peningkatan hasil belajar matematika...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERIPERKALIAN MELALUI PENDEKATAN RME
(REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA
KELAS III SEMESTER I DI MI ASYSYAFI’IYYAH JATIREJO
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
AWALINA RIZQI KHASANI
NIM: - -
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERIPERKALIAN MELALUI PENDEKATAN RME
(REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA
KELAS III SEMESTER I DI MI ASYSYAFI’IYYAH JATIREJO
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
AWALINA RIZQI KHASANI
NIM: - -
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram”
(Ar-ra’du: )
vii
PERSEMBAHAN
Kebahagiaan atas hasil karyaku dan kesabaranku ini tak ingin kurasakan sendiri,
ingin ku persembahkan kepada:
. Bapak Sueb dan Ibuk Sofiyah yang selalu mendoakan dan memberikan
semangat dengan kasih sayangnya. Terimakasih Bapak... Terimakasih Ibu...
. Adikku Adnin Aghniatul Ilmi yang telah memberikan warna dalam hidupku.
. Keluarga besar yang telah mendukung dan memberikan motivasi.
. Bapak dan Ibu Guru Madrasah Nurul Huda yang sudah mendukung, memberi
motivasi serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.
. Sahabat-sahabatku Mbak Asiah, Mbak Ida, Dania, Avex, Mbak Nukha, Mbok
Ida, Bunga dan Trio Cagur (Kafi, Ulil, Khabeb) yang telah memberikan
motivasi, dukungan dan semangat dalam mengerjakan skripsi.
. Teman-teman lainya yang sudah mendukung dan membantu dalam
mengerjakan skripsi dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
. Teman-teman PGMI seperjuangan angkatan .
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Perkalian Melalui Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education)
Pada Siswa Kelas III Semester I di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Ajuran . Penulisan skripsi ini ditujukan
untuk memenuhi sebagaian prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu tentang keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita di dunia dan akhirat.
Penulis skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuanya, khususnya kepada:
. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga.
. Bapak Jaka Siswanta,M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan
ix
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan
skripsi ini.
. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga.
. Bapak Budiyanta, S.Pd selaku kepala MI Asysyafi’iyyah JatirejoKecamatan
Suruh Kabupaten Semarang yang telah memberikan izin kepada penulisuntuk
melakukan penelitian di Madrasah yang beliau pimpin.
. Ibu Aneke Mubassyiroh, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran matematika kelas
III di MI Asysyafi’iyyah JatirejoKecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang
telah membantu penulis selama melakukan penelitian.
. Bapak/Ibu Guru dan karyawan MI Asysyafi’iyyah JatirejoKecamatan Suruh
Kabupaten Semarang yang telah membantu penulis selama melakukan
penelitian di madrasah tersebut.
. Siswa kelas IIIMI Asysyafi’iyyah JatirejoKecamatan Suruh Kabupaten
Semarangyang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan
penelitian.
. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan do’a, motivasi serta
dukungan kepada penulis.
. Keluarga besar yang telah mendukung dan memberikan motivasi.
. Teman seperjuangan PGMI yang selama ini berjuang bersama.
. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
.
x
Penulis berdoa semoga amal baik tersebut mendapat balasan dari Allah
SWT dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para
pmbaca. Dan tak lupa penulis mengharapkann saran dan kritik demi kebaikan
skripsi ini.
Salatiga, September
Peneliti
Awalina Rizqi Khasani
NIM. - -
xi
ABSTRAK
Khasani, Awalina Rizqi. . Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Perkalian Melalui Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education)
Pada Siswa Kelas III Semester I diMI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran . Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruaan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing
Jaka Siswanta, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika danPendekatan RME (Realistic
Mathematics Education)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education)dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi
perkalian pada siswa kelas IIIsemester I di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran . Subjek penelitian ini guru
mata pelajaran Matematika dan siswa kelas IIIMI Asysyafi’iyyah Jatirejo terdiri
dari siswa yaitu siswa laki-laki dan siswa perempuan. Penelitian
dilaksanakan selama bulan mulai Mei sampai Agustus . Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari siklus yang masing-
masing siklus terdiri dari tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, lembar
observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan
membandingkan pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai adanya peningkatan
Kriteria Keruntasan Klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data sebagai berikut:
Standar KKM mata pelajaran Matematika adalah , sebelum
menggunakanPendekatan RME (Realistic Mathematics Education)hanya ada %
( siswa) yang tuntas, sedangkan % ( siswa) belum memenuhi standar KKM.
Setelah menggunakan Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education)dalam
pembelajaran Matematika pada siklus I diperoleh data % ( siswa) tuntas dan
% ( siswa) tidak tuntas. Jika dilihat peningkatannya sebesar %. Setelah
dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu
( siswa) tuntas sedangkan ( siswa) tidak tuntas atau belum
memenuhi standar KKM, terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar %
dibandingkan dengan siklus I. Perbandingan hasil belajar dengan pra siklus
dengan siklus I yaitu terjadi peningkatan sebesar %. Sedangkan jika
dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan %
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii
PENGESAHAN PENGUJI .................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...........................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................viii
ABSTRAK ..........................................................................................................xi
DAFTAR ISI .......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ....................................
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................
F. Definisi Operasional................................................................................
G. Metode Penelitian....................................................................................
H. Sistematika Penulisan..............................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ............................................................................................
. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................
. Ciri-ciri Belajar ................................................................................
. Tujuan Belajar ..................................................................................
xiii
. Prinsip-prinsip Belajar ......................................................................
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................
B. Pembelajaran Matematika .......................................................................
. Pengertian Matematika......................................................................
. Tujuan Pembelajaran Matematika.....................................................
. Ruang Lingkup Matematika ..............................................................
. Karakteristik Matematika ..................................................................
. Standar Kompetrensi Mata Pelajaran Matematika ............................
. Materi Operasi Hitung Perkalian ......................................................
C. Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) ............................
. Pengertian Pendekatan Realistic Mathematics Education ................
. Karakteristik Realistic Mathematics Education ................................
. Peinsip-prinsip PembelajaranRealistic Mathematics Education .......
. Kelebihan dan Kelemahan Realistic Mathematics Education ..........
. Langkah-langkah Realistic Mathematics Education .........................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Awal (Pra Siklus) ....................................................................
. Perolehan Nilai Ulangan Harian .......................................................
. Data Keadaan Siswa ..........................................................................
. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ..............................................
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II .............................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Hasil Penelitian ........................................................................
. Diskripsi Pra Siklus ...........................................................................
. Deskripsi Data Siklus I......................................................................
. Deskripsi Data Siklus II ....................................................................
B. Pembahasan ............................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Daftar Nama Siswa Kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo ...................
Tabel Lembar Peengamatan Guru .................................................................
Tabel Lembar Belajar Afektif ......................................................................
Tabel Lembar Belajar Psikomotor ................................................................
Tabel Standar Kompeetensi Mata Pelajarann Matematika Kelas III ............
Table Hasil Perolehan Ulangan Harian .........................................................
Table Data Keadaan Siswa............................................................................
Tabel Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran .............................................
Tabel . Lembar Observasi Guru Siklus I ..........................................................
Tabel . Lembar Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus I .............................
Tabel . Lembar Observasi Belajar Psikomotor Siswa Siklus I .......................
Tabel . Hasil Evaluasi Siklus I ........................................................................
Tabel . Lembar Observasi Guru Siklus II .......................................................
Tabel . Lembar Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus II ............................
Tabel . Lembar Observasi Belajar Psikomotor Siswa Siklus II ....................
Tabel Hasil Evalusi Siklus II.......................................................................
Table Nilai Pra Siklus (Ulangan Harian) ......................................................
Tabel Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I........................................................
Tabel Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II ......................................................
Table . Hasil RekapitulasiNilai Siswa Per Siklus ............................................
Tabel Lembar Observasi Guru Siklus I .........................................................
Tabel Lembar Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus I ............................
xv
Tabel Lembar Observasi Belajar Psikomotor Siswa Siklus I .......................
Tabel Lembar Observasi Guru Siklus II .......................................................
Tabel Lembar Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus II ............................
Tabel Lembar Observasi Belajar Psikomotor Siswa Siklus II ....................
Tabel . Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ..................................
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Skema Siklus Penelitian .................................................................
Gambar Diagram Batang Rentang Nilai Pra Siklus ......................................
Gambar Diagram Batang Rentang Nilai Siklus I ..........................................
Gambar . Diagram Pie Nilai Siklus I ...............................................................
Gambar . Diagram Batang Rentang Nilai Siklus II..........................................
Gambar . Diagram Pie Nilai Siklus II ..............................................................
Gambar . Ketuntasan Hasil Siswa Pra Sikluus, Siklus I dan Siklus II ............
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ........................
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ......................
Lampiran Soal Evaluasi Siklus I ......................................................................
Lampiran Soal Kelompok Siklus I ...................................................................
Lampiran Soal Evaluasi Siklus II .....................................................................
Lampiran Soal Kelompok Siklus II..................................................................
Lampiran Foto Kegiatan ..................................................................................
Lampiran Profil Sekolah ..................................................................................
Lampiran Surat Pengantar Lembaga ................................................................
Lampiran Surat Keterangan Penelitian ..........................................................
Lampiran Nilai SKK ......................................................................................
Lampiran Daftar Riwayat Hidup ....................................................................
Lampiran Lembar Konsultasi Skripsi ...........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang menjadi dasar dari
ilmu lainnya, sehingga matematika dengan ilmu yang lain itu saling
berkaitan. Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek
kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan yang diselesaikan dengan
menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain-
lain. Sebagai ilmu universal matematika mendasari perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi modern, memajukan daya pikir serta analisa
manusia. Peran matematika dewasa ini semakin penting, karena banyaknya
informasi yang disampaikan orang dalam bahasa matematika seperti, tabel,
grafik, diagram, persamaan dan lain-lain.Dengan demikian, pendidikan
matematika mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas yang ditandai memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,
dan memanfaatkan informasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Oleh
karena itu, mata pelajaran matematika sangat perlu diajarkan kepada
semua peserta didik mulai dari sekolah dasar.
Pada usia siswa sekolah dasar ( - tahun hingga - tahun),
menurut teori kognitif piaget termasuk pada tahap operasional konkret.
Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar
pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika yang
bersifat abstrak. Karena keabstrakannya matematika relatif tidak mudah
untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya (Heruman,
). Sehingga perlu pendekatan realistik dalam pembelajaranya.
Pada kelas III MI beban mata pelajaran matematika dalam satu
minggu adalah jam, pada jam-jam tersebut siswa melaksanakan
pembelajaran secara berkesinambungan. Apabila siswa dalam mengikuti
pembelajaran tidak secara utuh ataupun penuh akan menyebabkan
kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah satu
tujuan pembelajaran matematika adalah menumbuhkan kemampuan siswa
dalam memahami konsep. Mata pelajaran matematika yang memuat materi
bilangan dan berbagai operasi hitung, membutuhkan cara untuk
memahami materi pelajaran sehingga dapat menerapkan masalah-masalah
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang tepat
digunakan agar siswa mampu memahami konsep materi pelajaran
matematika adalah melalui pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna bagi peserta didik.
Dalam pembelajaran matematika, menghitung perkalian merupakan
pembelajaran yang mendasar serta berhubungan dalam kehidupan sehari-
hari. Di dalam materi tersebut, siswa diharapkan dapat mengerjakan soal-
soal dengan hasil melebihi KKM yang ditentukan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, seorang guru harus mempunyai kompetensi yang profesinal yaitu
dengan mengolah materi sedemikian rupa, sehingga proses pembelajaran
menjadi menyenangkan. Akan tetapi dalam implementasinya pembelajaran
matematika lebih menekankan pada kognitif dimana proses pembelajaran
hanya menekankan pada pemberian informasi sehingga akan membentuk
budaya siswa yang menerima informasi bukan mencari informasi.
Sedangkan dari proses pembelajarannya guru lebih banyak menggunakan
metode ceramah, hal ini menyebabkan siswa pasif dan kurangnya
antusiasnya siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti di MI
Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, pada hari
Senin tanggal Mei , melalui wawancara dengan guru kelas III Ibu
Aneke Mubassyiroh S.Pd.I ditemukan beberapa permasalahan dalam
pembelajaran matematika diantaranya, kurang pahamnya siswa tentang
materi yang diajarkan oleh gurusehingga hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika belum maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan
data hasil ulangan harian yang kurang memuaskan pada mata pelajaran
matematika menunjukkan dari siswa kelas III di MI Asysyafi’iyyah
Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan nilai standar KKM
hanya ( siswa) yang memenuhi standar KKM sedangkan %(
siswa) yang mendapat nilai dibawah KKM pada ulangan harian.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu
Aneke Mubassyiroh S.Pd.I selaku guru kelas III, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, diantaranya adalah siswa
kurangnya memperhatikan saat pembelajaran, mengobrol sendiri dengan
teman, sibuk bermain sendiri, kurang minatnya siswa dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa kurang memahami materi
yang diajarkan oleh guru.
Selain faktor yang dikemukakan di atas adapun faktor lain yang
mempengaruhi rendahnya hasil belajar dibawah KKM yaitu kurangnya
kreatifitas guru dalam mengajarkan matematika sehingga pembelajaran
menjadi pasif. Hendaknya dalam pembelajaran, materi dikonsep menjadi
pembelajaran yang menyenangkan dan membuat aktif siswa sehingga
dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Dari faktor-faktor di atas yang mempengaruhi rendahnya hasil
belajar siswa, kemudian peneliti berdiskusi dengan guru mengenai
pendekatan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Karena dengan
pendekatan yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui
diskusi yang dilakukan penulis dengan guru, maka penulis memutuskan
untuk menggunakan pendekatan PendekatanRealistic Mathematics
Educationsebagai solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut
di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Pendekatan Realistic Mathematics Educationini dalam proses
pembelajaran siswa diharapkan terangsang motivasinya untuk belajar,
tertarik serta aktif dalam pembelajaran.Tujuan utama diterapkan
pendekatanRealistic Mathematics Educationdalam pembelajaran adalah
agar siswa dapat menggunakan situasi dunia nyata atau suatu konteks
yang real dan pengalaman sebagai titik tolak belajar matematika
(Fathurrohman, ).Dengan begitu, siswa dapat terdorong untuk
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan dengan
kehidupan nyata. Dalam pembelajaran pun siswa bisa menenemukan
sendiri jawaban dalam permasalahan yang terjadi dengan bantuan atau
arahan dari guru.
Dalam pembelajaran matematika kelas III yang termasuk siswa
kelas rendah serta memiliki karakteristik yang bermacam-macam,
penggunaan pendekatan Realistic Mathematics Educationmateri perkalian
membantu meyeragamkan penyampain materi kearah pembelajaran yang
lebih jelas dan menarik. Karena peserta didik akan melihat secara
langsung, melakukan percobaan sendiri sehingga memudahkan peserta
didik untuk mengingat apa yang telah dilakukan, karena mereka berperan
secara aktif.
Dari latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Melalui
Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) pada Siswa Kelas
III Semester I di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran .
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini apakah Pendekatan Realistic
Mathematics Educationdapat meningkatkan hasil belajar matematika
materi perkalian pada siswa kelas III semester I di MI Asysyafi’iyyah
Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun ajaran ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
matematika materi perkalian melalui pendekatan Realistic Mathematics
Educationpada siswa kelas III semester I di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun ajaran .
