putri dan yusran | penatalaksanaan kutaneus liken planus...

7
Putri dan Muhammad | Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus Rekuren pada Pasien dengan Faktor Resiko Stres J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|130 Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus Rekuren pada Pasien dengan Faktor Resiko Stres Putri Rinawati, Muhammad Yusran Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Liken planus adalah penyakit kronik yang merupakan penyakit autoimun yang dapat mengenai kulit, kuku, rambut, maupun membran mukosa. Liken planus kutaneus merupakan liken planus yang mengenai kulit, biasanya sering mengenai bagian ekstremitas. Liken planus kulit sering terjadi pada usia dewasa muda dan dewasa tua. Tanda yang ada pada kulit yakni 6 “P” (Pruritic, Purple, Polygonal, Planar, Papules, and Plaque). Lesi liken planus kulit ini berupa lesi yang bilateral atau sering pula bentuknya simetris. Kutaneus liken planus terjadi pada 0,3% wanita dan 0,1% pria. Studi di Eropa menunjukan bahwa liken planus terjadi pada usia diatas 20 tahun, namun paling sering terjadi pada rentan usia 40-70 tahun. Di Indonesia penyakit kulit ini masih sangat jarang ditemukan. Pada kasus yakni wanita usia 39 tahun dengan keluhan gatal pada kulit punggung kaki kanan sejak 2 tahun, namun 11 tahun yang lalu pernah mengalami hal yang sama. Pasien tersebut memiliki faktor resiko yakni stres sehingga kekambuhan dapat terjadi. Keluhan stres sudah dirasakan sejak 2 bulan akibat masalah dalam keluarga sehingga didiagosa sebagai gangguan stres akut. Tatalaksana pada kutaneus liken planus dengan faktor resiko stres adalah dengan mencegah garukan pada lesi dengan antiprutirtus sistemik atau lokal, kemudian diberikan terapi steroid topikal disertai dengan pemberian emolient pada kulit. Penatalaksanaan non medikamentosa yaitu dengan menerapkan manajemen stres. Tujuan akhir dari pengelolaan penyakit ini adalah meringankan keluhan dan menghindari kekambuhan sehingga tidak memperberat kondisi dan aktivitas sehari-hari. Kata kunci: kekambuhan, kutaneus liken planus, penatalaksanaan, stres Management of Recurrent Cutaneus Lichen Planus in Patient with Risk Factor For Stress Abstract Lichen planus is a chronic disease which is an autoimmune disease that can be on the skin, nails, hair, and mucous membranes. Lichen planus is a cutaneous lichen planus of the skin, usually frequent the extremities. Lichen planus skin often occurs in young adults and older adults. Markings on the skin that is 6 "P" (Pruritic, Purple, Polygonal, Planar, papules, and Plaque). These skin lesions such as lichen planus lesions often bilateral or symmetrical shape. Cutaneous lichen planus occurs in 0.3% of women and 0.1% of men. Studies in Europe show that lichen planus occurs in over 20 years, but peling often occur in susceptible age of 40-70 years. Skin disease in Indonesia is still very rare. In the case of women aged 39 years with complaints of itching on the skin of the back of the right leg since 2 years, but 11 years ago have experienced the same thing. These patients had risk factors for recurrence of the stress that can occur. This stress was 2 month becouse there was family disorders so she was diagnosed Acute Stress Disordes. The management of the cutaneous lichen planus is to prevent scratching lesions with systemic or local antiprutirtus, then given a topical steroid therapy is accompanied by the provision of an emollient to the skin. Non medikamentosa therapy is stress management. The final goal of the management of this disease is alleviate complaints and avoid a recurrence so as not to aggravate the condition and activities of daily living. Keywords: cutaneus lichen planus, recurent, stress, therapy Korespondensi: Putri Rinawati, S.Ked., Bandar Lampung, HP 082178907297, e-mail [email protected] Pendahuluan Liken planus (LP) adalah penyakit kronik yang merupakan penyakit autoimun yang dapat mengenai kulit, kuku, rambut, maupun membran mukosa. Liken planus kutaneus merupakan liken planus yang mengenai kulit biasanya sering mengenai bagian ekstremitas. Liken planus kulit sering terjadi pada usia dewasa muda dan dewasa tua. Tanda yang ada pada kulit yakni 6P (Pruritic, Purple, Polygonal, Planar, Papules, and Plaque). Lesi liken planus kulit ini berupa lesi yang bilateral atau sering pula bentuknya simetris. 1-2 Kutaneus liken planus terjadi pada 0,3% wanita dan 0,1 % pria. Hal ini menandakan penyakit kulit ini lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Studi di Eropa menunjukan bahwa liken planus terjadi pada usia diatas 20 tahun, namun paling sering terjadi pada rentan usia 40-70 tahun. 1-2 Liken planus juga ada yang terjadi pada anak-anak dengan jumlah 5%. Di beberapa negara lain, termasuk India, Arab dan Meksiko liken planus pada anak sebanyak 10-20%.

