skripsi - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/86/1/nurul...
TRANSCRIPT
PENGARUH KREATIFITAS GURU DENGAN PRESTASI
BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM
GENTAN, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Di ajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
NURUL FUADAH
NIM: 11509028
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2013
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul Fuadah
NIM : 11509028
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 7 Desember 2013
Yang menyatakan
Nurul Fuadah
NIM: 11509028
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Nurul Fuadah
NIM : 11509028
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : KORELASI KREATIVITAS GURU DENGAN
PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI
TAMRINUL ULUM GENTAN KECAMATAN
SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera di
munaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Pembimbing
Rasimin, M.Pd
NIP. 197507132009011011
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” (Q.S
An-Nisa : 9).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta yang dengan
do’a dan seluruh pengorbanannya telah
mengukir segala asa, cita dan harapan.
2. Kakak-kakakku tercinta yang telah
mendorong dan memberi motivasi serta
inspirasi.
3. Teman-temanku senasib seperjuangan
yang telah membantu bauk moril
maupun materiil.
ABSTRAK
Fuadah, Nurul (11509028) 2013. Korelasi Kreatifitas Guru Dengan Prestasi
Belajar IPS Siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi
Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madarasah Ibtidaiyah.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Rasimin
M.Pd.
Kata Kunci: kreatifitas guru dan prestasi belajar IPS Siswa Kelas V
Rendahnya Pertanyaan pertama yang ingin dijawab adalah (1)
Bagaimanakah prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013? (2)
Bagaimanakah kreatifitas guru dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V MI
Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013?(3) Adakah korelasi antara kreatifitas guru dengan prestasi
belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013?. Dealam menjawab pertanyan
tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan statistik kuantitatif dengan
rumus product moment.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat Prestasi Belajar
IPS Siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 berada pada kategori sangat baik 10%,
kategori baik 40%, kategori cukup baik 30% dan kategori kurang baik
20%kreatifitas guru berada pada kategori sangat baik 40%, kategori baik 25%,
kategori cukup baik 20% dan kategori kurang baik 15%. (2) kreatifitas guru
berada pada kategori sangat baik 40%, kategori baik 25%, kategori cukup baik
20% dan kategori kurang baik 15%. (3) hasil hitung dengan rumus korelasi
product moment diperoleh hasil rxy = 0,8575. Ternyata setelah dikonsultasikan
dengan tabel, rxy = 0,561 untuk N = 20 dengan taraf signifikansi 1%, sedang rxy
tabel = 0,444 untuk N = 20 dengan taraf signifikansi 5%. Berarti hipotesis
diterima, sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Kreatifitas Guru Dengan
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kepada Allah SWT, sebab tak
ada dan tak pernah ada kata-kata yang pantas kecuali kalimat syukur kita
kehadirat Allah SWT. Dengan rahmat-Nya yang mulia, dan nikmat-Nya yang
melimpah serta inayah-Nya yang sempurna, sehingga penulis dapat meyelesaikan
skripsi ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan
kita nabiyullah Muhammad SAW, beliaulah penyempurna akhlak yang mulia dan
telah memberi uswah khasanah pada kehidupan kita dari zaman jahiliyyah menuju
zaman yang terang benderang.
Tersusunnya skripsi berjudul KORELASI KREATIVITAS GURU
DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL
ULUM GENTAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Kegiatan terakhir dari serangkaian kegiatan
studi penulis untuk meraih gelar strata 1 Jurusan Tarbiyah di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dengan kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga beserta stafnya
yang telah memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan segala
fasilitas di STAIN Salatiga.
2. Drs.Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku Kaprogdi PGMI
3. Rasimin, M.Pd selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran guna membimbing penulis.
4. Bapak, Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah banyak berjuang dalam
menegakkan agama dan kebenaran serta telah banyak memberikan
dorongan kepada penulis.
5. Bapak sidik, S.Pd.I selaku kepala MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang beserta guru yang telah membantu penulis
selama melakukan penelitian.
6. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa mendo’akan penulis
7. Teman-temanku senasib dan seperjuangan yang telah membangkitkan
semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis baik materiil maupun spiritual
dalam melancarkan penulisan skripsi ini.
Penulis tidak dapat memberikan balasan atas kebaikan jasa-jasanya
kecuali permohonan do’a kepada Allah SWT, semoga Allah SWT meridhoi dan
berkenan memberikan balasan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan naskah skripsi ini
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan.
Akhirnya semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan para pembaca yang budiman ummnya.
Salatiga, 7 Desember 2013
Penulis
Nurul Fuadah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................i
HALAMAN DEKLARASI.........................................................ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING..........................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................v
ABSTRAK...................................................................................vi
KATA PENGANTAR.................................................................vii
DAFTAR ISI................................................................................x
DAFTAR TABEL........................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................4
C. Tujuan Penelitian.................................................................5
D. Hipotesis..............................................................................5
E. Manfaat Penelitian...............................................................6
F. Definisi Operasional............................................................6
G. Metode Penelitian................................................................7
H. Sistematika Penulisan..........................................................12
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................15
A. Kreatifitas Guru......................................................................15
1. Pengertian Kreatifitas.......................................................15
2. Ciri-Ciri Guru Kreatif...........................................................15
3. Pengertian Guru.....................................................................18
4. Peran Guru.............................................................................18
5. Fungsi Dan Tugas Guru.........................................................20
6. Otoritas Guru.........................................................................21
7. Syarat Guru............................................................................22
B. Prestasi Belajar IPS.....................................................................23
1. Pengertian Prestasi.................................................................23
2. Pengertian Belajar..................................................................27
3. Pengertian IPS .................................................................32
C. Korelasi Kreatifitas Guru Dengan Prestasi Belajar IPS..............33
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN........................................35
A. Gambaran Umum........................................................................35
1. Kondisi Fisik........................................................................35
2. Sejarah Berdirinya...............................................................36
3. Visi-Misi..............................................................................36
4. Fasilitas................................................................................37
5. Peserta Didik Dan Tenaga Kependidikan...........................38
6. Struktur Kurikulum.............................................................40
B. Penyajian Data...........................................................................47
1. Data Kreatifitas Guru..........................................................47
2. Data Prestasi Siswa.............................................................49
BAB IV ANALISIS DATA...............................................................51
A. Analisis Pertama......................................................................51
B. Analisis Kedua........................................................................55
C. Analisis Ketiga.........................................................................56
BAB V PENUTUP...............................................................................60
A. Kesimpulan...............................................................................60
B. Saran..........................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................
DAFTAR TABEL
TABEL I Daftar Sarana Ruang................................................................37
TABEL II Keadaan Peserta Didik MI......................................................38
TABEL III Keadaan Guru..........................................................................39
TABEL IV Struktur Kurikulum.................................................................40
TABEL V Kegiatan Pembiasaan...............................................................42
TABEL VI Daftar Nilai UN.......................................................................42
TABEL VII Rekapitulasi Jawaban Angket..................................................44
TABEL VIII Kategori Kreatifitas Guru.......................................................47
TABEL IX Kategori Prestasi Siswa...........................................................49
TABEL X Prosentase Kreatifitas Guru.....................................................51
TABEL XI Frekuensi Jawaban Angket.....................................................52
TABEL XII Prosentase Prestasi Belajar......................................................55
TABEL XIII Pengubahan Skor Menjadi Nilai.............................................56
TABEL XIV Tabel Kerja Koefisien Korelasi Kedua Variabel....................57
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan UU No. 2 / 89
menetapkan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, keluarga dan masyarakat. Melalui sekolah dengan para guru,
keluarga (orang tua) pemerintah bertanggung jawab secara penuh terhadap
pendidikan anak. Secara informal, masyarakat merupakan mitra dari orang tua
dan pemerintah seperti, adanya komite. Di samping itu masyarakat juga
bertanggung jawab secara nonformal melalui pengalaman dan realita alam
yang bersifat positif.
Tanggung jawab pemerintah dalam bidang pendidikan sangat
berkaitan erat dengan proses pendidikan yang telah berlangsung. Pemerintah
dapat mengevaluasi pendidikan yang telah berlangsung, sehingga dapat
diketahui kekurangan dan keunggulan proses pendidikan yang telah
berlangsung. Guru merupakan salah satu komponen penting yang harus di
evaluasi oleh pemerintah, kinerja guru dan kompetensi yang dimilikinya.
Kreatifitas guru adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru, yang dapat memudahkan siswa untuk mencapai tujuan belajarnya.