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan merupakan alternatif tindakan yang dipandang
paling tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti
(Basrowi dan Suwandi, ). Dalam penelitan tindakan kelas ini
dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut “Bahwa Pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi perkalian pada siswa kelas III semester I di MI
Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
.
Penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education ini dikatakan
efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun Indikator
keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu:
. Adanya perubahan tingkah laku pada peserta didik setelah mengikuti
pelajaran.
. Nilai siswa kelas III memenuhi kriteria KKM sebesar serta
tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya (Depdikbud dalam
Trianto, )
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis.
. Manfaat Teoritis
a. Untuk memperkaya pengetahuan lapangan tentang proses pembelajaran
yang menarik.
b. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran
dalam mengoptimalisasikan penggunaan pendekatan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah khususnya mata
pelajaran matematika.
. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
) Guru dapat mengetahui ketercapainya tujuan pembelajaran.
) Membudayakan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan
permasalah berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran.
b. Bagi Siswa
) Meningkatakan minat serta pemahaman siswa terhadap materi
perkalian.
) Memotivasi belajar siswa agar hasil belajar matematika dapat lebih
meningkat.
) Hasil pembelajaran dapat mencapai Kritria Ketuntasan Minimal.
c. Bagi Sekolah
) Memberikan sumbangan yang positif bagi sekolah.
) Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan khususnya mata
pelajaran matematika di sekolah.
) Meningkatkan prestasi sekolah dengan peningkatan hasil
belajar siswa dan kinerja guru.
d. Bagi peneliti
Menambah wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan
PendekatanRealistic Mathematics Educationuntuk meningkatkan hasil
belajar matematika materi perkalian yang cocok untuk siswa sehingga
mampu menciptakan keaktifan siswa serta memperoleh hasil belajar
yang baik.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan antara penafsiran dengan
maksud utama peneliti dalam penggunaan kata dalam judul dalam
penelitian ini, maka penulis menguraikan arti kata-kata yang terangkum di
dalamnya, yaitu:
. Peningkatkan Hasil Belajar
Peningkatan adalah perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan atau
sebagainya (http://kbbi.web.id/). Belajar adalah proses mendapatkan
pengetahuan (Suprijono, : ). Belajar merupakan aktivitas yang
sangat penting bagi perkembangan individu (Sriyanti, : ).
Menurut (Susanto, ) mengemukakan bahwa hasil belajar
adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Dalam hal ini hasil belajar siswa dilihat dari hasil
belajar siswa atau nilai siswa.
Menurut Depdikbud dalam (Trianto, ) penentuan
ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang
dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman
pada tiga pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik
berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda, dan daya
dukung setiap sekolah berbeda. Maka dalam penelitian ini sesuai
dengan KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran matematika
materi perkalian di sekolah MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang adalah dan ketuntasan secara klasikal
. Jadi setiap siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran apabila
(ketuntasan individu) jika proposi jawaban benar siswa ≥ dan
suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam
kelas tersebut terdapat ≥ siswa yang tuntas belajarnya.
. Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia
kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Susanto, ).
Menurut Depdiknas dalam Susanto ( ) disebutkan standar
kompetensi matematika di sekolah dasar yang harus dimiliki siswa
setelah melakukan kegiatan pembelajaran bukanlah penguasaan
matematika, namun yang diperlukan ialah dapat memahami dunia
sekitar, mampu bersaing, dan berhasil dalam kehidupan. Standar
kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum ini mencakup
pemahaman konsep matematika, komunikasi matematis, koneksi
matematis, penalaran dan pemecahan masalah, serta sikap dan minat
yang positif terhadap matematika.
. Operasi Hitung Perkalian
Perkalian adalah operasi matematika penskalaan satu bilangan
dengan bilangan lain. Operasi ini salah satu dari empat operasi dasar di
dalam aritmatika dasar (penjumlahan, pengurangan, dan pembagian).
Perkalian merupakan penjumlahan berulang, maka hasil perkalian dapat
ditentukan dengan penjumlahan berulang (Sugiaro,
).Misalnya, x (dibaca empat kali tiga) dapat dihitung
dengan menjumlahkan “tiga” sebanyak “empat” kali
Jadi x =
= + + + =
Sifat operasi hitung perkalian dibagi menjadi , yaitu:
a. Sifat pertukaran
x = x =
Jadi, x = x hasilnya sama yaitu
b. Sifat pengelompokan
Menurtut sifat pengelompokan pada perkalian, maka hasil perkalian
akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja.
Contoh:
( x ) x = x ( x )
x = x
=
Jadi, ( x ) x = x ( x ) hasilnya sama
Dalam menghitung perkalian, dapat juga menggunakan cara bersusun
panjang seperti:
x
( x ) = (satuan x satuan )
( x ) = (satuan x puluhan)
x
Jadi, x =
Dalam menghitung perkalian, dapat juga menggunakan cara bersusun
pendek seperti:
x
ditulis dan menyimpan
+ =
Dikehidupan sehari-hari terdapat berbagai permasalahan yang
melibatkan perkalian dalam penyelesaiannya (Triratnawati dan Fajriah,
: - ). Berikut merupakan contoh perkalian dalam kehidupan
sehari-hari:
Contoh Soal: Ayah memiliki keranjang buah. Tiap-tiap keranjang
berisi buah apel sebanyak buah. Berapakah jumlah apel seluruhnya?
Jawab : x = + + + + + + =
Jadi, jumlah apel seluruhnya ada buah.
. Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education)
Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) adalah
pendekatan peengajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang real bagi
siswa. Teori ini menekankan ketrampilan proses (Of Doing
Mathematics), berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi dengan
teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri (Student
Inventing) sebagi kebalikan dari guru member (Teacher Telling) dan
pada akhirnya murid menggunakan matimatika itu uuntuk
menyelesaikan masalah baik secara individual maupun kelompok
Zulkardi dalam Fathurrohman ( ).
Kelebihan Pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education)ini adalah pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil.
Artinya, siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
G. Metode Penelitian
. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil
belajar siswa dapat ditingkatkan ( Daryanto, ).
Penelitian tindakan Kelas (PTK) ini, dilakukan secara kolaboratif
dan partisipatif oleh peneliti dalam praktik pembelajaranya. Alasan
peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena melalui
penelitian ini peneliti dapat berkolaborasi dan berpartisipasi dalam
merancang, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran guna
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas melalui
Pendekatan RME. Prosedur penelitian hendaknya dirinci mulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hingga analisis dan
refleksi yang bersifat daur ulang atau siklus tindakan. Adapun siklus
atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
Siklus I
Siklus
Gambar Siklus Penelitian
(Daryanto, )
. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun . Madrasah
ini dipilih menjadi tempat penelitian dengan harapan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran serta pembelajaran dapat
mencapai tujuan yang optimal.
Rencana
Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan Observasi
Analisis &
Refleksi
Perbaikan Rencana
Tindakan
Pelaaksanaan
Tindakan Observasi
Analisis &
Refleksi
DST
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari bulan Mei-Agustus
di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang.
c. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru
matematika kelas III dan siswa kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun dengan
jumlah siswa yaitu siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Adapun nama-nama siswa kelas III di MI Asysyafi’iyyah adalah
sebagai berikut:
Tabel Daftar Nama Siswa Kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
. Agi Sulistiyo
. Agis Andini
. Ahmad Salfin
. Aisyah Azzahwa B
. Amelia Susanti
. Desi Ayu Rahmawati
. Dita Resti Cahayati
. Eptiana Nur Mila
. Langkah-langkah Penelitian
Tahap-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan (Planning)
) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran matematika yang memuat serangkaian kegiatan belajar
mengajar dengan penerapan Pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education).
. Ihsan Maulana
. Irfan Septianto
. Millatina Rahma A
. M Khoirul Rizki
. M Nabil
. M Naofal Asyda
. M Ruhmal Hakim
. Nadia Fuada
. Nailul Qomariyah
. Nilnal Khoirot N A
. Norma Dwi Antika
. Riski Noviana
) Mempersiapkan fasilitas, sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
pendekatan RME (Realistic Mathematics Education).
) Menyiapkan materi ajar tentang operasi hitung perkalian.
) Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk
mengetahui ketrampilan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education).
) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
) Peneliti berkordinasi dengan guru selaku kolabolator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education).
b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, menerapkan apa yang telah direncanakan,
tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana. Penerapan
pembelajaran harus sesuai dengan skenario pembelajaran yang
ditulis pada RPP dalam tahap perencanaan.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dalam penelitian
tindakan kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk menggali data yang
dilakukan dengan mengamati guru pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan lembar observasi serta tes evaluasi guna
memperoleh hasil belajar siswa setelah dilakukan Pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi
dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan presentase. Dari observasi
tersebut guru melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah
dilakukan, untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu, peneliti akan
mengetahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran
yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk
menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan ini adalah:
a. Lembar tes mata pelajaran matematika materi perkalian bagi siswa,
digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran yang berlangsung.
b. Lembar Observasi bagi guru, di gunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang
berlangsung oleh pengamat atau rekan guru.
c. Lembar Observasi bagi siswa, di gunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang
berlangsung oleh pengamat.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa
aspek yang diamati diantaranya:
Tabel Lembar Pengamatan Kinerja Guru
No.
Aspek-aspek yang Diamati
. Persiapan Guru dalam Mengajar
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
matematika dengan pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education)
b. Menyiapkan silabus pembelajaran matematika.
c. Menyiapkan absensi
d. Penguasaan terhadap materi dengan penerapan pendekatan
RME (Realistic Mathematics Education)
. Menguasai Kelas
a. Membuat siswa aktif
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
c. Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi
pertanyaan siswa.
. Ketepatan Guru dalam MenggunakanPendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam Pembelajaran
a. Guru mengembangkan pemikiran siswa dengan
menggunakan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education) dalam pembelajaran matematika materi
perkalian
b. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
penerapan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education) dalam pembelajaran matematika materi
perkaliaan
c. Guru mengajak siswa untuk dapat menerapkan materi
perkalian dalam kehidupan sehari-hari
d. Kemampuan guru dalam mengolah kelas sehingga siswa
ingin tahunya tinggi
e. Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-
kelompak sehingga terjadi masyarakat belajar.
f. Ketepatan atau kesesuaian penggunaan modeldengan materi
yang disampaikan
g. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan model
pembelajaran
h. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
i. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan atau indikator
yang telah ditetapkan.
. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
b. Menggunakan penilaian autentik (kognitif, afektif,
psikomotor)
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP.
. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
. Tindak Lanjut atau Folllow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
b. Menginformasikan materi atau bahan belajar yang akan
dipelajari berikutnya
. Menutup Pelajaran
a. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
b. Salam Penutup
KETERANGAN
SKOR PREDIKAT GURU
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
– = Kurang
– = Sedang
– = Baik
Tabel Lembar Observasi Belajar Afektif
No.
Aspek yang Diamati
Siklus
. Antusiasme siswa saat menerima
pembelajaran matematika dengan
Pendekatan RME dari guru
. Antusiasme siswa terhadap apa yang
disampaikan guru
. Keaktifan siswa dalam mengaitkan materi
dalam kegiatan pembelajaran menggunakan
pendekatan RME.
. Keterlibatan dan kontribusi siswa saat
pembelajaran berlangsung dengan
pendekatan RME.
. Bertanya dan mengemukakan pendapat
. Kemampuan siswa dalam mengaitkan materi
dengan dunia nyata.
. Kemauan berdiskusi dengan teman
kelompok.
. Interaksi siswa dalam kelompok
. Kerjasama dalam kelompok
. Keceriaan dalam menggerjakan tugas belajar
. Durasi keterlibatan dalam mengerjakan
tugas dengan ceria
. Respon siswa terhadap materi yang
diajarkan.
Tabel Lembar Observasi Belajar Psikomotor
No.
Aspek yang diamati
Siklus
. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
. Menyiapkan buku pelajaran
. Mengikuti pelajaran dengan baik
. Mencatat hal-hal penting dalam
pembelajaran
. Mengangkat tangan ketika ingin bertanya
. Dapat bekerja sama dan berinteraksi dengan
baik dengan teman sejawat
. Dapat berkomunikasi dengan baik dengan
teman yang lain.
d. Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai bukti penelitian yang berupa
gambar atau foto yang diambil dari kamera merupakan sumber data
guna mempertegas serta memperjelas data yang lain. Foto yang
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
diambil meupakan aktivitas-aktivitas dalm proses pembelajaran
berlangsung antara guru bersama siswa dalam proses pembelajaran
dengan PendekatanRealistic Mathematics Education.
. Tekhnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan (pengambilan data)
untuk memotret seberapa jauh tindakan mencapai sasaran. Kegiatan
ini yang diobservasi secara langsung adalah kegiatan guru dalam
pengelolaan kelas, observasi kegiatan siswa, dan observasi tentang
bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya
peningkatan hasil belajar Matematika dengan Pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education).
Peneliti dapat mencatat hasil observasi pada lembar observasi.
Hal ini dilakukan untuk membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan
siklus tersebut yang kemudian akan direfleksikan pada siklus
berikutnya.
b. Tes Tertulis
Peneliti membuat lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi perkalian yang telah diajarkan
guru kepada siswa. Tes ini dilakukan setelah pembelajaran
menggunakan pendekatan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education). Jenis tes yang digunakan adalah posttest.
c. Dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu tekhnik
memperolehan data yang berupa foto. Dokumentasi dilakukan saat
proses pembelajaran berlangsung sehingga aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran dapat terekam dalam bentuk foto.
. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai
tiap siklus dengan KKMyang telah ditentukan yaitu (sesuai KKM
yang berlaku di MI Asysyafi’iyyah) Oleh karena itu, setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya jika nilai yang diperoleh siswa ≥ .
Sebaiknya jika siswa belum mencapai nilai KKM nya < dikatakan
belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM yang ditetapkan.
Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus
digunakan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas
dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat
siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto,
).
Penelitian ini menggunakan analisa data dengan rumus sebagai
berikut:
a. Untuk Menghitung nilai rata-rata kelas
M= 𝑿
𝑵
Keterangan :
M : Nilai rata-rata
: Jumlah nilai semua siswa
: Jumlah siswa (Djamarah, - )
b. Dalam menghitung Presentase Ketuntasan Klasikal dapat dihitung
menggunakan rumus seperti berikut (Daryanto, : ):
P =
χ
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam
mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis
paparkan sistematika penulisan yang teridiri dari tiga bagian yaitu bagian
awal, bagian inti, bagian akhir laporan. Dari bagian-bagian tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
. Bagian awal skripsi ini terdiri dari halaman judul, logo, halaman
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman
pernyataan keaslian tulisan, halaman motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran.
. Bagian Inti skripsi terdiri dari lima bab yaitu:
BAB IPendahuluan: yang mencakup latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode
penelitian dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup
rancangan penelitian, lokasi, waktu dan subjek penelitian, langkah-
langkah penelitian, instrumen penelitian, tekhnik pengumpulan data dan
analisis data.