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Putri dan Yusran | Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus ...repository.lppm.unila.ac.id/2360/1/Putri-dan... · baik bila onset akut, durasi singkat dari gejala (kurang dari 6 bulan),

PutridanMuhammad|PenatalaksanaanKutaneusLikenPlanusRekurenpadaPasiendenganFaktorResikoStres

JMedulaUnila|Volume6|Nomor1|Desember2016|130

PenatalaksanaanKutaneusLikenPlanusRekurenpadaPasiendenganFaktorResikoStres

PutriRinawati,MuhammadYusran

FakultasKedokteran,UniversitasLampung

AbstrakLikenplanusadalahpenyakitkronikyangmerupakanpenyakitautoimunyangdapatmengenaikulit,kuku,rambut,maupunmembranmukosa.Likenplanuskutaneusmerupakan likenplanusyangmengenaikulit,biasanyaseringmengenaibagianekstremitas.Likenplanuskulitseringterjadipadausiadewasamudadandewasatua.Tandayangadapadakulityakni6“P”(Pruritic,Purple,Polygonal,Planar,Papules,andPlaque).Lesilikenplanuskulitiniberupalesiyangbilateralatauseringpulabentuknyasimetris.Kutaneuslikenplanusterjadipada0,3%wanitadan0,1%pria.StudidiEropamenunjukanbahwalikenplanusterjadipadausiadiatas20tahun,namunpalingseringterjadipadarentanusia40-70tahun.DiIndonesiapenyakitkulitinimasihsangatjarangditemukan.Padakasusyakniwanitausia39tahundengankeluhangatalpadakulitpunggungkaki kanan sejak 2 tahun, namun 11 tahun yang lalu pernahmengalami hal yang sama. Pasien tersebutmemiliki faktorresikoyaknistressehinggakekambuhandapatterjadi.Keluhanstressudahdirasakansejak2bulanakibatmasalahdalamkeluarga sehingga didiagosa sebagai gangguan stres akut. Tatalaksana pada kutaneus liken planus dengan faktor resikostres adalah dengan mencegah garukan pada lesi dengan antiprutirtus sistemik atau lokal, kemudian diberikan terapisteroid topikal disertai dengan pemberian emolient pada kulit. Penatalaksanaan non medikamentosa yaitu denganmenerapkanmanajemenstres.Tujuanakhirdaripengelolaanpenyakit iniadalahmeringankankeluhandanmenghindarikekambuhansehinggatidakmemperberatkondisidanaktivitassehari-hari.

Katakunci:kekambuhan,kutaneuslikenplanus,penatalaksanaan,stres

ManagementofRecurrentCutaneusLichenPlanusinPatientwithRiskFactorForStress

Abstract

Lichen planus is a chronic disease which is an autoimmune disease that can be on the skin, nails, hair, and mucousmembranes. Lichenplanus is a cutaneous lichenplanus of the skin, usually frequent the extremities. Lichenplanus skinoftenoccursinyoungadultsandolderadults.Markingsontheskinthatis6"P"(Pruritic,Purple,Polygonal,Planar,papules,andPlaque).Theseskinlesionssuchaslichenplanuslesionsoftenbilateralorsymmetricalshape.Cutaneouslichenplanusoccursin0.3%ofwomenand0.1%ofmen.StudiesinEuropeshowthatlichenplanusoccursinover20years,butpelingoftenoccurinsusceptibleageof40-70years.SkindiseaseinIndonesiaisstillveryrare.Inthecaseofwomenaged39yearswithcomplaintsofitchingontheskinofthebackoftherightlegsince2years,but11yearsagohaveexperiencedthesamething.Thesepatientshadriskfactorsforrecurrenceofthestressthatcanoccur.Thisstresswas2monthbecousetherewasfamilydisorderssoshewasdiagnosedAcuteStressDisordes.Themanagementofthecutaneouslichenplanusistopreventscratchinglesionswithsystemicorlocalantiprutirtus,thengivenatopicalsteroidtherapyisaccompaniedbytheprovisionofanemollienttotheskin.Nonmedikamentosatherapyisstressmanagement.Thefinalgoalofthemanagementofthisdiseaseisalleviatecomplaintsandavoidarecurrencesoasnottoaggravatetheconditionandactivitiesofdailyliving.Keywords:cutaneuslichenplanus,recurent,stress,therapyKorespondensi:PutriRinawati,S.Ked.,BandarLampung,HP082178907297,[email protected]

Likenplanus (LP)adalahpenyakitkronikyang merupakan penyakit autoimun yangdapat mengenai kulit, kuku, rambut, maupunmembran mukosa. Liken planus kutaneusmerupakan liken planus yang mengenai kulitbiasanya sering mengenai bagian ekstremitas.Liken planus kulit sering terjadi pada usiadewasamudadandewasatua.Tandayangadapadakulityakni6P(Pruritic,Purple,Polygonal,Planar,Papules, andPlaque). Lesi likenplanuskulit ini berupa lesi yang bilateral atau seringpulabentuknyasimetris.1-2

Kutaneus likenplanus terjadipada0,3%wanita dan 0,1 % pria. Hal ini menandakanpenyakitkulitinilebihbanyakterjadipadapriadibandingkan wanita. Studi di Eropamenunjukan bahwa liken planus terjadi padausia diatas 20 tahun, namun paling seringterjadi pada rentan usia 40-70 tahun.1-2 Likenplanus juga ada yang terjadi pada anak-anakdengan jumlah 5%. Di beberapa negara lain,termasukIndia,ArabdanMeksikolikenplanuspada anak sebanyak 10-20%.

