skripsi -...

137
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA MINIATUR 3 DIMENSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: REIGIANA DYAH ANTARI NIM. 115-14-084 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

    MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI

    MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA MINIATUR 3

    DIMENSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI TARBIYATUL

    ULUM JEMBRAK PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

    PELAJARAN 2017/2018

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    Oleh:

    REIGIANA DYAH ANTARI

    NIM. 115-14-084

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2019

  • i

  • ii

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

    MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI

    MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA MINIATUR 3

    DIMENSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI TARBIYATUL

    ULUM JEMBRAK PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

    PELAJARAN 2017/2018

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    Oleh:

    REIGIANA DYAH ANTARI

    NIM. 115-14-084

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2019

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    “Man Jadda Wajada”

    (barang siapa yang bersungguh-sunggu, maka ia akan mendapatkan)

    PERSEMBAHAN

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi

    ini penulis persembahkan untuk:

    1. Kedua orang tua saya tercinta (Ibu Surati dan Bapak Suntoro) yang selalu

    mendo‟akan, mendukung, dan memberikan kasih sayangnya yang tak

    terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

    2. Adik saya (Galih Fatuh Faleviantoro) tersayang yang selalu memberikan

    semangat dan dukungan

    3. Seluruh keluarga Besar saya, yang telah mendukung dan selalu

    mendo‟akan kelancaran pembuatan skripsi ini.

    4. Bapak Dr. Rasimin, M.Pd. yang sudah memberikan arahan, dukungan,

    selama kuliah dan tinggal di Salatiga.

    5. Sahabat-sahabatku Erlina, Fatma, Denok, Mbak Icha, Dara, Semua teman

    dari kos biru, SKADut, PSSBM, PSTB production, DKC Kota Salatiga,

    Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Salatiga, Racana Kusuma Dilaga-Woro

    Srikandhi IAIN Salatiga, dan teman-teman PGMI 2014 yang selalu

    memberikan semangat, mendoakan,membantu, dan memberikan motivasi

    ketika penulis mulai lelah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    ini.

    6. Muhammad Fitriantono yang selalu mendukung, memotivasi dan

    mendoakan kelancaran pembuatan skripsi ini.

    7. Kampus tercinta IAIN Salatiga.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan, rahmat,

    taufik, hidayah, dan kekuatan sehingga skripsi dengan judul peningkatan hasil

    belajar IPS materi perkembangan teknologi transportasi melalui metode

    demonstrasi dengan menggunakan media miniatur 3 dimensi pada siswa kelas IV

    MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun 2018 dapat

    diselesaikan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

    SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.

    Penulis skripsi ini tidak akan selelesai tanpa dukungan, motivasi, dan

    bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis

    sampaikan terimakasi kepada:

    1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    yang sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi saya. Yang telah

    membimbing memberikan motivasi dan meluangkan waktunya dalam

    penulisan skripsi ini.

    3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah.

    4. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., MM. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

    telah memberi motivasi dan dukungannya.

    5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

    akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta

    bantuan kepada penulis.

    6. Kepala sekolah, guru dan siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum, Jembrak,

    Pabelan, Kabupaten Semarang yang telah memberikan ijin dan menjadi

    subjek dalam penelitian ini.

    7. Kedua orang tua dan saudara-saudara saya yang sangat saya cintai.

    8. Sahabat dan teman-teman PGMI angkatan 2014 yang senantiasa

    menginspirasi, saling mendukung dan telah berjuang bersama-sama.

  • viii

    Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan

    terimakasih. Semoga ilmu dan amal yang telah diberikan mendapat balasan

    dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna,

    masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun penulis

    harapkan bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga

    skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang

    budiman. Amin.

    Salatiga, 21 maret 2019

    Penulis

    Reigiana Dyah Antari

    115-14-084

  • ix

    ABSTRAK

    Antari, Reigiana Dyah. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi

    Perkembangan Teknologi Transportasi Melalui Metode Demonstrasi

    dengan Menggunakan Media Miniatur 3 Dimensi Pada Siswa Kelas IV

    MI Tarbiyatul Ulum, Jembrak, Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun

    2018. Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Suwardi, M.Pd.

    Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Demonstrasi, Media Miniatur 3 Dimensi.

    Penilitan yang dilakukan di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Pabelan,

    Kabupaten Semarang ini merupakan upaya untuk meninkatkan hasil belajar siswa

    mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi transportasi kelas IV.

    Rumusan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana cara

    meningkatkan hasi belajar siswa materi perkembangan teknologi transportasi

    kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Pabelan Kabupaten Semarang tahun

    2018?

    Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya

    merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan,

    3) Observasi, 4) Refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI

    Tarbiyatul Ulum Jembrak, Pabelan Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPS

    materi perkembangan teknologi transportasi. Jumlah siswa kelas IV ada 31 siswa

    meliputi 19 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

    Data yang diperoleh pada tahap pra siklus dari 31 siswa dengan KKM

    yang ditentukan oleh sekolah sebesar 60 diketahui hanya 11 (35,5%) siswa yang

    tuntas. Kemudian pada siklus I meningkat menjadi 21 (67,74%) siswa yang

    tuntas. Pada siklus II mengalami peningkatan kembali yaitu sebanyak 28 siswa

    (90,32%) siswa yang tuntas. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan siswa

    pada siklus II telah mencapai Kriteria Ketuntasan Klasikal yang telah ditentukan

    yaitu sebesar 85%. Serta adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada

    setiap tahapnya, dari tahap pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar

    32,24% dan dari tahap siklus I ke siklu II sebesar 22,58%. Hal ini menunjukkan

    bahwa penggunaan metode demonstrasi dengan media miniatur 3 dimensi dapat

    meningkatkan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi transportasi siswa

    kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Pabelan Kabupaten Semarang Tahun

    2018.

  • x

    DAFTAR ISI

    SAMPUL

    LEMBAR BERLOGO i

    HALAMAN JUDUL ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBEHAN v

    KATA PENGANTAR vi

    ABSTRAK viii

    DAFTAR ISI ix

    DAFTAR TABEL xii

    DAFTAR GAMBAR xiii

    DAFTAR LAMPIRAN xiv

    BAB I PEDAHULUAN

    A. Latar Belakan Masalah 1

    B. Rumusan Masalah 4

    C. Tujuan Penelitian 4

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 4

    E. Manfaat Penelitian 5

    F. Definisi Operasional 7

    1. Hasil Belajar 7

    2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 7

    3. Perkembangan Teknologi Transportasi 7

    4. Metode demonstrasi dengan Media Miniatur 3 Dimensi 8

  • xi

    G. Metode Penelitian 9

    1. Rancangan Penelitian 9

    2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian 11

    3. Instrumen Penelitian 11

    4. Teknik Pengumpulan Data 12

    5. Analisis Data 13

    H. Sistematika Penulisan 13

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori 15

    1. Hasil Belajar IPS 15

    a. Belajar 15

    b. Hasil Belajar 16

    c. Pengertian IPS 18

    d. SK dan KD Mata Pelajaran IPS 19

    2. Metode Demonstrasi dengan media miniatur 3 dimensi 21

    a. Pengertian Metode Demonstrasi 21

    b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi 23

    c. Pengertian Media 23

    d. Tujuan Media Pembelajaran 25

    e. Media miniatur 3Dimensi untuk Materi Perkembangan

    Teknologi Transportasi 26

    f. Materi perkembangan Teknologi Transportasi 30

    g. Metode demonstrasi dengan media miniatur 3 dimensi pada materi

    perkembangan teknologi transportasi 33

    B. Kajian Pustaka 34

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran umum lokasi penelitian 37

    1. Letak Geografis dan Sejarah MI 37

    2. Identitas Sekolah 37

  • xii

    3. Visi dan Misi MI 37

    4. Data Pendidik 38

    5. Data Siswa 38

    6. Subyek Penelitian 39

    7. Kolaborator Penelitian 40

    8. Waktu Penelitian 40

    B. Pelaksanaan Penelitian 40

    1. Deskripsi Awal (Pra Siklus) 40

    2. Deskripsi Siklus I 42

    3. Deskripsi Siklus II 52

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Hasil Penelitian 64

    1. Deskripsi Data Pra Siklus 64

    2. Deskripsi Data Siklus I 66

    3. Deskripsi Data Siklus II 68

    B. Pembahasan 70

    1. Pra Siklus 70

    2. Siklus I 72

    3. Siklus II 73

    4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II 74

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan 79

    B. Saran 79

    DAFTAR PUSTAKA 81

    LAMPIRAN 83

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    1. Table 1.1 SK dan KD IPS Sekolah Dasar Kelas IV KTSP 19