BAB IIKajian Pustaka: yang mencakup belajar siswa meliputi definisi
belajar, unsur-unsur belajar, hasil belajar, ciri-ciri belajar, tujuan
belajar, prinsip-prinsip belajar,faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar. Pembelajaran matematika di MI meliputi pengertian
Matematika, tujuan pembelajaran matematika di SD/MI, ruang lingkup
matematika, karakteristik matematika, standar kompetensi mata
pelajaran matematika kelas III SD/MI, materi perkalian. Pendekatan
RMEmeliputi definisi pendekatan RMEdalam pembelajaran.
BAB III Pelaksanaan Penelitian: mencakupdeskripsi awal (pra
siklus), deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IVHasil Penelitian dan Pembahasan:mencakup deskripsi tahap
pendahuluan (Pra Siklus), hasil penelitian tiap siklus, pembahasan hasil
siklus I, II, dan III.
BAB V Kesimpulan dan Saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan
individu dengan lingkunganya sehingga mereka dapat berinteraksi
dengan lingkunganya (Burton dalam Hosnan, ). Kata kunci
pendapat Burton adalah “interaksi” Interaksi ini memiliki makna
sebuah sebagai sebuahproses. Seseorang yang sedang melakukan
kegiatan secara sadar untuk mencapai tujuan perubahan tertentu, maka
orang tersebut dikatakan sedang belajar. Menurut (Sriyanti, )
belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan
individu. Menurut (Hamalik, ) bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkahlaku individu melalui interaksi dengan
lingkungan. Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono dan Hariyanto,
: ). Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan pada surat Al-Mujadalah
ayat sebagai berikut:
Artinya:
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan” dalam surat Al- Mujadilah ayat (Depag, ).
Dalam ayat diatas menjelaskan keutamaan orang yang beriman
dan orang berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya oleh Allah
SWT. Orang yang beriman tanpa berilmu dia akan lemah, sedangkan
orang yang berilmu tanpa beriman dia akan tersesat.
Berdasarkan penjelasan belajar diatas dapat dipahami bahwa
dalam belajar terjadi perubahan kegiatan mencakup pengetahuan,
kecakapan, dan tingkah laku. Perubahan itu diperoleh melalui latihan
(pengalaman) bukan perubahan yang terjadi dengan sendirinya. Selain
terjadi perubahan-perubahan kegiatan dalam belajar, terdapat beberapa
unsur-unsur dalam belajar. Unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor
yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Cronbach
dalam Sukmadinata ( ), menyatakan adanya tujuh unsur utama
dalam proses belajar, yang meliputi:
a. Tujuan
Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan
belajar atau pengalaman belajar akan efektif bila diarahkan kepada
tujuan yang jelas dan bermakna bagi individu.
b. Kesiapan
Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak
perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun
kesiapan yang berupa kematagan untuk melakukan sesuatu yang
terkait dengan pengalaman belajar.
c. Situasi
Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang
dimaksud situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat
dan bahan yang dipelajari guru, kepala sekolah, pegawai
administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain.
d. Interpretasi
Disini anak melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan di antara
komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan
tersebut dan menghubungkanya dengan kemungkinan pencapaian
tujuan.
e. Respon
Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam
mencapai tujuan belajar, maka anak membuat respon. Respon ini
dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa
usaha coba-coba (trial and eror).
f. Konsekuensi
Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif
(kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa.
g. Reaksi terhadap kegagalan
Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil
usaha-usaha belajar selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan
siswa karena dia mau belajar dari kegagalanya.
Hasil belajar menurutSuprijono ( : ) adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, penrgertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
ketrampilan. Menurut (Sam’s, ) hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses
pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat
penguasaan setelah menerima pengalaman belajar. Selain itu, hasil
belajar menurut (Susanto, : ) yaitu perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif
dan psikomotor, sebagai hasil dari kegiatan belajar.Macam-macam hasil
belajar menurut (Susanto, : - ):
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan meliputi pemahaman konsep
(aspek kognitif), keterampilan proses (aspek kognitif), dan sikap siswa
(aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampuan
untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.
Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu
menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh
guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami atau yang ia
rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan.
b. Keterampilan Proses
Usman dan Setiawan mengemukakan bahwa ketrampilan proses
merupakan ketrampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
Ketrampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan
perbuatan secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasil
tertentu, termasuk kreativitasnya.
Indrawati merumuskan bahwa ketrampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun
psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep
atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada
sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan (falsifikasi). Dengan kata lain, ketrampilan ini digunakan
sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan
teori.
c. Sikap
Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga
komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif
dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang
dipercayai oleh individu pemilik sikap; komponen afektif yaitu
perasaan yang menyangkut emosional; dan komponen konatif
merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan
sikap yang dimiliki seseorang.
Sementara menurut Sardiman, sikap merupakan kecenderungan
untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik
tertentu terhadap dunia sekitar baik berupa individu-individu
maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan,
perilaku, atau tindakan seseorang.Dalam hubunganya dengan hasil
belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman
konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat
berperan adalah domain kognitif.
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar
dikatakan berhasil, setiap guru perlu mengadakan tes formatif setiap
selesai penyajian suatu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini
untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai
tujuaninstruksional khusus yang ingin dicapai. Fungsi penilaian ini
adalah untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka
memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program
remedial bagi siswa yang belum berhasil. Karena itulah suatu proses
belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil
apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahan
tersebut. Indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah
hal-hal sebagai berikut (http://blogeulum.blogspot.co.id/ /
keberhasilan-belajar-siswa .html:
a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
b. Perilaku yaong digariskan dalam tujuan pengajaran intruksional
khusus telah dicapai oleh peserta didik, baik secara individu maupun
kelompok.
MenurutDepdikbud dalam Trianto ( : ) berdasarkan
ketentuan KTSP penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh
masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan
minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu:
kemampuan setiap siswa berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah
berbeda, dan daya dukung setiap sekolah juga berbeda. Maka dalam
penelitian di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang bahwa KKM mata pelajaran Matematika adalah dan
ketuntasan secara klasikal . Jadi setiap siswa dikatakan berhasil
dalam pembelajaran apabila (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban
benar siswa ≥ % dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya
(ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ siswa
yang tuntas belajarnya.
. Ciri-ciri Belajar
Baharuddin dan Wahyuni ( : ), mengemukakan bahwa ciri-
ciri belajar ada lima, diantranya:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (changrer
behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat
mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku
tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku.
. Tujuan Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang sengaja dilakukan peserta
didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, secara sadar dan perubahan tersebut relatif menetap serta
membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila tujuan pembelajaran suatu
program atau bidang pelajaran itu ditinjau dari hasil belajar maka akan
muncul tiga ranah atau aspek, yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik (Hosnan, - ):
a. Tujuan pembelajaran ranah kognitif
Taksonomi ini mengelompokkan ranah kognitif ke dalam enam
katagori. Keenam katagori itu mencakup ketrampilan intelektual dari
tingkat rendah sampai dengan tingkat tinggi, keenam kategori
tersebut tersusun secara hierarkis yang berarti tujuan pada tingkat
diatasnya dapat dicapai apabila tujuan pada tingkat bawahnya telah
dikuasai. Keenam kategori tersebut adalah:
) Kemampuan kognitif tingkat pengetahuan: Kemampuan untuk
mengingat akan informasi yang telah diterima.
) Kemampuan kognitif tingkat pemahaman: Kemampuan mental
untuk menjelaskan informasi yang telah diketahui dengan bahasa
atau ungkapanya sendiri.
) Kemampuan kognitif tingkat penerapan: kemampuan untuk
menggunakan atau menerapkan informasi yang telah diketahui ke
dalam situasi atau konteks baru.
) Kemampuan kognitif tingkat analisis: kemampuan menguraikan
suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, dan semacamnya atas
elemen-elemenya, sehingga dapat menentukan hubungan masing-
masing elemen.
) Kemampuan kognitif tingkat sintesis: kemampuan
mengkombinasikan elemen-elemen ke dalam kesatuan atau
struktur.
) Kemampuan kognitif tingkat evaluasi: kemampuan menilai suatu
pendapat, gagasan, produk, metode, dan semacamnya dengan
suatu kriteria tertentu.
b. Tujuan pembelajaran ranah afektif
Tujuan pembelajaran ranah afektif berorientasi pada nilai atau
sikap. Tujuan ini menggambarkan proses seseorang dalam
mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu menjadi
pedoman dalam bertingkah laku.
) Pengenalan (Receiving)
Hal ini ditandai dengan menunjukkan kesadaran, kemauan,
perhatian individual untuk menerima dan memperhatikan
berbagai stimulus dari lingkungannya.
) Pemberian Respon (Responding)
Kategori jenis perilaku ranah afektif yang menunjukkan adanya
rasa kebutuhan individu dalam hal mematuhi dan ikut serta
terhadap suatu gagasan, benda atau sistem nilai.
) Penghargaan Terhadap Nilai (Valuing)
Kategori jenis perilaku ranah afektif yang menunjukkan
menyukai, menghargai dari seseorang individu terhadap sesuatu
gagasan, pendapatatau sistem nilai.
) Pengorganisasian (Organization)
Kategori jenis perilaku ranah afektif yang mennjukkan kemauan
membentuk sistem nilai dari berbagai nilai yang dipilih.
) Pemeranan (Characterization)
Kategori jenis perilaku ranah afektif yang menunjukkan
kepercayaan diri untuk mengintegrasikan nilai-nilai ke dalam
suatu filsafat hidup yang lengkap dan meyakinkan.
c. Tujuan pembelajaran ranah psikomotor
Tujuan pembelajaran ranah psikomotor secara hierarkis kedalam
lima kategori berikut:
) Peniruan (Imitation)
Kemampauan melakkan perilaku meniru apa yang dilihat atau
didengar. Pada tingkat meniru, perilaku yang ditampilkan belum
bersifat otomatis, bahkan mungkin masih salah, tidak sesuai
dengan yang ditiru.
) Manipulasi (Manipulation)
Kemampuan meniru perilaku tanpa contoh atau bantuan visual,
tetapi dengan petunjuk tulisan secara verbal.
) Ketetapan Gerakan (Precision)
Kemampauan melakukan perilaku tertentu dengan lancar, tepat
dan akurat tanpa contoh dan petunjuk tertulis.
) Artikulasi (Articulation)
Ketrampilan menunjukkan perilaku serangkaian gerakan dengan
akurat, urutan benar, cepat dan tepat.
) Naturalisasi (Naturalization)
Ketrampilan menunjukkan perilaku gerakan tertentu secara
”automatically”, artinya cara melakukan gerakan secara wajar dan
efisien.
. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Gage dan Berliner dalam Hosnan ( - ), prinsip-
prinsip belajar siswa yang dapat dipakai oleh guru dalam meningkatkan
kreativitas belajar yang mungkin dapat digunakan sebagi acuan dalam
proses belajar mengajar, antara lain meliputi prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Perhatian dan motivasi siswa
Dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
seorang guru dituntut untuk dapat menimbulkan perhatian dan
motivasi belajar siswa. Prinsip ini teramat penting, karena tanpa
diimbangi dengan perhatian dan motivasi belajar yang tinggi dimiliki
siswa, proses belajar murid cenderung mengarah pada hasil yang
kurang memadai.
b. Keaktifan
Memandang siswa merupakan makhluk yang aktif yang
mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan
dan aspirasinya sendiri, siswa memiliki sifat aktif, konstruktif, dan
mampu merencanakan sesuatu untuk mencari, menemukan, dan
menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Atas dasar itu,
proses pembelajaran yang dilaksanakan haruslah terhindar dari
dominasi guru yang cenderung menimbulkan sikap pasif anak didik.
c. Keterlibatan langsung
Dalam prinsip ini, seorang guru perlu mengupayakan agar siswa
dapat terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran, baik
individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah
(problem solving) maupun lainya.
d. Pengulangan
Menekankan pentingnya pengulangan untuk melatih berbagai
daya yang ada pada diri siswa, yakni daya mengamati, menanggapi,
mengingat, merasakan, berfikir, dan sebagainya. Belajar dinilai
sebagai pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan
pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman akan memperbesar
peluang timbulnya respon.
e. Tantangan
Prinsipnya, guru perlu berupaya memberikan bahan belajar atau
materi pelajaran yang dapat menantang dan menimbulkan gairah
belajar siswa. Bahan belajar yang diolah secara tuntas oleh guru
mengakibatkan kurang menarik bagi siswa.
f. Umpan balik dan penguatan
Melalui prinsip umpan balik dan penguatan harus diupayakan
siswa belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai yang
baik dalam ulangan, dan nilai baik itu akan mendorong anak untuk
belajar lebih giat lagi.
g. Perbedaan individual
Siswa harus dipandang sebagai individual yang unik dan
berbeda satu sama lain. Perbedaan itu dengan sendirinya
berpengaruh terhadap cara dan hasil belajar siswa, sehingga proses
pembelajaran yang bersifat klasikal perlu memperhatikan perbedaan
ini.
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan
atas dua kategori, yaitu faktor internal faktor eksternal. Kedua faktor
tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga
menentukan kualitas hasil belajar (Baharuddin dan Wahyuni, -
).
a. Faktor Internal
Faktort internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-
faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
) Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini
dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani.
Keadan tonus jasmni pada umumnya sangat mempengaruhi
aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar
akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar
individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan
menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh
karena kedaan tonus jasmani sangat mempengaruhi proses
belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah:
a) Menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi
yang masuk ke dalam tubuh, karena kekurangn gizi atau
nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, dan
mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar.
b) Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat.
c) Istirahat yang cukup dan sehat.
Kedua, keadaan fungsi jasmani atau fisiologis. Selama proses
belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia
sangat mempengaruhi hasil belajar, tertutama panca indra.
Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah
aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar,
pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang
diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat
mengenal dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar
dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu,
baik guru maupun siswa perlu menjaga panca indra dengan baik.
) Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa
faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
a) Kecerdasan/Intelegensi Siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan
psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian,
kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja,
tetapi juga organ-organ tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan
dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang
penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu
sendiri sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari
hampir seluruh aktivitas manusia.
b) Motivasi
Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di
dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah,
dan menjaga perilaku setiap saat. Dari sudut sumbernya,
motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi intriksik adalah semua faktor
yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah semua faktor yang berasal dari luar diri
individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu
c) Minat
Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi,
karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena
jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan
tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Untuk
membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang
bisa digunakan. Antara lain, pertama, dengan membuat materi
yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak
membosankan, baik dari bentuk materi, desain pembelajaran
yang membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang
dipelajari, melibatkan seluruh domin belajar siswa (kognitif,
afektif, pikomotor) sehingga siswa menjadi aktif, maupun
performansi guru yang menarik saat mengajar. Kedua,
pemilihan jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini, alangkah
baiknya jika jurusan atau bidang studi dipilih sendiri oleh
siswa dengan minatnya.
d) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara
yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
e) Bakat
Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Slavin
mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki
seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah
kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen
yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.
b. Faktor Eksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-
faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
Faktor ekstenal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkon
menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial.
) Lingkungan Sosial
a) Lingkungan Sosial Sekolah, seperti guru, administrasi, dan
teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya
dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di
sekolah.
b) Lingkungan Sosial Masyarakat. Kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar
siswa.
c) Lingkungan Sosial Keluarga. Lingkungan ini sangat
memengaruhi kegiatan belajar. Hubungan antara anggota
keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan
membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
) Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau
tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama, hardware sepeti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga
dan lain sebagainya. Kedua, software seperti kurikulum
sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabus,
dan lain sebagainya.
c) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini
hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa,
begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan
kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat
memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar
siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan
berbagi metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan
kondisi siswa.