Page 2: Putri dan Yusran | Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus ...repository.lppm.unila.ac.id/2360/1/Putri-dan... · baik bila onset akut, durasi singkat dari gejala (kurang dari 6 bulan),

PutridanMuhammad|PenatalaksanaanKutaneusLikenPlanusRekurenpadaPasiendenganFaktorResikoStres

JMedulaUnila|Volume6|Nomor1|Desember2016|131

DistribusiLPditemukandiseluruhduniadengan predisposisi tidak berdasarkan raswalaupun variasinya sering terjadi. Kira-kirasebagianpasiendenganlesipadakulitmemilikilesi oral yaitu sekitar 25%. Liken planus tidakmemiliki predisposisi yang kuat untuk setiapjeniskelamin.PadadaerahtropisdansubtropiskelompokumurmudajugamenderitaLP.3-4

Antigen liken planus belum diketahui,penyakit ini mungkin disebabkan olehself-peptide dan pada kasus ini, liken planussebenarnya adalah penyakit autoimun. Hal inidipertimbangkan sebagai penyakit autoimunkarena dimediasi oleh CD8+ sel T yangberlawanan dengan keratinosis basal yangsecara cepat diubah menjadiepitop. Likenplanus dihubungkan dengan reaksi alergi ataureaksikekebalandanbeberapafaktorresiko.3-4

Studiyangberbedamenunjukkanbahwastresdapatmempengaruhipengembangandaneksaserbasi gangguan yang berhubungandengansistemkekebalantubuhsepertiinfeksi,kanker dan penyakit autoimun. Stres dapatmengubah respon imun terhadap antigen danmengubah kemampuan sel untuk ekspresipeptida ke agen limfosit T. Hal inimempengaruhihasilakhirdariefekstrespadasistem kekebalan tubuh meliputi tingkatkeparahan dan jenis, durasi stres, dan sistemkekebalan tubuh yang terkena sebagai contohcrowding stres menyebabkan peningkatanlimfositrangsanganantigen.4-5

Hal tersebut menjadi masalah bagipasien yang menderita penyakit ini. Penyakitinijugadapatmenyebabkanperasaanansietassecara perlahan. Tujuan penulisan ini ialahmengupayakan penanganan guna mengurangipermasalahan yang ada pada pasien yaknimengurangi gangguan rasa gatal danpenerapan manajemen stres sehingga tidakmengganggukualitashiduppasien.Kasus

Berdasarkan autoanamnesis, pasienwanita bernamaNy. S usia 39 tahun, seorangibu rumah tangga. Pasien datang ke polipenyakitkulitdankelaminRumahSakitAbdoelMoeloek (RSAM) pada tanggal 13 Juni 2016dengan keluhan gatal pada punggung kakikanan sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu.Menurut pasien awalnya timbul bercak

berwarna kemerahan sebesar biji jagung danterasa sangat gatal kemudian bercak semakinbertambah luas dan semakin gatal sehinggalama-kelamaankulit terasatebalakibatpasiensering menggaruknya. Gatal akanberkurangbila digaruk. Gatal terasa semakin berat jikaterkena air dan saat sedang banyak bebanpikiranataustres.

Kurang lebih 2 bulan yang lalu anakpasien yangdudukdi bangku SMAmengalamipenyalahgunaan NAPZA. Hal ini sudahdiketahui oleh gurunya dan terancam akandikeluarkan dari sekolahnya. Selain itu pasienmerasa bahwa suaminya kurang perhatianterhadap rumah tangganya. Pasien tidakberusaha untuk menceritakan masalah ini keoranglain.Pasiennampaktertutupolehoranglain sehingga masalahnya hanya dipikirkansendiri. Pasien biasanya melakukan kegiatanseperti membersihkan rumah atau kegiatanyang lain untukmengurangi beban pikirannyawalaupun nantinya akan teringat lagi. Sejak 2bulan terakhir ini pasien membatasi untukberkumpul dengan orang-orang disekitarnyasepertitetangganya.

Keluhan seperti ini pernah dialamipasien11tahunyanglalu.Dulupasienmerasagatal pada punggung kaki kemudianmemeriksakan diri ke dokter spesialis kulitkemudiankeluhanmembaikdantidakkambuhhingga 2 tahun terakhir keluhan kembalikambuh dan semakinmembesar dari awalnyasebesar biji jagung. Semakin lama gatal danmenebal.

Riwayat makan-makanan tertentu,riwayat kontak dengan serangga ataupunbahan iritan sebelum gejala dirasakandisangkal. Riwayat konsumsi obat-obatandalam jangka lama jugadisangkalolehpasien.Keluhan yang sama di dalam keluargadisangkal. Riwayat penyakit hipertensi,diabetes mellitus, dan penyakit herediter laindalamkeluargadisangkal.