    2. Tabel 3.1 Identitas Sekolah 37

    3. Table 3.2 Data Pendidik MI Tarbiyatul Ulum 38

    4. Tabel 3.3 Data Siswa MI Tarbiyatul Ulum 38

    5. Tabel 3.4 Data Siswa Kelas IV di Mi Tarbiyatul Ulum 39

    6. Table 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 40

    7. Tabel 3.6 Nilai Siswa Pada Pra Siklus 41

    8. Table 3.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I 45

    9. Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I 47

    10. Tabel 3.9 Aspek yang di Amati Pada Guru Siklus I 50

    11. Tabel 3.10 Lembar Pengamatan Guru Siklus II 55

    12. Tabel 3.11 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II 58

    13. Tabel 3.12 Aspek yang di Amati Pada Guru Siklus II 61

    14. Tabel 4.1 Data Pra Siklus (Rata-rata Nilai Ulangan Harian Murni) 64

    15. Tabel 4.2 Hasil Nilai Siklus I 66

    16. Tabel 4.3 Hasil Nilai Siklus II 69

    17. Tabel 4.4 Ketuntasan Siswa Pada Tahap Pra Siklus 71

    18. Tabel 4.5 Ketuntasan Siswa Pada Tahap Siklus I 72

    19. Tabel 4.6 Ketuntrasan Siswa Pada Tahap Siklus II 73

    20. Tabel 4.7 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Persiklus 74

    21. Tabel 4.8 Sebaran Nilai Siswa 75

    22. Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Persiklus 76

    23. Tabel 4.10 Rekapitulasi Peningkatan Presentase Ketuntasan Siswa 77

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Bagan Tahapan Penelitian 10

    Gambar 2.1 Alat Transportasi Masa Lalu 32

    Gambar 2.2 Alat Transportasi Masa Kini 33

    Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Pada Tahap Pra Siklus 71

    Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siswa Pada Tahap Pra Siklus 71

    Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa Pada Tahap Siklus I 72

    Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Siswa Pada Tahap Siklus I 73

    Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Siswa Pada Tahap Siklus II 74

    Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Siswa Pada Tahap Siklus II 74

    Gambar 4.7 Peningkatan Ketuntasan Nilai Hasil Belajar Siswa 75

    Gambar 4.8 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 76

    Gambar 4.7 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 77

    Gambar 4.7 Peningkatan presentase Ketuntasan per siklus 78

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

    Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

    Lampiran 3 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

    Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I

    Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II

    Lampiran 6 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I

    Lampiran 7 Jawaban Soal Evaluasi Siklus II

    lampiran 8. Lembar Observasi Siswa Siklus I

    Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Siklus II

    lampiran 10. SK Dosen Pembimbing

    Lampiran 11. Surat Izin Penelitian

    Lampiran 12. Surat Pelaksanaan Penelitian

    Lembar 13. Lembar Konsultasi Skripsi

    Lampiran 14. Daftar Nilsi Satuan Keterangan Kegiatan (SKK)

    Lampiran 15. Daftar Riwayat Hidup

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak

    pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang

    melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu.

    Diapahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagaian besar

    aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar.

    (Aunurrahman, 2016 : 33). Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses

    untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,

    memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.(Suyono dan

    Hariyanto, 2017: 9). Dalam kegiatan belajar tidak pernah lepas dari hasil

    belajar, yaitu output yang berupa nilai ataupun tingkahlaku, yang

    dibuktikan melalui sebuah tes atau ujian yang diberikan oleh guru.

    Keberhasilan hasil belajar setiap siswa berbeda-beda. Di sekolah hasil

    belajar ini dapat dilihat dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi

    yang diberikan kepada guru. Pada penelitian ini peneliti melakukan

    penelitian tindakan kelas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

    Ilmu Sosial suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan

    penyerdehanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan

    dari konsep-konsep dan keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi,

    Antropologi, dan Ekonomi.( Rudy Gunawan, 2013: 48).

    Secara praktis disadari atau tidak, ilmu pengetahuan sosial

    merupakan sesuatu yang tidak asing bagi setiap orang. dalam

    perkembangan hidup manusia sejak lahir sampai dewasa tidak terlapas

    dari kehidupan masyarakat. Proses kehidupan manusia selalu berhubungan

    dengan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal ini sebabkan

    karena manusia pada hakekatnya sebagai makhluk sosial. Sejak kanak-

    kanak, pada prinsipnya mereka telah melakukan hubungan dengan orang

    lain. Dengan demikian dapat dikatakan bagwa ilmu pengetahuan sosial

    merupakan pengalaman hidup manusia yang dialaminya sejak lahir.

  • 2

    Hubungan manusia sejak lahir merupakan hubungan sosial itu telah terjadi

    sejak dalam keluarga, walaupun hubungan tersebut terjadi secara sepihak.

    Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami

    perkembangan menjadi manusia dewasa secara sempurna.(Rasimin, 2012:

    35).

    Pembelajaran yang biasanya digunakan oleh guru dalam

    menyampaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah metode

    ceramah. Metode ceramah dilakukan dengan penyajian materi melalui

    penjelasan lisan guru kepada peserta didiknya. Aktivitas peserta didik

    dalam pembelajaran yang menggunakan metode ini hanya menyimak

    sambil sesekali mencatat. (Sobry Sutikno, 2014). Hal ini sering

    menyebabkan siswa gampang sekali meras bosan dan pada akhirnya tidak

    memperhatikan guru dalam mengajar. Dengan hanya menggunakan

    metode ceramah dalam proses pembelajaran ini kurang menarik perhatian

    bagi siswa sekolah dasar yang pada akhirnya mengakibatkan siswa

    cenderung kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam mengikuti

    pembelajaran. Agar pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat tercapai

    sesuai dengan tujuan yang diharapkan, guru perlu memahami dan

    menguasai kreativitas yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar.

    Selain itu guru juga harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh

    siswa, antara lain menguasai materi ajar, mampu memilih metode

    pembelajaran yang tepat, menggunakan media yang dapat mendukung

    keberhasilan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru

    diharapkan menggunakan metode maupun media sesuai dengan materi

    yang diajarkan.

    Metode demonstrasi merupakan metode yang membelajarkan

    dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan

    melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui

    penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan

    yang sedang disajikan. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan

    menggunakan alat-alat bantu pembelajaran seperti benda-benda, miniatur,

  • 3

    gambar, prangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain (Sobry Sutikno,

    2014:44)

    Media juga sangat perlu untuk menunjang keberhasilan tujuan

    pembelajaran. Karena media yang kreatif dan sesuai akan membantu siswa

    mempermudah dalam pemahaman materi dan membuat siswa tidak

    gampang bosan dan cenderung akan memperhatikan. Media adalah sebuah

    alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997) dalam

    (Hujair, 2013:3). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi

    dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Hujair,

    2013:3).

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 21 April

    2018 kepada guru IPS kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Bapak

    Sukron Hakim, S.H.I, mengatakan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan

    Sosial masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai

    murni ulangan harian siswa banyak yang belum mencapai KKM. Hal ini

    disebabkan karena siswa banyak yang kurang memperhatikan guru,

    sehingga materi yang diterima siswa tidak optimal dan sangat

    mempngaruhi terhadapa nilai atau hasil belajar siswa. Kurangnya

    perhatian siswa terhadap guru juga dapat disebabkan karena guru kurang

    bervariasi menggunakan media maupun metode pembelajaran, padahal

    media dan metode yang tepat bisa sangat menunjang keberhasilan dalam

    proses belajar mengajar.

    Data yang diperoleh dari hasil observasi di MI Tarbiyatul Ulum

    Jembrak nilai rata-rata ulangan harian semester I Ilmu Pengetahuan Sosial

    kelas IV masih sangat rendah, KKM yang ditetapkan sekolah adalah 60

    dan dari 31siswa hanya 11 siswa yang sudah mencapai KKM dan sisanya

    belum mencapai yaitu 20 siswa. Atau dalam bentuk prosentase siswa yang

    sudah mencapai KKM adalah 35,5% dan yang belum mencapai adalah

    64,5%. Hal ini menandakan bahwa tingkat keberhasilan siswa masih

    rendah.

  • 4

    Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian tindakan kelas tentang Peningkatan Hasik Belajar

    IPS Materi Perkembangan Teknologi Transportasi Melalui Metode

    Demonstrasi dengan Media Miniatur 3 Dimensi pada Siswa Kelas IV

    Semester II MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten

    Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah “apakah pengguaan metode demonstrasi dengan

    media miniatur tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi

    perkembangan teknologi transportasi pada kelas IV di MI Tarbiyatul Ulum

    Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?”

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

    hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi transportsi menggunakan

    metode demonstrasi dengan media miniatur tiga dimensi pada siswa kelas

    IV di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Pabelan Kabupaten Semarang Tahun

    Pelajaran 2017/2018.

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementaea terhadap

    masalah yang dihadapi, sebagai aletrnatif tindakan yang dipandang

    paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk

    diteliti melalui PTK. (Mulyasa, 2011: 63).

    Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini

    adalah penggunaan metode demonstrasi dengan media miniatur tiga

    dimensi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi perkembangan

    teknologi transportasi pada siswa kelas IV Semseter II Tarbiyatul

    Ulum Jembrak Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

    2017/2018.

  • 5

    2. Indikator keberhasilan

    Penggunaan metode demonstrasi dengan menggunakan media

    miniatur tiga dimensi dikatakan efektif apabila indikator yang

    diharapkan tercapai. Adapun indikator yang telah dirumuskan penulis

    adalah sebagai berikut:

    a. Secara Individu

    Siswa dapat mendapatkan nilai lebih atau sama dengan KKM yang

    telah ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 60 pada mata pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Sosial materi perkembangan teknologi transportasi.

    b. Secara Klasikal

    Adanya peningkatan hasil belajar pada tes siswa dari seiklus I ke

    siklus II, dan berhenti apabila ≥ 85 % dari total siswa dalam satu

    kelas mendapat nilai ≥ 60.

