skripsi -...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK MATERI BERPERILAKU TERPUJI
DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV
MADRASAH IBTIDAIYAH ASYSYAFI’IYAH
JATIREJO KEC. SURUH KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Disusun Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
UMI SHOLIKAH
NIM : 114-12-016
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
i
ii
016
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN
DIPUBLIKASIKAN
ٱ م بس ح ٱ � حیم ٱ ن م لر لر
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Umi Sholikah
NIM : 114 12 016
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Dengan ini pihak saya mengijinkan naskah skripsi ini untuk
dipublikasikan.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Motto
كل مولود يولد على الفطرة فأبـواه يـهودانه سانه رانه أو ميج أو يـنص
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka hanya kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi atau seorang nasrani
atau seorang majusi”. (HR.Bukhari) (Lidwa shohih bukhari, 1296)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Bapak (Sarjuni Sartowiyono) dan Ibu (Juriyah) tercinta, yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk
anak-anaknya. Semoga Bapak Ibu Sehat dan selalu dalam lindungan-Nya
2. Suami (Muhammad Fatkhur Rohman) tercinta, yang selalu membantu tanpa
kenal lelah dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
3. Anak Tercinta (Muhammad Zidan Luqman Hakim dan Khumayra Najma
Azkiya) tercinta, semoga selalu semangat dan tidak putus asa dalam menuntut
ilmu dan berguna bagi nusa bangsa.
4. Adek (Muklis Mustofa) yang selalu memberikan motivasi serta kasih
sayangnya baik suka maupun duka. Semoga menjadi anak yang selalu bisa
membangakan orang tuanya dan kelak bisa menjadi imam yang baik.
5. Teman-teman Ekstensi angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
v
KATA PENGANTAR
ٱ م بس ح ٱ � حیم ٱ ن م لر لر
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat, taufik, nikmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikanskripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan
kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat dan para pengikutnya yang selalu istiqomah dijalan-Nya. Yang telah
menunjukkan kepada kita agama yang hak dan menuntun kita dari zakam
kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada
bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait.
Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah
penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu tak lupa peneliti ucapkan banyak
terimakasih setulus-tulusnya atas terselesaikanya skripsi ini kepada:
1. Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga;
2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga;
3. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta
stafnya yang telah membantu penulis selama menjalani kuliah dan ketika
penyusunan skripsi ini;
4. Drs. Bahroni, M.Pd. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan
memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam
penulisan skripsi ini;
vi
5. Bapak ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian
akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada
peneliti; dan
6. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Hanya rasa syukur yang dapat peneliti haturkan kepada Allah Saw yang
telah memberikan anugrah-Nya dalam penyusunan skripsi ini, dengan demikian
akhirnya peneliti mengucapkan banyak terimaksih dan tentunya dalam penulisan
atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti umumnya bagi pembaca yang
dermawan, serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.
Salatiga, Juni 2017
Umi Sholikah NIM: 114 12 016
vii
ABSTRAK
Sholikah, Umi 2017, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Materi Berperilaku Terpuji Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang. Skripsi . Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs._Bahroni, M.Pd.
Kata kunci: Prestasi Belajar dan Metode Jigsaw
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil observasi secara langsung di kelas IV melalui pra siklus penelitian tindakan dapat diketahui bahwa metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran akidah akhlaq yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah; artinya siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum maksimal artinya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek
siswa kelas IV Madrasah Ibtidayah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes tertulis setiap individu dan kelompok pada akhir pelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat yang berdampak pada hasil belajar berupa prestasi.
Hasil dari tes yang dilakukan adalah pada pelaksanaan pra siklus, siswa
yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 8 dari 22 siswa atau 36%. Pada pelaksanaan siklus I, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 15 dari 22 siswa atau 68%. Pada pelaksanaan siklus II, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 19 dari 22 siswa atau 86%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Akidah Akhlak materi tentang berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kecamatan Suruh tahun pelajaran 2016/2017.
viii
Daftar Isi
Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman Nota Pembimbing ............................................................................... ii
Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii
Deklarasi ............................................................................................................ iv
Motto .................................................................................................................. v
Persembahan ...................................................................................................... vi
Kata Pengantar ................................................................................................... vii
Abstrak ............................................................................................................... ix
Daftar Isi ............................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................. 5
E. Kegunaan Penelitian ............................................................ 6
F. Definisi Operasional ............................................................ 7
G. Metode Penelitian ................................................................ 9
H. Sistematika Penulisan Skripsi .............................................. 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar ……………................................................ 14
1. Pengertian Belajar ......................................................... 14
ix
2. Pengertian Prestasi Belajar ............................................... 15
3. Hal-hal yang mempengaruhi Prestasi Belajar .................... 16
B. Metode Jigsaw ........................................................................ 26
1. Pengertian Metode Jigsaw …….......................................... 26
2. Langkah-langkah Penerapan Metode Jigsaw ...................... 27
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw ……………... 28
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………......................................................... 30
B. Subyek Penelitian ..................................................................... 31
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 31
2. Instrumen Penelitian ........................................................... 31
3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ………………………… 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MI Asysyafi’iyah ....................................... 40
B. Hasil Penelitian ........................................................................ 48
C. Pembahasan ………….............................................................. 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 66
B. Saran ........................................................................................ 66
Daftar Pustaka ................................................................................................. 68
Lampiran-lampiran
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar
bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta
didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses
pembelajaran. Menurut M.J.Langkeveld pendidikan adalah kegiatan
membimbing anak manusia menuju pada kedewasaan dan mandiri (Jumali dkk,
2007: 20). Secara sederhana dan umum pendidikan adalah usaha manusia
untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat
dan kebudayaan (Indar, 1994: 16).
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar
memperoleh ilmu pengetahuan untuk meningkatkan derajat kehidupan manusia
itu sendiri (Syah, 2001: 58). Sebagaiman firman Allah dalam Al-Quran Surat
Al-Mujadalah ayat 11.
ٱفسحوا . لس فأ ـ� حوا يف أٱلم� ذا قيل لمك تفس���ن ءامنو�ا ا ا أٱ�� أ�هي� ی��
�ن ءامنوا منمك أٱ�� وا �رفع أٱ�� ٱ�� وا فأ ذا قيل أٱ��� وا لمك یفسح أٱ��
�ن أ�وتوا أٱ بما تعملون خبري وأٱ�� ت وأٱ�� ـ� )١١(لعمل درجArtinya: ”Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan
1
memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al Qur’an Terjemah, 2007;793).
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari disekolah. Belajar
merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang
dari dua subjek, yaitu siswa dan guru (Dimyati, 2002: 17). Siswa adalah subjek
yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan guru
adalah sebagai subjek pembelajaran yang berhubungan lansung dengan siswa
dimana guru memiliki peran penting dalam pembelajaran. Guru seharusnya
mampu menentukan metode pembelajaran yang dipandang dapat
membelajarkan siswa secara aktif melalui proses pembelajaran yang
dilaksanakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
prestasi belajar siswa dapat meningkat terutama pada mata pelajaran Akidah
Akhlak.
Mata pelajaran Akidah Akhlak seringkali dipandang sebagai mata
pelajaran yang membosankan hal tersebut dapat dilihat dari adanya ketidak
tuntasan siswa. Selama ini metode pembelajaran agama Islam yang diterapkan
masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, dan
menghafal. Cara-cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa bosan, jenuh
dan kurang bersemangat dalam belajar sehingga prestasi belajar menurun.
Metode pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam upaya pencapaian tujuan karena ia menjadi sarana yang memberanakkan
meteri pembelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian
2
rupa sehinga dapat dipahami atau diserap oleh siswa menjadi pengertian-
pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya (Arif, 2000: 197).
Sebagai seorang pendidik guru senantiasa dituntut untuk mampu
menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi
siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian
prestasi belajar siswa secara optimal (Ismail, 2008: 25). Guru harus dapat
menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat
mengajar dengan tepat, efektif, efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan
belajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sehingga prestasi
belajar siswa meningkat.
Madrasah menyelenggarakan pendidikan secara terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, membekali siswa dengan ilmu pengetahuan
saja tetapi juga membekali siswa dengan perilaku yang terpuji. Materi tentang
indahnya berperilaku terpuji termuat dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.
Di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh
pembelajaran di dalam kelas selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian
materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya
duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit
peluang bagi siswa untuk bertanya, sehingga siswa merasa jenuh dalam
mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, suasana pembelajaran
menjadi tidak kondusif karena siswa menjadi pasif sehingga prestasi belajar
siswa rendah khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini
ditunjukan oleh kondisi awal proses belajar mengajar pada mata pelajaran
3
akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah pada siswa kelas IV
menunjukkan hasil belajar rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan
belajar (KKM), ini dapat dilihat dari 22 siswa, 8 orang siswa atau 36 % siswa
kelas IV nilainya kurang dari 75 sebagai batas KKM.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh pada mata pelajaran Akidah
Akhlak materi indahnya berperilaku terpuji peneliti mencoba merubah metode
pengajaran yang semula dengan menggunakan metode ceramah dirubah
dengan metode Jigsaw Learning. Strategi pembelajaran Tipe Jigsaw
dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya (1978). Jigsaw
merupakan strategi pembelajaran yang mengkhususkan dari pada suatu materi
pembelajaran. Dalam strategi ini guru memperhatikan latar belakang
pengalaman siswa dan membantu sesama agar bahan pelajaran menjadi lebih
bermakna (Anita, 2004: 69).
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah khususnya mata pelajaran Akidah Akhlak pada
materi indahnya berperilaku terpuji peneliti berminat melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Akidah Akhlak Materi Berperilaku Terpuji Dengan Metode
Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi
belajar mata pelajaran Akidah Akhlak tentang indahnya berperilaku terpuji
pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui
Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran
Akidah Akhlak tentang indahnya berperilaku terpuji pada siswa kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan yaitu suatu alternatif tindakan yang dipandang paling
tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti
(Basrowi, 2008: 91). Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas,
hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode Jigsaw
dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi
tentang indahnya berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2016/2017 dapat ditingkatkan.
5
Untuk mengetahui ketercapaian dari tujuan penelitian ini, maka
dirumuskan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut:
Sekurang-kurangnya 75% siswa mendapat nilai ulangan harian lebih besar dari
nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 75 (Mulyasa.2004:102).
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini secara khusus adalah untuk perbaikan kualitas
pembelajaran Akidah Akhlak yang selama ini dilaksanakan oleh peneliti.