B. Pembelajaran Matematika
. Pengetian Matematika
Kata “matematika” berasal dari bahasa latin, manthanein atau
mathem yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari” sedang dalam
bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika memiliki bahasa
dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan
sistematis dan struktur atau keterkaitan antar konsep yang kuat
Depdiknas dalam Susanto ( ).
Menurut Johnson dan Rising dalam Ismunamto ( ),
matematika adalah pengetahuan tentang bentuk yang terorganisasi.
Sifat-sifat atau teori-teori itu dibuat secara deduktif berdasarkkan unsur-
unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan, sifat-sifat atau teori-
teori yang sudah dibuktikan kebenarannya. Kline menyatakan bahwa
matematika bukanlah sebuah pengetahuan yang tersendiri yang dapat
sempurna karena dirinya sendiri. Adanya matematika semata-mata
membantu manusia dalam memahami dan menguasai persoalan sosial,
ekonomi, dan alam.
Dari segi bahasa, matematika ialah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Uraian
ini menunjukkan bahwa matematika berkenaan dengan struktur dan
hubungan yang berdasarkan konsep-konsep yang abstrak sehingga
diperlukan simbol-simbol untuk menyampaikannya.simbol-simbol itu
dapat mengoperasikan aturan-aturan dari struktur dan hubungannya
dengan operasi yang telah diterapkan sebelumnya (Sam’s, ).
Menurut Corey dalm Susanto ( ) pembelajaran adalah
suatu proses di mana lingkungan secara sengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-
kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.
Pembelajaran dalam pandangan Corey sebagai upaya menciptakan
kondisi dan lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
siswa berubah tingkah lakunya.
Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar
yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir
siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang baik
terhadap materi matematika. Pembelajaran matematika merupakan
suatu proses belajar mengajar yang mengandung dua jenis kegiatan
yang tidak terpisahkan. Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar.
Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan
pada saat terjadi interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa
dengan siswa, dan antara siswa dengan lingkungan di saat pembelajaran
matematika berlangsung. Menurut Hans Freudental dalam Susanto
( ), matematika merupakan aktifitas insani (human activities) dan
harus dikaitkan dengan realitas. Dengan demikian, Matematika
merupakan cara berfikir logis yang dipresentasikan dalam bilangan,
ruang dan bentuk dengan aturan-aturan yang telah ada yang tak lepas
dari aktivitas insani tersebut. Pada hakikatnya, Matematika tidak
terlepas dari kehidupan sehari-hari, dalam arti matemtika memiliki
kegunaan yang praktis dalam kehidupan sehari-hari (Susanto
).
. Tujuan Pembelajaran Matematika
Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di SD/MI adalah
agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu
juga dengan pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan
penataran nalar dalam penerapan matematika. Menurut Depdiknas
dalam Susanto ( ), kompetensi atau kemampuan umum
pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagai berikut:
a. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan
pecahan.
b. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume.
c. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan system koordinat.
d. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antarsatuan, dan
penaksiran pengukuran.
e. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti ukuran
tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan
menyajikan.
f. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan
mengkomunikasikan gagasan secara matematika.
Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar,
sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas dalam Susanto ( ),
sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelasskan keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
. Ruang Lingkup Matematika
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar
meliputi aspek-aspek sebagai berikut (http://ukhty-
ernie.blogspot.co.id/ /diskriptif-tentang-lingkup-
matematika_ .html):
a. Bilangan yang mencakup bilangan dan angka, perhitungan dan
perkiraan.
b. Geometri yang mencakup bangun dua dimensi, tiga dimensi,
transformasi dan simetri, lokasi dan susunan berkaitan dengan
koordinat.
c. Pengolahan data mencakup pengukuran berkaitan dengan
perbandingan kuantitas suatu obyek, penggunaan satuan ukuran dan
pengukuran.
. Karakteristik Matematika
Ada beberapa karakteristik umum matematika yang telah
disepakati bersama, antara lain (Soedjadi, - ):
a. Memiliki objek kajian yang abstrak
Matematika memiliki objek kajian yang bersifat abstrak, walaupun
tidak setiap yang abstrak adalah matematika. Ada empat objek kajian
matematika, yaitu:
) Fakta, adalah pemufakatan atau konvensi dalam matematika yang
biasa diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu.
) Konsep, adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
menggolongkan atau mengkategorikan sekumpulan objek, apakah
objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan.
) Operasi atau relasi, adalah pengerjaan hitung, pengertian aljabar,
dan pengerjaan matematika lainnya. Sementara relasi adalah
hubungan antara dua atau lebih elemen.
) Prinsip, adalah objek matematika yang terdiri atas beberapa fakta,
beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupun operasi.
b. Bertumpu pada kesepakatan
Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika merupakan
kesepakatan atau konvensi yang penting. Dengan simbol dan istilah
yang telah disepakati dalam matematika, maka pembahasan
selanjutnya akan menjadi mudah dilakukan dan dikomunikasikan.
c. Berpola pikir deduktif
Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran yang
berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan
kepada hal yang bersifat khusus.
d. Memiliki simbol yang kosong arti
Simbol matematika akan bermakna sesuatu bila kita mengaitkannya
dengan konteks tertentu.
e. Memerhatikan semesta pembicaraan
Semesta pembicaraan bisa sempit bisa pula luas. Bila kita berbicara
tentang geometris, maka simbolnya menunjukan suatu transformasi,
bila kita berbicara tentang bilangan, simbol tersebut menunjukkan
bilangan pula. Benar salahnya suatu penyelesaian soal juga
ditentukan oleh semesta pembicaraan yang digunakan.
f. Konsisten dalam sistemnya
Dalam matematika, terdapat berbagai macam system yang dibentuk
dari beberapa aksioma dan memuat beberapa teorema. Ada system-
sistem yang berkaitan, ada pula system-sistem yang dipandang lepas
satu dengan lainnya. Di dalam masing-masing system berlaku
konsistensi. Suatu teorema maupun definisi harus menggunakan
istilah atau konsep yang telah diterapkan. Konsistensi itu baik dalam
makna maupun dalam hal nilai kebenarannya.
. Standar Komptensi Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD/MI
No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
. BILANGAN
Melakukan operasi hitung
bilangan sampai tiga angka.
Menentukan letak bilangan
pada garis bilangan.
Melakukan penjumlahan dan
pengurangan tiga angka.
Melakukan perkalian yang
hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian bilangan tiga angka.
Melakukan operasi hitung
campuran
Memecahkan masalah
perhitungan termasuk yang
berkaitan dengan uang.
Tabel Standar Komptensi Mata Pelajaran Matematika Kelas III
. Materi Operasi Hitung Perkalian
a. Pengertian Perkalian
Perkalian adalah operasi matematika penskalaan satu bilangan
dengan bilangan lain. Operasi ini salah satu dari empat operasi dasar
di dalam aritmatika dasar (penjumlahan, pengurangan, dan
pembagian). Perkalian merupakan penjumlahan berulang, maka hasil
perkalian dapat ditentukan dengan penjumlahan berulang (Sugiaro,
). Misalnya, x (dibaca empat kali tiga) dapat dihitung
dengan menjumlahkan “tiga” sebanyak “empat” kali
Jadi x =
= + + + =
Sifat operasi hitung perkalian dibagi menjadi , yaitu:
c. Sifat pertukaran
x = x =
Jadi, x = x hasilnya sama yaitu
d. Sifat pengelompokan
Menurut sifat pengelompokan pada perkalian, maka hasil
perkalian akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja.
Contoh:
( x ) x = x ( x )
x = x
=
Jadi, ( x ) x = x ( x ) hasilnya sama
Dalam menghitung perkalian, dapat juga menggunakan cara
bersusun panjang seperti:
x
( x ) = (satuan x satuan )
( x ) = (satuan x puluhan)
x
Jadi, x =
Dalam menghitung perkalian, dapat juga menggunakan cara
bersusun pendek seperti:
x
ditulis dan menyimpan
+ =
Dikehidupan sehari-hari terdapat berbagai permasalahan yang
melibatkan perkalian dalam penyelesaiannya (Triratnawati dan
Fajriah, : - ). Berikut merupakan contoh perkalian dalam
kehidupan sehari-hari:
Contoh Soal: Ayah memiliki keranjang buah. Tiap-tiap keranjang
berisi buah apel sebanyak buah. Berapakah jumlah apel
seluruhnya?
Jawab : x = + + + + + + =
Jadi, jumlah apel seluruhnya ada buah.
C. Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education)
. Pengertian Pendekatan Realistic Mathematics Education
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang guru terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan
tentang terjadinya proses yang sifatnya umum. Oleh karena itu, strategi
maupun metode pembelajaran bersumber dari pendekatan (Suyadi,
: ).
Kata “realistik” sebenarnya dari bahasa belanda “zich realiseren”
yang berarti “untuk dibayangkan” atau to “imagine” Van den Heuvel-
Panhuizen dalam Wijaya ( : ).
Menurut Wijaya ( ) matematika merupakan suatu bentuk
aktivitas manusia melandasi pengembangan Pendidikan Matematika
Realistik (Realistic Mathematics Education). RME merupakan salah
satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada
siswa, bahwa matematika adalah akivitas manusia dan matematika
harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari
siswa ke pengalaman belajar yang berorientasi pada hal-hal yang real
(nyata). Dalam pendekatan Realistic Mathematics Educationini
ditegaskan bahwa matematika esensinya ialah sebagai altivitas manusia
(human activity). Dalam pembelajaranya, siswa bukan sekedar
penerima yang pasif terhadap materi matimatika yang siap saji, tetapi
siswa perlu diberi kesempatan untuk reinvent (menemukan) matematika
melalui praktik yang mereka alami sendiri (Susanto, ).
Menurut Fathurrohman, : ) RME adalah suatu teori tentang
pembelajaran matematika yang salah satu pendekatan pembelajarannya
menggunakan konteks “dunia nyata”
Dari pengertian tersebut terdapat tiga konsepsi tentang pengajaran
RME ang meliputi aspek-aspek sebagai berikut ( Daryanto, : ):
a. Memulai pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang “rill”
bagi peserta didik sesuai dengan pengalaman dan tingkat
pengetahuan sehingga peserta didik segera terlibat dalam pelajaran
secara bermakna.
b. Permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut
c. Peserta didik menggembangkan atau menciptakan model-model
simbolik secara informal terhadap persoalan/masalah yang disajikan.
d. Pengajaran berlangsung secara interaktif: peserta didik menjelaskan
dan memberikan alas an terhadap jawaban yang iberikanna,
memahami jawaban temannya (peserta didik lainnya), setuju
terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidak setujuan, mencari
alternatif penyelesaian yang lain dan melakukan refleksi terhadap
setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pelajaran.
. Karaktristik Realistic Mathematics Education
Menurut Depdiknas dalam Fathurrohman ( : ),
pembelajaran realistik memiliki karaktristik yang membedakan dengan
yang lain, yaitu:
a. Menggunakan masalah kontekstual
b. Menggunakan model
c. Mnggunakan Kontribusi Murid
d. Interaktivitas
e. Terintegrasi dengan topik pembelajaran lainnya
. Prinsip-prinsip Pembelajaran Realistic Mathematics Education
Menurut Suherman dalam Susanto ( ) dalam pembelajaran
matematika pendekatanRealistic Mathematics Educationmenganut
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal
yaitu sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika.
b. Perhatan diberikan kepada pengembangan model-model, situasi,
skema, dan simbol-simbol.
c. Sumbangan dari para siswa, sehingga dapat membuat pembelajaran
menjadi konstruktif dan produktif.
d. Interaktif sebagai karakteristik dari proses pembelajaran matematika.
e. Intertwining (membuat jalinan) antartopik antarpokok bahasan atau
antarstrand.
. Kelebihan dan Kelemahan Realistic Mathematics Education
PendekatanRealistic Mathematics Educationmemiliki kelebihan
dan kekurangan( Fathurrohman, : ), yaitu:
a. KelebihanRealistic Mathematics Education
) Memberikan penegertian yang jelas dan oprasional kepada siswa
bahwa matematika adalah suatu kajian yang dikonstruksi dan
dikembangkan oleh siswa.
) Pembelajaran matematika realistis memberikan pengertian yang
jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara
matematika dengan kehidupan sehari-hari.
) Suasana dalam pembelajaran menyenangkan karena mnggunakan
realitas kehidupan, sehingga siswa tidak ceepat bosan untuk
belajar matmatika.
) Memupuk rasa kerjasama klompok.
b. KelemahanRealistic Mathematics Education
) Pembelajaran RME memerlukan partisipasi siswa secara aktif
baik fisik maupun mntal.
) Perlunya kematangan dalam penguasaan materi yang harus
dikuasai guru.
) Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menerapkn
pmbelajaran ini.
. Langkah-langkah Realistic Mathematics Education
Secara garis besar, langkah-langkah untuk menerapkan ketujuh
komponenRealistic Mathematics Educationadalah sebagai berikut:
a. Memberikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mendorong siswa menyelesaikan masalah tersebut, baik individu
maupun kelompok.
c. Memberikan masalah yang lain pada siswa, tetapi dalam konteks
yang sama setelah diperoleh bberapa langkah dalam menyelesaikan
masalah tersebut.
d. Mmpertimbangkan cara dan langkah yang ditntukan dengan
mmeriksa dan meneliti, kemudian guru membimbing siswa untuk
melangkah lebih jauh kearah proses matematika vertical.
e. Menugaskan siswa baik individu maupun kelompok untuk
menyelesaikan permasalahan lain baik terapan maupun bukan
terapan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal (Pra Siklus)
. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika
Pada tahap ini peneliti menggunakan ulangan harian untuk
mengukur kemampuan siswa kelas III di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Berikut ini merupakan hasil
ulangan harian sebelum menggunakan pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education):
Tabel Hasil Perolehan Ulangan Harian
No Nama KKM Nilai Keterangan
. Agi Sulistiyo Tidak Tuntas
. Agis Andini Tidak Tuntas
. Ahmad Salfin Tidak Tuntas
. Aisyah Azzahwa B Tuntas
. Amelia Susanti Tidak Tuntas
. Desi Ayu Rahmawati Tidak Tuntas
. Dita Resti Cahayati Tidak Tuntas
. Eptiana Nur Mila Tidak Tuntas
. Ihsan Maulana Tuntas
. Irfan Septianto Tidak Tuntas
. Millatina Rahma A Tidak Tuntas
. M Khoirul Rizki Tidak Tuntas
. M Nabil Tidak Tuntas
. M Naofal Asyda Tidak Tuntas
. M Ruhmal Hakim Tidak Tuntas
. Nadia Fuada Tidak Tuntas
. Nailul Qomariyah Tidak Tuntas
. Nilnal Khoirot N A Tuntas
Norma Dwi Antika Tuntas
. Riski Noviana Tidak Tuntas
Jumlah Total Ʃ
Nilai rata-rata ,
. Data Keadaan Siswa
Siswa kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan
SuruhKabupaten Semarang berjumlah siswa terdiri dari orang
siswa laki-laki dan orang siswa perempuan. Data keadaan peserta
didik di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupten
Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel . Data Keadaan Siswa
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
. Agi Sulistiyo
. Agis Andini
. Ahmad Salfin
. Aisyah Azzahwa B
. Amelia Susanti
. Desi Ayu Rahmawati
. Dita Resti Cahayati
. Eptiana Nur Mila
. Ihsan Maulana
. Irfan Septianto
. Millatina Rahma A
. M Khoirul Rizki
. M Nabil
. M Naofal Asyda
. M Ruhmal Hakim
. Nadia Fuada
K
e
terangan:
Laki-laki :
Perempuan :
. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika
materi operasi hitung perkalian semester ganjil tahun .