    E. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan

    manfaat kepada banyak pihak. Manfaat yang ingin dicapai yaitu:

    1. Manfaat Teoretis

    Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

    dijadikan sumber informasi dalam menjawab permasalahan-

    permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran terutama proses

    pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi

    perkembangan teknologi transportasi. Selain itu, penelitian ini dapat

    bermanfaat sebagai bahan referensi dalam merancang pembelajaran

    melalui metode pembelajaran demonstrasi dengan menggunakan

    media miniatur tiga dimensi. Peneliti juga berharap melalui metode

    demonstrasi dengan menggunakan media miniatur tiga dimensi dapat

    memberikan manfaat dalam meningkatkan hasil pembelajaran.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Siswa

    1) Dapat meningkatkan semangat dan kreativitas dalam mengikuti

    pembelajaran karena pembelajaran ini di sajikan secara menari

  • 6

    yang menggunakan metode demonstrasi dengan media miniatur

    tiga dimensi.

    2) Dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang

    baik dan tepat diharapakan memberikan pengalaman belajar

    yang bermakna dan tidak membuat siswa jenuh. Selain itu

    kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam memahami

    materi khususnya materi-materi yang terdapat pada mata

    pelajaran IPS yaitu perkmbangan teknologi transportasi.

    b. Bagi Guru

    1) Menambah pengetahuan tentang penerapan metode

    demonstrasi dengan menggunakan media miniatur tiga

    dimensi.

    2) Guru akan lebih termotivasi dalam mengembangkan kualitas

    pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan salah

    satunya menggunkan metode demonstrasi dengan media media

    miniatur tiga dimensi.

    c. Manfaat bagi Sekolah

    Memberikan inovasi baru yang dapat menjadi acuan dalam

    upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di MI Tarbiyatul Ulum

    Jembrak, Pabelan, Kabupaten Semarang.

    d. Manfaat bagi peneliti lain

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

    kepada pembaca tentang penerapan metode demonstrasi dengan

    menggunakan media miniatur tiga dimensi dalam mata pelajaran

    IPS materi perkembangan teknologi transportasi.

    e. Bagi Pengambil Kebijakan

    Sebagai masukan atau informasi bagi kepala sekolah dalam

    rangka mengambil suatu kebijakan untuk mengarahkan guru-guru

    agar mencoba menerapkan metode dengan menggunakan media

    pembelajaran baru untuk membantu meningkatakan prestasi belajar

    siswa.

  • 7

    F. Definisi Operasional

    Untuk menghindari kekurangjelasan atau pemahaman yang

    berbeda antara pembaca dan peneliti, maka peniliti memberikan definisi

    operasional sebgai berikut:

    1. Hasil Belajar

    Hasil Belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

    melalui kegiatan belajar. karena belajar itu sendiri merupakan suatu

    proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk

    perilaku yang relatif menetap (Susanto,2013: 5).

    Jadi, hasil belajar adalah output hasil dari sebuah proses

    pembelajaran yang berbentuk angka, huruf, ataupun tingkah laku yang

    dihasilkan setelah proses pembelajaran.

    2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

    pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk

    pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu

    yang mengkaji kehidupan manusia dengan lingkungannya, yang

    meliputi banyak aspek kehidupan, misalnya, hubungan sosial,

    ekonomi, budaya, politik, psikologi, sejarah, dan geografi.

    3. Perkembangan Teknologi Transportasi

    Perkembangan teknologi transportasi adalah materi mata pelajaran

    IPS yang mengkaji tentang berkembangnya teknologi trasnportasi

    masa lalu ke masa kini. Yaitu teknologi transportasi darat, laut,

    maupun udara. Contohnya dulu masyarakat menggunakan rakit untuk

    menyebrang sungai kini sudah ada perahu karet yang suah modern,

    dulu menggunakan delman sebagai transportasi darat sekarang

    menggunkaan sepeda motor, mobil, dulu untuk transportasi udara

    menggunakan balon udara sekarang menggunakan pesawat, helikopter,

    jet. Perkembangan teknologi transporasi masalalu dan masa kini sangat

    bermanfaat, tapi dibalik perkembangannya terdapat kelelamahan dan

    kelebihan dari transprtasi masa lalu dan masa kini. Seperti sekarang

  • 8

    banyak polusi udara tapi untuk menempuh jarak jauh lebih

    membutuhkan waktu yang sangat singkat daripada menggubakan

    tranportasi masalalu yang hanya menggunkan tenaga hewan. Allah

    berfirman dalam Al-Qur‟an surat Yaasin ayat 41-42:

    41. dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka

    adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang

    penuh muatan.

    42. dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai

    seperti bahtera itu.

    4. Metode Demonstrasi dengan Menggunakan Media Miniatur Tiga

    Dimensi

    Demonstrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif

    kearan membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri

    berdasarkan fakta atau data yang benar. metode demonstrasi

    merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan

    mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau

    benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.(Abdul

    Majid, 2013:197). Untuk mendukung diterapkannya metode

    demonstrasi penulis menggunkan media pembelajaran miniatur tiga

    dimensi. Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung

    diartikan sebagai alat – alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

    menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau

    verbal.(Azhar Arsyad, 2011: 3). Media miniatur tiga dimensi

    merupakan bentuk replika atau membuat tiruan alat-alat transportasi

    masa lalau dan masa kini sesuai dengan apa yang peneliti teliti dengan

    ukuran lebih kecil dibandingkan benda aslinya.

  • 9

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunkaan Penelitian Tindakan Kelas, merupakan

    suatu upaya untuk mencermati kegiatan belakar sekelompok peserta

    didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja

    dimunculkan.(Mulyasa, 2011: 11).

    Arikunto, dkk (2014 : 16) mengemukakan empat tahap kegiatan

    pelaksanaan PTK yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

    pengamtan, (4) refleksi. Langakah-langakah Penelitian Tindakan Kelas

    yang akan dialakukan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut:

    a. Menyusun rancangan tindakan (planning)

    Tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,

    kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut

    dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti

    menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan

    perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah

    instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta

    yang terjadi selama tindakan berlangsung (Arikunto, dkk, 2014:

    17).

    Tahapan dalam perencanaan ini terdiri dari:

    1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran melalui metode

    demonstrasi dengan menggunakan media miniatur tiga

    dimensi.

    2) Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan berupa

    miniatur tiga dimensi.

    3) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kondisi

    saat proses pembelajaran berlangsung.

    4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode

    demonstrasi dengan media miniatur tiga dimensi.

  • 10

    5) Menyiapkan soal evaluasi terhadap pembelajaran yang

    menggunakan metode demonstrasi dengan media miniatur tiga

    dimensi.

    b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

    Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan

    yang merupakan implementasi atau penerpan isi rancangan, yaitu

    mengenakan tindakan di kelas (Arikunto, dkk, 2014: 18).

    Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru mengadakan

    proses pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi

    dengan menggunakan media miniatur tiga dimensi, guru juga

    menciptakan suasan kelas yang menyenangakan supaya dalam

    proses pembelajaran tidak membosankan.

    c. Pengamatan (observing)

    Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan

    oleh pengamat. Mulyasa,(2011: 71) Observasi mencakup prosedur

    perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan

    yang dilakukan.

    d. Refleksi (Reflecting)

    Tahap ke-4 merupakan kegiatan utuk mengemukakan

    kembali apa yang sudah dilakukan. Mulyasa, (2011: 71) Refleksi

    menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan

    dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang

    dilakukan, serta kriteria dan rencana pada siklus berikutnya.

    Adapun gambaran tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

  • 11

    Gambar 1.1 Bagan Tahapan Penelitian

    (Arikunto, dkk, 2014: 137)

    2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

    a. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilkasanakan di

    Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan

    Kabupaten Semarang.

    b. Waktu Penelitian

    Waktu Penelitian dilaksanakan pada pertengahan bulan

    April hingga akhir bulan April 2018.

    c. Subjek penelitian

    Subjek penelitian kelas ini adalah siswa kelas IV Madrasah

    Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten

    Semarang yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-

    laki dan 12 siswa perempuan dengan fokus penelitian pada

    peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS.

    3. Instrumen Penelitian

    a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus

    dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada

    Standar Proses. Perencanaan pemebelajaran meliputi penyusunan

    rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan

  • 12

    sumber belajar, pernagkat penilaian pembelajarab, dan skenario

    pembelajaran. (Wahidmurni, 2017: 87).

    Rencana Pelaksanaan pembelajaran atau RPP merupakan

    instrumen yang digunakan peneliti dalam merencanakan

    pembelajaran di kelas dan digunakan oleh kolaborator atau guru

    untuk melakukan pembelajaran dengan penggunaan metode

    demonstrasi dengan media miniatur tiga dimensi.

    b. Pedoman Pengamatan

    Pedoman pengamatan digunakan untuk mengamati segala

    aktivitas kegiatan guru dan siswa selama penelitian pembelajaran

    berlangsung.

    c. Soal tes

    Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

    setelah mengikuti pembelajara yang menggunakan metode

    demonstrasi dengan media miniatur tiga dimensi pada mata

    pelajaran IPS materi perkembangan teknologi transportasi.

    4. Teknik Pengumpulan Data

    Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian

    tindakan kelas ini yaitu:

    a. Wawancara

    Wawancara adalah komunikasi secara langsung antara yang

    mewawancarai dengan diwawancarai (Djamarah, 2000: 220).

    Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran

    awal hasil pembelajaran IPS dan untuk mendapatkan informasi

    mengenai media yang biasa digunakan oleh guru sebelum

    menerapkan metode demonstrasi dengan media miniatur tiga

    dimensi.

    b. Observasi

    Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dari

    sistematika fenomena yang diselidiki. (Sukandarrumidi, 2012; 69)

    c. Tes/ Evaluasi

  • 13

    Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada

    seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban

    yang dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan Dwitagama,

    2010: 78).

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis.

    d. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang peneliti

    gunakan untuk mengumpukan foto kegiatan pembelajaran

    menggunkan metode demonstrasi dengan media miniatur tiga

    dimensi.

    5. Analisis Data

    Analisi data adalah analisis data yang telah terkumpul guna

    mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian

    untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85). Analisis data

    dilakukan dalam setiap siklusnya dengan cara memberikan soal tes

    formatif pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Data yang

    terkumpul dianalisis per siklus untuk mengetahui peningkatan hasil

    belajar yang dicapai siswa. Hal ini membuktikan hipotesis tindakan

    maka hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik untuk

    menghitung ketuntasan klasikal. Apabila hasil belajar siswa secara

    klasikal mencapai ≥ 85% maka siklus dihentikan. Rumus untuk

    menghitung presentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

    P =

    x 100% (Daryanto, 2011: 192).

    6. Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudahkan pembaca dalam mengkaji atau membaca

    isi skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini, penulis menguraikan

    sistematika penulisan sebagai berikut:

    Bagian awal yang meliputi sampul, lembar logo, halaman judul,

    persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian

    tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, absteak, daftar isi,

  • 14

    daftar tabel, dafatar gambar, dan daftar lampiran. Sistematika skripsi

    ini sebagai berukut:

    BAB I Pendahuluan, pada bab ini akan membahas tentang latar

    belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis

    penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian,

    dan sistematika penulisan.

    BAB II Kajian pustaka, pada bab ini akan menjelaskan tentang

    belajar dan hasil belajar IPS, metode demonstrasi dengan media

    miniatur tiga dimensi, dan materi perkembangan teknologi

    transportasi.

    BAB III Pelaksanaan penelitian, pada bab ini memuat tentang

    gambaran umum MI Tarbiyatul Ulum dan pelaksanaan penelitian.

    BAB IV Hasil penelitian, bab ini memuat tentang deskripsi hasil

    penelitian persiklus beserta pembahasannya.

    BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

  • 15

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

    a. Belajar

    Burton, dalam sebuah buku “The Guidance of Learning

    Activities”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan

    tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara

    individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya

    sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

    Dalam buku Educational Psychology, H.C. Whiterington

    mengemukakan bahawa belajar adalah suatu perubahan di dalam

    kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari

    reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu

    pengertian. Gronbach (dalam Sumadi, 2011: 23) mengatakan

    learning is shown by a change in behaviour as a result of

    experienece. Jadi menurut Gronbach belajar yang sebaik-baiknya

    adakah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar

    menggunakan panca inderanya.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 17), mendifinisikan kata

    “pembelajaran” berasal dari kata “ajar” yang berarti petunjuk yang

    diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut, sedangkan

    “pembelajaran” berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang

    atau makhluk hidup belajar. Menurut Kimble dan Garmezy (dalam

    Pringgawidagda, 2002: 20), pembelajaran adalah suatu perubahan

    perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang

    diulang-ulang. Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar

    harus dibelajarkan bukan diajarkan, subjek belajar yang dimaksud

    adalah siswa sebagai subjek belajar dituntut untuk aktif mencari,

  • 16

    menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan masalah,

    dan menyimpulkan suatu masalah.(Thobroni, 2017: 17).

    Berbagai definisi belajar menurut para ahli di atas dapat

    disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu usaha untuk

    mendapatkan pengetahuan.

    Suprijono (2009: 5), tujuan belajar yang eksplisit diusahakan

    untuk dicapai dengan tindakan instrujsional yang dinamakan

    instructional effects, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan

    keterampilan. Sedangkan, tujuan belajar sebagai hasil yang

    nenyertai tujuan belajar instruksional disebut nurturant effects.

    Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap

    terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya.

    Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dan peserta didik

    “menghadupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu.

    b. Hasil Belajar

    Suprijono (dalam Thobroni 2017: 20), hasil belajar adalah

    pola-pola perbuatan, , nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-

    sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil

    belajar berupa hal-hal berikut.

    1) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan

    pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik losan maupun tertulis,

    kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan

    spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi

    simbol, pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.

    2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan

    konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari

    kemampuan mengategorisasi, kemampuan analatis-sintetis

    fakta-konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan,

  • 17

    keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan

    aktivitas kognitif bersidat khas.

    3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan

    mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi

    penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

    4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan

    serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi

    sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

    5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

    berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa

    kemampuan menginternakisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.

    Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai

    standar perilaku.

    Menurut Bloom (dalam Thobroni, 2017: 21), hasil belajar

    mencakup kemmapuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    1) Domain Kognitif mencakup:

    a) Knowledge (pengetahuan, ingatan);

    b) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,

    contoh);

    c) Application (menerapkan);

    d) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan);

    e) Synthesis (mengorganisasikan, merencankan,

    membentuk bangunan baru);

    f) Evaluating (menilai).

    2) Domain Afektif mencakup:

    a) Receiveng (sikap menerima);

    b) Responding (memberikan respons);

    c) Valuing (nilai);

    d) Organization (organisasi);

    e) Characterization (karakterisasi).

  • 18

    3) Domain Psikomotor mencakup:

    a) Initiatory;

    b) Pre-routine;

    c) Rountinized;

    d) Keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial,

    dan intelektual.

    Selain itu, menuerut Lindgren (dalam Suprijono, 2009: 7),

    hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, penfertian, dan

    sikap. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

    adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah

    satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran

    yang dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana

    disebutkan di atas tidak dilihat scara fragmentaris atau terpisah,

    tetapi secara komprehensif.

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

    belajar adalah perubahan perialaku baik, pikiran, maupun tingkah

    laku seseorang setelah melakukan proses pembelajaran.

    c. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

    Istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS menurut

    (Sapriya, 2014:19), merupakan nama mata pelajaran di tingkat

    sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan

    tinggi yang identik dengan istilah “social studies” dalam

    kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara

    Barat seprti Australia dan Amerika Serikat. Nama “IPS” yang lebih

    dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil

    kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia dalam

    Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di

    Tawangmangu, Solo. IPS sebagai mara pelajaran di persekolahan,

    pertama kali digunakan dalam kurikulum 1975.

  • 19

    Pendidikan IPS menurut (Soemantri, 2001:92), (dalam

    Sapriya, 2014:11) adalah penyederhanaan atau adaptasi dari

    disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar

    manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

    pedagogis/ psikologis untuk tujuan pendidikan.

    Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah dasar

    Pendidikan ilmu pengetahuan sosial yang diberikan di sekolah

    dasar, materi – materinya sama dengan yang disajikan pada tingkat

    menengah atau bahkan di tingkat perguruan tinggi, tetapi dalam

    tingkat sekolah dasar bahan kajiannya disederhankan, diseleksi,

    diadaptasi, dan dimodifikasi untuk mempermudah pencapaian

    tujuan pendidikan di ranah sekolah dasar.

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar (Rasimin,

    2012:59), pada hakekatnya harus memperhatikan kebutuhan

    peserta didik yang rayta-rata masih berusia antara 6-12 tahun.

    Dalam kelompok usia ini, anak berada dalam tahap perkembangan

    kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit

    operasional.

    Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan

    Sosial (IPS )di Sekolah Dasar Kelas IV dalam Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan (KTSP).

    Tabel 2.1 SK dan KD Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah

    Dasar Kelas IV KTSP

    Standar Kompetensi Kmpetesnsi Dasar

    1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan

    keberagaman suku bangsa

    dilingkungan kabupaten dan

    propinsi.

    1. Membaca peta lingkungan setempat (Kabupaten/

    Kota dan Propinsi) dengan

    menggunakan skala

    sederhana

    2. Mendiskripsikan kenampakan alam

  • 20

    dilingkungan kabupaten/

    kota dan propinsi serta

    hubungannya dengan

    keberagaman sosial dan

    budaya.

    3. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya

    alam serta

    pemanfaatannya untuk

    kegiatan ekonomi di

    lingkungan setempat.

    4. Menghargai berbagai peninggalan sejarah

    dilingkungan stempat

    (Kabupaten/ Kota dan

    Propinsi).

    5. Menghargai berbagai peninggalan sejarah

    dilingkungan setempat

    (Kabupaten/ Kota dan

    Propinsi) dan menjaga

    kelestariannya.

    6. Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-

    tokoh dilingkungannya.

    2. Menganal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan

    kemajuan teknologi di

    lingkungan kabupaten/ kota

    dan propinsi.

    1. Mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan

    dengan sumber daya alam

    dan potensi lain di

    daerahnya.

    2. Mengenal pentingnya koperasi dalam

    meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat.

    3. Mengenal perkembangan teknologi produksi,

    komunikasi, dan

    transportasi, serta

    4. Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

    (Rasimin, 2012:65)

    Dengan demikian, sehubungan dengan pengertian belajar,

    hasil belajar dan pembelajaran IPS yang telah dijabarkan di atas

    maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS adalah hasil

  • 21

    optimal siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikimotorik

    yang diperoleh siswa setelah mendapatkan pembelajaran IPS

    dengan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan baik berupa

    perubahan tingkah laku, pengetahuan, maupun keterampilan

    sehingga siswa tersebut mampu mencapai hasil belajar sesuai

    dengan tujuan pembelajaran.