Secara umum penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak
sebagai berikut :
1. Untuk siswa
a. Dapat meningkatkan minat dan keaktifan dalam mengikuti proses
pembelajaran Akidah Akhlak.
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak
2. Untuk Guru.
a. Guru dapat menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran.
b. Guru dapat mengetahui kesulitan siswa.
c. Guru dapat termotivasi dalam meningkatkan kreativitas dalam
pembelajaran.
d. Guru mendapat wawasan tentang metode pembelajaran yang baru,yakni
Jigsaw.
3. Untuk Madrasah
Dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan
6
4. Bagi peneliti akan bertambah wawasan dan pengetahuannya.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah,1994:
19). Sedangkan Nasrun Harahap mengemukakan bahwa prestasi adalah
penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang
berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
siswa. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil
penilaian kemajuan siswa terhadap suatu kegiatan yang telah dikerjakan.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sedangkan Menurut Muhibin Syah (2003: 63) belajar
adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 14) adalah suatu upaya yang
dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu. Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu usaha yang dilakukan manusia untuk memperoleh suatu kepandaian
dan perubahan tingkah laku secara keseluruhan.
7
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha
kemajuan yang dicapai siswa baik berupa perubahan tingkah laku maupun
kepandaian atau ilmu.
2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Mata pelajaran Akidah Akhlak adalah bagian dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh. Materi mata pelajaran Akidah
Akhlak yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada kelas IV semester
Gasal (satu) tahun pelajaran 2016/2017, khususnya yang diteliti mengenai
indahnya berperilaku terpuji.
3. Metode Jigsaw
Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan
serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai harapan. (Ismail, 2008: 8)
Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok. (Ismail, 2008:
82). Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari
beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yang dimaksud metode
Jigsaw adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan melalui pembelajaran kooperatif dimana
8
kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar dan mampu
mengajarkan kepada kelompok yang lain.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan
untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah
perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran (Arikunto, 2006:
105). Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah pengembangan
keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya.
Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini diharapkan kemampuan
pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat kualitasnya dan
sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu terhitung mulai
tanggal 01 sampai 30 November 2016 di Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2016/2017
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sejumlah 22 siswa
9
yang terdiri dari 13 putra dan 9 putri, serta masih menempuh semester gasal
tahun pelajaran 2016/2017, satu orang guru dan 1 orang observer.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini meliputi 4 tahap, yaitu sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Peneliti akan mengidentifikasi dan menganalisis masalah secara
jelas meneliti tentang prestasi belajar Akidah Akhlak siswa-siswi kelas
IV di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2016/2017.
b. Tindakan
Pada tahap ini rancangan strategi yang peneliti lakukan adalah
menerapkan metode Jigsaw.
c. Pengamatan atau observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua
hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.
d. Refleksi
Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul
kemudian melakukan evaluasi.
4. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
10
a. Butir soal tes
b. Lembar observasi
c. Lembar hasil tes
5. Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakakan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Merupakan pengamatan terhadap perubahan sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan dan pengamatan saat belajar mengajar.
b. Tes
Tes yang diberikan kepada siswa berupa pilihan soal pilihan
ganda dan uraian yang diberikan pada setiap siklus setelah pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai
hasil belajar siswa setiap siklus dan foto pada saat pembelajaran
menggunakan metode Jigsaw.
6. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian diwakili oleh momen
refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil
yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk
peningkatan pembelajaran pada siklus berikutnya, sehingga dengan
melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam
menafsirkan data. Dari putaran refleksi dalam siklus akan diberhentikan
11
apabila telah terpenuhi nilai tuntas mata pelajaran Akidah Akhlak sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk seluruh siswa kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini di susun dalam
format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi
sebagai berikut :
Bagian Awal Skripsi memuat : Sampul, Lembar Berlogo, Judul, Persetujuan
Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto dan
Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar
Gambar, Daftar Lampiran.
Bagian inti skripsi ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN, yang berisi : Latar belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan,
Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, memuat : (1)
Rancangan Penelitian, (2) Subjek Penelitian, (3) Langkah-langkah Penelitian,
(4) Instrumen Penelitian (5) Pengumpulan Data, dan (6) Analisis Data,
Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, meliputi : Prestasi Belajar yang memuat : (1)
Belajar, (2) Prestasi Belajar, (3) Hal-hal yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Metode Jigsaw Learning meliputi: (1) Pengertian Metode Jigsaw, (2) Langkah-
langkah Metode Jigsaw, (3) Kelebihan dan Kekurangan Jigsaw.
12
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, meliputi : Subjek Penelitian yang
berisi tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Instrumen Penelitian serta
Karakteristik Siswa. Prosedur Penelitiian siklus I, Siklus II dan Siklus III.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, meliputi : Deskripsi
Penelitian, Analisis Data Penelitian dan Pembahasan Penelitian
BAB V PENUTUP, meliputi : Kesimpulan dan Saran
Bagian Akhir Skripsi terdiri dari: Daftar Pustaka,Lampiran-lampiran,dan
Daftar Riwayat Hidup Peneliti
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar berarti berusaha mengetahui hal-hal baru, teknik baru,
metode baru, cara berpikir baru dan bahkan juga perilaku baru. Para ahli
pendidik sering mangatakan bahwa belajar adalah proses yang berlangsung
seumur hidup dan tidak terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh
oleh seseorang diberbagai tingkat lembaga pendidikan (Sondang, 2004:
106). Beberapa definisi tentang belajar antara lain sebagai berikut:
a) Cronbach (2001, 202). memberikan definisi : Learning is shown by a
change in behavior as result of experience;
b) Spears (1989, 88). memberikan batasan : Learning is to observe, to
read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow
direction;
c) Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result
of practice (Sardiman, 1986: 20);
d) Slameto Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2013: 2).
14
Kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku seseorang yang baru dengan serangkaian kegiatan seperti:
membaca, mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:
19). Menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994: 21)
bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan,
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Belajar adalah adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined as the modivicationor
strengthening of behavior throuch experiencing). (Oemar Hamalik, 2010:
27). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 14) adalah suatu upaya
yang dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu. Sedangkan definisi belajar menurut beberapa pendapat para ahli
antara lain sebagai berikut:
a. Slameto (1995: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
b. Menurut Syah (2003: 63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan.
15
c. Sedangkan menurut Djamarah (2002: 141) belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari beberapa definisi tentang belajar tersebut disimpulkan bahwa
belajar adalah proses perubahan perilaku secara keseluruhan dalam
interaksi antara individu dengan lingkungan sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri. Prestasi belajar di sekolah adalah hasil yang
diperoleh anak-anak berupa nilai dalam setiap mata pelajaran. Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku,
keterampilan dan pengetahuan yang diukur dan dinilai dalam angka.
3. Hal-hal yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Syah (2001: 130) prestasi belajar seseorang dipengaruhi
tiga faktor yaitu: faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal),
faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal), dan faktor
pendekatan belajar (approach to learning).
a. Faktor Internal Siswa
Adalah aktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi dua
aspek, yaitu :
16
1) Aspek Fisiologis
Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera. Kondisi fisik
misalnya kondisi jasmaniah yang sehat, cukup nutrisi, tidak
kelelahan dan sebagainya. Panca indera adalah gerbang masuknya
pengaruh kedalam individu, orang mengenal dunia sekitarnya dan
belajar menggunakan panca indranya. Baiknya fungsi panca indera
merupakan syarat agar belajar berlangsung dengan baik. Panca
indra yang sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat
(mata), indra pendengar (telinga).
Oleh karena itu maka panca indera harus senantiasa dijaga
agar terlindungi dari bahaya yang dapat mengakibatkan
terganggunya fungsi tersebut. Kondisi umum jasmani dan tonus
(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ
tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh
yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya,
dapat menurunkan ranah cipta kognitif sehingga materi yang
dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.
Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar,
siswa sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan untuk
memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang sedapat mungkin
17
terjadwal secara tepat dan mungkin berkesinambungan. Hal ini
penting sebab perubahan pola makan minum dan istirahat akan
menimbulkan reaksi tonus yang merugikan semangat mental siswa
itu sendiri.
2) Aspek Psikologis
Faktor Psikologi yaitu faktor yang berhubungan dengan
kondisi psikis atau jiwa. (Suryabrata, 1993: 249). Yang termasuk
faktor psikologis siswa adalah sebagai berikut :
a) Intelegensi siswa
Intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan
cara yang tepat (Reber, 1998). Tingkat kecerdasan atau
intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat
menentukan keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi
kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar
peluangnya meraih sukses.
b) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk merespons (response tenndency)
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang atau
lainnya, baik secara positif maupun negatif. Sikap (attitude)
siswa yang positif, terutama kepada guru dan mata pelajaran
yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses
18
belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap dan mata
pelajaran, apalagi jika diiringi ketidaksukaan kepada guru, dapat
menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.
c) Bakat siswa
Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang (Syah, 2000). Setiap orang pasti memiliki bakat
dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas tertentu sesuai dengan kapasitas
masing-masing. Bakat juga diartikan sebagai kemampuan
individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Seseorang siswa
yang berbakat dalam bidang musik, misalnya, akan lebih mudah
menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang
berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa
lainnya. Inilah yang kemudian disebut bakat khusus (specific
aptitude) yang konon tak dapat dipelajari karena merupakan
karunia inborn (pembawaan sejak lahir).
d) Minat siswa
Minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat
sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa
yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai
19
pengetahuan dan teknologi, wawasan akan bertambah luas
sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau
pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin
karena siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran
akan mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya
tarik baginya.
e) Motivasi
Motivasi berasal dari kata “movore” dalam bahasa latin
artinya bergerak. Motivasi dapat diartikan keinginan, harapan,
kebutuhan, tujuaan, sasaran, dorongan, dan intensif. Suatu motif
adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan atau
mengarahkan, dan motif itulah yang mengarahkan dan
menyalurkan perilaku, sikap, dan tindak tanduk seseorang yang
dikaitkan dengan pencapaian tujuan baik tujuan organisasi
maupun tujuan pribadi masing-masing anggota organisasi yang
bersangkutan (Sondang, 2004: 142). Motivasi dibedakan
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
(1) Motivasi Intrinsik
Adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu
(Sardiman, 2009: 89). contoh kongkret seorang siswa
melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapatkan
20
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah
tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang
lain. Namun demikian, masih dijumpai perbuatan individu
yang benar-benar didasari oleh suatu dorongan yang tidak
diketahui secara jelas tetapi bukan kerana insting, artinya
bersumber pada suatu motif yang tidak dipengaruhi dari
lingkungan itu.