Dari pemeriksaan fisik didapatkanpenampilan pasien secara umum bersih,keadaaan umum pasien tampak sakit ringan,tekanan darah 100/80 mmHg, suhu 37 oC,frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas20x/menit,beratbadan60kg,tinggibadan155cm.

Page 3: Putri dan Yusran | Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus ...repository.lppm.unila.ac.id/2360/1/Putri-dan... · baik bila onset akut, durasi singkat dari gejala (kurang dari 6 bulan),

PutridanMuhammad|PenatalaksanaanKutaneusLikenPlanusRekurenpadaPasiendenganFaktorResikoStres

JMedulaUnila|Volume6|Nomor1|Desember2016|132

Gambar1.RegioDorsumPedisDekstraPadapemeriksaankepala,mata,hidung,

dan mulut dalam batas normal. Regio colidalambatasnormal.Perbesarankelenjargetahbening (KGB) (-). Pada regio dorsum pedisdekstra terdapat papul multipel, berukuranmilier sampai lentikuler berbatas tegasberbentuk plak poligonal berwarna keunguandengan sedikit berskuama pada sebagianpermukaankulitterdapaterosiakibatgarukan.Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang padakasus ini. Pada pemeriksaan status neurologisdidapatkan reflek fisiologis normal, reflekpatologis (-). Keadaan motorik dan sensorikpasiendalambatasnormal.

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaanfisik yang telah dilakukan maka penyakit inidapat di diagnosis sebagai kutaneus likenplanusrekuren.Diagosiskejiwaanpadapaseininiyakni;aksisl= F 43.0 (reaksi stres akut);aksisll = tidak ada gangguan kepribadian;aksislll = L00 (penyakit kulit kutaneus likenplanus rekuren); aksis IV : primary supportgroupdisorder;aksisV : GAF 80-71 (gejalasementaradandapatdiatasi,disabilitasringandalamsosialdanpekerjaan).

Penatalaksanaan pada pasien ini terdiridari penatalaksanaan umum dan khusus.Penatalaksanaan umum yakni memberikanpenjelasan tentang penyakit yang sedang

dialamipasienkepadapasiendankeluarganya,memberikan informasi tentang penyebab danprognosispenyakityangdialamikepadapasiendan keluarganya dan meminta kerjasamakeluarga pasien untuk merawat pasien, lalumerencanakan untuk merujuk ke bagiankesehatanjiwajikaterdapatketerkaitanantarapsikologis pasien dengan penyakit kulit yangdialaminya.

Penatalaksanaankhususpadapasieniniadalah terapi medikamentosa dan nonmedikamentosa. Penatalaksanaanmedikamentosa yaitu diberikan obat cetirizintablet 10 mg 1x sehari, emolient krim,bethamethasone dipropionate 0,05% salep 2xsehari selama 2 minggu. Sedangkanpenatalaksanaan non medikamentosa yaitupenerapan manajemen stres yang pentinguntukmencegahkekambuhanpenyakit.

Adapun manajemen stres dapatdilakukan dengan: 1) pendekatan perilakuyaitu mengubah perilaku yang menimbulkanstress akut, toleransi atau adaptabilitasterhadap stress akut yang dialami,menyeimbangkan antara aktivitas fisik dannutrisi, serta manajemen perencanaan,organisasi dan waktu; 2) pendekatan kognitifyaitu pendekatan yang bertujuan untukmengubah pola pikir individu agar berpikirpositif dan sikap yang positif, membekali diridengan pengetahuan tentang stres, sertamenyeimbangkanantaraaktivitasotakkiridankanan.Pendekatankognitifbisajugadilakukandengan menggunakan metode hipnoterapi;dan 3) metode coping stress yaitu denganmenggunakan teknik relaksasi. Relaksasidilakukan dengan tujuan untuk melepaskansemuaketegangan-keteganganyangselamainidialamioleh individu.Relaksasiyangdilakukanbisa berupa relaksasi otot-otot, relaksasikesadaranindradanrelaksasipikiran-pikiran.

Adapun prognosis untuk penyakit iniadalahquoad vitamdubiaadbonam,quoadfunctionam dubia ad malam, dan quo adsanationam dubia ad malam. Prognosis yangbaikbilaonsetakut,durasisingkatdarigejala(kurangdari6bulan), fungsi pra-morbidbaik,dukungan sosial baik (keluarga, teman,tetangga) dan tidak ada gangguan pasikiatri,medis dan penyalah gunaan zat yangmenyertainya(komorbiditas).Pembahasan

Page 4: Putri dan Yusran | Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus ...repository.lppm.unila.ac.id/2360/1/Putri-dan... · baik bila onset akut, durasi singkat dari gejala (kurang dari 6 bulan),

PutridanMuhammad|PenatalaksanaanKutaneusLikenPlanusRekurenpadaPasiendenganFaktorResikoStres