    2. Metode Demonstrasi dengan Media Miniatur Tiga Dimensi

    a. Metode Demonstrasi

    Metode adalah cara yang digunkaan untuk

    mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan

    nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

    Menurut J.R David dalam Teaching Strategies for College Class

    Room (1976) menyebutkan bahwa method is a way in achieving

    something (cara untuk mencapai sesuatu). Artinya, metode

    digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

    Dengan demikian, metode dalam rangakaian sistem pembelajaran

    memegang peranan yang sangat penting. (Abdul Majid, 2013:

    193).

    Metode demonstrasi (Sriyono, dkk, 1992:116)

    dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlibatkan suatu gerak

    atau proses kerja sesuatu. Pelaksanaannya bisa jadi guru atau orang

    lain yang sengaja diminta memperlihatkan proses kerja sesuatu itu.

    Jadi aktivitas siswa/ mahasiswa lebih banyak pada mengamati apa

    yang dideomnstrasikan.

    Metode Saiful Segala (2005) dalam Abdul Majid, (2014:

    197) metode demonstrasi adalah petunjuk tentang proses terjadinya

    suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku

    yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta

    didik secara nyata.

  • 22

    1) Langkah-langkah menggunkan metode demonstrasi

    a) Tahap Persiapan

    Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus

    dilakukan:

    (1) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa

    setelah proses demonstrasi berakhir;

    (2) Menyiapkan garis besar langkah-langkah

    demonstrasi yang akan dilakukan;

    (3) Melakukan uji coba.

    b) Tahap pelaksanaan

    (1) Langkah Pembukaan

    Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang

    harus diperhatikan, diantaranya:

    (a) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan

    semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa

    yang didemonstrasika;

    (b) Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh

    siswa;

    (c) Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus

    dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan

    untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari

    pelaksanaan demonstrasi.

    (2) Langkah pelaksanaan demonstrasi

    (a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan

    yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya

    melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung

    teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik

    memerhatikan demonstrasi.

    (b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan

    menghindari suasana yang menegangkan.

  • 23

    Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya

    demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.

    Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

    memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari

    proses demonstrasi.

    (3) Langkah mengakhiri demonstrasi

    Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses

    pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-

    tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan

    demonstrasi dan proses pencapaian tujuan

    pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan

    siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak.

    Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya

    guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang

    jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan

    selanjutnya. ( Abdul Majid, 2014: 198-199).

    2) Agar demonstrasi dapat berhasil baik, maka :

    Alat demonstrasi harus memadai.

    a) Memungkinkan untuk diamati untuk mendemontrasikan.

    b) Guru atau orang lain yang ditunjuk mendemonstrasikan

    sesuatu harus benar-benar siap dan terampil.

    c) Semua siswa harus mendapat kesempatan untuk

    mengadakan percobaan.

    3) Keuntungan dan kelemahannya

    a) Keuntungan dari metode demonstrasi antara lain:

    (1) Pengetahuan anak tidak verbalitas dan memberikan

    kemungkinan berfikir lebih kritis.

    (2) Memberikan pengalaman yang riil.

  • 24

    (3) Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi

    belajar mengajar.

    b) Kelemahan-kelemahannya antara lain :

    (1) Bila tidak dapat mengamati kelas secara seksama,

    maka, metode ini menjadi tidak wajar.

    (2) Bila alat pengajaran kurang memadai, maka hasilnya

    pun kurang memuaskan.

    b. Pengertian Media Pembelajaran

    Menurut Bovee (dalam Hujair, 2015: 3) mengatakan bahwa media

    adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesa.

    Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat

    digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran

    adalah proses komunikasu antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.

    Maka dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan

    tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk

    stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah

    hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak,

    tulisan dan suara yang direkam.

    Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan para ahli

    tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan

    Komunikasi Pendidikan (Association of Education and

    Communication Technology (AECT)) di Amerika, membatasi media

    sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk

    menyalurkan pesan atau informasi. National Education Association

    (NEA), mengatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi

    baik cetak maupun audio-visual serta perlatannya. Yusuf Hadi Miarso,

    mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dpat digunakan

    untuk mernagsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa

    sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri

    pembelajar. (Hujair, 2015: 4).

  • 25

    Dari kumpulan definisi media pembelajaran di atas, dapat

    dikatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu

    yang digunakan sebagai penunjang keberhasilan atau meningkatakan

    ke efektifan dan efisiensi dalam poses pembelajaran.

    Tujuan dan manfaat media pembelajaran:

    1) Tujuan media pembelajaran

    Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran

    untuk:

    a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas;

    b) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran;

    c) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan

    belajar;

    d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses

    pembelajaran.

    2) Manfaat media pembelajaran

    Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun

    khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan

    pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah:

    a) Pengajaran lebih menarik perhatian pemebelajar sehingga

    dapat menimbulkan motivasi belajar,

    b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga

    dapat lebih difahami pembelajar, serta memungkinkan

    pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik,

    c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya

    komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan

    pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak

    kehabisan tenaga,

    d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab

    tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja,

    tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti:

  • 26

    mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

    (Hujair, 2015: 5)

    Fungsi media pembelajaran, media pembelajaran berfungsi

    untuk merangsang pembelajaran dengan:

    1) Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang

    langkah,

    2) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya,

    3) Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret,

    4) Memberi kesamaan persepsi,

    5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,

    6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan

    7) Meberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak

    tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai

    tujuan pembelajaran.(Hujair, 2015: 7).

    c. Pengertian Media Miniatur Tiga Dimensi

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2006) definisi

    miniatur adalah lukisan (barang tiruan) yang kecil, sedangkan tiga

    dimensi adalah ukuran (lebar, panjang, tinggi). Dari pemahaman

    tersebut miniatur tiga dimensi adalah barang tiruan yang memiliki

    lebar, panjang, dan tinggi yang berukuran kecil atau mini.

    Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran

    adalah model dan boneka. Model adalah benda tiruan tiga

    dimensional dari beberapa obyek nyata yang terlalu besar, terlalu

    jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu ruwet

    untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari pembelajar dalam

    wujud aslinya. Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan

    untuk memperlihatkan suatu permainan.(Hujair, 2013: 127).

  • 27

    Beberapa benda yang digolongkan ke dalam media tiga

    dimensi antara lain: Kelompok pertama, adalah kelompok benda

    asli, model atau tiruan sederhana, mock-up, dan barang contoh atau

    specimen. Kelompok kedua, adalah diorama dan permanen.

    1) Benda Asli

    Sebelum menggunakan macam-macam alat audio-visual, benda

    asli (Hujair, 2013:128) merupakan alat yang paling efektif untuk

    mengikutsertakan sebagai indera dalam belajar. Hal ini disebabkan

    benda asli memiliki sifat keasliannya, mempunya ukuran besar dan

    kecil, berat, warna, dan adakalanya disertai dengan gerak dan

    bunyi, sehingga memiliki daya tarik sendiri bagi pembelajar.

    Pembelajar dapat belajar langsung dan tidak hanya mendengarkan

    pengajar menjelaskan dengan menonton gambar yang ditampilkan

    pengajar. Kegiatan belajar semacam ini memerlukan biaya yang

    cukup besar.

    2) Benda Model

    Benda model dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dibuat

    dengan ukuran tiga dimensi, sehingga menyerupai benda aslinya

    untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin diperoleh dari benda

    sebenarnya. Benda asli kemudian dibuat modelnya dalam bentuk

    besar seperti aslinya, atau sangat kecil.

    Pembelajaran tidak selalu atau harus menggunakan benda-

    benda asli. Artinya benda-benda tersebut dapat digantikan dengan

    benda-bendatiruan. Penggunaan benda-benda penganti atau benda-

    benad tiruan, berfungsi untuk menggantikan benda-benda

    sebenarnya. Penggunaan benda-benda tiruan perlu dilakukan

    pengajar, dengan pertimbangan:

  • 28

    a) Mungkin benda tersebut sulit didapatkan,

    b) Benda tersebut terlalu jauh tempatnya,

    c) Benda tersebut terlalu kecil atau terlalu besar, dan

    d) Mungkin benda terebut merupakan benda Cagar Budaya yang

    dilindungi.

    Media model termasuk benda tiga dimensi yang memiliki

    keunggulan bila dibandingkan dengan gambar yang hanya dua

    dimensi. Oleh karena itu, model sangat membantu untuk

    mewujudkan realitas yang tidak saja dapat dilihat, tetapi juga dapat

    diraba. Menggunakan benda model atau benda tiruan dalam kelas,

    hendaknya disesuaikan dengan program mengajar, yaitu tujuan,

    materi, metode, dan kondisi pembelajar, maka untuk menjadikan

    pembelajaran lebih menarik dan efektif, perhatikan hal-hal sebagai

    berikut:

    a) Bentuk dan besarnya model perlu diperhatikan agar dapat

    dilihat oleh pembelajar di kelas.

    b) Jangan terlalu banyak memberikan penejelasan sebab

    biasanya para pembelajar mengkonsentrasikan perhatiannya

    kepada model dan bukan kepada penjelasan.

    c) Gunakan model untuk maksud tertentu dalam

    pembelajaran, bukan bertujuan untuk mengisi waktu

    pengajar atau mengurangi peranan pengajar dalam proses

    kelas.

    d) Usahakan agar para pembelajar sebanyak mungkin dapat

    belajar dari model atau benda tiruan dengan mendoronh

    mereka untuk bertanya, berdiskusi atau memberikan kritik.

    e) Model hendaknya diintegrasikan dengan alat-alat lainnya

    supaya pengajar lebih berhasil.