Perilaku yang disebabkan oleh motif semacam itu
muncul tanpa perlu adanya ganjaran atau perbuatan dan
tidak perlu hukuman untuk tidak melakukannya. Motif yang
demikian biasanya disebut motif intrinsik (Uno, 2011: 33).
Siswa yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki
tujuan menjadi orang yang terdlidik, yang berpengetahuan,
yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan
untuk menuju ketujuan yang ingin dicapai adalah belajar,
tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, dan
tidak mungkin menjadi ahli.
Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada
suatu kebutuhan, kebutuhan untuk menjadi orang yang
terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu
muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara
esensial dan bukan hanya sekedar simbol. Dalam proses
belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih
21
efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak
tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).
(2) Motivasi Ekstrinsik
Adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar (Sardiman, 2009: 89).
contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok pagi nya
akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik,
sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temennya. Jadi
bukan belajar karena ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin
mendapatkan nilai yang baik atau hadiah. Ada pula
perilaku individu yang hanya muncul karena adanya
hukuman atau tidak muncul karena ada hukuman. Motif
yang menyebabkan perilaku itu, seakan-akan dari luar
(ganjaran atau hukuman). Motif semacam ini disebut motif
ekstrinsik. Gajaran atas suatu perbuatan, menguatkan motif
yang melatar belakangi perbuatan itu, sedangkan hukuman
melemahkannya (Uno, 2011: 33).
Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai
dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
22
Sardiman (2009: 83) membangun konsep tentang
ciri-ciri motivasi yaitu tekun dan ulet adalah sebagai
berikut_:
(a) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus
dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum
selesai),
(b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
setinggi mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi
yang dicapainya),
(c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah,
(d) Lebih senang bekerja mandiri,
(e) Tidak cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin,
(f) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah
yakin akan sesuatu),
(g) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu, dan
(h) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti
orang itu memiliki motivasi yang kuat. Ciri-ciri motivasi
seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik,
23
kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dan memecahkan
berbagai masalah dan hambatan secara mandiri.
b. Faktor faktor eksternal
Faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar menurut
Muhibin Syah (2003: 138) digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1) Lingkungan sosial
a) Lingkungan sosial masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa
akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang
kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga dapat
memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
b) Lingkungan sosial keluarga
Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.
Sistem sosial yang terbentuk dalam kehidupan mengharuskan
manusia berperilaku tunduk pada norma-norma yang ada di
masyarakat. Keluarga terutama orang tua merupakan tempat
yang utama dan pertama memberikan pendidikan kepada anak.
hubungan keluarga juga akan berpengaruh pada hasil belajar
siswa. Keluarga yang harmonis, penuh perhatian dan kasih
sayang akan membantu anak belajar dengan lebih baik karena
24
disamping memberikan motivasi, keluarga juga dapat
menciptakan situasi belajar yang baik
Dalam kegiatan belajar siswa memerlukan tempat yang
aman dan tenang. Dengan suasana belajar yang aman dan
tenang, maka seorang siswa akan dapat belajar dengan lebih
konsentrasi. Oleh karena itu hendaknya tempat belajar dijauhkan
dari termpat keramaian dan kebisingan misalnya pasar, pabrik-
pabrik, jalan raya dan sebagainya.
c) Lingkungan sosial sekolah
Lingkungan social sekolah seperti guru, administrasi,
dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat
menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah.
maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan
memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta
didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan,
dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak
sesuai dengan bakatnya.
2) Lingkungan nonsosial.
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau
tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang
25
dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila
kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa
akan terhambat.
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan
lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain
sebagainya.
B. Metode Jigsaw
1) Pengertian Metode Jigsaw
Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai
dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai harapan. (Ismail, 2008: 8)
Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok. (Ismail,
2008: 82). Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri
dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dapat
melibatkan peserta didik secara menyeluruh, Salah satu faktor yang yang
mempengaruhi kemauan peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran adalah apabila anak tersebut tertarik dengan materi
26
pelajaran. Guru harus dapat mengemas pembelajaran dengan sebaik-
baiknya, pada pelajaran Akidah Akhlak materi berperilaku terpuji guru
menerapkan metode Jigsaw.
Metode Jigsaw diterapkan dengan tujuan agar pembelajaran
dapat menarik dan disukai oleh peserta didik, suasana kelas perlu
direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model
pembelajaran yang tepat agar siswa aktif di dalam kelas dan prestasi
belajar siswa meningkat.
2) Langkah-langkah penerapan Jigsaw
a) Pilih materi pembelajaran yang dapat di bagi kedalam beberapa segmen
(bagian)
b) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
segmen yang ada. Jika jumlah peserta 20 sedang jumlah segmen ada 4
maka masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.
c) Setiap orang mempunyai tugas membaca, memahami dan
mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang ada.
d) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.
e) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam
kelompoknya.
f) Berikan peserta didik pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka
terhadap materi yang sedang dipelajari.
27
g) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
3) Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw
a) Kelebihan
Beberapa kelebihan strategi ini antara lain :
(1) Dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam pembelajaran,
(2) Bertanggung jawab secara individu untuk memahamkan tentang
suatu materi pokok kepada teman sekelasnya,
(3) Menumbuhkan keberanian peserta didik untuk tampil di muka,
(4) Melatih peserta didik untuk terbiasa berdiskusi,
(5) Melatih siswa untuk berargumen.
b) Kekurangan
Adapun untuk kekurangan dalam pembelajaran mengunakan strategi
Jigsaw ini antara lain :
(1) Dalam berdiskusi yang mendalam memerlukan waktu yang lama.
Dikarenakan delegasi dalam satu kelompok harus bisa
menjelaskan ke semua kelompok. Perasaan dibatasi waktu hanya
akan menimbulkan kedangkalan diskusi yang hasilnya tidak
bermanfaat,
(2) Dapat menimbulkan suasana gaduh di kelas apabila tidak dikontrol
guru dengan baik,
(3) Kurangnya keseriusan dalam menerima penjelasan dikarenakan
penyampaian materi dari teman sendiri,
28
(4) Dalam diskusi atau menyampaikan pertanyaan biasanya
didominasi oleh peserta didik yang berani atau yang biasa
berbicara. Murid-murid yang pemalu dan pendiam biasanya tidak
menggunakan kesempatan itu untuk berbicara,
(5) Banyaknya anggota kelompok dalam sebuah tim juga akan
mempengaruhi kesempatan bagi peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya. Oleh karena itu sebaiknya anggota
tim dalam diskusi kelompok kecil tidak lebih dari 6 peserta didik,
(6) Rasa permusuhan “kelompok-isme” merasa bahwa dirinya atau
kelompoknya lebih pandai dan serba tahu, menganggap orang lain
atau kelompok lain yang menentang pendapatnya sebagai saingan.
Bahkan dikhawatirkan akan timbul rasa permusuhan apabila
pendapatnya bertentangan ditentang oleh kelompok lain.
29
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian tindakan kelas atau
Classroom Action Research (CAR), yaitu Penelitian tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:
58). Penelitian tindakan kelas sebagai penelitian praktis yang dimaksudkan
untuk memperbaiki pembelajaran di kelas dengan metode jigsaw.
Dalam penelitian ini peneleti bekerjasama dengan guru Akidah
Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh . Dimana guru
sebagai kolaborator dan peneliti sebagai observer. peneliti bekerjasama
dengan guru dalam membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi
dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.
Upaya perbaikan ini dilakukan dengan cara melakukan tindakan untuk
mencari jawaban atas permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
mata pelajaran Akidah Akhlak materi berperilaku terpuji pada siswa kelas IV
di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh. Permasalahan itu
merupakan permasalahan yang faktual yang benar-benar dihadapi di
lapangan, bukan permasalahan yang dicari atau direkayasa.
Penelitian tindakan kelas ini dapat diartikan sebagai upaya atau
tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan permasalahan
dalam proses pembelajaran, yaitu rendahnya prestasi belajar Akidah Akhlak
materi Berperilaku terpuji pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah melalui kegiatan penelitian.
30
Hasil yang diharapkan dengan dilakukan penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode Jigsaw diharapkan prestasi belajar siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh pada mata pelajaran
Akidah Akhlak dengan materi pokok berperilaku terpuji dan meningkat.
B. Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian dan Waktu
a) Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
tepatnya didesa Jati Jalan Sunan Jati nomor 02 Kauman, Suruh.
Madrasah Ibtidaiyah Jatirejo berdiri sejak tahun 1978 sampai sekarang
terakreditasi A dengan luas tanah kurang lebih 1054 m2.
b) Waktu
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan terhitung
mulai tanggal 01 November sampai 30 November 2016. Penelitian ini
bertepatan dengan masa pembelajaran semester gasal tahun pelajaran
2016/2017.
2. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a) Silabus,
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
c) Lembar hasil tes.
31
3. Siswa
Siswa yang dijadikan obyek penelitian ini adalah siswa kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Suruh yang berjumlah 22 siswa yang
terdiri dari 13 putra dan 9 putri. Adapun nama-nama siswa dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Suruh
NO NAMA JENIS KELAMIN
1. Reylia Akhiri Do`a P 2. Ana Imroatul Mufidah P 3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 4. Arifah Minkhatu Zahra P 5. Ahmad Wafa Amrullah L 6. Angga Deka Maulana L 7. Ahmad Hidayatullah L 8. Fahrel Adib Irwansyah L 9. Keisya Zalavi Azzaka P 10. Karisa Amelia Safitri P 11. Irkham Khoirul Mujib L 12. Muhammad Khoirul Rizal L 13. Muhammad Teuku Maulana Krisna L 14. Muktaf Najib L 15. Muhammad Rifqi Alfiansyah L 16. Rahma Mariya Ulfa P 17. Rifa Tri Yulia P 18. Syahira Haziqoh P 19. Sasa Salma Salsabila P 20. Wahid Nur Hidayat L 21. Satrio Misbakhul Munir L 22. Atifa Mahatma Hilmi L
Sumber data siswa : Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Suruh
32
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan model
spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan
dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan pada siklus
sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahap yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi
(Rochiati, 2005: 66).