Penelitian menggunakan Pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education), dilaksanakan dalam siklus. Penelitian ini dilaksanakan
selama dua hari di kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang.
Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:
) Kegiatan siklus dilaksanakan pada tanggal Agustus .
) Kegiatan siklus dilaksanakan pada tanggal Agustus
. Nailul Qomariyah
. Nilnal Khoirot N A
. Norma Dwi Antika
. Riski Noviana
Tabel Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran
No.
Kegiatan
Waktu
Mei Juni Juli Agustus september
. Perencanaan
. Pra Siklus
Perencanaan
Refleksi
. Siklus I
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
. Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Analisis Data
Penyusunan
Hasil
Pelaporan Hasil
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
. Perencanaan Tindakan
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
matematika yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar
dengan penerapan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education) \.
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana pendukung dan media yang
diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan pendekatan RME (Realistic Mathematics Education).
c. Menyiapkan materi ajar tentang operasi hitung perkalian.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui
ketrampilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan RME (Realistic Mathematics Education).
e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
f. Peneliti berkordinasi dengan guru selaku kolabolator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education).
. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus I dilaksanakan pada semester , pada hari
kamistanggal Agustus . Pada tahap tindakan siklus I ini ada
siswa yang hadir. Pada tahap ini guru kelas III MI Asysyaf’iyyah
sebagai guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas berpedoman
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
sebelumnya, antara lain:
a. Kegiatan Pendahuluan
) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama.
) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran serta
menyiapkan alat tulis.
) Guru menyapa peserta didik dengan menanyakan kabar.
) Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
) Menjelaskan tujuan pembelajaran.
) Menjelaskan cakupan materi.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
) Mengulas materi pelajaran sebelumnya (penjumlahan dan
pengurangan).
) Bertanya jawab pada siswa tentang kehidupan sehari-hari yang
dialami siswa dikaitkan atau dihubungkan dengan materi
perkalian.
Elaborasi
) Guru membagi siswa dalam kelompok.
) Guru memberikan media sedotan dan kartu bilangan di setiap
kelompoknya.
) Guru mengajak siswa mengamati ruang kelas.
) Guru bertanya kepada siswa “anak-anak perhatikan kaki kursi
masing-masing! berapakah jumlah kaki kursi tersebut?
) Siswa diberi permasalahan, “jika sekarang ada kursi, ada berapa
kaki kursi semuanya?”
) Siswa di minta mengambil media berupa sedotan.
) Siswa membilang satu persatu kaki kursi dari meja.
) Guru memberikan pertanyaan x apakah sama dengan x ?
) Guru mengaitkan sifat hitung perkalian (pertukaran) dengan
kehidupan nyata siswa.
) Guru meminta siswa mengambi kartu bilangan angka
sekaligus. Masing-masing bilangan tersebut dikalikan dan
menentukan hasilnya.
) Selanjutnya dari angka tersebut disuruh membolak balik
angka dan menghitungnya. Apakah hasilnya sama?
) Dalam pengerjaan operasi hitung perkalian bersusun panjang
guru membantu siswa untuk paham materi tersebut dengan
menjelaskannya di depan kelas.
) Guru memberikan soal untuk kelompok
) Setelah selesai, guru bersama siswa mengecek hasil yang sesuai
dengan soal.
) Guru memberi skor pada setiap kelompok.
) Masing-masing kelompok mengerjakan tugas.
) Guru bersama siswa membahas
) Guru memberi tahu kelompok mana yang mendapat skor
tertinggi.
) Selanjutnya, guru membantu siswa memperkokoh pengetahuan
dengan cara mengulas materi yang telah diajarkan. Sehingga
siswa dapat menyimpulkan sendiri materi yang telah diajarkan.
Konfirmasi
) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan jika ada kesalahan.
) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal
yang berkaitan dengan materi secara individu.
c. Kegiatan Akhir
) Guru memberikan umpan baik terhadap proses pembelajaran.
) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang.
) Guru menutup pelajaran dengan membaca
. Pengamatan/Observasi
Tahap selanjutnya setelah tahap pelaksanaan adalah tahap
pengamatan. Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti
menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Lembar observasi
digunakan untuk mengetahui ketrampilan guru dalam mengelola
pembelajaran menggunakan pendekatanRealistic Mathematics
Educationpada saat pembelajaran. Apek-aspek yang diamati adalah
sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru
Tabel . Lembar Observasi Guru Siklus I
No.
Aspek-aspek yang Diamati
Skor
. Persiapan Guru dalam Mengajar
e. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) matematika dengan
pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education)
f. Menyiapkan silabus pembelajaran
matematika.
g. Menyiapkan absensi
h. Penguasaan terhadap materi dengan
penerapan pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education)
. Menguasai Kelas
d. Membuat siswa aktif
e. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan.
f. Memiliki keterampilan dalam merespon
dan menanggapi pertanyaan siswa.
. Ketepatan Guru dalam Menggunakan Pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam Pembelajaran
j. Guru mengembangkan pemikiran siswa
dengan menggunakan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam
pembelajaran matematika materi
perkalian
k. Guru mengembangkan sifat ingin tahu
siswa dengan penerapan pendekatan
RME (Realistic Mathematics Education)
dalam pembelajaran matematika materi
perkaliaan
l. Guru mengajak siswa untuk dapat
menerapkan materi perkalian dalam
kehidupan sehari-hari
m. Kemampuan guru dalam mengolah kelas
sehingga siswa ingin tahunya tinggi
n. Guru mengelompokkan siswa ke dalam-
kelompk-kelompak sehingga terjadi
masyarakat belajar.
o. Ketepatan atau kesesuaian penggunaan
modeldengan materi yang disampaikan
p. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan
model pembelajaran
q. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
r. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan.
. Evaluasi Pembelajaran
d. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
e. Menggunakan penilaian autentik
(kognitif, afektif, psikomotor).
f. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP.
. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
d. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
e. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
f. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
. Tindak Lanjut atau Folllow up
c. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
d. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
. Menutup Pelajaran
c. Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajar
d. Salam Penutup
Tabel . Lembar Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus I
No.
Aspek yang Diamati
Siklus I
. Antusiasme siswa saat menerima
pembelajaran matematika dengan
pendekatan RME dari guru
. Antusiasme siswa terhadap apa yang
disampaikan guru
. Keaktifan siswa dalam mengaitkan
materi dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan pendekatan RME.
. Keterlibatan dan kontribusi siswa saat
pembelajaran berlangsung dengan
pendekatan RME.
KETERANGAN
SKOR PREDIKAT GURU
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
– = Kurang
– = Sedang
– = Baik
. Bertanya dan mengemukakan
pendapat
. Kemampuan siswa dalam mengaitkan
materi dengan dunia nyata.
. Kemauan berdiskusi dengan teman
kelompok.
. Interaksi siswa dalam kelompok
. Kerjasama dalam kelompok
. Keceriaan dalam menggerjakan tugas
belajar
. Durasi keterlibatan dalam
mengerjakan tugas dengan ceria
. Respon siswa terhadap materi yang
diajarkan.
Tabel . Lembar Observasi Belajar Psikomotor Siswa Siklus I
No
.
Aspek yang diamati Siklus I
. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
. Menyiapkan buku pelajaran
. Mengikuti pelajaran dengan baik
. Mencatat hal-hal penting dalam
pembelajaran
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
. Mengangkat tangan ketika ingin
bertanya
. Dapat bekerja sama dan berinteraksi
dengan baik dengan teman sejawat
. Dapat berkomunikasi dengan baik
dengan teman yang lain.
b. Nilai Evaluasi Siklus I
Tabel . Hasil Evalusi Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
. Agi Sulistiyo Tidak Tuntas
. Agis Andini Tidak Tuntas
. Ahmad Salfin Tidak Tuntas
. Aisyah Azzahwa B Tuntas
. Amelia Susanti Tuntas
. Desi Ayu Rahmawati Tidak Tuntas
. Dita Resti Cahayati Tidak Tuntas
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
. Eptiana Nur Mila Tuntas
. Ihsan Maulana Tuntas
. Irfan Septianto Tuntas
. Millatina Rahma A Tuntas
. M Khoirul Rizki Tidak Tuntas
. M Nabil Tidak Tuntas
. M Naofal Asyda Tidak Tuntas
. M Ruhmal Hakim Tuntas
. Nadia Fuada Tuntas
. Nailul Qomariyah Tuntas
. Nilnal Khoirot N A Tuntas
. Norma Dwi Antika Tuntas
Riski Noviana Tidak Tuntas
Jumlah Total Ʃ
Nilai rata-rata ,
. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematics
Educatio.Pada siklus I menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada
hasil belajar siswa. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakanpendekatanRealistic Mathematics
Education. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan pusat
pembelajaran pada siswa. Pendekatan pembelajaran ini membantu guru
dalam mengaitkan materi pembelajan dengan dunia nyata. Sehingga,
belajar terasa menyenangkan. Siswa aktif di mana setiap siswa dapat
menghubungkan materi dengan dunia nyatanya dengan bimbingan guru.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-
masalah, yaitu ada beberapa siswa yang kurang memahami instruksi
tentang RME yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk
menghubungkan materi dengan dunia nyatanya. Hal tersebut
menyebabkan seorang siswa diam dan pasif dalam pembelajaran.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
. Perencanaan Tindakan
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
matematika yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar
dengan penerapan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education).
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana pendukung dan media yang
diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan pendekatan RME (Realistic Mathematics Education).
c. Menyiapkan materi ajar tentang operasi hitung perkalian.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui
ketrampilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan RME (Realistic Mathematics Education).
e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
f. Peneliti berkordinasi dengan guru selaku kolabolator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education).
. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus II dilaksanakan pada semester , pada hari kamis
tanggal Agustus . Pada tahap tindakan siklus II ini ada siswa
yang hadir Pada tahap ini guru kelas III MI Asysyaf’iyyah sebagai guru
kelas melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
sebelumnya, antara lain:
a. Kegiatan Pendahuluan
) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama.
) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran serta
menyiapkan alat tulis.
) Guru menyapa peserta didik dengan menanyakan kabar.
) Memotivasi siswa
) Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran
) Menjelaskan tujuan
) Menjelaskan cakupan materi
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
) Mengulas materi perkalian sebelumnya.
) Bertanya jawab pada siswa tentang kehidupan sehari-hari yang
dialami siswa dikaitkan atau dihubungkan dengan materi
perkalian.
Elaborasi
) Guru membagi menjadi kelompok
) Guru menyiapkan kartu bilangan.
) Guru memberi lembar kerja yang disertai perintah.
) Menyiapkn diskusi kelompok dengan bimbingan dan arahan dari
guru.
) Laporkan hasil diskusi dan pembahasan.Setelah selesai, guru
bersama siswa mengecek hasil yang sesuai dengan soal.
) Guru memberi skor pada setiap kelompok.
) Guru memberi tahu kelompok mana yang mendapat skor
tertinggi.
) Selanjutnya, guru membantu siswa memperkokoh pengetahuan
dengan cara mengulas materi yang telah diajarkan. Sehingga
siswa dapat menyimpulkan sendiri materi yang telah diajarkan.
Konfirmasi
) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan jika ada kesalahan.
) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan memberikan soal
yang berkaitan dengan materi secara individu
Kegiatan Akhir.
) Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran.
) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang.
) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama dan
mengucapkan salam.
. Pengamatan/observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME dalam
meningkatkan hasil belajar. Aspek-aspek yang diamati sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru
Tabel . Lembar Observasi Guru Siklus II
No
.
Aspek-aspek yang Diamati
Skor
. Persiapan Guru dalam Mengajar
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) matematika dengan
pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education)
b. Menyiapkan silabus pembelajaran
matematika.
c. Menyiapkan absensi
d. Penguasaan terhadap materi dengan
penerapan pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education)
. Menguasai Kelas
a. Membuat siswa aktif
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan.
c. Memiliki keterampilan dalam merespon
dan menanggapi pertanyaan siswa.
. Ketepatan Guru dalam Menggunakan Pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam Pembelajaran
a. Guru mengembangkan pemikiran siswa
dengan menggunakan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education)
materi perkalian
b. Guru mengembangkan sifat ingin tahu
siswa dengan penerapan pendekatan
RME (Realistic Mathematics Education)
dalam pembelajaran matematika materi
perkaliaan
c. Guru mengajak siswa untuk dapat
menerapkan materi perkalian dalam
kehidupan sehari-hari
d. Kemampuan guru dalam mengolah kelas
sehingga siswa ingin tahunya tinggi
e. Guru mengelompokkan siswa ke dalam-
kelompk-kelompak sehingga terjadi
masyarakat belajar.
f. Ketepatan atau kesesuaian penggunaan
modeldengan materi yang disampaikan
g. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan
model pembelajaran
h. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
i. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan.
. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Menggunakan penilaian autentik
(kognitif, afektif, dan psikomotor)
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP.
. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
. Tindak Lanjut atau Folllow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
. Menutup Pelajaran
a. Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajar
b. Salam Penutup
T
Tabel . Lembar Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus II
No
.
Aspek yang Diamati
Siklus II
. Antusiasme siswa saat menerima
pembelajaran matematika dengan
pendekatan RME dari guru
. Antusiasme siswa terhadap apa yang
disampaikan guru
. Keaktifan siswa dalam mengaitkan
materi dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan pendekatan RME.
. Keterlibatan dan kontribusi siswa saat
pembelajaran berlangsung dengan
KETERANGAN
SKOR PREDIKAT GURU
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
– = Kurang
– = Sedang
– = Baik
pendekatan RME.
. Bertanya dan mengemukakan pendapat
. Kemampuan siswa dalam mengaitkan
materi dengan dunia nyata.
. Kemauan berdiskusi dengan teman
kelompok.
. Interaksi siswa dalam kelompok
. Kerjasama dalam kelompok
. Keceriaan dalam menggerjakan tugas
belajar
. Durasi keterlibatan dalam mengerjakan
tugas dengan ceria
. Respon siswa terhadap materi yang
diajarkan.
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
Tabel . Lembar Observasi Belajar Psikomotor Siswa Siklus II
No.