  • 29

    f) Di dalam suatu pelajaran hanya menggunakan bermacam-

    macam model karena dapat menyebabkan kebingungan

    pada pembelajar.

    g) Apabila menggunakan beberapa model, hendaknya model

    tersebut satu sama lain berhubungang dengan

    menghubungkan pelajaran satu dengan pelajaran lainnya.

    (Hujair, 2013:130).

    3) Alat Tiruan Sederhana/ Mock-up

    Alat tiruan sederhana atau mock-up banyak digunakan

    dalam pendidikan teknik dan industri untuk menjelaskan

    kerjanya bagian-bagian dari sebuah alat atau mesin. Alat tiruan

    sederhana atau mock-up yang dimaksud adalah tiruan dari

    benda sebenarnya di mana sengaja dipilih bagian-bagian yang

    memang penting dan yang diperlukan saja untuk dibuat

    sesederhana mungkin supaya mudah dipelajarinya. Selain itu,

    umumnya bagian-bagian pada mock-up dpat digerakkan dan

    bukan mati.(Hujair, 2013:132).

    4) Diorama

    Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini

    yang bertujuan untuk mengambarkan pemandangan

    sebenarnya. Diorama, biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok

    atau objek-objek ditempatkan dipentas yang berlatar belakang

    lukisan yang disesuaikan dengan penyajinya. Diorama sebagai

    media pembelajaran terutama berguna untuk mata pelajaran

    ilmu bumi, ilmu hayat, sejarah, dan bahkan dapat diusahakan

    untuk berbagai macam mata pelajaran.(Hujair, 2013: 133).

    Dari pengertian pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa

    metode demonstrasi dengan media miniatur tiga dimensi

    merupakan salah satu cara dalam proses pembelajaran dengan

  • 30

    memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,

    situasi atau benda tertentu dalam bentuk tiruan dengan ukuran yang

    kecil dari segi panjang, tinggi dan lebarnya.

    d. Materi Perkembangan Teknologi Transportasi.

    Materi yang peniliti pilih sebagai bahan penelitian di MI

    Tarbiyatul Ulum, Jembrak, Pabelan, Kab. Semarang, adalah

    perkembangan teknologi transportasi yang dianggap peserta didik

    termasuk materi yang kurang disukai jika menggunakan metode

    ceramah.

    Sedangkan berikut ini merupakan materi IPS tentang

    Perkembangan Teknologi Transportasi (Hadiah, dkk, 2007:116-

    120):

    Pada zaman dahulu, transportasi belum seramai sekarang ini.

    Orang masih menggunakan cara alami. Mereka menggunakan alat-

    alat seadanya sehingga tidak menimbulkan pencemaran udara, air,

    dan lingkungan. Terdorong kebutuhan manusia yang semakin

    bertambah maka diciptakanlah oleh manusia alat-alat transportasi

    modern seperti ini.

    1) Transportasi Masa Lalu

    Transportasi masa lalu masih sangat sederhana dan bergantung

    pada alam, misalnya menggunakan ternaga angin, air, binatang,

    dan manusia.

    a) Menggunakan Tenaga Angin

    Nenek moyang kita berasal dari daratan Asia Tenggara yang

    datang menggunakan perahu layar. Perahu yang digunakan tidak

    menggunakan tenaga mesin. Mereka berlayar mengandalkan tiupan

    angin. Dengan menggunakan tenaga angin maka tidak

    menimbulkan pencemaran lingkungan.

  • 31

    Disamping memiliki kelebihan, tenaga angin, perahu tersebut

    memiliki kelemahan. Waktu yang dibutuhkan untuk berlayar

    menjadi lebih lama karena hanya tergantung tiupan angin.

    b) Menggunakan Tenaga Manusia

    Pada masa lalu, orang juga digunakan sebagai alat transportasi.

    Barang-barang yang diangkut dengan tenaga manusia dapat

    dilakukan dengan cara dipukul di atas pundak, digendong di

    punggung, didorong dengan roda kayu, disunggi di atas kepala,

    serta digotong bersama-sama.

    Dengan menggunakan tenaga manusia, ongkos yang

    dikeluarkan lebih murah. Namun kekurangannya adalah tenaga

    manusia sangat terbatas dan waktu yang diperlukan akan terlalu

    lama.

    c) Menggunakan Tenaga Binatang

    Pada masa lalu, tenaga binatang digunakan sebagai alat

    transportasi. Alat transportasi dengan tenaga binatang di antaranya

    gerobak, cikar, dan sado.

    Ditinjau dari segi biaya, tenaga binatang lebih murah

    ongkosnya. Selain itu, tenaga binatang sedikit menyebabkan polusi

    namun masih memerlukan waktu yang lebih lama untuk sampai

    tujuan.

    d) Menggunakan Aliran Sungai

    Pada masa lalu, aliran sungai digunakan sebagai sarana

    transportasi. Hal itu dilakukan dengan alat rakit bambu atau perahu

    lesung. Ada pula aliran sungai yang digunkan untuk mengangkut

    kayu-kayu delondongan karena aliran sungai stabil.

    Kelebihannya, jika ditinjau dari segi biaya akan sangat murah

    karena haya mengikuti aliran air. Selain itu, sangat sedikit

    menyebabkan polusi. Akan tetapi kekurangannya adalah waktu

    yang diperlukan terlalu lama dan sangat bergantung pada aliran air.

  • 32

    Berikut adalah gambar-gambar alat transportasi masa lalu:

    Gambar 2.1 alat transportasi masa lalu

    2) Transportasi Masa Kini

    Alat transportasi masa kini sangat modern. Alat-alat

    trasnportasi masa kini telah menggunakan mesin, baik untuk

    angkutan darat, laut, ataupun udara. Misalnya mobil, kereta api,

    motor, kapal laut, dan kapal udara. Ditinjau dari segi waktu yang

    digunkan, alat transportasi masa kini sangat efektif. Artinya, waktu

    yang diperlukan sangat sedikit. Untuk menjangkau daerah yang

    jauh hanya diperlukan waktu yang sebentar. Namun jika ditinjau

    dari segi biaya maka transportasi masa kini lebih mahal.

  • 33

    Berikut adalah gambar-gambar alat transportasi masa kini:

    Gambar 2.2 alat transportasi masa kini

    Kelemahan alat transportasi masa kini, antara lain

    menyebabkan polusi udara dan polusi suara. Selain itu, transportasi

    masa kini hanya mengandalkan mesin sehingga jika mengalami

    gangguan mesin maka akan mogok atau tidak bisa jalan.

    e. Metode Demonstrasi dengan Media Miniatur 3 Dimensi pada

    Materi Perkembangan Teknologi Transportasi

    Langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi dengan media

    miniatur 3 dimensi pada materi perkembangan teknologi

    transportas:

    1) Guru sudah menyiapkan media miniatur 3 dimensi.

    2) Guru memusatkan perhatian siswa dengan menunjukkan media

    minitur 3 dimensi.

    3) Guru menjelaskan langkah-langkah pembutan media miniatur 3

    dimensi.

    4) Guru menejelaskan materi perkembangan teknologi

    transportasi dengan menggunakan media miniatur 3 dimensi.

  • 34

    5) Siswa diminta maju ke depan kelas secara bergantian untuk

    melihat media miniatur 3 dimensi dan praktik membuat salah

    satu miniatur transportasi.

    6) Siswa menjelaskan ulang materi secara bergantian dengan

    menggunakan media miniatur 3 dimensi.

    B. Kajian Pustaka

    Beberapa penelitian yang relevan adalah sebagai berikut:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Astri Wahyuningsih (2018).

    Penelitian yang dilakukan oleh Astri Wahyuningsih(2018),

    dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Aktivitas

    Ekonomi di Masyarakat melalui Metode Demonstrasi dan Media

    Miniatur pada Siswa Kelas IV SD N 2 Watugede Kecamatan

    Kemusu Kabupaten Boyoilali”. dengan rumusan masalah apakah

    penerapan metode demonstrasi dan media miniatur dapat

    meningkatkan hasil belajar IPS materi aktivitas ekonomi di

    masyarakat pada siswa kelas IV SD N 2 Watugede Kemusu

    Kabupaten Boyolali? Penerapan metode demonstrasi dan media

    miniatur dapat meningkatakn hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari

    hasil yang diperoleh siswa pada hasil tes formatif yang dilakukan

    oleh siswa dari pra siklus, pada pra siklus nilai dari 15 siswa

    diketahui hanya 2 (13%) siswa yang tuntas. Kemudian padas siklus

    I meningkat menjadi 6 (40%) siswa yang tuntas. Pada siklus II

    mengalami peningkatan yaitu sebanyak 14 (93%) siswa tuntas serta

    adanya Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus I sebesar 40% dan

    siklus II sebesar 93%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Astri Wahyuningsih (2018) ini

    memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

    yaitu penggunaan metode demonstrasi dan media media miniatur

    untuk meningkatkan hsail belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),

    sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek,materi pelajaran,

    tempat, dan waktu pelaksanan penelitian.