Gambar 3.2 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto:16)
1. Pra Siklus
Pada tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal 01 November
2016. Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar
yang dilakukan oleh teman sejawat untuk sementara menjadi guru kelas
IV. Disini peneliti berperan sebagai pengamat dan sebagai guru kelas IV
sementara, sedang peneliti meminta bantuan teman sejawat yaitu Bapak
Darul Hikam Peneliti bekerja sama dengan teman sejawat untuk
melaksanakan penelitian agar data yang diperoleh dalam penelitian ini
33
benar-benar valid. Setelah selesai melakukan pengamatan dan penilaian /
evaluasi proses pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak materi
tentang perilaku terpuji, diperoleh informasi yang berhubungan dengan
penelitian.
Dalam pembelajaran Akidah Akhlak tersebut masih
menggunakan metode ceramah yang siswanya masih belum banyak ikut
aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung terjadi komunikasi yang
pasif. Artinya seolah-olah guru yang bicara dan siswa atau peserta didik
hanya mendengarkan sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Akidah akhlak materi pokok berperilaku terpuji masih rendah.
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes formatif untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75, pada mata pelajaran
Akidah akhlak materi pokok berperilaku terpuji.
Berpijak pada hasil pra siklus, maka guru sangat menyadari
akan kekurangannya, didalam proses pembelajaran Akidah Akhlak,
materi tentang berperilaku terpuji dikelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh masih banyak kekurangan dan perlu adanya
perbaikan. Oleh karena itu, guru dan peneliti berdiskusi dan sebagai
hasilnya adalah peneliti akan mengambil langkah perencanaan perbaikan
pembelajaran pada siklus I.
34
2. Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 07
November 2016 pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017. Langkah-langkah dalam siklus I ini dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
a) Perencanaan
1) Meninjau kembali rancangan pembelajaran Akidah akhlak,
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Akidah
Akhlaq materi pokok berperilaku terpuji dengan metode Jigsaw.
b) Pelaksanaan tindakan
1) Guru memberikan apersepsi tentang materi berperilaku terpuji yang
akan di bahas,
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Akidah akhlak materi
pokok indahnya perilaku terpuji,
3) Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri dari 5-6 anak,
4) Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu
berhitung secara berurutan,
5) Setiap anggota kelompok bertugas membaca dan memahami materi
yang ada dalam buku panduan Mata Pelajaran,
35
6) Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil
diskusi,
7) Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil diskusi kecil
kelompoknya kepada kelompok lain melalui salah satu anggotanya
yang dikirim pada diskusi kecil antar kelompok,
8) Setelah melalui proses zig zag dan masing-masing siswa terlihat
dalam diskusi antar kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut
disampaikan kepada masing-masing teman sekelompoknya,
9) Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi seandainya
ada masalah yang belum terpecahkan,
10) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk menjajagi
pemahaman dan kompetensi yang dimiliki siswa,
11) Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak
lanjut.
c) Pengamatan
1) Peneliti mengamati, menilai melalui lembar observasi atau
pengamatan yang berkaitan dengan partisipasi aktif siswa dalam
diskusi kelompok, presentasi serta kinerja individu dan mencatat
apa yang terjadi di dalam kelas pada siklus I terkait dengan
pelaksanaan pembelajaran Akidah akhlaq materi pokok berperilaku
terpuji melalui metode Jigsaw,
2) Peneliti mengamati dan menilai hasil tes formatif, apakah sudah
mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM),
36
3) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang di
alami dalam proses pembelajaran Akidah akhlak materi pokok
berperilaku terpuji yang belum sesuai dengan harapan penelitian.
d) Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan,
2) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan
mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu
refleksi, apakah ada yang perlu dipertahankan atau diperbaiki,
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi
untuk digunakan pada siklus berikutnya,
4) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I.
3. Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II ini sebagai tindak lanjut atas
refleksi siklus I. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 November 2016
pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Jatirejo.
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Adapun kegiatan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan
1) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah,
2) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus II dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus I.
Penekanan perencanaan disini adalah partisipasi aktif dalam diskusi
serta presentasi dan kinerja individu,
37
3) Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan terhadap
kegiatan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak materi pokok
indahnya perilaku terpuji.
b) Pelaksanaan Tindakan
1) Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan pembelajaran
Akidah Akhlak materi pokok indahnya perilaku terpuji. sesuai
dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti dan direvisi
berdasarkan evaluasi pada siklus I,
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Melaksanakan
pembelajaran Akidah akhlak materi pokok indahnya perilaku
terpuji. sesuai dengan metode Jigsaw dan hasil refleksi siklus I.
Adapun pada siklus II ini materi yang disampaikan yaitu mengulas
kembali materi yang disampaikan pada siklus I,
3) Guru melakukan tes formatif secara individual.
c) Pengamatan
1) Pengamatan dilakukan barsamaan dengan tindakan, dengan
menggunakan instrument observasi yang telah disiapkan. Fokus
pengamatan adalah kegiatan siswa dalam mengerjakan sesuatu yang
sesuai dengan skenario penggunaan metode Jigsaw dengan melihat
partisipasi aktif dalam diskusi serta presentasi dan kinerja individu,
38
2) Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran Akidah akhlak materi
berperilaku terpuji dan di bandingkan dengan hasil pengamatan
siklus I,
3) Guru bersama peneliti mengamati hasil tes formatif untuk
mengetahui penguasaan siswa, apakah sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75,
4) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang
dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan
harapan penelitian,
5) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah
1. Letak geografis
Sebelum memasuki masalah penelitian yaitu penyajian data, penulis
terlebih dahulu melaporkan keadaan atau gambaran umum mengenai
obyek penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
a. Nama sekolah : Asysyafi'iyyah
b. Status : Swasta
c. NSM : 111233220054
d. NPSM : 60712859
e. Alamat : Jl. Sunan Jati No. 02 Kauman
Desa Jatirejo
Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang
f. Berdiri Tahun : 1978
g. No.Izin SK Operasional : MK/5.d/194/Pg.m/MI/1978
h. Status Akreditasi : A
i. No. SK Akreditasi : 138/BAP-SM/X/2014
Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Suruh terletak di desa Jatirejo
kecamatan Suruh. Madrasah ini berdiri mulai tahun 1978 dengan dengan
luas tanah kurang lebih 1054 m2. Proses pembelajaran dilaksanakan pagi
hari.
40
2. Visi dan Misi
a) Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-
tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan
secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya,
dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama
masa yang panjang tersebut. Adapun visi dari Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah adalah Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah adalah
terwujudnya pendidikan dasar yang unggul dalam prestasi, taat
beribadah serta berakhlaqul karimah.
b) Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi Madrasah adalah
tujuan dan alasan mengapa madrasah itu ada. Misi juga akan
memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Adapun
misi dari Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah adalah sebagi berikut :
1) Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang mampu
mengembangkan siswa secara maksimal,
2) Mewujudkan penghayatan, keterampilan dan pengamalan terhadap
ajaran agama islam menuju terbentuknya insan yang beriman dan
bertakwa,
41
3) Mewujudkan pendidikan yang demokratis, berahlakul karimah,
cerdas, sehat, disiplin dan bertanggung jawab,
4) Mewujudkan pendidikan yang berkepribadian dinamis, terampil,
menguasai pengetahuan, teknolologi dan seni,
5) Membimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan sehingga
memiliki jiwa sosial yang tinggi.
3. Data Guru dan Siswa
a) Data Guru
Tabel 4.1 Data Guru Madrasah Ibtidaiyah Jatirejo Suruh
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
NO NAMA JENIS KELAMIN
1. Budiyanta, S.Pd. L
2. Dra.Tumadzur Adibah P
3. Ahmad Riyadi, S.Pd. L
4. Anis Azizah, S.Ag. P
5. Suharmi, S.Pd. P
6. Aneke Mubasyiroh, S.Pd.I. P
7. Darul Hikam L
Sumber: Data MI Asysyafi’iyyah Suruh
42
b) Data Siswa
Tabel 4.2 Data Siswa Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN KELAS
