam

menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Namun kenyataannya di lapangan mata pelajaran matematika menjadi

momok sebagian besar siswa khususnya di Madrasah Ibtidaiyah Cekelan,

Desa Kauman, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Hal ini berakibat

pada kurangnya penguasaan materi matematika oleh siswa, karena dalam diri

siswa telah tertanam konsep bahwa matematika adalah mata pelajaran

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

2

yang sulit dan menjadi hal yang paling menakutkan sehingga banyak siswa

yang mengeluh jika mendapat mata pelajaran ini.

Jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi maka akan

menyebabkan pembelajaran yang kurang bermakna bagi siswa karena tidak

dapat mengembangkan materi yang diterimanya. Siswa menjadi pasif dalam

setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga siswa hanya

menerima begitu saja apa yang diterangkan guru tanpa memahami makna

dari materi pembelajaran. Hal ini akan menimbulkan sikap yang suka

menggantungkan diri pada orang lain, dari akibat tersebut maka hasil belajar

siswa akan menjadi rendah. Misalnya pada materi operasi hitung campuran

yang memerlukan pemahaman dan ketelitian dalam mengerjakannya.

Hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Wiwik Asmakyuni yang

merupakan wali kelas III MI Muhamadiyah Cekelan Desa Kauman Kec.

Kemusu Kab. Boyolali, hasil nilai matematika yang diperoleh dari data

dokumen guru sebanyak 13 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditentukan Madrasah pada mata pelajaran matematika

yakni 60. Sedangkan rata-rata yang dicapai oleh kelas adalah 51,87. Ada

beberapa faktor yang menyebabkan siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika operasi hitung campuran

yaitu pembelajaran yang masih terpusat pada guru, penggunaan metode

pembelajaran yang kurang tepat, ditambah dengan bahan ajar yang disajikan

oleh guru sebagian besar berupa buku paket, dan lembar soal. Penggunaan

metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan siswa cepat bosan

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

3

dalam mengikuti pelajaran dan lebih memilih berbicara sendiri saat guru

menjelaskan daripada mendengarkan penjelasan guru.

Inovasi pembelajaran merupakan salah satu upaya yang dapat

guru lakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang maksimal. Inovasi

itu sendiri dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa strategi

pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran. Untuk

mewujudkan kegiatan pembelajaran yang aktif, dibutuhkan pemikiran yang

kreatif dan inovatif seorang guru dalam merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran tentang materi yang akan diajarkannya. Sehingga diharapkan

siswa dapat tertarik dan aktif dalam mengikuti pelajaran yang dilaksanakan.

Selama ini sebagian guru masih menggunakan metode pembelajaran

yang kurang tepat dalam menyampaikan materi operasi hitung campuran,

sehingga menyebabkan kurang aktifnya para siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Untuk itu, guru hendaknya menerapkan metode pembelajaran

yang dapat mengaktifkan siswa dan memacu siswa bekerja sama dalam tim.

Salah satunya dengan menggunakan metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD).

Menurut Suprayekti (2012: 13) metode adalah cara guru

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan Surakhmad (1982: 96) metode adalah cara, yang di dalam

fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Lain dengan Rusman

(2011: 132) metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

4

strategi. Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa siswa dapat

menerima pelajaran dengan mudah jika guru menyampaikan materi operasi

hitung campuran dengan menggunakan metode yang menarik, seperti metode

kooperatif yang melibatkan siswa aktif dalam kelompok untuk memaksimalkan

kemampuan serta meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui metode

kooperatif, pembelajaran di kelas akan lebih menyenangkan dan bermakna

bagi siswa.

Suprijono (2011: 54) pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih

luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih

dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Lain lagi dengan Solihatin (2009:

4) Cooperative Learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau

perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam

struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang

atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari

setiap anggota kelompok itu sendiri.

Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-tamannya di Universitas John

Hopkin. Menurut Slavin (dalam Rusman, 2011: 213) model STAD (Student

Teams Achievement Divisions) merupakan variasi pembelajaran kooperatif

yang paling banyak diteliti. Menurut Slavin (2009: 143) STAD merupakan

salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

5

Beberapa bendapat di atas, metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD) merupakan metode pembelajaran kooperatif

yang melibatkan aktifitas dan interaksi siswa sehingga menumbuhkan

keaktifan siswa dalam mengikuiti proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Operasi Hitung Campuran Melalui Metode Kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah

Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2014/

2015”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan rumusan

masalah sebagai berikut:

Apakah metode kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung campuran pada

siswa kelas III MI Muhamadiyah Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab.

Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk mengetahui

apakah metode kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung campuran pada siswa

kelas III MI Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab.

Boyolali.

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

6

D. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah di atas dalam penelitian tindakan kelas

ini, penulis mengambil hipotesis tindakan:

Metode kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung campuran pada

siswa kelas III MI Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec.

Kemusu Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD) dikatakan efektif, apabila indikator yang diharapkan tercapai.

Penelitian ini tidak menggunakan nilai KKM yang ditentukan Madrasah

sebagai tolok ukur keberhasilan siswa, melainkan peneliti menggunakan

indikator ketuntasan minimal yang ditentukan peneliti, dengan alasan

sebagai penilitian serta untuk memaksimalkan hasil belajar siswa agar

lebih baik.

Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai

berikut:

a. Secara Individu

Siswa telah melampaui batas minimal dari nilai ketuntasan minimal

yang telah ditentukan peneliti yakni dengan nilai ≥ 70.

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

7

b. Secara Klasikal

Indikator keberhasilan guru dalam mengajar adalah 80% dari jumlah

total siswa dalam satu kelas telah mencapai nilai ketuntasan minimal.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis simpulkan

bahwa manfaat yang dapat diambil adalah :

1. Mafaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tentang pentingnya

penggunaan metode pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan materi

pelajaran kepada siswa-siswi sehingga dalam pembelajaran siswa-siswi

tidak cepat bosan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran operasi hitung

campuran.

2) Siswa dapat belajar secara kooperatif.

3) Meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung

campuran.

b. Bagi Guru

1) Guru menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan metode kooperatif Student Teams

Ahievement Division (STAD).

2) Meningkatkan rasa percaya diri pada guru.

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

8

3) Sebagai masukan guru dalam penggunaan metode pembelajaran

serta meningkatkan mutu pengajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

2) Untuk meningkatkan variasi model pembelajaran yang digunakan.

F. Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran sekaligus pengertian, agar tidak terjadi

kesalahan pemahaman terhadap judul di atas, maka dijelaskan kata yang

terangkum di dalam judul :

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan

dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang

diperoleh. (Sam’s, 2010: 33) sedangkan menurut Sudjana, (1990: 22) hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.

2. Matematika

Hakikat matematika menurut Soedjadi (dalam Heruman, 2007: 1)

yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola

pikir yang deduktif.

3. Metode Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD)

Pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD) adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

9

beberapa kelompok beranggotakan empat orang yang beragam

kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya.

4. Operasi Hitung Campuran

Operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan

yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi.

(Heruman, 2007: 30)

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.

Dalam bukunya Arikunto (2008: 2) dijelaskan pengertian PTK yaitu:

a. Penelitian

Kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara

dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal

yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan

Sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan

untuk siswa.

c. Kelas

Tempat dimana terdapat sekelompok siswa yang dalam waktu

yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama

pula.

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

10

Dari pengertian tiga kata inti di atas, yakni penelitian, tindakan

dan kelas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan

terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan.

Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tidakan kelas karena

melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan

dalam proses pembelajaran. Rancangan pembelajaran yang akan

dilaksanakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

Gambar 1.1. Skema Siklus Penelitian (Suyadi, 2010: 50)

2. Subjek Peneltian

a. Subjek Penelitian

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS I

Perencanaan

Pelaksanaan

n

SIKLUS II Refleksi

Pengamatan

?

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

11

Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu

diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu

penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Muhammadiyah

Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab. Boyolali Tahun Pelajaran

2014/ 2015, yang berjumlah 16 anak terdiri dari 6 anak laki-laki dan 10

anak perempuan.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Muhammadiyah Cekelan Desa

Kauman Kec. Kemusu Kab. Boyolali.

c. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 29 September 2014 sampai

selesai.

3. Langkah-langkah Penelitian

Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat

tahapan penting, meliputi: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan

dan (4) refleksi (Arikunto, 2008: 16). Lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan dilakukan.

b. Pelaksanaan Tindakan (action)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

12

mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa

dalam tahap ke-2 ini pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha

menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula

berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

c. Pengamatan (Observation)

Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan kolaborator

mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan-tindakan

tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Hasil pengamatan dicatat

dalam bentuk uraian pada lembar catatan lapangan berdasarkan

pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaborator secara langsung.

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap keempat atau terakhir adalah refleksi (reflecting). Refleksi

adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah

dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah “memantul”.

Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya ke cermin,

sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan

kekurangannya.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung

kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

13

operasi hitung campuran. Lembar observasi berkaitan dengan tingkat

keaktifan dan kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

b. Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok

bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut (Djamarah, 2006:

120). Tes formatif diberikan pada setiap siklus. Bentuk tes yang

diberikan bisa tes tertulis ataupun tes lisan.

c. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran. Pedoman ini berisi dokumen-dokumen

nilai hasil belajar yang diperoleh sebelum pelaksanaan tindakan dan

sebelum membuat RPP.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis. Tes ini digunakan

untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pembelajaran

operasi hitung campuran.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan ialah metode atau cara-cara

menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai

tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok

secara langsung (Purwanto, 1984: 150). Metode ini penulis gunakan

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

14

untuk mengetahui kemampuan siswa ketika mengikuti pembelajaran

matematika materi operasi hitung campuran.

c. Data Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data-data yang

berhubungan dengan proses pembelajaran siswa kelas III MI

Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab. Boyolali.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna

mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk

perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85). Dalam penelitian ini peneliti

menganalisis data siswa secara individu dan kalasikal, dengan rumus

sebagai berikut:

a. Ketuntasan individu

Siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai batas minimal nilai

katuntasan yang ditentukan yaitu ≥ 70. Untuk mengetahui masing-

masing siswa mencapai kategori tuntas atau belum tuntas, peneliti

menggunakan analisis data dengan rumus sebagai berikut:

Nilai =

x 100

b. Ketuntasan klasikal

Indikator keberhasilan guru apabila siswa yang tuntas mencapai

80% dari jumlah total siswa dalam satu kelas memperoleh nilai ≥ 70.

Adapun rumus untuk menganalisis data secara klasikal dalam satu

kelas adalah sebagai berikut:

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

15

P =

X 100%

Dengan analisa tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa besar

peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi operasi hitung

campuran melalui metode pembelajaran kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD).

H. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sitematika penulisan penelitian tindakan kelas adalah

sebagai berikut:

1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo,

Halaman Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Pernyataan

Keaslian Tulisan, Moto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak,

Daftar Isi, Daftar Tabel dan Daftar Lampiran.

2. Bagian inti terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Definisi Operasional

G. Metode Penelitian

H. Sistematika Penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

2. Ciri-ciri Belajar

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

16

3. Prinsip-prinsip Belajar

4. Pengertian Hasil belajar

5. Wujud Hasil Belajar

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

B. Konsep Matematika

1. Pengertian Matematika

2. Ciri-ciri Matematika

3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika

C. Materi Operasi Hitung Campuran

1. Pengertian Operasi Hitung Campuran

2. Aturan Penting dalam Pengerjaan Operasi Hitung

Campuran

3. Pembelajaran Kooperatif STAD pada Operasi

Hitung Campuran

D. Metode Pembelajaran Kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD)

1. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif STAD

2. Persiapan-persiapan Sebelum Pembelajaran

Kooperatif STAD

3. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif

STAD

4. Penerapan Meode Pembelajaran Kooperatif STAD

pada Operasi Hitung Campuran

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran

Kooperatif STAD

E. Hasil Penelitian yang Relevan

F. Kerangka Berfikir

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada bab ini penyajian data yang peneliti peroleh dari

penelitian meliputi:

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

17

A. Gambaran Umum MI Muhammadiyah Cekelan

1. Letak Geografis MI Muhammadiyah Cekelan

2. Sejarah Berdirinya MI Muhammadiyah Cekelan.

3. Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Cekelan

4. Visi dan Misi MI Muhammadiyah Cekelan

B. Pelaksanaan Penelitian

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus

B. Diskripsi per Siklus

1. Siklus I

2. Siklus II

3. Siklus III

C. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian Akhir

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

Riwayat Hidup Penulis

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Soetomo (1993: 120) mengatakan belajar adalah suatu proses yang

menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh

proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam

kebiasaan, kecakapan, bertambah pengetahuan, berkembang daya fikir,

sikap dan lain-lain.

Menurut Riyanto (2012: 6) belajar adalah suatu proses untuk

mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi

juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses

berfikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi.

Lain dengan Trianto (2009: 16) belajar secara umum diartikan

sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan

bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau

karakteristik seseorang sejak lahir.

Slameto, (1987: 2) mengatakan belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu

itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

19

memperoleh perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman,

dan bukan karena perkembangan atau pertumbuhan yang bersifat fisik,

tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah pengetahuan,

berkembang daya fikir, sikap dan lain-lain sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

2. Ciri-ciri Belajar

Belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku si subjek

dalam situasi tertentu berkat pengalaman yang berulang-ulang, dan

perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar

kencenderungan-kecenderungan respon bawaan, kematangan atau

keadaan temporer dari subjek (misalnya keletihan, dan sebagainya)

Hilgard dan Gordon (dalam Hamalik, 2011: 48-49)

Dari beberapa definisi tentang belajar, dapat disimpulkan adanya

beberapa ciri belajar, yaitu:

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku

(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya

dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan

tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil

menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar,

kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

b. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk

waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi,

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

20

perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur

hidup.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada

saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku

tersebut bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu

yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau

dorongan untuk mengubah tingkah laku. (Baharuddin & Esa

Nur Wahyuni, 2008:15-16)

3. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Ahmadi, (1991: 17) prinsip-prinsip belajar adalah sebagai

berikut:

Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya

dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya.

a. Belajar memerlukan bimbingan. Baik bimbingan dari guru

atau buku pelajaran itu sendiri.

b. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari

sehingga diperoleh pengertian-pengertian.

c. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang

telah dipelajari dapat dikuasainya.

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

21

d. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling

pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.

e. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk

mencapai tujuan.

f. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menterapkan

ke dalam bidang praktek sehari-hari.

4. Pengertian Hasil Belajar

Suprijono, (2011: 5) mengatakan hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan. Sedangkan menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar pada

dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan

perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang

diperoleh. Hasil belajar bukan suatu penguasaan latihan, melainkan

perubahan kelakuan. (Hamalik, 2011: 36)

Menurut Dimyati & Mudjiono (2006: 250-251) hasil belajar

merupakan hasil proses belajar. Pelaku aktif dalam belajar adalah

siswa. Hasil belajar juga merupakan hasil proses belajar, atau proses

pembelajaran. Pelaku aktif pembelajaran adalah guru. Dengan

demikian, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua

sisi. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan “tingkat perkembangan

mental” yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar.

Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari sisi guru, hasil belajar

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

22

merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Hasil belajar dinilai

dengan ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah dan tingkat nasional.

Dengan ukuran-ukuran tersebut, seorang siswa yang keluar dapat

digolongkan lulus atau tidak lulus.

Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan

pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan

spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi

simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari

kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis

fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan

aktivis kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengalahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini

meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan

masalah.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan

serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

23

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa

kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.

Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai

standar perilaku.

Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2011: 6-7) , hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain

kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application

(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),

synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk

hubungan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah

receiving (sikap penerima), responding (memberikan respon),

valuing (nilai), organization (organisasi), characterization

(karakterisasi). Domain psikomotorik meriputi initiatory, pre-

routine, dan routinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan

produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Sementara itu Romiszwoski (dalam Sam’s, 2010: 37)

menekankan hasil belajar pada dua aspek yaitu pengetahuan dan

keterampilan. Pengetahuan adalah informasi yang tersimpan dalam

otak manusia setelah ia mengalami proses belajar. Sedangkan

keterampilan adalah yang berkenaan dengan tindakan seseorang

baik tindakan intelektual maupun fisik dalam mencapai tujuan

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

24

sebagai akibat proses belajar. Secara lebih rinci pengetahuan dibagi

menjadi empat jenis yaitu fakta, prosedural, konsep dan prinsip.

Sedangkan keterampilan dibagi menjadi empat jenis keterampilan

yaitu kognitif, motorik, reaktif dan interaktif.