Kreatifitas merupakan suatu kemampuan untuk memunculkan atau
menghasilkan ide-ide baru, kreatifitas guru mencakup bagaimana guru
tersebut dapat menghasilkan suatu ide yang baru yang dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran yang dapat membantu siswa memudahkan memahami
apa yang telah disampaikan oleh guru. Kreatifitas sangat dibutuhkan guru,
untuk meningkatkan mutu pendidikan, tetapi tidak semua guru memiliki
kreatifitas tersebut. pada lembaga tersebut kreatifitas guru sangat dibutuhkan,
karena pada usia sekolah dasar anak berada dalam masa-masa penuh
permainan.
Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal
dari diri siswa atau dari dirinya sendiri. Menurut Lilik (2009: 129) kesulitan
siswa dalam belajar bersumber dari beberapa ranah, yaitu: (1) Kesulitan
belajar yang bersumber dari ranah kognitif (ranah cipta), antara lain karena
rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi anak didik, (2) Bersumber dari
ranah afektif (ranah rasa), antara lain: emosi labil, pembentukan sikap yang
salah, perasaan bersalah yang berlebihan dan tidak mempunyai gairah hidup,
dan (3) Bersumber dari aspek psikomotor, antara lain seperti terganggunya
organ psikomotor seperti gangguan pada tangan-kaki, penglihatan dan
pendengaran sehingga gerak motoriknya menjadi terganggu.
Sedangkan faktor eksternal merupakan suatu faktor yang bersumber
dari luar diri anak didik yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan
sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar anak didik. Faktor tersebut
adalah: (1) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidak harmonisan hubungan
antara ayah dan ibu, rendahnya kehidupan ekonomi keluarga, harapan orang
tua yang terlalu tinggi, jumlah anggota keluarga terlalu banyak dan
mempunyai saudara tiri. (2) Lingkungan masyarakat, adalah lingkungan
masyarakat yang tidak kondusif, tidak mendukung kegiatan belajar bahkan
menghambat. (3) Lingkungan sekolah, contoh: kondisi dan letak gedung yang
baru seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas
rendah, hubungan antara guru dengan guru dan guru dengan siswa,
kedisiplinan serta kurikulum yang ditetapkan terlalu berat.
Salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan siswa adalah seorang guru, hal yang dimaksud adalah (1)
bagaimana cara guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa, (2)
metode apa yang diterapkan serta alat bantu atau media apa yang digunakan
merupakan faktor penting yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Menurut Suparlan (2006: 37)
salah satu peran seorang guru adalah sebagai pengajar dengan beberapa tugas
pokok, antara lain:(1) Menyampaikan ilmu pengetahuan,(2) Melatih
ketrampilan, memberikan panduan atau petunjuk,(3) Paduan antara
memberikan pengetahuan bimbingan dan ketrampilan,(4) Merancang
pengajaran,(5) Melaksanakan pembelajaran,(6) Menilai aktivitas pembelajaran
Pada umumnya guru dalam menyampaikan materi pelajaran hanya
menggunakan metode ceramah, tanya jawab serta peserta didik mencatat dan
mendengarkan. Kurangnya kreativitas guru dalam menerapkan metode dan
penggunaan alat peraga atau media yang tepat dapat mengakibatkan siswa
menjadi malas dan bosan untuk memperhatikan pelajaran yang sedang
berlangsung. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran tersebut kurang
efektif dan menarik, sehingga prestasi siswa yang dihasilkan tidak sesuai
dengan harapan orang tua dan guru.Menjadi seorang pendidik tidaklah mudah,
seorang pendidik harus kreatif dalam memunculkan ide baru yang berkaitan
dengan metode dan media yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran.
Kondisi tersebut diharapkan dapat memudahkan siswa dalam menerima
dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut. Banyak
metode dan media yang harus dikembangkan seorang guru agar proses
pembelajaran yang dilakukan tidak menyebabkan peserta didik menjadi bosan
dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan kondisi tersebut penulis
bermaksud melakukan penelitian tentang Korelasi kreatifitas Guru dengan
Prestasi Belajar IPS siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang diajukan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum
Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013?
2. Bagaimanakah kreatifitas guru dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas
V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Adakah pengaruh antara kreatifitas gurudengan prestasi belajarIPS
siswakelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum
Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013.
2. Untuk mengetahui kreativitas guru dalam proses pembelajaran IPSpada
siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru dengan prestasi belajar IPS
siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka teoritik tersebut, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah ada korelasi antara kreativitas guru dengan prestasi
belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Artinya semakin tinggi
kreativitas guru, maka semakin tinggi pula prestasi belajar IPS siswa kelas V
MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikam manfaat:
1. Bagi sekolah, dapat memberikan suatu kontribusi bagi pengembangan
kualitas sekolah .
2. Bagi guru, dapat meningkatkan kreativitasnya dalam menggunakan alat
atau media yang tepat dalam setiap pembelajaran.
3. Bagi siswa, dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS.
4. Bagi peneliti, agar lebih memahami dan memperkaya kreativitasnya
dalam menggunakan alat atau media sebagai sarana mempermudah proses
pembelajaran.
F. Definisi Operasional
1. Kreativitas guru adalah suatu kemampuan untuk menemukan hal baru
yang dimiliki oleh seorang pengajar. (Jamal,2010: 113).
2. Prestasi belajar adalah pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi
dan ketrampilan. (Djamarah,2008: 87)
3. IPS adalah pelajaran tentang fenomena yang terjadi di masyarakat.
(Arsyad,2012:5)
4. Siswa adalah pelajar, atau peserta didik (Poerwadarminta, 2006:1134).
Yang ada di MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jadi yang dimaksud dengan judul: pengaruh Kreatifitas Guru dengan
Prestasi Belajar IPS Siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan
Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah pengaruh
antara kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menemukan ide-ide
baru yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dengan prestasi yang
di hasilkan oleh siswa.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan kuantitatif yaitu penelitian berorientasi pada
lapangan yang menggunakan pendekatan dengan statistik, menggunakan
metode statistik. Jadi data yang diperoleh berbentuk angka.
2. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitiannya adalah guru kelas V MI Tamrinul Ulum
Gentan,Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 /
2013 .
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan
Susukan, Kabupaten Semarang.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 17 Juni 2013 sampai 30
Agustus 2013.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu titik perhatian dalam suatu
penelitian.Variabel adalah faktor yang selalu berubah-ubah atau suatu
konsep yang mempunyai variasi nilai (Djunaidi dan Fauzan, 2009:117).
Variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Kreativitas guru (sebagai variabel bebas (X) )
Indikator:
1) Memunculkan ide-ide baru.
2) Mengetahui cara menciptakan kelas yang kondusif
b. Prestasi belajar siswa ( variabel Y )
Prestasi belajar siswa adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai
siswa dalam Mata Pelajaran IPS yaitu nilai rata-rata siswa dalam
pelajaran IPS..
5. Populasi
Seluruh siswa yang ada dikelas V di MI Tamrinul Ulum Gentan,
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013
sejumlah 20 anak.
6. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti menggunakan
teknik-teknik sebagai berikut:
a. Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya jawab dengan responden) (Nana, 2009: 218). Dalam
penelitian ini digunakan pilihan ganda, dimana responden tinggal
membubuhkan jawaban dengan cara memberi tanda silang ( X ), pada
pilihan yang telah disediakan. Metode angket diberikan kepada
peserta didik yang ada di MI Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan
Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 untuk
memperoleh data tentang kreatifitas guru IPS dalam proses
pembelajaran.
b. Interview atau wawancara
Yaitu alat untuk memperoleh data yang berkaitan dengan
keadaan umum di MI Tamrinul Ulum Gentan, kecamatan Susukan,
kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013.
c. Observasi atau pengamatan
Yaitu tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, dengan
disertai pencatatan terhadap keadaan dan perilaku obyek sasaran
(Nana, 2009: 220). Observasi ini dilakukan untuk mengamati
bagaimana kreativitas guru selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Analisis data
a. Analisis pertama
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kreativitas guru dalam
proses pembelajaran.
Teknik analisisnya menggunakan rumus:
P = ×100%
Keterangan:
P= proporsi individu
F= frekuensi
N= jumlah subjek dalam golongan
b. Analisis kedua
Dalam analisis kedua dilakukan untuk mengetahui
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Teknik analisisnya menggunakan rumus:
P = ×100%
Keterangan:
P= proporsi individu
F= frekuensi
N= jumlah subjek dalam golongan
c. Analisis ketiga
Pada analisis ketiga penulis ingin mengetahui korelasi kreativitas
guru dengan prestasi belajar siswa Mata Pelajaran IPS di MI Tamrinul
Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2012 / 2013.
Teknik analisinya digunakan rumus korelasi Product Moment
(Djunaidi dan Fauzan, 2009:300).