1 Alifa Shaleha P 1 2 Fizza Insan Akbar L 1 3 Husna Khoirun Nisa P 1 4 Leliana Risma Oktavia P 1 5 Malicha Zahrotus Sania P 1 6 Muhammad Alfin Kurniawan L 1 7 Muhammad Amongraga Mahardika L 1 8 Muhammad Syamsu Ni`am L 1 9 Rafka Aditya L 1 10 Ridho Rahmad Yusuf L 1 11 Muhammad Raffa Bahtiar L 1 12 Sabda Wijaya Kusuma L 1 13 Seno Rizki Ardiansyah L 1 14 Septiana Eka Syafitri P 1 15 Atina Tsuroyya Mayang Fauna P 2 16 Aulia Laila Syifa P 2 17 Annisa Syafa Anindiya P 2 18 Aulia Nur Aini P 2 19 Alif Makruf Sasongko L 2 20 Ashif Nur Huda L 2 21 Dhea Afganingrum P 2 22 Enggar Fatmawati P 2 23 Farhan Aruna Pianda Susanto L 2 24 Ika Salsabila Rahmadhani P 2 25 Khoirunnisa P 2 26 Maelani Sofinnabela P 2 27 Muhammad Ali Azhar L 2 28 Muhammad Yusuf Saputra L 2 29 Naila Qoniatuz Zahra P 2 30 Nafisan Nabila Artanti P 2 31 Nadiyyah Sajiyyatil Karimah P 2 32 Oktavia Fitriyani P 2 33 Rizky Nur Hariyanto L 1
43
34 Revan Cakka Pratama L 2 35 Reza Saputra L 1 36 Salsabila Devi Maharani P 2 37 Zahran Atmajaya L 2 38 Nailul Qomariyah P 3 39 `Aisyah Azzahwa Baihaqi P 3 40 Agis Andini P 3 41 Amelia Susanti P 3 42 Ahmad Salfin Arridho L 3 43 Desi Ayu Rahmawati P 3 44 Dita Resti Cahayati P 3 45 Rufaid Indra Wahyudi L 4 46 Ihsan Maulana L 3 47 Irfan Septianto L 3 48 Muhammad Ruhmal Hakam L 3 49 Millatina Rahma Aliya P 3 50 Muhammad Khoirul Rizki L 3 51 Nadia Fuada P 3 52 Nilnal Khoirot Ni`im Aiman P 3 53 Norma Dwi Antika P 3 54 Riski Nofiana P 3 55 Septiana Nur Mila P 3 56 Muhammad Naofal Asyda L 3 57 Reylia Akhiri Do`a P 4 58 Ana Imroatul Mufidah P 4 59 Ahmad Aazimul Watsiiq L 4 60 Arifah Minkhatu Zahra P 4 61 Ahmad Wafa Amrullah L 4 62 Angga Deka Maulana L 4 63 Ahmad Hidayatullah L 4 64 Fahrel Adib Irwansyah L 4 65 Keisya Zalavi Azzaka P 4 66 Karisa Amelia Safitri P 4 67 Irkham Khoirul Mujib L 4 68 Muhammad Khoirul Rizal L 4 69 Muhammad Teuku Maulana Krisna L 4 70 Muktaf Najib L 4 71 Muhammad Rifqi Alfiansyah L 4 72 Rahma Mariya Ulfa P 4 73 Rifa Tri Yulia P 4
44
74 Syahira Haziqoh P 4 75 Sasa Salma Salsabila P 4 76 Wahid Nur Hidayat L 4 77 Satrio Misbakhul Munir L 4 78 Atifa Mahatma Hilmi L 4 79 Muhammad Hasnan Habib L 5 80 Ghoutsi Ahmad Dani L 5 81 Fitrian Ahmad Luthfi L 5 82 Sajida Hadi Putra L 5 83 Nila Nur Sofia L 5 84 Fariz Rizki L 5 85 Muhammad Nurul Yaqin L 5 86 Nafisa Nuraini P 5 87 Maya Maskanatul Latifah P 5 88 Nura Fatimah Azzahro P 5 89 Moh.Ramadhani L 5 90 Nur Fuadah Fauziya P 5 91 Amanda Cariti Wulandari P 5 92 Fatmu Zikham Adis Saputra L 5 93 Faza Taqiya Zahwa Farikhati P 5 94 Tanzila Yesa Noviana P 5 95 Kadia Chusna Albatata P 5 96 Minha Zikriana P 6 97 Sabilati Fauziah P 6 98 Rio Ferdinand L 6 99 Ahmad Shofi Abdillah L 6 100 Muhammad Dziyaul Anam L 6 101 Muhammad Taufiq Hidayat L 6 102 Dwi Syarif Rahmawan L 6 103 Fajar Rizqi Maulana L 6 104 Reva Aulia Alvasera P 6 105 Agi Sulistyo L 3 106 Nabil Arya Diputra L 3 107 Intan Nuraini P 4 108 Muhammad Ihsan L 2
Sumber: Data siswa MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh
45
4. Jumlah dan kondisi bagunan
Tabel 4.3 Jumlah dan kondisi bangunan
No. Jenis Bangunan
Jumlah Ruang Menurut Kondisi (Unit)
Baik Rusak Ringan
Rusak Berat
1. Ruang Kelas 3 2 1 2. Ruang Kepala Madrasah 1 3. Ruang Guru 1 4. Ruang Tata Usaha 5. Laboratorium IPA (Sains) 6. Laboratorium Komputer 7. Laboratorium Bahasa 8. Ruang Perpustakaan
9. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1
10. Ruang Keterampilan 11. Ruang Kesenian 12. Toilet Guru 1 13. Toilet Siswa 2
14. Ruang Bimbingan Konseling (BK)
15. Gedung Serba Guna (Aula) 16. Ruang Pramuka 17. Masjid/Musholla 18. Gedung/Ruang Olahraga 19. Rumah Dinas Guru 20. Kamar Asrama Siswa (Putra) 21. Kamar Asrama Siswi (Putri) 22. Pos Satpam 23. Kantin 1
Sumber: Data MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh
46
5. Sarana dan prasarana
Tabel 4.4 Sarana Prasarana
No. Jenis Sarana Prasarana
Jumlah Unit Menurut Kondisi
Baik Rusak
1. Kursi Siswa 105 15
2. Meja Siswa 120
3. Loker Siswa
4. Kursi Guru di ruang kelas 6
5. Meja Guru di ruang kelas 6
6. Papan Tulis 6
7. Lemari di ruang kelas
8. Alat Peraga PAI
9. Alat Peraga IPA (Sains)
10. Bola Sepak 1
11. Bola Voli 1
12. LCD Proyektor 1
13. Layar (Screen) 1
14. Meja Guru & Tenaga Kependidikan 3 3
15. Kursi Guru & Tenaga Kependidikan 5 1
16. Lemari Arsip 1 2
17. Laptop 1
Sumber: Data Sarpras MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh
47
B. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian pada siswa kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Suruh peneliti mendapatkan data sebagai hasil
penelitian yang dilakukan dengan metode pembelajaran yang telah peneliti
tentukan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang jalannya
proses kegiatan belajar mengajar pada pelaksanaan pembelajaran siswa kelas IV
di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Suruh. Untuk itu pada bab ini peneliti
menuangkan hasil penelitian pra siklus dan hasil dari setiap siklus. Adapun
hasil nya adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pra Siklus
Sebelum proses pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan,
peneliti telah melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung. Tahap pra siklus dilakukan pada tanggal 01 November 2016.
Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mendapatkan hasil evaluasi dari
siswa. Hasil penilaian ini disampaikan dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi awal siswa, memberikan gambaran ada dan tidaknya kemajuan
yang dicapai dalam proses pembelajaran siklus I. Adapun hasil ulangan
mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah tentang Berperilaku terpuji sebelum pembelajaran siklus I
adalah sebagai brikut:
48
Tabel 4.5 Hasil Pra Siklus
NO NAMA L/P NILAI KET
1. Reylia Akhiri Do`a P 60 Belum Tuntas
2. Ana Imroatul Mufidah P 75 Tuntas
3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 60 Belum Tuntas
4. Arifah Minkhatu Zahra P 70 Belum Tuntas
5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas
6. Angga Deka Maulana L 65 Belum Tuntas
7. Ahmad Hidayatullah L 60 Belum Tuntas
8. Fahrel Adib Irwansyah L 75 Tuntas
9. Keisya Zalavi Azzaka P 75 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 75 Tuntas
11. Irkham Khoirul Mujib L 45 Belum Tuntas
12. Muhammad Khoirul R L 45 Belum Tuntas
13. Muhammad Teuku MK L 55 Belum Tuntas
14. Muktaf Najib L 50 Belum Tuntas
15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas
16. Rahma Mariya Ulfa P 50 Belum Tuntas
17. Rifa Tri Yulia P 60 Belum Tuntas
18. Syahira Haziqoh P 65 Belum Tuntas
19. Sasa Salma Salsabila P 68 Belum Tuntas
20. Wahid Nur Hidayat L 75 Tuntas
21. Satrio Misbakhul M L 55 Belum Tuntas
22. Atifa Mahatma Hilmi L 75 Tuntas
Jumlah 1408
Rata-Rata 64
Sumber: Hasil Penelitian
49
persentase siswa yang memenuhi KKM =
=
2. Siklus I
Hasil pembelajaran siklus I siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Semester Gasal Tahun Pelajaran
2016/2017.
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Materi Pokok : Indahnya Perilaku Terpuji
Hari/Tanggal : Senin, 07 November 2016
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah
Tabel 4.6
Hasil Hasil Evaluasi Siklus I Mata Pelajaran Akidah Akhlak Materi Berperilaku terpuji
NO NAMA L/P NILAI
KET
1. Reylia Akhiri Do`a P 65 Belum Tuntas
2. Ana Imroatul Mufidah P 80 Tuntas
3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 75 Tuntas
4. Arifah Minkhatu Zahra P 78 Tuntas
5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas
6. Angga Deka Maulana L 75 Tuntas
50
7. Ahmad Hidayatullah L 75 Tuntas
8. Fahrel Adib Irwansyah L 75 Tuntas
9. Keisya Zalavi Azzaka P 76 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 75 Tuntas
11. Irkham Khoirul Mujib L 60 Belum Tuntas
12. Muhammad Khoirul R L 65 Belum Tuntas
13. Muhammad Teuku MK L 68 Belum Tuntas
14. Muktaf Najib L 65 Belum Tuntas
15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas
16. Rahma Mariya Ulfa P 65 Belum Tuntas
17. Rifa Tri Yulia P 76 Tuntas
18. Syahira Haziqoh P 75 Tuntas
19. Sasa Salma Salsabila P 82 Tuntas
20. Wahid Nur Hidayat L 75 Tuntas
21. Satrio Misbakhul M L 65 Belum Tuntas
22. Atifa Mahatma Hilmi L 78 Tuntas
Jumlah 1598
Rata-Rata 73
Sumber: Hasil Penelitian
51
persentase siswa yang memenuhi KKM =
=
3. Siklus II
Hasil pembelajaran siklus I siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Materi Pokok : Indahnya Perilaku Terpuji
Hari/Tanggal : Senin, 15 November 2016
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah
Tabel 4.7 Hasil Hasil Evaluasi Siklus II Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Materi Berperilaku terpuji
NO NAMA L/P NILAI KET
1. Reylia Akhiri Do`a P 70 Belum Tuntas
2. Ana Imroatul Mufidah P 84 Tuntas
3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 75 Tuntas
4. Arifah Minkhatu Zahra P 78 Tuntas
5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas
6. Angga Deka Maulana L 76 Tuntas
7. Ahmad Hidayatullah L 75 Tuntas
8. Fahrel Adib Irwansyah L 80 Tuntas
9. Keisya Zalavi Azzaka P 75 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 82 Tuntas
52
11. Irkham Khoirul Mujib L 76 Tuntas
12. Muhammad Khoirul R L 72 Belum Tuntas
13. Muhammad Teuku MK L 80 Tuntas
14. Muktaf Najib L 78 Tuntas
15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas
16. Rahma Mariya Ulfa P 78 Tuntas
17. Rifa Tri Yulia P 75 Tuntas
18. Syahira Haziqoh P 76 Tuntas
19. Sasa Salma Salsabila P 84 Tuntas
20. Wahid Nur Hidayat L 78 Tuntas
21. Satrio Misbakhul M L 75 Tuntas
22. Atifa Mahatma Hilmi L 80 Tuntas
Jumlah 1697
Rata-Rata 77
Sumber: Hasil Penelitian
persentase siswa yang memenuhi KKM = = C. Pembahasan
1. Pra Siklus
Penelitian tindakan tahap prasiklus dilakukan untuk mengetahui
hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan metode Jigsaw. Tahap
ini menggunakan nilai hasil belajar peserta didik sebelum penelitian
dilaksanakan.