JMedulaUnila|Volume6|Nomor1|Desember2016|133

Liken planus (leichendalam bahasaYunani berarti “pohon lumut”; planus dalambahasaLatinberarti“datar”)merupakansuatukelainan yang unik, suatu penyakit inflamasiyangberefekkekulit,membranmukosa,kuku,dan rambut.4-5 Lesi yang tampak pada lichenplanus-likeataudermatitis lichenoidtampakseperti ketombe, beralur halus, kotoran yangkering dari tumbuh-tumbuhan simbiosis yangdikenal sebagai liken. Walaupun morfologi inimungkinsulituntukdibandingkan,likenplanusmerupakan suatu kesatuan yang khususdengan bentuk papul “lichenoid” yangmenunjukkan warna dan morfologi yangkhusus, berkembang di lokasi yang khas, danpola perkembangan karakteristik yang nyata.4

Liken planus memiliki karakteristrik tersendiriyaitu berupa papul flat-miring yang berwarnakeunguan dengan predileksinya pada badandanpermukaanfleksor.6

Etiologi pasti LPmasih belumdiketahui,tetapi itu mungkin dihubungkan denganpenyakit sistemik lainnya seperti diabetesmellitus,penyakitkolagen, infeksikumanvirusdanstresemosional.7

Liken planus merupakan penyakit kulityang gatal, mukokutaneus yang mengalamierupsi dan anak-anak jarang mengalaminyadaripada orang dewasa dengan histologi yangpasti.Sekurang-kurangnya2-3dengankasusLPterjadipadaumurantara30dan60.Walaupuntidakadapengecualianuntukkelompokumur,penyakit ini tidak biasa pada usia yang sangatmudadansangattua.3,8

Berdasarkan autoanamnesis, pasienwanita bernamaNy. S usia 39 tahun, seorangibu rumah tangga mengeluh gatal padapunggung kaki kanan sejak kurang lebih 2tahun yang lalu. Menurut pasien awalnyatimbul bercak berwarna kemerahan sebesarbiji jagung dan terasa sangat gatal, kemudianbercak semakin bertambah luas dan semakingatalsehinggalama-kelamaankulitterasatebalakibat pasien sering menggaruknya. Gatalakanberkurang bila digaruk. Gatal terasasemakinberat jika terkenaairdan jika sedangbanyakbebanpikiran.

Keluhan utama yang dirasakan pasienberupa gatal bersifat paroksismal dandirasakan terutama jika tidak beraktivitas.Penderita penyakit ini akan mengeluh rasagatal sekali dan dirasakan terutama ketikamalamharimengganggutidur.Rasagataltidakterus menerus biasanya pada waktu tidak

sibuk, bila muncul sulit di tahan untuk tidakdigaruk. Penderita merasa enak bila digarukdan rasa gatal berhenti apabila terjadi luka,karena diganti dengan rasa nyeri. Rasa gataldiperburuk oleh keringat, panas atau iritasipakaian. Stres emosional mempengaruhi rasagatalmenjadilebihburuk.1

Keluhan seperti ini pernah dialamipasien11tahunyanglalu.Dulupasienmerasagatal pada punggung kaki kemudianmemeriksakan diri ke dokter spesialis kulitkemudiankeluhanmembaikdantidakkambuh,hingga 2 tahun terakhir keluhan kembalikambuh dan semakin memberat. Hal inimenunjukan kekambuhan terjadi pada pasienini sehingga bersifat rekuren akibat terdapatfaktorresikosepertistres.2

Riwayat makan-makanan tertentu,riwayat kontak dengan serangga ataupunbahan iritan sebelum gejala dirasakandisangkal. Riwayat konsumsi obat-obatandalam jangka lama jugadisangkalolehpasien.Hal ini menunjukan bahwa tidak ada riwayatalergikontakmaupunobat.Keluhanyangsamadi dalam keluarga disangkal. Hal inimenunjukan tidak ada riwayat atopik dalamkeluarga.

Salah satu faktor pemicu kekambuhanpada pasien adalah stres.12 Pasienmengeluhkan gatal semakin memberat saatkulit basah dan saat banyak fikiran sehinggakebiasaanmenggarukterjadilebihburuk.

MenurutLindsay,Carrieri-Kohlman,stresadalah sebuah fenomena sosiopsikofisiologik,yang merupakan gabungan dari fungsiintelektual, perilaku, metabolisme, kekebalantubuh, dan respon fisiologis lainnya terhadapstressor (atau stres) baik yang berasal daridalam tubuh (endogen) ataupun dari luartubuh (eksogen). Stres mungkin jugamelibatkanpikirandanperasaanyangmungkinmenjadiancamanyangdirasakan.16

Studiyangberbedamenunjukkanbahwastres dapatmemengaruhi pengembangan daneksaserbasi gangguan yang berhubungandengansistemkekebalantubuhsepertiinfeksi,kanker dan penyakit autoimun. Stres dapatmengubah respon imun terhadap antigen danmengubah kemampuan sel untuk ekspresipeptidakeagenlimfositT.2-3

Terdapat studi mengungkapkan bahwaada korelasi erat antara sistem kekebalantubuh dan sistem saraf pusat (SSP) yangmemainkan peran penting dalam

Page 5: Putri dan Yusran | Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus ...repository.lppm.unila.ac.id/2360/1/Putri-dan... · baik bila onset akut, durasi singkat dari gejala (kurang dari 6 bulan),