  • 35

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Nishfatul Qomariyah (2015)

    Penelitian yang dilakukan oleh Nishfatul Qomariyah (2015),

    dengan judul “Penerapan Media Miniature 3D Guna Meningkatkan

    Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII A MTs

    Al Ma‟arif 02 Singosari Malang”. dengan rumusan masalah 1.

    Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan media

    miniatur 3D untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata

    pelajaran Fiqih Kelas VIII A MTs Al Ma‟arif 02 Singosari

    Malang? 2. Bagaimana tingkat keefektifan, keefesienan, dan

    kemenarikan media pembelajaran miniatur 3D dalam

    meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran Fiqih kelas

    VIII A? Penerapan media miniature 3D dapat meningkatkan

    pemahaman dan keefektifan, keefesienan dan kemenarikan siswa

    pada mata pelajaran Fiqih kelas VIII A MTs Al Ma‟arif 02

    Singosari Malang, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh

    siswa pada hasil tes formatif yang dilakukan oleh siswa dari siklus

    I ke siklus II dengan prosentase 88,23% yang sebelumnya

    prosentase awal 73,52%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Nishfatul Qomariyah (2015) ini

    memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

    yaitu penggunaan media miniatur 3D untuk meningkatkan

    pemahaman siswa, sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek,

    materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanan penelitian.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Nurul Qoyyimah (2016)

    Penelitian yang dilakukan oleh Maria Nurul Qoyyimah (2016)

    dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata

    Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa kelas III Semester

    II MI N Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun

    Pelajaran 2015/2016” denganrumusan masalah apakah penerapan

    metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

    pembelajaran IPS materi arah mata angin pada siswa kelas III

  • 36

    semester II MI N Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak

    tahun pelajaran 2015/2016?. Penerapan metode demonstrasi dapat

    meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin pada siswa

    kelas III MI N Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun

    pelajaran 2015/2016, hal ini bisa dibuktikan dengan peningkatan

    hasil belajar pada pra siklus yakni 46,42% meningkat menjadi

    64,28% (siklus I) dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 100%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Maria Nurul Qoyyimah (2016)

    ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    peneliti yaitu penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan

    hasil belajar IPS, sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek,

    materi pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian.

  • 37

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    1. Letak Geografis dan Sejarah MI Tarbiyatul Ulum

    MI Tarbiyatul Ulum terletak di Dusun Tegalsale RT 03/ RW 02

    Ds. Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Kode Pos

    50771. Lokasi ini sangat memadai dan nyaman untuk melakukan

    proses belajara mengajar dikarenakan jauh dari keramaian dan mudah

    dijangkau.

    MI Tarbiyatul Ulum didirikan pada tanggal 1 April 1966.

    Berdasarkan surat dari Departemen Agama dengan No:

    Lk/3.c/202/Pem.MI/1978, dikeluarkan oleh Menteri Agama pada

    tanggal 2 Januari 1978. Madrasah ii diresmikan dan dikelola oleh

    Yayasan Al-Ma‟arif dan memiliki luas ±1145 .

    2. Identitas Sekolah

    Tabel 3.1 Identitas Sekolah

    No. Identitas Keterangan

    1. Nama Sekolah MI Tarbiyatul Ulum

    2. NSM 111233220062

    3. NPSN 60712814

    4. Status Madrasah Swasta

    5. Yayasan Pendidikan Ma‟arif

    6. NPWP 82.445.300.5.505.000

    7. Akreditasi A (Nomor SK 220/BAP-SM/X/2016)

    (Sumber: Administrasi Sekolah)

    3. Visi & Misi MI Tarbiyatul Ulum

    a. Visi

    Terwujudnya lulusan yang Beriman, Bertaqwa,

    Berakhlakul Karimah, Berpengetahuan dan Terampil.

  • 38

    b. Misi

    1) Memberikan pendidikan keagamaan secara optimal dengan

    pendekatan kesadaran.

    2) Membudayakan kedisiplinan

    3) Menanamkan kesadaran menuntut ilmu sebagai cerminan

    generasi Islami.

    4) Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang

    berguna di masyarakat.

    5) Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa

    depan.

    6) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan

    lingkungan.

    4. Data Pendidik MI Tarbiyatul Ulum

    Data tenaga pendidik di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Kecamtan

    Pabelan Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel 3.2.

    Tabel 3.2 Data Pendidik MI Tarbiyatul Ulum

    NO Pendidik Jabatan

    1. Sriyanto, S.Pd.I Kepala Sekolah

    2. Dra. Husnul Dwiyatiningsih Wali Kelas VI

    3. Ani Maslihatul M. S.Pd.I Wali Kelas V

    4. Tri Wijayanti S.Pd Wali Kelas IV

    5. Atik Muzdalifiati S.Pd.I Wali Kelas III

    6. Siti Kholidah S.Pd.I Wali Kelas II

    7. Sri Wahyuingsih S.Pd.I Wali Kelas I

    8. Sukron Hakim, S.H.I Guru Mapel Agama

    5. Data Siswa MI Tarbiyatul Ulum

    Berikut adalah tabel jumlah keseluruhan dan rincian siswa MI

    Tarbiyatul Ulum Jembrak Kabupaten Semarang tahun pelajaran

    2017/2018.

    Tabel 3.3 Data Siswa MI Tarbiyatul Ulum

    NO Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa

    Laki-Laki Perempuan

    1. I 16 11 27

    2. II 16 13 29

    3. III 12 6 18

  • 39

    4. IV 19 12 31

    5. V 9 12 21

    6. VI 13 7 20

    Jumlah 146

    6. Subyek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV di MI Tarbiyatul

    Ulum Jembrak Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018. Siswa

    yang menjadi subyek penelitian ini berjumlah 31 ( tiga puluh satu )

    siswa, terdiri dari 18 laki-laki dan 13 perempuan.

    Tabel 3.4 data siswa kelas IV di MI Tarbiyatul Ulum

    No Nama Siswa Jenis Kelamin

    Laki-laki Perempuan

    1. AN √

    2. ATK √

    3. ANH √

    4. AEP √

    5. AS √

    6. AA √

    7. CKD √

    8. DIR √

    9. DAP √

    10. FMV √

    11. FM √

    12. HNR √

    13. ISH √

    14. IM √

    15. IH √

    16. KF √

    17. LTU √

    18. MAR √

    19. MRAM √

    20. MRNF √

    21. NRS √

    22. RF √

    23. RP √

    24. RA √

    25. S √

    26. SE √

    27. SA √

    28. SJP √

  • 40

    29. SAS √

    30. WPD √

    31. YSD √

    Jumlah 19 12

    7. Kolabolator Penelitian

    Penilitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian

    kolaboratif. Guru mapel yang melakukan kegiatan proses pembelajaran

    dan diamati serta dinilai oleh teman sejawat guru. Dalam penelitian ini

    peneliti berperan sebagai pengamat pembantu, untuk membantu guru

    dalam menyiapkan media pembelajaran dan serta menyiapkan lembar

    observasi yang akan di isi oleh teman sejawat guru.

    8. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan (2 Siklus) di MI

    Tarbiyatul Ulum Jembarak Kecamatan Pabelan. Waktu pelaksanaan

    penelitian dapat dilihat pada tabel 3.5:

    Tabel 3.5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

    No. Siklus Pelaksanaan Peneltian

    1. Siklus I Selasa, 24 April 2018

    2. Siklus II Rabu, 25 April 2018

    (Sumber: Data Primer)

    B. Pelaksanaan Penelitian

    1. Deskripsi Awal (Pra Siklus)

    Pada tahap ini peneliti menggunakan rata-rata nilai ulangan harian

    mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk memperoleh

    gambaran awal kemampuan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Ulum.

    Berikut ini nilai ulangan harian mata pelajaran IPS sebelum

    menggunakan metode demonstrasi dengan media miniatur tiga

    dimensi:

  • 41

    Tabel 3.6 Nilai Siswa pada Pra Siklus

    No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

    Tuntas Belum

    Tuntas

    1 Ahmad Nurkholis 0 √

    2 Ainun Tri Kusuma 60 √

    3 Alif Niswatul H 70 √

    4 Alivia Eka Pratiwi 40 √

    5 Arga Saputra 20 √

    6 Arscal Agustira H 0 √

    7 Chandra Kurnia Devy 70 √

    8 Diaz Izza R 20 √

    9 Dirga Arya Pratama 40 √

    10 Fadhilah Meila Viany 40 √

    11 Farhana Muhibudin 60 √

    12 Hafidz Nur Rohman 70 √

    13 Ibda Shadiq H 80 √

    14 Ibnu Mas‟ud 40 √

    15 Ida Hariyanti 70 √

    16 Kanaya F 40 √

    17 Latifah Tri Utami 80 √

    18 M. Alfa Romadhani 70 √

    19 M. Rizky Akbar M. 40 √

    20 M. Rizky Nur F 40 √

    21 Naura Rahyana S. 80 √

    22 Radit Febriansa 70 √

    23 Rifki Priambudi 20 √

    24 Risky Alfiansyah 40 √

    25 Safriko 60 √

    26 Salman Efendi 40 √

    27 Siska Andriyani 70 √

    28 Surya Johan P 60 √

    29 Syfana Amelia S. 60 √

    30 Wahid Putra Dirta 60 √

    31 Yunita Sari Devi 40 √

    Jumlah 1530 11 20

    Rata – rata 49,4

    Prosentase ketuntasan 35,5% 64,5%

  • 42

    2. Deskripsi Siklus I

    a. Perencanaan

    Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan

    tindakan adalah sebagai berikut:

    1) Menyusun Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) mata

    pelajaran IPS materi perkembangan teknologi transportasi

    menggunakan metode demonstrasi dengan media miniatur tiga

    dimensi,

    2) Menyiapkan media pembelajaran yaitu miniatur tiga dimensi,

    3) Menyiapkan soal tes evaluasi,

    4) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

    b. Pelaksanaan

    Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 24

    April 2018 pukul 11.00 sampai 12.10 WIB di ruang kelas IV MI

    Tarbiyatul Ulum Jembrak dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa.

    Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35

    menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah materi

    perkembangan teknologi transportasi. Berikut adalah langkah-

    langkah pelaksanaan siklus I:

    1) Pendahuluan (10 menit)

    a) Guru mengucapkan salam “assalamu‟alaikum warahmatullahi

    wa barakatuh”.

    b) Guru mengajak peserta didik berdo‟a bersama-sama “ anak-

    anak marilah kita berdo‟a belajar terlebih dahulu”.

    c) Menanyakan kehadiran peserta didik.

    d) Berdialog singkat dengan peserta didik “siapa yang tahu hari

    ini kita akan belajar apa?”

    e) Guru bertanya kepada peserta didik: “siapa yang sering jalan-

    jalan menggunakan becak?

  • 43

    f) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.

    2) Kegiatan Inti (50 menit)

    a) Mengamati

    (1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai

    materi perkembangan teknologi transportasi darat

    beserta perbandingan teknologi masa lalu dan masa

    kini.

    (2) Peserta didik mengamati dan mendengar penjelasan

    guru mengenai jenis-jenis transportasi darat masa lalu

    dan masakini dengan media miniatur 3 dimensi (maket).

    b) Menanya

    (1) Peserta didik bertanya tentang materi perkembangan

    teknologi transportasi darat.

    (2) Peserta didik bersam guru melakukan tanya jawab

    tentang materi perkembangan teknologi transportasi

    darat.

    (3) Guru menstimulus peserta didik untuk bertanya jika ada

    materi yang belum paham .

    c) Melakukan

    (1) Peserta didik menjelaskan berbagai alat transportasi

    darat masa lalu dan masa kini.

    d) Asosiasi/menghubungkan

    (1) Peserta didik menyebutkan pengertian perkembangan

    teknologi transportasi darat.

    (2) Peserta didik menyebutkan berbagai alat trasnportasi

    darat masa lalu dan masa kini.

    (3) Peserta didik menyebutkan perbandingan teknologi

    transportasi darat masa lalu dan masa kini.

    e) Mengkomunikasikan

    (1) Peserta didik menjelasakan perkembangan teknologi

    trasnportasi darat.

  • 44

    3) Kegiatan Penutup (10 menit)

    a) Guru melaksankan penilaian.

    b) Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan hasil

    pembelajaran hari ini.

    c) Guru memberikan pujian terhadap peserta didik yang

    mendapatkan nilai bagus.

    d) Guru mendorong siswa agar selalu bersyukur atas karunia

    Allah.

    e) Guru memberi tahu materi pada pertemuan yang akan

    datang.

    f) Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin

    do‟a kafaratul majlis.

    g) Guru mengucapkan salam.

    c. Pengamatan

    Selama proses pembelajaran siklus I, teman sejawat guru

    bertindak sebagai observer melakukan pengamatan terhadap guru

    dan siswa selama jalannya pembelajaran. Pengamatan dilakukan

    dengan memperhatikan sikap siswa dan perilaku siswa dalam

    proses pembelajaran. Aspek yang dilihat yaitu keaktifan siswa

    dalam bertanya, merespon tugas, menyimak penjelasan guru,

    kesiapan mengikuti pembelajaran.

    Peneliti secara langsung juga melakukan pengamatan dan

    melihat bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Peneliti

    menuliskan kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses

    pembelajaran baik sikap guru dan respon siswa. Berikut ini lembar

    pengamatan guru siklus I:

  • 45

    Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

    LEMBAR PENGMATAN PADA SIKLUS I

    No Aspek yang diamati Skala Pengamatan Guru

    SB B C K

    A. KEGIATAN AWAL

    1. Guru mengucapkan

    salam. √

    2. Guru mengajak peserta

    didik berdo‟a bersama-

    sama.

    3. Menanyakan kehadiran

    peserta didik, dengan

    menyakan nama

    panggilan.

    4. Guru memberi motivasi

    siswa supaya lebih

    bersemangat dalam

    menerima materi.

    5. Guru menjelaskan

    langkah-langkah

    pembelajaran.

    B. KEGIATAN INTI

    MENGAMATI

    1. Peserta didik

    mendengarkan

    penjelasan guru

    mengenai materi

    perkembangan

    teknologi transportasi

    beserta perbandingan

    teknologi masa lalu dan

    masa kini.

    2. Peserta didik

    mengamati dan

    mendengar penjelasan

    guru mengenai jenis –

    jenis transportasi darat

    masa lalu dan masakini

    dengan media miniatur

    3 dimensi.

    MENANYA

    1. Peserta didik bertanya

    tentang materi √

  • 46

    perkembangan

    teknologi transportasi.

    2. Peserta didik bersama

    guru melakukan tanya

    jawab tentang materi

    perkembangan

    teknologi transportasi

    darat.

    3. Guru menstimulus

    peserta didik untuk

    bertanya jika ada materi

    yang belum paham

    MELAKUKAN

    1. Peserta didik

    menjelaskan berbagai

    alat transportasi darat

    masa lalu dan masa

    kini.

    ASOSIASI/MENGHUBUNGKAN

    1. Peserta didik

    menyebutkan

    pengertian

    perkembangan

    teknologi transportasi

    2. Peserta didik

    menyebutkan berbagai

    alat trasnportasi darat

    masa lalu dan masa

    kini.

    3. Peserta didik

    menyebutkan

    perbandingan teknologi

    transportasi darat masa

    lalu dan masa kini.

    MENGKOMUNIKASIKAN

    1. Peserta didik

    menjelasakan

    perkembangan

    teknologi trasnportasi

    darat.

    C. PENUTUP

    1. Guru melaksankan

    penilaian. √

    2. Guru bersama-sama

    peserta didik √

  • 47

    menyimpulkan hasil

    pembelajaran hari ini.

    3. Guru memberikan

    pujian terhadap peserta

    didik yang

    mendapatkan nilai

    bagus.

    4. Guru mendorong siswa

    agar selalu bersyukur

    atas karunia Allah.

    5. Guru memberi tahu

    materi pada pertemuan

    yang akan datang.

    6. Guru meminta salah

    satu peserta didik untuk

    memimpin do‟a

    kafaratul majlis

    7. Guru mengucapkan

    salam √

    KETERANGAN

    SB = sangat baik

    B = Baik

    C = Cukup

    K = Kurang

    Tabel 3.8. lembar pengamatan siswa siklus I

    LEMBAR PENGMATAN SISWA PADA SIKLUS I

    No Aspek yang diamati Skala Pengamatan Siswa

    SB B C K

    A. KEGIATAN AWAL

    1. Guru mengucapkan

    salam. √

    2. Guru mengajak peserta

    didik berdo‟a bersama-

    sama.

    3. Menanyakan kehadiran

    peserta didik, dengan

    menyakan nama

  • 48

    panggilan.

    4. Guru memberi motivasi

    siswa supaya lebih

    bersemangat dalam

    menerima materi.

    5. Guru menjelaskan

    langkah-langkah

    pembelajaran.

    B. KEGIATAN INTI

    MENGAMATI

    1. Peserta didik

    mendengarkan

    penjelasan guru

    mengenai materi

    perkembangan

    teknologi transportasi

    beserta perbandingan

    teknologi masa lalu dan

    masa kini.

    2. Peserta didik

    mengamati dan

    mendengar penjelasan

    guru mengenai jenis –

    jenis transportasi darat

    masa lalu dan masakini

    dengan media miniatur

    3 dimensi.

    MENANYA

    1. Peserta didik bertanya

    tentang materi

    perkembangan

    teknologi transportasi

    darat.

    2. Peserta didik bersama

    guru melakukan tanya

    jawab tentang materi

    perkembangan

    teknologi transportasi

    darat.

    3. Guru menstimulus

    peserta didik untuk

    bertanya jika ada materi

    yang belum paham

    MELAKUKAN

    1. Peserta didik √

  • 49

    menjelaskan berbagai

    alat transportasi darat

    masa lalu dan masa

    kini.

    ASOSIASI/MENGHUBUNGKAN

    1. Peserta didik

    menyebutkan

    pengertian

    perkembangan

    teknologi transportasi

    darat.

    2. Peserta didik

    menyebutkan berbagai

    alat trasnportasi darat

    masa lalu dan masa

    kini.

    3. Peserta didik

    menyebutkan

    perbandingan teknologi

    transportasi darat masa

    lalu dan masa kini.

    MENGKOMUNIKASIKAN

    1. Peserta didik

    menjelasakan

    perkembangan

    teknologi trasnportasi

    darat.

    C. PENUTUP

    1. Guru melaksankan

    penilaian. √

    2. Guru bersama-sama

    peserta didik

    menyimpulkan hasil

    pembelajaran hari ini.

    3. Guru memberikan

    pujian terhadap peserta

    didik yang

    mendapatkan nilai

    bagus.

    4. Guru mendorong siswa

    agar selalu bersyukur

    atas karunia Allah.