5. Wujud Hasil Belajar

Syah (dalam Lilik, Suwardi & Muna Erawati, 2009) menyatakan

bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud

perubahan, yaitu:

a. Kebiasaan

Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan

kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar

akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan.

Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang akan

berperilaku positif yang relatif menetap dan otomatis.

b. Keterampilan

Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat

syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini

membutuhkan koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan

kesadaran yang tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat

dilihat tingkat keterampilan yang ada dalam diri individu.

c. Pengamatan

Pengamatan dapat diartikan proses menerima. Menafsirkan dan

mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra,

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

25

terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan

menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.

d. Berpikir asosiatif dan daya ingat

Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu

berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir

asosiatif maksudnya berpikir untuk menghubungkan sesuatu

dengan sesuatu lainnya.

e. Berpikir rasional dan kritis

Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir

rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu

menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat,

menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu.

f. Sikap

Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk

mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai

muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam

menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.

g. Inhibisi

Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan

individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang

tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain

yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan

individu dalam melakukan sesuatu secara baik.

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

26

h. Apresiasi

Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu

yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk

menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu.

i. Tingkah laku afektif

Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif.

Tingkah laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud dari hasil

belajar.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dari dalam diri

manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dan faktor

yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut

sebagai faktor eksternal. (Arikunto, 1980: 21)

Menurut Suryabrata (dalam Lilik, Suwardi & Muna Erawati,

2009), keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan

internal. Masing-masing faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal

berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor

eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

27

1) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.

Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

2) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa

dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman

pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar,

kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,

keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan

antar personil sekolah dan sebagainya.

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor

fisiologis dan faktor psikologis.

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam

diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya

Keadaan Tonus jasmani secara umum yang ada dalam

diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

28

Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya

tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila

badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka

akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan

individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat

akan menghambat hasil belajar.

b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan

fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan

fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca

indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan

dalam diri individu.

2) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah psikis yang ada dalam diri

individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat

kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,

kematangan dan lain sebagainya.

B. Konsep Matematika

1. Pengertian Matematika

Matematika, menurut Ruseffendi (dalam Heruman, 2007: 1) adalah

bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara

induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi,

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

29

mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan,

ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.

Matematika berasal dari bahasa latin mathanein atau mathema

yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa

Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan

dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif,

yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat

logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep atau

pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. (Departemen Agama

RI, 2004)

Sementara menurut Johnson dan Myklebust (dalam Sam’s, 2010:

11) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan

sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran.

2. Ciri-ciri Matematika

Matematika memiliki beberapa ciri-ciri penting, yaitu:

a. Memiliki obyek yang abstrak

Matematika merupakan cabang ilmu yang spesifik. Matematika

tidak mempelajari obyek-obyek yang secara langsung dapat

ditangkap oleh indera manusia. Substansi matematika adalah

benda-benda pikir yang bersifat abstrak. Obyek matematika adalah

fakta, konsep, operasi dan prinsip yang kesemuanya itu berperan

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

30

dalam membentuk proses berpikir matematis, dengan salah satu

cirinya adalah adanya alur penalaran yang logis.

b. Memiliki pola pikir deduktif dan konsisten

Matematika dikembangkan melalui deduksi dari seperangkat

anggapan-anggapan yang tidak dipersoalkan lagi nilai

kebenarannya dan dianggap saja benar. Anggapan-anggapan yang

dianggap benar dikenal dengan sebutan aksioma. Sekumpulan

aksioma dapat digunakan untuk menyimpulkan kebenaran suatu

pernyataan lain yang disebut teorema. Matematika merupakan

kumpulan butir-butir pengetahuan benar yang hanya terdiri atas

dua jenis kebenaran, yaitu aksioma dan teorema. (Sriyanto, 2007:

12-13)

3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika

a. Fungsi matematika

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan

menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus

matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-

hari melalui materi bilangan, pengukuran, geometri, dan

pengelolaan data. Matematika juga berfungsi mengembangkan

kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui

model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan

matematika, diagram, grafik, atau tabel. (Departemen Agama RI,

2004)

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

31

b. Tujuan pembelajaran matematika

Tujuan pembelajaran matematika adalah:

1) Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik

kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan,

eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan,

perbedaan, konsisten dan inkonsistensi.

2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan

imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan

mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa

ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta

mencoba-coba.

3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

4) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi

atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui

pembicaraan lisan, catatn, grafik, peta, diagram, dalam

menjelaskan masalah.

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika

Standar Kompetensi Matematika merupakan seperangkat

kompetensi matematika yang dibakukan dan harus ditunjukkan oleh

peserta didik pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika.

Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil

belajarnya. Indikator, dan materi pokok untuk setiap aspeknya.

Pengorganisasian dan pengelompokkan materi pada aspek tersebut

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

32

didasarkan menurut disiplin ilmunya atau didasarkan menurut

kemahiran atau kecakapan yang hendak dicapai.

Ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika ini

adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan pengelolaan data.

Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan

dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan. Pengukuran dan

geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan

unsur bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas,

dan volume dalam memecahkan masalah. Pengelolaan data ditekankan

pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan, dan mengolah data.

C. Materi Operasi Hitung Campuran

1. Pengertian Operasi Hitung Campuran

Operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan

yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi.

2. Aturan Penting dalam Pengerjaan Operasi Hitung Campuran

Penyelesaian pengerjaan operasi hitung campuran merujuk pada

perjanjian tertentu, yaitu:

a. Perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan

pengurangan.

Lebih kuat daripada

b. Perkalian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada

penjumlahan dan pengurangan. Tingkatan perkalian dan

pembagian lebih tinggi dibandingkan dengan penjumlahan dan

X : + -

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

33

pengurangan. Artinya, perkalian dan pembagian harus

dikerjakan terlebih dahulu sebelum penjumlahan dan

pengurangan.

c. Penjumlahan dan pengurangan setingkat. Ini berarti manapun

yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang dikerjakan

terlebih dahulu.

d. Perkalian dan pembagian setingkat, yang berarti manapun yang

ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang dikerjakan terlebih

dahulu, kecuali terdapat tanda dalam kurung. (Heruman, 2007:

30)

3. Pembelajaran Kooperatif STAD pada Operasi Hitung Campuran

Materi yang dibahas dalam penelitian tindakan kelas ini adalah materi

operasi hitung campuran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD), yaitu:

a. Penjumlahan dan pengurangan

Ingat kembali bahwa penjumlahan dan pengurangan sama kuat,

maka dikerjakan berurutan dari kiri.

250 ─ 120 + 70

= 130 + 70

= 200

b. Penjumlahan dan perkalian

Perkalian lebih kuat daripada penjumlahan, maka yang dikerjakan

lebih dahulu adalah perkalian.

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

34

130 + 6 × 5

= 130 + 30

= 160

c. Pengurangan dan pembagian

Pembagian lebih kuat daripada pengurangan, maka yang

dikerjakan lebih dahulu adalah pembagian.

190 ─ 80 : 2

= 190 ─ 40

= 150

d. Pembagian, perkalian dan penjumlahan

Pembagian dan perkalian lebih kuat daripada penjumlahan,

pembagian dan perkalian lebih dahulu dikerjakan.

100 : 4 × 5 + 10

= 25 × 5 + 10

= 125 + 10

= 135

D. Metode Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD)

1. Pengertian Metode Kooperatif STAD

Metode adalah teknik atau pendekatan pembelajaran yang

digunakan guru dalam menyampaikan materi dalam proses belajar

mengajar di sekolah. (Mujtahid, 2009: 84)

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

35

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dapat menciptakan saling

ketergantungan antar siswa, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan

hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa. (Yamin, 2009: 74)

lain dengan Rusman, (2011: 202) pembelajaran kooperatif

(cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara

siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang

dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe

dari model pembelajaran kooperatif dengan mengunakan kelompok-

kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa

secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,

penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan

kelompok.

Slavin (dalam Nur, 2000: 26) menyatakan bahwa pada STAD siswa

ditetapkan dalam tim belajar beranngotakan 4-5 orang yang merupakan

campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru

menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka

memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran

tersebut. Kemudian seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut,

pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

36

2. Persiapan-persiapan sebelum bembelajaran kooperatif STAD

a. Perangkat pembelajaran

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran perlu dipersiapkan

perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajaran

(RP), Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar

jawabannya.

b. Membentuk kelompok kooperatif

Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa

dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu

kelompok dengan kelompok lainnya relatif heterogen.

c. Menentukan skor awal

Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah

nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada

kuis.

d. Pengaturan tempat duduk

Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur

dengan baik, hal ini dilakukan untuk menungjang keberhasilan

pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat

duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya

pembelajaran pada kelas kooperatif.

e. Kerja kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif

tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

37

lain. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-

masing individu dalam kelompok. (Trianto, 2009: 69-70)

3. Langkah-langkah metode kooperatif STAD

Rusman (2011: 215-216) menjelaskan langkah-langkah metode

pembelajaran kooperatif STAD adalah sebagai berikut:

a. Menyampaikan tujuan dan motivasi

Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

b. Pembagian kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap

kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan

heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/

jenis kelamin, rasa atau etnik.

c. Presentasi dari guru

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu

menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan

tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari.

d. Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim)

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru

menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok,

sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing

memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

38

pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila

diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.

e. Kuis (Evaluasi)

Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang

materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap

presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan

kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama.

f. Penghargaan prestasi tim

Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan

diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian

penghargaan atas keberhasilan kelompok dilakukan dengan

tahapan-tahapan berikut:

1) Menghitung skor individu

Menurut Slavin (dalam Trianto 2009: 71-72) untuk menghitung

skor perkembangan individu dihitung seperti pada Tabel 1.1

berikut:

Tabel 1.1. Menghitung Perkembangan Skor Individu

No Nilai Tes Skor

Perkembangan

1.

2.

3.

4.

5.

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal

10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor

awal

Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal

Lebih dari 10 poin di atas skor awal

Nilai sempurna (tanpa memerhatikan skor

awal)

0 poin

10 poin

20 poin

30 poin

30 poin

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

39

2) Menghitung skor kelompok

Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor

perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah

semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok

dibagi dengan jumlah anggota kelaompok. Sesuai dengan rata-

rata skor perkembangan kelompok, diperoleh kategori skor

kelompok seperti tercantum pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Tingkat Perkembangan Kelompok

3) Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Guru memberikan hadiah/ penghargaan kepada masing-masing

kelompok sesuai dengan predikatnya.

4. Penerapan Metode Kooperatif STAD pada Materi Operasi Hitung

Campuran

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif STAD dapat dimodifikasikan oleh guru itu

sendiri. Dalam penelitian ini langkah-langkah pembelajaran yang

digunakan oleh peneliti tentang operasi hitung campuran dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif STAD adalah sebagai

berikut :

Rata-rata Tim

Predikat

0 ≤ x ≤ 5

5 ≤ x ≤ 15

15 ≤ x ≤ 25

25 ≤ x ≤ 30

-

Tim baik

Tim hebat

Tim super

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

40

a. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang harus dicapai siswa

pada pembelajaran operasi hitung campuran melalui metode

kooperatif STAD.

b. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

c. Guru menyampaikan materi pelajaran operasi hitung campuran

dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin

dicapai.

d. Guru memberikan lembar kerja kelompok yang berisi soal-soal

operasi hitung campuran, lembar kerja dijadikan pedoman untuk

kerja kelompok.

e. Setelah selesai masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

f. Guru melakukan koreksi pada saat setiap kelompok melakukan

presentasi.

g. Guru memberikan kuis/ soal tentang materi operasi hitung

campuran, siswa diberikan kursi secara individual dan siswa satu

dengan yang lainnya tidak boleh bekerja sama.

h. Guru menghitung skor individu dan skor kelompok dari hasil kuis/

soal operasi hitung campuran yang diberikan.

i. Memberi penghargaan prestasi tim.

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

41

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif STAD

a. Kelebihan Metode Kooperatif STAD :

1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan

menjunjung tinggi norma-norma kelompok, sehingga

meningkatkan jiwa sosial masing-masing siswa.

2) Siswa aktif saling membantu dan memotivasi semangat untuk

berhasil bersama.

3) Semua siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih

meningkatkan keberhasilan kelompok, sehingga setiap siswa

mampu mengembangkan pemahaman dan penguasaan materi

yang bersifat kognitif, psikomotoris, maupun afektif .

4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan

mereka dalam berpendapat.

b. Kelemahan Metode Kooperatif STAD

1) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga

sulit mencapai target kurikulum.

2) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga

pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran

kooperatif.

3) Membutuhkan kemampuan khusus guru, sehingga tidak semua

guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

42

4) Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja

sama. (http://www.budairi.com/2012/11/pendidikan-kelebihan-

dan-kekurangan.html#axzz3D4RBorOG)

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

topik peneltian ini yaitu penelitian tentang operasi hitung campuran dan

metode pembelajaran kooperatif STAD yang akan dijadikan sebagai

kajian pustaka dalam penelitian. Penelitian tersebut dilakukan oleh

Daryati (2010), Iswanto (2010), Mushoddiqoh (2014), dan Rifa’i (2014).

Daryati (2010) menulis skripsi berjudul Upaya Meningkatkan

Pemahaman Tentang Pengerjaan Operasi Hitung Campuran Melalui

Strategi Card Sort Pada Siswa Kelas III MI Nuril Huda Losari Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/ 2010. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa,

dibuktikan dengan semakin banyaknya siswa yang nilai hasil belajarnya

memenuhi dan mencapai standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

yang ditentukan oleh guru, yaitu 50 dan prosentase ketuntasan siswa juga

meningkat. Pada siklus I terdapat 10 siswa yang mencapai standar

ketuntasan atau sebesar 50%. Pada siklus II terdapat 13 siswa yang

mencapai ketuntasan atau sebesar 65%, sedang pada siklus III terdapat 17

siswa yang nilainya mencapai standar ketuntasan, atau sebesar 85%.

Relevansi penelitian Daryati (2010) dengan penelitian penulis yaitu

sama-sama meneliti tentang materi operasi hitung campuran, sedang

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

43

perbedaanya terletak pada metode pembelajaran yang digunakan. Daryati

menggunakan metode pembelajaran Card Sort dan peneliti menggunakan

metode pembelajaran kooperatif STAD.

Iswanto (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Upaya

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Operasi

Bilangan Bulat Melalui STAD (Student Teams Achievement Divisison)

menjelaskan bahwa penggunaan metode STAD mengalami peningkatan,

pada siklus I terjadi peningkatan prosentase siswa yang memenuhi KKM

sebesar 16,67%, pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 33,34%.

Mushoddiqoh (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Efektifitas

Penerapan Metode Student Team Achievement Divisions Dengan Alat

Peraga Kartu Bilangan Pada Materi Operasi Perkalian Kelas III Di MI

Ma’arif Mangunsari Salatiga. Menjelaskan bahwa metode STAD dengan

alat peraga kartu bilangan efektif digunakan dalam pembelajaran operasi

perkalian. Terlihat dari rata-rata hasil belajar kelas yang menggunakan

metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan sebesar 88,88 dan kelas

yang belajar menggunakan konvensional sebesar 69,81.

Penelitian tentang penggunakan metode pembelajaran kooperatif

STAD juga dilakukan oleh Muhamad Nur Rifa’i. Rifa’i (2014) melakukan

penelitian tentang Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Sumber Daya

Alam Melalui Metode STAD (Student Team Achievement Division) Timpik

Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri, Kec. Susukan, Kab.

Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014. Hasil penelitiannya menjelaskan

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

44

bahwa penggunaan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Sumber Daya Alam

pada siswa kelas IV di MI Negeri Timpik, Kec. Susukan, Kab, Semarang

tahun ajaran 2013/ 2014. Dengan indicator keberhasilan pada siklus I yaitu

60% siswa dengan rata-rata kelas adalah 69,3, pada siklus II yaitu 73,3%

siswa dengan rata-rata kelas adalah 75,6 dan pada siklus III yaitu 100%

siswa dengan rata-rata kelas 80,3.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Rifa’i

(2014) adalah mengenai tindakan yang dilakukan dalam penelitian yaitu

menggunakan metode pembelajaran kooperatif STAD. Sedangkan

perbedaannya adalah masalah yang dikaji, Rifa’i (2014) mengkaji mata

pelajaran IPA materi sumber daya alam dan peneliti mengkaji mata

pelajaran matematika materi operasi hitung campuran.