PutridanMuhammad|PenatalaksanaanKutaneusLikenPlanusRekurenpadaPasiendenganFaktorResikoStres

JMedulaUnila|Volume6|Nomor1|Desember2016|134

pembentukan homeostasis kondisi tubuh danpemeliharaan kesehatan atau pengembanganpenyakit. Sistemkekebalanmemiliki beberapareseptormolekulyangdipengaruhiolehsistemsaraf. Ini adalah reseptor untukneurotransmitter, neuropeptida dan hormonsteroid.5,7,12

Neuropeptida seperti endorfinmenyebabkan peningkatan limfosit T dannatural killer sel proliferasi danmenyebabkanproduksi sitokin dan sel T sitotoksik in vitro.Efek penghambatan stres pada natural killer(NK)selbertindaksebagaimediatorinvivodanin vitro.2,4,12 Stresdapatmenyebabkandepresidan akibatnya perubahan dalam sistemkekebalan tubuh dan peningkatan sel T CD8+dan penurunan aktivitas NK sel. Stres terkaitdengan perubahan kekebalan fungsi sel(peningkatan IL-2)danmungkinmenekanefekpenguranganselpembunuhalami(NKsel).2,5-6

Pada pemeriksaan fisik, kondisi fisikumum baik. Pada pemeriksaan dermatologi,pada regio dorsum pedis dekstra terdapatpapul multipel, berukuran milier sampailentikuler berbatas tegas berbentuk plakpoligonal berwarna keunguan dengan sedikitberskuama, pada sebagian permukaan kulitterdapat erosi akibat garukan. Beberapapenemuanklinisinisesuaidengantipelesidarikutaneuslikenplanusyakni6P(Pruritic,Purple,Polygonal, Planar, Papules, and Plaque).3,6-7

pada pasien tidak dilakukan pemeriksaanpenunjang.

Liken planus dimulai dengan adanyamakula eritem dan papul keunguan selamabeberapa minggu. Dalam waktu yang singkat,kadang-kadangberkembang lesi yangmultipelsecara cepat dengan penyebaran awal hanyabeberapa papul.6-7Tanda liken planus hanyaditemukan pada kulit dan membran mukosa.Morfologi lesinya berupa, kecil, flat-miring,poligonal, papul yang mengkilat, denganfrekuensiyangsering,tapitidakselaluada.Lesiliken planus biasanya didistribusikan secarasimetris dan bilateral pada ekstremitas. Likenplanus predileksinya meliputi daerah fleksurapada pergelangan tangan, lengan, danpergelangan kaki, paha, punggung bawah,leherdanpenyebaranbertambahdimembranmukosamulutdangenitalia.1,3-4

Retikulumhalusberwarnaputihdenganlesi berupa sisik pada permukaan kulit,sehingga terlihat seperti garis-garis putih,dikenal sebagai wickham’s striae,tanda

patognomoniklikenplanusyangmungkintidakjelaspadaanak-anak.8

Belum ada analisis pemeriksaan yangspesifik untuk melihat liken planus. Diagnosisliken planus ini dapat dibantu denganpemeriksaan penunjang laboratorium danhistopatologi.15-16Jumlahlimfositdanseldarahputih menurun. Hal ini dikarenakan adanyapengaruhdariaktivitassitokindijaringankulit.Kasusinidikatakanpositifjikakulitsensitifdaribahanmerkuridanemas.4,12

Pada pemeriksaan histopatologiepidermis terlihat perubahan berupahiperkeratosis, akantosis tak teratur,penebalan stratum granulosum setempat,degenerasi mencair membran basalis, danhilangnya stratum basalis.4 Striae Wickhammungkinadahubungandenganbertambahnyaaktivitas fokal liken planus dan tidak karenapenebalan lapisan granular.12,14 Bentuk bulapadaLPsangat jarangterjadi,palingmenonjolantara lamina basal dan kerotinosis padasitomembranbasal.10

Hasil anamnesis dan pemeriksaan lesikulit merujuk ke diagnosis kutaneus likenplanus dengan diagnosis bandingneurodermatitis sirkumskripta, lupuseritematosus (LE), liken nitidus, liken striatus,liken sklerosus, pitiriasis rosea,eritemediskromikum perstans (dermatosis ashy), danpsoriasis. Diagnosis banding lain dapatdisingkirkanberdasarkankeluhandantampilanlesi pada kulit. Secara anamnesisneurodermatitis dan liken planus memilikikeluhan yang mirip berupa rasa gatal dengankulit yang menebal tetapi dari anamnesisdiketahui bahwa pada awalnya pasienmengeluhkan bercak kemerahan, diawalidengan makula eritematosa yang kemudianmenimbulkan papul keunguan. Sedangkanpadaneurodermatitissirkumskriptaperubahankulit yang terjadi yakni hiperpigmentasi kulitdisertai plak dengan gambaran likenifikasiberbatastegas.7-9