Rxy=
Rxy = angka korelasi product moment
X = data dari variabel X
Y = data dari variabel Y
N = jumlah responden
Hasil hitung dari rumus ini lalu dikonsultasikan dengan tabel r
product moment atau di interpretasikan terhadap koefisien korelasi
yang diperoleh.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian kuantitatif meliputi tiga
bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian
dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Cakupan bagian awal meliputi: Sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan
sampul), pernyataan keaslian tulisan, persetujuan pembimbing, pengesahan
kelulusan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel.
2. Bagian Inti
Dalam bagian inti penelitian ini, penulis membagi menjadi lima bab yang
saling berkaitan dan dapat dijrelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang pokok permasalahan yang menjadi
landasan awal penelitian yaitu latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada sub bab pertama menjelaskan tentang: kreativitas guru IPS,
meliputi pengertian kreativitas Guru, faktor-faktor yang mempengaruhi
kreativitas guru; sub bab kedua menjelaskan tentang: prestasi belajar
siswa, meliputi pengertian prestasi, faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi siswa.
BAB III HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah
Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013, berkaitan dengan sejarah berdirinya, visi dan misi,
letak geografis, struktur organisasi, kurikulum, keadaan guru, karyawan
dan siswa. Selanjutnya pembahasan tentang respoden dan data responden,
jawaban angket tentang hubungan kreativitas guru dengan prestasi siswa.
BAB IV ANALISIS DATA
Dalam bab ini peneliti menjelaskan analisis data yang terkumpul
dalam klasifikasi data, perhitungan frekuensi dan prosentase untuk
menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan untuk
menjawab rumusan masalah yang ke tiga tentang ada tidaknya pengaruh
kreativitas guru dengan prestasi belajar siswa Mata Pelajaran IPS
digunakan rumusan product moment.
BAB V PENUTUP
Penulis mengakhiri penulisan skripsi, pada bab ini dengan
mengurutkan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar
riwayat hidup penulis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kreatifitas Guru
1. Hakekat Kreatifitas Guru
Berbicara tentang pendidikan tidak akan terlepas dari manusia.
Manusia merupakan subyek dari pendidikan. Manusia dipandang sebagai
subyek bukan obyek. Pendidikan merupakan latihan bagi subyek didik
dalam mencari ilmu dan semangat ilmu. Tujuannya diarahkan kepada
pengembangan kreativitas, karena manusia kreatif adalah hakikat dari
manusia sebagai subyek pendidikan (Isjoni, 2008:64). Kreativitas
merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan, daya cipta, perihal kreasi.
Kreatifitas juga dapat diartikan sebagai penemuan atau asal usul setiap hal
baru yang memiliki nilai. Sebagai seorang guru maka harus dapat
menciptakan sesuatu yang dapat digunakan sebagai variasi dalam proses
pembelajaran.
Secara formal, menurut undang-undang No.14/2005, pasal 1 butir
1 tentang guru dan dosen, yang disebut bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mengajar, mendidik, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Guru adalah orang dewasa yang mempunyai
otoritas atas murid-murid yang diajarinya (Suparno, 1988:58). Guru adalah
figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya
(Jamal, 2010: 17).
Sedangkan Isjoni (2008: 11) mengatakan bahwa, Guru juga
berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak selaku
fasilitator berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif
sehingga memungkinkan proses belajar-mengajar, mengembangkan bahan
pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk
menyimak pelajarn dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus
dicapai. Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa guru
merupakan kunci suksesnya kemajuan prestasi anak didik dan kemajuan
mutu pendidikan di Indonesia. Sosok seorang guru adalah sosok yang
sangat dihormati oleh semua orang karena guru merupakan sosok yang
mulia dimata masyarakat.
2. Peran dan Fungsi Guru
Guru selain sebagai pendidik juga berperan sebagai orang tua bagi
siswa disekolah, sering kali sisa memperhatikan tingkah laku guru
disekolah dan kemudian ditirukan. Guru berperan penting dalam
pembentukan kepribadian siswa.
Guru memainkan otoritas dari sumber tertentu di dalam kelas.
Berdasarkan kenyataan bahwa guru mewakili sekolah didalam kelas, ia
mendapatkan otoritas dari sekolah. Sumber lain dari otoritas guru ialah
otoritas yang diperoleh dari kepercayan murid-muridnya dan otoritas yang
diperoleh dari pengetahuan mengenai mata pelajaran dalam kurikulum dan
pengetahuan atau murid-muridnya (Suparno, 1988:58).
Fungsi guru adalah membantu subjek didik untuk mencapai tingkat
perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam batas-batas
kemampuan mereka. Tugas seorang guru dlam hal ini memiliki peranan
ganda, yaitu menawarkan dan mengorganisasi keterampilan dalam
mengorganisasikan mata pelajaran melalui penggunaan bermacam-macam
alat pengajaran untuk membantu siswa mengembangkan sejumlah
kemampuan yang dimilikinya.
Guru menjadi penguji pencapaian hasil pengajaran yang
diterapkannya. Apabila guru dan murid ditempatkan sebagai sama-sama
subjek belajar, maka proses belajar merupakan aktivitas dengan guru
sebagai katalisator, dan dalam arti luas sebagai sumber energi utama,
tetapi tidk memandang murid sebagai sumber pengetahuan yang sedikit
(minim). Di pihak lain, apabila proses pengajaran menghasilkan partisipasi
aktif antara kedua belah pihak atau sistem pengajaran banyak arah, guru
harus menyadari bahwa biasanya murid mempunyai kemampuan dan
pengetahuan yang mungkin belum dipahami guru (Suparno, 1988: 25).
Ada beberapa tahapan yang bisa dilaksanakan seorang guru untuk
bisa menjadi fasilitator yang kreatif dalam proses pembelajaran. Pertama,
kemampuan untuk mengakomodasi gaya belajar setiap siswa. Kedua,
menciptakan suasana belajar yang menggairahkan. Ketiga, kemampuan
menanamkan nilaidan keterampilan hidup dengan kapasitas yang benar
bagi siswa. Keempat, menghilangkan segala hambatan dalam belajar
dengan membangun interaksi, kedekatan dan komunikasi dengan siswa,
baik secara verbal maupun nonverbal (Jamal, 2010: 28).
Selain sebagai aktor utama kesukesaan pendidikan yang
dicanangkan, ada beberapa fungsi dan tugas lain seorang guru, antara lain:
a. Educator
Tugas utama guru adalah mendidik murid- murid sesuai dengan materi
pelajaran yang diberikan padanya. Sebagai seorang educator, ilmu adalah
syarat utama. Membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti dan responsif
terhadap masalah kekinian sangat menunjang peningkatan kualitas ilmu
guru.
b. Leader
Guru juga sebagai pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa menguasai,
mengendalikan dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan
pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru harus
terbuka, demokratis, egaliterr dan menghindari cara-cara kekerasan.
c. Fsilitator
Sebagai fasilitator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukan
dan mengembangkan bakatnya secara pesat. Menemukan bakat anak didik
bukan persoalan mudah, ia membutuhkan eksperimentasi maksimal,
latihan terus menerus dan evaluasi rutin.
d. Motivator
Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkan
semangat dan mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar
belakang hidup keluarganya.
e. Administrator
Sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya,
dari mulai melamar menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti surat
keputusan yayasan, surat instruksi sekolah dan lain-lain.
f. Evaluator
Sebaik apapun kualitas pembelajaran, pasti ada kelemahan yang perlu
dibenahi dan disempurnakan. Dalam evaluasi ini, guru bisa memakai
banyak cara, dengan merenungkan sendiri proses pembelajaran yang
diterapkan, meneliti kelemahan dan kelebihan (Jamal, 2010: 39).
Berdasarkan beberapa fungsi diatas berarti guru memainkan
peranan penting bagi kesuksesan perjalanan hidup seseorang dan
masyarakat secara keseluruhan.
Dalam undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
dinyatakan sebagai berikut:
“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untukmewujudkan tujuan pendidikan. kompetensi guru sebagaimana
yang dimaksud pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi kepribadian dan sosial yang diperoleh melalui
pendidikan profesi” ( Muhammad, 2008:1100).
Dari pasal-pasal tersebut, maka syarat-syarat untuk menjadi guru
dapat kita simpulkan sebagai berikut: (1) Berijazah (2) Sehat jasmani dan
rohani (3) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik (4)
Bertanggung jawab (5) Berjiwa nasional. Salah satu ciri penting guru yang
efektif adalah tidak hanya memberikan informasi, tetapi lebih banyak
mengemukakan permasalahan kepada siswa (suparlan, 2005:117). Siswa
akan lebih banyak memperoleh pengetahuan jika sisa mengalami dan
mencoba untuk memecahkan suatu permasalahan sendiri dan guru hanya
sebagai pendamping, siswa membutuhkan gaya belajar yang baru dimana
siswa aktif dengan kemampuan yang dimilikinya dan memperoleh
pengetahuan baru dari apa yang dilakukannya.