Hasil penelitian yang dilakukan Daryati (2010), Iswanto (2010),

Mushoddiqoh (2014) dan Rifa’i (2014) menenjukkan adananya

peningkatan nilai rata-rata kelas dari tiap-tiap siklus. Penelitian tindakan

tersebut juga relevansi dengan judul penelitian penulis yaitu Peningkatan

Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Campuran Melalui Metode

Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD)

pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec.

Kemusu Kab. Boyolali. Kesamaan tersebut terletak baik pada masalah

yang dikaji maupun penggunaan metode pembelajaran kooperatif STAD.

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

45

F. Kerangka Berfikir

Penyebab

Diaplikasikan melalui PTK

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Permasalahan pembelajaran di kelas

Siswa pasif

Monoton

Siswa lebih suka berbicara sendiri

Siswa menggantunggakan diri pada orang lain

Pembelajaran terpusat pada guru

Penggunaan metode pembelajaran kurang

tepat

Proses pembelajaran kurang menyenangkan

Peningkatan hasil belajar menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD)

Langkah-langkah STAD

Menyampaikan tujuan dan motivasi

Pembagian kelompok

Presentasi dari guru

Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim)

Kuis (Evaluasi)

Penghargaan prestasi tim

Hipotesis

Metode pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung campuran pada

siswa kelas III MI Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab.

Boyolali Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

46

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Muhammadiyah Cekelan

1. Letak Geografis MI Muhammadiyah Cekelan

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Cekelan Desa Kauman

Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali (untuk selanjutnya disebut

sebagai MI Muhammadiyah Cekelan) terletak di RT 02 RW 01,

tepatnya di sebelah Timur Laut Dukuh Cekelan kurang lebih 3

kilometer dari jalan raya Karanggede-Juwangi. MI Muhammadiyah

Cekelan berada di lingkungan pedesaan dan merupakan ujung paling

barat dari wilayah Kecamatan Kemusu. Jarak dari MI Muhammadiyah

Cekelan ke kota Kecamatan kurang lebih 15 kilometer, sedangkan

dengan kota Kabupaten kurang lebih 50 kilometer.

2. Sejarah Berdirinya MI Muhammadiyah Cekelan.

Pada tahun 1950 mayoritas masyarakat dan pemuda Cekelan masih

minim pengetahuan akan agama, oleh sebab itu para tokoh masyarakat

dukuh Cekelan mengadakan musyawarah bersama untuk menindak

lanjuti keaadaan tersebut. Musyawarah yang dilakukan menghasilkan

kesepakatan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan. Sebagai

wujudnya, pada tanggal 1 Januari 1950 didirikan MI Wathoniyah

Muhammadiyah Cekelan dengan jumlah siswa sebanyak 200 siswa

dengan jumlah guru sebanyak 8 guru.

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

47

Tokoh yang memprakarsai berdirinya MI Wathoniyah

Muhammadiyah Cekelan, adalah:

a. Bapak Syamsul Hadi

b. Mbah Marjuki

c. Kyai Burhanuddin

d. Bapak Umar

Pelaksanaan pembelajaran bertempat di rumah Bapak Syamsul

Hadi dengan sarana seadanya dan para siswa duduk lesehan

beralaskan tikar, namun demikian tidak mengurangi semangat belajar

siswa untuk menuntut ilmu.

Kurangnya pengalaman guru dalam pelaksanaan proses

pembelajaran maka MI Wathoniyah Muhammadiyah Cekelan menjalin

kerjasama dengan Yayasan Al Islam Surakarta. Kerjasama ini

berlangsung antara tahun 1950-1953, kemudian MI Wathoniyah

Muhammadiyah Cekelan menjalin kerjasama dengan Yayasan Al

Falah Surakarta. Ketika bekerjasama dengan Yayasan Al Falah ini

semua guru memperoleh honor dan jatah pakaian serta lulusannya

dimasukkan ke Batik Keris Surakarta, selain itu guru juga mendapat

pelatihan dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Kerjasama

ini berlangsung antara tahun 1953 – 1958.

Tahun 1958 MI Wathoniyah Muhammadiyah Cekelan berubah

nama menjadi MI Muhammadiyah Cekelan sampai sekarang.

Perubahan status MI ini atas permohonan para sesepuh dan umat Islam

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

48

Muhammadiyah Cekelan kepada pemerintah. Permohonan itu akhirnya

disetujui dengan adanya keputusan tentang:

a. Nomor Statistik Madrasah : 112330917192

b. Status Madrasah : Terakreditasi B (TMT 16

Juni 2005)

c. Berdiri Tanggal : 1 Januari 1950

d. Badan Pendiri : Umat Islam Muhammadiyah

e. Alamat Sekolah : Cekelan, Kauman, Kemusu,

Boyolali.

Perkembangan MI Muhammadiyah Cekelan dari tahun ke tahun

telah mengalami perubahan pengelola atau orang yang menjabat

sebagai kepala madrasah. Berikut adalah urutan pengelola atau kepala

madrasah beserta masa baktinya mulai berdiri sampai sekarang.

Tabel 3.1 Urutan Kepala Madrasah Masa Bakti Tahun 1950 –

Sekarang

No. Nama Pengelola/ Kepala Masa Bakti

1.

2.

3.

4.

5.

Syamsul Hadi

Sumadi

M. Syaifuddin

Sutarman, A.Ma

M. Ihsan Setiawan, S.Pd.I

Tahun 1950 – 1966

Tahun 1966 – 1977

Tahun 1977 – 1982

Tahun 1982 – 2007

Tahun 2007 s/d Sekarang

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

49

3. Keadaan Guru dan Siswa Madrasah Ibtidaiyah Cekelan Desa

Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali

a. Keadaan Guru

Personalia MI Muhammadiyah Cekelan yang akan

dikemukakan adalah guru dan tenaga kependidikan yang lain

seperti karyawan, secara keseluruhan guru dan karyawan MI

Muhmmadiyah Cekelan ada 10 orang, yang berstatus PNS

sebanyak 2 orang dan yang lainnya masih berstatus wiyata bhakti.

Daftar personalia tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Keadaan Guru MI Muhammadiyah Cekelan

No. Nama Pendidikan Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

M. Ihsan Setiawan, S.Pd.I

Joko Santoso

Aris Munandar

M. Komarun

Wiwik Asmakyuni

Saiful Hadi

Aris Supriyanta

Anik Badriyah

Koptiyanida

Siti Qoriyah

S 1

S 1

D II

S 1

S 1

S 1

S 1

PGA

S 1

D II

Kepala Madrasah

Guru Kelas IV

Guru Mapel

Guru Kelas VI

Guru Kelas III

Guru Kelas V

Guru Kelas II

Guru Kelas I

Guru Mapel

Perpustakaan

b. Keadaan siswa

Keadaan siswa MI Muhammadiyah Cekelan adalah sebagai

berikut:

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

50

Tabel 3.3 Keadaan Siswa MI Muhammadiyah Cekelan

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. I 8 9 17

2. II 7 13 20

3. III 6 10 16

4. IV 9 16 25

5. V 7 15 22

6. VI 5 13 18

Jumlah 118

4. Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Cekelan

Susunan struktur organisasi MI Muhammadiyah Cekelan adalah

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Oganisani MI Muhammadiyah Cekelan

5. Visi dan Misi MI Muhammadiyah Cekelan

Visi MI Muhammadiyah Cekelan:

Terwujudnya generasi Islam yang terampil Qiro’ah, tekun beribadah,

berakhlakul karimah dan unggul dalm prestasi.

Kepala Desa

Joko Santoso

Kepala Madrasah

Ibtidaiyah

Muh. Ihsan Setiawan

S.Pd.I

Ketua Komite

Kuswanto

Masyarakat Wakasek

Joko Santoso, S.Pd.I

Wali Murid

Guru-Guru

Masyarakat

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

51

Misi MI Muhammadiyah Cekelan:

a. Menyiapkan generasi Islam yang berkualitas dalam bidang agama.

b. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajarai

Al-Qur’an dan menjalankan ajaran Islam.

c. Menumbuhkembangkan kecakapan warga madrasah di bidang ilmu

pengetahuan.

d. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,

transparan dan teruji.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di MI Muhammadiyah

Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab, Boyolali. Penelitian

pembelajaran yang diambil adalah mata pelajaran matematika materi

operasi hitung campuran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD).

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan 3 siklus, setiap siklus terdiri

dari beberapa tahapan yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan

(action), observasi (observation), dan refleksi (reflecting). Penelitian

tersebut menggunakan jam pelajaran matematika sesuai jadwal pelajaran

matematika kelas III MI Muhammadiyah Cekelan.

Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan siklus I, hari Rabu tanggal 01 Oktober 2014

2. Kegiatan siklus II, hari Senin tanggal 06 Oktober 2014

3. Kegiatan siklus III, hari Rabu tanggal 08 Oktober 2014

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

52

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 01 Oktober

2014. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester I di MI

Muhammadiyah Cekelan Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Pelaksanaan

penelitian siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1) Mempersiapkan materi matematika pokok bahasan operasi

hitung campuran.

2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan

digunakan pada siklus I.

Standar Kompetensi :

Kompetensi Dasar :

Indikator :

Melakukan operasi hitung bilangan

sampai tiga angka.

Melakukan operasi hitung

campuran.

a) Melakukan operasi hitung

campuran penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan

pembagian.

b) Memecahkan masalah sehari-

hari yang melibatkan hitung

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

53

campuran.

3) Mempersiapkan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar

pengamatan siswa pada kegiatan pembelajaran operasi hitung

campuran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD).

4) Mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa materi operasi hitung campuran

melalui metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus I berlangsung sekali tatap muka (2 x 35

menit). Siswa yang hadir sebanyak 16 siswa. Materi yang diajarkan

dalam pertemuan ini adalah operasi hitung campuran antara

penjumlahan dengan pengurangan, dan operasi hitung campuran

antara pembagian dengan perkalian. Langkah-langkah siklus I

adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan berdo’a bersama.

b) Mengecek kehadiran siswa.

c) Menanyakan kabar siswa.

d) Memotivasi siswa.

e) Apersepsi

f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah

pembelajaran selesai.

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

54

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang operasi

hitung campuran.

(2) Guru menjelaskan konsep operasi hitung campuran.

b) Elaborasi

(1) Siswa diminta bergabung dalam masing-masing

kelompok.

(2) Siswa dalam kelompok bekerja sama menyelesaikan

soal pada lembar kerja tentang operasi hitung

campuran antara penjumlahan dengan pengurangan,

dan operasi hitung antara pembagian dengan

perkalian.

(3) Perwakilan dari masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja tim.

(4) Guru bersama siswa membahas hasil kerja tim.

(5) Guru memberi kuis kepada masing-masing

kelompok dan dikerjakan secara individual.

c) Konfirmasi

(1) Guru bersama siswa membahas jawaban dari kuis

yang dikerjakan.

(2) Guru menghitung skor kelompok dari hasil kuis

yang dikerjakan masing-masing.

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

55

(3) Memberi penghargaan kepada tim yang mendapat

nilai rata-rata kelompok tertinggi dengan predikat

tim super.

(4) Siswa membuat rangkuman pelajaran dan guru

memberi penegasan.

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.

c) Guru meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya.

d) Guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil

pengamatan guru dan siswa. Aspek yang diamati tentang kegiatan

siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi keaktifan siswa

dalam kerja tim, perhatian siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Sedangkan kegiatan guru yang diamati meliputi cara

berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode yang tepat dan

penyampaian materi yang tepat. Data yang dikumpulkan pada

pelaksanaan siklus I adalah hasil observasi proses pembelajaran

dan hasil evaluasi materi yang disampaikan.

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

56

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil

pengamatan yaitu hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran

di kelas dan hasil evaluasi. Pengamatan terhadap situasi

pembelajaran di kelas, peneliti menggunakan instrumen lembar

pengamatan guru dan siswa yang dijadikan sebagai informasi

tambahan.

2. Siklus II

Siklus kedua dilaksanakan pada hari senin tanggal 06 Oktober

2014. Pelaksanaan tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1) Mempersiapkan materi matematika pokok bahasan operasi

hitung campuran antara penjumlahan, pengurangan, perkalian

dan pembagian.

2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode kooperatif Student Teams achievement

Division (STAD) sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Adapun standar kompetensi dan kompetensi

dasar sebagai berikut:

Standar Kompetensi :

Kompetensi Dasar :

Melakukan operasi hitung bilangan

sampai tiga angka.

Melakukan operasi hitung

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

57

Indikator :

campuran.

a) Melakukan operasi hitung

campuran penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan

pembagian.

b) Memecahkan masalah sehari-

hari yang melibatkan hitung

campuran.

3) Mempersiapkan lembar kerja tim dan lembar kuis yang berisi

soal operasi hitung campuran.

4) Mempersiapkan lembar pengamatan guru dan lembar

pengamatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

5) Mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus II berlangsung selama satu kali tatap

muka (2 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 16 siswa. Materi

yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah operasi hitung

campuran antara penjumlahan dengan perkalian, pengurangan

dengan pembagian, penjumlahan, perkalian dan perkalian serta

penjumlahan, pengurangan dan pembagian. Langkah-langkah

kegiatan tindakan kelas siklus II adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Sebelum memulai pelajaran guru mengondisikan kelas.

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

58

b) Mengajak siswa berdo’a bersama.

c) Mengecek kehadiran siswa.

d) Menanyakan kabar siswa

e) Motivasi dan apersepsi.

f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah

pembelajaran selesai.

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(1) Tanya jawab tentang konsep operasi hitung

campuran.

(2) Siswa melakukan simulasi pembelajaran

menggunakan metode kooperatif STAD.

b) Elaborasi

(1) Siswa diminta bergabung dalam masing-masing

kelompok.

(2) Siswa dalam kelompok bekerja sama menyelesaikan

soal pada lembar kerja tentang operasi hitung

campuran.

(3) Perwakilan dari masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja tim.

(4) Guru bersama siswa membahas hasil kerja tim.

(5) Guru memberi kuis kepada masing-masing

kelompok dan dikerjakan secara individual.

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

59

c) Konfirmasi

(1) Guru bersama siswa membahas jawaban dari kuis

yang dikerjakan.

(2) Guru menghitung skor kelompok dari hasil kuis

yang dikerjakan masing-masing.

(3) Memberi penghargaan kepada tim yang mendapat

nilai rata-rata kelompok tertinggi dengan predikat

tim super.

(4) Siswa membuat rangkuman pelajaran dan guru

memberi penegasan.

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.

c) Guru meminta untuk belajar materi selanjutnya.

d) Guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil

pengamatan guru dan siswa. Aspek yang diamati sama dengan

siklus I. Selama proses pembelajaran dilakukan pengamatan ulang

terhadap kinerja peneliti dan pengamatan terhadap siswa dalam

proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Data yang

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

60

dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah hasil pengamatan

proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil

penelitian yaitu hasil observasi proses pembelajaran di kelas dan

hasil evaluasi siswa setelah mengikuti pembelajaran operasi hitung

campuran melalui metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD). Observasi terhadap proses pembelajaran di kelas,

peneliti menggunakan instrumen lembar pengamatan guru dan

siswa. Sedangkan untuk mengetahui hasil evaluasi siswa,

menggunakan instrumen lembar evaluasi yang berisi soal

matematika operasi hitung campuran.

3. Siklus III

Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 08 Oktober 2014

pada jam mata pelajaran matematika. Diskripsi siklus III ini adalah:

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan siklus III mencakup kegiatan sebagai

berikut:

1) Menyiapkan materi pembelajaran matematika pokok bahasan

penyelesaian soal cerita dalam kehidupan sehari-hari yang

melibatkan operasi hitung campuran.

2) Penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran disesuaikan

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

61

standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus III ini

adalah:

Standar Kompetensi :

Kompetensi Dasar :

Indikator :

Melakukan operasi hitung bilangan

sampai tiga angka.

Melakukan operasi hitung

campuran.

a) Melakukan operasi hitung

campuran penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan

pembagian.

b) Memecahkan masalah sehari-

hari yang melibatkan hitung

campuran.

3) Menyiapkan lembar pengamatan, lembar kerja tim, soal-soal

kuis dan lembar soal evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus III berlangsung selama satu kali tatap

muka (2 x 35 menit). Siswa yang hadir sebanyak 16 siswa. Materi

yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah pemecahan masalah

dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan operasi hitung

campuran. Langkah kegiatan tindakan kelas siklus III adalah

sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Mengajak siswa berdo’a bersama.

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

62

b) Mengecek kehadiran siswa.

c) Menanyakan kabar siswa

d) Memotivasi siswa untuk belajar.

e) Apersepsi.

f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah

pembelajaran selesai.