Aspek yang diamati
Siklus II
. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
. Menyiapkan buku pelajaran
. Mengikuti pelajaran dengan baik
. Mencatat hal-hal penting dalam
pembelajaran
. Mengangkat tangan ketika ingin
bertanya
. Dapat bekerja sama dan berinteraksi
dengan baik dengan teman sejawat
. Dapat berkomunikasi dengan baik
dengan teman yang lain.
b.Nilai Evaluasi Siklus II
Tabel Hasil Evalusi Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
. Agi Sulistiyo Tidak Tuntas
. Agis Andini Tuntas
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
. Ahmad Salfin Tuntas
. Aisyah Azzahwa B Tuntas
. Amelia Susanti Tuntas
. Desi Ayu Rahmawati Tuntas
. Dita Resti Cahayati Tuntas
. Eptiana Nur Mila Tuntas
. Ihsan Maulana Tuntas
. Irfan Septianto Tuntas
. Millatina Rahma A Tuntas
. M Khoirul Rizki Tuntas
. M Nabil Tuntas
. M Naofal Asyda Tidak Tuntas
. M Ruhmal Hakim Tuntas
. Nadia Fuada Tuntas
. Nailul Qomariyah Tuntas
. Nilnal Khoirot N A Tuntas
. Norma Dwi Antika Tuntas
Riski Noviana Tuntas
Jumlah Total Ʃ
Nilai rata-rata ,
. Refleksi
Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang
lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa sangat antusias dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
RME. Hal ini dapat terlihat ketika guru dan semua siswa saat
pembelajaran dapat mengaitkan materi dengan dunia nyata serta terjalin
komunikasi yang baik dalam pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran menjadi menyenangkan. Dalam memecahkan masalah,
siswa lebih antusias dan bersemangat dalam bekerja kelompok. Karena
informasi yang didapatkan bukan hanya dari satu arah saja dan guru
bukan hanya satu sumber informasi. Berdasarkan nilai pada tes evaluasi
dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari siklus
I.Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai tujuan yang diharapkan
yakni, keaktifan siswa, pembelajaran yang menyenangkan, siswa
antusias dalam mengikuti pembelajaran dan peningkatan hasil belajar.
Selain itu nilai yang diperoleh siswa telah mencapai KKM dan siswa
telah mencapai Kriteria ketuntasan klasikal dari jumlah siswa. Hal
ini menunjukkan bahwa tindakan yang telah dilakukan telah mencapai
hasil yang maksimal, untuk itu penelitian ini dirasa telah cukup.
BAB IV
HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
. Diskripsi Pra Siklus
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam pembelajaran Matematika
materi Perkalian. Acuan penilaian yang digunakan peneliti ini,
menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu dari jumlah
seluruh siswa dengan berpatokan pada KKM.
Berdasarkan hasil ulangan harian mata pelajaran matematika yang
diperoleh siswa kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang, menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran
matematika adalah . Di bawah ini merupakan hasil ulangan
harianmata pelajaran matematika sebelum menggunakan pendekatan
RME (Realistic Mathematics Education), nilai evaluasi siklus I dan
siklus II.
Tabel Nilai Ulangan Harian
No Nama KKM Nilai Keterangan
. Agi Sulistiyo TidakTuntas
. Agis Andini TidakTuntas
. Ahmad Salfin TidakTuntas
. Aisyah Azzahwa B Tuntas
. Amelia Susanti TidakTuntas
. Desi Ayu Rahmawati TidakTuntas
. Dita Resti Cahayati TidakTuntas
. Eptiana Nur Mila TidakTuntas
. Ihsan Maulana Tuntas
. Irfan Septianto TidakTuntas
. Millatina Rahma A TidakTuntas
. M Khoirul Rizki TidakTuntas
. M Nabil TidakTuntas
. M Naofal Asyda TidakTuntas
. M Ruhmal Hakim TidakTuntas
. Nadia Fuada TidakTuntas
. Nailul Qomariyah TidakTuntas
. Nilnal Khoirot N A Tuntas
Norma Dwi Antika Tuntas
. Riski Noviana TidakTuntas
Jumlah Total Ʃ
Nilai rata-rata ,
Siswa yang tuntas siswa/
Siswa yang belum tuntas siswa/
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai ulangan harian
menunjukkan dari siswa kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun , dengan nilai
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya ( siswa)
yang tuntas, sedangkan ( siswa) belum tuntas.
Gambar Diagram BatangRentangNilaiPrasiklus
. Deskripsi Data Siklus I
Pelaksanaan kegitan belajar mmengajar siklus I dilaksanakan
pada hari Kamis, Agustus dengan jumlah siswa yang hadir
dengan materi pokok operasi hitung perkalian. Adapun proses belajar
mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Sebagai
patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria ketuntasn Minimal (KKM)
kelas III pada mata pelajaran matematika yaitu .
Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan ulangan harian. Pada siklus I, terdapat siswa
yang tuntas dan siswa yang belum tuntas. Dengan demikian, baru
0
2
4
6
8
10
12
14
16
30-44 45-59 60-74 75-89
Rentang Nilai
Diagram Batang Rentang Nilai Prasiklus
dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai KKM. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I belum mencapai target
peneliti yaitu dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai
KKM.
Tabel Perolehan Nilai Evaluasi Siklus
No Nama KKM Nilai Keterangan
. Agi Sulistiyo TidakTuntas
. Agis Andini TidakTuntas
. Ahmad Salfin TidakTuntas
. Aisyah Azzahwa B Tuntas
. Amelia Susanti Tuntas
. Desi Ayu Rahmawati TidakTuntas
. Dita Resti Cahayati TidakTuntas
. Eptiana Nur Mila Tuntas
. Ihsan Maulana Tuntas
. Irfan Septianto Tuntas
. Millatina Rahma A Tuntas
. M Khoirul Rizki TidakTuntas
. M Nabil TidakTuntas
. M Naofal Asyda TidakTuntas
. M Ruhmal Hakim Tuntas
. Nadia Fuada Tuntas
. Nailul Qomariyah Tuntas
. Nilnal Khoirot N A Tuntas
. Norma Dwi Antika Tuntas
Riski Noviana TidakTuntas
Jumlah Total Ʃ
Nilai rata-rata ,
Siswa yang tuntas siswa/
Siswa yang belum tuntas siswa/
. Deskripsi Data Siklus II
Pelaksanaan kegitan belajar mengajar siklus IIdilaksanakan pada
hari Kamis, Agustus dengan jumlah siswa yang hadir
danmengajarkan materi perkalian. Hasil evaluasi pada siklus II
mengalami peningkatan yang memuaskan dan sudah mencapai
ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu % siswa yang tuntas
belajar. Terdapat siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas.
Berdasarkan hasil belajar tersebut, maka pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education) dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa
kelas III mata pelajaran matematika materi operasi hitung perkalian.
Tabel Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
. Agi Sulistiyo TidakTuntas
. Agis Andini Tuntas
. Ahmad Salfin Tuntas
. Aisyah Azzahwa B Tuntas
. Amelia Susanti Tuntas
. Desi Ayu Rahmawati Tuntas
. Dita Resti Cahayati Tuntas
. Eptiana Nur Mila Tuntas
. Ihsan Maulana Tuntas
. Irfan Septianto Tuntas
. Millatina Rahma A Tuntas
. M Khoirul Rizki Tuntas
. M Nabil Tuntas
. M Naofal Asyda TidakTuntas
. M Ruhmal Hakim Tuntas
. Nadia Fuada Tuntas
. Nailul Qomariyah Tuntas
. Nilnal Khoirot N A Tuntas
. Norma Dwi Antika Tuntas
Riski Noviana Tuntas
Jumlah Total Ʃ
Nilai rata-rata ,
Siswa yang tuntas siswa/
Siswa yng idak tuntas siswa/
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini, menggunakan ulangan hariandan
siklus, berdasarkan data yang diperoleh peneliti, terjadi peningkatan nilai
yang baik. Antusias siswa saat mengikuti proses pembelajaran sangat
tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
ajaran . Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi (hasil belajar
siswa) melalui pendekatan RME (Realistic Mathematics Education)
sebagai berikut:
Tabel Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
DAFTAR HASIL BELAJAR
No. Nama Siswa Ulangan
Harian
Siklus I Siklus
II
. Agi Sulistiyo
. Agis Andini
. Ahmad Salfin
. Aisyah Azzahwa B
. Amelia Susanti
. Desi Ayu Rahmawati
. Dita Resti Cahayati
. Eptiana Nur Mila
. Ihsan Maulana
. Irfan Septianto
. Millatina Rahma A
. M Khoirul Rizki
. M Nabil
. M Naofal Asyda
. M Ruhmal Hakim
. Nadia Fuada
. Nailul Qomariyah
. Nilnal Khoirot N A
. Norma Dwi Antika
. Riski Noviana
Rata-rata
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada tabel , dapat
diketahui bahwa antara ulangan harian ke siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan. Rata-rata siswa pada siklus I mengalami kenaikan,
dibandingkan sewaktu ulangan harian yaitu , . Rata-rata pada siklus II
, lebih meningkat dibandingkan siklus I yaitu , .
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh tabel seperti di
atas. Berikut penjabaran hasil penelitian persiklus:
. Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan
pendekatan Realistic Mathematics Education. Adapun dalam
penelitian ini mencakup tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan atau observasi dan refleksi. Sebelum dilakukan penelitian,
peneliti melakukan observasi di MI asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang tepatnya meneliti proses pembeajaran di
kelas III dengan melakukan wawancara terhadap Ibu Anneke selaku
guru matematika kelas III. Pada tahap ini hasil tes evaluasi adalah
siswa tuntas ( siswa) dan yang belum tuntas ada ( siswa).
Perolehan hasil tes evaluasi pada siklus I dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar Diagram BatangRentangNilaiSiklus I
0
2
4
6
8
10
12
14
16
30-44 45-59 60-74 75-89
Diagram Batang Rentang Nilai Siklus I
siswa kelas
Gambar . Diagram PieNilaiSiklus I
Berikut ini adalah lembar observasi guru, yang peneliti gunakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel Lembar Observasi Guru Siklus I
No.
Aspek-aspek yang Diamati
Skor
. Persiapan Guru dalam Mengajar
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) matematika dengan
pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education)
b. Menyiapkan silabus pembelajaran
matematika.
c. Menyiapkan absensi
d. Penguasaan terhadap materi dengan
penerapan pendekatan RME (Realistic
55%
45%
NILAI EVALUASI SIKLUS I
Siswa Tuntas Siswa belum Tuntas
Mathematics Education)
. Menguasai Kelas
a. Membuat siswa aktif
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan.
c. Memiliki keterampilan dalam merespon
dan menanggapi pertanyaan siswa.
. Ketepatan Guru dalam Menggunakan Pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam Pembelajaran
a. Guru mengembangkan pemikiran siswa
dengan menggunakan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education)dalam
pembelajaran matematika materi perkalian
b. Guru mengembangkan sifat ingin tahu
siswa dengan penerapan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education)dalam
pembelajaran matematika materi perkaliaan
c. Guru mengajak siswa untuk dapat
menerapkan materi perkalian dalam
kehidupan sehari-hari
d. Kemampuan guru dalam mengolah kelas
sehingga siswa ingin tahunya tinggi
e. Guru mengelompokkan siswa ke dalam-
kelompk-kelompak sehingga terjadi
masyarakat belajar.
f. Ketepatan atau kesesuaian penggunaan
modeldengan materi yang disampaikan
g. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan
model pembelajaran
h. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
i. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan.
. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
b. Menggunakan penilaian autentik
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
. Tindak Lanjut atau Folllow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
. Menutup Pelajaran
a. Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajar
b. Salam Penutup
JUMLAH
TOTAL
Hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus I memperoleh skor dari skor maksimal . Sehingga,
aktifitas guru pada siklus I tergolong predikat sedang.
Tabel Lembar Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus I
No.
Aspek yang Diamati
Siklus I
. Antusiasme siswa saat menerima
pembelajaran matematika dengan
pendekatan RME dari guru
. Antusiasme siswa terhadap apa yang
disampaikan guru
. Keaktifan siswa dalam mengaitkan
materi dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan pendekatan RME.
. Keterlibatan dan kontribusi siswa saat
pembelajaran berlangsung dengan
pendekatan RME.
. Bertanya dan mengemukakan pendapat
. Kemampuan siswa dalam mengaitkan
materi dengan dunia nyata.
. Kemauan berdiskusi dengan teman
KETERANGAN
SKOR PREDIKAT GURU
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
– = Kurang
– = Sedang
- = Baik
kelompok.
. Interaksi siswa dalam kelompok
. Kerjasama dalam kelompok
. Keceriaan dalam menggerjakan tugas
belajar
. Durasi keterlibatan dalam mengerjakan
tugas dengan ceria
. Respon siswa terhadap materi yang
diajarkan.
Tabel Lembar Observasi Belajar Psikomotor Siswa Siklus I
No. Aspek yang diamati Siklus I
. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
. Menyiapkan buku pelajaran
. Mengikuti pelajaran dengan baik
. Mencatat hal-hal penting dalam
pembelajaran
. Mengangkat tangan ketika ingin
bertanya
. Dapat bekerja sama dan berinteraksi
dengan baik dengan teman sejawat
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
. Dapat berkomunikasi dengan baik
dengan teman yang lain.
Lembar pengamatan guru dan siswa saat proses pembelajaran
menggunakan pendekatan RME (Realistic Mathematics Education),
dapat memberikan informasi faktor pendukung maupun penghambat
untuk menemukan ide perbaikan pelaksanakan siklus II agar
terpenuhinya ketuntasan klasikal yaitu dari jumlah siswa yang
mencapi KKM. Berikut ulasan faktor pendukung dan penghambat serta
ide perbaikan yang dilakukan.
a) Faktor Pendukung
Guru:
) Guru ikut berdoa bersama siswa.
) Guru dalam menyampikan apersepsi sudah tepat.
) Guru sudah baik dalam mengelompokkan siswa.
) Guru mampu menguasai kelas dengan benar.
) Guru mampu mengembangkan pemikiran siswa dengan
menggunakan pendekatan RME.
) Penguasaan materi oleh guru sudah tepat.
) Penggunaan media sudah tepat sesuai dengan materi.
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
) Penggunan bahasa saat mengajar sudah jelas dan sopan.
) Soal evaluasi yang diberikan jelas.
Siswa
) Antusiasme siswa saat menerima pembelajaran.
) Keterlibatan siswa saat pembelajaran berlangsung
) Kemauan berdiskusi kelompok dengan baik
b) Faktor Penghambat
Guru:
) Guru tidak menyiapkan siswa sebelum mengucapkan salam.
) Guru kurang jelas saat memberikan contoh penerapan pendekatan
RME.
) Guru belum optimal dalam mendorong siswa untuk aktif dalam
berdiskusi.
) Pengawasan guru dalam kerja kelompok belum optimal.
) Guru kurang memberikan kesempatan seluas-luasnya dan kurang
adanya inisiatif dari guru untuk memancing siswa mengajukan
pertanyaan, sehingga membuat siswa malu bertanya.
) Guru tidak memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran.
) Guru tidak menginformasikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa:
) Masih ada beberapa siswa yang belum siap menerima pelajaran
dan tidak menjawab salam guru.
) Sebagian siswa tidak fokus dalam pembelajaran (ada yang
mengantuk, bergurau dan melamun).
) Beberapa siswa malu-malu menjawab pertanyaan dari guru.
) Siswa yang pintar saja mendomisi dalam kelompok, sedangkan
siswa yang kurang pintar pasif dalam kelompok.
) Siswa malu-malu dalam mempresentasikan hasil diskusi dengan
suara keras.
) Beberapa siswa dalam mengerjakan tes evaluasi masih mencontek
anggota kelompoknya yang dianggap pintar.
c) Ide Perbaikan
Guru
) Guru terlebih dahulu menyiapkan siswa sebelum salam.
) Guru mempersiapkan lagi untuk mempelajari pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) sehingga dalam memberikan
intruksi siswa dapat menjelaskan dengan jelas.