3. Ciri-ciri Guru Kreatif
Menjadi guru yang ideal dan inovatif adalah sebuah tuntutan yang
tidak bisa dielakkan. Masa depan bangsa itu ditentukan oleh kader-kader
muda bangsa, sedangkan penanggung jawab utama masa depan kader-kader
muda tersebut berada dipundak guru, karena gurulah yang langsung
berinteraksi dengan mereka dalam membentuk kepribadian, memberikan
pemahaman, menerbangkan imajinasi, dan cita-cita, membangkitkan
semangat dan menggerakkan kekuatan mereka (Jamal, 2011: 112). Seorang
pendidik diharapkan mampu dan mahir mengasah kreatifitas yang
dimilikinya, agar dapat diterapkan dalam setiap proses pembelajaran dan
memberikan terobosan baru yang efektif untuk setiap pembelajaran.
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri seorang pendidik yang kreatif
menurut Andi (2009: 20), yaitu:
b. Fleksibel.
Seorang guru harus bisa memahami kondisi anak, luwes dan tidak
kaku, memahami cara belajar mereka serta mampu mendekati anak didik
melalui berbagai cara sesuai dengan kecerdasan dan potensi masing-
masing.
c. Optimistis.
Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan keyakinan
akan perubahan anak didik ke arah yang lebih baikmelalui proses
interaksi guru – murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama
terhadap anak tersebut.
d. Respek.
Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik
akan dapat memicu dan memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekedar
memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh tentang
berbagai hal yang dipelajarinya.
e. Cekatan.
Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, ekspresif, kreatif
dan penuh inisiatif. Kondisi ini perlu diimbangi oleh pengajarnya
sehingga pengajar bisa bertindak sesuai dengan kondisi yang ada.
f. Humoris.
Seorang guru dituntut untuk memiliki sifat humoris karena pada
umumnya anak-anak suka sekali dengan pembelajaran yang
menyenangkan termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung
hal tersebut meicu otak kanan untuk aktif kembali.
g. Inspiratif.
Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan semua
peserta didik mengikutinya, guru harus menemukan banyak ide dari hal-
hal baru yang positif di luar kurikulum.
h. Lembut.
Guru yang bersikap kasar, kaku dan emosional sering tidak
berhasil dalam proses mengajarkepada anak didik,. Pengaruh kesabaran
kelembutan dan kasih sayang akan lebih efektif dalam proses belajar
mengajar.
i. Disiplin.
Disiplin tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup berbagai
hal lain. Sehingga, guru mmpu menjadi teladan kedisiplinan tanpa harus
sering mengatakan pentingnya disiplin.
j. Responsif.
Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi.
k. Empatik.
Seorang guru dituntut mempunyai kesabaran lebih dalam
memahami keberagaman tersebut sehingga bisa lebih memahami
kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.
l. Nge- friend.
Guru dapat menjadi teman bagi anak didik sehingga dapat
menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekadar guru-murid.
Sehingga memudahkan anak-anak dalam menerima pelajaran.
m. Suka dengan anak.
Menyukai anak dan menyukai dunia mereka adalah syarat mutlak
yang haru dimiliki seorang guru. Kepercayaan dan rasa cinta adalah tenaga
yang luar biasa.
Dari teori diatas dapat di pahami bahwa kemampuan seorang guru
sangatlah banyak dimulai dari pemahaman guru terhadap sifat dan sikap
peserta didik sampai pemahaman guru terhadap masalah ataupun keluh
kesah siswa dalam proses pembelajaran ataupun diluar jam pelajaran.
B. Prestasi Belajar IPS
1. Prestasi Belajar
Prestasi adalah pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi dan
ketrampilan (Djamarah, 2008: 87). Dalam dunia pendidikan prestasi
merupakan suatu kata yang sudah tidak asing lagi, setiap peserta didik
berkeinginan untuk disebut sebagai siswa yang berprestasi.
Secara umum belajar dapat di artikan sebagai proses perubahan
perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perilaku itu
mengandung pengertian yang luas. Hal ini mencakup pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, sikap dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang
nampak dan bisa diamati, ada pula yang tidak dapat diamati. Perilaku yang
dapat diamati disebut penampilan atau behavioral performance. Sedangkan
yang tidak dapat diamati disebut dengan kecenderungan perilaku atau
behavioral tendency ( Ali, 1992: 14). Belajar merupakan suatu proses dari
tidak tahu menjadi tahu, dari ketidak pahaman menjadi paham dan belajar
itu dilakukan oleh semua mahluk hidup.Menurut Suwardi (2009: 18) Belajar
adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku
yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi
tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan.
Berdasarkan beberapa teori di atas dapt disimpulkan bahwa belajar
merupakan sebuah proses perubahan bagi individu akibat interaksi dengan
lingkungan sekitar dan pengalaman yang telah dilaluinya.
Belajar bukanlah terjadi dengan langsung atau instan melainkan melalui
beberapa proses dan tahapan, berikut ini dijelaskan beberapa tahapan dalam
proses belajar menurut Suwardi (2009: 22) yaitu (1) motivasi, (2)
konsentrasi, (3) mengolah informasi, (4) menyimpan, (5) menggali 1, (6)
menggali 2, (7) prestasi, (8) umpan balik.
Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi
dengan lingkungan. Interksi ini biasanya berlangsung secara disengaja.
Kesengajaan itu sendiri tercermin dari adanya faktor-faktor berikut: (1)
Kesiapan (Readiness) : yaitu kapasitas baik fisik maupun mental untuk
melakukan sesuatu. (2) Motivasi: yaitu dorongan dari dalam diri sendiri
untuk melakukan sesuatu. (3) Tujuan yang ingin dicapai. Ketiga faktor
tersebut mendorong seseorang untuk melakukan proses belajar(Ali,
1992:14).
a. Hakikat Belajar
Dalam buku karya Hasibuan, 1995: 14 dijelaskan bahwa belajar
dengan sendirinya adalah suatu bentuk keaktifan. Selanjutnya keaktifan
siswa beraneka ragam antara lain: mendengarkan, mendiskusikan,
membuat sesuatu, menulis laporan dan menemukan suatu pengetahuan.
Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu dengan
cara pengalaman, penemuan dan uji coba sesuatu.
b. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Proses belajar melibatkan beberapa faktor, baik dari dalam diri
individu maupun faktor dari luar individu. Keberhasilan dalam proses
belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Berikut ini penjelasan dari masing-masing faktor yang
mempengaruhi hasil belajar: (1). Faktor Internal, faktor yang ada dalam
diri individu . Faktor intenal tersebut terdiri dari faktor fisiologis dan
faktor psikologis. Faktor fisiologis yaitu kondisi fisik yang terdapat
dalam diri individu. Terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya,
keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, dan faktor psikologis. (2)
Faktor eksternal, faktor yang terdapat diluar dari individu tersebut.
Faktor – faktor eksternal terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial
(Suwardi, 2009: 24).
c. Teori-teori Belajar
Teori belajar sangat beraneka ragam. Setiap teori mempunyai
landasan sebagai dasar perumusan. Bila ditinjau dari landasan itu teori
belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam, yaitu asosiasi dan
gestalt. Sebelum muncul dan berkembang kedua teori, asosiasi ataupun
gestalt, ssebenarnya sudah muncul teori tentang belajar; yaitu teori
belajar menurut psikologi daya ( Faculty Theory). Menurut para ahli
psikologi daya, mental itu terdiri dari sejumlah daya yang satu sama
lain terpisah. Seperti daya mengamati, meningat, menanggapai,
menghayal dan berfikir. Setiap daya dapat dilatih (Ali, 1992:15).
Belajar menurut teori ini adalah meningkatkan kemampuan daya-
daya melalui latihan. nilai suatu bahan pelajarn terletak pada nilai
formalnya, bukan pada nilai materialnya. Jadi, apa yang dipelajari tidak
penting dipersoalkan. Sebab yang penting dari suatu bahan pelajaran
adalah pengaruhnya dalam membentuk daya-daya tertentu.
1) Teori Belajar Asosiasi
Para ahli psikologi asosiasi mempunyai pandanan berlainan
dengan ahli psikologi daya. Menurut psiokologi asosiasi, perilaku
individu pada hakikatnya terjadi karena adanya pertalian atau
hubungan antara stimulus (rangsang) dan respon (jawab).