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(1) Tanya jawab tentang konsep operasi hitung

campuran.

b) Elaborasi

(1) Siswa diminta bergabung dalam masing-masing

kelompok.

(2) Siswa dalam kelompok bekerja sama menyelesaikan

soal pada lembar kerja tentang operasi hitung

campuran.

(3) Perwakilan dari masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja tim.

(4) Guru bersama siswa membahas hasil kerja tim.

(5) Guru memberi kuis kepada masing-masing

kelompok dan dikerjakan secara individual.

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

63

c) Konfirmasi

(1) Guru bersama siswa membahas jawaban dari kuis yang

dikerjakan.

(2) Guru menghitung skor kelompok dari hasil kuis yang

dikerjakan masing-masing.

(3) Memberi penghargaan kepada tim yang mendapat nilai

rata-rata kelompok tertinggi dengan predikat tim super.

(4) Siswa membuat rangkuman pelajaran dan guru

memberi penegasan.

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.

c) Guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil

pengamatan guru dan siswa. Aspek yang diamati sama dengan

siklus II. selama proses pembelajaran dilakukan pengamatan ulang

terhadap kinerja peneliti dan pengamatan terhadap siswa dalam

proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Data yang

dikumpulkan pada pelaksanaan siklus III adalah hasil observasi

proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

64

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil

penelitian yaitu hasil observasi proses pembelajaran di kelas dan

hasil evaluasi siswa setelah mengikuti pembelajaran operasi hitung

campuran melalui metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD). Observasi terhadap proses pembelajaran di kelas,

peneliti menggunakan instrumen lembar pengamatan guru dan

siswa. Sedangkan untuk mengetahui hasil evaluasi siswa,

menggunakan instrumen lembar evaluasi yang berisi soal

matematika operasi hitung campuran.

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus

Metode yang digunakan pada pembelajaran matematika di MI

Muhammadiyah Cekelan sebelum diterapkannya metode kooperatif

Student Teams Achievement Division (STAD) adalah metode penugasan

yang sering digunakan sehingga kurang mengoptimalkan peran dan

pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Hasil prasiklus diperoleh

nilai murni siswa pada mata pelajaran matematika sebagai pembanding

antara sebelum dan sesudah diterapkannya metode kooperatif Student

Teams Achievement Division (STAD). Nilai prasiklus diambil dari nilai

ulangan harian sebelum penerapan metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD), nilai ini diambil sebelum diadakan

pengayaan ataupun remidi. Adapun nilai Ketuntasan Kriteria Minimum

(KKM) pada mata pelajaran matematika kelas III MI Muhammadiyah

Cekelan yaitu 60.

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

66

Nilai siswa dari pra siklus adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Agus Widodo 50 Belum Tuntas

2. Arina Aulia 55 Belum Tuntas

3. Bahtiar Aji S. 40 Belum Tuntas

4. Firsadela Oktara 50 Belum Tuntas

5. Galena Putri A. 55 Belum Tuntas

6. Johan Kurniawan 50 Belum Tuntas

7. Lina Febriana 45 Belum Tuntas

8. Muhammad Riski 50 Belum Tuntas

9. M. Nur Rosyid Ihsan 80 Tuntas

10. Restu Sutrisno 30 Belum Tuntas

11. Rista Meilina 55 Belum Tuntas

12. Sari Kustiawati 40 Belum Tuntas

13. Siti Agustia 60 Tuntas

14. Suci Cahaya Rani 55 Belum Tuntas

15. Umi Karimah 40 Belum Tuntas

16. Vania Anggun 75 Tuntas

Jumlah 830

Rata-rata 51,87

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa

kelas III MI Muhammadiyah Cekelan dalam mata pelajaran matematika

masih rendah yaitu dari 16 siswa terdapat 3 atau 18,75% siswa yang

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal dan 13 atau 81,25% siswa

lainnya masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),

sedangkan rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 51,87.

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

67

Data nilai pra siklus dapat digambarkan dalam diagram berikut:

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nila Pra Siklus

B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I

dilaksanakan hari Rabu tanggal 01 Oktober 2014 sesuai jadwal

mata pelajaran matematika di kelas III dengan jumlah siswa 16.

Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar guru terlebih dahulu

menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran

siklus I tentang operasi hitung campuran. Persiapan tersebut

adalah:

1) Menyiapkan silabus tentang operasi hitung campuan melalui

metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD).

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Tuntas Belum Tuntas

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

68

2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran materi operasi

hitung campuran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD) sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar.

3) Menyiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui cara

mengajar mata pelajaran matematika operasi hitung campuran

dengan menggunakan metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD).

4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa untuk mengetahui

keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

melalui metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

5) Menyiapkan lembar kerja kelompok, lembar kuis dan lembar

evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

materi operasi hitung campuran melalui metode kooperatif

Student Teams Achievement Division (STAD).

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 01

Oktober 2014 sesuai dengan jadwal mata pelajaran matematika.

Materi yang diajarkan pada siklus I tentang operasi hitung

campuran. Sebelum memulai pelajaran siswa diminta berdo’a

bersama, kemudian guru memperkenalkan diri kepada siswa.

Selesai perkenalan, guru mengecek kehadiran siswa dan

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

69

menanyakan kabar siswa pada hari itu. Guru memberi motivasi

serta menyampaikan tujuan yang harus dicapai setelah

pembelajaran selesai.

Selama proses pembelajaran siswa diminta bergabung dengan

masing-masing kelompok untuk menyelesaikan soal yang ada pada

lembar kerja tim. Belajar dalam kelompok melibatkan siswa aktif

bekerja sama dengan teman sekelompoknya, guru membimbing

jalannya pembelajaran dan mempersilakan bertanya apabila dalam

belajar kelompok mengalami kesulitan. Setelah kerja kelompok

selesai, perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya, yaitu setiap kelompok satu anak maju mengerjakan satu

nomor soal kemudian di depan menjelaskan cara mengerjakan soal

tersebut sampai hasil akhir yang diperoleh dan kelompok lain

mendengarkan setelah semua kelompok selesai presentasi, guru

bersama siswa membahas hasil kerja tersebut. Selanjutnya masing-

masing kelompok mengerjakan kuis secara individu yang terdapat

pada lembar soal kuis, selama siswa mengerjakan kuis masing-

masing siswa tidak diperbolehkan saling kerjasama. Kelompok

yang mendapat nilai rata-rata tertinggi memperoleh predikat tim

super dan memperoleh penghargaan. Siswa diminta kembali ke

tempat duduk masing-masing mengerjakan soal evaluasi untuk

mengetahui hasil blajar yang diperoleh setalah mengikuti

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

70

pembelajaran operasi hitung campuran melalui metode kooperatif

Student Teams Achievement Division (STAD).

Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami. Karena saat itu tidak ada siswa yang bertanya

maka guru mengajak siswa untuk membuat simpulan tentang

operasi hitung campuran yang telah dipelajari. Siswa diminta untuk

belajar di rumah materi selanjutnya. Guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observation)

Aspek yang diamati pada siklus I ini meliputi keaktifan siswa,

perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan

keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.

Sedangkan kegiatan guru yang diamati antara lain cara

menyampaikan materi, penggunaan metode yang tepat, dan cara

berinteraksi atau membimbing siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I

adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi

siswa. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi

dan hasil pengamatan belum sesuai yang diharapkan peneliti.

Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:

1) Lembar pengamatan guru

Selama proses pembelajaran, guru kelas III mengamati

peneliti dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terhadap

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

71

kemampuan peneliti dalam mengajar mata pelajaran

matematika operasi hitung campuran dengan menggunakan

metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD). Hasil pengamatan siswa dan guru dijadikan sebagai

informasi tambahan bahwa penggunaan metode STAD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat menggali

pengetahuan terhadap siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. (Instrumen di lampiran 7)

Berikut hasil pengamatan guru:

Tabel 4. 2 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran

Matematika Menggunakan Metode

Kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 1 2 1 0 8

2. Kegiatan Inti 0 2 4 3 3 31

3. Kegiatan Akhir 2 0 0 0 2 8

Jumlah 47

Rata-rata 2,35

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata:

0, 0 – 0, 8 = Kurang sekali

0, 9 – 1, 6 = Kurang

1, 7 – 2, 4 = Cukup

2, 5 – 3, 2 = Baik

3, 3 – 4, 0 = Baik sekali

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

72

Berdasarkan tabel 4.2 guru dalam proses pembelajaran

diperoleh rata-rata 2,35 pada kategori cukup. Cara mengajar

guru dengan menggunakan metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD) selama proses pembelajaran

berlangsung dapat dikatakan cukup baik dalam membimbing

dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran. Selama

kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung masih ada

kekurangan yaitu banyak siswa yang gaduh dan berbicara

sendiri, penggunaan waktu kurang efektif, belum ada siswa

yang berani bertanya. Oleh sebab itu, perlu adanya perbaikan

pada siklus berikutnya.

2) Lembar pengamatan siswa

Selama proses pembelajaran terdapat juga lembar

pengamatan siswa untuk mengukur keberhasilan belajar siswa.

(Instrumen dilampiran 10)

Berikut tabel hasil pengamatan siswa kelas III pada mata

pelajaran matematika operasi hitung campuran dengan

menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD):

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

73

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran

Matematika Menggunakan metode kooperatif

Student Teams Achievement Division (STAD).

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 2 1 0 1 8

2. Kegiatan Inti 0 3 3 5 2 32

3. Kegiatan Akhir 1 0 0 0 2 8

Jumlah 48

Rata-rata 2,4

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata:

0, 0 – 0, 8 = Kurang sekali

0, 9 – 1, 6 = Kurang

1, 7 – 2, 4 = Cukup

2, 5 – 3, 2 = Baik

3, 3 – 4, 0 = Baik sekali

Berdasarkan hasil lembar pengamatan pada tabel 4.3 siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran diperoleh rata-rata 2,4

pada kategori cukup, maka kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD) siswa dapat dikatakan cukup baik dalam

mengikuti pembelajaran. Pengamatan tersebut masih perlu

adanya perbaikan lagi supaya dalam proses pembelajaran

berikutnya akan lebih baik lagi.

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

74

3) Hasil Belajar Siswa

Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai

ketuntasan minimal kelas III pada mata pelajaran Matematika,

yaitu 70. Berikut data nilai evaluasi siklus I

Tabel 4.4 Data Nilai Matematika Siswa Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Agus Widodo 60 Belum Tuntas

2. Arina Aulia 70 Tuntas

3. Bahtiar Aji S. 80 Tuntas

4. Firsadela Oktara 85 Tuntas

5. Galena Putri A. 70 Tuntas

6. Johan Kurniawan 60 Belum Tuntas

7. Lina Febriana 65 Belum Tuntas

8. Muhammad Riski 65 Belum Tuntas

9. M. Nur Rosyid Ihsan 80 Tuntas

10. Restu Sutrisno 40 Belum Tuntas

11. Rista Meilina 70 Tuntas

12. Sari Kustiawati 50 Belum Tuntas

13. Siti Agustia 80 Tuntas

14. Suci Cahaya Rani 65 Belum Tuntas

15. Umi Karimah 60 Belum Tuntas

16. Vania Anggun 80 Tuntas

Jumlah 1.080

Nilai rata-rata 67,5

Jumlah siswa yang tuntas 8 siswa/ 50%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat nilai evaluasi sebanyak

8 siswa atau 50% telah mencapai nilai ketuntasan minimal,

akan tetapi nilai rata-rata kelas mata pelajaran matematika

operasi hitung campuran kelas III masih belum memuaskan

yaitu hanya 67,5.

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

75

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap akhir dari siklus I ini, peneliti menemukan beberapa

keberhasilan yang dicapai, anatara lain:

1) Penyampaian tujuan pembelajaran sudah .jelas.

2) Sebagian siswa mendengarkan dan memperhatikan guru ketika

bersama-sama membahas hasil kerja kelompok operasi hitung

campuran.

3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal operasi hitung

campuran yang diberikan guru.

Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam

pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam

pembelajaran tersebut, diantaranya:

1) Ketika guru membuka pelajaran dengan berdo’a bersama masih

banyak siswa yang gaduh/ berbicara sendiri.

2) Siswa kurang memahami cara belajar dengan menggunakan

metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD).

3) Sebagian siswa kurang aktif ketika belajar dalam tim.

4) Penggunaan waktu kurang efektif.

5) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

masih kurang.

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

76

Peneliti melakukan ide perbaikan untuk mengatasi kekurangan

pada siklus I. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak

terjadi kekurangan yang sama. Ide perbaikan tersebut yaitu:

1) Mengondisikan kelas agar siswa diam, sebelum pelajaran

dimulai.

2) Menjelaskan kembali aturan main dalam belajar menggunakan

metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD).

3) Guru lebih terampil mengelola kelas.

4) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif

dan efisien.

5) Memotivasi siswa agar lebih berani bertanya kepada guru atau

teman sekelompoknya.

2. Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Pelaksanaan penelitian siklus II dilaksanakan hari Senin

tanggal 06 Oktober 2014 sesuai dengan jam pelajaran matematika

kelas III dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Sebelum berdo’a

guru mengondisikan kelas agar siswa diam dan tertib dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah semua siswa tertib guru

mengajak siswa untuk berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran

siswa, menanyakan kabar, memotivasi siswa serta guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai setelah

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

77

belajar selesai. Sebelum pembelajaran dimulai, guru terlebih

dahulu mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan.

Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti rencana

pelaksanaan pembelajaran matematika operasi hitung campuran

dengan menggunakan metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD), lembar pengamatan guru dan siswa,

lembar kerja, serta lembar soal evaluasi setelah pembelajaran

selesai.

b. Tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan kelas siklus II berlangsung selama satu

kali tatap muka (2 x 35 menit). Pelaksanaan tindakan kelas siklus II

dilaksanakan hari Senin tanggal 06 Oktober 2014 sesuai dengan

jadwal mata pelajaran matematika kelas III. Siswa yang hadir

sebanyak 16 orang. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah

operasi hitung campuran. Langkah-langkah tindakan kelas siklus II

diantaranya:

Guru mengondisikan kelas kemudian guru mengajak siswa

untuk berdo’a bersama, setelah itu guru mengecek kehadiran siswa,

menanyakan kabar, memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan

yang harus dicapai setelah pembelajaran selesai.

Sebelum kegiatan belajar siswa melakukan tanya jawab tentang

konsep operasi hitung campuran dengan mengulas kembali

pelajaran siklus I. Siswa diminta bergabung dengan masing-masing

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

78

kelompok, sebelum kerja kelompok dimulai terlebih dahulu guru

mengingatkan kembali aturan main belajar dengan menggunakan

metode kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD).

Masing-masing kelompok diminta untuk menyelesaikan soal

operasi hitung campuran yang terdapat di lembar kerja. Guru

membimbing siswa selama proses belajar berlangsung, semua

siswa berdiskusi dengan masing-masing kelompok. Kerja

kelompok dimulai dengan menyelesaikan soal yang dianggap

paling mudah dari lima soal yang terdapat pada lembar kerja, satu

per satu soal operasi hitung campuran diselesaikan dan dibahas

bersama-sama dalam kelompok, apabila ada yang belum paham

cara mengerjakan soal operasi hitung campuran, maka dianjurkan

bertanya dengan teman sekelompok yang sudah paham. Setiap

kelompok terdapat satu siswa yang bertugas untuk menulis hasil

pengerjaan soal di lembar kerja, dan siswa yang lain menulis hasil

kerja tersebut di buku masing-masing. Ketika belajar kelompok

tselesai, perwakilan dari tiap-tiap kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok, yaitu setiap kelompok

satu orang maju mengerjakan satu nomor soal dan menjelaskan

kepada kelompok lain, soal yang dikerjakan sesuai bagian nomor

soal yang diperoleh kelompok. Selanjutnya, guru bersama siswa

membahas hasil kerja tersebut.

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

79

Siswa diminta untuk menempati tempat duduk secara

individual guna mengerjakan soal kuis, selama mengerjakan kusi

tidak diperbolehkan saling bekerjasama. Bersama siswa

memabahas soal kuis. Guru menghitung skor kelompok dengan

menghitung nilai rata-rata per kelompok. Kelompok yang

mendapat skor tertinggi mendapatkan penghargaan dengan

predikat tim super.