) Guru menunjuk ketua kelompok, agar dapat memimpin jalanya
diskusi kelompok.
) Guru harus lebih memotivasi siswa untuk lebih aktif saat
berdiskusi.
) Guru lebih sering mengawasi kelompok dengan berkeliling.
) Guru harus memberikan kesempatan seluas-luasnya dan
memancing siswa agar berani bertanya.
) Guru harus membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
pembelajaran.
) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya.
) Guru harus mengkondisikan siswa sebelum menutup pelajaran.
. Siklus II
Pada siklus II tindakan penelitian mempertimbangkan
kekuranngan dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses
pembelajaran masih sama yaitu dengan menggunakan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education). Melalui hasil evaluasi yang
diperoleh pada siklus II yaitu ( siswa) tuntas, sedangkan
siswa ( siswa) tidak tuntas. Dengan demikian, presentase nilai yang
diperoleh pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan
peneliti yaitu siswa tuntas atau telah mencapai KKM yang
ditetapkan MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang. Perolehan presentase nilai tes evaluasi pada siklus II sebagai
berikut:
Gambar Diagram BatangRentangNilaiSiklus II
0
2
4
6
8
10
12
30-44 45-59 60-74 75-89 90-100
Rentang Nilai
Diagram Batang Rentang Nilai Siklus II
Gambar Diagram PieNilaiSiklus II
Berikut adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel Lembar Observasi Guru Siklus II
No.
Aspek-aspek yang Diamati
Skor
. Persiapan Guru dalam Mengajar
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) matematika dengan
pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education)
b. Menyiapkan silabus pembelajaran
matematika.
c. Menyiapkan absensi
d. Penguasaan terhadap materi dengan
penerapan pendekatan RME (Realistic
Mathematics Education)
90%
10%
NILAI EVALUASI SIKLUS II
Tuntas Tidak tuntas
. Menguasai Kelas
a. Membuat siswa aktif
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan.
c. Memiliki keterampilan dalam merespon
dan menanggapi pertanyaan siswa.
. Ketepatan Guru dalam Menggunakan Pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam Pembelajaran
a. Guru mengembangkan pemikiran siswa
dengan menggunakan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam
pembelajaran matematika materi perkalian
b. Guru mengembangkan sifat ingin tahu
siswa dengan penerapan pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education) dalam
pembelajaran matematika materi perkaliaan
c. Guru mengajak siswa untuk dapat
menerapkan materi perkalian dalam
kehidupan sehari-hari
d. Kemampuan guru dalam mengolah kelas
sehingga siswa ingin tahunya tinggi
e. Guru mengelompokkan siswa ke dalam-
kelompk-kelompak sehingga terjadi
masyarakat belajar.
f. Ketepatan atau kesesuaian penggunaan
modeldengan materi yang disampaikan
g. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan
model pembelajaran
h. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
i. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan.
. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
b. Menggunakan penilaian autentik (kognitif,
afektif, psikomotor)
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
. Tindak Lanjut atau Folllow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
. Menutup Pelajaran
a. Memberikan motivasi untuk selalu terus
belajar
b. Salam Penutup
JUMLAH
TOTAL
) H
Hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada
siklus II memperoleh skor dari skor maksimaal . Sehingga,
aktifitas guru pada siklus II tergolong predikat baik.
Tabel Lembar Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus II
No
.
Aspek yang Diamati
Siklus II
. Antusiasme siswa saat menerima
pembelajaran matematika dengan
pendekatan RME dari guru
. Antusiasme siswa terhadap apa yang
disampaikan guru
. Keaktifan siswa dalam mengaitkan
materi dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan pendekatan RME.
. Keterlibatan dan kontribusi siswa saat
pembelajaran berlangsung dengan
pendekatan RME.
. Bertanya dan mengemukakan pendapat
. Kemampuan siswa dalam mengaitkan
materi dengan dunia nyata.
. Kemauan berdiskusi dengan teman
kelompok.
. Interaksi siswa dalam kelompok
KETERANGAN
SKOR PREDIKAT GURU
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
– = Kurang
– = Sedang
– = Baik
. Kerjasama dalam kelompok
. Keceriaan dalam menggerjakan tugas
belajar
. Durasi keterlibatan dalam mengerjakan
tugas dengan ceria
. Respon siswa terhadap materi yang
diajarkan.
Tabel Lembar Observasi Belajar Psikomotor Siswa Siklus II
No
.
Aspek yang diamati Siklus I
. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
. Menyiapkan buku pelajaran
. Mengikuti pelajaran dengan baik
. Mencatat hal-hal penting dalam
pembelajaran
. Mengangkat tangan ketika ingin bertanya
. Dapat bekerja sama dan berinteraksi
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
dengan baik dengan teman sejawat
. Dapat berkomunikasi dengan baik
dengan teman yang lain.
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II hal-hal yang menjadi
kendala dalam proses pembelajaran sudah berkurang. Guru sudah
terampil dalam menerapkan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education) dan partisipasi siswa sudah menunjukkan peningkatan, dari
segi evaluasi hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan karena sudah mencapai ketuntasan klasikal dari siswa
yang sudah mencapai KKM yang ditentukan. Untuk itu, penelitian
berhenti pada siklus II ini.
. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Kategori
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah
KETERANGAN
SKOR
Sangat Baik :
Baik :
Cukup :
Kurang :
Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa dari ulangan
harian, siklus I dan siklus II:
Gambar . Ketuntasan Hasil Siswa dari Ulangan Harian, Siklus I
dan Siklus II
Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa ketuntasan
siswa kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang meningkat. Dari ulangan harian pra siklus
sebelum menggunakan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education), siswa yang mencapai ketuntasan hanya ( siswa) dari
keseluruhan siswa. Sedangkan pada siklus I sebesar ( siswa)
dan pada siklus II ( siswa).
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Ulangan Harian Siklus I Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua
siklus, dengan menerapkan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian
pada siswa kelas III MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Kecamatann Suruh
Kabupaten Semarang tahun pelajaran . Hasil pada siklus I
terdapat siswa atau siswa yang tuntas dalam belajar dan belum
tuntas sebanyak siswa atau dengan nilai rata-rata , . Pada siklus
II terdapat siswa atau siswa yang tuntas dalam belajar dan yang
belum tuntas sebanyak siswa atau dengan nilai rata-rata , .
Dengan demikian, peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar
dan pada siklus II sebesar jika dibandingkan dengan ulangan
harian pra siklus yang hanya sebesar sedangkan dari siklus I ke siklus
II mengalami kenaikan sebesar .
B. Saran
. Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya membimbing para guru untuk memperbaiki
dan mengembangkan proses belajar mengajar seperti pemberian
motivasi supaya guru melakukan penelitian tindakan kelas untuk
mengembangkan inovasi baru dalam proses pembelajaran.
. Guru
a. Pembelajaran dengan pendekatan RME (Realistic Mathematics
Education) hendaknya diterapkan kembali pada pokok bahasan
yang lain pada pelajaran matematika khususnya dan mata pelajaran
yang lain pada umumnya karena terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
b. Guru sebaiknya lebih kreatif dalam menggunakan pendekatan
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, serta melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran terasa
menyenangkan.
. Siswa
a. Siswa hendaknya lebih meningkatkan keaktifan dalam belajar serta
lebih banyak berlatih soal perkalian supaya kemampuan, ketepatan
dan kecepatan dalam mengerjakan soal meningkat lebih baik dan
lebih optimal lagi.
b. Siswa sebaiknya dapat lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran agar mampu memahami materi yang diajarkan oleh
guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi dan Suwandi. ( ). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Daryanto. ( ). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan
Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto dan Tasrial.( ). Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta:
Gava Media.
Djamarah, SyaifulBahri. ( ). Guru
danAnakDidikdalamInteraksiEdukatif. Jakarta: PT RinekaCipta.
Fajariyah, Nur dan Triratnawati, Defi.( ). Cerdas Berhitunnng
Matematika . Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Fahurrohman, Muhammad. ( ). Model-model PembelajaranInovatif.
Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Heruman. ( ). Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar.
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Ismunamto A. ( ). Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Penerbit Khusus
Buku-Buku Ensiklopedia.
Khafid, Kasri dan Gunto. ( ). Active Mathematic A. Jakarta: PT
Penerbit Erlangga.
Sam’s, Rosma Hartiny ( ). Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras.
Soedjaji R. ( ). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sriyanti, Lilik. ( ). Psikolog Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga.
Sugiaro, Joko dkk. ( ). Matematika Terampil Berhitung untuk SD
Kelas III. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suprijono, Agus. ( ). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. ( ). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suyadi. ( ). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suyono dan Hariyanto. ( ). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Trianto. ( ). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif
Konsep landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Wahyuni, Esa Nur dan Baharuddin. ( ). Teori Belajar &
Pembelajaran. Yogyakarta: A r-ruzz Media.
Wijaya, Ariyadi. ( ). PendidikanMatematikaRealistik. Yogyakarta:
GrahaIlmu.
http://blogeulum.blogspot.co.id/ / keberhasilan-belajar-
siswa .html
http://kbbi.web.id/
http://ukhty-ernie.blogspot.co.id/ /diskriptif-tentang-lingkup
matematika html
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBEELAJARAN
(RPP)
SIKLUS
Sekolah/ Madrasah MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/
Materi Pokok : Operasi hitung perkalian
Alokasi Waaktu : x menit ( x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
C. Indikator
Mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk penjumlahan berulang.
Mengubah sifat operasi hitung perkalian.
Melakukan operasi hitung perkalian dengan bersusun panjang yang
hasilnya bilangan sampai tiga angka.
D. Tujuan Pembelajaran
. Setelah melakukan pengamatan model, siswa dapat mengubah bentuk
perkalian menjadi bentuk penjumlahan berulang dengan benar.
. Setelah melihat guru berdemonstrasi,siswa dapat mengubah sifat operasi
hitung perkalian.
. Setelah bekerja kelompok dengan bimbingn guru, siswa dapat melakukan
operasi hitung perkalian dengan bersusun panjang yang hasil bilangana
sampai tiga angka.
E. Materi Pembelajaran
. Pengertian Perkalian
Perkalian adalah operasi matematika penskalaan satu bilangan dengan
bilangan lain. Operasi ini salah satu dari empat operasi dasar di dalam
aritmatika dasar (penjumlahan, pengurangan, dan pembagian). Perkalian
merupakan penjumlahan berulang, maka hsil perkalian dapat ditentukan
dengan penjumlahan berulang. Misalnya, x (dibaca empat kali tiga) dapat
dihitung dengan menjumlahkan “tiga” sebanyak “empat” kali
Jadi x =
= + + + =
Sifat operasi hitung perkalian dibagi menjadi , yaitu:
a. Sifat pertukaran
x = x =
Jadi, x = x hasilnya sama yaitu
b. Sifat pengelompokan
Menurtut sifat pengelompokan pada perkalian, maka hasil perkalian akan
tetap sama jika dikerjakan dari mana saja.
Contoh:
( x ) x = x ( x )
x = x
=
Jadi, ( x ) x = x ( x ) hasilnya sama
Dalam menghitung perkalian, dapat juga menggunakan cara bersusun
panjang seperti:
x
( x ) = (satuan x satuan )
( x ) = (satuan x puluhan)
x
Jadi, x =
F. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi kelompok, Pemberian
tugas.
Pendekatan : Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education).
G. Media dan Sumber Belajar
Media : Kartu bilangan - dan sedotan.
Sumber Belajar :
. Kasri Kahfid dan Gunanto. . Active Mathematic
A. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.
. Sugiaro Joko, dkk. . Matematika Terampil
Berhitung untuk SD Kelas III. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
. Fajariyah, Nur dan Triratnawati, Defi. . Cerdas
Berhitung Matematiik . Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
H. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
. Kegiatan Awal
a. Penyiapan siswa
) Guru mengucapkan salam dan mengajak
siswa berdoa bersama.
) Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembeljaran serta
menyiapkan alat tulis.
) Guru menyapa peserta didik dengan
menanyakan kabar.
b. Memotivasi siswa
c. Menjelaskan tujuan
) Setelah selesai pembeelajaran siswa dapat
mengoprsikan perkalian dengan benar.
d. Menjelaskan cakupan materi
Hari ini kita akan belajar tentang perkalian.
menit
. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
) Mengulas materi pelajaran sebelumnya
(penjumlahan dan pengurangan).
) Bertanya jawab pada siswa tentang kehidupan
sehari-hari yang dialami siswa dikaitkan atau
dihubungkan dengan materi perkalian
) Siapa yang pernah menghitung kaki ayam ada
beberapa ? berapa jumlah kaki ayam? Jika ada
ayam berapa jumlah semua kakinya?
) Apakah kalian penah melihat becak? Berapa
banyak roda becak? Jika ada becak,
berapakah jumlah semua roda?
(mengembangkan kegiatan tanya jawab untuk
membangkitkan kenintahuan siswa).
) Guru menyuruh siswa mengerjakan pretes
secara individu.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
) Guru membagi siswa dalam kelompok).
) Guru memberikan media sedotan dan kartu
bilangan di setiap kelompoknya.
) Guru mengajak siswa mengamati ruang
kelas.
) Guru bertanya kepada siswa “anak-anak
perhatikan kaki kursi masing-masing !
berapakah jumlah kaki kursi tersebut ?
) Siswa diberi permasalahan, “jika sekarang
ada kursi, ada berapa kaki kursi
semuanya?”
) Siswa di minta mengambil media berupa
sedotan.
) Siswa membilang satu persatu kaki kursi
dari meja.
) Guru memberikan pertanyaan x apakah
sama dengan x ?
) Guru mengaitkan sifat hitung perkalian
(pertukaran) dengan kehidupan nyata siswa.
) Guru meminta siswa mengambi kartu
menit
bilangan angka sekaligus. Masing-masing
bilangan tersebut dikalikan dan menentukan
hasilnya.
) Selanjutnya dari angka tersebut disuruh
membolak balik angka dan menghitungnya.
Apakah hasilnya sama?
) Dalam pengerjaan operasi hitung perkalian
bersusun panjang guru membantu siswa
untuk paham materi tersebut dengan
menjelaskannya di depan kelas.
) Guru memberikan soal untuk kelompok
) Setelah selesai, guru bersama siswa
mengecek hasil yang sesuai dengan soal.
) Guru memberi skor pada setiap kelompok.
) Masing-masing kelompok mengerjakan
tugas.
) Guru bersama siswa membahas
) Guru memberi tahu kelompok mana yang
mendapat skor tertinggi.
) Selanjutnya, guru membantu siswa
memperkokoh pengetahuan dengan cara
mengulas materi yang telah diajarkan.
Sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri
materi yang telah diajarkan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan
jika ada kesalahan.
) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan
memberikan soal yang berkaitan dengan
materai secara individu.
) Guru memberikan hadiah bagi siswa yang
mendapat nilai tertinggi.
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBEELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Sekolah/ Madrasah MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/
Materi Pokok : Operasi hitung perkalian
Alokasi Waaktu : x menit ( x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
C. Indikator
Melakukan operasi hitung perkalian dengan bersusun pendek yang
hasilnya bilangan sampai tiga angka.
Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian dengan soal
cerita.
D. Tujuan Pembelajaran
. Setelah mendengar penjelasan guru dan bekerja kelompok dengan bimbingn
guru, siswa dapat melakukan operasi hitung perkalian dengan bersusun
pendek yang hasil bilangannya sampai tiga angka.