2) Teori Belajar Gestalt
Pandangan para ahli psikologi gestalt tentang belajar berbeda
dengan ahli psikologi asosiasi. psikologi gestalt memandang bahwa
belajar terjadi bila diperoleh insight (pemahaman) (Ali, 1992:19).
d. Prinsip Umum Tentang Belajar
1) Proses belajar adalah kompleks namun terorganisasi
2) Motivasi sangat penting dalam belajar
3) Belajar berlangsung dari yang sederhana meningkat kepada yang
kompleks
4) Belajar melibatkan proses perbedaan dan penggeneralisasian
berbagai respons(Ali, 1992: 22).
e. Tipe-tipe Belajar
Tipe belajar dikemukakan oleh Gagne pada hakekatnya merupakan
prinsip umum baik dalam belajar maupun dalam mengajar. Artinya, Dalam
mengajar atau membimbing siswa belajar pun terdapat tingkatan sebagai
mana 8 tingkatan yaitu:
1) Belajar Isyarat (signal learning).
Belajar isyarat mirip dengan conditioned respons atau respon
bersyarat. tipe belajar semacam ini dilakukan dengan merespons
sesuatu isyarat. Jadi respons yang dilakukan itu bersifat umum, kabur
dan emosional.
2) Belajar Stimulus-Respons (Stimulus Respons Learning).
Berbeda dengan belajar isyarat, respons bersifat umum, kabur
dan emosional.
3) Belajar Rangkaian (Chaining).
Rangkaian atau Chaining adalah semacam rangkaian antara
berbagai stimulus-respons yang bersifat segera.
4) Asosiasi Verbal (Verbal Assosiation).
Hubungan atau asosiasi verbal terbentuk bila unsur-unsurnya
terdapat dalam urutan tertentu, yang satu mengikuti yang lain.
5) Belajar Diskriminasi (Diskrimination Learning). Tipe belajar ini
adalah pembelajaran terhadap berbagai rangkaian.
6) Belajar Konsep (Concept Learning).
Konsep merupakan simbol berfikir. Hal ini diperoleh dari hail
membuat tafsiran terhadap fakta atau realita dan hubungan antara
berbagai fakta.
7) Belajar Aturan (Rule Learning).
Hukum, Rumus atau Dalil adalah aturan, Tipe belajar ini
banyak terdapat dalam semua pelajaran disekolah. Oleh karena itu
setiap dalil atau rumus yang dipelajari harus difahami artinya.
8) Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving).
Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan menghubungkan
berbagai aturan yang relevan dengan masalah itu (Ali, 1992: 28).
Dalam buku karya Ahmad Rifa’i Rif’an 2010: 23 dijelaskan
beberapa langkah yang dapat membantu siswa menuju siswa yang
berprestasi yaitu:
a. Siasati Impian.
Mimpi adalah ruang yang selalu mendahului kenyataan. Tak ada
kenyataan yang terbentuk dalam diri seseorang diluar mimpi-mimpinya.
Berikut ini penjelasan dari pernyataan di atas:
1) Jangan asal lulus.
Impian yang tinggi dalah sebuah mesin kemajuan yang
kerap membuat hidup kita berkejar-kejaran dengan orang lain. Itu
penting, karena untuk menjadi the best terkadang membuat prestasi
kita melampaui yang kita harpkan. Ada pacuan yang membuat
semangat kita memuncak. Ada tantangan yang membuat kita
bercita untuk menang. Ada kawan yang mengajak kita
berpetualang dalam indahnya persaingan menjadi pahlawan itulah
gunanya saingan. Itulah manfaaat tantangan.bersaing beda dengan
musuhan. Dengan berkompetisi, kawan tak harus menjadi lawan. Ia
justru menjadi pemompa semangat untuk berlomba dalam
menjemput prestasi. Ia seolah kawan yang mengiringi perjalanan
kita meraih mimpi yang tinggi. Menjadi pendorong saat kita letih
dan memotivasi saat kita lemah.
2) Bermimpilah.
Mimpi adalah harapan. Harapan ini akan ditransformasikan
melalui do’a, do’a memancar vertikal melewati batas alam dengan
pertolongan ikhlasnya niat. Jika do’a itu disertai dengan keyakinan
bahwa Allah akan menukar do’a itu dengan pertolongan ghaib,
maka do’a itu tidak akan segan-segan untuk menembus langit dan
tersampaikan kepada Sang Penulis Kesuksesan. maka jika engkau
Muslim, jangan takut untuk bermimpi, bermimpilah dengan impian
besar, agar hasil yang akan engkau peroleh juga semakin agung.
3)Hancurkan Penghambat Kesuksesan.
Dalam perjalanan hidup, macam-macamlah kita jumpai
watak seseorang. Ada yang cita-citanya tinggi namun tak pernah
mau mulai bertindak. Ada yang memiliki semangat keras untuk
sukses, namun ditengah jalan perjuangannya terputus. Ada yang
punya impian tinggi dan sukses mewujudkan cita-citanya. Tentu
idaman kita adalah punya impian tinggi dan sukses mewujudkan
cita-cita kita. Tetapi dalam perjalanan untuk meraih sukses, kita
terkadang bisa saja terseret mendekati watak-watak berbahaya yang
tanpa kita sadari telah menghambat jalan kita untuk meraih
keberhasilan. Ada sikap-sikap mental negatif yang menjadi
keberhasilan.
4) Sikap para pemenang.
Untuk menjadi seorang pemuda yang prestatif, kita harus
bergerak lebih cepat dan lebih berani daripada orang lain. Kita
bangun saaat org lain terlelap, kita berjalan saat orang lain duduk,
kita berlari saat orang lain berjalan, kita terbang saat orang lain
mulai berlari dan saat orang lain mulai terbang kita telah meraih
kesuksesan. Muslim sejati senantiasa optimis menatap tantangan
sebesar apapun.
5) Be The Best.
Kalau tak mungkin menjadi jalan raya maka jadilah jalan
setapak, kalau tidak mungkin jadi matahari maka jadilah bintang,
bukan ukuran yang menentukan engkau menang atau kalah, tetapi
jadilah yang terbaik apa pun peranmu.
6) Yakinlah kau bisa.
Di dalam diri setiap manusia sebenarnya terdapat sebuah
kekuatan yng luar biasa dahsyat. Kekuatan yang selamanya akan
tetap tertidur jika tidak ada usha untuk membangunkannya.
Kekuatan itu adalh kekuatan pikiran, sugesti atau biasa disebut
placebo effect.
b. Siasati niat,
Niat merupakan suatu lafal yang di ucapkan apabila seseorang
akan memulai sesuatu. Dengan niat maka kita terfokus pada sesuatu
yang telah kita ucapkan dalam niat tersebut.
1) Cukuplah niatku dicatat oleh malaikat.
Dihati cukuplah raqib saja yang menuliskan aktivitas belajar
kita disekolah sebagai nilai pahala. pahala yang kelak akan kita
nikmati di akhirat. dan ingat prsatasi dunia akan mengirungi niat
tulus kita untuk mencari ilmu.
2) Mau tanem padi atau rumput.
Jika kau tanem padi, ada kemunkinan rumput akan tumbuh.
tetapi kalau kau tanam rumput jngan berharap akan tumbuh padi.
begitulah analogi niat pencarian terhadap dunia dan akhirat. maka
tanamkan keikhlasan di dadamu, agar prestasi dunia juga
mengiringi perjalanan hidupmu kelak.
c. siasati cara belajar.
Cara belajar merupakan suatu cara yang digunakan untuk belajar.
d. Siasati do’a.
Do’a merupakan hal yang penting untuk keberhasilan siswa
dengan usaha dan do’a maka apapun yang diharapkan akan sangat
mudah tercapai.
prestasi yang bagus merupakan impian setiap peserta didik, cara
mengatur waktu antara belajar dan bermain merupakan faktor penting
yang harus diperhatikan dalam usaha menuju prestasi yang cemerlang.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu pengalam hidup yang di
alami oleh manusia sejak ia lahir (Rasimin, 2012:35). Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
manusia dalam konteks sosial. Batasan ilmu Pengetahuan sosial tersebut,
diadaptasikan kedalam organisasi profesional yang secara khusus
membina dan mengembangkan macam ilmu pengetahuan sosial dan ilmu-
ilmu pendidikan.
Untuk memantapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial
perlu diketahui ciri-cirinya. Salah satu ciri utamanya adalah bekerja
samanya antara disiplin ilmu pendidikan dengan dengan disiplin ilmu
ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerjasama disiplin
ilmupendidikan yang dimaksud adalah adanya seperangkat kemampuan
yang berguna sebagai berikut:
a. Memilih (menyederhanakan) bahan pendidikan dari disiplin ilmu-
ilmu sosial dan humanities untuk tujuan pendidikan.
b. Mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan
c. Menyajikan (metode) pendidikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan
d. Menilai hasil belajar ilmu pengetahuan sosial (Rasimin, 2012:38).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai program pendidikan
memiliki nilai-nilai yang harus dikembangkan agar harapan tersebut
dapat tercapai. Nilai-nilai yang dimaksud adalah (1) Nilai Edukatif (2)
Nilai Teoritis (3) Nilai Filsafat (4) Nilai Ketuhanan (Rasimin,2012: 39).
Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa fungsi ilmu pengethauan sosial sebagai pendidikan
adalah membina siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki
pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi
dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Pembelajaran ilmu
pengetahuan Sosial berfungsi untuk menawarkan nilai-moral dalam
masyarakat agar dapat menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat
manusia. Suatu masyarakat yang melanggar aturan agama dan hak-hak
asasi manusia akan menanggung akibat yang telah
diperbuatnya(Rasimin, 2012: 40). IPS merupakan ilmu sosial dimana
permasalahan yang terdapat didalamnya merupakan masalah kehidupan
sosial kemasyarakatan, ilmu sosial banyak didapat dari kehidupan nyata
sosial dimasyarakat.
Dibawah ini dijelaskan beberapa tujuan Ilmu Pengetahuan
Sosial:
1. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan
psikologis.
2. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dann kreatif, inkuiry,
memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.
3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
4. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara lokal, regional, nasional,
maupun global (Rasimin, 2012:61).
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM
1. Sejarah Berdirinya
Sekolah ini berdiri sekitar tahun 1967 sebagai madrasah wajib
belajar MWB. Madrasah ini berdiri di prakarsai oleh tokoh agama yaitu
K.H. Thoha. sejak tahun telah berubah menjadi MI yang berada
dibawah naungan Ma’arif, sejak berubah menjadi MI telah berganti
kepala sekolah sebagai berikut:
- Tahun 1977 – 1984 Bapak K. Fauzan
- Tahun 1985 – 1987 Bapak Muhdi
- Tahun 1987 – 2005 Bapak Iskak
- Tahun 2005 – sekarang Bapak Sidik
2. Kondisi Fisik
Madrasah Ibtidaiyah Tamrinul Ulum terletak di Desa Jetis kec.
Susukan, kab. Semarang yang kondisinya sebagai berikut:
a. Terletak ditengah-tengah pemukiman pedesaan.
b. Mudah dijangkau sebab terletak di tengah pedesaan yang dapat
dijangkau dengan jalan kaki karena dekat.
c. Selama ini terletas di daerah yang steril dari sumber penyakit
d. Terletak di daerah yang tidak mudah terjadi kebakaran sebab udara
cukup dingin dan jauh dari pabrik
e. Fasilitas air mudah didapat melalui PAM.
f. Terletak dipedesaan yang cukup kondusif.
3. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
Beriman, bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan dan terampil.
b. Misi Madrasah
1. Memberikan pendidikan optimal dibidang keagamaan dengan
cara pendekatan kesadaran.
2. Menciptakan kedisiplinan.
3. Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan
sebagai cermin anak didik islam.
4. Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap
hari.
5. Membekali siswa dengan ketrampilan yang berguna bagi
masyarakat.
6. Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa
depannya.
7. Memberikan pengetahuan dasar agama islam yang berguna
sebagai bekalkehidupan kelak.
4. Fasilitas
Dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar
Madrasah Ibtidaiyah Tamrinul Ulum Jetis Kec. Susukan, kab.
Semarang ini memiliki tanah seluas 1886 m dan dilengkapi sarana
pendukung seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Daftar sarana ruang
No Nama Bangunan Jumlah Keterangan
1 Ruang kelas 6 Ruang Baik
2 Kantor kepala 1 Ruang Baik
3 Kantor guru 1 Ruang Baik
4 Ruang perpustakaan 1 Ruang Baik
5 Ruang gudang 1 Ruang Baik
6 Mushola 1 Ruang Baik
7 WC/kamar mandi
guru/karyawan
2 Ruang Baik
8 WC/kamar mandi
siswa
3 Ruang Baik
9 Lapangan olahraga 1 Ruang Belum
lengkap
5. Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan
Madrasah Ibtidaiyah Tamrinul Ulum Jetis Kec. Susukan, Kab.
Semarang ini memiliki peserta didik sebanyak anak dengan rombongan
belajar sejumlah 6 kelas, yang perinciannya seperti terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.2 Keadaan Peserta Didik MI Tamrinul Ulum
No Kelas Jumlah siswa Jumlah
L P
1 I 13 10 23
2 II 11 12 23
3 III 11 11 22
4 IV 9 10 19
5 V 12 8 20
7 VI A 8 9 17
8 VI B 7 4 11
Jumlah 71 64 135
Dalam pelaksanaan program pendidikan di MI Tamrinul Ulum
Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dikelola oleh 10
orang guru, lebih jelasnya lihat tabel berikut:
Tabel 3.3 Keadaan Guru di MI Tamrinul Ulum
No Nama/ Gol Tempat, Tanggal lahir Pendidi
kan
Mengajar
kelas
1 Sidik,
S.PdI/ Iva
Kab. Semarang, 09-08-1857 S1 IV, V,VI
2 Siti Masithoh,
S.PdI
Kab. Semarang, 21-05-1975 S1 I
3 Mulyaningsih,
S.PdI
Kab. Boyolali, 17-04-1982 S1 IV s/d VI
4 Sri Wahyuni,
S.PdI
Kab. Semarang, 23-04-1876 S1 III
5 Muhammad
Nuruddin,
S.PdI
Kab. Semarang, 06-01-1982 S1 I s/d VI
6 Umayyah,
S.PdI
Kab. Semarang, 05-10-1985 S1 IV s/d VI
7 Nur Hani
Salamah,S.PdI
Kab. Kendal, 19-09-1981 S1 IV s/d VI
8 Muh Zulfa, S.Ag Kab. Semarang, 14-07-1975 S1 IV s/d VI
9 Sri Yatni, S.Pd Kab. Semarang, 05-06-1969 S1 IV s/d VI
10 Nur Ulayatun Nida Kab. Semarang, 08-06-1990 S1 IV s/d VI
6. Struktur Kurikulum
Tabel 3.4 Kurikulum yang digunakan di MI Tamrinul Ulum
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama Islam
a Al Qur’an Hadist 2 2 2
b Akidah Akhlak 2 2 2
c Fiqih 2 2 2
d SKI 2 2 2
e Ke- Nuan 1 1 1
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
Bahasa Indonesia 5 5 5
Bahasa Arab 2 2 2
Matematika 5 5 5
Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
4 4 4
Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2
B Muatan Lokal
Bahasa Jawa 2 2 2
Bahasa Inggris 2 2 2
Baca Tulis Al- Qur’an 2 2 2
C Pengembangan Diri
Upacara 1 1 1
Sholat Berjamaah 1 1 1
Mengaji 1 1 1
Pengembangan Bakat dan Minat 2 2 2
Jumlah 45 45 45
Tabel 3.5 Kegiatan Pembiasaan di MI Tamrinul Ulum
No Kegiatan
Pelaksanaan
Hari Waktu Kelas
1 Asmaul Husna Setiap Hari 06.50 I - VI
2 Sholat Dhuha Setiap Hari istirahat III - VI
3 Sholat Zuhur Senin -Kamis 12.10 IV - VI
4 Kebersihan Jum’at I - VI
Tabel 3.6 Daftar Hasil Ujian Nasional Tahun 2012/2013
No Nama Peserta Bhs. Indonesia Matematika IPA Jumlah
1 Adelia Apriliana 9,60 9,00 8,75 27,35
2 Agustiawanti W. 7,40 7,10 7,25 22,40
3 Bayu Revaldo A. 9,00 8,75 7,75 25,50
4 Bima Revaldo A. 9,20 9,25 8,25 26,70
5 Fita Kusumawati 8,00 9,50 7,75 25,25
6 Krisna Ade S. 7,60 6,75 6,75 21,10
7 Laelatul Sa’adah 7,40 9,50 7,00 23,90
8 M. Khoirul Umam 9,00 9,75 8,25 27,00
9 M. Shohib Saifullah 9,40 10,00 8,75 28,15
10 Fatkur Fadilah 9,00 8,75 7,25 25,00
11 M. Bahrul Ulum 7,60 7,25 6,25 21,10
12 M. Dhofari 8,40 8,75 7,50 24,65
13 M. Hakiki 6,80 7,25 6,50 20,55
14 Khoirul Anam 8,40 8,50 7,75 24,65
15 M. Mustofa 7,60 8,50 7,00 23,10