Kegiatan pembelajaran materi operasi hitung campuran telah

selesai dipelajari, siswa diberi kesempatan untuk bertanya materi

yang belum dipahami. Siswa bertanya bagaimana cara

mengerjakan operasi hitung campuran yang ada tanda dalam

kurung di tengah 435 – (80 + 42) : 2 = …. Kemudian guru

menjawab apabila ada soal yang terdapat tanda kurung, maka yang

dikerjakan terlebih dahulu adalah operasi hitung di dalam kurung

tersebut yaitu (80 + 42). Setelah selesai tanya jawab, siswa diminta

mengerjakan soal evaluasi secara individu. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan hasil pembelajaran, setelah itu guru menutup

pelajaran.

c. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi ini dilakukan pengamatan ulang terhadap

kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran matematika operasi hitung

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

80

campuran. Observasi ini dilakukan selama proses kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah hasil

observasi proses pembelajaran terhadap peneliti dan siswa serta

hasil evaluasi setelah selesai pembelajaran. Setelah data terkumpul

menunjukkan bahwa hasil pengamatan guru dan siswa serta hasil

evaluasi mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan

siklus I.

Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:

1) Lembar pengamatan guru

Selama proses pembelajaran, guru kelas III mengamati

kegiatan pembelajaran terhadap keterampilan atau kemampuan

guru dalam mengajar mata pelajaran matematika operasi hitung

campuran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD). (Instrumen dilampiran 8)

Berikut hasil pengamatan guru dalam pembelajaran

matematika operasi hitung campuran dengan menggunakan

metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD) siklus II:

Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

81

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran

Matematika Menggunakan Metode

Kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD)

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 0 0 2 2 14

2. Kegiatan Inti 0 0 2 6 4 38

3. Kegiatan Akhir 0 0 2 0 2 12

Jumlah 64

Rata-rata 3,2

Berdasarkan tabel 4.5 guru dalam proses pembelajaran

diperoleh rata-rata 3,2 pada kategori baik, maka kemampuan

guru mengajar matematika operasi hitung campuran dengan

menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD) selama proses pembelajaran berlangsung

dapat dikatakan baik. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung

masih ada beberapa kekurangan yaitu siswa yang berani

bertanya masih sedikit, beberapa siswa masih sibuk sendiri

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata:

0, 0 – 0, 8 = Kurang sekali

0, 9 – 1, 6 = Kurang

1, 7 – 2, 4 = Cukup

2, 5 – 3, 2 = Baik

3, 3 – 4, 0 = Baik sekali

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

82

ketika mengikuti proses pembelajaran. Oleh sebab itu, maka

perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya.

2) Lembar pengamatan siswa

Selama proses pembelajaran juga terdapat lembar

pengamatan siswa untuk mengetahui keberhasilan atau

kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

matematika dengan menggunakan metode kooperatif Student

Teams Achievement Division (STAD). (Instrumen dilampiran

11)

Berikut tabel hasil pengamatan siswa kelas III:

Tebel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran

Matematika Operasi Hitung Campuran

metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD)

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 0 1 2 1 12

2. Kegiatan Inti 0 2 1 7 3 37

3. Kegiatan Akhir 0 1 0 0 2 9

Jumlah 58

Rata-rata 2,9

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata:

0, 0 – 0, 8 = Kurang sekali

0, 9 – 1, 6 = Kurang

1, 7 – 2, 4 = Cukup

2, 5 – 3, 2 = Baik

3, 3 – 4, 0 = Baik sekali

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

83

Berdasarkan tabel 4.6 hasil pengamatan, siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran diperoleh skor rata-rata 2,9

pada kategori baik, maka kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD) siswa dapat dikatakan baik dalam mengikuti

pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan masih ada siswa

yang kurang berani bertanya dan menjawab pertanyaan,

sehingga perlu adanya perbaikan lagi supaya dalam proses

pembelajaran berikutnya akan lebih baik lagi.

3) Hasil belajar siswa

Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai

ketuntasan minimal kelas III pada mata pelajaran Matematika,

yaitu 70. Berikut nilai evaluasi siklus II:

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

84

Tabel 4.7 Data Nilai Matematika Siswa Siklus II

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Agus Widodo 65 Belum Tuntas

2. Arina Aulia 80 Tuntas

3. Bahtiar Aji S. 80 Tuntas

4. Firsadela Oktara 90 Tuntas

5. Galena Putri A. 75 Tuntas

6. Johan Kurniawan 65 Belum Tuntas

7. Lina Febriana 70 Tuntas

8. Muhammad Riski 70 Tuntas

9. M. Nur Rosyid Ihsan 90 Tuntas

10. Restu Sutrisno 50 Belum Tuntas

11. Rista Meilina 70 Tuntas

12. Sari Kustiawati 60 Belum Tuntas

13. Siti Agustia 80 Tuntas

14. Suci Cahaya Rani 75 Tuntas

15. Umi Karimah 60 Belum Tuntas

16. Vania Anggun 85 Tuntas

Jumlah 1165

Nilai rata-rata 72,8

Jumlah siswa yang tuntas 11 siswa/ 68,75%

Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa nilai

evaluasi tarjadi peningkatan dari siklus I, sebanyak 11 siswa

atau 68,75% telah mencapai nilai ketuntasan minimal yang

ditetapkan, serta nilai rata-rata kelas yang didapat siswa kelas

III pada evaluasi yaitu 72,8. Namun pada siklus II ini belum

mencapai keberhasilan yang diharapkan peneliti. Keberhasilan

pada siklus II ini hanya 68,75% siswa yang tuntas. Sedangkan

minimal patokan yang peneliti harapkan adalah 80% siswa

tuntas belajar matematika operasi hitung campuran dengan

menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

85

Division (STAD). Oleh karena itu perlu diadakannya siklus

berikutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran

pada siklus II, peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang

dicapai, diantaranya:

1) Ketika berdo’a mulai pembelajaran siswa sudah bisa tertib.

2) Siswa mulai menguasai aturan main dalam belajar dengan

menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

3) Siswa mulai aktif ketika belajar dalam tim.

4) Penggunaan waktu sudah efektif.

5) Rata-rata nilai kelas meningkat.

Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam

pembelajaran, namun masih ada kekurangan yaitu keberanian

siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang

serta masih ada beberapa siswa yang sibuk sendiri ketika

pembelajaran berlangsung. Adapun ide perbaikan untuk mengatasi

kekurangan tersebut, yaitu:

1) Memotivasi siswa dan memberi penghargaan kepada siswa

yang berani bertanya atau menjawab pertanyaan.

2) Menarik perhatian siswa yang sibuk sendiri dengan memberi

pertanyaan.

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

86

3) Lebih terampil dalam menguasai kelas.

3. Siklus III

a. Perencanaan (Planning)

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 08 Oktober 2014 sesuai jam

pelajaran matematika kelas III MI Muhammadiyah Cekelan

dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang.

Seperti biasanya sebelum memulai pembelajaran peneliti

mengajak siswa berdo’a bersama, mengecek kehadiran siswa,

menanyakan kabar memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai setelah selesai belajar. Proses

pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran

yang telah dipersiapkan dan menggunakan instrumen-instrumen

yang telah dipersiapkan peneliti.

Perencanaan pada siklus III ini diantaranya yaitu guru

menyiapkan materi pembelajaran matematika pokok bahasan

penyelesaian soal cerita dalam kehidupan sehari-hari yang

melibatkan operasi hitung campuran. Kemudian guru menyiapkan

RPP materi operasi hitung campuran melalui metode kooperatif

Student Teams Achievement Division (STAD) yang disesuaikan

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun standar

kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus III ini adalah:

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

87

Standar Kompetensi :

Kompetensi Dasar :

Indikator :

Melakukan operasi hitung bilangan

sampai tiga angka.

Melakukan operasi hitung

campuran.

a) Melakukan operasi hitung

campuran penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan

pembagian.

b) Memecahkan masalah sehari-

hari yang melibatkan hitung

campuran.

Peneliti juga menyiapkan instrumen yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran operasi hitung campuran melalui

metode kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD)

seperti lembar pengamatan guru, lembar pengamatan siswa, lembar

kerja kelompok, soal-soal kuis, lembar soal evaluasi dan angket

umpan balik.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung selama 1 kali tatap

muka (2 x 35 menit). Pertemuan dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 08 Oktober 2014 sesuai jadwal pelajaran matematika kelas

III. Siswa yang hadir sebanyak 16 orang. Materi yang diajarkan

adalah pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang

melibatkan operasi hitung campuran.

Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

88

Langkah kegiatan tindakan siklus III yaitu sebelum kegiatan

belajar dimulai peneliti mengajak siswa untuk berdo’a bersama,

kemudian mengecek kehadiran siswa, menanyakan kabar,

memotivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai setelah selesai belajar. Mengulas kembali pelajaran pada

siklus II.

Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Siswa

diminta menyelesaikan soal cerita dalam kehidupan sehari-hari

yang melibatkan operasi hitung campuran pada lembar kerja tim,

dalam proses belajar tim siswa diminta untuk bekerja sama.

Apabila ada yang belum paham, maka dianjurkan untuk bertanya

dengan teman sekelompok yang sudah paham. Perwakilan

kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan

mengerjakan satu nomor soal dan menjelaskannya kepada

kelompok lain, setelah semua kelompok mempresentasikan di

depan, hasil kerja kelompok tersebut dibahas bersama-sama. Siswa

diminta menempati tempat duduk secara individual untuk

mengerjakan soal kuis sebanyak 5 soal. Selama mengerjakan kuis,

siswa tidak diperbolehkan bertanya dengan teman sekelompok

ataupun teman kelompok lain. Guru bersama siswa membahas

hasil kuis soal cerita yang melibatkan operasi hitung campuran,

kemudian guru menghitung skor kelompok. Tim yang memperoleh

Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

89

nilai rata-rata kelompok tertinggi itulah tim yang mendapat

predikat tim super serta mendapat penghargaan tim.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi

yang belum dipahami, selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi

untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam belajar

matematika operasi hitung campuran. Siwa mengerjakan soal

evaluasi secara individu tidak diperkenankan menyontek maupun

bekerjasama dengan teman yang lain. Siswa diminta untuk

mengumpulkan lembar evaluasi tersebut, kemudian guru mengajak

siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru

menutup pelajaran dengan salam.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan terhadap siswa yang dilakukan pada siklus III ini

adalah kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

dari awal hingga akhir yang meliputi keaktifan siswa, perhatian

siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kerja sama dalam

tim dan keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab

pertanyaan. Sedangkan kegiatan guru yang diamati antara lain cara

menyampaikan materi, penggunaan metode yang tepat, dan cara

berinteraksi atau membimbing siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus III ini adalah

hasil observasi proses pembelajaran, hasil evaluasi siswa dan

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

90

angket umpan balik ketertarikan siswa dalam penggunaan metode

kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD). Angket

umpan balik dijadikan sebagai informasi tambahan tentang

kesesuaian antara hasil belajar siswa dengan ketertarikan siswa

mengikuti pembelajaran menggunakan metode kooperatif STAD.

Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan

hasil pengamatan mengalami kenaikan dibandingkan dengan

siklus-siklus sebelumnya.

Berikut hasil pengamatan pada siklus III:

1) Lembar pengamatan guru

Selama proses pembelajaran, guru kelas III mengamati

kegiatan pembelajaran terhadap keterampilan atau kemampuan

peneliti dalam mengajar mata pelajaran matematika operasi

hitung campuran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD). (Instrumen dilampiran 9)

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran

matematika operasi hitung campuran melalui

metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 0 0 0 4 16

2. Kegiatan Inti 0 0 1 7 4 39

3. Kegiatan Akhir 0 0 1 0 3 14

Jumlah 69

Rata-rata 3,5

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

91

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata:

0, 0 – 0, 8 = Kurang sekali

0, 9 – 1, 6 = Kurang

1, 7 – 2, 4 = Cukup

2, 5 – 3, 2 = Baik

3, 3 – 4, 0 = Baik sekali

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru dalam proses

pembelajaran pada siklus III diperoleh rata-rata 3,5 pada

kategori baik sekali, maka kemampuan guru dapat dikatakan

baik sekali dalam mengajar dan membimbing siswa belajar

matematika operasi hitung campuran melalui metode

kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD).

2) Lembar pengamatan siswa

Selama proses pembelajaran juga terdapat lembar

pengamatan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran matematika operasi hitung

campuran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD). (Instrumen dilampiran 12)

Berikut hasil pengamatan terhadap siswa kelas III dalam

mengikuti proses pembelajaran matematika operasi hitung

campuran.

Page 108: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

92

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran

Matematika Operasi Hitung Campuran

Melalui Metode Kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD).

No Tahap Skor Jumlah

0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 0 0 2 2 14

2. Kegiatan Inti 0 0 1 8 4 42

3. Kegiatan Akhir 0 0 1 0 2 10

Jumlah 66

Rata-rata 3,3

Berdasarkan tabel 4.9 siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran diperoleh skor rata-rata 3,3 pada kategori baik

sekali, maka kemampuan siswa dapat dikatakan baik sekali

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir

pada mata pelajaran matematika operasi hitung campuran

melalui metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata:

0, 0 – 0, 8 = Kurang sekali

0, 9 – 1, 6 = Kurang

1, 7 – 2, 4 = Cukup

2, 5 – 3, 2 = Baik

3, 3 – 4, 0 = Baik sekali

Page 109: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

93

3) Angket umpan balik

Sebagai umpan balik kepada siswa dalam proses

pembelajaran matematika menggunakan metode kooperatif

Student Teams Achievement Division (STAD) siswa diberi

angket umpan balik. Angket umpan balik ini dijadikan sebagai

informasi tambahan ketertarikan siswa mengikuti proses

pembelajaran melalui metode kooperatif STAD. Berikut hasil

angket umpan balik yang diberikan kepada siswa:

Tabel 4.10 Data Hasil Angket Umpan Balik pada Siswa Kelas III

dengan Menggunakan metode kooperatif Student

Teams Achievement Division (STAD).

No Absen Nomor Pertanyaan Jml

% Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80% SS

2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS

3. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90% SS

4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS

5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS

6. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90% SS

7. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90% SS

8. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90% SS

9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS

10. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% SS

11. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90% SS

12. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90% SS

13. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS

14. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90% SS

15. 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80% SS

16. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS

Rata-rata 92%

Jumlah 16 16 15 13 13 15 13 16 15 16 % 100% 100% 88% 76% 82% 82% 76% 94% 71% 100%

Kriteria SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS

Rata-rata 87%

Page 110: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

94

Angket umpan balik ini diberikan kepada siswa setelah

pembelajaran selesai untuk memperoleh data ketertarikan siswa

dalam mengikuti proses belajar operasi hitung campuran

menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD).

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa sebanyak 16

siswa dengan rata-rata presentase 92%, siswa sangat senang

belajar matematika operasi hitung campuran dengan

menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD). Sedangkan dilihat berdasarkan nomor

pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan dengan rata-rata presentase

secara klasikal adalah 87% siswa menjawab YA, yang berarti

siswa sangat senang atas pertanyaan yang diberikan.

4) Hasil belajar siswa

Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai

ketuntasan minimal kelas III pada mata pelajaran Matematika,

yaitu 70. Berikut nilai evaluasi siklus III:

Page 111: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

95

Tabel 4.11 Data Nilai Matematika Siswa Siklus III

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Agus Widodo 70 Tuntas

2. Arina Aulia 80 Tuntas

3. Bahtiar Aji S. 80 Tuntas

4. Firsadela Oktara 90 Tuntas

5. Galena Putri A. 85 Tuntas

6. Johan Kurniawan 80 Tuntas

7. Lina Febriana 70 Tuntas

8. Muhammad Riski 70 Tuntas

9. M. Nur Rosyid Ihsan 100 Tuntas

10. Restu Sutrisno 60 Belum Tuntas

11. Rista Meilina 80 Tuntas

12. Sari Kustiawati 70 Tuntas

13. Siti Agustia 80 Tuntas

14. Suci Cahaya Rani 75 Tuntas

15. Umi Karimah 70 Tuntas

16. Vania Anggun 100 Tuntas

Jumlah 1260

Nilai rata-rata 78,75

Jumlah siswa yang tuntas 15 siswa/ 93,75%

Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa hasil

evaluasi menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Nilai

evaluasi terdapat peningkatan dari siklus-siklus sebelumnya,

sebanyak 15 siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal

yang ditetapkan, serta nilai rata-rata kelas yang didapat siswa

kelas III pada evaluasi yaitu 78,75. Pelaksanaan siklus III ini

keberhasilan telah melampaui batas minimal yang ditentukan

peneliti yaitu 80%. Sedangkan data yang diperoleh, sebanyak

93,75% siswa telah tuntas belajar matematika operasi hitung

campuran dengan menggunakan metode kooperatif Student

Teams Achievement Division (STAD).