53
Tabel 4.8 Hasil Pra Siklus
NO NAMA L/P NILAI KET 1. Reylia Akhiri Do`a P 60 Belum Tuntas 2. Ana Imroatul Mufidah P 75 Tuntas
3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 60 Belum Tuntas
4. Arifah Minkhatu Zahra P 70 Belum Tuntas
5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas
6. Angga Deka Maulana L 65 Belum Tuntas
7. Ahmad Hidayatullah L 60 Belum Tuntas
8. Fahrel Adib Irwansyah L 75 Tuntas
9. Keisya Zalavi Azzaka P 75 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 75 Tuntas
11. Irkham Khoirul Mujib L 45 Belum Tuntas
12. Muhammad Khoirul R L 45 Belum Tuntas
13. Muhammad Teuku MK L 55 Belum Tuntas
14. Muktaf Najib L 50 Belum Tuntas
15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas
16. Rahma Mariya Ulfa P 50 Belum Tuntas
17. Rifa Tri Yulia P 60 Belum Tuntas
18. Syahira Haziqoh P 65 Belum Tuntas
19. Sasa Salma Salsabila P 68 Belum Tuntas
20. Wahid Nur Hidayat L 75 Tuntas
21. Satrio Misbakhul M L 55 Belum Tuntas
22. Atifa Mahatma Hilmi L 75 Tuntas
Jumlah 1408 Rata-Rata 64
Sumber: Hasil Penelitian
Presentase siswa yang memenuhi KKM =
=
54
Pada pelaksanaan tahap prasiklus hasil belajar peserta didik yang
mencapai ketuntasan adalah 8 siswa dari 22 siswa. Hal ini menunjukkan
pencapaian ketuntasan belajar peserta didik masih rendah sebelum
dilaksanakan penelitian. Data diatas menunjukkan bahwa persentase
ketuntasan belajar pada materi berperilaku terpuji 36% dengan nilai rata-
rata 64 Dari data yang diperoleh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
hasil belajar peserta didik pada tahap prasiklus dalam pembelajaran
Akidah akhlak masih banyak terdapat nilai peserta didik dibawah rata-rata
ketuntasan minimum yang telah diterapkan yaitu 75 (tujuh puluh lima).
Berdasarkan pengamatan peneliti beberapa permasalahan yang
terjadi sehingga menyebabkan nilai hasil belajar peserta didik rendah
adalah:
a) Belum adanya media pembelajaran yang tepat dengan materi yang
sedang diajarkan, sehingga peserta didik bosan dan kurang semangat
dalam menerima pelajaran;
b) Pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah sehingga
siswa pasif;
c) Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, motivasi yaitu
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang
baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula, atau dengan
kata lain itensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan
tingkat pencapaian prestasinya.
55
Belajar sangat memerlukan motivasi. Motivation is an esential
condition of learning. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi
belajar. Ada 3 macam fungsi motivasi (Sardiman, 2009: 85).
(1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan;
(2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya;
(3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Misalnya saja seorang siswa yang akan menghadapi ujian
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar
dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu,
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Setelah melihat beberapa permasalahan di atas pembelajaran
Akidah Akhlak harus dikemas semenarik mungkin, memberikan inovasi
baru dalam proses pembelajaran khusus nya pada mata pelajaran Akidah
Akhlak supaya siswa menambah keaktifan peserta didik di kelas saat
pembelajaran berlangsung dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Untuk mewujudkannya maka perlu adanya metode baru dalam
pembelajaran Akidah Akhlak. Salah satu metode yang akan digunakan
56
dalam penelitian ini untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak adalah dengan
menggunakan metode Jigsaw.
2. Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran siklus I pada siswa kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah dilaksanakan pada hari senin tanggal 07
November 2016. Pada siklus ini metode yang digunakan adalah jigsaw
dengan pokok materi indahnya perilaku terpuji. Dalam pelaksana kegiatan
pembelajaran menerapkan strategi sesuai dengan langkah-langkah
sebagaimana yang telah dikembangkan dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Untuk mengukur pemahamaman serta ketercapaian sesuai dengan
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
yaitu 75 pada mata pelajaran Akidah Akhlak khususnya pada materi
indahnya perilaku terpuji. Untuk mengetahui itu semua peneliti
memberikan tes evaluasi secara individu terhadap masing-masing peserta
didik. Tes berbentuk poin-poin pertanyaan tentang materi berperilaku
terpuji dengan jumlah soal 10 butir pertanyaan pilihan ganda dan 5
pertanyaan essay.
Hasil tes evaluasi peserta didik pada siklus I adalah sebagai
berikut :
57
Tabel 4.9 Hasil Hasil Evaluasi Siklus I Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Materi Berperilaku terpuji NO NAMA L/P NILAI KET
1. Reylia Akhiri Do`a P 65 Belum Tuntas
2. Ana Imroatul Mufidah P 80 Tuntas
3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 75 Tuntas
4. Arifah Minkhatu Zahra P 78 Tuntas
5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas
6. Angga Deka Maulana L 75 Tuntas
7. Ahmad Hidayatullah L 75 Tuntas
8. Fahrel Adib Irwansyah L 75 Tuntas
9. Keisya Zalavi Azzaka P 76 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 75 Tuntas
11. Irkham Khoirul Mujib L 60 Belum Tuntas
12. Muhammad Khoirul R L 65 Belum Tuntas
13. Muhammad Teuku MK L 68 Belum Tuntas
14. Muktaf Najib L 65 Belum Tuntas
15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas
16. Rahma Mariya Ulfa P 65 Belum Tuntas
17. Rifa Tri Yulia P 76 Tuntas
18. Syahira Haziqoh P 75 Tuntas
19. Sasa Salma Salsabila P 82 Tuntas
20. Wahid Nur Hidayat L 75 Tuntas
21. Satrio Misbakhul M L 65 Belum Tuntas
22. Atifa Mahatma Hilmi L 78 Tuntas
Jumlah 1598
Rata-Rata 73 Sumber: Hasil Penelitian Presentase siswa yang memenuhi KKM =
=
58
Pada siklus pertama setelah menggunakan metode Jigsaw
diperoleh data siswa yang tuntas pada mata pelajaran Akidah akhlak
materi berperilaku terpuji dari 22 siswa sebanyak 15 siswa atau 68%
siswa tuntas mendapatkan nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimum (KKM). Hasil ini meningkat dibandingkan pada pra siklus
dimana dari 22 siswa hanya 8 siswa atau 36% siswa yang mendapatkan
nilai tuntas.
Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus
pertama siswa mengalami peningkatn prestasi belajar dibandingkan denan
pada pra siklus dimana prestasi belajar siswa sangat rendah. Walaupun
prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
pra siklus tetapi belum menunjukkan adanya hasil yang diharapkan dari
penggunaan metode Jigsaw. Hal ini dapat terlihat baru 68% siswa tuntas
pada mata pelajaran Akidah akhlak khususnya materi pokok indahnya
perilaku terpuji. Adanya kekurangan keberhasilan pada siklus I maka
perlu dilakukan perbaikan dalam melaksanakan tindakan pembelajaran di
kelas. Kemudian peneliti melanjutkan pada siklus II.
3. Siklus II
Seperti pada tahap sebelumnya, pada tahap siklus II ini juga
menggunakan metode Jigsaw, penelitian dilaksanakan pada hari senin, 14
November 2016. Tindakan yang telah dirumuskan dalam siklus I
dilaksanakan pada siklus II dalam materi indahnya perilaku terpuji. Untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik serta untuk mengukur
59
ketercapaian materi-materi yang telah didiskusikan, peneliti memberikan
tes evaluasi secara individu terhadap masing-masing peserta didik. Tes
berbentuk pertanyaan tentang materi pokok berperilaku terpuji dengan
jumlah soal 10 butir pertanyaan pilihan ganda dan 5 pertanyaan essaay.
Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik
pada siklus II, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Hasil Evaluasi Siklus II Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Materi Berperilaku terpuji
NO NAMA L/P NILAI KET
1. Reylia Akhiri Do`a P 70 Belum Tuntas
2. Ana Imroatul Mufidah P 84 Tuntas
3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 75 Tuntas
4. Arifah Minkhatu Zahra P 78 Tuntas
5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas
6. Angga Deka Maulana L 76 Tuntas
7. Ahmad Hidayatullah L 75 Tuntas
8. Fahrel Adib Irwansyah L 80 Tuntas
9. Keisya Zalavi Azzaka P 75 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 82 Tuntas
60
11. Irkham Khoirul Mujib L 76 Tuntas
12. Muhammad Khoirul R L 72 Belum Tuntas
13. Muhammad Teuku MK L 80 Tuntas
14. Muktaf Najib L 78 Tuntas
15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas
16. Rahma Mariya Ulfa P 78 Tuntas
17. Rifa Tri Yulia P 75 Tuntas
18. Syahira Haziqoh P 76 Tuntas
19. Sasa Salma Salsabila P 84 Tuntas
20. Wahid Nur Hidayat L 78 Tuntas
21. Satrio Misbakhul M L 75 Tuntas
22. Atifa Mahatma Hilmi L 80 Tuntas
Jumlah 1697
Rata-Rata 77
Sumber: Hasil Penelitian
persentase siswa yang memenuhi KKM =
=
61
Pada pelaksanaan siklus II ini, hasil belajar peserta didik ada
peningkatan yang pesat yaitu sebanyak 19 peserta didik yang mengalami
ketuntasan, dengan nilai rata-rata sebesar 77 sedangkan persentase
ketuntasan belajar sebesar 86%. Hanya masih terdapat tiga peserta didik
yang belum tuntas.
Dari data tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada
siklus ke II hasil belajar siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah pada mata pelajaran Akidah Akhlak khususnya pada
materi berperilaku terpuji dengan menggunakan metode jigsaw
mengalami peningkatan prestasi belajar yang pesat dimana dari 68% atau
sekitar 15 anak yang tuntas menjadi 86% atau 19 anak dari 22 anak yang
mencapai nilai tuntas sesuai dengan criteria ketuntasan minimum (KKM).
Kegiatan pada siklus II sudah berjalan dengan baik dibandingkan
dengan siklus I, pada umumnya semua anggota kelompok sudah aktif
mulai terlibat dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Metode yang
diterapkan juga cukup menarik dan mengurangi kebosanan terhadap
kegiatan belajar mengajar.