Target dari penatalaksanaan kutaneusliken planus pada dasarnya adalah mencegahgarukan, sehingga perlu dijelaskan kepadapasien untuk sebisa mungkin menghindarimenggaruk lesi larena garukan akanmemperburuk penyakitnya sehinggadiperlukanpengobatanuntukmengurangirasagatal seperti pemberian antihistamin denganefek sedatif, selain itu pemberian emolientatau pelembab merupakan terapi tambahan

Page 6: Putri dan Yusran | Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus ...repository.lppm.unila.ac.id/2360/1/Putri-dan... · baik bila onset akut, durasi singkat dari gejala (kurang dari 6 bulan),

PutridanMuhammad|PenatalaksanaanKutaneusLikenPlanusRekurenpadaPasiendenganFaktorResikoStres

JMedulaUnila|Volume6|Nomor1|Desember2016|135

yang penting.1,10 Penggunaan steroid topikalgolongan superpoten sebaiknya digunakansebagai pengobatan awal tapi hal tersebutbukanmenjadikeharusansebabsteroidtopikalsuperpoten dapat menyebabkan atrofi.Penggunaan steroid potensi medium sampaipotensi rendah dapat dilakukan namun harusdisertaidenganpenutupanlesiagarmencegahgarukanpadapasien.3,13

Penatalaksanaan pada pasien ini terdiridari penatalaksanaan umum dan khusus.Penatalaksanaan umum yakni edukasi seputarinformasi tentang penyakit dan carapencegahan kekambuhan. Sedangkanpenatalaksanaan khusus nya adalah terapimedikamntosa seperti pemberian obatcetirizintablet 10mg 1x sehari,emolient krim,danbethamethasonedipropionate0,05%salep2xsehariselama2minggu.

Pada kasus ini pasien diberikan steroidtopikal superpoten yang diberikan selama 2minggu dengan pemberian 2 kali sehari dandiantara itu dapat diberikan krim pelembabpada kulit. Pada teori dianjurkan pemberianantihistamin dengan efek sedatif namun kamimemberikanantihistamingenerasikeduayangmemiliki efek sedatif yang lebih kecil denganharapanpasienmasihdapatberaktifitassehari-hari. Berdasarkan sumber kepustakaan,penatalaksanaanpadakasusinisudahsesuai.

Pada 50% pasien dewasa akan bebasdari lesi di bulan ke-9 setelah onset LP dan85% setelah onset di bulan ke-18. Pasien LPdengan tanda khas pada mukosa membrandanverrucousmemakan waktu lama untukmengalami resolusi. Anak-anak cenderungbersifat kronik dan perjalanan penyakitnyapanjang.2,4 Rasa gatal akan menghilang,kemudian papul akan rata pada permukaankulit, dan akan digantikan denganhiperpigmentasipascainflamasi(HPI).Kadang-kadang lesi hipertropik akan menetap selamaberbulan-bulan bahkan sampai 20 tahun ataulebih.4-5,12

Pasien juga didiagnosa untuk masalahkejiwaan dengan teknik diagnosa aksis I-V.Pada aksis l menentukan ada tidaknyagangguan jiwa yakni ada ganggaun kejiwaanyang berhubungan dengan reaksi terhadapstres yakni reaksi stres akut. Pedomandiagnostik reaksi stres akutmenurut PPDGJ IIIadalah: 1) harus ada kaitan waktu yang jelasantara terjadinya pengalaman stres yang luarbiasa (fisik atau mental) dengan onset dari

gejala, biasanya beberapa menit atau segerasetelah kejadian; 2) Selain itu ditemukangejala-gejala seperti terdapat gambaran gejalacampuranyangbiasanyaberubah-ubah, selaingejala permulaan berupa keadaan “terpaku”(daze). Semua hal berikut dapat terlihatdepresi, ansietas, kemarahan, kecewa,overaktif danpenarikandiri.Akan tetapi tidaksatupundarigejalatersebutyangmendominasigambaran klinisnya untuk waktu yang lama.Pada kasus yang dapat dialihkan dari lingkupstressor-nya, gejala-gejala dapat menghilangdengancepat(dalambeberapajam)dalamhaldimana stresmenjadiberkelanjutan atau tidakdapat dialihkan gejala-gejala biasanya barumeredasetelah24-48jamdanbiasanyahampirmenghilangsetelah3hari;3)diagnosisinitidakboleh digunakan untuk keadaan kambuhanmendadakdarigejala-gejalapadaindividuyangsudah menunjukkan gangguan psikiatriklainnya; dan 4) Kerentanan individual dankemampuan menyesuaikan diri memegangperanandalamterjadinyaatauberatnyasuatureaksistresakut.

Terapi non medikamentosa juga sangatdiperlukan untuk menerapkan manajemenstres. Metodenya yakni dengan melakukanpendekatan perilaku, pendekatan kognitif danmetode coping stress menggunakan teknikrelaksasi yaitu dengan peningkatan kualitasudarapernapasan,mendengarkanmusikuntukrelaksasi, relaksasi visualisasi denganmendekorasi dan merapikan tempat tinggalsertastrechingataupereganganbagian-bagiantubuh.17-18Simpulan

Likenplanusadalahpenyakitkronikyangmerupakan penyakit autoimun yang dapatmengenai kulit, kuku, rambut, maupunmembran mukosa. Liken planus kutaneusmerupakan liken planus yang mengenai kulit,biasanya sering mengenai bagian ekstremitas.Liken planus kulit sering terjadi pada usiadewasamudadandewasatua.