Page 112: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

96

d. Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan hasil pengamatan terdapat keberhasilan pada

proses pembelajaran yaitu siswa dapat mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan siklus

sebelumnya, sebagian siswa mulai berani bertanya dan menjawab

pertanyaan, ketepatan guru dalam mengajar menggunakan metode

kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung campuran.

Hasil observasi pada siklus III ini sudah sesuai harapan peneliti dan

sudah dapat memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar,

maka peneliti merasa tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan

dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang

diperoleh. (Sam’s, 2010: 33) sedangkan menurut Menurut Dimyati &

Mudjiono (2006: 250-251) hasil belajar merupakan hasil proses belajar.

Pelaku aktif dalam belajar adalah siswa. Hasil belajar juga merupakan

hasil proses belajar, atau proses pembelajaran. Pelaku aktif pembelajaran

adalah guru. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua

sisi, pertama dari sisi siswa, hasil belajar merupakan “tingkat

perkembangan mental” yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-

belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Kedua dari sisi guru, hasil belajar

Page 113: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

97

merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Hasil belajar dinilai

dengan ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah dan tingkat nasional.

Berdasarkan ukuran-ukuran tersebut, seorang siswa yang keluar dapat

digolongkan lulus atau tidak lulus.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe

dari model pembelajaran kooperatif dengan mengunakan kelompok-

kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa

secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,

penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan

kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian pada pelajaran matematika operasi

hitung campuran melalui metode kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD) ternyata dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat

dilihat meningkatnya nilai evaluasi dari siklus ke siklus, serta

meningkatnya siswa yang dapat mencapai nilai ketuntasan minimal.

Adanya belajar tim dan kerja sama, siswa terbantu dalam

memahami materi operasi hitung campuran, cara mengerjakan soal dan

cara menyelesaikan soal cerita dalam kehidupan sehari-hari yang

melibatkan operasi hitung campuran serta menuntun siswa pada

keberhasilan belajar. Setelah melakukan penelitian mulai dari siklus I,

siklus II dan siklus III diperoleh data nilai matematika operasi hitung

campuran melalui metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD).

Page 114: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

98

1. Siklus I

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai

evaluasi menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 50%,

pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau

50%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pada siklus II.

2. Siklus II

Hasil penelitian yang diperoleh pada pembelajaran siklus II dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai

ketuntasan minimal dari siklus I ke siklus II yaitu sebanyak 3 siswa

atau 18,75%. Meskipun pada siklus II ini sudah ada peningkatan, akan

tetapi masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau

31,25%. Oleh karena itu perlu adanya tindakan siklus selanjutnya.

3. Siklus III

Menurut Slavin (dalam Nur, 2000: 26) menyatakan bahwa pada

STAD, siswa ditetapkan dalam tim belajar beranngotakan 4-5 orang

yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan

suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam

tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai

pelajaran tersebut. Selain itu, dalam belajarar tim semua siswa aktif

berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan

kelompok, sehingga setiap siswa mampu mengembangkan pemahaman

dan penguasaan materi yang bersifat kognitif, psikomotoris, maupun

Page 115: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

99

afektif. (http://www.budairi.com/2012/11/pendidikan-kelebihan-dan-

kekurangan.html#axzz3D4RBorOG)

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diketahui bahwa

pada siklus III siswa yang dapat mencapai nilai ketuntasan minimal

sebanyak 15 siswa atau 93,75% dengan nilai rata-rata kelas 78,75.

Peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal

juga terjadi dari siklus II ke siklus III yaitu sebanyak 4 siswa atau 25%.

4. Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan

minimal per siklus

Paparan hasil penelitian dari siklus I sampai dengan siklus III di

atas, diperoleh data peningkatan jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan minimal sebagai berikut:

Tabel 4.12 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai

Nilai Ketuntasan Minimal

Kegiatan Jumlah Siswa Prosentase ketuntasan

Siklus I 8 siswa 50%

Siklus II 11 siswa 68,75%

Siklus III 15 siswa 93,75%

Page 116: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

100

Berdasarkan tabel 4.12 dapat digambarkan dalam diagram berikut:

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Per Siklus

Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa ada peningkatan

hasil belajar dari siklus I sampai dengan siklus III. Hal ini dapat dilihat

hasil evaluasi siswa yang dapat mencapai niai ketuntasan minimal,

siklus I siswa yang dapat mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak

8 siswa atau 50%, siklus II sebanyak 11 siswa atau 68,75% dan siklus

III sebanyak 15 siswa atau 93,75%.

5. Pembahasan Proses Pembelajaran Melalui Metode kooperatif Student

Teams Achievement Division (STAD)

Suprijono, (2011: 5) mengatakan hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan. Hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor, menurut

Suryabrata ( dalam Lilik, Suwardi & Muna Erawati, 2009)

keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

siklus I siklus II siklus III

Page 117: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

101

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu. Faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor

sosial. Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik

berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. Sedangkan faktor sosial

adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor

eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal

keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk

teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar,

kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau

pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan

sebagainya.

Selama proses pembelajaran matematika operasi hitung campuran

melalui metode kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD) ternyata dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Hal

ini dapat dilihat adanya peningkatan nilai dari siklus ke siklus, adanya

perubahan tingkah laku siswa yang mulanya pasif menjadi lebih aktif.

siswa dapat bersosialisasi dengan teman sekelompok, serta keberanian

siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.

Proses pembelajaran melalui metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD) ini melibatkan siswa untuk saling

bekerja sama satu sama lain sehingga dapat membantu siswa

berinteraksi sosial dengan teman, saling kerja sama memecahkan

Page 118: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

102

masalah ketika belajar kelompok berlangsung dan melatih tanggung

jawab terhadap kelompknya agar mendapat predikat tim super.

Melihat data-data yang diperoleh, sudah dapat menunjukkan bahwa

melalui metode koopeatif Student Teams Achievement Division

(STAD) berhasil meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran

metematika operasi hitung campuran pada siswa kelas III MI

Muhammadiyah Cekelan.

Page 119: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Muhammadiyah

Cekelan Desa Kauman Kec. Kemusu Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2014/

2015, dapat disimpulkan bahwa metode kooperatif Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

matematika operasi hitung campuran pada siswa kelas III. Hal tersebut

dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai evaluasi matematika pada

setiap siklus. Hasil penelitian siklus I dari 16 siswa, baru 8 atau 50%

siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal dengan rata-rata kelas 67,5,

pada siklus II sebanyak 11 atau 68,75% siswa yang mencapai nilai

ketuntasan minimal dengan rata-rata kelas 72,8 dan pada siklus III

sebanyak 15 atau 93,75% siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal

yang ditetapkan dengan rata-rata kelas 78,75.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas,

maka saran-saran yang ingin disampaikan adalah:

1. Hendaknya dalam proses pembelajaran guru dapat memacu siswa

untuk bekerja sama misalnya dengan menggunakan metode kooperatif

Student Teams Achievement Division (STAD).

Page 120: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

104

2. Hendaknya guru dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dan

dapat memacu kreativitas siswa, sehingga potensi yang dimiliki siswa

dapat berkembang.

3. Hendaknya siswa lebih aktif dan lebih memperhatikan pelajaran ketika

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Page 121: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

105

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu. 1991. Tejnik Belajar yang Efektif. Jakarta: PT RINEKA CIPTA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Aksara

. 1980. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi.

Yogyakarta: RINEKA CIPTA

Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.

Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Departemen Agama RI. 2004. Standar Kompetensi. Jakarta: Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA

CIPTA

Djaramah, Saiful Bahri & Azwar. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Marwiyanto, dkk. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: Piranti

Darma

Purwanto, Ngalim. 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Karya CV Bandung

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Teras

Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

RINEKA CIPTA

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.

Bandung: Nusa Media

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha

Nasional

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2011. Cooperatif Learning: Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara

Page 122: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

106

Sriyatin, Lilik, dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Press

Sriyanto. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matematika. Yogyakarta: Indonesia

Cerdas

Sudjana, Nana. 1990. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Sudjiono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Suprayekti. 2012. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Tenaga Kependidikan

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar: Dasar dan

Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: KENCANA PREDANA MEDIA GROUP

Yamin, H. Martinis & Bansu I. Ansari. 2009. Taktik Mengembangkan

Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press

Budairi, Ahmad. 2012. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran STAD.

(Online), (http://www.budairi.com/2012/11/pendidikan-kelebihan-dan-

kekurangan.html#axzz3D4RBorOG, diakses 26 November 2012)

Page 123: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

107

Lampiran ke 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

(RPP)

Menggunakan Metode Kooperatif STAD Konsep Operasi Hitung Campuran

Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Cekelan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.

B. Kompetensi Dasar

1.4.Melakukan operasi hitung campuran.

C. Indikator

1. Melakukan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian.

2. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan hitung campuran.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan

aturan pengerjaan operasi hitung campuran dengan benar.

2. Setelah bekerja tim, siswa dapat melakukan operasi hitung campuran

antara penjumlahan dan pengurangan.

3. Setelah bekerja tim, siswa dapat melakukan operasi hitung campuran

antara perkalian dan pembagian.

E. Karakter yang Diharapkan

1. Religius

2. Rasa ingin tahu

Page 124: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

108

3. Kerjasama

4. Tanggung jawab

5. Keberanian

6. Bersahabat

F. Materi Pokok

Operasi hitung campuran

G. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD)

H. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Tahap STAD Alokasi Waktu

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran

dengan berdo’a bersama.

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Menanyakan kabar siswa

d. Memotivasi siswa

e. Apersepsi

f. Guru menyampaikan tujuan

yang akan dicapai setelah

pembelajaran selesai.

Penyampaian

tujuan dan

motivasi

5 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1) Siswa mengerjakan soal pre

tes

2) Guru menjelaskan

pengertian operasi hitung

campuran.

3) Siswa melakukan simulasi

pembelajaran menggunakan

Presentasi

Guru

50 menit

Page 125: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

109

metode kooperatif STAD.

b. Elaborasi

1) Guru menyuruh siswa

bergabung dalam masing-

masing kelompok.

2) Setiap kelompok diberi

lembar kerja, untuk

dijadikan pedoman kerja

tim. (Terlampir)

3) Siswa dalam kelompok

bekerja sama menyelesaikan

soal pada lembar kerja.

4) Perwakilan masing-masing

kelompok mempresentasikan

hasil kerja tim.

5) Guru bersama siswa

membahas hasil kerja tim.

6) Guru membagi soal kuis

kepada masing-masing

kelompok dan dikerjakan

secara individual.

(Terlampir)

c. Konfirmasi

1) Guru bersama siswa

membahas jawaban dari kuis

yang dikerjakan.

2) Guru menghitung skor

kelompok.

3) Memberi penghargaan

kepada tim yang memdapat

predikat tim super.

Bergabung

dengan

kelompok

Kegiatan

belajar dalam

tim

Kuis

Prestasi tim

Page 126: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

110

4) Siswa membuat rangkuman

pelajaran dan guru memberi

penegasan.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya tentang materi yang

belum dipahami.

b. Siswa mengerjakan soal

evaluasi secara individual.

c. Guru meminta siswa untuk

belajar materi selanjutnya.

d. Guru menutup pelajaran.

15 menit

I. Alat dan Sumber Belajar

1. Lembar kerja tim

2. Buku matematika kelas 3 penerbit Piranti Darma Kalokatama, hlm. 46-

47

3. Silabus tematik kelas III

J. Evaluasi

Jenis tes : Tertulis

Bentuk tes : Uraian

Contoh Instrumen :

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

1. 150 + 95 – 45 = . . . .

2. 10 × 15 : 3 = . . . .

3. 145 – (25 + 70) = . . . .

4. 60 : 3 × 15 = . . . .

5. 195 – 45 + 225 = . . . .

Page 127: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

111

Kunci jawaban:

1. 150 + 95 – 45

= 245 – 45

= 200

2. 10 × 15 : 3

= 150 : 3

= 50

3. 145 – (25 + 70)

= 145 – 95

= 50

4. 60 : 3 × 15

= 20 × 15

= 300

5. 195 – 45 + 225

= 150 + 225

= 375

Page 128: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

112

Page 129: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

113

Lembar Kerja Tim Siklus 1

Nama Tim:

1.

2.

3.

4.

Jawab dan diskusikan dengan kelompokmu soal-soal di bawah ini!

1. 250 + 135 – 57 = . . . .

2. 25 × 4 : 5 = . . . .

3. 170 – 35 + 280 = . . . .

4. 96 + (47 – 25) = . . . .

5. 48 : 4 × 25 = . . . .

Selamat Mengerjakan

Page 130: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

114

Kuis Siklus 1

Nama :

Kelompok :

Jawablah pada titik-titik di bawah ini!

1. 175 + 238 – 98 = . . . .

2. 20 × 4 : 8 = . . . .

3. 240 + (180 – 120) = . . . .

4. 24 – 10 + 164 = . . . .

5. 90 : 3 × 10 = . . .

Selamat Mengerjakan

Page 131: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

115

Lampiran ke 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

(RPP)

Menggunakan Metode Kooperatif STAD Konsep Operasi Hitung Campuran

Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Cekelan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.

B. Kompetensi Dasar

2.4. Melakukan operasi hitung campuran.

C. Indikator

1. Melakukan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian.

2. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan hitung campuran.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah bekerja tim, siswa dapat melakukan operasi hitung campuran

antara penjumlahan dan perkalian.

2. Setelah bekerja tim, siswa dapat melakukan operasi hitung campuran

antara pembagian dan pengurangan.

3. Setelah bekerja tim, siswa dapat melakukan operasi hitung campuran

antara penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.

4. Setelah bekerja tim, siswa dapat melakukan operasi hitung campuran

antara penjumlahan, pengurangan dan pembagian.

Page 132: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

116

E. Karakter yang Diharapkan

1. Religius

2. Rasa ingin tahu

3. Kerjasama

4. Tanggung jawab

5. Keberanian

6. Bersahabat

F. Materi Pokok

Operasi hitung campuran

G. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD)

H. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Tahap STAD Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

a. Mengondisikan kelas

b. Guru membuka pelajaran dengan

berdo’a bersama.

c. Mengecek kehadiran siswa

d. Menanyakan kabar siswa

e. Memotivasi siswa

f. Apersepsi

g. Guru menyampaikan tujuan

yang akan dicapai setelah

pembelajaran selesai.

Penyampaian

tujuan dan

motivasi

5 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1) Siswa mengerjakan soal pre

tes

50 menit

Page 133: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

117

2) Tanya jawab tentang konsep

operasi hitung campuran.

3) Siswa melakukan simulasi

pembelajaran menggunakan

metode kooperatif STAD.

b. Elaborasi

1) Guru menyuruh siswa

bergabung dalam masing-

masing kelompok.

2) Setiap kelompok diberi

lembar kerja, untuk

dijadikan pedoman kerja

tim. (Terlampir)

3) Siswa dalam kelompok

bekerja sama menyelesaikan

soal pada lembar kerja.

4) Perwakilan masing-masing

kelompok

mempresentasikan hasil

kerja tim.

5) Guru bersama siswa

membahas hasil kerja tim.

6) Guru membagi soal kuis

kepada masing-masing

kelompok dan dikerjakan

secara individual.

(Terlampir)

c. Konfirmasi

1) Guru bersama siswa

membahas jawaban dari

kuis yang dikerjakan.

Presentasi

guru

Bergabung

dengan

kelompok

Kegiatan

belajar dalam

tim

Kuis

Page 134: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

118

2) Guru menghitung skor

kelompok.

3) Memberi penghargaan

kepada tim yang

memdapat predikat tim

super.

4) Siswa membuat

rangkuman pelajaran dan

guru memberi penegasan.

Prestasi tim

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya tentang materi yang

belum dipahami.

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi

secara individual.

c. Guru meminta siswa untuk

belajar materi selanjutnya.

d. Guru menutup pelajaran.

15 menit

I. Alat dan Sumber Belajar

1. Lembar kerja tim

2. Buku matematika kelas 3 penerbit Piranti Darma Kalokatama, hlm.

46-47

3. Silabus tematik kelas III

J. Evaluasi

Jenis tes : Tertulis

Bentuk tes : Uraian

Contoh Instrumen :

Page 135: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

119

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

1. 140 + 30 × 3 = . . . .

2. 300 + (78 – 28) : 5 = . . . .

3. 290 + 62 : 2 = . . . .

4. 21 × 4 – 32 + 65 = . . . .

5. 27 × 3 + 29 = . . . .