. Setelah bekerja kelompok siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dengan soal cerita.
E. Materi Pembelajaran
Perkalian
Dalam menghitung perkalian, dapat juga menggunakan cara bersusun
pendek seperti:
x
ditulis dan menyimpan
+ =
Dikehidupan sehari-hari terdapat berbagai permasalahan yang melibatkan
perkalian dalam penyelaiannya. Berikut merupakan contoh perkalian dalam
kehidupan sehari-hari:
Contoh Soal: Ayah memiliki keranjang buah. Tiap-tiap keranjang berisi
buah apel sebanyak buah. Berapakah jumlah apel
seluruhnya?
Jawab : x = + + + + + + =
Jadi, jumlah apel seluruhnya ada buah.
F. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi kelompok, Pemberian
tugas.
Pendekatan : Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education)
G. Media dan Sumber Belajar
Media : Kartu bilangan
Sumber Belajar :
. Kasri Khafid dan Gunanto. . Active Mathematic
A. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.
. Sugiaro Joko, dkk. . Matematika Terampil
Berhitung untuk SD Kelas III. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
. Fajariyah, Nur dan Triratnawati, Defi. . Cerdas
Berhitung Matematiik . Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
H. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
. Kegiatan Awal
a. Penyiapan siswa
) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa
berdoa bersama.
) Guru memeriksa kehadiran, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembeljaran serta menyiapkan
alat tulis.
menit
) Guru menyapa peserta didik dengan
menanyakan kabar.
b. Memotivasi siswa
c. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi
pembelajaran
d. Menjelaskan tujuan
) Setelah selesai pembeelajaran siswa dapat
mengoprsikan perkalian dengan benar.
e. Menjelaskan cakupan materi
Hari ini kita akan belajar tentang perkalian.
. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
) Mengulas materi perkalian sebelumnya.
) Bertanya jawab pada siswa tentang kehidupan
sehari-hari yang dialami siswa dikaitkan atau
dihubungkan dengan materi perkalian.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
) Guru membagi menjadi kelompok
) Guru menyiapkn media berupa kartu bilangan.
) Guru memberi lembar kerja yang disertai
perintah.
menit
) Menyiapkn diskusi kelompok dengan
bimbingan dan arahan dari guru .
) Laporkan hasil diskusi dan pembahasan.
) Setelah selesai, guru bersama siswa mengecek
hasil yang sesuai dengan soal.
) Guru memberi skor pada setiap kelompok.
) Guru memberi tahu kelompok mana yang
mendapat skor tertinggi.
) Selanjutnya, guru membantu siswa
memperkokoh pengetahuan dengan cara
mengulas materi yang telah diajarkan.
Sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri
materi yang telah diajarkan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan
jika ada kesalahan.
) Guru memeriksa pemahaman siswa dengan
memberikan soal yang berkaitan dengan materi
Lampiran
SOAL EVALUASI PERKALIAN SIKLUS I
A. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan benar !!
. Ibu mengemas buah jeruk dengan kantong plastik. Tiap kantong plastik
berisi jeruk. Berapakah jumlah jeruk yang dikemas ibu? Hitunglah dalam
penjumlahan berulang serta hasil perkalinya
Ada ...... kantong yang berisi jeruk, setiap kantong berisi ........ buah jeruk.
Jadi, jumlah jeruk .....+.....+.....+.....= .........
Ditulis dalam perkalian ..... x ..... = ...........
. Tulislah penjumlahan berikut menjadi perkalian !
+ + + + = ..... x ..... = .........
. x ... = x hasilnya .....
. x = .. x hasilnya ......
. x ( x ) = ( x ... ) x hasilnya ....
. ... x ( x ) = ( x ) x hasilnya .....
. ( x ) x = x ( x .... ) hasilnya ....
Pasangkan operasi perkalian berikut dengan susun panjang sertakan cara
bersusun di bawahnya !
.
.
.
Kunci Jawaban
. Ada kantong yang berisi jeruk, setiap kantong berisi buah jeruk.
Jadi, jumlah jeruk + + + =
Ditulis dalam perkalian x =
. Tulislah penjumlahan berikut menjadi perkalian !
+ + + + = x =
. x = x hasilnya
. x = x hasilnya
. x ( x ) = ( x ) x hasilnya
. x ( x ) = ( x ) x hasilnya
. ( x ) x = x ( x ) hasilnya
.
.
.
x
x
x
Lampiran
SOAL KELOMPOK SIKLUS I
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar ! usahakan berdiskusi yang kompak
dengan kelompokmu!
. Ibu mengemas buah mangga dengan kantong plastik. Tiap kantong plastik
berisi buah mangga. Berapakah jumlah buah mangga yang dikemas ibu?
. Bagaimana sifat pertukaran x ? dan berapa hasilnya
. x ( ... x ) = (.... x ) x = .......
. Hasil dari x = .......... ( hitunglah dengan cara berususun panjang)
. Hasil dari x = .......... ( hitunglah dengan cara berususun panjang)
KUNCI JAWABAN
. x = + + + + + hasilnya
. x =
. x ( x ) = ( x ) x =
. Hasil dari x =
. Hasil dari x =
Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah Betul x
= x
=
Lampiran
SOAL EVALUASI PERKALIAN SIKLUS II
A. Pasangkan operasi perkalian berikut dengan hasilnya sertakan cara bersusun
di bawahnya !
.
.
.
.
.
x
x
x
x
x
B. Isilah soal cerita berikut besera cara peyelesianya !
. Diterminal terdapat Bus Safari yang sedang berhenti. Masing-masing bus
tersebut memiliki roda yang sama banyak. Hitunglah jumlah seluruh roda yang
terdapat pada bus tersebut dengan disertakan cara pejumlahan berulang !
. Perpustakaan sekolah mempunyai rak buku. Setiap rak dapat menampung
buku. Berapa jumlah buku di perpustakaan jika semua rak terisi penuh?
. Ada anak membeli buku. Masing-masing anak membeli buku lusin buku.
Berapakah jumlah seluruh buku yang dibeli anak-anak tersebut?
. Di dalam gudang terdapat karung ketela. Setiap karung berisi buah ketela.
Berapakah ketela yang ada di dalam gudang?
. Banyak siswa kelas III SD Mekar ada anak. Setiap anak dapat
mengumpulkan buku bacaan bekas. Berapakah baju bekas yang terkumpul?
KUNCI JAWABAN:
A. Pasangkan operasi perkalian berikut dengan hasilnya sertakan cara bersusun di
bawahnya !
.
.
.
.
.
B. Isilah soal cerita berikut besera cara peyelesianya !
. x = + + + + + + hasilnya
. x =
. x =
. x =
. x =
Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah Betul x
= x
=
Lampiran
SOAL KELOMPOK SIKLUS II
. Ambillah dua kartu bilangan yang berbeda dan tulislah, kemudian ambil satu lagi
sebagai pembilang untuk mengalikan.
. Ambillah dua kartu bilangan yang berbeda dan tulislah, kemudian ambil satu lagi
sebagai pembilang untuk mengalikan.
. Ambillah dua kartu bilangan yang berbeda dan tulislah, kemudian ambil satu lagi
sebagai pembilang untuk mengalikan.
. Sebuah kereta api memiliki gerbong. Masing-masing gerbong mengangkut
penumpang. Berapa banyak penumpang yang dapat diangkut kereta api itu?
. Ayah mempunyai bungkus permen. Tiap-tiap bungkus berisi permen.
Berapakah jumlah permen seluruhnya?
KUNCI JAWABAN
. ----
. ----
. ----
. x hasilnya
. x hasilnya
Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah Betul x
= x
=
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan Proses Pembelajaran dengan CTL
Kegiatan saat awal pembelajaran
Saat Proses Pembelajaran
Guru berkeliling di tiap-tiap kelompok
Saat menghubungkan materi dengan dunia nyata siswa
Siswa saat memecahkan masalah perkalian dan menemukan jawaban
Guru saat menjelaskan materi menghitung perkalian dengan susun panjang
Antusiasme siswa saat mengerjakan tugas kelompok
Siswa mengerjakan lembar soal secara individu
Siswa menggunakan kartu bilangan sebagai model pembelajaran
Antusiasme siswa saat memecahkan masalah dengan kerja kelompok
Lampiran
PROFIL MI ASYSYAFI’IYYAH JATIREJO
A. Gambaran Situasi Umum MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
. Lokasi Penelitian
a. Tempat penelitian MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
b. Alamat penelitian : Jalan Sunan Jati No.
c. Desa : Kauman Jatirejo
d. Kecamatan : Suruh
e. Kabupaten/Kota : Kabupaten Semarang
f. Provinsi : Jawa Tengah
. Visi dan misi MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
a. Visi MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
Terwujudnya pendidikan dasar yang unggul dalam prestasi,taat
beribadah serta berakhlaqul karimah.
b. Misi MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
) Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang mampu
mengembangkan siswa secara maksimal.
) Mewujudkan penghayatan, keterampilan dan pengamalan terhadap
ajaran agama islam menuju terbentuknya insan yang beriman dan
bertakwa.
) Mewujudkan pendidikan yang demokratis, berakhlakul
karimah, cerdas, sehat, distplin dan bertanggung jawab.
) Mewujudkan pendidikan yang berkepribadian dinamis, terampil,
menguasai pengetahuan, teknolologi dan seni.
) Membimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan sehingga
memiliki jiwa sosial yang tinggi.
. Data Guru MI Asysyafi’iyyah Jatirejo
No Nama Guru Jabatan Pendidikan
. Budiyanta, S.Pd. Kepala
Sekolah
S
. Dra.Tumadzur Adibah Guru S
. Ahmad Riyadi, S.Pd. Guru S
. Anis Azizah, S.Pd. Guru S
. Suharni, S.Pd. Guru S
. Aneke Mubassyiroh, S.Pd.I. Guru S
. Darul Hikam, S.Pd.I. Guru S
Lampiran
SURAT IZIN PENELITIAN
Lampiran
SURAT KETERANGAN DARI MI ASYSYAFI’IYYAH JATIREJO
Lampiran
SATUAN KREDIT KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (SKK)
NAMA : AWALINA RIZQI KHASANI
FAKULTAS : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
NIM : - -
JURUSAN : PGMI
No Kegiatan Pelaksanaan Status Poin
. Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK)
STAIN SALATIGA dengan
Tema “Progresifitas Kaum Muda,
Kunci Perubahan Indonesia”
-
September
Peserta
. Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK)
Jurusan Tarbiyah STAIN
SALATIGA dengan Tema
“Mewujudkan Gerakan Mahasiswa
Tarbiyah Sebagai Tonggak
Kebangkitan Pendidikan Indonesia”
-
September
Peserta
. Orientasi Dasar Keislaman (ODK),
dengan tema Membangun Karakter
Keislaman Bertaraf Internasional
Di Era Globalisasi
September
Peserta
. Seminar Entrepreneurship dan
Perkoperasian dengan tema
“Explore Your Entrepreneurship
Talent”
September
Peserta
. Achicvment Motivation Training
dengan AMT Bangun Karakter
Raih Prestasi
September
Peserta
. Library User Education September Peserta
(Pendidikan Pemakai Perpustakaan)
oleh UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga
. Sertifikat Pra Youth Leadership
Training dengan Tema “Surat Cinta
Pembasmi Galau” oleh KAMMI
Komisariat Salatiga
Oktober
Peserta
. Kegiatan Bedah Buku UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga “
Cara Mendongkrak IPK” oleh
Desember
Peserta
. Sertifikat KSEI dalam Acara
“Peringatan Maulud Nabi
Muhammad SAW tahun H
Januari Peserta
. Sertifikat JQH dalam Acara Tafsir
Tematik dengan tema “ Sihir dalam
Perspektif Al-Qur’an dan Hukum
Negara”
Mei Peserta
. Seminar Nasional Entrepreneurship
KOPMA dengan Tema
“Menumbuhkan Jiwa
Entrepreneurship Genersi Muda”
Mei Peserta
. Sertifikat Pendidikan dan Latian
calon Pramuka Pandega ke-
(PLCPP XXIII) “PLCPP
Membuka Cakrawala Dunia serta
Membangun Kredibilitas Bangsa”
-
September
Peserta
. Sertifikat Gladian Pimpinan
Pandega (GPP) dengan Tema “GPP
Menumbuhkan Pemimpin Muda
yang Berkarakter Menuju Pandega
Berkualitas”
- Maret
Peserta
. Piagam Penghargaan dalam
Kegiatan “Amalan Ramadhan
Racana (ARR)”
- Juli Peserta
. Sertifikat Gladi Wira Brigsus ke-
(GWB XXI) Brigade Khusus
Naga Sandhi STAIN Salatiga
-
November
Peserta
. Seminar Nasional Entrepreneurship
diselenggarakan oleh Gerakan
Pramuka Racana
November
Peserta
. Sertifikat Pembrivetan dan
Pelantikan Brigade Khusus Racana
Kusuma Dilaga Woro Srikandi
STAIN Salatiga
-
November
Peserta
. Surat Keputusan Komandan
Brigsus Racana Kusuma Dilaga –
Woro Srikandhi Gudep Kota
Salatiga - tentang
Penetapan Nomor Registrasi
Brigsus
Desember
Peserta
. Sertifikat Acara Pentas Seni dan
Budaya HMPS PGMI
“Melestarikan Budaya Melalui Seni
dan Keterampilan”
Desember
Peserta
. Seminar Nasional “Pemuda,
Peradaban Islam, dan
Kemandirian” oleh KARIMA
Learniong & Training Center.
September
Peserta
. IAIN Salatiga Bersholawat dan
Orasi Kebangsaan dengan Tema
“Menyemai nilai-nilai Islam
Indonesia Untuk Memperkokoh
NKRI dalam Mewujudkan
Baldatun Toyyibatun Warobbun
Ghofur”
Novembeer
Peserta
. Seminar Nasional HMJ IAIN
Salatiga “Pendidikan Karakter
Untuk Melahirkan Pemimpin Masa
Depan”
November
Peserta
. Ijazah Kursus Pembina Pramuka
Mahir Tingkat Dasar (KMD)
-
November
Peserta
. PiagamPenghargaan Penyuluhan
Bahaya Napza Dan HIV/AIDS oleh
KKN IAIN salatiga Desa
Munggangsari Kecamatan
Kaliangkrik Kabupaten Magelang
Februari
Panitia
. Seminar Nasional DEMA IAIN
Salatiga “Penguatan Wawasan
April Peserta
Kebangsaan dan Nasionalisme”
. NUSANTARA MENGAJI
Khataman Al-Quran.
Mei Peserta
. Sosialisasi Regulisasi Terkait
Kerukunan Umat Beragama
Kepada Mahasiswa dari Kepala
Pusat Kerukunan Umat Beragama
Mei Peserta
Lampiran
Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : Awalina Rizqi Khasani
Nim :
Tempat/Tanggal Lahir : Kab.Semarang, Januari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pateran RT /RW Plumbon Kec.Suruh
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
. TK Pertiwi II Karangasem lulus tahun
. Sekolah Dasar Suruh Suruh lulus tahun
. SMP Negeri Suruh lulus tahun
. Madrasah Aliyah Negeri Salatiga lulus tahun
Salatiga, September
Penulis
Awalina Rizqi Khasani
NIM