4. Perbandingan pra siklus, siklus I, dan siklus II
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas
IV di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah pada mata pelajaran Akidah
Akhlak pokok materi berperilaku terpuji dengan menggunakan metode
jigsaw menghasilkan:
62
a) Terjadinya peningkatan penguasaan materi pada siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah pada mata pelajaran Akidah
Akhlak pokok materi berperilaku terpuji dari pra siklus, siklus I dan
siklus II;
b) Terjadinya peningkatan keaktifan dalam proses belajar mengajar pada
siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah pada mata
pelajaran Akidah Akhlak pokok materi berperilaku terpuji pra siklus,
siklus I dan siklus II;
c) Terjadinya peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah pada mata pelajaran Akidah
Akhlak pokok materi berperilaku terpuji dari pra siklus, siklus I dan
siklus II.
Tabel 4.11 Daftar Nilai Per Siklus
NO NAMA HASIL BELAJAR
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Reylia Akhiri Do`a 60 65 70
2. Ana Imroatul Mufidah 75 80 84
3. Ahmad Aazimul Watsiiq 60 75 75
4. Arifah Minkhatu Zahra 70 78 78
5. Ahmad Wafa Amrullah 75 75 75
6. Angga Deka Maulana 65 75 76
7. Ahmad Hidayatullah 60 75 75
8. Fahrel Adib Irwansyah 75 75 80
63
9. Keisya Zalavi Azzaka 75 76 75
10. Karisa Amelia Safitri 75 75 82
11. Irkham Khoirul Mujib 45 60 76
12. Muhammad Khoirul R 45 65 72
13. Muhammad Teuku MK 55 68 80
14. Muktaf Najib 50 65 78
15. Muhammad Rifqi A 75 75 75
16. Rahma Mariya Ulfa 50 65 78
17. Rifa Tri Yulia 60 76 75
18. Syahira Haziqoh 65 75 76
19. Sasa Salma Salsabila 68 82 84
20. Wahid Nur Hidayat 75 75 78
21. Satrio Misbakhul M 55 65 75
22. Atifa Mahatma Hilmi 75 78 80
Jumlah 1408 1598 1697
Rata-Rata 64 73 77
Sumber: Data Hasil Penelitian
Daftar perolehan nilai peserta didik pada masing-masing siklus
diatas menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar yang signifikan di
tiap-tiap siklusnya, terbukti dengan jumlah nilai pada pra siklus 1408,
siklus I 1598 dan siklus II 1697. Untuk mengetahui adanya peningkatan
pencapaian nilai rata-rata dan ketuntasan belajar pada siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah pada mata pelajaran Akidah Akhlak
pokok materi berperilaku terpuji dapat dilihat pada tabel berikut:
64
Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Pencapaian Hasil Belajar
Peserta Didik pada pra siklus, siklus I dan siklus II
NO Pelaksanaan Tindakan
Nilai Rata-rata
Persentase
1. Pra Siklus 64 36 %
2. Siklus I 73 68 %
3. Siklus II 77 86 %
Sumber: Hasil Persentasi Penelitian
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan dapat dicapai sehingga tidak
perlu dilakukan siklus berikutnya. Karena siswa mengalami peningkatan
prestasi belajar yang semula nilai rata-rata 64 dengan persentase 36% atau
sebanyak 8 anak dari 22 siswa yang tuntas. Kemudian pada siklus I nilai
rata-rata 72 dengan persentase 68% atau sebanyak 15 anak dari 22 siswa
yang tuntas dan pada siklus ke II rata-rata 75 dengan persentase 86% atau
sebanyak 19 anak dari 22 siswa yang tuntas. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Asysyafi’iyyah Jatirejo Suru pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan
materi pokok berperilaku terpuji dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw
yang telah dilakukan selama pra siklus sampai dengan siklus ke II, dapat
disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw
memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan peningkatan ketuntasan
belajar siswa dalam setiap siklus. Pada pelaksanaan pra siklus, siswa yang
tuntas memenuhi KKM sebanyak 8 dari 22 siswa atau 36%. Pada pelaksanaan
siklus I, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 15 dari 22 siswa atau
68%.. Pada pelaksanaan siklus II, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak
19 dari 22 siswa atau 86%. Karena masih ada 3 siswa yang belum memenuhi
KKM pada pelaksanaan penelitian ini maka ke 3 siswa tersebut diberikan tugas
mandiri supaya bisa tercapai nilai KKM.
B. Saran
Dari simpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:
1. Siswa
Kepada seluruh siswa hendaknya selalu meningkatkan semangat belajar
dan berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman, penguasaan terhadap materi pelajaran khususnya mata pelajaran
66
Akidah Akhlak materi tentang berperilaku terpuji, sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar. Jangan ragu-ragu apabila ada materi yang belum
di pahami untuk menanyakan kepada guru. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Guru
Sebagai seorang guru sebaiknya selalu membuka diri dengan
wawasan baru untuk meningkatkan profesionalisme. Salah satunya dengan
mengembangkan dan menerapkan strategi dan metode yang digunakan
selama proses pembelajaran. Sehingga penggunaan strategi dan metode
yang inovatif membuat siswa tidak merasa bosan. Tidak hanya itu,
hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh
siswa. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari perilaku,
pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan supaya prestasi
belajar siswa dapat mengalami peningkatan khususnya pada mata pelajaran
akhlak materi tentang berperilaku terpuji
67
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M. 2000. Ilmu Pendidikan Islam (Suatu Tujuan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner ), Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksra. Bahri Djamarah, Syaiful. 1994. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Bandung: Rineka Cipta Basrowi, Suwandi, 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Ciawi-Bogor:
Ghalia Indonesia. Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran,Jakarta: Rineka Cipta. E. Mulyasa, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda
Karya Hamalik, Oemar. 2010. Psikologi Belajar. Bandung: PT Sinar Baru Algesindo Indar, Djumeransyah, 1994. Psikologi Pendidikan, Surabaya: Karya Abitama. Ismail, S. M. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.
Semarang: Rasail Media Group. Jumali, M, dkk, 2007. Landasan Pendidikan, Surakarta: Muhammadiyah
University Pres. Lie, Anita. 2004. Active learning, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. M. Arif, 2000. Ilmu Pendidikan Islam (Suatu Tujuan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner ), Jakarta: Bumi Aksara. Pusat Bahasa. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Sardiman, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
68
Slameto, 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sondang P, Aiagian. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Surya Brata, Sumadi. 1993. Psikologi Pendidikan, Jakarta: raja grafindo persada Syah, Muhibin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu. Uno B, Hamzah. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Wiriatmadja, Rochiati.2005, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:
Remaja Rosdakarya,
69
Lampiran I
Data Guru Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017
NO NAMA JENIS KELAMIN
1. Budiyanta, S.Pd. L
2. Dra.Tumadzur Adibah P
3. Ahmad Riyadi, S.Pd. L
4. Anis Azizah, S.Ag. P
5. Suharmi, S.Pd. P
6. Aneke Mubasyiroh, S.Pd.I. P
7. Darul Hikam L
Sumber: Data MI Asysyafi’iyyah Suruh
1
Lampiran 2
Data Siswa Madrasah Ibtidayah Asysyafi’iyah Jatirejo
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
KELAS
1 Alifa Shaleha P 1
2 Fizza Insan Akbar L 1
3 Husna Khoirun Nisa P 1
4 Leliana Risma Oktavia P 1
5 Malicha Zahrotus Sania P 1
6 Muhammad Alfin Kurniawan L 1
7 Muhammad Amongraga Mahardika L 1
8 Muhammad Syamsu Ni`am L 1
9 Rafka Aditya L 1
10 Ridho Rahmad Yusuf L 1
11 Muhammad Raffa Bahtiar L 1
12 Sabda Wijaya Kusuma L 1
13 Seno Rizki Ardiansyah L 1
14 Septiana Eka Syafitri P 1
15 Atina Tsuroyya Mayang Fauna P 2
16 Aulia Laila Syifa P 2
17 Annisa Syafa Anindiya P 2
18 Aulia Nur Aini P 2
19 Alif Makruf Sasongko L 2
20 Ashif Nur Huda L 2
21 Dhea Afganingrum P 2
22 Enggar Fatmawati P 2
2
23 Farhan Aruna Pianda Susanto L 2
24 Ika Salsabila Rahmadhani P 2
25 Khoirunnisa P 2
26 Maelani Sofinnabela P 2
27 Muhammad Ali Azhar L 2
28 Muhammad Yusuf Saputra L 2
29 Naila Qoniatuz Zahra P 2
30 Nafisan Nabila Artanti P 2
31 Nadiyyah Sajiyyatil Karimah P 2
32 Oktavia Fitriyani P 2
33 Rizky Nur Hariyanto L 1
34 Revan Cakka Pratama L 2
35 Reza Saputra L 1
36 Salsabila Devi Maharani P 2
37 Zahran Atmajaya L 2
38 Nailul Qomariyah P 3
39 `Aisyah Azzahwa Baihaqi P 3
40 Agis Andini P 3
41 Amelia Susanti P 3
42 Ahmad Salfin Arridho L 3
43 Desi Ayu Rahmawati P 3
44 Dita Resti Cahayati P 3
45 Rufaid Indra Wahyudi L 4
46 Ihsan Maulana L 3
47 Irfan Septianto L 3
48 Muhammad Ruhmal Hakam L 3
49 Millatina Rahma Aliya P 3
50 Muhammad Khoirul Rizki L 3
51 Nadia Fuada P 3
3
52 Nilnal Khoirot Ni`im Aiman P 3
53 Norma Dwi Antika P 3
54 Riski Nofiana P 3
55 Septiana Nur Mila P 3
56 Muhammad Naofal Asyda L 3
57 Reylia Akhiri Do`a P 4
58 Ana Imroatul Mufidah P 4
59 Ahmad Aazimul Watsiiq L 4
60 Arifah Minkhatu Zahra P 4
61 Ahmad Wafa Amrullah L 4
62 Angga Deka Maulana L 4
63 Ahmad Hidayatullah L 4
64 Fahrel Adib Irwansyah L 4