Kunci jawaban:

1. 140 + 30 × 3

= 140 + 90

= 230

2. 300 + (78 – 28) : 5

= 300 + 50 : 5

= 300 + 10

= 310

3. 290 + 62 : 2

= 290 + 31

= 321

4. 21 × 4 – 32 + 65

= 84 – 32 + 65

= 52 + 65

= 117

5. 27 × 3 + 29

= 81 +29

= 110

Page 136: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

120

Page 137: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

121

Lembar Kerja Tim

Nama Tim:

A.

B.

C.

D.

Jawab dan diskusikan dengan kelompokmu soal-soal di bawah ini!

A. 250 + 8 × 10 = . . . .

B. 400 – 25 : 5 = . . . .

C. 135 – 25 × 5 + 48 = . . . .

D. 270 – 95 + 46 : 2 = . . . .

E. (84 + 24) – 21 × 4 = . . . .

Selamat Mengerjakan

Page 138: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

122

Soal Kuis

Nama :

Kelompok :

Jawablah pada titik-titik di bawah ini!

1. (120 – 30) + 48 : 4 = . . . .

2. 34 × 4 + 167 = . . . .

3. 150 + 64 – 40 × 3 = . . . .

4. 435 – (80 + 42) : 2 = . . . .

5. 165 – 45 × 3 = . . . .

Selamat Mengerjakan

Page 139: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

123

Lampiran ke 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

(RPP)

Menggunakan Metode Kooperatif STAD Konsep Operasi Hitung Campuran

Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Cekelan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.

B. Kompetensi Dasar

3.4. Melakukan operasi hitung campuran.

C. Indikator

1. Melakukan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian.

2. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan hitung campuran.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah bekerja tim, siswa dapat melakukan operasi hitung

campuran antara penjumlahan, perkalian dan pembagian.

2. Setelah bekerja tim, siswa dapat melakukan operasi hitung

campuran antara pengurangan, perkalian dan pembagian.

3. Setelah bekerja tim, siswa dapat menyelesaikan soal cerita dalam

kehidupan sehari-hari yang melibatkan operasi hitung campuran.

Page 140: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

124

E. Karakter yang Diharapkan

1. Religius

2. Rasa ingin tahu

3. Kerjasama

4. Tanggung jawab

5. Keberanian

6. Bersahabat

F. Materi Pokok

Operasi hitung campuran

G. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division

(STAD)

H. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Tahap STAD Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran

dengan berdo’a bersama.

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Menanyakan kabar siswa

d. Memotivasi siswa

e. Apersepsi

f. Guru menyampaikan tujuan

yang akan dicapai setelah

pembelajaran selesai.

Penyampaian

tujuan dan

motivasi

5 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1) Siswa mengerjakan pre tes

2) Bertanya jawab tentang konsep

operasi hitung hitung campuran.

Presentasi

guru

50 menit

Page 141: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

125

b. Elaborasi

1) Guru menyuruh siswa

bergabung dalam masing-

masing kelompok.

2) Setiap kelompok diberi lembar

kerja, untuk dijadikan pedoman

kerja tim. (Terlampir)

3) Siswa dalam kelompok bekerja

sama menyelesaikan soal pada

lembar kerja.

4) Perwakilan masing-masing

kelompok mempresentasikan

hasil kerja tim.

5) Guru bersama siswa membahas

hasil kerja tim.

6) Guru membagi soal kuis kepada

masing-masing kelompok dan

dikerjakan secara individual.

(Terlampir)

c. Konfirmasi

1) Guru bersama siswa membahas

jawaban dari kuis yang

dikerjakan.

2) Guru menghitung skor

kelompok.

3) Memberi penghargaan kepada

tim yang memdapat predikat tim

super.

4) Siswa membuat rangkuman

pelajaran dan guru memberi

penegasan.

Bergabung

dengan

kelompok

Kegiatan

belajar dalam

tim

Kuis

Prestasi tim

Page 142: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

126

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa diberi kesempatan

untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami.

b. Siswa mengerjakan soal

evaluasi secara individual.

c. Guru menutup pelajaran.

15 menit

I. Alat dan Sumber Belajar

1. Lembar kerja tim

2. Buku matematika kelas 3 penerbit Piranti Darma Kalokatama,

hlm. 46-47

3. Silabus tematik kelas III

J. Evaluasi

Jenis tes : Tertulis

Bentuk tes : Uraian

Contoh Instrumen :

Isilah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. 260 + 24 : 2 × 4 = . . . .

2. 20 × 5 : 2 – 34 = . . . .

3. Kakek mempunyai 20 batang pohon durian. Semuanya sedang

berbuah. Dari setiap pohon diambil 2 buah durian. Sebanyak 30 buah

dijual ke pasar. Berapakah durian yang tidak dijual?

4. Bapak guru membagikan 120 buku tentang tumbuhan. Buku itu

dibagikan sama banyak kepada 60 siswa. Setiap siswa sebelumnya

mempunyai 8 buku. Berapa banyak buku yang dimiliki setiap siswa

sekarang?

5. Faizah mempunyai 6 ikat buah rambutan. Setiap ikatnya berisi 20 buah

rambutan. Rambutan tersebut dibagikan kepada 12 orang temannya.

Berapa banyak rambutan yang diterima setiap teman Faizah?

Page 143: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

127

Kunci jawaban:

1. 260 + 24 : 2 × 4

= 260 + 12 × 4

= 260 + 48

= 308

2. 20 × 5 : 2 – 34

= 100 : 2 – 34

= 50 – 34

= 16

3. Jumlah durian yang diambil = 20 × 2 = 40 buah

Jumlah durian yang dijual = 30 buah

Jumlah durian yang tidak dijual = 40 – 30 = 10 buah

Jadi, buah durian yang tidak dijual adalah 10 buah.

4. Jumlah buku = 120 buku

Jumlah siswa yang dibagi buku = 60 siswa

Jumlah buku yang diterima siswa = 120 : 60 = 2 buku

Sebelumya setiap siswa memiliki buku = 8 buku

Jumlah buku yang dimiliki setiap siswa = 2 + 8 = 10 buku

Jadi, setiap siswa memiliki buku sebanyak 10 buku.

5. Jumlah rambutan yang dimiliki = 6 × 20 = 120 buah

Jumlah yang dibagi rambutan = 12 orang

Jumlah rambutan yang diterima = 120 : 12 = 10 buah

Jadi, setiap teman Faizah menerima 10 buah rambutan.

Page 144: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

128

Page 145: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

129

Lembar Kerja Tim

Nama Tim:

A.

B.

C.

D.

Jawab dan diskusikan dengan kelompokmu soal-soal di bawah ini!

1. 170 + 90 : 30 × 14 = . . . .

2. 25 × 6 : (140 – 135) = . . . .

3. Ulfa sedang merayakan ulang tahunnya. Ibu Ulfa menyediakan 50 tusuk

sate ayam. Setiap tusuk berisi 8 potong daging. Rani menghabiskan 5

tusuk sate. Berapa potong daging yang tersisa?

4. Rehan membagikan 6 kg apel kepada 3 saudaranya sama banyak. Setiap 1

kg berisi 5 butir buah apel. Ketiga saudara Rehan sebelumnya telah

mempunyai 3 butir buah apel. Berapa banyak buah apel yang dimiliki

setiap saudara Rehan sekarang?

5. Ibu membeli 2 krat telur ayam. Setiap krat berisi 150 butir telur ayam. Ibu

membawanya dengan naik sepeda motor, ketika bersepeda ibu melewati

jalan yang berlubang-lubang. Tak lama kemudian ibu behenti dan

menurunkan telur-telur tersebut. Setelah diturunkan ternyata ada telur

yang pecah sebanyak 70 butir. Berapakah sisa telur ayam yang tidak

pecah?

Page 146: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

130

Soal Kuis

Nama :

Kelompok :

Jawablah pada titik-titik di bawah ini!

1. 120 : 60 × 45 – 35 = . . . .

2. 20 × 4 : 8 + 320 = . . . .

3. Rudi membeli 5 keranjang buah salak. Setiap keranjang berisi 15 buah

salak. Kemudian Rudi membeli 2 keranjang lagi. Berapa banyak buah

salak yang dimiliki Rudi sekarang?

4. Rani membeli 3 lusin buku. Setiap lusin berisi 12 buku. Kemudian buku-

buku tersebut dibagikan kepada 6 orang anak yatim. Berapa banyak buku

yang diterima setiap anak yatim?

5. Andi mempunyai 75 butir kelereng. Kelereng tersebut dipinjam Roni

sebanyak 23 butir. Kemudian Andi membeli lagi 60 butir kelereng. Berapa

banyak kelereng yang dimiliki Andi sekarang?

Page 147: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

131

Lampiran ke 4

Nama :

No Absen :

Soal Post Tes Siklus 1

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

1. 150 + 95 – 45 = . . . .

2. 10 × 15 : 3 = . . . .

3. 145 – (25 + 70) = . . . .

4. 60 : 3 × 15 = . . . .

5. 195 – 45 + 225 = . . . .

Selamat Mengerjakan

Page 148: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

132

Lampiran ke 5

Nama :

No Absen :

Soal Post Test Siklus II

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

1. 140 + 30 × 3 = . . . .

2. 300 + (78 – 28) : 5 = . . . .

3. 290 + 62 : 2 = . . . .

4. 21 × 4 – 32 + 65 = . . . .

5. 27 × 3 + 29 = . . . .

Selamat Mengerjakan

Page 149: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

133

Lampiran ke 6

Soal Post Test Siklus III

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. 260 + 24 : 2 × 4 = . . . .

2. 20 × 5 : 2 – 34 = . . . .

3. Kakek mempunyai 20 batang pohon durian. Semuanya sedang

berbuah. Dari setiap pohon diambil 2 buah durian. Sebanyak 30 buah

dijual ke pasar. Berapakah durian yang tidak dijual?

4. Bapak guru membagikan 120 buku tentang tumbuhan. Buku itu

dibagikan sama banyak kepada 60 siswa. Setiap siswa sebelumnya

mempunyai 8 buku. Berapa banyak buku yang dimiliki setiap siswa

sekarang?

5. Faizah mempunyai 6 ikat buah rambutan. Setiap ikatnya berisi 20 buah

rambutan. Rambutan tersebut dibagikan kepada 12 orang temannya.

Berapa banyak rambutan yang diterima setiap teman Faizah?

Nama :

No :

Selamat Mengerjakan

Page 150: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

134

Lampiran ke 7

Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode

Kooperatif STAD di MI Muhammadiyah Cekelan Siklus 1

No Fase STAD Indikator Kompetensi Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan

Awal

1.1Penyampai

an Tujuan dan

Motivasi

Menjelaskan

tujuan dan

motivasi

siswa untuk

belajar

1.1.1 Mengajak siswa

untuk berdo’a

1.1.2 Guru mengecek

kehadiran siswa

1.1.3 Menyampaikan

tujuan yang harus dicapai

setelah pembelajaran

selesai

1.1.4 Memberi motivasi

kepada siswa untuk

belajar

2. Kegiatan

Inti

2.1 Pembagian

kelompok

Guru

membagi

siswa menjadi

beberapa

kelompok

2.1.1 Guru membagi

siswa menjadi 4 kelompok

secara heterogen.

2.1.2 Guru menjelaskan

aturan main metode

kooperatif STAD

2.2 Presentasi

guru

Siswa paham

konsep

operasi hitung

campuran.

2.2.1 Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

tentang konsep operasi

hitung campuran.

2.3 Kgiatan

belajar dalam

tim

Siswa dapat

bekerja sama

dalam tim

2.3.1 Guru memberikan

lembar kerja tim yang

berisi soal-soal operasi

hitung campuran

2.3.2 Guru melihat

keaktifan siswa

2.3.3 Guru membimbing

siswa ketika belajar tim

berlangsung.

2.3.4. Guru bersama siswa

membahas hasil kerja tim

2.3.5. Guru meminta

siswa membuat

rangkuman pelajaran

kemudian guru memberi

penegasan.

2.4. Kuis Siswa dapat

mengerjakan

2.4.1 Guru membagikan

kuis yang berisi soal-soal

Page 151: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

135

soal-soal

dalam kuis

operasi hitung campuran.

2.4.2 Guru memeriksa

hasil kerja siswa.

2.4.3 Guru menghitung

skor kelompok

2.5 Prestasi

Tim

Pemberian

hadiah kepada

kelompok

2.5.1 Guru memberikan

hadiah pada kelompok

yang mendapat predikat

Tim Super.

3. Kegiatan

Akhir

3.1 Membagi

Soal Evaluasi

Siswa dapat

melakukan

operasi hitung

campuran

3.1.1 Guru memberi

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang

materi yang belum

difahami

3.1.2 Guru memberi siswa

soal evaluasi yang

dikerjakan secara

individu.

3.1.3 Guru meminta siswa

untuk belajar materi

selanjutnya

3.1.4 Guru menutup

pelajaran

Jumlah 47

Rata-rata 2,35

Page 152: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

136

Page 153: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

137

Lampiran ke 8

Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode

Kooperatif STAD di MI Muhammadiyah Cekelan Siklus II

No Fase STAD Indikator Kompetensi Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan

Awal

1.1Penyampai

an Tujuan dan

Motivasi

Menjelaskan

tujuan dan

motivasi

siswa untuk

belajar

1.1.1 Mengajak siswa

untuk berdo’a

1.1.2 Guru mengecek

kehadiran siswa

1.1.3 Menyampaikan

tujuan yang harus dicapai

setelah pembelajaran

selesai

1.1.4 Memberi motivasi

kepada siswa untuk

belajar

2. Kegiatan

Inti

2.1 Pembagian

kelompok

Guru

membagi

siswa menjadi

beberapa

kelompok

2.1.1 Guru membagi

siswa menjadi 4 kelompok

secara heterogen.

2.1.2 Guru menjelaskan

aturan main metode

kooperatif STAD

2.2 Presentasi

guru

Siswa paham

konsep

operasi hitung

campuran.

2.2.1 Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

tentang konsep operasi

hitung campuran.

2.3 Kgiatan

belajar dalam

tim

Siswa dapat

bekerja sama

dalam tim

2.3.1 Guru memberikan

lembar kerja tim yang

berisi soal-soal operasi

hitung campuran

2.3.2 Guru melihat

keaktifan siswa

2.3.3 Guru membimbing

siswa ketika belajar tim

berlangsung.

2.3.4. Guru bersama siswa

membahas hasil kerja tim

2.3.5. Guru meminta

siswa membuat

rangkuman pelajaran

kemudian guru memberi

penegasan.

2.4. Kuis Siswa dapat

mengerjakan

2.4.1 Guru membagikan

kuis yang berisi soal-soal

Page 154: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

138

soal-soal

dalam kuis

operasi hitung campuran.

2.4.2 Guru memeriksa

hasil kerja siswa.

2.4.3 Guru menghitung

skor kelompok

2.5 Prestasi

Tim

Pemberian

hadiah kepada

kelompok

2.5.1 Guru memberikan

hadiah pada kelompok

yang mendapat predikat

Tim Super.

3. Kegiatan

Akhir

3.1 Membagi

Soal Evaluasi

Siswa dapat

melakukan

operasi hitung

campuran

3.1.1 Guru memberi

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang

materi yang belum

difahami

3.1.2 Guru memberi siswa

soal evaluasi yang

dikerjakan secara

individu.

3.1.3 Guru meminta siswa

untuk belajar materi

selanjutnya

3.1.4 Guru menutup

pelajaran

Jumlah 64

Rata-rata 3,2

Page 155: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

139

Page 156: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

140

Lampiran ke 9

Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode

Kooperatif STAD di MI Muhammadiyah Cekelan Siklus III

No Fase STAD Indikator Kompetensi Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan

Awal

1.1Penyampai

an Tujuan dan

Motivasi

Menjelaskan

tujuan dan

motivasi

siswa untuk

belajar

1.1.1 Mengajak siswa

untuk berdo’a

1.1.2 Guru mengecek

kehadiran siswa

1.1.3 Menyampaikan

tujuan yang harus dicapai

setelah pembelajaran

selesai

1.1.4 Memberi motivasi

kepada siswa untuk

belajar

2. Kegiatan

Inti

2.1 Pembagian

kelompok

Guru

membagi

siswa menjadi

beberapa

kelompok

2.1.1 Guru membagi

siswa menjadi 4 kelompok

secara heterogen.

2.1.2 Guru menjelaskan

aturan main metode

kooperatif STAD

2.2 Presentasi

guru

Siswa paham

konsep

operasi hitung

campuran.