16 M. Wildan Al Fatih 9,40 10,00 8,25 27,65
17 Ni’matun Faizah 9,00 9,50 8,50 27,00
18 Ricky Setiawan 6,80 7,50 6,75 21,05
19 Siti Choiriyah 8,20 7,75 7,25 23,20
20 Siti Mutmainnah 7,00 7,00 6,50 20,50
21 Siti Rehaniah 6,80 4,25 8,25 19,30
22 Septiana Sholikah 7,60 7,50 7,00 22,10
23 Tsani Latifah 9,40 9,75 8,25 27,40
24 Ummi Nofisa B. 9,40 10,00 8,50 27,90
25 Vrega Ramadhan 8,80 10,00 7,50 26,30
26 Zain Fanani 8,20 9,00 7,75 24,95
27 Fuad Khoiru S. 6,20 6,75 5,50 18,45
28 Hesti Feriana Astri 7,20 5,00 7,75 19,95
B. Penyajian Data
1. Data Tentang Kreativitas Guru
Tabel 3.7 Kategori Kreativitas Guru
No Jumlah Kategori
1 75 A
2 75 A
3 75 A
4 76 A
5 77 A
6 76 A
7 71 C
8 70 C
9 72 B
10 70 C
11 68 D
12 69 C
13 66 D
14 72 B
15 72 B
16 76 A
17 74 B
18 66 D
19 73 B
20 74 B
Mencari Lebar Interval
Untuk mengkategorikan kreatifitas guru dalam pembelajaran kedalam
kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang baik. Rumus yang digunakan
adalah :
R = H – L + 1
Keterangan
H: skor tertinggi
L :skor terendah
4 :jumlah option
R = H – L + 1
= 77 – 66 + 1 = 12
= 3
Jadi Skor
75 – 77 = A
72 – 74 = B
69 – 71 = C
66 – 68 = D
2. Data Tentang Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V
Data tentang prestasi belajar IPS di ambil dari nilai rata-rata raport
siswa. Untuk mengkategorikan kreatifitas guru dalam pembelajaran kedalam
kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang baik. Rumus yang digunakan
adalah :
R = H – L + 1
Keterangan
H: skor tertinggi
L :skor terendah
4 :jumlah option
R = 78 –72+ 1 = 7
I =
= 1,75
= 2
Jadi skor:
77 - 78= A
75 – 76= B
73 – 74 = C
71 – 72= D
Tabel 3.8 Kategori prestasi siswa
No Jumlah Kategori
1 72 D
2 76 B
3 75 B
4 74 C
5 77 A
6 76 B
7 78 A
8 73 C
9 74 C
10 72 D
11 76 B
12 76 B
13 75 B
14 74 C
15 72 D
16 72 D
17 74 C
18 74 C
19 75 B
20 75 B
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Data
1. Prestasi belajar IPS siswa kelas V . analisis ini diperlukan rumus:
P = ×100%
Dimana:
P= proporsi individu dalam golongan
F= frekuensi kategori
N= jumlah subjek secara keseluruhan
a) Prestasi belajar IPS siswa kategori sangat baik
P= x100%
P= x100%
= 10%
b) Prestasi belajar IPS siswa kategori baik
P= x100%
P= x100%
= 40%
c) Prestasi belajar IPS siswa kategori cukup baik
P= x100%
P= x100%
= 30%
d) Prestasi belajar IPS siswa kategori kurang baik
P= x100%
P= x100%
= 20%
Tabel 4.1 Prosentase Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V
No Kategori Lambang Frekuensi Prosentase
1
2
3
4
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
A
B
C
D
2
8
6
4
10
40
30
20
Jumlah 20 100
Dari tabel diatas dapat dikemukakan informasi, bahwa prestasi
belajar IPS siswa kelas V pada kategori sangat baik sebanyak 10%,
kategori baik sebanyak 40%, kategori cukup baik sebanyak 30% dan
kategori kurang baik sebanyak 20%.Maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar IPS siswa termasuk dalam kategori baik.
2. Kreatifitas guru dalam proses pembelajaran, rumus yang digunakan
adalah:
P = ×100%
Dimana:
P= proporsi individu dalam golongan
F= frekuensi kategori
N= jumlah subjek secara keseluruhan
a) Kreativitas guru kategori sangat baik
P= x100%
P= x100%
= 40%
b) Kreatifitas guru kategori baik
P= x100%
P= x100%
= 25%
c) Kreativitas guru kategori cukup baik
P= x100%
P= x100%
= 20%
d) Kreatifitas guru kategori kurang baik
P= x100%
P= x100%
= 15%
Hasilnya terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Prosentase Kreatifitas Guru
No Kategori Lambang Frekuensi Prosentase
1
2
3
4
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
A
B
C
D
8
5
4
3
40
25
20
15
Jumlah 20 100
Dari tabel di atas dapat dikemukakan infirmasi bahwa kreativitas guru
dalam proses pembelajaran berada pada kategori sangat baik 40%,
kategori baik 25%, kategori cukup baik 20%, dan kategori kurang baik
15%. Maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru termasuk dalam
kategori sangat baik.
Berdasarkan Tabel VIII dapat diketahui informasi krativitas guru dalam
proses pembelajaran, melalui frekuensi jawaban angket berikut:
Tabel 4.3 Frekuensi Jawaban Angket Tentang Kreativitas Guru
No soal Frekuensi Prosentase
A B C D A B C D
1 10 6 4 0 50 30 20 0
2 13 5 2 0 65 25 10 0
3 15 4 0 1 75 30 0 5
4 14 6 0 0 70 30 0 0
5 13 5 2 0 65 25 10 0
6 12 6 2 0 60 30 10 0
7 17 3 0 0 85 15 0 0
8 15 4 1 0 75 20 5 0
9 15 3 2 0 75 15 10 0
10 15 4 1 0 75 20 5 0
11 15 5 0 0 75 25 0 0
12 11 7 2 0 55 35 10 0
13 16 2 2 0 80 10 10 0
14 16 4 0 0 80 20 0 0
15 15 3 1 0 75 15 5 0
16 11 6 3 0 55 30 15 0
17 11 5 4 0 55 25 20 0
18 10 8 2 0 50 40 10 0
19 15 3 2 0 75 15 10 0
20 14 4 2 0 70 20 10 0
e) Analisis Ketiga
Kreatifitas Guru Dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V MI
Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013.
Langkah-langkah yang penulis tempuh adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabel untuk mengubah skor menjadi nilai dengan
ketentuan:
Contoh :
9410080
75 x
Tabel 4.4 Pengubahan Skor Menjadi Nilai
No
resp.
Variabel x Variabel y
Skor nilai skor nilai
1 75 94 72 90
2 75 94 76 95
3 75 94 75 94
4 76 95 74 92
5 77 96 77 96
6 76 97 76 95
7 71 89 78 97
8 70 87 73 94
9 72 90 74 92
10 70 87 72 90
11 68 85 76 95
12 69 86 76 95
13 66 82 75 94
14 72 90 74 92
15 72 90 72 90
16 76 95 72 90
17 74 92 74 92
18 66 82 74 92
19 73 91 75 94
20 74 92 75 94
2. Membuat tabel kerja koefisien korelasi antara variabel x dan y
Tabel 4.5 Tabel kerja koefisien korelasi kedua variabel
No resp. X Y x² y² xy
1 94 90 8836 8100 8460
2 94 95 8836 9025 8930
3 94 94 8836 8836 8836
4 95 92 9025 8464 8740
5 96 96 9216 9216 9216
6 97 95 9408 9025 8930
7 89 97 7921 9409 8633
8 87 94 7569 8281 7917
9 90 92 8100 8464 8280
10 87 90 7569 8100 7830
11 85 95 7225 9025 8075
12 86 95 7396 9025 8170
13 82 94 6724 8836 7708
14 90 92 8100 8464 8280
15 90 90 8100 8100 8100
16 95 90 9025 8100 8550
17 92 92 8464 8464 8464
18 82 92 6724 8464 7544
19 91 94 8281 8836 8554
20 92 94 8464 8836 8648
Ƹ 1805 1850 163247 173066 167665
3. Menghitung angka korelasi dengan rumus product moment
Rxy=
= 0,8575
Hasil hitung diatas dikonsultasikan dengan tabel harga kritik dari product
moment. Untuk N= 20 dengan taraf signifikansi 1% diperoleh data penolakan
0,561 sedang dengan taraf signifikansi 5% diperoleh data penolakan 0,444.
Jadi rxy hitung > rxy tabel. Dengan demikian kedua variabel ini
berkorelasi atau berhubungan secara signifikan.
Oleh karena itu hipotesis “ada korelasi antara kreatifitas guru dengan
prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat diterima.