65 Keisya Zalavi Azzaka P 4
66 Karisa Amelia Safitri P 4
67 Irkham Khoirul Mujib L 4
68 Muhammad Khoirul Rizal L 4
69 Muhammad Teuku Maulana Krisna L 4
70 Muktaf Najib L 4
71 Muhammad Rifqi Alfiansyah L 4
72 Rahma Mariya Ulfa P 4
73 Rifa Tri Yulia P 4
74 Syahira Haziqoh P 4
75 Sasa Salma Salsabila P 4
76 Wahid Nur Hidayat L 4
77 Satrio Misbakhul Munir L 4
78 Atifa Mahatma Hilmi L 4
79 Muhammad Hasnan Habib L 5
80 Ghoutsi Ahmad Dani L 5
4
81 Fitrian Ahmad Luthfi L 5
82 Sajida Hadi Putra L 5
83 Nila Nur Sofia L 5
84 Fariz Rizki L 5
85 Muhammad Nurul Yaqin L 5
86 Nafisa Nuraini P 5
87 Maya Maskanatul Latifah P 5
88 Nura Fatimah Azzahro P 5
89 Moh.Ramadhani L 5
90 Nur Fuadah Fauziya P 5
91 Amanda Cariti Wulandari P 5
92 Fatmu Zikham Adis Saputra L 5
93 Faza Taqiya Zahwa Farikhati P 5
94 Tanzila Yesa Noviana P 5
95 Kadia Chusna Albatata P 5
96 Minha Zikriana P 6
97 Sabilati Fauziah P 6
98 Rio Ferdinand L 6
99 Ahmad Shofi Abdillah L 6
100 Muhammad Dziyaul Anam L 6
101 Muhammad Taufiq Hidayat L 6
102 Dwi Syarif Rahmawan L 6
103 Fajar Rizqi Maulana L 6
104 Reva Aulia Alvasera P 6
105 Agi Sulistyo L 3
106 Nabil Arya Diputra L 3
107 Intan Nuraini P 4
108 Muhammad Ihsan L 2
Sumber: Data siswa MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh
5
Lampiran 3
Hasil Pra Siklus
NO NAMA L/P NILAI KET
1. Reylia Akhiri Do`a P 60 Belum Tuntas 2. Ana Imroatul Mufidah P 75 Tuntas 3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 60 Belum Tuntas 4. Arifah Minkhatu Zahra P 70 Belum Tuntas 5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas 6. Angga Deka Maulana L 65 Belum Tuntas 7. Ahmad Hidayatullah L 60 Belum Tuntas 8. Fahrel Adib Irwansyah L 75 Tuntas 9. Keisya Zalavi Azzaka P 75 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 75 Tuntas 11. Irkham Khoirul Mujib L 45 Belum Tuntas 12. Muhammad Khoirul R L 45 Belum Tuntas 13. Muhammad Teuku MK L 55 Belum Tuntas 14. Muktaf Najib L 50 Belum Tuntas 15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas 16. Rahma Mariya Ulfa P 50 Belum Tuntas 17. Rifa Tri Yulia P 60 Belum Tuntas 18. Syahira Haziqoh P 65 Belum Tuntas 19. Sasa Salma Salsabila P 68 Belum Tuntas 20. Wahid Nur Hidayat L 75 Tuntas 21. Satrio Misbakhul M L 55 Belum Tuntas 22. Atifa Mahatma Hilmi L 75 Tuntas
Jumlah 1408 Rata-Rata 64
Sumber: Hasil penelitian
Presentase siswa yang memenuhi KKM =
=
6
Lampiran 4
Hasil Hasil Evaluasi Siklus I Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Materi Indahnya Perilaku Terpuji
NO NAMA L/P NILAI KET
1. Reylia Akhiri Do`a P 65 Belum Tuntas
2. Ana Imroatul Mufidah P 80 Tuntas
3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 75 Tuntas
4. Arifah Minkhatu Zahra P 78 Tuntas
5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas
6. Angga Deka Maulana L 75 Tuntas
7. Ahmad Hidayatullah L 75 Tuntas
8. Fahrel Adib Irwansyah L 75 Tuntas
9. Keisya Zalavi Azzaka P 76 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 75 Tuntas
11. Irkham Khoirul Mujib L 60 Belum Tuntas
12. Muhammad Khoirul R L 65 Belum Tuntas
13. Muhammad Teuku MK L 68 Belum Tuntas
14. Muktaf Najib L 65 Belum Tuntas
15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas
16. Rahma Mariya Ulfa P 65 Belum Tuntas
17. Rifa Tri Yulia P 76 Tuntas
18. Syahira Haziqoh P 75 Tuntas
19. Sasa Salma Salsabila P 82 Tuntas
20. Wahid Nur Hidayat L 75 Tuntas
21. Satrio Misbakhul M L 65 Belum Tuntas
22. Atifa Mahatma Hilmi L 78 Tuntas Jumlah 1598
Rata-Rata 73 Sumber: Hasil Penelitian
Presentase siswa yang memenuhi KKM =
=
7
Lampiran 5
Hasil Hasil Evaluasi Siklus II Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Materi Indahnya Perilaku Terpuji
NO NAMA L/P NILAI KET
1. Reylia Akhiri Do`a P 70 Belum Tuntas 2. Ana Imroatul Mufidah P 84 Tuntas 3. Ahmad Aazimul Watsiiq L 75 Tuntas 4. Arifah Minkhatu Zahra P 78 Tuntas 5. Ahmad Wafa Amrullah L 75 Tuntas 6. Angga Deka Maulana L 76 Tuntas 7. Ahmad Hidayatullah L 75 Tuntas 8. Fahrel Adib Irwansyah L 80 Tuntas 9. Keisya Zalavi Azzaka P 75 Tuntas
10. Karisa Amelia Safitri P 82 Tuntas 11. Irkham Khoirul Mujib L 76 Tuntas 12. Muhammad Khoirul R L 72 Belum Tuntas 13. Muhammad Teuku MK L 80 Tuntas 14. Muktaf Najib L 78 Tuntas 15. Muhammad Rifqi A L 75 Tuntas 16. Rahma Mariya Ulfa P 78 Tuntas 17. Rifa Tri Yulia P 75 Tuntas 18. Syahira Haziqoh P 76 Tuntas 19. Sasa Salma Salsabila P 84 Tuntas 20. Wahid Nur Hidayat L 78 Tuntas 21. Satrio Misbakhul M L 75 Tuntas 22. Atifa Mahatma Hilmi L 80 Tuntas
Jumlah 1697 Rata-Rata 77
Sumber: Hasil Penelitian
Presentase siswa yang memenuhi KKM =
=
8
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MI : Asysyafi’iyyah
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : IV / 1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
3. Membiasakan akhlak terpuji
B. Komepetensi Dasar
3.1 Membiasakan sikap hormat dan patuh dalam kehidupan sehari-hari
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian hormat dan patuh
2. Keuntungan bersikap hormat dan patuh
3. Kerugian tidak bersikap hormat dan patuh
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama
untuk kegiatan awal.
2. Jigsaw
E. Langkah-langkah Pembelajaran
No Uraian Kegiatan Waktu
9
1 Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang materi hormat dan
patuh
2. Siswa dapat menjelaskan tentang bersikap hormat dan
patuh terhadap peraturan di Madrasah, di rumah, dan
di tempat lain.
Kegiatan awal :
Apersepsi :
Memberikan pertanyaan seputar akhlak terpuji
Motivasi :
memberikan informasi tentang akhlak terpuji
10 menit
2 Kegiatan inti :
1. Siswa membaca literatur tentang akhlak terpuji (fase
eksplorasi)
2. Bertanya jawab tentang akhlak terpuji (fase eksplorasi)
3. Siswa diminta berdiskusi : menyebutkan akhlak terpuji
(fase elaborasi)
4. Siswa memaparkan hasil diskusinya (faseelaborasi)
5. Siswa dan guru merefleksikan hasil pembelajaran (fase
konfirmasi)
60 Menit
3
Kegiatan akhir :
1. Tanya jawab tentang akhlak terpuji
2. Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu
surat pendek sebagai pengamalan
10 menit
10
F. Sumber belajar dan media pembelajaran :
1. Buku paket 2. Lks 3. Referensi lain
G. Penilaian Indikator Pencapaian
Kompetensi Jenis
Penilaian Bentuk
Penilaian Contoh
Instrumen
1. Menunjukkaan pengertian hormat dan patuh
2. Menunjukkan ciri-ciri orang yang hormat dan patuh
3. Menyebutkan keuntungan bersikap hormat dan patuh
4. Menyebutkan kerugian orang yang tidak bersikap hormat dan patuh
5. Menunjukkan contoh sikap hormat dan patuh terhadap peraturan/akhlak di rumah
6. Menunjukkan contoh sikap hormat dan patuh terhadap peraturan/akhlak di Madrasah
Tes tulis
1. Sebutkan pengertian hormat dan patuh!
2. Anak yang soleh adalah anak yang ... kepada orang tua
Mengetahui
Guru bidang studi Aqidah Akhlaq
...........................................
NIP.
Suruh, November 2017
Peneliti
..........................................
NIP.
11
Lampiran 8
Kegiatan Pembelajaran Sebelum Menggunakan Metode Jigsaw
Siswa berbicara sendiri tidak medengarkan Penjelasan Guru
12
Lampiran 9
Kegiatan pembelajaran Menggunakan Metode Jigsaw
Siswa sedang melakukan diskusi kelompok sehingga anak aktif
13
Judul Skripsi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI
BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE
JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MADRASAH
IBTIDAIYAH ASYSYAFI’IYAH JATIREJO KEC.
SURUH KAB. SEMARANGTAHUN PELAJARAN
2016/2017
Abstrak :
Pengarang : a. Nama : Umi Sholikah
b. E-mail : [email protected]
Pembimbing : a. Nama : Drs. Bahroni, M.Pd
b. E-mail : -
Fakultas : FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Jumlah Halaman : 69 Halaman
14
ABSTRAK Sholikah, Umi 2017, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah
Akhlak Materi Berperilaku Terpuji Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang. Skripsi . Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs._Bahroni, M.Pd.
Kata kunci: Prestasi Belajar dan Metode Jigsaw
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil observasi secara langsung di kelas IV melalui pra siklus penelitian tindakan dapat diketahui bahwa metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran akidah akhlaq yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah; artinya siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum maksimal artinya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek
siswa kelas IV Madrasah Ibtidayah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes tertulis setiap individu dan kelompok pada akhir pelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat yang berdampak pada hasil belajar berupa prestasi.
Hasil dari tes yang dilakukan adalah pada pelaksanaan pra siklus, siswa
yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 8 dari 22 siswa atau 36%. Pada pelaksanaan siklus I, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 15 dari 22 siswa atau 68%. Pada pelaksanaan siklus II, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 19 dari 22 siswa atau 86%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Akidah Akhlak materi tentang berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kecamatan Suruh tahun pelajaran 2016/2017.
15