2.2.1 Guru bersama siswa

melakukan tanya jawab

tentang konsep operasi

hitung campuran.

2.3 Kgiatan

belajar dalam

tim

Siswa dapat

bekerja sama

dalam tim

2.3.1 Guru memberikan

lembar kerja tim yang

berisi soal-soal operasi

hitung campuran

2.3.2 Guru melihat

keaktifan siswa

2.3.3 Guru membimbing

siswa ketika belajar tim

berlangsung.

2.3.4. Guru bersama siswa

membahas hasil kerja tim

2.3.5. Guru meminta

siswa membuat

rangkuman pelajaran

kemudian guru memberi

penegasan.

2.4. Kuis Siswa dapat

mengerjakan

2.4.1 Guru membagikan

kuis yang berisi soal-soal

Page 157: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

141

soal-soal

dalam kuis

operasi hitung campuran.

2.4.2 Guru memeriksa

hasil kerja siswa.

2.4.3 Guru menghitung

skor kelompok

2.5 Prestasi

Tim

Pemberian

hadiah kepada

kelompok

2.5.1 Guru memberikan

hadiah pada kelompok

yang mendapat predikat

Tim Super.

3. Kegiatan

Akhir

3.1 Membagi

Soal Evaluasi

Siswa dapat

melakukan

operasi hitung

campuran

3.1.1 Guru memberi

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang

materi yang belum

difahami

3.1.2 Guru memberi siswa

soal evaluasi yang

dikerjakan secara

individu.

3.1.3 Guru meminta siswa

untuk belajar materi

selanjutnya

3.1.4 Guru menutup

pelajaran

Jumlah 69

Rata-rata 3,5

Page 158: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

142

Page 159: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

143

Lampiran ke 10

Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Matematika melalui Metode

Kooperatif STAD di MI Muhammadiyah Cekelan Siklus 1

No Fase STAD Indikator Kompetensi Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan

Awal

1.1Penyampai

an Tujuan dan

Motivasi

Tujuan dan

motivasi

siswa untuk

belajar

1.1.1 Siswa berdo’a

bersama.

1.1.2 Siswa

memperhatikan guru

ketika di absen.

1.1.3 Siswa dapat

menyebutkan tujuan

yang harus dicapai

setelah pembelajaran

selesai.

1.1.4 Siswa bersemangat

ketika mendapat

motivasi untuk belajar.

2. Kegiatan

Inti

2.1 Pembagian

kelompok

Guru

membagi

siswa menjadi

beberapa

kelompok

2.1.1 Siswa antusias

mencari teman

sekelompok

2.1.2 Siswa melakukan

simulasi metode

kooperatif STAD

2.2 Presentasi

guru

Siswa dapat

menjelaskan

konsep

operasi hitung

campuran.

2.2.1 Siswa bertanya

jawab tentang konsep

operasi hitung campuran

2.3 Kgiatan

belajar dalam

tim

Siswa dapat

bekerja sama

dalam tim

2.3.1 Siswa berdiskusi

mengerjakan soal

operasi hitung campuran

pada lembar kerja tim.

2.3.2 Siswa aktif dan

kreatif dalam kerja tim

2.3.3 Siswa bertanya

peda teman sekelompok

apabila ada materi yang

belum dipahami.

2.3.3. Siswa

mempresentasikan hasil

kerja tim.

2.3.4. Siswa membuat

rangkuman pelajaran.

Page 160: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

144

2.4. Kuis Siswa dapat

mengerjakan

soal-soal

dalam kuis

2.4.1 Siswa menempati

tempat duduk secara

individual.

2.4.2 Siswa

mengerjakan soal-soal

kuis secara individu.

2.4.3 Siswa bersama

guru membahas soal

kuis yang dikerjakan.

2.5 Prestasi

Tim

Pemberian

hadiah kepada

kelompok

2.5.1 Antusias dalam

menunggu penentuan

skor kelompok.

2.5.2 Siswa merasa

senang mendapat

penghargaan prestasi

tim.

3. Kegiatan

Akhir

3.1 Membagi

Soal Evaluasi

Siswa dapat

melakukan

operasi hitung

campuran

3.1.1 Siswa bertanya

tentang materi yang

belum difahami.

3.1.2 Siswa

mengerjakan soal

evaluasi secara individu.

3.1.3 Siswa menjawab

salam

Jumlah 48

Rata-rata 2,4

Page 161: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

145

Page 162: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

146

Lampiran ke 11

Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Matematika melalui Metode

Kooperatif STAD di MI Muhammadiyah Cekelan Siklus II

No Fase STAD Indikator Kompetensi Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan

Awal

1.1Penyampai

an Tujuan dan

Motivasi

Tujuan dan

motivasi

siswa untuk

belajar

1.1.1 Siswa berdo’a

bersama.

1.1.2 Siswa

memperhatikan guru

ketika di absen.

1.1.3 Siswa dapat

menyebutkan tujuan

yang harus dicapai

setelah pembelajaran

selesai.

1.1.4 Siswa bersemangat

ketika mendapat

motivasi untuk belajar.

2. Kegiatan

Inti

2.1 Pembagian

kelompok

Guru

membagi

siswa menjadi

beberapa

kelompok

2.1.1 Siswa antusias

mencari teman

sekelompok

2.1.2 Siswa melakukan

simulasi metode

kooperatif STAD

2.2 Presentasi

guru

Siswa dapat

menjelaskan

konsep

operasi hitung

campuran.

2.2.1 Siswa bertanya

jawab tentang konsep

operasi hitung campuran

2.3 Kgiatan

belajar dalam

tim

Siswa dapat

bekerja sama

dalam tim

2.3.1 Siswa berdiskusi

mengerjakan soal

operasi hitung campuran

pada lembar kerja tim.

2.3.2 Siswa aktif dan

kreatif dalam kerja tim

2.3.3 Siswa bertanya

peda teman sekelompok

apabila ada materi yang

belum dipahami.

2.3.3. Siswa

mempresentasikan hasil

kerja tim.

2.3.4. Siswa membuat

rangkuman pelajaran.

Page 163: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

147

2.4. Kuis Siswa dapat

mengerjakan

soal-soal

dalam kuis

2.4.1 Siswa menempati

tempat duduk secara

individual.

2.4.2 Siswa

mengerjakan soal-soal

kuis secara individu.

2.4.3 Siswa bersama

guru membahas soal

kuis yang dikerjakan.

2.5 Prestasi

Tim

Pemberian

hadiah kepada

kelompok

2.5.1 Antusias dalam

menunggu penentuan

skor kelompok.

2.5.2 Siswa merasa

senang mendapat

penghargaan prestasi

tim.

3. Kegiatan

Akhir

3.1 Membagi

Soal Evaluasi

Siswa dapat

melakukan

operasi hitung

campuran

3.1.1 Siswa bertanya

tentang materi yang

belum difahami.

3.1.2 Siswa

mengerjakan soal

evaluasi secara individu.

3.1.3 Siswa menjawab

salam

Jumlah 58

Rata-rata 2,9

Page 164: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

148

Page 165: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

149

Lampiran ke 12

Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Matematika melalui Metode

Kooperatif STAD di MI Muhammadiyah Cekelan Siklus III

No Fase STAD Indikator Kompetensi Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan

Awal

1.1Penyampai

an Tujuan dan

Motivasi

Tujuan dan

motivasi

siswa untuk

belajar

1.1.1 Siswa berdo’a

bersama.

1.1.2 Siswa

memperhatikan guru

ketika di absen.

1.1.3 Siswa dapat

menyebutkan tujuan

yang harus dicapai

setelah pembelajaran

selesai.

1.1.4 Siswa bersemangat

ketika mendapat

motivasi untuk belajar.

2. Kegiatan

Inti

2.1 Pembagian

kelompok

Guru

membagi

siswa menjadi

beberapa

kelompok

2.1.1 Siswa antusias

mencari teman

sekelompok

2.1.2 Siswa melakukan

simulasi metode

kooperatif STAD

2.2 Presentasi

guru

Siswa dapat

menjelaskan

konsep

operasi hitung

campuran.

2.2.1 Siswa bertanya

jawab tentang konsep

operasi hitung campuran

2.3 Kgiatan

belajar dalam

tim

Siswa dapat

bekerja sama

dalam tim

2.3.1 Siswa berdiskusi

mengerjakan soal

operasi hitung campuran

pada lembar kerja tim.

2.3.2 Siswa aktif dan

kreatif dalam kerja tim

2.3.3 Siswa bertanya

peda teman sekelompok

apabila ada materi yang

belum dipahami.

2.3.3. Siswa

mempresentasikan hasil

kerja tim.

2.3.4. Siswa membuat

rangkuman pelajaran.

Page 166: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

150

2.4. Kuis Siswa dapat

mengerjakan

soal-soal

dalam kuis

2.4.1 Siswa menempati

tempat duduk secara

individual.

2.4.2 Siswa

mengerjakan soal-soal

kuis secara individu.

2.4.3 Siswa bersama

guru membahas soal

kuis yang dikerjakan.

2.5 Prestasi

Tim

Pemberian

hadiah kepada

kelompok

2.5.1 Antusias dalam

menunggu penentuan

skor kelompok.

2.5.2 Siswa merasa

senang mendapat

penghargaan prestasi

tim.

3. Kegiatan

Akhir

3.1 Membagi

Soal Evaluasi

Siswa dapat

melakukan

operasi hitung

campuran

3.1.1 Siswa bertanya

tentang materi yang

belum difahami.

3.1.2 Siswa

mengerjakan soal

evaluasi secara individu.

3.1.3 Siswa menjawab

salam

Jumlah 66

Rata-rata 3,3

Page 167: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

151

Page 168: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

152

Lampiran 13

Page 169: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

153

Page 170: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

154

Lampiran ke 13

Petunjuk pengisian angket:

1. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti!

2. Berilah tanda chek list (√) untuk menjawab pertanyaan!

3. Jawablah dengan sejujurnya, karena tidak berpengaruh pada nilai anda!

Daftar Identitas Responden

Nama:

Kelas:

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Saya senang belajar dengan

menggunakan metode kooperatif

STAD.

2. Belajar menggunakan metode

kooperatif STAD menarik bagi saya

3. Saya dapat berdiskusi dengan teman

sekelompok.

4. Apabila saya belum paham tentang

materi pembelajaran, saya dapat

bertanya dengan teman sekelompok.

5. Saya dapat belajar dengan kreatif

menggunakan metode kooperatif

STAD.

6. Saya dapat belajar lebih aktif dalam

proses belajar melalui metode

kooperatif STAD.

7. Saya paham mengenai aturan penting

opersi hitung campuran.

8. Saya dapat mengerjakan soal operasi

hitung campuran .

9. Saya dapat mengerjakan soal cerita

dalam kehidupan sehari-hari yang

melibatkan operasi hitung campuran.

10. Belajar menggunakan metode

kooperatif STAD membuat saya

mendapat nilai bagus.

Jumlah

Page 171: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

155

Lampiran ke 14

Foto Kegiatan Belajar

‘’

Motivasi Siswa Tim STAD

Membagi Lembar Kerja Tim Kerja Tim

Page 172: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

156

Belajar dalam Tim STAD Presentasi Tim

Mengerjakan soal kuis Penghargaan Tim super

Page 173: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

157

Page 174: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

158

Page 175: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

159

Page 176: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

160

Page 177: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

161

Page 178: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

162

Page 179: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

163

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Nofia Mualisa Jurusan/ Progdi : Tarbiyah/ PGMI

Nim : 11510033 Dosen PA : Drs. Abdul Syukur, M. Si.

NO KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR

1. OPAK 2010 dengan tema

“Optimalisasi Nalar Kritis

Mahasiswa: Upaya Mengawal

Perubahan Bangsa ke Arah

yang Lebih Baik”

25 - 27 Agustus 2010 Peserta 3

2. Penghargaan USER

EDUCATION (Pendidikan

Pemakai) oleh UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga

20 – 25 September

2010

Peserta 3

3. PLCPP XX dalam kegiatan

Pendidikan dan Latihan Calon

Penegak Pandega ke-20

08 – 11 Oktober 2010 Peserta 3

4. National Workshop Of

Entrepreneurship and Basic

Cooperation 2010

19 Desember 2010 Peserta 6

5. Seminar Politik dengan tema

“Politik yang ideal untuk

masa depan Salatiga yang

lebih baik”

27 Januari 2011 Peserta 3

6. Piagam penghargaan atas

partisipasi dalam mengikuti

Kegiatan Galang Tangkas se –

Eks Karisidenan Surakarta

7 – 8 Mei 2011 Dewan Juri 4

7. Seminar Keperempuanan

dengan tema “Menumbuhkan

Kembali Jiwa Kekartinian

dalam Ranah Kampus”

17 Mei 2011 Peserta 3

8. Seminar Nasional Pendidikan

dengan tema “Realisasi

Pendidikan Karakter Bangsa

dalam Kurikulum Pendidikan

Nasional”

20 Juni 2011 Peserta 6

Page 180: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

164

9. Daurah Mar’atus Shalihah

dengan tema “Let’ s Be An

Inspiring Women”

26 November 2011 Peserta 3

10. Seminar Regional dengan

tema “Peran Mahasiswa

Dalam Mengawal BLSM

(BLT) Tepat Sasaran”

03 Mei 2012 Peserta 4

11. JQH dalam kegiatan GORAH

MASAL

12 Mei 2012 Peserta 2

12. Seminar Nasional dengan

tema “Berpolitik untuk

Kesejahteraan Indonesia

Reorientasi Gerakan

Mahasiswa Pasca Reformasi”

15 Mei 2012 Peserta 6

13. Seminar Nasional Ekonomi

Syariah dengan tema

Ekonomi Syariah : Bukan

Ekonomi Biasa “Penerapan

Nilai-Nilai Syariah dalam

Praktik Perekonomian”

2 Juni 2012 Peserta 6

14. Seminar Nasional Pendidikan

dengan tema “Pendidikan

Multikultural Sebagai Pilar

Karakter Bangsa”

6 Juni 2012 Peserta 6

15. MTQ Umum IV Mahasiswa,

Pesantren, SMA sederajat se-

Salatiga dan sekitarnya

dengan tema “Melalui MTQ

tingkatkan prestasi, syi’arkan

akhlak Qur’ani”

3 Oktober 2012 Peserta 3

16. Penerimaan anggota baru

JQH dengan Tema

“Membentuk Paradigma

Mahasiswa Qur’ani dengan

Panca Indra, Akal, dan Hati “

17-18 Nopember 2012 Peserta 3

17. Seminar Nasional dengan

tema “Upaya Membangun

Perekonomian dan Stabilitas

Keuangan Nasional:

Menimbang Peran dan Fungsi

BI Pasca Pembentukan OJK

(Otoritas Jasa Keuangan)

15 Desember 2012 Peserta 6

Page 181: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

165

18. Seminar dan Loka Karya

Badan Koordinasi Himpunan

Mahasiswa Islam (Badko

HMI) Jateng D.I. Yogyakarta

dengan tema “Meningkatkan

Wawasan Kebangsaan

Berbasis Hijau”

28 – 30 Desember

2012

Peserta 3

19. Seminar Kesehatan Wanita

bersama AVAIL (Always

Very Active In Life) Salatiga

13 Januari 2013 Peserta 3

20. Seminar Nasional dengan

tema “Ahlussunnah

Waljamaah dalam Perspektif

Islam Indonesia”

26 Maret 2013 Peserta 6

21. Seminar Nasional

Entrepreneurship dengan tema

“Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneur Generasi Muda”

27 Mei 2013 Peserta 6

22. Training Pembuatan Makalah

oleh LDK Darul Amal STAIN

Salatiga

18 September 2013 Peserta 3

23. Musabaqah Tilawatil Qyr’an

(MTQ) Mahasiswa V Tingkat

Mahasiswa, SMA Se-Derajat

dan Pondok Pesantren Se-

Salatiga dan sekitarnya

dengan tema “MTQ Wahana

Apresiasi untuk Mencetak

Insan Qur’ani”

23 Oktober 2013 Peserta 3

24. Gerbang masuk (GEMA)

ITTAQO 2013 dengan Tema

“Mengukuhkan Peran Bahasa

Arab dalam Ranah

Pendidikan Islami di Era

Modern”

16-17 Maret 2014 Peserta 3

25. Day Seminar “Menilik Politik

2014 di Tengah Derasnya

Liberalisasi Politik”

05 Maret 2014 Peserta 3

26. Talk Show “How to be a

Successful Creative Preneur

to Face ASEAN Economic

Community 2015”

7 April 2014 Peserta 3

Page 182: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/271/1/Nofia... · A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah

166