B. Pembahasan
Setelah data di analisis menggunakan teknik korelasi product moment
diperoleh nilai 0,8575 kemudian dibandingkan dengan r tabel dengan jumlah
N= 20 dan taraf signifikasi 1% yaitu 0,561 terbukti hasil r hitung lebiih besar
dari pada r tabel. Maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini signifikan pada
tabel 1% dalam arti hipotesis yang menyatakan “Terdapat korelasi yang
positif dan signifikan antara Kreativitas Guru dengan Prestasi Belajar IPS
Siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
Ketentuan bila r hitumg lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel, maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
terdapat korelasi yang signifikan antara Kreativitas Guru dengan Prestasi
Belajar IPS Siswa Kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jadi terbukti bahwa semakin tinggi kreativitas guru dalam
pembelajaran maka semakin tinggi pula prestasi belajar IPS siswa kelas V MI
Tamrinul Ulum Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian dan analisis secara sistematis dan sungguh-
sungguh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1 Prestasi belajar IPS siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Gentan
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang berada pada kategori sangat
baik 10%, baik 40%, cukup baik 20%, dan kurang baik 20%. Maka
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPS siswa dalam kategori
baik.
2 Kreatifitas guru dalam proses pembelajaran berada pada kategori sangat
baik 40%, baik 25%, cukup baik 20%, dan kurang baik 15%. Maka
dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru berada dalam kategori
sangat baik.
3 Maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara
kreatifitas guru dengan preastasi belajar IPS siswa kelas V MI
Tamrinul Ulum Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil hitung dengan rumus korelasi
product moment diperoleh hasil rxy= 0,8575. Ternyata setelah
dikonsultasikan dengan tabel, rxy= 0,651 untuk N=20 dengan taraf
signifikansi 1%, sedang rxy tabel= 0,444 untuk N= 20 dengan taraf
signifikansi 5%.Oleh karena itu rxy hit > rxy tabel, 0,8575 > 0,651,
0,8575 > 0,444
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Guru hendaknya lebih meningkatkan kreatifitas yang dimilkinya
agar berguna pada saat proses pembelajaran berlangsung, sebab ada
korelasinya terhadap prestasi belajar IPS siswa sehingga nantinya
juga mempengaruhi preastasi siswa secara keseluruhan.
2. Bagi Peserta Didik
Peserta didik hendaknya lebih giat lagi dalam belajar dan
meningkatkan pengetahuan, sebab semakin banyak pengetahuan
yang dimilki siswa, maka akan semakin bermanfaat pula bagi
dirinya sendiri dan orang lain.
3. Bagi Lembaga (MI Tamrinul Ulum)
Hendaknya madrasah memberikan fasilitas yang bisa digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran dan membantu memudahkan
siswa dalam memperoleh prestasi yang membanggakan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1992. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV.
Sinar Baru
Asfandiyar, Andi Yudha. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung: PT Mizan
Pustaka
Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif.
Jogjakarta: DIVA Press
Ghony M. Djunaidi dan Fauzi Al Manshur. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN Malang Press
Hasibuan & Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Isjoni. 2008. Guru Sebagai Motivator Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Purwanto, Ngalim. 2006. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Rif’an, Ahmad Rifa’i. 2010. Kiat Menjadi Pelajar Berprestasi Yang Dirindukan
Surga. Yogyakarta: Az-Zahra Media
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press
Sriyanti, Lilik, Suwardi, Muna Erawati. 2009. Teori-teori belajar Salatiga:
STAIN Salatiga press
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Suma, Muhammad Amin. 2008. Himpunan Undang-Undang Perdata Islam Dan
Peraturan Pelaksaan Lainnya Di Negara Hukum Indonesia. Jakarta:
Rajawali Press
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat
Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat
Suparno, Sulaiman Sahlan, Ruslan Efendi. 1988. Asas-Asas Praktik Mengajar.
Jakarta: Bhratara
Suryabrata. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Umar, Arsyad, dkk. 2012. IPS Terpadu untuk sekolah dasar kelas V. Jakarta:
Erlangga.
Djamarah, Saiful Bahri. 2008. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edikatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Lampiran
DAFTAR PERNYATAAN
TENTANG KREATIFITAS GURU
Nama Responden :
Kelas :
Petunjuk: Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pendapat atau kondisi yang
kamu alami dengan memberi tanda silang (X)!
1. Pernahkah Bapak/Ibu guru datang terlambat kesekolah?
a. selalu c. pernah
b. sering d. Kadang-Kadang
2. Pada saat jam pelajaran IPS, pernahkah Bapak/Ibu guru meninggalkan kelas
dalam waktu yang lama?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
3. Apakah Bapak/Ibu guru pernah mengajakmu bercanda di sela-sela pelajaran
IPS?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
4. Apakah Bapak/Ibu guru pernah mendekatimu pada saat jam pelajaranIPS?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
5. Pernahkah Bapak/Ibu guru mengajakmu belajar mata pelajaran IPS diluar
kelas?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
6. Pernahkah Bapak/Ibu guru mengajakmu untuk bermain kuis pelajaran IPS di
kelas?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
7. Pernahkah Bapak/Ibu guru membentuk kelompok belajar IPS dikelas?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
8. Pernahkah Bapak/Ibu guru memberikan tugas pelajaranIPS dalam bentuk
kelompok?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
9. Seberapa sering tempat dudukmu di ubah oleh Bapak/Ibu guru pada saat jam
pelajaran IPS?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
10. Pernahkah Bapak/Ibu guru membawa alat atau gambar dan kemudian
digunakan dalam pelajaran IPS?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
11. Pernahkah Bapak/Ibu guru menggunakan cara mengajar yang lain selain
mencatat dan menulis dipapan tulis pada saat pelajaran IPS?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
12. Pernahkah Bapak/Ibu guru mengatakan kepada kamu bahwa kamu itu pasti
bisa!
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
13. Seberapa sering Bapak/Ibu guru memberikan semangat kepadamu?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
14. Apakah Bapak/Ibu guru marah jika kelas ramai pada saat jam pelajaran IPS?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
15. Pernahkah Bapak/Ibu guru membandingkan kamu dengan temanmu yang
lain?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
16. Pernahkah Bapak/Ibu guru menyuruhmu untuk membaca materi pelajaran
IPS didepan teman-temanmu?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kdang-kadang
17. Apabila kamu belum paham dengan pelajaran IPS yang telah disampaikan
apakah Bapak/Ibu guru mau mengulanginya lagi?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
18. Apabila kamu sedang sedih apakah gurumu mau menghiburmu?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
19. Apabila nilai ulanganmu IPS jelek apakah Bapak/Ibu guru menegurmu?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
20. Pernahkah Bapak/Ibu gur mengajakmu berbicara disaat jam istirahat?
a. selalu c. pernah
b. sering d. kadang-kadang
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Nurul Fuadah Jususan / Progdi : Tarbiyah / PGMI
NIM : 11509028 Dosen PA : Rasimin, M.Pd
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR
1 Piagam Penghargaan OPAK STAIN
Salatiga 2009
18-20 Agustus 2009 Peserta 3
2 Sertifikat Pelatihan ESIQ Mahasiswa
Baru STAIN Salatiga
21 Agustus 2009 Peserta 3
3 Sertifikat UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga
25 – 29 Agustus 2009 Peserta 3
4 Seminar Regional Tema Peran
Lembaga Publik sebagai Alat Kontrol
Pemerintah Demi Terciptanya Good
Governance
22 Maret 2010 Peserta 4
5 Seminar Nasional Pendidikan
Realisasi Pendidikan Karakter Bangsa
Dalam Kurikulum Pendidikan
Nasional
20 Juni 2011 Peserta 6
6 Piagam Acara Pesantren Progresif
Tema Interlisasi Nilai-Nilai ASWAJA
dalam ranah Gerak IPNU-IPPNU
13-14 Agustus 2011 Panitia 3
7 Sertifikat Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
Tema Karya Tulis Ilmiah sebagai
Salah Satu Langkah Membangun
Budaya Ilmiah Mahasiswa
11 Oktober 2011 Peserta 3
8 Sertifikat TOEFFL 21 Januari – 4
Februari 2012
Peserta 3
9 Sertifikat ILAIK 21 Januari – 4
Februari 2012
Peserta 3
10 Sertifikat Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
Tema Meningkatkan Intelektualitas
3 – 4 April 2012 Peserta 3
Mahasiswa dengan Berkarya Ilmiah
11 Seminar Nasional Pendidikan Tema
Pendidikan Multi Kultural sebagai
Pilar Karakter Bangsa
6 Juni 2012 Peserta 6
12 Seminar Nasional Tema Menggagas
Menasionalismekan Beragama Upaya
Membingkai Perbedaan
Keberagaman Dalam Ke Indonesiaan
27 Desember 2012 Panitia 6
13 Piagam Penghargaan dalam Acara
Jalan Sehat Islami, Persami, dan
Outbond di MI Ma’arif Pulutan
26-27 Januari 2013 Panitia 3
14 Seminar Nasional Tema Ahlussunah
Waljamaah dalam Perspektif Islam
Indonesia
26 Maret 2013 Peserta 6
15 Seminar Nasional Tema Peran Nyata
Mahasiswa dalam Menyikapi
Perpolitikan Indonesia
13 Juni 2013 Peserta 6
Jumlah 61