Tanda yang ada pada kulit yakni 6P(Pruritic, Purple, Polygonal, Planar, Papules,and Plaque). Keluhan utama nya yaitu gatalyangterusmenerusyangdipicuolehbeberapafaktor resiko misalnya stres sehingga dapatterjadikekambuhan.

Tata laksanapadakutaneus likenplanusadalahdenganterapimedikamentosadannonmedikamentosa.Terapimedikamentosauntuk

Page 7: Putri dan Yusran | Penatalaksanaan Kutaneus Liken Planus ...repository.lppm.unila.ac.id/2360/1/Putri-dan... · baik bila onset akut, durasi singkat dari gejala (kurang dari 6 bulan),

PutridanMuhammad|PenatalaksanaanKutaneusLikenPlanusRekurenpadaPasiendenganFaktorResikoStres

JMedulaUnila|Volume6|Nomor1|Desember2016|136

mencegah garukan pada lesi denganantiprutirtussistemikataulokal.Kemudiandiberikan terapi steroid topikal disertaidengan pemberian emolient pada kulit.Sedangkan terapi non medikamentosadengan penerapan manajemen stresmenggunakan beberapa pendekatan yangbergunauntukmengurangiperasaanstres.Tujuan akhir dari pengelolaan penyakit iniadalah meringankan keluhan danmenghindari kekambuhan sehingga tidakmemperberat kondisi dan aktivitas sehari-hari.DaftarPustaka1. GoldsmithL,KatsZ,GilchrestB,Paller

A, Leffel D, Wolf K. Fitzpatrick’sdermatologyingeneralmedicine.Edisike-8. United States: The McGraw-HillCompanies;2012.

2. DA Burns, B Stephen, Cox Neil, Gchristopher. Rook’s textbook ofdermatology. Edisi ke-9. UnitedKingdom: Wiley-Blackwell Publishing;2016.

3. James WD, Berger TG, Elston DM,editors.Andrews’diseasesof the skinclinical dermatology. Edisi ke-12.Philadelphia:SaundersElsevier;2016.

4. DjuandaAdhi. Ilmupenyakit kulitdankelamin. Edisi ke-7. Jakarta: BalaiPenerbitFKUI;2015.

5. Yan-TingLiu.Researchpaperqualityoflife of patients with neurodermatitis.IntJMedSci.2013;10(5):593-8.

6. Abdallat AS, MaaitaJT.Epidemiological and clinicalfeatures of lichen planus injordania.Pak J Med Sci. 2013;23(1):92-4.

7. Solomon LM, Ehrlich D, ZubkovB.Lichenplanusand lichenn.Dalam:John H, Arnold O, Neil P, editors.Textbook of pediatric dermatology.Volume ke-1. Edisi ke-2. Oxford:

BlackwellPublising;2006.hlm.801-10.8. Dinkova AD, Gospodinov G, Gavasova R,

Cholakova H, Daskalov C.Interdisciplinaryapproachincompextreatmentoforallichenruber planus/review and a casereport.JofIMAB;2010.

9. Dinkova AD, Gospodinov G, Gavasova R.Cholakova H, Daskalov C. Chenchev.LichenPlanus (information on thediagnosis).DermIS[Serial on the internet].PeDOIA[Cited2011-01-20]

10. Soliman M, Kharbotly A, Saafan A.Management of oral lichen planus usingdiode laser (980nm), A clinical study. EgyptDermatolOnlineJ.2011;1(1):1-12.

11. Higgins E, Vivier A.Lichen Planus. Skindisease in childhood and adolescence.BlackwellScience;2010.hlm.65-6.

12. Thomas MB, Wisco Oliver J, OwensNM.Verrucous nodules on the ankle.JFamilyPractice.2009;58(8):427-30.

13. Seo JK, Lee HJ, Lee D, Choi JH, Sung HS.Acase of linear lichen planus pigmentosus.AnnDermatol.2010;22(1):323-5.

14. Shiohara T, Kano Y.Lichen planus andlichenoid dermatoses. Dalam: Bolognia L J,JorizzoLJ, Rapini PR, editors.Dermatology.Edisi ke-2. Houston: The British Library;2012.hlm.1-28.

15. Gach JE, Seddon HF. Gluten-sensitiveenteropathy associated with genital lichensimplex chronicus. University HospitalCoventryandWarwickshire,Coventry,UK. JRSocMedShRep.2010;1(1):43.

16. MaslimR.Diagnosis gangguan jiwa, rujukanringkasdariPPDGJ III. Jakarta:FKAtmajaya;2003.

17. BallesterosDdanWhitlockJL.Coping:stressmanagement strategies. Ithaca: ConellResearch Program on Self Injury andRecovery;2010.

18. Klinic CommunityHealth Centre. Stress andmanagement of stress. Canada: KlinicCommunity Health Centre; 2010.